lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman. Masalah peningkatan mutu pendidikan tentulah sangat berhubungan dengan masalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan kita masih banyak yang mengandalkan cara-cara lama dalam penyampaian materinya. Mengajar tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga merupakan kegiatan guru membimbing/memfasilitasi siswa menemukan pengetahuan dan pengalaman belajar tersebut. Menurut S. Belen (2003: 17) dalam mengajar terkandung pesan mengembangkan potensi siswa yang beraneka ragam dan bukan menjadikan siswa sebagai penerima/pemakai pasif (konsumen) ilmu pengetahuan yang ada dalam benak guru. Mengajar juga bukan sekedar mempersiapkan siswa menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN), Ujian Akhir Sekolah (UAS), ataupun tes masuk jenjang sekolah berikutnya. Tujuan hakiki mengajar menurut S. Belen (2003: 18) adalah mempersiapkan siswa untuk paling tidak dapat bertahan hidup di masa datang dan berbuat banyak bagi orang lain. Mengajar bukan pula mempersiapkan siswa memiliki apa yang akan “ditagih” dalam UAN dan UAS, melainkan apa yang ditagih dalam kehidupan. Hasil UAN dan UAS tidak banyak mencerminkan apa yang

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 07-Jan-2017

147 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan

pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam

pembentukan sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan

dalam pembentukan sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal

yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman.

Masalah peningkatan mutu pendidikan tentulah sangat berhubungan dengan masalah

proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di lembaga-lembaga

pendidikan kita masih banyak yang mengandalkan cara-cara lama dalam penyampaian

materinya. Mengajar tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga

merupakan kegiatan guru membimbing/memfasilitasi siswa menemukan pengetahuan dan

pengalaman belajar tersebut.

Menurut S. Belen (2003: 17) dalam mengajar terkandung pesan mengembangkan potensi siswa

yang beraneka ragam dan bukan menjadikan siswa sebagai penerima/pemakai pasif (konsumen)

ilmu pengetahuan yang ada dalam benak guru. Mengajar juga bukan sekedar mempersiapkan

siswa menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN), Ujian Akhir Sekolah (UAS), ataupun tes masuk

jenjang sekolah berikutnya. Tujuan hakiki mengajar menurut S. Belen (2003: 18) adalah

mempersiapkan siswa untuk paling tidak dapat bertahan hidup di masa datang dan berbuat

banyak bagi orang lain. Mengajar bukan pula mempersiapkan siswa memiliki apa yang akan

“ditagih” dalam UAN dan UAS, melainkan apa yang ditagih dalam kehidupan. Hasil UAN dan

UAS tidak banyak mencerminkan apa yang ditagih dalam kehidupan, yaitu bersikap peka, kritis,

kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

Bercermin dari uraian di atas, penulis menyadari betapa jauh berbeda bentuk

pembelajaran yang selama ini dilakukan dengan cermin uraian mengajar di atas. Ibarat jauh

panggang dari api, setiap tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam Rencana Mengajar

Harian (RMH), ketercapaian siswa masih jauh dari harapan.

Di masa sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi

hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan

mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, sehingga dalam

pengukuran tingkat keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah

dilakukan di sekolah-sekolah.

Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya

rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komperhensif baik fisik,

mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih

Page 2: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

meningkatkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalam

menciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni

dengan menggunakan alat peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakan,

menjelaskan gambaran ide dalam suatu materi.

Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran non eksak di Sekolah Dasar.

Pembelajaran mata pelajaran ini biasanya diajarkan secara konvensional hampir di setiap SD,

dengan metode klasik seperti ceramah, dan diskusi kelompok. Pada umumnya kurang

memanfaatkan media belajar pada prosesnya. Sehingga menciptakan kejenuhan dalam

lingkungan belajar yang pada akhirnya kurang membentuk sikap antusias pada sdiri siswa.

Sehingga siswa cenderung bosan dan kurang memahami materi yang diajarkan.

Untuk menciptakan suasana belajar yang disukai oleh siswa,guru perlu melakukan suatu inovasi.

Salah satunya dengan memanfaatkan media gambar yang menarik dan mempermudah proses

pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran serta dapat lebih memahami materi ajar yang disampaikan. Dengan menggunakan

media gambar diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar atau prestasinya.

