layanan pengembangan diri di sd al islam 2 … · pengembangan diri khususnya pada bimbingan...

15
LAYA Disusun Jurus P ANAN PEN sebagai sa san Pendid PROGRAM FAKUL UNIV NGEMBAN lah satu sy dikan Guru O M STUDI PE LTAS KEG VERSITAS NGAN DIR SURAK yarat menye u Sekolah D Pendid Ole Ongky Alif A51013 ENDIDIKA GURUAN D MUHAMM 201 RI DI SD A KARTA elesaikan P Dasar Faku dikan h: f Listyani 30122 AN GURU DAN ILMU MADIYAH 17 L ISLAM 2 Program St ultas Kegur SEKOLAH U PENDIDI H SUAKAR 2 JAMSAR tudi Strata ruan dan Il H DASAR IKAN RTA REN I pada lmu

Upload: lyhuong

Post on 17-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAYA

Disusun

Jurus

P

ANAN PEN

sebagai sa

san Pendid

PROGRAM

FAKUL

UNIV

NGEMBAN

lah satu sy

dikan Guru

O

M STUDI PE

LTAS KEG

VERSITAS

NGAN DIR

SURAK

yarat menye

u Sekolah D

Pendid

Ole

Ongky Alif

A51013

ENDIDIKA

GURUAN D

MUHAMM

201

RI DI SD A

KARTA

elesaikan P

Dasar Faku

dikan

h:

f Listyani

30122

AN GURU

DAN ILMU

MADIYAH

17

L ISLAM 2

Program St

ultas Kegur

SEKOLAH

U PENDIDI

H SUAKAR

2 JAMSAR

tudi Strata

ruan dan Il

H DASAR

IKAN

RTA

REN

I pada

lmu

i

ii

iii

1

LAYANAN PENGEMBANGAN DIRI DI SD AL ISLAM 2 JAMSAREN

SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk Mendiskripsikan 1) pelaksanaan layanan

pengembangan diri khsusnya pada bimbingan belajar dan kecerdasan emosional di

SD Al Islam 2 Jamsaren Surakarta, 2) Teknik/cara layanan pengembangan diri

khususnya pada bimbingan belajar dan kecerdasan emosional di SD Al Islam 2

Jamsaren Surakarta dan 3) dampak/hasil layanan pengembangan diri khususnya pada

bimbingan belajar dan kecerdasan emosional di SD Al Islam 2 Jamsaren Surakarta.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data

dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi.

Data dianalisis secara interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) layanan

pengembangan diri khususnya pada bimbingan belajar dan kecerdasan emosional:

adanya kerjasama dari wali kelas dan guru,pengembangan diri diajarkan sesuai

dengan Al quran dan Hadist. 2) Teknik/cara memberikan layanan pengembangan diri

khususnya pada bimbingan belajar dan kecerdasan emosional yaitu Identifikasi dan

memahami masalah siswa pada materi pelajaran yang dianggap sulit setelah itu siswa

berkelompok menjadi 5-6 kelompok, pada saat siswa berkelompok guru membantu

siswa dalam memecahkan masalah pada mata pelajaran yang dianggap sulit yang

disertai dengan motivasi, nasehat dan cerita-cerita berdasarkan dari Hadist maupun

Alquran. 3) Dampak layanan pengembangan diri terdapat dampak positif yaitu siswa

bisa berubah yang lebih baik sesuai harapan guru dan sekolah, prestasi siswa

meningkat, siswa lebih percaya diri dan mampu mengendalikan emosi, kematangan

emosi sudah pas, siswa lebih semangat dan mudah bersaing secara positif dengan

temannya dan terdapat dampak negatif yaitu sulitnya kerjasama dari pihak sekolah

dan pihak rumah.

Kata Kunci: layanan pengembangan diri, bimbingan belajar, kecerdasan

emosional.

