laporan tahunan aksi ui fix 310513

79
Tahunan 2011 - 2012 Laporan Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Menggalang Sinergi. Menanggulangi Kemiskinan. Aksi Sinergi Untuk Indonesia Sinergi, Solidaritas

Upload: aksi-ui

Post on 27-Mar-2016

248 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Laporan Tahunan AKSI UI 2011 -2012

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Tahunan 2011 - 2012

Laporan

Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan

Menggalang Sinergi. Menanggulangi Kemiskinan.

Aksi Sinergi Untuk Indonesia

Sinergi, Solidaritas

Page 2: Laporan tahunan aksi ui fix 310513
Page 3: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Kata Pengantar

Page 4: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Kata Pengantar Ketua Dewan Pengurus AKSI UI

II

Organ Pembina, Pengawas dan Pengurus dari AKSI UI yang saya hormati,

Menulis Kata Pengantar ini adalah sebuah rasa syukur yang mendalam atas karunia Tuhan yang telah mengijinkan kita bersama, saling bahu membahu, mewujudkan satu demi satu langkah, dari jutaan langkah bersama dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat kita secara berkelanjutan. AKSI UI adalah, tadinya, sebuah angan-angan mensinergikan berbagai kekuatan yang kita banyak temui SUDAH ADA dalam berbagai elemen masyarakat, namun belum banyak sinergi di antara berbagai elemen masyarakat tersebut. Maka kita berpikir, andai kekuatan-kekuatan ini disinergikan secara efektif tentu akan berdampak lebih masif, komprehensif, dan berkelanjutan, termasuk dan terutama untuk menanggulangi kemiskinan yang masih menjadi masalah besar bangsa kita. Untuk itulah, AKSI UI ada.

AKSI UI dimulai dengan gagasan beberapa orang, lalu beberapa yang lain memberi dukungan yang tak ternilai harganya, dan beberapa lagi bersedia menjalankan roda perjalanan dan proses mewujudkan AKSI UI dari hari ke hari. Fungsi menjadi perekat untuk mendorong sinergi bukanlah sesuatu yang “populer” dan “berorientasi proyek”. Sementara itu adanya pihak yang berfungsi sebagai “perekat” itu sangat terasa dibutuhkan untuk sinergi antara berbagai sektor, kelembagaan, bidang, dan sebagainya, tetapi belum ada yang sungguh-sungguh dengan sengaja mau mengambil peran untuk berfungsi sebagai perekat itu.

AKSI UI, terutama di tahun pertamanya, adalah tahun berproses “bekerja sambil belajar” bahkan untuk mulai dapat mendefinisikan dengan lebih tajam tentang fungsinya sendiri. AKSI UI mulai membangun referensinya sendiri tentang peta kekuatan masyarakat. Tentang bagaimana kekuatan yang satu dengan yang lain dapat saling mendukung untuk dampak yang lebih besar. Tentang bagaimana kendala dan tantangan yang ada di tiap-tiap kondisi unik yang harus dihadapi. Tentang bagaimana makin banyak yang dapat mendorong sinergi multi pihak terjadi. Dan seterusnya.

AKSI UI berproses dalam keterbatasan, namun bertekad untuk membangun kemandiriannya. Secara finansial, pada tahun 2011 (3 bulan pertama AKSI UI) kas AKSI UI 40 juta rupiah dengan kantor yang belum menetap dan Tim Manajemen yang hanya 5 orang. Pada akhir 2012, kas AKSI UI adalah 1 Milyard rupiah, dengan nilai tutup buku 2 Milyard rupiah, dan Tim Manajemen yang saat ini berjumlah sekitar 16 orang. Ini merupakan kenyataan yang tentu sangat membuat kita bersemangat, tetapi sekaligus menjadi tantangan bagi kita sebagai Organ dari AKSI UI untuk semakin memperkokoh dukungan kita kepada lembaga AKSI UI.

