makalah faktor munculnya masail fiqhiyah.doc

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, umat Islam apabila menghadapi suatu persoalan langsung menanyakan kepada Raulullah dan Rasul-lah yang lang memberikan jawaban, terkadang dengan al-ur!an yang turun berkenaan dengan m tersebut "sebagai jawaban#, dan terkadang dengan sunnah Rasulullah d bentuknya yaknise$ara %auli "perkataan#, &i!li "perbuatan#, dan ta%riri "ketetapan#' Adakalanya pula Rasulullah menunda masalah itu atau menunggu hingga wahyu' Adapun bentuk jawaban rasul, pada hakikatnya tidak terlepas dari petu sesuai &irman Allah swt ( ) t t t t t,ttttƒ t`tt #“ttttt;t# ttt ÷tt) tttt žtt) tttttt ttttttƒ ttt Artinya ( *dan tiadalah yang diu$apkannyaitu menurut kemauan hawa na&sunya'+$apannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan "kepadanya# "S' An-Najm ( -.# Namun, semuanya berubah setelah Rasulullah Muhammad meninggal dunia da mengakibatkan terputusnya wahyu, sehingga para sahabat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang memer/lukan penjelasan hukumnya, menempuh jalan berikut ( 0' Men$ari ketentuan hukumnya dalam al-ur!an' 1' Men$ari ketentuan hukumnya dalam Sunnah Rasul Allah' ' Memusyawarahkan masalah itu, di mana 2hali&ah mengundang para tokoh saha untuk dimintai pendapatnya tentang hukum masalah yang dihadapinya' 3 mendapatkan kata sepakat, maka 2hali&ah melaksanakan hasil musyawarah Apabila tidak mendapat kata sepakat, maka 2hali&ah mengambil alih dan menent yang kiranya dipandang lebih maslahat' 4alam menjalani kehidupan dunia ini, tidaklah semua yang kita inginan harapkan dapat ter$apai' 2etika terjadi ketimpangan atau ketidaksesuaian ant kita inginkan dan &akta yang terjadi maka akan menimbulkan masalah' 0

Upload: arya-d-ningrat

Post on 04-Oct-2015

451 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, umat Islam apabila menghadapi suatu persoalan langsung menanyakan kepada Raulullah dan Rasul-lah yang langsung memberikan jawaban, terkadang dengan al-Quran yang turun berkenaan dengan masalah tersebut (sebagai jawaban), dan terkadang dengan sunnah Rasulullah dengan ketiga bentuknya yakni secara qauli (perkataan), fili (perbuatan), dan taqriri (ketetapan). Adakalanya pula Rasulullah menunda masalah itu atau menunggu hingga turunnya wahyu. Adapun bentuk jawaban rasul, pada hakikatnya tidak terlepas dari petunjuk Ilahi, sesuai firman Allah swt :

((((( ((((((( (((( (((((((((( ((( (((( (((( (((( (((((( ((((((( ((( Artinya : dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya.Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. An-Najm : 3-4)Namun, semuanya berubah setelah Rasulullah Muhammad meninggal dunia dan mengakibatkan terputusnya wahyu, sehingga para sahabat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang memerlukan penjelasan hukumnya, menempuh jalan sebagai berikut :1. Mencari ketentuan hukumnya dalam al-Quran.2. Mencari ketentuan hukumnya dalam Sunnah Rasul Allah.

3. Memusyawarahkan masalah itu, di mana Khalifah mengundang para tokoh sahabat untuk dimintai pendapatnya tentang hukum masalah yang dihadapinya. Bila mereka mendapatkan kata sepakat, maka Khalifah melaksanakan hasil musyawarah tersebut. Apabila tidak mendapat kata sepakat, maka Khalifah mengambil alih dan menentukan yang kiranya dipandang lebih maslahat.

