makalah tentang sebarang barang tambang
DESCRIPTION
Berisikan tentang makalah sebarang barang yang kelompok kami kerjakanTRANSCRIPT
MAKALAH TENTANG
“Sebaran barang pertambangan di Indonesia”
Di susun oleh: 1. Agung Adi Nugroho
2. Annisa Nabila
3. Arthia Intan
4. Ivander Simanjuntak
5. Marini Sihite
6. Mustika Dewi
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Alhamdullilahirabbilalamin, banyak nikmat yang tuhan berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya untuk tuhan semesta alam atas berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
nya yang tiada terkira, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Sebaran
Barang Pertambangan di Indonesia”, Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi salah
satu nilai mata pelajaran geografi.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh bantuan dari beberapa pihak, karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat yang telah memberikan
dukungan dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sinilah semua kesuksesan ini berawal semoga semua ini bisa memberikan manfaat dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah
ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Jakarta, 17 Agustus 2015
Kelompok 1
DAFTAR ISIBAB I Pendahuluan................................................................................... 1
1.1 Latar belakang............................................................................... 11.2 Rumusan Masalah......................................................................... 11.3 Kegunaan Makalah....................................................................... 1
BAB II Kajian Teori
2.1 Pengertian Barang Tambang.............................................................. 2 2.2 Proses Pembentukan Barang Tambang.............................................. 3 2.3 Potensi dan Persebaran Barang Tambang.......................................... 7 2.4 Eksplorasi dan Eksploitasi Barang Tambang..................................... 10 2.5 Pemanfaatan Barang Tambang........................................................... 15 2.6 Tata kelola Pertambangan Indonesia.................................................. 21
BAB III Isi&Pembahasan............................................................................... 23 3.1 Studi Kasus......................................................................................... 23
BAB IV Penutup............................................................................................. 33
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 33 4.2 Saran.................................................................................................... 34
DAFTAR GAMBAR
Peta Persebaraan....................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam
terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya
alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam
(kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam non hayati atau
sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia berupa benda mati.
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya
alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di
permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara. Berdasarkan ketersediaanya
sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat
diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
1.2 Rumusan Masalah
1. Proses Pembentukan Barang Tambang di Indonesia
2. Potensi dan Persebaran Barang Tambang di Indonesia
3. Eksplorasi dan Eksploitasi Barang Tambang Ramah Lingkungan
4. Pemanfaatan, efisiensi, dan reklamasi lokasi pertambangan
5. Tata kelola Pertambangan
1.3 Kegunaan Makalah
Kegunaan dari pembuatan makalah ini hanya untuk mengetahui pengertian,pengelompokan,
pemanfaatan, dan persebaran dari barang tambang di Indonesia
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Barang Tambang
Kegiatan, teknologi, dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari
prospeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan, pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai
pemasaran.
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan
(penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas
bumi, migas).
Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan
bahan tambang lainnya dari dalam bumi. Penambangan adalah proses pengambilan material
yang dapat diekstraksi dari dalam bumi. Tambang adalah tempat terjadinya kegiatan
penambangan.
Menurut UU Minerba No.4 Tahun 2009, Pertambangan adalah sebagian atau seluruh
tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
pascatambang.
Bedanya cukup mencolok ya. Pertambangan adalah nama benda (dalam hal ini nama
kegiatannya), tambang adalah nama tempat, dan penambangan adalah prosesnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa barang tambang adalah suatu benda/bahan hasil
pertambangan atau bahan hasil galian di suatu tempat dimana terdapat barang tambang
tersebut dengan cara di eksplorasi dahulu.
2
2.2 PROSES PEMBENTUKAN BARANG TAMBANG 1. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Mungkin tidak ada yang menyangka sebelumnya bahwa secara alami minyak bumi yang ada
saat ini dibuat oleh alam ini bahan dasarnya dari ganggang. Ya, selain ganggang, biota-biota
lain yang berupa daun-daunan juga dapat menjadi sumber minyak bumi. Tetapi ganggang
merupakan biota terpenting dalam menghasilkan minyak. Namun dalam studi perminyakan
diketahui bahwa tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi akan lebih banyak menghasilkan gas
ketimbang menghasilkan minyak bumi. Hal ini disebabkan karena rangkaian karbonnya juga
semakin kompleks. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan teredapkan di dasar
cekungan sedimen. Keberadaan ganggang ini bisa juga dilaut maupun di sebuah danau.
Jadi ganggang ini bisa saja ganggang air tawar, maupun ganggang air laut. Tentusaja batuan
yang mengandung karbon ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di
dasar laut. Batuan yang mengandung banyak karbonnya ini yang disebut Source Rock
(batuan Induk) yang kaya mengandung unsur Carbon (high TOC-Total Organic Carbon).
Proses pembentukan carbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah
sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gasbumi. Kalau saja
carbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai carbon yang tidak
mungkin dimasak.
Proses pengendapan batuan ini berlangsung terus menerus. Kalau saja daerah ini terus
tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain diatasnya, maka batuan yang
mengandung karbon ini akan terpanaskan. Tentusaja kita tahu bahwa semakin kedalam atau
masuk amblas ke bumi, akan bertambah suhunya. Ingat ada gradien geothermal?
Reservoir (batuan Sarang)
Ketika proses penimbunan ini berlangsung tentusaja banyak jenis batuan yang
menimbunnya. Salah satu batuan yang nantinya akan menjadi batuan reservoir atau batuan
sarang. Pada prinsipnya segala jenis batuan dapat menjadi batuan sarang, yang penting ada
ruang pori-pori didalamnya. Batuan sarang ini dapat berupa batupasir, batugamping bahkan
batuan volkanik.
3
Proses migrasi dan pemerangkapan
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang termatangkan ini tentu saja berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, minyak bumi yang mentah ciri fisiknya berbeda dengan air.
Dalam hal ini sifat fisik yang terpenting yaitu berat-jenis dan kekentalan. Ya, walaupun
kekentalannya lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi ini lebih kecil. Sehingga
harus mengikuti hukum Archimides.
Proses pematangan batuan induk (Source rock)
Untuk sedikit lebih canggih dalam memahami proses pembentukan migas Seperti disebutkan
diatas bahwa pematangan source rock (batuan induk) ini karena adanya proses pemanasan.
Juga diketahui semakin dalam batuan induk akan semakin panas dan akhirnya menghasilkan
minyak. Tentunya ada donk hubungan antara kedalaman dengan pematangan ? Ya tentu saja.
Proses pemasakan ini tergantung suhunya dan karena suhu ini tergantung dari besarnya
gradien geothermalnya maka setiap daerah tidak sama tingkat kematangannya.Daerah yang
dingin adalah daerah yang gradien geothermalnya rendah, sedangkan daerah yang panas
memiliki gradien geothermal tinggi.
2. Proses Pembentukan Gas AlamCadangan gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksplorasi
minyak bumi, baik dalam bentuk associated gas maupun non associated gas. Associated gas
adalah gas yang terdapat dalam suatu reservoir dan dihasilkan bersamaan dengan minyak
bumi. Gas bumi ini dihasilkan pada saat proses penyulingan minyak bumi, dinamakan Gas
(LPG). adalah gas yang dihasilkan dari cadangan gas tanpa menghasilkan minyak bumi.
Setelah melalui proses pengeboran, gas ini kemudian ditampung dan dicairkan dalam bentuk
Gas (LNG).
Potensi gas bumi di Indonesia cukup baik karena cadangan gas alam yang ada di Arun
diperkirakan 10 triliun CF (Cubic Feet) dan merupakan sumber terbesar di Asia Tenggara.
Sumber gas alam Arun ditemukan pada 1991 oleh perusahaan Mobil Oil Indonesia Inc.
Untuk mengeksploitasi sumber gas alam Arun, dibangun kilang LNG Arun yang dibangun
oleh Pertamina di Blang Lancang, Lhokseumawe (NAD). Pengoperasiannya dilakukan
olehPT.Arun LNG Co (anak perusahaan Pertamina), Mobil Oil, dan JILCO (Japan Indonesia
LNG Co).
4Potensi gas alam yang lebih besar dari gas alam Arun ditemukan di Kepulauan Natuna.
