makalah ikan kerapu

29
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1------------------------------------------------Lat ar Belakang Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) umumnya dikenal dengan istilah "groupers" dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik di pasar domestik maupun pasar internasional dan selain itu nilai jualnya yang cukup tinggi. Eksport ikan kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) melaju pesat, dari 19 ton pada tahun 1987 menjadi 57 ton pada tahun 1988 (Deptan, 1990). Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai sifat- sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi masal, untuk melayani permintaan pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup. Berkembangnya pasaran ikan kerapu hidup karena adanya perubahan selera konsumen dari ikan mati atau beku kepada ikan dalam keadaan hidup, telah mendorong masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar ikan kerapu melalui usaha budidaya. ikan kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) telah dilakukan 1

Upload: ardi-hamza

Post on 12-Jun-2015

25.716 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah ikan kerapu

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) umumnya dikenal dengan

istilah "groupers" dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang

mempunyai peluang baik di pasar domestik maupun pasar internasional dan

selain itu nilai jualnya yang cukup tinggi. Eksport ikan kerapu (Epinephelus

fuscoguttatus) melaju pesat, dari 19 ton pada tahun 1987 menjadi 57 ton

pada tahun 1988 (Deptan, 1990). Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus)

mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan karena

pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi masal, untuk melayani

permintaan pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup.

Berkembangnya pasaran ikan kerapu hidup karena adanya perubahan

selera konsumen dari ikan mati atau beku kepada ikan dalam keadaan hidup,

telah mendorong masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar ikan kerapu

melalui usaha budidaya. ikan kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) telah

dilakukan dibeberapa tempat di Indonesia, namun dalam proses

pengembangannya masih menemui kendala, karena keterbatasan benih.

Selama ini para petani nelayan masih mengandalkan benih alam yang

sifatnya musiman. Namun sejak tahun 1993 ikan kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus) sudah dapat dibenihkan. Balai Budidaya Laut

Lampung sebagai unit Pelaksana tekhnik pembenihan ikan kerapu

(Epinephelus fuscoguttatus), telah melakukan upaya untuk menghasilkan

benih melalui pembenihan buatan manipulasi lingkungan dan penggunaan

hormon.

1

1

Page 2: makalah ikan kerapu

1.2 Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembesaran ikan kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus) di tambak

Agar mahasiswa dapat melakukan persiapan wadah di tambak

Agar mahasiswa dapat mengetahui hambatan atau permasalahan dalam

manajemen pembesaran ikan kerapu macan di tambak serta mengetahui cara

mengatasi hambatan atau permasalahan yang terjadi di tambak

2

Page 3: makalah ikan kerapu

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus)

Menurut Myers, et.al, (2005), menjelaskan bahwa kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus) diklasifikasikan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)

Phylum : Chordata, Sub phylum : Vertebrata, Class : Osteichtyes,

Sub class : Actinopterigi, Ordo : Percomorphi, Sub ordo : Percoidea,

Family : Serranidae, Sub family : Epinephelinae, Genus : Epinephelus

/Cromileptes / Variola/ Plectropomus, Spesies : (Epinephelus fuscoguttatus)

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) atau sering juga

disebut Groouper dipasarkan dalam keadaan hidup. Golongan ikan kerapu

yang paling banyak adalah golongan Epinepelus sp, namun yang paling

banyak di kenal di budidayakan adalah jenis kerapu Lumpur (Epinephelus

suillus) dan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus). Golongan

Epinephelus memiliki tubuh yang lebih tinggi dari kerapu Lumpur

(Epinephelus suillus), dengan bintik-bintik yang rapat dan berwarna gelap,

sirip ikan kerapu macan berwarna kemerahan, sedangkan bagian sirip yang

lain berwarna coklat kemerahan Sunyoto Dan Mustahal (2000).