Abstrak

This study aims to describe 1) the implementation of self-development services

khsusnya on the guidance of learning and emotional intelligence in SD Al Islam 2

Jamsaren Surakarta, 2) Techniques / ways of self-development services, especially

on the guidance of learning and emotional intelligence in SD Al Islam 2 Jamsaren

Surakarta and 3 ) Impact / results of self-development services especially on the

2

guidance of learning and emotional intelligence in SD Al Islam 2 Jamsaren

Surakarta. This research uses qualitative research type. Data collection techniques

with observation, interview and documentation. Data validity with triangulation.

Data were analyzed interactively. The results of the study showed that 1) self-

development services, especially on the guidance of learning and emotional

intelligence: the cooperation of the guardian and teacher, self-development is taught

in accordance with Al Quran and Hadith. 2)Techniques / ways to provide self-

development services, especially on the guidance of learning and emotional

intelligence Ie Identify and understand the problem of students on the subject matter

that is considered difficult after that students grouped into 5-6 groups, when students

in groups of teachers help students in solving problems on subjects that are

considered difficult accompanied by motivation, advice and stories based on Hadith

and the Qur'an. 3) The impact of self-development services there are positive impacts

that students can change better according to expectations of teachers and schools,

student achievement increases, students are more confident and able to control

emotions, emotional maturity is fitting, students more enthusiasm and easy to

compete positively with his friend And there are negative impacts that the difficulty

of cooperation from the school and home parties.

Keywords: self-development services, tutoring, emotional intelligence.

1. PENDAHULUAN

Dalam kurikulum kaitan bimbingan konseling dan pendidikan sebagai

suatu proses tercapainya kompetensi perkembangan peserta didik secara

optimal dengan pola perilaku yang diharapkan, yang meliputi pengembangan

diri, menerima, mengarahkan, merealisasikan dan mengambil keputusan

dirinya secara bertanggung jawab, sehingga mencapai kebahagiaan dan

kesuksesan dalam hidupnya. Sesuai arah kurikulum 2013, paradigma

bimbingan konseling memandang bahwa setiap peserta didik/konseli

memiliki potensi untuk berkembang secara optimal. Pengembangan potensi

siswa sangat penting, terutama pada layanan pengembangan diri siswa yang

terkait dengan proses belajar dan kecerdasan emosional siswa.

Individu/siswa bersifat unik bahwa individu tidak ada yang sama persis

dalam aspek jasmani, maupun rohani. Perbedaan tersebut merupakan dari

faktor bawaan maupun lingkungan. Adanya berbagai perbedaan dari faktor

bawaan atau lingkungan ternyata menimbulkan masalah secara pribadi dan

3

sosial siswa di sekolah. Masalah yang timbul seperti perbedaan kecerdasan,

tingkah laku, budaya, hasil prestasi belajar, ketrampilan dan sebagainya.

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD Al Islam 2 Jamsaren

Surakarta bertujuan untuk membantu siswa dalam proses pengembangan diri

mengenai bimbingan belajar dan kecerdasan emosional (emotional

inteligence). Guru kelas dan guru khusus bimbingan konseling SD Al Islam 2

Jamsaren Surakarta saling bekerja sama dalam membimbing dan

mengembangkan kepribadian peserta didiknya, seperti memberikan layanan

bimbingan belajar dan kecerdasan emosional. Beberapa hambatan

pengembangan diri siswa SD Al Islam 2 Jamsaren Surakarta yaitu beberapa

siswa mengalami kesulitan dalam belajar sehingga terjadi remidi yang

disebabkan dari beberapa faktor internal dan eksternal. Selain itu, terdapat

siswa yang sangat agresif, kurang percaya diri, kurangnya motivasi diri.

Siswa yang agresif tersebut sangat mengganggu temanya dalam belajar,

sehingga guru juga merasa tidak di hargai dalam mengajar. Selain itu, ada

siswa yang kurang percaya diri untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan

dengan kemajuan dirinya,seperti mengenali minat dan bakatnya.

