citrus nobilis lour. var tawangmangu di kecamatan ... · mengetahui hubungan antara faktor...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MONOGRAFI TANAMAN JERUK KEPROK TAWANGMANGU (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu) DI KECAMATAN TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR PADA TAHUN 2012 Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Oleh Alfatika Permatasari M0408039 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vubao

Post on 02-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MONOGRAFI TANAMAN JERUK KEPROK TAWANGMANGU

(Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu) DI KECAMATAN

TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR

PADA TAHUN 2012

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh

Alfatika Permatasari

M0408039

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya sendiri

dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar

kesarjanaan yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/ atau dicabut.

Surakarta, Juli 2012

Alfatika Permatasari NIM. M0408039

Page 3: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu) di Kecamatan Tawangmangu,

Kabupaten Karanganyar pada Tahun 2012

Alfatika Permatasari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

ABSTRAK

Jeruk keprok tawangmangu (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu) merupakan salah satu varietas unggul lokal yang berasal dari wilayah Tawangmangu, namun populasinya semakin menyusut dikarenakan beberapa faktor, antara lain: hama dan penyakit tanaman, campur tangan manusia, dan faktor lingkungan. Monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu belum diketahui secara pasti. Penelitian ini dilakukan untuk membuat monografi dan mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu.

Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Pendataan tanaman jeruk keprok tawangmangu dilakukan dengan metode sensus. Faktor lingkungan yang diukur antara lain: faktor klimatik, geografis, edafik, dan biotik. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu dianalisis korelasi Pearson dengan menggunakan software SPSS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 2 kelompok tanaman jeruk keprok tawangmangu yaitu tanaman induk dan tanaman baru. Populasi tanaman induk cenderung lebih rendah, diameter batang, dan tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan tanaman baru. Tanaman induk tersebar di wilayah dengan elevasi tinggi terutama di Gondosuli dan Kalisoro, sedangkan tanaman baru cenderung tersebar di wilayah dengan elevasi rendah terutama di Nglebak dan Tawangmangu. Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan intensitas cahaya, kelembapan udara, kelembapan tanah, dan K2O tertukar. Produksi jeruk keprok tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan suhu udara, intensitas cahaya, kecepatan angin, suhu tanah, C-organik, dan bahan organik.

Kata kunci: monografi, jeruk keprok tawangmangu, varietas unggul lokal, Tawangmangu

Page 4: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Monograph of Tawangmangu Tangerine Plants (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu) in Subdistrict Tawangmangu,

District Karanganyar in 2012

Alfatika Permatasari Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Science,

Sebelas Maret University of Surakarta

ABSTRACT Tawangmangu tangerine (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu) is one of local prime varieties in Tawangmangu, yet its population has decreased due to some factors, i. e : pest and plant dissease, human interference, and environment. Monograph of tawangmangu tangerine plants has not been identified certainly. The objective of this research were to arrange a monograph and the relationships between environment factors with population and production of tawangmangu tangerine. The research conducted by observation and interview methods. Calculation of tawangmangu tangerine population was conducted by census method. The datas analyzed by descriptively and quantitatively. The relationship between environment factors and population as well as production of tawangmangu tangerine plants were analyzed by Pearson correlation by using SPSS software. Results showed that there was a two groups of tawangmangu tangerine, prime and the new one. There was a decreasing of tawangmangu tangerine production compared with its production in 2000. Tawangmangu tangerine plants tend to distribute in clumped. Highest population of the new tawangmangu tangerine plants was at Nglebak village (low elevation), while the prime tawangmangu tangerine plants was at Blumbang village (high elevation). Population of tawangmangu tangerine plants has a tight correlation to sunlight intensity, air humidity, soil humidity, and K2O exchanged respectively. Production of tawangmangu tangerine has tight correlation to air temperature, sunlight intensity, wind speed, soil temperature, organic-C, and organic compound respectively. Key words: monograph, tawangmangu tangerine, local prime varieties,

Tawangmangu.

Page 5: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Permisalan seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an ialah seperti buah jeruk, manis rasanya dan harum aromanya (H.R Bukhori 5/9 dan Muslim 797)

Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tetapi ketakutan yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah menyerah dan jangan pernah menyerah mencoba.

Maka jangan katakan pada Allah, aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah,

aku punya Allah yang Maha Segalanya (Ali Bin Abi Tholib RA)

-DKRH HIMABIO 2012-

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah

(Thomas Alva Edison)

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.

Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada, kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon

(R-lien Arindro)

Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan, maka kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Allah kami berharap

(Qs. Al-Insyroh: 6-8)

Page 6: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:

Mami dan Papi tercinta,

Terimakasih atas perhatian, cinta, kasih sayang,

semangat, doa dan restumu yang selalu

menenangkan, menyejukkan, dan menguatkanku

dalam segala hal.

Adik-adikku tersayang

Keluarga besar KRHT. Soedarmanto Sindoediprodjo

Keluarga besar KRT. Djito Padmo Hartono

Terima kasih atas kasih sayang, dukungan,

perhatian, semangat, dan doa kepada Allah SWT

yang telah menjadi sumber inspirasi, kekuatan, dan

keberhasilanku.

Almamaterku tercinta

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Page 7: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta

penyusunan skripsi dengan berjudul: ”Monografi Tanaman Jeruk Keprok

Tawangmangu (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu) di Kecamatan

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada Tahun 2012” yang merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama melakukan penelitian maupun penyusunan skripsi ini penulis telah

mendapatkan banyak masukan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang

sangat bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc(Hons)., Ph.D., selaku Dekan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan izin penelitian untuk keperluan skripsi.

Dr. Agung Budiharjo, M.Si, selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan izin dan saran-saran dalam penelitian.

Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuknya selama penelitian sampai selesainya penyusunan

skripsi ini.

Page 8: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Drs. Marsusi, M.S., Ph.D., selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuknya selama penelitian sampai selesainya penyusunan

skripsi ini.

Dr. Sunarto, M.S., selaku penguji I yang telah memberikan saran-saran

yang positif pada penyusunan skripsi ini.

Dr. Ari Susilowati, M.Si., selaku penguji II yang telah memberikan saran-

saran yang positif pada penyusunan skripsi ini.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Kehutanan,

Kabupaten Karanganyar beserta jajarannya, terimakasih atas dukungan dan

kerjasamanya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan lancar.

Camat Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar beserta jajarannya,

terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya sehingga penulis dapat

melaksanakan penelitian dengan lancar.

Ketua Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta jajarannya, terimakasih atas

dukungan dan kerjasamanya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian

dengan lancar.

Ketua Laboratorium Pusat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta jajarannya, terimakasih atas

dukungan dan kerjasamanya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian

dengan lancar.

Page 9: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Ketua Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta jajarannya, terimakasih atas

dukungan dan kerjasamanya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian

dengan lancar.

Ria, Nessya, Dik Bowo, Fina, Yani, Nat, Putri, Odisse, Evita, dan rekan-

rekan mahasiswa Biologi semua angkatan yang telah memberikan bantuan,

semangat, perhatian dan doanya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian

dengan lancar.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam melakukan

penelitian dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan

sangat membantu. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan pihak-

pihak terkait.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 10: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN........................................................ ............... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

ABSTRACT....................................................................................................... vi

MOTTO.............................................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ix

DAFTAR ISI...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 5

1. Jeruk Keprok Tawangmangu

(Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu.) .............................. 5

2. Persyaratan Lingkungan Tumbuh Tanaman

Jeruk Keprok Tawangmangu ................................................... 7

3. Produksi Buah Jeruk Keprok Tawangmangu .......................... 12

4. Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu ................ 12

B. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 14

Page 11: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Halaman

BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 16

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 16

B. Alat dan Bahan ............................................................................... 16

C. Rancangan Penelitian .................................................................... 17

D. Prosedur Kerja Penelitian .............................................................. 19

E. Analisis Data ................................................................................... 26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 27

A. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................ 27

B. Populasi dan Produksi Jeruk Keprok Tawangmangu ................. 29

C. Deskripsi Sistem Budidaya Tanaman Jeruk Keprok

Tawangmangu ................................................................................. 33

D. Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu di Kecamatan

Tawangmangu .............................................................................. 39

E. Kondisi Faktor Lingkungan di Kecamatan Tawangmangu dan

Hubungannya dengan Populasi dan Produksi Jeruk Keprok

Tawangmangu ................................................................................ 44

BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 63

A. Kesimpulan ..................................................................................... 63

B. Saran ................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 64

LAMPIRAN....................................................................................................... 69

RIWAYAT HIDUP PENULIS ......................................................................... 93

Page 12: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Produksi Jeruk Keprok tawangmangu di Enam Kelurahan yang

Ada di Kecamatan tawangmangu ..................................................... 12

Tabel 2. Luas Wilayah, Curah Hujan, dan Parameter Monografi

Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu di Kecamatan

Tawangmangu ................................................................................... 28

Tabel 3. Ringkasan Hasil Wawancara dengan 70 Petani

Responden Tentang Budidaya Tanaman Jeruk

Keprok Tawangmangu di Kecamatan Tawangmangu .................... 34

Tabel 4. Perbedaan Karakter Morfologi Tanaman Induk dan Tanaman

Baru Jeruk Keprok Tawangmangu ................................................... 35

Tabel 5. Kondisi Faktor Lingkungan di Kecamatan Tawangmangu ............ 44

Tabel 6. Hubungan antara Faktor Lingkungan di Kecamatan

Tawangmangu dengan Populasi dan Produksi Jeruk Keprok

Tawangmangu ................................................................................ 45

Page 13: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Fisiognomi Tanaman Induk dan Buah Jeruk Keprok

Tawangmangu .............................................................................. 6

Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran ........................................................ 15

Gambar 3. Populasi Tanaman jeruk Keprok Tawangmangu di Kecamatan

Tawangmangu .............................................................................. 30

Gambar 4. Kepadatan Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu di

Kecamatan Tawangmangu ........................................................... 31

Gambar 5. Produksi Jeruk Keprok Tawangmangu di Kecamatan

Tawangmangu .............................................................................. 32

Gambar 6. Produktivitas Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu di

Kecamatan Tawangmangu ........................................................... 33

Gambar 7. Perbedaan Karakter Morfologi Tanaman Induk dan Tanaman

Baru Jeruk Keprok Tawangmangu . ............................................ 36

Gambar 8. Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu

Berdasarkan Umur Tanaman ...................................................... 41

Gambar 9. Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu

Berdasarkan Tinggi Tanaman ...................................................... 42

Gambar 10. Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu

Berdasarkan Diameter Tanaman.................................................. 43

Page 14: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indosnesia tentang

Pelepasan Jeruk Keprok Tawangmangu Sebagai Varietas

Unggul ....................................................................................... 69

Lampiran 2. Lembar Kuisioner ...................................................................... 71

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 73

Lampiran 4. Cara Kerja Analisis Sifat Kimia Sampel Tanah di

Kecamatan Tawangmangu Tabulasi Hasil Pengukuran ......... 75

Faktor Lingkungan ............................................................................................. 75

Lampiran 5. Tabulasi Hasil Pengukuran dan Pengamatan Karakter

Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu ................................... 78

Lampiran 6 Identitas Petani Jeruk Keprok Tawangmangu ....................... 81

Lampiran 7. Tabulasi Hasil Pengukuran Faktor Lingkungan .................... 83

Lampiran 8. Analisis Hubungan antara Faktor Lingkungan di Kecamatan

Tawangmangu dengan Populasi dan Produksi Jeruk Keprok

Tawangmangu ....................................................................... 86

Lampiran 9. Analisis Kimia Tanah di Kecamatan Tawangmangu ............. 92

Page 15: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Kepanjangan

m meter cm centimeter mm milimeter mg miligram g gram kg kilogram o derajat oC derajat celcius % persen m dpl meter di atas permukaan air laut ml mililiter nm nanometer ppm part per milion me miliekuivalen dbh diameter at breast height C carbon/karbon BO bahan organik N nitrogen P phospor/fosfor

K calium/kalium LiCl lithium cloride Al aluminium Fe ferro/besi Ca calsium/kalsium WIB waktu indonesia barat ha hektare m2 meter persegi

Page 16: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jeruk merupakan komoditas buah terpenting ketiga di Indonesia setelah

pisang dan mangga (Badan Litbang Pertanian, 2010). Perkembangan tanaman jeruk

pada tahun 1970-an mengalami era keemasan, sehingga saat itu Indonesia merupakan

negara pengekspor jeruk terbesar kedua di Association of South East Asian Nations

(ASEAN) setelah Malaysia, dengan volume ekspor 97.000 ton dari pangsa

impor ASEAN (Ramelan, 1983).

Kondisi tersebut bertolak belakang dengan kondisi saat ini. Kebutuhan buah

jeruk nasional semakin meningkat, sedangkan produksi nasional semakin menurun.

Oleh karena itu, kebutuhan dipenuhi dengan cara mengimpor. Saat ini Indonesia

termasuk negara pengimpor jeruk terbesar kedua di ASEAN setelah Malaysia, dengan

volume impor sebesar 94.696 ton pada tahun 2005 (Badan Litbang Pertanian, 2010).

