laporan vitamin

9
Laporan Praktikum Hari/ tanggal : Selasa, 2 Deesember 2014 Biokimia PJP : Inda Setyawati, S. TP, M. Si Asisten : 1. Gia Permasku, S. Si. 2. Rini Kurniasih, S. Si. VITAMIN Kelompok 1A Frizka Syaidatu Dhinar J3L213106 Taufik Hidayat J3L115006 Bella Utari Laksmi J3L113023 Luvy Amanah Putri J3L113048

Upload: frizka-syaidatu-dhinar

Post on 18-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

vitamin

TRANSCRIPT

Laporan PraktikumHari/ tanggal: Selasa, 2 Deesember 2014BiokimiaPJP: Inda Setyawati, S. TP, M. SiAsisten: 1. Gia Permasku, S. Si. 2. Rini Kurniasih, S. Si.

VITAMIN

Kelompok 1A

Frizka Syaidatu Dhinar J3L213106Taufik Hidayat J3L115006Bella Utari Laksmi J3L113023Luvy Amanah Putri J3L113048

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIAPROGAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR2014PENDAHULUANVitamin merupakan golongan senyawa organik sebagai pelengkap makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh (Suhardjo 1886). Vitamin memiliki peran sangat penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya agar metabolisme berjalan normal. Vitamin dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu vitamin yang larut dalam air yang meliputi vitamin B dan C, serta vitamin yang larut dalam lemak yang meliputi vitamin A, D, E, dan K (Poedjiadi 2009).Asam askorbat (vitamin C) banyak diperlukan dalam metabolisme. Sumber vitamin C antara lain buah sitrun, arbei, semangka, cabai, tomat, apel, jeruk, kol merah, dan sayur-sayuran yang berdaun hijau. Vitamin C berperan sebagai anti sariawan, anti oksidan dan dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit ynag disebabkan oleh virus. Kebutuhan vitamin C pada orang dewasa sekitar 45 mg/hari, pada anak-anak 35 mg/hari (Hawab 2005). Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi berdarah, sariawan, nyeri otot atau gangguan syaraf. Kekurangan lebih lanjut mengakibatkan anemia, sering mengalami infeksi dan kulit kasar. Sedangkan kelebihan vitamin C dapat menyebabkan diare. Bila kelebihan vitamin C akibat penggunaan suplemen dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan batu ginjal, sedangkan bila kelebihan vitamin C yang berasal dari buah-buahan umumnya tidak menimbulkan efek samping (Anonim 2008).Titrasi oksidasi reduksi (oksidi-reduktometri) merupakan teknik titrasi yang melibatkan perpindahan elektron, reaksi melibatkan unsur yang mengalami perubahan tingkat oksidasi. Teknik titrasi reduktometri merupakan teknik yang menggunakan titran sebagai reduktor. Salah satu teknik yang menggunakan prinsip reduktometri adalah titrasi dengan menggunakan larutan iodium (I2). Cara titrasi redoks yang menggunakan larutan iodium sebagai pentiter disebut iodimetri, sedangkan yang menggunakan larutan iodida sebagai pentiter disebut iodometri (Rivai 1995). Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi (iodimetri) dan ion iodida digunakan sebagai pereaksi reduksi (iodometri). Iodometri (oksidator yang dianalisis kemudian direaksikan dengan ion iodida berlebih dalam keadaan yang sesuai yang selanjutnya iodium (I2) dibebaskan seacara kuantitatif dan dititrasi dengan natrium tiosulfat (Na2S2O3) standar) dan indikator yang digunakan adalah amilum (Khopkar 1990).Iodometri dapat digunakan dalam analisis kuantitatif kandungan vitamin C karena I2dapat mengoksidasi vitamin C. Vitamin C (asam askorbat) adalah suatu turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat berkaitan dengan monosakarida. Vitamin C dapat ditemukan dalam buah beri, buah-buahan sitrus, dan sayuran hijau. Bahan yang akan dianalisis kandungan vitamin C pada praktikum kali ini adalah buah jeruk segar dan tablet vitamin C. Kedua bahan tersebut telah diketahui mengandung vitamin C, akan tetapi jumlah kandungan vitamin C-nya masih belum diketahui. Analisis kandungan vitamin C buah jeruk menggunakan daging buah jeruk. Seperempat bagian dari total kandungan vitamin C buah jeruk terdapat di dalam sari buahnya (Tarwotjo 1998).Percobaan dilakukan untuk menentukan kandungan vitamin C dalam tablet vitamin C dan minuman UC 1000 dengan cara iodometri tidak langsung.METODEAlat dan BahanBahan-bahan yang digunakan, yaitu tablet vitamin C, sari buah jeruk, akuades, H2SO4 2 N, iod 0,01 N, tiosulfat 0,01 N, dan indikator larutan pati. Alat-alat yang digunakan, yaitu buret dan alat-alat gelas.

