makalah alur peresepan

45
MAKALAH FARMASI RUMAH SAKIT ALUR PERESEPAN PASIEN,RAWAT INAP,RAWAT JALAN, JAMKESMAS DAN ASKES OLEH: ANITA PERMATASARI : PO.71.3.251.11.1.006 HARDIYANTI :PO.71.3.251.11.1.02 1 MUSFIRAH : PO.71.3.251.11.1.030

Upload: st-hajar

Post on 24-Oct-2015

474 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah alur peresepan

MAKALAH FARMASI RUMAH SAKIT

ALUR PERESEPAN PASIEN,RAWAT INAP,RAWAT

JALAN, JAMKESMAS DAN ASKES

OLEH:

ANITA PERMATASARI : PO.71.3.251.11.1.006

HARDIYANTI :PO.71.3.251.11.1.021

MUSFIRAH : PO.71.3.251.11.1.030

SRY REZEKI AMALIAH : PO.71.3.251.11.1.043

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN FARMASI

2013

Page 2: makalah alur peresepan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan suatu unit atau bagian di

suatu rumah sakit dibawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh

beberapa orang apoteker yang bertanggung jawab atas seluruh pelayanan

kefarmasian. Instalasi Farmasi RS membantu pelayanan obat obatan bagi

pasien rawat jalan, rawat inap, pasien askes maupun jamkesmas dan alat

kesehatan yang menunjang pelayanan kesehatan rumah sakit.

B. Rumusan Masaah

1. Apa yang di maksud dengan pasien rawat jalan, pasien rawat inap, pasien

umum, paisen jamkesmas, pasien jamkesda dan pasien askes?

2. Bagaimana alur pelayanan resep psien rawat jalan, pasien rawat inap,

pasien umum, pasien jamkesmas, pasien jamkesda dan pasien askes?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui alur peresepan yang ada di Rumah Sakit

2. Untuk membedakan alur peresepan yang ada di Rumah Sakit

Page 3: makalah alur peresepan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi pasien rawat jalan, pasien rawat inap, pasien umum, pasien

jamkesmas, pasien jamkesda dan pasien askes

Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan

pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan

kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap.

Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap

(opname)

Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien

oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana

pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap

adalah ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya

berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang

rawat inap di banyak rumah sakit sudah sangat mirip dengan kamar-

kamar hotel.

Pasien umum merupakan pasien yang mendapat pelayanan kesehatan

medis di Poliklinik dengan membayar.

JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah program bantuan

sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak

mampu

Page 4: makalah alur peresepan

JAMKESDA (Jaminan Kesehatan Daerah) adalah program jaminan bantuan

pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah

Daerah Kab. kepada masyarakat Kab. & sasaran Program Jamkesda

adalah seluruh masyarakat Kab. yang belum memiliki jaminan kesehatan

berupa Jamkesmas, ASKES dan asuransi kesehatan lainnya.

Pasien ASKES merupakan pasien yang mendapat pelayanan kesehatan

medis dengan membawa Surat Rujukan dari PT Askes dan semua

pembayaran ditanggung oleh PT Askes sesuai dengan haknya.

Dari definisi diatas dapat diketahui perbedaan dari keenam jenis pasien tersebut.

Berikut ini contoh skema alur pelayanan kesehatan di puskesmas dan di rumah

sakit :

Page 5: makalah alur peresepan

Keteragan :

PKM : puskesmas

RS : Rumah sakit

RJTL : rawat jalan tingkat lanjut

RITL : Rawat inap tngkat lanjut

1. Pasien rawat jalan

Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan

pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan

lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya,

pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname)

Page 6: makalah alur peresepan

Berikut ini terdapat dua contoh alur pelayanan pasien dari dua rumah sakit

berbeda

1. Alur pelayanan pasien di RSUP Dr. KARIADI

2. Alur pelayanan pasien di RSUD KRATON Kabupaten Pekalongan

Page 7: makalah alur peresepan

Prosedur Kerja Tetap (Protap) / Sop Pasien Rawat Jalan :

1. Pasien mendaftarkan diri di ruang pendaftaran.

2. Pasien diarahkan ke poli rawat jalan sesuai dengan penyakitnya.

3. Pasien didaftar dalam buku register masing-masing poli rawat jalan.

4. Pasien diperiksa oleh dokter yang menangani di masing-masing poli.

5. Sesuai dengan indikasi medis pasien dimungkinkan untuk pemeriksaan

penunjang (Laboratorium, Rontgen, ECG, USG, dan lain-lain.

