menjadi yang terbaik dalam pendidikan...

52
safety, health and environment, innovative, professionalism, integrity & dignity Majalah Badak LNG Edisi 30, Mei - Juni 2017 www.badaklng.co.id MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSA BADAK PEDULI PENDIDIKAN 4 PROGRAM

Upload: truongtuyen

Post on 29-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

s a f e t y , h e a l t h a n d e n v i r o n m e n t , i n n o v a t i v e , p r o f e s s i o n a l i s m , i n t e g r i t y & d i g n i t y

Majalah Badak LNGEdisi 30, Mei - Juni 2017

www.badaklng.co.id

MENJADI YANG TERBAIKDALAM PENDIDIKAN BANGSA

BADAKPEDULI PENDIDIKAN

4PROGRAM

Page 2: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

PENANGGUNG JAWAB Corporate Secretary - Corporate Communication Senior Manager

PEMIMPIN REDAKSI Hanes Utama

TIM REDAKSI Busori Sunaryo, Reta Yudistyana, Okky Indra Putra, Hendra Purnama

FOTOGRAFER Ahmad Sanusi, Kiki Widiyanto

DISTRIBUTORAbdul Azis M.

PENERBIT Corporate Communication Department

ALAMAT REDAKSI Kantor Corporate Communication Department Badak LNGJl. Raya Kutai, Bontang, Kalimantan Timur Telp: (0548) 55-1433/1532, Faks: (0548) 55-2409, E-mail: [email protected]

IZIN CETAK Nomor 1834/DITJEN PPG/1993 Tanggal 29 Mei 1993

SUSUNAN REDAKSI

Redaksi menerima kiriman naskah dan foto unik, baik dari kala ngan Badak LNG maupun masyarakat umum. Sertakan pula foto profil (ukuran postcard atau pas foto) sebagai pelengkap tulisan. Tulisan dikirim melalui email [email protected]. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan menarik dari Redaksi.

BELAJAR DAN BERINOVASI TIADA HENTIPembaca Budiman,

Badak LNG memiliki visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang terdepan dalam inovasi. Oleh karena itu Perusahaan selalu berusaha menemukan hal-hal baru dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan efektif. Hal ini Badak LNG capai dengan mengusung moto “Selalu menjadi yang terbaik” dan nilai utama Inovatif yaitu mencari peluang mencapai keunggulan dengan terus menerus melakukan pembelajaran termasuk belajar dari kegagalan untuk maju”.

Program pembelajaran yang Badak LNG laksanakan bertujuan mencerdaskan dan mengembangkan watak bangsa dalam upaya menciptakan budaya Perusahaan yang lebih bermoral. Selain sebagai perwujudan visi Badak LNG, program pembelajaran Perusahaan juga sejalan dengan cita-cita pasal 31 UUD 1945. Dalam pasal 31 diungkapkan bahwa pendidikan adalah bagian dari upaya memampukan setiap insan untuk mengembangkan setiap potensi dirinya agar tumbuh menjadi manusia yang tangguh dan berkarakter serta berkehidupan sosial yang sehat.

Program pembelajaran yang telah Badak LNG laksanakan antara lain program Quality Improvement Program (QIP) yang telah dikembangkan menjadi Continuous Improvement Program (CIP), konsep learning organization, meluncurkan BSMART, dan knowledge sharing. Selain itu, ada juga program yang mendukung pengembangan pendidikan di Kota Bontang melalui “Badak Peduli Pendidikan” yang bersinergi dengan para stakeholder pendidikan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM melalui LNG Academy, program COOP, PKL, dan BAFCO.

Salam Hanes Utama

SOROTANDari Inovasi Menuju Learning Organization 4

Pelatihan Pemadam Kebakaran Kota Bontang 47

Sharing Knowledge Manajemen Badak LNG 50

Kunjungan Total E&P Indonesie 48

INSIDEOne Year Without Trip 38

POTRETMelatih Diri Lewat Program COOP 20

LEGAL CORNERKontroversi Hukum Acara Peradilan Arbitrase sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis yang Populer 30

SHEQ CORNERInovasi dari Para Pejuang Mutu 42

Budaya Knowledge Sharing di Badak LNG 10

Menjadi yang Terbaik untuk Pendidikan Bangsa 14

Badak LNG Meraih IGC Achievement 2017 26

DAFTAR ISI / CONTENT

HUT Ke-17, PWP Badak LNG Tanam Ratusan Pohon Ulin 24

CSR CORNERKampung Asimilasi Bontang Lestari 32

BINGKAISerah Terima Jabatan Vice President dan Senior Manager 46

Penanaman Lima Ribu Bibit Mangrove 49

SINERGY Mei - Juni 2017

2 ULUK SALAM

Page 3: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

President Director & CEO Badak LNGSalis S. Aprilian

Sebuah organisasi atau perusahaan akan berumur panjang (sustain) jika orang-orang yang terlibat di dalamnya senantiasa belajar dan berinovasi mencari cara baru dalam mengelola dan mengembangkan organisasi/perusahaannya.

Termasuk di dalamnya bagaimana setiap individu belajar mengasah kemampuannya dalam mengantisipasi perkembangan pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat.

Jaman batu, di mana pada saat itu manusia menggunakan batu untuk berbagai keperluannya, berakhir bukan karena tidak ada lagi batu, tapi karena ditemukan mineral besi yang menggantikan fungsi batu. Lalu jaman besi pun berakhir setelah ditemukan berbagai mineral yang dapat diolah menggantikan fungsi besi, seperti tembaga, perunggu, dan lain-lain. Kemudian kita kenal dengan era batubara, lalu era minyak dan gas, dan seterusnya. Demikianlah, manusia selalu berupaya terus belajar mencari segala sesuatu untuk keperluan hidupnya dengan berinteraksi dengan alam dan mengeksplorasi kemampuannya. Maka tibalah nanti, era minyak dan gas pun mungkin akan berakhir bukan karena habisnya migas, tapi karena ditemukan penggantinya, yakni energi baru dan terbarukan yang lebih bersih dan efisien.

Badak LNG sebagai perusahaan yang mengolah gas alam menjadi gas alam cair (liqufied natural gas, LNG), dalam perkembangannya sejak perusahaan ini berdiri di tahun 1974, juga senantiasa belajar dan berinovasi untuk mempertahankan usahanya dengan berbagai program dan inisiasi kegiatan yang mendorong pekerjanya menemukan

hal-hal baru dalam mendukung proses bisnis dan operasional perusahaan. Bukan hanya menemukan cara-cara baru yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan, tetapi juga membagi pengetahuannya dengan sesama pekerja, sesama perusahaan, dan masyarakat sekitar. Sharing knowledge semacam ini juga telah terbukti membawa Tim Continious Improvement Programs (CIP) Badak LNG memenangkan berbagai penghargaan CIP, baik tingkat perusahaan induk (Pertamina), tingkat Nasional, dan tingkat Internasional. Selain itu, berkat penemuannya yang baru dan orisinal, Badak LNG juga telah mendapatkan beberapa paten dari lembaga yang berwenang. Sederet penghargaan inovasi dan pemberian paten ini tentunya sangat membanggakan kita semua.

Semoga Badak LNG, sebagai sebuah perusahaan kelas dunia, akan terus mempertahankan jati dirinya sebagai perusahaan yang inovatif dalam pengembangan pengetahuan dan teknologinya dengan tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta kepedulian terhadap lingkungannya. Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan tetap eksis di kancah bisnis migas dan energi sekarang dan di masa-masa yang akan datang.

Anda dapat menemukan tulisan-tulisan yang menarik yang disajikan dalam SINERGY edisi bulan ini tentang berbagai upaya dan program Badak LNG menjadi perusahaan inovatif yang telah menjelma menjadi sebuah Learning Organization lengkap dengan budaya Sharing Knowledge-nya. Selamat membaca! (sa)

Belajar dan Berinovasi Tiada Henti

Mei - Juni 2017 SINERGY

3SALAM CEO

Page 4: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Peran Inovasi dalam Sebuah Organisasi

A lbert Einstein, seorang ilmuwan jenius abad ke-20, pernah berujar bahwa, “No problem can be solved from the same level of consciousness that created it”. Ujaran Einstein tersebut dapat diterjemahkan secara bebas bahwa

“persoalan baru tidak dapat dipecahkan dengan cara pikir lama”. Pandangan ini tidak hanya berlaku bagi persoalan-persoalan pribadi semata, akan tetapi terlebih lagi sangat menggambarkan persoalan atau tantangan yang dihadapi berbagai organisasi besar saat ini. Untuk mengatasi aneka persoalan yang dihadapinya, organisasi harus berupaya keras menemukan cara-cara baru yang sebelumnya mungkin tidak terbayangkan atau terpikirkan.

Cara-cara baru dalam pengaturan kerja untuk menyelesaikan masalah atau mencapai keunggulan kompetitif adalah salah satu definisi inovasi dalam organisasi. Inovasi organisasi adalah kebutuhan untuk memperbaiki atau mengubah suatu produk, proses atau jasa. Dengan demikian, inovasi selalu berkaitan dengan perubahan namun tidak semua perubahan bersifat inovatif. Dalam konteks organisasi, inovasi berhubungan dengan perubahan positif dalam hal efisiensi, kualitas, produktivitas, daya saing, pangsa pasar, dan lainnya.

Inovasi-Inovasi Penting yang Telah Digulirkan Badak LNGBadak LNG sebagai salah satu perusahaan kelas dunia, telah memberikan perhatian yang sangat besar bagi penciptaan iklim inovasi di lingkungan kerjanya. Perhatian ini antara lain perusahaan tunjukkan melalui program Quality Improvement Program (QIP) yang kemudian dikembangkan menjadi Continuous Improvement Program (CIP). Perubahan ini untuk menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan Badak LNG

tidak hanya pada aspek kualitas, akan tetapi juga pada aspek safety, environment, maupun bisnis.

Pada awalnya QIP dilaksanakan dengan tujuan untuk mendorong para pekerja turut ambil bagian dalam melakukan perbaikan-perbaikan atau inovasi pada area kerja masing-masing. Untuk memotivasi pekerja, program QIP tidak hanya diadakan di lingkup lokal. Setiap tahun, diadakan even di masing-masing departemen di Badak LNG. Dalam even tersebut, perusahaan mengumpulkan makalah-makalah inovasi para pekerja, yang seterusnya diperlombakan lagi sampai ke kompetisi-kompetisi tingkat nasional. Para pemenang di level nasional selanjutnya akan dibawa untuk berlomba dalam kompetisi tingkat internasional.

Dengan konsistensi pelaksanaan CIP, telah tercipta berbagai inovasi yang bermanfaat bukan saja bagi Badak LNG, melainkan juga bagi masyarakat luas. Beberapa contoh inovasi yang dilakukan oleh Badak LNG antara lain adalah:

DARI INOVASI MENUJU LEARNING ORGANIZATION

Badak LNG selalu

memberikan perhatian yang sangat besar bagi

penciptaaniklim inovasi di

lingkungan kerjanya.

SINERGY Mei - Juni 2017

4 SOROTAN

Page 5: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

1. Reduksi Gas Flare Dalam Proses Cooldown MCHEReduksi gas flare dilakukan dengan mempersingkat proses cooldown MCHE melalui pengaliran gas dingin ke dalam sistem saat startup Plant 5. Hasilnya, proses startup menjadi lebih aman, ramah lingkungan, dan mengurangi jumlah kehilangan energi secara signifikan. Penghematan energi yang berhasil dilakukan adalah sebesar 7.176 MWh per startup.

2. Mencegah Thermal Shock saat ShutdownThermal Shock saat shutdown dapat dicegah dengan mengurangi perbedaan temperatur top dan bottom main heat exchanger. Modifikasi temperatur untuk memperlambat pemanasan dan mencegah thermal shock ini dapat menghemat energi sebesar 17.072.300 MWh per shutdown.

3. MemodifikasiExpansion Joint Saluran Gas Buang Tug BoatDengan memodifikasi Expansion Joint Saluran Gas Buang Tug Boat, maka Badak LNG bisa menurunkan kebocoran-kebocoran saluran gas buang. Dengan sistem ini maka penghematan jumlah energi yang digunakan bisa mencapai 402,84 MWh/tahun sebagai kompensasi penurunan heat loss 10% dari total power mesin kapal tug boat.

4. Penurunan Limbah B3 Lampu Merkuri dalam Proses Pengeringan Motor

Badak LNG mengubah sistem pengering High Voltage Motor (13.800 Volt) dan Medium Voltage Motor (4.160 Volt). Awalnya kedua sistem ini menggunakan lampu merkuri 1000 watt. Tapi kemudian diganti dengan menciptakan alat pemanas/pengering (drying oven) yang menggunakan udara sebagai media pemanas. Perubahan ini tercatat mampu menurunkan pemakaian lampu merkuri limbah B3 sebesar 32 kg/tahun.

5. Cangkang KepitingBadak LNG menggulirkan inovasi dengan mengolah sampah cangkang kepiting yang melimpah di Kota Bontang menjadi tepung biskuit. Biskuit dengan kandungan kalsium yang tinggi ini sangat membantu keluarga kurang mampu dan manula dalam mengatasi kekurangan kalsium. Selain itu, produk ini juga menjadi kegiatan ekonomi baru bagi masyarakat.

6. Budidaya Ikan Air TawarInovasi Badak LNG dalam budidaya air tawar adalah metode

penjernihan air sungai. Dengan metode ini, diperoleh air berkualitas tinggi dengan harga murah, yang berdampak positif pada pemeliharaan telur hingga pembibitan. Sebelumnya, peternak ikan harus menggunakan air PDAM yang lebih mahal.

Penerapan Konsep Learning Organization di Badak LNGKonsep learning organization telah diterapkan Badak LNG khususnya dalam aspek safety. Mulai Januari 2016 lalu, Badak LNG melalui proyek Integrated Management System (IMS), meluncurkan BSMART sebagai penyempurna SHEQ MS. Disebut sebagai penyempurnaan, sebab sistem ini menambahkan pendekatan Behavior Base Safety (BBS) dalam bentuk Attitude Reinforcement Technique (ART) pada SHEQ MS yang sudah membudaya di lingkungan Badak LNG. BSMART merupakan singkatan dari Badak SHEQ MS Attitude Reinforcement Technique, yang diluncurkan bersamaan dengan peringatan Bulan K3 Nasional (BK3N).

Dengan penambahan unsur ART, Badak LNG berusaha mengikuti perkembangan penerapan safety di dunia

Mengolah cangkang kepiting menjadi tepung kaya kalsium, salah satu bentuk inovasi yang menjadi kegiatan ekonomi baru untuk masyarakat.

Budidaya ikan air tawar, menyumbang inovasi metode penjernihan air sungai.

Mei - Juni 2017 SINERGY

5SOROTAN

Page 6: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

yang telah mempertimbangkan unsur pembudidayaan dan fokus kepada unsur manusia, atau lebih dikenal sebagai Behavior-Based Safety (BBS). Menurut Scott Geller (2004), BBS fokus kepada apa yang dilakukan pekerja, menganalisa apa yang mereka lakukan itu, lalu menggunakan strategi intervensi berdasarkan hasil riset untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja pekerja. Penerapan BBS atau ART ini dapat dipandang sebagai pengejawantahan prinsip team learning dan pembangunan shared vision khususnya terkait safety di lingkungan Badak LNG.

Unsur ART ini meliputi pengawasan dan evaluasi yang berlangsung secara 360 derajat atau melibatkan seluruh tingkatan pekerja. Pengamatan perilaku pekerja (pengamat dan yang diamati) dicatat secara online sehingga catatan yang ada dapat dipelajari sebagai bahan perbaikan secara terus menerus. Catatan hasil pengamatan ini kemudian diinvestigasi secara terstruktur oleh supervisor sehingga menghasilkan rekomendasi yang dapat dimasukan ke dalam Tracking System SHEQ MS. Setelah itu, dilakukanlah tindakan perbaikan berdasarkan hasil temuan yang terdokumentasikan di dalam sistem tersebut. Tindakan ini akan menjadi bukti dalam memelihara, memperkuat, dan meningkatkan budaya keselamatan di Perusahaan sebagai safe behavior practices.

Selain mengambil tindakan, perbaikan perlu juga dilakukan dengan penggalian lebih dalam mengenai penyebab dasar seseorang melakukan tindakan berbahaya atau at risk behavior (ARB). Dengan demikian, akar masalah timbul ARB pada pekerja dapat diselesaikan secara tuntas. Untuk menghindari terulangnya ARB dari

pekerja, maka pekerja tingkat pengawas ke atas perlu dimotivasi untuk memahami sistem BSMART secara lebih baik sehingga tercipta pemahaman setara terhadap sistem ini.

Penerapan lain konsep learning organization di lingkungan Badak LNG adalah dalam proses monitoring dan controlling lewat forum Town Hall Meeting. Town Hall Meeting adalah pertemuan rutin antara CEO dengan manajemen Badak LNG untuk membahas masalah-masalah dan kondisi aktual yang sedang dan telah terjadi di Badak LNG. Pada Town Hall Meeting biasanya disampaikan pencapaian terbaru Badak LNG. Selain itu juga disampaikan beberapa himbauan dan informasi terkait rencana perusahaan ke depannya. Meskipun berisi informasi-informasi penting, perbincangan pada Town Hall Meeting biasanya berlangsung hangat dengan selingan candaan.

Lewat Town Hall Meeting ini, jajaran pimpinan Badak LNG berharap bahwa tim manajemen sampai frontline mengetahui persis situasi terkini yang dihadapi perusahaan. Di sisi lain, manajemen akan mendapatkan feedback, pandangan, saran, dan ungkapan keinginan dari seluruh pekerja. Dengan demikian, komunikasi antara pimpinan dengan seluruh frontline bisa terjalin dengan baik. Keterbukaan, fairness dan kejelasan sikap dari pimpinan akan memudahkan pekerja untuk melaksanakan pekerjaannya. Sementara harapan dan keinginan dari pekerja akan menjadi masukan bagi top level management untuk memperbaiki arah perusahaan ke depan. Dengan komunikasi dua arah seperti ini, segenap elemen Perusahaan akan senantiasa aware terhadap situasi terkini. Hal ini pada gilirannya akan mengantarkan Badak LNG ke tingkat profesionalisme yang lebih tinggi.

Konsep kerja dengan mengutamakan safety selalu diusung oleh Badak LNG dalam setiap kegiatan produksinya.

SINERGY Mei - Juni 2017

6 SOROTAN

Page 7: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Mengelola Inovasi dalam Learning OrganizationInovasi dalam organisasi akan mendorong individu untuk berpikir secara mandiri dan kreatif. Akan tetapi, untuk menerapkan inovasi dalam organisasi, dibutuhkan budaya yang mendukung ide-ide baru, serta proses dan cara yang umumnya tidak lagi melakukan business as usual. Hal ini disebabkan inovasi adalah proses yang penuh dengan ketidakpastian. Orientasi atau organisasi yang lemah dapat menggagalkan inovasi, terutama ketika inovasi berfokus pada proses teknologi dan rekayasa terbaru.

Organisasi yang baik struktur maupun kulturnya mampu menumbuhkan dan menyuburkan inovasi adalah tipe learning organization (organisasi pembelajar). Peter Senge, seorang pakar manajemen, menjelaskan bahwa learning organization atau organisasi pembelajar adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama secara kolektif untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam meraih hasil-hasil yang sangat mereka dambakan. Senge memopulerkan konsep learning organization tersebut lewat bukunya, The Fifth Discipline. Dalam buku ini, ia menyebutkan lima karakteristik learning organization, yaitu:

Kombinasi kelima karakteristik di atas akan mendorong organisasi ke arah cara berpikir yang saling terkait. Dengan demikian, organisasi akan menjadi komunitas dimana para pegawainya merasakan komitmen yang kuat terhadap organisasi.

1 2 3 4 5

Systems thinking (berpikir sistematis).

Kinerja perusahaan dinilai secara keseluruhan berdasarkan beragam komponen. Jika kinerja salah satu komponen tersebut tidak dapat dinilai atau buruk, maka tujuan organisasi tidak akan mungkin tercapai. Meskipun demikian, komponen-komponen tersebut perlu berkembang secara bertahap dan tidak dapat sempurna seketika.

Personal mastery (kepakaran pribadi). Organisasi dengan tenaga kerja yang mampu dan berkomitmen untuk belajar lebih cepat, akan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pembelajaran terjadi secara tak sengaja alih-alih secara formal lewat pelatihan. Oleh karena itu, organisasi sangat perlu mengembangkan budaya dimana komitmen untuk menguasai kepakaran tertentu secara pribadi diterapkan sehari-hari.

