mata putih visus menurun perlahan

80
REFRESHING MATA PUTIH DENGAN VISUS TURUN PERLAHAN Pembimbing : dr. Retna D. Iskandar, SpM Oleh : Zul Achmad Fauzan 2010730169

Upload: zul-achmad-fauzan-lubis

Post on 18-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

MATA putih visus menurun perlahan

TRANSCRIPT

REFRESHING MATA PUTIH DENGAN VISUS TURUN PERLAHAN

REFRESHINGMATA PUTIH DENGAN VISUS TURUN PERLAHANPembimbing : dr. Retna D. Iskandar, SpMOleh :Zul Achmad Fauzan2010730169

Pendahuuluan. .Mata Putih atau mata tenang : (-) pelebaran pembuluh darah ekstraokuler karena radang atau infeksi ekstraokuler.

Visus menurun : berkurangnya penglihatan atau gangguan pada media penglihatan baik yang terjadi secara mendadak atau perlahan.

Kelainan. .Katarak

Glaukoma

Retinopati

KATARAK

Definisi . .WHO : kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata.Vaughan : setiap kekeruhan pada lensa.Sidharta : setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi lensa, denaturasi protein lensa, atau keduanya.

Anatomi Lensa. .Suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan semua.Terfiksasi pada serat zonula dari badan siliar.Menempel dan menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan posterior kapsul lensa.Kapsul : pelindung nukleus, korteks, dan epitel lensa.

7

8

Fisiologi. .Untuk mempertahankan kejernihannya, lensa harus menggunakan aqueous humour sebagai penyedia nutrisi dan sebagai tempat pembuangan produknya. Namun hanya sisi anterior lensa saja yang terkena aqueous humour. Oleh karena itu, sel-sel yang berada ditengah lensa membangun jalur komunikasi terhadap lingkungan luar lensa dengan membangun low resistance gap junction antar sel.

Akomodasi Lensa. .AkomodasiTanpa akomodasiM. cilliarisKontraksiRelaksasiKetegangan serat zonularMenurunMeningkatBentuk lensaLebih cembungLebih pipihTebal axial lensaMeningkatMenurunDioptri lensaMeningkatMenurun

Etiologi dan Patofisiologi. .Penyebab paling banyak adalah akibat proses lanjut usia/ degenerasi, yang mengakibatkan lensa mata menjadi keras dan keruh. ( Katarak Senilis )Dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, sinar ultraviolet, alcohol , kurang vitamin E , radang menahun dalam bola mata , polusi asap motor / pabrik karena mengandung timbalCedera mata , misalnya pukulan keras , tusukan benda ,panas yang tinggi , bahan kimia yang merusak lensa ( Katarak Traumatik )Peradangan / Infeksi pada saat hamil , penyakit yang diturunkan ( Katarak Kongenital )Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik misalnya diabetes mellitus ( Katarak komplikata )Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid, klorokuin, klorpromazin, ergotamine, pilokarpin

Etiologi dan Patofisiologi. .FisikKimiaDegeneratifPemadatan Isi Nukleus LensaKatarak

Klasifikasi. .Katarak secara umum diklasifikasikan berdasarkan: Morfologi,Maturitas, Age of Onset

Morfologi. .Katarak Nuklear : Terjadi sklerosis pada nukleus lensa dan menjadikan nukleus lensa menjadi berwarna kuning dan opak. Katarak Kortikal : Terjadi perubahan komposisi ion dari korteks lensa serta komposisi air dari serat-serat pembentuk lensa.

Morfologi. .Katarak subcapsularis :Kekeruhan mulai dari kecil, daerah opak hanya dibawah capsul, dan biasanya ada di belakang lensa. Sulit membaca pada cahaya terang dan melihat Halo pada malam hari.Anterior : glaukoma sudut tertutup akutPosterior : DM, Myotonic Dystrophy, dan steroidKatarak CapsularisKatarak LamelarKatarak Sutural

Maturitas. .InsipienImaturMaturHipermaturKekeruhanRinganSebagianSeluruhMasifCairan lensaNormalBertambah (air masuk)NormalBerkurang (air keluar)IrisNormalTerdorongNormalTremulansBilik mata depanNormalDangkalNormalDalamSudut bilik mataNormalSempitNormalTerbukaShadow test-+-PseudopositifPenyulit-Glaukoma-Uveitis + Glaukoma

Age of Onset. .Katarak kongenital : terjadi sebeleum atau segera setelah bayi lahir. Terjadi pada usia < 1 tahun.Katarak Juvenil : >1 tahun - 50 tahun).

