menentukan fokus lensa
DESCRIPTION
Praktikum Fisika DasarTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
MENENTUKAN FOKUS LENSA
Disusun Oleh :
Nama : -- Farida Utami (141810301038)
– Elok Puspitasari (141810301041)
– Ainul Avida (141810301042)
Kelompok :Jum’at shift 2 / II
Jurusan : Kimia
Tanggal : 31 Oktober 2014
Asisten : Ingkan Nurma
LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias.Lensa
terdiri dari 2 jenis, yaitu lensa cembung (konveks) dan lensa cekung (konkaf).
Setiap lensa mempunyai jarak focus yang berbeda, sehingga perlu melakukan
penelitian untuk menentukan jarak focus lensa tersebut.
Lensa adalah peralatan sangat penting dalam kehidupan manusia.Banyak
kejadian sehari-hari yang dapat dijelaskan dengan konsep pembentukan bayangan
oleh lensa, terutama berhubungan dengan optic.Contoh sederhana yang sering
dijumpai adalah aplikasi lensa pada kacamata.Selain itu juga diterapkan pada
teropong, mikroskop, lup, dan lainnya.
Pada percobaan menentukan lensa kali ini yaitu menentukan focus lensa
cembung dan focus lensa cekung. Pada lensa cembung dilakukan dua percobaan
yaitu dengan menggeser benda dan letak lensa tetap serta menggeser lensa dan
bendanya tetap. Pada penentuan focus lensa cekung, lensa cekung ditempatkan
diantara lensa cembung dan layar, dengan diharapkan bayangan lensa cembung
menjadi benda bagi lensa cekung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil rumusan masalah
yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh letak benda terhadap bayangan yang dibentuk
lensa cembung?
2. Bagaimanakah pengaruh letak lensa cembung terhadap bayangan yang
dibentuk?
3. Bagaimanakah perbandingan bayangan yang dibentuk lensa cembung dan
lensa cekung?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan praktikum menentukan fokus lensa ini adalahsebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh letak benda terhadap bayangan yang dibentuk lenssa
cembung.
2. Mengetahui pengaruh letak lensa cembung terhadap bayangannya.
3. Mengetahui perbandingan bayangan yang dibentuk lensa cembung dan
lensa cekung.
1.4 Manfaat
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali berkaitan dengan konsep lensa namun
kita jarang menyadarinya.Seperti dalam pembuatan alat optic, misalnya kacamata,
kamera, teloskop, maupun lup. Dalam pembuatan alat optic tersebut sangat
diperlukan penentuan focus lensa agar dapat berfungsi dengan semestinya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Lensa tipis biasanya berbentuk lingkaran, dan kedua permukaannya
melengkung.Kedua permukaan bisa berbentuk cekung, cembung, atau
datar.Keutamaan lensa ialah membentuk bayangan benda. Jika berkas-berkaas
yang pararel dengan sumbu lensa (garis lurus yang melewati pusat lensa dan tegak
lurus terhadap kedua permukaannya) jatuh pada lensa tipis, maka akan difokuskan
pada satu titik yang disebut titik focus, F. titik focus merupakan titik bayangan
untuk benda pada jarak tak terhingga dari sumbu utama (Giancolli, 2001).
Lensa dibagi menjadi dua jenis yaitu cembung (+) dan lensa cekung
(-).Lensa-lensa ini mempunyai perbedaan. Lensa cembung merupakan lensa
konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar, sedangkan lensa cekung
merupakan lensa divergen yang sifatnya menyebarkan sinar(Supramono,2000).
Lensa memiliki bagian-bagian penting. Permukaan lensa depan berupa
suatu busur lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang berupa suatu
busur lingkaran tentu saja mengikuti persamaan lingkaran dan memiliki radius
kelengkungan (R)(Zemansky,1994).
Lensa yang memiliki permukaan datar dianggap memiliki radius
kelengkungan yang besarnya tak terhingga, lensa juga memiliki pusat
kelengkungan dan titik fokus. Pusat optik adalah titik dimana lensa dimana
berkas sinar yang melalui titik akan diteruskan tanpa dibiaskan, fokus utama (F)
adalah dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan. Jarak fokus pada lensa
merupakan jarak antara pusat optik dan fokus utama lensa(Sutrisno,1979).
Lensa cembung adalah lensa yang kelengkungan bagian luarnya
memantulkan cahaya (divergen atau negatif).
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus.
2. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-
olah berasal dari titik itu juga(Soedojo,1992).
Gambar 2.1 Sinar Istimewa Lensa Cembung
(Sumber: Fisika Dasar, 2014)
Lensa cekung adalah kelengkungan bagian dalamnya yang memantulkan
cahaya (konvergen atau positif).
