laporan tetap panas netralisasi

9
LAPORAN TETAP KIMIA FISIKA “PANAS NETRALISASI”  DISUSUN OLEH : KELOMPOK : 3 NAMA : Optimisma Situngkir (061330400330) 2 Ridhollahi (061330400331) 3 Robby Admiral Saputra (061330400332) 4 Siti Rahma Yanti (061330400333) 5 Sri Darmayanti (061330400334) 6 Temmy Gusrini (061330400335) 7 Virta Puspita Sari (061330400336) KELAS : 1 KB DOSEN PEMBIMBING : Ir. Fatria, M.T.  POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2013-2014 

Upload: siti-rahmayanti

Post on 17-Oct-2015

720 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TETAP KIMIA FISIKAPANAS NETRALISASI

DISUSUN OLEH :KELOMPOK : 3NAMA : 1. Optimisma Situngkir(061330400330)2. Ridhollahi(061330400331)3. Robby Admiral Saputra(061330400332)4. Siti Rahma Yanti(061330400333)5. Sri Darmayanti(061330400334)6. Temmy Gusrini(061330400335)7. Virta Puspita Sari(061330400336)

KELAS : 1 KBDOSEN PEMBIMBING : Ir. Fatria, M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYATAHUN AKADEMIK 2013-2014

PANAS NETRALISASI

I . TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini mahasiswa di harapkan:-Dapat menentukan panas netralisasi sesuai dengan percobaan-Dapat menunjukkan proses reaksi netralisasi

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKANa.Alat yang digunakan-Kalorimeter (labu dewar)-Termometer 100C-Gelas ukur 100 ml-Heater-Stopwatch-Gelas kimia 100 ml, 250 ml-Kaca arloji-Pipet ukur 10 ml, 25 ml-Bola karet

b.Bahan yang digunakan-Larutan NaOH1N-Larutan HCL1N-Larutan Asam Asetat1N-Larutan Asam Sulfat1N-Aquadest

III. DASAR TEORI Kalorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur perubahan panas. Hal ini karena calorimeter mengisap panas, sehingga tidak semua panas terukur. Kalorimeter yang di gunakan dalam keadaan sederhana adalah calorimeter adiabatik. Di laboratorium alat ini merupakan alat ukur yang teliti dan secara sederhana kita mengatakan bahwa bejana panas mengalir kedalam atau keluar dari sistem.

Pada tekanan tetap hokum pertama untuk suatu transformasi calorimeter :H = Qp = O

Perubahan panas dalam keadaan ini dapat dinyatakan :K(T1) + R(T1) K(T2) + R(T2), P= konstan

Dimana : K = Kalorimeter R = ReaktanP = Produk (hasil reaksi)

Karena system terisolasi , temperature akhir T2 berbeda dengan temperatur T1. Kedua temperature diukur seteliti mungkin dengan thermometer yang peka. Perubahan kenyataan di nyatakan dalam dalamdua step, yaitu :1.R(T1 ) P(T1) H12.K (T1) + R(T1) K(T2) + R(T2)H2H = 0, maka H1 + H2 = 0H1 = H2

Step kedua adalah sederhana suatu perubah temperature dari calorimeter dan hasil reaksi:H2= [Cp(K) + Cp(P) dTDan kitaperolehpada T1H1= -[Cp(K) +Cp(P) dTJika kapasitas panas calorimeter dan hasil reaksi di ketahui, panas reaksi T1 dapat dihitung dari pengukuran temperature T1 dan T2.

Dalam larutan encer dari asam kuat dan basa kuat dapat terionisasi sempurna menjadi ion-ionya. Begitu juga garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat akan terionisasi sempurna menjadi ion-ionya dalam larutan. Reaksi asam kuat dengan basa kuat disebut reaksi.Netralisasi yang dapat ditulis sebagai berikut : H-+ OH- H2OPanas yang terjadi tidak tergantung sifat dari anion asamnya dan kation basanya. Jika asam atau basanya tidak terionisasi sempurna, sebagai contoh: asam asetat terionisasi sebagian dalam larutan dan ternetralisasi oleh natrium hidroksida yang reaksinya sebagai berikut :CH3COOH + OH CH3COO-+ H2OMekanismenya berlangsung dua tingkat reaksi yaitu :CH3COOH CH3OO-+ H-H-+ OH-H2OPanas netralisasi pada reaksi ini merupakan panas penggabungan ion H-dan ion OH-melepaskan energi yang harus digunakan pada disosiasi molekul asam asetat yang tidak terionisasi dapat di tentukan dengan kalorimeter.