Oleh karenanya, ijinkan saya mengajak segenap Organ AKSI UI untuk kiranya dapat mulai sungguh-sungguh memikirkan bagaimana dapat mendukung kemandirian AKSI UI sebagai lembaga yang sama-sama ingin kita upayakan kemajuannya. Mungkin, dengan mulai mewujudkan sekelompok pendonor tetap (Dewan Penyantun) khusus bagi penopang sebagian fungsi orisinil AKSI UI sebagai perekat dan system integrator dalam masyarakat. Tantangan di depan kita tidak akan pernah habisnya. Dan kita meyakini bahwa kebersamaan kita tidak akan pernah berkurang, malah makin bertambah, sejalan dengan tantangan-tantangan yang ada. Mengembangkan AKSI UI adalah salah satu bentuk pengabdian kita untuk bangsa negara kita tercinta. Kita bersyukur akan tahun pertama yang telah kita lalui dengan seluruh proses belajar yang kita jalankan, dan bersiap untuk terus melanjutkan perjuangan yang tidak mudah ini.

Salam Takzim,Bambang Ismawan

Page 5: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Kata Pengantar Direktur Eksekutif AKSI UI

III

Yang kami hormati Organ Yayasan AKSI UI,

Dengan kerendahan hati ijinkan kami menyampaikan catatan jejak-jejak langkah dari AKSI UI yang telah berproses sejak 10 Oktober 2011 bila dihitung mulai tanggal penandatangan Akte Notaris, namun sesungguhnya berproses jauh lebih panjang dari itu bila dilihat dari pertemuan-pertemuan gagasan, semangat dan tekad hingga AKSI UI resmi berdiri. Setahun pertama AKSI UI dicatat sebagai 15 bulan karena dihitung sejak pendiriannya. Sebuah perjalanan yang sangat penuh inspirasi, antara lain karena di dalamnya penuh dengan pertemuan pikiran dan gagasan dari sekian banyak orang-orang hebat di negeri tercinta ini.

Berproses di dalam AKSI UI sejak tahapnya yang sangat awal hingga berdiri dan berjalan sejauh ini, merupakan suatu kesempatan yang tak ternilai harganya. AKSI UI, dalam keseharian aplikasinya, adalah sebuah lembaga yang mendorong pertemanan, kerjasama, pertemuan titik-titik kesamaan untuk tujuan baik, kolaborasi di antara pihak-pihak yang terkadang sebelumnya berada di pemikiran yang bersebarangan, atau bahkan kepentingan yang saling bertentangan. Menjadi AKSI UI, adalah tantangan untuk “menjadi Indonesia”: mampu bekerjasama, dalam keberagaman pikiran, pandangan, kepentingan, kebiasaan. Mandat AKSI UI yang menempatkan dirinya dalam posisi sebagai perekat, adalah ujian dari waktu ke waktu untuk senantiasa melihat semua pihak dalam kerangka kesetaraan dan kepercayaan satu dengan yang lain.

Kutipan terkenal seorang bikhuni ternama dunia Master Cheng Yen pendiri lembaga besar dan international Tzu Chi Foundation: “Tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, dan tiada orang yang tidak bisa saya maafkan”. AKSI UI, dengan niatan untuk kebaikan bersama semua pihak yang terkait dengan suatu tujuan yang lebih besar, mendorong semua elemen bangsa untuk memupuk kepercayaan dan menanggalkan bagian terbesar dari ego diri agar mampu duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, sama-sama kerja keras dalam kolaborasi sinergi, bagi Indonesia yang lebih baik hari ini, dan esok. Perjalanan panjang baru saja dimulai. Semoga berarti.

Hormat ,Dewi Hutabarat

Page 6: Laporan tahunan aksi ui fix 310513
Page 7: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Daftar Isi

Page 8: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Sinergi

Solidaritas

Page 9: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Kata Pengantar ....................................................................... Kata Pengantar Ketua Dewan Pengurus AKSI UI ..........

Kata Pengantar Direktur Eksekutif AKSI UI ...................

