}l{k[kat kedudukan hukum debitor fidusiarepository.untag-sby.ac.id/1026/4/abstrak.pdf · - prof. h....
TRANSCRIPT
\
DISERTASIlrI'\rLl\trl\rl
}L{"K[KAT KEDUDUKAN HUKUM DEBITORSELAM,T IUENGUASAI OBJEK JAM}T{AN
FIDUSIA
Oleh:
DWI ISTAK SUBAGIYONIfrI: 133114200317
PROGRAVT STUDI DOKTOR HUKUMFAKUI-,TAS HUKUM
uNrvERSrrAs 17 AGUSTUS 1945 SURABAY420t8 '..
DISERTASI
HAKIKAT KEDUDUI(AN HUKUM DEBITORSELAMA MENGUASAI OBJEK JAMINAI\I
FIDUSIA
DWI IAIAK SUBAGIYONIM: 133114200397
PROGRAM STUDI DOKTOR HUKUMFAKUI,ITAS HUKUM
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 STJRABAYA2018
'2'o'toA
Ot
at
"o* o-'u -{ !'
HAKIKAT KEDUDUKAN HUKUM DBBITORSELAMA MENGUASAI OBJEK JAMINAN
FIDUSIA
DISERTASI
Untuk Memperoleh Gelar DoktorDalam Program Studi DoktorHukum
Pada Program PascasarjanaUniversitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Oleh :
DWI TATAK SUBAGIYONIM : 133114200397
PROGRAM STUDI DOKTOR HUKUMFAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945SURABAYA
2018
HAKIKAT KEDUDUI(AN IIUKUM DEBITORSELA11{A MENGUASAI OBJEK JAMINAN
F.IDUSIA
Oleh :
qwr TArAK sp*asrYoNIM : 1331142A$97
Disusun Untuk Ujian Terbuka DisertasiPada program Studi Doktor Hukum
Fakultas Hukum Universitas lZ Agustus lg45 Surabaya
Telah disetujui untuk diujiPada Tanggal 15 April 20tg
Prof Dr, H. Moch" Isnaeni, SH., M.S.Promotor
Dr.Hj. Endang Prasetyawati, SH., M"Hum.Ko, Promotor
MengetahuiKefua Program Studi Doktor Hukum
Dr.Hj, Endang prasetyawati, SH., M.Hum"
tu
HAKII(AT KEDUDUKAN HUKUM DEBITORSELAMA MENGUASAI OBJEK JAMINAN
FIDUSIA
OIeh :
DWI TATAK SUBAGIYONIM: I33il4200397
Telah Disampaikan pada Ujian TerbukaPada Program Studi Dofttor Hukum
Fakultas.HukumUnivsrsitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Telah diserujuiPadaTanggal 4Juli 20lg
Prof. Dr. H. Moch. Isnaeni, SH., M.S.Promotor
Dr.Hj. Endang Prasetyawati, SH., M.Hum.Ko. Promotor
Mengetahui
Ketua Program Studi Doktor Hukum,
rtono, SII.MH. Dr.Hj. Endang prasetyawati, SH.MHum,
ii
IIAKIKAT KEDUST"}KAN HUKUM DEBITORSELAMA MENGUASAI OBJEK JAMINAN
FIDUSIA
$leh:
DqI$AraK SUIASTYONIM I 1331142flI397
Telah nfrqii Di E*dapm Tim Fengqii Pada U$*n Ter&u*sDiser{asi Program Doktur Hukum Fakultar Hukum
Univsrsltas t? Agustus 1945 SurabayaPadaTanggal 4Juti 2018
TI&I PENGUJIKetua : Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPAI.
Anggota : *r. H. Slamet Suhartono, SH",MH,
PrDt DrMoch.Isnaeni" SH., MS.
Dr. Endang Prasetyawati, SH., MHum.
Prof- Dr. Made Wa{kA SH., fuIHurn.
Prof. Dr. L. Budi Kagramanto, SH., MH., MM.
Dr. H. Slamet Riyadi" IWSi., Ak., CA.
Dr. Oas Yudianto, SH., MHu,
Dr. Fajar Sugianto, SH., MH.
