laporan tetap hama gudang

16
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PESTISIDA DAN APLIKASINYA “ PENGENDALIAN HAMA GUDANG DENGAN BEBERAPA EKSTRAK TANAMAN “ Oleh : FERDI WINANDA 05111007037 KELOMPOK 3 AGROEKOTEKNOLOGI

Upload: ferdi-winanda-gapella

Post on 01-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jalat

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tetap Hama Gudang

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM PESTISIDA DAN APLIKASINYA

“ PENGENDALIAN HAMA GUDANG DENGAN BEBERAPA EKSTRAK TANAMAN “

Oleh :

FERDI WINANDA05111007037

KELOMPOK 3

AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA2013

Page 2: Laporan Tetap Hama Gudang

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hama gudang hidup dalam ruang lingkup yang terbatas, yakni hidup dalam

bahan-bahan simpanan di gudang. Umumnya hama gudang yang sering dijumpai

adalah dari ordo Coleoptera (bangsa kumbang), seperti Tribolium sp. , Sitophilus

oryzae, Callocobruchus chinensis, Sitophilus zaemays, Necrobia rufipes dan lain-

lain.

Hama gudang merupakan hama yang sering menyerang bahan-bahan

makanan manusia yang sudah dalam penyimpanan dan gejala yang ditimbulkan

sangat merugikan. Hama gudang mempunyai sifat yang khusus yang berlainan

dengan hama-hama yang menyerang di lapangan, hal ini sangat berkaitan dengan

ruang lingkup hidupnya yang terbatas yang tentunya memberikan pengaruh faktor

luar yang terbatas pula.

Walaupun hama gudang (produk dalam simpanan) ini hidupnya dalam ruang

lingkup yang terbatas, karena ternyata tidak sedikit pula Janis dan spesiesnya

masing-masing memiliki sifat sendiri, klasifikasi atau penggolongan hama yang

menyerang produk dalam gudang untuk lebih mengenalnya dan lebih mudah

mempelajarinya telah dilakukan oleh para ahli taksonomi .

Hama merupakan semua binatang yang aktifitasnya menimbulkan kerusakan

pada tanaman dan menimbulkan kerugian secara ekonomis. Salah satu jenis hama

yang menyerang tanaman adalah hama jenis serangga (Insekta). Jenis hama serangga

Page 3: Laporan Tetap Hama Gudang

tidak hanya dijumpai di ladang ataupun di sawah, akan tetapi hama serangga dapat

pula di jumpai pada bahan-bahan simpanan di gudang (Nyoman I, 2005).

Coleoptera berasal dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, yang

berarti insekta bersayap perisai. Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan

sayap belakang. Sayap depan keras, tebal dan memiliki permukaan luar yang halus

yang mengandung zat tanduk sehingga dinamakan elytra, sedangkan sayap belakang

lebih tipis seperti selaput dan lebih panjang dari pada sayap depan, Mengalami

metamorfosis sempurna dan Tipe mulut menggigit.

Adapun jenis hama gudang yang sering muncul adalah seperti Kumbang biji

(Callosobruchus chinensis), kumbang kopra ( Necrobia rufipes), Kumbang beras

( Sitophilus oryzae ), kumbang tepung ( Tribolium sp.), Kumbang jagung

(Sitophilus zeamays), yang sering sangat kita jumpai di gudang penyimpanan dan

kerusakan yang ditimbulkan juga sangat fatal. Untuk mengendalikan hama tersebut

seharusnya kita perlu mengetahui seluk beluk kehidupan hama tersebut, khususnya

serangga hama seperti siklus hidupnya, tempat perkembangbiakannya, cara

menyerang tanaman, dan lainnya . Salah satu yang harus kita ketahui adalah

misalnya bentuk morfologi hama tersebut. Karena bentuk morfologi dari serangga

hama tersebut berbeda-beda dan cara pengendaliannya pun berbeda. Namun pada

umumnya serangga memiliki tiga bagian umum yaitu abdomen, thorak, dan sayap.