Daftar Isi ..................................................................................

Profil AKSI UI .......................................................................... Profil ...............................................................................

Visi, Misi dan Prinsip Organisasi ....................................

Struktur Organisasi ........................................................

Struktur Manajemen .......................................................

Kaleidoskop 2011-2012 ..........................................................

Jejaring AKSI UI ..................................................................... Akumulasi Pertumbuhan Jejaring Nasional ....................

Data Pertambahan Jejaring Nasional .............................

Peta Persebaran Jejaring AKSI UI 2011-2012 ...............

Laporan Kegiatan 2011-2012 ................................................. AKSI UI: Berlayar Sambil Membangun Perahu ..............

Roadmap Rencana Kerja AKSI UI .................................

Penguatan Kelembagaan AKSI UI .................................

Penggalangan Dukungan Misi Sinergi dan Solidaritas ..

Fasilitasi dan Kerjasama dengan Mitra Kerja .................

Peningkatan Kapasitas Masyarakat ...............................

Pengembangan Jejaring Kerja .......................................

Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan 2012 ............ Proses Pra Temunas ......................................................

Fasilitas Teknologi Penunjang Temunas ........................

Pelaksanaan Temu Nasional

Penanggulangan Kemiskinan 2012 ...............................

Laporan Keuangan ................................................................. Laporan Keuangan AKSI UI 2011 ..................................

Laporan Keuangan AKSI UI 2012 ..................................

Perencanaan Penggunaan Dari Sisa Saldo 2012 .....

Diagram Rencana Kerja 2013 ................................................ Diagram Rencana Kerja 2013 ........................................

Daftar IsiAksi Sinergi Untuk Indonesia

Menggalang Sinergi. Menanggulangi Kemiskinan.

III

III

IV

12

3

5

7

9

1314

15

16

1920

23

25

31

35

39

45

5758

60

60

6364

65

66

6769

Page 10: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

10

Page 11: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

1

Profil AKSI UI

ProfilVisi, Misi dan Prinsip OrganisasiStruktur OrganisasiStruktur Manajemen

Page 12: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 2

Profil

Yayasan Aksi Sinergi Untuk Indonesia (AKSI UI) resmi berdiri sebagai yayasan yang mengabdi pada bidang sosial dan kemanusiaan, dengan Akta Notaris yang dikeluarkan oleh Notaris P. Suandi Halim SH No.12 tanggal 10/10/2011, sebagai tindak lanjut nyata dari Seminar “Indonesia Tanpa Kemiskinan” yang diselenggarakan dalam rangka 60 tahun Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

AKSI UI adalah lembaga yang didedikasikan untuk menanggulangi kemiskinan, menumbuhkan kemandirian dan menaikkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan dengan cara mensinergikan berbagai elemen dan kekuatan yang SUDAH ADA dan telah berkembang dalam masyarakat. Sinergi ini bermaksud untuk menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat secara multi dimensional dan komprehensif, untuk dampak yang berkelanjutan.

AKSI UI berfungsi sebagai perekat (gluing function) dan sebagai system integrator untuk kemudian menginisiasi upaya bersama, bahu membahu menyusun strategi dan bekerja saling melengkapi, agar penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan secara komprehensif, dengan dampak yang lebih segera, masif dan berkelanjutan. Dalam sinergi yang dibangun, AKSI UI juga melihat peran penting Universitas atau Lembaga Pendidikan Tinggi lainnya di berbagai daerah, untuk menjadi poros sinergi bagi berbagai kekuatan masyarakat di wilayah masing-masing.

AKSI UI mengedepankan prinsip equality (kesetaraan) antara semua pihak yang terlibat dalam sinergi penanggulangan kemiskinan. Termasuk dan terutama disini adalah kesetaraan anggota masyarakat yang menjadi subyek dari seluruh upaya ini, yaitu anggota masyarakat yang masih harus berjuang mengeluarkan dirinya dari lilitan kemiskinan. Kiranya hanya dengan keikutsertaan secara aktif, masyarakat setempat dapat memandirikan dirinya, dan inilah yang akan menjamin sustainability dari setiap upaya penanggulangan kemiskinan.