Ih. H. Hufroa SH..:v{H.
lv
**K *;
)iilv has the right of
. .' o.f the debtor, legal
PERNYATAAN ORISINALITAS
*- : ::- :.nda tangan dibawah ini :
Dwi Tatak Subagiyo
t33114200391
Perum Perumahan Magersari Permai Blok BE-
04 Sidoarjo
08 133 14983 15-: ::On (HP)
l'I:ny atakan bahwa Disertasi yallg berjudul Hakikat
-,::;dukan Hukum Debitor Selama Menguasai Objek Jaminan
" - r.ia adalah murni gagasan saya dan belum pernah saya
- - ..::.kan di media, baik majalah maupun jurnal ilmiah dan bukan
.,:abi1a nantinya Disertasi tersebut rlitemukan adanya unsur
. . ''. '?i€ maupun maupun autoplagiari:;nte, saya siap menerima
' , :-:rden-iik yang akan dijatuhkan oleh fakultas.
I l:n-iikian pernvataan ini saya buat sebagai bentuk
:-- r=.rrllgjawaban etika akademik yang harus dijunjung tinggi di
Surabaya, 23 Maret 2018
Yang menyatakan,
Dwi Tatak Subagiyo
NIM: 133114200391
xxi
PERNYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya qrahasiswalNama , - DWi T*r*t< Svs+aiqoNomorMahasiswa : 133 ll.{ZoO47J
Badan Perpustakaan LINTAG Surabaya ilmiah saya yang berjudul :
tl r{Kv
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Badan perpustakaan
LTNTAG surabaya hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentukmedia lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, menr,listribusikansecara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untukkepentingan akademis tanpa perlu meminta rjin dari saya maupunmemberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama sayasebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Surabaya
Pada tanggal : ....0.KF4.8.F.&. Za 1 S
( Dtd i il. t t-+.ts. J$.6nGJrD
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Yang menyatakan
HAKIKAT KEDUDUKAN HUKUM DEBITOR
SELAMA MENGUASAI OBJEK JAMINAN FIDUSIA
THE POSSIBILITY OF DEBITOR'S LAW
DURING THE OBJECT OF FIDUSIA WARRANTIES
RINGKASAN DISERTASI
Oleh :
DWI TATAK SUBAGIYO
NIM : 133114200397
PROGRAM STUDI DOKTOR HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2018
i
UJIAN TERBUKA DISERTASI
HAKIKAT KEDUDUKAN HUKUM DEBITOR
SELAMA MENGUASAI OBJEK JAMINAN FIDUSIA
THE POSSIBILITY OF DEBITOR'S LAW
DURING THE OBJECT OF FIDUSIA WARRANTIES
Oleh :
DWI TATAK SUBAGIYO
NIM : 133114200397
Disusun Untuk Ujian Terbuka
Pada Program Studi Doktor Hukum
Fakultas Hukum
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Telah disetujui untuk diuji
Pada tanggal 2018
Prof. Dr. H. Moch. Isnaeni, S.H., M.S. _________
Promotor
Dr. Hj. Endang Prasetyawati, S.H., M.Hum. _________
Ko. Promotor
Mengetahui
Ketua
Program Studi Doktor Hukum
Dr. Hj. Endang Prasetyawati, S.H., M.Hum.
ii
HAKIKAT KEDUDUKAN HUKUM DEBITOR
SELAMA MENGUASAI OBJEK JAMINAN FIDUSIA
THE POSSIBILITY OF DEBITOR'S LAW
DURING THE OBJECT OF FIDUSIA WARRANTIES
Oleh :
DWI TATAK SUBAGIYO
NIM : 133114200397
Disertasi ini telah direvisi dan telah diuji pada ujian Tertutup
Program Doktor Hukum
Fakultas Hukum
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Pada Tanggal 23 Maret 2018
TIM PENGUJI
Ketua : Prof. Dr. Moch. Isnaeni, S.H., MS. .............
Anggota : Dr. Hj. Endang Prasetyawati, S.H., M.Hum. .............
Prof, Dr. Made Warka, S.H.., M.Hum. .............
Dr. H. Slamet Suhartono, S.H., M.H. .............
Dr. Otto Yudianto, S.H., M.Hum. .............
Dr. Fajar Sugianto, S.H., M.H. .............
Dr. H. Hufron, S.H., M.H. .............