3

3

Page 4: makalah ikan kerapu

2.2 Morfologi Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)

Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai bentuk badan

yang pipih memanjang dan agak membulat (Direktorat Jendral Sudirman

Perikanan Deperteman Pertanian, 1979). Mulut lebar dan di dalamnya

terdapat gigi kecil yang runcing (Kordi, 2001). Direktorat Jendral Perikanan

Depertemen Pertanian (1979), menjelaskan bahwa rahan bawah dan atas

dilengkapi dengan gigi yang berderet 2 baris lancip dan kuat. Kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai jari-jari sirip yang keras pada sirip

punggung 11 buah, sirip dubur 3 buah, sirip dada 1 buah dan sirip perut 1

buah. Jari-jari sirip yang lemah pada sirip puggung terdapat 15-16 buah,

sirip dubur 8 buah, sirip dada 17 buah dan sirip perut 5 buah. Kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus) memiliki warna seperti sawo matang dengan

tubuh bagian verikal agak putih. Pada permukaan tubuh terdapat 4-6 pita

vertical berwarna gelap serta terdapat noda berwarna merah seperti warna

sawo (Kordi 2001).

2.3 Habitat dan Penyebaran

Menurut Heamstra dan ramdall (1993, cit. Anonim 2001), ikan kerapu

macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan kelompok yang hidup di

dasar perairan berbatu dengan kedalaman 60 meter dan daerah dangkal yang

mengandung koral. Selama siklus hidupnya memiliki habitat yang berbeda-

beda pada setiap fasenya, ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)

mampu hidup di daerah dengan kedalaman 0.5-3 meter pada area padang

lamun, selanjutnya menginjak dewasa akan berpinda ke tempat yang lebih

dalam lagi, dan perpindahan ikan berlansung pada pagi hari atau menjalan

senja (Anonim, 2001). Menurut Tampu Bolon dan Mulyadi (1989) cit.

Anonim (2001) menjelaskanbahwa telur dan larva ikan kerapu macan

bersifat pelagis sedangkan ikan kerapu muda hingga dewasa bersifat

4

Page 5: makalah ikan kerapu

domersal. ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) bersifat nokturnal,

dimana pada siang hari lebih banyak bersembunyi pada liang-liang karang

dan akan beraktifitas pada malam hari unuk mencari makanan.

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) tersebar merata dari

laut pasifik hingga ke laut merah tetapi lebih dikenal berasal dari teluk persi,

Hawai, atau Pholynesia. Ikan kerapu macan terdapat hampir semua perairan

pulau tropis Hindia dan samudra pasifik barat dari pantai timur Afrika

sampai dengan Mozambika, selain itu juga ditemukan di Madagakar Dll

2.4 Cara Makan dan Jenis Makanan

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan hewan

karnifora yang memansa ikan-ikan kecil, kepiting, dan udang-udangan,

sedangkan larva merupakan memansa larva moluska. ikan kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus) bersifat karnifora dan cenderung

menangkap/memansa yang aktif bergerak di dalam kolam air (Nybakken,

1988 Cit. Anonim, 2001), ikan kerapu macan juga bersifat kanibal.

Biasanya mulai terjadi saat larfa kerapu berumur 30 hari, dimana pada saat

itu larva cenderung berkumpul di suatu tempat dengan kepadatan tinggi.

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mencari makan hingga

menyergap mangsa dari tempat persembunyiannya (Anonim, 1991 cit.

Anonim,2001). dengan cara makannya dengan memakang satu per satu

makanan yang diberikan sebelum makan tersebut sampai ke dasar (Anonim,

1996 ).

5

Page 6: makalah ikan kerapu

2.5 Siklus Reproduksi dan Perkembangan Gonad

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) bersifat Hermaprodit

Protogini, yaitu perubahan kelamin dari betina dan menjelang dewasa akan

berubah menjadi jantan Sunyoto dan Mustahal (2000). ikan kerapu mulai

suklus reproduksinya sebagai ikan betina, kemudian akan berubah menjadi

ikan jantan yang berfungsi masa interseks dan masa terakhir masa jantan

(Afenddy, 1997). Ketika ikan kerapu masih muda (juvenile), gonadnya

mempunyai daerah ovarium dan daerah testis. Jaringan ovari kemudian

mengisih sebagian gonad dan setelah jaringan ovari berfungsi mampu

menhasilkan telur, Kemudian akan terjadi transisi di mana testisnya akan

membesar dan ovarinya mengurut. Ikan kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus) yang sudah tua umumnya ovarium sudah teroduksi sekali

sehingga sebagian besar dari gonad terisi oleh jaringan lain. Fase produksi

pada induk betina di capai pada panjang tubuh antara 45-50 cm dengan

berat 3-10 kg dan umur kurang lebih 5 tahun, selanjutnya menjadi jantan

yang matang gonad pada ukuran minimal 74 cm dengan berat kurang lebih

11 kg.