Salah satu kompetensi dasar dalam mata pelajaran IPS yang diajarkan di kelas III  SD semester I

adalah 1.3. Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah. Kompetensi dasar ini dapat

dikembangkan menjadi beberapa indikator di antaranya :

Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya

Membuat denah dan peta lingkungan rumah

Membuat denah dan lingkungan sekolah

Ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya materi

pembelajaran oleh siswa. Tercapainya tujuan pembelajaran tersebut dapat diukur dengan tes hasil

belajar. Berdasarkan hasil tes belajar mata pelajaran IPS materi Membuat Denah dan Peta

Lingkungan di kelas III SD Negeri 11 Kontunaga Kecamatan KONTUNAGA tempat peneliti

bekerja, peneliti menemukan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Harapannya

dengan pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah hasil belajar siswa akan lebih baik,

kenyataannya masih banyak anak-anak yang belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan

Minimal yang ditetapkan.

Dari daftar perolehan nilai menunjukkan masih rendahnya penguasaan materi Membuat Denah

dan Peta Lingkungan di kelas III SD Negeri 11 Kontunaga Kecamatan KONTUNAGA . Dari

jumlah siswa 28 anak, baru 7 anak yang tuntas belajar (mencapai standar minimal 65 ke atas).

Jadi masih ada 21 anak yang belum tuntas belajar. Setelah dilakukan analisis kemungkinan

penyebabnya antara lain :

1.      Guru kurang kreatif dalam menggunakan media gambar ketika mengajarkan materi IPS.

2.      Banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam pembelajaran, khususnya anak-anak yang

duduk di bangku belakang.

Page 3: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

Pembelajaran IPS yang dilakukan peneliti menjadi permasalahan yang perlu untuk dipecahkan.

Jika hal tersebut dibiarkan, jelas akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa

selanjutnya.

Terkait dengan permasalahan tersebut, berbekal kejujuran dan kesadaran akan tanggung jawab

sebagai pendidik, peneliti mencoba melakukan upaya perbaikan pembelajaran melalui Penelitian

Tindakan Kelas dengan alternatif pemecahan masalah “Menggunakan media gambar untuk

meningkatkan kemampuan hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas III SD Negeri

11 Kontunaga Kecamatan KONTUNAGA .

 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisis pada latar belakang masalah dapat digunakan sebagai dasar untuk

merumuskan masalah yang akan digunakan sebagai fokus perbaikan pembelajaran sebagai

berikut:

1. Apakah penggunaan media gambar dapat memotivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPS?

2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi siswa dalam

pembelajaran IPS?

 

C. Tujuan Penelitian

1.      Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan motivasi siswa dalam IPS melalui

penggunaan media gambar di kelas III SD Negeri 11 Kontunaga Kecamatan

KONTUNAGA .

b. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam IPS melalui penggunaan media

gambar di kelas III SD Negeri 11 Kontunaga Kecamatan KONTUNAGA .

c. Dapat memenuhi memenuhi tuntutan kurikulum saat ini, yaitu melakukan pembelajaran

yang bermakna bagi peserta didik.

2.      Tujuan Khusus

a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPS tentang kompetensi

1.3. Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah melalui peningkatkan

pemahaman siswa dengan mengaktifkan siswa menggunakan media gambar tentang

denah dan peta.

b. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar IPS tentang membuat denah dan peta

lingkungan di kelas III SD Negeri 11 Kontunaga.

Page 4: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi siswa adalah untuk membekali siswa cara menyelesaikan masalah membuat denah

dan peta lingkungan rumah dan sekolah melalui peningkatkan pemahaman siswa dengan

mengaktifkan siswa menggunakan media gambar tentang membuat denah dan peta

lingkungan.

b. Bagi guru adalah untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang bermanfaat bagi

perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. Selain itu, guru lebih termotivasi untuk

menerapkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pembelajaran

akan lebih menarik.

c. Bagi sekolah adalah memberikan sumber yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan

proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Bagi pendidikan secara umum adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui

sumbangan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas.