B. Tujuan

Untuk mengetahui kemampuan beberapa ekstrak tanaman dan untuk

mengendalikan hama gudang

Page 4: Laporan Tetap Hama Gudang

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Nimbah

1. Sistematika

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Order : Sapindales

Family : Meliaceae

Genus : Azadirachta

Species : A. indica

2. Morfologi

Merupakan pohon yang tingi batangnya dapat mencapai 20 m. Kulit

tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan

tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan

panjang 1 cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun,

berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi

kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna

putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak

terdapat dalam ukuran besar.

Daun mimba tersusun spiralis, mengumpul di ujung rantai, merupakan

daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap diujung tangkai,

dengan jumlah helaian 8-16. tepi daun bergerigi, bergigi, beringgit, helaian

daun tipis seperti kulit dan mudah laya. Bangun anak daun memanjang

sampai setengah lancet, pangkal anak daun runcing, ujung anak daun runcing

Page 5: Laporan Tetap Hama Gudang

dan setengah meruncing, gandul atau sedikit berambut. Panjang anak daun 3-

10,5 cm .

Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan, bentuk bundar telur

memanjanga tidak setangkup sampai serupa bentuk bulan sabit agak

melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar 3 cm sampai 4 cm. Ujung

daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun

menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan

lainnya..

3. Syarat Tumbuh

Tanaman nimba dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.

Daerah yang cocok bagi perkembangan tanamann imba adalah daerah kering

dengan suhu udara antara 220 C - 250C, curah hujan 300 mm /tahun,

kelembapan udara (RH) antara 30% - 60%, dan merupakan tempat terbuka

yang cukup mendapat cahaya matahari.

Namun, tanarnan ini masih toleran terhadap suhu yang lebih tinggi,

hingga Mencapai 320 C dan curah hujan antara 400 - 1200 mm/tahun.

Tanaman nimba dapat tumbuh pada semua jenis tanah pertanian maupun

pada lahan kering yang kekurangan air. Di daerah padang pasir Arafah di

Arab Saudi, terdapat sekitar 50.000 pohon nimba yang digunakan sebagai

tanaman peneduh. Namun, sebenamya tanah yang paling sesuai bagi

pertumbuhan tanaman nimba adalah tanah yang subur banyak mengandung

humus atau bahan organik, memiliki aerasi dan drainase yang baik serta

memiliki nilai PH antaa 5,5 - 6,5.

B. Hama Gudang Kumbang Beras

1. Sistematika

Page 6: Laporan Tetap Hama Gudang

Sistematika atau klasifikasi kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah

sebagai berikut yaitu Kingdom Animalia, Fillum Arthropoda, Class

Insecta, Ordo Coleopteran, Famili Cucrlionidae , Genus Sitophilus ,

dan Species Sitophilusoryzae (Anonim, 2009).

2. Morfologi

Ciri morfologi dari kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah

memiliki mata, antena, thoraks, tanduk, kaki, kepala, sayap, abdomen dan

ofipositor. Dan memiliki bentuk tubuh kecil dan memanjang. Larva

biasanya bersembunyi di dalam padi- padian dan biji lainnya tempat ia

menjadi kepompong Tidak berkaki Dewasa panjang 2-3mm. Lekukan

melingkar di rongga dada Bintik kemerahan pada erytra dan

rostrum/moncong (Nonadita, 2008).

Page 7: Laporan Tetap Hama Gudang

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Pestisida dan Aplikasinya dilaksanakan hari selasa tanggal 8 April

2013 pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai di laboratorium Insektarium Jurusan

Hama Penyakit Tanaman (HPT) Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

B. Alat danBahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1) belender, 2)

saringan 3) botol aqua 4) wadah pengujian. Sedangkan bahan yang digunakan dalam

praktikum ini adalah: 1) kumbang beras , 2) Daun Mimba, dan 3) air

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja adalah sebagai berikut:

1. Siapkan alat dan bahan

2. buatlah ekstrakan dari daun nimba tersebut dengan cara di blender

3. Masukan kedalam botol atau wadah yang telah di tentukan

4. Letakan Kumbang beras ke dalam suatu wadah yang telah di sediakan

5. Lalu masukan juga hasil ekstrakan tadi kedalam wadah yang berisi kumbang tadi

hingga kumbang tersebut mengapung

6. Tutup wadah tersebut lalu amati berapa kumbang yang mati dan berapa kumbang

yang hidup

7. Catat dan masukan kerumus %refelen

Page 8: Laporan Tetap Hama Gudang

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil

Hasil yang kami dapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Tabel Hasil