Dari latar belakang tersebut diambil diskripsi permasalahan yakni

bagaimana pelaksanaan layanan pengembangan diri khususnya untuk

bimbingsn belajar dan kecerdasan emosional, bagaimana teknik-teknik

pengembangan diri khususnya pada bimbingan belajar dan kecerdasan

emosional, bagaimana dampak layanan pengembangan bimbingan belajar dan

kecerdasan emosional.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan

layanan pengembangan diri khususnya bimbingan belajar dan kecerdasan

emosional, mendiskripsikan teknik-teknik pengembangan diri khususnya

bimbingan belajar dan kecerdasan emosional, mendiskripsikan dampak dari

bimbingan belajar dan kecerdasan emosional.

Tohirin (2007: 26) bimbingan konseling merupakan proses bantuan

atau pertolongan yang diberikan oleh individu melalui pertemuan tatap muka

atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki

4

kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta

mampu memecahkan masalahnya sendiri. Seorang guru sekolah dasar atau

guru bimbingan konseling diharapkan juga memiliki kemampuan psikologis

dalam mengajar, karena disamping dengan mengajar/memberikan materi,

guru dapat menemukan/menggali,mengatasi masalah yang dihadapi siswa

yang dilakukan dengan berbagai pertanyaan secara tatap muka dan terencana

sehingga siswa dapat memperbaiki tingkah lakunya.

Daryanto dan Farid Mohammad (2015: 59) bimbingan belajar yaitu

pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan

belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar

secara baik dan mandiri. Bimbingan belajar sebaiknya diterapkan di sekolah

agar proses belajar siswa tercapai secara optimal sehingga siswa/konseli

memahami dirinya sendiri. Sedangkan Daniel Goleman dalam emotional

intelligence (1998:45) kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan mengahadapi

frustasi,mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan

kesenangan,mengatur suasana hati, berempati dan berdoa. Dari pendapat

Daniel dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional dimana seseorang bisa

mengedalikan dan memotivasi diri sendiri serta bertahan menghadapi frustasi

seperti amarah, tidak melebih-lebihkan kesenanganya.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah peneliatian kualitatif dengan dasain

penelitian fenomenologi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al Islam 2

Jamsaren Surakarta pada bulan Februari 2017 sampai April 2017. Data

primer dalam penelitian ini yakni hasil wawancara kepada kepala sekolah,

guru pembimbing I, guru pembimbing II dan wali kelas, serta observasi siswa

pada saat pelaksanaan pengembangan bimbingan belajar dan kecerdasan

emosional. Data sekunder dalam penelitian ini adalah foto pada saat

dilakukannya observasi dan wawancara di SD Al Islam 2 Jamsaren Surakarta.

Serta profil sekolah, data jumlah siswa dan guru. Berbagai data atau dokumen

yang diperlukan.

5

Sumber data yang digunakan adalah observasi kegiatan pramuka dan

wawancara yang dilakukan dengan wali kelas, kepala sekolah serta guru

pembimbing sedangkan nara sumber dari penelitian ini adalah guru

pembimbing. Dalam melakukan pengumpulan data, penelitian ini

menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data

dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui tahap reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan triangulasi

teknik dan trianguasi sumber untuk memperoleh keabsahan data.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan hasi dari keseluruhan penelitian yang

diperoleh melalui kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Pelaksanaan pengembangan diri dilaksanakan dengan menggunakan

bimbingan kelompok yang bertujuan untuk mengembangkan siswa dalam

berkomunikasi dan mampu memecahkan permasalahan yang dibahas dalam

kelompok seperti kesulitan belajar dan mengembangkan sikap dan perasaan

yang baik/positif bagi keluarga, sekolah dan masyarakat. Pelaksanaan

bimbingan belajar dilaksanakan setelah jam pembelajaran selesai dan adanya

kerjasama dari guru, wali kelas dan pembimbing. Pelaksanaan layanan diri

Pertama, guru/wali kelas mengidentifikasi siswa di dalam kelas untuk

melakukan pemantauan terkait sikap, perasaan dan hasil belajar siswa.