Keadaan tersebut sangat disayangkan, mengingat Indonesia sebenarnya

memiliki varietas-varietas tanaman jeruk unggulan yang sangat potensial untuk

dikembangkan. Jeruk keprok tawangmangu (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu)

termasuk varietas unggul lokal yang berasal dari daerah Tawangmangu (Rukmana,

1999). Varietas jeruk ini unggul dalam hal produksi dan memiliki ciri khas yang

berbeda dengan jeruk keprok umumnya, yaitu bagian pangkal buah meruncing,

memiliki rasa yang manis, dan aroma yang khas. Berdasarkan keunggulan-

Page 17: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

keunggulan yang dimiliki tersebut, pada tanggal 15 September 2003 Menteri

Pertanian mengeluarkan surat keputusan yang berisi pelepasan jeruk keprok

tawangmangu sebagai varietas unggul dapat dilihat pada lampiran 1. Varietas jeruk

keprok ini perlu dipertahankan sekaligus dikembangkan untuk mencukupi

pemenuhan kebutuhan jeruk nasional.

Usaha pengembangan tanaman jeruk keprok tawangmangu sangat

diperlukan mengingat populasi tanaman ini semakin menyusut disebabkan oleh

beberapa faktor. Pertama, penebangan tanaman jeruk keprok karena umur tanaman

yang sudah terlalu tua, sehingga menyebabkan petani cenderung ingin

menggantikannya dengan tanaman lain yang lebih produktif. Kedua, pembangunan

villa dan perumahan pada lahan-lahan yang semula merupakan lahan pertanian

tanaman jeruk keprok tawangmangu. Ketiga, karena adanya penyakit Citrus Vein

Phloem Degeneration (CVPD) yang disebabkan oleh bakteri Liberobacter asiatica

yang menyerang tanaman jeruk keprok tawangmangu, sehingga populasinya menurun

drastis (Wahyuningsih, 2009). Hal ini disebabkan karena tanaman jeruk sangat peka

terhadap berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh patogen sistemik utamanya

CVPD (Muhammad et al., 2003).

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan wawancara dengan petani

sekitar Tawangmangu pada tahun 2008, didapati bahwa masih terdapat beberapa

tanaman jeruk keprok tawangmangu yang bertahan. Berdasarkan ciri-cirinya, varietas

tanaman jeruk keprok ini berbeda dengan varietas tanaman jeruk keprok yang baru

ditanam kemudian. Untuk membedakannya, kelompok jeruk keprok yang memiliki

Page 18: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pangkal buah meruncing disebut sebagai tanaman induk, sedangkan jeruk keprok

yang tidak memiliki pangkal buah meruncing disebut tanaman baru. Monografi

tanaman jeruk keprok tawangmangu hingga saat ini belum diketahui secara pasti.

Berpijak dari kenyataan ini, disadari perlu adanya upaya konservasi tanaman

jeruk keprok tawangmangu untuk memperkaya koleksi plasma nutfah dan

mendapatkan sifat-sifat unggul yang terdapat pada tanaman tersebut. Oleh karena itu,

perlu dilakukan inventarisasi tanaman, penggambaran peta monografi, dan kajian

hubungan antara faktor lingkungan dengan beberapa karakter tanaman jeruk keprok

tawangmangu di kecamatan Tawangmangu, kabupaten Karanganyar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan

Tawangmangu, kabupaten Karanganyar pada tahun 2012?

2. Bagaimana hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi

tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu, kabupaten

Karanganyar pada tahun 2012?

Page 19: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Tujuan Penelitian

1. Membuat monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan

Tawangmangu, kabupaten Karanganyar pada tahun 2012.

2. Mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi

tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu, kabupaten

Karanganyar pada tahun 2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai data tentang monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan

Tawangmangu, kabupaten Karanganyar pada tahun 2012.

2. Sebagai informasi mengenai hubungan faktor lingkungan dengan populasi dan

produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu,

kabupaten Karanganyar pada tahun 2012.

Page 20: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Jeruk Keprok Tawangmangu (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu.)

a. Klasifikasi

Klasifikasi jeruk keprok tawangmangu menurut Van Steenis (1975)

adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Rutales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus nobilis Lour.

Varietas : Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu.

b. Deskripsi Morfologi

Tanaman jeruk keprok merupakan pohon dengan tinggi 2-8 m dapat

dilihat pada gambar 1a. Batang dan rantingnya tidak berduri. Daunnya

berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada permukaan

bawah. Tangkai daun tidak bersayap dengan panjang 0,5-1,5 cm dan lebar 1-1,5

mm. Helaian daun berbentuk oval dengan ujung tumpul. Bunganya berkelamin

dua dengan diameter 1,5-2,5 cm dan berdaun mahkota putih. Buahnya

berbentuk seperti bola dengan diameter 5-8 cm, tebal kulit 0,2-0,3 cm, dan

daging buah berwarna orange (Van Steenis, 1975).

Page 21: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Gambar 1. Fisiognomi tanaman jeruk keprok tawangmangu a. Tanaman jeruk keprok tawangmangu 1. Batang 2. Ranting 3. Daun, b. Buah jeruk keprok dilihat dari atas 4. Bagian pangkal buah meruncing sebagai ciri khas buah dari jeruk keprok tawangmangu (Dokumentasi Pribadi, 2011).

Tanaman jeruk keprok tawangmangu mulai berbuah pada umur 3 tahun.

Produktivitasnya mencapai titik optimal setelah berumur 4-8 tahun. Jeruk

keprok tawangmangu memiliki rasa dan aroma yang khas. Buahnya berukuran

cukup besar dengan diameter 5-6,5 cm dan bobot 55-60 g. Bagian pangkal buah

meruncing sebagai ciri khasnya dapat dilihat pada gambar 1b. Permukaan kulit

buahnya halus dan setelah matang warnanya hijau kekuningan hingga orange.

Daging buahnya memiliki permukaan yang tidak rata dan berair banyak (Dinas

Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Kehutanan, kabupaten

Karanganyar, 2000).

a b

3

2

1

4

Page 22: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Manfaat

Buah jeruk dapat disajikan dalam bentuk obat herbal, jus, dan asinan

(Bibalani and Sayadmahaleh, 2011). Mengonsumsi buah dan jus jeruk dapat

melindungi tubuh terhadap serangan kanker (Mathur et al., 2011), membantu

sistem pertahanan tubuh, dan membantu memerangi infeksi virus

(Wirakusumah, 2002). Selain itu, buah maupun kulit buah jeruk keprok juga

bermanfaat sebagai antioksidan dan sumber vitamin C (Ramful et al., 2011;

Chaiwong and Theppakorn, 2010; Oboh et al., 2011).

2. Persyaratan Lingkungan Tumbuh Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu

Syafei (1994) menyebutkan bahwa faktor-faktor lingkungan seperti

klimatik, edafik, geografis, dan biotik antara satu dengan yang lain sangat

berkaitan erat dan menentukan kehadiran suatu jenis tumbuhan di daerah tertentu.

a. Faktor Klimatik (Kondisi Iklim)

Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang

mempengaruhi distribusi tumbuhan (Parikesit, 1994). Kondisi iklim yang

berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan, antara lain: suhu, intensitas cahaya,

kelembapan udara, curah hujan, dan kecepatan angin (Kurniawan and Parikesit,

2008). Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Apriyana et al. (2011)

menunjukkan bahwa jeruk keprok tawangmangu dengan kualitas yang baik

menghendaki suhu sekitar 19°C pada saat pembungaan dan suhu yang lebih

tinggi serta stabil sekitar 22-23 °C saat memasuki fase pembentukan buah

Page 23: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

sampai dengan pematangan buah. Tanaman jeruk keprok membutuhkan

penyinaran matahari antara 50-60 %. Apabila tanaman tersebut ternaungi maka

akan berkurang produktivitasnya (Ling et al., 2008).

Air sebagai komponen semua jaringan tanaman. Sumber air dapat

berasal dari curah hujan apabila tidak ada irigasi. Curah hujan yang ideal untuk

pertumbuhan tanaman jeruk keprok adalah 2.000-3.000 mm/tahun dan

kelembapan udara yang ideal adalah 70-80 %. Tanaman jeruk di daerah dengan

kelembapan tinggi buahnya tetap berwarna hijau meskipun sudah masak

(Setiawan and Sunarjono, 2004).

Mahkota bunga dan buah jeruk keprok akan rontok apabila ditanam di

wilayah yang memiliki kecepatan angin lebih dari 40-48 km/jam. Pada wilayah

yang memiliki kecepatan angin terlalu tinggi diperlukan tanaman penahan

angin yang ditanam berderet secara tegak lurus dengan arah angin agar mahkota

bunga dan buah jeruk keprok tidak rontok (Efendi, 2009).

b. Faktor Edafik (Kondisi Tanah)

Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya tumbuhan.

Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan

adalah kesuburan. Parameter kesuburan tanah, antara lain: kandungan bahan

organik, unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan air dalam

pori-pori tanah (Munishi et al., 2007).

Page 24: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Bahan organik (BO) merupakan salah satu komponen tanah yang

sangat penting. BO tanah merupakan sumber pengikat hara dan substrat bagi

mikrobia tanah. BO tanah merupakan bahan penting untuk memperbaiki

kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Apabila tidak ada

masukan BO ke dalam tanah akan terjadi masalah pencucian sekaligus

keterlambatan penyediaan hara. Pada kondisi seperti ini penyediaan hara hanya

terjadi dari mineralisasi BO yang masih terdapat dalam tanah, sehingga

mengakibatkan cadangan C-organik tanah semakin berkurang (Ahmad, 2003).

Untuk dapat tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman membutuhkan

hara essensial selain radiasi cahaya matahari, air, dan CO2. Unsur hara essensial

nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur

(S) adalah nutrisi yang berperan penting sebagai feed bagi tanaman.

Ketersediaan masing-masing unsur tersebut di dalam tanah berbeda antar

tanaman (Suwandi, 2009).

Tanaman jeruk keprok tumbuh subur di tanah yang berasal dari

endapan yang subur, gembur, cukup humus, tidak mengandung salinitas tinggi,

dapat mengikat dan menyerap air. Tanaman ini apabila berada pada tanah yang

cukup bahan organik sampai lapisan dalam lebih dari 50 cm, pertumbuhannya

akan lebih cepat dan lebih baik (Sarwono, 1993). Pertumbuhan tanaman jeruk

keprok lebih cocok pada pH tanah antara 5,5-7 yaitu bersifat netral. Hasil

pertumbuhan optimal dapat diperoleh pada pH 6 (Simatupang, 2009).

Page 25: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Faktor Geografis

Faktor geografis yang berkaitan dengan distribusi tumbuhan, antara

lain: posisi koordinat derajat lintang (latitude), derajat bujur (longitude), dan

faktor fisiografis yang meliputi: ketinggian tempat (altitude), kemiringan lereng

(slope), dan arah lereng (aspect). Berdasarkan gejala gradien termometrik, suhu

udara akan mengalami penurunan sekitar 0,5-0,6 oC setiap wilayah naik 100

meter di atas permukaan air laut (m dpl). Adanya penurunan suhu ini sangat

berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan, sebab tumbuhan memiliki

keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di sekitarnya (Dolezal and

Srutek, 2002). Tanaman jeruk keprok yang berada pada ketinggian lebih dari

1000 m dpl dengan kemiringan 30-40 %, memiliki kualitas internal yang lebih

baik dibandingkan dengan tanaman jeruk keprok yang berada pada ketinggian di

bawah 1.000 m dpl (Giyanti, 2001).

Tanaman jeruk keprok terdistribusi di daerah tropis yang terletak

antara 20-40 oLU dan 20-40 oLS. Tanaman jeruk keprok yang hidup di daerah

pegunungan mempunyai aroma yang khas, warna lebih cerah, dan lebih banyak

mengandung gula jika dibandingkan dengan tanaman yang berada pada

ketinggian lebih rendah untuk varietas yang sama (Sarwono, 1993).

d. Faktor Biotik

Komposisi suatu komunitas ditentukan oleh seleksi tumbuhan yang

mencapai klimaks dan mampu hidup di daerah tersebut. Kegiatan anggota

komunitas tergantung penyesuaian diri setiap individu terhadap faktor fisik dan

Page 26: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

biotik yang ada di daerah tersebut. Tumbuhan yang hidup secara alami di suatu

wilayah, akan membentuk suatu kumpulan. Kumpulan ini di dalamnya terdapat

asosiasi dan interaksi, sehingga terbentuk suatu keterpaduan (Djufri, 2002).

Pertumbuhan dan produktivitas tanaman jeruk keprok akan lebih

optimal apabila diberi jarak tanam sekitar 6x6 m dan tanah di sekitarnya

digemburkan serta diberi tanaman penutup tanah (cover crop). Jenis cover crop,

antara lain: Centrocema pubescens, Mimosa invisa, Crotalaria juncea, dan

Tahuneprosia vogelli. Cover crop bermanfaat sebagai pupuk hijau yang dapat

meningkatkan produktivitas tanaman jeruk 2-4 kali lipat (AAK, 1994).

Dalam suatu komunitas dapat pula terjadi interaksi yang merugikan.

Adanya serangan hama dan penyakit tumbuhan serta perilaku manusia yang

sifatnya mengubah tatanan lahan dapat mempengaruhi distribusi tumbuhan.

Jenis hama yang umumnya menyerang tanaman jeruk, yaitu: kutu loncat

(Diaphorina citri), kutu daun (Aphis gossypii), dan ulat peliang daun

(Phyllocnistis citrella). Jenis penyakit yang umumnya menyerang tanaman

jeruk yaitu: CVPD, tristeza, woody gall, blendok, dan kanker (Ismail, 2009).

