lensa dan cermin
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini , mahasiswa di harapkan :
1. Mampu menentukan jarakfokusdanjari-jarikelengkunganlensa.
2. Mampu menentukan indeks bias lensadanzatcair.
1.2. Alat-Alat
a. Lensa
b. Loupe
c. Jangkasorong
d. Jarumberbentukgarpu
e. Statif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TeoriPenunjang
Jarakantara D
danpusatoptikpadakedudukantersebutsamadenganfokuslensatersebut(f).
Bilacermindatardiambildarikedudukan D di atasmaka di dapatpersamaan :
R1 …………….(1)
Dimana :
R1 = jari-jarilensakelengkunganpermukaan
P = jarakdari D kepusat optic lensa.
Bilapusatpermukaankelengkunganatasdanbawahsamamaka :
R1 = R1 .R2 = R2
Makadiperoleh :
n = …………..(2)
dimana :
R2 = jari-jarilengkunganataslensa
n = Indeks bias lensa
Bila di atascermindiberizatcairkemudiandiletakkanlensa di atasnya,
makadenganmengaturkedudukan D seperti di atasdidapatpersamaan :
n’ = ………(3)
dimana :
f” = jarakfokuslensagabungan
n’ = Indeks bias zatcair
2.2. TeoriTambahan
2.2.1. Hukumpantulan
Sudutmasukialahsudutantarasinarmasukdangaris normal
padapermukaan yang
memantul.Sudutpantulialahsudutantarasinarpantuldangaris normal
padapermukaan.Padapemantulanolehcermindatar (pantulanspekular)
berlaku :
Sudutmasuksamadengansudutpantul.
Sinarmasuk, sinarpantuldarigaris normal terletakpadasatubidang.
2.2.2. Cermin
Cermindatar, dapatmembentukbayangantegak, samabesardenganobjek,
jarakbayangandaricerminsamadenganjarakobjekdaricermin.Bayanganinimaya,
artinyabayangantitikdapatditangkappadalayar,
karenacahayatidakberkorvergensipadaposisibayangan.
Cermin bola, titikfokusutamacermin bola adalahtitik F; padatitikinisinar-
sinar yang sejajardandekatpadasumbuutama xx
cerminterfokuskan.Titikfokusinibersifatnyatauntukcerminkonkaf (cekung),
danbersifatmayauntukcerminkonveks
(cembung).Titikiniterletakpadasumbuutama xx ditengah-tengahantarapusat
bola C dancermin.Besarbayangan yang di bentukcerminbola :
Perbesaran linear = =
Cermincekungdapatmembentukbayangannyatadanterbalikdariobjek
yang
jarakobjeknyalebihbesardarifokusutama.Jikaobjekterletakantarcermindantitikf
okusutama, bayangan yang terbentukbrsifatmaya, tegak, dandiperbesar.
Cermincembungselalumembentukbayanganmaya,tegakdandiperkecildar
iobjek yang terletak di depannya.
Dimana :
p = Jarakobjek, dihitungdaricermin
q = Jarakbayangan, dihitungdaricermin
f = jarakfokuscermin
Sebagaitambahan :
p dihitungpositifbilaobjekberada di depancermin
q dihitungpositifbilabayangannyata,berada di depancermin
q dihitung negative bilabayanganmaya, berada di belakangcermin
R dan f adalahpositifuntukcermincekungdan negative
untukcermincembung.
2.2.3. Kacapembesar
Suatubendatampakbesarataukecilbergantungpadabesarataukecilnyabay
angan yang terbentukpada retina, sedangkanbesarbayangan yang
terbentukpada retina bergantungpadabesarsudut yang
dibentukolehsinardatangdengansumbulensa.Lensa yang
dipergunakanuntukmaksudiniadalahlensapembesar.
Suatulensaokuleradalahsuatulensapembesar yang
dipergunakanuntukmengamatibayangan yang dibentukolehlensa-lensa di
depannyadalamsuatu system
optik.Okuleriniterdiridaridualensaplanokonveksdenganjarakfokus yang
samadanterpisahkanoleh 2f/3. Benda yang diamatiterletakpada I,
danbayanganakhiradapadajaraktakterhingga.Karenadalam system
iniadaempatpermukaan,aberasidapatdiperkecil.
Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana
pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu
kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin
dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
2.2.4. Mata
Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari
Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang
terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa
mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan
lensa. Cairan ini dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke
mata diatur oleh pupil.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian
belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di
retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik.
Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda
kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan
benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat
menyesuaikan dengan objek yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu
difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu berubah-ubah untuk
menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri
terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi mata.
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik
dekat mata (punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di
titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata
disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak
ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak
baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.
Adapun titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut
titik jauh mata (punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada
di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh
mata normal adalah di titik tak hingga (~).
2.2.5. Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang
hanya menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas.
Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat
optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh dengan
membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan
mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif).
lensa yang dekat dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan
lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih
besar daripada jarak fokus lensa objektif.
Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara
titik Fob dan 2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalahI1 yang
berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini
bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1akan menjadi benda bagi
lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik
fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan
terbentuk bayangan akhirI2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang
terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa
objektif dan sob adalah jarak objek di depan lensa objekti
Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat
mata (untuk mata normal sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa
okuler.Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif
dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
2.2.6. Teropong bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat
secara langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk
melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada
teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa
okuler (fob > fok). Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar
tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama
berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa objektif harus
terletak di titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau
jarak antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus
lensa okuler.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
Persipan Percobaan
1. Meletakkancermindatar di M.
2. Meletakkanlensa di atascermindatar.
3. Mengusahakanujungjarumberadapadasumbuutamalensa.
4. Mengaturkedudukanjarumsehinggadiperolehbayangansamabesardenganj
arum (mataberada di sumbuutamalensadanpakailah loupe).
5. Mencatatjarakantara D danpusatoptiklensa.
6. Membalikkedudukanlensa (bertanda R1 dan R2).
7. Mengulangipercobaan 3 sampaidengan 5 dalamkeadaaninibeberapa kali
(ditentukanolehasisten).
8. Mengambilcermindanmelakukanpengamatan no 1 sampaidengan 7
untukbeberapa kali (ditentukanolehasisten).
9. Mengambillensa, meletakkancermin di
atasmejadanmenetesidenganzatcair, kemudianmeletakkanlagi di
ataslensatersebut di ataszatcair.
10. Melakukanpercobaan 2 sampaidengan 7 untukkeadaanini.
BAB IV
ANALISA DATA
4.1. Data Pengamatan
Diketahui data P (jarak antara benda dan Lensa)
No P1P2
1 18,2 17,3
2 18,2 18,7
3 18,2 18,3
4 17,1 18,0
Rata-rata 17,65 18,08
2.Pengamatan Benda dengan Lensa
No P1 P2
1 11,9 9,4
2 11,9 9,3
3 11,7 9,3
4 11,6 9,2
Rata-rata 11,78 9,3
3. Pengamatan Benda dengan Cermin, Lensa dan Air
No P1 P2
1 20,1 20,6
2 20,1 20,6
3 20,3 20,5
4 20,2 20,6
Rata rata : 20,1 20,6
VI. PERHITUNGAN (TUGAS AKHIR)
1. Menghitung jarak focus Lensa
a. Pengamatan Benda dengan Cermin dan Lensa
Diketahui : P : 17,65maka S: adalah 17,65dan S’ pun adalah 18,08, maka f :
Simpangan :
b. Pengamatan Benda dengan Lensa
Diketahui : P : 10.4 maka S: adalah 17,65dan S’ adalah 18,08, maka f :
Simpangan :
c. Pengamatan Benda dengan Cermin, Lensa dan Air
= 10,17
Simpangan : = 0,75
2. Jari- jari kelengkungan Lensa
Diketahui : P= 10.4, f = 5.2
R = P x f
f- P
= 1 = 1 + 1
f R P
= 1 = 1 + 1
R f P
= 1 = 1 + 1
R 5.2 10.4
= 1 = 3
R 10.4
R = 3.47
Karena P1 dan P2 sama maka R1 dianggap sama dengan R2
3. Indeks Bias Lensa
Diketahui : f= 5.2, n1= 1, R1 =3.47, R2= 3.47
1 = n2 – 1 1 + 1
5.2 1 3.47 3.47
1 = n2 – 1 x 2
5.2 1 3.47
1 x 3.47= 2n2 - 2
5.2
2n2 =(1 x 3.47) +2
5.2
n2 = 2.67/2 = 1.34
Simpangan : (10.5-10.4) + (10.4-10.4) + (10.4-10.4) = 0.03
3
4. Indeks Bias Zat Cair
Diketahui : P= 10.5, f= 5.2, f’’ = 5.25
n’ = f(P - f ‘’)
(P- f)f’’
n’ = 5.2(10.5 – 5.25) = 0.98
(10.5- 5.20)5.25
5. Sumber Kesalahan
a. Pengamatan mata, hal ini dapat terjadi karena boleh jadi kesalahan dalam
melihat ukuran bayangan, boleh jadi dianggap sama padahal bias saja belum
sama.
b. Kualitas Lensa, lensa yang tergores atau pecah dapat mempengaruhi
ketepatan dalam melihat bayangan benda, semakin baik lensa maka
semakin jelas bayangan yang ditimbulkan.
c. Klem dan statif, sebaiknya digunakan yang masih baik, karena klem yang
kurang baik menjadikan posisi benda menjadi tidak stabil, sehingga
mempengaruhi pengukuran.
