pengalamatan ip address pada jaringan...

13
LAPORAN TUGAS KE 3 PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTER Oleh : NAMA : SARTONO NRP : 1117020056 KELAS : 1 TIC PERAWATAN KOMPUTER DAN JARINGAN AKADEMI KUMINITAS NEGERI PACITAN 2018

Upload: others

Post on 01-Mar-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

LAPORAN TUGAS KE – 3

PENGALAMATAN IP ADDRESS

PADA JARINGAN KOMPUTER

Oleh :

NAMA : SARTONO

NRP : 1117020056

KELAS : 1 TIC

PERAWATAN KOMPUTER DAN JARINGAN

AKADEMI KUMINITAS NEGERI PACITAN

2018

Page 2: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

IP ADDRESS

PADA JARINGAN KOMPUTER

1. Pengalamatan IP Address

IP ADDRESS VERSI 4

IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk memberi alamat pada tiap-tiap

komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya

dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP Address dapat berupa bentuk „biner‟

(xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner). Atau

dengan bentuk empat bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik bentuk

ini dikenal dengan „dotted decimal‟ (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari

satu oktet/delapan bit).

2. Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang berjumlah

sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas/Kelompok yakni:

a. Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Bit pertama : 0

Panjang NetID : 8 bit

Panjang HostID : 24 bit

Byte pertama : 0-127

Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A

Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

b. Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Bit pertama : 10

Panjang NetID : 16 bit

Panjang HostID : 16 bit

Byte pertama : 128-191

Jumlah : 16.384 Kelas B

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx

Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B

Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

c. Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

Bit pertama : 110

Panjang NetID : 24 bit

Panjang HostID : 8 bit

Byte pertama : 192-223

Jumlah : 2.097.152 Kelas C

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx

Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C

Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

Page 3: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

d. Kelas D

Format : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm

Bit pertama : 1110

Bit multicast : 28 bit

Byte inisial : 224-247

Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC

1112)

e. Kelas E

Format : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr

Bit pertama : 1111

Bit cadangan : 28 bit

Byte inisial : 248-255

Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

Pengalokasian IP address

IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID

menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu

network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan

host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung

dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.

Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang

hendak digunakan.

Aturan tersebut adalah :

Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan

dalam keperluan „loop-back‟. („Loop-Back‟ adalah IP address yang digunakan

komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).

Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena

akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang

mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan

menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti

0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network.

Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan

tidak menunjukan suatu host.

Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua

host dengan host ID yang sama).

Aturan lain yang menjadi panduan network engineering dalam menetapkan IP Address

yang dipergunakan dalam jaringan lokal adalah sebagai berikut:

0.0.0.0/8 à 0.0.0.1 s.d. 0.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214

10.0.0.0/8 à 10.0.0.1 s.d. 10.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214

127.0.0.0/8 à 127.0.0.1 s.d. 127.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214

172.16.0.0/12 à 172.16.0.1 s.d.172.31.255.254 Hosts/Net: 1.048.574 (Private

Internet)

192.0.2.0/24 à 192.0.2.1 s.d. 192.0.2.254 Hosts/Net: 254

Page 4: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

192.168.0.0/16à 192.168.0.1 s.d.192.168.255.254 Hosts/Net: 65.534 (Private

Internet)

169.254.0.0/16à 169.254.0.1 s.d.169.254.255.254 Hosts/Net: 65.534

dan semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address local area

network, karena IP ini tidak digunakan (di publish) di internet.

IP address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik routing di

Internet. Untuk memahami ini semua kemampuan matematika khususnya matematika

boolean, atau matematika binary akan sangat membantu memahami konsep routing

Internet.

lokasi IP Address di Jaringan

Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan sejumlah

alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting bila

kita mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan di

distribusikan ke beberapa LAN.

Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP dari

192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk

alokasi tersebut adalah:

192.168.1.255 – broadcast address LAN

255.255.255.0 – subnet mask LAN

192.168.1.0 – netwok address LAN.

192.168.1.25 – contoh IP salah satu workstation di LAN.

Perhatikan bahwa :

Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation, tapi untuk

menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah

keren-nya alamat IP 192.168.1.0 di sebut network address.

Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation, karena

digunakan untuk alamat broadcast. Alamat broadcast digunakan untuk memberikan

informasi ke seluruh workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut.

Contoh informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan Routing

Information Protocol (RIP).

Subnet mask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat

diterjemahkan bahwa setiap bit “1” menunjukan posisi network address, sedang

setiap bit “0” menunjukkan posisi host address.