Faktor biotik terpenting lainnya yang terkait dengan kehidupan tanaman

budidaya adalah faktor manusia (antropogenik). Manusia berusaha mengolah

dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, walaupun terkadang dapat merusak kelestarian alam. Dalam waktu

yang relatif singkat manusia mampu mengubah lahan-lahan pertanian menjadi

perumahan. Perubahan fungsi lahan tersebut berakibat terhadap kestabilan

ekosistem yang secara alami telah terjalin dalam jangka waktu yang lama.

Page 27: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3. Produksi Buah Jeruk Keprok Tawangmangu

Kecamatan Tawangmangu merupakan sentra produksi buah jeruk keprok

tawangmangu yang mencapai angka produksi tertinggi dibandingkan kecamatan

lainnya di kabupaten Karanganyar. kecamatan Tawangmangu memiliki 7 desa

yaitu: Bandardawung, Gondosuli, Karanglo, Nglebak, Plumbon, Sepanjang,

Tengklik, dan 3 kelurahan yaitu: Blumbang, Kalisoro, serta Tawangmangu.

Produksi rata-rata jeruk keprok tawangmangu di enam kelurahan pada tahun 2000

sebesar 101 kwintal. Produksi tertinggi yaitu kelurahan Kalisoro 235 kwintal,

sedangkan produksi terendah yaitu kelurahan Sepanjang 22 kwintal disajikan pada

tabel 1.

Tabel 1. Produksi jeruk keprok tawangmangu di enam kelurahan yang ada di kecamatan Tawangmangu

No. Kelurahan Produksi (kwintal) 1. Kalisoro 235 2. Tengklik 160 3. Mblumbang 132 4. Tawangmangu 34 5. Nglebak 28 6. Sepanjang 22

Jumlah 611 Sumber : Dinas pertanian tanaman pangan, perkebunan,

dan kehutanan, kabupaten Karanganyar, 2000.

4. Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu

Fitogeografi merupakan kajian yang mempelajari sebaran tumbuhan di

bumi pada masa lalu dan saat ini. Kajian distribusi tumbuhan dapat dilakukan

menurut jenis-jenisnya secara terpisah maupun keseluruhan yang terdapat secara

Page 28: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

luas maupun terbatas pada daerah tertentu. Penggambaran pola distribusi

tumbuhan pada suatu wilayah disebut monografi (Maarel, 2005). Dalam hal ini

yang dimaksud monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu adalah

penggambaran pola distribusi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan

Tawangmangu, kabupaten Karanganyar beserta karakter-karakter yang

dimilikinya.

Dasar-dasar yang diperlukan untuk membuat monografi suatu tanaman,

antara lain: total populasi, kepadatan, produksi (di dalamnya mencakup umur

tanaman, tinggi tanaman, diameter batang tanaman), dan produktivitas tanaman.

Selain itu, peta wilayah penelitian juga diperlukan untuk membuat peta monografi.

Peta tersebut bermanfaat sebagai tempat untuk menggambarkan keberadaan

tanaman yang diteliti, sehingga monografi tanaman tersebut dapat digambarkan

dengan jelas.

Distribusi tumbuhan di alam dapat dibedakan menjadi tiga pola dasar

yaitu acak, teratur, dan mengelompok. Pola distribusi secara mengelompok

merupakan pola distribusi tumbuhan yang paling umum terjadi di alam (Sambas et

al., 2011) dan hanya sedikit yang populasinya berdistribusi dalam pola teratur

(Krebs, 2002). Menurut konsep dinamika fitogeografi, faktor-faktor yang

mempengaruhi pola dasar distribusi tumbuhan, yaitu: kondisi habitat, respon

tumbuhan, sifat adaptasi, migrasi, dan kelangsungan hidup yang sebagian besar

tergantung pada sifat proses evolusi dan kemampuan bermigrasi (Weis, 1963).

Page 29: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Tanaman jeruk keprok tawangmangu merupakan tanaman lokal yang

distribusinya relatif sempit, hanya ada di daerah Tawangmangu dan sekitarnya

(Wisnuanto, 2008). Akan tetapi, ada informasi bahwa tanaman jeruk keprok

tawangmangu telah berhasil dikembangkan di daerah Magetan, Jawa Timur

meskipun kualitas produk buahnya berbeda (Pamuji, Komunikasi Pribadi, 2012).

B. Kerangka Pemikiran

Jeruk keprok tawangmangu merupakan salah satu varietas unggul lokal yang

berasal dari daerah Tawangmangu, namun populasinya semakin menyusut

dikarenakan beberapa faktor, antara lain: hama dan penyakit tanaman, antropogenik

(campur tangan manusia), dan faktor lingkungan lainnya. Monografi tanaman jeruk

keprok tawangmangu hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Penelitian ini

dilakukan untuk membuat monografi dan mengetahui hubungan antara faktor

lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu.

Faktor lingkungan yang diukur, antara lain: biotik (karakter tanaman, hama dan

penyakit tanaman), abiotik yang mencakup kondisi klimatik (suhu udara, intensitas

cahaya, kelembapan udara, kecepatan angin), geografis (latitide, longitude,

altitude,slope, aspect), dan edafik (suhu tanah, pH tanah, kelembapan tanah, C-

organik, BO, N, P2O5 tersedia, K2O tertukar). Hasil pengamatan yang mendukung

penggambaran monografi dianalisis kemudian dibuat monografi tanaman jeruk

keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu, kabupaten Karanganyar pada

tahun 2012.

Page 30: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Secara sistematis, bagan kerangka pemikiran dirumuskan pada gambar 2.

Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran

Jeruk keprok tawangmangu

Monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu, kabupaten Karanganyar pada tahun 2012

Populasi semakin menyusut

Antropogenik Hama dan penyakit Faktor lingkungan

Evaluasi

Inventarisasi tanaman

Peta distribusi tanaman

Faktor lingkungan : · Biotik

Karakter tanaman, hama dan penyakit tanaman

· Klimatik Suhu udara, intensitas cahaya, kelembapan udara, kecepatan angin

· Geografis Latitide, longitude, altitude,

slope, aspect · Edafik

Suhu tanah, pH tanah, kelembapan tanah, C-organik, BO, N, P2O5 tersedia, K2O tertukar

Page 31: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2012 yaitu

observasi tanaman jeruk keprok tawangmangu yang meliputi inventarisasi tanaman,

pengamatan ciri karakter tanaman, pengambilan sampel tanah, pengukuran faktor

lingkungan, dan penggambaran monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu di

kecamatan Tawangmangu, kabupaten Karanganyar. Analisis sifat kimia sampel tanah

dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam observasi di lapangan, antara lain:

termometer-higrometer, lux meter, anemometer, garmin Global Positioning

System (GPS), termometer tanah, pH meter, soil tester, hagameter, roll meter,

penggaris, dan kamera digital. Alat-alat yang digunakan untuk analisis sifat kimia

tanah, antara lain: analisis C-organik dan BO (labu takar 50 ml, erlenmeyer 50 ml,

gelas ukur 25 ml, botol semprot, dan buret 50 ml), analisis N total (tabung

Kjeldhal, destruktor, destilator, labu godok atau tabung destilasi, erlenmeyer

50 ml, gelas ukur, dan buret), analisis P2O5 tersedia (erlenmeyer 50 ml, gelas beker

Page 32: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

50 ml, gelas ukur 10 ml, pipet ukur 2 ml, spectrophotometer panjang gelombang

660 nm, dan tabung reaksi), analisis K2O tertukar (erlenmeyer 100 ml, gelas ukur

25 ml, pipet tetes, gelas beker 100 ml, dan flamephotometer).

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman induk

dan tanaman baru jeruk keprok tawangmangu (Citrus nobilis Lour. var

Tawangmangu) serta sampel tanah. Untuk analisis C-organik dan BO (H2SO4

pekat, K2Cr2O7 1 N, H3PO4 pekat, indikator DPA, dan FeSO4 0,5 N), analisis N

(H2SO4 pekat, campuran garam K2SO4 dan CuSO4 (20:1), NaOH 45%, H2SO4

0,1 N, indikator MR, NaOH 0,1 N, dan butir Zn), analisis P2O5 tersedia (larutan

Bray I, (NH4)6Mo7O24, SnCl, larutan standar 10 ppm, akuades, dan kertas saring),

analisis K2O tertukar (CH3COONH4 1 N dan LiCl).

C. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

1. Wawancara

Metode wawancara dengan menggunakan kuisioner digunakan untuk

mengetahui perkiraan umur tanaman, perkiraan produksi, dan sistem budidaya

tanaman jeruk keprok tawangmangu. Lembar kuisioner dapat dilihat pada

lampiran 2.

Page 33: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Sensus dan pengamatan lapang

Metode sensus dan pengamatan lapang digunakan untuk mengetahui total

populasi tanaman tiap desa/kelurahan dan total populasi tanaman jeruk keprok

tawangmangu tiap stasiun pengamatan, tinggi tanaman, diameter batang tanaman,

dan faktor lingkungan abiotik. Penelitian lapangan dilakukan di 10 desa/kelurahan

yang dibagi menjadi 3 stasiun pengamatan berdasarkan ketinggian tempat,

meliputi:

a). Stasiun I pada ketinggian 501-900 m dpl, meliputi: Sepanjang, Plumbon,

Karanglo, Nglebak, dan Bandardawung

b). Stasiun II pada ketinggian 901-1200 m dpl, meliputi: Tengklik dan

Tawangmangu

c). Stasiun III pada ketinggian 1201-1750 m dpl, meliputi: Kalisoro, Blumbang,

dan Gondosuli.

3. Analisis data sekunder

Luas daerah dan data iklim terutama curah hujan serta suhu udara rata-rata

pada tahun 2010 diambil dari Badan Pusat Statistik, Kabupaten Karanganyar,

sedangkan data curah hujan pada tahun 2011 diambil dari Dinas Pertanian

Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Karanganyar.

Page 34: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

D. Prosedur Kerja Penelitian

1. Survei Populasi dan Karakter Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu

Karakter tanaman jeruk keprok Tawangmangu yang diamati meliputi: total

populasi dan kerapatan tanaman, perkiraan umur tanaman, perkiraan produksi dan

produktivitas tanaman, tinggi tanaman, diameter batang tanaman, dan ada tidaknya

hama penyakit tanaman.

a. Total populasi tanaman

Pendataan total populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu dilakukan

dengan metode sensus, yaitu dengan cara mengamati populasi tanaman di

seluruh wilayah yang ada di kecamatan Tawangmangu (Bandardawung,

Blumbang, Gondosuli, Kalisoro, Karanglo, Nglebak, Plumbon, Sepanjang,

Tawangmangu, dan Tengklik). Identitas petani ditulis dan dihitung total

populasi tanaman jeruk keprok yang dimiliki.

b. Perkiraan umur tanaman

Perkiraan umur tanaman jeruk keprok tawangmangu dilakukan dengan

metode wawancara dengan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada para

responden dapat dilihat pada lampiran 3. Responden dalam penelitian ini adalah

para petani jeruk keprok tawangmangu. Jumlah responden diambil sesuai

dengan jumlah petani yang mempunyai atau membudidayakan tanaman jeruk

keprok tawangmangu.

Page 35: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c. Perkiraan produksi tanaman

Perkiraan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu dilakukan

dengan metode wawancara dengan menggunakan kuisioner yang diberikan

kepada para petani jeruk keprok tawangmangu.

d. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman diukur menggunakan hagameter. Alat penunjuk arah

tinggi difungsikan dengan memutar tombol untuk berbagai jarak pohon dari

pengukuran (bisa 15 m, 20 m, 25 m, dll). Posisi pembidik diatur dengan jarak

antara pembidik dengan pohon yang akan diukur sesuai dengan skala jarak

yang digunakan. Kunci jarum penunjuk dibuka dengan cara menekan tombol.

Bidikan dilakukan melalui visir ke pangkal pohon kemudian dikunci dengan

menekan tombol. Skala yang ditunjukkan pada jarum dicatat. Selanjutnya

bidikan dilakukan ke ujung pohon yang diinginkan kemudian dikunci dengan

menekan tombol. Skala yang ditunjukkan pada jarum dicatat.

e. Diameter batang tanaman

Diameter batang tanaman diukur menggunakan roll meter. Diameter

batang diukur setinggi dada (diameter at breast height = dbh = 1,3 m dari

permukaan tanah). Roll meter dililitkan pada batang pohon dengan posisi roll

meter harus sejajar untuk semua arah, sehingga data yang diperoleh adalah

keliling batang (keliling batang = 2.p.r). Setelah nilai r diketahui maka didapatkan

nilai untuk diameter batang (diameter batang = 2.r).

Page 36: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

f. Hama dan penyakit tanaman

Ada tidaknya hama dan penyakit yang menyerang tanaman jeruk keprok

tawangmangu dilakukan pengamatan secara langsung dan wawancara dengan

menggunakan kuisioner yang diberikan kepada para petani jeruk keprok

tawangmangu.

2. Pengukuran Faktor Lingkungan

a. Faktor Klimatik

Faktor klimatik di setiap wilayah yang ditemukan tanaman jeruk keprok

tawangmangu diukur, meliputi:

1). Suhu udara

Suhu udara diukur menggunakan termometer-higrometer. Alat

diletakkan pada permukaan tempat yang akan diukur dan dibiarkan selama

60 detik. Selanjutnya besarnya suhu udara yang tertera dicatat. Pengukuran

suhu udara dilakukan pada jam 12.00–14.00 WIB.