Dalam menjalani kehidupan dunia ini, tidaklah semua yang kita inginan dan harapkan dapat tercapai. Ketika terjadi ketimpangan atau ketidaksesuaian antara hal yang kita inginkan dan fakta yang terjadi maka akan menimbulkan masalah.

Begitu juga dalam menjalankan syariat islam, masalah juga dapat muncul ketika terjadi ketimpangan antara teori dan kenyataan mengenai hukum-hukum syara yang bersifat amaliyah.Dalam menyelesaikan masalah tersebut tentu harus ada jalan penyelesaiannya. makanya disini di butuhkan ilmu tentang masailul fiqhiyah.

Al-Quran dan sunah Nabi merupakan pedoman bagi umat Islam dalam mencari keselamatan di dunia sehingga bahagia di akhirat. Al-Quran pedoman yg lengkap dan sempurna bagi umat manusia tidak ada sesuatupun yg tertinggal. jika ada hal,masalah yg dianggap tidak ada jawabannya didalam Al-Quran rasanya kurang bijak, Bagaiamana dengan fungsi Al-Quran yg universal dan sepanjang zaman??? akal manusi lah yg belum sampai kepada yg dituju oleh Al-Quran. Masail Fiqiyah merupakan cara manusia untuk mencari jawaban dari masalah yg timbul dikemudian hari dg menggunakan akal dan hati yg iklas karena Allah perlu dipelajari.B. Rumusan Masalah1. Apa Pengertian Masail Fiqhiyyah?

2. Apa saja faktor-faktor kemunculan masailul fiqhiyah?

3. Faktor Penyebab Masalah Fiqh?

BAB IIPEMBAHASANA. PENGERTIANMasail Fiqhiyah adalah masaalah yang terkait dengan fiqih, dan yang dimaksud masallah fiqh pada term masail fiqhiyah ialah persoalan-persoalan yang muncul pada konteks kekinian sebagai refleksi kompleksitas problematika pada suatu tempat, kondisi dan waktu. Dan persoalan tersebut belum pernah terjadi pada waktu yang lalu, karena adanya perbedaan situasi yang melingkupinya. Pada masa Rasulullah, apabila ada masalah yang ada, masyarakat segera menanyakan pada Rasululloh SAW. Dan para sahabat atau para ahli Fuqaha pada masanya selalu berupaya menyelesaikan persoalan-persoalan baru dengan jalan ijtiihad berdasarkan nash Al-Quran atau al-sunnah. Penyelesaian mula-mula dicarikan jawabannya dari al-nash, bila tidak ditemukan maka akan diselesaiakn dengan jalan Ijma (kesepakatan para ahli atau melalui metode Qiyas).B. FAKTOR-FAKTOR KEMUNCULAN MASAILUL FIQHIYAHa. Kondisi GeografisSetiap daerah di belahan dunia ini pasti memiliki kondisi geografis yang berbeda. Ada yang memiliki udara tropis, subtropics dan sebagainya.

Perbedaan kondisis seperti ini lah yang akan memunculkan masalah yang berbeda-beda pula, terutama fiqh. Contohnya, pada kondisi daerah yang abnormal, persoalan yang muncul dari keadaa dan letak geografis itu antara lain: Hukum bertayamum pada daerah yang kekeringan(tandus) yang kesulitan air.

Hukum atau tehnik pelaksanaan sholat dan puasa pada geografis yang abnormal dalam hal penentuaan waktu.

Pelaksanaan pernikahan via telfon, internet, transaksi muamalat dan seterusnya pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertemu langsung.b. Struktur dan pola budaya masyarakatKeberadaan suatu kebudayaan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dan dengan demikian kehadiran syariat dalam hal ini hukum Islam (fiqh) tidak serta merta menggantikan posisi kebudayaan yang telah melekat pada masyarakat. Didalam masyarakat yang sangat kental dengan nilai-nilai budayanya sangat sulit diterapkan nilai-nilai agama terutama sudut fiqihnya.