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Alloh SWT., atas limpahan rahmat dan
hidayahNya, sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Karena kekuatan dari Alloh
SWT., maka pada akhirnya saya mampu menyelesaikan disertasi ini meskipun dari
sudut kualitas masih jauh dari kesempurnaan. Saya menyadari, bahwa dengan
keterbatasn saya yang membuat disertasi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, saya masih memerlukan masukan dan kritik guna penyempurnaannya. Dengan
rasa rendah hati saya masih membuka diri atas segala masukan, kritik, dan saran bagi
perbaikan disertasi ini.
Pada kesempatan ini saya dengan rasa tulus menyampaikan ucapan terima
kasih kepada yang terhormat dan terpelajar Prof. Dr. H. Moch. Isnaeni, S.H., MS.
dan Dr. Hj. Endang Prasetyawati, S.H., M.Hum., selaku promotor dan ko-promotor
yang di tengah kesibukan beliau tiada hentinya memberikan dorongan, semangat,
dan bimbingan kepada saya untuk melakukan penelitian. Perhatian, saran, dan
koreksi selama proses pembimbingan oleh promotor dan ko-promotor saya, maka
pada akhirnya dapat menumbuhkan semangat dan keyakinan saya untuk
menyelesaikan disertasi ini meskipun kadang-kadang saya harus menghadapi
kendala.
Saya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:
- Pengurus Yayasan Wijaya Kusuma yang memberikan kesempatan untuk
melakukan studi lanjut di Program Studi Doktor Hukum Fakultas Hukum
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya;
- Prof. H. Sri Harmadji, dr.,Sp.THT.,KL(K), selaku Rektor Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya yang memberikan kesempatan untuk melakukan studi lanjut di
Program Studi Doktor Hukum Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya;
- Dr. Umi Enggarsasi, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya maupun Bambang Yunarko, S.H., M.H., mantan
Dekan Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti studi lanjut, serta
memberikan dorongan moril maupun materiil kepada saya untuk mengikuti studi
lanjut di Program Studi Doktor Hukum Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus
1945 Surabaya;
- Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPAI., selaku Rektor Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
melanjutkan studi pada Program Studi Doktor Hukum;
- Dr. Slamet Suhartono, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya maupun Dr. Otto Yudianto, S.H., M.Hum., mantan
Dekan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya beserta
jajarannya dan seluruh staf karyawan atas segala dukungan dan bantuan selama
saya menyelesaikan studi;
iv
- Dr. Hj. Endang Prasetyawati, S.H., M.Hum., selaku ketua Program Studi Doktor
Hukum Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang senantiasa
memberikan dorongan, semangat, dan bantuan selama saya menyelesaikan studi;
- Para dosen Program Studi Doktor Hukum Fakultas Hukum Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya, yaitu: Prof. Dr. Aminuddin Ilmar, S.H., M.H.; Prof. Dr.
Made Warka, S.H., M.Hum.; Prof. Dr. Teguh Prasetyo, S.H., M.Si.; Prof. Dr.
I.B.R. Supancana, S.H., M.H.; Prof. Dr. L. Budi Kagramanto, S.H., M.H., M.M.;
Prof. Dr. I Nyoman Nurjaya, S.H., M.H.; Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H.,
M.H.; Dr. Hari Purwadi, SH., M.H.; Dr. Krisnadi Nasution, S.H., M.H.; Dr. Otto
Yudianto, S.H., M.Hum.; Dr. Soetanto Soepiadhy, S.H., M.H.; Dr. Slamet
Suhartono, S.H., M.H.; Dr. Hj. Endang Prasetyawati, S.H., M.Hum.; Dr. H.
Hufron, S.H., M.H.; Dr. Fajar Sugianto, S.H., M.H., atas bekal ilmu dan
wawasan selama proses pembelajaran yang saya ikuti;
- Para penguji ujian kualifikasi, proposal, finalisasi, yaitu: Prof. Dr. H. Moch.
Isnaeni, S.H., MS.; Prof. Dr. Made Warka, S.H., M.Hum.; Dr. Slamet Suhartono,
SH., M.H.; Dr. Hj. Endang Prasetyawati, S.H., M.Hum.; Dr. Otto Yudianto, S.H.,
M.Hum.; Dr. Krisnadi Nasution, S.H., M.H.; Dr. H. Hufron, S.H., M.H.; Dr.