Cadangan gas alam yang terdapat di Natuna diperkirakan mencapai 222 triliun SCF (Standar
Cubic Feet). Hal ini akan memberikan jaminan jangka panjang terhadap kebutuhan LNG di
Indonesia. Pembuktian adanya keberadaan cadangan gas alam di Natuna telah ditanda
tangani antara Pertamina dan Esso Exploration and Production Natuna Inc. tahun 1995.
Menurut rencana, kilang LNG Natuna akan dibangun di Kepulauan Natuna, lebih
kurang 225 km dari lapangan gas alam. Oleh karena potensi yang begiru besar, LNG menjadi
salah satu barang tambang yang dapat menghasilkan devisa negara. Salah satu caranya
dengan diekspor ke negara lain. Negara tujuan ekspor utama LNG adalah Jepang, Taiwan,
dan Korea Selatan.
3. Proses Pembentukan BatubaraSebagian besar batubara terjadi dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prasejarah (masa
karbon). Tubuh-tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun
hingga berada dalam lapisan-lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batubara
disebut juga inkolen (proses pengarangan) yang terbagi menjadi dua yaitu proses biokimia
dan prosesmetamorfosis.Proses bio kimia adalah proses terbentuknya batu bara yang
dilakukan oleh bakteri anaerop dan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan yang menjadi keras karena
beratnya sendiri. Jadi tidak ada kenaikan suhu dan tekanan. Proses ini mengakibatkan
tumbuh-tumbuhan berubah menjadi gambut (turf).
Proses metamorfosis adalah suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan
suhu yang sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Pada proses ini sudah tidak
ada bakteri lagi.
Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan
purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang
berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan
bakar fosil. Adapun proses yang mengubah tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan
pembatubaraan (coalification).
5
Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan jaman geologi dan
lokasi tempat tumbuh dan berkembangnya, ditambah dengan lokasi pengendapan
(sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan dan panas bumi serta perubahan geologi
yang berlangsung kemudian, akan menyebabkan terbentuknya batubara yang jenisnya
bermacam-macam. Oleh karena itu, karakteristik batubara berbeda-beda sesuai dengan
lapangan batubara (coal field) dan lapisannya (coal seam).
Pembentukan batubara dimulai sejak periode pembentukan Karbon (Carboniferous
Period) --dikenal sebagai zaman batu bara pertama-- yang berlangsung antara 360 juta sampai
290 juta tahun yang lalu. Kualitas dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan
tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai 'maturitas organik'. Proses
awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi gambut (peat), yang selanjutnya berubah
menjadi batu bara muda (lignite) atau disebut pula batu bara coklat (brown coal). Batubara
muda adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah.
Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, maka
batu bara muda akan mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas
organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batu bara sub-bituminus (sub-bituminous).
Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan
warnanya lebih hitam sehingga membentuk bituminus (bituminous) atau antrasit (anthracite).
Dalam kondisi yang tepat, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus
berlangsung hingga membentuk antrasit. Dalam proses pembatubaraan, maturitas organik
sebenarnya menggambarkan perubahan konsentrasi dari setiap unsur utama pembentuk batu
bara.
Batubara yang berkualitas tinggi umumnya akan semakin keras dan kompak, serta warnanya
akan semakin hitam mengkilat. Selain itu, kelembabannya pun akan berkurang sedangkan
kadar karbonnya akan meningkat, sehingga kandungan energinya juga semakin besar.
6
2.3 POTENSI DAN PERSEBARAN BARANG TAMBANGPerhatikanlah keadaan sekitar tempat tinggal kamu masing-masing! Adakah kegiatan
penambangan yang dilakukan oleh penduduk di sekitar tempat tinggal kamu? Kegiatan
penambangan apakah yang umumnya dilakukan oleh mereka? Indonesia merupakan salah
satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah
menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia. Seberapa besarkah potensi tambang di
Indonesia? Di manakah jenis dan lokasi pertambangan di Indonesia? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, perhatikanlah kajian berikut ini.
a. Minyak Bumi dan GasMinyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai
untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber
energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi
lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energy dari sumber
energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
b. Batu BaraBatu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan
mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah
karbon, hidrogen, dan oksigen.
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang
dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah
tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih
besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari
cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia
merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu
bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di
kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di
Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan
Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
7 c. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit
bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki potensi
bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil
pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya
diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat
(Singkawang).
d. Pasir BesiPasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas
penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok,
Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau
Sebuku (Kalimantan Selatan).
e. EmasEmas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM,
produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas ditambang di Jawa
Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas),
Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa),
Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).
f. TimahTimah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-
lain. Aktivitas penambangan timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau
Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
g. TembagaTembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi,
pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian,
pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh
PT. Freeport.
h. NikelNikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel
ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel
adalah Papua dan Maluku
8
i. AspalAspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal ditambang di
Pulau Buton, Sulawesi Tenggara
j. ManganMangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai
kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa
Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
k. BelerangBelerang banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha,
Jawa Barat.
l. MarmerMarmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan
bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi.
Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-
lain. Marmer ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
m. YodiumYodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol,
kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat.
Yodium ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).
9
10
2.4 EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI BARANG TAMBANG
A. EKSPLORASI
1. Pengertian Eksplorasi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak
tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan;penjajakan.
Menurut situs Wikipedia berbahasa Indonesia: Eksplorasi adalah tindakan atau mencari
atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal,
termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu
bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI):
Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,menetukan
lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk
kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.
Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi adalah
suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,
bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kalayakan” dari endapan bahan
galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis
dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian ini merupakan
dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga keungan
lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi
Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi,
penambangan, pengolahan, pemasaran hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor
yang terkait.
11
2. Tujuan Eksplorasi
Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara
rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan,mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi dan
pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral
untuk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.
3. Tahapan Eksplorasi
Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui empat tahap, yakni :
Survei tinjau , yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional,
pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi
daerah-derah anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk diselifdiki lebih lanjut.
Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah mineralisasi/cebakan
skala regional terutama hasil stud geologi regional dan analisis pengindraan jarak jauh untuk
dilakukannya pekerjaan pemboran. Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini
adalah :
1. Pemetaan Geologi dan Topografi skala 1 : 25.000 samapai skala 1 : 10.000. Penyelidikan geologi
yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi diantaranya : pemetaan geologi,parit uji, sumur uji. Pada
penyelidikan geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan
pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang
dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan
pengambilan contoh berupa batuan terpilih.
2. Pembuatan Sumur Uji
3. Survey geofisika : aerimagnet
4. Hasisnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka.
Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung cebakan mineral
yang potensial.
Kegiatan Penyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal,
misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika, yang tujuanya adalah
untuk mengidentifikasi suatu Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources) yagn
perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan diatas.
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derah yang diselidikii
lebih keci dengan skala peta antara 1 : 50.000 sampai dengan 1 : 25.000. Data yang didapat meliputi
morfologi (topografi) dan kondisi geologi (jenis batuan/startigrafi dan struktur geollogi yang
berkembang). Pengambilan contoh pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan
secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui kadar/kualitas
cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.
12
Exsplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi.
Exsplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi
terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan, lubang bor,
shafts, dan terowongan.
Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan Exsplorasi adalah :
1. Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000
2. Pengambilan contoh dan analisis contoh
3. Penyelidikan geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat
mengetahui struktur bawah permukaan sefrta geometri cebakan mineral. Pada survey ini dilakukan
pengukuran topografi, IP, Geomangit, Geolistrik.
4. Pemboran Inti
5. Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur.
4. Program Eksplorasi
Agar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekonomis, dan tepat sasaran, maka
diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi sebelum
program eksplorasi tersebut dilaksanakan.
Prinsip-prinsip konsep dasar eksplorasi tersebut antara lain:
1. Target eksplorasi
2. Jenis bahan galian (spesifikasi kulitas
3. Pencarian model-model geologi yang sesuai
4. Pemodelan eksplorasi
5. Mengunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi
6. Menentukan midel geologi local berdasarkan keadaan lapangan, dan mendeskripsikan petunjuk-
petunjuk geologi yang akan di mamfaatkan.
7. Penentuan metode –metode eksplorasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk geologi yang
diperlukan.
8. Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenehui kaidah-kaidah dasar dan
perancangan (desain) yaitu :
Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harussesuai dengan keadaan geologi endapan yang
dicari.
Efesien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi yaitu dengan biaya serendah-rendahnya untuk
memperoleh hasil yang sebesarnya-besarnya.
Cost-benifical ; hasil yang diperoleh dapat digunakan (bankable)
13B. EKSPLOITASI
1. Pengertian Eksploitasi
Jika hasil penelitian menunjukkan volume barang tambang cukup banyak dan
pengambilan barang tambang dirasa menguntungkan, maka dapat dilaksanakan eksploitasi.
Eksploitasi adalah kegiatan pengambilan barang tambang dengan cara pengeboran dan
penggalian suatu tempat yang memiliki barang tambang. Eksploitasi atau kegiatan
pertambangan dapat dilakukan dengan cara pertambangan terbuka dan pertambangan
tertutup.
a. Pertambangan terbuka
Pertambangan terbuka adalah pengambilan barang tambang yang posisi barang
tambangnya dekat (tidak terlalu dalam) dari permukaan bumi. Pengambilan barang tambang
tersebut dapat dilakukan dengan cara membuka atau menggali lapisan bumi bagian atas
sampai posisi barang tambang siap diambil. Pada umumnya, pertambangan terbuka ini
dilakukan untuk mengambil barang tambang yang wujudnya padat seperti batubara, marmer,
pasir kuarsa, batu kapur, batu granit, dan kaolin.
b. Pertambangan Tertutup
Pertambangan tertutup adalah pengambilan barang tambang yang posisi barang
tambangnya jauh (dalam) dari permukaan bumi. Pengambilan barang tambang tersebut dapat
dilakukan dengan cara pengeboran atau pembuatan terowongan vertical atau horizontal
dibawah tanah sampai pada posisi barang tambang yang akan diambil.
Pada umumnya, pertambangan tertutup ini dilakukan untuk mengambil barang tambang
yang wujudnya padat, cair, dan gas. Misalnya, batubara, minyak bumi, dan gas alam.
Posisi tambang minyak yang masih berada di dalam bumi ada dua macam, yaitu:
1. Pertambangan minyak bumi di daratan (onshore)
Eksploitasi atau pertambangan minyak bumi dapat dilakukan dengan cara mengebor lapisan
bumi untuk mengambil minyak bumi mentah dari dalam tanah. Minyak bumi mentah tersebut
kemudian dipompa ke luar dan dialirkan ke tempat penimbunan minyak bumi mentah.
2. Pertambangan minyak bumi di lepas pantai diawali dengan membangun anjungan sebagai
tempat tinggal para pekerja. Langkah berikutnya adalah pengeboran di dasar laut untuk
memompa minyak bumi. Setelah minyak bumi dapat dipompa keluar, kemudian ditampung
di kapal Tanker atau dialirkan ke daratan untuk diproses lebih lanjut.
14
Manfaat barang tambang secara umum dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang
social budaya.
a. Manfaat barang tambang di bidang ekonomi.
a) Meningkatkan pendapatan masyarakat
b) Sebagai sumber devisa Negara
c) Memenuhi kebutuhan industry dalam negeri
d) Menggerakkan kegiatan perekonomian nasional
b. Manfaat barang tambang di bidang social budaya
a) Menyediakan berbagai lapangan pekerjaan
b) Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
c) Meningkatkan pengetahuan teknologi khususnya pertambangan
d) Meningkatkan kredibilitas bangsa.
C. REKLAMASI LOKASI TAMBANG
Reklamasi bekas tambang yang selanjutnya disebut reklamasi adalah usaha
memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak
sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energi agar dapat berfungsi secara optimal
sesuai dengan peruntukannya. (Permenhut Nomor: 146-Kpts-II-1999). Rehabilitasi hutan dan
lahan adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk memulihkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas, dan peranannya
dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Parotta (1993) dalam Setiawan
(2003) menyatakan bahwa tujuan rehabilitasi ekosistem hutan yang m engalami degradasi
ialah menyediakan, mempercepat berlangsungnya proses suksesi alami. Selain itu juga untuk
menambah produktivitas biologis, mengur angi laju erosi tanah, menambah kesuburan tanah
dan menambah kontrol biotik terhadap aliran biogeokimia dalam ekosistem yang ditutupi
tanaman. Kata reklamasi berasal dari kata to reclaim yang bermakna to bring back to proper
state, sedangkan arti umum reklamasi adalah the making of land fit for
cultivation. Membuat keadaan lahan menjadi lebih baik untuk dibudidayakan, atau membuat
sesuatu yang sudah bagus menjadi lebih bagus, sama sekali tidak mengandung implikasi
pemulihan ke kondisi asal tapi yang lebih diutamakan adalah fungsi dan asas kemanfaatan
lahan. Arti demikian juga dapat diterjemahkan sebagai kegiatan-kegiatan yang bertujuan
mengubah peruntukan sebuah lahan atau mengubah kondisi sebuah lahan agar sesuai dengan
keinginan manusia
Kegiatan reklamasi meliputi dua tahapan, yaitu:
15
Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang sudah terganggu
ekologinya.
Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatan
selanjutnya.
Sasaran akhir dari reklamasi adalah terciptanya lahan bekas tambang yang kondisinya
aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali sesuai dengan
peruntukkannya.
2.5 PEMANFAATAN BARANG TAMBANG
1. Pemanfaatan Sumber Daya alam
Dalam memanfaatkan sumber daya alam perlu dipertimbangkan nilai dan prinsip
ekoefisiensi (ekonomi efisiensi), artinya dengan tenaga dan biaya untuk mengolah apakah
barang tambang layak digali sehingga perlu diperhitungkan biaya penambangan, besarnya
volume barang tambang, manfaat barang tambang, dan untung ruginya dalam pertimbangan
pe ngelolaan barang tambang tersebut.
Negara kita kaya akan barang tambang. Barang tambang tersebut menyebar di dalam
bumi. Meskipun sudah ditemukan tempat-tempat tambang, namun sebenarnya banyak pula
tempat yang belum diusahakan. Hal ini dapat dimaklumi karena negara kita masih perlu
modal dan tenaga ahli. Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengundang investor asing
(penanam modal asing) untuk membantu pengem bangan pertambangan. Selain mengundang
investor asing, pemerintah juga terus melakukan pendidikan kepada tenaga-tenaga muda agar
mereka dapat turut membantu pembangunan, khususnya pertambangan agar tidak terus-
menerus tergantung dengan negara lain.
Usaha pertambangan ini biasanya diawali dengan penelitian lapang an untuk
mengetahui tempat-tempat yang mengandung bahan tambang atau disebut eksplorasi.
Apabila tempat bahan tambang sudah dipastikan maka dilakukan penggalian maupun
pengeboran atau disebut eksploitasi. Usaha penambangan ini memerlukan waktu, tenaga, dan
biaya yang tidak sedikit
16
2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisiensi
1. Pemanfaatan Sumber Daya alam
Dalam memanfaatkan sumber daya alam perlu dipertimbangkan nilai dan prinsip
ekoefisiensi (ekonomi efisiensi), artinya dengan tenaga dan biaya untuk mengolah apakah
barang tambang layak digali sehingga perlu diperhitungkan biaya penambangan, besarnya
volume barang tambang, manfaat barang tambang, dan untung ruginya dalam pertimbangan
pengelolaan barang tambang tersebut. Negara kita kaya akan barang tambang. Barang
tambang tersebut menyebar di dalam bumi. Meskipun sudah ditemukan tempat-tempat
tambang, namun sebenarnya banyak pula tempat yang belum diusahakan.
Hal ini dapat dimaklumi karena negara kita masih perlu modal dan tenaga ahli. Untuk
mengatasi hal ini pemerintah mengundang investor asing (penanam modal asing) untuk
membantu pengem bangan pertambangan. Selain mengundang investor asing, pemerintah
juga terus melakukan pendidikan kepada tenaga-tenaga muda agar mereka dapat turut
membantu pembangunan, khususnya pertambangan agar tidak terus-menerus tergantung
dengan negara lain.
Usaha pertambangan ini biasanya diawali dengan penelitian lapangan untuk mengetahui
tempat-tempat yang mengandung bahan tambang atau disebut eksplorasi. Apabila tempat
bahan tambang sudah dipastikan maka dilakukan penggalian maupun pengeboran atau
disebut eksploitasi. Usaha penambangan ini memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak
sedikit.
2. Pengelolaan Bahan Tambang Berdasarkan Kegunaannya dan Pemanfaatannya
Usaha pertambangan tentu saja tidak boleh dilakukan sembarangan mengingat ada
bahan-bahan tambang yang tidak dapat diperbarui, maksudnya bahan tambang tersebut akan
habis apabila diambil sekali dan dalam jumlah yang besar.
Berdasarkan kegunaannya, bahan tambang dapat dibagi menjadi pertambangan bijih,
energi, dan mineral.
a. Pertambangan Bijih/Logam
Pertambangan ini meliputi bijih besi, bauksit, timah, nikel, tembaga, emas, dan perak.
1) Bijih Besi
Beberapa macam bijih besi antara lain sebagai berikut.
a) Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan
Sulawesi Tenggara.
17
b) Bijih besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah.
c) Bijih besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu, Lampung, Sumatera
Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Setelah digali dan disemprot de
ngan air, akan dihasilkan konsentrat besi. Pabrik pelebur besi baja Indonesia terdapat di
Cilegon, yaitu PT Krakatau Steel.
2) Bauksit (Biji Aluminium)
Bauksit merupakan mineral yang ringan, kuat, dan tidak berkarat. Tambang bauksit
dihasilkan di Kepulauan Riau, Pulau Bintan, Pulau Bintang, dan Singkawang.
3) Timah
Timah termasuk salah satu hasil mineral yang terpenting di Indonesia. Manfaat timah,
yaitu untuk kaleng, patri, huruf cetak, tube, kertas timah, dan lain-lain. Tambang timah
terdapat di pulau Singkep, Bangka, Belitung, dan lepas pantai di sekitarnya. Hasil tambang
timah di darat disebut timah primer, sedangkan yang di lepas pantai disebut timah sekunder.
Di Indonesia banyak dihasilkan timah sekunder dan menjadi pabrik peleburan timah terbesar
ketiga setelah Bolivia dan Malaysia.
4) Nikel
Biji nikel terdapat dalam tanah hasil pelapukan peridotit atau serpentit. Daerah-daerah
pertambangan nikel di Indonesia antara lain Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau Halmahera,
Pulau Gag di Irian Jaya, di sekitar Kolaka (Sulawesi Tenggara) berpusat di Ponalo, dan
Pegunungan Verbeek berpusat di Soroako.
5) Seng
Terdapat di beberapa daerah Indonesia, antara lain Jawa Timur, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi
Tenggara. Pengolahan seng menjadi seng lembaran dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
swasta di kota-kota besar.
6) Intan
Tambang intan terdapat di Kalimantan Selatan, terletak di sekitar Sungai Kusan dan
Riam Kanan Kiri. Penggalian dipusatkan di Simpangempat (dekat Martapura) oleh PN Aneka
Tambang. Di samping itu, rakyat juga melaksanakan penggalian dengan cara mendulang.
Pendulangan intan oleh rakyat yang terkenal di Cempaka I (dekat Banjar Baru). Kota
Martapura merupakan tempat penggosokan intan yang terkenal di Indonesia.
18
7) Tembaga
Tembaga terdapat di Cikotok (Banten Selatan), Songkarapi (Sulawesi Selatan), dan
Kompara (Irian Jaya). Tembaga yang sudah ditambang baru terdapat di Irian Jaya,
diusahakan dengan modal Jepang dan Amerika. Bijih tembaga tersebut diolah di pabrik (di
Kota Tembagapura) yang didirikan pada ketinggian 2.600 m dan menghasilkan konsentrat
dengan kadar 26%. Konsentrat itu diangkut ke pelabuhan dekat muara Sungai Tipuka dengan
saluran pipa yang panjangnya 100 km. Tembaga banyak diekspor ke Jepang.
8) Emas dan Perak
Tambang emas dan perak terdapat di Rejang Lebong (Bengkulu) dan Banten Selatan
(Jawa Barat). Penambangannya dilakukan oleh PN Aneka Tambang di Cikotok, kemudian
diangkut ke Jakarta, dan diolah oleh PN Logam Mulia menjadi emas/perak batang.
b. Pertambangan yang Menghasilkan Energi
Pertambangan ini terdapat pada minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
1) Minyak Bumi
Minyak bumi menurut Sujiran Resosudarmo terjadi dari plankton atau mikroorganisme yang
tertimbun berjuta-juta tahun di dasar laut. Hal ini terjadi karena penguraian secara kimia yang
tidak sempurna. Mikro organisme yang banyak mengandung lemak berubah menjadi lumpur
busuk yang berada di antara lapisan pasir dan tanah kedap yang disebut sapropelium. Akibat
tekanan yang semakin besar dan temperatur yang semakin tinggi maka sapropelium berubah
menjadi minyak bumi.
Pertambangan minyak bumi di Indonesia ditangani oleh Pertamina, yang dalam kegiatan
eksplorasi dan eksploitasinya meng adakan perjanjian kerja sama bagi hasil dengan sejumlah
besar perusahaan asing.
Daerah-daerah minyak bumi di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a) Jawa: daerah Delta Sungai Brantas, Cepu, dan Jatibarang, pabrik penyulingan di
Wonokromo dan Cepu.
b) Sumatera: terdapat di Peureulak - Langkat, Dataran Riau (sekitar Pekanbaru), Jambi, dan
Palembang, pabrik penyulingannya di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, dan Sungai Gerong.
c) Kalimantan: terdapat di Pulau Bunyu dan Tarakan, sekitar Sungai Mahakam, pabrik
penyulingannya di Balikpapan.
d) Maluku/Seram: di Bula.
e) Irian Jaya: terdapat di Sorong dan Babo.
19
f) Lepas pantai: lepas pantai sebelah timur Balikpapan (Ataka), lepas pantai Aceh Timur,
Laut Jawa (Shinta dan Arjuna), dan lepas pantai Sumatera bagian tenggara (Zeida dan Cita).
2) Gas Alam
Gas alam dapat ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam didapatkan
di lapangan minyak Arun (Aceh), Badak (di Bontang, Kalimantan Timur), dan di Kepulauan
Natuna. Sesudah dicairkan disebut LPG (Liquid Petroleum Gas) dan LNG (Liquid Natural
Gas) yang kemudian diekspor ke Jepang, USA, dan Singapura
3) Batu Bara
Batu bara Indonesia menurut Sujiran Resosudarmo terbentuk pada zaman tertier. Batu
bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun.
Semakin tua umur batu bara kadar bakarnya juga semakin tinggi. Batu bara yang terbentuk
pada zaman karbon merupakan batu bara yang bermutu tinggi, sedangkan yang terbentuk
pada zaman tertier mutunya kurang baik dan disebut batu bara muda.
Daerah-daerah pertambangan batu bara di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a) Pertambangan Bukit Asam (Sumatera Selatan), di sepanjang Sungai Lematang, Pusatnya
Tanjung Enim.
b) Pertambangan Umbilin (Sumatera Barat) dengan pusatnya di Sawahlunto. Cadangan batu
bara ditemukan pula di Sungai Berau (Kali man tan Timur), Pulau Laut, Lampung, dan muara
Bungo (Jambi).
3. Jenis-jenis dan Proses Pemanfaatan Barang Tambang
Bahan tambang dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Adapun
pemanfaatannya antara lain sebagai berikut.
a. Besi dapat digunakan untuk membuat jembatan, jalan kereta api, kons truksi bangunan, dan
industri mobil.
b. Aluminium merupakan logam yang ringan dan kuat yang digunakan untuk membuat badan
pesawat terbang, kapal laut, alat dapur, perkakas rumah tangga, uang logam, dan sebagainya.
c. Timah digunakan sebagai bahan untuk membuat kaleng, tube, bahan pelapis besi agar tidak
berkarat dan untuk patri. Logam ini sangat lunak sehingga dapat dibuat sangat tipis hampir
serupa dengan kertas. Kertas timah dipakai untuk pembungkus rokok dan permen.
d. Nikel untuk bahan campuran dalam industri besi baja agar kuat dan tahan karat.
e. Tembaga untuk bahan kabel dan industri barang-barang perunggu dan kuningan.
f. Emas dan perak untuk bahan perhiasan.
20
g. Seng dan Plumbum untuk atap rumah dan industri rumah tangga.
h. Intan sebagai bahan perhiasan dan pemotong kaca.
i. Minyak bumi untuk penerangan rumah, tenaga penggerak mesin pabrik, untuk bahan bakar
kendaraan bermotor.
j. Gas alam untuk bahan bakar rumah tangga dan industri.
k. Batu bara sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan bahan mentah untuk cat, obat-obatan,
wangi-wangian, dan bahan peledak.
l. Batu gamping dan batu kapur banyak digunakan untuk bahan bangunan, bahan utama
pembuatan semen dan bahan ikutan pada peleburan bijih besi. Kapur juga berguna untuk
pupuk bagi tanah yang kekurangan zat kapur. Tanah semacam ini banyak dijumpai di daerah
bekas rawa.
m. Yodium untuk campuran obat penyakit gondok.
n. Belerang untuk campuran obat penyakit kulit.
o. Fosfat digunakan untuk bahan bakar industri pupuk.
p. Tanah liat merupakan bahan dasar untuk pembuatan batu bata dan gerabah.
q. Kaolin sebagai bahan pembuat porselin dan keramik.
r. Pasir kuarsa merupakan bahan untuk membuat kaca, gelas, dan piring.
s. Batu granit untuk bahan bangunan.
t. Platina (emas putih) untuk perhiasan.
u. Wolfram untuk industri listrik.
v. Tras untuk bahan semen.
w. Batu pualam (marmer) untuk lantai dan pelapis baja.
x. Batu gips untuk industri kecil dan untuk membuat alat peraga bidang kedokteran.
y. Asbes berguna untuk industri bangunan (atap rumah).
4. Peranan Tambang Dalam Pembangunan Indonesia
Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya raya akan bahan tambang. Bahan
tambang di Indonesia ditemukan di darat dan di laut. Untuk mendapatkan serta mengolah
bahan tambang tersebut diperlukan banyak modal, tenaga ahli, dan teknologi tinggi.
Pemerintah menghimpun kesemuanya ini dari dalam maupun dari luar negeri.
21
Peranan barang tambang dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia sebagai
berikut.
a. Mengurangi pengangguran karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja.
b. Menambah pendapatan negara karena bahan tersebut dapat di ekspor ke luar negeri.
c. Memajukan industri dalam negeri.
d. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi di Indonesia.
2.6 TATA KELOLA PERTAMBANGAN INDONESIA
Aturan pelaksana UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
pengembangan sistem data dan informasi, pelaksanaan pengawasan dan pengoptimalan
penerimaan negara.
Dasar kebijakan publik di bidang pertambangan adalah UUD 1945 pasal 33 ayat 3
yang menyatakan bahwa: bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dalam era desentralisasi saat ini maka kegiatan pertambangan tidak terpisahkan lagi
dengan pengambilan kebijakan di tingkat daerah sehingga:
Pertama. Pemerintah pusat hendaknya memberikan kewenangan yang lebih besar
kepada daerah untuk mengelola kegiatan pertambangan yang melibatkan sebanyak mungkin
peran serta masyarakat lokal.
Kedua. Apabila risikonya tidak besar serta teknologinya dikuasai dan
permasalahannya hanya modal, maka dana dapat dikumpulkan melalui beberapa cara, yaitu:
a. Sebagian pendapatan pemerintah dari sektor pertambangan umum yang sudah memberikan
keuntungan banyak (misal: batu bara). Pendapatan tersebut dapat digunakan untuk eksplorasi
dan investasi pada sektor-sektor pertambangan lainnya.
b. Membentuk Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas mengelola kekayaan mineral di
daerah tersebut seoptimal mungkin dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan.
c. Aspek lingkungan baik fisik maupun sosial harus dipertimbangkan dalam setiap kontrak
pertambangan dan pengusaha pertambangan harus menyediakan biaya untuk mengatasi
permasalahan lingkungan tersebut.
22
Ketiga, Menurut ahli ekonomi Kaldor dan Hicks suatu tindakan dikatakan bermanfaat
apabila golongan yang memperoleh manfaat dari usahanya dapat memberi kompensasi bagi
golongan yang menderita kerugian akibat usaha tersebut sehingga posisi golongan kedua
tersebut paling jelek sama seperti sebelum adanya usaha tersebut dan golongan pertama
masih untung. Golongan kedua tersebut dapat berupa alam maupun masyarakat. Jadi, tidak
adil bila ada suatu usaha yang kemudian menyebabkan lingkungan menjadi lebih rusak atau
masyarakat menjadi lebih menderita dibandingkan keadaan sebelum adanya usaha tersebut.
Peran pemerintah daerah akan menjadi lebih besar dalam penanganan dampak lingkungan
pertambangan ini, sehingga penguatan institusi di tataran lokal akan menjadi semakin
signifikan.
Keempat, sumberdaya alam sebagai sumber untuk kegiatan pertambangan dan energi
dimanfaatkan dari sistem ekologi oleh karena itu syarat mendasar yang harus dipatuhi adalah
tidak melanggar daya dukung ekosistem. Untuk dapat memanfaatkan sebanyak-banyakinya
sumber daya alam yang terkandung di bumi Indonesia, konsep eko-efisiensi harus menjadi
acuan utama yaitu memanfaatkan sebanyak-banyaknya dan membuang atau memboroskan
sesedikit mungkin yang juga berarti meminimumkan limbah. Dapat disimpulkan bahwa eko-
efisiensi sekaligus akan meningkatkan efisiensi ekonomi. Untuk itu ekonomi lingkungan
perlu diperhitungkan dalam setiap aktifitas pertambangan.
23
BAB III
ISI & PEMBAHASAN
3.1 Studi Kasus
PT. Freeport merupakan perusahaan pertambangan emas terbesar di dunia
yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Freeport-McMoRan Copper & GoldInc. Perusahaan
ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia yang hampir sama dengan 2
persen PDB Indonesia. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di
Papua,masing-masingtambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di
kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika,Provinsi Papua. Ini menunjukkan bahwa PT.
Freeport Indonesia sanggat mempengaruhipendapatan Indonesia karena dengan harga emas
mencapai nilai tertinggi dalam 25tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport
diperkirakan akan mengisi kaspemerintah sebesar 1 miliar dolar per tahun, selama harga
emas menggalami kenaikanharga. Tetapi tidak dapat dielak bahwa dampak besar berupa
kerusakan lingkungan telah terjadi karena
Adapun kasus/peristiwa yang terjadi terhadap keberadaan PT.Freeport Indonesia, Di
Papua yaitu :
A. Kasus Peristiwa
ü 21 Februari 2006,terjadi pengusiran terhadap penduduk setempat yang melakukan
pendulangan emas dari sisa-sisa limbah produksi Freeport di Kali KaburWanamon.
Pengusiran dilakukan oleh aparat gabungan kepolisian dansatpam Freeport. Akibat
pengusiran ini terjadi bentrokan dan penembakan. Penduduk sekitar yang mengetahui
kejadian itu kemudian menduduki dan menutup jalanutama Freeport di Ridge Camp, di Mile
72-74, selama beberapa hari. Jalan itu merupakan satu-satunya akses ke lokasi pengolahan
dan penambangan Grasberg.
ü 22 Februari 2006, sekelompok mahasiswa asal Papua beraksi terhadap penembakan di Timika
sehari sebelumnya dengan merusak gedung Plasa 89 diJakarta yang merupakan gedung
tempat PT Freeport Indonesia berkantor.
ü 23 Februari 2006, masyarakat Papua Barat yang tergabung dalam SolidaritasTragedi Freeport
menggelar unjuk rasa di depan Istana, menuntuk presidenuntuk menutup Freeport Indonesia.
Aksi yang sama juga dilakukan olehsekitar 50 mahasiswa asal Papua di Manado. 8.
ü 25 Februari 2006, karyawan PT Freeport Indonesia kembali bekerja setelahpalang di Mile 74
dibuka.9.
24
ü 27 Februari 2006, Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat mendudukikantor PT
Freeport Indonesia di Plasa 89, Jakarta. Aksi menentang Freeport juga terjadi di Jayapura dan
Manado
ü 28 Februari 2006, Demonstran di Plasa 89, Jakarta, bentrok dengan polisi.Aksi ini
mengakibatkan 8 orang polisi terluka.11.
ü 1 Maret 2006, demonstrasi selama 3 hari di Plasa 89 berakhir. 8 aktivis LSM yang
mendampingi mahasiswa Papua ditangkap dengan tuduhan menyusup kedalam aksi
mahasiswa Papua. Puluhan mahasiswa asal Papua diMakassar berdemonstrasi dan merusak
Monumen Pembebasan Irian Barat.12.
