meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd n kebasen 01 kecamatan talang dalam pokok bahasan...
TRANSCRIPT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN KEBASEN 01
TALANG KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005
DALAM POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN, PENGURANGAN,
DENGAN ALAT PERAGA ABACUS MELALUI PENDEKATAN
KONTRUKTIVISME
S K R I P S I
Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : SITI AMRIYAH
NIM : 4102903006
Program Studi : PENDIDIKAN MATEMATIKA
Fakultas : F. MIPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
54
PENGESAHAN
SKRIPSI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN KEBASEN 01
TALANG KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005
DALAM POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN, PENGURANGAN,
DENGAN ALAT PERAGA ABACUS MELALUI PENDEKATAN
KONTRUKTIVISME
Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Senin
Tanggal : 22 Agustus 2005
Panitia Ujian
Ketua,
Drs. Kasmadi Imam S, M.S NIP. 130781011
Sekretaris,
Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130815345
Pembimbing Utama,
Drs. Moch Chotim, M.S NIP. 130781008
Ketua penguji,
Dra. Kusni, M.Si NIP. 130515748
Pembimbing Pembantu,
Drs. Darmo NIP. 130515753
Anggota Penguji,
Drs. Darmo NIP. 130515753
Anggota Penguji,
Drs. Moch. Chotim, M.S NIP. 130781008
54
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD N
Kebasen 01 Kecamatan Talang dalam Pokok Bahasan Penjumlahan dengan Alat
Peraga ABACUS melalui Pendekatan Kontruktivisme”.
Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan di Fakultas MIPA UNNES Tahun 2004/2005.
Alasan pemilihan judul adalah terlihat guru dalam memberikan dan
menanamkan konsep nilai tempat masih bersifat konvensional yaitu dengan metode
ceramah tanpa adanya alat peraga.
Nilai tempat merupakan pokok bahasan yang sangat strategis untuk
menuang kelancaran siswa dalam operasi penjumlahan berlangsung tidak monoton
dan menjemukan siswa.
Metode penelitian ditempuh dalam dua siklus, setiap siklus terdiri empat
tahapan yaitu perencanaan. Pelaksanaan, pengamatan dan Refleksi Evaluasi tiap
siklus dilakukan menggunakan lembar kerja pada siklus I dilakukan secara kelompok
sedangkan pada siklus II dilakukan secara individu. Simpulan yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Berdasarkan refleksi pada siklus I kelihatan siswa kelas IV SDN Kebasen 01
kurang memahami konsep nilai tempat. Hal ini kelihatan pada hasil kerja
kelompok pada waktu mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru
mendapat rata-rata nilai 6,0.
2. Tetapi dengan penggunaan alat peraga yang tepat dan siswa menyenangi dapat
menggunakan alat peraga nilai tempat.
3. Pada siklus II dilakukan sebagai pemantapan dan menggunakan soal dalam
bentuk cerita secara sederhana dan hasilnya telah ada kemajuan dengan diberikan
10 soal rata-rata nilainya mencapai 9,7.
54
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya guru sebagai Fasilitator yang dapat di jadikan fasilitas
yang menyangkut dua perangkat yaitu perangkat keras dan perangkat lunak
sedangnya pada perangkat lunak meliputi dua faktor yaitu tugas dan pertanyaan
yang mewakili konsep, solusi, masalah, teknik, strategi dan prinsip.
Sedangkan Matematika itu sendiri pada dasarnya dari semua ilmu
pengetahuan C Mother Of Know Ledde sangat penting untuk diajarkan disekolah
terutama dalam mengembangkan pola pikir siswa yang pada umumnya pada
tingkat dasar yang untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Pada umumnya dan kenyataan banyak diantara kita yang menganggap
bahwa Matematika adalah pelajaran yang paling sulit dan menjemukan dalam hal
ini bermunculan bahwa dengan adanya anggapan bahwa Matematika adalah.
Pelajaran yang penuh dengan rumus, perhitungan.
Dibasis pembelajaran Matematika yang cenderung tekstual ( hanya
mengikuti teks dalam buku ) membenarkan anggapan ini sebagaimana hasil
survey yang dilakukan oleh negara – negara maju seperti Inggris dan Jepang
dalam keterbatasan sarana dan prasarana belajar mengajar Matematika. Peran
guru disebagian besar sekolah di Indonesia juga terlihat masih mendominasi
semua kelas Matematika yang dikenal dengan Teacher Certered. Dalam
pembelajaran yang di tetapkan pada pengulangan terutama pada hafalan akan
mengakibatkan Matematika menjadi siswa merasa jenuh.
Dengan demikian penguatan pemahaman konsep nilai tempat dikelas di
Sekolah Dasar Negeri Kebasen 01 masih sangat rendah, kita berharap dengan
penggunaan alat Peraga Abacus dapat :
(1) Membantu menanamkan konsep nilai tempat
54
(2) Meminimalkan terjadinya verbahisme
(3) Membantu penguatan konsep supaya melekat, mengendap dan tahan lama,
sehingga menjadi miliknya sebagai dasar dalam pola pikir selanjutnya.
(4) Menghilangkan anggapan siswa sebagai obyek kegiatan belajar mengajar,
tetapi siswa sebagai subyek dan berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
(5) Menarik dan menumbuhkan minat siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran.
(6) Membuat pelajaran tidak berlangsung secara mononton dan menjenuhkan.
Berikut data Presentase nilai tes Formatif siswa kelas IV SDN Kebasen 01
Tahun Pelajaran 2004 / 2005 pada pokok bahasan penjumlahan.
Nilai Jumlah Siswa Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
-
-
-
-
-
8
6
5
9
10
-
-
-
-
-
12,5 %
16,6 %
20,0 %
11,1 %
10 %
Jumlah 38 100 %
Dalam pengerjaan penjumlahan adalah soal yang berkaitan dengan
kehidupan sehari – hari, didalam struktur GBPP, soal Penjumlahan pokok
bahasan yang di Implementasi dalam konsep – konsep yang telah diuraikan untuk
bentuk tindakan yang tepat dalam mengatasi kesulitan siswa yaitu
mengimplementasikan soal penjumlahan ke dalam pengalaman kehidupan sehari
– hari siswa.
54
B. Permasalahan Apakah dengan menggunakan alat peraga Abacus dapat meningkatkan
ketrampilan operasi penjumlahan pada kelas IV SDN Kebasen 01 Kecamatan
Talang Kabupaten Tegal tahun ajaran 2003 – 2004 ?
C. Penegasan Istilah
1. Penggunaan alat peraga Abacus
Penggunaan Pemakaian
Alat Peraga : Alat bantu untuk mendidik atau
mengajar siswa supaya apa yang
diajarkan mudah di mengerti oleh
anak didik.
Nilai tempat : Materi pembelajaran Matematika
mengenai nilai angka yang ditempati
oleh angka – angka dalam bilangan.
Penggunaan alat peraga nilai tempat : Pemakaian alat bantu mengajar agar
siswa mudah mengerti nilai angka
yang berada di soal
2. Meningkatkan Ketrampilan : Memperhebat kecakapan atau
kemampuan diri dalam menyelesaikan
tugas.
Rumusan Masalah
Tindakan apa yang tepat dalam mengatasi kesulitan siswa dalam
mengimplementasikan soal penjumlahan ke dalam pengalaman kehidupan sehari
– hari siswa yang kita kenal dengan pendekatan kontruktivisme.
Pemecahan Masalah
Didalam mengatasi masalah ini dapat di depskripsikan penyebab
masalah yang bersumber dari siswa PBM, Fasilitas dan guru.
Siswa
54
Siswa ada yang belum memanfaatkan daya imajinasi dalam kreativitas
data berfikir.
PBM
Pembelajaran masih bersifat monoton ( Rote leaning )
Fasilitas
Kurangnya sarana dan prasarana ( alat peraga )
Guru
Kurangnya dalam mengaitkan pembelajaran Matematika pada soal
pengerjaan penjumlahan dalam kehidupan sehari – hari.
Maka guru perlu menerapkan pendekatan kontruktivisme dalam
menyelesaikan soal.
Dan pemahaman dalam konsep nilai tempat yang sangat rendah
berangkat kurang mampunya siswa dalam operasi penjumlahan.
Apalagi guru dalam menanamkan konsep nilai tempat masih
menggunakan metode ceramah dan tanpa alat bantu pelajaran kurang
meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai tempat yang fungsinya secara
optimal seluruh sense sisa yang meliputi seluruh Panca indera, emosi, karsa dan
daya nalar siswa sangat mendukung terciptanya pembelajaran aktif.
Untuk menciptakan hal ini maka guru sebagai motivator dinamisator
dan fasilitator harus mengubah cara ajar yang benar perubahan meliputi
perencanaan KBM metode alat peraga, alat evaluasi.
