makala h
DESCRIPTION
Makala hTRANSCRIPT
MAKALAH
PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Disusun Oleh :
ZULKIFLI GANI
430 821 84
Ilmu Administrasi NegaraKelas C
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK(STISIP) MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
2008 – 2009KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita taufiq dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tanpa suatu halangan dan rintangan yang
cukup berarti.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan
Islami..
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga
semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT.
Kami menyadari walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun
makalah sederhana ini, tetapi masih banyak kekurangan yang ada didalamnya. Oleh karena itu,
segala tegur sapa sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami berharap akan ada
guna dan manfaatnya makalah ini bagi semua pembaca. Amin.
Rappang, 22 April 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Pengertian Lingkungan Hidup ...................................................... 2
B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu
Lingkungan.................................................................................... 2
C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup................................................... 4
D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan................................. 6
E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit................................. 7
F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan
Berkelanjutan............................................................................... 10
G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan.................... 12
BAB III PENUTUP......................................................................................... 14
A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa
lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisme dalam
melangsungkan kehidupan. Dengan kata lain, lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur
atau komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas
permasalahan :
1. Apa pengertian dari lingkungan hidup ?
2. Jelaskan kriteria hukum-hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan ?
3. Bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup dalam masyarakat ?
4. Apa keterbatasan ekologis dalam pembangunan ?
5. Bagaimana cara menyelesaikan interaksi dan rentetan permasalahan
rumit ?
6. Apakah pembangunan harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari keterikatan pada
udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan manusia merupakan sebuah
ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi hal-hal lain yang tidak dapat kesemuanya itu
merupakan bagian dari lingkungan hidup.
Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsur atau komponen, maka tentu
saja setiap lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen benda-benda
hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke dalam komponen biotik
adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang termasuk ke dalam komponen abiotik
adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik membentuk satu
kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan
dengan ekosistem.
B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu Lingkungan
Apabila kita, manusia, dianggap sebagai individu yang menjadi pusat perhatian di dalam
membicarakan masalah lingkungan hidup, maka unsur-unsur yang berada di sekitar kita adalah
hewan, tumbuhan, air, udara dan tanah.
Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis. Maksudnya jika
salah satu komponen-komponen yang lain, karena dalam suatu lingkungan hidup ada yang
disebut dengan “kaidah satu untuk yang lain”.
Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat dikatakan sebagai
“satu untuk yang lain”, yang dalam hal ini digambarkan bahwa binatang mati busuk diserap tanah
menjadi pupuk bagi tumbuhan rumput. Sebagai contoh : rumput dimakan rusa, rusa dimakan
harimau, dan seterusnya. Di samping rantai makanan ini ada pula yang dikenal dengan istilah
“piramida makanan”.
Apabila salah satu komponen lingkungan hidup seperti digambarkan dalam rantai makanan
dan piramida makanan mengalami kepunahan, maka apa yang terjadi sudah dapat dibayangkan.
Andai kata di dunia ini tidak ada rumput, maka tentu tidak akan ada kambing, dan akhirnya
binatang tumbuhan juga akan punah. Dari uraian secara singkat di atas. Beberapa hukum/kaidah
lingkungan dapat diperoleh, misalnya :
a. Suatu lingkungan memiliki keteraturan secara alamiah.
b. Suatu lingkungan mempunyai kemampuan tersendiri selama keadaan masih berkembang.
c. Unsur-unsur / komponen-komponen dalam suatu lingkungan berinteraksi satu sama lain
secara ilmiah.
d. Interaksi dalam suatu lingkungan dilakukan oleh masing-masing unsur/komponen.
e. Dalam batas-batas tertentu terjadi perubahan susunan komponen.
Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan hidup antara
lain :
a. Jenis dari jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat perbedaan
lingkungan hidup pada daerah bukit tandus dengan daerah yang tertutup rimbun oleh tumbuhan.
b. Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, interaksi disini tidak hanya
menyangkut komponen biofisik saja melainkan menyangkut pula hubungan sosial, karena unsur-
unsur lingkungan hidup memiliki sifat dinamis.
c. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, misalnya : di dalam ruangan tertutup yang
merokok, tentu akan menyebabkan ruangan menjadi pengap.
d. Faktor-faktor non material, antara lain kondisi suku, cahaya, dan kebisingan.
e. Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya penduduk.
