lbm4 kb

21
SGD 10 LBM 4 STEP 1 1. Fertilitas: Kelahiran hidup terlepasnya bayi dari rahim ibu dengan tanda2 kehidupan, berteriak, bernafas. Mati stillbirthtidak masuk demografi 2. Revitalisasi Pengembalian fungsi awal program pengendalianangka kelahiran 3. BKKBN (badan kependudukan dan Keluarga berrencana nasional) tujuannya menggalakan program KB di Indonesia STEP 2 1. Perhitungan angka fertilitas? 2. Hubungan fertilitas dalam kehidupan? 3. Cara pengendalian dalam fertilitas? 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas? 5. Indikator yang mempengaruhi? 6. Fungsi BKKBN dalam mengendalikan fertilitas? 7. Apa program SDKI? 8. Mengapa terjadi stagnansi? 9. Hubungan fertilitas dengan demografi? 10. Program2 yg diberikan pemerintah? 11. Dampak peningkatan fertility? STEP 3 1. Pengertian fertilitas? Terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda2 kehidupan misal bernafas , jantung berdenyut, ( live birth ) DEFINIS FERTILITAS Hasil reproduksi yang nyata dari seorang perempuan /sekelompok perempuan yang dicerminkan oleh banyaknya kelahiran/anak yang dilahirkan.

Upload: ilham-prayoga-bakhri

Post on 28-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lbm4 KB

SGD 10

LBM 4

STEP 1

1. Fertilitas:Kelahiran hidup terlepasnya bayi dari rahim ibu dengan tanda2 kehidupan, berteriak, bernafas.Mati stillbirthtidak masuk demografi

2. RevitalisasiPengembalian fungsi awal program pengendalianangka kelahiran

3. BKKBN(badan kependudukan dan Keluarga berrencana nasional) tujuannya menggalakan program KB di Indonesia

STEP 2

1. Perhitungan angka fertilitas?2. Hubungan fertilitas dalam kehidupan?3. Cara pengendalian dalam fertilitas?4. Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas?5. Indikator yang mempengaruhi?6. Fungsi BKKBN dalam mengendalikan fertilitas?7. Apa program SDKI?8. Mengapa terjadi stagnansi?9. Hubungan fertilitas dengan demografi?10. Program2 yg diberikan pemerintah? 11. Dampak peningkatan fertility?

STEP 3

1. Pengertian fertilitas? Terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda2 kehidupan misal

bernafas , jantung berdenyut, ( live birth )

DEFINIS FERTILITAS

Hasil reproduksi yang nyata dari seorang perempuan /sekelompok perempuan yang

dicerminkan oleh banyaknya kelahiran/anak yang dilahirkan.

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita

Page 2: lbm4 KB

Suatu istilah yang digunakan dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah

anak yang benar-benar dilahirkan hidup.

kemampuan alami untuk memberikan keturunan. Sebagai ukuran, tingkat fertilitas adalah jumlah anak lahir per pasangan, orang, atau populasi

http://kamuskesehatan.com/arti/fertilitas/

2. Hubungan fertilitas dalam kehidupan?1. Ekonomi ; semakin baik kondisi ekonomi maka semakin mengharapkan jumlah anak

ideal maupun anak yg dilahirkan semakin besar2. Sosial ; semakin baik tingkat sosialnya semakin mengharapkan jumlah anak ideal

semakin sedikit3. Budaya: tidak terlalu signifikan dalam pertumbuhan penduduk

Tingkat jumlah kelahiran dalam kehidupan

Tingkat ekonomi; jumlah penduduk > ekonomi >

Jika tidak seimbang malnutrisi

Budaya: jumlah> mendalami budaya

Sosial: peledakan penduduk>tingkat kriminalitas tinggi

Masalah pekerjaan: jumlah> lapangan kerja sempit

Pendidikan; > fertilitas semakin turun tau KB

Produktifitas> mempengaruhi fertilitas

Hubungan fertilitas dalam kehidupan

Hubungan fertilitas dengan kesehatan reproduksi

Kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk dijaga pada masa-masa usia produktif,

