metode bermain dengan menggunakan balok angka …

111
METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MATEMATIKA ANAK KELOMPOK A TK SRIWIDARI DESA KEPONGPONGAN KECAMATAN TALUN KABUPATEN CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Oleh : NIACI SARTIKA NIM. 2016.4.4.1.00557 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA BANGSA CIREBON TAHUN 2020

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

MATEMATIKA ANAK KELOMPOK A TK SRIWIDARI

DESA KEPONGPONGAN KECAMATAN TALUN

KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan sebagai Syarat Guna

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Oleh :

NIACI SARTIKA

NIM. 2016.4.4.1.00557

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM

IAI BUNGA BANGSA CIREBON

TAHUN 2020

Page 2: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

ii

PERSETUJUAN

METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

MATEMATIKA ANAK KELOMPOK A TK SRIWIDARI

DESA KEPONGPONGAN KECAMATAN TALUN

KABUPATEN CIREBON

Oleh:

NIACI SARTIKA

NIM: 2016.5.5.1.00557

Menyetujui,

Pembimbing I,

Neni Budiani, M.Pd

NIDN. 8821390019

Pembimbing II,

Muslimah, M.Pd

NIDN.0428029202

Page 3: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Metode Bermain dengan Menggunakan Balok Angka

Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Matematika Anak Kelompok

A Tk Sriwidari Desa Kepongpongan Keccamatan Talun Kabupaten

Cirebon” Oleh NIACI SARTIKA NIM. 2016.5.5.1.00557, telah diajukan dalam

Sidang Munaqosah Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon pada tanggal

.......

Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia

Dini Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.

Cirebon, Juli 2020

Sidang Munaqosah,

Ketua, Sekretaris,

Merangkap anggota, Merangkap anggota

Dr.H.Oman Fathurohman, M.A Drs. Sulaiman, M.Pd

NIDN. 8886160017 NIDN. 21180962021

Penguji I, Penguji II,

Nama Dosen Nama Dosen

NIDN. NIDN.

Page 4: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

iv

NOTA DINAS

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah IAI

Bunga Bangsa Cirebon

di

Tempat

Assalāmu’alaikum Wr. Wb.

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan

skripsi dari Niaci Sartika Nomor Induk Mahasiswa 2016.5.5.1.00557, berjudul

“Metode Bermain dengan Menggunakan Balok Angka Untuk Meningkat kan

Kemampuan Kognitif Matematika Anak Kelompok A Tk Sriwidari Desa

Kepongpongan Keccamatan Talun Kabupaten Cirebon”.

Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Dekan

Fakultas Tarbiyah Islam IAI Bunga Bangsa Cirebon untuk dimunaqasahkan.

Wassalāmu’alaikumWr. Wb.

Pembimbing I,

Neni Budiani, M.Pd

NIDN. 8821390019

Pembimbing II,

Muslimah, M.Pd

NIDN. 0428029202

Page 5: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “Metode

Bermain dengan Menggunakan Balok Angka untuk Mengembangkan

Kognitif Matematika Anak Kelompok A Tk Sriwidari Desa Kepongpongan

Keccamatan Talun Kabupaten Cirebon” beserta isinya ini adalah benar-benar

karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan/ plagiat dan

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai etika yang berlaku pada

masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/ sanksi apa pun yang

dijatuhkan kepada saya sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila

dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau

ada klaim terhadap karya saya ini.

Cirebon, Juli 2020

Yang membuat pernyataan,

NIACI SARTIKA

NIM: 2016.5.5.1.00557

Page 6: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah, Tuhan Semesta Alam atas segalah rahmat dan

berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan

Salam semoga tetap tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW beserta

keluarganya, Sahabatnya, dan bagi kita pengikutnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak dibantu dan dibimbing

oleh berbagai pihak yang sangat baik. Penulis sadar dan sangat menghargai

pihak-pihak yang telah membantu penyusunan ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Alm. Drs. H. Ahmad Basuni, selaku Ketua Yayasan IAI Bunga

Bangsa Cirebon

2. Bapak Dr. H. Oman Fathurohman, MA. selaku Rektor IAI Bunga

Bangsa Cirebon

3. Bapak Drs. Sulaiman, M.M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

4. Ibu Suzana, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Islam Anak Usia Dini

5. Ibu Neni Budiani, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I

6. Ibu Muslimah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II

7. Civitas Akademik Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia dini,

Bapak dan Ibu Dosen yang tidak akan terlupakan jasanya selama ini.

8. Kedua orang tua tercinta, saudara dan kerabat, yang selalu

memberikan semangat dan dukungan baik moril maupun materil

sehingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Rekan-rekan seperjuangan, Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Islam Anak Usia Dini yang telah sama-sama berjuang menggapai

impian.

10. Serta kepada pihak-pihak yang belum penulis sebutkan satu-persatu,

penulis ucapkan terima kasih banyak.

Page 7: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

vii

Kritik dan saran adalah harapan penulis, karena penulis menyadari

bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidaklah sempurna karena masih banyak

kekurangan baik dari segi isi maupun teknik penulisan.

Tanpa pertolongan dan seizin-Nya penyusunan skripsi ini tidak akan

terselesaikan dengan baik. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas akhir ini

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan semua pihak.

Cirebon, Juli 2020

Penulis

NIACI SARTIKA

NIM : 2016.5.5.1.00557

Page 8: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

viii

ABSTRAK

Niaci Sartika. NIM. 2016.5.5.1.00557 : Metode Bermain Dengan Menggunakan

Balok Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Matematika Anak

Kelompok A Tk Sriwidari Desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten

Cirebon

Permasalahan dari penelitian ini yaitu belum optimalnya pengembangan

kognitif matematika pada anak kelompok A Tk Sriwidari dikarenakan proses

pembelajaran yang monoton. Hal ini seharusnya menjadikan guru dalam

memberikan materi pembelajaran yang aktif dan kreatif, dengan bermain anak

akan semakin banyak berkreatifitas mengembangkan bakat termasuk dalam

pengembangan kognitif matematika tersebut. Anak dapat lebih berpikir kritis

dan logis seperti hal yang anak lakukan yaitu menggunakan simbol,

mengklasifikasikan benda dan mengurutkan benda. Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana Penggunaan Metode Bermain dengan

Menggunakan Balok Angka untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Matematika Anak Kelompok A TK Sriwidsri Kecamatan Talun Kabupten

Cirebon ? tujuan penelitian ini adalah Meningkatnya Pengenalan Angka melalui

Metode Bermain Balok Angka Anak Usia Dini Kelompok A di Tk Sriwidari

Desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif dan kuantitatif dengan subjek penelitian anak kelompok A1 yang

berjumlah 11 anak. Alat pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu

observasi dan dokumentasi. Metode observasi sebagai metode pokok, sedangkan

metode dokumentasi sebagai pelengkap dan penunjang bagi peneliti. Data

dianalisis secara reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan

kesimpulan.

Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat peneliti simpulkan bahwa

kemampuan kogntiitf matematika anak kelompok A lebih optimal apabila guru

lebih maksimal menggunakan media balok berdasarkan indikator yang ingin

dicapai, hal ini dapat memberikan pengelaman belajar secara langsung dengan

bermain balok angka, bermain secara kelompok, memberi kesempatan untuk

berpendapat melalui tanya jawab, juga melakukan pengulangan dan evaluasi.

Dari hasil data observasi bahwa diperoleh 4 anak mulai berkembang, dan 7 anak

belum berkembang.

Kata kunci : Metode Bermain, Balok Angka, dan Kognitif.

Page 9: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ .ii

NOTA DINAS ...................................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ...................................................................................... ...1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ........................................... ..................................... 5

D. Rumusan Masalah ........................................... ........................................ 5

E. Tujuan Penelitian ........................................... .......................................... 5

F. Manfaat Penelitian ........................................... ........................................ 6

BAB II KAJIAN PUTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................................. 8

1. Hakikat Metode Bermain ................................................................... 8

a. Pengertian Bermain ........................................................................ 8

b. Tahapan Perkembangan Bermain .................................................. 9

c. Fungsi dan Manfaat Bermain ...................................................... 11

2. Hakikat Balok Angka........................................................................ 13

a. Pengertian Balok .......................................................................... 13

b. Manfaat Permainan Balok Angka ................................................ 15

c. Tahapan-Tahapan Bermain Balok Angka .................................... 16

3. Hakikat Kemampuan Kognitif AUD ............................................... 17

Page 10: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

x

a. Pengerian Kognitif ....................................................................... 17

b. Perkembangan Kognitif Anak...................................................... 18

c. Teori-Teori Kognitif AUD ........................................................... 20

d. Teori Kognitif dalam Pandangan Islam ....................................... 21

B. Kerangka Berpikir ................................................................................. 22

C. Penelitian Relavan .................................................................................. 23

D. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 24

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 25

B. Desain Penelitian .................................................................................... 25

1. Jenis Penelitian ................................................................................. 25

2. Lokasi ............................................................................................... 26

3. Waktu ................................................................................................ 26

C. Subjek ..................................................................................................... 27

1. Data Anak ......................................................................................... 27

2. Data Guru .......................................................................................... 28

D. Prosedur Tindakan .................................................................................. 29

1. Siklus I .............................................................................................. 30

a. Perencanaan ................................................................................. 30

b. Pelaksanaan .................................................................................. 30

c. Tindakan ....................................................................................... 31

d. Refleksi ........................................................................................ 31

2. Siklus II ............................................................................................. 32

a. Perencanaan ................................................................................. 32

b. Pelaksanaan .................................................................................. 33

c. Tindakan ....................................................................................... 33

d. Refleksi ........................................................................................ 34

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 35

Page 11: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

xi

F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 36

G. Teknik Instrumen Penelitian .................................................................. 38

H. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Awal Sebelum................................................................................ 80

B. Pelaksanaan Tindakan Kelas ......................................................................

C. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas ...........................................................

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................................

B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Data Anak Kelompok A1

Tabel 3.3 Data Guru Tk Sriwidari

Tabel 3.4 Tabel Konvensi Persentase

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Peningkatan Kemampuan Kognitif

Matematika Berbasis Kelompok

Tabel 3.6 Rubik Pedoman Observasi Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Matematika

Tabel 3.7 Persentase Indikator Penilaian

Tabel 3.8 Rubrik Observasi Kemampuan Kognitif

Tabel 3.9 Rekapitulasi Kemampuan Kognitif

Tabel 4.1 Hasil Pra Tindakan Kemampuan Kognitif Matematika Melalui

Metode Bermain Balok Angka

Tabel 4.2 Hasil Siklus I Perkembangan Kognitif Matematika Menggunakan

Balok Angka

Tabel 4.3 Hasil Siklus II Perkembangan Kognitif Matematika Menggunakan

Balok Angka

Tabel 4.4 Tabel Rekapitulasi Metode Bermain Menggunakan Balok Angka

untuk Mengembangkan Kognitif Matematika Anak Kelompok A Tk

Swidari desa Kepongpongan

Page 13: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Pra Tindakan Kemampuan Anak Menggunakan Metode Bermain

Balok Angka

Grafik 4.2 Rekapitulasi Pra Tindakan dan Siklus I Metode Bermain Balok

Angka untuk Kemampuan kognitif

Grafik 4.3 Rekapitulasi Pra Tindakan, Siklus 1 dan Siklus II Kemampuan

Kognitif Anak Menggunakan Metode Bermain Balok Angka

Grafik 4.4 Rekapitulasi Metode Bermain Menggunakan Balok Angka untuk

Mengembangkan Kognitif Matematika Anak Kelompok A Tk

Swidari desa Kepongpongan

Page 14: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

siapapun, termasuk bagi anak. Pada saat ini banyak sekaali pendidikan

yang diberikan kepada anak pra sekolah yang dikenal dengan istilah

pendidikan anak usia dini, bertujuan untuk memberikan bekal dasarbagi

kehidupan anak dimasa yang akan datang sekaligus mempersiapkan

anak memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Karena pada usia nol

sampai usia delapan tahun merupakan rentang usia kritis (Mursid 2014).

Menurut NAEYC (National Associaton for the Education of

Young Children), berpendapat bahwa anak usia dini adalah dimana anak

berada pada rentang usia 0-8 tahun mencakup dalam program

pendididkan di TPA (tempat penitipan anak), pendidikan prasekolah

negeri maupun swasta, Tk atau SD tingkat awal (Mukni Amini 2014).

Pendidikan anak usia dini adalah masa yang menentukan

perkembangan dan arah masa depan seorang anak sebab pendidikan

yang dimulai dari anak usia dini yang akan membekas dengan baik jika

pada masa perkembangannya dilalui suasana yang baik dan harmonis,

serasi dan menyenangkan.

Peraturan pemerintah No.58 Tahun 2009 Tentang standar

pendidikan Anak Usia Dini bahwa salah satu unsur yang harus ada

dalam kurikulum pendidikan anak usia dini sebagai lingkup

perkembangan terdapat : Perkembangan agama dan mora; b) Fisik

motorik; c) Kognitif; d) Bahasa; e) sosial emosional.

Dalam undang-undang sisdiknas nomor 20 tahaun 2003,

peraturan tentang pendidikan anak usia dini pasal 1 ayat 1, bahwa :

“Pendidikan Anak Usia Dini merupaka suatu upaya pembinan ditujukan

kepada anak usia 0-6 melalui pemberian rangsangan pendidikan

bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

serta rohani supaya anak mempunyai kesiapan dalam melanjutkan

pendidikan ke jenjang berikutnya.

Page 15: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

2

(Dr Nusa Putra 2016) Menurut Shapiro (1997: 184&283)

menyarankan belajar melalui permainan yang menyengkan dan

menantang. Kegiatan bermain menyediakan kerangka kerja untuk anak

adalam mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri, orang lain,

dan lingkungannya. Bermain merupakan awal dari semua fungsi kognitif

selanjutnya, oleh karena itu bermain dangat penting bagi anak-anak.

Salah satu upaya meningkatkan kemampuan kognitif matematika yang

dapat dilakukan adalah menggunakan metode bermain dengan balok

angka.

Menurut Piaget, perkembangan kognitif adalah proses yang tak

terhindarkan ketika otak menjadi matang, pikiran menjadi matang, dan

pemahaman meningkat. Sedangkan menurut Malkus, Feldman dan

Gardner dalam Sujiono (2013:78) bahwa perkembangan kognitif sebagai

kapasitas untuk bertumbuh, menyampaikan dan menghargai maksud

dalam penggunaan sistem simbol yang secara kebetulan ditonjilkan

dalam bentuk pengaturan. Menurut Suyanto (2005) matematika atau

berhitung sangat penting dalam kehidupan kita. Setiap hari, bahkan

setiap menit kita menggunakan matematika. Pada saat belanja,

menghitung jumlah benda, menghitung waktu, tempat, jarak dan

kecepatan merupakan fungsi matematika, maka dari itu matematika

sangat penting bagi kehidupan kita, termasuk anak usia dini. Dalam Al-

qur’an membahas tentang penjumlahan, Allah berfirman :

ث مائت سنيه وٱزدادوا تسعا [٥٢]سىرة الكهف, ٥٢ ولبثىا في كهفهم ثل

Artinya : “Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan

ditambah sembilan tahun (lagi)” [Al Kahf : 25]

Ayat ini menerangkan tentang lamanya waktu pemuda Al-Kahfi yang

tinggal di dalam gua, yaitu 300 ditambah 9 tahun menjadi 309 tahun.

Media balok Cuisenaire merupakan salah satu alat permainan

edukatif. Dengan menggunakan media ini, anak tidak hanya bermain

medianya saja, tetapi dapat mengenal lambang bilangan 1-10, dan

berperan penting dalam mengembangkan keemampuan dasar

Page 16: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

3

matematika bagi anak usia dini sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh

Cucu Eliyawati (2005, hlm.69) bahwa balok cuisenaire diciptakan untuk

mengembangkan kemampuan berhitung pada anak, pengenalan lambang

bilangan, dan untuk peningkatan keterampilan anak dalam bernalar.