C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan sangat kita perlukan karena merupakan
unsur penentu kehidupan suatu bangsa. Indonesia sebagai suatu negara wajib menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup untuk dimanfaatkan dalam memenuhi kepentingan bersama bagi
generasi kini dan mendatang.
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan yang berwawasan
lingkungan walaupun pada kenyataannya lingkungan hidup di Indonesia masih memperhatikan.
Idealnya pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan pemeliharaan dan
kelestarian lingkungan sehingga dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.
Setiap pemanfaatan lingkungan hidup harus bertujuan sebagai berikut :
a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan
hidup.
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.
c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
f. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan
pencemaran/kerusakan lingkungan.
Apabila setiap pemanfaatan lingkungan hidup dapat mengacu kepada enam hal di atas
maka lingkungan hidup akan selalu terjaga dan dapat dipergunakan sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat saat ini dan di masa yang akan datang.
Beberapa pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :
a. Memelihara dan memperbesarkan benih-benih hewan dan tumbuhan dengan tetap
mempertahankan jenisnya.
b. Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara
membudidayakannya. Seperti penemuan berbagai jenis anggota hutan yang dikembangkan
melalui perkebunan.
c. Budidaya tanaman obat-obatan / membuat apotik hidup di sekitar rumah.
d. Digunakan untuk industri, seperti industri yang menghasilkan produknya. Berupa oksigen
(O2) yang tersimpan didalam tabung, industri air mineral, industri pupuk organik, industri minyak
bumi, dan lain-lain.
e. Digunakan pemerintah sebagai daerah konservasi agar lingkungan hidup tersebut terjaga,
seperti adanya daerah suaka alam, suaka margasatwa, tanam nasional, kebun binatang, dan hutan
lindung.
D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan
Meningkatnya jumlah penduduk bumi menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan,
mulai dari pangan, sandang, maupun pemukiman. Dibutuhkan juga sumber daya alam lainnya
seperti tanah, air, energi, mineral, dan lainnya yang diambil dari persediaan sumber daya alam di
bumi. Semula kehidupan manusia di bumi dikuasai oleh alam, namun dengan munculnya etika
Barat lahirlah sistem nilai yang hakikatnya memandang bahwa manusialah yang menguasai dan
menjadi pusat (antroposentris).
Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia menyebabkan
menipisnya sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengolahan berbagai barang akhirnya
menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh mengenai terjadinya bencana
lingkungan akibat pencemaran dan lainnya adalah sebagai berikut :
1. Terjadinya erosi dan banjir di berbagai bagian bumi.
2. Terganggunya udara di London dan Los Angeles karena udara tercemar oleh asap berbagai
industri sehingga mengganggu kesehatan penduduk.
3. Pencemaran yang disebabkan karena kecelakaan. Misalnya bocornya pabrik pestisida di Bhopal
(India) dan kecelakaan pusat tenaga nuklir di Chernobyl (Rusia) telah menimbulkan banyak
kerugian.
4. Pencemaran limbah industri dan rumah tangga menyebutkan pencemaran air tanah dan air
permukaan. Hujan asam di berbagai kota termasuk di DKI Jakarta menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit, kerusakan, dan kematian tanaman pertanian serta kerusakan hutan.
Nampaknya pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara dapat meningkatkan
kesejahteraan penduduknya. Sejalan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam makin meningkat.
Akibatnya, persediaan sumber daya alam makin terkuras dan pencemaran lingkungan makin
meningkat. Hal ini terjadi tidak hanya pada negara maju, tetap juga pada negara berkembang,
termasuk Indonesia. Jumlah industri, kendaraan bermotor, dan konsumsi energi terus meningkat
dalam memenuhi kebutuhan kehidupan mereka. Eksploitasi sumber daya alam yang terus-
menerus dan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan menyebabkan bencana lingkungan yang
terjadi di berbagai bagian bumi makin beragam.
