marital rape dalam tinjauan hukum islam dan uu …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/bab i, v, daftar...

54
MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM Oleh: MUHAMMAD AYUB NIM : 07360026 PEMBIMBING : 1. Drs. ABDUL HALIM, M. Hum. 2. SRI WAHYUNI S.Ag., M.Ag., M. Hum. PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012

Upload: ngonga

Post on 11-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN

DALAM RUMAH TANGGA

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

Oleh:

MUHAMMAD AYUB NIM : 07360026

PEMBIMBING :

1. Drs. ABDUL HALIM, M. Hum.

2. SRI WAHYUNI S.Ag., M.Ag., M. Hum.

PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2012

Page 2: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

ii

ABSTRAK

Marital rape adalah kekerasan seksual yang terjadi dalam sebuah ikatan perkawinan. Perkosaan pada umumnya dilakukan oleh suami terhadap istrinya. Terjadinya marital rape disebabkan istri tidak bisa atau tidak mau memberikan layanan seksual kepada suaminya dengan alasan fisik kurang fit, capek, tidak mood, dan alasan kewanitaan. Penolakan istri yang tidak mau melayani ajakan suami membuat suami memaksa istrinya untuk melayani hasrat seksualnya hingga terjadi perkosaan terhadap istrinya. Fakta marital rape terjadi pada masyarakat merupakan bias dari budaya patriarki yang kuat dalam kehidupan. Sehingga sangat sulit melakukan perubahan pada masyarakat untuk menghapus perilaku kekerasan seksual terhadap istri. Bentuk kekerasan yang menjadi batasan dalam pembahasan ini adalah hubungan seksual yang tidak disetujui dan dikehendaki istri karena ketidaksiapan istri baik fisik atau psikis sehingga mengakibatkan rasa sakit.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang menganalisis pandangan hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (PKDRT). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif yaitu sasaran utama adalah hukum Islam yang berawal dari nash al-Quran dan hadis dan kemudian UU No. 23 tahun 2004 dengan menelusuri penyikapan bentuk-bentuk marital rape dan pemidanaannya.

Hasil penelitian dengan metode yang digunakan maka terungkap bahwa, marital rape menurut hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004 tentang PKDRT pada hakikatnya sama hanya penjelasannya saja yang berbeda. Pemahaman terhadap nash al-Quran dan hadis yang selama ini dianggap sebagai dasar suami boleh memaksa istri berhubungan seksual dalam perilaku marital rape, pemahaman itu tidak relevan dengan tujuan syariah. Hasil penetapan hukum Islam dengan metode maqa>s}id syari>’ah (sadd az-zari>’ah) tidak menghalalkan marital rape, karena maqa>s}id syari>’ah menjaga jiwa seorang dari kemudaratan. Selain itu, penikahan merupakan suatu yang mulia dan suci tidak boleh ada bentuk kekerasan di dalamnya. Perbuatan marital rape termasuk dalam kejahatan yang harus ditindak secara yuridis. Hukuman yang diterima oleh pelaku adalah diyyah dan ta’zi>r. Sanksi diberikan karena marital rape merupakan kejahatan yang mengandung kemudaratan.

UU No. 23 tahun 2004 pasal 3, 5, dan 8 memasukkan marital rape dalam kategori kekerasan seksual, pemaksaan hubungan seksual. Pemaksaan hubungan seksual tersebut dianggap melanggar hak asasi manusia, diskriminasi terhadap perempuan, dan yang jelas mengakibatkan korban. Karena anggapan tersebut pemaksaan hubungan seksual terhadap istri dilarang. Ketentuan pidana bagi pelaku marital rape terdapat pada pasal 46 dan 47, yaitu pidana penjara dan denda.

Page 3: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Hal : nota dinas Lamp :

Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari'ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Di Yogyakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengoreksi dan memberikan petunjuk serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara: Nama : Muhammad Ayub NIM : 07360026

Judul Skripsi : Marital Rape dalam Tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004 tentang PKDRT

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu Hukum Islam. Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 17 Februari 2012 M 24 Rabiul awal 1433 H

Pembimbing I Drs. Abdul Halim, M. Hum. NIP: 19630119 1990 03 1 001

Page 4: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

iv

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Hal : nota dinas Lamp :

Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari'ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Di Yogyakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengoreksi dan memberikan petunjuk serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara: Nama : Muhammad Ayub NIM : 07360026

Judul Skripsi : Marital Rape dalam Tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004 tentang PKDRT

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu Hukum Islam. Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 17 Februari 2012 M 24 Rabiul Awal 1433 H

Pembimbing II

Sri Wahyuni, S.Ag., M.Ag., M.Hum. NIP: 19770107 200604 2 002

Page 5: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

v

PENGESAHAN SKRIPSI /TUGAS AKHIR

No. UIN.2/K PMH.SKR/PP.00.9/31/2012

Skripsi/Tugas Akhir Dengan Judul : “Marital Rape dalam Tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga”

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama : Muhammad Ayub

NIM : 07360026

Telah dimunaqasyahkan : 16 juli 2012

Nilai Munaqasyah :

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga.

TIM MUNAQASYAH:

Ketua Sidang

Drs. Abdul Halim, M. Hum. NIP: 19630119 1990 03 1 001

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Noorhaidi, MA., M.Phil., Ph.D. NIP: 19711207 199503 1 002

Ketua Sidang

Drs. Abdul Halim, M. Hum. NIP: 19630119 1990 03 1 001

Penguji II

Fathorrahman, S.Ag., M.Si.

NIP: 19760820 200501 1 005

Penguji I

Budi Ruhiatuddin, SH., M.Hum. NIP: 19730924 200003 1 001

Page 6: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

vi

TRANSLITERASI

Transliterasi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berpedoman pada

transliterasi Arab-Indonesia hasil Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, masing-masing No. 158/1987 dan

No. 0543.b/V/1987.

I. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab, yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan huruf, dalam tulisan transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan

hurup, sebagian dengan tanda, dan sebagian dengan huruf dan tanda sekaligus,

sebagai berikut:

No Huruf Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

Alif

Ba’

Ta’

Sa’

Jim

Ha’

Kha’

Dal

Zal

Tidak dilambangkan

b

t

s\

j

h}

kh

d

ż

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

Page 7: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

vii

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

ر

ز

س

ش

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

ف

Ra’

Zai

Sin

Syin

Sad

Dad

Ta’

Za’

‘ain

Ghain

Fa’

r

z

s

sy

s}

d}

t}

z}

… ‘ …

g

f

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

Koma terbalik di atas

ge

ef

No Huruf Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

ق

ك

ل

م

ن

و

ء

ي

Qaf

kaf

lam

mim

nun

wawu

ha’

hamzah

ya’

q

k

l

m

n

w

h

…’…

y

Qi

ka

el

em

en

we

ha

Apostrof

Ya

II . Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

!"#$%& ditulis muta’aqqidain

ditulis ‘iddah )"ة

Page 8: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

viii

III. Ta’marbutah di akhir kata

a. Bila dimatikan, ditulis h

ditulis hibah ه*()!,- ditulis jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa Indonesia, seperti, shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali

dikehendaki lafal aslinya).

b. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain, ditulis t

ditulis ni’matullah 0$/( ا.

ditulis zakatul fitri زآ( ا1234

IV . Vokal Pendek

___ (Fathah) ditulis a contoh 16ب ditulis daraba

___ (kasrah) ditulis i contoh 789 ditulis fahima

___ (dammah) ditulis u contoh :%آ ditulis kutubu

V. Vokal Panjang

a. Fathah + alif, ditulis ā (garis di atas) ditulis jāhiliyah -<ه=>(

b. Fathah + alif maqsur, ditulis ā (garis di atas) ?$@! ditulis yas’ā

c. Kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas) ditulis kari>m آ1!7

d. Dammah + wawu mati, ditulis ū (dengan garis di atas) ditulis furūd 19وض

VI. Vokal Rangkap

a. Fathah + ya mati, ditulis ai 7CD<E ditulis bainakum

Page 9: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

ix

b. Fathah + wawu mati, ditulis au FG ditulis qaulل

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan

apostrof

ditulis dengan a’antum اا7%0

ditulis u’iddat ا)"ت

7H1CI J4 ditulis la’in syakartum

VIII. Kata sandang Alif + lam

a. Bila didukung huruf qomariyah ditulis al-, :%C4ا ditulis al-kitab

ditulis al-qiyas ا4#><م

b. Bila diikuti huruf syamsiyah, ditulis dengan menggandeng huruf syamsiyah

yang mengikutinya serta menghilangkan huruf i-nya.

’ditulis as-sama ا4@/<ء

K/L4ا ditulis asy-syams

IX. Huruf Besar

Huruf besar dalam tulisan latin digunakan sesuai dengan ejaan yang

diperbaharui (EYD).