2.6 Hama dan Penyakit

2.6.1 Hama

Menurut Kordi, (2002) mengatakan bahwa hama merupakan

organisme yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan budidaya di

dalam kolam.hama pada budidaya ikan kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus) ada 3 macam yaitu : predator dan kompotitor.

6

Page 7: makalah ikan kerapu

2.6.2 Penyakit

Penyakit yang sering di menyerang ikan kerapu ada dua macam

yaitu penyakit infeksi adalah penyakit yang dapat mengingfeksi ikan

kerapu yaitu berupa jamur, bakteri maupun virus. Sedangkan yang ke

dua yaitu penyakit non infeksi adalah penyakit pada ikan kerapu

yang di sebabkan oleh tidak sesuaiannya media pemeliharaan ikan

kerapu yang ada di tambak dengan kondisi aslinya di alam sehingga

menyabakan iksnkerapu tersebut dapat.

7

Page 8: makalah ikan kerapu

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat dan Bahan

Tabel 3.1. Alat dan Fungsinya

No Alat Fungsi

1 Basket Sebagai tempat penampungan dan wadah pengankatan

ikan kerapu pada saat di lakukan pemanenan.

2 Pipa 6” Sebagai alat untuk menyalurkan air dari tandong ke

dalam wadah pembesaran ikan kerapu

3 Pacul Sebagai alat untuk memperbaiki pematan atau tanggul

4 Baskom Sebagai wadah penampungan pakan

5 Ember Sebagai wadah untuk pakan yang akan di berikan pada

ikan

6 Jela Tebar Sebagai alat untuk menankap ikan/udang dalam jumlah

yang sedikit

7 Pompa Sebagai alat untuk menarik air dari tandon ke wadah

pemeliharaan ikan

8 Seser Sebagai alat untuk menankap dan menyeleksi ikan

kerapu

Sumber : Balai Besar Laut Lampung

Tabel 3.2. Bahan dan Fungsinya

No Bahan Fungsi

1 Pakan ikan rucah Sebagai pakan ikan kerapu macan

2 Air Sebagai media tempat hidupnya ikan

3 Plastik peking Sebagai bahan untuk peking

4 Oksigen Sebagai bahan untuk peking

Sumber : BBPBAP Jepara

8

8

Page 9: makalah ikan kerapu

4.2 Tambak Pembesaran

(a) (a)

Gambar 3.2. Tambak Ikan Kerapu Macan

(a). Kolam pemeliharaan ; (b). Keramba penampungan

Tambak pembesaran kerapu macan di BBPBAP Jepara terdiri dari

4 buah sekat menggunakan jaring yang masing-masing berbentuk segi

empat dengan ukuran kolam panjang 100 m dan lebar 20 m. keempat

petakkan tersebut masing – masing berukuran 10 m x 13 m x 0.8 m

dimana keempat sekatan tersebut digunakan sebagai tempat pembesaran

ikan kerapu macan dan bagian sisi dekat inlet dan outlet ditanam kerang

hijau dan rumput laut sebagai biofilter.

Tambak tersebut dengan dasar tanah dan pematang juga dari tanah.

Sudarsono dan Ranoemihardjo (1995), menjelaskan bahwa pematang

merupakan salah satu bagian yang paling terpenting dari tambak. Fungsi

utama dari pematang adalah untuk menahan masa air sehingga dibutuhkan

konstruksi yang khusus. Pematang mempunyai penampang melintang

berbentuk trapezium. Tambak tersebut tidak memiliki pintu pemasukan air

karena air masuk melalui pipa dengan menggukanan pompa yang dipasang

di kolam tendon. Saluran pembuangan menggunakan 2 pipa yang

berhubungan dengan saluran pembuangan

9

Page 10: makalah ikan kerapu

4.3 Persiapan Wadah

Persiapan tambak Pembesaran sama saja dengan persiapan tambak

pendederan merupakan bagian yang penting dalam kegiatan pembesaran

yang merupakan salah satu faktor dalam keberhasilan proses budidaya.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan media yang

baik untuk benih ikan kerapu macan yang akan di tebar ketambak tersebut

agar dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan persiapan tambak untuk

pembesaran ikan kepu macan adalah sebagai berikut pemberantasan hama

dan penyakit, pengeringan, pembalikan tanah, pengapuran, pemasangan

Shelter dan pemasukan air.