Mental models (model-model mental). Model-model mental seperti asumsi, teori, norma dan nilai masing-masing individu maupun organisasi secara keseluruhan, haruslah dapat dipertanyakan, diuji atau dikritik. Untuk menguji model-model mental seperti itu, organisasi memerlukan mekanisme yang mendukung budaya yang terbuka sekaligus sikap yang tidak konfrontatif. Nilai-nilai, norma, teori yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi kemudian perlu dibuang dalam proses yang disebut “unlearning”.

Shared vision (visi bersama).

Visi bersama akan memberikan fokus dan energi bagi para staf untuk terus belajar. Visi yang paling berhasil, dibangun dari visi masing-masing pegawai pada setiap level organisasi, alih-alih dipaksakan dari atas. Biasanya, visi bersama sebuah organisasi adalah

“untuk mengalahkan pesaing”. Meskipun demikian, dalam jangka panjang diperlukan tujuan-tujuan yang berasal dari kebutuhan hakiki organisasi itu sendiri.

Team learning (pembelajaran tim).

Akumulasi pembelajaran individual akan membangun pembelajaran tim. Manfaat dari pembelajaran tim atau pembelajaran bersama adalah pertumbuhan kemampuan staf yang lebih cepat. Organisasi pembelajar memiliki struktur yang memfasilitasi pembelajaran tim, dengan ciri semisal adanya keterbukaan dan interaksi lintas bidang. Pembelajaran tim menuntut tiap individu untuk terlibat dalam dialog dan diskusi. Karena itu, anggota tim harus mengembangkan komunikasi yang terbuka, serta pemaknaan dan pemahaman bersama.

Mei - Juni 2017 SINERGY

7SOROTAN

Page 8: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Role of Innovation in Organization

Albert Einstein, a genius scientist from the 20th century said, “No problem can be solved from the same level of consciousness that created it”. This view is not only works for only personal problems, moreover it describes the problems or challenges that faced by

big organizations nowadays. To solve various problem it faces, an organization must work hard to find out new ways that never been thought before.

New ways in work management to solve problems or to achieve competitive advantages are some of the definition of innovation in organization. Organization’s innovation is a need to repair or change a product, process or service. Furthermore, innovation is always related to changes but not all of the changes are innovative. In organizational context, innovations are related to positive changes in efficiency, quality, productivity, competitiveness, market share, etc

Important Innovations from Badak LNGBadak LNG as one of the world class company has given serious attention to creating innovation habit in their work environment. This attention is showed by the company using the Quality Improvement Program (QIP) that later developed to become Continuous Improvement Program (CIP). This change is made to show that improvement in Badak LNG is not only made in the aspect of quality, but also in safety, environment, and business aspects.

At first, QIP is managed in order to push the employees to take part in making improvements or innovations in their own work fields. To motivate the employees, the QIP is not only held in local area. Each year, an annual event is held in each department of Badak LNG. In that event, the innovation papers from the workers are submitted to the company, and then the papers are submitted

again to national level competitions. The winners in national level will be invited to join international level competitions.

With a consistency of CIP implementation, many useful innovations have been invented not only for Badak LNG, but also for the wider community. Some of the innovations of Badak LNG are:

1. Flare Gas Reduction in MCHE Cooldown ProcessFlare gas reduction is conducted by speeding up MCHE cooldown process by flowing cold air into the system during Plant 5 startup. As a result, the startup process is safer, more environmental friendly, and it significantly reduces energy loss. Energy saved during the process is 7,176 MWh on each startup.

2. Preventing Thermal Shock during ShutdownThermal Shock during Shutdown can be prevented by reducing the gap between top and bottom temperature of the main heat exchanger. The temperature modification to slowdown heating process and preventing thermal shock also saves energy that amounted to 17,072,300 MWh on each shutdown.

FROM INNOVATION TOWARDS LEARNING ORGANIZATION

Badak LNG has given serious

attention to creating innovation habit in their

work environment.

SINERGY Mei - Juni 2017

8 SPOTLIGHT

SINERGY Mar - Apr 2017

Page 9: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

3.TugBoatExhaustPortExpansionJointModificationBy modifying tug boat’s exhaust port expansion joint Badak LNG can reduce exhaust port leaks. This system can save energy up to 402.84 MWh/year as compensation for reducing 10% of heat loss from tug boat’s engine total power.

4. Mercury Lamp Hazardous Waste Reduction in Motor Drying ProcessBadak LNG changed the High Voltage Motor (13,800 Volt) and Medium Voltage Motor (4,160 Volt) drying system. At first both system use 1,000 watt mercury lamp. Then the method was changed by creating drying oven that utilizes open air as its heating medium. The shift was reported to be able to reduce mercury lamp waste of 32 kg/year.

5. Crab ShellBadak LNG made a new innovation by processing the abundant crab shell in Bontang City into biscuit flour. This biscuit with high calcium is really helpful for poor families and elderlies in overcoming the lack of calcium. In addition, this product is also create a new economy activity for the community.

6. Freshwater Fish Cultivation Badak LNG’s innovation in freshwater fish cultivation is the

river water purification method. With this method, high quality water is obtained in low price, which has positive impact on egg maintenance to nursery. Previously, many of the fish farmers have to use PDAM water that cost more

Implementation of Learning Organization Concept in Badak LNGConcept of learning organization as stated above has been implemented by Badak LNG especially in safety aspect. Beginning in January 2016, Badak LNG with Integrated Management System (IMS) project launced BSMART as the perfection of SHEQ MS. It is called as perfection because this system adds Behavior Base Safety (BBS) approach in form of Attitude Reinforcement Technique (ART) to the SHEQ MS that has become culture in Badak LNG environment. BSMART is short of Badak SHEQ MS Attitude Reinforcement Technique that was launched together with the National K3 Month (BK3N) ceremony.

With addition of ART element, Badak LNG tries to follow the development of safety implementation in the world that has considered the cultivation element and focus on human element, or known as Behavior-Based Safety (BBS). According to Scott Geller (2004), BBS is focus on what the employees need to do,

analyze what they do, and then use the intervention strategy based on research to improve the employees’ performance. The implementation of BBS or ART can be seen as an embodiment of team learning principle and building of shared vision, particularly related to safety in Badak LNG environment.

This ART element includes observation and evaluation that takes place in 360 degrees or involves all level of workers. Observation of workers’ behavior (observer and observant) is recorded online so that existing records can be learned as a continuous improvement material. The observation record is then investigated in a structured manner by the supervisor until it results a recommendation that can be added into SHEQ MS Tracking System. After that, corrective action is taken based on the documented result in that system. This action will be evident in maintaining, strengthening, and improving safety culture in company as safe behavior practices.

In addition to taking action, improvement also should be made by deeper digging to the cause of a person to do dangerous act or at risk behavior (ARB). Thus, the root of arising ARB in workers can be solved completely. In order to avoid reoccurrence of ARB on workers, the workers in supervisor level and above needs to be motivated to understand BSMART system better so as to create an equal understanding of this system.

Another implementation of learning organization concept in Badak LNG environment can be seen in monitoring and controlling process througwh Town Hall Meeting. Town Hall Meeting is a routine gathering between CEO and management Badak LNG to discuss actual problems and conditions in Badak LNG. In the Town Hall Meeting usually Badak LNG’s recent achievements are announced. In addition, there are also announced some appeals and information related to the company’s plan in future. Even though there is much important information in the meeting, the discussion in Town Hall meeting is usually warm with some jokes in it.

Through this Town Hall Meeting, the leader board of Badak LNG hopes that from management team to the frontline would now exactly the recent situation of the company. In other side, management will get feedbacks, reviews, suggestions, and some expression of desires from the whole workers. Thus, the communication between the leaders and whole frontline can be well established. Openness, fairness, and clarity of attitudes from the leaders will help the workers to do their jobs. While the hopes and desires from the workers can be an input to the top level management to improve the company’s direction in the future. With this kind of two-way communication, the whole elements of the company will always be aware to recent situation. This in turn will lead Badak LNG to their higher level of professionalism.

LNG Academy, a starting point of innovations in Badak LNG.

Mei - Juni 2017 SINERGY

9SPOTLIGHT

Page 10: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Knowledge Sharing sebagai Bagian dari Knowledge Management

S cientia potentia est, ‘pengetahuan adalah kekuatan’. Demikian pepatah Latin yang biasa dinisbatkan kepada ilmuwan Inggris, Francis Bacon. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan perkembangan dunia industri saat ini. Setiap perusahaan di dunia

berlomba-lomba meraup pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mengubahnya menjadi bagian tak terpisahkan dari perusahaan. Kini seluruh perusahaan besar di dunia telah menjadikan pengetahuan sebagai aset tak berwujud yang berharga untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

Begitu berharganya pengetahuan membuat kegiatan knowledge sharing menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap perusahaan. Melalui knowledge sharing, pengetahuan (seperti informasi, keterampilan, atau keahlian) akan tetap terjaga dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perusahaan.

Dalam dunia manajemen, knowledge sharing merupakan bagian tak terpisahkan dari Knowledge Management. Sebagai sebuah sistem, Knowledge Management mengoordinasikan dan mengatur orang, teknologi, proses, dan struktur organisasi dalam rangka menambah nilai perusahaan melalui pengulangan best practice dan inovasi. Koordinasi ini dicapai melalui penciptaan (creating), berbagi (sharing), dan mengaplikasikan (applying) pengetahuan perusahaan.

Selain itu, perusahaan juga perlu mengasimilasi nilai-nilai pembelajaran (lesson learned) dan praktik terbaik (best practice) untuk menjadi bagian dari perusahaan sehingga dapat mendorong perusahaan menjadi learning organization.

Knowledge Sharing sebagai bagian dari Knowledge Management tentu memerlukan peran aktif organisasi dan manajemen perusahaan agar dapat terlaksana dengan baik. Disamping itu, budaya dan lingkungan perusahaan juga turut mempengaruhi keefektifan proses knowledge sharing ini. Menurut Gruber dan Duxbury (2001), setidaknya ada lima karakteristik lingkungan perusahaan yang turut mendukung keefektifan proses sharing knowledge. Karakteristik-karakteristik itu adalah sebagai berikut:

1. Struktur penghargaan (reward structure) sebagai pengakuan atas knowledge sharing yang telah dilakukan dengan sesama rekan sekerja.

2. Keterbukaan/transparansi (openness/transparency) untuk menghindari adanya agenda tersembunyi saat pelaksanaan knowledge sharing.

3. Dukungan untuk berbagi (sharing support) untuk mendukung komunikasi dan koordinasi antar grup pekerja.

4. Saling percaya (trust) untuk menyamakan tujuan knowledge sharing.

5. Dukungan dari manajemen puncak (top management support) sehingga komunikasi knowledge sharing dapat berlangsung dua arah, dari atasan ke bawahan dan sebaliknya.

Knowledge Sharing di Badak LNG Sebagai perusahaan dengan lebih dari empat dekade pengalaman mengolah gas alam, knowledge sharing menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Badak LNG. Bahkan sejak awal mula pembangunan kilang pada tahun 70-an, proses knowledge sharing telah mengakar kuat dalam perusahaan.

Ketika itu, pengetahuan yang minim di bidang pengolahan gas membuat proses pembangunan dan masa awal pengoperasian kilang melibatkan banyak praktisi dan teknisi ahli dari berbagai negara. Melalui sebuah sistem terpadu yang Badak LNG susun, proses knowledge sharing dari para praktisi dan teknisi ahli asing ke pekerja lokal dapat berlangsung berkesinambungan. Akhirnya, saat ini seluruh pekerja Badak LNG, mulai operator dan teknisi sampai jajaran manajemen tertinggi, seratus persen berasal dari dalam negeri. Tak hanya itu, akumulasi pengetahuan dan pengalaman tersebut bahkan turut Badak LNG bagikan ke berbagai perusahaan pengolahan gas di dalam dan luar negeri.

Contoh lain proses knowledge sharing yang Badak LNG berhasil terapkan adalah dalam bidang sistem manajemen Safety, Health, Environment, dan Quality (SHEQ). Pada awalnya, Badak LNG menerapkan sistem manajemen SHEQ

BUDAYA KNOWLEDGE SHARING

DI BADAK LNG

*KM: Knowledge Management

Peraihan dan/atau

Pembentukan Pengetahuan

Knowledge sharing dan Diseminasi

Pengakui-sisian

dan Penerapan Pengetahuan

Penilaian

Pembaruan Kontekstualisasi

SIKLUS KMTERINTEGRASI

SINERGY Mei - Juni 2017

10 SOROTAN

Page 11: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

yang diadaptasi dari praktik terbaik (best practice) salah satu perusahaan migas dunia. Seiring dengan bertambahnya pengalaman di lapangan yang dipadukan dengan proses knowledge sharing antar manajemen dan pekerja, perbaikan terhadap sistem manajemen SHEQ terus berlangsung. Akhirnya, pada tahun 2006, Badak LNG meluncurkan sistem manajemen SHEQ yang sesuai dengan budaya perusahaan dan karakter pekerjanya. Sistem tersebut diberi nama Safety, Health, Environment, and Quality Management System (SHEQ MS). Pada tahun 2016, SHEQ MS ini kemudian Badak LNG sempurnakan menjadi Badak SHEQ MS Attitude Reinforcement Technique (BSMART).

Melalui sistem manajemen SHEQ yang tepat dan selaras dengan budaya perusahaan, aspek SHEQ menjadi nilai lebih bagi Badak LNG. Selain mampu menjaga kehandalan, keamanan, dan reabilitas kilang, SHEQ juga mendorong produktivitas kilang Badak LNG seoptimum mungkin. Tak mengherankan jika kinerja SHEQ Badak LNG yang mumpuni mendapatkan sederet penghargaan berpredikat terbaik dari dalam maupun luar negeri. Penghargaan tersebut antara lain adalah PROPER Emas dari Kementerian KLH dan Kehutanan, hingga penghargaan tingkat dunia seperti ISRS8 Level 8 dari DNV GL.

Dalam dunia knowledge sharing, setidaknya ada dua tipe pengetahuan yang biasa dibahas yaitu pengetahuan eksplisit (explicit knowledge) dan pengetahuan tasit (tacit knowledge). Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang “terlihat” (biasanya didapat melalui transkripsi ke dalam bentuk dokumen atau rekaman audio/visual); atau dengan kata lain pengetahuan yang mudah ditangkap dan dikodifikasikan.

Sedangkan pengetahuan tasit mengacu pada pengetahuan yang sulit untuk diartikulasikan, untuk diungkapkan ke dalam kata-kata atau gambar. Pengetahuan jenis ini biasanya pengetahuan yang sangat terinternalisasi seperti pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu atau mengenali situasi secara analogis.

Explicit Knowledge vs Tacit Knowledge

● Belum terbukti ● Besifat intuitif ● Perlu analisis

lebih jauh ● Berhasil

diterapkan pada satu atau beberapa permasalahan dari proyek

● Memiliki dampak pada perusahaan

● Teknik atau metode yang meningkatkan kinerja

● Digunakan oleh kelompok lain pada tugas yang berbeda

● Diakui oleh para ahli perusahaan

● Terbukti telah menjadi pendekatan terbaik bagi beberapa bagian atau keseluruhan organisasi

● Tersedia untuk digunakan kembali diseluruh bagian perusahaan

● Diakui oleh Ahli dari luar perusahaan

● Diakui sebagai teknik atau metode terbaik dan termutakhir oleh dunia industri

GOOD IDEA GOOD PRACTICE

CONTOH KNOWLEDGE SHARING DARI BEST PRACTICE/LESSONS LEARNED

LOCAL BESTPRACTICE

INDUSTRYBEST PRACTICE

Pengetahuan terkodifikasi yang ditemukan dalam bentuk dokumen, database, dll.

Mentransfer dan menyimpan pengetahuan eksplisit adalah hal yang esensial.

EXPLISIT

TASIT

Pengetahuan intuitif dan bersifat keterampilan (know-how) yang:Mengakar pada konteks, pengalaman, dan nilai

Sulit untuk dikomunikasikan – berada dalam pikiran praktisiSumber terbaik bagi keuntungan kompetitif jangka panjang dan

inovasiDitransfer melalui sosialisasi, mentoring, dsb.

Mei - Juni 2017 SINERGY

11SOROTAN

Page 12: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Knowledge Sharing as Part of Knowledge Management

S cientia potentia est, ‘knowledge is power. That’s what the ancient latin proverb commonly attributed to English scientist Francis Bacon. This proverb is exactly describes the recent industrial world’s development. Every company in the world competes to gain

knowledge as many as possible and converts them to be inseparable part of the company. Now every big company in the world has made the knowledge as precious informal asset to create and maintain their competitive advantages.

The knowledge is so precious that makes knowledge sharing becomes main needs for every company. By knowledge sharing, knowledge (like information, skills, or expertise) will always be safe and become inseparable part of the company.

In management’s world, knowledge sharing is part of Knowledge Management. As a system, Knowledge Management coordinate and control people, technology, process, and organization’s structure in order to add company values by repeating best practice and innovation. This condition can be achieved by creating, sharing, and applying company’s knowledge. In addition, the company must also

assimilate values from lesson learned and best practice to part of the company until it forces the company to become learning organization.

Knowledge sharing as part of Knowledge Management needs active role of the organization and company’s management to be well done. Moreover, the culture and environment of the company also affect the effectiveness of this knowledge sharing process. According go Gruber and Duxbury (2001), at least there are five characteristics of company’s environment that can support the effectiveness of this sharing knowledge process. Those characteristics are:

1. Reward structure as an acknowledgment of the knowledge sharing that has been done with working partners.

2. Openness/transparency to avoid a hidden agenda during the knowledge sharing implementation.

3. Sharing support to support the communication and coordination between working groups.

4. Trust to leveling the objective of knowledge sharing.5. Top management support so the communication of

knowledge sharing can be happened in two ways, top - bottom and vice versa.

Knowledge Sharing at Badak LNG As a company with four decades of experience in processing natural gas, knowledge sharing becomes an inseparable part of Badak LNG’s culture. Even since the beginning of the refineries building in 70s, knowledge sharing process has rooted strongly in the company.

At that time, minimum knowledge in gas processing field made the building process and the beginning of the refineries operations involved many experts and technicians from many countries. Through an integrated system that was designed by Badak LNG, the process of knowledge sharing from the foreign experts and technicians to the local workers could be done continuously. Finally, at this time the whole Badak LNG’s employees, from the operators and technicians to the highest management board, a hundred percent from our country. Also, that accumulated knowledge and experience are shared to various local and foreign gas processing companies.

Another knowledge sharing process that is successfully implemented in Badak LNG in system management field is Safety, Health, Environment, and Quality (SHEQ).

At first, Badak LNG implemented SHEQ management system that was adapted from the best practice of a world class oil and gas company. Along with the increasing experience in the real field that is combined with knowledge sharing process among

THE CULTURE OF KNOWLEDGE SHARING

IN BADAK LNG

*KM: Knowledge Management

Knowledge capture and/or

creation

Knowledge sharing and

dissemination

Knowledge acquisiction

and application

Assess

Update Contextualize

AN INTEGRATED KM CYCLE

SINERGY Mei - Juni 2017

12 SPOTLIGHT

Page 13: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

management and workers, the improvement of SHEQ management system keeps happening. Finally in 2006, Badak LNG launched an SHEQ management system that is suitable with the company’s culture and the working character. The system was named Safety, Health, Environment and Quality Management System (SHEQ MS). In 2016, this SHEQ MS was perfected to be Badak LNG MS Attitude Reinforcement Technique (BSMART).

Through the suitable and appropriate SHEQ management system, the SHEQ aspect has become an added value

for Badak LNG. Not only it is able to maintain the quality, safety, and reliability of the refineries, SHEQ also pushes the productivity of the refineries to the optimum level. It is normal for SHEQ Badak LNG to gain series of achievements from local or foreign events. Some of those achievements are Golden PROPER from the ministry of KLH and forestry, until world level achievement like ISRS8 Level 8 from DNV GL.

In the world of knowledge sharing, there are at least two types of knowledge to be discussed, they are explicit knowledge and tacit knowledge. Explicit knowledge is a knowledge that can be ‘seen’ (usually can be found by transcribing into a document or audio/visual records); or in other words the knowledge that is easy to be caught and codified.

While the tacit knowledge means a knowledge that is difficult to be articulated, to be uttered into words or pictures. This kind of knowledge is much internalized like the knowledge of how to do something or to recognize the situation analogically.

Explicit Knowledge vs Tacit Knowledge

● Unproven ● Intuitive ● Need to analyze ● Used

successfully on one or a few problems/projects

● Has impact within company

● Technique, method that improves performance

● Used by other groups on different assignments

● Recognized by company experts

● Shown to be best approach for some or all parts of the organization

● Available for reuse throughout company

● Recognized by outside experts

● Acknowledged as state of the art by industry

GOOD IDEA GOOD PRACTICELOCAL BEST

PRACTICEINDUSTRY

BEST PRACTICE

Codified knowledge found in documents, database, etc.

IT is essential for transfer and storage.