Alat peraga mempunyai nilai dominan dalam menyampaikan konsep
Matematika pada anak usia sekolah dasar kecuali menimalkan verbalisme pada
anak, juga dapat membuat anak aktif dalam kegiatan pembelajaran aktif baik
fisik maupun psikisnya yang meliputi emosi, karsa dan daya nalar.
Dengan keaktifannya maka siswa dapat terhindar dari siswa berbicara
sendiri maupun siswa melakukan tindakan diluar kegiatan pembelajaran siswa
dengan keaktifannya melalui penggunaan alat peraga dapat menjiwai langsung
kegiatan penanaman konsep nilai tempat biasnaya alat peraga ABACUS ini
sangat sederhana yang berbentuk bulat – bulat dan dapat dibeli di toko buku.
54
Tujuan Permasalahan a. Tujuan Umum
Guru dalam menggunakan pendekatan kontruktivisme ingin tahu
sejauh mana efektivitas murid dalam mengerjakan suatu penjumlahan
terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kebasen 01
Talang.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini siswa kelas IV SDN Kebasen 01 Talang sudah
mampu dan tidak mengalami kesulitan lagi dalam menyelesaikan soal.
Manfaat Permasalahan Manfaat bagi siswa
Siswa merasa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran matematika.
Manfaat bagi guru
Guru Semakin yakin dan mantap dalam menerapkan pendekatan
kontruktivisme dalam pembelajaran Matematika.
Seorang guru dapat mengetahui dan mengimplementasikan strategi dalam
pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem
pembelajaran dikelas sehingga permasalahan siswa dapat diatasi dengan baik.
Membantu guru dalam menanamkan konsep nilai tempat.
Guru dapat menvisualisasikan pelajaran nilai tempat yang sifatnya sangat
abstrak, sehingga menghilangkan verbalisme pada anak.
Manfaat bagi sekolah.
Dengan adanya Proses pembelajaran dan kinerja guru, sehingga
berdampak prestasi belajar siswa semakin meningkat. Dalam hal ini guru telah
mendekati pelaksanaan PAKEM yang sedang dicanangkan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Metode tersebut merupakan salah
satu pilar dari manajemen berbasis sekolah.
54
Dengan demikian semakin menumbuhkan kepercayaan masyarakat desa
kebasen terhadap penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar negeri Kebasen
01 dan berimbas peningkatan partisipasi aktif masyarakat pada sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HEPOTESIS
1. Belajar Sebagian orang berpendapat bahwa belajar adalah semata – mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta – fakta yang terjadi dalam informasi
atau mata pelajaran. Disamping itu sebagian orang beranggapan pula bahwa
belajar sebagai latihan belaka seperti tampak dalam latihan membawa dan
menulis.
Menurut james O. Intitaker “ Belajar dapat didefinisikan sebagai proses
dimana tingkah laku di timbulkan atau diubah melalui latihan atau pendalam
“ C Wasty Soemarto 1993 : 104 ).
Selanjutnya Reber dalam kamus susunannya yang tergolong modern
“ Dictorory Of Psychology “ membatasi belajar dengan dua macam definisi.
Dalam definisi ini terdapat tiga hal yang essensial yaitu :
1. Relatively permapal yang secara umum menetap konotasinya ialah bahwa
perubahan yang bersifat sementara seperti perubahan karena lelah, jenuh
dan perubahan karena kematangan fisik tidak termasuk belajar.
2. Response Potentially, kemampuan bereaksi berarti menunjukkan
pengakuan terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau
kinerja hasil – hasil belajar
Hal ini merefleksikan keyakinan bahwa belajar merupakan peristiwa
hipotesis yang hanya dapat dikenali melalui perubahan kinerja akademik
yang dapat diukur.
3. Practise, Praktik / latihan
54
Hal ini berarti menunjukkan bahwa proses belajar membutuhkan
latihan yang berulang – ulang untuk menjamin kelestarian kinerja
Akademik yang telah dicapai siswa.
Kemudian Bidds dalam pendahuluan Teaching For Learning
mendetifisikan belajar dalam tiga macam yaitu :
a. Kuantitatif belajar diartikan kegiatan kognitif pengisian atau
pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak –
banyaknya.
b. Secara Intruksional ( Tinjauan kelembagaan ) belajar di padnang
sebagai proses validasi atau pengasahan terhadap penguasaan siswa atas
materi – materi yang telah dipelajari.
c. Adapun pengertian belajar secara kualitatif ( tinjauan mutu ) ialah
proses memperoleh arti. Arti dan pemahaman serta cara – cara
manafsirkan dunia sekitarnya.
Hakekat pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme.
Pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme
( Contruktivisme Teaching and Learning ) adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari –
hari, dengan melibatkan 7 komponen utama pembelajaran efektif yakni :
(1) mengembangkan pemikiran bahwa anak perlu mengkontruksi
pengetahuan sendiri.
(2) mengembangkan kegiatan menentukan / inkuri.
(3) mengembangkan keberanian bertanya pada diri sendiri.
(4) menciptakan masyarakat belajar ( learning compurity ).
Contohnya dengan membentuk kelompok – kelompok belajar.
(5) pemodelan, Misalnya guru memberikan contoh.
(6) melakukan refleksi misalnya melalui diskusi kecil.
(7) melihat catatan siswa, mendengarkan kesan dan pesan siswa.
(8) melaksanakan penelitian yang sebenarnya.
54
Karakteristik pembelajaran dengan pendekatan Kontruktivisme sebagai
berikut :
(a) Antar siswa perlu kerja sama ( Cooperative Learning ).
(b) Saling memandang.
(c) Menyenangkan.
(d) Balajar dengan minat yang tinggi.
2. Alat Peraga a. Fungsi Alat Peraga.
1. Dengan alat peraga anak – anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran
Matematika dengan gembira, sehingga minat dalam mempelajari
Matematika semakin besar.
2. Dengan adanya alat peraga anak akan senang, terangsang tertarik dan
bersikap positif terhadap pengajaran Matematika.
3. Dengan disajikan nilai tempat yang berwujud konsep Abstrak dalam
bentuk konkret maka siswa pada tingkat yang lebih rendah akan lebih
mudah memahami.
b. Tujuan Penggunaan Alat Peraga.
Beberapa Tujuan Penggunaan alat peraga meliputi alat peraga sebagai :
1. Pembentuk konsep
2. Pemahaman konsep
3. Latihan dan penguatan
4. Melayani perbedaan individu
5. Dipakai sebagai alat ukur
6. Obyek penelitian dan alat peneliti
7. Pemecahan masalah
c. Persyaratan Alat Peraga Abacus
1. Tahan Lama : Alat peraga Abacus tahan lama tidak cepat rusak dan
menghemat biaya pembuatan.
2. Bentuk dan warna menarik membuat anak didik tertarik untuk
menggunakan sebagai alat bantu belajar.
54
3. Dapat menyajikan dan perjelas konsep alat peraga bila tidak sesuai
dengan materi yang akan diajarkan mungkin akan berfungsi sebagai alat
pelajaran.
4. Ukuran sesuai dengan kondisi anak Alat peraga tidak terlalu berat.
5. Fleksibel
6. Tidak membahayakan anak pada waktu dipergunakan.
7. Mudah disimpan dan tidak menggunakan ruangan yang khusus.
( Isti Hidayah, Sugiarto, Workshop 1 PDS, 5-6)
3. Faktor – faktor - Intern ( keluar )
Dalam faktor Intern ini dapat kita lihat tentang maju atau berkembangnya
tentang pendidikan Matematika terutama pada tingkat Dasar Khususnya di SD.
- Ekstern ( kedalam )
Dalam faktor ekstern sering terjadi dalam siswa tingkat SD terutama pada
pelajaran Matematika yang marupakan Ilmu nyata sangat besar pengaruhnya
pada kehidupan kita sehari – hari.
4. Pembelajaran Teori belajar dari Wiliam Brownell yang dikenal dengan nama Meaning
theory berpendapat bahwa dalam mengajarkan Matematika dipendidikan dasar
sebaiknya :
(1) menggunakan alat peraga dan
(2) materi yang disajikan secara permanen dan terus – menerus ( Amin
Suyitno, Pendidikan Matematika 1 2004 – 2005 )
Berdasarkan pembelajaran dalam kerangka berfikir prestasi, rumusan
masalah, cara pemecahan masalah dan landasan Teori dapat dirumuskan
kerangka berfikir sebagai berikut :
54
A. Materi Konsep pengerjaan menghitung soal penjumlahan biasanya kalimat
Matematika berdasarkan soalnya. Dalam mengerjakan hitung soal penjumlahan
aturan yaitu :
- Operasi penjumlahan sama kuat.
