metode pelaksanaan beton

10

Click here to load reader

Upload: nacer-de-nueva-namira

Post on 13-Jul-2016

37 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Metode Pelaksanaan

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pelaksanaan Beton

METODE PELAKSANAANPEMBANGUNAN PSD DI JALAN ADAM MALIK SAMARINDA

Kontraktor melaksanakan Pekerjaan Administrasi Proyek yang diperlukan dalam pelaksanaan baik berupa Kontrak, Laporan laporan, Jadwal Waktu Pelaksanaan, Request, Tes- tes yang diperlukan, dan Langkah-langkah kerja.

A. Presentasi berupa :a. Back Up Datab. Shop Drawingc. Jadwal Waktu pelaksanaan d. Foto Dokumentasie. Request Pekerjaanf. Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan

B. Test CampPekerjaan langkah awal yang pertama dilaksanakan kontraktor adalah

membuat Base Camp sebagai sarana tempat material maupun tempat beristirahat Direksi Pekerjaan ataupun Pekerja. Hendaknya Lokasi Base Camp tidak terlalu jauh dari lokasi pekerjaan, agar dapat terlaksana dengan lancar dan cepat.

C. Nama ProyekMenyediakan Papan Nama Proyek, bentuk dan ukuran harus sesuai

petunjuk dari Direksi Pekerjaan.

D. Mobilisasi BahanSebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor mengajukan

material/bahan yang akan digunakan, dan yang sudah mendapat persetujuan di bawa kelokasi pekerjaan dan di tempatkan pada tempat yang bersih dan aman (tempat penyimpanan material / bahan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan), sehingga pada saat pelaksanaan pekerjaan bahan yang dipergunakan dalam keadaan baik dan tidak mengurangi mutu pekerjaan.

Material/bahan yang dipergunakan adalah : Aggregat Kelas B,Besi Beton, Kawat Bendrat, Kayu Perancah, Paku, Pipa PVC, danJoint Sealent .

Beton K-250 dibawa menggunakan Truk Mixer kelokasi pekerjaan pada saat pelaksanaan pengecoran atau lokasi siap di cor.

E. Mobilisasi Tenaga Kerja dan Personil Inti.

Page 2: Metode Pelaksanaan Beton

Melaksanakan mobilisasi pekerja, sehingga pada saat pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami kekurangan atau ketiadaan tenaga kerja dilokasi pekerjaan. Tenaga Kerja yang akan di mobilisasi diajukan kepada Direksi Pekerjaan dan mendapat persetujuan dari Direksi PekerjaanTenaga Kerja yang di mobilisasikan adalahPersonil Inti :Site Manager 1 Orang. Tenaga Ahli K3 1 orang ,Tenaga Terampil Pelaksana Jalan 1 Orang . Tenaga Terampil Pembentonan 1 Orang, , Tenaga Terampil Pembesian 1 Orang, Tenaga Terampil Surveyor 1 Orang,Tenaga Administrasi 1 Orang dan Tenaga Logistik 1 Orang.

F. Mobilisasi PeralatanMelaksanakan memobilisasi Peralatan kerja, sehingga pada saat

pekerjaan tidak mengalami kekurangan maupun ketiadaan kerja peralatan kerja. Yang akan di mobilisasi harus dalam keadaan baik dan siap dipergunakan serta mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.Alat yang diperlukanadalah :Peralatan Utama yang diperlukan adalah : Dump Truck 3 kap. 4 Ton1 Unit, Air Compresor 1 Unit, Concrete Vibrator 1 unit,danConcrete Cutter 1 Unit.

G. Review DesignMemulai pekerjaan, Kotraktor bersama Direksi Pekerjaan harus

melakukan pengukuran / pengecekan lokasi pekerjaan. Dari hasil pengukuran / Pengecekan lokasi pekerjaan, Kontraktor membuat Review Design. Hasil Review Design tersebut berupa gambar pelaksanaan pekerjaan, apakah perlu adanya pekerjaan Tambah Kurang/CCO.

H. Pengaturan Lalu Lintas Pada Lokasi PekerjaanDalam rangka upaya menjamin keselamatan pada lokasi pekerjaan

jalan alat pengendali dan pengaman lalu lintas serta teknik penenmpatannya harus mempertimbangkan factor keselamatan lalu lintas termasuk pejalan kaki. Disamping itu, pengaturan lalu lintas agar lebih efektif juga harus memperhitungkan kondisi lalu lintas sehingga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, perhitungan volume lalu lintas serta kapasitas jalan mutlak diperlukan.

Pekerjaan Struktur

Pemasangan Kayu Perancah/Begestinga) Mobilisasi bahan, tenaga kerja dan peralatan

a) Sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus memobilisasi material / bahan berupa Kayu Bagesting sesuai kebutuhan Analisa 67,20 M2.