2). Intensitas cahaya

Intensitas cahaya diukur dengan menggunakan lux-meter. Alat

dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Selanjutnya sensor penerima

cahaya yang ada pada alat diarahkan pada arah datangnya cahaya yang akan

diukur dengan menentukan besarnya intensitas cahaya bertahap dari 1x, 10x

dan 100x. Apabila skala rendah (1x) masih mengukur skala 1 maka

ditingkatkan yang lebih tinggi yaitu 10x dan apabila masih 1 diteruskan pada

Page 37: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang lebih tinggi yaitu 100x. Setelah angka yang tertera stabil kemudian

dicatat. Pengukuran intensitas cahaya dilakukan pada jam 12.00–14.00 WIB.

3). Kelembapan udara

Kelembapan udara diukur menggunakan termometer-higrometer.

Alat diletakkan pada permukaan tempat yang diukur dan dibiarkan selama

60 detik. Selanjutnya besarnya kelembapan udara yang tertera dicatat.

Pengukuran kelembapan udara dilakukan pada jam 12.00–14.00 WIB.

4). Kecepatan angin

Kecepatan angin diukur menggunakan anemometer. Alat dikalibrasi

terlebih dahulu sebelum digunakan. Sensor penerima angin yang ada pada

alat diarahkan pada arah datangnya angin yang diukur, lalu ditunggu selama

60 menit. Setelah angka yang tertera stabil kemudian dicatat. Pengukuran

kecepatan angin dilakukan pada jam 12.00–14.00 WIB.

b. Faktor Geografis

Faktor geografis di setiap wilayah yang ditemukan tanaman jeruk

keprok tawangmangu, meliputi:

1). Ketinggian tempat dan posisi titik-titik kordinat derajat

Ketinggian tempat (altitude), posisi titik-titik kordinat derajat lintang

(latitude) dan bujur (longitude) diukur dengan menggunakan garmin GPS.

Page 38: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2). Kemiringan lereng dan arah lereng

Kemiringan lereng (slope) dan arah lereng (aspect) diukur

menggunakan kompas geologi. Sisi kompas dengan cermin diletakkan

sejajar bidang yang diukur atau sama dengan mendekatkan sisi kompas

dengan tanda S. Klinometer diletakkan di bagian bawah dan gelembungnya

diusahakan tepat berada di tengah-tengah garis yang ada di klinometer.

Angka yang ditunjuk jarum utara adalah besarnya kemiringan lereng,

sedangkan angka yang ditunjuk jarum selatan adalah arah lereng.

c. Faktor Edafik

Faktor edafik di setiap wilayah yang ditemukan tanaman jeruk keprok

tawangmangu diukur, meliputi:

1). Suhu tanah

Suhu tanah diukur dengan menggunakan termometer tanah.

Termometer dimasukkan hingga menutupi lubang indikator kemudian

ditunggu selama 60 detik. Selanjutnya besarnya suhu tanah yang tertera

dicatat. Pengukuran suhu tanah dilakukan pada jam 12.00–14.00 WIB.

2). pH tanah

pH tanah diukur menggunakan soil tester. Alat dikalibrasi terlebih

dahulu sebelum digunakan. Bagian ujung alat yang runcing ditancapkan ke

dalam tanah hingga batas sel-selnya terbenam dalam tanah dan dibiarkan

selama 60 detik. Angka yang tertera pada skala besar yang terletak di bagian

atas dicatat.

Page 39: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3). Kelembapan tanah

Kelembapan tanah diukur menggunakan soil tester. Alat dikalibrasi

terlebih dahulu sebelum digunakan. Bagian ujung alat yang runcing

ditancapkan ke dalam tanah hingga batas sel-selnya terbenam dalam tanah

dan dibiarkan selama 60 detik. Tombol yang berada di samping alat ditekan

untuk menentukan kelembapan tanah. Angka yang tertera pada skala kecil

yang terletak di bagian bawah dicatat.

4). Analisis Sifat Kimia Tanah

Sampel tanah diambil pada setiap desa/kelurahan yang termasuk

dalam masing-masing stasiun pengamatan yang telah ditentukan. Sampel

tanah sebanyak ± 50 g dicampur, kemudian sampel tanah dibawa ke

Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta untuk dianalisis sifat kimia tanahnya. Sifat-sifat

kimia tanah yang dianalisis, antara lain:

a). pH tanah menggunakan metode Potensiometri

b). C-organik menggunakan metode Walkey and Black

c). BO menggunakan metode Walkey and Black

d). Kadar N menggunakan metode Kjeldhal

e). P2O5 tersedia menggunakan metode Bray I

f). K2O tertukar menggunakan metode Flamephotometri

Cara kerja selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 40: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Pembuatan Peta Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu

Peta monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu dibuat berdasarkan

umur tanaman, tinggi tanaman, dan diameter batang tanaman. Tanaman induk dan

tanaman baru dibedakan dengan pewarnaan yang berbeda agar mempermudah

dalam mengamati peta monografi. Tanaman induk diberi warna orange, sedangkan

tanaman baru diberi warna hijau. Satu individu tanaman jeruk keprok

tawangmangu diwakili dengan satu notasi titik (•) atau strip (-). Posisi notasi

disesuaikan dengan letak tanaman jeruk keprok tawangmangu terhadap posisi titik

koordinat derajat lintang (latitude) maupun koordinat derajat bujur (longitude)

sesuai dengan hasil pengukuran menggunakan garmin GPS di lokasi penelitian.

Monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu berdasarkan umur tanaman

dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Umur tanaman ≤ 5 tahun diberi notasi titik

(•), sedangkan umur tanaman > 5 tahun diberi notasi strip (-).

Monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu berdasarkan tinggi

tanaman dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Tinggi tanaman ≤ 5 tahun diberi

notasi titik (•), sedangkan tinggi tanaman > 5 tahun diberi notasi strip (-).

Monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu berdasarkan diameter

batang tanaman dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Diameter batang tanaman

≤ 5 tahun diberi notasi titik (•), sedangkan diameter batang tanaman > 5 tahun

diberi notasi strip (-).

Page 41: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

E. Analisis Data

1. Monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu digambarkan dengan

mengilustrasikan pada peta tentang umur tanaman, tinggi tanaman, dan diameter

batang tanaman pada masing-masing posisi tempat tumbuhnya.

2. Kepadatan tanaman dihitung dengan cara total populasi dibagi luas wilayah

masing-masing desa/kelurahan dan atau masing-masing stasiun pengamatan atau

ketinggian tempat. Satuan kepadatan tanaman yaitu batang/km2.

3. Produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu dinyatakan dengan menghitung

perkiraan produksi buah per tahun. Satuan produksi tanaman yaitu kg/tahun.

4. Produktivitas tanaman jeruk keprok tawangmangu dihitung dengan cara total

produksi dibagi luas wilayah masing-masing desa/kelurahan dan atau masing-

masing stasiun pengamatan atau ketinggian tempat. Satuan produktivitas tanaman

yaitu kg/km2/tahun.

5. Analisis korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara

faktor lingkungan, meliputi: suhu udara, intensitas cahaya, kelembapan udara,

kecepatan angin, suhu tanah, pH tanah, kelembapan tanah, C-organik, BO tanah,

N, P2O5 tersedia, dan K2O tertukar.

Page 42: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Tawangmangu yang merupakan

sentra produksi buah jeruk keprok tawangmangu yang mencapai angka produksi

tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya di kabupaten Karanganyar (Dinas

Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Kehutanan, Kabupaten Karanganyar,

2000). Berdasarkan letak geografisnya, kecamatan Tawangmangu terletak antara

111o4’55”-111o11’48” Bujur Timur (BT) dan 7°37’23”-7°41’19” Lintang Selatan

(LS). Kecamatan Tawangmangu terletak di bagian timur kota Karanganyar, provinsi

Jawa Tengah. Batas-batas kecamatan Tawangmangu, yaitu:

Sebelah utara : Kecamatan Karangpandan

Sebelah timur : Provinsi Jawa Timur

Sebelah selatan : Kecamatan Jatiyoso

Sebelah barat : Kota Karanganyar

Lokasi penelitian ini meliputi seluruh wilayah yang ada di kecamatan

Tawangmangu yang terdiri dari 7 desa yaitu: Bandardawung, Gondosuli, Karanglo,

Nglebak, Plumbon, Sepanjang, Tengklik, dan 3 kelurahan yaitu: Blumbang, Kalisoro,

serta Tawangmangu. Data tentang luas wilayah, populasi, dan produksi jeruk keprok

tawangmangu di kecamatan Tawangmangu disajikan pada tabel 2.

Page 43: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 2. Luas wilayah, curah hujan, dan parameter monografi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu

Desa /Kelurahan

Luas wilayah

(ha)*

Curah hujan (mm/tahun)*

Populasi (batang)

Kepadatan (batang/km2)

Produksi (kg/tahun)

Produktivi tas (kg/km2/

tahun)

Bandardawung 301,16 490 25 8 648 215 Blumbang 1.111,91 3.000 28 3 1.455 130 Gondosuli 1.925,44 3.750 21 1 756 39 Kalisoro 1.057,61 2.300 26 2 2.184 206 Karanglo 185,87 520 11 5 396 213 Nglebak 234,43 1.760 359 153 26.844 11.450 Plumbon 474,08 470 10 2 372 78 Sepanjang 564,48 520 25 4 1.296 229 Tawangmangu 337,39 2.150 205 60 10.164 3.012 Tengklik 810,78 3.000 6 1 100 12

* Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010. Luas wilayah dari yang terbesar secara berturut-turut yaitu desa Gondosuli

1.925,44 ha, kelurahan Blumbang 1.111,91 ha, kelurahan Kalisoro 1.057,61 ha, desa

Tengklik 810,78 ha, desa Sepanjang 564,48 ha, desa Plumbon 474,08 ha, Kelurahan

Tawangmangu 337,39 ha, desa Bandardawung 301,16 ha, desa Nglebak 234,43 ha,

dan desa Karanglo 185,87 ha.

Banyaknya hari hujan di kecamatan Tawangmangu pada tahun 2011 adalah

128 hari dengan curah hujan rata-rata 2.438 mm/tahun. Curah hujan tertinggi pada

bulan Januari dan terendah pada bulan Juni-Oktober (Dinas Pertanian Tanaman

Pangan, Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Karanganyar, 2011). Curah hujan

dari yang tertinggi secara berturut-turut yaitu di desa Gondosuli 3.750 mm/tahun,

kelurahan Blumbang dan desa Tengklik 3.000 mm/tahun, kelurahan Kalisoro

2.300 mm/tahun, kelurahan Tawangmangu 2.150 mm/tahun, desa Nglebak

1.760 mm/tahun, desa Karanglo dan desa Sepanjang 520 mm/tahun, desa

Bandardawung 490 mm/tahun, serta desa Plumbon 474,08 mm/tahun. Curah hujan di

Page 44: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

desa Gondosuli paling tinggi dibandingkan wilayah lainnya karena wilayah terletak

pada ketinggian tempat yang paling tinggi dan suhu udara yang paling rendah

dibandingkan wilayah lainnya. Menurut Duryat (2008), semakin tinggi wilayah yang

ada di pegunungan maka suhu udara semakin rendah. Akan tetapi, kelembapan

udaranya semakin tinggi sehingga wilayah tersebut berpotensi untuk menerima hujan

lebih tinggi dibandingkan di wilayah yang lebih rendah.

Topografi wilayah di kecamatan Tawangmangu berupa lereng dan

perbukitan yang terletak pada ketinggian rata-rata 1200 m dpl dengan kemiringan

lereng 1–40o. Kemiringan terbesar terletak di wilayah paling timur yaitu lebih dari

40% (Budiarto, 2008). Kemiringan lereng di lokasi penelitian berkisar antara

11-31,5o. Hal ini dikarenakan penelitian ini dilaksanakan di wilayah pemukiman

penduduk.

B. Populasi dan Produksi Jeruk Keprok Tawangmangu

Tanaman jeruk keprok tawangmangu tersebar di seluruh wilayah yang ada di

kecamatan Tawangmangu. Akan tetapi, total populasi, kepadatan, produksi, maupun

produktivitas tanaman jeruk keprok tawangmangu setiap desa atau kelurahan yang

ada di kecamatan Tawangmangu bervariasi.

Berdasarkan gambar 3 dapat dijelaskan bahwa total populasi tanaman jeruk

keprok tawangmangu yang dimiliki 70 responden di kecamatan Tawangmangu yaitu

716 batang yang terdiri dari 92 batang tanaman induk dan 624 batang tanaman baru

dapat dilihat pada lampiran 5. Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu dari yang

Page 45: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

tertinggi secara berturut-turut, yaitu: desa Nglebak 359 batang yang terdiri dari 6

tanaman induk dan 353 tanaman baru; kelurahan Tawangmangu 205 batang yang

terdiri dari 3 tanaman induk dan 202 tanaman baru; kelurahan Blumbang 28 tanaman

induk; kelurahan Kalisoro 26 tanaman induk; desa Sepanjang 25 batang yang terdiri

dari 5 tanaman induk dan 20 tanaman baru; desa Bandardawung 25 batang yang

terdiri dari 7 tanaman induk dan 18 tanaman baru; desa Gondosuli 21 batang yang

terdiri dari 5 tanaman induk dan 16 tanaman baru; desa Karanglo 11 batang yang

terdiri dari 1 tanaman induk dan 10 tanaman baru; desa Plumbon 10 batang yang

terdiri dari 5 tanaman induk dan 5 tanaman baru; dan desa tengklik 6 tanaman induk.