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan melalui titik itu
juga(Soedojo,1992).
Gambar 2.2 Sinar Istimewa Lensa Cekung
(Sumber: Fisika dasar, 2014)
Pengaplikasian praktikum menentukan focus lensa terhadap studi kimia
yaitu ketika di laboratorium, saat menggunakan mikroskop. Mikroskop berguna
untuk melihat jasad-jasad renik yang tak terlihat oleh mata telanjang.Dalam kimia,
mikroskop digunakan untuk mengamati molekul-molekul suatu zat agar dapat
terlihat.
BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum menentukan fokus
lensa yaitu sebagai berikut:
1. Sumber cahaya dan perlengkapannya 1 set yang digunakan sebagai bahan
percobaan.
2. Lensa cembung, lensa cekung, cermin cekung berfungsi sebagai alat
penglihtan atau sebagai medium untuk melihat.
3. Layar berfungsi untuk menunjukkan bayangan yang dihasilkan oleh
cahaya.
4. Mistar berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang.
3.2 Desain Percobaan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan rangkaian percobaannya adalah
sebagai berikut:
1. Sumber cahaya dan perlengkapannya, lensa cembung tetap.
Gambar 3.1 Rangkaian percobaan
(Sumber:Praktikum Fisika Dasar,2014)
2. Pergeseran lensa cembung sedangkan obyek /benda tetap.
Gambar 3.2 Rangkaian percobaan
(Sumber:Praktikum Fisika Dasar,2014)
3. Pada lensa cekung
Gambar 3.3 Rangkaian percobaan
(Sumber:Praktikum Fisika Dasar,2014)
4. Pada lensa cekung dengan layar digeser-geser
Gambar 3.4 Rangkaian percobaan
(Sumber:Praktikum Fisika Dasar,2014)
3.3 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja praktikum menentukan fokus lensa ini adalah:
3.3.1 Menetukan jarak fokus lensa cembung (bikonvek) dengan metode:
3.2.1.1 Pergeseran objek / benda sedangakan lensa cembung tetap
1. Lensa fokus pertama (F) atau fokus lensa kedua (F’) ditentukan terlebih
dahulu. Ditanyakan pada asisten.
2. Benda diletakkan pada jarak antara F dengan lensa. Dicatat jaraknya.
3. Bentuk bayangan yang terjadi pada posisi 2 didapatkan dan dicatat
jaraknya diukur dari lensa.
4. Point 2 dan 3 diulangi sebanyak 3 kali.
5. Benda diletakkan diantara F dan 2 kali F dan dicatat jaraknya dari lensa.
6. Bentuk bayangan pada point 5 didapatkan dan dicatat jaraknya dari lensa.
7. Point 5 dan 6 diulangi sebanyak 3 kali.
8. Benda diletakkan pada jarak yang lebih jauh dari 2 kali F dan dicatat
jaraknya dari lensa.
9. Bentuk bayangan yang terjadi pada point 8 didapatkan dan dicatat
jaraknya diukur dari lensa.
10. Point 8 dan 9 diulangi sebanyak 3 kali.
3.3.1.2 Pergeseran lensa cembung sedangkan objek / benda tetap
1. Peralatan disusun dilandasa optis yang telah disediakan. Tentang
kedudukan benda dan layar ditanyakan pada asisten.Kemudian dicatat
kedudukan benda dan layar (L).
2. Benda digeser sepanjang landasan optis, sehingga diperoleh bayangan yang
jelas (nyata, terbalik dan diperbesar) di layar. Posisi pertama tersebut dicatat
(H2), diulangi 3 kali pengukuran.
3. Lensa digeser kembali, sehingga diperoleh bayangan yang jelas (nyata,
terbalik dan diperkecil), posisi kedua dicatat (H1), diulangi 3 kali pengukuran.
4. Didapatkan nilai H yaitu: H = H1 – H2
3.3.2 Menentukan jarak fokus lensa cekung
1. Peralatan disusun dilandasan optis yang telah disediakan, didapatkan
bayangan yang jelas pada layar, jarak antara lensa cembung dan layar
dicatat (V1).
2. Sebuah lensa cekung diletakkan diantara lensa cembung dan layar.
3. Layar digeser hingga diperoleh bayangan yang jelas. Jarak antara lensa
dan layar dicatat (V2) dan jarak antara lensa cembung dan lensa cekung
(d).
