laporan tetap 09 - penentuan besi

Upload: vandhito-rizna-ikhwamdinata

Post on 07-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    1/11

    LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA

    ANALISIS DASAR

    TITRASI REDOKS(PENENTUAN BESI)

    DISUSUN OLEH :

      M. SYAHRAWI  NURUN NISA  SARI RISKI HASIBUAN  SHINTYA FEBRIZA  TRY YULIARTI  VANDHITO RIZNA IKHWANDINATA  YUNI KHAIRUNNISA  YUNIA SARIFRANSISKA

      KELOMPOK 1  KELAS : 1KB

    DOSEN PENGAJAR : Ir. M.ZAMAN.M.Si M.T JURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI

    SRIWIJAYATAHUN AJARAN !"1#$!"1%

    TITRASI REDOKS (PENENTUAN BESI)1.TUJUAN PER&OBAAN

    1

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    2/11

    Setelah melakukan pecobaan ini diharapkan mahasiswa

    mampu melakukan standarisasi dan penetuan cuplikan

    dengan titrasi redoks.

    !.PERIN&IAN KERJA• Melakukan standarisasi larutan KMnO4

    • Menentukan kadar besi dalam larutan

    '.TEORI Titrasi redoks merupakn titrasi yang didasarkan pada

    reaksi oksidasi reduksi antara analit dan titran. Titrasi redoks

    banyak digunakan untuk penentuan sebagian besar logam-

    logam. Indicator yang digunakan untuk pada titrasi inimenggunakan berbagai cara kera. !ada titrasi yang

    menggunakan KMnO4 tidak menggunakan suatu larutan

    indicator" tetapi larutan KMnO4 itu sendiri data bertindak

    sebagai indicator.

    '.1 KALIUM PERMANGANATKalium permanganat digunakan secara luas

    sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih.

    #at ini merupakan pereaksi yang mudah diperoleh"

    tidak mahal" dan tidak memerlukan suatu indicator

    kecuali kalau digunakan suatu larutan yang sangat

    encer. Satu tetes KMnO4 $"1% memberikan suatu

    warna merah muda yang elas pada suatu larutan

    dalam titrasi. !ermnganat mengalami reaksi kimia

    yang bermacam-macam" karena mangan dapat

    berada dalam keadaan oksidasi &'"&("&4"&)"&*.

    +ntuk reaksi yang berlangsung dalam larutan yang

    sangat asam akan teradi reaksi,MnO4 & /0 & e Mn2& 4/'O

    Sedangkan untuk reaksi dalam larutan berasam

    rendah ,

    '

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    3/11

    MnO4 & /0 & (e Mn2& '/'O3eaksi yang paling banyak digunakan adalah reaksi

    pada larutan yang sangat asam" dimana

    permanganat bereaksi dengan sangat cepat.'.! NATRIUM OKSALAT

    Senyawa ini merupakan standar primer yang

    baik bagi permanganat dalam larutan berasam.

    apat diperoleh dalam deraat kemurnian yang

    tinggi" stabil pada pemanasan dan tidak higroskopis.

    3eaksi dengan permanganate agak kompleks dan

    sekalipun banyak penelitian yang telah dilakukan"

    namun mekanisme yang tepat tidak elas. 3eaksinya

    lambat pada suhu kamar. Oleh karena itu biasanya

    laruta dipanaskan pada suhu )$56. !ada kenaikan

    suhu"pada awalnya reaksi beralan lambat" tetapi

    kecepatan meningkat setelah ion mangan 7II8

    terbentuk. Mangan 7II8 bertindak sebagai suatu

    katalis dan reaksinya dinamakan otokatalik karena

    katalik dihasilkan oleh reaksinya sendiri. Ionnya

    mungkin mempengaruhi e9ek kataliknya dengan

    cepat bereaksi dengan permanganate untuk

    membentuk mangan dari keadaan oksidasi antara &(

    dan&4 yang selanutnya dengan cepat mengoksidasi

    ion oksalat" kembali ke keadaan di:alent. ;dapun

    reaksinya adalah, 6'O42< & ' MnO4&1) / 'Mn2 & 1$

    6O' &/'O=owler dan bright melakukan suatu penelitian

    yang sangat mendalam terhadap kesalahan-

    kesalahan yang mungkin didalam titrasi. Mereka

    (

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    4/11

    menemukan beberapa bukti dari pembentukan

    peroksidaO' &/'6'O4  /'O' & '6O'