Apabila terjadi pembenturan antara keduanya, maka akan timbul persoalan baru yang kemudian disebut masailul fiqhiyah. Beberapa contoh dalam masalah ini antara lain; Masalah pembagian harta warisan pada daerah tertentu.

Upacara sesajen untuk keselamatan dan berkah.

Budaya dangdutan yang dipaksakan demi khormatan sampai-sampai menghutang untuk resepsi pernikahan.

Budaya tukar cincin sebelum khitbah (lamaran) yang telah dianggap telah sah bergaul bebas.

c. Perkembangan TeknologiDewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan menunjukan prestasi yang cukup signufikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern selalu aktif menuju sasaran tepat dan berdampak positif sekaligus negative. Hasil kemampuan IPTEK dalam sekop umuum adalah salah satunyya computer. Alat ini dapat menunjukan arah kiblat, puasa, perhitungan zakat, warisan dan lainnya.

d. Perkembangan Ekonomi dan PolitikPersoalan persoalan yang muncul antara lain :

a)Jual beli valuta asing dan saham. Apabila telah terjadi transaksi antar Negara (internasional) maka setiap Negara membutuhkan valuta asing untuk alat bayar luar negeri, yang dalam dunia perdagangan disebut visa.

b)Zakat sebagai ibadah dan kaitannya dengan ekonomi keuangan wajib dikeluarkan apabila telah mencapai nisab seperti emas, perak, dll. Selain di era modern ada mata uang, sertifikat, saham, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya yang tidak disebutkan dalam al-Quran, akan tetapi tetap terkena objek zakat.

c)Makelar merupakan perantara antara penjual dan pembeli agar memudahkan transaksi jual beli.

d)Pemimpin wanita ,hakim wanita dan keberadaan partai-partai politik, serta yang terkait dengan itu adalah dampak dari perkembangan ekonomi.

e. Perkembangan EkonomiPersoalan - persoalan yang muncul antara lain :

a)Transpalantasi (pencangkokan) dan substitusi (penggantian) jaringan atau organ tubuh seperti jantung, ginjal, tulang rawan, pembuluh darah dan lensa.

b)Perencanaan keturunan dengan berbagai teknik antara lain:

Pengendalian kehamilan (birthcontrol) melalui pil, kondom, IUD, susuk hormone, zalf, diafragma, teknik sterilisasi (vasektomi, tubektomi), aborsi, dan menstrual regulation.

Perencanaan jenis kelamin melalui teknik pemisahan sperma (kromosom x dan kromosom y) untuk mendapatkan keturunan laki-laki.

Inseminasi buatan melalui berbagai teknik untuk menolong pasangan suami istri yang sukar atau tidak bisa mendapatkan keturunan.

Bedah transeksual (operasi jenis kelamin) untuk menyempurnakan jenis kelamin yang tidak normal (banci) atau mengganti organ kelamin (non banci).

C. FAKTOR PENYEBAB MASALAH FIQH1. Perbedaan Qiraat : yaitu perbedaan tentang arti dari kata disetiap ayat yang berbeda.

2. Adam al-Ittila ala al-hadist : adanya hadist yang belum ditelaah oleh sebagian sahabat karena secara real pengetahuan mereka dalam hal ini tidak sama. Dan keadaan seperti ini merupakan sesuatu yang wajar, sebab tidak selamanya para sahabat pada waktu yang sama dapat menyertaiRasulullahSAW, disamping itu dari sisi tingkat kecerdasannnya pun berbeda pula.

3. Adanya Syak atau keraguan dalam menetapkan hadist : Setiap ada hadist atau riwayat yang datang, tidak langsung dapat di amalkan begitu saja sebelum dipersaksikan di depan para sahabat lain agar menjaga otentisitasnya dapat dipertanggung jawabkan bahwa hadist tersebut benar-benar berasal dari Rasulluloh SW.