Diharapkan dengan media balok anak mampu mengenal lambang

bilangan dan meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak usia

dini.

Berdasarkan hasil observasi mengenai Perkembangan Kognitif

yang dilakukan di Taman Kanak-Kanak Sriwidari kecamatan Talun

kabupaten Cirebon, menemukan fakta bahwa kemampuan kognitif

matematika anak kelompok A masih kurang optimal karena anak

kelompok A sebagian anak belum mampu menyebutkan nama bilangan

1-10 saat ditunjuk lambang bilangannya. Saat diajak untuk menyebutkan

secara bersamaan terlihat mampu walaupun hanya membuka mulut

tanpa mengucapkannya, ada yang secara berurutan mampu dan bisa

menyebutkan 1-10 namun ketika diacak anak masih bingung dan keliru

menyebutkannya. Sebagian anak belum mampu menyebutkan bilangan

sesuai jumlah gambar benda yang berkisar 1-10, anak belum mampu

mencocokan jumlah gambar sesuai dengan lambang bilangan, beberapa

anak yang masih belum mampu membuat gambar sesuai lambang

bilangan, anak masih belum mengetahui dan membuat bentuk lambang

bilangan 1-10 ada yang tidak tahu bentuk 4 (empat) itu bagaimana, ada

yang sudah mengetahui namun terbalik arahnya. Selain itu pembelajaran

dalam mengenal lambang bilangan lebih sering menggunakan LKA dan

buku tulis, kegiatan belajar kurang menggunakan permainaan, dan alat

peraga untuk membilang kurang berbagai variasi, hanya menggunakan

alat peraga yang sudah sering digunakan seperti menghitung jumlah

sedotan, berhitung dengan kartu angka.

Dari jumlah 23 anak didik yang terdiri dari 11 anak perempuan

dan 12 anak laki-laki, hanya 10 anak yang bisa mengikuti kegiatan

bilangan dan yang 13 anak belum dapat mengenal lambang bilangan

secara urut dan acak. Penyebabnya karena kurangnya media yang

menarik dan alat permainan yang mampu menimbulkan semangat anak

dalam melakukan kegiatan mengenal lambang bilangan, maka perlu

Page 17: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

4

distimulasi melalui permainan balok angka supaya anak-anak merasa

tertarik dan senang dalam kegiatan mengenal lambang bilangan pada

kelompok A usia 4-5 tahun di Tk Sriwidari Desa Kepongpongan

Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.

Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN

BALOK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

KOGNITIF MATEMATIKA ANAK KELOMPOK A TK

SRIWIDARI DESA KEPONGPONGAN KECAMATAN TALUN”.

Page 18: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

5

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, terdapat beberapa

masalah. Adapun masalahnya sebagai berikut:

1. Anak kelompok A TK Siwidari belum dapat mengetahui lambang

bilangan 1-10 secara acak

2. Anak kelompok A TK Sriwidari belum dapat mengurutkan angka 1-

10

3. Anak kelompok A TK Sriwidari belum dapat meniru membuat

angka 1-10

4. Anak kelompok A TK Sriwidari belum dapat membuat bentuk

sesuai lambang bilangan

C. PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang maka perlu dibatasi masalahnya

sebagai berikut. Metode Bermain Menggunakan Balok Angka Dalam

Meingkatkan Kemampuan Kognitif Matematika Kelompok A Usia 3-4

tahun di TK Sriwidari tahun 2019/2020.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembatasan masalah, maka dirumuskan suatu

permasalahan yaitu Bagaimana Penggunaan Metode Bermain dengan

Mengggunkan Balok Angka untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Matematika Anak Kelompok A TK Sriwidsri Kecamatan Talun

Kabupten Cirebon ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pertanyaan dalam rumusan masalah untuk

mengetahui meningkatnya Pengenalan Angka melalui Metode Bermain

Balok Angka Anak Usia Dini Kelompok A di Tk Sriwidari Desa

Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.

Page 19: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

6

F. MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya Pelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan perbaikan

pembelajaran, banyak sekali manfaat bagi sekolah, guru dan anak.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis adalah menjadi salah satu acuan teori

dan praktek serta tolak ukur dalam mengetahui metode bermain

menggunakan balok angka dalam meningkatkan kemampuan

kognitif matematika anak kelompok A di sekolah. Bisa dijadikan

untuk penelitian lain berhubungan dengan meningkatkan

kemampuan kognitif anak kelompok A Tk Sriwidari desa

Kepongpongan kecamatan Talun kabupaten Cirebon.

a. Hasil dari penelitian memberikan sebuah pemikiran terhadap

pengembangan strategi pembeajaran khususnya pembelajaran

untuk meningkatkan pengenalan anak yaitu dengan permainan

balok angka.

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi bagi

penelitian selanjutnya dengan pokok permasalahan yang hampir

sama dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi sekolah:

1) Sekolah bisa menerapkana metode pembelajaran pengenalan

angka yang tepat yaitu melalui permainan balok angka

sehingga kualitas pendidikan anak meningkat.

2) Sekolah menjadi lebih maju karena menerima pemikiran yang

positif yang tercermin dari peningkatan profesional para guru,

perbaikan proses dan hasil belajar anak.

3) Sekolah mendapatkan kontribusi yang baik dalam

peningkatan proses pembelajaran untuk semua bidang

pengembangan.

b. Manfaat bagi guru:

1) Memberikan pengetahuan mengenai metode bermain

menggunkan balok angka meningkatkan kemampuan anak

kelompok A dan menambah ilmu tentang penelitian.

Page 20: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

7

2) Guru mengetahui dan menerapkan metode pembelajaran

pengenalan angka melalui permainan balok angka, sehingga

kemampuan guru dapat berkembang dalam menambah

inovasi pembelajaran yang terkait dengan matematika.

3) Guru untuk memperbaiki kinerja dalam perbaikan

pembelajaran dalam peningkatan pengenalan angka pada

anak.

c. Manfaat bagi anak:

1) Meningkatkan inisiatif anak untuk berhitung melalui metode

bermain balok angka sambil belajar.

2) Meningkatkan kemampuan anak dalam mengkonsepkan

bentuk-bentuk geometri dengan lambang bilangan.

3) Minat dan motivasi belajar anak akan meningkat melalui

metode pembelajaran yang menyenangkan.

Page 21: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

80

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Metode Bermain

a. Pengertian Bermain

Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-

anak, sebagian besar dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf

Yunani, Plato merupakan orang pertama yang menyadari dan

melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak akan

lebih mudah mempelajari aritmatika melalui situasi bermain.

Menurut Plato bermain adalah suatu kegiatan yang

dilakukan dengan mempergunakan atau tanpa alat yang

dipergunakan alat yang memberikan pengertian, memberikan

informasi, kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi

anak (Barnawi 2016).

Menurut Montessori bermain adalah kerja anak-anak yang

sesungguhnya atau lebih dari sekedar belajar (Britton, 1992: 20).

(Suyadi M.Pd.I & Maulidya Ulfah 2012)

Menurut Smith and Pellegrini merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara-

cara yang menyenangkan, tidak diorientasikan pada hasil akhir,

fleksibel, aktif dan positif (Musfiroh 2008).

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli dapat

disimpulkan bahwa bermain adalah suatu aktivitas atau kegiatan

yang dibutuhkan oleh anak guna memperluas pengetahuan anak

dengan cara yang menyenangkan.

b. Tahapan Perkembangan Bermain

Menurut Piaget tahapan kegiatan bermain adalah sebagai

berikut.

1) Permainan Sensori Motorik (3/4 bulan-6 bulan).

Kegiatan ini merupakan kenikmatan yang diperoleh seperti

kegiatan makan atau mengganti sesuatu. Jadi, permainan

Page 22: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

9

sensori merupakan pengalaman dari hal-hal sebelumnya dan

disebut reproductive assimilation.

2) Permianan Simbolik (2-7 tahun).

Permainan simbolik merupkan ciri periode pra-operasional

yang ditemukan pada usia 2-7 tahun ditandai dengan

bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini, anak

lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba

berbagai hal berkaitan dengan konsep angka, ruang,

kuintitas dan sebagainya.

3) Permainan Sosial yang Memiliki Aturan (8-11 tahun). Anak

lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rules

tempat kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh

peraturan permainan.

4) Permainan yang Memiliki Aturan dan Olahraga (11 tahun

keatas) Kegitan bermain lain yang memiliki aturan adalah

olahraga.kegiatan ini menyenangkan dan dinikmati anak-

anak.

Sedangkan Menurut Hurlock tahapan bermain adalah sebagai

berikut:

1) Tahapan Penjelajahan (Exploratory stage)

Merupakan kegiatan mengenai objek atau orang lain,

mencoba menjangkau atau meraih benda disekelilingnya

lalu mengamatinya. Penjelajahan akan lebih luas ketika anak

sudah dapat merangkak karena akan semakin banyak

mengenal benda disekitarnya.

2) Tahapan Mainan (Toy stage)

Tahap ini mencapai puncaknya pada usia 5-6 tahun. Karena

antara usia 2-3 tahun itu hanya mengamati alat

permainannya. Biasanya terjadi pada usia pra sekolah, anak-

anak di Taman Kanank-Kanak biasanya bermain dengan

boneka dan mengajaknya bercakap atau layaknya seperti

teman bermainnya.

3) Tahap Bermain (Play stage)

Page 23: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

10

Biasanya terjadi bersamaan dengan mulai masuk ke sekolah

dasar. Pada masa ini jenis aminan anak semakin bertambah

banyak dan bermain dengan alat permainan yang lama

kelamaan berkembang menjadi games, olahraga dan bentuk

permainan lain yang dialkukan oleh orang dewasa.

4) Tahap Melamun (Daydream stage)

Tahap ini diawali saat anak mendekati pubertas, dimana

anak mulai kurang berminat terhadap kegiatan bermain yang

tadinya mereka sukai dan mulai menghabiskan waktu untuk

melamun dan berkhayal. Biasanya khayalannya mengenai

perlakuan kurang adil dari orang lain atau merasa kurang

dipahami oleh orang lain. (Kurnia 2012)

Adapun tahapan bermain disesuaikan dengan kondisi sosial

anak-anak. Parten mengemukakan enam tahapan bermain

bagi anak usia dini, yaitu:

a) Unoccupied, anak memperhatikan dan melihat segala

sesuatu yang menarik perhatiannya dan melakukan gerakan-

gerakan bebas dalam bentuk tingkah laku yang tidak

terkontrol;

b) Solitary, anak dalam sebuauh kelompok tengah asyik

bermain sendiri-sendiri dengan bermacam-macam alat

permainan, sehingga tidak terjadi kontak antara satu sama

lain dan tidak peduli terhadap apapun yang terjadi;

c) Onlooker, anak melihat dan memperhatikan serta

melakukan komunikasi dengan anak-anak lain namun tidak

ikut terlibat dalam aktivitas bermain yang tengah terjadi;

d) Parallel, anak-anak bermain dengan alat-alat permainan

yang sama, tetapi tidak tejadi kontak antara satu dengan

yang lain atau tukar menukar alat main;

e) Associative, anak bermain bersama saling pinjam alat

permainan, tetapi permainan itu tidak mengarah pada satu

tujuan, tidak ada pembagian peran dan pembagian alat main;

Page 24: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

11

f) Cooperative, anak-anak bermain dalam kelompok

terorganisir, dengan kegiatan-kegiatan konstruktif dan

membuat sesuatu yang nyata, dimana setiap anak

mempunyai pembagian peran sendiri. Pada tahap bermain

jenis cooperative, terdapat satu atau dua anak yang bertugas

sebagai pemimpin atau pengarah jalannya permaianan

(Rohmah 2016)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa tahapan bermain merupakan suatu

proses dalam menerima rangsangan berdasarkan atau sesuai

usia anak.

c. Fungsi dan Manfaat Bermain

Dalam buku konsep dasar PAUD, Suyadi M.Pd.I &

Maulidya Ulfah (2012) menyebutkan bahwa Montessori

mengemukakan manfaat bermain:

1. Menyenangkan hati anak anak akan merasa dirinya

nyaman ketika bermain tidak merasa tertekan,

2. Meningkatkan keterampilan anak anak dapat mengenal

dan memahami benda disekitar tanpa disadari

3. Meningkatkan perkembangan anak

4. Anak dapat Memecahkan masalah

5. Menanamkan rasa tanggung jawab pada anak karemna

bermain adalah sama dengan bekerja bagi orang dewasa

Fungsi dan manfaat bermain meliputi aspek perkembangan

seperti diuraikan berikut:

(Elfiadi 2016) Perkembangan Kognitif melalui kegiatan bermain

anak belajar berbagai konsep bentuk, warna, ukuran dan jumlah

yang memungkinkan stimulasi bagi perkembangan

intelektualnya.

1. Perkembangan Bahasa Aktivitas bermain bagaikan

laboratorium bahasa anak, memperkaya pembendaharaan

kata anak dan melatih kemampuan komunikasi anak.

Page 25: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

12

2. Perkembangan Moral Bermain dapat membantu anak

dalam menumbuhkan sikap jujur, menerima kekalahan,

menjadi pemimpin yang baik, berenggang rasa dan

sebagainya.

3. Perkembangan Sosial dan Emosional Bermain bersama

dapat menumbuhkan rasa belajar membina hubungan

dengan sesamanya.

Perkembagan Fisik Kegiatan bermain anak untuk

mengerakan dan melatih seluruh otot tubuhnya.

Perkembangan Kreativitas Bermain dapat merangsang imajinasi

anak dan memberikan kesempatan untuk menuangkan ide

gagasannya tanpa merasakan takut.

Adapun manfaat main bagi anak usia dini dalam buku (Mukthtar

2016) yang sangat penting di antaranya:

a. Aspek fisik

Anak dapat melakukan kegiatan yang melibatkan

gerakaan-gerakan tubuh yang mmembuat anak menjadi

sehat dan otot-otot tubuh menjadi kuat, sehingga akan

merangsang kecerdasan bodly kinestetic-nya baik dalam

bentuk motorik kasar ataupun motrik halus.

b. Aspek Sosial emosional

Anak merasa senang ketika bersama teman yang lain

bermain bersama-sama. Di thun-tahun pertama kehidupan,

orangtua merupakan teman bermain yang utama bagi anak.

Ini akan membangun kecerdasan interpersonal dan

intrapersonal anak.

c. Aspek Kognitif

Anak belajar mengenal akan pengalaman mengenai objek-

objek tertentu seperti: benda dengan permukaan kasar

halus, rasa aman, manis dan asin. Anak belajar bahasa dan

berkomunikasi timbal balik. Anak akan memerhatikan

sesuatu, memusatkan perhatian mengamati dan

melakukan, dengan melihat buku-buku bergambar akan

Page 26: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

13

terbangun kecerdasan linguistik, spasial visual, dan logic

mathematic.

d. Aspek Seni

Kemampuan dan kepekaan anak untuk menikuti irama,

nada berbagai bunyi, gerak serta menghargai hasil karya

yang kreatif. Anak akan terbangun kecerdasan musical,

linguistik, dan bodly kinestetic.

e. Mengasah Ketajaman Pengindraan

Pengindraan anak perlu diasah agar anak

f. Media terapi

Bermain dapat digunakan sebagai media terapi karena

selama bermaain perilaku anak lebih bebas. Untuk

melakukan terapi perlu dilaksanakan oleh ahlinyadan tidak

dilakukan sembarangan.

g. Media Intervensi

Bermain daapat digunakan untuk melatih konsentrasi atau

pemusaatan perhatian pada tugas tertentu. Contohnya pada

hambatan perkembangan bahasa, sosial, komukasi.