    an apabila peroksida terurai sebelum bereaksi

    dengan permanganate "terlalu sedikit larutan

    permanganate yang diperlukan sehingga dari

    perhitungan normalitasnya tinggi. Mereka

    menyarankan agar hampir semua permanganate

    ditambahkan dengan cepat dalam larutan yang telah

    diasamkan pada suhu kamar. Setelah reaksi

    sempurna larutan dipanaskan sampai )$56 dan titrasi

    diselesaikan pada suhu ini.

    .ALATALAT YANG DIGUNAKAN 

    %eraca analitis

      >rlemeyer '$ml"$$ml ("(

      ?uret $ml '

     

    !ipet ukur 'ml 4

     

    @elas kimia '$ml (

     

    Aabu takar1$$ml"'$ml"$$ml '"("1

     

    Spatula '

      ?ola karet 4

      /ot plate (

     

     Thermometer (

    #.GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)%.BAHAN YNAG DIGUNAKAN

      %a'6'O4 padatan

     

    KMnO4 padatan

     

    =eSO4 */'O

    *.KESELAMATAN KERJA@unakan peralatan kera seperti sarung tangan dan

    masker untuk menangani larutan asam sul9at.+.PROSEDUR PER&OBAAN

    4

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    5/11

    +.1 STANDARISASI LARUTAN KM,O• Membuat larutan $"1 KMnO4 "$$ml

    • Mengeringkan natrium oksalat didalam o:en

    pada suhu 1$-11$56 selama ' am setelah itumendinginkan dalam deksikator

    • Menimbang natium oksalat sebanyak ($$mg"

    memasukkan kedalam erlemeyer

    • 1'"ml asam sul9at pekat dilarytkan dalam air

    '$ml7hati-hati8

    • Memasukkan larusan asam sul9at tersebut

    kedalam erlemeyer yang berisi natriun oksalat"

    kocok" dinginkan sampai '456

    • Mentitrasi dengan $"1 % KMnO4 sampai :olume

    (ml. lalu memanaskan sampai -)$56 dan

    dilanutkan titrasi setetes demi setetes hingga

    berubah warna menadi warna merah muda

    +.! PENENTUAN BESI DENGAN KM,O

      Melarutkan 4 gram cuplikan kedalam

    cuplikan7=eSO4. */'O8 dalam air demineral

    1$$ml

     

    Memipet 'ml cuplikan kedalam erlemeyer

    berukuran '$ml dan menambahkan 'ml $"

    asam sul9at

     

    Mentitrasi dengan larutan standar $"1% KMnO4

    sampai warna merah muda tidak berubah lagi

    -.DATA PENGAMATAN-.1 STANDARISASI LARUTAN KMNO

    N

    Gr/0 /,/i2(N/

    34//2)

    V506 2i2r/,

    (KM,O)

    1

    .

    '"" 07 ' 0

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    6/11

    !

    .

    '"" 07 '! 0

    '

    .

    '"" 07 !- 0

    V506 r/2/r/2/ : ' 0

    -.! PENETUAN BESI DENGAN KM,O

    N

    V506

    /,/i2(=eSO4. */'O8

    V506 2i2r/,

    (KM,O)

    1

    .

    !# 0 ' 0

    !

    .

    !# 0 '* 0

    '

    .