4.4 Penebaran

Proses sebelum ikan ditebar sering di sebut dengan Aklimatisasi atau

adaptasi. Sifat hidup benih tidak terlepas dari sifat siklus hidup induknya,

maka dalam adaptasi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan :

Waktu Penebaran (waktu penebaran sebaiknya pada saat suhu rendah)

Sifat kanibalisme yang cenderung meningkat pada kepadatan tinggi

Aklimatisasi terutama suhu dan salinitas

Cara aklimatisasi yang umumnya di lakukan terhadap benih pada

pengankutan terutama adalah sebagai berikut : kantong plastik di buka,

kemudian di ukur suhu dan salinitasnya. jika salinitas sama atau hanya

berbedah 1-2 o/oo benih bisa di tebar setelah di sesuaikan suhunya. Tetapi jika

salinitasnya lebih dari 2 o/oo perlu ada pencampuran air dari kolam kedalam

plastik sedikit demi sedikit dan secara bertahap dalam selang waktu 4-5

menit hingga salinitas dan suhu sama antara air yang ada dalam plastik dan

dalam tambak benih dapat di tebar.

10

Page 11: makalah ikan kerapu

Pada penebaran ukuran benih ikan sangat beragam, benih yang digunakan di

BBPBAP Jepara :

Tabel 3.3. Ukuran Benih Ikan Yang ditebar

No Panjang Lebar Bobot

1 8.5 2 10

2 8 2 6.5

3 8.7 2.3 10

4 8 2 7

5 7.5 1.7 4.5

6 7.7 2 5.5

rerata 8.067 2 7.25

Sumber; BBPBAP Jepara

4.5 Pemeliharaan

4.5.1 Pemberian Pakan

Gambar 3.3. Pemberian Pakan

Pakan yang digunakan untuk pakan ikan kerapu di BBPBAP Jepara

yaitu ikan rucah yang harganya relatif murah tetapi segar. Untuk menjaga

kualitas pakan tetap segar perlu dilakukan perlakuan untuk penyimpanan

pakan tersbut yaitu di coolbox atau di freezer. Pakan yang busuk sebaiknya

11

Page 12: makalah ikan kerapu

jangan digunakan sebagai pakan karena memberikan dampak yang

merugikan, karena dapat meningkatkan jumlah microorganisme yang tidak

menguntungkan, serta sifat-sifat kandungan nutrisi yang penting bagi

pertumbuhan juga tidak tersedia. Ikan yang di beri pakan busuk biasanya

akan lebih cepat terserang penyakit, pertumbuhannya lambat bahkan akan

mengalami kematian yang tinggi selama dibudiayakan di tambak.

4.5.2 Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas yang dilakukan oleh laboratorium BBPBAP

Jepara dilakukan satu minggu sekali

Tabel 3.4. Ukurang Kualitas Air Yang Ada Dalam Tambak

TGL/BLN/THN

Total

BakteriVIBRIO KUALITAS AIR

(CFU/ ml) (CFU/ml) Temp DO Salinitas pH

02-12-08 9000 200 29.5 4.06 24 7.9

09-12-08 11000 450 28.8 3.95 27 8.1

16-12-08 8000 560 28.2 3.3 22 8.3

23-12-08 12000 50 28.9 3.94 20 7.4

31-12-08 1000 30 28.6 3.1 17 7.3

06-01-09 3000 150 30.2 3.2 15 7.4

13-01-09 25.8 5.33 10 8.1

20-01-09 25.7 3.16 7 7.6

27-01-09 28.6 3.16 10 8.3

12

Page 13: makalah ikan kerapu

4.6 Pemanenan

Pemanenan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di pasarkan

dalam keadaan hidup (live fish) sehingga penanganan ikan harus tetap

terjaga setelah panen. Ikan yang mengalami luka atau ikan yang mati dapat

menurunkan harga jual sampai setengah harganya. Oleh karna itu langkah-

langkah persiapan panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi

kematian pada saat dilakukan pemanenan.