6. Hasil pemeriksaan diserahkan kembali ke dokter yang memeriksa.

7. Pasien dinyatakan oleh Dokter untuk berobat jalan dengan diberikan

resep untuk dibeli di Apotek.

Page 8: makalah alur peresepan

8. Pasien setelah menyelesaikan administrasi di Apotek bisa langsung

pulang

2. Pasien rawat inap

Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien

oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien

diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang

tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya berupa bangsal

yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat inap di banyak

rumah sakit sudah sangat mirip dengan kamar - kamar hotel.

Prosedur Kerja Tetap (Protap) / Sop Pasien Rawat Inap :

1. Pasien mendaftarkan diri di tempat pendaftaran.

2. Pasien diberikan status oleh petugas pendaftaran.

3. Pasien diarahkan ke poli sesuai dengan penyakitnya.

4. Pasien didaftar ke dalam buku register di masing-masing poli.

5. Pasien diperiksa oleh dokter yang menangani di poli masing-masing

sesuai dengan penyakitnya.

6. Sesuai dengan indikasi medis kalau perlu dilakukan pemeriksaan

penunjang (Laboratorium, Rontgen, USG, ECG, dan lain-lain).

7. Hasil pemeriksaan penunjang diserahkan ke dokter yang memeriksa.

8. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di poli, pasien diarahkan

untuk opname (rawat inap) sesuai dengan penyakitnya

Page 9: makalah alur peresepan

9. Pasien langsung masuk di ruang perawatan sesuai dengan ruangan/ kelas

yang dikehendaki oleh pasien.

10. Di ruang perawatan, pasien mendapatkan perawatan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

Opname atau menjalani rawat inap di rumah sakit adalah kegiatan yang ingin

dihindari semua orang. Ada banyak sebab,pertama; orang yang disuruh opname

di rumah sakit oleh dokter berarti mengalami sakit cukup parah sehingga perlu

perawatan intensif.sebab kedua,repot. Memiliki anggota keluarga yang opname

berarti anda harus membagi waktu untuk di rumah sakit,pekerjaan,dan urusan

rumah. Alasan ketiga,Biaya.opname identik dengan biaya banyak yang musti

dikeluarkan. Semakin parah penyakit,semakin lama opname dan tentu semakin

banyak biaya yang dikeluarkan

Page 10: makalah alur peresepan

3. Pasien umum

Alur Pelayanan Resep Pasien Umum:

1) Resep diserahkan kepada petugas farmasi.

2) Petugas farmasi membaca & memeriksa kelengkapan resep kemudian

diberi harga.

3) Petugas farmasi memberikan tanda bukti pembayaran kepada pasien

setelah pasien membayar resep.

4) Jika terdapat obat yang tidak tersedia di apotek tersebut maka dibuat

copy resep.

5) Jika sudah sesuai, obat disiapkan sesuai resep oleh petugas farmasi

6) Obat diserahkan kepada pasien oleh petugas farmasi disertai informasi

obat

4. Pasien jamkesmas

Page 11: makalah alur peresepan

Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah program bantuan sosial

untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

a. latar belakang dan tujuan Jamkesmas

Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara

berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, termasuk masyarakat miskin.

UUD 1945 mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat,

khususnya yang miskin dan tidak mampu, adalah tanggung jawab pemerintah

pusat dan daerah.Perubahan UUD 1945 Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Untuk itu, UU tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) (UU Nomor 40

Tahun 2004) turut menegaskan bahwa jaminan kesehatan merupakan salah

satu bentuk perlindungan sosial. Pada hakekatnya jaminan kesehatan

bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan

dasar hidupsecara layak.

Kementerian Kesehatan sejak tahun 2005 telah melaksanakan program

jaminan kesehatan sosial, yang telah mengalami perubahan seiring dengan

waktu. Awalnya ia dikenal dengan nama program Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan bagi Masyarakat Miskin/JPKMM, atau lebih populer dengan nama

programAskeskin (Asuransi Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin).Kemudian

sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang ia berubah nama menjadi program

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). JPKMM/Askeskin maupun

Jamkesmas, kesemuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu melaksanakan

Page 12: makalah alur peresepan

penjaminan pelayanankesehatan terhadap masyarakat miskin dan tidak

mampu, dengan menggunakan prinsip asuransi kesehatan sosial.