3.4 Metode Analisis
Adapun metode analisis yang digunakan dalam praktikum menentukan
fokus lensa yaitu sebagai berikut:
A. Menentukan jarak focus lensa cembung (bikonvek) dengan metode:
A1. Pergeseran obyek/benda sedangkan lensa cembung tetap
F= s . s 's+s '
Keterangan: f = focus lensa cembung (cm)
S = jarak benda diukur dari lensa (cm)
S’= jarak bayangan diukur dari lensa (cm)
Dimana untuk mencari:
∆fn= ¿s '
s+s '∨¿2 ¿|∆sn| |¿
ss+s '
∨¿2 ¿|∆sn’|
Untuk : ∆sn =12
nst
∆sn’= 12
nst
Keterangan : n= urutan percobaannya ( hasil/datanya)
I= ∆ ff
x 100 %
K = 100 % - I
x
f
Ap= 1-log ∆ ff
Fn = (fn ± ∆ fn) satuan
A2. Pergeseran lensa cembung sedangkan obyek / benda tetap
a. Cara perhitungan
Fp = L2−H 2
4 L
Keterangan : fp= focus lensa cembung (cm)
L= jarak antara benda dan layar (cm)
H= jarak antara kedudukan (cm)
∆ L=√ Σ (ln−L )2
n (n−1 )
∆ H=√ Σ ( Hn−H )2
n (n−1 )
Δ fp=√( ∂ fp∂ L )
2
( ∆ L )2+( ∂ fp∂ H )
2
(∆ H )2
Δ fp=√( L2−H 2
4 L )2
(∆ L )2+(−H2 L )
2
(∆ H )2
I= ∆ fpfp
x 100 %
K = 100 % - I
Ap= 1-log ∆ fpfp
f p = (fp ± ∆ fp) satuan
b. Cara grafik
R=∆ y∆ x
=( ymaks− ymin)(xmaks−xmin)
=…
Dimana: y= L2−H 2
X= 4L
F = ∆(L¿¿2−H2)
∆(4 L)¿
2..Menentukan jarak focus lensa cekung (bikonkaf)
1fn
= 1
v 2 =
1v 1−d
= v 1.v2−d . v2
v 1−v 2−d
∆vn= 12
nst
∆dn= 12
nst
∆v2.n = 12
nst
∆fn = ( ∂ fn∂ v 1 )
2
∨∆ v 1∨+( ∂ fn∂ v2 )
2
∨∆ v2∨+( ∂ fn∂ d )
2
∨∆ d∨¿
∆fn =
( −v 2v 1−v2−d )
2
∨∆ v 1∨+( v1−dv1−v 2−d )
2
∨∆ v2∨+( v2v1−v 2−d )
2
∨∆ d∨¿
I= ∆ fpfp
x 100 %
K = 100 % - I
Ap= 1-log ∆ fpfp
f p = (fp ± ∆ fp) satuan
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut:
A. Menentukan jarak focus lensa cembung (bikonvek) dengan metode :
Tabel 4.1 Fokus Lensa Cembung
No S ∆S S’ ∆S’ F ∆F I (%) K(%) AP F ± ∆F
1. 12 cm 0,05 cm4,8 cm
0,05 cm 4,8 cm0,05 cm
0,5 99,5 3(4,80 ± 0,05)
cm
Tabel 4.2 Benda diantara lensa dan focus (F)
Ruang F ∆F S ∆S S’ ∆S’ Sifat I K APF ± ∆F
I
4,8 0,05 4 0,44 - -Maya, tegak,
diperbesar0 100% 1
5 ± 0,05
4,8 0,05 3 0,44 - -Maya, tegak,
diperbesar0 100% 1
5 ± 0,05
4,8 0,05 4,5 0,44 - -Maya, tegak,
diperbesar0 100% 1
5 ± 0,05
Tabel 4.3 benda diantara F dan 2F
Ruang F ∆F S ∆S S’ ∆S’ Sifat I K AP F ± ∆F
II
4,8 0,05 6 0,882 355,89
7
Nyata, terbalik,
diperbesar
1,04 %
98,86 %
34,8 ± 0,05
4,8 0,05 7 0,882 195,89
7
Nyata, terbalik,
diperbesar
1,04 %
98,86 %
34,8 ± 0,05
4,8 0,05 9 0,882 165,89
7
Nyata, terbalik,
diperbesar
1,04 %
98,86 %
34,8 ± 0,05
Tabel 4.4 benda lebih jauh dari 2F
Ruang F ∆F S ∆S S’ ∆S’ Sifat I K AP F ± ∆F
III
4,80,05
15 0,557 9 0Nyata,
terbalik, diperkecil
1,04 %
98,86 %
34,8 ± 0,05
4,80,05
14 0,557 9 0Nyata,
terbalik, diperkecil
1,04 %
98,86 %
34,8 ± 0,05
4,80,05
13 0,557 9 0Nyata,
terbalik, diperkecil
1,04 %
98,86 %
34,8 ± 0,05
Tabel 4.5 Menggeser Lensa Cembung
No H ∆HH
L ∆LF
F ∆F I K APF ± ∆F
1 26 0,28926,5
40 05,61
5,775 0,178 3,14 96,86 25,8 ± 0,2
2 26,5 0,28926,5
40 05,61
5.611 0,178 3,14 96,86 25,8 ± 0,2
3 27 0,28926,5
40 05,61
5,444 0,178 3,14 96,86 25,8 ± 0,2
B. Menentukan Fokus LensaTabel 4.6 Fokus Lensa Cekung
No V1 ∆V1 V2 ∆V2 d∆d
FnFn
∆Fn I K APFn ± ∆Fn
1 14,5 0 2,5 0 12 0 0 0 0 0 100 % 2 -2 14,5 0 2,5 0 12 0 0 0 0 0 100 % 2 -3 14,5 0 2,5 0 12 0 0 0 0 0 100 % 2 -
4.2 Pembahasan
Pada praktikum menentukan focus lensa ini, kita menentukan focus lensa
cembung dan cekung.Pada percobaan lensa cembung dilakukan dengan 2 metode.
