laporanujibiuretediting-140411093004-phpapp01

11
Laporan Praktikum Biokimia UJI BIURET (PROTEIN) Disusun Oleh : Kelas 5 Kelompok 1 Hardika Azmi Solin 1305101050117 Hanafi 1305101050052 Malikul Mulki 1305101050018 Nazia Ulfa 1305101050005 Ulva Sri Wahyuni 1305101050101 Teuku Setia Putra 0905101060003 LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH JURUSAN AGROTEKNOLOGI

Upload: bernadus-bimantoro-purbocaroko

Post on 18-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Biokimia

UJI BIURET(PROTEIN)Disusun Oleh :Kelas 5Kelompok 1

Hardika Azmi Solin

1305101050117

Hanafi

1305101050052Malikul Mulki

1305101050018

Nazia Ulfa

1305101050005

Ulva Sri Wahyuni

1305101050101

Teuku Setia Putra

0905101060003

LABORATORIUM ILMU DAN TEKNOLOGI BENIHJURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM BANDA ACEH

2014I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifatdan fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat antibodi. Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Kita dapat memperoleh protein dari bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya pada hewan terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein nabati.Protein adalah polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara alami. Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai protein sederhana. Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino yang dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama asam amino. Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein (albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu sama dengan pereaksi uji lainnya.Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifatdan fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat antibodi.Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Kita dapat memperoleh protein dari bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya pada hewan terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein nabati.1.2. Tujuan percobaan

1. Mengenal berbagai macam protein

2. Menjelaskan cara pengujian tentang adanya proteinII.TINJAUAN PUSTAKAProtein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat antibody. (Sukamti, 1992)

Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan kecil penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu, dengan jumlah dan struktur tertentu. Molekul-molekul ini merupakan bahan pembangun sel hidup. Protein yang paling sederhana terdiri atas 50 asam amino, tetapi ada beberapa protein yang memiliki ribuan asam amino. Hal yang terpenting adalah ketidakhadiran, penambahan, atau penggantian satu saja asam amino pada sebuah struktur protein dapat menyebabkan protein tersebut menjadi gumpalan molekul yang tidak berguna. Setiap asam amino harus terletak pada urutan yang benar dan struktur yang tepat (Poedjiadi, 1994).

Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk kedalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk digunakan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel (Poedjiadi, 1994).

Asam amino adalah monomer protein yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus hidroksil. Jumlah asam amino yang terdapat di alam ada beratus ratus jumlahnya, namun yang diketahui ikut membangun protein hanya sekitar 20 macam. Sifat asam amino antara lain memiliki titik leleh di atas 200 C, larut dalam senyawa polar dan tidak larut dalam senyawa nonpolar serta memiliki momen dipol yang besar (Anonim, 2011).

III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Tempat dan waktu percobaanTempat Percobaan : Laboratorium Ilmu dan Teknologi benih Fakultas Pertanian

Universitas Syah Kuala.

Waktu Percobaan : Rabu, 26 Maret 2014 pukul 08:00-10:00 WIB.

3.2. Bahan dan Alat percobaan

Bahan :

Alat : 3.3. Prosedur Percobaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil

4.2. PembahasanV. KESIMPULANDAFTAR PUSTAKASukamti. 1992. Protein dan manfaatnya. Lebak kutu : Surabaya

Poedjiadi. 1994. Macam-macam protein. Gramedia : JakartaAnonim. 2011. Tumbuhan dan lemak. Erlangga : Jakarta