Menurut Sylvia Ashton Warner (1963) dalam Soendari &

Wismiarti (2010), “kata pertama harus bermakna bagi

anak.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat

disimpulkan bahwa fungsi dan manfaat bermain yaitu

meningkatkan segala aspek kemampuan anak baik

pengembangan baik nilai agama moral, pengetahuan

umum sekitar (kognitif), bahasa, sosial emosional, motorik

anak, dan seni.

2. Hakikat Balok Angka

a Pengertian Balok

Konsep bermain balok pertama kali dikembangkan oleh

Caroline Pratt, 1890. Dengan keahliannya mengolah kayu,

Caroline menciptakan pendekatan belajar melalui balok. Dengan

bantuan balok anak menggunakan seluruh kekuatan mentalnya,

Page 27: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

14

menemukan hal-hal yang berhubungan membuat kesimpulan-

kesimpulan ia belajar untuk berpikir. (purwanti 2013)

Menurut Chambel permainan balok merupakan aktifitas

otot besar dimana permainan ini dapat mengembangkan

koordinasi mata dan tangan melatih keterampilan motorik halus,

melatih anak dalam pemecahan masalah, permainan yang

memberikan anak kebebasan berimajinasi, sehingga hal-hal baru

dapat tercipta. (Chambel 1997).

Sedangkan menurut Mulyadi bermain balok adalah jenis

kegiatan yang kontruktif, dimana anak mampu membangun

sesuatu dengan menggunakan balok-balok yang disediakan. Hal

itu juga senada dengan pendapat Chandra mengatakan bahwa

bermain balok adalah kemampuan dalam mengonstruksi struktur

yang digunakan oleh anak untuk mengungkapkan ide-ide kreatif

(Chandra 2008).

Konsep bermain balok pertama kali dikembangkan oleh

Caroline Pratt, 1890. Dengan keahliannya mengolah kayu,

Caroline menciptakan pendekatan belajar melalui balok. Dengan

bantuan balok anak menggunakan seluruh kekuatan mentalnya,

menemukan hal-hal yang berhubungan membuat kesimpulan-

kesimpulan ia belajar untuk berpikir. (purwanti 2013)

Balok angka adalah suatu media visual yang terbuat dari

kayu mempunyai bentuk yang dapat dillihat dan digunakan

untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini.

Balok angka merupakan media yang diciptakan oleh Montessori

pada tahun 1909(Hainshtock, 1909;90). Media ini terbuat dari

kayu berbentuk persegi panjang terdiri dari sepuluh unit balok

dengan warna merah dan biru. Setiap segmen warna merah dan

biru memiliki jumlah 1 balok. Balok pertama mempunyai ukuran

terpendek adalah merah. Balok kedua yaitu dua kali ukuran

balok yang pertama dengan setengah balok berwarna merah dan

setengahnya biru. Balok ketiga adalah tiga kali ukuran balok

pertama menjadi dibagi tiga bagian yaitu merah, biru, merah.

Page 28: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

15

Sedangkan angka-angka pada balok terdiri dari angka 1 sampai

10.

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan

bahwa bermain balok salah satu cara menggunakan alat edukatif

diharapkan mengenal konsep bilangan anak dapat berkembang.

Karena saat anak membuat suatu bangunan anak terlebih dulu

akan memilih jumlah balok yang dipakai, yang memiliki bentuk

yang sama, warna sama kemudian membentuknya menjadi suatu

bangunan.

b Manfaat Permainan Balok Angka

Menurut Jalal, (2002 : 35 ) adapun manfaat yang diperoleh anak

melalui bermain balok angka sebagai berikut:

1. Pengembangan fisik; yang mencakup koordinasi,

persespsi visual, pengembangan motorik, orientasi

spasial/ruang, dan koordinasi motorik bagus.

2. Sosial Emosional, pengembangan kompetensi,

kesuksesan, harga diri, kemandirian, inisiatif, persamaan,

kerjasama, negosiasi, kompromi,

responsibilitas/tanggung jawab, kepemimpinan, konsep

ilmu sosial, dan emosi yang wajar.

3. Kreativitas; asosiasi, hubungan, pemecah masalah,

mencari solusi baru dan eksplorasi sensori.

Hal ini sesuai pendapat dalam jurnal

(yulianinngsih 2019) menyatakan manfaat permainan

balok yaitu:

a. Memperkenallkan anak bermacam bentuk balok

b. Memotivasi untuk membuat sesuatu dari bentuk

balok

c. Mengembangkan kreatifitas sesuai daya imajinasi

anak

d. Mengembangkan kognitif dalam hal berpikir

khususnya dalam berhitng permulaan yaitu

mengenal konsep bilangan dengan mudah.

Page 29: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

16

Menurut (Rachmat 2017) manfaat bermain balok yaitu:

i) Anak menjadi kreatif

ii) Fleksibel dalam berpikir

iii) Senang menjajaki lingkungannya

iv) Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat

v) Suka menerima rangsangang

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

manfaat permainan balok merupakan suatu kegiatan untuk

meningkatkan kreatifitas anak, berfikir logis terutama dalam

meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak.

c Tahapan- tahapan Bermain Balok Angka

Menurut Essa (2001:299) terdapat tahapan-tahapan

menggunakan balok angka untuk mengenalkan lambang

blilangan sebagi berikut:

1) One-to-one correspondence, korrespondensi satu-satu

adalah cara dimana anak mulai memahami tentang

konsep bilangan dengan cara mencocokkan item yang

sesuai dengan item yang lain. Anak menyebutkan satu

balok yang jumlahnya satu, menunjuk dua balok yang

jumlahnya dua.

2) Rote counting, menghafal bilangan merupakan

kemampuan mengulang angka-angka, membilang yang

akan membantu pemahaman anak tentang arti sebuah

angka.

3) Retional counting, menghitung rasional dimana anak

akurat menempel nama angka untuk serangkaian objek

yang dihitung, sehingga anak mengerti makna angka dan

pengenalannya.

Anak-anak usia lima tahun mengembangkan pengertian

lebih baik tentang bilangan dan nama bilangan. Mereka

menghitung keping coklat pada eskrim dan tertarik untuk

menulis angka bilangan dan mempelajari bilangan hal ini

dituturkan oleh (Shapiro, 1995:393).

Adapun tahapan bermain balok antara lain:

Page 30: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

17

1. Anak dapat dibagi menjadi beberapa kelompok ataupun

dapat bermain sendiri

2. Anak diberikan berbagai macam jenis balok

3. Anak menyusun balok tersebut menjadi suatu bangunan

sesuai dengan keinginannya sendiri atau sesuai instruksi

4. Anak mnyusun jumlah balok yang dipakai untuk

membuat bangunan tersebut, menyusun bentuk balok

yang sama dan warna balok yang sama.

Sedangkan menurut Bredekamp dan Copple anak usia 5-6

tahun dapat memilih balok berdasarkan warna, bentuk, dan

ukuran, anak dapat menyusun balok berdasarkan urutan terkecil ke

yang terbesaar bahkan sebaliknya.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

tahapan bermain balok merupakan kegiatan dilakukan dengan

berbagai macam agar anak merasa tertarik

3. Hakikat Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

a. Pengertian Kognitif

Menurut Sumiarti Patmonodewo (1994; 39), perkembangan

kognitif yaitu menunjukkan perkembangan dari cara anak

berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoordinasi berbagai

cara berpikir dalam menyelesaikan sebuah masalah dapat di

pergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan.

Sedangkan Menurut Pudjiarti kemampuan kognitif dapat

diartikan dengan kemampuan untuk mempelajari keterampilan

dan konsep bar, keterampilan untuk memahami apa yang

terjadi dilingkungannya serta kemampuan menggunakan daya

ingat dalam menyelesaikan soal-soal sederhana (Khadijahh

2016) hal. 31.

Sementara Menurut Piaget dalam Asrul dkk menjelaskan

bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses yang

didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan

syaraf. (Asrul 2016) h. 188

Page 31: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

18

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, penulis

menyimpulkan bahwa kognitif merupakan suatu perkembangan

sistem syaraf memperlajari konsep kemampuan anak dalam

berpikir secara nyata bertujuan agar dapat menyelesaikan

masalah sendiri.

b. Perkembangan Kognitif Anak

Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif dalam

empat tahapan, masing-masing berhubungan dengan usia dan

tersusun dari pemikiran yang berbeda beda. Tahapan Piaget itu

adalah sebagai berikut:

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)

Menurut Desmita dalam Asrul dkk tahap ini bayi

menyusun pemahaman dunia dengan

mengkoordinasikan pengalaman sensor dengan

tindakan fisik seperti menanggapi dan menyentuh.

Karekteristiknya anak yang berada pada tahap ini

sebagai berikut:

a. Berpikir melalui gerakan

b. Gerakan refleks

c. Belajar mengkoordinasi akal dan geraknya

d. Cenderung intuitif, egosentris, tidak rasioanal

dan tidak logis.

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)

Tahap ini anak mulai melakukan sesuatu sebagai

hasil meniru dan mengamati sesuatu model tingkah

laku dan mampu melakukan simbolisasi

3. Tahap Operasional-konkrit (7-11)

Tahap ini anak mulai bisa berpikir logis

mengenai peristiwa konkrit.

4. Operasional Forrmal (11 tahun-dewasa)

Pada tahap ini anak mulai berpikir dengan cara

yang lebih abstrak, logis dan idealistik.

Page 32: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

19

Menurut Bruner, perkembangan kognitif seorang

terjadi melalui tiga tahap yang diteentukan oleh cara

dia melihat lingkungannya. Tahap pertama adalah

tahap en-aktif, dimana individu melakukan aktivitas-

aktivitas untuk memahami lingkungannya. Tahap

kedu adalah tahap ikonik dimana ia melihat dunia

atau lingkungannya melalui gambar-gambar atau

visualisasi verbal. Tahap simbolik dimana ia

mempunyai gagasan secara abstrak yang banyak

dipengaruhi bahsa dan logika; komunikasi dilakukan

dengan bantuan simbol sistem. (Ibid h. 191).

Pengembangan kognitif anak usia dini diarahkan

pada pengembangan auditory, visual, taktil,

kinestetik, aritmatika, geometri, dan sains.(Khadijah,

Op.cit., h.50).

Makin dewasa semakin dominan sistem simbol

seseorang. Untuk belajar sesuatu, Bruner berpendapat

tidak perlu menunggu sampai anak mencapai suatu

tahap perkembnagn tertentu. Apabila bahan yang

diberikan sudah diatur dengan baik, maka individu

dapat belajar meskipun umurnya belum memadai.

Dengan kata lain, perkembangan kognitif seseorang

dapat ditingkatkan dengan cara mengatur bahan yang

akan dipelajari dan menyajikannya sesuai dengan

tingkat perkembangannya.

Prinsip-prinsip belajar Bruner adalah sebagai

berikut. Makin tinggi tingkat perkembnagan

intelektual, makin meningkat pula ketidak

tergantungan individu terhadap stimulus yang

diberikan. Pertumbuhan seseorang tergantung pada

perkembangan kemampuan internal untuk

menyimpan dan memproses informasi. Data yang

diolah atau informasi yang diterima dari luar perlu

diolah secara mental. (Yaumi 2013)

Page 33: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

20

Perkembangan intelektual meliputi peningkatan

kemmpuan untuk menguatkan pendapat dan gagasan

melalui simbol. Untuk mengembangkan kognisi

seseorang diperlukan interaksi yang sistematik antara

pengajar dan peserta didik. Dalam perkembangan

kognisi seseorang, semakin tinggi tingkatannya

semakin meningkat pula kemampuan untuk

memikirkan beberapa alternatif secara serentak dan

kemampuan untuk memberikan perhatian terhadap

beberapa stimulu dan situasi sekaligus. (Wendi 2013)

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas,

dapat disimpulkan bahwa tahapan perkembangan

kognitif merupakan suatu langkah satu demi langkah

dalam menerima pengetahuan sesuai usia dan dapat

dilakukan juga diekspresikan masing-masing anak.

c. Teori-Teori Kognitif Anak Usia Dini Menurut Ahli

Teori kognitif berhubungan dengan bagaiman kita

memperoleh, memproses dan menggunakan informasi. (Kholis

2009)

1. Teori Uni Factor Teori ini dikenal sebagai teori

kapasitas umum, menurut teori ini intelegensi

merupakan kapasitas atau kemampuan umum

2. Teori Two Factor Intelegensi berdasarkan suatu faktor

mental umum

3. Teori Multi Factor Teori ini mengatakan intelegensi

terdiri dari bentuk hubungan neural antara stimulus

dengan respon

4. Teori Sampling Goldfrey H. Thomson mengajukan

teorinya yang disebut dengan teori sampling. Menurut

teori ini :intelegensi merupakan berbagai kemampuan

sampel. Dunia berikan dari bebragai pengalaman.

Inlegensi terbatas pada sampel dari kemampuan atau

pengalaman dunia nyata”.ibid, h. 34

Page 34: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

21

Teori kognitif adalah teori yang umumnya

dikaitkan dengan proses belajar. Kognisi adalah

kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa

mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan,

menduga dan menilai. Kognisi menunjukan pada

konsep tentang pengenalan. “Teori kognitif

menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada

variabel penghalang pada aspek-aspek kognisi

seseorang. (Mulyati 2005)

Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa teori kognitif yaitu suatu ilmu tentang

perkembangan dan pengetahuan umum yang dapat di

temukan di lingkungan sekitar dengan tujuan

mengembangkan kemampuan anak yang sudah

dimiliki.

d. Teori Perkembangan Kognitif dalam Pandangan Islam

Agama islam menjelaskan bahwa manusia pada saat

dilahirkan tidak mengetahui apapun, tetapi Allah memberikan

kemampuan mendengar, melihat, meraba, merasa, dan hati

untuk mendaptkan pengetahuan, penjelasan ini terdapat dalam

Al-Qur,an surat An-Nahl/16:78:

تكم ل تعلمىن شي ه ه بطىن أمه أخرجكم م ر وٱأف وٱلله دةة ا وجع لكم ٱلسهم وٱأب

٨٧لعلهكم تشكرون

Artinya:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”

Ibnu Katsir menafsirkan ayat diatas bahwa:

Kemampuan mendengar, melihat, dan berpikir manusia

berkembang secara bertahap. Semakin dewasa seseorang

semakin berkembang kemampuannya dan akan semakin

mampu membedakan baik dan buruk, benar dan salah. Hikmah

Page 35: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

22

diciptakan kemampuan berpikir manusia secara bertahap agar

dia mampu menjalankan ketaatannya kepada Tuhan. (sit 2015)

Kemampuan manusia berkembang sesuai usianya

sehingga dalam ajaran islam menjelaskan bahwa anak-anak

tidak dibebani dosa atas perbuatannya. Hal ini berdasarkan

pada kemampuan berpikir manusia dalam menerima syariat

islam. Rasulullah menunjukan sikap memahami perkembangan

kemampuan berpikir pada anak-anak, ketika hasan dan husein

cucu Rasul naik ke punggungnya ketika sedang sholat beliau

memperpanjang sujudnya, sampai kedua cucunya turun. Beliau

tidak menegur cucunya sebab beliau memahami hal ynag

dilakukan Hasan dan Husein bukan sebuah kesalahan karena

meraka belum memahami tidak boleh mengganggu orang yang

sholat.