Page 5: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

A. Kerangka Teori

1.      Pengertian Belajar

Belajar adalah terjadinya perubahan pada diri orang belajar karena pengalaman (Darsono, dkk,

2000: 4). Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa,

sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Darsono, dkk, 2000: 24). Ada

beberapa definisi belajar menurut beberapa pakar psikologi pendidikan dalam Moh. Rosyid

(2006:9) di antaranya Gagne (1977), belajar merupakan perubahan kecakapan yang berlangsung

dalam periode tertentu yang bukan berasal dari proses pertumbuhan (fisik). Morgan, at.al (1986),

belajar merupakan perubahan relatif permanen karena hasil praktek atau pengalaman. Slavein

(1994), belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman (experience).

Menurut Slameto dalam Syaiful Bahri (2002: 13), belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Menurut Skinner (1985) dalam Muhibbin Syah (2000: 89), belajar adalah suatu

proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Habermas (Rene, 1996), belajar baru terjadi jika ada interaksi antara individu dengan

lingkungannya. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan alam maupun lingkungan

sosial sebab keduanya tidak dapat dipisahkan (Ihat Hatimah, ddk: 1.8). James O. Wittaker dalam

Wasty Soemanto (1999: 104), belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan

hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu

sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia adalah hasil

dari belajar. Belajar adalah suatu proses bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara

aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perubahan untuk mencapai suatu

tujuan.

Berdasarkan pengertian di atas, belajar adalah kegiatan/proses  manusia untuk berubah menjadi

lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu. Kegiatan belajar terjadi terus menerus atau belajar

sepanjang hayat. Memahami keadaan lingkungan itu juga merupakan kegiatan belajar.

Lingkungan belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa. Lingkungan

yang dimaksud adalah lingkungan alam dan lingkungan sosial. Keduanya tidak dapat dipisahkan

karena saling mempengaruhi.

Page 6: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

2.      Hakikat Mata Pelajaran IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan Ilmu Sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran

IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui pendekatan mata pelajaran

IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang demokratis dan

bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan yang berat karena

kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata

pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan

analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang

dinamis.

3.      Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari kata “Prestasi” dan “Belajar”. Prestasi berarti hasil yang telah

dicapai,sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Jadi prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran dan ditunjukkan dengan angka yang diberikan oleh guru.

Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata

pelajaran IPS dalam bentuk nilai yang berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah

melaksanakan tugas yang diberikan padanya.

4.      Media Gambar

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara garis

besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengalaman, keterampilan atau sikap.

Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa

informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa

(Sutikno, 2008: 101).

Media gambar merupakan salah satu jenis media yang paling disukai oleh peserta didik, terutama

peserta didik usia anak-anak. Media gambar lebih memudahkan mereka dalam memahami materi

pelajaran.

B. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang dapat peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah prestasi hasil belajar siswa

tentang membuat denah dan peta pada siswa kelas III SD Negeri 11 Kontunaga Kecamatan

KONTUNAGA dapat ditingkatkan dengan pembelajaran yang menggunakan media gambar

denah dan peta.

C. Kriteria Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan dalam proes pembelajaran diperlukan evaluasi secara

menyeluruh. Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pembelajaran

Page 7: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

dapat dicermati mulai dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan

dalam bentuk nilai.

Adapun indikator kerja untuk mengukur prestasi atau keberhasilan belajar siswa adalah :

1.      Hasil belajar siswa dalam pembelajaran membuat denah dan peta lingkungan dinyatakan

berhasil bila 85 % dari jumlah siswa tuntas belajar. Siswa dinyatakan tuntas belajar bila hasil

belajar siswa dalam pembelajaran mencapai 85 % atau lebih siswa memperoleh nilai minimal 65

(enam puluh lima).

2.      Siswa memiliki minat dan motivasi dalam belajar IPS jika siswa aktif bertanya kepada guru

tentang membuat denah dan peta dan siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas dari guru.

Page 8: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

 

A. Subjek Penelitian

1.      Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 11 Kontunaga Kecamatan KONTUNAGA

Kabupaten Cilacap, khususnya dilaksanakan di kelas III semester I tahun pelajaran 2010/2011.

Sekolah ini terletak di bagian utara kecamatan KONTUNAGA , mempunyai 6 kelas, yaitu: kelas

1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Jarak dari kantor kecamatan sampai ke lokasi harus menempuh sejauh kira-

kira 3 kilometer. Tempat tinggal siswa berjarak kira-kira antara 50 meter hingga 1 kilometer,

mereka datang ke sekolah dengan berjalan kaki dan naik sepeda.