Program Jamkesmas ini diharapkan untuk menjaga masyarakat agar tetap

sehat dan produktif. Pada intinya, program Jamkesmas diharapkan

membantu supaya pesertanya bisa terbebas dari mata rantai kemiskinan.

Secara umum, program Jamkesmasbertujuan meningkatkan akses dan

mutu pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan bermutu sehingga

tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien bagi

seluruh peserta Jamkesmas.

Sedangkan tujuan khusus program ini adalah:

a. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta

di seluruh jaringan PPK (penyedia pelayanan kesehatan) Jamkesmas

(Puskesmas serta jaringannya, dan rumah sakit).

b. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar bagi

peserta, tidak berlebihan, sehingga terkendali mutu dan biayanya

c. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dandapat

dipertanggung jawabkan (akuntabel)

d. Meningkatkan jumlah peserta (masyarakat tidak mampu) yang

dicakupagar mendapat pelayanan kesehatan di jaringan PPK Jamkesmas

e. Meningkatkan kualitaspelayanan kesehatanbagi masyarakat miskin

b. Sasaran Peserta Program Jamkesmas :

Page 13: makalah alur peresepan

1. Orang miskin dan tidak mampu serta gelandangan. Pengemis, anak

terlntar serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas

2. Masyarakat miskin penghuni panti – panti sosial, masyarakat miskin

korban bencana pasca tanggap darurat serta masyarakat miskin penghuni

Rumah Tahanan (Rutan) dan masyarakat miskin Penghuni Lembaga

Pemasyarakatan (Lapas).

c. Bagaimana prinsip pelaksanaan program Jamkesmas?

UU SJSN menyebutkan sejumlah prinsip penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

yang turut digunakan Jamkesmas, yaitu :

Jamkesmas dikelola secara nasional. Jamkesmas dapat diakses oleh

seluruh peserta dari berbagai wilayah di Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Nirlaba, artinya pengelolaan dana amanat tidak dimaksudkan untuk

mencari untung/laba, melainkan untuk memenuhi sebesar-besarnya

kepentingan peserta.

Portabilitas (dari kata portable, artinya mudah dibawa-bawa), artinya

meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal (selama

berada di dalam wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia),

jaminan kesehatan tetap dapat diterima secara berkelanjutan. Dapat

juga diartikan walaupun memerlukanpelayanan rujukan di tempat lain

(selama berada di dalam wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia,

Page 14: makalah alur peresepan

dan termasuk jaringan PPK Jamkesmas)jaminan kesehatan tetap

dapat diterima.

Transparan, efisien, dan efektif.

d. Siapa saja yang dapat menjadi peserta Jamkesmas?

Sasaran program Jamkesmas ini adalah masyarakat miskindan tidak mampu

diseluruh Indonesia yang tidak mempunyai jaminan kesehatan lainnya.

Masyarakat miskin dan tidak mampu, yang telah ditetapkan oleh Surat

Keputusan (SK) Bupati/Walikota tahun 2008 berdasarkan kuota

kabupaten/kota (BPS) yang dijadikan basis data (database)nasional.

Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar, serta masyarakat

miskin yang tidak memiliki identitas (atau kerap disebutkan sebagai

“peserta non-kartu”)

Semua peserta Program Keluarga Harapan (PKH) (baik yang sudah atau

yang belum mempunyai kartu Jamkesmas).

Semua penderita penyakit Thalasemia mayor

Semua pasien yang menerima Jaminan Persalinan (Jampersal)

Kepesertaan Jamkesmas memiliki masa berlaku, yaitu bermula semenjak

ditetapkannya penggunaan kartu Jamkesmas (oleh Kementerian Kesehatan)

hingga ditetapkannya penggunaan kartu yang baru, yang berarti kartu yang

lama tidak lagi berlaku.

Page 15: makalah alur peresepan

e. fasilitas kesehatan (FASKES) yang menjadi pemberi pelayanan dalam program

Jamkesmas?