Pemanen yang dilakukan di BBPBAP Jepara terdiri dari 2 cara

pemanenan panen sebagian dan panen total. Panen sebagian merupakan

panen yang dilakukan pada sebagian kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus) yang dibudidayakan. Taslihan, et.al. (2004), menjelaskan

panen sebagian atau panen selektif merupakan panen yang dilakukan untuk

ikan yang telah mencapai ukuran tertentu sesuai dengan permintaan

konsumen. Panen total merupakan panen yang dilakukan pada seluruh ikan

yang dibudidayakan. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Taslihan, et. al.

(2004) yang menyatakan bahwa panen total dilakukan bila permintaan pasar

sangat besar dan ukuran ikan sudah memenuhi kreteria.

Pemanenan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di tambak

BBPBAP Jepara dilakukan pada sore hari karena mendekati waktu

pengangkutan yang dilakukan pada malam hari. Hal tersebut juga di

ungkapkan oleh Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (2004) hal ini

dikarnakan suhu relative rendah sehingga mengurangi stress.

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dipuasakan dengan

cara menghentikan pemberian pakan selama 2-3 hari sebelum melakukan

panen. hal yang sama juga diungkapkan oleh Komaruddin (2005), hal ini

juga bertujuan mengurangi metabolisme selama pengangkutan.

13

Page 14: makalah ikan kerapu

Pelaksanaan pemanenan diawali dengan mengurangi volume air pada

petakan sebesar 1/3 dari volume air total tamak. Pengambilan ikan dilakukan

dengan menggunakan seser kemudian masukan serok kedalam salah satu

ujung Shelter yang terbuat dari pipa kemudian pipa tersebut diangkat hingga

ikan kerapu yang di dalam Shelter keluar.

Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) ditampung di dalam

hapa yang berukuran 3 x 3,5 x 1,5 meter. Pengemasan di lakukan setelah

panen yang bertujuan agar selama pengangkutan kondisi ikan kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus) tetap hidup, pengemasan dilakukan

menggunakan tangki yang terdapat di atas mobil yang diberi aerasi.

Purnomo, et al. (2002), menyatakan tujuan dari pengemasan adalah untuk

mempertahankan kelulus hidupan selama perjalanan. Pengemasan yang

dilakukan di BBPBAP Jepara disesuaikan dengan sistim pengangkutan dan

alat angkut yaitu dengan cara pengangkutan sistim terbuka dengan

menggunakan bak filter yang diletakan diatas truk. Wadah tersebut diisi air

bersih dan dilengkapi dengan selang aerasi.

Proses pengangkutan yang dilakukan di BBPBAP Jepara terdri dari

system pengangkutan terbuka dan tertutup. Hal yang sama juga diungkapkan

oleh Taslihan, at al. (2004) pengangkutan sistim terbuka dilakukan dengan

menggunakan drum plastik atau bak fibreglass dengan ukuran 120 x 120 x

120 cm dengan diberi aerasi, kepadatan ikan kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus) sebesar 50 kg. Suhu air selama perjalanan dipertahankan

dengan suhu 19 – 20 oC dengan cara penambahan es batu kedalam wadah

penampungan. Taslihan, et al. (2004) menjelaskan pengangkutan terbuka

digunakan untuk jarak pengangkutan yang dekat dengan waktu maksimal 7

jam dan alat angkut yang digunakan berupa kendaraan roda 4 seperti truk.

14

Page 15: makalah ikan kerapu

Pengangkutan system tertutup yang dilakukan di BBPBAP Jepara

menggunakan kantong pelasti dengan perbangdingan air dengan oksigen

sebesar 1 : 2. ujung kantong diikat lalu dikemas kedalam Styrofoam. Suhu

dipertahankan 19 oC dengan cara memberi kantong plastik yang berisi es.

Sryrofoam ditutup rapat dan diberi perekat, untuk memperkecil

goncangannya selama pengangkutan. Talihan, et al (2004), menjelaskan

pengangkutan system tertutup umumnya digunakan pada pengangkutan

dengan menggunakan pesawat atau pengangkutan dengan jarak yang lebih

jauh.

4.7 Potensi Pemasaran

Sistim pemasaran pada ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)

di tambak BBPBAP Jepara dilakukan menurut pesanan yang berarti

pemanenan dilakukan bila ada permintaan pasar, para pengumpul dan

exsportir biasanya datang untuk melihat terlebih dahulu di lapangan dan

melakukan negosiasi harga dan setelah terjadi kesepakatan maka kemudian

ditentukan waktu pemanenan.