E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit
Dunia dewasa ini menghadapi suatu rentetan permasalahan yang sangat rumit, seperti :
penyediaan pangan dunia, pengangguran, hambatan dalam pengembangan industri, pengadaan
energi dan bahan baku, pengembangan sumber daya alam, kesempatan pendidikan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak terkendali, keserakahan perusahaan
multi nasional dalam mencari kekayaan alam, dan akhir-akhir ini permasalahan pembangunan
lingkungan hidup.
Keseluruhan permasalahan tersebut saling berkaitan dan apabila direnungkan lebih dalam,
pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima permasalahan pokok, yaitu :
a. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.
b. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia sangat tajam.
c. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh moral, akan
mengancam keserasian kehidupan di dunia.
e. Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur lingkungan tidak
berfungsi dengan baik.
Permasalahan pokok dunia tersebut apabila penanganannya tidak tepat, akan saling
berbenturan dan pada akhirnya akan bermuara pada kerusakan lingkungan hidup. Keterkaitan
antar keempat faktor ini dan keterkaitannya dengan lingkungan hidup sedemikian erat, sehingga
setiap permasalahan harus dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan dan sebagai permasalahan
bersama.
Pertentangan selalu terjadi antara kelompok penganjur laju pertumbuhan secara terus-menerus
melalui pengerahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kelompok ahli lingkungan yang
terdiri dari ahli-ahli biologi dan para konservasionis ekologi. Namun, akhir-akhir ini masing-
masing kelompok sudah saling memperluas wawasan, dimulai dengan dideklarasikannya Strategi
Konservasi Dunia yang aspek pemanfaatannya hanyalah merupakan bagian dari konservasi
dalam arti luas.
Gejala pertumbuhan penduduk yang cepat, baik di kota maupun desa, muncul karena
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan penduduk tidak hanya sekedar makan,
minum, pakaian, dan tempat tinggal saja, tetapi berkembang sesuai perkembangan
kebudayaannya. Hal-hal yang pada mulanya kurang dibutuhkan, dewasa ini meningkat menjadi
kebutuhan primer. Tingginya kebutuhan jumlah barang dan jasa memerlukan lebih banyak
sumber daya alam sebagai salah satu faktor produksi dalam industri pengolahan.
Hubungan antara peningkatan jumlah penduduk yang cepat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan penduduk, maka sumber daya
alam dan lingkungan alam semakin dimanfaatkan. Kegiatan produksi barang non jasa yang
dibutuhkan tidak hanya menyebabkan menipisnya sumber daya alam, tetapi juga menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Pertumbuhan ekonomi menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1. Ketersediaan barang dan jasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Pertambahan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi menyebabkan menipisnya
persediaan sumber daya alam dan terjadinya pencemaran lingkungan.
Manusia sebagai individu maupun anggota kelompok suatu masyarakat membutuhkan
berbagai hal dalam kehidupannya. Terpenuhinya kebutuhan hidup tersebut menyebabkan
timbulnya rasa aman, tenteram, dan percaya diri. Dengan bekerja sama, tidak hanya rasa aman
dan percaya diri saja yang ada, tetapi juga harga diri. Tetapi kemampuan seseorang atau
kelompok masyarakat untuk berkembang tidak selalu sama, sehingga produktivitasnya juga
berbeda. Perbedaan kemampuan mengolah sumber daya alam menyebabkan pendapatan
nasional berbeda-beda.
F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
Walaupun pembangunan kita perlukan untuk mengatasi banyak kendala, termasuk masalah
lingkungan, namun pengalaman menunjukkan, pembangunan dapat menimbulkan dampak
negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan antara lain :
1. Banyak pembangunan pengembangan sumber daya air telah menimbulkan masalah kesehatan.
Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah menciptakan habitat baru atau
memperbaiki habitat yang ada bagi berbagai vektor penyakit, antara lain : banyak jenis nyamuk
yang menjadi vektor penyakit malaria, demam berdarah, enchepalis, filariasis, lalat yang menjadi
vektor penyakit tidur dan buta sungai (onchociasis), serta siput yang menjadi vektor biltharziasis.