Page 3: Metode Pelaksanaan Beton

b) Setelah itu memobilisasi tenaga kerja seperti Pekerja, Tukang, dan Mandor.

c) Danperalatan tukang.

b) Metode KerjaPekerjaan Begesting

Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut :

a) Bekisting harus terbuat dari kayu kelas III ukuran 3 mm dan rangka yang kokoh terbuat dari kayu keras, sama sekali tidak diijinkan memakai bambu sebagai rangka bekisting.

b) Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan - sambungan. Pada saat pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir keluar karena bocor.

c) Penggunaan ulang dari (bahan) bekisting yang sudah pernah dipakai harus atas seijin Direksi/ Pengawas.

d) Bekisting yang sudah dipasang, harus diperiksa olehDireksi/ Pengawas terlebih dahulu sebelum pengecoran. Direksi berhak menolak dan memerintahkan pembongkaran atau perbaikan terhadap bekisting yang dianggapnya tidak memenuhi syarat baik kekuatan maupun ukuran - ukurannya.

Pekerjaan pemasangan PlastikAdapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut :

a) Dipasang diatas subbase sesuai kebutuhan,agar tidak ada kelekatan/friction/bonding antara subbase dengan pelat.

b) Dibuat dari plastik tipis (plastik cor). c) Permukaan subbase tidak boleh di groove.

Baja Tulangan

A. Mobilisasi bahan, tenaga kerja dan peralatana) Sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor mobilisasi material /

bahan berupa kawat bendrat dan Baja Tulangan (Polos) U24, dengan volume besi 3.316,39kg

b) Setelah itu mobilisasi tenaga kerja pekerja, tukang, dan mandorc) Selanjutnya kontraktor memobilisasi Peralatan berupa Gunting

potong baja dan kunci pembengkok tulangan dan Alat Bantu

B. Spesifikasi Jenis bahan/ Material

Page 4: Metode Pelaksanaan Beton

- Baja tulangan beton tidak boleh mengandung serpihan, lipatan, retakan, (luka pd besi beton yang terjadi karena proses cenai) yang dalam dan hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan.

- Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggun akan bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misal :minyak dan lain-lain)

C. Metode Kerja- Kontraktor mengajukan request pekerjaan, berupa gambar kerja,

metode pelaksanaan, Penggunaan tenaga kerja/bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan

- Tenaga kerja, material/bahan dan peralatan kerja yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dibawah ke lokasi pekerjaan

- Gambar rencana kerja untuk baja tulangan meliputi rencana pemotongan, pembengkokan, sambungan, penghentian dll.

- Pemasangan tulangan harus sesuai dengan jumlah dan jarak yang ditentukan dalam gambar.

- Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana, dan harus dijaga jarak antara tulangan dengan tulangan, jarak antara tulangan dengan bekesting untuk mendapatkan tebal selimut beton / beton decking yang cukup.

- semua tulangan harus diikat dengan baik dan kokoh sehingga dijamin tidak bergeser pada waktu pengecoran.

- Sebelum melakukan pengecoran, semua tulangan harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan ketelitian penempatannya, kebersihan dan untuk mendapatkan perbaikan bila perlu.

- Tulangan yang berkarat harus segera dibersihkan atau diganti- Khusus untuk tebal selimut beton, dudukan harus cukup kuat dan

jaraknya sedemikian sehingga tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidak kurang dari yang disyaratkan. Toleransi yang diperkenankan terhadap bidang horizontalnya adalah ± 2.5 mm.

Dowel (ruji)- besi Dowel Dowel berupa batang baja polos maupun profil, yang

digunakan sebagai sarana penyambung/pengikat pada rigid pavement.

- Dowel berfungsi sebagai penyalur beban pada sambungan yang dipasang dengan separuh panjang terikat dan separuh panjang dilumasi atau dicat untuk memberi kebebasan bergeser.

- Penggunaan dowel ∅ 16 dimaksudkan agar terjadi lekatan yang sangat baik pada salah satu sisi dowel, sedangkan pada sisi yang lainnya dowel dibungkus dengan pipa PVC Ø ¾” sesuai kebutuhan

Page 5: Metode Pelaksanaan Beton

volume , sehingga tidak terjadi lekatan antara besi dan beton (prinsip perletakan sendi – rol) statis tertentu.

Beton K-250

A. Mobilisasi tenaga kerja dan peralatana) Sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor mobilisasi tenaga kerja

seperti pekerja, tukang, kepala tukang dan mandor

b) Sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor memobilisasi Peralatan berupa Sekop 2 Bh, Pacul 2 Bh, Sendok semen 2 Bh, Ember cor 4 bh, Gerobak dorong 1 Bh.

c) Kebutuhan Beton K-250 sesuai volume 301,80 M3

B. Spesifikasi Jenis bahan/Materiala) Semen Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk atas

persetujuan Pengawas. Dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah kurang lebih 30 cm dan ditumpukan sesuai dengan syarat penumpukan semen.

b) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.

c) Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dari yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.

d) Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam dan bahan-bahan organic/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3, pasal 10. Apabila dianggap perlu dapat meminta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai untuk pembangunan diperiksa, PH dan kandungan organic lainnya dilaboratorium pemeriksaan bahan yang berwenang, resmi dengan semua biaya ditanggung Kontraktor.