Kedua, asesmen serta kategori siswa yang berprestasi belajar rendah menjadi

kategori berat dan ringan serta kebiasaan atau perilaku yang menggangu

dalam proses belajar. Ketiga, penanganan di sesuaikan dengan kebutuhan

siswa. Pada proses penanganan dibimbing oleh guru pembimbing yang

bekerjasama dengan wali kelas, siswa diberikan bimbingan belajar serta

memotivasi/menanamkan nilai-nilai emosi siswa yang disertai dengan

berbagai Hadist dan Al quran. Pelaksanaan layanan pengembangan diri

khususnya bimbingan belajar dan kecerdasan emosional akan terus dilakukan

dan dilakukan dengan pengukuran hasil yang dilakukan dengan pedoman

nilai rapor dan guru/wali kelas menindaklanjuti akademik, perilaku dan

6

perasaan siswa. Dampak dari kegiatan pelaksanaan bimbingan belajar dan

kecerdasan emosional ini memiliki dampak yang positif yaitu siswa berubah

yang lebih baik dengan harapan sekolah dan guru, prestasinya meningkat,

siswa lebih percaya diri mengambil keputusan maupun berpendapat, siswa

pantang menyerah, siswa mudah bersaing dengan temannya( bersaing secara

positif), siswa memiliki rasa tanggung jawab. Serta terdapat dampak negatif

yaitu sulitnya kerjasama antara pihak sekolah dan rumah/orang tua siswa.

Pembahasan

a. Pelaksanaan layanan pengembangan diri khususnya bimbingan

belajar dan kecerdasan emosional.

Pelaksanaan layanan pengembangan diri khususnya pada bimbingan

belajar dan kecerdasan emosional ini langkah pertama adanya identifikasi

terhadap siswa yang dilakukan oleh guru/wali kelas di dalam kelas, untuk

melakukan pemantauan terkait dengan sikap, perasaan dan hasil belajar

siswa. Selanjutnya, asesmen serta kategori siswa yang berprestasi belajar

rendah menjadi kategori berat dan ringan serta kebiasaan atau perilaku

yang menggangu dalam proses belajar. Kemudian adalah proses

penanganan di sesuaikan dengan kebutuhan siswa yang meliputi

kesadaran diri, kesulitan belajar, motivasi, empati, agresif siswa dan

ketrampilan sosial. Untuk kesulitan belajar seperti tidak konsentrasi, hasil

belajarnya rendah guru mengkategorikan siswa yang mempunyai hasil

belajar rendah yang dilihat dari raport dan bekerjasama dengan guru

pembimbing untuk memberikan bimbingan belajar serta menanamkan

nilai-nilai emosi dengan berbagai Hadist dan Al quran. Penanaman nilai-

nilai emosi diharapkan mampu memotivasi siswa untuk meraih

prestasinya lebih baik lagi. Untuk pengukuran hasil dilakukan dengan

pedoman nilai raport, kemudian dilakukan evaluasi untuk menindaklanjuti

siswa yang mempunyai kesulitan belajar dan memiliki gangguan emosi

seperti perilaku agresif dan percaya diri siswa.

Penelitian dari oleh Maesaroh (2014) mendukung hasil penelitian ini

yaitu bahwa pelaksanaan pengembangan layanan kecerdasan emosional

7

terhadap siswa yang berprestasi rendah yang termasuk pada layanan

pengembangan diri siswa dilaksanakan dengan adanya kerjasama antara

guru/wali kelas bahwa guru mengidentifikasi terkait hasil belajar siswa

dan mengkategorikan siswa yang memiliki hasil belajar rendah, selain itu

guru/wali kelas juga menanamkan nilai-nilai emosi yang diharapkan

mampu memotivasi siswa untuk lebih berprestasi dan pengukuran hasil

akhirnya dilakukan dengan menggunakan raport dan guru/wali kelas

menindaklanjuti/mengevaluasi hasil yang dicapai dalam pelasaksanaan

pengembangan kecerdasan emosional bagi siswa.

b. Teknik-teknik layanan pengembangan diri khususnya bimbingan

belajar dan kecerdasan emosional.

a. Guru memberikan pertanyaan lisan terkait dengan kesulitan materi

pelajaran.

b. Guru pembimbing menggali/ mengungkap penyebab

permasalahan siswa.