EXPLICIT

TACIT

Intuitive knowledge & know-how, which is:Rooted in context, experiences, practice and values

Hard to communicate - resides in the mind of the practitionerThe best source of long term competitive advantage & innovationTransferred through socialization, mentoring, etc. - IT mainly as

support.

KNOWLEDGE-SHARING EXAMPLE OF BEST PRACTICE/LESSONS LEARNED

Mei - Juni 2017 SINERGY

13SPOTLIGHT

Page 14: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

M enurut data tahun 2010, dari jumlah penduduk Kota Bontang yang mencapai 170 ribu jiwa, 66% di antaranya masih duduk di bangku sekolah & kuliah. Para siswa/siswi dan mahasiswa tersebut

masih menghadapi aneka permasalahan dalam menempuh pendidikannya. Permasalahan pendidikan di Kota Bontang pada dasarnya disebabkan oleh dua faktor utama. Faktor pertama adalah kondisi geografis dimana permukiman penduduk terpencar-pencar dan terpencil, serta kondisi permukiman yang padat. Faktor kedua adalah mulai beragamnya suku, budaya, dan kapasitas SDM serta status ekonomi masyarakat Bontang.

Dalam mengatasi aneka permasalahan pendidikan tersebut, pemerintah Kota Bontang sendiri telah menetapkan kebijakan yang tepat dengan mewajibkan pendidikan dasar 12 tahun (sampai dengan SMA). Di sisi lain, Badak LNG merasa perlu menjadi strategic partner bagi lingkungan sekitarnya, sehingga perusahaan migas kelas dunia ini turut merintis usaha-usaha pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan.

Dengan landasan pemikiran di atas, Badak LNG berupaya mendukung pengembangan pendidikan di Kota Bontang melalui program “Badak Peduli Pendidikan”. Program ini dilaksanakan bersinergi dengan para stakeholder pendidikan di Kota Bontang, agar menjadi tepat sasaran. Bentuk-bentuk kegiatan di bawah program ini diarahkan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap peningkatan kualitas dan daya saing SDM Bontang.

Untuk mendukung pengembangan pendidikan Kota Bontang dan Kaltim, Badak LNG telah menggulirkan aneka program dan aktivitas. Aktivitas tersebut diantaranya adalah LNG Academy, COOP, PKL, dan BAFCO. Berikut sekelumit gambaran aktivitas-aktivitas di bawah program

“Badak Peduli Pendidikan”.

1. LNG AcademyLNG Academy didirikan dengan tujuan menjadi pusat keunggulan (center of excellence) serta rujukan pendidikan keteknikan di bidang migas, khususnya bidang LNG. Setelah empat dekade, Badak LNG telah tercatat sebagai salah satu perusahaan yang mumpuni dalam pengolahan LNG. Banyak pekerja Badak LNG yang berpengalaman, rutin memberikan pelatihan serta berbagi pengalaman mengoperasikan kilang LNG kepada pekerja perusahaan lain. Kelebihan inilah yang melatarbelakangi pendirian LNG Academy.

Pembentukan LNG Academy dimulai tahun 2008, dengan penyusunan modul-modul training dan pembicaraaan dengan sejumlah perguruan tinggi untuk mencari sistem pendidikan dan bentuk kerja sama yang sesuai. Pada bulan Mei 2011 ditandatangani MoU antara Badak LNG dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) untuk pembentukan LNG Academy di bawah jurusan Teknik Mesin, program studi Konversi Energi. Akademi ini memiliki tiga bidang peminatan, yaitu: Gas Processing, Mechanical & Rotating, serta Listrik & Instrumen.

Pada tanggal 8 Agustus 2011 dimulailah proses belajar mengajar di LNG Academy bagi 23 orang mahasiswa angkatan pertama. Kemudian pada tanggal 12 Desember 2011, dilangsungkan pengukuhan program pendidikan LNG Academy secara resmi. Pengukuhan ini ditandai dengan penandatanganan prasasti LNG Academy oleh Direktur Jenderal Pendidian Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, MSc.

Sekitar 80% staf pengajar akademi ini berasal dari para praktisi di Badak LNG, sebab pendidikan yang diberikan memang menitikberatkan pada praktik. Porsi teori di kelas diberikan sebanyak 40% sedangkan 60% kegiatan perkuliahan dilakukan di bengkel atau kilang. Hal ini secara konsisten dilakukan selama 6 semester, atau kurang lebih 3 tahun masa perkuliahan.

Mengacu pada misi pendiriannya, LNG Academy dituntut berperan aktif membantu mengatasi masalah bangsa di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Karena itulah, para mahasiswanya terus didorong untuk berpikir kreatif (out of the box), sehingga kelak mampu

Menjadi yang Terbaik untuk Pendidikan Bangsa

LNG Academy, didirikan dengan tujuan untuk menjadi rujukan pendidikan di bidang Migas.

SINERGY Mei - Juni 2017

14 SOROTAN

Page 15: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

menghasilkan inovasi-inovasi yang melampaui sektor LNG. Untuk mendorong inovasi-inovasi tersebut, mahasiswa LNG Academy diminta mendesain miniplant sebagai sebuah teknologi tepat guna atau alat yang bisa dioperasikan dan menjadi produk utuh.

Hasil-hasil inovasi dari LNG Academy tersebut antara lain adalah alat pengolah biodiesel yang mampu mengubah minyak goreng bekas menjadi biodiesel. Adapula miniplant yang memanfaatkan sampah rumput menjadi bioetanol, atau sampah plastik menjadi bahan bakar. Pembuatan miniplant ini biasanya berawal dari ide-ide mahasiswa yang kemudian dievaluasi dan disupervisi oleh para dosennya. Dengan konsep seperti ini, LNG Academy telah memenuhi tridarma perguruan tinggi baik dari aspek pendidikan, aspek penelitian, dan yang terpenting adalah aspek pengabdian kepada masyarakat.

2. COOPCooperative Education Program atau disingkat COOP adalah kegiatan pendidikan yang menerapkan sistem Working-Learning Integrated Program antara dunia industri dan dunia pendidikan. Selain mengatasi kesenjangan antara dunia industri dan pendidikan, program ini juga berfungsi memenuhi kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai, baik secara hard skill maupun soft skill.

COOP mulai digulirkan pada 6 September 2002, bertepatan dengan berlangsungnya pertemuan antar manajer SDM beberapa perusahaan Kontrak Production Sharing (KPS) yang beroperasi di Kalimantan Timur. Pada pertemuan yang berlangsung di kantor BPMIGAS Jakarta tersebut, dibahas perlunya konsep yang dapat menjembatani dunia pendidikan dengan perusahaan.

Hasil pertemuan tersebut adalah disepakatinya konsep Cooperative Education Program. TOTAL Fina Elf (sekarang TOTAL E&P Indonesie) ditunjuk sebagai koordinator. Tugas utama koordinator program adalah menghubungkan berbagai perguruan tinggi—negeri maupun swasta—yang

berada di Kalimantan Timur dengan perusahaan-perusahaan KPS seperti Unocal Indonesia (sekarang Chevron Indonesia Co.), VICO Indonesia, PT EXSPAN Nusantara (sekarang PT MEDCO E&P), Pertamina, Badak LNG, dan TOTAL Fina Elf.

Dengan terhubungnya lembaga pendidikan dan perusahaan, diharapkan para mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengalaman serta menempa sikap kerja yang diperlukan oleh industri. COOP juga dapat memperpendek waktu adaptasi mahasiswa di dunia kerja dan meningkatkan kualitas lulusan pendidikan perguruan tinggi.

Hingga saat ini tercatat sebanyak 221 mahasiswa yang telah mengikuti COOP di Badak LNG. Mereka tersebar di berbagai department atau section seperti AOC, HR&D, Internal Relation, External Relation, Comdev, Protocol, SHE-Q, dan IT. 3. Praktik Kerja LapanganBadak LNG juga melaksanakan aktivitas pendidikan lain yang mirip dengan COOP, berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL). Jika COOP berlangsung rata-rata enam bulan, maka kegiatan PKL dilaksanakan sekitar satu sampai dua bulan saja.

Sejak awal, kegiatan PKL didesain secara berjenjang. Untuk tingkat SMA dan SMK, Badak LNG hanya mengakomodasi sekolah-sekolah di sekitar Bontang saja. Pada jenjang D3, PKL mulai dibuka bagi sekolah-sekolah di Kalimantan Timur. Akhirnya untuk jenjang pendidikan S1, kegiatan PKL ini dibuka secara nasional.

Selain kegiatan PKL reguler, Badak LNG juga menyelenggarakan program magang Laboratory and Environment Control. Program magang ini merupakan kerja sama antara Corporate Communication Department dengan Laboratory and Environmental Control Section Badak LNG. Program magang selama satu tahun ini dikhususkan bagi lulusan SMK/SMA IPA di Kota Bontang.

Kualifikasi pendidikan peserta PKL, disesuaikan dengan kebutuhan Badak LNG. Misalnya, mahasiswa teknik

Dalam praktiknya, mahasiswa Badak LNG terus didorong untuk menghasilkan ide-ide yang luas dan melampaui sektor LNG.

Mei - Juni 2017 SINERGY

15SOROTAN

Page 16: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

mesin atau teknik kimia. Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan aspek safety. Meskipun dalam pekerjaan sehari-hari para peserta PKL didampingi oleh pembimbing yang qualified, potensi kecelakaan atau masalah akan lebih besar jika pekerjaan tersebut dilakukan oleh orang yang sama sekali tidak memiliki kompetensi terkait.

Setelah merampungkan kegiatan PKL, para peserta diwajibkan membuat laporan dan melakukan presentasi di depan penguji serta pembimbing yang akan memberikan nilai PKL. Peserta PKL juga diberikan kesempatan untuk bergabung dengan Badak LNG. Namun, tidak ada perlakuan istimewa bagi mereka. Mereka tetap harus melewati prosedur standar seperti wawancara, tes psikologi, dan tes kemampuan.

4. BAFCO Sejak tahun 2000, Badak LNG telah memberikan beasiswa penuh bagi siswa SMP dan SMA yang kurang mampu. Beasiswa pendidikan ini diinisiasi oleh President Director Badak LNG saat itu, IG. G. Masputra. Pada tahun 2013, Nanang Untung, President Director & CEO Badak LNG, menggagas nama Badak Full Scholarship (BAFCO) bagi program beasiswa pendidikan Badak ini. Seiring dengan perubahan nama, beasiswa pendidikan ini pun diperluas untuk mahasiswa perguruan tinggi. Penanggung jawab Beasiswa BAFCO adalah Director & COO. Adapun pelaksanaan teknis dilakukan oleh Corporate Communication Department Badak LNG bekerja sama dengan Yayasan Vidatra.

Sebagai program full scholarship, BAFCO menanggung seluruh biaya yang timbul dari program pendidikan para penerimanya. Biaya tersebut mencakup biaya pendidikan, seragam, buku pelajaran dan buku tulis, bimbingan belajar, serta transportasi sekolah. Lewat BAFCO, Badak LNG bahkan mengirimkan para beswannya ke luar daerah untuk mengikuti berbagai perlombaan. Seluruh biaya perlombaan tersebut ditanggung, baik transportasi, akomodasi, maupun uang saku.

Para penerima beasiswa BACFO di perguruan tinggi mendapat fasilitas tambahan. Mereka diberikan sarana penunjang pembelajaran seperti laptop, transportasi keberangkatan, biaya hidup, biaya kuliah, serta transportasi kembali ke Bontang setelah lulus. Program BAFCO juga memberikan apresiasi bagi penerima beasiswa dengan IPK di atas standar yang ditetapkan Badak LNG. Mereka yang masuk kriteria ini diberikan biaya transportasi PP dari kota asal ke Bontang, per dua semester.

Penerima BAFCO adalah siswa yang berdomisili di Kota Bontang, memiliki prestasi akademik, dan berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Hingga tahun 2016, BAFCO telah memberikan beasiswa kepada 188 siswa SMP, 205 siswa SMA, dan 24 mahasiswa. Penerima beasiswa jenjang SMP adalah lulusan SD yang disekolahkan di SMP Vidatra. Penerima beasiswa SMA adalah lulusan SMP yang disekolahkan di SMA Vidatra. Sedangkan penerima beasiswa level perguruan tinggi adalah penerima beasiswa di SMA yang dikuliahkan di 16 perguruan tinggi negeri terbaik di Pulau Jawa.

Penerima beasiswa perguruan tinggi dibebaskan mengambil jurusan apa pun, dengan catatan harus berada di bawah 16 perguruan tinggi yang telah ditentukan Badak LNG. Untuk jurusan non kependidikan, penerima beasiswa dapat berkuliah di UI, IPB, ITB, Unpad, UGM, Undip, UNS, ITS, Unair, dan Unibraw. Sedangkan jurusan kependidikan dapat melanjutkan studi di UNJ, UPI, Unnes, UNY, Unesa, dan UNM. Lamanya pendidikan tinggi yang dibiayai BAFCO terbagi menjadi dua, yaitu kedokteran dan non kedokteran. Mahasiswa penerima beasiswa kedokteran mendapat beasiswa selama 10 semester, sedangkan non kedokteran mendapat beasiswa selama 8 semester.

Untuk dapat menerima beasiswa ini, calon penerima beasiswa diharuskan mengikuti serangkaian seleksi. Dimulai dari pendaftaran, tes akademik, wawancara, dan survei lapangan, sebelum akhirnya pengumuman kelolosan seluruh tahap seleksi. Rangkaian seleksi ini berlangsung sekitar 4 bulan.

Karena peningkatan kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, Badak LNG tak hanya mempertimbangkan kemampuan ekonomi dan prestasi akademis. Bagaimana peran dan posisi keluarga tersebut di masyarakat pun menjadi bahan pertimbangan. Anak yang memiliki orang tua yang aktif di masyarakat mendapatkan poin tambahan dalam seleksi. Begitu pula anak dengan orang tua yang terlibat tindak kriminalitas, akan dipertimbangkan dengan seksama. Anak yang memiliki prestasi di tingkat nasional, provinsi, kota, atau aktif di sekolah juga memperoleh poin tambahan.

Disamping keempat program di atas, Badak LNG juga menjalankan aktivitas-aktivitas lain dalam mengembangkan pendidikan, khususnya di Kota Bontang dan sekitarnya. Aktivitas tersebut antara lain adalah program Peduli Pendidikan Daerah Terisolasi dan program Peduli Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Dalam kedua program tersebut, Badak LNG memberikan bantuan baik berupa sarana maupun prasarana pendidikan dalam rangka meningkatkan jumlah anak yang bersekolah, baik dari daerah terisolasi maupun masyarakat berkebutuhan khusus. Lewat aneka aktivitas pengembangan tersebut, Badak LNG terus berupaya menjalankan peran gandanya sebagai perusahaan LNG kelas dunia sekaligus strategic partner bagi masyarakat sekitarnya.

Penyerahan laptop kepada para penerima BAFCO.

SINERGY Mei - Juni 2017

16 SOROTAN

Page 17: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

LNG Academy was established in order to be example of education in oil and gas field.

Becoming the Bestfor Country’s Education

A ccording to data in 2016, the population of Bontang City has reached 170 thousand people, and 66% are students in schools and colleges. Those students face various problems in their education. The educational problems in Bontang City are usually

based on two main factors. The first factor is the geographical condition where the living areas of people spread across Bontang City and sometimes are isolated, also the high density of the living area. The second factor is the diversity of ethnicity, culture, and the capacity and economic status of human resources in Bontang City.

In order to solve the educational problems, Bontang City government has implemented a good policy by obligating based education for 12 years (until high school level). In the other side, Badak LNG feels the needs to become a strategic partner to its local society, so the world class oil and gas company has started people empowerment programs in education field.

With that mind-set, Badak LNG tries to support education development in Bontang City through a program entitled

“Badak Cares about Education”. This program was held synergic with the education’s stakeholders in Bontang City, to keep it on target. The activities in this program are targeted directly to the needs people. This is a manifestation of the company’s care for the human resources’ quality improvement and competitive value of Bontang City’s human resources.

In order to support education development in Bontang City and East Kalimantan, Badak LNG has rolled various programs and activities. Some of them are LNG Academy, COOP, PKL, and BAFCO. Here are some descriptions of the activities under the program “Badak Cares about Education”.

1. LNG AcademyLNG Academy was established to become the center of excellence and also education reference in oil and gas engineering, especially on LNG field. After four decades, Badak LNG is known as one of the companies that experts on LNG processing. Many of Badak LNG’s workers are experienced, routinely give trainings and share their experiences in operating LNG refineries to the workers of other companies. This added point that became the background of LNG Academy’s establishment.

The establishment of LNG Academy began in 2008 with designing training modules and talks with some universities to find out the appropriate education system and partnership. In May 2011, the MoU of Badak LNG and State Polytechnic of Jakarta (PNJ) was signed to establish the LNG Academy under the Mechanical Engineering Department, study programs of Energy Conversion. This Academy has three interest

fields, they are: Gas Processing, Mechanical & Rotating, and Electrical & Instruments.

On August 8th 2011 the learning process was started in LNG Academy for 23 students of the first batch. Then on December 12th 2011, the formation of education program in LNG Academy was officially launched. This formation was marked by signing of LNG Academy’s plaque by Director of Higher Education General (Dirjen Dikti) Ministry of Education and Culture Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc.

Around 80% of the lecturers of the academy come from the practitioners in Badak LNG, because the education given is focus on practice. The portion for the theory in class is only 40% and the 60% activities of the college are done in workshops or refineries. This is consistently done for 6 semesters, or around 3 years of studies.

According to the mission of its establishment, LNG Academy is forced to help solving the nation’s problem in education, economic, and social-cultural fields. Thus, the students are forced to think creatively (out of the box), so they can make innovations that pass LNG sector. In order to push those innovations, students of LNG Academy are asked to design mini-plant as the appropriate technology or tool that can be operated to be a product.

Some results of the innovation are biodiesel’s processing tool that can process used frying oil into biodiesel. There is also a mini-plant that uses grass waste for a bioethanol, or a plastic waste into fuel. The making of the mini-plants are usually based on the students’ ideas that have been evaluated and supervised by their lecturers. With this concept,

Mei - Juni 2017 SINERGY

17SPOTLIGHT

Page 18: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

LNG Academy has fulfilled the “tridharma” (three principles) of higher education from education aspect, research aspect, and the most important is serving aspect to the society.

2. COOPCooperative Education Program or in short COOP is an educational activity that implements system of Working-Learning Integrated Program between industrial world and educational world. Beside of solving the gap between industrial and educational world, thus program also has function to fulfil the needs from industrial world for skilled and reliable workers.

COOP is begun on September 6th 2002, together with the meeting of Human Resources Managers of some KPS (Production Sharing Contract) that operate in East Kalimantan. In the meeting that took place at BPMIGAS’s office in Jakarta, it is discussed about the needs of concept that can connect the educational world and industrial world.

The result of the meeting is an agreement of Cooperative Education Program concept. TOTAL Fina Elf (no TOTAL E&P Indonesie) was appointed as the coordinator. The main responsibility of the program coordinator is to connect the universities or colleges -either state or private- in East Kalimantan with the KPS companies like Unoval Indonesia (now Chevron Indonesia Co.), VICO Indonesia, PT EXSPAN Nusantara (now PT MEDCO E&P), Pertamina, Badak LNG, and TOTAL Fina Elf.

With the maintained connection between educational institutes and companies, they hope the students can get a chance to experience and improve the work ethic that is needed by the industry. COOP also can shorten the adaptation time for students in the working world and improve quality of the graduates of higher education.

Until now, 221 students are recorded to experience COOP in Badak LNG. They are spreaded to many departments or sections lik AOC, HR&D, Internal Relation, External Relation, Comdev, Protocol, SHE-Q, and IT.

3. Field Work PracticeBadak LNG also does another activity similar to COOP; it is Field Work Practice (Praktik Kerja Lapangan, PKL). If COOP usually last for six months, the PKL only last for around one or two months.

Since the beginning, PKL activity was designed in levels. For high and vocational school level, Badak LNG only accommodates schools around Bontang City. For D3 level, PKL begins to open for schools in East Kalimantan. And for bachelor level (S1), the PKL is open for national scale.

In addition to reguler Field Work Practice, Badak LNG also organizes internship program namely the Laboratory and Environment Control Program. This internship program is a collaborative program between the Corporate Communication Department and the Laboratory and Environmental Control Section Badak LNG. The one year internship program is specialized for the graduates of the high and vocational school in Bontang City.

Educational qualification for these PKL participants is synchronized with Badak LNG requirements. For example, students of mechanical engineering or chemical engineering. This policy is taken with consideration of safety aspect. Although in daily works the PKL participants are always accompanied by qualified supervisor, the accident potential or other problems will be bigger if the works are done by someone who are not related to the competency at all.