B. Kerangka Berpikir

Anak didik Taman Kanak-kanak Sriwidari sebagian besar masih

mengalami kesulitan dalam kegiatan berhitung. Kondisi ini diamati

sebagai masalah yang harus diatasi. Salah satu cara diantaranya dengan

memberikan rangsangan supaya anak-anak didik Taman Kanak-kanak

Sriwidari dapat meningkatkan kemampuan dalam berhitung.

Rangsangan ini dapat kita berikan melalui permainan dengan mediaa

balok angka. Metode ini sangat menarik bagi anak-anak Taman Kanak-

kanak Sriwidari untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 36: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

23

C. Penelitian yang Relavan

1. Penelitian oleh Lukiyana Alfianti dalam observasinya yang

jberjudul Pengembangan Kemampuan Berhitung menggunakan Alat

Permainan Edukatif Balok Angka kelompok A di RA Mashyitoh

bahwa dapat disimpulkan bahwa hubungan signifikan antara

penggunaan alat edukatif balok angka terhadap kemampuan

berhitung, adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel x

terhadap y adalah sebanyak 75% dilakukan dua siklus.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianingsih, dkk berjudul

Penerapan Permainan Balok Angka untuk Meningkatkan

Kemampuan Berhitung Permulaan Anak kelompok B di TA Al

Kautsar diperoleh dari hasil temuan data dan pembahasan yaitu

melalui penerapan permainan balok angka untuk meningkatkan

kemampuan berhitung permulaan pada anak yang rentang usia 5-6

tahun, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan presentase

mencapai 50%.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Vitri Purwanti dalam judul

Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan

Balok Angka pada Anak kelompok B di TK Universal Ananda

Kondisi

Awal

Tindakan

KBM sebelum menggunalanmedia balok angka

Perkembangan kognitif matematika Anak kurang sekali

KBM setelah menggunalanmedia balok angka siklus I dan siklus II

Perkembangan kognitif matematika Anak siklus I cukup baik dan siklus II berkembang baik

Page 37: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

24

kesimpulan yang didapat bahwa malalui permainan balok angka

terbukti dari rekapitulasi penilaian kemampuan anak didik dalam

berhitung menggunakan balok angka berkembang sangat baik,

kemampuan anak meningkat menjadi 86%.

D. Hipotesis Tindakan

Menurut Sugiyono (2010: 96) hipotesis merupakan jawaban sementaraa

terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

Ho : Tidak terdapat peningkatan kemampuan berhitung anak didik Tk

Sriwidari Kelompok A dengan menggunakan balok angka.

Ha : Terdapat peningkatan kemampuan berhitung anak didik Tk

Sriwidari Kelompok A menggunakan balok angka.

Page 38: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

80

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengungkapkan

metode bermain balok angka untuk meningkatkan kemampuan

kognitif anak pada indikator memahami angka, menggunakan

simbol dan mengklasifikasikan dengan metode bermain balok

angka anak kelompok A Tk Sriwidari desa Kepongpongan

kecamatan Talun kabupaten Cirebon.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif menjelaskan peristiwa yang

dilakukan dalam penelitian ini sehingga mendapatkan gambaran

dan penjelasan yang lengkap dalam pelaksanaan tindakan.

Pendekatan kuantitatf digunakan untuk menganalisis data hasil

belajar mengajar atau membandingkan nilai peserta didik

sebelum dan sesudah penelitian tindakan dilakukan. (Hidayat

2016)

B. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau Classrom Action Research. Menurut Mill

(2000) peneltian tindakan kelas adalah penyelidikan yang

sistematis yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah untuk

mengetahui praktik pembelajaran.

Sedangkan menurut McTaggart dalam Hanurawan,

(2001) penelitian tindakan kelas merupakan langkah-

langkah nyata dalam mencari cara yang paling cocok untuk

memperbaiki keadaan, lingkungan daan meningkatkan

pemahaman terhadap keadaan dan atau lingkungan tersebut.

Menurut Hamzah (2011) penelitian tindakan kelas

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

Page 39: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

26

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

di dalam kelas dengan melalui refleksi diri, dengan tujuan

meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran.

2. Lokasi

Dalam penentuan lokasi penelitian Moleong (2017 hlm.

127) berpendapat bahwa lokasi penelitian merupakan tempat

dimana peneliti akan melakukan penelitian terutama dalam

menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya

terjadi dari objek penelitian yang diteliti dalam rangka

mendapatkan data-data penelitian yang akurat.

Penelitian ini dilaksanakan di Tk Sriwidari desa

Kepongpongan kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.

Diadakan penelitian ditempat ini karena dalam

perkembangan kognitif matematika anak yang masih belum

berkembang baik.

3. Waktu

Penelitian ini berlangsung selama kurun waktu 3 bulan,

yaitu mulai dari bulan Okober sampai bulan Desember

2019.

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Program Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Menyiapkan

ijin

penelitian

2 Menyiapkan

ijin

penelitian ke

sekolah

Page 40: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

27

3 Perencanaan

4 Siklus I

5 Pengumpula

n Data

6 Siklus II

7 Tahap

penyelesain

Laporan

Data

C. Subjek

Menurut Moleong (2017 hlm. 132) mendeskripsikan

sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang

dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang situasi dan

kondisi latar penelitian. Adapun subjek yang menjadi sasaran

pengamatan dan informan pada penelitian ini meliputi kriteria

subjek penelitian sebagai berikut:

1. Data Anak

Kelompok A yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas

A1 berjumlah 11 anak dan kelas A2 berjumlah 12 anak.

Dalam penelitian ini subjek peneltiannya adalah anak-anak

kelompok A1 Tk Sriwidari Tahun Pelajaran 2019-2020

yang berjumlah 11 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki

dan 5 anak perempuan. Berikut data anak kelompok A1:

Tabel 3.2

Data Anak Kelompok A1

Page 41: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

28

No Nama Anak L/P

1 AB L

2 AN L

3 AS P

4 DH L

5 DZ P

6 ED L

7 RY L

8 FZ P

9 KHA P

10 LS P

11 DN L

2. Data Guru

Tenaga kependidikan di Tk Sriwidari yang dipimpin

oleh ibu SH dan tenaga pendidik di Tk Sriwidari yaitu

berjumlah 3 yang terdiri 1 guru kelompok B, 1 guru

kelompok A1 dan 1 guru kelompok A2. Berikut data guru

Tk Sriwidari adalah:

Tabel 3.3

Data Guru Tk Sriwidari

No Nama L/P Jabatan Status

Pendidikan

1 SH P Kepala Tk S1

2 SS P Guru S1

3 ES P Guru SI

4 NS P Guru SMA

(sedang men-

empuh S1)

D. Prosedur Tindakan

Page 42: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

29

Menurut Suharsimi Arikunta (2002), terdapat empat

komponen dalam prosedur tindakan penelitian yaitu perencanaan

(Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observasing), dan

Refleksi (Reflecting).

Berikut ini skema tindakan kelas menurut suharsimi Arikunta

Gambar 1 Skema Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Kegiatan

awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada yaitu dengan

melakukan observasi dikelas pada saat kegiatan bermain balok angka di

kelompok A1 Tk Sriwidari. Dari hasil kegiatan awal tersebut kemudian

peneliti menetapkan kegiatan bermain balok angka untuk meningkatkan

kemampuan kognitif matematika anak. Adapun penelitian tindakan kelas

sebagai berikut :

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI

SIKLUS I

PELAKSANAAN

PERENCANAAN

PENGAMATAN

PENGAMATAN

REFLEKSI

SIKLUS II

Page 43: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

30

1. Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan yang peneliti lakukan dalam tahap perencanaan ini

sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) yang memuat serangakaian kegiatan pembelajaran

dalam satu hari. Menentukan tema, sub tema, indikator,

kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan media

pembelajaran.

2. Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan

digunakan dalam pembelajaran.

3. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai

kemampuan kognitif matematika anak.

4. Mempersiapkan alat untuk mendokumentasikan kegiatan

selama pembelajaran dilakukan berupa foto.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan prosedur perencanaan yang telah dibuat

dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan terbuka

terhadap perubahan-perubahan yang terjadi disekolah. Selama

proses pembelajaran berlangsung, guru (peneliti) melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPPH yang telah dibuat kemudian

guru (peneliti) mengamati keterlibatan anak dalam proses

pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan bermain balok

angka. Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

Page 44: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

31

1. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru

memberikan penjelasan tentang materi yang akan

disampakan.

2. Guru memberikan contoh kepada peserta didik tentang

kegiatan cara bermain balok angka.

3. Guru memberikan bimbingan pada peserta didik dalam

kegiatan bermain balok angka.

4. Anak didik mengerjakan kegiatan bermain balok secara

kelompok.

5. Guru melakukan pengamatan pada peserta didik dalam

kegiatan bermain balok angka.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung , guru melakukan pengamatan kepada peserta didik

selama kegiatan bermain balok angka berlangsung dan dalam

melakukan pengamatan ini guru menggunakan lembar observasi

atau lembar pengamatan yang telah dibuat untuk mengamati

secara langsung bagaimana perkembangan kognitif matematika

anak saat proses pembelajaran.

d. Refleksi

Tahap ini yaitu tahap refleksi dilakukan pada akhir tiap

siklus dan berdasarkan hasil refleksi inilah dapat diketahui

apakah tindakan yang diberikan sudah sesuai dengan harapan

peneliti serta untuk mengetahui apakah diperlukan atau tidaknya

siklus selanjutnya.

Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

1. Guru memperoleh data dari lembar instrumen observasi.

Page 45: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

32

2. Data yang sudah diperoleh dari lembar instrumen observasi

dianalisis kemudian guru/peneliti melakukan refleksi

terhadap hasil observasi.

3. Guru melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi serta

segala hal yang berkaitan dengan tindakan-tindakan yang

telah dilakukan.

Apabila refleksi ini belum berhasil, maka bertujuan

untuk menyusun rencana tindakan perbaikan untuk siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan yang peneliti lakukan dalam tahap perencanaan

ini sebagai berikut:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) yang memuat serangakaian kegiatan

pembelajaran dalam satu hari. Menentukan tema, sub

tema, indikator, kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan dan media pembelajaran.

2. Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang

akan digunakan dalam pembelajaran.

3. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi

mengenai kemampuan kognitif matematika anak.

4. Mempersiapkan alat untuk mendokumentasikan

kegiatan selama pembelajaran dilakukan berupa foto.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan prosedur perencanaan yang telah dibuat

dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan terbuka

Page 46: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

33

terhadap perubahan-perubahan yang terjadi disekolah.

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru (peneliti)

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPPH yang

telah dibuat kemudian guru (peneliti) mengamati

keterlibatan anak dalam proses pembelajaran yang

berhubungan dengan kegiatan bermain balok angka.

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

1. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru

memberikan penjelasan tentang materi yang akan

disampakan.

2. Guru memberikan contoh kepada peserta didik

tentang kegiatan cara bermain balok angka.

3. Guru memberikan bimbingan pada peserta didik

dalam kegiatan bermain balok angka.

4. Anak didik mengerjakan kegiatan bermain balok

secara kelompok.

5. Guru melakukan pengamatan pada peserta didik

dalam kegiatan bermain balok angka.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan selama proses

pembelajaran berlangsung , guru melakukan pengamatan

kepada peserta didik selama kegiatan bermain balok angka

dan dalam melakukan pengamatan ini guru menggunakan

lembar observasi atau lembar pengamatan yang telah dibuat

untuk mengamati secara langsung bagaimana perkembangan

kognitif matematika anak saat proses pembelajaran.

d. Refleksi

Page 47: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

34

Tahap ini yaitu tahap refleksi dilakukan pada

akhir tiap siklus dan berdasarkan hasil refleksi inilah dapat

diketahui apakah tindakan yang diberikan sudah sesuai

dengan harapan peneliti serta untuk mengetahui apakah

diperlukan atau tidaknya siklus selanjutnya. Adapun langkah-

langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Guru memperoleh data dari lembar instrumen observasi.

2. Data yang sudah diperoleh dari lembar instrumen

observasi dianalisis kemudian guru/peneliti melakukan

refleksi terhadap hasil observasi.

3. Guru melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi

serta segala hal yang berkaitan dengan tindakan-tindakan

yang telah dilakukan.

Peneliti dengan adanya perbaikan di siklus II ini peserta

didik lebih aktif dan kreatif lagi dari pada siklus I. Pengamatan

yang dilakukan pada saat observasi pada peserta didik saat kegiatan

pembelajaran berlangsung, pada siklus II ini dapat dilihat hasil

peningkatan kemampuan kognitif matematika anak melalui kegiatan

bermain balok angka.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses ini dilakukan untuk mencari data yang diperlukan

peneliti. Adapun teknik pengumpulan data dengan cara sebagai

berikut:

1. Observasi

Menurut Adler & Adler menyebutkan bahwa observasi

merupakan salah satu dasar fundamental dari semua metode

Page 48: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

35

pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, khususnya

menyangkut ilmu-ilmu sosial dan perilaku manusia.

Sedangkan menurut Morris mendefinisikan observasi

sebagai mencatat suaatu gejala dengan membantu

instrumen-instrumen dan merekamnya dengan tujuan ilmiah

atau tujuan lain.

Adapun menurut Arikunto (2006) observasi adalah

mengumpulkan data atau keterangan yang harus dijalankan

dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara

langsung ketempat yang akan diselidiki.

Dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa observasi atau pengamatan

merupakan suatu tindakan dalam proses mengamati suatu

subjek atau objek dengan cara langsung melihat ke lapangan

untuk mendapatkan data dan hasil dari observasi tersebut.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh

peneliti ialah dengan cara melakukan observasi pada saat

pembelajaran berlangsung dan mencatatnya pada lembar

instrumen observasi (Rating Scale), kemudian data yang

didapat dari hasil observasi tersebut akan dianalisis. Data

diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang

dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas proses dan

hasil belajar siswa. Observasi atau pengamatan dalam

penelitian ini dilaksanakan pada saat :

a. Observasi awal sebelum ada tindakan dalam

pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan kognitif awal anak.

b. Pada saat proses pembelajaran setelah ada tindakan yang

bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan

kemampuan kognitif anak yang diharapkan sesuai

dengan tujuan peneliti.

c. Pada saat terakhir proses pembelajaran dalam penelitian

ini untuk mengetahui perkembangan kemampuan

Page 49: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

36

kognitif akhir anak setelah dilaksanakannya beberapa

proses tindakan dalam pembelajaran.

2. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015), dokumentasi adalah suatu

cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi

dalam bentuk buku arsip, dokumen, tulisan angka dan

gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat

mendukung penelitian.

Pada penelitian ini dokumentasi sebagai alat untuk

penilaian seperti foto-foto kegiatan anak saat bermain balok

angka, dokumen yang berisi tentang kegiatan harian anak

pada saat pengamatan berlangsung dan tulisan seperti

penilaian harian anak.

3. Daftar Ceklis

Menurut Casta (2014) daftar ceklis adalah alat

pengumpulan data yang berupa daftar tentang aspek-aspek

perilaku dan kondisi tertentu yang diambil datanya.

Daftar ceklis dalam penelitian ini digunakan saat anak-anak

melaksanakan kegiatan pembelajaran metode bermain

menggunakan balok angka sesuai indikator pencapaian

anak.

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan yaitu

mengurutkan angka 1-10, menggunakan simbol, dan

mengklasifikasikan, saat itu pula peneliti menyiapkan

instrumen penelitian daftar ceklis yang nantinya apabila

kemampuan anak berkembang sangat baik peneliti memberi

tanda ceklis pada kolom bawa angka 4, apabila anak

berkembang sesuai harapan guru memberi tanda ceklis pada

kolom bawah angka 3, apabila anak mulai berkembang

peneliti memberikan tanda ceklis pada kolom bawah angka

2 dan apabila anak belum berkembang maka peneliti

memberi tanda ceklis pada kolom bawah angka 1.