2. Pencemaran udara oleh mobil banyak terdapat di kota besar, seperti Jakarta, Bogor, Bandung,
Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk Jakarta saja pencemaran udara telah
menyebabkan kerugian terhadap kesehatan yang untuk tahun 2006 diperkirakan sebesar US$ 625
juta.
3. Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah. Kerusakan tata guna
lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah contoh lain. Karena kerusakan tata guna
lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan frekuensi banjir meningkat. Di Jakarta dan Bandung
banjir sudah menjadi kejadian rutin dalam musim hujan.
Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak kita tidak
boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita pasti ambruk. Di
pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan berusaha untuk menekannya menjadi
sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus berwawasan lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan
sejak mulai pembangunan itu direncanakan sampai pada waktu operasi pembangunan itu.
Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhannya
sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan
mereka”. Pembangunan berkelanjutan mengandung arti, lingkungan dapat mendukung
pembangunan dengan terus menerus karena tidak habisnya sumber daya yang menjadi modal
pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan manusia, seperti ilmu dan teknologi,
pabrik, dan prasarana pembangunan.
Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut menentukan
pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tergusurnya pemukiman rakyat
kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak mengolah atas tanah mereka, sedang
mereka tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan, merupakan salah satu sebab penting
terjadinya kesenjangan yang makin lebar dan kecemburuan sosial yang semakin meningkat
sehingga perlu kita waspadai dalam proses pembangunan.
Jelaslah, bahwa untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, pembangunan itu haruslah
berwawasan lingkungan. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu
alat dalam upaya dapat dilakukannya pembangunan berwawasan lingkungan.
G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan
Pembangunan selalu akan membawa perubahan. Sudah barang tentu perubahan yang
diharapkan adalah perubahan yang baik menurut ukuran manusia. Misalkan di suatu daerah
sering terdapat suatu penyakit DB (Demam Berdarah), kekurangan pangan, dan sarana
pendidikan yang rendah. Dalam keadaan ini tingkat kualitas hidup adalah rendah dan dengan
demikian kualitas lingkungan di daerah itu adalah rendah.
Adanya DB menunjukkan, di daerah tersebut terdapat keseimbangan tertentu antara
manusia, parasit DB dan nyamuk DB. Usaha pemberantasan ialah dengan obat anti DB. Juga
dilakukan usaha untuk memusnahkan nyamuk DB dengan pestisida dan organisme pemakan
jenting-jentik nyamuk serta dengan mengubah lingkungan agar tidak sesuai lagi sebagai habitat
nyamuk DB.
Usaha lainnya ialah untuk menaikkan produksi pangan. Hal ini dapat dilakukan dengan satu
atau kombinasi beberapa macam cara, misalnya pengairan, pemupukan, pengendalian hama,
penyakit dan gulma, serta penanaman varietas unggul. Jika usaha itu berhasil akan terjadi pula
suatu keseimbangan lingkungan baru yang terletak pada tingkat kualitas yang kita anggap lebih
tinggi. Daerah yang tadinya tidak berpengairan, kini mempunyai saluran pengairan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di sekitar
individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.
Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen benda-benda
hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke dalam komponen biotik
adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang termasuk ke dalam komponen abiotik
adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik membentuk satu
kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan
dengan ekosistem.
Keseluruhan permasalahan lingkungan hidup saling berkaitan dan apabila direnungkan
lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima permasalahan pokok, yaitu :
1. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.
2. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia sangat tajam.
3 Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh moral, akan
mengancam keserasian kehidupan di dunia.
5. Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur lingkungan tidak
berfungsi dengan baik.
B. Saran
Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat kami sampaikan
adalah :
1. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena yang
merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat, terutama masyarakat
miskin.
2. Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pengawasan dampak pembangunan karena
tanpa adanya pengawasan yang ketat, maka pemerintah akan menjadi sembrono dan
mengabaikan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang merupakan syarat utama
mengurangi dampak negatif pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Dasuqi. 2008. Lingkungan. Surabaya : Jawa Pos.
http://makalah-kita.blogspot.com/2009/05/makalah-dampak-pembangunan-
terhadap.html. Diakses tanggal 22 April 2009 pukul 09.00 wita.
Wardianto. 2006. Geografi XI. Jakarta : Erlangga.