Fajar Sugianto, S.H., M.H., yang telah memberikan masukan dan saran untuk
perbaikan disertasi;
- Teman sejawat di Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang
telah memberikan semangat dan dorongan;
- Khusnul Yakin, S.H., M.Kn., Notaris wilayah kerja kota Surabaya dan Sri Utari,
S.H., M.Kn., Notaris PPAT wilayah kerja kabupaten Sidoarjo, selaku konsultan
di bidang jaminan fidusia yang telah membantu saya dalam bertukar pikiran dan
diskusi mengenai materi disertasi ini;
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Propinsi Jawa
Timur, Bagian Pelayanan Pendaftaran Online Jaminan Fidusia yang telah
memberikan bahan hukum dalam membantu disertasi ini;
- Kepada semua pihak yang tidak dapat disebut satu per satu yang telah membantu
penyelesaian disertasi.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan dan bantuan yang
telah diberikan kepada saya.
Akhirnya, secara khusus saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada
keluarga atas dukungan dan keikhlasan untuk mengorbankan waktu keluarga dalam
penyusunan disertasi ini yaitu: istri saya Unik Lestari Ernaningsih, Amd.; anak-anak
saya Lorensia Resda Gestora, S.H., dan Dian Arlantika.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua. Amien.
Surabaya, April 2018
Dwi Tatak Subagiyo
v
RINGKASAN
Dalam jaminan fidusia dinyatakan terdapat perpindahan hak milik yaitu dari
debitor (pemberi fidusia) ke kreditor (penerima fidusia), padahal kedudukan benda
jaminan, tetap berada di tangan debitor. Kemudian seseorang menjaminkan benda
untuk memperoleh dana pinjaman, tetapi tetap berkeinginan hak milik benda yang
dijaminkan tidak lepas dari kekuasannya. Hal inilah sebagai rasio logis dari hukum
jaminan fidusia. Benda yang dijaminkan hak miliknya tetap ada pada debitor hanya
saja di atas benda yang dijaminkan tersebut selain ada hak milik kepunyaan debitor,
kemudian ditumpuki/ditindih dengan hak jaminan kebendaan milik kreditor. Dalam
situasi tersebut maka debitor sebagai pemilik benda kewenangannya menjadi terbatas
sesuai dengan yang disepakati dalam perjanjian jaminan kebendaan yang dibuat oleh
kreditor dan debitor.
Fidusia sebagai salah satu lembaga jaminan kebendaan, oleh lembaga legislatif
sudah dituangkan dalam bentuk Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor
42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (selanjutnya disebut UUJF). Salah satu
keistimewaan lembaga jaminan kebendaan adalah bahwa objek fidusia sebagai
agunan masih tetap dikuasai oleh debitor supaya tetap dapat melanjutkan usahanya,
dengan harapan hasil usahanya tersebut dapat dipergunakan untuk melunasi utangnya
kepada kreditor. Hanya saja UUJF banyak mengundang permasalahan akibat antara
pasal yang satu dengan pasal yang lain sering bertentangan bahkan saling berbeda.
Ketidakjelasan itu antara lain tentang kedudukan debitor saat menguasai objek
jaminan fidusia, kedudukan hukum debitor sebagai pemilik atau sebagai menguasai
objek jaminan fidusia, ternyata UUJF tidak memberikan pengaturan yang jelas dan
lengkap.
Apabila terjadi ketidakjelasan norma yang ada dalam UUJF tersebut dalam
kenyataannya pembuatan akte pengikatan jaminan fidusia dengan meggunakan akte
notaris. Dalam akte notaris, penuangan jaminan fidusia tidak nampak adanya unsur
kepercayaan, karena benda objek jaminan fidusia adalah benda bergerak yang tetap
dalam penguasaan debitor. Dalam akte notaris akan mengikatnya dengan perjanjian
pinjam meminjam, perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pinjam pakai, hal ini
dimaksudkan apabila debitur wanprestasi, maka kreditur dapat melakukan penarikan
benda jaminan fidusia secara langsung.
Unsur kepastian hukum dalam UUJF juga menjadi masalah tersendiri, karena
walaupun benda jaminan fidusia telah berpindah tangan kepemilikannya dari debitor
kepada kreditor, tetapi secara faktual/nyata kedudukan bendanya masih berada dalam
penguasaan debitor. Tetapi dalam penentuan kepastian hukum UUJF mempunyai
asas tersendiri yaitu dengan asas spesialitas dan asas publisitas yang dapat
menciptakan situasi yang kondusif bagi kelancaran kegiatan bisnis.