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut bunyi atau

pengucapannya dan penulisannya.

<134وضذوى ditulis zawil – furud atau zawil al furud

)D@4ا Nاه ditulis ahlussunnah atau ahl-as-sunnah.

Page 10: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

x

KATA PENGANTAR

��� ا ا���� ا�����

ا�� ���� � و� � ا ا� ا�� � ان ا�� , ا������ رب �� ا ان وا���� � � $# ا�"�� ,ور! �� �

�"% و!"��� ا��, ا&��� �� وا$�� ا�� و�"% ��.

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakan

alam beserta hukum-hukumnya, melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

dengan pertolongan-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta

salam penyusun sanjungkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarga dan sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti ajarannya.

Penelitian ini berjudul “Marital Rape dalam Tinjauan Hukum Islam dan UU

No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga” agar

dapat dipergunakan sebagai sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan dan dunia

pendidikan. Skripsi ini telah selesai disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penyusun merasa dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak kekurangan,

dan penyusun menyadari skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Untuk itu melalui tulisan ini, penyusun menyampaikan rasa

terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada:

1. Bapak Noorhaidi, MA. M.Phil., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 11: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

xi

2. Bapak Dr. Ali Sodiqin, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Perbandingan Mazhab dan

Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

3. Bapak Fathorrahman, S.Ag., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Perbandingan

Mazhab dan Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Abdul Halim, M. Hum. selaku Pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Sri Wahyuni, S.Ag., M.Ag., M.Hum. selaku Pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan, arahan dan kemudahan dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Bapak/Ibu pengelola perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

membantu dalam pengumpulan literatur.

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum Fakultas Syari’ah

dan Hukum yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penyusun.

Penyusun menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam atas pemikiran dan

arahannya terhadap penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak/Ibu TU Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum Fakultas Syari’ah dan

Hukum yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran administrasi dalam

penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu serta keluarga yang telah berjuang dengan segala kemampuan baik

berupa materil maupun spiritual untuk kelancaran studi bagi penyusun. Serta

Page 12: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

xii

memberikan bantuan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. Mudah-mudahan

Allah membalas dengan segala yang terbaik.

10. De’ ayya yang selalu memberikan semangat untuk selalu berfikir ke depan.

11. Temen-temen jurusan PMH yang menemaniku di ruang kuliah, anak-anak

darussalam, max joyo, ipan ucok, Q-choong, widi, afif, dkk yang memberikan

keceriahan di kost, serta temen-temen yang selalu mengingatkan.

12. Berbagai pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu

persatu.

Semoga jasa baik semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini

memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Penyusun sadar kalau dalam penulisan ini tentu masih banyak kekurangan dan

keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan juga pengalaman yang penyusun miliki.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Hanya kepada Allah kita bertawakkal dan berserah diri.

Yogyakarta, 3 Februari 2012

Penyusun

Muhammad Ayub

Page 13: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

xiii

HALAMAN MOTTO

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya”,

An-Najm (53) : 39 ““““Sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahanSesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahanSesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahanSesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan””””

Pilihan adalah sesuatu yang harus diusahakan.

Page 14: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

xiv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

� Bapak dan mamak yang selalu memberikan semua yang terbaik untuk

ku, adik-adikku semuanya, simbah2ku, pakde & bude semuanya, lek &

bule’ semuanya yang selalu membantuku dan mendukungku.

� De’ ayya yang selalu memberiku semangat, keceriaan dan menjadi

tempat berkeluh-kesahku.

� Almamater PMH ’07, teman-teman seperjuangan, kalian tempatku

berbagi kesenangan dan kesedihan. Ayo semangat!

Page 15: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

ABSTRAK........................................................................................................... ii

NOTA DINAS PEMBIMBING I...................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING II.................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN................... .......................... vi

KATA PENGANTAR....................................................................................... x

HALAMAN MOTTO........................................................................................ xii

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ xiv

DAFTAR ISI...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Pokok Masalah........................................................................................ 6

C. Tujuan dan Kegunaan.............................................................................. 7

D. Telaah Pustaka......................................................................................... 7

E. Kerangka Teoretik.................................................................................... 11

F. Metode Penelitian.................................................................................... 17

G. Sistematika Pembahasan.......................................................................... 19

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI MARITAL RAPE....................... 21

A. Pengertian................................................................................................ 21

B. Bentuk Pemaksaan Hubungan Seksual.................................................... 23

Page 16: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

xvi

C. Faktor Penyebab........................................................................................ 33

D. Dampak Fisik dan Psikis.......................................................................... 37

BAB III PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN UU NO. 23 TAHUN 2 004

TENTANG PKDRT MENGENAI MARITAL RAPE......................... 42

A. Hukum Islam............................................................................................ 42

1. Nash al-Quran dan Hadis yang dianggap Pro Laki-laki..................... 42

2. Pemahaman Nash dan Hadis Terhadap Bentuk-Bentuk Marital

Rape.................................................................................................... 53

3. Pemidanaan Marital Rape.................................................................. 63

B. Hukum Positif .......................................................................................... 67

1. UU No. 23 Tahun 2004 PKDRT........................................................ 67

2. Mengenai Marital Rape dalam Undang-Undang PKDRT................ 71

3. Pemidanaan Marital Rape.................................................................. 76

BAB IV MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG PKDRT.......................................... 80

A. Tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 Tahun 2004 mengenai Marital Rape.......................................................................................................... 80

B. Persamaan dan Perbedaan Tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 Tahun 2004

mengenai Marital Rape............................................................................. 83

BAB V PENUTUP............................................................................................... 90

A. Kesimpulan................................................................................................ 90

B. Saran.......................................................................................................... 93

Page 17: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

xvii

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. I

A. Terjemahan................................................................................................ I

B. Biografi Ulama.......................................................................................... III

C. Curriculum Vitae....................................................................................... VII

Page 18: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pernikahan atau perkawinan merupakan suatu yang sangat sakral.

Akad yang dilakukan oleh dua insan yang berbeda jenis kelamin untuk

membina rumah tangga. Dalam sebuah pernikahan terdapat akad yang

suci dengan tujuan suci yang menjadikan pernikahan merupakan suatu

ibadah yang memerlukan niat yang tulus ikhlas. Akad yang kita sebut

dengan ijab dan kabul mempunyai makna yang dalam, ijab berarti

menyerahkan amanah Allah kepada calon suami, dan kabul berarti

sebagai lambang bagi kerelaan terhadap amanah Allah tersebut1.

Ijab dan kabul menjadi pertanda bahwa sepasang laki-laki dan

perempuan telah sah menjadi pasangan suami istri yang terkait dalam

ikatan pernikahan dan terbentuk sebuah keluarga. Sebuah keluarga harus

didasarkan pada saling pengertian, menghormati hak dan kewajiban suami

dan istri. Karena tanpa adanya saling pengertian dan menghormati hak

dan kewajiban masing-masing akan terjadi permasalahan dalam rumah

tangga. Permasalahan di dalam rumah tangga selalu datang dari berbagai

aspek kehidupan dibutuhkan ketenangan dalam menanggapi dan

menyelesaikan masalah tersebut. Tetapi realita yang ada tidak seideal

yang dipikirkan, banyak sekali rumah tangga yang tidak bisa

menyelesaikan masalahnya dengan baik, akibatnya berdampak pada

1 Satria Effendi, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, cet-3 (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.3

Page 19: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

2

keharmonisan rumah tangga. Keluarga yang diharapkan dapat

memberikan ketenangan bagi penghuninya malah menjadi neraka bagi

sebagian korban kekerasan rumah tangga.

Timbulnya berbagai permasalahan dalam rumah tangga bisa hanya

berupa pertengkaran kecil. Akan tetapi ketika hal tersebut tidak segera

diselesaikan akan bisa menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga.

Kekerasan dalam rumah tangga merupakan hal yang buruk dalam

keluarga. Kekerasan dalam rumah tangga yang dikenal dengan istilah

KDRT ini mempunyai berbagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga.

Bentuk-bentuk KDRT diantaranya; kekerasan fisik, psikologis, seksual,

dan ekonomi.2 Dan menurut penyusun, dari beberapa bentuk tersebut,

kekerasan seksual yang menarik perhatian untuk dicermati. Bentuk

kekerasan tersebut ada kekerasan dalam berhubungan intim atau perkosan

dalam perkawinan (marital rape).

Marital rape adalah perkosaan dalam perkawinan yang merupakan

kejahatan tersembunyi dalam perkawinan, yang merupakan bagian dari

kekerasan dalam rumah tangga. Kejahatan yang masuk dalam ruang

lingkup non-publik sehingga sangat sulit untuk ditampakkan pada

permukaan. Walaupun sebenarnya kejahatan ini telah dipidanakan namun

statusnya masih delik aduan. Diperlukan adanya keaktifan korban dalam

menegakkan keadilan bagi mereka sendiri.