Siswa
• Belum mampu
memanfaatkan daya
imajinasi dan kreatifitas
pola berfikir
PBM
• Pembelajaran berlangsung
monoton ( Crote Learning )
Faslitas
• Kurangnya sarana dan
praraan ( alat peraga )
Guru
• Pengajaran masih tekstual
• Tidak mengkaitkan
pemelajaran dengan
kehidupan kesehatan siswa
Siswa kesulitan dalam
menyelesaikan soal
Pendekatan Kontruktivisme
Hasil belajar siswa pada soal
meningkat
Dengan pendekatan kontekstual
hasil belajar siswa dalam
menyelesakan soal pada pokok
bahasan pebgerjaan perkalian dan
pembagian dan alat ditingkatkan
54
- Operasi penjumlahan lebih kuat pada operasi bilangan.
Contoh pada pengerjakan penjumlahan :
1. 17 + 10 = 27
2. 20 + 20 = 40
Dalam hal ini cara menjawab soal diatas, yang pertama kita ambil
Abacus itu dengan satu - satu.
B. Hipotesis
Indikator pada hipotesis pada pembelajaran penjumlahan dan
pengurangan pencapaiannya baik dengan hasil 7,5 dan 6,5 dengan jumlah anak
15. Oleh karena itu dengan keberhasilan belajar anak kelas IV SD Negeri
Kebasen 01 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal dengan keberhasilan baik.
(1)
(2)
Contoh Peraga Alat ABACUS.
+ =
+ =
Ribuan Ratusan
Puluhan Satuan
54
SIKLUS III
Dilaksanakan dalam satu pertemuan (dua jam pelajaran) pada hari 7
Maret 2005 dengan materi pembelajaran penjumlahan pengurangan dan
perkalian. Dalam kegiatan siklus III sama seperti apa yang direncanakan pada
siklus II.
Hanya pada kegiatan siklus III ini berdasarkan analisis dan refleksi data
pada siklus II. Persamaan pada perencanaan, pelaksanaan pada tindakan,
observasi, analisis data dan refleksi data.
4. Data dan cara pengembalian data
a. Sumber data
Sumber data penelitian tindakan kelas dapat diambil dari data siswa,
guru dan alat evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
b. Jenis Data
Data yang diperoleh meliputi data kualitatif dan data kuantitatif yang
terdiri dari :
- Hasil belajar siswa
- Situasi belajar mengajar
- Kegiatan evaluasi
- Keterkaitan perencanaan dengan pelaksanaan tindakan
c. Cara pengambilan data
- Data hasil belajar siswa diambil dengan pemberian test
- Data situasi belajar mengajar diambil dengan lembar observasi
- Data keterkaitan perencanaan dengan pelaksanaan tindakan diambil
- Melalui rencana pembelajaran dan lembar evaluasi
5. Indikator keberhasilan
54
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas yaitu : Jika hasil test
siswa yang mengikuti kegiatan Belajar Mengajar mendapatkan rata-rata nilai
secara komulatif > 7,5.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dikelas IV Sekolah Dasar Negeri Kebasen 01
Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Jumlah kelas IV laki - laki 18 anak,
perempuan 28 anak. jumlah siswa satu sekolahan laki-laki = 150 anak dan
perempuan = 150 anak, jumlah 300 anak.
Hampir semua kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kebasen 01 kurang
memahami pengertian dan pemahaman penjumlahan. Hal yang mungkin
menjadi penyebab kurangnya pemahaman dan pengertian tersebut antara lain :
1. Kurang ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Matematika, yang
sampai saat ini oleh siswa merupakan pelajaran yang menyulitkan dan
membosankan.
2. Kurang sarana pembelajaran, terutama alat peraga yang menunjang materi
konsep nilai tempat di kelas IV SDN Kebasen 01.
54
3. Dalam proses pembelajaran guru hanya mengandalkan metode ceramah
atau bersifat konvensional, sehingga anak didik tidak dilibatkan secara
langsung dalam proses belajar mengajar.
4. Jumlah buku paket sangat kurang, Buku paket Matematika kelas IV, satu
buku dipakai dua sampai empat anak yang berdekatan rumahnya.
2. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Kebasen 01 Talang.
Sebanyak 38 anak dan 1 orang peneliti, penelitinya guru kelas itu sendiri.
3. Prosedur Penelitian Adapun tindakan yang peneliti rencanakan adalah sebagai berikut :
1. Siklus Pertama
- Perencanaan
Pada tahap ini materi yang peneliti siapkan adalah Pokok
Bahasan Penjumlahan untuk kelas IV SDN Kebasen 01 Semester I
Tahun Pelajaran 2004 / 2005. Pada tahap ini juga peneliti merumuskan
tujuan serta memilih alat peraga berupa ABACUS
- Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus pertama dilaksanakan dalam I (satu) tahap, yaitu :
a. Perencanaan Pembelajaran
Hari / Tanggal : Senin, 6 Desenber 2004
W a k t u : Jam ke 1 – 2 ( 07.00 – 08.20 )
R u a n g : Ruang kelas IV SDN Kebasen 01 Talang
b. Instrumen yang digunakan
- Rencana Pembelajaran (terlampir)
- Lembar Pengamatan oleh Observasi terhadap Guru dalam KBM
(terlampir)
- Lembar kerja siswa I (terlampir)
- Alat Peraga berupa ABACUS
c. Pokok Materi
- Dalam penjumlahan puluhan.
- Observasi
54
Pengamatan terhadap peneliti oleh observasi dilakukan untuk
mengamati peneliti selama melaksanakan PTK, melalui penyiapan
Administrasi sampai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
- Refleksi
Setelah mengadakan Observasi dan wawancara, peneliti yang
dibantu rekan guru mengadakan analisis terhadap data - data yang telah
dihasilkan untuk diukur baik secara kuantitas maupun kualitas hasil
belajar siswa ataupun hasil pembelajaran guru, kemudian dilanjutkan
dengan analisis hasil Siklus I.
Selanjutnya data-data tersebut di analisis dan diambil
kesimpulan, beberapa pertanyaan yang perlu dikemukakan dalan
Refleksi adalah :
b. Apakah terjadi peningkatan kualitas belajar dari pembelajaran tanpa
alat peraga ?
c. Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan ?
d. Sudahkah mencapai target sesuai dengan yang di inginkan ?
e. Sudahkah guru menerapkan Struktur Pengajaran Matematika yang
baik ?
2. Siklus Kedua.
- Perencanaan
Pada siklus kedua, Peneliti mengulang materi pelajaran Siklus
Pertama serta melaksanakan tes formatif tahap kedua dan merencanakan
tindakan berikutnya bila diperlukan.
- Pelaksanaan Tindakan
Tindakan Siklus Kedua dilakukan dalam I (satu) Pertemuan, yaitu :
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Hari / Tanggal : Kamis, 9 Desenber 2004
W a k t u : Jam ke 1 – 2 (07.00 – 08.20)
R u a n g : Ruang kelas IV SDN Kebasen 01 Talang
54
b. Instrumen yang digunakan
- Rencana Pembelajaran (terlampir)
- Lembar Kerja Siswa II (terlampir)
- Lembar Pengamatan Guru dalam pelasanaan KBM (terlampir)
- Lembar pengamatan siswa dalam KBM
c. Pokok – pokok Materi
- Mengulang tentang penjumlahan pada Siklus Pertama
- Observasi
Observasi Kedua ini dilakukan untuk mengambil penelitian
selama melaksanakan pembelajaran dimulai dari Penyiapan
Administrasi sampai Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar selesai.
- Refleksi
Refleksi pada siklus ini merupakan diskusi yang terakhir antar
Peneliti dengan Guru lain. Kegiatan ini untuk mengukur apakah
penggunaan alat peraga ABACUS dapat meningkatkan hasil belajar
matematika, atau sebaliknya. Peneliti menganalisis semua tindakan
pada Siklus II, kemudian melakukan Refleksi, hasilnya dibandingkan
dengan siklus I.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. SIKLUS I.
Dari hasil penelitian pada siklus I, diperoleh data sebagai berikut :
a. Hasil Observasi pelaksanaan PBM oleh guru.
Kemampuan guru dalam merencanakan dan menyajikan bahan
pelajaran yang baik. Guru menunjukkan sikap yang sabar dan dapat memahami
kesulitan yang dihadapi siswa. Sedangkan hal – hal yang di nilai kurang atau
perlu mendapat perhatian adalah kemampuan guru dalam membangkitkan rasa
percaya diri pada siswa dalam menyelesaikan soal – soal serta kemampuan
guru dalam menulis, menjelaskan pada anak. Secara umum kemampuan guru
dalam menyajikan materi pelajaran pengelolaan kelas dan melaksanakan
evaluasi sudah memadai.
b. Hasil Observasi terhadap siswa
54
Semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran, mereka tampak
bersemangat ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Namun ketika guru
memberi kesempatan untuk bertanya, tidak banyak di antara mereka yang
mengajukan pertanyaan. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat
dalam menyampaikan pendapat masih kurang, Diskusi kelompok didominasi
oleh siswa yang pandai.
c. Hasil Tes Akhir Sklus I
Dari analisis tes siklus I diperoleh data II siswa mendapatkan nilai >
7,5 dengan rata – rata kelas 7,5. ketentuan belajar mencapai 73 %.
Dari hasil anopsis tersebut nampak bahwa sebagian besar siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal – soal penjumlahan.
d. Pembahasan
Walaupun nilai rata – rata kelas sudah mencapai namun tampak jelas
bahwa keaktifan siswa pada siklus I belumlah tercapai. Hal ini ditandai
dengan belum optimal keaktifan siswa pada siklus dalam diskusi kelompok.
Kerja kelompok lebih banyak didominasi siswa – siswa yang pandai siswa
yang kurang pandai tidak banyak di libatkabn ketua kelompok belum mampu
mengelola kerjasama didalam kelompoknya.
Baru sebagian kecil siswa yang mempunyai keberanian untuk
mengajukan pertanyaan atau mengemukakan pendapat akibatnya diskusi
kelas menjadi kurang hidup.
Dalam LKS yang dikerjakan siswa secara kelompok cukup
menunjang daya nalar siswa sehingga konsep pada soal tersebut tidak senama
lebih mudah dipahami. Oleh karena itu ketika guru sedang memberi latihan
secara kelompok sebagian besar siswa dapat merespon pertanyaan guru
dengan jawaban yang benar.
54
Berdasarkan uraian diatas, peneliti melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan siklus I sekaligus mengadakan perbaikan perbaikan terhadap hal
– hal yang dimulai kurang sesuai dengan yang di harapkan.:
1. Guru meningkatkan memampuannya dalam menulis soal serta
kemampuan menumbuhkan rasa percaya diri siswa
2. Membimbing dan mengarahkan ketua kelompok agar mampu mengelola
anggotanya sehingga seluruh anggota kelompok terlibat dalam
menyelesaikan diskusi yang diberi Tugas pada LKS
3. membangkitkan keberanian siswa untuk bertanya pada atau
mengemukakan pendapat tanpa disertai rasa takut ataupun malu.
4. memotivasi siswa untuk berani memberikan tanggapan terhadap hasil
diskusi kelompok lain.
Dari hasil evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I, dirasa perlu untuk
mengulang kembali kegiatan pada siklus I dengan materi yang berbeda, agar
kemampuan siswa dalam operasi penjumlahan dapat lebih ditingkatkan.
B. SIKLUS II
Dari hasil penelitian pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :
a. Hasil Observasi pelaksanaan PBM oleh guru
Kemampuan guru dalam menyajikan materi pengelolaan kelas dan
melaskanakan evaluasi sudah sangat memadai kekurangan – kekurangan
yang terjadi pada siklus I sudah dapat diatasi.
b. Hasil Observasi terhadap siswa
Dari data yang terlampir terlihat adanya peningkatan keaktifan siswa
dalam diskusi kelompok. Siswa sudah mempunyai keberanian untuk
mengajukan pertanyaan ataupun mengemukakan pendapat. Diskusi kelompok
sudah melibatkan seluruh anggota untuk menyelesaikan tugas
c. Hasil Tes Akhir Siklus II
Untuk siswa yang mendapat nilai > 7m5 sebanyak 14 dan 15 siswa
seluruhnya rata – rata kelas dapat mencapai 8,3 dengan tingkat ketuntasan
belajar.
54
d. Pembahasan
Pelaksanaan pada siklus II yang mengambil materi pengurangan tidak
sesuai berjalan dengan tertib dan sangat kondusis sehingga proses belajar
mengajar dengan lancar. Sebagian besar ssiwa sudah berani mengajukan
pertanyaan ataupun mengemukakan pendapat sehingga ketika diskusi
kelompok masing – masing tampak atusiasi mamberikan tanggapan. Siswa
yang ditunjuk menjadi ketua anggota kelompok sudah dilibatkan dalam
diskusi.
Pada saat pemberian soal secara mencongak tiap – tiap siswa
menunjukkan peningkatan kecepatan dalam memebriakn jawaban dengan
benar. Hal ini menunjukkan penguasaan materi oleh siswa semakin
meningkat pula. Dapat dilihat pada hasil akhir tes siklus II, dimana siswa
yang memeproleh nilai > 7,5 sebanyak 14 dari 15 siswa seluruhnya. Rata –
rata kelas mencapai dengan tingkat ketuntasan belajar kalsikal 93 5.
Bila hasil test tersebut dibandingkan dengan hasil tes akhir pada siklus
I, ada peningkatan rata – rata kelas sebesar 0,9 dan peningkatan ketuntasan
belajar klasikal sebesar 20 %.
Berdasarkan uraian diaats maka pelaksanaan siklus II dipandang
sudah cukup. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal – soal yang
diberikan sudah meningkat. Nilai rata – rata yang diperoleh mencapai ( diatas
ukur keberhasilannya ) dengan demikian tindakannya dapat dicapai.
Secara keseluruhan pembelajaran melalui pendekatan konstruktivitas
dnegan memanfaatkan LKS pada pokok bahasan penjumlahan. Pengurangan
dan perkalian tidak senoma berlangsung dnegan baik kemampuan siswa kelas
IV SD Negeri kebasen 01 dalam menyelsaikan soal – soal matematika dapat
ditingkatkan lebih baik lagi potensi siswa yang dapat dikembangkan.
54
BAB V
PENUTUP
SIMPULAN
Dari hasil penelitian tindakan kelas diperoleh simpulans ebagai berikut.
Penggunaan metode pembelajaran konstruktivitas dnegan memanfaatkan LKS
pada proses mengajar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal – soal yang diberikan oleh guru.
Penggunaan metode pembelajaran konstruktivitas dnegan memanfaatkan LKS
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran
konstruktivisme dengan memanfaatkan LKS, kemampuan siswa dalam
menyelsaikan soal penjumlahan pengurangan dan perkalian pada siswa kelas
IV SD Negeri Kebasen 01 kecamatan Talang tahun pelajaran 2004 / 2005 dapat
ditingkatkan.
54
SARAN
Saran dari peneliti pada para pembaca khsusunya para guru adalah :
Pemilihan pembelajaran yang melalui pendekatan konstruktivisme pada
pembelajaran matematika sangat tepat untuk meningkatkan kecepatan dan
kecermatan siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan penjumlahan
pengurangan dan perkalian.
Gunakan lembar kerja siswa ( LKS ) untuk meningkatkan keaktifan ssiwa
dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Haryanto, dkk. Matematika 4a SD – untuk kelas 4 C kurikulum 1994 kunci
sukses murid berprectasi kreatif
Kamus Matematika I Balai pustaka Jakarta 2002.
Amin Suyitno, (2001). Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang :
UNNES
Djoko Moesono, Sujono, ( 1997). Matematika IV ( Mari berhitung petunjuk Guru
Sekolah Dasar ), Jakarta Depdikbud.
Sugiarto, (2003). Matematika Sekolah II. Semarang UNNES
54
Lampiran 9
HASIL PELAKSANAAN PBM OLEH GURU SIKLUS I
Pengampu : SITI AMRIYAH
Sekolah : SDN KEBASEN 01
Kelas/Semester : IV/II
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Pokok Bahasan : Penjumlahan
No Hal yang diamati Nilai Keterangan
1
2
3
4
5
ASPEK KOGNITIF
Kemampuan menentukan buku sumber
Kemampuan pengorganisasian materi
Kemampuan mendemonstrasikan bahan pelajaran
Kemampuan dalam membuat alat
Kemampuan merencanakan pelajaran
80
79
78
74
78
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
1
2
3
4
5
ASPEK AFEKTIF
Membantu siswa menumbuhkan percaya diri
Menunjukkan sikap sensitive dan simpatik terhadap
perasaan dan kesuksesan siswa
Menunjukkan sikap ramah dan penuh pengertian,
dan sabar
Menunjukkan semangat dalam mengajar
Mengembangkan hubungan antar pribadi yang
69
78
78
80
78
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
54
sehat dan serasi
1
2
3
4
5
6
7
ASPEK PSIKOMOTOR
Kemampuan menulis secara jelas dan benar
Kemampuan menggunakan waktu pembelajaran
secara efisien
Kemampuan menggunakan alat Bantu
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
Kemampuan menggunakan LKS
Mendemonstrasikan kemampuan mempergunakan
berbagai metode yang tepat
Kemampuan menangani berbagai perilaku siswa
yang menyimpang
Melakukan evaluasi baik tertulis, lisan maupun
pengamatan
68
80
78
80
80
78
80
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Jumlah 1316
Rata – rata 77 Baik
Keterangan nilai :
� 85 = Sangat baik
70-84 = Baik
50-69 = Sedang/cukup
< 50 = Kurang
Kebasen, 14 Maret 2005
Observer
( KUSWOYO )
NIP.