Katarak Kongenital

Katarak Juvenil

Katarak MaturKatarak InsipienKatarak ImmaturKatarak Hipermatur

Gejala Klinis. .Penglihatan kabur dan berkabutFotofobiaPenglihatan gandaWarna lensa mata berubah / putihKesulitan melihat di waktu malamSering berganti kacamataPerlu penerangan lebih terang untuk membacaSeperti ada titik gelap didepan mataMelihat dekat jelas ( bersifat sementara )

Diagnosis. .Anamnesis : menemukan gejala klinis pasien, penyakit yang menyertai (DM, Hipertensi, Kelainan Jantung).Pemeriksaan FisikPemeriksaan VisusPemeriksaan SlitlampShadow Test

Penatalaksanaan. .Hanya dapat diatasi oleh prosedur operasi : ekstraksi lensa.Jika gejala tidak mengganggu, operasi dapat tidak dilakukan.Bedah Lensa :Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)Small Incision Cataract Surgery (SICS)Phacoemulsification

ICCE. .Mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.Seluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan dipindahkan dari mata melalui incisi korneal superior yang lebar.Katarak Sekunder (-)Kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular.Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis, endoftalmitis, kebocoran vitreus, dan perdarahan.

ECCE. .Pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan.Penyulit pasca Bedah : katarak sekunderKurang berisiko pada keadaan katarak yang sangat keras dan epitel kornea yang lemah.

ECCE. .

SICSOperasi ini menggunakan teknik insisi supero oblik (arah jam 9-12)pada perbatasan sklera-konjungtiva selebar 5-6 mm, lalu membuat terowongan (tunnel) untuk capsulorhexis, pengeluaran korteks lensa, sampai pemasukkan IOL yang dapat dilipat

Phacoemulsification. .Membongkar dan memindahkan kristal lensa.Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih.

Phacoemulsification. .

Phacoemulsification. .

Perawatan pasca bedah. .Dapat beraktivitas seperti biasa namun harus dibatasi.Matanya dapat dibalut selama beberapa hari pertama pasca operasi atau jika nyaman, balutan dapat dibuang pada hari pertama pasca operasi dan matanya dilindungi pakai kacamata atau dengan pelindung

Perawatan pasca bedah. .Kacamata sementara dapat digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi biasanya pasien dapat melihat dengan baik melui lensa intraokuler sambil menantikan kacamata permanen ( Biasanya 6-8 minggu setelah operasi ).Obat obatan :Obat anti rasa sakitAntibiotik oral untuk mencegah infeksiObat tetes steroid untuk mengurangi peradangan pasca bedahObat tetes antibiotik untuk mencegah infeksi pasca bedah

Komplikasi. .Komplikasi tersering adalah glaukoma yang muncul akibat fakolitik, fakotoksik, dan fakotopik.Infeksi pada mataPerdarahan Edema pada kornea

Prognosis. .Penanganan yang tepat akan memberikan prognosis yang baik.

Pencegahan. .Kontrol penyakit metabolikMemakai kacamata gelap untuk mengontrol sinar UVPemberian intake vitamin A

Glaukoma

HUMOR AQUOUS

DEFINISI GLAUKOMAGlaukoma berasal dari bahasa Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papail saraf optik, dan menciutnya lapang pandang.Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan mata seseorang sedemikian tinggi atau tidak normal sehingga mengakibatkan kerusakan saraf optik dan mengakibatkan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandang atau buta.

ETIOLOGI

FAKTOR RESIKOUsia, orang dengan usia diatas 40 tahun Riwayat keluarga dengan Glaukoma Ras, kulit hitam MiopiaRiwayat trauma pada mata Riwayat penggunaan steroid jangka panjang Riwayat penyakit sistemik tertentu hipertensi, DM

PATOFIOLOGI

TANDA DAN GEJALA

Dilatasi pupilGangguan lapang pandang

Pemeriksaan Glaukoma

TONOMETRI

a. T. Schiotz b. T. non contact c. T. Aplanasi Goldmann

OFTALMOSKOPI

PERIMETRI

GONIOSKOPI

PACHYMETRI

KLASIFIKASI GLAUKOMA

GLAUKOMA SUDUT TERBUKA KRONIK

Definisi : Glaukoma sudut terbuka kronik bersifat familial, sering ditemukan pada lansia dan orang kulit hitam. Penyebab glaukoma ini bersifat primer, yaitu proses degeneratif pada trabecular meshwork berup penebalan; akibat timbunan materi ekstraseluler.

Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan tiga kriteria utama:Tekanan intraokular (IOP) meningkat (>21 mmHg, kira-kira sampai 30 mmHg) pada DUA KALI PEMERIKSAAN.Lapang pandangan menyempit (visual field defect)Funduskopi cup/disc ratio 0.5 atau lebih

PENATALAKSANAANSupresi Pembentukan Aquos HumorTimolol Maleat 0,25 0,5 % : 1x1Karbonik Anhidrase oral 125 250 mg : 4x1

Fasilitasi Pengeluaran AHParasimpatomimetik (miotik) : pilocarpine tetes 0,5 6% 4x1 tetes

2. OperasiDilakukan bila :

TIO tetap tinggi 22 mmHgLap. menyempit

Trabekulektomi

TRABEKULECTOMYTrabekulektomy yaitu mengangkat trabekulum sehingga terbentuk celah untuk mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal schlemm.Operasi filtrasi pada dasarnya adalah pembuatan saluran keluar cairan dalam bola mata (akuos humor), karena diketahui bahwa peninggian tekanan mata terjadi akibat hambatan aliran akuos. Dengan operasi ini diharapkan akuos dapat mengalir dan tekanan bola mata kembali normal.

PENCEGAHANPada orang yang telah berusia 20 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata berkala secara teratur setiap 3 tahun. Bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada keluarga maka lakukan pemeriksaan ini setiap tahun. Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan mata pada orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma. Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan sakit kepala yang berat

RETINOPATI

Lapisan Retina

RetinopatiRetinopati merupakan kelainan pada retina akibat penyebab selain infeksiRetinopati :Retinopati DiabetikRetinopati HipertensifRetinopati ToksikRetinopati Akibat Gangguan DarahRetinopati Akibat Trauma non Okuli

Retinopati DiabetikRDM : penyebab utama kebutaan pada orang dewasa berusia antara 20-74 tahun dan dapat mempengaruhi seluruh struktur jaringan okuli. Retinopati akibat DM lama berupa :AneurismataMelebarnya venaPerdarahanEksudat lemak

PatofisiologiSel di sekitar pembuluh darah retina yang tipis (perisit) menghasilkan sorbitol dari suplai glukosa yang meningkat, sel membengkak, mempersempit pembuluh darah. Dinding pembuluh darah menebal karena glikosilasi iskemia jaringan, pembentukan mediator angiotrofik, peningkatan permeabilitas vaskular, pembentukan pembuluh darah baru, dan perdarahan. Perdarahan ini akan memperkeruh badan kaca dan iskemia akan merusak retina kebutaan.

MikroanuerismataPenonjolan dinding kapilerPerdarahan dapat dalam bentuk tilik, garis, dan bercak.Dilatasi pembuluh darah balik dengan lumennya irregular dan berkelok-kelok.Hard ExudateInfiltrasi lipid ke dalam retina, gambarannya yaitu iregular, kekuning-kuningan.

Soft Exudate(Cotton Wool Patches)Merupakan iskemia retina, pada oftalmoskopi terlihat bercak berwarna kuning difus dan berwarna putih.NeovaskularisasiProliferasi sel endotel pembuluh darah., tampak sebagai pembuluh yang berkelok-kelok, dalam kelompok-kelompok dan iregular.Edema retinaHilangnya gambaran retina, terutama makula.Hiperlipidemia

Retinopati Diabetik dibagi menjadi 2 tipe: Retinopati Nonproliferatif (hiperpremeabilitas dan inkompeten pembuluh darah).BackgroundMakulopatiRetinopati Proliferatif (mencakup neovaskularisasi dan proses sekuelnya).

Retinopati Non ProliferatifMenghasilkan peningkatan permeabilitas kapiler, Mikroaneurisma, Hemoragi intraretinal, Eksudat keras (deposit lipid) dan eksudat halus (cotton-wool spot), Edema makular(penebalan lapisan retina akibat kebocoran cairan dari kapiler) menyebabkan visus menghilang bila tidak mendapat penanganan.

Gejala visus jarang timbul pada masa awal penyakit. Tanda awal yang timbul yaitu dilatasi vena dan titik merah kecil (mikroaneurisma kapiler) terlihat di kutub posterior. Tanda yang lebih lanjut yaitu titik dan bintik perdarahan retinal, eksudat keras, dan cotton-wool eksudat (eksudat halus).

Retinopati ProliferatifNeovaskularisasi di daerah preretina, yang muncul pada permukaan vitreus-retina dan dapat menyebar ke dalam vitreus, menyebabkan perdarahan vitreus. Jaringan fibrotik yang terbentuk di vitreus-retina dapat menyebabkan pelepasan lapisan retina. Neovaskularisasi juga dapat timbul di permukaan segmen anterior iris (rubeosis iridis), yang dapat menyebabkan pertumbuhan membran neovaskular di sudut bilik mata depan, berakibat glaukoma neovaskular (glaukoma sudut tertutup sekunder).

Gejala KlinisVisus menurun dan titik hitam atau kilatan cahaya di lapangan pandang penderita. Vitreus dapat perdarahan Retina dapat terlepas (ablasio retina), mengakibatkan visus menghilang secara mendadak.

PenatalaksanaanKontrol DMFotokoagulasi panretinaLaser argonXenonKontrol injeksi kortikosteroid intravitreal atau periokuli.

Retinopati HipertensifJoint National Committee 7 :Normal: