makalah lapisan masyarakat

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arteriosklerosis merupakan keadaan pada pembuluh arteri yang mengakibatkan penebalan arteriol dan pengerasan pada pembuluh darah arteri diakibatkan oleh penumpukan lemak. Aterosklerosis merupakan jenis yang penting dari arteriosklerosis, istilah aterosklerosis merupakan sinonim dari arteriosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyakit yang melibatkan cabang-cabang aorta yang besar dan arteri berukuran sedang, seperti arteri yang menyuplai darah ke bagian-bagian ekstremitas, otak, jantung dan organ dalam utama. Penyakit ini multifokal, dan lesi unit, atau ateroma (bercak aterosklerosis), terdiri dari masa bahan lemak dengan jaringan ikat fibrosa. Sering disertai endapan sekunder garam kalsium dan produk-produk darah. Bercak aterosklerosis mulai pada lapisan intima atau lapisan dalam dinding pembuluh tetapi dalam pertumbuhannya dapat meluas sampai melewati tunika media atau bagian muskuloelastika dinding pembuluh. Sekarang aterosklerosis tak lagi dianggap merupakan proses penuaan saja. Timbulnya “bercak-bercak lemak” di dinding arteria koronaria merupakan fenomena alamiah bahkan sejak masa kanak-kanak dan tidak selalu harus menjadi lesi aterosklerotik; terdapat banyak faktor saling berkaitan 1

Upload: ahmad-wardani

Post on 06-Aug-2015

621 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arteriosklerosis merupakan keadaan pada pembuluh arteri yang mengakibatkan

penebalan arteriol dan pengerasan pada pembuluh darah arteri diakibatkan oleh

penumpukan lemak. Aterosklerosis merupakan jenis yang penting dari arteriosklerosis,

istilah aterosklerosis merupakan sinonim dari arteriosklerosis. Aterosklerosis merupakan

penyakit yang melibatkan cabang-cabang aorta yang besar dan arteri berukuran sedang,

seperti arteri yang menyuplai darah ke bagian-bagian ekstremitas, otak, jantung dan

organ dalam utama. Penyakit ini multifokal, dan lesi unit, atau ateroma (bercak

aterosklerosis), terdiri dari masa bahan lemak dengan jaringan ikat fibrosa. Sering

disertai endapan sekunder garam kalsium dan produk-produk darah. Bercak

aterosklerosis mulai pada lapisan intima atau lapisan dalam dinding pembuluh tetapi

dalam pertumbuhannya dapat meluas sampai melewati tunika media atau bagian

muskuloelastika dinding pembuluh.

Sekarang aterosklerosis tak lagi dianggap merupakan proses penuaan saja.

Timbulnya “bercak-bercak lemak” di dinding arteria koronaria merupakan fenomena

alamiah bahkan sejak masa kanak-kanak dan tidak selalu harus menjadi lesi

aterosklerotik; terdapat banyak faktor saling berkaitan yang dapat mempercepat proses

aterogenik. Telah dikenal beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya

aterosklerosis koroner pada individu tertentu. Aterosklerosis adalah perubahan dinding

arteri yang ditandai akumulasi lipid ekstrasel, recruitment dan akumulasi lekosit,

pembentukan sel busa, migrasi dan proliferasi miosit, deposit matriks ekstrasel, akibat

pemicuan patomekanisme multifaktor yang bersifat kronik progresif, fokal atau difus,

bermanifestasi akut maupun kronis, serta menimbulkan penebalan dan kekakuan

arteri.Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik, metabolik, kimiawi eksogen, infeksi virus dan bakteri, faktor

imunitas dan faktor mekanis), dan atau interaksi berbagai faktor tersebut.

1

Page 2: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

Atherosklerosis bukanlah penyakit yang baru dikenal. Pembuluh darah mummi

Mesir, lebih dari 3500 tahun yang lalu, ternyata telah mengidap penyakit ini. Otopsi

pertama yang dilakukan pada tahun 1931menunjukkan adanya tanda-tanda pengapuran

pada pembuluh koroner seorang mummi wanita berusia 50 tahun. Otopsi pada 200

serdadu yang mati muda dalam perang Korea menunjukkan 50 persen serdadu itu

menunjukkan tanda-tanda pengapuran pada pembuluh koronernya walaupun mereka

tidak mempunyai keluhan sama sekali. Di Amerika Serikat, 46 persen dari anak muda

yang mati karena kecelakaan lalu lintas ternyata sudah mengidap pengapuran koroner

yang nyata, tetapi tetap tanpa gejala yang nyata. Penyakit jantung koroner (PJK) yang

berawal dari aterosklerosis telah menjadi penyebab utama kematian dewasa ini. Badan

Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 117 juta orang meninggal akibat PJK di

seluruh dunia pada tahun 2002. angka ini diperkirakan meningkat 11 juta orang pada

tahun 2020. Di Indonesia, kasus PJK semakin sering ditemukan karena pesatnya

perubahan gaya hidup. Meski belum ada data epidemiologis pasti, angka

kesakitan/kematiannya terlihat cenderung meningkat. Hasil survey kesehatan nasional

tahun 2001 menunjukkan tiga dari 1.000 penduduk Indonesia menderita PJK. Perbaikan

kesehatan secara umum dan kemajuan teknologi kedokteran menyebabkan umur harapan

hidup meningkat, sehingga jumlah penduduk lansia bertambah. Survey di tiga kecamatan

di daerah Djakarta Selatan pada tahun 2000 menunjukkan prevalensi lansia melewati

angka 15% yang sebelumnya diperkirakan hanya 7,5% bagi Negara berkembang. Usia

lansia yang didefinisikan sebagai umur 65 tahun ke atas (WHO) ditenggarai

meningkatkan berbagai penyakit degeneratif yang bersifat multiorgan. Prevalensi PJK

(Penyakit Jantung Koroner) diperkirakan mencapai 50% dan angka kematian mencapai

lebih dari 80% yang berarti setiap 2 (dua) orang lansia satu mengidap PJK dan jika

terserang PJK maka kematian demikian tinggi dan hanya 20% yang dapat diselamatkan.

Melihat dari data yang telah dikembangkan, banyaknya pasien yang tercatat menderita

aterosklerosis kemudian berlanjut ke jantung koroner, penulis tertarik untuk mempelajari

tentang ateroskleosis lebih dalam.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata ajar

Keperawatan Medikal Bedah dan untuk lebih jauh memahami tentang konsep dasar

penyakit ateriosklerosis mulai dari pengertian, penyebab, patofisiologi, manifestasi klinik,

pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan medic.

2

Page 3: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

C. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode perpustakaan sebagai

bahan dalam mengerjakan makalah ini.

D. Sistematika Penulisan

Sistematikan penulisan makalah ini terdiri dari empat bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan Yang Terdiri Dari Latar Belakang, Tujuan, Metode Penulisan

dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Landasan Teori, Terdiri Dari; Pengertian Pengertian Lapisan Masyarakat

Terjadinya Lapisan Masyarakat, Sifat Sistem Lapisan Masyarakat, Kelas-

Kelas Dalam Masyarakat Sosial (Social Classes), Dasar Lapisan Masyarakat,

Unsur-Unsur Lapisan Masyarakat, Bentuk – Bentuk Stratifikasi Sosial

Danmobilitas Sosial (Social Mobility)

BAB III : Penutup Yang Berisi Kesimpulan dan Saran.

3

Page 4: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep dasar Penyakit

1. Anatomi fisiologi

Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh.

Saluran darah ini merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pemompanya. Fungsi

pembuluh darah mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke seluruh tubuh ke

seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke

jantung. Fungsi ini disebut sirkulasi darah dibagi menjadi dua, yaitu arteri dan vena.

Terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika intima (interna), tunika media, dan tunika eksterna

(adventitia).  Darah ini biasanya mengandung oksigen, pengecualian dibuat untuk paru

dan arteri umbilikalis.

Sistem peredaran darah ini sangat penting untuk mempertahankan hidup dan

kehidupan manusia.  Fungsi tepatnya adalah bertanggung jawab atas pengiriman

oksigen dan nutrisi ke semua sel didalam tubuh, serta penghapusan karbondioksida dan

produk-produk limbah, pemeliharaan optimum pH, mobilitas dari unsur protein dan sel-

sel dari sistem kekebalan tubuh. Di negara maju, ada dua penyebab utama

meningkatnya kematian yaitu infark miokard dan stroke. Pembuluh darah utama

dimulai dari aorta yang keluar dari ventrikel sinistra melalui belakang kanan arteri

pulmonalis, membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis kemudian turun

sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, selanjutnya ke rongga panggul

dan berakhir pada anggota gerak bawah.

Fungsional sirkulasi bagian-bagian yang berperan dalam sirkulasi adalah :

a. Arteri : mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan. Arteri mempunyai

dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri;

b. Arteriola : cabang kecil dari arteri, berfungsi sebagai kendali dimana darah

dikeluarkan ke dalam kapiler dan mengubah aliran darah ke kapiler sbagai respons

terhadap kebutuhan jaringan;

c. Kapiler : berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit hormone, dan

lain-lain. Bersifat sangat tipis dan permeable, terhadap molekul kecil;

d. Venula : berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap dan

bergabung menjadi vena yang semakin besar;

4

Page 5: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

e. Vena : saluran penampung mengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung.

Oleh karena tekanan pada system vena sangat rendah, maka dinding vena sangat

tipis, tetapi dinding vena mempunyai otot untuk  berkontraksi sehingga darah

ekstra dapat dikendalikan berdasarkan kebutuhan tubuh.

Secara anatomis sistem vaskular terdiri atas sistem-sistem yaitu :

1. Sistem distribusi : arteri dan arteriola berfungsi sebagai pentranspor dan penyalur

darah ke semua organ, jaringan, dan sel tubuh, serta mengatur alirannya kebagian

tubuh yang membutuhkan.

2. Sistem difusi : pembuluh darah kapiler yang ditandai dengan dinding yang tersusun

sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya proses difuusi bahan di

dalamnya seperti karbondioksida, oksigen, zat gizi, dan sisa metabolisme sehingga

sel darah dapat melaluinya.

3. Sistem pengumpul : berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler dan pembuluh

limfe langsung dari system vena yang berfungsi mengalirkan darah kembali ke

jantung. System sluran vaskuler merupakan system tertutup. Kontraksi dan

relaksasi  jantung menimbulkan perrubahan tekanan yang mampu memompakan

darah dari jantung kembali ke jantung.

a. Anatomi Jantung

1) Beban Awal

Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir

pengisian ventrikel atau diastolik. Meningkatnya beban awal sampai titik

tertentu memperbanyak tumpang tindih antara filament-filamen aktin dan

miosin, sehingga kekuatan kontraksi dan curah jantung meningkat. Hubungan

ini dinyatakan dengan Hukum Starling, yaitu peregangan serabut-serabut

miokardium selama diastol akan meningkatkan kekuatan kontraksi pada sistol

(Carleton,P.F dan M.M. O’Donnell, 1995). Beban awal dapat meningkat dengan

bertambahnya volume diastolik ventrikel, misalnya karena retensi cairan,

sedangkan penurunan beban awal dapat terjadi pada diuresis. Secara fisiologis,

peningkatan volume akan meningkatkan tekanan pada akhir diastol untuk

menghasilkan perbaikan pada fungsi ventrikel dan curah jantung, namun pada

ventrikel yang gagal, penambahan volume ventrikel tidak selalu disertai

perbaikan fungsi ventrikel. Peningkatan tekanan yang berlebihan dapat

5

Page 6: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

mengakibatkan bendungan paru atau sistemik, edema akibat transudasi cairan

dan mengurangi peningkatan lebih lanjut dari volume dan tekanan. Perubahan

dalam volume intrakardia dan perubahan akhir pada tekanan bergantung pada

kelenturan daya regang ruang-ruang jantung. Ruang jantung yang sangat besar,

daya regangnya dapat menampung perubahan volume yang relative besar tanpa

peningkatan tekanan yang bermakna. Sebaliknya, pada ruang ventrikel yang

gagal, yang kurang lentur, penambahan volume yang kecil dapat mengakibatkan

peningkatan tekanan yang bermakna dan dapat berlanjut menjadi

pembendungan dan edema ( Carleton,P.F dan M.M. O’Donnell, 1995 ).

2) Kontraktilitas

Kontraktilitas menunjukkan perubahan-perubahan dalam kekuatan

kontraksi atau keadaan inotropik yang terjadi bukan karena perubahan-

perubahan dalam panjang serabut. Pemberian obat-obat inotropik positif seperti

katekolamin atau digoksin, akan meningkatkan kontraktilitas, sedangkan

hipoksia dan asidosis akan menekan kontraktilitas. Pada gagal jantung terjadi

depresi dari kontraktilitas miokardium ( Carleton,P.F dan M.M. O’Donnell,

1995 ).

3) Beban Akhir

Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel yang harus

dicapai untuk mengejeksikan darah sewaktu sistolik. Menurut Hukum Laplace ,

ada tiga variabel yang mempengaruhi tegangan dinding yaitu ukuran atau radius

intraventrikel, tekanan sistolik ventrikel dan tebal dinding. Vasokonstriksi arteri

yang meningkatkan tahanan terhadap ejeksi ventrikel dapat meningkatkan

tekanan sistolik ventrikel, sedangkan retensi cairan dapat meningkatkan radius

intraventrikel. Pemberian vasodilator dan hipertrofi ventrikel sebagai

konsekuensi lain dari gagal jantung dapat mengurangi beban akhir

( Carleton,P.F dan M.M. O’Donnell, 1995 ).

6

Page 7: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

b.  Fisiologi

Perfusi yang adekuat menghasilkan oksigenasi dan nutrisi terhadap jaringan

tubuh dan sebagian bergantung pada sistem kardiovaskuler yang berfungsi baik.

Aliran darah yang memadai bergantung pada kerja pemompaan jantung yang

efisien. Pembuluh darah yang paten dan respons, serta volume sirkulasi darah yang

cukup. Aktivitas sistern saraf, kekentalan darah dan kebutuhan metabolisme

ja¬ringan menentukan kecepatan aliran darah sehingga mempengarulii juga aliran

darah yang adekuat. Sistem vaskuler terdiri atas dua sistem yang saling

bergantung: jantung kanan memompa darah ke paru melalui sirkulasi paru, dan

jantung kiri memompa darah ke semua jaringan tubuh lainnya melalui sirkulasi

sistemik. Pembuluh darah pada kedua sistem merupakan saluran untuk

pengangkutan darah dari jantung ke jaring¬an dan kembali lagi ke jantung.

Kontraksi ventrikel menyuplai tcnaga dorong untuk mengalirkan darah mela¬lui

sistem vaskuler.

Arteri mendistribusikan darah teroksigenasi dari sisi kiri jantung ke

jaringan, sementara vena mengangkut darah yang terdeoksigenasi dari jaringan ke

sisi kanan jantung. Pembuluh kapiler, yang terletak di antara jaringan,

menghubungkan sistem arteri dan vena dan merupakan tempat pertukaran nutrisi

dan sisa meta¬bolisme antara sistem sirkulasi dan jaringan. Arteriol dan venula

yang terletak tepat disebelah kapiler, bersama dengan kapiler, menyusun sirkulasi

mikro. Sistem limfa melengkapi fungsi sistem sirkulasi. Pembuluh limfa

mengangkut limfa (cairan serupa plasma) dan cairan jaringan (mengandung protein

kecil, sel, debris jaringan) dari ruang interstisial ke sistem vena.

1. Fisiologi otot jantung

Terdiri dari tiga tipe otot jantung yang utama yaitu otot atrium, otot

ventrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan, sebagai pencetus

rangsangan. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama

seperti otot rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat

khusus penghantar dan pencetus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali

sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif malahan serat

ini menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi sehingga serat ini

bekerja sebagai suatu sistem pencetus rangsangan bagi jantung.

7

Page 8: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

Fungsi umum otot jantung

a) Sifat Ritmisitas / otomatis

Otot jantung secara potensial dapat berkontraksi tanpa adanya

rangsangan dari luar. Jantung dapat membentuk rangsangan (impuls) sendiri.

Pada keadaan fisiologis, sel-sel miokardium memiliki daya kontraktilitas

yang tinggi.

b)  Mengikuti hukum gagal atau tuntasBila impuls yang dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung

maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal, sebab susunan otot

jantung merupakan suatu sinsitium sehingga impuls jantung segara dapat

mencapai semua bagian jantung. Jantung selalu berkontraksi dengan

kekuatan yang sama. Kekuatan berkontraksi dapat berubah-ubah bergantung

pada faktor tertentu, misalnya serat otot jantung, suhu, dan hormon tertentu.

c)  Tidak dapat berkontraksi tetanik

Refraktor absolut pada otot jantung berlangsung sampai sepertiga masa

relaksasi jantung, merupakan upaya tubuh untuk melindungi diri. Kekuatan

kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.Bila seberkas otot rangka diregang

kemudian dirangsang secara maksimal, otot tersebut akan berkontraksi

dengan kekuatan tertentu. Serat otot jantung akan bertambah panjang bila

volume diastoliknya bertambah. Bila peningkatan diastolik melampaui batas

tertentu kekuatan kontraksi akan menurun kembali.

2. PengertianAterosklerosis juga dikenal sebagai penyakit Vaskuler arteriosclerotic atau

ASVD berasal dari bahasa Yunani: athero (yang berarti bubur atau pasta) dan

sklerosis (indurasi dan pengerasan). Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu

keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh deposit substansi berupa endapan

lemak, trombosit, makrofag, leukosit, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan

berbagai substansi lainnya yang terbentuk di dalam lapisan arteri di seluruh lapisan

tunika intima dan akhirnya ke tunika media. Aterosklerosis merupakan proses yang

berbeda. yang menyerang intima arteri besar dan medium. Perubahan tersebut

meliputi penimbunan lemak, kalsium. komponen darah, karbohidrat dan jaringan

8

Page 9: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai aleroma atau

plak. Karena aterosklerosis merupakan penyakit arteri umum, maka bila kita

menjumpainya di ekstremitas, maka penyakit tersebut juga terdapat di bagian tubuh

yang lain. (Brunner & Suddarth, 2002)

Pertumbuhan ini disebut dengan plak. Plak tersebut berwarna kuning karena

mengandung lipid dan kolesterol. Telah diketahui bahwa aterosklerosis bukanlah

suatu proses berkesinambungan, melainkan suatu penyakit dengan fase stabil dan fase

tidak stabil yang silih berganti. Perubahan gejala klinik yang tiba-tiba dan tidak

terduga berkaitan dengan rupture plak, meskipun rupture tidak selalu diikuti gejala

klinik. Seringkali rupture plak segera pulih, dengan cara inilah proses plak

berlangsung. Aterosklerosis adalah kondisi dimana terjadi penyempitan pembuluh

darah akibat timbunan lemak yang meningkat dalam dinding pembuluh darah yang

akan menghambat aliran darah. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung,

ginjal, dan organ vital lainnya serta pada lengan dan tungkai. Jika aterosklerosis

terjadi didalam arteri yang menuju ke otak (arteri karoid) maka bisa terjadi stroke.

Namun jika terjadi didalam arteri yang menuju kejantung (arteri koroner), maka bisa

terjadi serangan jantung. Biasanya arteri yang paling sering terkena adalah arteri

koroner, aorta, dan arteri-arteri serbrum. Beberapa pengerasan dari arteri biasanya

terjadi ketika seseorang mulai tua. Namun sekarang bukan hanya pada orang yang

mulai tua, tetapi juga pada kanak-kanak. Karena timbulnya bercak-bercak di dinding

arteri koroner telah menjadi fenomena alamiah yang tidak selalu harus terjadi lesi

aterosklerosis terlebih dahulu. (Hanafi, Muin R, & Harun, 1997)

3.  PenyebabAterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.Setiap daerah penebalan yang biasa disebut plak aterosklerotik atau ateroma, terisi dengan bahan lembut seperti keju yang mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan juga arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga  ateroma menjadi rapuh dan bisa pecah. Dan kemudian darah bisa masuk ke dalam

9

Page 10: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

ateroma yang telah pecah, sehingga ateroma akan menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri.Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu  pembentukan bekuan darah atau trombus. Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, dan bekuan darah tersebut akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah sehingga menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).

Ada 7 resiko terjadinya peningkatan aterosklerosis yaitu:

v  Tekanan darah tinggi

v  Kadar kolesterol tinggi

v  Perokok

v  Diabetes (kencing manis)

v  Kegemukan (obesitas)

v  Malas berolah raga

v  Usia lanjut

Pria memiliki resiko lebih tinggi dari wanita. Penderita penyakit keturunan

homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini

mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri yang

menuju ke jantung). Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia

familial, kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang

lebih banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya.

B. Terjadinya Lapisan Masyarakat

Adanya system lapisan masyarakat dapat teradi dengan sendirinya (dalam

pertumbuhan masyarakat itu) tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar

suatu tujuan bersama). Pembedaan atas lapisan atas lapisan merupakan gejala universal

yang merupakan bagian dari system social setiap masyarakat. Untuk meneliti terjadinya

proses lapisan dalam masyarakat, pokok – pokoknya adalah :

10

Page 11: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

1. Sistem lapisan berpokok pada system pertentangna dalam masyarakt. Sistem demikian

hanya mempunyai arti khusus bagi masyarakat – masyarakat tertentu yang menjadi

obyek penyelidikan.

2. Sistem lapisan dapat dianilisis dalam arti – arti berikut :

a. distribusi hak – hak istemewa yang obyektif seperti misalnya penghasilan, kekayaan,

keselamatan (kesehatan, laju kesehatan).

b. Sistem pertanggan yang diciptakan oleh para warga masyarakat (prestise dan

penghargaan)

c. kiteria system pertanggaan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan

kelompok kerabat tertentu , milik , wewenang atau kekuasaan.

d. lambing – lambing kedudukan, seperti tibgkah laku hidup, cara berpakaian,

perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan selanjutnya.

e. mudah – sukarnya bertukar kedudukan,

f. soladaritas di antara indivindu atau kelompok – kelompok sosial yang menduduki

kedudukan yang sama dalam system sosial masyarakat, seperti sebagai berikut :

1) Pola – pola interaksi (struktur klik, keanggotaan organisasi, perkawinan dan

sebaginya).

2) kesamaan atau ketidaksamaan system kepercayaan, sikap dan nilai – nilai

3) kesadaran akan kedudukan masing – masing

4) aktivitas sebagai oragan kolektif.

C. Sifat Sistem Lapisan Masyarakat

Sifat sistem lapisan masyarakat dapat tertutup (closed social stratification) dan

dapat pula terbuka (open social stratification). Yang bersifat rertutup tidak memungkinkan

pindhnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik gerak pindahnya itu ke atas

atau ke bawah. Di dalam sistem yang demikian, satu-satunya jalan untuk masuk menjadi

anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran. Sebaiknya di dalam sistem

terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan

kecakapan sendiri untuk naik lapisan atau bagi mereka yang tidak beruntung, untuk jatuh

dari lapisan yang atas ke lapisan di bawahnya.

11

Page 12: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

D. Kelas-Kelas Dalam Masyarakat Sosial (Social Classes)

Kelas sosial adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya di

dalam suatu lapisan, sedang kedudukan mereka itu diketahui serta diakui oleh masyarakat

umum. Kurt B. Mayer berpendapat bahwa istilah kelas hanya dipergunakan untk lapisan

yang bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atas

kehormatan kemasyarakatan dinamakan kelompok kedudukan (status group). Selanjutnya

dikatakan bahwa harus diadakan pembedaan yang tegas antara kelas dan kelompok

kedudukan tersebut.

Seoang sarjana lain yaitu Max Weber mengadakan pembedaan antara dasar-dasar

ekonomis dan dasar-dasar kedudukan sosial, akan tetapi dia tetap menggunakan istilah

kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis di baginya lagi dalam

yang bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-benda serta kelas yang bergerak dalam

bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapannya kecakapannya. Di samping itu, Max

Weber masih menyebutkan adanya golongan yang mendapat kehormatan khusus dari

masyarakat dan di namakan stand.

Josep Schumpeter mengatakan bahwa terbentuknya kelas dalam masyarakat karena

diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan

tetapi ana dan gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat dimengerti dengan benar

apabila diketahui riwayat terjadinya. Apabila pengertian kelas di tinjau dengan lebih

mendalam maka akan dijumpai beberapa kriteria tradisional, yaitu :

1. Besar atau ukuran jumlah anggota-angotanya

2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban

warganya

3. Kelanggengan

4. Tanda-tanda atau lambang-lambang yang merupakan cirri-ciri khas

5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok lain)

6. Antagonis tertentu

Sehubungan dengan kriteria tersebut di atas, kelas menyediakan kesempatan atau

fasilitas-fasilitas hidup tertentu. Sosiologi menamankannya life chances.

E. Dasar Lapisan Masyarakat

12

Page 13: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

Diantara lapisan atas dengan yang terendah, terdapat lapisan dengan jumlah yang

relatif banyak. Biasanya lapisan atasan, tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa

yang di hargai masyarakat. Akan tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat kumulatif.

Artinya mereka yang mempunyai uang banyak, akan mudah sekali mendapatkan tanah,

kekuasaan dan mungkin juga kehormatan. Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untung

menggolong – golongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah sebagai

berikut :

a. Ukuran kekayaan (material)

Barangsiapa yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan

teratas. Kekayaan tersebut, misalnya dapat dilihat pada bentuk rumah yang

bersangkutan, mobil – mobil pribadinya, cara – caranya mempergunakan pakaian serta

bahan pakaian yang di pakainy, kebiasaan untuk berbelanja barang – barang mahal dan

seterusnya.

b. Ukuran kekuasaan

Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang memiliki wewenang terbesar,

menempati lapisan atasan.

c. Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan tersebut tidak terlepas dari ukuran – ukuran kekayaan dan

kekuasaan. Orang yang paling disegani dan di hormati, mendapat tempat yang teratas.

Ukuran semacam ini banyak ditemukan pada masyarakat – masyarakt tradisional.

d. Ukuran ilmu pengetahuan

F. Unsur-Unsur Lapisan Masyarakat

Hal yang mewujudkan unsur-unsur baku dalam teori sosiologi tentang sistem

lapisan dalam masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan,

sebagai mana lazimnya dimengerti, mempunyai dua arti. Secara absrak,kedudukan berarti

tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan demikian seseorang dikatakan

mempuyai beberapa keduduan, oleh karena seseorang biasanya ikut serta dalam pelbagai

pola-pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan dengan

kerangka masyarakat secara menyeluruh. Apabila dipisahkan dari individu yang

memiliknya, kedudukan hanya merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban. Oleh karena

13

Page 14: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

hak dan kewajiban hanya dapat telaksana melalui perantaraan individu maka agak sukar

untuk memisahkannya secara tegas dan kaku.

1. Kedudukan (status)

Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu

kelompok sosial. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola

tertentu. Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan, yaitu :

1) Accribed status

Kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-

perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena

kelahiran

2) Acbieued status

Kedudukan yang di capai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja.

Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran akan tetapi bersifat terbuka bagi

siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta

mencapai tujuan-tujuannya.

Kadang-kadang di bedakan lagi satu macam kedudukan yaitu assigned-status,

yang merupakan kedudukan yang di berikan. Assigned status tersebut sering

mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status dalam arti bahwa suatu

kelompok atatu golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang

yang berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan

kepentingan masyarakat. Adakalanya antara kedudukan-kedudukan yang dimiliki

seorang timbul pertentangan-pertentangan atau konflik, yang dalam sosiologi

dinamakan status-conflik. Kedudukan tertentu yang dimiliki seseorang atau yang

melekat ada diri seseorang tecermin pada kehidupan sehari-harinya melalui cirri-ciri

tertentu. Sosiologi menyebutnya status symbol.

2. Peranan (role)

Peranan (role) merupakan aspek dinams dai kedudukan. Apabila seseorang

melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,

maka dia menjalankan suatu peranan. Apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia sedang menjalankan suatu

peranan. Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dalam posisi

14

Page 15: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

pergaulan dalam masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian

diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki serta menjalankan suatu peran

dalam masyarakat

Suatu peranan mencangkup paling sedikit tiga hal, yaitu :

1) Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-

peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

2) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam

masyarakat sebagai organisasi

3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur

sosial.

Selanutnya dengan adanya status-conflict, juga ada conflict of roles dan

bahkan kadang-kadang suatu pemisahan harus dilaksanakan. Hal yang terakhir di dalam

ilmu sosiologi dinamakan role-distance. Pembahasan perihal aneka macam peranan

yang melekat pada individu dalam masyarakat penting karena hal-hal sebagai berikut :

a. Peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakat hendak

dipertahankan kelangsungannya.

b. Peranan-peranan seyoganya dilekatkan pada individu-individu yang oleh masyarakat

dianggap mampu untuk melaksanakanya. Mereka harus telah terlatih dan

mempunyai hasrat untuk melaksanakannya.

c. Dalam masyarakat kadang-kadang di jumpai individu yang tak mampu

melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan masyarakat karena mungkin

pelaksananya memerlukan pengorbanan kepentingan-kepentingan pribadinya yang

terlalu banyak.

d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya, belum tentu

masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang. Bahkan

ssering kali terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang

tersebut.

Chester I. Barnard secara khusus membahas sistem lapisan yang sengaja

disusun dalam organisasi-organisasi formal untuk mengejar suatu tujuan tertentu.

Menurut Barnard, sistem kedudukan dalam organisasi-organisasi formal timbul karena

perbedaan-perbedaan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan individu. Sistem

15

Page 16: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi-organisasi tersebut dibedakan

ke dalam :

a. Sistem fungsional yang merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang

berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukannya yang sederajat dan

harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.

b. Sistem scalar yang merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga kedudukan

dari bawah ke atas.