54
HASIL OBSERVASI SISWA
PADA SAAT KBM SIKLUS I
AKTIVITAS SISWA
BANYAK
NYA ANAK KETERANGAN
Kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran
Siswa siap dengan buku dan alat pelajaran
Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa memperhatikan cara – cara
penyelesaikan soal dengan cermat
Siswa tertarik dengan penjelasan guru
Siswa dapat memahami materi pelajaran
Keberanian siswa mengajukan pertanyaan
kepada guru
Siswa dapat menjawab setiap pertanyaan guru
Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok
Siswa berani mengemukakan pendapat
Siswa memperhatikan pendapat teman
Siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain
Siswa yang mendapat nilai > 7,5
15
15
13
13
14
13
12
3
11
6
3
9
11
11
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Kurang
Baik
Cukup
Kurang
Baik
Baik
Baik
Jumlah 149
Rata – rata 10 Baik
Keterangan :
54
2-15 anak = Sangat baik
3 – 11 = Baik
4 – 7 = Sedang atau cukup
< - 4 = Kurang
Kebasen, 14 Maret 2005
Observer
( KUSWOYO )
NIP.
54
Lampiran 11
RENCANA PENGAJARAN
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1.3 Pengurangan
Sub Pokok Bahasan : Mengurangkan
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi waktu : 4 x pertemuan
I. TUJUAN A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Siswa mampu melakukan penjumlahan, pengurangan
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Melalui ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas siswa dapat :
1. Menghitung hasil dari soal yang diberikan oleh guru
2. Menentukan hasilnya
MATERI PELAJARAN A. Pokok – Pokok Materi
1. Pengurangan
Contoh : 27.805 – 8.976 = …
Soal tersebut diselesaikan dengan cara sebagai berikut :
27.805
8.976
-
18.829
Dengan demikian untuk menghitung soal tersebut tidak senama dan
biasa dilakukan dengan langkah – langkah :
1. Memperhatikan alat – alat ABACUS, Ribuan Ratusan, Puluhan, Satuan
2. Memasukan alat tersebut sesuai dengan soal yang tertera di atas
54
3. Menentukan hasilnya
B. Metode
Ceramah , Tanya jawab, Diskusi dan pemberian Tugas
C. Sumba Bahan
a. Buku GBPPKelas V Depdikbud 1994 Suplemen 1999 mata Pelajaran
matematika
b. Buku paket matematika IV Mari Berhitung, Depdikbud.halaman 12 – 13
c. Buku Penunjang Matematika Kelas IV SD Intan Pariwara, 16 – 17
D. Alat Peraga
Model menggunakan alat Abacus dan dengan cara bersusun
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pertemuan I
1. Prakegiatan ( 5 menit )
a. Mempersiapkan alat – alat pelajaran
b. Berdoa
c. Mengabsen ssiwa
2. Kegiatan awal ( 5 menit )
Apersepsi
3. Kegiatan inti ( 60 menit )
a. Guru menjelaskan materi tentang pengurangan
b. Contoh – contoh pengurangan dan mengerjakannya
c. Guru membagikan LKS
d. Siswa berkelompok mengerjakan LKS
e. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok
f. Siswa bersama – sama membuat kesimpulan
g. Guru Memberikan soal latihan secara mencongak
4. Kegiatan akhir ( 10 menit )
54
a. Guru bersama siswa membuat rangkuman
b. Pemberian tugas di rumah ( PR )
B. Pertemuan II
1. Pra Kegiatan ( 5 menit )
a. Mempersiapkan alat – alat pelajaran
b. Berdoa
c. Mengabsen siswa
2. Kegiatan awal ( 5 menit )
Apersepsi
3. Kegiatan inti ( 60 menit )
a. Guru menjelaskan materi tentang pengurangan
b. Contoh – contoh pengurangan dan cara mengerjakannya
c. Guru membagikan LKS
d. Siswa berkelompok mengerjakan LKS
e. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok
f. Siswa bersama – sama membuat kesimpulan
g. Guru memberikan soal latihan secara mencongak
4. Kegiatan akhir ( 10 menit )
a. Guru bersama siswa membuat rangkuman
b. Pemberian tugas di rumah ( PR )
C. Pertemuan III
1. Pra Kegiatan ( 5 menit )
a. Mempersiapkan alat – alat pelajaran
b. Berdoa
c. Mengabsen siswa
2. kegiatan awal ( 5 menit )
Apersepsi
3. Kegiatan awal ( 5 menit )
a. Guru menjelaskan materi tentang pengurangan
b. Contoh – contoh pengurangan dan cara menyelesaikannya
c. Guru membagikan LKS
54
d. Siswa bekelompok mengerjakan LKS
e. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok
f. Siswa bersama – sama membuat kesimpulan
g. Guru memberikan soal latihan secara mencongak
4. Kegiatan akhri ( 10 menit )
a. Guru bersama siswa membuat rangkuman
b. Pemberian tugas di rumah ( PR )
D. Pertemuan IV
1. Pra kegiatan ( 5 menit )
a. Guru menyiapkan alat pelajaran dan perangkat tes
b. Berdoa
c. Guru mengabsen siswa
2. Kegiatan awal ( 5 menit )
a. Guru membagikan lembar soal dan lembar jawaban
b. Guru menjelaskan petunjuk pengerjaan soal
3. Kegiatan inti ( 45 menit )
a. Siswa menuliskan nama dan nomor absen pada lembar jawab
b. Ssiwa mengerjakan soal
c. Guru mengawasi pelaksanaan tes
4. Kegiatan akhir ( 25 menit )
a. Pengumpulan lembar jawab siswa
b. Penilaian hasil pekerjaan siswa
c. Guru menganalisa hasil pekerjaan siswa
IV. EVALUASI
A. Prosedur Tes
1. Tes awal : ada ( tanya jawab dalam apersepsi )
2. Tes dalam proses : ada ( dalam KBM )
3. Tes Akhir : ada ( soal tes yang dikerjakan siswa secara individu )
B. Jenis tes
1. Tes lisan : selama proses belajar mengajar
2. Tes tertulis : pada pertemuan terakhir
54
C. Bentuk tes : Isian
D. Alat Tes : Soal – soal tes ( terlampir )
Mengetahui
Kepala SDN Kebasen 01
54
LEMBAR KERJA SISWA
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1,3 Pengurangan
Sub Pokok Bahasan : Mengurangkan
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi waktu : 4 x pertemuan
PETUNJUK UMUM 1. Kerjakan tugas dnegan sebaik – baiknya !
2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu !
3. Bila ada kesulitan bertanyalah pada guru !
PETUNJUK KHUSUS
Selesaikanlah soal – soal dibawah ini dengan benar !
1. 50.000 – 1.743 = ………….
2. 47.636 – 9.659 = ……………
3. 41.508 – 7.897 = …………….
4. 3.088 – 2.199 = …………..
5. 8.200 – 5.376 = …………..
6. 7.434 – 2.487 = …………..
7. 3.464 – 1.789 = …………..
8. 50.000 - 39.408 = …………
9. 43.500 – 24.896 = ………….
Kelompok : ………………….
Ketua : ………………..
54
Penulis : ………………
Anggota ; ………………
LEMBAR KERJA SISWA
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1,3 Pengurangan
Sub Pokok Bahasan : Mengurangkan
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi waktu : 4 x pertemuan
PETUNJUK UMUM
1. Kerjakan tugas dengan sebaik – baiknya !
2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu !
3. Bila ada kesulitan bertanyalah pada guru !
PETUNJUK KHUSUS
Selesaikanlah soal – soal dibawah ini dengan benar !
a. 9.314 – 3.415 = ……………
b. 12.500 – 3.375 = …………..
c. 16.835 – 10.999 = …………….
d. 50.000 – 22.775 = ……………
e. 38.425 – 13.968 = ……………
f. 50.000 – 16.225 = …………….
g. 11.670 – 20.687 = …………..
h. 82.000 – 1.425 = ……………
i. 2.456 – 1.400 = ……………
j. 37.525 – 14.678 = …………
Kelompok :
Ketua :
Penulis :
Anggota :
54
LEMBAR KERJA SISWA
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1,3 Pengurangan
Sub Pokok Bahasan : Mengurangkan
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi waktu : 4 x pertemuan
PETUNJUK UMUM
1. Kerjakan tugas dengan sebaik – baiknya !
2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu !
3. Bila ada kesulitan bertanyalah pada guru !
PETUNJUK KHUSUS
Selesaikanlah soal – soal dibawah ini dengan benar !
a. 39.900 – 7.865 =
b. 9.108 – 4.003 =
c. 46.401 – 12.579 =
d. 15.686 – 18.136 = ..
e. 38.000 – 9.675 =
f. 5.041 – 3.009 =
g. 16.839 – 13.161 =
h. 45.000 – 7.935 =
i. 50.000 – 16.463 =
j. 17.248 – 3.200 =
kelompok :
Ketua :
54
Penulis :
Anggota :
RENCANA PENGAJARAN
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1,3 Pengurangan
Banyak soal : 15 butir soal
Alokasi waktu : 4 x pertemuan
No Materi Tujuan Pembelajaran Aspek Kognitif Nomor soal
1,3 Pengurangan Siswa dapat ;
1. menghitung hasil
pengurangan
2. Mencari hasil
pengurangan
Pemahaman
Aplikasi
Pemahaman
Aplikasi
1,2,3,4,5,6
7,8,9,10,11,12,
13,14,15
54
SOAL TES SIKLUS II
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1,3 Pengurangan
Sub Pokok Bahasan : Mengurangkan
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi waktu : 45 Menit
PETUNJUK UMUM
1. Tuliskah nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawab
2. Kerjakan semua soal pada lembar jawab
3. Bacalah dengan teliti petunjuk dan cara mengerjakan soal
4. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada
pengawas
PETUNJUK KHUSUS
Isilah soal dibawah ini dengan benar !
1. 28.915 – 11.487 = … 6. 30.300 – 18.088 = …
2. 14.333 – 7.444 = … 7. 40.404 – 20.909 = …
3. 135 – 9.235 = … 8. 40.500 – 21.635 = …
4. 22.144 – 6.888 = … 9. 26.400 – 19.473 = …
5. 33.000 – 14.728 = … 10. 50.000 – 15.850 = …
11. Pak Joko mempunyai tabungan di bank sebesar Rp. 48.750,-. Karena ada
keperluan, uang tersebut diambilnya berturut – turut sebesar Rp. 17.875,- dan Rp.
21.250
Berapa rupiah sisa tabungan Pak Joko ?
54
12. Sebagai pegawai harian, Jaya menerima gaji setiap minggu sebesar Rp. 12.750.
Uang itu digunakan untuk biaya perjalanan sebesar Rp. 3.685,- dan biaya sekolah
adiknya sebesar Rp. 2.500,- Berapa rupiah sisa uang Jaya ?
13. Karyawan sebuah Perusahaan sebanyak 10.215 orang. Kemudian, dipensiun
1,378 orang, dan di PHK 647 orang. Berapa jumlah karyawan perusahaan itu
sekarang ?
14. Jumlah penduduk suatu kecamatan 47,631 jiwa. Dari jumlah tersebut, 21.579
jiwa bertransmigrasi, dan yang 6.748 jiwa pergi ke kota untuk mencari nafkah.
Berapa jiwa penduduk yang masih tinggal di kecamatan itu ?
15. Persediaan beras dalam sebuah gudang sebanyak 18.600 kuintal. Karena panen
gagal, beras tersebut terpaksa dikeluarkan untuk para petani, berturut – turut
sebanyak 7.846 kuital dan 5.315 kuital. Berapa kuintal beras yang tersisa gudang
tersebut ?
54
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN
SOAL TES SIKLUS II
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1,3 Pengurangan
Sub Pokok Bahasan : Mengurangkan
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi waktu : 15 butir soal
Soal Isian
1. 17.428 6. 12.212
2. 6.889 7. 19.495
3. 9,9 8. 18.865
4. 15.256 9. 19.473
5. 18.272 10. 15.850
11. 9.625 12. 6.565
13. – 638 14. 19.304
15. 5.304
Penilaian :
Nilai = = = 10
Jumlah betul x 2
3
15 x 2
3
54
Lampiran 9
HASIL PELAKSANAAN PBM OLEH GURU SIKLUS II
Pengampu : SITI AMRIYAH
Sekolah : SDN Kebasen 01
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengurangan
No Hal yang diamati Nilai Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
ASPEK KOGNITIF
Kemampuan menentukan buku sumber
Kemampuan pengorganisasian materi
Kemampuan mendemonstrasikan bahan pelajaran
Kemampuan dalam membuat alat
Kemampuan merencanakan pelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
ASPEK AFEKTIF
Membantu siswa menumbuhkan percaya diri
Menunjukkan sikap sensitive dan simpatik terhadap perasaan
dan kesukaran siswa
Menunjukkan sikap ramah dan penuh pengertian, dan sabar
Menunjukkan semangat dalam mengajar
Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan
serasi
54
ASPEK PSIKOMOTOR
Kemampuan menulis secara jelas dan benar
Kemampuan menggunakan waktu pembelajaran secara
afisien
Kemampuan menggunakan alat Bantu pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan
Kemampuan menggunakan LKS
Mendemonstrasikan kemampuan mempergunakan berbagai
metode yang tepat
Kemampuan menangani berbagai perilaku siswa yang
menyimpang
Melakukan evalusi baik tertulis, lisan, maupun pengamatan
Jumlah 1373
Rata – rata 81 Baik
Keterangan nilai :
� 85 = sangat baik
70 – 84 = Baik
50 – 70 = Sedang / cukup
< 50 = Kurang
Kebasen, 17 Maret 2005
Observer
( KUSWOYO )
NIP.
54
HASIL OBSERVASI SIWA
PADA SAAT KBM SIKLUS II
No AKTIFITAS SIWA BANYAKYA
ANAK KEERANGAN
1. Kehadiran siwa dalam mengikuti pelajaran 15 Sangant baik
2. Siswa siap dalam buku dan alat pelajaran 15 Sangant baik
3. Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran 13 Sangant baik
4. Siswa mempehatikan penjelasan guru 15 Sangant baik
5. Siswa memperahatikan cara-cara menyelesaikan
soal dengan cermat
14 Sangant baik
6. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 14 Sangant baik
7. Siswa dapat memahami pelajaran 14 Sangant baik
8. Keberanian siswa mengajaukan pertanyaan
kepada guru 14
Sangant baik
9. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru 7 Sangant baik
10. Keaktifan dalam diskusi kelompok 10 Sangant baik
11. Siswa berani mengemukakan pendapat 11 Sangant baik
12. Siswa memperhatikan pendapat teman 14 Sangant baik
13. Siswa dapat berkerjasama dengan siswa lain 13 Sangant baik
14. Siswa yang mendapat nilai ⟨7,5 14 Sangant baik
Jumlah 183
Rata-rata 13
54
Keterangan
2-15 anak = Sangat baik
8-15 anak = Baik
4—7 anak = Sedang / cukup
<4 anak = Kurang
Kebasen, 17 Maret 2005
Observer
( KUSWOYO )
NIP.
54
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1.3 Penjumlahan
( 50.000 s/d 100.000 )
Sub Pokok Bahasan : Penjumlahan
Kelas / Semster : IV / II
Waktu : 4 x pertemuan
I. TUJUAN
A. Tujuan pembelajaran umum ( TPU )
Siswa mampu melakukan penjumlahan
B. Tujuan Pembelajaran khusus ( TPK )
Melalui ceramah, Tanya jawab diskusi dan pemberian tugas siswa dapat :
1. Membedakan angkanya antara ribuan, puluhan, satuan
2. menghitung hasil penjumlahannya
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pokok – Pokok Materi
1. Penjumlahan adalah menjumlah dengan 3 atau 4 kali teknik menyimpan
Contoh : a dengan menggunakan alat abacus
(1) 14.868 + 9.397 = …
(2) 4.329 + 3.435 = …
Soal tersebut dikerjakan dengan menggunakan alat Abacus langkah – langkahnya
yang harus digunakan untuk menyelesaikan soal diatas adalah :
- Mengenal nilai tempat : Ratusan. Puluhan dan satuan ( di mantapkan dengan
mencongak )
54
- Mencongak bilangan – bilangan yang dijumlahkan disebut suku istilah suku
tidak dikenal terlalu dekat oleh siswa
- Menentukan hasilnya.
b. Dengan cara bersusun
contohnya :
(1) 18.066
13.427 +
(2) 17.791
16.323 +
B. Metode
Metode yang digunakan antar lain : Ceramah Tanya jawab diskusi dan pemberian
tugas
C. Sumber Bahan
a. Buku GBPP kelas IV Depdikbud 1994 Suplemen 1999 mata pelajaran
Matematika
b. Buku Paket matematika IV Mari berhitung Depdikbud Hal 12 – 13
c. Buku Penunjang Matematika Kelas IV SD Intan Pariwara Hal 16 – 17
D. Alat Peraga
Model dengan menggunakan Soal Isian
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pertemuan I
1. Pra Kegiatan ( 5 menit )
a. Mempersiapkan alat – alat pelajaran yang diperlukan
b. Berdoa
c. Mengabsen siswa
2. Kegiatan awal ( 5 menit )
Apresiasi
54
Tanya jawab guru dan siswa yang mengarah pada materi pelajaran.