Page 50: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

37

F. Teknik Analisis Data

Pada tahap ini, setelah memperoleh semua data. Teknik

analisis data yaitu metode untuk mendapat kan sebuah data

menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi

mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan

solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah yang tentang

sebuah penelitian.

Pada analisis data ini menggunakan penelitian secara

deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang melalui observasi,

wawancara, dokumentasi dan chek list untuk mengetahui

perkembangan kognitif matematika anak kelompok A Tk

Sriwidari diperoleh dari kondisi awal, siklus I dan siklus II.

Langkah-langkah dalam menganalisis data yaitu sebagai

berikut:

a. Menganalisis Ketuntasan Aspek Kognitif Matematika Anak

Menurut Casta (2014) untuk mengetahui tingkat

keberhasillan dari penelitian ini dapat di analisis

menggunakan rumus sebagai berikut:

P = F x 100 %

N

Keterangan :

P = Angka Presentase

F = frekuensi data yang di amati

N = Number of Cases (Jumlah Data)

Dalam analisis dengan rumus persentase, peneliti akan

memberikan indikator keberhasilan meningkatkan kemampuan

kognitif matematika anak kelompok A Tk Sriwidari.

Berdasarkan kriteria kesesuaian diatas kita tentukan status

suatu data penelitian dengan tabel konversi sebagai berikut:

Tabel 3.4 Tabel Konvensi Persentase

Persentase Penafsiran

Page 51: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

38

86% – 100% Sangat Baik

76 % – 85% Baik

60% – 75% Cukup Baik

55% - 59% Kurang

<54% Sangat Kurang

b. Mencari nilai rata-rata ketuntasan perkembangan kognitif

matematika yang diperoleh anak melalui rumus:

Keterangan :

R = Nilai rata-rata

M = Jumlah rata-rata aspek kemampuan anak

N = Jumlah aspek

c. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh anak melalui rumus :

Keterangan :

R = Nilai Rata-rata

X = Jumlah semua nilai

N = Jumlah anak

d. Dalam menghitung persentase ketuntasan kemampuan

kognitif matematika anak dengan rumus :

Keterangan :

P = Ketuntasan keterampilan motorik halus

P = Jumlah anak yang tuntas belajar

N = Jumlah anak keseluruhan

Page 52: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

39

100% = Bilangan tetap

Menurut pedoman diatas akan diperoleh hasil perbandingan nilai

rata-rata siklus I dan siklus II, apabila nilai presentase pada siklus II

meningkat maka hasil belajar peserta didik meningkat.

G. Teknik Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012 hlm.148) instrumen penelitian

adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati. Semua fenomena yang ada

dalam penelitian disebut varibel

Menurut Suharsimi Arikunto (2005, hlm.101) instrumen

penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

Pada penelitian ini terdapat instrumen yang digunakan

yaitu daftar cek atau chek list merupakan pedoman observasi

berisi daftar semua aspek yang akan diteliti, sehingga peneliti

hanya memberi tanda (√) pada aspek perkembangan. Daftar cek

adalah alat observasi yang praktis digunakan, karena semua

aspek yang akan diteliti sudah ditentukan terlebih dahulu. Dalam

perkembangan yang harus dicapai oleh anak kelompok A.

Adapun panduan observasi bertujuan untuk mendapatkan data

yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis

kelompok. Berikut kisi-kisi pedoman yang digunakan dalam

penelitian ini:

Page 53: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

40

Tabel 3.5

Kisi-kisi Lembar Observasi Peningkatan Kemampuan Kognitif

Matematika Berbasis Kelompok

Sumber PERMENDIKBUD Nomor 137 Tahun 2014

Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

Berikut ini merupakan rubrik kegiatan pengamatan dalam meningkatkan

kemampuan kognitif anak kelompok A Tk Sriwidari menggunakan model

pembelajaran kelompok.

Indikator Kegiatan Keterangan

Memahami Angka 1. Mengurutkan Angka

Anak dapat mengurutkan

balok angka 1-10

2. Menggunakan Balok Anak dapat

menunjukkan dan

mengenal benda tiga

dimensi di sekitarnya

Menggunakan Simbol Berbentuk Lingkaran

Sebagai Perumpamaan

Donat

3. menggunakan Balok

Berbentuk Segitiga

Sebagai Atap Rumah

Mengklasifikasikan 4. Mengelompokkan

balok Sesuai Bentuk,

Warna dan Ukuran yang

sama

Anak dapat mengenal

bentuk, warna dan

ukuran juga

mengelompokkan benda

yang sama.

Page 54: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

41

Tabel 3.6

Rubik Pedoman Observasi

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Matematika

Indikator Kegiatan Deskriptif skor

Memahami Angka

Mengurutkan

Balok Angka

1-10

Jika anak belum dapat

mengurutkan balok

angka 1-10 1

Jika anak mulai dapat

mengurutkan balok

angka 1-10 2

Jika anak dapat

mengurutkan balok

angka 1-10 3

Jika anak mampu

mengurutkan balok

angka 1-10 4

Menggunakan

Simbol

Menggunakan

Balok Angka

Bentuk

Lingkaran

Menjadi

Sebuah

Perumpamaan

Donat

Jika anak belum dapat

menggunakan balok

bentuk lingkaran

menjadi sebuah

perumpamaan Donat

1

Jika anak mulai dapat

menggunakan balok

bentuk lingkaran

menjadi sebuah

perumpamaan Donat

2

Jika anak dapat

menggunakan balok

bentuk lingkaran

menjadi sebuah

perumpamaan Donat

3

Jika anak mampu

menggunakan balok

bentuk lingkaran

menjadi sebuah

perumpamaan Donat

4

Menggunakan

Balok Angka

Bentuk

Segitiga

Jika anak belum dapat

menggunakan balok

bentuk segitiga

menjadi sebuah

1

Page 55: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

42

Menjadi

Sebuah

Perumpamaan

Atap rumah

perumpamaan atap

rumah1

Jika anak mulai dapat

menggunakan balok

bentuk segitiga

menjadi sebuah

perumpamaan atap

rumah

2

Jika anak dapat

menggunakan balok

bentuk segitiga

menjadi sebuah

perumpamaan atap

rumah

3

Jika anak mampu

menggunakan balok

bentuk segitiga

menjadi sebuah

perumpamaan atap

rumah

4

Mengklasifikasikan

Mengelompok

kan Balok

Sesuai

Bentuk,

Warna dan

Ukuran

Jika anak belum dapat

mengelompokkan balok

sesuai bentuk, warna

dan ukuran

1

Jika anak mulai dapat

mengelompokkan balok

sesuai bentuk, warna

dan ukuran

2

Jika anak dapat

mengelompokkan balok

sesuai bentuk, warna

dan ukuran

3

Jika anak mampu

mengelompokkan balok

sesuai bentuk, warna

dan ukuran

4

Page 56: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

43

Tabel di bawah ini merupakan rentang nilai yang menjadi

indikator penilaian :

Tabel 3.7

Persentase Indikator Penilaian

Jenis Penilaian Skor Nilai Presentase

BB (Belum Berkembang) 1 0% - 25%

MB (Mulai Berkembang) 2 25% - 50%

BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 3 51% - 75%

BSB (Berkembang Sangat Baik) 4 76% - 100%

Tabel 3.8

Rubrik Observasi

Kemampuan Kognitif Matematika

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. AB

2. AN

3. AS

4. DH

5. DZ

6. ED

7. RY

8. FZ

9. KHA

10. LS

11. DN

Interpretasi

No Nama Anak

Kemampuan Kognitif Matematika Anak

skorMemahami Angka Menggunakan Simbol Mengklasifikasikan

Jumlah Skor

Rata-rata

Persentase

Page 57: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

44

Tabel 3.9 Rekapitulasi

Kemampuan Kognitif Matematika Anak Kelompok A

No Siklus Presentase % Interpretase

1 Pra-Siklus

2 Siklus I

3 Siklus II

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan adalah suatu tolak ukur atau

standar tingkat keberhasilan dari tingkat tercapainya suatu

indikator kondisi akhir yang diharapkan suatu tindakan dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Indikator yang ingin dicapai

yaitu meningkatkan kemampuan kognitif matematika

dilaksanakan pada kelompok A Tk Sriwidari menggunakan

metode pembelajaran yang berbasis kelompok.

Pada awal penelitian kondisi di Tk Sriwidari, dari 11

anak peserta didik yang belum dapat memahami angka,

menggunakan simbol dan mengklasifikasikan total jumlah skor

48, rata-rata 4,4 dan presetase 36% dengan interpretasi sangat

kurang. Pada peneltian ini pembelajaran dikatakan berhasil

apabila kemampuan kognitif matematika jumlah skor 112, nilai

rata-ratanya 10,2 dan hasil presentasenya yaitu 85%, interpretasi

baik atau minimal sebesar 76%.

Pada indikator keberhasilan ini ditandai dengan meningkatnya

kemampuan kognitif matematika anak dilihat dengan hasil

presentase minimal mencapai dari jumlah anak pada masing-

masing indikator kemampuan kognitif matematika.

Menurut Coughlin (2000 hlm.265) terdapat indikator

perkembangan kognitif matematika anak usia dini antara lain

berupa korespendensi satu-satu, mengurutkan angka, berhitung,

Page 58: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

45

mengenal penjumlahan dan pengurangan, mengklasifikasikan,

pengukuran, perbandingan, mengenal geeometri serta mengenal

pola.

Page 59: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

80

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Awal Sebelum Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Tk Sriwidari yang berlokasi

di desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten

Cirebon. Penelitian ini dilakukan pada Semester I atau ganjil

tahun ajaran 2019-2020, sekolah ini memiliki 3 ruang kelas

yang terdiri dari kelas A1 dan A2 anak usia 4-5 tahun dan

kelas B anak usia 5-6 tahun. Jumlah seluruh peserta didik di

Tk Sriwidari adalah 38 anak, yaitu kelas A1 terdapat 11

anak, kelas A2 12 anak dan kelas B terdapat 15 anak. Dalam

penelitian ini melakukan penelitian di kelas A yang

berjumlah 11 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 5

anak perempuan.

Terdapat sarana dan Prasarana di Tk sriwidari terdiri dari

kantor ruang guru dan kepala sekolah satu, 3 ruang kelas,

dan satu toilet terdapat kran air (tempat cuci tangan) dan

terdapat beberapa pot jenis tanaman maupun bunga di

halaman depan sekolah. Bahwa di Tk Sriwidari ini sarana

pembelajaran sudah cukup baik yang pengadaannya

disesuaikan dengan tempat, kebutuhan dan sesuai usia anak.

Pada ruang kelas sudah cukup memadai untuk

melakukan proses belajar mengajar, karena setiap kelas

terdapat ventilasi udara, terdapat 2 kipas angin tiap kelas

dan fasilitas lainnya yang cukup. Adapun sarana bermain di

halaman sekolah diantaranya terdapat 3 ayunan, 1 putaran, 1

perosotan, 1 papan titian dan tangga majemuk. Tk Sriwidari

memiliki 3 guru dengan lulusan S1 2 orang dan satu masih

menempuh pendidikan S1 pada program jurusan Pendidikan

Anak Usia Dini.

Page 60: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

47

2. Hasil Observasi Meningkatkan Kognitif Matematika

Anak Pra-Tindakan

Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan peneliti

di Tk Sriwidari terkait dengan aspek perkembangan anak di

sekolah , masalah yang muncul dan mendominasi di

kelompok A yaitu pada aspek kognitif matematika anak.

Dalam hal ini anak-anak masih memerlukan bimbingan dan

arahan guru dalam menumbuhkan dan meningkatkan

kemampuan kognitif matematika. Proses pembelajaran di

Tk Sriwidari sebenarnya sudah cukup baik, namun aktivitas

seperti megurutkan angka, menggunakan simbol dan

mengklasifikasikan masih belum berkembang dengan baik.

Guru belum menggunakan media yang lebih kreatif

dalam kegiatan meningkatkan kemampuan kognitif

matematika sehingga anak kurang berminat dan optimal

dalam mengikuti pembelajaran yang monoton, karena itu

sangat berpengaruh terhadap anak, anak akan merasa jenuh

dan bosan karena pembelajarannya itu-itu saja. Maka anak

kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru

selama kegiatan pembelajaran, terutama pembelajaran

kognitif. Selama ini peneliti merasa belum berhasil

meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak.

Dapat disimpulkan dari paparan diatas, peneliti

mempunyai niat untuk meningkatkan kemampuan kognitif

matematika anak, maka peneliti menggunakan media balok

angka untuk meningkatkan kemampuan kognitif matematika

anak. Kegiatan ini dimulai dari menyiapkan media balok

angka yang akan anak olah menjadi suatu bentuk yang

bervariasi dan sekreatif mungkin dengan menggunakan

imajinasi dan kreatifitasnya masing-masing. Selain itu

dengan menggunakan media balok angka menjadikan

pembelajaran lebih menarik dan tidak monoton, minat anak

pun akan semakin tinggi dalam mengikuti pembelajaran ini.

3. Kemampuan Awal Sebelum Tindakan

Page 61: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

48

Pada awal sebelum penelitian dilakukan di kelas A,

peneliti melakukan pengamatan terhadap perkembangan

kognitif matematika anak dengan menghitung gambar di

majalah dan hanya memperhatikan lambang bilangan yang

ditulis di papan tulis. Kemampuan awal sebelum tindakan

ini akan peneliti bandingkan dengan kemampuan kognitif

setelah menggunakan media balok angka. Hal ini akan di

terlihat lebih jelas peningkatan sebelum dilakukan tindakan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti,

terkait dengan aspek perkembangan kognitif matematika

anak mengalami kesulitan dan sangat bosan, saat anak

hanya melihat suatu benda di sebuah majalah atau papan

tulis saja yang tidak menarik dan hanya itu-itu saja itu

membuat anak kurang dalam mengembangkan daya pikir

dan kreatifitasnya.

Maka dari itu, anak masih sangat memerlukan

pembelajaran yang menarik dan membuat diri anak

tertantang, dalam pembelajaran yang hanya mengandalkan

majalah sangat sedikit perkembangan anak yang dicapai.

Anak masih sangat memerlukan bimbingan dan stimulasi

anak mampu mengembangkan kognitif matematika anak

melalui kegiatan bermain balok. Hasil observasi yang

dilakukan peneliti pada tanggal 30 Oktober 2019 dapat

dilihat bahwa hasil dari kemampuan awal dengan

menggunakan instrumen observasi diperoleh data sebagai

berikut :

Page 62: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

49

Tabel 4.1

Hasil Pra Tindakan Kemampuan Kognitif Matematika Melalui Metode

Bermain Balok Angka

Berdasarkan kegiatan sebelum menggunakan balok

angka dihasilkan data dalam perkembangan kognitif matematika

dalam memahami angka dari jumlah 11 anak kelompok A yaitu

terdapat 4 anak yang mulai berkembang dan terdapat 7 anak

yang belum berkembang, jumlah skor 15 dengan rata-rata 1,36

dan presentase 34%. Data dalam menggunakan simbol tidak

terdapat anak yang berkembang sangat baik maupun

berkembang sesuai harapan, terdapat 4 anak mulai berkembang

dan 7 anak yang belum berkembang, jumlah skor 15 dengan

rata-rata 1,36 dan presentase 34%. Dalam mengklasifikasikan

juga tidak terdapat anak yang berkembang sangat baik maupun

sesuai harapan, terdapat 7 anak mulai berkembang dan 4 anak

belum berkembang jumlah skor 18 dengan rata-rata 1,64 dan

presentase 41%.