Page 13: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI3

Visi

Menjadi Penggerak Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan menuju Indonesia Tanpa Kemiskinan.

Misi

1. Membangun kekuatan masyarakat warga melalui kemitraan strategis antar unsur-unsur masyarakat.2. Melaksanakan program-program Pemberdayaan Sosio – Ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.3. Melaksanakan fungsi-fungsi komunikasi, edukasi dan advokasi.4. Menjadi rujukan model penanggulangan kemiskinan bagi masyarakat nasional dan internasional.

Prinsip Organisasi

1. Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship)2. Independen3. Non Diskriminatif4. Tata Kelola Baik (good governance)5. Berbasis pada Kearifan Lokal6. Kesetaraan Gender7. Berwawasan Lingkungan8. Menghargai Keberagaman

Visi, Misi dan Prinsip Organisasi

Page 14: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 4

Diagram Struktur Organisasi

Page 15: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI5

Struktur Organisasi

Dewan Pembina

Ketua Dewan Pembina Prof. Dr. Subroto Anggota Dewan Pembina Prof. Firmanzah, Ph.D Anggota Dewan Pembina Prof. Dr. JB Sumarlin Anggota Dewan Pembina Prof. Emil Salim, Ph.D Anggota Dewan Pembina Dr. Siti Oemijati Djajanegara Anggota Dewan Pembina Prof. Sri-Edi Swasono, Ph.D Anggota Dewan Pembina Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo, Ph.D Anggota Dewan Pembina Prof. Dr. Irzan TanjungAnggota Dewan Pembina Dr. SugihartoAnggota Dewan Pembina Sandiaga S. Uno, MBA

Dewan Pengawas

Ketua Dewan Pengawas Prof. Susiyati B. Hirawan, Ph.D Anggota Dewan Pengawas Prof. Dr. Martani Huseini Anggota Dewan Pengawas Michael Sumarijanto, MBA Anggota Dewan Pengawas Prof. DR. Lindawati Gani

Dewan Pengurus

Ketua Dewan Pengurus Drs. Bambang Ismawan, MS Wakil Ketua Dewan Pengurus Dr. Ir. Nining Indroyono Soesilo Sekretaris Dewan Pengurus DE Susapto, S.SosWakil Sekretaris Dewan Pengurus Asty Setiautami, MEBendahara Dewan Pengurus Dodi Soemarno, SE Wakil Bendahara Dewan Pengurus Bill Subianto, MBA Anggota Dewan Pengurus Prof. Yunita Triwardani Winarto, Ph.D Anggota Dewan Pengurus Jossy Prananta Moeis, Ph.D

Page 16: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 6

Diagram Struktur Manajemen

Direktur Eksekutif

Penasihat Komunikasi

Penasihat Program

Manajer Komunikasi

Manajer Operasional dan

Personalia

Tim Pengembangan

Kemitraan

Manajer Program

Koordinator Dokumentasi dan Fotografer

Administrasi Program dan Pengorganisasian Lapangan

Riset dan Pengembangan Jejaring

Koordinator IT dan DoNation

System

Desain Grafis dan Website Development

Koordinator Online

Management

Koordinator Implementasi Program Kemitraan

Koordinator Perumusan

Program

Koordinator Hubungan Kemitraan

Sekretaris Tim Kemitraan

Sekretaris Operasional

Koordinator Keuangan

Koordinator Rumah Tangga dan Front

Office

Petugas Kerumahtanggaan

dan Keamanan

Page 17: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI7

Direktur Eksekutif Dewi Hutabarat

Penasihat Program Benito LopulalanPenasihat Komunikasi Alina Darmadi

Operasional

Manajer Operasional dan Personalia Melly Hasan Sekretaris Operasional Rianti Septiana Koordinator Keuangan Malihatun Koordinator Rumah Tangga dan Front Office Ika Puspita Mantari Petugas Kerumahtanggaan & Keamanan Suparno