4. Perbedaan dalam memahami nash dan perbedaan penafsirannya.

5. Adanya lafadz Musytarak : yaitu lafadz yang memiliki dua makna atau lebih.

6. Taarud al-Adillah : adanya dalil-dalil yang secara lahiriah kontradiktif. Sesungguhnya dalil-dalil yang dijadiakan landasan para ulama dalam menyelesaikan suatu kasus bersumber dari Al-Quran dan Hadist, hanya saja karena sudut pandang mereka berbeda sesuai dengan perbedaan latar belakang mereka masing-masing, maka berbeda pula hasil Istimbatnya.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanMasail Fiqhiyah adalah masaalah yang terkait dengan fiqih, dan yang dimaksud masallah fiqh pada term masail fiqhiyah ialah persoalan-persoalan yang muncul pada konteks kekinian sebagai refleksi kompleksitas problematika pada suatu tempat, kondisi dan waktu. Dan persoalan tersebut belum pernah terjadi pada waktu yang lalu, karena adanya perbedaan situasi yang melingkupinya.

Faktor-Faktor Kemunculan Masailul Fiqhiyah :

a. Kondisi Geografis

b. Struktur dan pola budaya masyarakat

c. Perkembangan Teknologi

d. Perkembangan Ekonomi dan Politik

e. Perkembangan Ekonomi

DAFTAR PUSTAKA Abdurrohman Kasdi. Masail Fiqhiyyah Kajian Fiqih atas Masalah-masalah Kontemporer.Kudus: Nora Media Enterprise. 2011 Ahmad Sudirman Abbas. Dasar-Dasar Masail Fiqhiyyah. Jakarta: CV Bayu Kencana. 2003 Al-quran http://ahmadrajafi.wordpress.com/2011/01/31/pengantar-mata-kuliah-masail-fiqhiyyah/ http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/fiqih-lingkungan/KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih banyak kepada dosen pembimbing matakuliah ini yaitu Athailah Bin Junaidy, Ph.dMakalah mengenai Faktor Munculnya Masail Fiqhiyah ini mengkaji tentang hal hal yang berhubungan dengan faktor penyebab masalah fiqh tersebut. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Masail Fiqhiyah II. Makalah ini juga disajikan dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar lebih mudah untuk memahami isinya. Kami berharap dengan adanya makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan dan mudah-mudahan tugas ini bermanfaat bagi kita semua.

Kami menyadari makalah ini masih memiliki kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikkan lebih lanjut. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Matangglumpangdua, 02 Maret 2015Kelompok II

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang

1

B. Rumusan Masalah

2BAB II PEMBAHASAN

3A. Pengertian..........................................................

3B. Faktor-Faktor Kemunculan Masailul Fiqhiyah

3C. Faktor Penyebab Masalah Fiqh

5

BAB III PENUTUP

7A. Kesimpulan..........................................................

7

DAFTAR PUSTAKA

8

DISUSUN

OLEH :

KELOMPOK : II

NAMA:ASLIM

RAHMAT

RISKI ANDRIA

MASHABUL IMAM

M.K.:MASAIL FIQHIYAH II

SEMESTER:VI

DOSPEN:ATHAILLAH BIN JUNAIDY, Ph.d

INSTITUT AGAMA ISLAM ALMUSLIM (IAIA)KABUPATEN BIREUEN2015ii

i

Hasbi As-Shiddeqy, Pengantar Hukum Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1957), hlm. 22

Ahmad Sudirman Abbas. Dasar-Dasar Masail Fiqhiyyah. Jakarta: CV Bayu Kencana. 2003

http://kassatrinyusiana.blogspot.com/2011/04/masail-fiqhiyah.html (diakses senin, 02 Maret 2015

Abdurrohman Kasdi. Masail Fiqhiyyah Kajian Fiqih atas Masalah-masalah Kontemporer. Kudus: Nora Media Enterprise. 2011

9