2 Aroma Elmina Marta, Perempuan, Kekerasan dan Hukum, (Yogyakarta: UII Press

, 2003), hlm. 35-37 .

Page 20: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

3

Kejahatan ini berbeda dengan bentuk kejahatan KDRT yang lain.

Jika kekerasan fisik yang diterima oleh korban maka akan tampak bekas

kekerasan itu sehingga mudah untuk dijadikan bukti dalam pemeriksaan,

namun marital rape atau perkosaan dalam perkawinan ini tidak seperti

kekerasan yang memberikan bekas yang nyata, tetapi hanya dampak yang

tersembunyi dan hanya korban saja yang merasakannya.

Konsep laki-laki mengenai seks (=kenikmatan) menegasi

pengalaman perempuan mengenai seks (yang berarti kenikmatan, tetapi

juga ketakutan, rasa sakit, konflik, kekawatiran hamil, perendahan,

dominasi, stigma bukan perempuan baik-baik dan masih banyak lagi)3.

Jadi berhubungan seksual yang dipaksakan bukan senikmat yang laki-laki

pikirkan, tetapi tekanan batin juga akan dirasakan oleh korban

pemerkosaan, baik dalam perkawinan maupun bukan lingkup perkawinan.

Perkosaan dalam pernikahan adalah kejahatan yang susah untuk

ditampakkan. Sebagian masyarakat masih menganggap menceritakan hal

tersebut merupakan suatu yang tabu, dan merupakan aib keluarga yang

tidak boleh dibeberkan kepada halayak ramai. Selain itu masih banyak

rumah tangga yang menganggap istri harus selalu patuh pada suami

walaupun itu menyakitkan istri. Melihat situasi seperti ini, apakah marital

rape merupakan aib yang harus disamarkan atau sebaliknya ditampakkan

dengan harapan yang lebik baik.

3 Ester Lianawati, KRDT perspektif psikologi feminis, (Yogyakarta: Paradigma

Indonesia, 2009), hlm. xiii

Page 21: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

4

Pemaksaan hubungan seksual atau marital rape tidak sejalan

dengan kebiasaan masyarakat yang baik. Perbuatan ini tidak sesuai

dengan hati nurani manusia. Telah banyak peraturan-peraturan yang

dibuat untuk menghapus perilaku buruk terhadap perempuan. Undang-

undang No 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah

Tangga (PKDRT) adalah salah satu bentuk usaha pemerintah untuk

menghilangkan kekerasan dalam keluarga yang sebagian besar korbannya

adalah wanita. Dan untuk mempermudah pembahasan selanjunya UU No.

23 tahun 2004 disebut dengan UU PKDRT.

Mengenai marital rape dalam UU PKDRT disebutkan dalam pasal

5c dan pasal 8. Pasal 5c melarang kekerasan dalam ruang lingkup rumah

tangga dalam bentuk kekerasan seksual. Sedangkan pasal 8 adalah

penjelasan tentang yang meliputi tindakan kekerasan seksual, meliputi (a)

dan (b). Pasal 8a pemaksaan seksual yang dilakukan terhadap orang

dalam ruang lingkup rumah tangga. Pasal 8b pemaksaan seksual orang

dalam ruang lingkup rumah tangga dengan orang lain dengan tujuan

tertentu.

Islam sebagai petunjuk sekaligus rahmat bagi seluruh alam tidak

menghendaki perbuatan buruk, terkhusus terhadap anak-anak dan

perempuan. Banyak nash al-Quran yang menganjurkan untuk berbuat baik

kepada sesama makhluk hidup. Dalam menjalani kehidupan keluarga pun

islam menyuruh kita untuk selalu saling menyayangi antar anggota

keluarga. Tetapi di balik itu ditemukan nash al-Quran dan Hadis Nabi

Page 22: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

5

yang secara tekstual seolah melegitimasi paksaan dalam berhubungan

intim terhadap istri. Hadis tersebut dikenal dengan hadis misoginis4.

Nash al-Quran yang dipahami secara tekstual nampak

membolehkan suami untuk melakukan hubungan seksual kapan saja

dengan cara yang disukai sang suami. Pemahaman yang pro terhadap

otoritas seks adalah milik suami.

5 ���� ا�� آ� ث ����ا ��� ث ���ؤآ�

� �ا�� ا�� ��أا� ا��� د�� اذا��� ا�()'�& �%$�#� �"!ء ان �� *+,�6

Sebuah hadis dengan tema yang sama diriwayatkan oleh beberapa

perawi, diantaranya pengarang kitab hadis terkenal, seperti imam Bukhari

dan Muslim yang terkenal dengan kesahihannya. Jika dipahami secara

tekstual sangat terasa hadis ini memberatkan para perempuan. Hanya

karena tidak menemani tidur suaminya ia akan mendapatkan laknat para

malaikat. Bukan itu saja, masih banyak masyarakat yang memahami hadis

ini secara tekstual dan menggunakannya untuk “menakuti” para istri.

Banyak buku dan tulisan yang masih kurang dalam memberikan

pemahaman yang baik. Kadang hanya menampilkan teks hadis dan

artinya dan tidak banyak memberikan penjelasan, hingga sekilas pembaca

akan memahaminya secara tersirat bukan tersurat. Tidak mengherankan

4 Misoginis adalah sifat yang membenci wanita 5 Q. S. Al-Ba>qarah (2): 223. 6 Bukha>ri>, Sahi>h al-Bukha>ri> (Beirut: Da>r al-Fikr, 1981), :150, hadis riwayat Bukhari

dari Abi Hurairah ra.

Page 23: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

6

jika ada sebagian masyarakat yang menerapkan hadis nabi tanpa

memahami lebih mendalam apa yang dimaksud teks hadis.

Mencermati permasalahan yang terurai di atas penulis ingin

melihat marital rape dari dua perspektif hukum. Sebagaimana marital

rape telah mempunyai bentuk-bentuk yang baru. Selain itu marital rape

merupakan persoalan modern yang belum ada masa rasulullah.

Bagaimana kedua aliran hukum sumber ini menanggapi perkosaan dalam

perkawinan. Selain itu, dengan menggunakan perbandingan perspektif

Hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

dalam Rumah Tangga (PKDRT) diharapkan dapat menemukan titik temu

dalam menghadapi masalah marital rape yang belum selesai pasca

disahkannya UU PKDRT.

B. Pokok Masalah

1. Bagaimana tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004 tentang

Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga mengenai marital

rape?

2. Bagaimana persamaan dan perbedaan tinjauan Hukum Islam dan UU

No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah

Tangga mengenai marital rape?

Page 24: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

7

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Tujuan penulis melakukan penelitian ini:

1. Mengetahui tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004

tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga mengenai

marital rape.

2. Mengetahui persamaan dan perbedaan tinjauan Hukum Islam dan

UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam

Rumah Tangga mengenai marital rape.

2. Kegunaan Penelitian

1. Memperluas pengetahuan dalam hukum Islam dan hukum positif

sebagai sumbangsih ilmu pengetahuan hukum untuk menambah

wawasan dalam pemikiran hukum yang selalu tidak pernah lepas

dari kehidupan.

2. Sebagai upaya meminialisir bentuk kekerasan terhadap

perempuan dalam rumah tangga yang seharusnya mendapatkan

kebahagian dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.

D. Telaah Pustaka

Marital rape merupakan permasalahan yang sudah ada sejak lama

namun kemunculanya kepermukaan baru terjadi. Permasalahan ini

bukanlah permasalahan sederhana yang hanya bisa diselesaikan dalam

jangka waktu yang singkat dan selesai begitu saja. Dibutuhkan penelitian-

Page 25: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

8

penelitian yang dalam guna menyelesaikan masalah ini. Penyusun telah

menemukan beberapa karya ilmiyah yang meneliti tentang marital rape,

di antaranya:

Skripsi “Marital rape dalam tinjauan maqa>s}id as-syari>’ah

(Aplikasi konsep maslahat menurut al-Syatibi)”7, disusun oleh Kun

Akaabir (2007). Penelitian ini menyajikan konsep maslahat al-Syatibi

sebagai pisau analisis dalam kasus marital rape, dengan hasil penelitian

menyimpulkan bahwa marital rape tidak termasuk dalam maslahat karena

tidak sejalan dengan prinsip maqa>s}id as-syari>’ah Imam Abu Ishaq al-

Syatibi.

Skripsi “Marital rape dalam legal-formal dan etika-moral Hukum

Islam”8, yang disusun oleh Fikriya Malihah (2008), menyajikan

pembahasan tentang marital rape menurut legal formal Islam kemudian

tinjauannya dalam etika moral dalam perkawinan terhadap marital rape

serta aplikasi maqa>s}id as-syari>’ah terhadap permasalahan tersebut.