Fasilitas kesehatan yang termasuk dalam jaringan PPK Jamkesmas adalah:

Puskesmas dan jaringannya

Rumah sakit dan Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) yang telah

bekerja sama dengan program Jamkesmas (memiliki Perjanjian Kerja

Sama (PKS) yang ditandatangani perwakilan faskes dan Tim Pengelola

Jamkesmas Kabupaten/Kota setempat, dengan diketahui oleh Tim

Pengelola Provinsi). Perjanjian Kerja Sama ini harus diperbaharui setiap

tahunnya

f. Pelayanan apa saja yang dijamin dalam Program Jamkesmas?

Setiap peserta mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan meliputi:

Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan RawatInap

Tingkat Pertama (RITP), pelayanan kesehatan Rawat Jalan

TingkatLanjutan (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) kelas III

danpelayanan gawat darurat.

Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta dalam bentukpelayanan

kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif)berdasarkan

kebutuhan medik sesuai dengan Standar Pelayanan Medik.

g. Pelayanan kesehatan yang dapat diperoleh peserta Jamkesmas di Puskesmas

dan jaringannya

Page 16: makalah alur peresepan

1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dilaksanakan pada puskesmas dan

jaringannya meliputi pelayanan :

a. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

b. Laboratorium sederhana (darah, urin, dan feses rutin)

c. Tindakan medis kecil

d. Pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut/ tambal

e. Pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui, bayi dan balita

f. Pelayanan KB dan penanganan efek samping (alat kontrasepi

disediakan BKKBN)

g. Pemberian obat

2. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada puskesmas

perawatan, meliputi pelayanan :

a. Akomodasi rawat inap

b. Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

c. Laboratorium sederhana (darah, urin, dan feses rutin)

d. Tindakan medis kecil

e. Pemberian obat

f. Persalinan normal dan dengan penyulit (PONED)

3. Persalinan normal dilakukan di puskesmas / bidan di desa / polindes /

dirumah pasien fasilitas kesehatan tingkat pertama swasta.

Page 17: makalah alur peresepan

4. Pelayanan gawat darurat (emergency). Kriteria gawat darurat tercantum

dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Instalasi Gawat

Darurat (IGD) Rumah Sakit (Nomor 856 tahun 2009).

h. Pelayanan kesehatan apa saja yang dapat diperoleh peserta Jamkesma di

FASKES lanjutan (seperti Rumah Sakit dan Balkesmas)?

1. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) di RS dan Balkesmas meliputi:

Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan oleh

dokter spesialis/umum

Rehabilitasi medik

Penunjang diagnostik: laboratorium klinik, radiologi dan elektromedik

Tindakan medis

Pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutan

Pelayanan KB, termasuk kontap efektif (sterilisasi dan alat kontrasepsi

dalam rahim), kontap pasca persalinan/keguguran, penyembuhan

efek samping dan komplikasinya (alat/obat KB (kontrasepsi)

disediakan BKKBN)

Pemberian obat yang mengacu pada daftar obat (Formularium)

Pelayanan darah

Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi dan penyulit.

Page 18: makalah alur peresepan

2. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), dilaksanakan pada ruang perawatan

kelas III (tiga) RS, meliputi :

Akomodasi rawat inap pada kelas III.

Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

Penunjang diagnostik: patologi klinik, patologi anatomi, laboratorium

mikro patologi, patologi radiologi dan elektromedik.

Tindakan medis

Operasi sedang, besar dan khusus

Pelayanan rehabilitasi medis

Perawatan intensif (ICU/Intensive Care Unit, ICCU/Intensive Cardiac

Care Unit, PICU/Pediatric Care Unit, NICU/Neonatal Care Unit, PACU)

Pemberian obat mengacu padaFormularium

Pelayanan darah

Bahan dan alat kesehatan habis pakai

Persalinan dengan risiko tinggi dan penyulit (Pelayanan Obstetri-

Neonatus Esensial Komprehensif/PONEK)

Pelayanan gawat darurat (emergency). Kriteria gawat darurat tercantum

dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Instalasi Gawat

Darurat (IGD) Rumah Sakit (Nomor 856 tahun 2009).

Seluruh penderita Thalasemia dijamin, sebagai peserta Jamkesmas non-

kartu. Pelayanan tingkat lanjut sebagaimana di atas meliputi :

Page 19: makalah alur peresepan

Pelayanan rawat jalan lanjutan (spesialistik) di rumah sakit dan

balkesmas.