Metode pertama, dilakukan beda perlakuan jarak benda terhadap lensa.
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan data jika benda diletakkan di ruang satu
atau antara lensa dan focus (F) menghasilkan bayangan yang tidak ditangkap layar
yaitu maya, tegak, diperbesar. Jika benda diletakkan di ruang dua atau diantara F
dan 2F, menghasilkan bayangan yang terlukis pada layar dengan sifat nyata,
terbalik, diperbesar. Sedangkan jika diletakkan di ruang ketiga atau lebih jauh dari
2F, menghasilkan bayangan yang nyata, terbalik,diperkecil. Jadi, pada bayangan
yang dibentuk oleh lensa cembung akan semakin kecil jika bendanya semakin
jauh dari lensa.
Metode kedua dengan menggeser lensa dan posisi dan benda tetap
menunjukkan pengaruh lensa terhadap bayangan yang terbentuk.Semakin jauh
lensa dari layar maka bayangan yang terbentuk semakin kecil.Sebaliknya, jika
semakin dekat dengan layar maka bayangannya semakin besar pula.
Pada lensa cekung bayangan yang terbentuk selalu maya, tegak dan
diperkecil.Oleh sebab itu, untuk menghasilkan bayangna lensa cekung pada layar
menggunakan tambahan lensa cembung yang diletakkan dekat sumber cahaya.
Bayangan yang terbentuk oleh lensa cembung akan menjadi benda bagi lensa
cekung dan menghasilkan bayangan yang dapat ditangkap layar. Berbeda dengan
lensa cembung yang akan menghasilkan bayangan nyata ketik benda di ruang
kedua ataupun tiga.
Pada penentuan focus lensa cekung didapati kesalahan. Kesalahan tersebut
terletak ketika penentuan V1,V2 dan d. Seharusnya V1 didapatkan dari focus
jarak lensa cembung ke layar sebelum diletakkan lensa cekung. Kesalahan ini
mengakibatkan error ketika data dimasukkan ke dalam rumus, penyebutnya
menjadi nol.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pada lensa cembung, bila benda diletakkan di ruang satu menghasilkan
bayangan maya, tegak, diperbesar. Bila benda diletakkan di ruang dua
menghasilkan bayangan nyata, terbalik, diperbesar.Dan bila benda
diletakkan di ruang tiga menghasilkan bayangan nyata, terbalaik dan
diperkecil.
2. Pada lensa cembung, semakin jauh jarak benda dari lensa maka
bayangannya semakin kecil. Begitu juga sebaliknya, jika benda semakin
dekat dari lensa maka bayangannya semakin besar.
3. Pada lensa cembung terdapat tiga kemungkinan bayangan yaitu a)maya,
tegak, diperbesar, b)nyata, terbalik, diperbesar c)nyata,terbalik,diperkecil.
Sedangkan pada lensa cekung selalu terbentuk bayangan
maya,tegak,diperkecil.
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum menentukan focus lensa ini ditujukan kepada
praktikan. Praktikan diharapkan mempelajari dan memahami langkah kerja
sebelum praktikum agar tidak terjadi kesalahan pengukuran.Selain itu, praktikan
harus berhati-hati dalam menggunakan alat praktikum seperti lensa, agar tidak
terjadi kerusakan/pecah.
DAFTAR PUSTAKA
Giancolli. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Soedjoyo,P.1992.Azas-Azas Fisika Jilid Tiga Optika.Yogyakarta:Gajah Mada
University Press.
Supramono, Eddy, dkk. 2000. Fisika Dasar II. Malang: Universitas Negeri
Malang
Sutrisno,1979.Fisika Dasar Gelombang dan Optik.Bandung: ITB