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana gave school equipments as part of GNOTA program.

SINERGY Mei - Juni 2017

18 SPOTLIGHT

Page 19: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

After finishing PKL, the participants must make a report and present it in front of some examiners and supervisor that will give PKL score. PKL participants are also given the chance to join with Badak LNG. However, there is no special treatment for them. They still must pass the standard procedures like interview, psycology tes, and competence test.

4. BAFCOSince 2000, Badak LNG has been giving full scholarship for the poor students in junior high school and high school level. This scholarship was initiated by President Director Badak LNG IG. G. Masputra. In 2013, Nanang Untung, President Director & CEO Badak LNG suggested the name Badak Full Scholarship (BAFCO) for this Badak’s scholarship program. Along with the name changing, this education scholarship is also widened for students of higher education. The person in charge for this BAFCO scholarship is Director & COO. While the technical practice is done by Corporate Communication Department Badak LNG in partnership with Vidatra Foundation.

As a full scholarship program, BAFCO pays all educational cost of the awardees. The cost includes education fee, uniform, text books, writing books, tutorial studies, and also transportation to school. Through BAFCO, Badak LNG sent their awardees abroad to participate in many competitions. The whole cost for the competitions; transportation, accommodation, and living cost are paid by BAFCO.

The BAFCO scholarship’s awardees in higher education institutes get extra facilities. They are given supporting tools for studying like laptop, living cost, tuition fees, and transportation fees to go and come back to Bontang after graduation. BAFCO program also gives appreciation for the awardees with GPA above the standard decided by Badak LNG. Those who meet the criteria will be given the transportation fees from their origin city to Bontang per two semesters.

The awardees of BAFCO are students live in Bontang City, have good academic records, and come from the poor family in economy. Until 2016, BAFCO has funded 188 students of junior high school, 205 students of high school, and 24 students of higher education. The awardees in junior high school level are the elementary schools graduates who continue their

education in SMP Vidatra. The high school students awardees are junior high schools graduates who continue their study in SMA Vidatra. And the awardees from higher education level are awardees from high school level who continue their study in 16 best state universities in Java Island.

The awardees in higher education institution are free to get any major, but they must be in one of the 16 universities that are chosen by Badak LNG. For a non-education department, awardees can study in UI, IPB, ITB, Unpad, UGM, Undip, UNS, ITS, Unair, and Unibraw. While the education departments can be chosen from UNJ, UPI, Unnes, UNY, Unesa, and UNM. The length of study that is fund by BAFCO is divided into two groups, the medical and non-medical. Awardee students of medical department get the scholarship for 10 semesters, while the non-medical will get only for 8 semesters.

To get this scholarship, the awardee candidates must follow the series of selection. Start from the registration, academic test, interview, and field survey, before the announcement for each selection. This selection series take time about 4 months.

Because the improvement of human resource quality is affected by many factors, Badak LNG doesn’t only consider the economic condition and academic records. The role and position of the candidates’ family in society is also considered for the acceptance. Students whose parents are active in society get extra points in selection. Also the students whose parents have crime records will be considered carefully. Students with achievements in national, province, city, or school level will also get extra points.

Beside the four programs above, Badak LNG also does some other activities to improve the education quality, especially in Bontang City and around. Some of the activities are Education Care in Remote Area and Education Care for Students with Special Needs programs. For those two programs, Badak LNG gives support in form of education facilities to increase the number of schooledchildren, either in remote area or special needs people. With those various development activities, Badak LNG keeps trying to do its multiple roles as world class LNG company and also strategic partner for the local society.

Laptop giving to the BAFCO awardees.

Mei - Juni 2017 SINERGY

19SPOTLIGHT

Page 20: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

P ada Februari 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ketenagakerjaan Indonesia untuk periode awal tahun 2017. Dari data tersebut BPS menyatakan bahwa angka pengangguran terbuka angkatan kerja Indonesia mencapai

7,01 juta orang dari sekitar 131,55 juta orang angkatan kerja tahun ini. Provinsi Kalimantan Timur turut menyumbang 2% dari angka pengangguran ini dengan jumlah pengangguran sebesar 143.617 orang.

Masalah pengangguran memang menjadi masalah klasik bagi negeri yang sedang tumbuh ini. Dalam mengurangi angka pengangguran, perlu dicari solusi dari akar penyebab terjadinya masalah ini. Salah satu penyebab masih terjadinya pengangguran adalah adanya kesenjangan antara dunia industri dengan dunia pendidikan. Dunia industri dengan pertimbangan ekonomi dan efisiensi produksi tentu menginginkan pekerja yang terampil dan siap pakai. Di sisi lain, banyak lulusan sekolah belum memiliki keterampilan dan kesiapan untuk terserap dalam dunia kerja.

Untuk membantu menjembatani kesenjangan ini, Badak LNG menggulirkan program pendidikan bernama Cooperative Education Program (COOP). Sebagai sebuah program pendidikan, COOP dibentuk untuk menerapkan sistem Working-Learning Integrated Program antara dunia industri dan dunia pendidikan. Selain untuk mengatasi kesenjangan antara dunia industri dan pendidikan, program ini juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai, baik secara hard skill maupun soft skill.

Sejarah Program COOP dimulai pada 6 September 2002. Ketika itu berlangsung pertemuan antar manajer SDM beberapa perusahaan KPS (Kontrak Production Sharing) yang beroperasi di Kalimantan Timur. Pertemuan yang berlangsung di kantor BPMIGAS Jakarta ini menyepakati pembentukan Cooperative Education Program. TOTAL Fina Elf (sekarang TOTAL E&P Indonesie) ditunjuk sebagai coordinator program. Tugas utama koordinator program adalah menghubungkan berbagai perguruan tinggi—negeri maupun swasta—yang berada di Kalimantan Timur dengan perusahaan-perusahaan KPS seperti Unocal Indonesia (sekarang Chevron Indonesia Co.), VICO Indonesia, PT EXSPAN Nusantara (sekarang PT MEDCO E&P), Pertamina, PT Badak NGL, dan TOTAL Fina Elf.

COOP di Badak LNGPelaksanaan COOP di Badak LNG telah terselenggara sejak tahun 2004 dan hingga saat ini lebih dari dua ratus orang mahasiswa telah mengikutinya. Rata-rata peserta COOP mengikuti program ini selama enam bulan.

Angkatan COOP terbaru adalah angkatan XXVIII yang berjumlah sepuluh orang dan berasal dari berbagai universitas seperti Poltek Negeri Samarinda, STITEK Bontang, serta Universitas Mulawarman. Untuk menjadi peserta COOP, mereka harus melewati berbagai tes meliputi tes tertulis, wawancara, psikotes, serta Bahasa Inggris. Pada tes yang berlangsung di Hotel Amaris, Samarinda pada 4 April 2017 inilah kesepuluh peserta COOP ini terpilih. Kini kesepuluh peserta COOP telah ditempatkan di beberapa departemen seperti HRD, Services, AO&C, Corcomm, Procont, SHE&Q, serta Knowledge House Badak LNG.

Menurut Dwi Junita Rahman peserta COOP Badak LNG angkatan XXVIII dari Universitas Mulawarman, seleksi COOP yang ia rasakan termasuk cukup ketat. Sebab, selain harus melalui beberapa tahap, mulai dari seleksi berkas di masing-masing universitas hingga seleksi tertulis, ada wawancara yang menjadi penentuan layak atau tidaknya seseorang diterima menjadi peserta COOP.

“Pada setiap tahap seleksi saya lihat banyak teman-teman yang gugur. Bahkan ada yang sampai dua kali mencoba tapi belum juga dapat lolos,” ujarnya.

Hal tersebut diamini oleh rekan Dwi yang juga berasal dari Universitas Mulawarman, Desi Anggraeni. Menurutnya keketatan seleksi program COOP dapat dilihat dari jumlah peserta. Ia menjelaskan bahwa dari banyak peserta yang berasal dari sepuluh kampus, yang lolos seleksi berkas dan berhak ikut tes tertulis hanya sekitar 300 orang.

Kemudian dari 300 orang yang mengikuti tes tertulis hanya 110 orang yang berhak masuk ke tahap tes wawancara. Lalu setelah dilakukan wawancara, hanya 33 orang yang dianggap layak menjadi peserta program COOP. Seluruh peserta yang lolos wawancara ini kemudian disebar ke perusahaan-perusahaan KPS penyelenggara program COOP. dari 33 orang peserta, sepuluh peserta mengikuti program COOP di Badak LNG.

MELATIH DIRI LEWAT PROGRAM COOP

SINERGY Mei - Juni 2017

20 POTRET

Page 21: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Tes yang diberikan sepintas terlihat mudah dengan pertanyaan mendasar, tetapi (pertanyaannya) cukup menjebak,” terang Desi.

Jika dilihat lebih jauh, ketatnya proses seleksi ini tentu berkaitan dengan kualitas individu yang diharapkan dari para peserta COOP. Sebab peserta yang mengikuti program COOP sangat diharapkan dapat lebih memahami dunia kerja selepas melaksanakan kuliah di perguruan tinggi. Hal ini mengingat waktu belajar langsung selama program COOP hanya sekitar enam bulan, sehingga sejak awal para peserta yang terpilih harus sudah memiliki kemampuan individu yang cukup mumpuni. Barulah kemudian kemampuan ini lebih diperhalus dan dipertajam lagi selama mengikuti program COOP.

Hal ini dipertegas oleh pernyataan Manager Media, CSR & External Relations Badak LNG Busori Sunaryo. Busori mengatakan bahwa tujuan program COOP adalah membekali para mahasiswa agar mereka memiliki keterampilan kerja yang sesuai dengan standar industri. Selain itu program COOP juga bermanfaat untuk melengkapi teori-teori yang telah mereka dapat dari kampus.

“Jadi fungsi membantu pekerjaan di setiap departemen itu hanyalah efek samping dari pekerjaan saja. Tujuan utamanya tetap agar mereka mengerti dunia kerja yang sebenarnya,” jelasnya.

Dengan mengerti dunia kerja yang sebenarnya tentu akan memudahkan mereka ketika memasuki dunia kerja. Hal ini rupanya telah dirasakan oleh beberapa alumni peserta COOP angkatan sebelumnya yang kini sudah berkarya di tempat lain.

Salah satunya adalah Muhammad Riduan, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Samarinda peserta COOP angkatan XXVII. Ia mengungkapkan bahwa selama menjadi peserta COOP, ia merasakan pengalaman kerja nyata yang sulit didapatkan saat mempelajari teori di kampus. Saat menjadi peserta COOP ia terbiasa melakukan tugas-tugas yang langsung bersinggungan dengan atasan.

“Seperti misalnya saya membuat memo atau surat yang harus ditandatangani oleh Senior Manager sampai Director & COO. Kadang saya juga turut serta menangani tamu perusahaan secara langsung,” kisahnya.

Pernyataan ini didukung oleh Tifany Natasha, mahasiswa program studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Peserta COOP angkatan XXVII ini mengatakan bahwa jika diibaratkan dalam kegiatan belajar, di Badak LNG ia tidak hanya mendapatkan materi formal, tetapi juga materi informal.

Ketika menjadi peserta COOP, Tifany terlibat dalam proses persiapan audit internal, persiapan assessment ISO 9001 dan 14001, serta pembuatan Task Risk Assessment di Badak LNG. Dari pengalamannya ini, Tifany menyimpulkan secara garis besar ia semakin mengetahui dan banyak belajar

bahwa dunia kerja itu sangat jauh berbeda dengan dunia perkuliahan.

“Jujur saja, saya sangat beruntung dapat ‘belajar’ bekerja di Badak LNG, hingga saya dapat menyerap atmosfer suasana kerja yang sebenarnya. Hal ini membuat saya dapat beradaptasi di tempat kerja saya yang berikutnya,” ujarnya.

Harapan Program COOP Badak LNGBegitulah, setelah sekian lama berjalan, lebih dari dua ratus orang mahasiswa sudah merasakan program ini. Tentunya banyak cerita yang dapat digali dan diambil dari setiap peserta. Tapi secara umum, setiap peserta merasakan manfaat seperti yang sejak awal menjadi tujuan program COOP. Begitu juga untuk para peserta COOP yang saat ini baru saja memulai tugasnya saat ini, ada harapan-harapan yang mereka pasti sematkan kepada Badak LNG. Mereka berharap dapat mendapatkan banyak sekali hal positif di Badak LNG yang akan dapat menjadi bekal mereka ketika terjuan ke dunia kerja nanti.

Misalnya saja Dwi Junita Rahman yang mengungkapkan harapannya untuk

dapat menambah pengalaman, belajar bagaimana sistem kerja di perusahaan, serta menambah jaringan pertemanan.

“Semoga ini semua dapat mengubah diri saya sendiri menjadi pribadi yang lebih siap bekerja tanpa

harus memikirkan apa latar belakang pendidikan yang ditempuh

sebelumnya,” ujarnya.

Harapan senada juga diungkapkan oleh Manager Media, CSR & External Relations Badak LNG Busori

Sunaryo. Ia melihat bahwa program COOP sejauh ini telah mampu menciptakan generasi yang handal, khususnya bila sudah memasuki dunia kerja. Busori juga berharap, ilmu yang mereka dapat dari Badak LNG dapat diserap dan dianalisis sebanyak mungkin sehingga kelak para mahasiswa tersebut dapat menjadi pekerja keras sekaligus cerdas.

“Semoga hal-hal yang sudah dipelajari selama mengikuti magang di Badak LNG dapat menjadi bekal, khususnya terkait etos kerja, kedisiplinan, dan cara bersikap,” tegasnya.

Maka jelas dengan dukungan berbagai pihak, program yang berkualitas ini harus terus berjalan karena telah mampu menjadi jembatan antara perguruan tinggi dengan dunia industri. Ke depannya Badak LNG berharap program COOP mampu memperkaya pengalaman sekaligus mengasah kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Dengan demikian, akan tercipta generasi penerus yang unggul dalam berkarya, berpikiran cerdas, serta memiliki kualitas keterampilan yang tinggi.

Badak LNG berharap program COOP

mampu memperkaya pengalaman sekaligus mengasah

kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

Mei - Juni 2017 SINERGY

21POTRET

Page 22: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

In February 2017, Center Association of Statistics (BPS) released Indonesia’s employment data for early 2017. That BPS’s data shows that the number of unemployment in Indonesia’s working ages has reached 7.01 million of people from 131.55 million of

working age people this year. East Kalimantan Province gives 2% of this unemployment number with number of 143,617 unemployed people.

The unemployment problem has become a classic problem for this developing country. In order to reduce the number of unemployment, we need to find the solution for the core of this problem. One of the causes of unemployment is the existed gap between industrial world and educational world. The industry that considers economic and production efficiency will always want skilled and ready workers. In the other side, there are so many school graduates who don’t have the skills and readiness to join the working world.

In order to help connecting this gap, Badak LNG offers an education program named Cooperative Education Program (COOP). As an education program, COOP is designed to apply the system of Working-Learning Integrated Program between industry and schools. Besides trying to solve the gap between industrial and educational world, this program also functions to fulfill the needs of industrial world for skilled (hard and soft skills) and ready workers.

The history of COOP Program begins on September 6th 2002. At that time, a meeting between human resources manager of KPS (Kontrak Production Sharing) companies which operates in East Kalimantan was being held. The meeting that took place in BPMIGAS Jakarta’s office agreed the making of Cooperative Education Program. Total Fina Elf (now Total E&P Indonesie) was appointed as the program’s coordinator. The main responsibility of the program’s coordinator is to connect some higher education institutions-both state and private- in East Kalimantan with KPS companies like Unocal Indonesia (now Chevron Indonesia Co.), VICO Indonesia, PT EXSPAN Nusantara (now PT MEDCO E&P), Pertamina, PT Badak NGL, and TOTAL Fina Elf.

COOP in Badak LNGThe implementation of COOP in Badak LNG has been done since 2004, and until this time, more than two hundred

students have participated. Most of the participants of COOP join the program for six months.

The latest batch of COOP is batch XXVIII that consists of ten students from various universities like State Polytechnics of Samarinda, STITEK Bontang, and also University of Mulawarman. In order to become COOP’s participants, they had to pass various tests like writing test, interview, psycho-test, and also English. On these tests that took place at Amaris Hotel, Samarinda on April 4th 2017, the ten participants were chosen. The ten COOP participants now has been placed in some departments like HRD, Services, AD&D, Corcomm, Procont, SHE&Q, and also the Knowledge House of Badak LNG.

According to Dwi Junita Rahman, member of COOP Badak LNG’s batch XXVIII from University of Mulawarman, the selection that she entered was really tight because the candidates of participants had to pass some steps, started with selection of administration and writing test in their own university, and ended with an interview that decided whether they are qualified or not to become the COOP’s participants.

“In every step of the selection, I saw many friends were disqualified. Even there was one who tried twice but still didn’t get it,” she said.

That was also agreed by Dwi’s friend who also came from Mulawarman University, Desi Anggraeni. She said that the tightness of the selection can be seen from the number of candidates who joined the test. She also explained that from many candidates from a campus, only 300 passed the administration check and could join the writing test.

From those 300 candidates, only 110 who passed the writing test and could do the interview. And after the interviews, only 33 candidates who became the participants of COOP Program. All of these candidates then were placed to KPS Companies who runs COOP Program. From 33 participants, only ten of them who joined Badak LNG’s COP Program.

“The test that was given seemed easy with their basic questions, but they are traps,” Desi explained.

If we see it further, the tightness of the selection process is related to the expected quality of individuals of COOP’s participants. Because the participants of this COOP Program are

TRAIN OURSELVES THROUGHCOOP PROGRAM

SINERGY Mei - Juni 2017

22 PORTRAIT

Page 23: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

expected to understand more about the working world after they are graduated from the university. Because the time for joining the COOP program is only about six months, the chosen participants should already have well enough individual quality since the beginning. Only then the good quality is softened and sharpened while participating in COOP Program.

It is supported by the statement from Manager of Media, CSR, and External Relations Badak LNG Busori Sunaryo. Busori said that the objective of COOP Program is to prepare the students to have good working skill that matches industrial standard. Other than that, COOP Program is also beneficial to complete the theories that were learned in campus.

“So, the function to help working in each department is only a side effect of the works. The main objective is to make them understand the real working world,” he stated.

By understanding the real working world will help them to enter the working world. This has been experienced by the graduated COOP participants from the previous batch who has been working in other place now.

One of them is Muhammad Riduan, a student of State Islamic Institute of Samarinda who are from batch XXVII of COOP. He also said that while joining the COOP, he felt a real working experience that is difficult to get with only learning the theory in campus. While participating in COOP he used to do jobs that meet directly with people from higher position. “For example, I made a memo or letter that had to be signed by the Senior Manager to Director & COO. Sometimes I also welcomed the company’s guest by myself,” he told.

This statement is supported by Tifany Natasha, a student from Environment Engineering in Faculty of Engineering of Mulawarman University. This participant of batch XXVII also said that she was like in learning activity, in Badak LNG she did not only get formal materials, but also informal materials.

When she was in COOP, Tifany was involved in the preparation for internal auditing, preparation for assessment of ISO 900 and 14001, and also the making of Task Risk Assessment in Badak LNG. From this experience, Tifany concluded that she knew and learned more that the working world is far different from the college life.

“Honestly, I was very lucky to be able to ‘learn’ to work in Badak LNG, so that I could feel a real working situation and atmosphere. This made me adapt better in my next working place,” he said.

Wishes for Badak LNG’s COOP ProgramSo, after runs for a long time, more than 200 students have experienced this program. Of course, there are so many stories that can be learned from every participant. But overall, every participant felt the benefit as the initial objective of COOP Program. Also for COOP’s participants who are still working now, there are some wishes that they want from Badak LNG. They wish to get many positive things from Badak LNG to be their provisions when they enter the real working world later.Dwi Junita Rahman is one of the who expressed her wishes to get new experience, learn how a system work in a company, and also get more friends and networks.

“I wish that all of this can help me to a much better person and ready to work without thinking about my educational background,” she said.

In line wishes are also expressed by Manager of Media, CSR & External Relation Badak LNG Busori Sunaryo. He sees that COOP program so far can create a skilled generation, especially when they enter the working world. Busori also hopes, the knowledge that they get from Badak LNG can be absorbed and analyzed as much as they can to help the students to be hard and smart workers.

“We hope that the things they learned while working in Badak LNG can be a provision, especially about the work ethics, disciplinary, and attitudes,” he explicated.

So it is clear that with many supports from various parties, this quality program must keep running since it can be a bridge between educational institution and industrial world. Badak LNG hopes that in the near future, COOP can enrich the experience and sharpen the skill of the students to face the working world. Thus, a high quality generation that leads on creation, smart thinking, and also have the good skills.

Badak LNG hopes that in the near future, COOP can enrichthe experience and sharpen the skill of the students to face

the working world.