ü 3 Maret 2006, masyarakat Papua di Solo berdemonstrasi menentang Freeport. 13.
ü 7 Maret 2006, demonstrasi di Mile 28, Timika di dekat bandar udara Moses Kilangin
mengakibatkan jadwal penerbangan pesawat terganggu.14.
ü 14 Maret 2006, massa yang membawa anak panah dan tombak menutup
ü checkpoint
ü 28 di Timika. Massa juga mengamuk di depan Hotel Sheraton. 15.
ü 15 Maret 2006, Polisi membubarkan massa di Mile 28 dan menangkapdelapan orang yang
dituduh merusak Hotel Sheraton.Dua orang polisi terkena anak panah.16.
ü 16 Maret 2006, aksi pemblokiran jalan di depan KampusUniversitas
Cendrawasih, Abepura, Jayapura,oleh masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam
Parlemen Jalanan dan Front Pepera PB Kota Jayapura,berakhir dengan bentrokan berdarah,
menyebabkan 3 orang anggotaBrimob dan 1 intelijen TNI tewas dan puluhan luka-luka baik
dari pihak mahasiswa dan pihak aparat.17.
ü 17 Maret 2006, Tiga warga Abepura, Papua, terluka akibat terkena pelurupantulan setelah
beberapa anggota Brimob menembakkan senjatanya ke udaradi depan Kodim Abepura.
Beberapa wartawan televisi yang meliput dianiayadan dirusak alat kerjanya oleh Brimob.18.
ü 22 Maret 2006, satu lagi anggota Brimob meninggal dunia setelah beradadalam kondisi kritis
selama enam hari19.
ü 23 Maret 2006, lereng gunung di kawasan pertambangan terbuka PT FreeportIndonesia di
Grasberg, longsor dan menimbun sejumlah pekerja. 3 orangmeninggal dan puluhan lainnya
cedera.20.
ü 23 Maret 2006,Kementerian Lingkungan Hidup mempublikasi temuan pemantauan dan
penataan kualitas lingkungan di wilayah penambangan PT
25
ü Freeport Indonesia. Hasilnya, Freeport dinilai tak memenuhi batas air limbahdan telah
mencemari air laut dan biota laut.21.
ü 18 April 2007,sekitar 9.000 karyawan Freeport mogok kerja untuk menuntut perbaikan
kesejahteraan. Perundingan akhirnya diselesaikan pada 21 Aprilsetelah tercapai kesepakatan
yang termasuk mengenai kenaikan gaji terendah22.
ü 21 Oktober 2011,sekitar tiga orang tewas akibat insiden penembakan di kawasan Freeport
Timika Papua. Marcelianus, seorang personel polriberpangkat Brigadir Polisi Satu juga tewas
tertembak
B. Beberapa pernyataan dari PTFI
Hal ini merupakan inti dari konsep pembangunan berkelanjutan yang kami lakukan.
Dengan berkarya guna mencapai pembangunan berkelanjutan dalam kegiatan dan program
usaha, kami ikut menjaminlingkungan hidup dan masyarakat yang sehat di wilayah kerja
kami dan masyarakat disekitar kami, yang menjadi sangat penting bagi keberhasilan kami di
masa depan.PTFI juga tergolong dalam perusahaan multinasional. Perusahaan yang
hasilproduksinya di jual keluar negara dari tempat produksi perusahaan tersebut.
Kami merupakan penghasil terbesar konsentrat tembaga dunia daribijih mineral yang
juga mengandung emas dalam jumlah yang berarti. Kamisadari bahwa kebutuhan ekonomi
tersebut perlu diimbangi dengan kebutuhansosial dan lingkungan hidup, sehingga dalam
memenuhi tuntutan generasimasa kini, kami tidak mengganggu kesinambungan kehidupan
generasi dimasa datang. Hal ini merupakan inti dari konsep pembangunan berkelanjutanyang
kami lakukan. Dengan berkarya guna mencapai pembangunanberkelanjutan dalam kegiatan
dan program usaha, kami ikut menjamin lingkungan hidup dan masyarakat yang sehat di
wilayah kerja kami danmasyarakat di sekitar kami, yang menjadi sangat penting bagi
keberhasilankami di masa depan
Pada intinya PTFI hanya mengambil, mengolah, serta memberikan patokan harga
jual. Alokasi dana sebagian keuntungan untuk menutupi kewajiban dalam melestarikan alam
sekitar papua dengan memberikan sedikit hal yang dianggap bermanfaat bagi egara kita
seperti Rumah Sakit, Bantuan dana keamanan, Pengambilan tenaga kerja dari Indonesia pada
bagian tertentu.
Gambaran dan evaluasi pengelolaan lingkungan PTFI urusan sosial danbudaya Irian Jaya?
Freeport-McMoRan Copper & Gold (FCX) merupakan perusahaaninduk dari PTFI.
Chairman FCX James R. Moffett dan CEO FCX Richard C.
Adkerson menyampaikan: “Kami prihatin atas dampak dari mogok kerja
26
terhadap karyawan PTFI dan keluarga mereka, dan Manajemen PTFI tengahberupaya
menyelesaikan perundingan secepat mungkin. Penawaran yang kamisampaikan cukup adil
dan besar, dan tim Manajemen PTFI memilikikomitmen untuk mempertahankan kondisi dan
lingkungan kerja yangkondusif, bersaing dan nyaman bagi karyawan kami. Kekerasan dan
tindakanintimidasi yang dilakukan terhadap karyawan yang memilih untuk tetapbekerja dan
kerusakan yang dilakukan terhadap sarana dan prasaranaPerusahaan tidak menguntungkan
para pemangku kepentingan dan merupakantindakan melanggar hukum. Kami menghargai
dukungan dari PemerintahIndonesia dan Pemerintah Daerah untuk melindungi Perusahaan
yangmerupakan obyek vital nasional, dan bersama ini kami menghimbau semuapemangku
kepentingan agar dapat bekerja sama dengan Presiden DirekturPTFI Armando Mahler dan
anggota Manajemen PTFI untuk menyelesaikanperundingan PKB secara baik dan
memulihkan penegakkan hukum dan ketertiban di wilayah Mimika, Papua".
Pada intinya PTFI melakukan gambaran dan evaluasi dalam bidang sosial yaitu dengan
mempertahankan kondisi dan lingkungan kerja yang kondusif dengan menaikan gaji para
karyawan yang berasal dari dalam negeri, tapi menurut kelompok kami kenaikan gaji tersebut
berdasarkan mogok kerja yang dilakukan para keryawan. Dan kemungkinan apabila tidak
adanya mogok kerja maka tidak ada kenaikan gaji karyawan.
C. Analisis Dampak Sosial, Ekonomi ,Dan Lingkungan Yang Ditimbulkan PTFI
Kasus PT Freeport dengan masyarakat dan buruh pegawai sama-sama bersitegang,
tidak adanya kesepakatan diantara semua pihak terkait membuat masalah semakin
berkepanjangan. Pemerintah yang sedang asyik dengan politik dan pencitraan, seakan
menganggap ini sebagai lahan mencari nafkah.
Tak terkecuali Kesatuan Polisi yang menjadi satpam Freeport melawan rakyat Papua
yang merasa terdholimi. Sehingga konflik melebar pada emosional rakyat yang banyak
melakukan langkah separatis dan bergabung dengan OPM gerakan Papua Merdeka.
Jika keadaan ini tidak cepat diselesaikan oleh semua pihak yang asyik nina-bobo
dengan kepentingan-kepentingan kemaslahatan dirinya sendiri, justru semua pihak akan
mengalami kerugian pada akhirnya.
Pembahasan mengenai kasus ini dalam menghadapi krisis internal antara Perusahaan
dan Karyawan, dan krisis Eksternal anata Perusahaan dan Masyarakat.
27
Berbicara mengenai kesenjangan sosial dalam masyarakat, merupakan pembahasan
yang tidak akan pernah habisnya. Akan ada banyak hal terkait dengan masalah sosial, karena
berbagai hambatan pasti silih berganti. Salah satu contohnya saat ini yang lagi memanas
adalah konflik PT. Freeport dengan para pekerja yang mandek kerja yang sebenarnya hanya
meminta kenaikan gaji dan masyarakat Papua yang butuh rasa aman dan nyaman.