Bagi pemasaran dilakukan oleh tim penjualan yang bertugas

menentukan harga dengan membandingkan harga yang berlaku di pasaran.

Tim penjualan juga berkewajiban menyediakan alat-alat yang dibutuhkan

untuk pengemasan dan pengangkutan, penyediaan alat-alat tersebut

tergantung dari kesepakatan awal dengan pihak pembeli.

Usaha pembesaran ikan kerapu macan di tambak BBPBAP Jepara

pada dasarnya bukan merupakan usaha yang komersial karen Balai Besar

Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara ini mempunyai

tujuan utama untuk penelitian. Ikan kerapu macan di tambak bisanya dijual

15

Page 16: makalah ikan kerapu

apabila proyek penelitian sudah selasai. Selama ini belum pernah menjalin

kerja sama dengan pihak lain dalam usaha pemasaran.

Usaha pembesaran di tambak BBPBAP Jepara kebanyakan dibelih

oleh exsportir dari Jakarta, Surabaya, dan Semarang yang melakukan

pengiriman ke Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Malaysia dan

Amerika serikat. (Suyoto dan Mustahal, 2002)

16

Page 17: makalah ikan kerapu

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tambak untuk pembesaran ikan kerapu macan, lumpurnya berjenis

pasir dengan ukuran tambak 2000 m2 yang di dalamnya terdiri 4

sekat yang masing-masing di tebar ikan kerapu macan sebanyak

1000 ekor dan diberi shelter yang terbuat dari pipa paralon yang

dilubangi pada bagian sisinya.

Benih yang ditebar di hapa pedederan berasal dari Divisi

Pembenihan di BBPBAP Jepara. Padat tebar untuk pembesaran

1000 ekor/petak dengan ukuran 10 m x 13 m x 0.8 m.

Pakan yang diberikan pada ikan kerapu macan pada tambak

pembesaran merupakan ikan rucah dan diberikan secara

(adlibitum)

Parameter kualitas air yang diukur yaitu salinitas 24-10 o/oo, suhu

28.5-29.6 oC, pH 7.9-803 dan oksigen terlarut 3.35-4.59 ppm.

Pemanenan dilakukan pada saat benih ikan kerapu macan telah

mencapai umur 8-10 bulan dengan berat 100-200 gr/ekor.

Hambatan yang dihadapi dalam pembesaran ikan kerapu macan

yaitu pengadaan pakan yang berupa ikan rucah yang tidak

kontinyu. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian pakan berupa

pelet.

17

Page 18: makalah ikan kerapu

5.2 Saran

Selama pemeliharaan ikan kerapu di tambak sebaiknya pakan yang

diberikan dikombinasikan dengan pelet karena pakan berupa ikan

rucah bergantung pada musim.

Penanganan ikan kerapu pada saat pemeliharaan harus dilakukan

dengan hati-hati terutama pada saat sampling, pemindahan benih dan

panen karena kecerobohan dapat menyebabkan kemati pada ikan

kerapu yang dapat merugikan usaha pembesaran.

18

17

Page 19: makalah ikan kerapu

DAFTAR PUSTAKA

Subyakto, S. dan S. Cahyaningsih. 2003. Pembenihan Kerapu Skala Rumah

Tangga. PT Agromedia Pustaka, Depok.

Direktorat Bina Pembenihan, Direktorat Jendral Perikanan, Departemen

Pertanian, 1996, Pembenihan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus

fuscoguttatus), Jakarta.

Ir. Sudjiharno dkk, 2004, Proyek Pengembangan Perekayasaan Teknologi Balai

Budidaya Laut Lampung.

Anonim 1991. Operasional Pembesaran Ikan Kerapu dalam Keramba Jaring

Apung . Departemen Direktorat Perikanan Balai Bididaya Laut.Lampung.

Suyoto, P.; Mustahal.2002. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis: Kerapu,Kakap,

Beronang. Penebar Swadaya, Jakarta.

Saanin,H.1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Banatjipta. Bandung.

Nybakken, W. 1988. Biologi laut, suatu pendekatan ekologi. Dalam: Anonim

Pembesaran Ikan Kerapu Macan dan Kerapu Tikus di Keramba Jaring

Apung. Departemen Pertanian, Direktorat Perikanan, Balai Laut .

Lampung

19

19