Program

Manajer Program Isnu Handono Administrasi Program dan Pengorganisasian Lapangan Agus TriyantoKoordinator Dokumentasi dan Fotografer Alexander ErwinRiset dan Pengembangan Jejaring Dominicus Dimas

Komunikasi

Manajer Komunikasi Melly HasanKoordinator IT dan DoNation System Daniel KoreKoordinator Online Management Hergianto V.KDesain Grafis dan Website Development Nasrulloh Oneal

Tim Pengembangan Kemitraan

Koordinator Tim Dewi HutabaratKoordinator Perumusan Program Benito LopulalanKoordinator Hubungan Kemitraan Melly Hasan Koordinator Implementasi Program Kemitraan Isnu Handono Sekretaris Tim Kemitraan Rianti Septiana

Catatan: Strruktur Manajemen Per 30 April 2013

Struktur Manajemen

Page 18: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

8

Page 19: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

9

Kaleidoskop Kegiatan AKSI UI 2011 - 2012

Page 20: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 10

Kaleidoskop Kegiatan AKSI UI 2011 -2012

Page 21: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI11

Page 22: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

12

Page 23: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

13

Jejaring AKSI UI

Akumulasi Pertumbuhan Jejaring Nasional

Data Pertambahan Jejaring Nasional

Peta Persebaran Jejaring AKSI UI 2011-2012

Page 24: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 14

Akumulasi Pertumbuhan Jejaring Nasional

Akumulasi Pertumbuhan Jejaring di Tingkat Nasional

Salah satu indikator utama AKSI UI adalah tercerminnya pertumbuhan jejaring sinergi dalam perkembangan lembaga. Grafik pertumbuhan jejaring AKSI UI merupakan akumulasi pertambahan lembaga atau institusi yang terlibat langsung dalam sinergi aktivitas bersama AKSI UI. Keterlibatan langsung yang dimaksud adalah (1) keterlibatan sebagai partisipan dalam aktivitas yang diinisiasi oleh AKSI UI, (2) bersinergi dalam komite bersama AKSI UI, (3) memberikan kontribusi atau rekomendasi yang memiliki manfaat langsung atau (4) sebagai rekanan yang kegiatannya difasilitasi oleh AKSI UI. Pertumbuhan jejaring yang digambarkan dalam grafik di atas adalah jejaring lembaga-lembaga atau institusi. Perhitungan pertumbuhan ini tidak memperhitungkan jumlah individual penggerak masyarakat yang bersinergi dengan AKSI UI, walaupun diakui bahwa kalangan penggerak masyarakat ini memilki peran sangat besar dalam pertumbuhan jejaring AKSI UI.

Di Tingkat Nasional, jumlah total lembaga yang bersinergi dengan AKSI UI sepanjang tahun 2011-2012 adalah 308 lembaga, terdiri dari Lembaga Pemerintah, Universitas, LSM dan Perusahaan Swasta.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Akumulasi Pertambahan Jejaring

Page 25: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI15

Data Pertambahan Jejaring Nasional

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Pertambahan Jejaring Nasional dan Internasional

Bila pertambahan jumlah jejaring di perhitungkan setiap bulan, AKSI UI rata-rata menjaring sinergi dengan 21 lembaga per bulan dalam periode Oktober 2011-Desember 2012. Bulan Desember 2012 merupakan puncak pertambahan jejaring AKSI UI, dengan hadirnya 95 lembaga dalam Temu Nasional I Penanggulangan Kemiskinan yang membahas Peran Strategis Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Keberdayaan Masyarakat. Distribusi geografis dari jejaring di dalam negeri ditampilkan dalam peta sebaran jejaring di halaman berikut.