Penelitiannya menarik kesimpulan bahwa marital rape memang tidak

dibolehkan menurut Legal-formal dan tidak sesuai dengan Etika-moral

hukum Islam dengan prinsip maqa>s}id as-syari>’ah.

Penelitian selanjutnya yang penyusun temukan ialah “Marital rape

(Studi analisis terhadap alasan tindakan Marital Rape dalam kehidupan

7 Kun Akabir, “Marital Rape dalam tinjauan Maqasyid Syariah (Aplikasi konsep

Maslahat al-Syatibi),” skripsi sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (2007). 8 Fikriya Malihah, “Marital Rape dalam Legal-formal dan Etika-moral Hukum

Islam,” skripsi sarjana Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2008).

Page 26: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

9

rumah tangga)”9 oleh Niswatu Hasanah (2009), yang menyugukan faktor

penyebab marital rape di Indonesia dan tinjauan hukum Islam dalam

marital rape dengan prinsip-prinsip umum al-Quran ditambah dengan

sikap fikih konfensional. Kesimpulan dari penelitiannya menjelaskan

bahwa marital rape tidak relevan dengan prinsip-prinsip umum al-Quran

dan sikap-sikap fiqih konfensional yang tidak melegalkan marital rape

dalam perkawinan.

Skripsi “Pemaksaan Hubungan Seksual dalam Pernikahan

(Tinjauan Hukum Islam terhadap UU Penghapusan KDRT)” 10 oleh

Sugeng Purwanto (2007), menghadirkan pandangan Islam tentang

pemaksaan hubungan seksual meninjau UU PKDRT. Hasilnya pemaksaan

hubungan seksual tidak sejalan dengan prinsip-prinsip islam dan

maqasyid syariah maqa>s}id syari>’ah dalam menjalani hidup berkeluarga

dan UU PKDRT sejalan dengan prinsip islam.

Skripsi “Kekerasan dalam Rumah Tangga (Studi Perbandingan

antara Hukum Islam dan Hukum Positif)”11 oleh Listia Romdiyah (2007)

menyugukan perbandingan pandangan hukum Islam dan hukum positif

(UU PKDRT) pada masalah kekerasan dalam rumah tangga.

9 Niswatu Hasanah, “Marital Rape (Study analisis terhadap alasan tindakan Marital

Rape dalam kehidupan rumah tangga),” skripsi sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009).

10 Sugeng Purwanto, “Pemaksaan Hubungan Seksual dalam Pernikahan (Tinjauan

Hukum Islam terhadap UU Penghapusan KDRT),” skripsi sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2007).

11 Listia Romdiyah, “Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi Perbandingan antara

Hukum Islam dan Hukum Positif),” skripsi sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2007).

Page 27: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

10

Menghasilkan pertama: Kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga

sebagai tindakan tercela dan dilarang dan dikategorikan sebagai tindak

pidana sedangkan dalam hukum positif khususnya UU No. 23 Tahun

2004 tentang PKDRT dikategorikan sebagai tindakan yang dilarang dan

dikategorikan sebagai tindak pidana yang pelakunya patut dihukum.

Kedua: Kriteria KDRT menurut islam dan UU PKDRT hampir sama,

perbedaanya hanya pada bentuk kekerasan ekonomi menurut islam dan

penelantaran rumah tangga menurut UU PKDRT. Ketiga:

Pertanggungjawaban pidana KDRT dalam fiqh jinayah termasuk dalam

jarimah hudud yang mempunyai konsekuensi diyyah. Sedangkan menurut

UU PKDRT pertanggungjawaban pidana terdapat pada pasal 44, 45, 46,

dan 49.

Dalam buku yang berjudul Kesehatan Reproduksi untuk Remaja

Perempuan12, karya yayasan Krida Paramita Surakarta menyajikan teori

tentang perkosaan, relitas perkosaaan, jenis perkosaaan, dan yang harus

dilakukan jika terjadi perkosaan.

Sejauh penelusuran penyusun dalam penelitian ini telah banyak

yang membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga. Khusus

mengenai marital rape pun sudah ada yang meneliti. Perbedaan penelitian

yang saya buat dengan penelitian sebelumnya yaitu, penelitian ini secara

spesifik membandingkan Hukum Islam dan UU No. 23 Tahun 2004

tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dalam meninjau

12 Yayasan Krida Paramita Surakarta, Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Perempuan, (Surakarta: 2009)

Page 28: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

11

kejahatan marital rape yang belum terselesaikan dan seiring waktu

semakin beragam bentuk-bentuknya. Selain menghadirkan sikap dari

kedua hukum, penelitian ini juga mengulas persamaan dan perbedaan

dalam menyikapi marital rape serta berusaha mencari titik temu di antara

perbedaan dalam tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004.

Hadirnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih

wawasan hukum dalam menyelesaikan kejahatan marital rape.

E. Kerangka Teoretik

Perkawinan ialah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan

seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa.13 Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam pasal 2 ialah

pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat untuk menaati perintah Allah dan

melaksanakanya merupakan ibadah14.

Pernikahan merupakan perintah Allah yang mulia yang

disampaikan oleh nabi Muhammad yang kemudian dianjurkan bagi yang

mampu dari segala aspek untuk melakukan penikahan. Melakukan

pernikahan merupakan suatu ibadah karena di dalam pernikahan terdapat

maksud dan tujuan yang mulia yaitu membina rumah tangga yang

13 Pengertian Perkawinan berdasarkan pasal 1 UU nomor 1 tahun 1974 tentang

perkawinan. 14 Pasal 2 bab Pernikahan Kompilasi Hukum Islam.

Page 29: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

12

sakinah, mawaddah, dan rahmah karena Allah dengan mengharap

keridhaannya.

Unsur ibadah dalam pernikahan memunculkan konsistensi bahwa

pernikahan tidak boleh mengandung sesuatu yang dilarang oleh agama,

semua yang ada di dalamnya benar-benar ibadah, termasuk bentuk

kekerasan (violence) dalam membina rumah tangga tidak dibenarkan.

Allah memerintahkan untuk membina keluarga dengan baik,

15���(%وف و���وه-

Perkawinan merupakan perbuatan hukum, selain mengandung

aspek ibadah di pihak lain mengandung aspek keperdataan yang

menimbulkan hak dan kewajiban, yang merupakan timbal balik antara

suami dan istrinya.16 Hak dan kewajiban harus saling beriringan tanpa

adanya ketidakseimbangan di antara keduanya. Hak dan kedudukan istri

adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan

rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.17 Masalah

seksualitas termasuk dalam hak dan kewajiban dari pasangan suami istri.

Seks bukanlah hak untuk suami saja akan tetapi istri juga berhak

merasakan aktivitas seksual ini sehingga tujuan menjaga kehormatan

dalam pernikahan akan tercapai. Seperti firman Allah:

15 Q. S. An-Nisa>’(4): 19.

16 Zainudin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2007),

hlm. 51 17 Pasal 79 ayat 2 KHI tentang kedudukan suami istri

Page 30: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

13

18�#- �+�س وا��� ��� �+�س ه-

Hak dan Kewajiban suami dan istri terbagi menjadi 3:19

a. Hak dan kewajiban bersama;

b. Hak istri yang menjadi kewajiban suami;

c. Hak suami yang menjadi kewajiban istri.

Pertama: Kewajiban memenuhi kebutuhan seksual suami dan istri

mendapatkan porsi yang sama, dalam hal ini kebutuhan seksual menjadi

hak dan kewajiban bersama suami dan istri. Ketika suami maupun istri

meminta untuk dilayani dan tidak ada alasan yang rasional untuk menolak

maka itu menjadi kewajiban bagi yang dimintai. Karena memenuhi

kebutuhan biologis merupakan salah satu tujuan pernikahan. Kedua: hak

istri yang menjadi kewajiban suami dalam hal ini, istri berhak mendapat

pergaulan yang baik dari suami. Suami berkewajiban mempergauli istri

dengan sebaik mungkin tanpa paksaan. Kemudian ketiga: hak suami yang

menjadi kewajiban istri, suami berhak untuk dituruti apa yang

diinginkannya dalam kebaikan. Selama istri mampu untuk menuruti dan

bukan merupakan paksaan baginya.

Hukum Islam sangat memperhatikan pembentukkan akhlak dan

budi pekerti yang luhur, karena akhlak yang luhur merupakan sendi atau

18 Q. S. Al-Ba>qarah(2): 187

19 Hampir semua ulama’ membagi hak dan kewajiban suami istri menjadi tiga.

Perbedaaan begitu terlihat pada sub bab.

Page 31: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

14

tiang untuk menegakkan masyarakat.20 Masyarakat yang berakhlak mulia

terhadap sesama individu dapat menyelesaikan masalah sosial dengan

baik. Masyarakat yang mempunyai perilaku yang baik akan membentuk

negara yang baik, yaitu negara yang dapat mensejahterakan setiap person

yang ada di dalamnya.