Mei - Juni 2017 SINERGY

23PORTRAIT

Page 24: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

HUT KE-17, PWP BADAK LNG TANAM RATUSAN POHON ULIN

M emasuki usia ke-17, Persatuan Wanita Patra (PWP) Badak LNG pada 13 Mei 2017

menggelar kegiatan penanaman 300 batang pohon ulin di Monkey Hill Badak LNG. Kegiatan ini dihadiri oleh Director & COO Badak LNG Yhenda Permana, Ketua DPRD Kota Bontang Nursalam, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian Kota Bontang Aji Erlynawati, dan Ketua Dinas Pendidikan Kota Bontang Akhmad Suharto.

Ketua PWP Badak LNG Hertaty Yhenda Permana menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan penanaman ulin adalah bentuk kepedulian PWP terhadap lingkungan. Hertaty menyebutkan alasan PWP memilih pohon ulin karena pohon ini merupakan salah satu vegetasi tumbuhan asli Kalimantan yang semakin langka.

“Semoga dengan penanaman pohon yang kami lakukan dapat memberi arti bagi pelestarian lingkungan dan alam di Bumi Khatulistiwa,” tambahnya.

Sementara itu, Director & COO Badak LNG Yhenda Permana selaku Penasihat PWP mengaku senang atas kegiatan-kegiatan yang pengurus PWP selenggarakan. Yhenda menyambut baik kegiatan penanaman pohon ulin mengingat jumlah pohon ulin yang semakin sedikit. Apalagi pertumbuhan pohon ini cukup lambat, dalam setahun diameternya hanya tumbuh sekitar satu sentimeter.

Yhenda menambahkan kegiatan ini merupakan peneguhan komitmen Badak LNG untuk terus menjaga kelestarian lingkungan alam. Komitmen inilah yang telah mengantarkan Badak LNG untuk meraih PROPER Emas enam kali berturut-turut. Tak hanya itu, baru-baru ini Badak LNG juga menerima penghargaan Green Company peringkat pertama dari majalah SWA.

Komitmen Badak LNG untuk selalu menjaga lingkungan rupanya menularkan virus positif kepada pengurus PWP yang merupakan bagian dari Badak LNG. Pengurus PWP pun terdorong untuk melakukan penanaman pohon ulin pada hari

itu. “Percayalah, dengan penanaman pohon ulin ini, akan tumbuh pohon ulin yang indah dan besar, yang akan dinikmati anak cucu kita,” jelas Yhenda.

Mewakili Walikota Bontang, Aji Erlynawati memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PWP Badak LNG. Ia menyambut baik kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan seperti ini.

Aji juga mengungkapkan bahwa kegiatan semacam ini merupakan langkah tepat untuk mendukung visi dan misi Kota Bontang sebagai Green City.

“Perwujudan Kota Bontang sebagai Green City dapat dicapai melalui peningkatan kualitas lingkungan hidup. Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita siapa lagi?” ujar Aji.

Selain itu, Aji pun menambahkan bahwa kegiatan seperti ini merupakan modal berharga yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Ia berharap agar kegiatan menanam pohon ini dapat menjadi budaya di masyarakat.

SINERGY Mei - Juni 2017

24 POTRET

Page 25: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

CELEBRATING 17TH ANNIVERSARY, PWP BADAK LNG

PLANTED HUNDREDS OF ULIN TREES

Entering its 17th year, Association of Patra Women (Persatuan Wanita Patra, PWP) Badak LNG held a planting activity of 300 ulin

trees at Monkey Hill Badak LNG on May 13th 2017. This activity was attended by Director & COO Badak LNG Yhenda Permana, Head of DPRD Bontang City Nursalam, Head of Department of Food Tenacity, Fishery, and Farms Bontang City Aji Erlynawati, and Head of Department of Education Bontang City Akhmad Suharto.

Head of PWP Badak LNG Hertaty Yhenda Permana said that the ulin planting activity is a form of PWP’s care for the environment. Hertaty said the reason PWP chose ulin trees is because this tree is one of local vegetation of Borneo that begins to extinct.

“We hope that with this planting can mean something to the natural conservation in Bumi Khaltulistiwa,” she added.

In addition, Director & COO Badak LNG Yhenda Permana as advisor or PWP expressed his gratitude for the activities held by PWP. Yhenda welcomes this ulin trees planting, considered the decreasing number of ulin trees. Furthermore, the growth of this ulin tree is a little slow; the diameter only grows around a meter in a year.

Yhenda added that this activity is a confirmation of Badak LNG’s commitment to maintain the natural balance. This commitment is the one that has led Badak LNG to get the Gold PROPER six times in a row. Furthermore, recently Badak LNG also received the awards for first place of Green Company achievement from the SWA magazine.

Badak LNG’s commitment to preserve the environment has spread a positive virus to PWP’s board as part of Badak LNG. PWP’s board was also interested to do the planting of ulin trees that day. “Believe me, with this ulin planting, there will be big and beautiful ulin trees that

can be enjoyed by our children and grandchildren,” Yhenda explained.

Representing Mayor of Bontang, Aji Erlynawati gave his highest appreciation to PWP Badak LNG. He welcomed the activities related to natural conservation like this.

Aji also expressed that this kind of activities is a good step to support vision and mission of Bontang City as a Green City.

“The form of Bontang City as Green City can be achieved ny natural resources improvement. If it’s not now, so when? If not us, who else?” Aji said.

More than that, Aji also added that this activity is a precious start to be developed more. He also hoped that this tree planting can become a culture in society.

Mei - Juni 2017 SINERGY

25PORTRAIT

Page 26: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Sebagai sebuah perusahaan yang telah tumbuh selama lebih dari empat dekade, Badak LNG memiliki komitmen

untuk menghasilkan nilai tambah maksimal bagi perusahaan dan lingkungan sekitarnya. Di bidang migas, komitmen ini telah Badak LNG wujudkan dengan capaian sebagai salah satu perusahaan pengolahan gas terbaik di dunia.

Sedangkan komitmen untuk menghasilkan nilai tambah bagi lingkungan sekitar Badak LNG wujudkan dengan berbagai program CSR yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan alam.

Sebagai gambaran, sampai tahun 2016 Badak LNG telah menjalankan 17 program pemberdayaan lingkungan dengan melibatkan 34 mitra binaan dan penerima manfaat langsung sebanyak 664 orang. Berbagai kegiatan ini lambat laun telah mentransformasikan fungsi Badak LNG sebagai agent of development menjadi strategic partner.

Badak LNG juga mengusung program pemberdayaan masyarakat yang sejalan dengan pelestarian lingkungan. Director & COO Badak LNG Yhenda Permana meyakini bahwa pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang berwawasan lingkungan, secara tidak langsung

akan mendorong masyarakat untuk turut melestarikan lingkungan.

“Selain itu masyarakat mendapat manfaat ekonomi untuk menjaga kualitas hidup dan kemudian menciptakan dukungan terhadap aktivitas perusahaan,” ungkapnya.

Konsistensi dan kesinambungan Badak LNG dalam menjalankan program pemberdayaan ini akhirnya kembali mendapatkan penghargaan. Dewan juri Indonesia Green Company (IGC) Achievement memutuskan untuk memilih Badak LNG menjadi salah satu dari tujuh perusahaan yang layak menerima IGC Achievement 2017 dan meraih peringkat tertinggi.

BADAK LNG MERAIH IGC ACHIEVEMENT 2017

SINERGY Mei - Juni 2017

26 POTRET

Page 27: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Melewati Proses Seleksi KetatPersyaratan mengikuti Indonesia Green Company Achievement ini cukup ketat. Hal ini terlihat dari semua berkas yang masuk, juri hanya meloloskan sebelas finalis. Dari sebelas finalis ini, hanya tujuh diantaranya yang dewan juri anggap layak meraih predikat Indonesia Green Company 2017. Diantara ketujuh perusahaan ini, Badak LNG berhasil meraih peringkat pertama dengan nilai 83,6. Nilai ini diraih dengan penilaian pada empat aspek, yaitu komitmen CEO, compliance, dan konsep 7 strategi; langkah-langkah pelaksanaan strategi; program sustainability; dan hasil konkret yang tercapai.

Menurut pakar lingkungan hidup, penasihat di Blacksmith Institute, dan juga merupakan salah satu dewan juri IGC Achievement 2017, Masnellyarti Hilman, Badak LNG sangat pantas meraih urutan pertama pada ajang ini. “Semua aspek sudah dilakukan dengan baik oleh Badak LNG, termasuk pengolahan limbah, efisiensi energi dengan energi terbarukan, hingga mitigasi pencemaran lingkungan,” jelasnya

Senada dengan per nyataan Masnellyarti, Penasihat Senior Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Darwina Widjajanti mengatakan bahwa Badak LNG layak menerima penghargaan ini karena Badak LNG berpikir ke depan. Sejak awal keberadaannya, Badak LNG telah membantu dan memberdayakan lingkungannya. Dengan demikian, ketika program eksploitasi sumber daya alam selesai, Badak LNG tidak akan meninggalkan ghost area.

“Badak LNG banyak melakukan inovasi dan CSR yang tepat, bukan dalam bentuk charity tetapi juga memberdayakan masyarakat. Jadi benar-benar beyond compliance dan inovatif,” ujarnya.

Anugerah IGC Achievement diserahkan pada 7 Juni 2017 oleh Bapak Emil Salim dan diterima langsung oleh Director & COO Badak LNG Yhenda Permana. Pada acara yang bertajuk Penghargaan IGC Achievement 2017 tersebut, Yhenda juga diundang menjadi pembicara untuk menyampaikan presentasinya yang berjudul “PT Badak NGL Menjadi Perusahaan yang Eco Friendly”.

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana berfoto bersama dengan Prof. Dr. Emil Salim setelah menerima IGC Achievement 2017.

“”

Badak LNG banyak melakukan inovasi dan CSR yang tepat, bukan dalam bentuk charity tetapi juga memberdayakan masyarakat. Jadi benar-benar beyond

compliance dan inovatif.

Penasihat Senior Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Darwina Widjajanti

Mei - Juni 2017 SINERGY

27PORTRAIT

Page 28: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

A s a company that has been growing for more than four decades, Badak LNG has a commitment to give added values for the company

and its local society. In oil and gas field, this commitment has been shown by Badak LNG with its achievement as one of the best gas processing companies in the world.

In the other hand, the commitment to give added values for local society around Badak LNG’s area is shown by many CSR programs for empowering the society and conservation of the nature.

As comparison, until 2016 Badak LNG had done 17 nature conservation

programs by involving 34 assisted partners and direct benefit recipients of 664 people. These various activities slowly transform Badak LNG’s function as the agent of development to become strategic partner.

Badak LNG also brings out people empowerment programs that in line with the nature conservation. Director & COO Badak LNG Yhenda Permana believes that the implementation of environmental based programs of people empowerment, can also lead the people to participate in nature conservation. “In addition, people can also get the economic benefits to maintain the line quality and then creates supports to company’s activities,” he said.

The consistency and continuity of this empowerment program finally has resulted another appreciation. The jury of Indonesian Green Company (IGC) Achievement decided to choose Badak LNG as one of seven companies that deserve to get the IGC Achievement 2017.

Through a Tight Selection Process

The requirements to participate in Indonesia Green Company Achievement are quite tight. This can be seen from the paper submission, only eleven finalists that were passed the jury’s assessment. From these eleven finalists,

BADAK LNG GOT IGC ACHIEVEMENT 2017

SINERGY Mei - Juni 2017

28 PORTRAIT

Page 29: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

only seven of them that the jury think deserved to get the title Indonesia Green Company 2017. From those seven companies, Badak LNG successfully becomes the best with score 83.6. This score was achieved from four aspects of evaluation; they are CEO’s commitment, compliance, and concept of 7 strategies; steps of strategy implementation; program sustainability, and concrete results.

According to environmental expert, advisor in Blacksmith Institute, and also one of the jury in IGC Achievement 2017, Masnellyarti Hilman, Badak LNG really deserves the first place in this event.

“Every aspect has been done very well by Badak LNG, including the waste management, energy efficiency with renewable energy, to pollution mitigation,” he explained.

In line with Masnellyarti’s statement, Senior Advisor Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Darwina Widjajanti stated that

Badak LNG deserves to get this achievement because Badak LNG thinks forward. Since the beginning of its existence, Badak LNG has been helping and empowering the environment. Thus, once the natural exploitation program is done, Badak LNG will not leave a ghost area.

“Badak LNG has done many helpful innovations and CSR not only in form of CSRs but also empowerment of the people. So they are really beyond compliance and innovative,” he said.

The IGC Achievement’ trophy has been given on June 7th 2017 by Mr. Emil Salim and directly received by Director & COO Badak LNG Yhenda Permana. In the event of IGC Achievement Appreciation 2017, Yhenda is also invited as a speaker to deliver his presentation entitled “PT Badak NGL Becomes Eco Friendly Company”.

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana photographed with Management of Badak LNG after receiving IGC Achievement 2017.

Badak LNG has done many helpful innovations and CSR not only in form of CSRs but also empowerment of the people. So they are really

beyond compliance and innovative.

“”Senior Advisor of Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Darwina Widjajanti

Mei - Juni 2017 SINERGY

29PORTRAIT

Page 30: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

P emanfaatan forum arbitrase kini sedang menjadi favorit bagi praktisi bisnis sebagai alternatif penyelesaian sengketa hukum bila dibandingkan dengan proses peradilan umum atau alternatif penyelesaian sengketa

lain seperti mediasi dan konsiliasi. Salah satu daya tarik yang membuat forum arbitrase menjadi favorit adalah penyelesaiannya yang bersifat forum hukum efektif, terukur, dan tetap memiliki kekuatan hukum mengikat.

Selain itu forum arbitrase juga dapat dipilih tidak hanya sebagai hukum formal (hukum acara). Forum arbitrase juga dapat menjadi pilihan hukum materiil dengan metode penemuan hukum dan konstruksi hukum yang terbuka luas bagi para pihak yang berperkara.

Praktik Arbitrase di Forum InternasionalArbitrase internasional adalah salah satu pilihan favorit bagi penyelesaian sengketa internasional antara bisnis dari lintas batas negara yang berbeda. Atau dapat juga berupa sengketa antara investor lokal dan asing. Arbitrase internasional dipilih karena merupakan sebuah bentuk konsensus yang bersifat netral, mengikat, pribadi, dan biasanya lebih cepat dan lebih murah dari proses peradilan umum. Kadang-kadang arbitrase internasional disebut bentuk “hibrida” penyelesaian sengketa internasional karena memadukan unsur-unsur hukum perdata dan prosedur hukum umum.

Berbagai perusahaan nasional sering terlibat dalam perjanjian arbitrase internasional dalam partner bisnis yang ada di negara lain. Ketika terjadi sengketa, maka perusahaan ini diwajibkan melakukan mediasi sebelum arbiter netral datang memeriksa kasusnya.

Salah satu contoh kasus arbitrase internasional adalah ketika untuk pertama kalinya Pemerintah Indonesia berhasil memenangkan gugatan melawan perusahaan tambang

asal Inggris, Churchill Mining Plc, dan anak perusahaannya di Australia, Planet Mining Pty Ltd. Pemerintah Indonesia lolos dari gugatan sebesar USD1,31 miliar atau sekitar Rp17 triliun yang diajukan perusahaan ini di arbitrase internasional, International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID). Sebaliknya, perusahaan asing ini yang harus membayar biaya perkara dan persidangan yang telah dikeluarkan pemerintah Indonesia sebesar USD8,64 juta atau sekitar Rp125 miliar. Belum lagi ditambah dengan sejumlah administrasi lainnya senilai USD800.000 atau sekitar Rp10,6 miliar.

Keputusan badan penyelesaian sengketa investasi internasional bentukan Bank Dunia tersebut diambil setelah menilai bahwa 34 dokumen sengketa perjanjian yang diajukan Churchill tidak asli. Pada pemeriksaan perkara tersebut, Pemerintah Indonesia secara konsisten terus berupaya meyakinkan ICSID bahwa seluruh gugatan arbitrase penggugat harus dibatalkan sebagai konsekuensi hukum atas pemalsuan dokumen-dokumen yang menjadi dasar klaim gugatan. Akhirnya ICSID pada 6 Desember 2016 menerbitkan putusan (award) yang dengan tegas menolak semua klaim gugatan yang disampaikan oleh para penggugat.

Akibat keputusan ICSID tersebut, pembekuan perdagangan saham Churchill di bursa London terus berlanjut sejak menjelang putusan pengadilan. Pembekuan saham Churchill akan terus berlanjut hingga perusahaan ini membayar biaya yang diputuskan pengadilan.

Peran Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sesuai Peraturan Perundang-UndanganSesuai dengan Undang-Undang No. 30 tahun 1999, arbitrase adalah penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum, yang didasarkan pada perjanjian arbitrase, yang

oleh:Angga F. GenotLegal Specialist Badak LNG

KONTROVERSI HUKUM ACARA PERADILAN ARBITRASE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS YANG POPULER

SINERGY Mei - Juni 2017

30 LEGAL CORNER

Page 31: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Sedangkan yang dimaksud Perjanjian Arbitrase adalah suatu kesepakatan berupa klausula arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjian tertulis, yang dibuat sebelum timbul sengketa, atau suatu perjanjian arbitrase tersendiri yang dibuat setelah timbul sengketa.

Dalam persepsi tersebut para subjek hukum mendapat gambaran bahwa klausula arbitrase dapat hidup ketika termaktub di dalam perjanjian keperdataannya. Dalam perjanjian itu juga termaktub forum pilihan hukum yang menjadi kewenangan para pihak yang mengikatkan diri.

Di Indonesia Lembaga Arbitrase yang sesuai dengan UU tersebut adalah Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) berdiri pada 3 Desember 1977 sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999. Badan ini didirikan sebagai lembaga penyelesaian sengketa komersial yang bersifat otonom dan independen.

Pendirian BANI mendapat dukungan penuh dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Selain itu, pendirian BANI juga telah mendapat restu dari Menteri Kehakiman, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Ketua Bappenas, dan juga Presiden Republik Indonesia.

Berdasarkan anggaran dasarnya, BANI adalah sebuah badan yang didirikan atas prakarsa KADIN Indonesia yang bertujuan untuk memberikan penyelesaian yang adil dan cepat dalam sengketa-sengketa perdata yang timbul mengenai soal perdagangan dan Industri dan keuangan, baik yang bersifat Nasional maupun yang bersifat Internasional.

BANI merupakan lembaga peradilan yang mempunyai status bebas, otonom, dan juga independen. Artinya BANI tidak dapat diintervensi oleh kekuasaan yang lain selayaknya lembaga peradilan yang independen. Dengan demikian, BANI diharapkan dapat bersikap objektif, adil, dan jujur dalam memandang dan memutuskan perkara yang dihadapinya nanti.

BANI berkedudukan di Jakarta dan memiliki kantor perwakilan di beberapa kota besar di Indonesia. Perwakilan BANI tersebar di beberapa kota besar seperti Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pontianak, Palembang, dan Batam.

Kontroversi Lembaga Arbitrase Dalam Perspektif Kapita Selekta Ilmu HukumMeskipun forum arbitrase menjadi pilihan hukum favorit bagi para subjek hukum, bukan berarti forum ini tidak memiliki

kekurangan. Klausula arbitrase yang menghidupkan forum ini menjadi pilihan hukum dapat saja menjadi boomerang bagi pihak yang bersengketa.

Bagi Badak LNG, klausula arbitrase pernah memberikan pengalaman tersendiri bahwa suatu perkara perdata yang sudah selesai dapat kemudian “hidup kembali” karena para pihak memakai Klausula Arbitrase ini sebagai pilihan hukum dalam menyelesaikan sengketa yang ada.

Di sisi lain, upaya hukum dalam forum arbitrase sebagaimana tertuang dalam Pasal 70 UU arbitrase membuka peluang untuk dilakukan pembatalan putusan BANI. Permohonan pembatalan juga pernah dialami oleh Televisi Republik Indonesia (TPI) dan MNC Group pada tahun 2015. Hal ini sesuai dengan pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999

tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

Ketentuan pembatalan arbitrase yang diatur pada Pasal 70 Undang-Undang

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah jika terdapat pemalsuan dokumen, tipu muslihat, dan penyembunyian dokumen yang menguntungkan pihak lawan. Sedangkan pertimbangan majelis hakim yang menyatakan bahwa putusan BANI telah

bertentangan dengan ketertiban umum dan putusan pengadilan

negeri tidak dapat dijadikan dasar pembatalan putusan.

Langkah Damai Masih Menjadi Jalan Keluar yang BijakSebagaimana halnya alternatif penyelesaian sengketa lainnya, langkah perdamaian masih diutamakan dalam forum arbitrase. Sebagaimana tertuang dalam UU arbitrase, upaya damai masih dimungkinkan sejak awal perkara dimohonkan, pada saat proses pemeriksaan perkara oleh majelis, hingga sebelum putusan dibacakan.