Gambar 3. Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu (batang)

Berdasarkan gambar 4 dapat dijelaskan bahwa kepadatan tanaman jeruk

keprok tawangmangu dari yang tertinggi secara berturut-turut yaitu: desa Nglebak

153 batang/km2, kelurahan Tawangmangu 60 batang/km2, desa Bandardawung

8 batang/km2, desa Karanglo 5 batang/km2, desa Sepanjang 4 batang/km2, kelurahan

Blumbang 3 batang/km2, kelurahan Kalisoro 2 batang/km2, desa Plumbon

25 28 21 26 11

359

10

25

205

6 BandardawungBlumbangGondosuliKalisoroKarangloNglebakPlumbonSepanjangTawangmanguTengklik

Page 46: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2 batang/km2, desa Gondosuli 1 batang/km2, dan desa Tengklik 1 batang/km2.

Kepadatan di desa Nglebak mencapai angka tertinggi karena populasi tanaman jeruk

keprok tawangmangu di wilayah ini sangat tinggi 359 batang dan luas wilayahnya

kecil yaitu 234,43 ha. Kepadatan di desa Tengklik mencapai angka terendah karena

populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu di wilayah ini sangat rendah 6 batang

akan tetapi luas wilayahnya besar yaitu 810,78 ha.

Gambar 4. Kepadatan tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu (batang/km2)

Berdasarkan gambar 5 dapat dijelaskan bahwa total produksi jeruk keprok

tawangmangu yang dimiliki 70 responden di kecamatan Tawangmangu yaitu 44.215

kg/tahun. Produksi jeruk keprok tawangmangu dari yang tertinggi secara berturut-

turut, yaitu: desa Nglebak 26.844 kg/tahun, kelurahan Tawangmangu 10.164

kg/tahun, kelurahan Kalisoro 2.184 kg/tahun, kelurahan Blumbang 1455 kg/tahun,

desa Sepanjang 1296 kg/tahun, desa Gondosuli 756 kg/tahun, desa Bandardawung

648 kg/tahun, desa Karanglo 396 kg/tahun, desa Plumbon 372 kg/tahun, dan desa

Tengklik 100 kg/tahun.

8 3 1 2 5

153 2

4

60

1 Bandardawung

BlumbangGondosuliKalisoroKarangloNglebakPlumbonSepanjang

TawangmanguTengklik

Page 47: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Desa Nglebak memiliki produksi jeruk keprok tawangmangu tertinggi

karena populasi yang ada di wilayah tersebut paling tinggi dibandingkan populasi

yang ada di wilayah lainnya. Selain itu, tanaman jeruk keprok tawangmangu yang ada

di desa Nglebak sebagian merupakan tanaman baru yang produktif sehingga memiliki

kemampuan produksi yang lebih baik dibandingkan tanaman jeruk keprok

tawangmangu yang umurnya sudah terlalu tua.

Gambar 5. Produksi jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu (kg/tahun)

Berdasarkan gambar 6 dapat dijelaskan bahwa produktivitas tanaman jeruk

keprok tawangmangu dari yang tertinggi secara berturut-turut yaitu: desa Nglebak

11.450 kg/km2/tahun, kelurahan Tawangmangu 3.012 kg/km2/tahun, desa Sepanjang

229 kg/km2/tahun, desa Bandardawung 215 kg/km2/tahun, desa Karanglo

213 kg/km2/tahun, kelurahan Kalisoro 206 kg/km2/tahun, kelurahan Blumbang

130 kg/km2/tahun, desa Plumbon 78 kg/km2/tahun, desa Gondosuli 39 kg/km2/tahun,

dan desa Tengklik 12 kg/km2/tahun. Produktivitas di desa Nglebak mencapai angka

tertinggi karena produksi jeruk keprok tawangmangu di wilayah ini tinggi

648 1.455

756 2.184

396

26.844

372

1.296

10.164

100 Bandardawung

Blumbang

Gondosuli

Kalisoro

Karanglo

Nglebak

Plumbon

Sepanjang

Tawangmangu

Tengklik

Page 48: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

26.844 kg/tahun dan luas wilayahnya kecil yaitu 234,43 ha. Produktivitas di desa

Tengklik mencapai angka terendah karena produksi jeruk keprok tawangmangu di

wilayah ini sangat rendah 100 kg/tahun tetapi luas wilayahnya besar yaitu 810,78 ha.

Gambar 6. Produktivitas tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu (kg/km2/tahun)

C. Deskripsi Sistem Budidaya Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu

Jumlah responden dalam wawancara ini adalah 70 orang petani jeruk keprok

yang tersebar dari berbagai wilayah yang ada di kecamatan Tawangmangu dapat

dilihat pada lampiran 6. Para petani responden banyak memberikan berbagai

informasi mengenai sistem budidaya untuk tanaman jeruk keprok tawangmangu.

Ringkasan hasil wawancara dengan para responden disajikan pada tabel 3.

Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu yang dimiliki 70 petani

responden adalah 716 batang yang terdiri dari 92 batang tanaman induk dan 624

batang tanaman baru. Tanaman jeruk keprok tersebut dikategorikan sebagai tanaman

induk apabila berasal dari biji maupun hasil cangkokan tanaman jeruk keprok

215 130 39 206 213

11.450

78

229 3.012

12 Bandardawung

BlumbangGondosuli

KalisoroKaranglo

NglebakPlumbon

SepanjangTawangmangu

Tengklik

Page 49: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tawangmangu terdahulu, sedangkan tanaman jeruk keprok yang berasal dari bantuan

Dinas Pertanian dikategorikan sebagai tanaman baru. Kedua tanaman ini memiliki

beberapa perbedaan karakter morfologi yang disajikan pada tabel 4 dan gambar 7.

Tabel 3. Ringkasan hasil wawancara dengan 70 petani responden tentang budidaya tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu

Populasi tanaman Tanaman induk 92 batang Tanaman baru 624 batang

Asal tanaman Tanaman induk Biji jeruk keprok tawangmangu dan hasil

cangkokan tanaman jeruk keprok tawangmangu terdahulu

Tanaman baru Bantuan dari Dinas Pertanian Pemupukan

Intensitas 0-4 kali/tahun Jenis pupuk Kandang, urea, NPK

Masalah-Masalah yang dihadapi Hama tanaman Kutu loncat (Diaphorina citri), kutu daun

(Aphis gossypii), dan tungau (Tenuipalsus sp) Penyakit tanaman Buah gugur prematur Pemberantasan hama

Intensitas 0-2 kali/tahun Jenis Cygon, roxion, phosphamidon, propargite,

cyhexation, caprafol, air sabun Produksi

Cara budidaya Tumpangsari : 48 responden Monokultur : 22 responden

Jenis tanaman sela Sawi, daun bawang, cabai, wortel, anggrek tanah, selada, bayam, seledri, stevia, begonia, bunga krisan, bunga lili, dan besaran

Cara perbanyakan Biji : 53 batang Cangkok : 39 batang

Masa berbunga Maret-Juni Masa panen Juni-Agustus Total produksi per tahun 44.215 kg/tahun

Sumber : Hasil wawancara dengan 70 petani jeruk keprok tawangmangu

Pengelolaan tanah yang dilakukan petani, antara lain: pengolahan tanah,

pengairan, pemupukan, pemberantasan hama, pemilihan sistem penanaman, dan jenis

tanaman sela. Pengolahan tanah umumnya dilakukan 2-3 kali/tahun. Pengolahan

tanah ini bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah menjadi lebih gembur.

Page 50: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Pengairan dilakukan 2-3 hari sekali dengan penyiraman. Hal ini dilakukan karena

ketersediaan air yang terbatas. Namun, pada musim penghujan pengairan hanya

mengandalkan air hujan saja.

Tabel 4. Perbedaan karakter morfologi tanaman induk dan tanaman baru jeruk keprok tawangmangu

Karakter morfologi Tanaman induk Tanaman baru

Ujung daun Agak lancip Tumpul Warna helaian daun Hijau tua Hijau pucat sampai hijau

muda Ujung petala bunga Lancip Tumpul Tangkai buah Kaku Elastis sehingga

melengkung Pangkal buah Meruncing Tidak selalu meruncing Kulit buah Lebih tebal (± 2-3 mm) Lebih tipis (< 2 mm) Permukaan daging buah Tidak rata Rata Kulit ari yang menempel pada daging buah

Kering dan tidak berair Lengket dan berair

Rengkahan satuan daging buah ketika dibuka

Saling berlepas secara keras

Saling berlepas secara halus

Jumlah satuan daging buah yang terletak berjajar anterodorsal

Lebih banyak Lebih sedikit

Rasa buah Manis Masam

Guna menjaga kesuburan tanah, petani menambahkan hara ke dalam tanah

dengan cara pemupukan. Intensitas pemupukan umumnya dilakukan 0-4 kali/tahun.

Petani responden menggunakan pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik

yang digunakan berupa pupuk kandang. Pupuk organik seperti pupuk kandang sangat

baik memperbaiki struktur dan sifat tanah, sehingga mudah diserap oleh tanaman.

Selain itu, juga ditemukan dampak positif lain seperti meningkatkan ketersediaan

makro dan mikronutrien bagi tanaman, sehingga tanaman menjadi lebih subur karena

leluasa dalam pengambilan unsur hara (Wahyunindyawati et al., 2012; Aribawa and

Kariada, 2005).

Page 51: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a b

a1 b1

a 2 b 2

a 3 b 3

a 4 b 4

Gambar 7. Perbedaan karakter morfologi tanaman induk dan tanaman baru jeruk keprok tawangmangu a. Tanaman induk b. Tanaman baru 1. Daun 2. Bunga 3. Tangkai buah 4. Buah

Page 52: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Selain menggunakan pupuk organik, beberapa petani juga menggunakan

pupuk anorganik. Pupuk anorganik yang dibutuhkan tanaman adalah pupuk buatan

yang mengandung unsur nitrogen, fosfor dan kalium (Mashudi et al., 2008). Pupuk

anorganik yang banyak digunakan yaitu pupuk urea dan pupuk lengkap NPK. Pupuk

tersebut digunakan sebagai pupuk pelengkap.

Bentuk interaksi yang merugikan dapat pula terjadi dalam suatu komunitas.

Adanya serangan hama dan penyakit tanaman dapat mempengaruhi kehidupan

tanaman. Jenis hama yang umumnya menyerang tanaman jeruk keprok

tawangmangu, yaitu: kutu loncat (Diaphorina citri), kutu daun (Aphis gossypii), dan

tungau (Tenuipalsus sp.), sedangkan jenis penyakit yang umumnya menyerang

tanaman ini yaitu buah gugur prematur. Usaha pemberantasan hama dan penyakit

tanaman diberikan petani 0-2 kali/tahun. Para petani jeruk keprok tawangmangu

menggunakan insektisida bahan aktif, misalnya: cygon, roxion, phosphamidon,

propargite, cyhexation, caprafol, dan air sabun.

Sistem penanaman umumnya digunakan petani responden yaitu

tumpangsari. Jenis tanaman yang ditumpangsarikan dengan tanaman jeruk keprok

tawangmangu yaitu: sawi, daun bawang, cabai, wortel, anggrek tanah, selada, bayam,

seledri, stevia, begonia, bunga krisan, bunga lili, dan besaran. Sistem penanaman

tumpangsari memiliki banyak keunggulan, antara lain: meningkatkan pendapatan

petani, mengurangi kegagalan panen, dan mengurangi pengikisan tanah oleh air hujan

(Herlina, 2011). Sistem penanaman tumpangsari memberikan banyak manfaat ketika

kelebihan unsur hara dapat dimanfaatkan oleh tanaman lain. Akan tetapi, dengan

Page 53: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

sistem penanaman ini, hara yang diserap menjadi lebih banyak, sehingga memerlukan

ketersediaan hara yang lebih tinggi daripada penanaman dengan sistem monokultur.

Tanaman jeruk keprok tawangmangu yang dibudidayakan umumnya

didapatkan melalui cara generatif dengan biji maupun vegetatif dengan cangkok dan

okulasi. Tanaman jeruk keprok tawangmangu hasil okulasi didapatkan petani dari

bantuan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten

Karanganyar. Masyarakat di wilayah Tawangmangu menyebut tanaman jeruk

tersebut dengan nama jeruk sanggitan.

Masa berbunga tanaman jeruk keprok tawangmangu berlangsung pada bulan

Maret-Juni, sedangkan masa panen berlangsung pada bulan Juni-Agustus. Total

produksi jeruk keprok tawangmangu yang dimiliki 70 petani responden yaitu

44.215 kg/tahun. Produksi ini sangat menurun jika dibandingkan dengan produksi

jeruk keprok tawangmangu pada tahun 2000 dapat dilihat pada tabel 1. Hal ini

dikarenakan banyak populasi tanaman induk produktif yang ditebang maupun yang

mati karena usia tanaman tersebut sudah terlalu tua. Tanaman baru yang banyak

dibudidayakan saat ini berumur 1-5 tahun. Tanaman baru yang umurnya kurang dari

5 tahun kemampuan produksinya belum optimal.

Hasil panen jeruk keprok tawangmangu sebagian besar dikonsumsi sendiri,

sebagian lainnya dijual ke para tengkulak. Harga jual rata-rata buah jeruk keprok

tawangmangu Rp15.000,00-Rp17.500,00/kg. Harga ini lebih tinggi dibandingkan

harga buah jeruk keprok pada umumnya. Kebanyakan pembeli adalah para wisatawan

terutama orang-orang Cina (Wagimin, Komunikasi Pribadi, 2012).