2.      Subjek Penelitian

Subyek penelitian siswa kelas III SD Negeri 11 Kontunaga tahun ajaran 2010/2011. Jumlah

siswa kelas III di SD tersebut adalah 28 anak yang terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 16 anak

dan siswa perempuan berjumlah 12 anak.

3.      Waktu penelitian

a.       Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, 2 dan 3 November 2010.

b.      Siklus II dilaksanakan pada Selasa dan Rabu, 9 dan 10 November  2010.

c.       Siklus III dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, 23 dan 24  November 2010.

B. Prosedur PTK

Penelitian tindakan kelas atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Di dalam tindakan kelas memiliki tiga

pengertian yaitu:

1. Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan

cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

2. Tindakan – menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa.

3. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian

yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan

pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu

yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Arikunto, 2006: 2-

3).

Menurut Rusna Ristasa dan Supianto (2007: 7-8) penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui

pengkajian berdaur, yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action),

observasi (observation), dan refleksi (reflection). Hasil refleksi terhadap tindakan yang

Page 9: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

dilaksanakan akan digunakan untuk merefleksi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan

belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar berikut:

Daur penelitian tindakan kelas diawali dengan kegiatan merencanakan. Tahap ini

merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan dan menjadi acuan dalam melaksanakan

tindakan. Tahap pelaksanaan/tindakan sebagai langkah yang kedua dan merupakan tindakan

proses pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan. Kemudian tindakan

perencanaan ini perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya.

Berdasarkan pengalaman tersebut, maka akan dapat ditentukan apakah ada hal-hal yang perlu

segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Setelah

pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, maka hasil pengamatan didiskusikan

dengan teman sejawat guna mendapat refleksi.

Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses pembelajaran baik mengenai

kekurangannya maupun keberhasilan pembelajaran bagi siswa. Dengan demikian akan dapat

diketahui kelemahan tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki pada daur ulang berikutnya.

Daur penelitian tindakan kelas tersebut perlu didesain lebih lanjut agar kelemahan dapat

diminimalkan sehingga secara kronologis peneliti dengan mudah melakukan perbaikan

pembelajaran sesuai dengan daur ulang dalam tiga siklus secara rinci dapat dilihat pada gambar 2

di bawah ini.

 

Prosedur perbaikan pembelajaran pada gambar di atas dirancang dalam urutan

tahapan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah serta merumuskan

hipotesis.

2. Menemukan cara memecahkan masalah/tindakan perbaikan.

3. Merancang skenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam Rencana Pelaksanaan

Perbaikan Pembelajaran (RPPP).

4. Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan teman sejawat yang ditugasi sebagai

pengamat (observer).

5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dirancang dan diamati

oleh teman sejawat.

6. Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat (observer).

7. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

8. Konsultasi dengan supervisor.

9. Merancang tindak lanjut.

Page 10: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

C. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Informasi Tentang Observer dan Analisis

Data

1.      Sumber Data

Jenis data yang akan dikumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa

nilai formatif siswa dalam pembelajaran. Sedang data kualitatif berupa catatan anekdot perilaku

siswa selama kegiatan pembelajaran kompetensi dasar “1.3 Membuat denah dan peta lingkungan

rumah dan sekolah” berlangsung.

2.      Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes formatif kompetensi dasar “1.3 Membuat

denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah” untuk mengukur tingkat pemahaman materi,

catatan anekdot untuk mengukur tingkat keaktifan dan motivasi siswa, dan lembar pengamatan

untuk mengukur proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan teman sejawat sebagai supervisor.

 

Informasi Observer

Prosedur pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam tiga siklus perbaikan dalam pelaksanaan peneliti

dibantu oleh :

Nama                           :

NIP                             :

Tempat tugas               :

Kecamatan                  :

Kabupaten                   :

Jabatan                        :

Tugas                           : Mengobservasi kegiatan perbaikan pembelajaran

pada siklus I, II dan III.

3.      Analisis Data

Analisis data dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi data dan mengelompokkan.

Kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau

memberi makna. Pada tahap pertama, data diseleksi dan dikelompokkan mana yang skornya

tetap, naik atau turun. Kemudian data diorganisasikan sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan

penelitian yang ingin dicari jawabannya. Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini

dideskripsikan agar data tersebut bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik maupun tabel.