Keterbukaan proses ini tidak terjadi pada proses peradilan umum. Menimbang semangat proses penyelesaian perkara dalam forum ini adalah “efektif” dan “mengikat”, maka sudah tentu ada konsekuensi biaya yang tidak murah yang menjadi taruhannya.

BANI sendiri memiliki tarif persentase biaya berdasarkan jumlah nominal gugatan yang diajukan oleh pemohon. Bagi praktisi bisnis, keputusan menggunakan arbitrase ini perlu dipertimbangkan secara matang. Terutama mengenai apakah nominal gugatan dan kemungkinan dikabulkannya oleh Majelis Arbiter dapat menutupi biaya perkara serta biaya advokasi?

Arbitrase adalah penyelesaian sengketa

perdata di luar peradilan umum, yang didasarkan pada perjanjian

arbitrase, yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang

bersengketa.

Mei - Juni 2017 SINERGY

31LEGAL CORNER

Page 32: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Dalam bukunya yang berjudul Voicing The Voiceless, pendiri yayasan Second Chance Foundation, Evy Harjono menyatakan bahwa setiap orang memiliki nasibnya sendiri-sendiri. Ada yang memiliki nasib beruntung

ketika menjalani hidupnya. Ada juga yang bernasib kurang beruntung sehingga tercebur dalam lembah hitam kejahatan. Ketika dia tertangkap akibat kejahatannya, maka ia harus menjalani sebagian masa hidupnya sebagai warga binaan Lembaga Pemasyarakatan.

Ketika mereka sedang menjalani pembinaan, tentu ruang geraknya menjadi sangat terbatas. Namun menurut Evy—mereka yang ada dalam kondisi tersebut, bukan berarti tidak dapat berkarya. Sebab Tuhan menganugerahi talenta khusus untuk setiap manusia. Hanya mereka harus memperjuangkan sarana untuk dapat mengeluarkan talentanya.

Berangkat dari pemahaman tersebut, Badak LNG melalui program community development berupaya untuk memberdayakan orang-orang seperti mereka. Apalagi sejak awal Badak LNG memiliki komitmen untuk memajukan masyarakat secara keseluruhan. Termasuk salah satu elemen masyarakat yang sering terlupakan yaitu warga binaan Lembaga Pemasyarakatan. Untuk itu, Badak LNG pun menyelenggarakan program pemberdayaan bagi Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Bontang.

Saat ini Lapas Kelas III Bontang telah mengalami over kapasitas. Dengan kapasitas yang didesain untuk 374 orang, lapas ini harus menampung 790 orang warga

binaan, dengan rincian 49 perempuan, 13 anak-anak, dan 728 laki-laki. Meskipun kapasitasnya berlebih, penghuni lapas yang banyak ini dapat dilihat sebagai sebuah peluang pemberdayaan SDM.

Sejak awal didirikan, kegiatan lapas ini memang dititikberatkan untuk mengurus para warga binaannya. Mulai dari makan, aktivitas sehari-hari, kesehatan, dan juga pendidikan. Namun, harus diakui meski di lapas telah ada semacam program pembinaan, karena keterbatasan sumber daya petugas lapas yang ada, mereka masih perlu merangkul pihak ketiga.

Dengan demikian ke depannya Lapas Kelas III Bontang perlu melakukan kerja sama multipihak dengan sasaran program yang jelas dalam konsep pembinaan lapas. Sebab tanpa dua hal itu, maka program yang baru direncanakan rentan kandas di tengah jalan.

Program Kampung AsimilasiProgram Kampung Asimilasi berawal dari kunjungan Tim CSR Badak LNG ke Lapas Kelas III Bontang pada bulan Juni 2016. Setelah kunjungan, Tim CSR Badak LNG kemudian menindaklanjutinya melalui pengembangan beberapa program yang mengambil fondasi pada kemandirian dan kesiapan warga binaan lapas.

Setiap program yang Badak LNG rancang memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana keinginan dan kemauan

KAMPUNG ASIMILASI BONTANG LESTARI

SINERGY Mei - Juni 2017

32 CSR CORNER

Page 33: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

warga lapas untuk mengembangkan skill yang mereka miliki. Dari rancangan program ini Badak LNG kemudian membuat konsep yang disebut Kampung Asimilasi. Sasaran dari Kampung Amilisi ini adalah para warga binaan yang sudah menjalani kurang lebih sepertiga masa hukuman.

Secara definisi, asimilasi adalah usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan antara setiap orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

Hasil yang diharapkan dari sebuah proses asimilasi adalah semakin tipisnya batas perbedaan antar individu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antar kelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut: terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda; terjadi pergaulan antar individu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama; serta kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.

Ketiga syarat itu dapat dipenuhi dengan baik dalam konsep pembinaan sebuah

lapas. Warga binaan yang memiliki latar belakang yang berbeda seiring waktu mereka bergaul intensif dalam jangka waktu lama hingga lambat laun dapat saling menyesuaikan diri.

Setelah sasarannya jelas, maka target berikutnya adalah pelaksanaan program. Untuk memenuhi hal ini, selain bekerja sama dengan pihak lapas, Badak LNG juga menggandeng mitra binaan, PWP, serta LAZ Yaumil Badak LNG. Dari kerja sama ini, sampai sekarang telah berjalan beberapa program, yaitu: 1. Program Ternak Ayam Organik,

Badak LNG memberikan bantuan berupa bibit ayam dan kandang ayam. Sampai saat ini, program ayam organik sudah mengalami empat kali masa panen.

2. Pemanfaatan drum untuk kerajinan furnitur seperti sofa, meja, dan lemari. Untuk program ini, Badak LNG telah memberikan bantuan berupa drum layak pakai sebanyak 52 buah.

3. Program Hortikultura, berupa penanaman buah naga dan tanaman cabai. Untuk program ini Badak LNG telah memberikan bantuan berupa 500 bibit buah naga, bibit tanaman cabai, serta kompos dari mitra binaan “Ternak Mandiri”.

4. Program Tanaman Hidroponik, bekerja sama dengan LAZ Yaumil Badak LNG yang juga melakukan pelatihan pengelasan di Lapas.

5. Pembinaan keagamaan dan psikologis. Program ini bekerja sama dengan LAZ Yaumil serta PWP Badak LNG.

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana bersama Kalapas Klas III Bontang Heru Yuswanto dalam acara peresmian Program Kampung Asimilasi.

Mei - Juni 2017 SINERGY

33CSR CORNER

Page 34: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Selain pendampingan program, Badak LNG juga menyediakan tabungan Program Asimilasi Warga Binaan untuk mendorong mereka untuk menabung sebagian dari penghasilan warga binaan Lapas yang terlibat dalam program Kampung Asimilasi. Tabungan ini dapat mereka manfaatkan ketika ada keperluan mendesak dari keluarga mereka. Namun, uang tabungan yang dapat mereka ambil hanya setengah dari jumlah tabungan yang mereka miliki. Sebab tujuan utama tabungan ini adalah untuk mereka manfaatkan sebagai modal usaha ketika mereka telah kembali ke masyarakat.

Hasil Akhir yang Diharapkan Melalui Program Kampung Asimilasi Bontang Lestari ini, Badak LNG berharap dapat membantu Lapas Bontang untuk mempersiapkan warga binaan menjadi SDM yang produktif, handal, dan siap berkarya di masyarakat. Harapan ini selaras dengan visi misi Comdev Badak LNG untuk Maju Bersama Masyarakat.

Keinginan untuk maju bersama masyarakat tercermin dari sambutan Director & COO Badak LNG Yhenda Permana dalam acara Penanaman Buah Naga dan Panen Ayam Organik di Lapas Bontang beberapa waktu yang lalu. “Ini adalah wujud nyata Badak LNG mendukung visi dan misi Kota Bontang menjadi Smart City, Green City, dan Creative City,” jelas Yhenda.

Sementara itu, Pemerintah Kota Bontang menyambut baik atas hadirnya program dari Badak LNG ini. Wakil Walikota Bontang Basri Rase mengapresiasi Badak LNG yang telah banyak memberikan sumbangsih serta kontribusi kepada Kota Bontang. Ia pun mengucapkan terima kasih karena program CSR Badak LNG telah bersinergi dengan visi dan misi Kota Bontang.

“Tidak semua perusahaan sempurna dalam menjalankan program-programnya, namun Badak LNG sangat baik dan luar biasa pembinaannya secara berkesinambungan. Mudah-mudahan bantuan semacam ini tidak terhenti sampai di sini,” ujarnya.

Memang, dukungan berbagai pihak sangat diperlukan dalam program ini. Sebab jika hanya satu-dua pihak yang menjalankannya, maka bentuk kerja sama yang berkesinambungan akan rentan tersendat. Terutama karena program ini hadir bukanlah untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Namun program ini hadir dalam rangka mempersiapkan para warga binaan Lapas agar kelak dapat melakukan reintegrasi sosial di masyarakat.

Dengan demikian setelah mereka keluar dari masa pembinaannya, mereka dapat berpartisipasi aktif di lingkungannya. Sebab mereka sudah memiliki keterampilan dan bekal hidup yang tentu akan bermanfaat bagi keluarga serta masyarakat pada umumnya.

Peternakan Ayam(DOC)

Holtikultura

Kampung Asimilasi

PROGRAM KAMPUNG ASIMILASI BONTANG LESTARI

Kompos Organik

PemberdayaanEkonomi

Hidroponik

Budidaya Lele

Handmade

Lapas Corner

SINERGY Mei - Juni 2017

34 CSR CORNER

Page 35: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

In his book entitled Voicing The Voiceless, the founder of Second Chance Foundation, Evy Harjono explained that every person has their own fates. There are some people who are unlucky in their life. There are also some people are lack of luck and fall

into a crime world. And when they are captured because of their crime, they have to spend some of their lifetime as a guided citizen in Prisons.

When they are being guided in the prison, of course it will limit their moving space. But -according to Evy- some of those who are in that condition, are not really helpless to create something. Because God has gifted special talent for every human being. Only they must fight for the facility to show their talents.

Start from that understanding, Badak LNG through community development program tries to empower people like them. Moreover, since the beginning of its establishment, Badak LNG has commitment to develop the society in whole. Including one element of society who is often forgotten, the prisoners in jail. For that reason, Badak LNG runs empowerment program for Bontang Class III Prison.

Currently, Bontang Class III Prison has been over capacity. With the capacity of 374 persons, this prison has to contain 790 prisoners with 49 women, 13 children, and 728 men. But even it is over capacity; this lot of prisoners can be seen as a good opportunity to human resource development.

Since the first time, the activities of this prison are focus on how to manage their empowered people. Started from eating, daily activities, and also education. It must be understood that even they have empowerment program, but because of the limited officers, they still have to work with the third party,

Thus, in the near future, Bontang Class III Prison must work with multi-parties with a clear programs’ target in the concept of the prison’s empowerment. Because without those two things, the programs that are planned are risked to be stopped in the mid way.

Assimilation Village ProgramAssimilation Village Program was started from a visit from CSR team of Badak LNG to Bontang’s Class III Prison in June 201. After that visit, Badak LNG’s SCR Team then followed up with a development of some programs that took foundation from independency and readiness of the prisoners.

Every program that was designed by Badak LNG have a main goal to know how far the willingness and desires of the prisoners to develop their skills. From the design of this program, Badak LNG then made a concept that’s called Assimilation Village. The target of this assimilation village is the prisoners that have experienced more than one third of their serving years.

ASSIMILATION VILLAGE OF BONTANG LESTARI

Mei - Juni 2017 SINERGY

35CSR CORNER

Page 36: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

By definition, assimilation is efforts done to minimize the differences among people or group. To minimize the difference, assimilation includes efforts to tighten the unity of acts, attitude, and feeling by considering team’s interest and goal.

The result expected from an assimilation process is the thinner boundary of difference between individuals in a group, or between the groups. Then, each individual make a self-identifying with team’s interest. It means, to adjust their skills to the group’s interest. It is also between a group and another.

Assimilation can be made if it meets these three requirements: there are some groups with different culture; there are some intensive associations between individuals or group in a relatively long time; also the cultures of each group change and adapt to the situation.

Those three requirements can be well fulfilled in the concept of learning in a prison. The prisoners who have different backgrounds intensively associate in this long time until slowly they can adapt each others.

If the target is clear, then the next step is applying the program. For this requirement, not only we work together with the prisons, Badak LNG also works with its guided partners, PWP, and also Laz Yaumil Badak LNG. From this works until now, some programs that are still running, they are:

1. Organic Chicken Farm, Badak LNG gives supports in form of the chicken and the coops. Until now, the organic chicken program has experience four harvest seasons.

2. The use of drum for handicraft furniture like sofa, table, and cupboard. For this program, Badak LNG gives support in form of 52 reusable drums.

3. Horticultures program, in form of dragon fruit and chili plantings. For this program Badak LNG has given 500 dragon fruit and chili’s seed, and compost from the assisted partner “Ternak Mandiri”.

4. Hydroponic plant program, work with LAZ Yaumil Badak LNG which also

gives training of welding in the prison.5. Religious and Psychological

guidance. This program works with LAZ Yaumil and PWP Badak LNG.

Besides the assistant program, Badak LNG also provides savings for Assimilation Programs for Assisted Citizens to push them to save some of their money from the Assimilation Village program. This savings can be used when they have an urgent need for their family. However, the savings that can be taken is only a half of their savings. Because the main objective of this saving is to be used as their capital for their business later when they come back to the society.

Mayor of Bontang Neni Moermiaeni, Director & COO Badak LNG Yhenda Permana, Chief of Class III Prison Bontang Heru Yuswanto, and board of FKPD took a picture together after planted dragon fruits in the inauguration ceremony of Assimilation Village Program.

SINERGY Mei - Juni 2017

36 CSR CORNER

Page 37: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

The Expected ResultThrough this Bontang Lestari Assimilation Village Program, Badak LNG hopes they can help Bontang Prison to prepare their prisoners to become productive, skilled and ready to create human resources. This hope is in line with Comdev Badak LNG vision and mission to move forward together with the society.

The willingness to move forward with the society can be seen from the speech of Director & COO Badak LNG Yhenda Permana in the event of Dragon Fruit Planting and Organic Chicken Harvest in Bontang Prison sometimes ago. “This is real evidence that Badak LNG support Bontang City’s vision and mission to become Smart City, Green City, and Creative City,” said Yhenda.

Meanwhile, Bontang City government welcomes the present of this programs from Badak LNG. Vice Mayor of Bontang City Basri Rase appreciated Badak LNG that has given contribution to Bontang City. He also said thanks

because CSR program of Badak LNG has synergized with the vision and mission of Bontang City.

“Not all of the company runs its program perfectly, but Badak LNG is vey good and amazing in their continuous assistance. We hope that this kind of help will not stop here,” he said.

It is undeniable that support from every party is needed in this program. Because if only one or two parties run it, then the continuous partnership will have some problems. Mainly because this program is not for personal or particular group’s benefits. But this program exists to get the assisted people of the prisoner ready to reintegrate socially in the society.

Thus, when they finished their serving time, they can actively participating in their society. Because they have skills and living preparation that will benefits their family and society generally.

Peternakan Ayam(DOC)

Holtikultura

Kompos Organik

Chicken Farm(DOC)

Holticultures

Organic Compost

EconomicEmpowerment

Hydroponic

CatfishCultivation

Handmade

Lapas Corner

Assimilation Village

ASSIMILATION VILLAGE PROGRAM OF BONTANG LESTARI

Mei - Juni 2017 SINERGY

37CSR CORNER

Page 38: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Pada 24 Maret 2017, bertempat di Gedung MPB Badak LNG Production Division melangsungkan acara peringatan “One Year without Trip”. Acara ini merupakan ungkapan syukur atas pencapaian Badak LNG yang sejak 26 Desember 2015 hingga

26 Desember 2016 tidak pernah mengalami suatu kejadian fatal yang menyebabkan produksi harus terhenti.

Trip adalah kondisi dimana peralatan tidak beroperasi/berhenti secara tiba-tiba yang disebabkan oleh kegagalan sistem proses, mekanikal, atau instrumen. Trip juga dapat menjadi tolok ukur kinerja operasional sebuah kilang. Sebuah sistem kilang yang baik tidak akan mengalami unscheduled shutdown/trip yang mengakibatkan production loss.

Dengan demikian, pencapaian Badak LNG yang sukses mengoperasikan kilang dengan baik tanpa mengalami trip selama lebih dari satu tahun adalah sebuah prestasi. Berkat pencapaian tersebut, Badak LNG berhasil mencatatkan nilai G&O sebesar 94,27%. Dari nilai ini secara khusus, nilai pada bagian Operational Reliability tercatat sempurna sebesar 30,00. Angka sempurna ini dapat dicapai karena Badak LNG mencatatkan nilai nol pada kondisi Number of Train Trip dan Multi Train Trip.

Menurut Vice President Production Badak LNG Deded Hendra, sebenarnya dalam proses produksi selama satu tahun, Badak LNG sudah memberikan toleransi dua kali kejadian trip. Namun, tambahnya sedapat mungkin hal ini harus dicegah. “Dua kali ini bukan berarti jumlah minimal. Kalau dapat dibuat menjadi nol ya diusahakan untuk tetap nol,” jelas Deded.

Untuk memperoleh pencapaian ini, sejak bertahun-tahun yang lalu Badak LNG terus melakukan kerja keras serta melakukan perbaikan secara kontinyu. Hasilnya dapat dilihat pada grafik Plant Trip Record 2011 – 2017. Pada tahun 2011, Badak LNG mengalami trip sebanyak sembilan kali—meskipun ini merupakan sebuah penurunan karena pada tahun 2010 telah terjadi trip sebanyak 18 kali—namun jumlah trip ini belum menjadi kondisi yang diharapkan.

Karena itulah perbaikan berkesinambungan terus Badak LNG lakukan, terutama perbaikan yang berhubungan dengan sistem kerja dan sumber daya manusia. Hasilnya angka trip pun mulai menurun. Tercatat pada tahun 2012 Badak LNG hanya mengalami lima kali kejadian trip. Pada tahun 2013 angka itu masih bertahan sebelum akhirnya pada tahun 2014 kembali menurun hingga mencapai dua kali kejadian trip.

Perlu dicatat selama rentang dari trip terakhir pada tahun 2013 (21 Agustus) hingga kejadian trip pertama di tahun 2014 (12 September) Badak LNG berhasil mencatat 387 hari tanpa trip. Pencapaian satu tahun lebih ini ternyata belum cukup memuaskan karena masih terjadi trip tiap tahunnya.

Barulah pada tahun 2016, Badak LNG benar-benar mencatatkan angka nol untuk kejadian trip. Jika dihitung dari 26 Desember 2015— trip terakhir di tahun 2015—hingga 24 Maret 2017—hari pelaksanaan peringatan One Year Without Trip—maka total sudah 455 hari dilewati oleh Badak LNG tanpa mengalami trip sama sekali!

ONE YEAR WITHOUT TRIP

SINERGY Mei - Juni 2017

38 INSIDEINSIDE38

Page 39: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Tanpa Trip Bukan Berarti Tanpa Masalah Pada presentasinya di acara peringatan “One Year without Trip”, Deded mengungkapkan bahwa pencapaian tanpa trip selama satu tahun ini bukan berarti tidak terjadi masalah dalam proses produksi. Sebenarnya sepanjang tahun 2016 terjadi beberapa kerusakan seperti misalnya tube leaks (F4-E-20) dan damage stem (C1-LV-1). Namun, para pekerja secara sigap mengusahakan sekuat tenaga untuk dapat mengatasi masalah tersebut tanpa harus melalui proses trip pada kilang.

Bila masalahnya dapat diatasi saat itu juga, maka kerusakan akan dapat diperbaiki secepatnya. Namun jika memerlukan perbaikan jangka panjang, maka akan dicarikan alternatif tindakan untuk memperpanjang usia kerja komponen. Untuk kemudian dicarikan waktu yang tepat untuk memperbaikinya secara lebih teliti.

“Pada intinya, yang dilakukan oleh para teknisi adalah mengelola para bad actor atau faktor-faktor penyebab-

penyebab trip. Dengan keberhasilan mengelola actor-actor ini maka trip dapat dicegah,” ungkap Deded.

Prestasi tanpa trip selama satu tahun ini adalah suatu milestone tersendiri bagi Badak LNG. Dengan pencapaian ini, Badak LNG semakin mengukuhkan diri sebagai World Class Company.