Landasan teori yang digunakan dalam penyusunan disertasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Teori Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
vi
2. Teori Tujuan Hukum, yang didalamnya terdapat:
a. Teori Keadilan;
b. Teori Kepastian Hukum; dan
c. Teori Kemanfaatan.
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dan pembahasan yang telah penulis
lakukan pada bab-bab terdahulu, berikut disajikan kesimpulan yang merupakan
jawaban terhadap permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Eksistensi lembaga jaminan fidusia, digunakan untuk menampung kebutuhan
masyarakat akan pentingnya tambahan modal berupa dana dalam melakukan
kegiatan usaha di bidang ekonomi dengan tetap menguasai benda modalnya itu
digunakan dalam mempertahankan kegiatan usaha, sebagai agunan/jaminan
memperoleh bantuan dana. Mengingat kedua lembaga jaminan yang ada dalam
KUHPerdata yaitu gadai dan hipotek, tidak memberikan ruang dan tempat bagi
masyarakat yang mengembangkan usaha dengan perolehan dana dari lembaga
keuangan. Kalaupun jaminan dalam bentuk gadai, maka persyaratan utama bagi
debitor untuk memperoleh dana harus menyerahkan benda kepada kreditor, hal
ini debitor tidak dapat menggunakan benda tersebut untuk menjalankan aktifitas
usaha yang berakibat tidak dapat melakukan pelunasan utang kepada kreditor,
karena benda sebagai alat untuk menjalankan usaha harus diserahkan kepada
kreditor.
2. Keberadaan UUJF apabila diteliti dan dicermati ternyata tidak mengandung
kepastian hukum baik secara internal maupun eksternal. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu: faktor sejarah perkembangan peraturan jaminan fidusia,
faktor tidak didaftarkannya jaminan fidusia dan faktor penormaan. Berdasarkan
teori kepastian hukum dari Lon Fuller, UUJF dalam rumusan pasal-pasalnya
terdapat tumpang tindih, menjadikan tidak terwujudnya kepastian hukum yang
berakibat adanya pemahaman norma yang berbeda dalam pelaksanaanya. UUJF
sebenarnya merupakan peraturan perundang-undangan yang tidak dapat berdiri
sendiri, karena di dalamnya dimasukkan juga ketentuan Undang-Undang Hak
Cipta sebagai jaminan, Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
3. Kedudukan hukum debitor dalam menguasai benda jaminan fidusia menurut
Undang-Undang Jaminan Fidusia, sangat dipahami adanya prinsip bahwa selama
benda dijadikan objek jaminan, hak milik benda yang bersangkutan, diakui tetap
ada pada debitor. Sedangkan atas agunan yang bersangkutan, kreditor hanya
sekadar mempunyai hak jaminan kebendaan dan bukan hak kepemilikan. Bahkan
diperjanjikan sejak awal membuat perjanjian jaminan sekalipun, bahwa dengan
wanprestasinya debitor disepakati agunan otomatis menjadi milik kreditor, adalah
dilarang. Dalam praktik pembuatan akta notariil kreditor dan debitor telah
memperjanjikan sejak semula dengan perjanjian pinjam meminjam, perjanjian
sewa menyewa atau perjanjian pinjam pakai supaya menghindari larangan yang
ada dalam UUJF. Ini penting dalam rangka untuk memberikan perlindungan
hukum kepada debitor yang punya posisi relatif lemah, saat mengajukan
vii
permohonan utang kepada kreditor. Bermula karena itu, oleh penguasa, dalam
gadai dihadirkan Pasal 1154 KUHPerdata dan dalam hipotek dikemaslah Pasal
1178 KUHPerdata, tidak lain semua itu sebagai upaya untuk memberikan
perlindungan hukum eksternal kepada pihak yang lemah, yaitu pihak debitor
yang terdesak dan dihimpit kebutuhan dana pinjaman. Kedua pasal tersebut
berperan sebagai belenggu bagi kekuatan kreditor yang relatif besar dalam
menguasai kehendak debitor.