Page 54: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

D. Monografi Tanaman Jeruk Keprok Tawangmangu di Kecamatan Tawangmangu

Tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan Tawangmangu berumur

1-75 tahun. Kebanyakan tanaman jeruk keprok yang berumur di atas 5 tahun adalah

tanaman induk, sedangkan tanaman jeruk keprok yang berumur di bawah 5 tahun

kebanyakan adalah tanaman baru disajikan pada gambar 8. Tanaman induk banyak

ditemukan di kelurahan Blumbang dan kelurahan Kalisoro, sedangkan tanaman baru

banyak ditemukan di desa Nglebak dan kelurahan Tawangmangu.

Semakin tua umur tanaman umumnya akan semakin tinggi tanaman tersebut.

Tanaman jeruk keprok tawangmangu memiliki tinggi antara 0,5-8,6 m. Tanaman

jeruk keprok tawangmangu dengan tinggi lebih dari 5 m banyak ditemukan di

kelurahan Blumbang dan kelurahan Kalisoro disajikan pada gambar 9. Hal ini karena

di wilayah tersebut banyak terdapat tanaman induk. Tanaman jeruk keprok

tawangmangu dengan tinggi kurang dari 5 m banyak terdapat di desa Nglebak dan

kelurahan Tawangmangu karena di wilayah tersebut banyak ditemukan tanaman baru.

Semakin tua umur tanaman umumnya semakin besar diameter batangnya.

Tanaman jeruk keprok tawangmangu memiliki diameter batang antara 1,3-17,8 cm.

Tanaman induk kebanyakan memiliki diameter batang lebih dari 5 cm, sedangkan

tanaman baru kebanyakan memiliki diameter batang kurang dari 5 cm disajikan pada

gambar 10. Akan tetapi, tanaman baru yang berumur 5 tahun dapat pula memiliki

diameter batang lebih dari 5 cm jika kondisi lingkungan tumbuhnya mendukung dan

kondisi tanamannya sehat.

Page 55: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tanaman induk banyak ditemukan di kelurahan Blumbang dan kelurahan

Kalisoro. Kedua wilayah tersebut berada pada ketinggian di atas 1000 m dpl. Akan

tetapi, untuk tanaman baru banyak ditemukan di wilayah bawah, misalnya desa

Nglebak dan kelurahan Tawangmangu yang berada pada ketinggian di bawah

1000 m dpl. Hal ini terkait dengan kebijakan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan,

Perkebunan dan Kehutanan, kabupaten Karanganyar yang memusatkan desa Nglebak

dan kelurahan Tawangmangu sebagai sentra budidaya tanaman jeruk keprok

tawangmangu karena kondisi lingkungan di kedua wilayah tersebut sesuai dengan

lingkungan tumbuh tanaman tersebut (Wagimin, Komunikasi Pribadi, 2012).

Pola distribusi tanaman jeruk keprok tawangmangu di kecamatan

Tawangmangu cenderung mengelompok. Tanaman jeruk keprok tawangmangu ini

memiliki pola distribusi secara mengelompok bukan dikarenakan pengaruh alami,

akan tetapi karena terkait dengan campur tangan manusia. Petani sengaja menanam

dan membudidayakan tanaman jeruk keprok tawangmangu di lahan-lahan yang

mereka miliki dengan jarak tanam tertentu.

Populasi tanaman induk lebih sedikit dibandingkan dengan populasi tanaman

baru. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan tanaman induk semakin langka,

sehingga jarang ditemukan. Saat ini tanaman jeruk keprok tawangmangu yang banyak

dibudidayakan adalah tanaman baru. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan

dan Kehutanan, kabupaten Karanganyar hampir setiap tahun menyediakan bibit-bibit

tanaman jeruk keprok tawangmangu untuk didistribusikan di wilayah kecamatan

Tawangmangu khususnya di desa Nglebak dan kelurahan Tawangmangu.

Page 56: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Page 57: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Page 58: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Page 59: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

E. Kondisi Faktor Lingkungan di Kecamatan Tawangmangu dan Hubungannya dengan Populasi dan Produksi Jeruk Keprok Tawangmangu

Kondisi faktor lingkungan berkaitan erat dan menentukan kehadiran suatu

jenis tumbuhan di wilayah tertentu (Syafei, 1994). Setiap tanaman memiliki

persyaratan lingkungan tumbuh yang berbeda untuk dapat tumbuh dan berproduksi.

Dalam pertumbuhan tanaman, sering terjadi keragaman dalam satu jenis tanaman

yang disebabkan oleh perbedaan lingkungan. Keragaman tersebut dapat berupa

keragaman geografis dan keragaman lokal antar lingkungan tumbuh (Duryat, 2008).

Kondisi faktor lingkungan di kecamatan Tawangmangu disajikan pada tabel 5. Untuk

Hubungan faktor lingkungan di kecamatan Tawangmangu dengan populasi dan

produksi jeruk keprok tawangmangu disajikan pada tabel 6.

Tabel 5. Kondisi faktor lingkungan di kecamatan Tawangmangu

Parameter Nama stasiun

Stasiun I Stasiun II Stasiun III

Klimatik Suhu udara (oC) 24,39 22,22 21,52

Intensitas cahaya (lux) 808,88 590,08 499,18 Kelembapan udara (%) 66,27 71,91 76,56 Kecepatan angin (knot) 0,95 1,60 1,84

Geografis Kemiringan lereng (o) 19,71 25,39 28,50 Edafik Suhu tanah (oC) 23,33 21,05 20,72

pH tanah 5,95 5,77 6,35 Kelembapan tanah (%) 64,99 70,67 75,28 C-organik (%) 3,51 5,45 5,96 BO (%) 6,05 9,40 10,28 N (%) 0,22 0,38 0,23 P2O5 tersedia (ppm) 16,24 18,66 16,94 K2O tertukar (me %) 0,26 0,29 0,31

Biotik (Karakter tanaman)

Populasi (batang)

Tanaman induk 27 6 59 Tanaman baru 401 207 16

Produksi (kg/tahun) 29.656 10.164 4.395

Keterangan : Stasiun I = 501-900 m dpl, stasiun II = 901-1200 m dpl, stasiun III = 1201-1750 m dpl

Page 60: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 6. Hubungan antara faktor lingkungan di kecamatan Tawangmangu dengan populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu

Faktor lingkungan

Populasi Produksi Indeks

Korelasi Pearson

Signifikansi (5 %)

Indeks Korelasi Pearson

Signifikansi (5 %)

Suhu udara (oC) .980 .064 1.000 .002 Intensitas cahaya (lux) .990 .046 .999 .016 Kelembapan udara (%) -1.000 .010 -.975 .072 Kecepatan angin (knot) -.985 .055 -1.000 .006 Suhu tanah (oC) .949 .102 .992 .040 pH tanah -.608 .292 -443 .354 Kelembapan tanah (%) -1.000 .008 -.976 .070 C-organik (%) -.972 .076 -.999 .014 BO (%) -.972 .076 -.999 .014 N (%) -.142 .455 -.330 .393 P2O5 tersedia (ppm) -.363 .382 -.535 .320 K2O tertukar (me %) -1.000 .009 -.986 .053

Faktor lingkungan di tiap wilayah yang ditumbuhi tanaman jeruk keprok

tawangmangu diukur secara langsung dapat dilihat pada lampiran 7. Berdasarkan

ketinggian tempat, total populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu cenderung

menurun dengan meningkatnya ketinggian tempat disajikan pada tabel 5. Total

populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu tertinggi terdapat pada wilayah dengan

ketinggian 501-900 m dpl dengan populasi 428 batang yang terdiri dari 27 tanaman

induk dan 401 tanaman baru, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan populasi 213

batang yang terdiri dari 6 tanaman induk dan 207 tanaman baru, selanjutnya

ketinggian 1201-1750 m dpl dengan populasi 75 batang yang terdiri dari 59 tanaman

induk dan 16 tanaman baru. Penurunan total populasi tanaman jeruk keprok

tawangmangu selain disebabkan oleh faktor kebijakan penanaman tanaman baru dari

Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Kehutanan, hal ini diduga juga

terkait dengan faktor lingkungan lain terutama peningkatan intensitas cahaya dan

penurunan kelembapan udara, kelembapan tanah, dan kandungan K2O tertukar yang

ditunjukkan pada tabel 6.

Page 61: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Menurut Dewanti (2009), tanaman jeruk keprok merupakan salah satu

tanaman yang menyukai sinar matahari karena selama pertumbuhan tanaman ini

menghendaki banyak sinar matahari. Berdasarkan fotoperiodisitasnya tanaman jeruk

keprok merupakan tanaman berhari panjang (long day) yang membutuhkan kualitas,

intensitas, dan lama penyinaran yang cukup untuk tumbuh dan berproduksi. Apabila

tanaman ini ternaungi akan menghambat proses fotosintesis, sehingga akan

menghambat proses pertumbuhan, perkembangan, dan terjadi penurunan produksi

suatu tanaman. Intensitas naungan yang dapat ditolerir tanaman jeruk keprok adalah

0-30 %. Oleh karena itu, tingginya intensitas cahaya di stasiun I sebesar 808,88 lux

diikuti dengan tingginya populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu,

sebaliknya di stasiun III dengan intensitas cahaya 499,18 lux diikuti rendahnya

populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu.

Air sebagai komponen semua jaringan tanaman. Sumber air dapat berasal

dari curah hujan apabila tidak ada irigasi. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan

tanaman jeruk keprok adalah 2.000-3.000 mm/tahun dan kelembapan udara yang

ideal adalah 70-80 %. Tanaman jeruk di daerah dengan kelembapan tinggi buahnya

tetap berwarna hijau meskipun sudah masak (Setiawan and Sunarjono, 2004). Oleh

karena itu, kelembapan udara di stasiun I sebesar 66,27% diikuti dengan tingginya

populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu terutama kelompok tanaman baru,

sebaliknya di stasiun III dengan kelembapan udara 76,56% diikuti rendahnya

populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu.

Page 62: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Intensitas cahaya yang tinggi akan membuat air dalam tanah lebih cepat

mengalami penguapan sehingga suhu tanah akan meningkat dan kelembapan

tanahnya menurun. Semakin lembab kondisi tanahnya maka tanaman jeruk keprok

akan layu dan bahkan mati, sedangkan apabila kelembapan tanahnya kurang maka

daunnya mengalami kerusakan yaitu bentuk daunnya keriting (Rasulil, 2011). Oleh

karena itu, kelembapan tanah di stasiun I sebesar 64,29% diikuti dengan tingginya

populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu terutama kelompok tanaman baru,

sebaliknya di stasiun III dengan kelembapan udara 75,28% diikuti rendahnya

populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu.

Penurunan kandungan K2O tertukar umumnya diikuti penurunan unsur hara

K. Unsur hara K pada tanaman terlibat dalam aktivitas fotosintesis melalui perannya

dalam memacu proses membuka dan menutupnya stomata. Apabila ketersediaan

unsur hara K rendah maka aktivitas fotosintesisnya juga rendah, yang selanjutnya

berdampak pada rendahnya fotosintat yang dihasilkan. Kekurangan K mempengaruhi

sistem perakaran, tunas, pembentukan pati, dan translokasi gula (Silalahi et al., 2010;

Delvian, 2006 dalam Suwandi, 2009). Kandungan K2O tertukar di stasiun I sebesar

0,26 me % diikuti dengan tingginya populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu

terutama kelompok tanaman baru, sebaliknya di stasiun III dengan kandungan K2O

tertukar sebesar 0,31 me % diikuti rendahnya populasi tanaman jeruk keprok

tawangmangu.

Page 63: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Berdasarkan ketinggian tempat, total produksi jeruk keprok tawangmangu

cenderung menurun dengan meningkatnya ketinggian tempat disajikan pada tabel 5.

Total produksi jeruk keprok tawangmangu tertinggi terdapat pada wilayah dengan

ketinggian 501-900 m dpl dengan angka produksi 29.656 kg/tahun, diikuti ketinggian

901-1200 m dpl dengan angka produksi 10.164 kg/tahun, selanjutnya ketinggian

1201-1750 m dpl dengan angka produksi 4.395 kg/tahun. Penurunan produksi jeruk

keprok tawangmangu selain disebabkan oleh tingginya populasi tanaman jeruk

keprok tawangmangu baru yang produktif, hal ini diduga juga terkait dengan faktor

lingkungan lain terutama peningkatan suhu udara, intensitas cahaya, dan suhu tanah

serta penurunan kecepatan angin, C-organik, dan BO tanah.

Menurut Duryat (2008), Suhu udara akan semakin kecil dengan semakin

tingginya lingkungan tumbuh. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya fiksasi CO2.

Berkurangnya suhu udara juga dapat mengahambat pertumbuhan karena lebih

lambatnya laju metabolisme sehingga proses fotosintesis terganggu. Menurut Efendi

(2009), tanaman jeruk keprok dengan kualitas yang baik menghendaki suhu udara

yang optimal sekitar 22–23°C untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Oleh

karena itu, tingginya suhu udara di stasiun I sebesar 24,39oC diikuti dengan tingginya

produksi jeruk keprok tawangmangu, sebaliknya di stasiun III dengan suhu udara

21,52oC diikuti dengan rendahnya produksi jeruk keprok tawangmangu.

Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air dan unsur hara

terganggu, karena transpirasi meningkat. Apabila kekurangan air ini terjadi terus

menerus tanaman akan rusak. Hubungan suhu tanah yang rendah dengan dehidrasi

Page 64: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dalam jaringan tanaman adalah apabila suhu tanaman rendah viskositas air naik

dalam membran sel, sehingga aktivitas fisiologis sel-sel akar menurun dan akar tidak

dapat menyerap nutrisi dengan baik (Dewanti, 2009). Oleh karena itu, tingginya suhu

tanah di stasiun I sebesar 23,33oC diikuti dengan tingginya produksi jeruk keprok

tawangmangu, sebaliknya di stasiun III dengan suhu udara 20,72oC diikuti dengan

rendahnya produksi jeruk keprok tawangmangu.

Kecepatan angin yang rendah akan berdampak positif terhadap pembukaan

stomata, pembentukan bunga, dan buah dan pada tanaman jeruk keprok. Menurut

Efendi (2009), bahwa kecepatan angin lebih dari 40-48 km/jam dapat merontokkan

bunga dan buah jeruk. Pada wilayah yang memiliki kecepatan angin tinggi diperlukan

tanaman penahan angin yang ditanam berderet secara tegak lurus dengan arah angin

agar bunga dan buah jeruk tidak rontok. Oleh karena itu, rendahnya kecepatan angin

di stasiun I sebesar 0,95 knot diikuti dengan tingginya produksi jeruk keprok

tawangmangu, sebaliknya di stasiun III dengan kecepatan angin 1,84 knot diikuti

dengan rendahnya produksi jeruk keprok tawangmangu.

Peran BO dalam tanah dapat berpengaruh terhadap perubahan sifat fisika,

kimia, dan biologi tanah (Pramono, 2004). BO memegang sangat dibutuhkan untuk

mengembalikan kesuburan tanah. Apabila tidak ada masukan BO ke dalam tanah

akan terjadi masalah pencucian sekaligus kelambatan penyediaan hara. Pada kondisi

seperti ini penyediaan hara hanya terjadi dari mineralisasi BO yang masih terdapat

dalam tanah, sehingga mengakibatkan cadangan total C-organik tanah semakin

rendah (Ahmad, 2003). Kandungan BO tanah di stasiun I sebesar 6,05% diikuti

Page 65: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dengan tingginya produksi jeruk keprok tawangmangu, sebaliknya di stasiun III

dengan kandungan BO tanah 10,28% diikuti dengan rendahnya produksi jeruk keprok

tawangmangu.

Kenaikan BO tanah umumnya juga diikuti dengan kenaikan kandungan

C-organik tanah, sebaliknya jika kandungan BO tanah rendah maka C- organik tanah

di wilayah tersebut juga rendah. Kandungan C-organik di stasiun I sebesar 3,51%

diikuti dengan tingginya produksi jeruk keprok tawangmangu, sebaliknya di stasiun

III dengan kandungan C-organik 5,96% diikuti dengan rendahnya produksi jeruk

keprok tawangmangu.

Suhu udara tertinggi terdapat pada ketinggian 501-900 m dpl dengan suhu

udara 24,39oC, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan suhu udara 22,22oC, dan

ketinggian 1201-1750 m dpl dengan suhu udara 21,52oC. Populasi tanaman jeruk

keprok tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan suhu udara dengan nilai

r = 0,980 dan α = 0,064 dapat dilihat pada lampiran 8, artinya adanya peningkatan

suhu udara di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab meningkatnya populasi

tanaman jeruk keprok tawangmangu. Begitu juga produksi jeruk keprok

tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan suhu udara dengan nilai r = 1 dan

α = 0,002, artinya adanya peningkatan suhu udara di suatu wilayah menjadi salah satu

penyebab meningkatnya produksi jeruk keprok tawangmangu. Peningkatan produksi

jeruk keprok tawangmangu selain disebabkan oleh peningkatan populasinya, diduga

juga disebabkan oleh peningkatan suhu lingkungan yang dapat meningkatkan laju

metabolisme tanaman serta memicu terjadinya pembungaan dan pembuahan.

Page 66: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Intensitas cahaya tertinggi terdapat pada ketinggian 501-900 m dpl dengan

intensitas cahaya 808,88 lux, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan intensitas

cahaya 590,08 lux, dan ketinggian 1201-1750 m dpl dengan intensitas cahaya 499,18

lux. Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan

intensitas cahaya dengan nilai r = 0,990 dan α = 0,046, artinya adanya peningkatan

intensitas cahaya di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab meningkatnya

populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Produksi jeruk keprok tawangmangu

berkorelasi sangat erat dengan intensitas cahaya dengan nilai r = 0,999 dan α = 0,016,

artinya adanya peningkatan intensitas cahaya di suatu wilayah menjadi salah satu

penyebab meningkatnya produksi jeruk keprok tawangmangu.

Kelembapan udara tertinggi terdapat pada ketinggian 1201-1750 m dpl

dengan kelembapan udara 76,56%, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan

kelembapan udara 71,91%, dan ketinggian 501-900 m dpl dengan kelembapan udara

66,27%. Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan

kelembapan udara dengan nilai r = -1 dan α = 0,010, artinya adanya peningkatan

kelembapan udara di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab menurunnya

populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Produksi jeruk keprok tawangmangu

berkorelasi terbalik dengan kelembapan udara dengan nilai r = -0,975 dan α = 0,072,

artinya adanya peningkatan kelembapan udara di suatu wilayah menjadi salah satu

penyebab menurunnya produksi jeruk keprok tawangmangu.

Page 67: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Kecepatan angin tertinggi tertinggi terdapat pada ketinggian 1201-1500 m

dpl dengan kecepatan angin 1,84 knot, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan

kecepatan angin 1,6 knot, dan ketinggian 601-900 m dpl dengan kecepatan angin

0,95 knot. Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan

kecepatan angin dengan nilai r = -0,985 dan α = 0,055, artinya adanya peningkatan

kecepatan angin di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab menurunnya populasi

tanaman jeruk keprok tawangmangu. Produksi jeruk keprok tawangmangu

berkorelasi terbalik dengan kecepatan angin dengan nilai r = -1 dan α = 0,006,

artinya adanya peningkatan kecepatan angin di suatu wilayah menjadi salah satu

penyebab menurunnya produksi jeruk keprok tawangmangu.

Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu udara dan intensitas cahaya

semakin kecil, sedangkan kelembapan udara semakin besar (Duryat, 2008). Intensitas

cahaya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap tanaman. Cahaya matahari

berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ keseluruhan tubuh tanaman secara

langsung. Kelembapan udara akan berubah dengan perubahan energi panas matahari

dan suhu udaran dapat mengakibatkan tanaman mengering, terlebih lagi apabila

disertai dengan angin. Kecepatan angin merupakan salah satu faktor yang sangat

berpengaruh terhadap evaporasi (Sudaryono, 2004).

Berdasarkan letak geografisnya, kecamatan Tawangmangu terletak pada

ketinggian 600-1700 m dpl. Total populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu

tertinggi terdapat pada wilayah dengan ketinggian 501-900 m dpl dengan populasi

428 batang yang terdiri dari 27 tanaman induk dan 401 tanaman baru, diikuti

Page 68: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

ketinggian 901-1200 m dpl dengan populasi 213 batang yang terdiri dari 6 tanaman

induk dan 207 tanaman baru, selanjutnya ketinggian 1201-1750 m dpl dengan

populasi 75 batang tanaman yang terdiri dari 59 tanaman induk dan 16 tanaman baru.

Total produksi jeruk keprok tawangmangu tertinggi terdapat pada wilayah

dengan ketinggian 501-900 m dpl dengan angka produksi 29.656 kg/tahun, diikuti

ketinggian 901-1200 m dpl dengan angka produksi 10.164 kg/tahun, selanjutnya

ketinggian 1201-1750 m dpl dengan angka produksi 4.395 kg/tahun.

Menurut Duryat (2008), bahwa pengaruh ketinggian tempat terhadap

pertumbuhan tanaman terjadi secara tidak langsung, artinya perbedaan ketinggian

tempat akan mempengaruhi keadaan lingkungan tumbuh tanaman terhadap suhu

udara, kelembapan udara, oksigen di udara, dan keadaan tanah. Di daerah

pegunungan seperti di kecamatan Tawangmangu memiliki curah hujan lebih tinggi

dan suhu lebih rendah, sehingga kecepatan penguraian bahan organik dan pelapukan

mineral berjalan lambat. Sebaliknya di dataran rendah penguraian bahan organik dan

pelapukan mineral berlangsung cepat. Oleh sebab itu, di wilayah pegunungan

keadaan tanahnya relatif lebih subur, kaya bahan organik dan unsur hara jika

dibandingkan dengan tanah di dataran rendah.

Total populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu tertinggi terdapat pada

wilayah dengan kemiringan lereng 19,71o dengan populasi 428 batang yang terdiri

dari 27 tanaman induk dan 401 tanaman baru, diikuti kemiringan lereng 25,39o

dengan populasi 213 batang yang terdiri dari 6 tanaman induk dan 207 tanaman baru,

selanjutnya kemiringan lereng 28,5o dengan populasi 54 batang tanaman induk.

Page 69: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Total produksi jeruk keprok tawangmangu tertinggi terdapat pada wilayah

dengan kemiringan lereng 19,71o dengan angka produksi 29.656 kg/tahun, diikuti

kemiringan lereng 25,39o dengan angka produksi 10.164 kg/tahun, selanjutnya

kemiringan lereng 28,5o dengan angka produksi 3.639 kg/tahun.

Menurut SK Mentan No.837/KPTS/Um/11/1980, kemiringan lereng 0-8o

tergolong datar, 9-15o tergolong landai, 16-25o tergolong agak curam, 26-45o

tergolong curam, dan lebih dari 46o tergolong sangat curam. Semakin tinggi derajat

kemiringan lereng maka total populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu akan

semakin menurun. Hal ini dikarenakan tanaman jeruk keprok akan lebih optimal

pertumbuhan dan produksinya apabila berada pada lereng yang datar hingga agak

curam. Hal ini sesuai dengan pernyataan Efendi (2009), bahwa tanaman jeruk keprok

yang berada pada kemiringan lereng lebih dari 30o maka pertumbuhannya terganggu

dan produksinya menurun karena kualitas lingkungan tumbuhnya semakin menurun.

Kemiringan lereng akan berpengaruh terhadap laju aliran permukaan.

Semakin besar derajat kemiringan lereng, maka kecepatan dari aliran permukaan juga

akan semakin tinggi. Aliran permukaan yang tinggi akan membawa partikel-partikel

tanah terutama partikel liat, debu, dan bahan organik tanah yang memiliki kapasitas

tinggi untuk melakukan pertukaran ion. Hilangnya partikel-partikel tanah tersebut

akan menurunkan kesuburan dan kapasitas menahan air tanah. Umumnya semakin

tinggi derajat kemiringan lereng juga akan semakin menurunkan ketebalan solum

tanah, sehingga akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan (Duryat, 2008).

Page 70: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Lahan yang dimiliki petani responden memiliki arah lereng yang bervariasi.

Arah lereng menghadap ke timur 30 lahan, tenggara 15 lahan, barat 7 lahan, timur

laut 6 lahan, selatan dan utara 4 lahan, barat daya 3 lahan, dan barat laut 1 lahan.

Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu tertinggi secara berturut-turut terdapat

pada arah lereng menghadap tenggara 357 batang, timur 244 batang, barat 36 batang,

utara 25 batang, barat daya dan timur laut 20 batang, selatan 11 batang, dan barat laut

3 batang. Produksi jeruk keprok tawangmangu tertinggi secara berturu-turut terdapat

pada arah lereng menghadap tenggara 28.506 kg/tahun, timur 10.144 kg/tahun, barat

2.705 kg/tahun, utara 1.528 kg/tahun, timur laut 684 kg/tahun, barat daya 576

kg/tahun, selatan 72 kg/tahun, dan barat laut belum berproduksi.

Arah lereng menghadap timur, tenggara diikuti tingginya populasi dan

produksi jeruk keprok tawangmangu karena arah lereng berpengaruh terhadap

lingkungan tumbuh dan intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Mamat et al. (2006), bahwa umumnya arah lereng menghadap

utara dan timur memberikan kualitas lingkungan tumbuh yang lebih baik

dibandingkan lereng yang menghadap ke selatan maupun barat. Semakin besar sudut

arah lereng dari arah timur, produksi tanaman jeruk keprok cenderung akan

meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin besar sudut arah lereng dari arah timur

ke arah utara, maka cahaya matahari pagi yang diperoleh tanaman akan semakin

banyak sehingga produksi jeruk keprok akan lebih tinggi, sebaliknya semakin besar

sudut arah lereng dari arah barat ke arah selatan, cahaya matahari pagi yang diperoleh

tanaman akan semakin sedikit, sehingga produksinya lebih rendah (Duryat, 2008).

Page 71: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Jenis tanah yang ada di lokasi penelitian adalah andosol. Tanah andosol

umumnya hanya terdapat di wilayah pegunungan seperti di Tawangmangu. Tanah ini

sedang berkembang dari bahan induk abu vulkanik, memiliki drainase yang baik, dan

pH tanah agak masam. Tanah andosol merupakan jenis tanah yang subur, gembur,

memiliki kadar C-organik dan N tinggi, kandungan P rendah karena terfiksasi kuat,

dan permeabilitas tinggi (TIM KTM Tampolore, 2009). Jenis tanah tersebut sesuai

dengan lingkungan tumbuh yang diperlukan oleh tanaman jeruk keprok.