c. Guru mengelompokkan siswa di dalam kelas yang berjumlah 3-5

siswa dalam satu kelompok. Dalam kelas IIIA terdapat kelas 3,4

dan kelas 5 dan 6 berkelompok di kelas IIIB.

d. Guru memberikan bimbingan kelompok,sehingga siswa dan guru,

siswa dengan temanya saling bertanya dan membahas,

memecahkan kesulitan materi tersebut secara bersama-sama.

e. Guru melakukan terapi wicara dan terapi fisik dalam mengatasi

masalah perilaku, contoh perilaku agresif, selain itu guru juga

memberikan/menampilkan video yang positif untuk menambah

motivasi siswa dalam belajar dan percaya diri.

f. Guru juga memberikan motivasi, cerita/nasehat yang disertai

dengan Al quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW.

g. Kemudian jika siswa sudah menguasai materi pelajaran yang tidak

disukai dan dianggap sulit serta siswa memahami, menyadari

dirinya sendiri.

8

h. Wali kelas melakukan evaluasi sebagai hasil bimbingan yang

dilaksanakan oleh guru pembimbing.

c. Dampak pelaksanaan layanan pengembangan diri khususnya

bimbingan belajar dan kecerdasan emosional.

a) Dampak positif bimbingan belajar dan kecerdasan emosional.

Siswa berubah yang lebih baik sesuai yang diharapkan

guru dan sekolah.

Memiliki prestasi meningkat.

Siswa percaya diri dan mampu mengendalikan emosi.

Siswa sudah merasa kedewasaanya pas.

Siswa pantang menyerah.

Siswa mudah bersaing dengan temannya.

Siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan

tugas tepat waktu.

b) Dampak negatif bimbingan belajar dan kecerdasan emosional

- Sulitnya kerjasama dari pihak sekolah dan pihak rumah.

4. PENUTUP

sekolah SD Al Islam 2 Jamsaren Surakarta merupakan salah satu

sekolahan berbasis Islam yang telah mengupayakan pengembangan diri

khususnya pada bimbingan belajar berbasis kecerdasan emosional siswa.

Berikut ini merupakan kesimpulan hasil penelitian ini:

1. Layanan pengembangan diri khususnya bimbingan belajar berbasis

kecerdasan emosional.

Layanan pengembangan diri tetap diberikan pada siswa

khususnya bimbingan belajar berbasis kecerdasan emosional harus

terdapat adanya kerjasama dari wali kelas dan guru pembimbing agar

siswa dapat berkembang dari akademik maupun emosional secara

seimbang sesuai ajaran-ajaran islam yaitu Hadist dan Al quran pada

saat prosesnya bimbingan belajar dikelas yang dapat membangun

motif yang kuat pada siswa menjadi cerdas.

9

2. Teknik/cara dalam memberikan layanan pengembangan diri

khususnya pada bimbingan belajar berbasis kecerdasan emosional.

Teknik ini dilaksanakan oleh guru pembimbing yaitu:

Identifikasi dan memahami masalah siswa pada materi pelajaran

yang dianggap sulit setelah itu siswa berkelompok menjadi 5-6

kelompok, pada saat siswa berkelompok guru membantu siswa dalam

memecahkan masalah pada mata pelajaran yang dianggap sulit yang

disertai dengan motivasi, nasehat dan cerita-cerita berdasarkan dari

Hadist maupun Alquran.

3. Dampak layanan pengembangan diri khususnya bimbingan belajar

berbasis kecerdasan emosional terdapat dampak positif dan dampak

negatif yaitu:

a. Dampak positif

a) Siswa berubah yang lebih baik sesuai yang diharapkan guru dan

sekolah. 2) Memiliki prestasi meningkat. 3) Siswa percaya diri

dan mampu mengendalikan emosi. 4) Siswa sudah merasa

kedewasaanya pas. 5) Siswa pantang menyerah. 6) Siswa mudah

bersaing dengan temannya. 7) Siswa memiliki rasa tanggung

jawab dalam menyelesaikan tugas tepat waktu.

b. Dampak negatif

- Sulitnya kerjasama dari pihak sekolah dan pihak rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Afifudin.(2012). Bimbingan dan Konseling. Bandung:CV.PUSTAKA SETIA.