Dilihat dari tabel diatas diketahui bahwa kemampuan

kognitif matematika anak kelompok A pada pra-siklus

berdasarkan indikator-indikator yaitu memahami angka,

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. AB √ √ √ 6

2. AN √ √ √ 6

3. AS √ √ √ 3

4. DH √ √ √ 6

5. DZ √ √ √ 4

6. ED √ √ √ 6

7. RY √ √ √ 4

8. FZ √ √ √ 3

9. KHA √ √ √ 4

10. LS √ √ √ 3

11. DN √ √ √ 3

48

4,4

36%

Interpretasi Sangat Kurang

skorMemahami Angka Menggunakan Simbol Mengklasifikasikan

1,64

34% 34% 41%

No Nama Anak

Kemampuan Kognitif Matematika Anak

Jumlah Skor

Rata-rata

Persentase

1,36 1,36

15 15 18

Page 63: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

50

menggunakan simbol dan mengklasifikasikan dari 11 anak

dengan total jumlah skor 48, rata-rata 4,4 dan presetase 36%

dengan interpretasi sangat kurang.

Apabila hasil tersebut dibuat dalam bentuk grafik akan terlihat

sebagai berikut :

Grafik 4.1

Pra Tindakan

Kemampuan Anak Menggunakan

Metode Bermain Balok Angka

Histogram hasil observasi bahwa hasil dari kemampuan

anak pada sa-siklus dengan menggunakan hasil lembar observasi

diperoleh bahwa kemampuan kognitif matematika anak

kelompok A, dengan indikator memahami angka hasil

presentase 34%, indikator menggunakan simbol 34% dan

indikator mengklasifikasikan 36% dengan Interpretasi sangat

kurang. Sebagian anak masih belum memahami angka,

menggunakan simbol dan mengklasifikasikan.

Data dari observasi kemampuan kognitif matematika

anak kelompok A Tk Sriwidari sebelum menggunakan meetode

bermain balok angka dengan menggunakan instrumen observasi

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Memahami Angka Menggunakan Simbol Mengklasifikasikan

Rekapitulasi Pra Tindakan

Kemampuan Kognitif Anak Menggunakan Metode Bermain Balok Angka

Page 64: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

51

menunjukkan bahwa kemampuan kognitif matematika anak

kelompok A Tk Sriwidari masih belum berkembang dengan

baik. Keadaan seperti ini sebagai suatu landasan untuk

meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak kelompok

A Tk Sriwidari.

B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan data yang diperoleh sebelum tindakan pada

saat observasi awal, kemampuan kognitif matematika anak

masih belum berkembang dengan baik sehingga hasil yang

didapat masih kurang sekali. Oleh karena itu, peneliti berusaha

untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan tindakan

perbaikan pembelajaran guna meningkatkan kemampuan

kognitif matematika anak melalui penelitian tindakan kelas yang

terdiri dari 2 siklus pembelajaran yaitu siklus I dan siklus II.

Pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklusnya terdiri dari

tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian:

1. Siklus I

Kegiatan pada siklus I metode bermain balok angka

untuk meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak

kelompok A dilakukan pada tanggal 4 November 2019,

tanggal 5 November 2019 dan 6 November 2019. Pada

pelaksanaan meliputi kegiatan pembukaan, inti dan penutup

Langkah-langkah yang dilakukan guru, yaitu:

a. Perencanaan Siklus I

1) Menentukan tema pembelajaran.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Harian (RPPH).

3) Membuat atau menyiapkan lembar observasi yang

akan digunakan untuk mengamati kemampuan

kognitif anak pada saat pembelajaran berlangsung.

4) Mempersiapkan alat dan media balok.

Page 65: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

52

5) Mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk

mendokumentasikan selama anak mengikuti

kegiatan pembelajaran berupa foto.

b. Pelaksanaan Siklus 1

1) Siklus I Pertemuan Pertama

Pada hari pertama dilaksanakan pada hari senin,

4 November 2019 dengan indikator memahami

angka kegiatan mengurutkan angka 1-10 tujuan

untuk meningkatkan kemampuan kognitif

matematika anak kelompok A, alokasi waktu 150

menit. Pada pertemuan pertama tema kendaraan

yang disampaikan adalah dengan sub tema sepeda

motor.

a) Kegiatan Pembukaan

Kegiatan yang dilakukan pada awal

pembelajaran sebelum anak-anak memasuki

kelas masing-masing dengan alokasi waktu 30

menit, diantaranya yaitu:

1. Kegiatan dimulai dengan anak-anak

berbaris

2. Menyanyi lagu dan tepuk.

3. Bercakap-cakap tentang hari, tanggal bulan

juga tema.

4. Melakukan Motorik Kasar Menangkap

Bola

5. Anak-anak memasuki kelas.

6. Guru mengabsen anak dengan lagu.

b) Kegiatan Inti

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan pada

saat kegiatan inti pembelajaran dengan alokasi

waktu 60 menit, diantaranya sebagai berikut:

1. Anak-anak memberi salam kepada guru

2. Bercakap-cakap dengan kabar anak-anak

hari ini

Page 66: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

53

3. Guru menyiapkan media balok angka

4. Guru menjelaskan balok angka dan

memberi contoh mengurutkan balok angka

1-10

5. Guru membagi menjadi 3 kelompok yang

tiap kelompoknya 4 anak dan ada yang 3

anak

6. Anak berdo’a sebelum melakukan kegiatan

7. Anak mulai mengerjakan tugas

mengurutkan angka 1-10 dengan balok

8. Guru mendampingi anak yang belum

mengerti

9. Peneliti mengobservasi anak

10. Setelah selesai kegiatan, anak merapihkan

balok

11. Anak membaca do’a sebelum makan dan

minum (Istirahat: Memakai sandal,

Mencuci tangan, Makan, Bermain)

c) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan setelah semua

pembelajaran selesai, dengan alokasi waktu 30

menit. Adapun kegiatan di akhir pembelajaran

sebagai berikut:

1. Anak membaca do’a setelah makan

2. Anak merapihkan sandal ketempat semula

3. Bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini

4. Guru memberikan reward

5. Anak membaca surat Al-Asrh dan salam

d) Hasil Kegiatan Siklus I Pertemuan ke 1

Dari kegiatan siklus I pertemuan ke I yaitu

memahami angka dalam kegiatan mengurutkan

angka 1-10 dengan balok angka dari jumlah 11

anak tidak terdapat 4 anak berkembang sesuai

harapan dan terdapat 7 anak mulai berkembang

Page 67: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

54

dengan jumlah skor 26, rata-rata 2,36 dan

presentase 59%.

2) Siklus I Pertemuan ke-2

Pada hari kedua dilaksanakan pada hari

selasa, 5 November 2019 dalam indikator

menggunakan simbol kegiatan memasangkan

balok bentuk lingkaran dengan gambar 2 roda

sepeda motor, dengan alokasi waktu 150 menit.

Pada pertemuan kedua tema kendaraan yang

disampaikan adalah dengan sub tema sepeda

motor.

a) Kegiatan Pembukaan

Kegiatan yang dilakukan pada awal

pembelajaran sebelum anak-anak memasuki

kelas masing-masing dengan alokasi waktu 30

menit, diantaranya yaitu:

1. Kegiatan dimulai dengan anak-anak

berbaris

2. Menyanyi lagu dan tepuk.

3. Bercakap-cakap tentang hari, tanggal bulan

juga tema.

4. Melakukan Motorik Kasar Melompati tali

5. Anak-anak memasuki kelas.

6. Guru mengabsen anak dengan lagu.

b) Kegiatan Inti

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan pada

saat kegiatan inti pembelajaran dengan alokasi

waktu 60 menit, diantaranya sebagai berikut:

1. Anak-anak memberi salam kepada guru

2. Bercakap-cakap dengan kabar anak-anak

hari ini

3. Guru menyiapkan media balok bentuk

lingkaran, segitiga dan segiempat

Page 68: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

55

4. Guru menjelaskan kegiatan tentang

menggunakan simbol dan aturan

permainan

5. Guru membagi menjadi 3 kelompok

6. Anak berdo’a sebelum melakukan

kegiatan

7. Anak-anak mulai mencari balok bentuk

lingkaran dengan cara meraba dan mata

tertutup setelah itu boleh membuka mata

kemudian mencari gambar roda sepeda

motor

8. Guru mendampingi anak yang belum

mengerti

9. Peneliti mulai meniliti kegiatan anak

10. Setelah selesai anak merapihkan balok

11. Anak membaca do’a sebelum makan dan

minum (Istirahat: Memakai sandal,

Mencuci tangan, Makan, Bermain)

c) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan setelah semua

pembelajaran selesai, dengan alokasi waktu 30

menit. Adapun kegiatan di akhir pembelajaran

sebagai berikut:

1. Anak membaca do’a setelah makan

2. Anak merapihkan sandal ketempat semula

3. Bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini

4. Guru memberikan reward

5. Anak membaca surat Al-Asrh dan salam

d) Hasil Kegiatan Siklus I Pertemuan ke 2

Dari kegiatan siklus I pertemuan ke 2 yaitu

menggunakan simbol, meskipun masih ada

beberapa anak yang masih dibantu oleh guru

dalam mengerjakan. Dari jumlah 11 anak,

Page 69: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

56

terdapat 4 anak yang berkembang sesuai

harapan dan 7 anak yang mulai berkembang

dengan nilai skor 26, rata-rata 2,36 dan

presentase 59%.

3) Siklus I Pertemuan ke-3

Pada hari ketiga dilaksanakan pada tanggal 6

November 2019 dalam indikator mengklasifikasikan

dengan alokasi waktu 150 menit. Pada pertemuan

ketiga tema profesi yang disampaikan adalah

dengan sub petani.

a) Kegiatan Pembukaan/awal pembelajaran

Kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran

sebelum anak-anak memasuki kelas masing-

masing dengan alokasi waktu 30 menit,

diantaranya yaitu:

1. Kegiatan dimulai dengan anak-anak berbaris

2. Menyanyi lagu dan tepuk.

3. Bercakap-cakap tentang hari, tanggal bulan

juga tema.

4. Melakukan Motorik Kasar Meloncat

5. Anak-anak memasuki kelas.

6. Guru mengabsen anak dengan lagu.

b) Kegiatan Inti

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan pada

saat kegiatan inti pembelajaran dengan alokasi

waktu 60 menit, diantaranya sebagai berikut:

1. Anak-anak memberi salam kepada guru

2. Bercakap-cakap dengan kabar anak-anak

hari ini

3. Guru menyiapkan balok

4. Membagi menjadi 3 kelompok

5. Guru menjelaskan dan memberikan contoh

mengelompokkan balok yang memiliki

Page 70: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

57

bentuk dan warna yang sama untuk

membangun suatu bentuk bangunan.

6. Seteelah selesai membuat bentuk guru

mengajak anak untuk menghitung jumlah

balok yang berbentuk segitiga yang

berwarna merah dan segi empat yang

berwarna kuning.

7. Anak berdo’a sebelum melakukan kegiatan

8. Anak mengerjakan tugas atau kegiatan yang

dibuat guru

9. Guru mendampingi anak yang belum

mengerti

10. Peneliti meneliti kegiatan anak

11. Anak membaca do’a sebelum makan dan

minum (Istirahat: Memakai sandal, Mencuci

tangan, Makan, Bermain)

c) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan setelah semua

pembelajaran selesai, dengan alokasi waktu 30

menit. Adapun kegiatan di akhir pembelajaran

sebagai berikut:

1. Anak membaca do’a setelah makan

2. Anak merapihkan sandal ketempat semula

3. Bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini

4. Guru memberikan reward

5. Anak membaca surat Al-Asrh dan salam

d) Hasil Kegiatan Siklus I Pertemuan ke-3

Dari kegiatan siklus I pertemuan ke-3 yaitu

mengklasifikasikan dengan kegiatan

mengelompokkan balok yang memiki bentuk

dan warna yang sama. Meskipun masih ada

beberapa anak yang masih dibantu oleh guru

dalam mengerjakan. Hasil kemampuan anak

dalam mengelompokkan balok dari jumlah 11

Page 71: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

58

anak yaitu terdapat 6 anak berkembang sesuai

harapan, terdapat 4 anak yanag mulai

berkembang dan ada 1 anak yang belum

berkembang dengan nilai skor 27, rata-rata 2,45

dan presentase 61%.

c. Pengamatan atau Observasi pada Siklus I

Setelah melaksanakan proses belajar mengajar

pada siklus I, terkait dengan metode bermain balok

dalam perkembangan kognitif matematika anak

berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 72: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

59

Tabel 4.2

Hasil Siklus I Perkembangan Kognitif Matematika

Menggunakan Balok Angka

Berdasarkan kegiatan pada siklus I menggunakan balok

angka dihasilkan data dalam perkembangan kognitif matematika

dalam indikator memahami angka dari jumlah 11 anak yaitu

terdapat 4 anak yang berkembang sesuai harapan dan terdapat 4

anak yang mulai berkembang jumlah skor 26, rata-rata 2,36 dan

presentase 56%. Data dalam indikator menggunakan simbol

terdapat 7 anak yang berkembang sesuai harapan, terdapat 4

anak yang mulai berkembang jumlah skor 26, rata-rata 2,36 dan

presentase 56%. Dalam indikator mengklasifikasikan terdapat 6

anak yang berkembang sesuai harapan, terdapat 4 anak yang

mulai berkembang dan 1 anak yang belum berkembang nilai

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. AB √ √ √ 9

2. AN √ √ √ 9

3. AS √ √ √ 5

4. DH √ √ √ 9

5. DZ √ √ √ 6

6. ED √ √ √ 9

7. RY √ √ √ 7

8. FZ √ √ √ 6

9. KHA √ √ √ 7

10. LS √ √ √ 6

11. DN √ √ √ 6

79

7,2

60%

Interpretasi Cukup Baik

No Nama Anak

Kemampuan Kognitif Matematika Anak

skorMemahami Angka Menggunakan Simbol Mengklasifikasikan

Jumlah Skor

Rata-rata

Persentase

26 26 27

2,36 2,36 2,45

59% 59% 61%

Page 73: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

60

skor 27, rata-rata 2,45 dan presentase 61%. Maka didapat total

dari indikator memahami angka, menggunakan simbol dan

mengklasifikasikan hasil jumlah skor 79 presentasenya yaitu

60%, dengan nilai rata-ratanya 7,2 dengan interpretasi cukup

baik.

Apabila hasil tersebut dibuat dalam bentuk grafik akan terlihat

sebagai berikut :

Grafik 4.2

Rekapitulasi Pra Tindakan dan Siklus I

Metode Bermain Balok Angka untuk

Kemampuan kognitif

Histogram hasil observasi bahwa hasil dari kemampuan

anak pada pra siklus adanya peningkatan pada siklus I dengan

menggunakan hasil lembar observasi diperoleh bahwa

kemampuan kognitif matematika anak kelompok A pada

indikator dalam memahami angka didapat hasil presentase

dengan menggunakan grafik yaitu indikator memahami angka

0%

20%

40%

60%

80%

Memahami Angka Menggunakan Simbol Mengklasifikasikan

Rekapitulasi Pra Tindakan dan Siklus 1

Kemampuan Kognitif Anak Menggunakan Metode

Bermain Balok Angka

Pra Siklus 1

Page 74: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

61

mencapai presentase 56%, pada indikator menggunakan simbol

presentase 56% dan indikator mengklasifikasikan presentase

61%.