Akhirnya, berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat dapat disimpulkan dalam bentuk

pernyataan singkat.

D. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus Pertama

Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Standar Kompetensi   : 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan

Page 11: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.

.

Kompetensi Dasar       :  1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah

dan sekolah.

Materi Pokok              :   Membuat denah dan peta lingkungan.

Indikator                     :   – Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya

– Membuat denah dan peta lingkungan rumah

– Membuat denah dan lingkungan sekolah

Hari, Tanggal              :   Selasa dan Rabu, 2 dan 3 November 2010

Tujuan Perbaikan        :   1.  Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2.      Membuat denah dan peta lingkungan rumah

3.      Membuat denah dan lingkungan sekolah.

a.       Rencana Tindakan

Sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama, peneliti membuat Rencana

Perbaikan Pembelajaran IPS materi “Membuat denah dan peta lingkungan”. Skenario tindakan

mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Peneliti juga mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan

pembelajaran sesuai hipotesis tindakan yang telah ditentukan, yaitu :

ü      Mempersiapkan lembar observasi

ü      Mempersiapkan media gambar denah dan peta lingkungan.

ü      Mempersiapkan lembar evaluasi untuk tes formatif pada siklus pertama.

b.      Pelaksanaan

Pertemuan I

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

– Anak-anak siapa yang pernah membuat denah?

– Anak-anak siapa yang pernah membaca denah?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah

kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati alat peraga yang dibawa oleh guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

Page 12: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Guru memberi PR kepada siswa.

(c) Guru menutup pelajaran.

Pertemuan II

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

– Anak-anak siapa yang pernah membuat denah lingkungan

rumah?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah

kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati denah lingkungan rumah yang dibawa oleh

guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Siswa diberi soal evaluasi

 

Lembar Evaluasi

Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1.      Arah mata angin dapat ditentukan dengan menggunakan ….

a. Bulan                         c. Matahari

b. Jam Tangan               d. Jangkar

2.      Berapa jumlah arah mata angin ….

a. 5                                c. 7

b. 6                                d. 8

3.

Gambar di atas adalah contoh gambar ….

a. Pemandangan            c. Lukisan

b. Denah                        d. Rumah

Page 13: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

4.      Arah utara pada denah menghadap ke ….

a. Atas                           c. Kanan

b. Bawah                       d. Kiri

5.      Alat untuk menentukan arah mata angin adalah ….

a. Kompas                     c. Jam Tangan

b. Denah                        d. Planet

(b) Guru dan siswa membahas soal secara bersama-sama.

(c) Guru menutup pelajaran.

c.       Observasi

Observasi akan dilaksanakan oleh teman sejawat sebagai observer pada proses kegiatan belajar

mengajar “Membuat Denah dan peta lingkungan”. Observer melaksanakan observasi terhadap

peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disiapkan.

d.      Refleksi

Setelah melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Berdasarkan refleksi, dan hasil tes

formatif peneliti mengadakan diskusi dengan observer.

2.   Siklus Kedua

Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Standar Kompetensi   : 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan

kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.

.Kompetensi Dasar      :  1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah

dan sekolah.

Materi Pokok              :   Membuat denah dan peta lingkungan.

Tujuan Perbaikan        :   1. Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2. Membuat denah dan peta lingkungan rumah

3. Membuat denah dan lingkungan sekolah.

Hari, Tanggal              :   Selasa dan Rabu, 9 dan 10 November  2010

Tujuan Perbaikan        :   1. Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2. Membuat denah dan peta lingkungan rumah.

3. Membuat denah dan lingkungan sekolah.

a.       Rencana Tindakan

Sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama, peneliti membuat Rencana

Perbaikan Pembelajaran IPS materi “Membuat denah dan peta lingkungan” skenario tindakan

mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Peneliti juga mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan

pembelajaran sesuai hipotesis tindakan yang telah ditentukan, yaitu :

ü      Mempersiapkan lembar observasi

Page 14: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

ü      Mempersiapkan media gambar denah dan peta lingkungan.