    !# 0 '# M

    1". PERHITUNGAN1".1 STANDARISASI LARUTAN KM,O

    @r %a'6'O4 B C KMnO4 D % KMnO4?> %a'6'O4 ($$ B 4( D %)*

    N B $"1 %

    8 K64//9/, : teori E praktek D 1$$F

     Teori $"1- $"1 D 1$$F B $ F  $"1

    1".! PENENTUAN BESI DENGAN KM,OM6,6,253/, 8 F6 ;//0 =e D

    1$$F=e B gr sampel 

    )

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    7/11

    B ("( D $"1 D " D 1$$4$$$

    B4G"'4( F

    1". PERTANYAAN

    1. Tuliskan beberapa keuntungan dan kerugian dalampenggunaan laruan standar KMnO4 sebagai pereaksi

    oksidasi.

    !. a. Mengapa pada standarisasi dengan natrium oksalat "

    KMnO4 diberikan secara cepat Hb. Mengapa larutan tersebut harus dipanaskan sampai

    )$ 6

    '. Suatu sampel ;s'O( seberat $"''4 gr dilarutkan dan

    memerlukan 44"'' ml KMnO4

    untuk titrasi. /itung molaritas dan normalitas KMnO4.

     JAWAB :

    1. Keuntungan, mudah diperoleh" harganya murah"

    bereaksi cepat" dan dapat menadi indicator sendiriKerugian , memerlukan indicator ika digunakan pada

    larutan encer" dalam suasana asam membentuk

    endapan coklat!. ;. karena apabila peroksida titran sebelum reaksi

    dengan permanganate terlalu sedikit "permnganat yang

    diperlukan sehingga dari perhitungan normalitas tinggi.

    *

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    8/11

    ?. larutan harus dipanaskan pada suhu )$ 6 karena

    reaksi dengan permanganate agak kompleks sekalipun

    banyak penelitian yang reaksinya lambat pada suhu

    kamar.

    11. ANALISA PER&OBAAN!ercobaan ini ialah oenentuan besi dengan titrasi redoks

    menggunakan larutan  KMnO4 " pada titrasi ini dapat dianalisayang didapatkan setelah percobaan ialah terdapat dua langkah

    kera dalam percobaan ini yaitu pertama prosedur standarisasi

    larutan KMnO4 " dimana KMnO4 tersebut diadikan titran dan

    sekaligus sebagai indicator. Terlebih dahulu menimbang gram

    titran dengan tepat"setelah itu untuk analitnya ialah natrium

    oksalat. %atrium oksalat ini terlebih dahulu harus di panaskan

    dalam o:en dengan suhu sekitar 1$-11$ 6 selama ' am

    kemudian menimbang oksalat tersebut sebanyak $"( gr yang

    sebelumnya telah diinginkan dalam desikator. Aalu natium

    oksalat dimasukkan dalam erlemeyer dan ditambahkan 1'" ml

    asam sul9at pekat lalu dititrasi dengan KMnO4.!rosedur yang kedua dengan menghitun atau penentuan

    besi 7=eSO4. */'O8 dimana $ ml air demineral kemudian

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    9/11

    dimasukkan sebanyak ' ml dalam erlemeyer yang kemudian

    ditambahkan ' ml asam sul9at $"M lalu dititrasi dengan

    KMnO4" sampai warna merah muda tidak berubah lagi

    "sehingga dapat di tetapkan :olume titrannya dan ditentukan

    kadar =e nya.

    1!. KESIMPULAN?erdasarkan data-data yang di peroleh dapat

    disimpulkan bahwa banyak :olume titran yangdibutuhkan dalam standarisasi larutan bergantung

    pada larutan atau analit yang akan dititrasi "semakin

    tinggi deraat celciusnys"maka akan sebanyak pula

    titran yang dibutuhkan.Sebaliknya "semakin rendah suhunya maka sedikit

    pula titran yang dibutuhkan

    ari pengamatan yang dilakukuan didapat hasil

    sebagai berikut,

    • %ormalitas KMnO4 B $"1 %

    • F Kesalahan B $F

    • F =e B 4G"'4( F

    1'. DAFTAR PUSTAKA obsheet .'$1. J!enuntun !ratikum Kimia ;nalisis asar.

    !alembang , !oleteknik %egeri Sriwiaya .

    G

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    10/11

    1. GAMBAR ALAT

    1$

  • 8/18/2019 Laporan Tetap 09 - Penentuan Besi

    11/11

    11