Data dari observasi kemampuan kognitif matematika

anak kelompok A Tk Sriwidari siklus I menggunakan metode

bermain balok angka dengan menggunakan instrumen observasi

menunjukkan bahwa kemampuan kognitif matematika anak

kelompok A Tk Sriwidari masih belum berkembang dengan

baik. Keadaan seperti ini sebagai suatu landasan untuk

meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak kelompok

A Tk Sriwidari.

d. Refleksi Siklus I

Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan

bahwa kemampuan kognitif matematika anak melalui

indikator memahami angka, menggunakan simbol dan

mengklasifikasikan yang dilaksanakan pada siklus I belum

mencapai indikator keberhasilan yang sebelumnya sudah

ditentukan oleh peneliti yaitu 76% dari 11 anak (semua

anak). Pada kegiatan siklus I dalam indikator memahami

angka terdapat 7 anak mulai berkembang dan 4 anak yang

berkembang sesuai harapan, dan jumlah skor 26, rata-rata

2,36 dan presentase 56%. Dalam indikator menggunakan

simbol terdapat 4 anak yang berkembang sesuai harapan

dan terdapat 7 anak yang mulai berkembang jumlah skor 26,

rata-rata 2,36 dan presentase 56%. Dalam indikator

mengklasifikasikan terdapat 1 anak belum berkembang,

terdapat 4 anak yang mulai berkembang, terdapat 6 anak

yaang berkembang sesuai harapan dan tidak ada anak yang

belum berkembang nilai skor 27, rata-rata 2,45 dan

presentase 61%. Maka didapat total dari indikator

memahami angka, menggunakan simbol dan

mengklasifikasikan hasil jumlah skor 79 presentasenya yaitu

60%, dengan nilai rata-ratanya 7,2 dengan interpretasi

cukup baik.

Page 75: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

62

Masih ada beberapa kendala pada tindakan siklus I,

sehingga hasil dari evaluasi pada tindakan siklus I dapat

dijadikan pijakan dalam melakukan tindakan pada siklus II.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada siklus I

diperoleh hal-hal yang menjadi kendala dan hambatan pada

tindakan siklus I, yaitu sebagai berikut :

1) Masih ada anak yang belum memahami angka.

2) Anak belum mengetahui lambang bilangan atau bentuk

angka sehingga tidak bisa mengurutan angka 1-10

3) Anak masih belum mengetahui benda-benda di

sekitarnya dengan menggunakan simbol lingkaran

maupun segitiga

4) Anak masih belum dapat mengklasifikasikan balok

sesuai warna dan bentuk

5) Anak masih belum dapat mengembangkan imajinasinya

dalam membangun balok menjadi suatu bentuk

bangunan.

6) Pada saat menyelesaikan kegiatan anak tidak

memperhatikan aturan kegiatan pembelajaran yang

guru sampaikan, karena lebih sering bercanda dan

mengobrol dengan temannya.

Berdasarkan data dari hasil penelitian yang dilakukan

pada siklus I , peneliti membandingkan data kemampuan

kognitif matematika sebelum (pra siklus) tindakan dan

kemampuan kognitif matematika anak sesudah dilakukan

tindakan (siklus I) dan hasilnya mengalami peningkatan,

tetapi belum sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh

peneliti. Untuk itu diperlukan perbaikan –perbaikan dan

peneliti akan mengoptimalkan kemampuan kognitif

matematika anak melalui kegiatan bermain balok sampai

mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan

sebelumnya.

Berdasarkan hasil refleksi maka peneliti merencanakan

kembali pembelajaran kegiatan bermain balok untuk

Page 76: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

63

meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak pada

siklus II yaitu dengan membuat bentuk bangunan yang

bervariatif dan menarik dari balok sehingga menumbuhkan

minat anak dalam mengikuti pembelajaran.

2. Siklus II

Kegiatan siklus II dilaksanakan 28 November 2019, 29

November 2019 dan 4 Desember 2019. Data pelaksanaan

tindakan kelas pada siklus II meliputi perencanaan, tindakan,

observasi, analisis dan refleksi.

a. Perencanaan Siklus II

Pada perencanaan siklus II, tidak jauh berbeda

dengan siklus sebelumnya yaitu siklus I. artinya

pelaksanaan siklus II mengikuti atau mengulang kembali

proses pada siklus I, agar anak lebih aktif dan termotivasi

lagi dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti kembali

melaksanakan persiapan seperti yang dilakukan pada

siklus I , diantaranya adalah sebagai berikut :

7) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH).

8) Membuat atau menyiapkan lembar observasi yang

akan digunakan untuk mengamati kemampuan kognitif

matematika anak pada saat pembelajaran berlangsung.

9) Mempersiapkan media balok.

10) Mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk

mendokumentasikan selama anak mengikuti kegiatan

pembelajaran berupa foto.

b. Pelaksanaan Siklus II

1) Pelaksanaan Siklus II Pertemuan ke-1

Pada pertemuan pertama dilaksanakan hari sabtu

tanggal 28 November 2019, dalam indikator memahami

angka dengan alokasi waktu 150 menit setiap harinya.

Pada pertemuan pertama tema kendaraan yang

disampaikan adalah dengan sub tema kereta api.

a) Kegiatan Pembukaan

Page 77: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

64

Kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran

sebelum anak-anak memasuki kelas masing-masing

dengan alokasi waktu 30 menit, diantaranya yaitu:

1. Kegiatan dimulai dengan anak-anak berbaris

2. Menyanyi lagu naik kereta api

3. Bercakap-cakap tentang hari, tanggal bulan juga

tema.

4. Melakukan Motorik kasar jalan berjinjit.

5. Anak-anak memasuki kelas.

6. Guru mengabsen anak dengan lagu.

b) Kegiatan Inti

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan pada saat

kegiatan inti pembelajaran dengan alokasi waktu 60

menit, diantaranya sebagai berikut:

1. Anak-anak memberi salam kepada guru

2. Bercakap-cakap dengan kabar anak-anak hari

3. ini

4. Guru menyiapkan media balok angka

5. Guru membagi kelompok menjadi 3

6. Guru menjelaskan dan memberikan contoh

mengurutkan angka dengan membuat bentuk

kereta api

7. Guru mengajak anak untuk menghitung jumlah

balok

8. Anak-anak melihat angka pada balok

9. Anak berdo’a sebelum melakukan kegiatan

10. Anak mengerjakan tugas atau kegiatan yang

dibuat guru

11. Guru mendampingi anak yang belum mengerti

12. Peneliti meneliti saat anak melakukan kegiatan

13. Setelah selesai anak-anak merapihkan balok

kembali

Page 78: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

65

14. Anak membaca do’a sebelum makan dan minum

(Istirahat: Memakai sandal, Mencuci tangan,

Makan, Bermain)

c) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan setelah semua

pembelajaran selesai, dengan alokasi waktu 30

menit. Adapun kegiatan di akhir pembelajaran

sebagai berikut:

i Anak membaca do’a setelah makan

ii Anak merapihkan sandal ketempat semula

iii Bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini

iv Guru memberikan reward

v Anak membaca surat Al-Asrh dan salam

d) Hasil Kegiatan Siklus II Pertemuan ke-1

Dari kegiatan siklus II pertemuan pertama yaitu

kegiatan mengurutkan angka 1-10 membuat bentuk

kereta api dengan menggunakan balok dalam

indikator memahami angka, meskipun masih ada

beberapa anak yang masih dibantu oleh guru dalam

mengerjakan. Hasil dari jumlah 11 anak, terdapat 4

anak yang berkembang sangat baik, terdapat 7 anak

yang berkembang sesuai harapan, dengan jumlah

skor 37, nilai rata-rata 3,36 dan hasil presentase

84%.

2) Pelaksanaan Siklus II Pertemuan ke-2

Pada pertemuan pertama dilaksanakan tanggal

29 November 2019, dengan alokasi waktu 150 menit

setiap harinya. Pada pertemuan pertama tema rekreasi

yang disampaikan adalah dengan sub tema monas

(jakarta).

a) Kegiatan Pembukaan

Kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran

sebelum anak-anak memasuki kelas masing-masing

dengan alokasi waktu 30 menit, diantaranya yaitu:

Page 79: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

66

1. Kegiatan dimulai dengan anak-anak berbaris

2. Menyanyi lagu dan tepuk.

3. Bercakap-cakap tentang hari, tanggal bulan juga

tema.

4. Melakukan Motorik Kasar Merangkak

5. Anak-anak memasuki kelas.

6. Guru mengabsen anak dengan lagu.

b) Kegiatan Inti

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan pada saat

kegiatan inti pembelajaran dengan alokasi waktu 60

menit, diantaranya sebagai berikut:

1. Anak-anak memberi salam kepada guru

2. Bercakap-cakap dengan kabar anak-anak hari

ini

3. Guru menyiapkan media balok

4. Guru menjelaskan dan memberikan contoh

dalam menggunakan simbol menyusun balok

menjadi gedung yang tinggi

5. Guru membagi kelompok

6. Anak berdo’a sebelum melakukan kegiatan

7. Anak menyusun balok menjadi gedung yang

tinggi dengan pola A-B-C (balok merah-

kuning-hijau)

8. Guru mendampingi anak yang belum mengerti

9. Peneliti meneliti saat kegiatan berlangsung

10. Anak-anak merapihkan balok kembali

11. Anak membaca do’a sebelum makan dan minum

(Istirahat: Memakai sandal, Mencuci tangan,

Makan, Bermain)

c) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan setelah semua

pembelajaran selesai, dengan alokasi waktu 30

menit. Adapun kegiatan di akhir pembelajaran

sebagai berikut:

Page 80: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

67

1. Anak membaca do’a setelah makan

2. Anak merapihkan sandal ketempat semula

3. Bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini

4. Guru memberikan reward

5. Anak membaca surat Al-Asrh dan salam

d) Hasil Kegiatan Siklus II Pertemuan ke-2

Dari kegiatan siklus I pertemuan kedua yaitu

menggunakan simbol kegiatan membuat atap rumah

sebuah bangunan dari balok bentuk segitiga dan

bentuk lingkaran sebagai donat. Meskipun masih ada

beberapa anak yang masih belum memahami dan

dibantu oleh guru dalam mengerjakan. Hasil dari

jumlah 11 anak, terdapat 4 anak yang berkembang

sangat baik, terdapat 7 anak yang berkembang sesuai

harapan, dengan jumlah skor 37, nilai rata-rata 3,36

dan hasil presentase 84%.

3) Pelaksanaan Siklus II Pertemuan ke-3

Pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada

tanggal 4 Desember 2019 dalam indikator

mengklasifikasikan, dengan alokasi waktu 150 menit

setiap harinya. Pada pertemuan pertama tema rekreasi

yang disampaikan adalah dengan sub monas (jakarta).

a) Kegiatan Pembukaan/awal pembelajaran

Kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran

sebelum anak-anak memasuki kelas masing-masing

dengan alokasi waktu 30 menit, diantaranya yaitu:

1. Kegiatan dimulai dengan anak-anak berbaris

2. Menyanyi lagu dan tepuk.

3. Bercakap-cakap tentang hari, tanggal bulan juga

tema.

4. Melakukan Motorik Kasar Menangkap Bola

5. Anak-anak memasuki kelas.

6. Guru mengabsen anak dengan lagu.

b) Kegiatan Inti

Page 81: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

68

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan pada saat

kegiatan inti pembelajaran dengan alokasi waktu 60

menit, diantaranya sebagai berikut:

1. Anak-anak memberi salam kepada guru

2. Bercakap-cakap dengan kabar anak-anak hari

ini

3. Guru menyiapkan media balok

4. Guru menjelaskan aturan permainan

5. Guru membagi menjadi 3 kelompok

6. Anak-anak membuat bentuk sesuka hati

kemudian anak mengambil balok bentuk

persegi panjang yang berwarna hijau dan bentuk

segiempat yang berwarna kuning untuk di

bentuk menjadi suatu bangunan apa saja bebas.

7. Anak berdo’a sebelum melakukan kegiatan

8. Anak mengerjakan sesuai atuuran kegiatan

pembelajaran

9. Guru mendampingi anak yang belum mengerti

10. Peneliti mulai meneliti kegiatan anak

11. Anak membaca do’a sebelum makan dan minum

(Istirahat: Memakai sandal, Mencuci tangan,

Makan, Bermain)

c) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan setelah semua

pembelajaran selesai, dengan alokasi waktu 30

menit. Adapun kegiatan di akhir pembelajaran

sebagai berikut:

1. Anak membaca do’a setelah makan

2. Anak merapihkan sandal ketempat semula

3. Bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini

4. Guru memberikan reward

5. Anak membaca surat Al-Asrh dan salam

d) Hasil Kegiatan Siklus II Pertemuan ke-3

Page 82: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

69

Dari kegiatan siklus II pertemuan ke 3 yaitu

mengelomppokkan benda sesuai dengan bentuk dan

ukuran. Meskipun masih ada beberapa anak yang

masih dibantu oleh guru dalam mengerjakan. Namun

anak sudah mulai meningkat dari jumlah 11 anak,

terdapat 6 anak yang berkembang sangat baik dan

terdapat 4 anak yang berkembang sesuai harapan

dan terdapat 1 anak yang mulai berkembang, dengan

jumlah skor 38, nilai rata-rata 3,45, dan hasil

presentase 86%.

c. Pengamatan atau Observasi pada Siklus I

Setelah melaksanakan proses belajar mengajar pada siklus

I, terkait dengan metode bermain untuk meningkatkan

perkembangan kognitif matematika anak berdasarkan hasil

observasi diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Siklus II

Perkembangan Kognitif Matematika

Menggunakan Balok Angka

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. AB √ √ √ 12

2. AN √ √ √ 12

3. AS √ √ √ 8

4. DH √ √ √ 12

5. DZ √ √ √ 9

6. ED √ √ √ 12

7. RY √ √ √ 10

8. FZ √ √ √ 9

9. KHA √ √ √ 10

10. LS √ √ √ 9

11. DN √ √ √ 9

112

10,2

85%

Interpretasi Baik

No Nama Anak

Kemampuan Kognitif Matematika Anak

skorMemahami Angka Menggunakan Simbol Mengklasifikasikan

Jumlah Skor

Rata-rata

Persentase

37 37 38

3,36 3,36 3,45

84% 84% 86%

Page 83: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

70

Berdasarkan tabel diatas adalah hasil observasi yang

dilakukan peneliti mengenai metode bermain balok angka

untuk meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak

kelompok A Tk Sriwidari dalam indikator memahami angka

dari jumlah 11 anak yaitu terdapat 4 anak yang berkembang

sangat baik dan terdapat 7 anak yang berkembang sesuai

harapan dengan jumlah skor 37, rata-rata 3,36 dan presentase

84%. Data dalam indikator menggunakan simbol terdapat 4

anak yang berkembang sangat baik, terdapat 7 anak yang

berkembang sesuai harapan, dengan jumlah skor 37, rata-rata

3,36 dan presentase 84%. Dalam indikator mengklasifikasikan

terdapat 6 anak yang berkembang sangat baik, terdapat 4 anak

yang mulai berkembang dan 1 anak yang belum berkembang

nilai skor 38, nilai rata-rata 3,45 dan hasil presentase 86%.

Maka didapat total dari indikator memahami angka,

menggunakan simbol dan mengklasifikasikan adanya

peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada siklus II

dengan jumlah skor 112, nilai rata-ratanya 10,2 dan hasil

presentasenya yaitu 85%, interpretasi baik. Apabila hasil

tersebut dibuat dalam bentuk grafik akan terlihat sebagai

berikut :

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Memahami Angka Menggunakan Simbol Mengklasifikasikan

Rekapitulasi Pra Tindakan, Siklus 1 dan Siklus II

Kemampuan Kognitif Anak Menggunakan Metode

Bermain Balok Angka

Pra Siklus 1 Siklus 2

Page 84: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

71

Grafik 4.3

Rekapitulasi Pra Tindakan, Siklus 1 dan Siklus II

Kemampuan kognitif Anak Menggunakan

Metode Bermain Balok Angka

Histogram hasil observasi dari kemampuan kognitif

matematika kemampuan anak dari pra siklus ke tahap siklus I

kemudian ke siklus II adanya peningkatan pada siklus II dengan

menggunakan hasil lembar observasi diperoleh bahwa

kemampuan kognitif matematika anak kelompok A, indikator

dalam memahami angka didapat hasil presentase dengan

menggunakan grafik yaitu indikator memahami angka mencapai

presentase 84%, pada indikator menggunakan simbol presentase

84% dan indikator mengklasifikasikan presentase 86%.