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka saran yang dapat penulis
kemukakan sebagai berikut:
1. Menurut sejarahnya fidusia dilahirkan dari munculnya sengketa hukum, yang
dalam penyelesaian hukumnya dilakukan dengan dasar yurisprudensi, yang
merupakan hasil penemuan hukum oleh hakim dalam memutus suatu sengketa,
kemudian diadopsi menjadi UUJF. Dalam pasal-pasal UUFJ tersebut terdapat
berbagai pertentangan di dalam pelaksanaanya. Karena itu penulis menyarankan
kepada pemerintah untuk melakukan pembaharuan UUJF, supaya dapat
memberikan perlindungan hukum bagi semua pihak yang terlibat dalam
penggunaan UUJF, sehingga dapat mewadahi kebutuhan masyarakat bisnis
utamanya kebutuhan dana, khususnya kalangan usaha mikro, usaha kecil, dan
usaha menengah yang hingga saat ini merupakan kalangan usaha yang mampu
bertahan dan bersaing dengan kalangan usaha besar.
2. Perlunya pemerintah menggali rumusan peraturan pembaharuan UUJF dengan
penggunaan bahasa hukum yang sederhana dalam pasal-pasal dalam UUJF,
sehingga mudah dipahami oleh para pihak, yang berakibat pencapaian tujuan
hukum yaitu kepastian hukum yang pasti.
3. Perlunya pemerintah memasukkan dalam pasal-pasal UUJF untuk memberikan
perlindungan hukum yang layak bagi pihak debitor yang tetap menguasai barang
jaminan fidusia, dengan pengimplementasikan asas kepercayaan, itikad baik, dan
informasi yang benar terhadap benda yang diikat dengan jaminan fidusia.
viii
ABSTRAK
Penelitian disertasi yang berjudul Hakekat Kedudukan Hukum Debitor Selama
Menguasai Objek Jaminan Fidusia, dengan latar belakang bahwa adanya kebutuhan
modal dari para pengusaha untuk tetap menjalankan usahanya. Modal digunakan
meningkatkan kesejahteraan hidup, di samping usahanya tetap berjalan. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia,
dinyatakan terdapat perpindahan hak milik yaitu dari debitor (pemberi fidusia) ke
kreditor (penerima fidusia), padahal kedudukan benda jaminan, tetap berada di
tangan debitor.
Berdasarkan pernyataan di atas ditemukan rumusan masalah yaitu: 1. Apa dasar
filosofis eksistensi lembaga jaminan fidusia; 2. Apakah dengan penuangan lembaga
jaminan fidusia dalam bentuk undang-undang dapat menjamin kepastian hukum; 3.
Bagaimana hakekat kedudukan hukum debitor selama menguasai objek jaminan
fidusia. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian hukum normatif,
dengan menggunakan analisis dari berbagai bahan hukum. Teori yang digunakan
dalam penelitian disertasi adalah teori pembentukan peraturan perundang-undangan,
teori tujuan hukum, yang didalamnya terdapat teori keadilan, teori kepastian hukum,
dan teori kemanfaatan.
Kesimpulan dari penelitian disertasi sebagai berikut: Pertama, eksistensi
lembaga jaminan fidusia, digunakan untuk menampung kebutuhan masyarakat akan
pentingnya tambahan modal berupa dana dalam melakukan kegiatan usaha di bidang
ekonomi dengan tetap menguasai benda modalnya itu digunakan dalam
mempertahankan kegiatan usaha, sebagai agunan/jaminan memperoleh bantuan dana.
Mengingat kedua lembaga jaminan yang ada dalam KUHPerdata yaitu gadai dan
hipotek, tidak memberikan ruang dan tempat bagi masyarakat yang mengembangkan
usaha dengan perolehan dana dari lembaga keuangan. Kedua, keberadaan Undang-
undang jaminan fidusia apabila diteliti dan dicermati ternyata tidak mengandung
kepastian hukum (rechtszekerheid). Berdasarkan teori kepastian hukum dari Lon
Fuller, UUJF dalam rumusan pasal-pasalnya terdapat tumpang tindih, menjadikan
tidak terwujudnya kepastian hukum yang berakibat adanya pemahaman norma yang
berbeda dalam pelaksanaanya. Ketiga, hakikat kedudukan hukum debitor dalam
menguasai benda jaminan fidusia menurut undang-undang jaminan fidusia, sangat
dipahami adanya prinsip bahwa selama benda dijadikan objek jaminan, hak milik
benda yang bersangkutan, diakui tetap ada pada debitor dan debitor selaku peminjam
pakai benda. Sedangkan atas agunan yang bersangkutan, kreditor hanya sekedar
mempunyai hak jaminan kebendaan dan bukan hak kepemilikan.