Page 6: Metode Pelaksanaan Beton

C. Metode Kerja

a) Kontraktor mengajukan request pekerjaan, berupa gambar kerja, metode pelaksanaan, Penggunaan tenaga kerja, material/bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan

b) Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Truck Mixer

c) Campuran Beton yang berasal dari batching plant diangkut dengan truk pencampur / pengaduk dan campuran sudah dihampar dan dipadatkan maksimum 120 menit sejak air dicampurkan ke dalam campuran. Campuran beton yang tertunda penghamparannya melebihi 30 menit harus dibuang dan harus dibuat sambungan konstruksi.

d) Sebelum pengecoran dihampar terlebih dahulu diberi plastik cor sesuai dengan petunjuk Direksi

e) Pengecoran beton diteruskan dengan tanpa berhenti sampai pada suatu sambungan konstruksi yang telah ditentukan dan disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan dihentikan

f) Beton harus dicor dengan cara sedemikian rupa untuk menghindari segregasi/ pemisahan partikel-partikel halus dan kasar dalam campuran. Beton harus dicor ke dalam acuan sedekat mungkin dengan posisi akhirnya untuk menghindari segregasi dengan tinggi jatuh maksimum 1,50 meter.

D. Pembongkaran AcuanAcuan tidak boleh dibongkar sampai beton yang baru dicor telah mengeras dalam waktu sekurang-kurangnya 12 jam. Acuan tersebut dibongkar dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan. Segera setelah acuan dibongkar, maka semua celah siar muai (sambungan ekspansi) dan seluruh lebar bagian yang akan terbuka harus dibersihkan. Setiap daerah yang menunjukkan adanya sedikit keropos ditambal dengan adukan yang terdiri atas 1 (satu) bagian semen dan 2 (dua) bagian Agregat halus berdasarkan berat.

Joint Sealent

a) Mobilisasi bahan, tenaga kerja dan peralatana) Sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus memobilisasi

matrial / bahan Aspal memerlukan volume 60 M1b) Sebelum pelaksana pekerjaan kontraktor harus memobilisasi

tenaga kerja seperti pekerja dan mandor

Page 7: Metode Pelaksanaan Beton

c) Sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus memobilisasi Peralatan berupa Concrete Cutter 1 Unit,Compressor 1 Unit dan alat bantu

b) Metode Kerjaa) Kontraktor mengajukan request pekerjaan, berupa gambar kerja,

metode pelaksanaan, Penggunaan tenaga kerja/bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan

b) Tenaga kerja, material/bahan dan peralatan kerja yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dibawah ke lokasi pekerjaan

c) Pengisi celah hasil saw cuttingd) Dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah masuknya kotoran

sehingga mengganggu pek . Joint sealinge) Material berupa aspal sesuai dengan petunjuk direksif) Sebelum pelaksanaan kontraktor harus mengajukan proposal

material yang dipakai g) Lubang harus bersih dan kering.h) Agar hasil bagus penuangan aspal dilakukan 2 kali, ½ bagian 2i) Sambungan ditutup dgn Aspal untuk mencegah masuknya material

yg tidak diinginkan.j) Pertimbangan pemilihan material penutup meliputi, lingkungan,

biaya, kinerja jenis sambungan dan jarak/celah sambungan

c) Spesifikasi Jenis bahan/ MaterialJoint silent menggunakan material yang bersifat thermoplastic atau menggunakan bahan polyuretany yang pori-porinya sudah diisi aspal.

DemobilisasiSetelah Pekerjaan Selesai Kontraktor harus memobilisasi alat berat yang tidak dipergunakan lagi agar tidak menggangu lingkungan sekitar dan mencegah hal-hal yang tidak diingankan.

PengukuranPengukuran dilaksanakan setelah pekerjaan selesai berguna sebagai acuan pembuatan As- Built Drawing

As Built DrawingAs- Built Drawing berupa gambar pekerjaan terlaksana dan berdasarkan dari acuan Pengukuran.

Pembersihan Lokasi

Page 8: Metode Pelaksanaan Beton

Setelah pekerjaan selesai 100% dan semua alat sudah di Demobilisasi Kontraktor melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan sesudah proyek sehingga lokasi yang telah

Administrasi dan Dokumentasi Administrasi dan Dokumentasi pekerjaan berupa pembayaran pekerjaan guna pelaksanaanya pembayaran pekerjaan tersebut. Dokumentasi berupa Foto Dokumentasi 100 % Pekerjaan dan laporan Pekerjaan serta segala sesuatu yang di perlukan sebagai data pekerjaan.

Samarinda, 12 Juni 2015CV. Putra Gangga

KadriDirektur