hal ini dikarenakan alat reproduksi yang sehat sangat berhubungan dengan tingkat

fertilitas seseorang, walaupun dalam beberapa orang diketemukan kasus infertil. Pada

dasarnya reproduksi yang sehat akan melahirkan generasi yang sehat pula, sehingga

tingkat kesuburan (fertilitas) seseorang sangat terpengaruh dengan hal ini, karena akan

dapat menghasilkan keturunan yang baik.

Page 3: lbm4 KB

Hubungan fertilitas dengan pekerjaan

Tingkat kesuburan (fertilitas) juga sangat dipengaruhi oleh pekerjaan seseorang, karena

hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup seseorang. Tentunya ada

beberapa pekerjaan yang mendatangkan risiko-risiko tertentu yang akan membuat

seseorang tersebut menjadi mandul (infertil) atau daya kesuburanya menurun. Dalam

hal inilah seseorang akan mengalami suatu kedaan yang sulit, karena di satu sisi

manusia harus memenuhi kebutuhan hidup, tetapi di satu sisi dalam menjalankan

pekerjaan yang mereka lakukan, mereka harus menanggung risiko yang bahkan

mungkin sangat berat untuk sebagian orang yaitu kemandulan (infertil), karena faktor-

faktor dari pekerjaan yang dia lakukan.

Hubungan fertilitas dengan kependidikan

Pendidikan adalah suatu upaya pengembangan daya pemikiran seseorang untuk

menghasilkan suatu generasi yang berkualitas. Tentunya dalam hal ini sangat berkaitan

dengan tingkat kesuburan manusia itu sendiri untuk menghasilkan keturunan yang lebih

baik dan untuk menghasilkan generasi yang lebih baik pula. Melalui pendidikan inilah

manusia akan mengetahui pentingnya kesuburan, dan kesehatan reproduksi untuk dapat

menghasilkan keturunan, guna kelangsungan hidup jenisnya untuk menghindari

kepunahan.

Hubungan fertilitas dengan kependudukan

Masalah kependudukan merupakan masalah yang paling mendasar dalam suatu negara,

hal ini sangat berkaitan dengan angka fertilitas penduduk suatu negara untuk

menghasilkan keturunan, sehingga apabila laju pertumbuhan penduduk disini tidak

dikendalikan dengan baik, tentunya akan membawa dampak yang buruk bagi suatu

negara, karena dapat dimungkinkan terjadi peledakan penduduk dimana perekonomian

negara tidak akan sebanding dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah akibat

pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, akan mengakibatkan bencana nasional,

seperti : kelaparan, angka penganguran yang tinggi, tindak kriminal yang tinggi, dan

lain-lain.

Hubungan fertilitas dengan PUS (Pasangan Usia Subur)

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan (dalam hal ini terdiri dari laki-laki dan

perempuan) yang telah menginjak usia subur guna melangsungkan reproduksi untuk

Page 4: lbm4 KB

memperoleh keturunan. Pada saat ini sangat penting mengetahui tingkat kesuburan

masing-masing pasangan untuk mendapatkan keturunan yang baik demi kelangsungan

hidupnya dikemudian hari. Tingkat kesuburan seseorang sangat dipengaruhi oleh

beberapa factor, seperti : kelengkapan organ-organ reproduksi, pola konsumsi yang

baik, serta aktifitas atau kegiatan hidup seharí-hari, misalnya seperti bekerja. Untuk

itulah pada Pasangan Usia Subur ini tentunya memiliki masa tingkat kesuburan yang

baik untuk menghasilkan keturunan. Tetapi dalam hal ini pada beberapa negara menjadi

permasalahan yang Sangat berarti, karena di negara yang memiliki jumlah penduduk

usia muda yang berarti (tinggi) akan berdampak buruk, yaitu dengan terjadinya

peledakan penduduk, yang juga akan berdampak buruk pula pada segala aspek bidang

kependudukan dalam negara yang bersangkutan.