Konsep network address dan host address menjadi penting sekali berkaitan erat dengan

subnet mask. Perhatikan dari contoh di atas maka alamat yang digunakan adalah :

o 192.168.1.0 network address

o 192.168.1.1 host ke 1

o 192.168.1.2 host ke 2

o 192.168.1.3 host ke 3

o ……

o 192.168.1.254 host ke 254

o 192.168.1.255 broacast address

Page 5: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini

menyebabkan network address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan maka

192.168.1 terdiri dari 24 bit yang konstan tidak berubah, hanya 8 bit terakhir yang

berubah memberikan identifikasi mesin yang mana. Tidak heran kalau netmask yang

digunakan adalah (binary) 11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal)

255.255.255.0.

Walaupun alamat IP workstation tetap, tetapi netmask yang digunakan di masing-

masing router akan berubah-ubah bergantung pada posisi router dalam jaringan.

Sumber:

Perhitungan dan Aturan - aturan IP Address

Dalam dunia jaringan sering mengalami kebingungan masalah penomoran IP dan

aturan yang di gunakan dalam pengalamatan IP. Pada bagian ini saya akan membahas

poin – poin pentingnya saja dan tidak sampai mendetail karena pasti akan sedikit

membingungkan . IP address memiliki 32 bit bilangan biner dan terdiri dari 4

kelompok oktat yang dipisah dengan tanda titik. Pada setiap kelompok terdiri dari 8 bit

yang mana setiap kelompok memiliki nilai maksimum desimalnya adalah 255.

11111111.11111111.11111111.11111111

IP address bersifat unique, artinya tidak ada device, station, host atau router yang

memiliki IP address yang sama. Tapi setiap host, komputer atau router dapat memiliki

lebih dari IP address.

Contoh penulisan ip address :

IP address terdiri dari dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, network ID

menentukan alamat jaringan, dan Host ID menentukan alamat computer. IP address

memberikan alamat lengkap suatu computer berupa gabungan alamat network dan

alamat komputer.

Page 7: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

Contoh Alamat IP Kelas C :

Beberapa bagian alamat dalam kelas A, B dan C digunakan untuk lamat khusus dari

beberapa ketentuan berikut :

Private IP address

Private IP address biasanya digunakan untuk jaringan pribadi, jadi jika sebuah

organisasi atau perkantoran yang ingin membangun jaringan komputer sendiri dan

tanpa membutuhkan jaringan internet maka bisa menggunakan private IP. IP yang

digunakan adalah :

Jika sudah cukup paham dengan perhitungan dan aturan IP address maka alangkah

baiknya kita belajar masalah menghitung subnetting. Mungkin cukup sekian, semoga

bermanfaat.

Aturan Dasar Pengalamatan IP Diposting oleh rIfIeN BloGs undefined undefined,

undefined Di dalam pengalamatan IP terdapat aturan dasar pemilihan network ID dan

host ID yang perlu diperhatikan. Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan

network ID dan host ID yang digunakan: Network ID tidak boleh sama dengan 127

Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address

yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri. Network ID dan

host ID tidak boleh sama dengan 255 Network ID atau host ID 255 akan diartikan

sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.

Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 IP address dengan host ID 0

diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu

jaringan bukan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network Dalam suatu

Page 8: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.

3. Tehnik Pengkabelan dan Pengaturan IP Address

A. Pengenalan Jaringan

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan

bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor

atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer

to Peer dan jaringan Client-Server.

Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak

baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya

satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai

workstation. Antara dua tipe jaringan tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan

kelemahan, di mana masing-masing akan dijelaskan.

Ciri-ciri jaringan komputer :

1. berbagi perangkat keras (hardware).

2. berbagi perangkat lunak (software).

3. berbagi saluran komunikasi (internet).

4. berbagi data dengan mudah.

5. memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan

LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan

software, yaitu :

1. Komponen Fisik

Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan.

2. Komponen Software

Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.

B. Tipe Pengkabelan

Terdapat beberapa tipe pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat digunakan untuk

mengaplikasikan Windows, yaitu:

1. Thin Ethernet (Thinnet)

Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih

murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya

lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum

30 komputer terhubung.

2. Thick Ethernet (Thicknet)

Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan

dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi

biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih

sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk

menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang

digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m,

panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver

terhubung.

Page 9: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

3. Twisted Pair Ethernet

Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded.

Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan

unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis

ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ- 45. Pada twisted pair (10 BaseT)

network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu

kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal

(reliable) dibandingkan dengan thin coax karenaHUB mempunyai kemampuan data

error

correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade, atau

kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang paling reliable dan memiliki

kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps

dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat straight-through atau

crossed.

Kabel straight through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel

crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB. Panjang kabel maksimum

kabel Twisted-Pair adalah 100 m.