G. Bentuk – Bentuk Stratifikasi Sosial

1. Stratifikasi usia (age stratification), dalam sistem ini anggota masyarakat yang berusia

lebih muda mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda dengan anggota masyarakat

yang lebih tua. Misalnya, dalam adat Jawa, anak sulung memperoleh prioritas dalam

pewarisan harta atau kekuasaan.

2. Stratifikasi dalam bidang pekerjaan (occupational stratification), misalnya, hubungan

erat antara usia karyawan dengan pangkat mereka dalam organisasiatau persamaan usia

antara karyawan yang memangku jabatan sama.

3. Stratifikasi jenis kelamin (sex stratification), sejak lahir laki-laki dan perempuan

mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda dan perbedaan itu sering mengarah ke

satatus yang hirarki.

4. Stratifikasi atas dasar kekerabatan, perbedaan hak dan kewajiban antara ibu, ayah, anak.

5. Stratifikasi pendidikan (education stratificatian), perbedaadn masyarakat yang

membeda – bedakan atas dasar tingkat pendidikan formal yang berhasil mereka raih.

6. Stratifikasi ekonomi ( economis stratification), pembedaan masyarakat berdasrkan

kekuasaan dan kepemilikan materi.

16

Page 17: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

H. Mobilitas Sosial (Social Mobility)

Gerak sosial atau social Mobility adalah gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-

pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencangkup

sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompo itu dan hubungan antar individu

dengan kelompoknya. Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua macam, yaitu gerak

sosial yang horizontal dan vertikal. Dengan gerak sosial yang horizontal dimaksudkan

suatu perihal individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke

kelompok sosial lainnya yang sederajat.

Dengan gerak sosial yang vertikal dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau

obyek sosial dari suatu kedudukan sosial kedudukan lainnya, yang tidak sederajat. Sesuai

dengan arahnya, maka terdapat dua jenis gerak sosial yang vertikal yaitu yang naik (social

climbing) dan yang turun (social sinkng). Para sosiologi meneliti gerak-gerak sosial

terutama untuk mendapatkan keterangan-keterangan perihal kelanggengan dan keluwsan

struktur sosial suatu masyarakt tertentu.

Prinsip-prinsip umum gerak sosial yang vertikal adalah sebagai berikut :

a. Hamper tak ada masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup secara mutlak

b. Betapapun terbukanya sistem lapisan dalam suatu masyarakat, tak mungkin gerak sosial

vertikal dilakukan dengan bebas, sedikit banyaknya aka nada hambatan-hambatan.

c. Gerak sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua masyarakat tak ada. setiap

masyaraat mempunyai ciri-ciri khas bagi gerak sosialnya yang vertikal.

d. Laju gerak sosial vertikal yang disebabkan oleh factor-faktor ekonomi, politik serta

pekerjaan adalah berbeda.

e. Berdasarka bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak sosial vertikal yang

disebabkan factor-faktor ekonomi, politik dan pekerjaan. Tak ada kecenderungan yang

kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju gerak sosial.

Saluan-saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga-lembaga

keagamaan, sekolah, organisasi politik, ekonomi dan keahlian dalam pelaksanaan gerak

sosial vertikal di dalam masyarakat. Mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat, oleh

karena gejala tersebut sekaligus memecahkan persoalan yang diahadapi masyarakat yaitu

penempatan individu dalam tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan

mendorongnya agar melaksanakan kewajibannya yang sesuai dengan kedudukan serta

peranannya.

17

Page 18: MAKALAH LAPISAN MASYARAKAT

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai dan setiap masyarkat

pasti mempunyai sesuatu yang dihargai, maka barang sesuatu itu akan menjadi bibit yang

menimbulkan adanya system lapisan dalammasyarakat itu. Barang sesuatu yang dihargai

di dalam masyarakaat mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis,

mengkin juga berupa tanahkekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama dan

mungkin juga keturunan yang tehormat. Sistem lapisan dalam masyarakat dalam sosiologi

dikenal dengan istilah social starification yang merupakan pembedaaan pendududk atau

masyarakat kedalam kelas – kelas secara bertingkat ( secara hirarkis).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyarankan kepada seluruh pembaca

khususnya mahasiswa/i STIKES YARSI PONTTIANAK untuk bisa memahami Lapisan-

Lapisan Masyarakat dari makalah yang kami buat ini.

18