ProsedurPenentuan vitamin C dalam tablet. Sebanyak 50 mg sampel tablet vitamin C dilarutkan dalam 5 mL akuades dingin yang telah dididihkan dan diencerkan sebanyak 10 kali. Sebanyak 5 mL sampel yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambahkan dengan 3 mL H2SO4 2 N, dan 10 mL larutan iod 0,01N sehingga warnanya menjadi cokelat. Larutan dititrasi dengan tiosulfat 0,01 N sampai menjadi kuning kehijauan. Beberapa tetes indikator larutan pati ditambahkan ke dalam erlenmeyer sehingga warna yang terbentuk menjadi biru kehitaman dan dititrasi kembali sampai menjadi tidak berwarna. Larutan blanko (tanpa sampel) dikerjakan seperti sampel dan juga dititrasi dengan tiosulfat 0,01 N.Penentuan vitamin C dalam minuman UC 1000. Percobaan dilakukan seperti penentuan vitamin C dalam tablet untuk minuman sari jeruk sebanyak 5 mL.

HASIL DAN PEMBAHASANVitamin C termasuk vitamin yang larut dalam air. Vitamin C atau asam askorbat merupakan asam gula yang banyak terdapat pada buah-buahan. Vitamin C dapat membantu menjaga daya tahan tubuh terhadap penyakit. Struktur vitamin C dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Struktur Vitamin C (Hart 2003)Sumber vitamin C terbaik ialah berasal dari sayuran dan buah-buahan seperti melon, jeruk, stroberi, papaya, brokoli, belimbing, kubis, asparagus, dan aneka sayuran hijau. Penetapan kadar vitamin C dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara titrimetri. Berikut ini hasil yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan pada penentuan kandungan vitamin C.

Tabel 1 Data hasil penentuan kadar vitamin C dari sampel tablet dan sari jerukBahanVolume tiosulfat (mL)V rerata (mL)Kadar vitamin C (mg)

AwalAkhirV (mL)

Blanko (1)18,728,69,99,95

Blanko (2)28,638,610

Tablet (1)20,525,75,25,075

Tablet (2)25,730,654,95

UC 1000 (1)37,242,55,35,2

UC 1000 (2)42,547,65,1

Reaksi :I2+ Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6I2 + S2O32- S4O62- + 2I-C6H8O6+ I2 C6H6O6+ 2HIIndikator : KanjiPerubahan warna: Coklat menjadi kuningditambahkan amilum daribiru menjadi tidak berwarna

Contoh perhitungan pada tablet 1:(V x N) blanko = (V x N) tiosulfat10 mL x N blanko = 9,95 mL x 0,01 NN blanko = 0,0099 N

mmol I2 blanko = V blanko x N blanko = 10 ml x 0,0099 N = 0,099 mmol

mmol vit C UC 1000 = mmol eq I2 yang bereaksi dengan vitamin C= mmol eq I2 awal mmol eq I2 yang bereaksi dengan titran= mmol I2 blanko mmol eq titran= 0,099 ( X 5,2 X 0,01)= 0,099 0,026= 0,073 mmolKadar vit C UC 1000 = mmol eq vit C x BE Vit C = 0,073 mmol x 88 = 6,424 mg X = 64,24 mg/5 ml UC

mmol vit C tablet = mmol eq I2 yang bereaksi dengan vitamin C= mmol eq I2 awal mmol eq I2 yang bereaksi dengan titran= mmol I2 blanko mmol eq titran= 0,099 ( X 5,075 X 0,01)= 0,099 0,0253= 0,0737

Kadar vit C tabletmmol eq vit C x BE Vit C = 0,0737 mmol x 88 = 6,4856 mg X = 64,856 mg/1 tablet