- Memberikan 2 contoh bilangan penjumlahan
- Menggunakan dengan dua cara bersusun.
3. Kegiatan Inti
a. Gurub menjelasakan materi tentang penjumlahan.
b. Contoh penjumlahan tidak sama.
c. Guru membagaia akan Lembar Kerja Siswa ( LKS ).
d. Bersama kelompoknya mengerjakan LKS.
e. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok.
f. Guru memberikan soal sescara mencongkak.
g. Dengan bimbingan guru, siswamembuat kesimpulan.
4. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
a. Guru bersama siswa membuat rangkuman.
b. Guru memberikan tugas rumah
B. Pertemuan II.
1. Pra kegiatan ( 5 menit )
a. Mempersiapkan alat-alat perjalanan yang diperlukan
b. Berdo’a
c. Mengabsesn siswa.
2. Kegiatan awal
Apresiasi
Tanya jawab guru dan siswa yang mengarah pada materi pelajran.
3. Kegiatan Inti
a. guru menjelaskan tentang penjumlahan pada bialangan yang telah
ditentukan oleh guru.
b. Guru memberikan contoh.
c. Guru membagikan LKS
d. Siswa mengerjakan LKS bersama kelopoknya.
e. Siswa melporkan hasil kerja kelompok.
f. Siswa bersama-bersama membuat kesimpulan.
g. Guru memberikan soal lalitahan secara mencongkak.
54
4. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membuat rangkuman.
b. Guru memberikan tuagas untuk dikerjakan dirumah.
C. Pertemuan III.
1. Prakegiatan ( 5 menit )
a. Mempersiapkan alat-alat pelajaran.
b. Berdo’a.
c. Mengabsen siswa.
2. Kegiatan awal
Apresiasi
Tanya jawab materi sebelum yang mengarah pada materi akan disampaikan
3. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang penjumlahan.
b. Contoh dan cara menyelesaikan soalnya.
c. Guru membuat LKS.
d. Siswa dan kelopoknya mengerjakan LKS.
e. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok.
f. Siswa bersama- sama membuat kesimpulan.
g. Guru memberikan soal latihan secara mencongkak.
4. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
c. Guru bersama siswa membuat rangkuman.
d. Guru memberikan tuagas untuk dikerjakan dirumah.
D. Pertemuan IV.
1. Prakegiatan ( 5 menit )
d. Mempersiapkan alat-alat pelajaran.
e. Berdo’a.
f. Mengabsen siswa.
2. Kegiatan awal
Apresiasi
a. Guru membagikan lembar soal dan lembar jawaban.
54
b. Siswa mengerjakan soal.
c. Guru mengawasi pelaksanaan tes
3. Kegiatan Inti
a. Siswa menuliskan nama dan nomor absen pada lembar jawaban.
b. Siswa mengerjakan soal.
4. Kegiatan Akhir ( 25 menit )
a. Lembar jawab siswa dikumpulkan.
b. Guru menilai hasil perjaan siswa.
c. Guru menganalisa hasil perjaan siswa.
IV. EVALUASI.
A. Prosedur Tes.
1. Tes awal : Ada ( tanaya jawab dalam apresiasi )
2. Tes dalam proses : Ada ( dalam KBM )
3. Tes akhir : Ada ( saat tes yang dikerjakan secara individu )
B. Jenis Tes.
1. Tes lisan. : Selama proses belajar mengajar
2. Tes tertulis : Pada pertemuan akhir
C. Bentuk Tes : Isian
D. Alat Tes : Soal-soal tes ( terlampir )
Mengetahui Tegal, 7 Maret 2005
Kepada SDN Kebasen 0I Guru Pengajar
TRISMONO SITI AMRIYAH
NIP. 130392230
54
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematiaka
Pokok Bahasan : 8.2. Penjumlahan
Sub Pokok Bahasan : Penjumlahan
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 15 menit
PETUJUK UMUM
1. Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.
2. Diskusikan dengan angota kelompok masing-masing.
3. Bila ada kesulitan tanya pada guru
PETUNJUK KHUSUS
Selesaikan soal-soal berikut ini dengan benar
1. 12.867 4. 2.354 7. 9.876 10. 4.040
13.855+ 1.690+ 7.070+ 10.606+
2. 4.329 5. 13.145 8. 8.136
3.435+ 10.523+ 2.431+
3. 7.880 6. 3.456 9. 3.333
6.079+ 9.876+ 4.444+
Kelompok :
Ketua :
Penulis :
Anggota :
Lampiran 4
54
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1.2. Penjumlahan
Sub Pokok Bahasan : Penjumlahan
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 15 menit
PETUJUK UMUM
1. Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.
2. Diskusikan dengan angota kelompok masing-masing.
3. Bila ada kesulitan tanya pada guru
PETUNJUK KHUSUS
Selesaikan soal-soal berikut ini dengan benar
a. 15.664 d. 17.301 g. 20.225 j. 38.750
13.420 + 12.225 + 12.350 + 1.875 +
b. 22.725 e. 13.525 h. 15.755
11.172 + 27.359 + 8.425 +
c. 19.214 f. 10.421 i. 13.579
14.786 + 12.220 + 11.250 +
Kelompok :
Ketua :
Penulis :
Anggota :
54
KISI – KISI SOAL TES SIKLUS I
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 1,3 Penjumlahan
Banyak soal : 15 butir soal
Alokasi waktu : 45 menit
No Materi Tujuan Pembelajaran Aspek Kognitif Nomor soal
1,2 Penjumlahan Siswa dapat ;
a. Menjumlahkan
bilangan – bilangan yang
tidak sama
2. Menentukan hasilkan baik
itu dengan cara bersusun
dan menggunakan alat
Abakus
Pemahaman
Aplikasi
Pemahaman
Aplikasi
1,2,3,4,5,6
7,8,9,10,11,12,
13,14,15
54
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna
kepada siswa keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses
atau waktu, aspek kurikulum dan Aspek belajar mengajar terhadap anak didik,
pembelajaran tematik hanya di ajarkan pada siswa sekolah dasar kelas rendah yaitu
kelas I dan II, karena pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai
satu keuntuhan ( his torik ) perkembangan fisiknya saja tidak pernah bisa dipisahkan
dengan perkembangan mental, social dan emosional oleh karena itu pembelajaran ini
perlu di perhatikan lagi lebih jauh oleh guru dalam pembelaharan tematik ini dapat
lebih mengutamakan pada pengalaman belajar siswa baik itu dari bersahabatan
dengan temanya yang menyenangkan tetapi tetap bermakna bagi siswanya dan dalam
menanamkan konsep atau pengetahuan, ketrampilan pada siswa yang tidak harus di
drill tetapi juga ia belajar melalui pengalaman yang bersifat langsung dan
menghubungkannya dengan konsep yang lain dan sudah dipahami oleh siswa dalam
bentuk pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya zaman
yang siswa pahami. Dalam hal ini dapat disesuaikan dengan perkembangan fisik dan
mental terutama pada siswa tingkat rendah yaitu dari kelas I dan II perkembangan
pada tahap ini mempunyai berbagai macam hal yang harus diperhatikan antara lain :
a. Berpusat pada siswa
b. Memebrikan pengalaman langsung pada siswa
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran
e. Bersifat Fleksibel
f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
54
BAB II
PERMASALAHAN
Dalam hal strategi pembelajaran Tematik pada tingkat dasar dapat
dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar yang bersifat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa dan dapat menyenangkan karena bertolak dari
minat dan kebutuhan siswa maupun terhadap hasil belajaranya oleh karena itu dalam
hal ini perlu kita pertanyakan sebagai perbandingan :
a. Apakah peranan pentingnya dalam Strategi pembelajaran Tematik pada tingkat
dasar
b. Tema apa yang harus dikembangkan dalam pembelajaran tematik pada tingkat
dasar khususnya kelas 1 dan 2.