Pelayanan rawat jalan lanjutan yang dilakukan pada balkesmas bersifat

pasif (dalam gedung) sebagai FASKES penerima rujukan. Pelayanan

balkesmas yang ditanggung oleh program Jamkesmas adalah Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) dalam gedung.

i. ALUR PELAYANAN RESEP PASIEN JAMKESMAS

1) Pasien menyerahkan formulir resep disertai dengan Surat Jaminan

Pelayanan (SJP) dan Surat Keabsahan Peserta (SKP) Jamkesmas.

2) Petugas farmasi memeriksa kelengkapan berkas tersebut.

3) Apabila terdapat kekurangan berkas maka pasien diminta untuk

melengkapi kekurangan tersebut.

4) Resep yang telah memenuhi persyaratan adminstrasi, dilakukan

pengkajian resep sesuai dengan Prosedur Tetap Pengkajian Resep.

5) Jika sudah sesuai, kemudian oleh petugas farmasi disiapkan obat-

obatannya sesuai dengan Protap Penyiapan Obat.

6) Pemberian obat-obatan diutamakan obat generik tetapi apabila tidak

ada obat generiknya maka ditanyakan kepada dokter konsulennya

apakah bisa diganti dengan obat lain dengan indikasi yang sama atau

jika memang harus dengan obat tersebut maka diresep harus diberi

keterangan mengenai diagnosis penyakit dan alasan diberikan obat

Page 20: makalah alur peresepan

tersebut serta harus ditandatangani oleh dokter spesialis. Obat

tersebut harus mendapatkan persetujuan dari direktur apakah obat

diberikan sesuai resep atau tidak.

7) Obat diserahkan kepada pasien oleh petugas farmasi disertai

informasi obat

j. Prosedur Untuk Memperoleh Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Peserta

Jamkesmas

1) Untuk peserta non kartu yang termasuk gelandangan, pengemis,

anak/orang terlantar dan masyarakat miskin penghuni panti sosial, harus

menunjukkan surat rekomendasi Dinas/Instansi Sosial setempat.

2) Bagi masyarakat miskin penghuni lapas/rutan, harus menunjukkan surat

rekomendasi Kepala Lapas/Rutan.

3) Untuk peserta PKH yang belum/tidak memiliki kartu Jamkesmas, cukup

menggunakan kartu PKH.

4) Bayi (sebelum usia satu tahun) yang lahir dari Ibu peserta Jamkesmas

setelah terbitnya SK Bupati/Walikota, harus menunjukkan akte

kelahiran/surat kenal lahir/surat keterangan lahir/pernyataan dari tenaga

kesehatan, serta kartu Jamkesmas Ibu dan Kartu Keluarga orang tuanya.

5) Korban bencana pasca tanggap darurat, kepesertaannya berdasarkan

keputusan Bupati/Walikota setempat, sejak tanggap darurat dinyatakan

selesai dan berlaku selama satu tahun.

Page 21: makalah alur peresepan

Kemenkes telah mencetak dan mendistribusikan kartu Jamkesmas tahun 2013

untuk 86,4 juta penduduk Indonesia. Pendistribusian kartu Jamkesmas yang baru

warna biru tersebut melalui 497 Dinkes Kab/Kota dan 9.900 Puskesmas di

seluruh Indonesia. Selain itu juga, Kemenkes telah melakukan Sosialisasi yang

diberlangsung secara bertahap dari bulan November s.d Desember 2012 di

seluruh Indonesia.

5. Pasien jamkesda

Departemen Kesehatan telah melaksanakan penjaminan pelayanan

kesehatan terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini telah

berjalan sejak tahun 2005 dengan nama ASKESKIN yang kemudian ditahun

2008 berganti nama menjadi JAMKESMAS. Pada tahun 2007 sudah ada SK

Walikota tentang penetapan Keluarga Miskin yang mana kemudian data

inilah yang diakses Depkes sebagai acuan Pemberian Dana Miskin, yang

selanjutnya disebut JAMKESMAS. Karena banyak terjadi komplain dalam

pelaksanaanya kemudian diadakan pendataan ulang. Yang mana data jumlah

jiwa miskin menjadi lebih banyak sehingga ada keluarga miskin yang tidak

terdanai (tercakup) dalam program JAMKESMAS. Untuk itu Pemerintah

Daerah perlu untuk memberikan Dana tambahan untuk diberikan kepada

Masyarakat miskin yang belum tercakup dalam program JAMKESMAS. Dana

Page 22: makalah alur peresepan

ini diambilkan dari APBD perubahan yang yang selanjutnya disebut

JAMKESDA

PERBEDAAN JAMKESMAS DAN JAMKESDA

Pemegang kartu Jamkesmas berhak menggunakan kartunya di seluruh

Indonesia, dan secara umum mendapat perlakuan yang sama. Yakni,

rawat jalan tingkat pertama di puskesmas dan atau puskesmas

pembantu, rawat inap di puskesmas perawatan, RS pemerintah, dan RS

swasta yang menjalin kerja sama untuk rawat jalan tingkat pertama

(RJTP) atau rawat jalan tingkat lanjut (RJTL).