Physical Of Demografi

3. Hubungan fertilitas dengan demografi? Fertilitas dan mortalitas indikator negara Fertilitas (kelahiran) tdak dapat ditangani tidak seimbang dengan ekonomiledakan

penduduk angka kelaparan tinggi, tindak kriminal tinggi Usia (15-49), usia perkawinan pertama semakinmuda perkawinan panjang

fertilitas kemungkinan banyak anak panjang peningkatan proporsi kawin: pernikahan pertama 2 orang, pernikahan kedua 3 jumlah anak

meningkat status perkawinan.

Non demografi:

industrialisasi,: semankin banyak industri semakin butuh orang banyaksemakin banyak fertilitas

tidak mau fertilitas terjadi pekerja wannita

banyak orang yg punya anak karena income banyak

perpindahan, mudik meningkatan resiko kecelakaan

sosial ekonomi: ekonomi tinggi semakin banyak keinginan untuk punya anak, sosial: wanita karir cenderung membatasi keinginan punya anak

migrasi

urbanisasi

psikologi; banyak ank banyak rejeki

Page 5: lbm4 KB

faktor langsung: pendidikan tau manfaat KB

4. Cara pengendalian dalam fertilitas?- Penyebarluasan ttg KB penyuluhan - Pemberian sarana ttg keluarga berencana posyandu- Punya anak 3 misal 2 di tanggung, 1 dibayar sendiri, sma free

Menunda usia perkawinan Menjarangkan kehamilan Membesarkan keluarga

Mengakhiri masa kesuburan kontrasepsi

Fertilitas rendah; Memberikan tunjangan pada orang yg hamil 1 dan 2 Pendidikan tinggi Melahirkan sakit

Meningkatkan mutu pendidikan; memberantas buta huruf

Cara pengendalian dalam fertilitas

Menurunkan tingkat kelahiran, melalui usaha langsung dan tak

langsung. Secara langsung melalui kegiatan penyebar-luasan dan

penyediaan sarana Keluarga Berencana (KB) serta usaha

meningkatkan pengetahuan dan praktek KB. Usaha tidak langsung

melalui usaha mendorong keluarga melaksanakan NKKBS (Norma

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).

Menurunkan tingkat kematian, terutama anak-anak melalui bidang

kesehatan, pangan dan gizi, pendidikan, perumahan, penyediaan

air bersih dan kesehatan lingkungan.

Meningkatkan taraf hidup, yaitu meningkatkan umur rata-rata

penduduk Indonesia.

Penyebaran penduduk dan tenaga kerja yang serasi dan seimbang,

melalui transmigrasi, pembangunan daerah, kota dan desa,

pembangunan sarana perhubungan, dan pemerataan

pembangunan.

(http://rahma- com/2006/09/kebijaksanaan-pengelolaan-

kependudukan.html)

Page 6: lbm4 KB

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas?- Frekuensi senggama dalam satu minggu- Waktu senggama dalam masa subur- Usia produktif 15-35th- Cara fikir; bayak anak banyak rejeku penyuluhan, perubahan motivasi, - Keyakinan perbanyaklah anak

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk:

a. Faktor demografi, antara lain adalah: Struktur umur Struktur perkawinan Umur kawin pertama Paritas Disrupsi perkawinan Proporsi yang kawin

b. Faktor non demografi, antara lain adalah: Keadaan ekonomi penduduk Perbaikan status perempuan Tingkat pendidikan Urbanisasi dan industrialisasi.

Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas

Menurut Ida Bagoes Mantra (2004), terdapat sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas faktor-faktor demografi dan faktor-faktor non demografi. Faktor-faktor demografi antara lain: struktur atau komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama, keperidian atau fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin. Faktor-faktor non demografi antaranya keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap fertilitas. Davis dan blake (1956 dalam Ida Bagoes Mantra,2004) memperinci pengaruh faktor sosial melalui 11 “variable antara” yang dikelompokkan sebagai berikut:a. Variable-variabel yang mempengaruhi hubungan kelamin

Umur memulai hubungan kelamin (kawin)

Page 7: lbm4 KB

Selibat permanen, yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin

Lamanya masa reproduksi yang hilang karena perceraian, perpisahan atau ditinggal pergi oleh suami, dan suami meninggal dunia.

Abstinensi sukarela Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara

yang tidak dapat dihindari. Frekuensi hubungna seks.

b. Variabel-variabel yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi Kesuburan dan kemandulan yang disengaja Menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi.(cara kimiawi

dan cara mekanis atau cara-cara lain (seperti metoda ritma dan senggama terputus))

Kesuburan atau kemandulan yang disengaja.c. Variable-variabel yang mempengaruhi selama kehamilan dan kelahiran dengan

Kematian janin karena faktor-faktor yang tidak disengaja Kematian janin karena faktor-faktor yang disengaja

Variabel-variabel tersebut dapat menimbulkan akibat positif (+) dan negatif (-) terhadap fertilitas. Akibat yang ditimbulkan variabel tersebut berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan lainnya.Misal pada suatu masyarakat, variabel 1 memiliki akibat positif karena pada daerah tersebut usia kawin mudanya tergolong rendah, pada daerah lain yang memiliki tingkat usia kawin muda tinggi, hal ini akan menimbulkan akibat negatif.

POLA FERTILITASPola Fertilitas menurut umur Angka kelahiran (yaitu fertilitas, dan bukan fekunditas) dimulai dari nol kira-kira pada umur 15 tahun, kemudian memuncak pada umur mendekati 30 tahun, sesudah itu menurun sampai nol lagi kira-kira pada umur 49 tahun. Puncak umur yang sebenarnya maupun angka penurunan sesudah puncak tersebut untuk masing-masing penduduk maupun di dalam lingkungan penduduk itu sendiri ternyata berbeda. Perbedaan itu tergantung dari kebiasaan perkawinan, sterilitas, praktik keluarga berencana, maupun faktor-faktor lain. Walaupun demikian perbedaan fertilitas itu lebih sering terjadi di dalam tingkat kurva ini, dan bukan dalam bentuk umum yang senantiasa konstan untuk setiap penduduk maupun dari waktu ke waktu.

Pola Fertilitas Menurut Perkawinan

Page 8: lbm4 KB

Semua ukuran fertilitas yang telah diuraikan dapat memberikan hasil perhitungan yang menyesatkan apabila angka perkawinan ternyata abnormal. Apabila karena beberapa alasan tertentu. Perkawinan untuk sementara waktu tertunda, dan kemudian disebabkan karena banyak fertilitas terjadi lebih awal di dalam perkawinan, maka jumlah kelahiran akan menurun, yang kemudian diikuti pula dengan kenaikan yang merupakan kompensasi dengan syarat bahwa fertilitas perkawinan total tetap konstan. Demikian pula apabila perkawinan secara temporer malah agak dipercepat, jumlah kelahiran akan meningkat, yang kemudian menurun lagi. fluktuasi jangka pendek yang disebabkan oleh perkawinan ini hendaknya dapat disingkirkan dengan meneliti fertilitas perkawinan, dan bukan fertilitas semua wanita. Di kebanyakan negara lebih dari 90% kelahiran terjadi sebagai hasil ikatan perkawinan dan sisanya dapat dihitung secara terpisah. Salah satu pola fertilitas yang umum ialah lamanya angka fertilitas yang menunjukkan jumlah kelahiran oleh 1000 wanita selama 0, 1, 2, ...dst tahun sesudah perkawinan. Pola tersebut dapat di hiting dengan cara membagi kelahiran oleh ibu dari pada lamanya perkawinan X dengan jumlah perkawinan X perkawinan X rahun sebelumnya untuk nilai X = 0,1, 2, ..., dst.