Hukum Islam diturunkan di muka bumi untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi manusia sebagai khalifah tentu mempunyai tujuan

atau maqa>s}id syari>’ah. Secara global tujuan hukum Islam adalah untuk

kemaslahatan manusia seluruhnya.21

22�3%��(7- ر(& ا6 و��ار34$�ك

Maqa>s}id syari>’ah terbagi menjadi lima pokok tujuan, yaitu; h}ifz}

al-di>n (memelihara agama), h}ifz} al-nafs (memelihara jiwa), h}ifz} al-‘aql

(memelihara akal), h}ifz} al-Nasl (memelihara nasab), dan h}ifz} al-ma>l

(memelihara harta).23 Sebagai landasan penetapan hukum, kelima unsur di

atas dibedakan menjadi tiga tingkatan, daru>riyyah, hajiyyah, dan

tahsi>niyyah. Pengelompokan ini didasarkan pada tingkat kebutuhan dan

skala prioritasnya. Tingkatan daru>riyyah menempati tingkat pertama,

kemudian hajiyyah, dan tahsi>niyyah.

20 Ahmad Wardi Mukhlis, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam (Jakarta: Sinar

Grafika, 2006), hlm. 15. 21 Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, cet-3 (Jakarta: Bumi Aksara,

1999), hlm. 65. 22 Q. S. Al-Anbiya>’ (21): 107. 23 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, cet-1 (Jakarta: Logos Wahana Ilmu,

1997), hlm. 128-131.

Page 32: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

15

Pada hakikatnya, baik kelompok daru>riyyah, hajiyyah, maupun

tahsi>niyyah, dimaksudkan memelihara ataupun mewujudkan kelima

pokok seperti yang disebutkan di atas. Hanya saja peringkat

kepentingannya berbeda satu sama lain. Kebutuhan dalam kelompok

pertama dapat dikatakan sebagai kebutuhan primer, yang kalau kelima

pokok itu diabaikan maka akan berakibat terancamnya eksistensi kelima

pokok itu. Kebutuhan dalam kelompok kedua dapat dikatakan sebagai

kebutuhan sekunder. Artinya kalau kelompok diabaikan, maka tidak akan

mengancam eksistensinya, melainkan akan mempersulit dan

mempersempit kehidupan manusia. Sedangkan kebutuhan kelompok

ketiga erat kaitannya dengan upaya untuk menjaga etika sesuai dengan

kepatutan, dan tidak akan mempersulit, apalagi mengancam eksitensi

kelima pokok itu.24

Hukum Islam mempunyai ciri khusus yaitu, hukum yang

moralitas. Bagaimana Islam mengajarkan untuk menjadi manusia yang

berakhlaq mulia.

25وا�; ��3% :93 ��78

Menurut al-Ghazali dalam Ih}ya’ ‘ulumuddin akhlak adalah

perilaku jiwa, yang dapat dengan mudah melahirkan perbuatan-perbuatan,

tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Apabila perilaku tersebut

menggeluarkan beberapa perbuatan baik dan terpuji, baik menurut akal

24 Ibid., hlm. 127. 25 Q. S. Al-Qalam (68): 4

Page 33: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

16

maupun tuntutan agama, perilaku tersebut dinamakan akhlak yang baik.

Apabila perbuatan yang dikeluarkan itu jelek, maka perilaku tersebut

dinamakan akhlak yang jelek.26 Jika dikategorikan kejahatan, marital rape

masuk dalam kejahatan susila atau moral dan moral adalah perilaku

manusia yang bisa dipertanggungjawabkan.

Undang-undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

No. 23 tahun 2004 mengatur kekerasan seksual dalam pasal 5, yang

berbunyi:

“Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam ruang lingkup rumah tangganya, dengan cara; a) kekerasan fisik, b) kekerasan psikis, c) kekerasan seksual atau; d) penelantaran rumah tangga.” Kemudian pasal 8 yang berbunyi:

“Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf c meliputi: a) pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut, b) pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu.” Kemudian ketentuan pidana yang tercantum dalam pasal 46 dan

47. Pasal tersebut berbunyi:

“Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda paling banyak Rp 36.000.000,00.” “Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya melakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan pidana paling lama 15 tahun

26 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, hlm. 146.

Page 34: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

17

atau denda paling sedikit Rp 12.000.000,00 atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00.”

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah panduan/acuan untuk melakukan

penelitian atau sebuah karya ilmiyah sangat perlu guna penelitian ini

menjadi rasional, sistematis, dan mudah dalam pelaksanaan, serta

mengoptimalkan karya ilmiyah ini:

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian Pustaka (libraby

research), yaitu penelitian yang menjadikan data tertulis sebagai

sarana pendukung penelitian ini. Pencarian data tentang marital rape

dari perspektif hukum, baik hukum Islam maupun hukum Positif dan

tulisan dan buku-buku yang membahas tentang bahasan ini secara

eksplisit.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik-komparatif yang

menjelaskan dan memaparkan data-data tentang marital rape dalam

perspektif hukum islam dan hukum positif. Penelitian ini tidak ada

justifikasi kebenaran tetapi hanyalah sebuah komparasi dengan dua

subyek hukum yang menghasilkan produk pemikiran yang berbeda.

Page 35: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

18

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian dengan pendekatan normatif, yaitu

pendekatan yang mengacu pada kaidah, norma, aturan yang sesuai

dengan objek kajian.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan Studi

pustaka atau dokumen27. Studi kepustakan meliputi studi bahan-bahan

hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, dan bahan hukum

sekunder.

Bahan hukum primer yaitu; undang-undang dan al-Quran,

kitab-kitab hadits. Sedangkan bahan hukum sekunder adalah buku-

buku yang berhubungan dengan tema, dan karya-karya ilmiah lainya.

5. Analisis Data

Data pada penelitian kualitatif ini akan dianalisa dengan

metode deduktif. Deduktif adalah suatu metode analisis masalah dari

titik tolak atau berpedoman pada kaidah-kaidah yang bersifat umum

kemudian diambil kesimpulan yang bersifat khusus. Selain itu,

penyusun menggunakan metode komparatif dalam menganalisis data-

data yang ada yaitu Mengusahakan penyeselesaian suatu isu hukum

dengan membandingkan stelsel hukum28 dengan membandingkan

27 Ibid., hlm. 68 28 Ibid., hlm. 166

Page 36: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

19

data-data dua subyek pembanding untuk mengetahui letak persamaan

dan perbedaannya.

G. Sistematika Pembahasan

Bab pertama adalah pokok pikiran dari semua bab pembahasan

yang ada sebagai gambaran umum karya ilmiyah. Bab ini terdiri dari latar

belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka,

kerangka teoretik, metode penelitian yang meliputi; jenis penelitian, sifat

penelitian, pendekatan, pengumpulan data, analisis data dan sistematika

pembahasan. Bab kedua tinjauan umum tentang marital rape, dalam bab

ini terdiri dari pengertian marital rape, bentuk pemaksaan hubungan

seksual, faktor penyebab serta dampak fisik dan psikis Pembahasan ini

sebagai panduan untuk melihat permasalahan dan mengetahui marital

rape sebagai objek kajian ini.

Bab ketiga adalah tinjauan hukum Islam dan hukum Positif UU

No. 23 tahun 2004 mengenai marital rape. Pandangan hukum Islam

meliputi Interpretasi Al-Quran dan Hadis dan penetapan hukum melalui

maqa>s}id as-syari>’ah mengenai marital rape dan, sedangkan hukum Positif

meliputi UU No. 23 tahun 2004 Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah

Tangga, pasal 3, 5, dan 8 serta pemidanaan marital rape.

Bab keempat merupakan pembahasan atau tinjauan hukum Islam

dan hukum Positif UU No. 23 tahun 2004 terhadap marital rape serta

berusaha mencari persamaan dan perbedaan dari kedua pandangan hukum

yang telah dibahas di bab sebelumnya.

Page 37: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

20

Bab kelima sebagai bab penutup, yang terdiri dari kesimpulan

pembahasan bab-bab sebelumnya serta beberapa saran-saran untuk para

peneliti selanjutnya yang berkenaan dengan marital rape.

Page 38: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penyusun membahas dan menganalisa tinjauan hukum

Islam dan UU No. 23 tahun 2004 Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah

Tangga (PKDRT) terhadap marital rape dan ragam bentuknya,

sebagaimana telah diuraikan dalam bab-bab sebelumya pada skripsi ini,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 tahun 2004 tentang PKDRT

terhadap marital rape.