Data dari observasi kemampuan kognitif matematika

anak kelompok A Tk Sriwidari sesudah menggunakan metode

bermain balok angka dengan menggunakan instrumen observasi

menunjukkan bahwa kemampuan kognitif matematika anak

kelompok A Tk Sriwidari sudah berkembang dengan baik. Hal

tersebut dikatakan bahwa penelitian berhasil karena adanya

peningkatan kemampuan kognitif matematika anak kelompok A

Tk Sriwidari sesudah melakukan kegiatan menggunakan balok

angka.

d. Refleksi Siklus II

Pada siklus II kemampuan peneliti sekaligus guru dalam

mengelola pembelajaran di kelas telah diperbaiki dan

ditingkatkan menjadi lebih baik lagi dari siklus-siklus

sebelumnya, sehingga hampir seluruh aktivitas kegiatan

pembelajaran berjalan dengan baik dan mencapai hasil

maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi ini

tentunya berpengaruh terhadap tingkat kemampuan kognitif

Page 85: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

72

maatematika anak dalam mengikuti setiap proses

pembelajaran yang telah mencapai hasil maksimal yang

kemudian secara bertahap mampu meningkatkan kemampuan

kognitif matematika anak. Hasil dari tindakan pada siklus II

sebagai berikut :

1) Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan

menggunakan metode bermain balok dapat mempercepat

proses penyelesaian kegiatan, hal ini karena anak lebih

menyenangkan dalam belajar.

2) Guru melakukan penjelasan secara mendetail dan tidak

tergesa-gesa mengenai tatacara membuat bentuk

bangunan, menyusun balok angka 1-10 dengan

memperhatikan bentuk lambang bilangannya, dan

menelompokkan balok sesuai warna dan ukuran maupun

bentuk balok balok yang sama antara persegi panjang,

segitiga dan persegi empat. Anak menjadi semakin paham

dan terampil dalam menyelesaikan kegiatan bermain balok

dengan hasil sesuai harapan.

3) Memberikan pujian kepada anak, terbukti dapat

meningkatkan kemampuan kognitif anak menjadi lebih

baik dan membangkitkan rasa kepercayaan diri anak.

4) Kemampuan kognitif matematika anak dapat meningkat

melalui kegiatan bermain balok angka.

Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian pada

siklus II dianggap berhasil karena kemampuan kognitif

matematika anak melalui kegiatan bermain mencapai 85%

dan sesuai dengan target persentase yang telah ditetapkan

Page 86: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

73

peneliti yaitu 76% dari 11 anak (jumlah semua anak) dengan

demikian penelitian ini tidak akan dilanjutkan dan

dicukupkan sampai pada siklus II dengan pencapaian hasil

yang sesuai dengan harapan peneliti.

C. Pembahasan

Bahwa hakikat pembelajaran anak usia dini yang lebih

diutamakan adalah bermain karena berorientasi pada

pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga memberikan

kesempatan kepada anak untuk lebih aktif dan bebas untuk

mengembangkan kreatifitasnya bertujuan untuk

mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Maka

sangat penting peran guru membimbing anak dalam

meningkatkan perkembangan anak yang sangat berkaitan dengan

pertumbuhan dan perkembangan anak, begitu pula dengan

berkembangan kognitif anak.

Dari hasil observasi bahwa diperoleh data dari hasil

peneliti sebelum menggunakan balok angka perkembangan

kognitif matematika anak kelompok A Tk Sriwidari masih

sangat kurang dan setelah menggunakan balok angka

perkembangan kognitif matematika anak kelompok A Tk

Sriwidari berkembang baik.

Setelah peneliti melakukan observasi maka di peroleh data

sebagai berikut:

Page 87: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

74

Tabel 4.4

Tabel Rekapitulasi

Metode Bermain Menggunakan Balok Angka untuk Mengembangkan

Kognitif Matematika Anak Kelompok A Tk Swidari desa

Kepongpongan

No Siklus Presentase % Interpretase

1 Pra-Siklus 36% Sangat Kurang

2 Siklus I 60% Cukup Baik

3 Siklus II 85% Baik

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil dari 11 anak kelompok

A pada tahap pra-siklus presentase 36% dengan interpretasi sangat

kurang, pada siklus I presentase 60% dengan interpretase cukup,

sedangkan presentase siklus II menggunakan balok angka diperoleh

hasil presentase 85%. Sehingga terdapat peningkatan dalam penelitian

pra-siklus, siklus I dengan siklus II dilakukan metode bermain balok

angka terhadap kelompok A Tk Sriwidari. Adapun dilihat hasil

grafiknya sebagai berikut:

Page 88: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

75

Grafik 4.4

Rekapitulasi

Metode Bermain Menggunakan Balok Angka untuk Mengembangkan

Kognitif Matematika Anak Kelompok A Tk Swidari desa

Kepongpongan

Berdasarkan hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

melalui kegiatan bermain balok dapat meningkatkan kemampuan

kognitif matematika anak pada kelompok A Tk Sriwidari desa

Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Presentase

Tabel Rekapitulasi Metode Bermain Menggunakan Balok Angka untuk

Mengembangkan Kognitif Matematika Anak Kelompok A Tk Swidari desa Kepongpongan

Page 89: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa yang telah dilakukan mengenai

metode bermain menggunakan balok angka untuk mengembangkan

kognitif matematika anak kelompok A Tk Sriwidari desa Kepongpongan

kecamatan Talun kabupaten Cirebon sebagai berikut :

1. Dari jumlah 11 anak kelompok A tahap pra-siklus

pada indikator memahami angka terdapat 4 anak yang mulai

berkembang dan terdapat 7 anak yang belum berkembang, jumlah

skor 15 dengan rata-rata 1,36 dan presentase 34%. Data dalam

menggunakan simbol tidak terdapat anak yang berkembang sangat

baik maupun berkembang sesuai harapan, terdapat 4 anak mulai

berkembang dan 7 anak yang belum berkembang, jumlah skor 15

dengan rata-rata 1,36 dan presentase 34%. Dalam

mengklasifikasikan juga tidak terdapat anak yang berkembang

sangat baik maupun sesuai harapan, terdapat 7 anak mulai

berkembang dan 4 anak belum berkembang jumlah skor 18 dengan

rata-rata 1,64 dan presentase 41%.

2. Tahap Siklus I pada indikator memahami angka terdapat terdapat 4

anak yang berkembang sesuai harapan dan terdapat 4 anak yang

mulai berkembang jumlah skor 26, rata-rata 2,36 dan presentase

56%. Data dalam indikator menggunakan simbol terdapat 7 anak

yang berkembang sesuai harapan, terdapat 4 anak yang mulai

berkembang jumlah skor 26, rata-rata 2,36 dan presentase 56%.

Dalam indikator mengklasifikasikan terdapat 6 anak yang

berkembang sesuai harapan, terdapat 4 anak yang mulai

berkembang dan 1 anak yang belum berkembang nilai skor 27, rata-

rata 2,45 dan presentase 61%.

3. Tahap Siklus II pada indikator memahami angka terdapat 4 anak

yang berkembang sangat baik dan terdapat 7 anak yang berkembang

sesuai harapan dengan jumlah skor 37, rata-rata 3,36 dan

Page 90: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

78

presentase 84%. Data dalam indikator menggunakan simbol

terdapat 4 anak yang berkembang sangat baik, terdapat 7 anak yang

berkembang sesuai harapan, dengan jumlah skor 37, rata-rata 3,36

dan presentase 84%. Dalam indikator mengklasifikasikan terdapat 6

anak yang berkembang sangat baik, terdapat 4 anak yang mulai

berkembang dan 1 anak yang belum berkembang nilai skor 38, nilai

rata-rata 3,45 dan hasil presentase 86%.

4. Rekapitulasi jumlah indikator yang dicapai pada pra siklus pra-

siklus presentase 36% dengan interpretasi sangat kurang, pada

siklus I presentase 60% dengan interpretase cukup, sedangkan

presentase siklus II menggunakan balok angka diperoleh hasil

presentase 85%. Dari hasil berikut maka dapat diambil kesimpulan

bahwa dengan menggunakan metode bermain menggunakan balok

angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif matematika anak

kelompok A Tk Sriwidari.

Page 91: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

79

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diuraikan diatas, dalam

metode bermain menggunakan balok angka meningkatkan

kemampuan kognitif matematika anak kelompok A Tk Sriwidari,

maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Lebih mengupayakan berbagai media untuk meningkatkan

kemampuan anak dalam semua aspek dalam proses

pembelajaran yang menyeluruh kepada anak didik demi

meningkatkan mutu dan kualitas sekolah yang dipimpin.

2. Bagi Guru Kelas

a. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran

dengan metode bermain ini dalam semua aspek

perkembangan anak.

b. Guru lebih memberikan motivasi dan variasi kepada

anak didiknya dalam setiap pembelajaran.

3. Bagi Orang Tua

Orang tua hendaknya berperan aktif untuk memberikan

perhatian kepada anaknya agar dapat mengontrol

perkembangan setiap harinya supaya anak lebih

mengoptimalkan anak supaya lebih berkembang.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian yang serupa

tetapi dengan materi dan pendekatan yang berbeda untuk

mendapatkan temuan yang lebih baik lagi.

Page 92: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

80

DAFTAR PUSTAKA

Asrul, Sitorus Dkk. (2016). Strategi Pendidikan Anak Usia Dini dalam

Membina Sdm yang Berkarakter. Medan: Perdana Publishing.

Aqib, Zainal., 2017. PTK (Penelitian TIndakan Kelas). Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Barnawi, Novan Ardy Wiyani &. Format PAUD. (2016). (Konsep,

Karakteristik & Implementasi PAUD). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Casta, 2014. Dasar-Dasar Statistika Pendidikan. 3 ed. Cirebon: STAI

Bunga Bangsa Cirebon.

Chandra. (2008). Sentra Balok (materi Workshop Guru PAUD, Pusat

Program Pembangunan anak Indonesia). Jakarta.

Elfiadi. (2016). "Bermain dan Permainan bagi anak usia dini." Itqan, 54-55.

Khadijahh. (2016). Pengembangan kognitif anak usia dini. medan:

perdana Publishing.

Kholis, Lefrancois. (2009). Strategi Pengembangan Kognitif dan Anak.

Surabaya : Gramediacitra.

Kurnia, R. (2012). "Konsepsi Bermain dalam menumbuhkan Kreativitas

pada Anak Usia Dini." EDUCHILD. Vol.01 No 1 , Maret 2012: 80.

Mukthtar, Z. Rita & M. Affandi. (2016). Orientasi Baru PAUD. Jakarta:

PrenadamediaGroup.

Mulyati. (2005). "Kecerdasan Berpikir Anak." In Kecerdasan Berpikir

Anak by Mulyati, 21. Jakarta: Pusaka Media.

Mursid. (2014). "Kurikulum dan pendidikan anak usia dini (PAUD) sebuah

harapan masyarakat." Azhari.

Musfiroh, Tadkiroatun. (2008). Cerdas Melalui Bermain. Jakarta :

Grasindo.

Purwanti, V. (2013). "jurnal tentang balok angka." peningkatan kemmapuan

berhitung melalui permainan balok angka, Vol.4 No.1 Mei (2013),

41.

Page 93: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

81

Rachmat, F. (2017). "Kontribusi Permainan Kontruktivis (media balok)

dengan meningkatkan kemampuan kognitif." jurnal pendidikan usia

dini volume 11 Juni 2017, 242.

Rohmah, N. (2016). "Bermain dan Pemanfaatannya dalam Perkembangan

Anak Usia Dini." Jurnal Tarbawi Vol. 13 No. 13, Maret 2016: 4-5.

Siti, Masganti. (2015) Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Medan :

Perdana Publishing h. 75.

Suyadi M.Pd.I & Maulidya Ulfah, M.Pd.I. (2012). Konsep Dasar PAUD.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Wendi, Muhammad. (2013). Memahami Cara Anak-Anak Belajar . Jakarta

Visi Media, h. 24.

Yaumi. (2013). Kecerdasan Jamak. Jakarta: Kencana Prenadamediagroup.

Yulianinngsih. (2019). "penenerapan permainan balok angka untuk

meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak ." jurnal ilmiah

pendidikan islam anak usia dini volume 1 nomer 2, Januari 2019:

134.

Page 94: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

82

LAMPIRAN

Page 95: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

83

Page 96: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

84

Page 97: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

85

LEMBAR KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI

INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON

TAHUN 2019

Nama Mahasiswa : Niaci Sartika

NIM : 2016.4.4.1.00557

Pembimbing Skripsi : 1. Neni Budiani, M.Pd

2. Muslimah, M.Pd

Judul Skripsi : “Metode Bermain dengan Menggunakan Balok

Angka untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif

Matematika Anak Kelompok A Tk Sriwidari Desa

Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten

Cirebon”.

Page 98: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

86

Page 99: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

87

Page 100: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

88

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH)

Siklus I Pertemua Ke-1

Page 101: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

89

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH)

Siklus I Pertemuan Ke-2

Page 102: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

90

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH)

Siklus I Pertemuan Ke-3

Page 103: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

91

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH)

Siklus II Pertemuan Ke-1

Page 104: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

92

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH)

Siklus II Pertemuan Ke-2

Page 105: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

93

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH)

Siklus II Pertemuan Ke-3

Page 106: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

94

Instrumen Pra Tindakan

Page 107: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

95

Instrumen Siklus I

Page 108: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

96

Instrumen Siklus II

Page 109: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

97

Anak mulai memilih balok angka

Anak membuat rel kereta

Anak membuat menara dari bentuk dan warna yang sama

Page 110: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

98

Anak Membuat dan mengurutkan angka

Anak membuat bentuk gedung

Page 111: METODE BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN BALOK ANGKA …

99

BIODATA PENULIS

Nama lengkap NIACI SARTIKA. Lahir di Cirebon, 23

November 1996, putri dari pasangan Bapak Jamhari dan Ibu

Marsini. Penulis bertempat tinggal Blok Karang Anyar Rt.

002 / Rw. 002 Desa Wanasaba Kidul Kecamatan Talun

Kabupaten Cirebon. Latar belakang pendidikanyang

ditempuh oleh penulis, yaitu Pendidikan Taman Kanak-

Kanak Al-Washliyah Wanasaba Kidul lulus tahun2003,

SDN 1 Wanasaba Kidul lulus tahun 2009, SMPN 3 Sumber

lulus tahun 2012, MAN 2 Kota Cirebon lulus tahun 2015,

dan kuliah di Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon, pada jurusan

Tarbiyah Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Tahun

Akademik 2020. Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah banyak membantu dan berjasa dalam hidup penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada kedua orang tua

(Bapak Jamhari & Ibu Marsini), adik-adik kandung tercinta yaitu Agus dan Dani

Erika, saudara sepupu Riki Sumarsono, kerabat dan sahabat, teman dekat dan

semua guru-guru. Semoga semua ilmu yang diajarkan kepada penulis dicatat

oleh Allah sebagai amal ibadah dan Allah membalasnya dengan balasan yang

lebih baik. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik serta hidayahnya

kepada kita semua. Terakhir penulis berharap semoga skripsi yang penulis buat

ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Cirebon, Juli 2020

Penulis