Pola Fertilitas Khusus Menurut Paritas Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan program keluarga berencana yang semakin pesat telah cenderung menyebabkan perhatian semakin ditunjukkan ke arah pembentukan jumlah keluarga yang terakhir. Gangguan ekonomi dan soosial memang dapat mempengaruhi kelahiran selama satu jangka waktu tertentu, tetapi bagaimanapun jumlah keluarga yang dikehendaki akhirnya akan dapat dicapai, dan bahwa penduduk akan mengarah kepada frekuensi distribusi tertentu menurut besarnya keluarga. Jumlah kelahiran pertama, kedua, ketiga dan seterusnya per 1000 wanita yang berumur 15-49 tahun.

Sumber Pustaka:A.H. Polard.1984.Demografi Teknik.Bina Aksara:JakartaIda Bagoes Mantra.1956.Demografi Umum.Pustaka Pelajar:Yogyakarta_____.2011.Fertilitas Penduduk.

6. Ukuran/indikator fertilitas?- Indikator; evaluasi

Fetilitas; - angka kelahiran tahuan;jumlah kelahiran, angka kelahiran kasar, angka kelahiran menurut umur( age spesifik), angka fertilitas total, angka kelahiran tahunan, anak lahir hidup: children everborn,, anak masih hidup: still living, child women ratio: 15-49 dg batasan anak 5-10 th,

Page 9: lbm4 KB

angka kualitas, KB, angka tidak terpenuhinya KB (un met need), - Angka kelahiran kasar; jumlah kelahiran penduduk dalam satu tahun tertentu- Angka fertilitas menurut umur; jumlah kelahiran menurut umur dari wanita dalam

kelompok umur tertentu dalam suatu tahun tertentu- Angka fertliatas total; angka jumlah anak yg akan dilahirkan oleh wanita dalam suatu

masa reproduksinya- Lahir hidup: pernah hidup

INDIKATOR KEBERHASILAN KB

http://www.depkes.go.id/downloads/profil/luwu_timur_2006.pdf

Pencapaian peserta KB aktif merupakan indikator keberhasilan program KB. Pasangan Usia Subur (PUS) yang dapat dibina memakai alat kontrasepsi secara terus menerus dinamakan peserta KB aktif. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan peserta KB aktif adalah melalui 'kegiatan pembinaan agar peserta KB tetap memakai alat kontrasepsi. Upaya mendukung kelestarian peserta KB juga dilaksanakan dengan memberikan motivasi agar mereka bersedia memakai alat kontrasepsi yang lebih efektif dan mempunyai tingkat kelangsungan lebih tinggi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) No. 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, indikator keberhasilan KB dapat dilihat dari cakupan peserta KB aktif sebesar 70% dari jumlah PUS.

Page 10: lbm4 KB

http://repository.fisip-untirta.ac.id/48/1/SKRIPSI_PEPY_NOVIA_HIDAYAH_060381.pdf

7. Perhitungan angka fertilitas? Rumus

indikator pengukuran fertilitas

a. Perhitungan Fertilitas Tahunan

mengukur jumlah kelahian pada tahun tertentu dihubungkan dengan

jumlah penduduk yang mempunyai risiko untuk melahirkan pada

tahun tersebut.

Tingkat fertilitas kasar (Crude Birth Rate) / CBR

Didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada suatu

tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

Atau dengan rumus dapat ditulis sbb:

Page 11: lbm4 KB

CBR = Crude Birth Rate / tingkat kelahiran kasar

Pm = Penduduk pada pertengahan tahun

k = Konstanta, biasanya 1000

B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu

Tingkat fertilitas umum (General Fertility Rate)/ GFR

Tingkat Fertilitas Kasar yang telah dibicarakan sebagai ukuran

fertilitas masih terlalu kasar karena membandingkan jumlah kelahiran

dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Perbandingan

jumlah kelahiran hidup dengan jumlah perempuan usia subur (15-49

tahun). Jadi sebagai penyebut tidak menggunakan jumlah

penduduk pada pertengahan tahun tetapi jumlah penduduk

perempuan usia subur (15-49 tahun).