Terkait jejaring luar negeri: partisipasi AKSI UI dalam International Microfinance Conference di Jogjakarta dan Asean Solidarity Economy Forum di Manado, berbuahkan jejaring sinergi Internasional. Dari sejumlah lembaga yang berdialog intens dengan AKSI UI, dua lembaga telah menjalin kerjasama program. Sedangkan Kerjasama dengan tiga lembaga lain dari Asia, Amerika dan Eropa diproyeksikan untuk tahun 2013.

Page 26: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 16

Peta Persebaran Jejaring AKSI UI 2011 -2012

Peta Persebaran Jejaring AKSI UI2011 - 2012

Page 27: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI17

Peta Persebaran Jejaring AKSI UI2011 - 2012

Page 28: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

18

Page 29: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

19

Laporan Kegiatan AKSI UI

2011-2012

AKSI UI: Berlayar Sambil Membangun PerahuRoadmap Rencana Kerja AKSI UIPenguatan Kelembagaan AKSI UIPenggalangan Dukungan Misi Sinergi dan SolidaritasFasilitasi dan Kerjasama dengan Mitra KerjaPeningkatan Kapasitas MasyarakatPengembangan Jejaring Kerja

Page 30: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 20

AKSI UI: Berlayar Sambil Membangun Perahu

Mandat AKSI UI: Menjadi Perekat dan System Integrator

AKSI UI memandatkan dirinya menjadi sebuah organisasi yang menempatkan dirinya pada fungsi sebagai SYSTEM INTEGRATOR atau berfungsi sebagai perekat (gluing function) bagi berbagai KEKUATAN yang SUDAH ADA dalam masyarakat. Fungsi ini diambil atas dasar pengenalan dan pengalaman bahwa di masyarakat sesungguhnya sudah begitu banyak pihak, dari mulai individu, kelompok, komunitas, organisasi mandiri hingga pemerintah dan organisasi internasional, yang telah bergerak dan berkiprah dalam berbagai upaya peningkatan keberdayaan masyarakat. Namun bersamaan dengan itu, kita juga menyadari masih besarnya angka kemiskinan di Indonesia, yang menandakan masih kurangnya keberdayaan masyarakat. Kondisi ini, pada gilirannya akan membawa bangsa kita pada beban yang tertanggungkan, bila dibiarkan hingga masa “bonus demografi” kita berlalu. “Bonus Demografi” akan berubah menjadi “bencana demografi” bila upaya peningkatan keberdayaan masyarakat tidak dilaksanakan secara komprehensif dan berdampak berkelanjutan.

Pertanyaannya: ketika ada banyak elemen dalam masyarakat yang sudah bekerja dengan baik, lalu faktor apa lagi yang masih diperlukan agar dampaknya bisa lebih komprehensif dan berkelanjutan? Salah satunya adalah: faktor SINERGI di antara berbagai elemen tersebut, lintas sektor, lintas bidang, lintas kelembagaan, agar suatu upaya penanggulangan kemiskinan atau peningkatan keberdayaan masyarakat, dapat dilaksanakan secara komprehensif, integratif, sehingga berdampak berkelanjutan. Di sinilah AKSI UI mengambil peran. AKSI UI menjadi pihak yang dengan sengaja berusaha mengenali dan mengapresiasi berbagai kekuatan yang ada, mengenali pihak-pihak yang menjadi simpul-simpul solidaritas keberdayaan, serta mendorong agar terjadi sinergi, mendorong agar dialog dan kerjasama antara beberapa pihak dalam masyarakat yang sebelumnya masih bekerja secara sektoral dan terpisah-pisah, menjadi terbuka untuk bekerjasama dan bersama-sama membangun kolaborasi agar dampaknya menjadi lebih besar dan berkelanjutan.