Jika dikaitkan masalah ini dengan menggunakan teori sistem menurut Katz dan Khan
yang pernah menerangkan bahwa kebanyakan interaksi kita dengan orang-orang merupakan
tindakan komunikatif baik secara verbal dan non-verbal. Komunikasi – pertukaran informasi
dan tranmisi makna – adalah inti dari sistem sosial atau organisasi. Komunikasi merupakan
penghubung di antara orang-orang dalam organisasi, dan komunikasi yang berjalan dengan
efektif dan tanpa mengalami hambatan yang berarti.
Adanya misscommunication antara Satpam PT. Freeport Indonesia dan Polisi dengan
pengaman dari PT Grup 4 Securicor yang mengenakan perlengkapan keamanan lengkap,
pada Rabu, 21 September 2011. Satuan pengamanan bayaran tersebut yang keluar dari dalam
terminal pekerja Gorong-gorong bersitegang dengan Satpam dan Polisi yang berjaga-jaga.
Menurut Wakil Komandan Kepolisian Resor Mimika, Komisaris Polisi Mada Indra Laksanta,
hanya terjadi misscommunication. Mereka berniat membantu pengamanan tapi tidak ada
komunikasi dan koordinasi.
Hari sebelumnya, 20 september malam, Kepala Bidang Organisasi SPSI Freeport,
Virgo Sollosa, menyampaikan pesan ke sejumlah wartawan bahwa pihaknya mengidentifikasi
ada beberapa mobil yang digunakan untuk mengintimidasi pekerja yang melakukan aksi
mogok kerja. Terkesan ada upaya mempropaganda karyawan agar mau naik bekerja dan
memancing emosional karyawan yang sedang menggelar aksi agar terjadi konflik
Analisa kasus di atas menampakkan bahwa adanya hubungan kausal yang
fundamental antara PT. Freepot dengan para karyawan berkaitan dengan komunikasi yang
tidak efektif, pertukaran dan penyebaran informasi yang tidak terkoordinir, dan tidak adanya
kesamaan tujuan dalam pencapaian kerja organisasi, pihak perusahaan yang menginginkan
karyawan berkerja dan keinginan karyawan yang bertolak belakang dengan mengadakan aksi
mogok kerja.
28
Berbagai kekerasan yang terjadi di Papua semakin membuat rakyat Papua sengsara.
Langkah represif aparat kepolisian, justru semakin membuat situasi mencekam. Polisi sebagai
pengaman dan pelindung masyarakat justru menjelma menjadi momok yang menakutkan
serta menjadi musuh masyarakat, dan seakan mati-matian menjaga dan melindungi
kepentingan Freeport.
Berdasarkan pemahaman teori sistem adalah setiap bagian berpengaruh pada
keseluruhan atau sesuatu tidak dapat ada tanpa keberadaan yang lain. Maka seluruh aspek
harus diperhatikan atau dianggap penting. Namun, seakan tidak mengindahkan sistem yang
harus dilaksanakan oleh kepolisian sebagai pengayom masyarakat dan beralih menjadi
pengaman bayaran dari pihak Freeport.
Jelas sekali ketika penyanyi asal Papua Edo Kondologit dalam sebuah diskusi di
Jakarta, Selasa (1/11/2011). Menurut Edo, rasa aman di papua menjadi barang yang mahal,
karena tidak pernah diamankan oleh aparat di daerah tersebut dengan baik.
Patut dipertanyakan peran negara dalam menjamin kehidupan rakyatnya. Karena,
selama ini sikap Pemerintah terkesan membiarkan berbagai konflik yang terjadi di Papua.
Keinginan dari rakyat Papua menurut Edo, hanya hidup selayaknya, bisa cukup makan.
Masih banyak masalah seperti kemiskinan, kesehatan masih menjadi masalah utama di tanah
Papua.
Bukan tidak mungkin jika pada akhirnya yang juga saat ini banyak pemberontakan di
Papua dilakukan oleh orang Papua yang memperjuangkan kemerdekaan dan ingin
memisahkan diri dengan Indonesia. Jika keadaan ini tidak diperhatikan betul baik oleh
Pemerintah, pihak Freeport, Kepolisian, dan masyarakat.
Karena, adanya keinginan hidup yang layak mereka melakukan aksi yang sebenarnya
ingin mengajak Pemerintah untuk memperhatikan nasib rakyat Papua. Serta mengubah cara
pandang pemerintah pusat terhadap masyarakat Papua perlu diubah. Selama ini rakyat Papua
sering dipandang sebagai orang yang memberontak dan pendukung tindakan separatisme.
Bukan hanya meng-anak emaskan Freeport dan mengesampingkan masyarakat Papua.
Perhatian yang harus dilakukan Pemerintah berhubungan dengan cara pandang,
adalah menganggap orang Papua sebagai anak bangsa yang tidak puas terhadap kelakuan
Pemerintah saat ini. Stigma ini yang harus diubah, agar orang Papua tidak terus mengalami
kekecewaan yang besar terhadap pemerintah.
29
Elemen-elemen terkait
Elemen-elemen yang terkait dengan Freeport antara lain :
a. Pemerintah Pusat
b. ESDM
c. KEMENAKERTRANS
d. DPR
e. DPRD
f. Gubernur
g. Walikota
h. Bupati
i. TNI dan POLRI
j. Buruh dan Masyarakat Papua
k. LSM
l. Negara lain yang terkait, Amerika, Australia, Inggris
PT Freeport Inonesia, Bukan Sekedar Masalah Renegosiasi Tapi Menegakkan Kedaulatan
RI
Sudah 44 tahun aktivitas pertambangan emas PT Freeport-McMoran Indonesia
(Freeport) bercokol di tanah Papua. Namun selama itu pula kedaulatan negara ini terus
diinjak-injak oleh perusahan asing tersebut. Pada Kontrak Karya (KK) pertama pertambangan
antara pemerintah Indonesia dan Freeport yang dilakukan tahun 1967 memang posisi tawar
pemerintah RI masih kecil, yaitu hanya sekedar pemilik lahan. Dibandingkan PT Freeport
yang memiliki tenaga kerja dan modal tentu posisi tawar pemerintah saat itu masih kecil.
Namun setelah 44 tahun apakah posisi tawar pemerintah Indonesia masih rendah? Tentu
tidak!
Mengacu pada UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara yang
mengamanatkan pemerintah Indonesia untuk melakukuan renegosiasi kontrak seluruh
perusahaan tambang asing yang ada di negeri ini. UU ini menggantikan UU Nomor 11 tahun
1967 yang disahkan pada Desember 1967 atau delapan bulan pasca penandatanganan KK.
Berdasarkan data Kementrian ESDM, sebanyak 65 persen perusahaan tambang sudah
berprinsip setuju membahas ulang kontrak yang sudah diteken. Akan tetapi sebanyak 35
persen dari total perusahaan tersebut masih dalam tahap renegosiasi, salah satunya adalah
pengelola tambang emas terbesar di dunia yaitu Freeport.
30
Menurut Direktur dan CEO Freeport Indonesia, Armando Mahler, menyatakan bahwa
kontrak pertambangan yang dimiliki perusahaan dengan pemerintah Indoneisa sudah cukup
adil bagi semua pihak. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak Freeport enggan untuk patuh
kepada UU yang berlaku, yaitu UU no. 4 tahun 2009 tentang Minerba. Dari sini terlihat
bahwa kasus Freeport ini tidak hanya merugikan negara triliunan rupiah akan tetapi juga
menginjak-injak kedaulatan Republik ini dengan tidak mau patuh terhadap UU yang berlaku.
Menurut seorang pengamat Hankam, Bapak Soeripto, Konflik yang mendasasari kasus
Freeport ini adalah Kontrak Karya (KK) yang telah melecehkan Indonesia.
Salah seorang pengamat Hankam yang sudah senior, Bapak Soeripto, menyatakan
bahwa PT Freeport telah memberikan sejumlah dana kepada aparat keamanan TNI/POLRI
dalam rangka menjaga keamanan Freeport di atas tanah Papua. Hal ini jelas menentang UU
karena menurut UU pembiayaan aparat keamanan untuk perlidungan objek vital nasional
harus bersumber dari APBN bukan dari perusahaan asing. Akibatnya banyak putra daerah
Papua yang merasa asing di rumah mereka sendiri. Dari sini terkesan bahwa aparat keamanan
justru lebih membela kepentingan asing daripada kepentingan bangsanya sendiri. Padahal
mereka harusnya menindak Freeport yang notabene telah merusak lingkungan dengan
membuat lubang tambang di Grasberg dengan diameter lubang 2,4 kilometer pada daerah
seluas 499 ha dengan kedalaman mencapai 800 m2 . Dampak lingkungan yang Freeport
berikan sangat signifikan, yaitu rusaknya bentang alam pegunngan Grasberg dan Ersbeg.