Hukum Islam memandang marital rape adalah perbuatan aniaya

yang mengganggu hak individu orang lain yang mengandung

kemudaratan, bertentangan dengan maqa>s}id as-syari>’ah kategori hifz

an-nafs sekaligus prinsip mu’asyarah bi al-ma’ruf yang menganjurkan

berbuat baik dalam berumah tangga untuk menuju keluarga yang

sakinah, mawaddah dan rahmah dalam suatu pernikahan. Marital rape

juga dikategorikan sebagai kejahatan selain jiwa dalam pidana Islam

karena dampak fisik dan psikis yang dialami korban.

Sedangkan dalam UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah

Tangga (PKDRT) No. 23 tahun 2004. Tindak kejahatan marital rape

dikategorikan dalam kekerasan seksual. Kekerasan seksual yang

Page 39: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

91

dimaksud dalam undang-undang ini adalah pemaksaan hubungan

seksual. Sangat jelas tindakan marital rape dilarang dalam UU no. 23

tahun 2004 karena perbuatan ini telah melanggar hak asasi manusia,

keadilan dan kesetaraan gender, dan diskriminasi terhadap perempuan.

Hak-hak korban sangat diperhatikan serta mendapat perhatian khusus

dari pemerintah. Kejahatan ini dapat dipidanakan dengan sangsi pidana

penjara dan denda.

2. Persamaan dan perbedaan tinjauan Hukum Islam dan UU No. 23 tahun

2004 tentang PKDRT terhadap marital rape.

Persamaan hukum Islam dan UU PKDRT dalam menyikapi

marital rape menganggap perbuatan ini merupakan perbuatan

mengandung mudarat atau kejahatan. Kejahatan yang harus

dihapuskan dari rumah tangga. Karena akibat yang terjadi tidak hanya

menyakiti korban tetapi bisa berdampak pada mahligai rumah tangga

menjadi hancur (broken home). Dalam hukum Islam kejahatan ini

bertentangan dengan maqa>s}id as-syari>’ah yaitu menjaga jiwa.

Sedangkan menurut UU PKDRT marital rape merupakan kekerasan

yang melanggar hak asasi manusia. Kekerasan dalam rumah tangga

harus dihapuskan. Para korban marital rape diperhatikan hak-haknya

dan dilindungi pemerintah.

Perbedaan hukum Islam dan UU PKDRT dalam mengamati

bentuk-bentuk marital rape yang ada. Hasil pemahaman nash al-Quran

Page 40: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

92

dan hadis untuk menganalisa bentuk marital rape, terdapat perbedaan

yang signifikan dengan bentuk-bentuk marital rape dalam UU

penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Dalam hukum Islam

menikmati hubungan seksual (pleasure) merupakan salah satu tujuan

pernikahan dan hal itu merupakan hak dan kewajiban bagi suami-istri.

Kedua belah pihak harus saling memperhatikan hak tersebut terhadap

pasangannya. Namun, mengabaikan kenikmatan seksual pasangan

tidak termasuk dalam bentuk marital rape yang ringan atau makruh

hukumnya. Hanya penyusun menganggap memperhatikan kenikmatan

seksual yang dirasakan pasangan termasuk hal yang penting.

Walaupun tidak begitu fatal akibat yang dirasakan. Dan poin ini tidak

berlaku jika telah ada komunikasi di antara suami-istri. Pemaksaan

hubungan seksual tidak akan terjadi jika melakukan foreplay yang

cukup sebelum berhubungan seks. Para fuqaha’ menganjurkan

foreplay sebelum melakukan hubungan intim untuk membangkitkan

libido istri agat tidak terjadi kekecewaan karena istri belum terpenuhi

hajatnya. Dan dengan melakukan foreplay dapat menghindari

terjadinya pemaksaan hubungan seksual karena syahwat istri yang siap

untuk melakukan hubungan seks.

Selain itu, hukum Islam pun melarang tegas anal seks serta

hubungan seks ketika haid yang menyebabkan dampak yang buruk

bagi kesehatan. Sedangkan dalam UU PKDRT hubungan seksual tidak

begitu memperhatikan kenikmatan dalam hubungan seks. Namun,

Page 41: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

93

pemaksaan hubungan seks yang tidak wajar atau tidak disukai

merupakan marital rape. Dengan kata lain suami tidak boleh

memaksakan gaya/variasi seks yang tidak disukai istri dan seks yang

tidak baik.

Perbedaan juga terdapat pada ketentuan pidana marital rape.

Hukum Islam dalam melakukan tindakan terhadap pelaku marital rape

dapat dikenakan sangsi qis}a>s}, diyyah, dan ta’zi>r. Qis}a>s} sebagai simbol

hukuman yang adil, yang menentramkan hati korban. Hukuman diat

dijatuhkan kepada pelaku sebagai retribusi atas kejahatannya dan

sekaligus sebagai ganti rugi pada korban. Ta’zi>r adalah sangsi yang

diberikan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan unsur-unsur

yang ada pada kejahatan marital rape. Sedangkan dalam hukum positif

UU no. 23 tahun 2004 secara khusus menentukan pidana penjara atau

denda sebagai sangsi kekerasan seksual terhadap istri. Ukuran berat

sangsi diberikan sesuai dengan dampak yang terlihat pada korban.

B. Saran-saran

1. Marital rape adalah bentuk tidak adanya kesetaraan gender dalam

rumah tangga. Salah satu upaya mengurangi tindak kejahatan ini

dengan memberikan pemahaman gender yang baik, pemahaman

gender yang baik dampat mempengaruhi cara pandang yang baik

dalam melihat hak dan kewajiban suami-istri lingkup rumah tangga.

Page 42: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

94

2. Masalah marital rape juga merupakan masalah moral. Pekosaan adalah

perbuatan yang tercela walaupun itu terhadap istrinya sendiri.

Perkosaan menampakkan sikap tidak menghormati hak-hak individu

setiap manusia. Sifat buruk yang merampas kebebasan orang lain.

Diharapkan sangsi hukum yang berlaku dapat mencapai tujuan

pemidanaan, yaitu sebagai pendidikan bagi pelaku sekaligus publik

untuk merubah moral yang buruk menjadi lebih baik.

3. Pemahaman yang salah terhadap nash al-Quran dan Hadis memberikan

anggapan bahwa islam melegitimasi semua yang dilakukan suami

terhadap istri. Dalam menghadapi masalah ini interpretasi yang lebih

relevan dan kontektual lebih lanjut sangat dibutuhkan dengan

mengacu pada maqa>s}id as-syari>’ah dan Islam adalah rahmah li al-

‘alami>n....

Page 43: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

95

DAFTAR PUSTAKA

A. Al-QUR’AN/TAFSIR

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, CV. Naladana: Jakarta,

2004.

Qurt}u>bi>, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr bin Farh al-

Anshari al-Khazraji al-Andalusi al-, Al-Jami’ li Ahka>m al-Qura>n, Da>r al-

Fikr: Beirut, 1993.

Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah: Kesan, Pesan, dan Keserasian al-Quran,

Lentera Hati: 2005.

Syauka>ni>, Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah Asy-, Fath al-Qadi>r,

Da>r al-Fikr: Beirut, t.t.

Suyu>ti>, Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiq Al-Khudhari

As-, dk., Tafsir al-Qura>n al-Jala>lain, Da>r Ilmiyyah: Beirut, t.t.

B. HADIS/ULUMUL HADIS

Baiha>qi>, Abu Bakr Ahmad bin al-Hasan al-, Kitab as-Sunan al-Kubro>, Da>r al-

Fikr: Beirut, t.t.

Bukha>ri>, Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mugirah al-

, Sahi>h al-Bukhari, Da>r al-Fikr: Beirut, 1981.

Ilyas, Hamim, dkk., Perempuan tertindas? (Kajian hadis-hadis “misoginis”) ,

eLSAQ Press & PSW: Yogyakarta, t.t.

Irham Khumaidi, Ilmu Hadis untuk Pemula, CV Artha Rivera: Jakarta, t.t.

Page 44: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

96

Sijista>ni>, Abu dawud Sulaiman bin Al-Asy'ats as-, Sunan Abi Dawud, Da>r al-

Fikr: Beirut, t.t.

C. FIQH/USHUL FIQH

Ali, Zainudin, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Sinar Grafika: Jakarta, 2007.

Effendi, Satria, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer (Analisis

Yurisprudensi dengan Pendekatan Ushuliyah), Kencana: Jakarta 2010.

Effendi, Satria, Ushul Fiqh, Kencana: Jakarta, 2008.

Gaza>li>, al-Was}i>t fi> al-Maz\hab, Da>r as-Sala>m: tnp., 1997.

Mukhlis, Ahmad Wardi, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam, Sinar

Grafika: Jakarta, 2006.

Mukhtar, Kamal, Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan, Bulan Bintang:

Jakarta, 1993.

Nasrh Farid, dk., Qawa’id Fiqhiyyah, Amzah: Jakarta, 2009.