Kata Kunci: dasar filosofis, fidusia, kedudukan debitor, kepastian hukum.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ................................................... i
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7
1.5 Landasan Teori dan Penjelasan Konsep .......................................................... 8
1.5.1 Teori Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan ......................... 8
1.5.2 Teori Tujuan Hukum ........................................................................... 9
1.5.2.1 Teori Keadilan ......................................................................... 9
1.5.2.2 Teori Kepastian Hukum .......................................................... 10
1.5.2.3 Teori Kemanfaatan Hukum ..................................................... 13
1.5.3 Penjelasan Konsep ............................................................................... 14
1.5.3.1 Konsep Filosofis Fidusia ......................................................... 14
1.5.3.2 Konsep Ambiguitas ................................................................. 15
1.5.3.3 Konsep Debitor ....................................................................... 16
1.5.3.4 Konsep Fidusia ........................................................................ 16
1.5.3.5 Konsep Jaminan Fidusia ......................................................... 17
1.6 Metode Penelitian ........................................................................................... 18
1.6.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 18
1.6.2 Pendekatan Masalah ............................................................................ 18
1.6.2.1 Sumber Bahan Hukum ............................................................ 18
1.6.2.2 Tehnik Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum ............ 20
1.6.3 Analisis Bahan Hukum ........................................................................ 20
1.7 Pertanggungjawaban Sistematika .................................................................... 20
BAB II DASAR FILOSOFIS EKSISTENSI
LEMBAGA JAMINAN FIDUSIA ........................................................ 22
2.1 Perjanjian Kredit ............................................................................................ 22
2.2 Dasar Filosofis Lembaga Jaminan Fidusia ..................................................... 28
x
2.3 Konstruksi Undang-Undang Jaminan Fidusia (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1999) ................................................... 31
2.4 Rekonstruksi Pemikiran Yuridis Dalam Pembaharuan
Undang-Undang Jaminan Fidusia Menurut Keadilan Pancasila ..................... 33
BAB III KEPASTIAN HUKUM DIATURNYA LEMBAGA JAMINAN
FIDUSIA DALAM UNDANG-UNDANG ............................................ 37
3.1 Jaminan Fidusia Sebagai Perjanjian Accessoir dari Perjanjian Pokok ........... 37
3.2 Kepastian Hukum Jaminan Fidusia
Mewujudkan Keadilan dan Perlindungan Hukum .......................................... 38
3.3 Hakikat Kepastian Hukum Jaminan Fidusia Dalam
Undang-Undang Jaminan Fidusia ................................................................... 39
3.4 Pelaksanaan Pasal 5 UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
Sebagai Upaya Memperoleh Kepastian Hukum ............................................. 41
3.5 Konsekuensi Yuridis dari Pendaftaran di Kantor Pendaftaran Fidusia (KPF)
Status Kreditor Konkuren Menjadi Kreditor Preferen .................................... 42
3.6 Sistem Pendaftaran Dalam Undang-Undang No. 42 Tahun 1999
tentang Jaminan Fidusia Mewujudkan Kepastian Hukum ............................. 43
BAB IV HAKIKAT KEDUDUKAN DEBITOR
DALAM MENGUASAI BENDA JAMINAN FIDUSIA
MENURUT UNDANG-UNDANG JAMINAN FIDUSIA .................... 45
4.1 Kedudukan Objek Jaminan Fidusia oleh Debitor ........................................... 45
4.2 Kepemilikan Atas Benda Jaminan Fidusia ..................................................... 46
4.3 Upaya Perlindungan Hukum Bagi Kreditor Atas Objek Jaminan Fidusia
yang Dibebani Fidusia Ulang oleh Debitor yang Sama .................................. 48
4.4 Kedudukan Fidusia Sebagai Lembaga Jaminan ............................................. 52
4.5 Pengaturan Perlindungan Penerima Jaminan Fidusia ..................................... 54
4.6 Analisa Kedudukan Hukum Debitor Dalam Menguasai Benda Jaminan
Fidusia Berdasarkan Teori Keadilan dan Teori Kemanfaatan ........................ 55
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 58
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 58
5.2 Saran ............................................................................................................... 59
DAFTAR BACAAN
BIODATA