Prestasi ini juga disambut baik oleh Director & COO Badak LNG Yhenda Permana. Menurut Yhenda, prestasi ini adalah suatu perkembangan yang sangat positif jika dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun yang lalu. “Jika beberapa tahun yang lalu biasanya para engineer baru melakukan improvement ketika sudah terjadi trip, namun kini justru para pekerja sudah dapat mencegah trip atau unscheduled shutdown sebelum terjadi,” ujar Yhenda

Tentu saja hal ini merupakan prestasi bersama yang harus terus ditingkatkan. Terutama dengan melestarikan budaya kerja para pekerja yang terus berusaha sekuat tenaga untuk mencegah terjadinya trip dengan berbagai kreativitas di lapangan dengan tetap mengutamakan safety. Semua usaha yang pekerja lakukan ini bukan hanya untuk catatan prestasi Badak LNG, tetapi untuk kemajuan bersama.

Catatan Trip Kilang 2011-2017

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

109

5 5

2

4

0 0

Badak LNG telah sukses meraih capaian “One Year Continuous Operation Without Plant Trip” pada 2016.

Catatan: Pada 2010 terjadi 18 kali trip

Sumber data: Operations Department

Tidak Trip selama 1 tahun 22 hari21-Agu-13 - 12-Sep-14

Tidak Trip selama 1 tahun 3 bulan26-Des-15 - Sekarang

Waktu Antar Trip (Hari)

Jan-11

Har

i

Jun-12 Oct-13

21 Aug 13

12 Sep 14(387 hari)

24 Mar 17(455 hari)

26 Dec 15

Mar-15 Jul-16

50

100150200

250

300

350

400

450500

Mei - Juni 2017 SINERGY

39INSIDE

Page 40: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

On March 24th 2017, located in MPB Building, Badak LNG Production division just held a celebration event for “One Year without Trip”. This event was an expression of gratefulness for Badak LNG’s achievement since December

26th 2015 to December 26th 2016 that never done any fatality that could make the production stopped.

Trip is a condition where the equipment doesn’t work or stop accidentally that can be caused by a processing system, mechanical or instrumental failure. Trip can also become a barometer of operational performance of a refinery. A good refinery system would not experience unscheduled shutdown/trip that can cause a production loss.

Furthermore, Badak LNG’s record for operating refineries well without trip for more than a year is a good achievement. With that achievement, Badak LNG recorded G&O score of 94.27%. From this score, especially the score of Operational Reliability marked a perfect 30.00 points. This perfect score could be achieved because Badak LNG score zero on the conditions of Number of Train Trip and Multi Train Trip.

According to Vice President Production Badak LNG Deded Hendra, actually within the one year of production process, Badak LNG has given tolerance for two trip incidents. However, he added, this situation must be prevented as soon as possible. “This two times doesn’t mean a minimum number. If we can make it zero, we will try to keep it zero,” Deded explained.

In order to get this achievement, since years ago Badak LNG keeps working hard and doing continuous improvement. The result can be seen on the Plant Trip Record 2011 - 2017 graph. In 2011, Badak LNG experienced nine trips—although this was an improvement because in 2010, there were 18 trips in a year—but this number of trips is not a good number that we want.

Because of that, Badak LNG keeps doing continuous improvements, particularly the improvement that related to a work system and human resource. As the result, the number of trips began to decline. In 2012 Badak LNG recorded only five trips. In 2013 the number was not changed until in 2014 when it the number declined to only two times of trips.

We have to underline that within the range from the last trip in 2013 (August 21st) to the first trip in 2014 (September 12th), Badak LNG successfully recorded 387 days without trips. This one-year-achievement was eventually not satisfying enough because trip was still happened in each year.

Until in 2016, Badak LNG has really recorded a zero number of trip accidents. But if we count from December 26th 2015— the last trip in 2015— to March 24th 2017 where the celebration of One Year without Trip take place, 455 days in total has been passed without Badak LNG experienced any trips.

ONE YEAR WITHOUT TRIP

SINERGY Mei - Juni 2017

40 INSIDE

Page 41: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Without Trip doesn’t mean without Problems In his presentation in the celebration of “One Year without Trip”, Deded revealed that this one year without trip achievement doesn’t mean there are no problems in production process. In fact, in 2016 some errors have happened like the tube leaks (F4-E-20) and damage stem (C1-LV-1). However, the workers have been always ready and worked hard to solve the problem without having a trip process to the refineries.

If the problem could be solved at that time, the damage could be repaired as soon as possible. But if it needed a long term repair, then an alternative solution would be taken to lengthen the work time of a component. Later in the right time it would be repaired more carefully.

“At its core, what the technicians did was to carry out the bad actors or cause factors of the trip. With the success for

carrying out these actors, the trips can be avoided,” Deded revealed.

This one year without trip record is a milestone for Badak LNG. With this record, Badak LNG strengthens its status as a World Class Company.

Thus record is also welcomed by Director & COO Badak LNG Yhenda Permana. According to Yhenda, this record is a very positive development compared to the condition in few years ago. “If a few tears ago the engineers usually only did improvement when a trip happened, but now the workers can avoid trip or unscheduled shutdown before it happens,” said Yhenda.

Of course this is a team achievement that needs to be improved. Especially by continuing the work ethic of the workers who works hard to avoid the trip with all creativity on the field while keeps prioritizing the safety. All of the efforts that been done is not only for Badak LNG’s record, but for togetherness improvement.

Plant Trip Record 2011-2017

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

109

5 5

2

4

0 0

Badak LNG has successfully achieved honorable “One Year Continuous Operation Without Plant Trip” in 2016.

Notes: In 2010 there were 18 times Trips

No Trip 1 Year 22 days21-Aug-13 - 12-Sep-14

No Trip 1 Year 3 Months26-Des-15 - Today

Time Between Trip (Days)

Jan-11

Day

s

Jun-12 Oct-13

21 Aug 13

12 Sep 14(387 days)

24 Mar 17(455 days)

26 Dec 15

Mar-15 Jul-16

50

100150200

250

300

350

400

450500

Sources: Operations Department

Mei - Juni 2017 SINERGY

41INSIDE

Page 42: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

INOVASI DARI PARA PEJUANG MUTU

Pada Kamis sore yang cerah, 16 Maret 2017, terjadi aktivitas yang tidak biasa di lapangan terbang Badak LNG. Jajaran manajemen Badak LNG, termasuk Director & COO Badak LNG Yhenda Permana tampak berdiri di dekat pintu terminal

kedatangan. Sebuah spanduk bertuliskan “Selamat & Sukses Atas Prestasi Para Pejuang Mutu Badak LNG” juga dibentangkan di luar area kedatangan.

Ternyata semua persiapan itu dilakukan untuk menyambut tiga tim Continuous Improvement Program (CIP) Badak LNG. Ketiga tim ini baru saja mengikuti Konvensi Annual Pertamina Quality Awards VII di Jakarta pada 11 – 15 Maret 2017. Ketiga tim yang dikirim ke event tersebut adalah tim FT Prove Pro One dari Maintenance Department, tim I Prove Rewinder dari Maintenance Department, dan tim FT Prove BLC dari HR&D Department. Ketiga tim ini membawa pulang hasil yang membanggakan, yaitu dua award kategori Gold dan satu award kategori Silver.

Ajang APQ Awards sendiri diadakan setiap tahun oleh Pertamina, dan Badak LNG tidak pernah absen mengirimkan wakilnya ke ajang tersebut. APQ Awards 2017 adalah ajang ke tujuh sejak pertama kali diselenggarakan oleh Pertamina. Hingga kini, Badak LNG telah menggondol 22 kategori Gold dan 10 kategori Silver dari ajang ini.

Inovasi Tim CIPDalam ajang APQ kali ini ini, Badak LNG mengirimkan tiga tim yang sebelumnya telah melewati saringan internal, yaitu lewat konvensi CIP internal tahun 2016. Hasilnya, tiga tim terpilih berkat nilai yang lebih baik dan inovasi-inovasi mereka yang lebih menjanjikan.

FT Prove BLC dari HR&D Department yang pada akhirnya meraih penghargaan kategori Silver membawa konsep

“Membangun Lembaga Sertifikasi Profesi untuk Mensertifikasi Kompetensi Profesi Pekerja di PT Badak NGL”. Kemunculan metode ini dipicu oleh kesadaran mereka bahwa belum adanya satupun Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk bidang industri LNG, baik skala nasional maupun internasional. Dengan konsep tersebut FT Prove BLC mampu mendirikan LSP P-2 Badak LNG, yang juga menjadi satu-satunya LSP untuk bidang industri LNG di tingkat nasional maupun internasional.

Adapun tim FT Prove Pro One dari Maintenance Department mengusung inovasi “Mengurangi Flaring Saat Cooldown Feed Gas Line di MCHE 5e-1 serta Mempercepat Waktu dalam Memproduksi LNG pada Saat Startup Train di Kilang LNG Badak”. Konsep ini berawal dari temuan bahwa aktivitas proses start-up pabrik saat ini masih menimbulkan gas flaring sebanyak 210.000 Nm3 per start-up. Dengan lama proses start-up sekitar 12 jam, maka emisi gas CO2 yang dihasilkan dapat mencapai 448 Ton.

Kondisi tersebut di atas menurut tim FT Prove Pro One sebenarnya masih dapat disempurnakan. Maka melalui inovasinya, tim ini mampu meniadakan flaring pada saat melakukan cool down MCHE, sekaligus mengefisienkan waktu proses start-up menjadi sekitar 5 jam lebih cepat. Lebih jauh lagi, inovasi mereka juga membuat perusahaan dapat berhemat hingga USD 14 Miliar per tahun. Selain itu, inovasi mereka juga ternyata dapat meningkatkan efisiensi termal serta mengurangi emisi gas.

Adapun tim ketiga yang lolos dan berhak mengikuti APQ Awards 2017 adalah tim I Prove Rewinder dari Maintenance Department. Mereka mengusung inovasi “Pembuatan Teknologi Terbarukan untuk Menunjang Kehandalan dan Ketahanan Kilang PT BADAK NGL”. Temuan ini didorong oleh kejadian Plant Trip & Loss Production akibat salah satu motor penggerak rusak karena hubungan arus pendek.

SINERGY Mei - Juni 2017

42 SHEQ CORNER

Page 43: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Padahal, saat itu persediaan motor spare tidak tersedia. Pembelian motor penggerak yang baru tidak menyelesaikan masalah. Sebab, pembelian komponen memerlukan delivery time yang lama serta proses rewinding untuk menyesuaikan komponen dengan desain manufaktur.

Dengan inovasi yang diusung oleh tim I Prove Rewinder ini, Badak LNG telah memiliki desain yang tidak bergantung pada manufaktur. Dengan demikian, masalah yang timbul dapat diselesaikan dengan cepat, serta memberikan jaminan reliability yang prima bagi Perusahaan.

Mengenal Continuous Improvement ProgramTahun ini, bukan hanya ketiga inovasi tersebut yang ditelurkan oleh PT Badak NGL. Menurut data SHE&Q Department Badak LNG, setiap tahunnya—lewat ajang konvensi CIP internal—banyak sekali inovasi yang muncul dari para pekerja Badak LNG. Seluruh inovasi tersebut kemudian disaring dan dipilih yang terbaik.

Selama bertahun-tahun, CIP dan inovasinya telah menjadi semacam DNA dalam lingkungan kerja Badak LNG. CIP atau Continuous Improvement Program adalah sebuah sistem yang dirintis Badak LNG sejak tahun 1996. Sistem ini dibuat untuk menuangkan ide sekaligus menyelesaikan masalah di unit kerja. Sistem ini menggunakan konsep PDCA (Plan Do Check Action) & DELTA (Delapan Langkah Tujuh Alat) yang berlangsung secara kontinyu dan berkesinambungan.

Konsep CIP pertama kali diperkenalkan di dunia pada tahun 1962, oleh seorang ahli pengendalian mutu bernama Prof. Kaoru Ishikawa. Ia memperkenalkan konsep tersebut bersama Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE). Saat ini, CIP telah menjadi program unggulan di banyak perusahaan. Sebab, CIP terbukti berkontribusi sangat besar terhadap perkembangan, kehandalan dan kelanjutan sebuah perusahaan.

Dalam penerapannya, CIP dibedakan berdasarkan jumlah orang yang terlibat. Apabila dilakukan oleh 1-2 orang dari unit kerja yang sama, konsep ini dinamakan Individual Improvement (I-Prove). Apabila dilakukan oleh 5-7 orang dari unit kerja yang sama, CIP disebut sebagai Functional Team Improvement (FT-Prove). Jika dilakukan oleh 7-10 orang dari unit kerja yang berbeda (lintas Department) dinamakan dengan Project Collaboration Improvement (PC-Prove). Kelompok-kelompok tersebut dengan sukarela, berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk mengendalikan mutu dan memecahkan masalah.

CIP Bagi Badak LNGSesuai dengan teorinya, CIP bertujuan menciptakan dan meningkatkan value creation, meningkatkan pertumbuhan ide perbaikan serta inovasi, dan membangun budaya perbaikan yang berkelanjutan. Lewat CIP, Badak LNG dapat menjalankan fungsinya bukan hanya sebagai perusahaan yang menyumbang devisa negara lewat pengelolaan gas alam. Namun, lebih dari itu, Badak LNG dapat pula tampil sebagai perusahaan yang penuh inovasi, dan mengarah pada perbaikan yang berkesinambungan.

Tujuan jangka pendek Badak LNG melakukan kegiatan CIP adalah untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan karyawan dalam memecahkan masalah. Dengan CIP, keterlibatan karyawan dalam memberikan rekomendasi solusi-solusi masalah kepada pihak Manajemen diharapkan meningkat. Disamping itu, dengan CIP diharapkan tumbuhnya kesadaran karyawan mengenai pentingnya pencegahan masalah. Dalam jangka panjang, inovasi-inovasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan produksi, efisiensi serta keamanan dan keselamatan kerja PT Badak NGL. Pada gilirannya, dampak tersebut diharapkan menjaga perusahaan agar tetap mampu berkompetisi dengan perusahaan lain di bisnis LNG.

Lewat konsistensi perbaikan dengan konsep mutu QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety & Moral) yang digunakan CIP, akan muncul improvement dari berbagai aspek. Aneka improvement tersebut diharapkan akan mendukung visi Badak LNG yaitu “Menjadi perusahaan energi kelas dunia yang terdepan dalam inovasi”.

FT-Prove ProOne FT-Prove BLC I-Prove RewinderSarmen (118286) Djoko Sulistyono (114932) Wahyudi Eko Yuli Purnomo (131167)

Toni Tri Widodo (113993) Heru Sulistyono (121955) Johan Irawan Yusra (131265)

Budy Santoso T (126548) Suyono (126411)

Abu Kanifah (124547) Muhammad Yulis (122449)

Puji Rakhman (121793) Agus Djayaputra (123023)

Muchlis (124977) Zainuddin, S.Pd (124085)

CIP bertujuan menciptakan dan meningkatkan value creation, meningkatkan

pertumbuhan ide perbaikan serta inovasi,

dan membangun budaya perbaikan yang

berkelanjutan.

Mei - Juni 2017 SINERGY

43SHEQ CORNER

Page 44: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

INNOVATION FROM THE QUALITY FIGHTER

In the beautiful Thursday afternoon, March 16th 2017, there were some unusual activities at Badak LNG flying court. Badak LNG’s management board, including Director & COO Badak LNG Yhenda Permana seemed standing near the arrival terminal. A banner written

with “Congratulation and Success for the Achievements of Badak LNG’s Quality Fighter” was shown outside the arrival terminal.

Those preparations were done to welcome three teams from Continuous Improvement Program (CIP) of Badak LNG. The three teams just participated in Annual Convention of Pertamina Quality Awards VII in Jakarta, March 11-15th 2017. The three teams sent to that event are FT Prove Pro One team from Maintenance Department, I Prove Rewinder team from Maintenance Department, and FT Prove BLC from HR&D Department. Those three teams brought home some prestigious awards; they are two Gold category awards and one Silver category award.

The APQ Awards event itself is held in every year by Pertamina, and Badak LNG never missed to send its representatives to that event. APQ Awards 2017 is the seventh event since the first one was held by Pertamina. Until now, Badak LNG has collected 22 Gold category awards and 10 Silver category awards in this event.

Innovation of CIP TeamIn this year APQ event, Badak LNG sent three teams that had passed internal qualifications in internal CIP convention in 2016. The result is the three selected teams with the highest score and more promising innovations.

FT Prive BLC from HR&D Department that got the silver category in APQ brought the concept of “Building Professional Certification Institution to Certificate

Professional Competence of PT Badak NGL’s Workers”. The emergence of this method was triggered by their awareness of the absence of any Professional Certification Institution (LSP, Lembaga Sertifikasi Profesi) for LNG industrial field, either in national or international scale. With that concept, FT Prove BLC could establish LSP P-2 Badak LNG which is also the only LSP for LNG industrial field in national and international scale.

In the same time, FT Prove Pro One from Maintenance Department brought innovation of “Minimize Flaring in Cooldown Feed Gas Line at MCHE 5e-1 and Fasten Time in LNG Production when Start-up Train at LNG Refineries of Badak”. This concept was started from a finding that start-up process activity in factory still produces flaring gas as much as 210,000 Nm3 per start-up. With the start-up process takes 12 hours, so the CO2 emission gas that is produced can reach 448 tons.

That condition, according to FT Prove Pro One team, can still be perfected. Through their innovation, this team can eliminate the flaring while cooling down the MCHE, and also make the start-up processing time 5 hours more efficient. Furthermore, their innovation make the company cut off USD 14 Billion from their expenses in a year. And also their innovation can in fact increase the thermal efficiency and reduce the emission gas.

The third time that qualifies and has right to participate the APQ Awards 2017 is I Prove Rewinder team from Maintenance Department. Their innovation was entitled

“Creating Renewable Technology to Support Reliability and Endurance of PT Badak NGL’s Oil Refineries”. This invention is forced by the accident of Plant Trip & Loss Production that was caused by the broken motion motor because of short circuit. While at that time, there was no spare for the broken motor. The purchase of new motion motor

SINERGY Mei - Juni 2017

44 SHEQ CORNER

Page 45: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

didn’t solve the problem. Because the purchase of a new component needed a long delivery time and rewinding process to adjust the new component with the manufacture design.

With the innovation provided by this Badak LNG’s Prove Rewinder team that is independent from manufacture design. Thus, the emerged problem can be solved quickly, and also gives a prime reliability guarantee for the company.

Knowing the Continuous Improvement ProgramThis year, not only those three innovations that will be provided by PT Badak NGL. According to SHE&Q Department’s data, in each year-through the internal CIPconvention event- there is so many innovations that come up from the Badak LNG’s workers. All if those innovations is then filtered and chosen the best.

For many years, CIP and its innovations has become a DNA in Badak LNG’s working environment. CIP or Continuous Improvement Program is a system that initiated by Badak LNG since 1996. This system was made to pour ideas and solve problems in work unit. This system uses PDCA (Plan Do Check Action) concept & DELTA (Delapan Langkah Tujuh Alat, Eight Steps and Seven Tools) that is applied consecutively and continuously.

The CIP concept was first introduced to the world in 196 by a quality control expert named Prof. Kauro Ishikawa. She introduced the concept as Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE). For now, CIP has become superior program in many companies. Because the CIP was proven to have a high contribution to company’s development, reliability, and continuity.

In the implementation, CIP is categorized based on the number of people involved. If it is done by 1-2 people from the same working unit, this concept is called Individual Improvement (I Prove). It is done by 5-7 people from a same working unit; the CIP is called Functional Tram Improvement (FT-Prove). If it needs7-10 people from different working units (cross-department) it is called Project Collaboration Improvement (PC-Prove). Those groups have meeting voluntarily, frequently, and continuously to control the quality and solve problems.

CIP for Badak LNGAs the theory said, CIP’s objective is to create and improve value creation, improve development of upgrading ideas and innovation, and build a continuous culture. With this CIP, Badak LNG can run its function not only as a company that contributes for the national income by processing the natural has. Moreover, Badak LNG can also show up as a company with innovations and lead to a continuous improvement.

Short term objective of Badak LNG for CIP activities is to motivate and improve the employees’ quality in problem solving. With CIP, the employees’ participation in recommending solutions for problems to management board is expected to increase. Besides, with CIP the employee’s awareness for the importance of avoiding problems is expected to increase. In long terms, those innovations are expected to increase the production and efficiency and also safety in work in Badak LNG. In turn, the effect is expected to keep the ability of the company to compete with other companies in LNG business.

Through the consistency of improvement with QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety & Moral) quality concept that is used by CIP, it will show the improvement of various aspects. Those various improvements is hoped to support Badak LNGs vision:

“to be world class energy company that leads in innovation”.

FT-Prove ProOne FT-Prove BLC I-Prove RewinderSarmen (118286) Djoko Sulistyono (114932) Wahyudi Eko Yuli Purnomo (131167)

Toni Tri Widodo (113993) Heru Sulistyono (121955) Johan Irawan Yusra (131265)

Budy Santoso T (126548) Suyono (126411)

Abu Kanifah (124547) Muhammad Yulis (122449)

Puji Rakhman (121793) Agus Djayaputra (123023)

Muchlis (124977) Zainuddin, S.Pd (124085)

CIP’s objective is to create and improve value creation,

improve development of upgrading ideas and innovation, and build a

continuous culture.