Nasution, Khoiruddin, Hukum Perkawinan I: dilengkapi perbandingan UU

negara muslim kontemporer, ACAdeMIA & TAZZAFA: Yogyakarta,

2005.

Sa>biq, Sayyid, Fiqh as-Sunnah, Da>r al-Fikr: Beirut, 1977.

Sodiqin, Ali, Qisas: Dari Tradisi Arab Menuju Hukum Islam, Tiara wacana:

Yogyakarta, 2010.

Umar, Nasruddin, dkk. Bias Jender dalam Pemahaman Islam, Gama Media:

Yogyakarta, 2002.

Page 45: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

97

Qibtiyah, Alimatul, Paradigma Pendidikan Seksualitas Perspektif Islam: Teori

dan Praktik, Kurnia Kalam Semesta: Yogyakarta, 2006.

Qudamah, al-Maqdisiy ibn-, al-Mugni> wa as-Syarh al-Kabi>r, Da>r al-Fikr: Beirut,

t.t.

Zuhaili, Wahbah al-, al-Fiqh al-Isla>m wa al-Adillatuh, Da>r al-Fikr, Beirut: 2008

Zuhaili, Wahbah al-, al-Fiqh al-Islami> wa Adillatuh, Da>r al-Fikr: tnp., 2004.

D. KELOMPOK BUKU LAIN

Amirudin, dkk., Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers: Jakarta

2010.

Djamil, Fathurrahman, Filsafat Hukum Islam, cet-1, Logos Wahana Ilmu:

Jakarta, 1997.

Kompilasi Hukum Islam Indonesia dan UU RI No. 1 tahun 1974 tentang

perkawinan dan penjelasanya, Trinity, 2007.

KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), Trinity, 2007.

Lianawati, Ester, KRDT perspektif psikologi feminis, Paradigma Indonesia:

Yogyakarta, 2009.

Marta, Aroma Elmina, Perempuan, Kekerasan dan Hukum, UII Press:

Yogyakarta, 2003.

Melida H., dk., Kekerasan Seksual dan Perceraian, Intimedia: Malang, 2009

Syah, Ismail Muhammad, Filsafat Hukum Islam, cet-3, Bumi Aksara: Jakarta,

1999.

Page 46: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

98

Soeroso, Moerti Hidiati, Kekerasan dalam Rumah Tangga dalam perspektif

Yuridis-Viktimologis, Sinar Grafika: Jakarta, 2010.

UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Yayasan Krida Paramita Surakarta, Kesehatan Reproduksi untuk Remaja

Perempuan, Surakarta: 2009.

E. SKRIPSI

Akaabir, Kun, Marital Rape dalam tinjauan Maqasyid Syariah (Aplikasi konsep

Maslahat al-Syatibi), skripsi sarjana UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta,

2007.

Hasanah, Niswatu, Marital Rape (Study analisis terhadap alasan tindakan

Marital Rape dalam kehidupan rumah tangga), skripsi sarjana UIN Sunan

Kalijaga: Yogyakarta, 2009.

Listia Romdiyah, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi Perbandingan antara

Hukum Islam dan Hukum Positif), skripsi sarjana UIN Sunan Kalijaga:

Yogyakarta, 2007.

Malihah, Fikriya, Marital Rape dalam Legal-formal dan Etika-moral Hukum

Islam, skripsi sarjana UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta, 2008.

Sugeng Purwanto, Pemaksaan Hubungan Seksual dalam Pernikahan (Tinjauan

Hukum Islam terhadap UU Penghapusan KDRT), skripsi sarjana UIN

Sunan Kalijaga: Yogyakarta, 2007.

Page 47: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

99

F. WEBSITE

http://www.komnasperempuan.or.id/kekerasan-seksual-dalam-catatan-tahunan-

komnas-perempuan-tahun-2011.htm.

http://andriwanananda.blogdetik.com/kehidupan-seksual-yang-sehat.htm.

http://www.elsam.or.id/new/index.php?id=295&lang=in&act=view&cat=c/6026.

htm.

Page 48: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

I

TERJEMAHAN

No Hlm Footnote Terjemahan

Bab I 1 5 5 Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah

ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. 2 5 6 Bila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur

kemudian si istri enggan memenuhi ajaknnya, maka sepanjang malam itu pula para malaikat akan melaknat istri itu hingga datang waktu subuh.

3 12 15 Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut 4 13 18 Mereka adalah pakaian bagimu,dan kamu adalah pakaian

bagi mereka. 5 14 22 Dan kami tidak mengutus engkau (muhammad) melainkan

untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. 6 15 25 Dan sesungguhnya engkau benar-benar budi pekerti yang

luhur. Bab III 7 43 2 Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah

ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. 8 45 3 Bila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur

kemudian si istri enggan memenuhi ajaknnya, maka sepanjang malam itu pula para malaikat akan melaknat istri itu hingga datang waktu subuh.

9 55 19 Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “itu adalah sesuatu yang kotor”. Karena itu jauhilah istri pada waktu haid dan jangan kamu dekati meraka sebelum mereka suci.

10 56 20 Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut 11 56 21 Laki-laki(suami) itu pelindung bagi peremuan(istri),

karena Allah telah melebihkan sebagian mereka(laki-laki) atas sebagian yang lain(perempuan), dan karena mereka(laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.

12 56 22 Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.

13 57 23 Mereka adalah pakaian bagimu,dan kamu adalah pakaian bagi mereka.

14 59 26 Menolak kerusakan lebih diutamakan dari pada menarik

Page 49: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

II

kemslahatan. 15 59 27 Kemudaratan harus dihilangkan. 16 62 37 Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah

(diciptakan) dengan baik. 17 63 42 Dan luka-luka (pun) ada qis}as}-nya (balasan yang sama). Bab IV

18 79 1 Dan tidaklah yang diucapkannya itu (al-Quran) menurut keinginannya. Tidak lain (al-quran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).

Page 50: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

III

A. BIOGRAFI ULAMA Imam alImam alImam alImam al----Qurtu>Qurtu>Qurtu>Qurtu>bybybyby

Beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr bin Farh al-Anshari al-Khazraji al-Andalusi al-Qurthubi, seorang ahli tafsir dari Cordova (sekarang bernama Spanyol). Ia berkelana ke negeri timur dan menetap di kediaman Abu Khusaib (di selatan Asyut, Mesir). Dia salah seorang hamba Allah yang shalih dan ulama yang arif, wara’ dan zuhud di dunia, yang sibuk dirinya dengan urusan akhirat. Waktunya dihabiskan untuk memberikan bimbingan, beribadah dan menulis.

Dia adalah menulis mengenai tafsir al-Qur’an, sebuah kitab besar yang terdiri dari 20 jilid, yang diberinya judul: Al-Jami’ liahkam al-Qur’an wa al-Mubayyin Lima Tadhammanahu Min as-Sunnah wa Ayi al-Furqan. Kitab ini merupakan salah satu tafsir terbesar dan terbanyak manfaatnya. Penulis tidak mencantumkan kisah-kisah atau sejarah, dan sebagai gantinya, penulis menetapkan hukum-hukum al-Qur’an, melakukan istimbath atas dalil-dalil, menyebutkan berbagai macam qira’at, I’rab, nasikh, dan mansukh.

Al-Asna fi Syarh Asma’illaj al-Husna, At-Tidzkar fi Afdhal al-Adzkar, Syar at-Taqashshi, Qam’ al-Hirsh bi az-Zuhd wa al-Qana’ah, At-Taqrib likitab at-Tamhid,Al-I’lam biima fi Din an-Nashara min al-Mafasid wa al-Auham wa Izhharm Mahasin Din al-Islam, At-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa umur al-Akhirah (edisi Indonesia: Buku Pintar Alam Akhirat)

Beliau mendengar pelajaran dari Syaikh Abu al-Abbas Ahmad bin Umar al-Qurthubi dan meriwayatkan dari al-Hafizh Abu Ali al-Hasan bin Muhammad bin Hafsh dan lain sebagainya. Imam Abu Abdillah Al-Qurthubi meninggal dan dimakamkan Mesir yaitu dikediaman Abu al-Hushaib, pada malam senin, tanggal 09 Syawwal tahun 671 H.