GFR= tingkat fertilitas umum (General Fertility Rate)/ GFR

B = jumlah kelahiran

Pf (15-49) = jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun pada

pertengahan tahun

Tingkat fertilitas menurut umur (Age Spesific Fertility Rate)

Terdapat variasi mengenai besar kecilnya kelahiran antar kelompok

penduduk tertentu, karena tingkat fertilitas penduduk ini dapat pula

dibedakan menurut: jenis kelamin, umur, status perkawinan, atau

kelompok-kelompok penduduk yang lain.

Di antara kelompok perempuan usia reproduksi (15-49)

terdapat variasi kemampuan melahirkan, karena itu perlu

dihitung tingkat fertilitas perempuan pada tiap-tiap kelompok

umur (age specific fertility rate). Perhitungan tsb dapat dikerjakan

dengan rumus sbb:

Page 12: lbm4 KB

B = jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i

Pfi = jumlah perempuan kelompok umur i pd pertengahan tahun

k = konstanta (1000)

Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran (Birth Order

Spesific Fertility Rate)/ BOSFR

Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran sangat mungkin

untuk mengukur tinggi rendahnya fertilitas di suatu Negara.

Kemungkinan seorang ostri untuk menambah kelahiran tergantung

kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya. Seorang istri mungkin

menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai jumlah anak

tertentu, dan juga umur anak yang masih hidup. Tingkat fertilitas

menurut urutan kelahiran dapat ditulis dengan rumus:

BOSFR = Birth Order Spesific Fertility Rate

Boi = jumlah kelahiran urutan ke-i

Pf (15-49) = jumlah perempuan umur 15-49 pada

pertengahan tahun

K = 1.000

b.Perhitungan Fertilitas Kumulatif

mengukur jumlah rata-rata anak yang telah dilahirkan oleh seorang

perempuan hingga mengakhiri batas usia subur

Tingkat fertilitas total ( total fertility rates = TFR )

jumlah kelahiran hidup laki2 dan perempuan tiap 1000 peduduk yang

hidup hingga akhir masa reproduksi dengan catatan :

i. tidak ada seorang perempuan yg meninggla seblum mengakhiri

masa reproduksi

ii. tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu

tertentu.

Page 13: lbm4 KB

Angka Reproduksi Kotor (GFR)

Jumlah kelahiran hidup bayi perempuan dari suatu kohort perempuan

oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya, dengan asumsi

tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri

masa reproduksinya.

ASFRfi = angka kelahiran bayi perempuan pd klp umur i per 1000

perempuan kelompok umur i 

GRR  =  5 x (ASFRf1+ASFRf2+ ….. + SFRf7) 

Net reproductions rates (NRR)

jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari

1000 perempuan dengan memperhotungkan kemungkinana

meninggalkan perempuan2 itu sebelum masa reproduksi.

DEMOGRAFI UMUM, PROF. IDA BAGOES MANTRA,PH.D, HAL

188

8. Fungsi BKKBN dalam mengendalikan fertilitas?- Penyuluhan ttg program KB - Kader desa yg mendata- Konseling ttg KB bisa di bidan, puskesmas, sarana kesehatan

Tugas Pokok

Page 14: lbm4 KB

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

Fungsi

a. Perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencanab. Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencanac. Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendaliaan penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencanad. Penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencanae. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencanaf. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencanag. Penyelenggaraan pelatihan, penelitian, dan pengembangan dibidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencanah. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum di lingkungan BKKBNi. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BKKBNj. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBNk. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