Titrasi redoks dapat dibedakan menjadi beberapa cara berdasarkan pemakaiannya, yaitu Na2S2O3 sebagai titran yang di sebut juga dengan iodometri tidak langsung, I2 sebagai titran yang di sebut juga dengan iodimetri. Titrasi iodometri (redoksimetri) termasuk dalam titrasi dengan cara tidak langsung, dalam hal ini ion iodida sebagai pereduksi diubah menjadi iodium yang nantinya dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3. Indkator yang digunakan adalah larutan kanji. Titik akhir titrasi pada iodometri apabila warna biru telah hilang. Percobaan yang dilakukan merupakan titrasi redoks dengan metode iodometri tidak.Larutan ditambahkan H2SO4 sebagai katalis untuk mempercepat reaksi. I2 sebagai pereaksi diberikan berlebih dan ketika pada kesetimbangan terdapat I2 yang tidak ikut tereduksi, I2 sisa ini yang akan dititrasi dengan Na2S2O3. I2 akan direduksi menjadi I-. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

2Na2S2O3 + 2I2 4NaI + S4O62-

Blanko yang diperlakukann sama tetapi tidak di beri tambahan sampel dengan tujuan untuk menghitung kadar I2 awal yang telah ditambahkan dalam larutan. Reaksi yang terjadi juga sama namun karena tidak terdapat vitamin C sehingga seluruhnya akan direduksi oleh Na2S2O3. Penambahan kanji harus menunggu sampai mendekati titik akhir titrasi, yaitu jika iod sudah tinggal sedikit yang tampak dari warnanya yang kuning muda atau kuning kehijauan. Tujuannya ialah agar amilum tidak membungkus iod dan menyebabkan sukar lepas kembali.Berdasarkan hasil percobaan, kadar vitamin C yang diperoleh pada tablet vitamin Cadalah 64,856 mg/1 tablet dan minuman UC-1000 denganadalah 64,24 mg/5 mL UC. Berdasarkan literatur, kandungan vitamin C pada tablet sebanyak 50 mg/tablet sedangkan pada UC-1000 sebanyak 1000 mg/140 mL. Adanya perbedaan tersebut menunjukkan adanya kesalahan dalam percobaan. Kesalahan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya larutan natrium sulfat yangtidak distandardisasi, penambahan titran yang berlebih, banyaknya vitamin C yang terurai dan pereaksi I2 yang teroksidasi dengan O2 yang berada di udara sehingga kandungan vitamin yang didapatkan tidak sesuai dengan litertur yang ada, serta pengamatan setiap orang berbeda saat menentukan titik akhir titrasi.Vitamin C banyak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat vitamin C berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakanproteinpenting penyusun jaringan kulit, tulang, sendi, dan sebagainya. Kandungan vitamin C dapat ditemukan di buah jeruk dan beberapa makanan lainnya. Beberapa penelitian memaparkan bahwamanfaat vitamin Cdapat menurunkan kadar kolesterol dan dapat memproduksi bahan kimia tertentu pada otak. Tingginya kandungan antioksidan pada vitamin C juga dapat menghancurkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh. Berikut adalah fungsi dan manfaat vitamin C (Lehninger 1982).

SIMPULAN DAN SARANSimpulanBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kandungan vitamin C dalam tablet sebesar 64,856 mg/tablet dan kandungan vitamin C dalam minuman UC 1000 sebesar 64,24 mg/5 mL.

SaranBahan-bahan yang digunakan dalam praktikum sebaiknya disiapkan dengan lengkap agar semua prosedur dapat dilakukan.

DAFTAR PUSTAKAHart H, Leslie EC, David JH. 2003. Kimia Organik. Achmadi SS, penerjemah.Terjemahan dari: Organic Chemistry. Ed. Ke-11. Jakarta: Erlangga.Hawab HM.2005.Pengantar Biokimia.Malang : Bayumedia.Khopkar SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Saptorahardjo A, penerjemah.Terjemahan dari: Basic Concepts of Analytical Chemistry. Jakarta: UI Press. Lehninger, AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Maggy Thenawidjaja, penerjemah. Terjemahan dari: Principles of Biochemistry. Jakarta: Erlangga.Poedjiadi Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.Rivai H. 1995.Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.Suharjdo. 1886. Pangan, Gizi, dan Pertanian. Jakarta: UI Press.Tarwotjo C.S. 1998.Dasar-dasar Gizi Kuliner.Jakarta: Grasindo.Winarno, F.G. 2008. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.