Kerusakan lingkungan telah mengubah bentang alam seluas 166 km2 di daerah aliran sungai
Ajkwa.
PT Freeport McMoran Indonensia pun telah berlaku semena-mena kepada karyawan
Freeport Indonesia yang kebanyakan adalah orang asli Indonesia. Menurut pengakuan Bapak
Tri Puspita selaku Sekretaris Hubungan Industri Serikat Pekerja Freeport Indonesia, Freeport
bersifat eksklusif sehingga akses untuk ke rumah sakit ataupun mess pun juga sulit. Lebih
jauh lagi, standart yang dimiliki pekerja Freeport dari Indonesia sama dengan seluruh
karyawan Freeport yang ada di seluruh dunia akan tetapi gaji yang diterima oleh pekerja dari
Indonesia hanya separuhnya. Menariknya lagi, menurut laporan dari Investor Daily tanggal
10 Agustus 2009, dikatakan bahwa pendapatan utama PT Freeport McMoran adalah dari
operasi tambabangnya yang ada di Indonesia, yaitu sekitar 60%. Sampai saat ini karyawan
Freeport tengah menjalankan aksi mogok kerja dengan menuntut kenaikan gaji US$ 4 per
jam. Sampai sekarang pihak management Freeport tidak menyetujui tuntutan pekerja
Indonesia tersebut.
31
Bukan keadilan yang didapatkan pekerja Freeport dari Indonesia yang menuntut
kenaikan gaji
akan tetapi tudingan sebagai kelompok separatis lah yang mereka dapat. Padahal mereka
hanya menuntut hak-haknya sebagai warga negara untuk memperoleh kesejahteraan.
Menurut seorang pakar ekonomi dari Universitas Padjajaran sekaligus aktivis LSM
Econit, Ibu Hendri, setidaknya ada tiga alasan mengapa solusi Freeport ini bukan sekedar
negosiasi. Pertama, Yaitu meluruskan aturan perundang-undangan yang menyimpangkan
amanah konstitusi (Pasal 33 UUD 1945). Kedua, Renegoisasi atau perubahan Kontrak Karya
(KK) yang tidak memakai dasar konstitusi tidak akan memberikan manfaat bagi kepentingan
rakyat Indonesia. Dan yang terakhir, rakyat Papua secara khusus dan bangsa Indonesia secara
umum membutuhkan dana yang besar untuk mengerjar ketertinggalan dalam membangun
manusia maupun fasilitas yang diperlukan untuk mendukung pelayanan sosial dan kemajuan
ekonomi.
Indonesia sebagai bangsa yang besar, harusnya tidak hanya mengejar keuntungan
finansial seperti pajak, deviden ataupun pembagian royalti dari sektor pertambangan akan
tetapi juga harus fokus pada keuntungan ekonomi, ungkap Ibu Hendri. Pemerintah harus
mempunyai visi besar dalam mengelola SDA yang dimiliki. Dalam hal ini, pemerintah harus
mempunyai koridor kebijakan yang jelas mengenai bagaimana pemanfaatan segala sumber
daya alam yang dimiliki untuk kemajuan ekonomi bangsa Indonesia. Sebagai contohnya,
pemerintah China tidak serta merta segera mengekspor kandungan batu bara yang dimiliki
secara besar-besaram ke pasar dunia akan tetapi China menahan produk batu baranya dalam
negeri untuk kepentingan dalam negeri sendiri tersebut untuk mendorong kemajuan ekonomi
negeri tersebut, dalam hal ini sumber energi.
Pak Soeripto yang juga selaku mantan anggota Badan Intelejen Negara (BIN)
mengemukakan analisis yang menarik, menurut beliau, pasca Perang Dingin, selayaknya
bangsa Indonesia sadar bahwa trend perang dalam masa sekarang adalah perang untuk
memperebukan sumber daya alam atau resource war. Sekarang negara-negara besar sedag
berperang untuk merebutkan sumber daya alam. Dan ini suah terjadi di berbagai negara
seperti Iraq, Afganistan, Kongo, Libya, dll. Urusan perebutan masalah sumber daya alam ini
sejatinya tidak memperdulikan berapa korban jiwa yang jatuh. Begitu juga masalah Freeport,
kita tahu sendiri akhir-akhir ini masih sering terjadi aksi penembakan di Papua yang menelan
korban baik kalangan aparat keamanan ataupun putra daerah Papua sendiri.
32
Sudah selayaknya kita memandang kasus Freeport ini selain dengan pemahaman yang
mendalam juga dengan kacamata perspektif yang berbeda. Sehingga kita dapat melihat
masalah ini secara komprehensif. Harus kita ingat bahwa masalah ini bukan sekedar
penandatangan kontrak kerja baru, hitam di atas putih. Melainkan masalah yang lebih krusial
lagi, yaitu lingkungan dan penegakkan kedaulatan Republik Indonesia.
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, persebarannya,
tujuannya, serta berdasarkan cara pengelolaan dan pemanfaatannya.
Berdasarkan sumbernya, sumber daya alam dibedakan atas sumber daya alam hayati
(biotik) dan sumber daya alam nonhayati (abiotik). Sumber daya alam biotik (organic) yaitu
sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Misalnya, kayu, ikan, batubara, minyak
bumi, dan marmer. Sumber daya alam abiotik (anorganik) yaitu sumber daya alam yang
berasal bukan dari makhluk hidup. Misalnya, timah, besi, kuarsa.
Berdasarkan persebarannya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua jenis :
Pertama. Sumber daya alam yang terdapat dimana-mana. Misalnya, sinar matahari, air,
udara, areal pertanian, dan hutan. Kedua. Sumber daya alam yang hanya dapat ditemukan di
daerah tertentu saja. Misalnya, tambang uranium, tambang batu bara, dan tambang emas.
Berdasarkan tujuannya, sumber daya alam dibedakan atas tiga jenis, yaitu sumber
daya alam bahan industri, sumber daya alam bahan pangan, dan sumber daya alam bahan
sandang. Sumber daya alam bahan industri adalah sumber daya alam yang umumnya
digunakan sebagai bahan dasar atau bahan baku industri. Misalnya, tanah liat, kaolin,
belerang. Sumber daya alam bahan pangan adalah sumber daya alam yang digunakan sebagai
bahan pangan, baik langsung maupun melalui pengolahan terlebih dahulu. Misalnya, padi,
jagung, dan kedelai. Sumber daya alam bahan sandang adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan sandang. Misalnya sutra, dan kapas.
Berdasarkan cara pengelolaan dan pemanfaatannya, sumber daya alam dibedakan
menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam setelah
dimanfaatkan dapat dipulihkan kembali secara alamiah ataupun melalui budidaya manusia.
Sumber daya yang dapat diperbarui meliputi sumber daya nabati, dan sumber daya hewani.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang tidak dapat
dipulihkan kembali setelah dimanfaatkan. Jenis sumber daya alam ini dikenal dengan barang
tambang yang meliputi sumber daya mineral, dan sumber daya energi.
34
Adapun ciri-ciri dari sumber daya alam ini adalah sebagai berikut:
Barang tambang yang cepat habis karena nilai komsumsi yang tinggi dan
dimanfaatkan orang banyak. Misalnya, minyak bumi, bijih besi, bijih alumunium,
posfat, emas, dan batu bara. Barang tambang yang tidak cepat habis umumnya
memiliki nilai konsumsi rendah. Misalnya, mineral dan berbagai jenis batuan.
Tersebar secara tidak merata, hanya ditemukan di daerah tertentu saja dan akan
habis apabila teris menerus digali dan dimanfaatkan.
4.2 Saran
1. Sumber daya alam minyak bumi, batubara, Gas Bumi semakin berkurang, kondisi
ini diperparah lagi dengan tidak dapatnya diperbaharui; untuk itu kita harus
menghemat penggunaan batu bara dan minyak bumi.
2. Lakukan pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan eksploitasi
Sumber daya alam.
3. Gunakanlah peralatan hidup sehari-hari yang hemat energy dan BBM.
35