Strategi dasar Lima strategi dasar yg merupakan program utama dlm mensukseskan KBN guna

mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera 1. Menggerakkan & memberdayakan seluruh masyarakat 2. Menata kembali pengelolaan KB3. Memperkuat sumber daya manusia operasional program KB4. Meningkatkan ketahan & kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB5. Meningkatkan pembiayaan program KB

Strategi operasional1. Peningkatan kapasitas sistem pelayanan KB Nasional 2. Peningkatan kualitas dan prioritas program3. Penggalangan dan pemantapan komitmen 4. Dukungan regulasi dan pemantapan

Page 15: lbm4 KB

5. Pemantauan, evaluasi dan akuntabilitas pelayanan

Bkkbn.go.id

9. Apa tujuan SDKI?- Mengumpulkan data tingkatfertilitas- Mgumpulkan info ttg kes anak- Mengumpulkan kebutuhan yg dipenuhi

SDKI memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:1.Menyediakan data mengenai perilaku fertilitas, keluarga berencana, kesehatan

ibu dan anak, kematian ibu, dan pengetahuan tentang AIDS dan PMS yang dapat digunakan oleh para pengelola program, pengambil kebijakan, dan peneliti dalam menilai dan meyempurnakan program yang ada.

2.Mengukur perubahan - perubahan yang terjadi pada angka kelahiran dan pemakaian KB, serta mempelajari faktor - faktor yang mempengaruhinya, seperti pola dan status perkawinan, daerah tempat tinggal, pendidikan, kebiasaan menyusui, dan pengetahuan, penggunaan, serta penyediaan alat - alat kontrasepsi.

3.Mengukur pencapaian sasaran dari program kesehatan nasional, khususnya yang berkaitan dengan program pembangunan kesehatan ibu dan anak.

4.Menilai partisipasi dan penggunaan pelayanan kesehatan oleh pria bagi seluruh keluarganya.Menyediakan data dasar yang secara internasional dapat dibandingkan dengan negara - negara lain dan dapat digunakan oleh para pengelola program, pengambil kebijakan, dan peneliti dalam bidang fertilitas, KB, dan kesehatan.

http://www.bps.go.id/

SDKI12 mempunyai tujuan:

Mengumpulkan data yang berguna bagi pengelolaan program KB, khususnya tingkat fertilitas dan prevalensi kontrasepsi.

Menyajikan perbedaan tingkat fertilitas dan prevalensi alat/cara KB antar karakteristik penduduk, tempat tinggal dan provinsi. 

Mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak, seperti perawatan ibu hamil, imunisasi, pemberian air susu, pengetahuan tentang AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, dan kematian ibu.

Memantau secara berkala perubahan-perubahan yang terjadi pada angka kelahiran, kematian, keadaan kesehatan dan pemakaian alat/cara KB.

Page 16: lbm4 KB

Menyediakan data base yang dapat digunakan oleh para pengelola program, pengambil kebijakan, dan peneliti dalam bidang fertilitas, KB dan kesehatan, pada tingkat provinsi maupun nasional yang terbandingkan secara internasional.

Menghasilkan data yang dapat menggambarkan pengetahuan, sikap dan perilaku pria berstatus kawin berkaitan dengan kesehatan reproduksi, penyakit AIDS dan infeksi menular seksual lainnya.

Menghasilkan data yang dapat digunakan untuk memantau peran serta pria dalam program KB.

Menghasilkan data yang dapat menggambarkan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja yang belum kawin berkaitan dengan kesehatan reproduksi, penyakit AIDS dan infeksi menular seksual lainnya.

o Menghasilkan data yang dapat menggambarkan kesehatan lingkungan tempat tinggal, antara lain mengenai kondisi rumah, fasilitas air bersih, fasilitas dapur, dan  pemeliharaan hewan ternak.

sdki.bkkbn.go.id

10.Dampak peningkatan fertility?- Demografi dan non demografi