4. Fiber Optic

Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar,

dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian,

jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak

diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan

bebas pengaruh lingkungan

Page 10: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

C. Konfigurasi Kabel Jaringan Ethernet

Ethernet Card yang di pasang dan di install di PC merupakan jenis koneksi yang paling

populer dan paling banyak di gunakan di mana-mana dari tingkat jaringan kecil sampai

jaringan besar. Ethernet card sekarang ini biasanya dari setiap komputer telah

terintergrasi secara langsung dan siap pakai. Secara singkat dan simple nya terdapat 2

koneksi umum yang digunakan dalam menghubungkan suatu perangkat misalnya antara

hub dengan hub, PC dengan PC dan PC dengan Hub, koneksi ini dalam kabel UTP

jaringan dikenal dengan teknik pemasangan Straight through dan cross through. Secara

singkat dan simple nya untuk menghubungkan 2 komputer atau membuat suatu jaringan

komputer kecil atau besar ada 2 hal pokok yang perlu di lakukan:

1. Pertama menyiapkan perangkat penghubung koneksi seperti : kabel UTP, Hub atau

switch, Router (bila di perlukan)

2. Kedua memberikan alamat TCP/IP di setiap Ethernet Card PC yang akan di

hubungkan.

3. Alat dan bahan

Connector RJ45 berikut ini adalah connector RJ45, dalam urutan pemasangan kabel

dapat dilihat urutannya sebagai berikut :

Kabel UTP standar ; adalah kabel UTP standar yang digunakan dalam

jaringan LAN. Terdiri dari 8 warna yaitu :

1. Oranye Putih

2. Oranye

3. Hijau Putih

4. Biru

5. Biru Putih

6. Hijau

7. Coklat Putih

8. Coklat

Crimping tools ; Alat yang mirip tang yang digunakan untuk men-crimp kabel

UTP pada RJ45

Page 11: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

Menyiapkan Perangkat Penghubung

Untuk menghubungkan perangkat :

– PC to PC

– Hub to Hub

– Switch to Switch

– PC to Router

– Router to Access Point

Maka digunakan koneksi kabel straight. Untuk pemasangan kabel straight

adalah sbb :

URUTAN WARNA KABEL STRAIGHT

Connector 1 Connector 2

1 Oranye Putih 1 Oranye Putih

2 Oranye 2 Oranye

3 Hijau Putih 3 Hijau Putih

4 Biru 4 Biru

5 Biru Putih 5 Biru Putih

6 Hijau 6 Hijau

7 Coklat Putih 7 Coklat Putih

8 Coklat 8 Coklat

Menghubungkan 2 komputer langsung tanpa menggunakan hub atau switch

dapat dengan mudah dilakukan dengan menyiapkan kabel UTP yang di pasang

Connector RJ45 dengan susunan kabel cross, yang merupakan lawan dari

kabel straight-through.Untuk kabel Cross pemasangannya adalah sbb:

URUTAN WARNA KABEL CROSSOVER

Connector 1 Connector 2

1 Oranye Putih 1 Hijau Putih

2 Oranye 2 Hijau

3 Hijau Putih 3 Oranye putih

4 Biru 4 Biru

5 Biru Putih 5 Biru Putih

6 Hijau 6 Oranye

7 Coklat Putih 7 Coklat Putih

8 Coklat 8 Coklat

Page 12: PENGALAMATAN IP ADDRESS PADA JARINGAN KOMPUTERworawari.kabpacitan.id/assets/files/dokumen/Pengalamatan IP Address.pdfSedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang

4. Protokol TCP/IP

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan

yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang

dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda

titik seperti 192.168.0.1.

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID

menentukanalamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host

(komputer, router,switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu

host beserta alamat jaringan dimana host itu berada.Kelas-kelas IP Address Untuk

mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi

dalam tiga kelas

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID

yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari

tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin sesuai

dengan kebutuhan.

5. Setting Network atau TCP/IP config

Setelah persiapan kabel penghubung selesai maka langkah selanjutnya dalah men-

setting Network ID. Baik dalam koneksi PC to PC atau PC to Hub adalah setting IP

config pada dasarnya sama karena kita pada dasarnya menghubungkan suatu perangkat

dalam berkomunikasi workstation. Langkah – langkah Setting IP Address:

o Klik start – connect to – Show all Connections

o Klik kanan pada Local Area Network – Properties – Internet Protocol (TCP/IP)

o Isi alamat IP address pada kotak tersebut dengan memilih ” Use the following IP

address”, untuk mengisi IP address misalnya komputer 1 kita anggap sebagai

default gate away (server) dan komputer 2 sebagai client, kita memberi alamat IP

public class C yaitu 192.168.0.x …..

Misalnya kita setting dulu IP address di komputer 1 sebagai server

Setelah itu kita setting IP Address di komputer 2 sebagai client ;