IV. PROSEDUR KERJA1.Menentukanketetapan calorimetera.Memasukkan 50 ml aquadest kedalam calorimeter (labu dewar) yang di lengkapi dengan thermometer. Mencatat temperature air (T1)b. Menempatkan 50 ml aquadest kedalam calorimeter (labu dewar) yang berada dalam thermostat (pendingin) yang dioperasikan pada temperature 30C. Atau temperature diatas T1 sekitar 10,calorimeter (labu dewar) dan isinya merupakan panas kesetimbangan. Temperatur air merupakan T2.c. Menuangkan air dengancepatkedalam calorimeter (labudewar), dikenal dengan cepat dan mencatat suhu tertinggi (T3).

Catatan: Untuk mendapatkan T3 maka mencatat setiap 30 detik setelah pencampuran sampai menit keempat, dan T3 intersepnya untuk lebih jelasnya maka lihat gambar di bawah ini :

2. Menentukan panas netralisasia.Mengambil 50 ml larutan NaOH memasukkan kedalam calorimeter dan mencatat suhu larutan NaOH dalam calorimeter (T4)b.Mengambil 50 ml larutan HCL yang telah tersedia dan mencampurkannya dalam larutan NaOH , mengaduk dengan baik dan mencatat suhu maksimum T5 atau seperti mencari T3.c.Mengulangi percobbaan dengan menggunakan larutan asam asetat, asam sulfat, menggantikan asam klorida, melakukan setiap percobaan minimal dua kali.

V. KESELAMATAN KERJADalam menjagakeselamatan kerja usahakan dalam bekerja hati-hati dan gunakan jas lab, dan kacamata pelindung. Jika anggota tubuh kena bahan kimia cuci dengan air yang mengalir. Lakukan praktikum sesuai dengan prosedur yang telah dilakukan.

VI. DATA PENGAMATAN Menentukan tetapan kalorimeterT1 (oC)T2 (oC)T3 (oC)/ 30 S

273736

36

36

36

36

36

36

36

Menentukan panas netralisasiCampuranT4 (oC)T5 / 30 s (oC)

HCL + NaOH

3339

38,5

38

38

38

38

37

37

HNO3 + NaOH

3339

39

39

39

38

38

37

37

CH3COOH + NaOH

3338

38

38

39

38

37

37

37

VII. PERHITUNGAN Membuat larutan NaOH 1 N dalam 250 mlgr = N x V x BE NaOH= 1 eki/ml x 250 ml x 40 gr/eki= 10 gram

Membuat larutan HCL 50 ml 1 M = 1 NM1= = = 11,97 M

V1 M1 = V2 M2V1 = = = 4,177 ml Membuat Larutan Asam Asetat 50 ml M1= = = 17,38 MV1 M1 = V2 M2V1 = = = 2,876 ml Membuat larutan HNO3 50 mlM1= = = 14,44 MV1 M1 = V2 M2V1 = = = 3,46 ml Menentukan Tetapan KalorimeterDik: T1 = 31oCDit: x (tetapan calorimeter) = .T2 = 42oCT3 = 36oCJawab:x = = = = = 105 J

Menentukan panas netralisasi HCL + NaOH dengan suhu konstan terakhir 37oCQ = m.Cp.T + x. T= 100 . 4,2 + x =100 . 4,2 oC + 105 oC= 1680 + 420 Joule= 2100 JouleUntuk 1 liter = 2100 J x 20 = 42000 J = 42 kJ