Mei - Juni 2017 SINERGY

45SHEQ CORNER

Page 46: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Pada 30 Mei 2017, berlangsung acara serah terima jabatan untuk beberapa jajaran manajemen Badak LNG. Istimewanya, acara serah terima jabatan ini merupakan yang pertama melibatkan

perubahan enam jabatan sekaligus.

Dalam acara ini hadir President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian dan Director & COO Badak LNG Yhenda Permana. Serah terima jabatan pertama adalah pelantikan Widianto P. Syarief sebagai Vice President Production Badak LNG menggantikan Deded Hendra yang telah memasuki masa pensiun.

Selain pergantian Vice President, dalam acara ini berlangsung pula pelantikan beberapa Senior Manager, yaitu Zudiharto sebagai Senior Manager Maintenance Department, Rahmat Safruddin sebagai Senior Manager Operations Department, Ranto NT Simanulang sebagai Senior Manager Technical Department, Bambang Prijadi sebagai Senior Manager IT Department dan Agus Susanto sebagai Senior Manager AOC Department.

President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian mengungkapkan bahwa pergantian jabatan di sebuah perusahaan adalah yang lumrah. Namun, ia mengingatkan bahwa jabatan yang diemban ini adalah suatu amanah yang harus benar-benar dilaksanakan sebaik-baiknya. Sebab jabatan bukanlah hal yang ringan dan kelak harus dipertanggungjawabkan di hari akhir.

Salis juga meminta pejabat yang baru dilantik untuk merenungkan apa yang telah mereka perbuat pada jabatan sebelumnya serta apa yang akan mereka perbuat pada jabatan yang baru.

“Jangan sampai merasa patah semangat atau kinerjanya melorot, tapi justru harus kian kencang dan bagus. Sebab orang-orang yang terpilih ini bukanlah orang sembarangan,” jelasnya.

Setelah melakukan penandatanganan pakta integritas bagi semua pejabat yang dilantik, acara pun dilanjutkan dengan foto bersama. Kemudian sebagai penutup dilaksanakan acara ramah tamah yang dihadiri oleh para pekerja, mitra kerja, dan keluarga pejabat yang baru dilantik tersebut.

O n May 30th 2017, a ceremonial event for replacement of some management positions in Badak LNG was held. It was a special event because it was involving six strategic positions at a time.

Also came to this event were President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian and Director & COO Badak LNG Yhenda Permana. The first event was an inauguration of Widianto P. Syarief as the new Vice President Production Badak LNG, replacing Deded Hendra who entered his retirement time.

Aside of the Vice President’s replacement, in this event also was held inauguration some Senior Managers, they are Zudiharto as Senior Manager Maintenance Department, Rahmat Safruddin as Senior Manager Operations Department, Ranto NT Simanulang as Senior Manager Technical Department, Bambang Prijadi as Senior Manager IT Department, and Agus Susanto as Senior Manager AOC Department.

President Director & CEO Badak LNG Salis S. said that the replacements of positions in a company are a normal thing. However, he reminded that the position that they got is a responsibility that need to be done in the best way. Because a position is not a trivial thing and later will be accounted in the hereafter.

Salis also asked the recently inaugurated official to muse over what they had done before when they were in previous position, and also think and plan things that will they do in the new position.

“Don’t ever feel discouraged or let your performance down, but instead your performance must be better. Because the chosen persons are not ordinary persons,” he explained.

After signing the integrity pact for all inaugurated officials, the event continued with taking picture together. And as the closing, the event was ended by a gala dinner that involved the workers, partners, and family of the inaugurated officials.

SERAH TERIMA JABATAN VICE PRESIDENT DAN SENIOR MANAGER

REPLACEMENTS OF VICE PRESIDENT AND SENIOR MANAGER

President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian bersama jajaran manajemen Badak LNG berfoto dalam acara sertijab Vice President dan Senior Manager. | President Director & CEO Badak LNG Salis S. Aprilian and management board of Badak LNG took a picture in Vice President and Senior Manager’s Inauguration event.

SINERGY Mei - Juni 2017

46 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALSBINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 47: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Pada 9 Mei 2017 bertempat di Fire Training Ground Badak LNG berlangsung acara Pelatihan Basic Fire Fighting and Rescue bagi Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Bontang. Acara pelatihan yang terdiri dari dua periode

ini masing-masing akan berlangsung pada 8-10 Mei dan 15-17 Mei 2017. Peserta untuk setiap periode diperkirakan mencapai 20 orang.

Dalam pelatihan ini peserta akan mendapatkan materi mengenai dasar-dasar pemadaman kebakaran dan penyelamatan. Dalam sambutannya, Pjs. Senior Manager Operations Department Badak LNG Lamsihar Situngkir mengungkapkan bahwa pelatihan ini harus peserta manfaatkan sebaik-baiknya karena secara materi sudah bagus dan lengkap. Apalagi pelatihan ini telah dikenal di seluruh dunia. “Sejumlah perusahan lokal dana sing pernah mengikuti pelatihan ini. Perusahaan lokal itu seperti KPC, KPI, KPA, Methanol, dan Pertagas. Sedangkan untuk perusahaan asing berasal dari India, Jepang, Singapura, hingga Perancis ,” tuturnya.

Lebih lanjut Lamsihar menyampaikan harapan agar kerja ini dapat terus berjalan dengan baik, saling mendukung, dan meningkatkan kompetensi masing-masing. Sementara itu Kepala Disdamkar, melalui sekretarisnya, Ambo Sakka juga menyampaikan apresiasi kegiatan pelatihan yang Badak LNG berikan kepada personilnya.

“Atas nama Pemkot Bontang mengucapkan banyak terima kasih atas ketersediaan Badak LNG memberikan bekal ilmu pelatihan basic fire fighting & rescue bagi anggota kami. Ini penting bagi kami guna menambah kemampuan dan skill saat melayani masyarakat di lapangan,” ucapnya.

O n May 9th 2017, located at Fire Training Ground of Badak LNG, there was held a Basic Fire Fighting and Rescue Training for Bontang City’s Fire Fighters. The training was divided into two sessions that would be

held on May 8-10th and 15-17th. The trainees for each period were approximated around 20 persons.

In this training, the participants would get basic materials of fire fighting and rescue. In his speech, Temp. Senior Manager Operations Department Badak LNG Lamishar Situngkir revealed that this training should be used optimally by the participants because the materials were very good and complete. Moreover, this training is well known across the world. “Some local and foreign companies have been participated in this training. The local companies are KPC, KPI, KPA, Methanol, and Pertagas. While the foreign companies came from India, Japan, Singapore, and even France,” he said.

Moreover Lamsihar expressed his hope that this work can be kept well, support each other, and improve each other. While Chief of Disdamkar, via his secretary, Ambo Sakka also showed his appreciation to the training event that Badak LNG gives to his personnel. “On behalf of the Bontang City government, I am very thankful for Badak LNG’s willing to give the knowledge of basic fire fighting & rescue to our personnel. This is important for us to improve our knowledge and skills in serving the people,” he said.

PELATIHAN PEMADAM KEBAKARAN KOTA BONTANG

BONTANG CITY’S FIRE FIGHTER TRAINING

Para peserta dan instruktur berfoto bersama sebelum memulai kegiatan pelatihan pemadam kebakaran di Fire Ground Training Badak LNG | The participants and instructors took a picture before starting fire fighter training event at Badak LNG’s Fire Ground Training.

Mei - Juni 2017 SINERGY

47BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 48: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Pada 6 Mei 2017, Badak LNG mendapat kunjungan dari Total E&P Indonesie. Rombongan ini mendapat sambutan langsung dari Pjs Vice President Production Widiyanto P. Syarief di ruang Conference Room Technical

Department.

Dalam rangkaian kunjungan ini, Pjs Senior Manager Technical Department Johan Anindito Indriawan memimpin diskusi dan pemaparan seputar proses pengolahan gas alam cair. Peserta kunjungan memanfaatkan kesempatan diskusi untuk saling berbagi informasi dan mencari pemecahan masalah-masalah seputar pengolahan gas. Setelah acara diskusi, peserta diajak melakukan plant tour ke kilang Badak LNG, antara lain menuju ke pusat pengendalian operasi train E,F,G, dan H.

Berkaitan dengan kunjungan ini, Head of Geosciences & Reservoir Development Division Total E&P Indonesie Hendrikus Herwin menyatakan apresiasinya pada kondisi infrastruktur Badak LNG. Menurutnya Badak LNG memiliki infrastruktur yang begitu teratur dan rapi serta mempunyai pekerja sangat profesional. Ia menambahkan bahwa hal ini mencerminkan performa dan efektifitas kerja di Badak LNG.

Herwin juga menggarisbawahi kualitas SDM yang dimiliki Badak LNG, “Selama kunjungan kami dibimbing oleh orang yang profesional di bidangnya, setiap pertanyaan kami dijawab dengan baik dan memberikan banyak inspirasi. Semoga inspirasi ini dapat meningkatkan efektivitas serta produktivitas kerja kami di Total Indonesie,” jelasnya.

Selanjutnya, Herwin berharap kegiatan saling berkunjung seperti ini dapat terus terjaga. Ia menambahkan bahwa rekan-rekannya dari Total E&P Indonesie akan sangat terbuka jika Badak LNG ingin melakukan kunjungan balik ke Blok Mahakam.

O n May 6th 2017, Badak LNG got a visit from Total E&P Indonesie. The group was welcomed directly by Temp. Vice President Production Widiyanto P. Syarief in Conference Room Technical Department.

In this visit, Temp. Senior Manager Technical Department Johan Anindito Indriawan led the discussion and explanation about natural liquid gas processing. The visitors used the opportunity for sharing and seeking solution for the problems about gas processing. After the discussion, the participants were guided to do plant tour to Badak LNG’s refineries, including to operational control center for train E, F, G, and H.

Related to this visit, Head of Geosciences & Reservoir Development Division Total E&P Indonesie Hendrikus Herwin showed his appreciation to the condition of Badak LNG’s infrastructures. In his opinion, Badak LNG has well-organized and tidy infrastructures and also has very professional workers. He also added that this condition shows performance and effectiveness of works in Badak LNG.

Herwin also underlined the human source quality that Badak LNG has, “During our visit, we were guided by a professional person in particular field, our every question was answered very well and very inspiring. We hope that the inspiration can improve effectiveness and productivity of our work in Total Indonesie,” he said.

After that, Herwin hoped that this kind of visiting activity can be maintained in the future. He also added that his colleagues in Total E&P Indonesie will be opened if Badak LNG would like to make a visit to Mahakam Blok.

Kunjungan TOTAL E&P INDONESIE

Visits fromTOTAL E&P INDONESIE

Para tamu dari Total E&P Indonesie berfoto bersama saat melakukan plant tour di Badak LNG. | The visitors from Total E&P Indonesie took a pcture in their plant tour at Badak LNG.

SINERGY Mei - Juni 2017

48 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 49: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

PENANAMAN LIMA RIBU BIBIT MANGROVE

PLANTING OF FIVE THOUSANDS

MANGROVE SEEDS

Pada 15 Mei 2017, Badak LNG melakukan kegiatan penanaman sekitar lima ribu bibit pohon mangrove. Kegiatan yang berlangsung di area lapangan golf Badak LNG ini dihadiri langsung oleh Director & COO

Badak LNG Yhenda Permana beserta jajaran manajemen Badak LNG. Selain itu hadir pula pengurus Persatuan Wanita Patra (PWP), mitra binaan Kelompok Tani Lestari Indah dan Kelompok Bakau Jaya, serta perwakilan mahasiswa LNG Academy dan siswa SMA Vidatra.

Pada kegiatan ini, Badak LNG menanam bibit mangrove dengan nilai total Rp17.500.000 rupiah. Dengan jarak tanam antar pohon satu meter, maka total luas wilayah yang akan ditanami mangrove mencapai sekitar 5000 meter persegi.

Penanaman mangrove kali ini membuat total bibit mangrove yang Badak LNG tanam sejak tahun 2010 telah mencapai kurang lebih 302.695 bibit. Adapun wilayah penanamannya meliputi daerah Tanjung Laut Indah, Berbas Tengah, Berbas Pantai, Kedindingan, dan Salebba.

Dalam sambutannya, Director & COO Badak LNG Yhenda Permana menjelaskan bahwa penanaman mangrove ini bermanfaat untuk melestarikan lingkungan pesisir sekaligus ikut mendukung program Green City Pemkot Bontang. “Di samping untuk menghalangi gelombang laut, tanaman mangrove juga berfungsi sebagai habitat biota perairan seperti ikan dan kepiting untuk berkembang biak,” tambahnya.

Selain fokus pada penghijauan wilayah pesisir, Yhenda turut prihatin dengan kondisi wilayah perairan kota Bontang yang kian memburuk akibat rusaknya terumbu karang. Karena itulah ia mengajak seluruh pihak yang hadir untuk bersama-sama mewujudkan komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan.

O n May 15th 2017, Badak LNG has done a planting of about five thousand mangrove seeds. The event that was held in Badak LNG’s golf field area was attended directly by Director& COO Badak LNG

Yhenda Permana and management board of Badak LNG. Also came to the event were the board of the Association of Patra Women (Persatuan Wanita Patra, PWP), assisted partners Tani Lestari Indah Group and Bakau Jaya Group, also representative of students of LNG Academy and students of SMA Vidatra.

In this event, Badak LNG planted mangrove seeds valued Rp 17,500,000. The range of plantation between trees is one meter, and the total area that would be planted by mangrove reached around 5,000 square meters.

This planting of mangrove made total mangrove seeds that have been planted by Badak LNG since 2010 reached 302,695 trees. The area of planting including Tanjung Laut Indah, Berbas Tengah, Berbas Pantai, Kedindingan, and Salebba.

In his speech, Director & COO Badak LNG Yhenda Permana explained that the mangrove planting is beneficial for nature conservation around the beach and also supports the Green City program of Bontang City Government. “Not only to protect the beach from the sea wave. The mangrove also has function as habitat of water biotas like the fish and crabs to reproducing,” he added.

In addition to the green works on the beach area, Yhenda also concerns with the damage on water area of Bontang that has been worsen because of the damage of the corals. Thus he invited all of the attendants to show the commitment to keep preserving the environment together.

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana bersama jajaran manajemen melakukan penanaman 5000 bibit mangrove. | Director & COO Badak LNG Yhenda Permana and management board planted 5000 mangrove seeds.

Mei - Juni 2017 SINERGY

49BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 50: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

Badak LNG memiliki komitmen tinggi untuk turut serta dalam memajukan dunia perguruan tinggi di Kota Bontang. Salah satu bentuk komitmen ini perusahaan wujudkan melalui knowledge sharing dari Manajemen

Badak LNG melalui kegiatan seminar. Pada bulan April dan Mei ini, Manajemen Badak LNG yang diwakili oleh Director & COO Badak LNG Yhenda Permana telah menjadi pembicara di dua seminar.

Seminar pertama berlangsung pada 30 April 2017 bertempat di Multi Purpose Building (MPB) Badak LNG. Seminar yang bertema

“Menyambut Era Baru Bontang” ini diselenggarakan oleh LNG Academy. Pada seminar ini Director & COO Badak LNG Yhenda Permana ditemani oleh Walikota Bontang Neni Moerniaeni.

Pada acara ini, Yhenda menyampaikan materi dengan tema Current & Future Badak LNG. Ia menerangkan bahwa setelah melihat tantangan ke depan, Badak LNG terus melakukan inovasi baru. Inovasi ini penting untuk memunculkan produk-produk yang dapat menunjang skema bisnis baru yang bersifat profit dengan memanfaatkan pengalaman dan segenap fasilitas yang dimiliki oleh Badak LNG. Selain itu, Badak LNG juga akan mengoptimalkan aset, menyiapkan SDM berkualitas, dan mensinergikan kebutuhan industri dengan peningkatan kualitas pendidikannya.

“Contohnya, bagaimana LNG Academy sebagai salah satu sekolah industri yang menghasilkan peserta didik potensial baik dari segi kemampuan teknis maupun soft skill. Selain itu, langkah menyambut era baru Bontang juga dilakukan dengan memaksimalkan potensi perikanan, wisata, perkebunan, dan bidang lainnya sehingga Kota Bontang dapat lebih maju,” papar Yhenda.

Sedangkan seminar kedua berlangsung pada 12 Mei 2017 bertempat di Aula Hotel Tiara Surya. Seminar yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teknologi (STITEK) Bontang ini mengambil tema “Teknologi dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan.” Pada seminar yang merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis STITEK ke-12 ini, Yhenda ditemani oleh Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Kalimantan Timur Lilik Rukitasari.

Pada kesempatan ini, Yhenda menyampaikan materi mengenai perkembangan teknologi, serta memberikan gambaran keuntungan serta kerugian yang dapat dihasilkan teknologi itu. Lebih jauh Yhenda memberikan dorongan bagi seluruh peserta seminar dan seluruh generasi muda untuk memiliki mental penemu, bukan sekedar bermental pengguna.

Ia menambahkan bahwa Indonesia memerlukan lebih banyak penemu, karena secara konsep bangsa kita memiliki pemahaman yang bagus namun masih memiliki kekurangan dalam implementasinya. Secara khusus Yhenda juga berharap generasi muda Bontang dapat menemukan dan mengembangkan teknologi pengembangan desalinasi air laut untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bontang. Badak LNG akan memberikan dukungan dalam pengembangan teknologi ini.

“Apabila ada yang berkeinginan untuk mengembangkan suatu teknologi, maka Badak LNG akan mendukung dalam pengembangannya,” ungkap Yhenda.

SHARING KNOWLEDGE MANAJEMEN BADAK LNG

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana memberikan materi dalam seminar yang diadakan oleh LNG Academy.

SINERGY Mei - Juni 2017

50 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 51: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak

B adak LNG LNG has a strong commitment to participate in improving higher education in Bontang City. One manifestation of this commitment is showed by a knowledge sharing from Badak LNG’s management

through a seminar. In this April and May, Badak LNG’s management was represented by Director & COO Badak LNG Yhenda Permana to become a speaker in two seminars.

The first seminar was held on April 30th 2017 at Badak LNG’s Multi-Purpose Building (MPB). The first seminar themed

“Embracing a New Era of Bontang” was held by LNG Academy. In this seminar, Director & COO Badak LNG Yhenda Permana was accompanied by the Mayor of Bontang City Neni Moerniaeni.

In this event, Yhenda delivered materials themed “Current & Future Badak LNG”. He explained that after seeing the future challenge, Badak LNG keeps making new innovations. These innovations were important to show up the right products to support the new business scheme with profit oriented by using experiences and facilities of Badak LNG. Along with that, Badak LNG will also optimize its assets, prepare qualified human resources, and synergize industrial demands with the educational quality improvement.

“For example, how LNG Academy as one of vocational school can produce potential students that have good technical and soft skills. In addition, the step to welcome the new era of Bontang is also done with maximizing

potential from the fishery, tourism, farms, and other fields so that Bontang City can be more advanced,” said Yhenda.

While the second seminar was held on May 12th 2017 at Hotel Tiara Surya’s hall. The seminar that was organized by Sekolah Tinggi Teknologi (STITEK) Bontang chose a theme of “Technology and Its Influence to Environment.” In this seminar that was part of Dies Natalis STITEK 12th, Yhenda was accompanied by Commissionaire of Indonesian Commission of Broadcasting (Komite Penyiaran Indonesia, KPI) East Kalimantan Lilik Rukitasari.

In this occasion, Yhenda delivered a material about technology development; he also gave description of some advantages and disadvantages that can be resulted from the technology. Furthermore, Yhenda gave a motivation to all attendants and youth generation to have an inventor’s mentality, not only user’s mentality.

He also added that Indonesia needs more inventors, because we have a good understanding in context, but still lack of implementations. Specially, Yhenda hope that the youth generation of Bontang can invent and develop a technology for sea water desalination to fulfill the demand of clean water in Bontang City. Badak LNG will give support in the development of this invention.

“If there are someone willing to develop a technology, then Badak LNG will give supports for the development,” Yhenda said.

SHARING KNOWLEDGE OF BADAK LNG’S MANAGEMENT

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana delivered speech in Dies Natalis STITEK Bontang.

Mei - Juni 2017 SINERGY

51BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 52: MENJADI YANG TERBAIK DALAM PENDIDIKAN BANGSAportal.badaklng.co.id/dam/jcr:2f442e64-3ca2-48d6-9761-443a7e2a4bc8... · Sebab hanya dengan langkah itulah perusahaan ini akan ... Badak