Imam asImam asImam asImam asyyyy----SyaukaSyaukaSyaukaSyauka>> >>ni>ni>ni>ni>

Beliau adalah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah Asy-Syaukani kemudian Ash-Shan’ani. Dilahirkan pada hari Senin tanggal 28 Dzulqaidah 1173 H. Besar di Shan’a (ibukota Yaman-pent), ayahnya seorang qadhi (hakim). Menghafal Al-Qur’an (sejak kecil) dan sejumlah ringkasan matan dari berbagai disiplin ilmu. Belajar dari para ulama yang ada di Shan’a sehingga bisa mengungguli semua rekannya. Tidak pernah melakukan perjalanan jauh (untuk belajar) karena tidak mendapatkan izin dari orang tuanya. Beliau memadukan antara belajar dan mengajar ketika belajar pada sejumlah syekhnya. Setelah itu beliau fokus untuk mengajar setelah menggali dan mengkaji semua yang ada pada guru-gurunya. Dalam sehari

Page 51: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

IV

beliau mengajar lebih dari sepuluh kajian dengan berbagai disiplin ilmu. Beliau menjadi seorang mufti (pemberi fatwa) pada usia dua puluh tahun. Banyak permintaan fatwa yang datang kepadanya berasal dari luar Shan’a padahal guru-gurunya saat itu masih hidup. Karena kecerdasannya beliau pernah mempelajari ilmu matematika, fisika, psikologi dan etika debat tanpa guru, tetapi dengan cara mengkaji dan membaca (otodidak).

Beliau meninggalkan taklid dan membuangnya kemudian mengajak kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah. Ciri-ciri yang demikian itu terlihat pada karya-karyanya. Beliau memerangi bid’ah dan segala bentuk kesyirikan, mengajak untuk meninggalkan ilmu filsafat dan ilmu kalam, untuk kembali kepada aqidah salaf yang shahih.

Pada tahun 1209 H hakim besar Yaman Yahya bin Shalih asy-Syajri as-Sahuli meninggal dunia dan digantikan oleh Imam asy-Syaukani sebagai hakim, sampai beliau wafat pada tahun 1251 H.

Imam Imam Imam Imam ssssiiii>> >>bawaihibawaihibawaihibawaihi

Nama beliau adalah Amr ibn Ustman Qunbar, seorang budak dari Ibn Harits ibn Ka’ab ibn Amr ibn ‘Ullah ibn Malik ibn Udad, anaknya bernama Baysar dan beliau diberi gelar dengan Sibawaihi. Kalimat Sibawaihi menurut bahasa Persia adalah bau harum buah apel, beliau dilahirkan di daerah Baidha sebuah desa di negeri Persia berdekatan dengan Syairaz tahun 148 H bertepatan dengan tahun 765 M.

Awal mula beliau menimba ilmu pengetahuan di daerah Syairaz, kemudian dengan semangat beliau dan keinginan yang sangat kuat untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang kebudayaan agama islam, maka beliau mendatangi negeri Bashrah, ketika itu umur beliau masih kecil. Bertemulah Sibawaihi dengan para ahli fiqh, hadits di negeri Bashrah, dan melazimi menghadiri pengajian syaikh Hammad ibn Salmah ibn Dinar seorang ahli hadits yang sangat terkenal pada masa itu, akan tetapi karena lemahnya bacaan hadits Sibawaihi, oleh gurunya mengganti pelajaran menjadi ilmu Nahwu.

Setelah itu Imam Sibawaihi mengambil ilmu Nahwu kepada syaikh Khalil, syaikh Yunus ibn Habib dan syaikh Isa ibn Umar dan masih banyak lagi. Sedangkan ilmu bahasa beliau mengambil kepada syaikh Abu al-Khattab al-Akhfasy

Imam asImam asImam asImam as----SSSS{{{{uyuuyuuyuuyu>> >>tytytyty

Nama lengkap beliau adalah Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiq Al-Khudhari As-Suyuthi, yang diberi gelar Jalaluddin atau Abul Fadhl. Beliau

Page 52: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

V

juga dinamakan Al-Khudhari ini dinisbahkan kepada Al-Khudhariyah, yaitu nama sebuah tempat di Baghdad. Dan beliau terkenal dengan nama As-Suyuthi, dinisbahkan kepada As-Suyuthi, yaitu sebuah tempat asal dan tempat hidup seluruh leluhur serta ayah beliau, sebelum berpindah ke Kairo.

Beliau dilahirkan di Kairo pada tanggal 1 Rajab 849 H. Ayahnya mendidiknya dengan menghafal Al-Qur’an, dan wafat saat As-Suyuthi masih berumur lima tahun. Ketika ayah beliau meninggal dunia, beliau menghafal Al-Qur’an sampai surat At-Tahrim.

Beliau telah menghafal Al-Qur’an seluruhnya pada usia kurang dari delapan tahun. Hal itu menunjukkan kemampuannya dalam hafalan, yang selanjutnya menguatkan beliau untuk menghafal sebanyak 200.000 (dua ratus ribu) hadits, sebagaimana dinyatakan dalam kitabnya Tadribur Rawi.Beliau juga sangat cinta pada ilmu. Beliau berpindah-pindah dari satu pusat pendidikan ke pusat pendidikan lainnya. Sumber-sumber sejarah menuturkan bahwa beliau telah belajar kepada enam ratus Syaikh (guru) pada zamannya di berbagai negara. Imam As-Suyuthi belajar fiqh pada seorang Syaikh yang hidup pada masa itu, yaitu Ilmuddin Al-Bulqini dan beliau tetap belajar padanya hingga sang guru wafat.

Beliau wafat hari Jum’at pagi tanggal 19 Jumadil Ula 911 H, dan dikuburkan di Qushun.

Quraish Shihab

Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan. Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. KH. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang tokoh pendidik yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang.

Pendidikan formalnya dimulai dari sekolah dasar di Ujungpandang. Setelah itu ia melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama di kota Malang sambil “nyantri” di Pondok Pesantren Darul Hadis al-Falaqiyah di kota yang sama. Untuk mendalami studi keislamannya, Quraish Shihab dikirim oleh ayahnya ke al-Azhar, Cairo, pada tahun 1958 dan diterima di kelas dua sanawiyah. Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke Universitas al-Azhar pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits. Pada tahun 1967 ia meraih gelar LC (setingkat sarjana S1). Dua tahun kemudian (1969),

Page 53: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

VI

Quraish Shihab berhasil meraih gelar M.A. pada jurusan yang sama dengan tesis berjudul “al-I’jaz at-Tasryri’i al-Qur'an al-Karim (kemukjizatan al-Qur'an al-Karim dari Segi Hukum)”.

Pada 1980 Quraish Shihab kembali menuntut ilmu ke almamaternya, al-Azhar, mengambil spesialisasi dalam studi tafsir al-Qur'an. Ia hanya memerlukan waktu dua tahun untuk meraih gelar doktor dalam bidang ini. Disertasinya yang berjudul “Nazm ad-Durar li al-Biqa’i Tahqiq wa Dirasah (Suatu Kajian terhadap Kitab Nazm ad-Durar [Rangkaian Mutiara] karya al-Biqa’i)” berhasil dipertahankannya dengan predikat summa cum laude dengan penghargaan Mumtaz Ma’a Martabah asy-Syaraf al-Ula (sarjana teladan dengan prestasi istimewa).

Ibn Taimiyah Beliau lahir di Haran dekat Damaskus, Suria, pada tahun 661 H atau 1263 M,

lima tahun setelah jatuhnya Bagdad ke tangan bangsa Tatar. Sebagai ulama Ibn Taimiyah mendapatkan reputasi sebagai seorang yang berwawasan luas, pendukung kebebasan berfikir, tajam perasaan, teguh pendirian dan pemberani, serta menguasai banyak cabang ilmu pengetahuan agama. Dia seorang ahli dalam bidang tafsir, teologi dan fiqh, khususny fiqh Hambali.

Karya tulis Ibn Taimiyah dalam bidang politik yang paling penting adalah buku yang berjudul Al-Siyasah al-Syar’iyah fi Islahal-Ra’I wa al-Ra’iyah (Politik yang Berdasarkan Syari’ah bagi Perbaikan Pengembala dan Gembala).

Page 54: MARITAL RAPE DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UU …digilib.uin-suka.ac.id/10591/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT-SYARAT GUNA ... dan alasan kewanitaan

VII

CURRICULLUM VITAE

Nama : Muhammad Ayub

Tempat, Tanggal Lahir : Prabumulih, 19-12-1988

Alamat Asal : 19/09, Jomboran, Janten, Temon, Kulonprogo, YK

Alamat Kost : Wisma Darussalam, Gendeng, GK. I 971 A Yogyakarta.

Ayah : Masruhin

Ibu : Wastiyatun

No Handphone : 081903730463

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 1 Tanjung Rambang 1995/2000

2. MTS Ponpes Raudhatul Ulum 2001/2003

3. MA Ponpes Raudhatul Ulum 2004/2006

4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2007/sekarang

Pengalaman Organisasi

1. Pengurus OP3RU (Raudhatul Ulum) 2005

2. Pengurus IKARUS Yogyakarta 2007

Kegiatan yang pernah diikuti

1. Pelatihan Komputer, Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point, dan Internet di

Kampus UIN Yogyakarta.

2. Pelatihan dasar merakit komputer dan pengenalan Hardware dan software

oleh KKN UIN Yogyakarta.