ü      Mempersiapkan lembar evaluasi untuk tes formatif pada siklus kedua.

b.      Pelaksanaan

Pertemuan I

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

– Anak-anak siapa yang pernah membuat denah lingkungan

rumah?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah

kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati gambar denah lingkungan yang dibawa oleh

guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Guru memberi PR kepada siswa.

(c) Guru menutup pelajaran.

Pertemuan II

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

– Anak-anak siapa yang pernahkah kalian membuat denah

lingkungan rumah sendiri?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah

kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati denah lingkungan rumah sendiri yang dibawa

oleh guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

lingkungan rumah yang dibawa oleh guru.

Page 15: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Siswa diberi tugas menggambar denah lingkungan rumah

sendiri.

(b) Guru dan siswa membahas gambar salah satu denah yang

diambil acak dari pekerjaan siswa secara bersama-sama.

(c) Guru menutup pelajaran.

d.      Observasi

Observasi akan dilaksanakan oleh teman sejawat sebagai observer pada proses kegiatan belajar

mengajar “membuat denah dan peta lingkungan”. Observer melaksanakan observasi terhadap

peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disiapkan.

e.       Refleksi

Setelah melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Berdasarkan refleksi, dan hasil tes

formatif peneliti mengadakan diskusi dengan observer.

3.   Siklus Ketiga

Mata Pelajaran            :   Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Standar Kompetensi   : 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan

kerjasama di sekitar rumah dan sekolah.

.Kompetensi Dasar      :  1.3 Membuat denah dan peta lingkungan rumah

dan sekolah.

Materi Pokok              :   Membuat denah dan peta lingkungan.

Tujuan Perbaikan        :   1. Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2. Membuat denah dan peta lingkungan rumah

3. Membuat denah dan lingkungan sekolah.

Hari, Tanggal              :   Selasa dan Rabu, 23 dan 24 November  2010

Tujuan Perbaikan        :   1. Menyebutkan arah mata angin dan simbolnya.

2. Membuat denah dan peta lingkungan rumah

3. Membuat denah dan lingkungan sekolah.

a.       Rencana Tindakan

Sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua, peneliti membuat Rencana

Perbaikan Pembelajaran IPS materi “membuat denah dan peta lingkungan” skenario tindakan

mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 16: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

Peneliti juga mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan

pembelajaran sesuai hipotesis tindakan yang telah ditentukan, yaitu :

ü      Mempersiapkan lembar observasi

ü      Mempersiapkan media gambar denah dan peta lingkungan.

ü      Mempersiapkan lembar evaluasi untuk tes formatif pada siklus ketiga.

b.      Pelaksanaan

Pertemuan I

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

– Anak-anak siapa yang pernah membuat denah lingkungan

sekolah?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah

kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati gambar denah lingkungan sekolah yang

dibawa oleh guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

lingkungan sekolah yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Guru memberi PR kepada siswa.

(c) Guru menutup pelajaran.

Pertemuan II

1)      Kegiatan Awal

(a) Memberi salam dan menanyakan keadaan siswa.

(b) Melakukan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan sebagai

berikut:

– Anak-anak siapa yang pernahkah kalian membuat denah

sekolah sendiri?

2)      Kegiatan Inti

Guru memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya langkah-langkah

kegiatannya adalah sebagai berikut :

(a) Siswa mengamati denah lingkungan sekolah sendiri yang

Page 17: Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga

dibawa oleh guru.

(b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambar denah

lingkungan sekolah yang dibawa oleh guru.

(c) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru.

(d) Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

(e) Guru memberi respon penguatan pada siswa.

3)      Kegiatan Akhir

(a) Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

(b) Siswa diberi tugas menggambar denah lingkungan sekolah

sendiri.

(b) Guru dan siswa membahas gambar salah satu denah sekolah

yang diambil acak dari pekerjaan siswa secara bersama-sama.

(c) Guru menutup pelajaran.

c.       Observasi

Observasi akan dilaksanakan oleh teman sejawat sebagai observer pada proses kegiatan belajar

mengajar “membuat denah dan peta lingkungan”. Observer melaksanakan observasi terhadap

peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disiapkan.

d.      Refleksi

Jika mengadakan analisis hasil tes formatif pada siklus ketiga siswa mendapat nilai di atas 65

maka penelitian akan berhenti di siklus III. Setelah itu peneliti dan observer berdiskusi tentang

hasil observasi dan wawancara.