Jenis Hama Jumlah Awal Jumlah Akhir Bersifat %refelen

Kumbang 20 12 Tidak %revelen=8/20x100%

Beras revelen =40 %

Page 9: Laporan Tetap Hama Gudang

B. Pembahasan

Bedasarkan analisa saya , saya menyatakan bahwa ekstraksi daun mimba ini

belum refelen atau tidak refelen , karena jumlah kumbang beras yang mati sedikit

ketimbang jumlah kumbang beras yang hidup (mati 8 : hidup12) , ternyata sudah bias

kita lihat dari apa yang kelompok saya dapat untuk pengendalian hama gudang

dengan ektraksi daun nimbah itu kemungkinan hanya 40% hama kumbang beras mati

itu pun jika ekstraksi daun nimbahnya tepas mengenai kumbang beras jadi sangat

kurang efektif pengendaliannya jika hanya 40% hama kumbang beras yang mati dari

jumlah keseluruhan yang ada , dalam pengendalian hama pada apapun tentunya kita

ingin mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin dan sebaik mungkin tanpa

banyak menghabiskan waktu dan tenaga yang banyak

Ini berdasarkan hasil dari pengamatan dan penelitian kelompok saya , dan

yang pasti setiap kelompok akan berbeda hasilnya dan yang pasti ada juga yang

refelen da nada juga yang tidak refelen ,

Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan

yang terbatas juga oleh karena terbuat dari bahan alami /nabati,maka jenis pestisida

ini bersifat mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari

lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya

mudah hilang.

Pestisida nabati bersifat ” pukul dan lari ” ( hit and run), yaitu apabila

diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu dan setelah hamanya terbunuh

maka residunya akan cepat menghilang di alam. Dengan demikian tanaman akan

terbebas dari residu pestisida dan aman untuk dikonsumsi. Penggunaan pestisida

nabati dimaksudkan bukan untuk meninggalkan dan mengganggap tabu penggunaan

pestisida sintetis, tetapi hanya merupakan suatu cara alternatif dengan tujuan agar

pengguna tidak hanya tergantung kepada pestisida sintetis.

Page 10: Laporan Tetap Hama Gudang

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil yang saya dapatkan , saya simpulkan bahwa :

1. Pestisida nabati bersifat hit and run

2. Pestisida nabati besifat mudah teurai (biodegrabel)

3. Pestisida nabati cukup mudah dibuat jika bahannya hanya satu tumbuhan

tanpa ada tambahan bahan kimia lain

4. Ekstraksi dau mimba hanya mampu membunuh 40% kumbang beras dari

jumlah keseluruhan yang di amati

5. Ekstraksi daun mimba bersifat tidak refelen karena jumlah yang matinya

hanya 40% dari semua populasi yang terkena ekstrakan daun mimba ini

B. Saran

Pada Praktikum ini di harapkan praktikan mengetahui jumlah yang hidup dan

matinya hama gudang yang di amati secara teliti agar tidak terjadi kesalahan

dalam mengambil suatu data penelitian

Page 11: Laporan Tetap Hama Gudang

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Prinsip-prinsip Pemahaman Pengendalian Hama Terpadu. Konsep

Pengendalian Hama Terpadu. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan

Direktorat Bina Perlindungan Tanaman.B.I. Jakarta.

Frank C. Lu. 1995, Toksikologi Dasar (Azas, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko)

Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Nonalinda, 1999. Surat Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali

BIMAS.

Nyoman I, 1993. Awas pestisida “Ngendon” dalam Makanan Kita. Majalah

Terompet (Teropong Masalah Pestisida), Edisi IV Jakarta : Pesticide Action

Network (PAN)- Indonesia.

Wiwin, S., R. Murtiningsih, N.Gunaeni dan T.Rubiati, 2008. Tumbuhan Bahan

Pestisida Nabati dan cara pembuatannya untuk pengendalian Organisme

Pengganggu

Tumbuhan.http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/index.php/Info- Aktual/

MIMBA- PESTISIDA-NABATI-RAMAHLINGKUNGAN. html

Page 12: Laporan Tetap Hama Gudang