Suhu tanah dari tertinggi terdapat pada ketinggian 501-900 m dpl dengan

suhu tanah 23,33oC, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan suhu tanah 21,05oC,

dan ketinggian 1201-1750 m dpl dengan suhu tanah 20,72oC. Populasi tanaman jeruk

keprok tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan suhu tanah dengan nilai

r = 0,949 dan α = 0,102, artinya adanya peningkatan suhu tanah di suatu wilayah

menjadi salah satu penyebab meningkatnya populasi tanaman jeruk keprok

tawangmangu. Produksi jeruk keprok tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan

suhu tanah dengan nilai r = 0,992 dan α = 0,040, artinya adanya peningkatan suhu

tanah di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab meningkatnya produksi jeruk

keprok tawangmangu.

Semakin rendah suhu tanah maka total populasi dan produksi jeruk keprok

tawangmangu cenderung menurun. Hal ini dikarenakan intensitas cahaya yang tinggi

akan membuat air dalam tanah lebih cepat mengalami penguapan, sehingga suhu

tanah akan meningkat. Suhu tanah optimal untuk pertumbuhan dan produksi jeruk

keprok berkisar antara 25-30oC. Suhu tanah yang rendah akan berakibat absorpsi air

Page 72: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dan unsur hara terganggu, karena transpirasi meningkat. Apabila kekurangan air ini

terjadi terus menerus tanaman akan rusak. Hubungan suhu tanah yang rendah dengan

dehidrasi dalam jaringan tanaman adalah apabila suhu tanaman rendah viskositas air

naik dalam membran sel, sehingga aktivitas fisiologis sel-sel akar menurun dan akar

tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik (Dewanti, 2009).

Kelembapan tanah tertinggi terdapat pada ketinggian 1201-1750 m dpl

dengan kelembapan tanah 75,28%, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan

kelembapan tanah 70,67%, dan ketinggian 501-900 m dpl dengan kelembapan tanah

64,99%. Populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu dari yang tertinggi secara

berturut-turut terdapat pada stasiun I, stasiun II, dan stasiun III. Populasi tanaman

jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan suhu tanah dengan nilai r = -1

dan α = 0,008, artinya adanya peningkatan kelembapan tanah di suatu wilayah

menjadi salah satu penyebab menurunnya populasi tanaman jeruk keprok

tawangmangu. Produksi jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan suhu

tanah dengan nilai r = -0,976 dan α = 0,070, artinya adanya peningkatan kelembapan

tanah di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi jeruk

keprok tawangmangu.

Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam

tanah. Semakin tinggi ion H+ di dalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Nilai

pH berkisar antara 0–14. pH tanah tertinggi terdapat pada ketinggian 1201-1750 m

dpl dengan pH tanah 6,35, diikuti ketinggian 501-900 m dpl dengan pH tanah 5,95,

dan ketinggian 901-1200 m dpl dengan pH tanah 5,77 dapat dilihat pada lampiran 9.

Page 73: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu dari yang tertinggi secara berturut-

turut terdapat pada stasiun I, stasiun II, dan stasiun III. Populasi tanaman jeruk keprok

tawangmangu berkorelasi terbalik dengan pH tanah dengan nilai r = -0,608 dan α =

0,292 artinya adanya peningkatan pH tanah di suatu wilayah menjadi salah satu

penyebab menurunnya populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Produksi jeruk

keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan pH tanah dengan nilai r = -0,976

dan α = 0,070, artinya adanya peningkatan pH tanah di suatu wilayah menjadi salah

satu penyebab menurunnya produksi jeruk keprok tawangmangu.

pH tanah yang cocok untuk budidaya tanaman jeruk keprok adalah 5,5–6,5

dengan pH optimum 7 yaitu bersifat netral. Hasil pertumbuhan dan produksi optimal

tanaman jeruk keprok dapat diperoleh pada pH 6 (Simatupang, 2009). pH tanah pada

ketinggian 1201-1750 m dpl lebih tinggi dibandingkan pada ketinggian 501-900 m

dpl dan 901-1200 m dpl. Hal ini berkaitan dengan perlakuan pemberian pupuk

organik dengan dosis yang besar, sehingga dapat meningkatkan pH tanah dan juga

menghasilkan zat pengatur tumbuh untuk merangsang pertumbuhan dan produksi

tanaman. Menurut Rija et al. (2007), pemberian bahan organik dengan dosis yang

tinggi akan meningkatkan pelepasan kation ke dalam larutan tanah, sehingga cukup

untuk meningkatkan pH tanah dan akibatnya muatan permukaan negatif menjadi

lebih besar. pH tanah pada stasiun I sebesar 5,95 diikuti dengan kenaikan populasi

dan produksi jeruk keprok tawangmangu, sebaliknya di stasiun III dengan pH tanah

6,35 diikuti dengan penurunan populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu.

Page 74: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Wilayah pegunungan memiliki curah hujan lebih tinggi dengan suhu lebih

rendah, sehingga kecepatan penguraian BO dan pelapukan mineral berjalan lambat.

Oleh sebab itu, di wilayah pegunungan keadaan tanahnya relatif lebih subur, kaya

BO, dan unsur hara jika dibandingkan dengan tanah di dataran rendah (Duryat, 2008).

Kandungan BO tertinggi terdapat pada ketinggian 1201-1750 m dpl dengan

kandungan BO tanah 10,28%, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan kandungan

BO tanah 9,4%, dan ketinggian 501-900 m dpl dengan kandungan BO tanah 6,05%.

Kenaikan kandungan BO tanah umumnya diikuti dengan kenaikan

C-organik tanah. Kandungan C-organik tertinggi terdapat pada ketinggian 1201-1750

m dpl dengan kandungan C-organik 5,96%, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl

dengan kandungan C-organik 5,45%, dan ketinggian 501-900 m dpl dengan

kandungan C-organik 3,51%. Populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu

berkorelasi terbalik dengan BO dan C-organik dengan nilai r = -0,972 dan α = 0,076

artinya adanya peningkatan BO dan C-organik di suatu wilayah menjadi salah satu

penyebab menurunnya populasi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Produksi jeruk

keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan BO dan C-organik dengan nilai

r = -0,999 dan α = 0,014, artinya adanya peningkatan BO dan C-organik di suatu

wilayah menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi jeruk keprok

tawangmangu.

Ketersediaan hara tanah meliputi kadar N, P2O5 tersedia, dan K2O tertukar.

Kandungan N dari yang tertinggi terdapat pada ketinggian 901-1200 m dpl dengan

kandungan N 0,38%, diikuti ketinggian 1201-1750 m dpl dengan kandungan N

Page 75: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

0,23%, dan ketinggian 501-900 m dpl dengan kandungan N 0,22%. Populasi tanaman

jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan kandungan N dengan nilai

r = -0,142 dan α = 0,455, artinya adanya peningkatan kandungan N di suatu wilayah

menjadi salah satu penyebab menurunnya populasi tanaman jeruk keprok

tawangmangu. Produksi jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan

kandungan N dengan nilai r = -0,330 dan α = 0,393, artinya adanya peningkatan

kandungan N di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi

jeruk keprok tawangmangu.

Menurut Tim Balitbang Pertanian (2005), apabila kandungan N < 0,1 %

tergolong sangat rendah, 0,1-0,2 % tergolong rendah, 0,21-0,5 % tergolong sedang,

0,51-0,75 % tergolong tinggi, dan > 0,75 % tergolong sangat tinggi. Kandungan N di

ketiga stasiun tergolong sedang, sehingga cukup bagus untuk pertumbuhan dan

produksi jeruk keprok tawangmangu. Hara N merupakan salah satu hara makro yang

menjadi pembatas utama produksi tanaman, baik di daerah tropis maupun di daerah-

daerah beriklim sedang. Kekurangan N sering menjadi faktor pembatas pertumbuhan

dan produksi tanaman. Aplikasi N biasanya memberi reaksi yang cepat. Hal ini

terlihat pada peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanah

kekurangan N mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil, daun

kuning, perkembangan buah tidak sempurna, sehingga sering kali masak sebelum

waktunya (Delvian, 2006 dalam Suwandi, 2009). Kandungan N pada stasiun I sebesar

0,22% diikuti dengan kenaikan populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu,

sebaliknya di stasiun III dengan kandungan N 0,23% diikuti dengan penurunan

populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu.

Page 76: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Penigkatan kandungan P2O5 umumnya diikuti kenaikan unsur P. Kandungan

P2O5 tersedia tertinggi terdapat pada ketinggian 901-1200 m dpl dengan kandungan

P2O5 18,66 ppm, diikuti ketinggian 1201-1750 m dpl dengan kandungan P2O5 16,94

ppm, dan ketinggian 501-900 m dpl dengan kandungan P2O5 16,24 ppm. Populasi

tanaman jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan kandungan P2O5

dengan nilai r = -0,363 dan α = 0,382, artinya adanya peningkatan kandungan P2O5

di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab menurunnya populasi tanaman jeruk

keprok tawangmangu. Produksi jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik

dengan kandungan P2O5 dengan nilai r = -0,535 dan α = 0,320, artinya adanya

peningkatan kandungan P2O5 di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab

menurunnya produksi jeruk keprok tawangmangu.

Menurut Tim Balitbang Pertanian (2005), apabila kandungan P2O5 < 10 ppm

tergolong sangat rendah, 10-15 ppm tergolong rendah, 16-25 ppm tergolong sedang,

26-35 ppm tergolong tinggi, dan > 35 ppm tergolong sangat tinggi. Kandungan P2O5

tersedia di ketiga stasiun penelitian tergolong sedang. Hal tersebut menandakan

bahwa tanah di wilayah tersebut cukup subur, sehingga tanaman jeruk keprok mampu

tumbuh dan berproduksi di wilayah tersebut. Hara P adalah unsur hara yang tidak

mudah bergerak (immobile) dalam tanah. Hara P di tanah tersedia dalam jumlah

cukup bagi tanaman, tetapi karena sifatnya dinamis, bergantung pada reaksi tanah,

sebagian terikat atau terfiksasi oleh oksida dan mineral liat membentuk Al, Fe, dan

Ca-P atau oleh BO. Kekurangan P menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat

akibat terganggunya perkembangan sel dan akar tanaman, metabolisme karbohidrat,

Page 77: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dan transfer energi (Widiastuti, 2011). Kandungan P2O5 tersedia pada stasiun I

sebesar 16,24 ppm diikuti dengan kenaikan populasi dan produksi jeruk keprok

tawangmangu, sebaliknya di stasiun III dengan kandungan P2O5 tersedia 16,94 ppm

diikuti dengan penurunan populasi dan produksi jeruk keprok tawangmangu.

Penigkatan kandungan K2O umumnya diikuti kenaikan unsur K. Kandungan

K2O tertinggi terdapat pada ketinggian 1201-1750 m dpl dengan kandungan K2O 0,31

me %, diikuti ketinggian 901-1200 m dpl dengan kandungan K2O 0,29 me %, dan

ketinggian 501-900 m dpl dengan kandungan K2O 0,26 me %. Populasi tanaman

jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan kandungan K2O dengan nilai

r = -1 dan α = 0,009, artinya adanya peningkatan kandungan K2O di suatu wilayah

menjadi salah satu penyebab menurunnya populasi tanaman jeruk keprok

tawangmangu. Produksi jeruk keprok tawangmangu berkorelasi terbalik dengan

kandungan K2O dengan nilai r = -0,986 dan α = 0,053, artinya adanya peningkatan

kandungan K2O di suatu wilayah menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi

jeruk keprok tawangmangu.

Menurut Tim Balitbang Pertanian (2005), apabila kandungan K < 0,1 me %

tergolong sangat rendah, 0,1-0,3 me % tergolong rendah, 0,4-0,5 me % tergolong

sedang, 0,6-1 me % tergolong tinggi, dan > 1 me % tergolong sangat tinggi.

Kandungan K2O pada stasiun I dan II tergolong rendah, sedangkan pada stasiun III

tergolong sedang. Kekurangan K mempengaruhi sistem perakaran, tunas, dan

pembentukan pati (Silalahi et al., 2010; Delvian, 2006 dalam Suwandi, 2009).

Page 78: Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu DI KECAMATAN ... · mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dengan populasi dan produksi tanaman jeruk keprok tawangmangu. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Terdapat 2 kelompok tanaman jeruk keprok tawangmangu yaitu tanaman induk

dan tanaman baru.

a. Populasi tanaman induk cenderung lebih rendah, diameter batang, dan tinggi

tanaman lebih tinggi dibandingkan tanaman baru.

b. Tanaman induk tersebar di wilayah dengan elevasi tinggi terutama di

Gondosuli dan Kalisoro, sedangkan tanaman baru cenderung tersebar di

wilayah dengan elevasi rendah terutama di Nglebak dan Tawangmangu.

2. a. Total populasi, produksi buah, dan produktivitas jeruk keprok tawangmangu

tertinggi di Nglebak.

b. Populasi jeruk keprok tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan intensitas

cahaya, kelembapan udara, kelembapan tanah, dan K2O tertukar, sedangkan

produksi jeruk keprok tawangmangu berkorelasi sangat erat dengan suhu

udara, intensitas cahaya, suhu tanah, C-organik, dan BO.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang karakter tanaman induk dan

tanaman baru baik dari segi agronomi, taksonomi, dan molekuler.

2. Perlu dilakukan penelitian tentang interaksi antara tanaman jeruk dengan

komoditas lainnya dalam rangka pengembangan sistem tumpangsari yang baik.

3. Tanaman induk dan tanaman baru masih memiliki potensi yang bagus, namun

populasinya rendah sehingga perlu dikembangkan lagi melalui berbagai

pendekatan oleh berbagai pihak terkait.