54
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A. Strategi Pembelajaran Tematik
Peranannya sangat penting baik dari guru dan murid khususnya pada
tingkat dasar, siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik
tertentu dan siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
Kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama juga pemahaman terhadap
materi pelajaran lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan
pengalaman pribadi siswa, siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar
karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas. Siswa lebih
bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata,
misalnya bertanya, bercerita, menulis diskripsi, menulis surat dan sebagainya dan
untuk mengembangkan ketrampilan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari
mata pelajaran lainnya.
Guru dapat menghemat waktu karena pada mata pelajaran yang akan
disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua
atau tiga kali pertemuan dan dalam waktu selebihnya dapat di gunakan untuk
kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan. Sedangkan untuk pembelajaran
tematik itu sendiri di maksudkan agar pelaksnaaannya dalam kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih bernmakna dan utuh. Dalam hal pelaksanaan
pembelajaran tematik itu sendiri perlu mempertimbangkan antara alokasi waktu
setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada
dilingkungan dan pilihlah tema yang terdekat dnegan anak dan lebih
mengutamakan kompetensi dasar pada kelas dans emester yang sama dari setiap
mata pelajarannya.
Pililah tema yang dapat mempersatukan kompetensi – kompetensi
tersebut untuk setiap kelas dan semester, misalnya : diri sendiri, keluarga,
lingkungan, tempat umum, pengalaman, Budi pekerti, kegemanan, Tumbuhan,
54
hiburan, binatang, Trasportasi, kesehatan, K3, makanan, pendidikan, pekerjaan,
peristiwa, pariwisata, kejadian sehari – hamri, pertanian negara dan komunikasi
dan sebagainya.
B. Tema yang harus dikembangkan dalam pembelajaran tamatik pada tingkat
dasar khususnya kelas 1 dan 2
Dalam mengidentifikasikan jaringan tema yang disusun dan menata
urutan Pembelajaran Jaringan hasil belajar atau jaringan Indikator yang telah di
Identifikasikan dan menentukan alokasi waktu pembelajaran setiap jaringan tema
yang telah ditata urutannya.
Untuk Alokasi waktu pembelajaran tematik khususnya untuk kelas
tingkat dasar ( kelas 1 dan II ) per minggu yaitu :
27 Jam pelajaran yang diatur dengan bobot lebih kurang :
• 15 % untuk agama
• 50 % untuk membaca dan menulis permulaan serta berhitung ( Bahasa
Indonesia dan Matematika )
• 35 % untuk PKPS, Pengetahuan Alam Kertangkes dan Pendidikan Jasmani
Untuk minggu efektif 1 tahun 34 minggu jadi tiap semester ada 17
minggu efektif. Minggu efektif dibagi oleh jam untuk pembelajaran tematis
pendidikan Agama, kertangkes dan Penjas.
Alokasi waktu setiap jaringan tema disesuaikan dengan cakupan
Kompetensi setiap jaringan materi untuk hasil belajar atau Indikator dan
memasukkan serta menyebarkan jaringan hasil belajar atau jaringan indikator
yang telah ditata urutannya kesemester 1 dan 2 setelah itu dimasukkan jaringan
tersebut kedalam format program semester. Sedangkan dalam pengembangan
silabus Tematis hasil belajar atau jaringan Indikator dapat melalui langkah –
langkah penyusunannya Antara lain :
a. Mengidetifikasi tema yang dapat digunakan untuk membuat jaringan hasil
belajar atau Indikator yang berdekatan setelah itu memilih tema yang
memayunginya C diri sendiri, keluarga, lingkungan, pengalaman kegemaran,
kebersihan dan kesehatan tempat umum komunikasi peristiwa alam rekreasi,
54
transportasi hewan dan tumbuhan ) jika guru memandang tema – tema dalam
kurang tidak sesuai dengan kebutuhan dilapangan guru dapat menggantinya
dnegan tema lain yang lebih sesuai.
b. Mengidentifikasi semua hasil belajar atau Indikator semua mata Pelajaran
yang akan dijaringkan berdasarkan tema yang dipilih ( Hasil belajar atau
Indikator yang tidak dapat dijaringkan dicarikan tema tersediri dan diajarkan)
c. Memasukkan hasil identifikasi hasil belajar atau Indikator kedalam jaringan
hasil belajar atau jaringan Indikator.
Dalam membuat Matriks hubungan Kompetensi Dasar dnegan Tema yang
telah ditentukan dalam hal ini memperkirakan dan menentukan Kompetensi –
kompetensi dasar pada sebuah mata pelajaran yang cocok di kembangkan dengan
tema apa. Langkah ini dilakukan untuk semua mata pelajaran Khususnya untuk
tingkat dasar.
Mata Pelajaran : PKPS Matematika, Bahasa Indonesia, Kertangkes
Tema : Hidup Hemat
Mata Pelajaran Matemri Pokok Indikator hasil belajar
PKPS Hidup Hemat - Mengenal Perilaku
hemat dalam kehidupan
sehari – hari
Bahasa Indonesia Membaca Nyaring - Menirukan / membaca
nyaring kata Kalimat
sederhana dengan lafal
dan intonasi yang baik
Berbicara - Melakukan percakapan
sederhana tentang
kegiatan sehari – hari
Menulis - Menulis jelas dan rapi
Matematika Bangunan Geometri Menggambar Lingkaran
dengan cara mengjiplak
Kertangkes Guntingan lengkungan Menggunting lengkungan
lingkungan
54
Dalam mengembangkan Indikator Pencapaian hasil belajar
• Dengan pemberian contoh siswa mampu melafalkan puisi hemat alat tulis
dengan Intonasi dan Pelafalan yang wajar
• Melalui kegiatan menjiplak siswa dapat membuat gambar lingkungan
• Melalui penugasan, ssiwa dapat menuliskan kata hemat pangkal kaya, rajin
pangkal pandai dengan huruf tegak bersambung.
• Dengan menggali pengalamanya siswa mampu menceritakan pengalaman
sehari – harinya dengan kalimat sederhana dan susunlah silabus berdasarkan
Matriks / Jaringan Topik pembelajaran tematik.
54
BAB IV
P E N U T U P
A. Simpulan
Dengan judul Strategis Pembelajaran Tematik yang khususnya pada
tingkat dasar yaitu kelas 1 dan 2 pada sekolah dasar pengidentifikasian
Kompetensi Dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap maple,
penentuan tema yang dapat mempersatukan kompetensi – kompetensi tersebut
utnuk setiap kelas dan semester dan pembuatan Matriks Hubungan Kompetensi
Dasar dengan tema, Pemetaan pembelajaran tematis, pemetaan ini dapat dibuat
dalam bentuk Matriks atau jaringan topik. Dalam pemetaan ini akan terlihat
kaitan tema dengan mengikuti langkah pengembangan silabus mapel.
B. Saran
Dalam penyusunan silabus ciptakan berbagai kegiatan yang sesuai dengan
kompetensi Dasar dan tema. Kegiatan itu diantaranya mengadakan kunjungan
kepertanian, pasar warung pabrik dan membawa nara sumber kesekolah,
memanfaatkan cerita dari buku atau majalah anak – anak.
54
ANALISIS HASIL PENELITIAN
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : 8,3 Pengurangan
Kelas / Semster : V / I
Tahun pelajaran : 2003 / 2004
Banyak Soal : 1
Banyak Peserta :
Skor yang diperoleh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ketuntasan
belajar No
NAMA
No Soal
Bobot 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jml
skor
Keter
capaian
% Ya Tdk
Kristiyanto 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Mustainatul K 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
A. Latif 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Maratus S 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Mustamir 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Rofani G.M 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Ismiyati 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kosiyah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Maghfiroh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Hesti W 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Novianti K 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Defi K 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Oktaria E.A 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
M. Sidik N 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Sarofik 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah Skor 26 28 26
54
Jumlah skor maks
%skor ketercapaian
54
DAFTAR : PESERTA YANG LULUS
DALAM UJIAN KETERAMPILAN MEMBACA AL QUR’AN ( UKMA )
TAHUN PELAJARAN : …………………..
SD : ……………………………..
Kecamatan : …..…………………………
NOMOR
Urut PIAGAM NAMA L/P
Tempat
Tgl lahir Kls NILAI KET
JUMLAH PESERTA
KELAS V
Lk : …………..
Pr : …………..
Jml : ………….
JUMLAH PESERTA
KELAS VI
Lk : …………..
Pr : …………..
Jml : ………….
Jml Semua
………………….
JUMLAH LULUS
KELAS V
Lk : …………..
Pr : …………..
Jml : ………….
Kelas VI
Lk : …………..
Pr : …………..
Jml : ………….
Jml Semua
………………….
Talang, 200
Mengetahui Kepala SD Negeri Kebasen 01
Pengawas Pendais SD/MI Kec. Talang
54
_____________________ TRISMONO NIP. NIP. 130 392 230
54