NaOH + HNO3 dengan suhu konstan terakhir 37oCQ = m.Cp.T + x. T= 100 . 4,2 + x =100 . 4,2 oC + 105 oC= 1680 + 420 Joule= 2100 JouleUntuk 1 liter = 2100 J x 20 = 42000 J = 42 kJ

CH3COOH + NaOH dengan suhu konstan terakhir 36oCQ = m.Cp.T + x. T= 100 . 4,2 + x =100 . 4,2 oC + 105 oC= 1260 + 315 Joule= 1575 JouleUntuk 1 liter = 1575 J x 20 = 31500 J = 31,5 kJ

VIII. ANALISA PERCOBAANDari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa praktikum kali ini bertujuan untuk menghitung panas netralisasi sesuai dengan percobaan dan menunjukan proses reaksi netralisasi dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Kalorimeter adalah pengukuran kuantitas perubahan panas. Sebagai contoh jika energi dari reaksi kimia eksotermal di serap air, perubahan suhu dalam air akan mengukur jumlah panas yang ditambahkan. Prinsip dari kalorimetri adalah memanfaatkan perubahan fase dari sifat fisik suatu zat untuk membandingkan kapasitas penerimaan kalor dari zat-zat yang berbeda. Pengukuran jenis kalor dengan kalorimeter didasarkan pada azas black, yaitu apabila dua benda yang suhunya berbeda dan dicampur maka benda yang lebih panas melepas kalor kepada benda yang lebih dingin sampai suhu keduanya konstan.Qlepas = QterimaM1 x C1 (T1 Ta) = M2 x C2 (Ta T2)Kalorimeter yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu kalorimeter sederhana dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan (reaksi netralisasi), dimana kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.Pada percobaan kali ini terdapat Tair panas = 42oC dan Tair dingin = 32oC. Terdapat beberapa fungsi perlakuan misalnya pengadukan secara terus-menerus bukan untuk menaikkan suhu zat dalam kalorimeter, melainkan agar penyebaran kalor dapat merata pada kalorimeter. Pemanasan H2O berfungsi untuk membandingkan suhu air dingin dan suhu air panas dalam kalorimeter. Pencampuran dari pengukuran berfungsi untuk membuktikan kalorimeter dapat menjaga atau mempertahankan kalor. Energi yang diterima air dingin tidak sama dengan air yang dilepas oleh air panas. Hal ini dikarenakan sifat dan kalorimeter yang dapat menyerap kalor sehingga tidak semuanya kalor dapat diterima oleh air dingin.Pada penentuan panas netralisasi, basa yang digunakan adalah basa kuat yaitu NaOH serta asam kuat antara lain HCL dan HNO3 serta asam lemah CH3COOH sebagai variable bebas. Pada saat percobaan penentuan panas netralisasi ini terdapat dua jenis temperature yaitu T4 dan T5. T4 merupakan suhu NaOH sebelum dicampur dengan asam dan T5 merupakan suhu campuran antara asam dan basa yang diperoleh dari intersep dalam grafik antara waktu dan suhu.

IX. KESIMPULANDari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Panas netralisasi dari senyawa asam dan basa dapat dilakukan dengan alat calorimeter Dalam perhitungan panas dengan kalorimeter untuk menentukan hasil perhitungan harus ditentukan tetapan kalorimeter Tetapan kalorimeter adalah besarnya kalor yang diserap oleh kalorimeter untuk menaikkan suhu satu derajat Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatic yaitu tidak terjadi perpindahan panas dari system ke lingkungan Panas netrallisasi yang didapat dalam 1 liter NaOH + HCL= 42 kJ NaOH + CH3COOH= 31,5 kJ NaOH+ HNO3= 42 kJ

X. DAFTAR PUSTAKAJobsheet. 2014. Penuntun Praktikum kimia Fisika. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembanghttp://chemedu09.wordpress.com/2011/05/31/tetapankalorimeterhttp://Itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-fisika-kalorimeter.html

II.GAMBARALAT (TERLAMPIR)

Botol AquadesHot plateNeraca Analitik

Bola KaretPengadukSpatula

Labu TakarKaca ArlojiKalorimeter

Pipet UkurPipet Tetes