Anas Salahudin.2012.Bimbingan & Konseling.Bandung: CV.PUSTAKA

SETIA.

Aqib Zainal. (2012). Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung:

YRAMA WIDYA

Andi Prastowo.2010. Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian

Kualitatif.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi,Ekonomi, Kebijakan

publik dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

71

10

Bosacki, Sandra Leanne.2008. Children’s Emotional Lives:Sensitive Shadows

in the Clasroom. ISSN:9780820488967. Diakses 03 Maret 2017 dari

http://search.ebscohost.com/loginaspx?direct=true&db=ehh&AN=3975

5420&site=ehost-live.

Candra Aditya A.I.Dkk. (2015).Model Bimbingan Belajar Berbasis Hadist

Nabi Salallahu’alaihi wa sallam Untuk Meningkatkan Kecerdasan

Emosional. Semarang: Universitas Negeri Semarang.Jurnal Bimbingan

Konseling 2252-6889. Diakses 21 Februari 2017

library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=18940.

Creswell, John W. 2015.Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih Data

Diantara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Daryanto, Mohammad Farid. 2015. Bimbingan Konseling Panduan Guru BK

dan Guru Umum. Yogyakarta:PENERBIT GAVA MEDIA.

Dewa Ketut Sukardi.2008.Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

di Sekolah.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Efendi,Agus. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Hamid,Hamdani & Saebani Ahmad Beni. (2013). Pendidikan Karakter

Perspektif Islam. Bandung:CV. Pustaka Setia.

Marsudi,Saring & Djhoien. (2007). Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah.

Surakarta: FKIP UMS.

Marsudi,Saring, dkk.2016. Bimbingan dan Konseling di

Sekolah.Surakarta:FKIP UMS.

Maesaroh.2014. Pengembangan Kecerdasan Emosional Siswa Yang

Berprestasi Belajar Rendah di Sekolah Dasar Standar Nasional Al

Irsyad 01 Cilacap. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijogo

Mulyadi. 2010.Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Bimbingan Terhadap

Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta:Nuha Litera.

Moleong, L,J. 2013.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyadi. 2010.Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Bimbingan Terhadap

Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta:Nuha Litera.

Nana Sudjana dan Ibrahim.2009. Penelitian dan Penilaian

Pendidikan.Bandung:Sinar Baru Algensindo Bandung.

11

Novitasari,Yuni.2016. Bimbingan dan Konseling Belajar

Akademik.Bandung:CV ALFABETA.

Rugaiyah,Atiek Sismiati.(2011).Profesi Kependidikan.Jakarta:Ghalia

Indonesia.

Rubiyanto, Saring Marsudi.2011. Landasan Psikologik Layanan Bimbingan

Konseling.Surakarta: FKIP Univ.Muhammadiyah Surakarta.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PSKGJ-

FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta.

Sutirna.2014. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal,Nonformal dan

Informal.Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Seli Marlina Radja Leba .2015.Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Siswa. Musamus: Universitas Musamus. Jurnal

pendidikan. ISSN 2252-603X

Siti Kulsum.2013. Peranan Bimbingan Konseling dalam Domain

Pengembangan Diri siswa. ISSN 2337-6880. Diakses 21 Februari 2016

Jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/12.

Sutikna Anton. 2008. Ketrampilan Guru Melatih Kecerdasan Siswa Di TK

Annur Tugurejo Tugu Semarang.(Skripsi) Semarang: Institut Agama

Islam Negeri Walisongo. Diakses 21 Februari 2016.

library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=18940.

Shapes, Sharon.2017. Teaching Emotional Intellegence in Early Childhood.

ISSN 1538-6619. Diakses 3 Maret 2017.

http://search.ebscohost.com/loginaspx?direct=true&db=ehh&AN=3975

5420&site=ehost-live.

Tohirin.2007.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah(berbasis

Integrasi). Jakarta:PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.