Jamkesda merupakan bentuk jaminan kesehatan di tingkat daerah, yakni

pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi menanggung biaya

pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang belum atau tidak masuk

Page 23: makalah alur peresepan

Jamkesmas, namun dipandang perlu mendapat bantuan pembiayaan atas

pelayanan kesehatan dengan menggunakan dana yang berasal dari APBD

kabupaten/kota dan atau provinsi.

Pelayanan yang diberikan kepada pemegang kartu Jamkesda secara

umum untuk RJTP dan rawat inap tingkat pertama (RITP) dilakukan di

fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah kabupaten/kota, baik

puskesmas, puskesmas dengan perawatan (rawat inap), balai kesehatan

masyarakat milik daerah dan rumah sakit umum daerah, serta rumah

sakit swasta yang menjalin kerja sama dengan pemkab/pemkot itu

sendiri.

Jika pemegang kartu Jamkesda atas indikasi medis perlu menjalani rawat

jalan tingkat lanjut, yang bersangkutan dapat memanfaatkan rumah sakit

umum atau rumah sakit khusus milik pemprov dan atau pemerintah

pusat.

Jadi, berbeda dari Jamkesmas, Jamkesda hanya berlaku secara lokal, artinya di

wilayah kabupaten/kota dan Provinsi yang telah menjalin kerja sama, tidak

berlaku di seluruh Indonesia.

CONTOH ALUR PELAYANAN JAMKESDA KAB. BALANGAN(KALIMANTAN SELATAN)

Page 24: makalah alur peresepan

6. Pasien askes

PT. Asuransi Kesehatan Indonesia atau juga dikenal dengan nama PT. Askes

Indonesia (Persero)merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan

khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan

kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI,

Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha

lainnya.

SYARAT PESERTA ASKES

1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan calon PNS (tidak termasuk PNS/CPNS di

lingkungan Dephan/TNI/POLRI), Pejabat Negara, Penerima Pensiun

(Pensiunan PNS, pensiunan PNS di lingkungan Dephan/TNI/POLRI,

pensiunan TNI/POLRI, pensiunan Pejabat Negara), Veteran dan Perintis

Kemerdekaan beserta anggota keluarga yang ditanggung.

2) Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan), tidak termasuk anggota

keluarga.

Page 25: makalah alur peresepan

3) Anggota Keluarga yang ditanggung : Isteri / suami yang sah dari peserta

yang mendapat tunjangan istri/suami (Daftar isteri / suami yang sah yang

tercantum dalam daftar gaji / slip gaji, dan termasuk dalam daftar

penerima pensiun).

4) Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta yang

mendapat tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji,

termasuk dalam daftar penerima pensiun, belum berumur 21 tahun atau

telah berumur 21 tahun sampai 25 tahun bagi anak yang masih

melanjutkan pendidikan formal, dan tidak atau belum pernah kawin,

tidak mempunyai penghasilan sendiri serta masih menjadi tanggungan

peserta.

5) Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan

urutan tanggal lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu

orang.

Hak Peserta Askes Sosial

1. Memperoleh kartu peserta

2. Memperoleh penjelasan/informasi tentang hak, kewajiban serta tata cara

pelayanan kesehatan

3. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang

bekerjasama dengan PT Askes (Persero), sesuai dengan hak dan

ketentuan yang berlaku.

Page 26: makalah alur peresepan

4. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau

tertulis ke kantor PT Askes (Persero).

Cara Memperoleh Kartu Peserta Askes

1. Asli/fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil

/Pensiunan/Petikan Gelar Kehormatan Veteran/Perintis Kemerdekaan /

Pegawai Tidak Tetap.

2. Fotocopy Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi PNS dan Surat Tanda

Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.

3. Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat

Keputusan Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat.

4. Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih

dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

5. Asli / fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).

6. Surat Pernyataan/Keterangan Melaksanakan Tugas perorangan (SPMT)

bagi Pegawai Tidak Tetap (PTT).

7. Melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 x 4

cm, kecuali bagi anak usia balita.

ALUR PELAYANAN RESEP PESERTA ASKES

1. Petugas farmasi memeriksa kelengkapan berkas tersebut.

2. Apabila terdapat kekurangan berkas maka pasien diminta untuk

melengkapi kekurangan tersebut.

Page 27: makalah alur peresepan

3. Petugas farmasi melakukan entry data. Selain itu, dilakukan pengecekan

apakah obat dalam resep termasuk dalam Daftar Plafon Harga Obat

(DPHO) ASKES atau tidak.

4. Obat yang tidak termasuk dalam Daftar Plafon Harga Obat (DPHO) PT.

ASKES di buat copy resep.

5. Untuk obat yang terdapat dalam Daftar Plafon Harga Obat (DPHO) PT.

ASKES tetapi melebihi peresepan maksimal dan untuk obat-obat khusus

harus dilengkapi dengan protokol terapi yang ditanda tangani oleh dokter

yang memberikan terapi dan disetujui oleh PT. ASKES.

6. Apabila obat telah mendapat persetujuan dari petugas PT. ASKES maka

dilakukan pengkajian resep. Jika sudah sesuai, kemudian oleh petugas

farmasi disiapkan obat-obatannya

7. Obat diserahkan kepada pasien oleh petugas farmasi disertai informasi

obat sesuai dengan Protap Penyerahan Obat.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan pemerintah memiliki

sedikitnya tiga pertimbangan menaikkan premi per bulan untuk peserta jaminan

sosial yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Semula, premi itu Rp 15.500, dan direncanakan naik menjadi Rp 19.225 per

orang. Menurut Nafsiah, kenaikan itu menjadi upaya untuk mengantisipasi

meningkatnya jumlah tanggungan negara akibat kenaikan jumlah pasien

penderita penyakit tak menular. Dia menyebutkan, sedikitnya 200 ribu warga

Indonesia per tahun meninggal akibat penyakit seperti serangan jantung, gagal

Page 28: makalah alur peresepan

ginjal, dan kanker, yang disebabkan oleh rokok. Jumlah perokok aktif di

Indonesia, kata dia, tercatat mencapai 61 juta orang. “Jumlah tanggungan

pemerintah justru meningkat karena penyakit akibat perilaku hidup yang tak

sehat dan penyakit akibat rokok,”

Nafsiah menambahkan, premi dinaikkan karena program Jaminan

Kesehatan Daerah (Jamkesda) akan diintegrasikan ke dalam program BPJS secara

bertahap. “Integrasi tak otomatis Jamkesda dihapus pada 2014,” ucapnya.

Nafsiah mengklaim belajar dari masalah Kartu Jakarta Sehat yang digagas

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pada awal-awal peluncuran Kartu Sehat,

jumlah pasien yang berobat di rumah sakit meningkat berlipat-lipat. “Premi naik

untuk mengantisipasi jumlah pasien yang membeludak,”

Page 29: makalah alur peresepan
Page 30: makalah alur peresepan
Page 31: makalah alur peresepan

BAB III

KESIMPULAN

Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan

pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan

kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap.

Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap

(opname)

Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien

oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana

pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap

adalah ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya

berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang

rawat inap di banyak rumah sakit sudah sangat mirip dengan kamar-

kamar hotel.

Pasien umum merupakan pasien yang mendapat pelayanan kesehatan

medis di Poliklinik dengan membayar.

JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat) adalah program bantuan

sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak

mampu

Page 32: makalah alur peresepan

JAMKESDA (Jaminan Kesehatan Daerah) adalah program jaminan bantuan

pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Pemerintah

Daerah Kab. kepada masyarakat Kab. & sasaran Program Jamkesda

adalah seluruh masyarakat Kab. yang belum memiliki jaminan kesehatan

berupa Jamkesmas, ASKES dan asuransi kesehatan lainnya.

Pasien ASKES merupakan pasien yang mendapat pelayanan kesehatan

medis dengan membawa Surat Rujukan dari PT Askes dan semua

pembayaran ditanggung oleh PT Askes sesuai dengan haknya.

s

Page 33: makalah alur peresepan