• Membuat objek yang realistik, jika disusun dalam kerapatan tertentu. Lukisan atau teknik pembuatan illustrasi melalui penyusunan titik-titik ini dikenal dengan teknik “pointilis”.

• Untuk membentuk kesan garis potong dengan ujung titik ditaruh gambar gunting.

Garis terdiri dari unsur titik yang tidak terputus. Memiliki peran pendukung keindahan, keseimbangan, dan harmoni.

DIMENSI: Terdiri atas bentuk yang mempunyai kesan dua dimensi seperti bulatan, jajaran genjang, segi tiga, poligon, dan sebagainya, serta bentuk yang mempunyai kesan tiga dimensi. Bentuk-bentuk tiga dimensi terdiri atas bentuk-bentuk geometris seperti kerucut, kubus, silinder, prisma, bola, serta piramid, dan bentuk-bentuk realistis, seperti mobil, manusia, pohon dan sebagainya.

SUSUNANNYA: Yaitu bentuk yang beraturan dan tidak beraturan. Bentuk yang beraturan seperti mobil, dan rumah, sedangkan bentuk yang tidak beraturan seperti pohon, awan, batu, dan gunung.

Tekstur merupakan nilai raba sebuah benda, menyangkut sifat fisik dan kualitas fisik permukaan suatu benda, seperti kusam, mengkilap, kasar, halus, dan dapat diaplikasikan dalam desain

• ASPEK VISUAL, untuk memberi kesan tertentu dalam tampilan (berhubungan dengan teknik menggambar atau aplikasi software desain yang menampilkan fasilitas tekstur yang berbentuk digital).

• ASPEK MATERIAL, yaitu untuk kebutuhan cetak. Seperti misalnya: foto yang dicetak diatas permukaan kertas doff yang cenderung bertekstur (nyata), akan berbeda kesan dan nilai visualnya, dengan foto yang dicetak di atas kertas glosy. Hal yang sama berlaku untuk pemilihan material cetak lainnya, seperti kartu undangan pernikahan, poster, kartu nama, dan sebagainya.

Ruang terkait dengan tingkat kedalaman, sehingga memberikan kesan jauh, dekat, tinggi, rendah. Hubungan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah berupa jarak antar huruf, atau huruf dengan gambar.

Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi, sehingga ruang dapat dibagi menjadi dua, yaitu ruang nyata dan ruang semu.

Warna bisa memberikan dampak psikologis kepada orang yang melihat serta mampu memberikan efek sugesti yang mendalam.

Warna berkaitan erat dengan latar belakang sebuah bangsa, budaya atau komunitas tertentu. Warna juga berkaitan dengan rasa nasionalisme dan Ideologi, contoh yang paling kongkrit untuk mengilustrasikan hal ini adalah warna bendera kebangsaan. Di Saudi Arabia, warna merah jarang dipergunakan untuk kemasan produk, karena nilai budaya setempat meyakini bahwa warna merah adalah haram, sebab identik dengan darah.