VI. DAFTAR PUSTAKA
www.its.bldrdoc.gov refractive index
www.mediabelajaronline.blogspot.com
www.aktifisika.wordpress.com
www.sidikpurnomo.net
www.wikipedia.com
LAMPIRAN
1. Terangkan mengapa P pada gambar.2 sama dengan f darilensa.
2. Dimanakah titk optic lensa gabungan pada rumus (2) petunjuk pada pertanyaan
1 bayangan yang terjadi dari pembiasan seluruh lensa. Pada rumus (2) petunjuk
pada pertanyaan 1 bayangan yang terjadi dari pembiasan seluruh lensa. Pada
rumus (1) bayangan yang terjadi dari pembiasan permukaan lensa bagian atas
dan pantulan oleh permukaan bawah lensa.
3. Pada rumus (3) terjadilensagabungandarilensa L dan lensa Planconcaf dari zat
cair dan pemantulan oleh cermin di bawah lensa.
Jawaban.
1. Karena sesuai dengan sifat lensa yang membuat pantulan belok ke lensa semua
dengan jarak fokus lensa, sehingga jarak antara D dan pusat optic pada
kedudukan tersebut adalah sama denganjarak fokus (f).
2. Persamaan (2) lensa optic gabungan. Lensa di dapatkan dari jari-jari lensa yang
dihitung menggunakan jangka sorong dan hasilnya dibagi dua sehingga pada
persamaan (2) angka 2 yang menyatakan perbandingan lurus ½ hasil jari-jari
perhitungan gabungan lensa.
3. Pada persamaan (3) yaitu n’= memperlihatkan adanya gabungan lensa
yang terlihat dari f” yang berarti bayangan yang berasal dari lensa bayangan
sebelumnya f’ dan n’ menunjukkan bahwa lensa gabungan ini menggunakan zat
cair atau cermin.
FUNGSI CERMIN
Dalam sebuah cermin bidang, berkas sinar yang sejajar mengalami perubahan arah secara
keseluruhan, tapi masih tetap sejajar; bayangan terbentuk di sebuah cermin bidang merupakan
bayangan maya, yang besarnya sama dengan objek aslinya. Ada pula cermin lengkung, dimana
seberkas cahaya sejajar menjadi seberkas cahaya yang konvergen, yang sinarnya berpotongan
dalam fokus (titik imagi) cermin. Yang terakhir adalah cermin cembung, dimana sebuah sinar
yang sejajar menjadi tersebar (divergen), dengan sinar tersebar dari sebuah titik perpotongan "di
belakang" cermin. Kekurangan dari lensa cekung yang berbentuk bola serta cermin cembung
adalah tak bisa mengfokuskan sinar sejajar ke sebuah titik tunggal dalam kaitan dengan lanturan
(aberasi) sferis. Fungsi cermin pada percobaan ini sebagai pembentukbayangan yang terbentuk
pada lensa
FUNGSI LENSA Lensa cembung (lensa konveks) L e n s a c e m b u n g a d a l a h l e n s a k o n v e r g e n y a n g b e r s i f a t m e n g u m p u l k a n s i na r . S e l a i n i t u , l e n s a c e m b u n g j u g a m e r u p a k a n l e n s a + k a r e n a d ap a t mengumpulkan bayangan yang bisa ditangkap layar dan nyata. Kombinasi l e n s a c e m b u n g y a i t u : b i k o n v e k s ( c e m b u n g - c e m b u n g ) d a n p l a n k o n v e k s (cekung cembung).Sinar-sinar utama pada lensa cembung adalah sbb :
1. S i n a r d a t a n g s e j a j a r p a d a s u m b u u t a m a l e n s a d i b i a s k a n m e l a l u i titik fokus aktif F
2. S i n a r d a t a n g m e l a l u i t i t i k f o k u s p a s i f F dibiaskan sejajar sumbuutama.c ) S i n a r d a t a n g m e l a l u i t i t i k p u s a t o k t i k O d i t e r u s k a n t a n p a m e m b i a s . Bayangan yang dibentuk adalah: nyata, terbalik, dan diperbesar
Lensa cekung (lensa – atau konkaf ) L e n s a c e k u n g d i s e b u t j u g a s e b a g a i l e n s a d i v e r g e n y a n g be r s i f a t menyebarkan sinar. Selain itu, lensa cekung juga merupakan lensa -, karena tidak dapat membentuk bayangan yang bisa ditangkap layar dan memiliki h a r g a f o k u s n e g a t i f . K o m b i n a s i l e n s a c e k u n g y a i t u : b i k o n k a v ( c e k u n g -cekung), plankonkav (datar cekung), dan konvek konkav (cembung cekung).Sinar-sinar utama pada lensa cekung:a ) S i n a r d a t a n g s e j a j a r s u m b u u t a m a d i b i a s k a n s e o l a h - o l a h b e r a s a l dari titik fokus aktif F1. b ) S i n a r d a t a n g s e o l a h - o l a h m e n u j u k e t i t i k f o k u s p a s i f F2dibiaskan
FUNGSI LUP
Sebagaimana namanya, lup memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana So < f.