Dalam 15 bulan perjalanan AKSI UI, ada setidaknya 2 kesimpulan utama terhadap peran yang diambil AKSI UI sebagai System Integrator dan Gluing Function ini. Pertama, fungsi ini ternyata sungguh sangat diperlukan. Di dalam masyarakat kita, banyak sekali pemikiran dan pengenalan terhadap kebutuhan untuk bersinergi dengan pihak lain, termasuk dengan pihak-pihak yang berbeda bidang keahlian dan perannya. Namun pemikiran dan niatan untuk bersinergi ini jarang sampai terwujud. Sebabnya sederhana, yaitu karena tidak ada pihak yang secara khusus membantu mendorong agar proses sinergi terjadi. Kedua, fungsi ini masih belum banyak dikenal, belum banyak contoh aplikasinya, dan bila faktor ini digabungkan dengan kenyataan kekayaan Indonesia secara kultur, demografis, dan geografisnya, maka fungsi menjadi gluing function ini sungguh-sungguh menjadi sebuah medan pembelajaran yang tiada habisnya. Ini mengakibatkan sebuah kesimpulan yang lebih spesifik lagi: dibutuhkan pihak yang memang mau mendedikasikan dirinya untuk terus menerus berproses dalam menempatkan dirinya sebagai gluing function. Peran ini tidak dapat dilakukan sambil lalu, dan tidak dapat diharapkan dapat dilakukan secara mandiri begitu saja oleh para pihak di dalam masyarakat yang memang mencurahkan segala tenaga dan waktu dan sumber dayanya untuk melaksanakan sebaik-baiknya bidang dan peran yang mereka tetapkan bagi diri mereka.

Aktivasi Perguruan Tinggi sebagai Perekat dan System Integrator

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah berarti AKSI UI akan menjadi satu-satunya pihak yang melaksanakan peran gluing function tadi itu untuk Indonesia yang sebegini besar dengan penduduk yang tersebar di sekian banyak pulau? Apakah tidak ada pihak lain yang juga cukup strategis untuk melaksanakan peran ini, yang keberadaannya tersebar, memiliki sumber daya yang memungkinkan mereka untuk memposisikan dirinya dalam fungsi tersebut? Pada dasarnya siapapun boleh saja menempatkan dirinya dalam posisi dan peran seperti AKSI UI, dalam skala apapun. Namun AKSI UI mengenali adanya pihak-pihak yang sedemikian strategis untuk berperan sebagai perekat dalam masyarakat di wilayahnya masing-masing, di antaranya yang utama adalah: Perguruan Tinggi, khususnya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang ada di tiap-tiap Perguruan Tinggi. Posisinya yang strategis dalam masyarakat menjadikan Perguruan Tinggi dapat berperan menjadi pihak yang mendorong sinergi lintas kelembagaan, sekaligus “menarik keuntungan” berupa pembelajaran-pembelajaran yang dapat langsung ditarik dari setiap proses yang dilaksanakan dan menjadi bahan belajar bersama.

Pengenalan terhadap peran strategis Perguruan Tinggi inilah yang kemudian menjadi dasar dari pemfokusan tema dalam Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan pertama yang diselenggarakan oleh AKSI UI, dan direncanakan akan dilaksanakan setiap tahun. Tema Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan 2012 lalu adalah: Peran

Page 31: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI21

Strategis Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan. Berkumpul 150 peserta dari 98 Perguruan Tinggi dari Aceh hingga Papua, beberapa LSM dan penggiat keberdayaan masyarakat. Pasca Temu Nasional 2012 tentunya akan dikuatkan dengan follow up yang mendorong lebih lanjut agar Perguran Tinggi dapat berfungsi sebagai perekat di wilayahnya masing-masing untuk upaya peningkatan keberdayaan masyarakat berkelanjutan. Dalam TemuNas berikutnya 2013, diharapkan lebih banyak Perguran Tinggi berkumpul, dan proses saling bertukar belajar memperkaya referensi strategi dalam mengenali simpul-simpul keberdayaan masyarakat serta membangun sinergi dapat semakin efektif terlaksana.

AKSI UI sebagai Social Enterpreneur

AKSI UI di tahun pertama, harus diakui dengan jujur, masih belajar tentang “apa dan bagaimana” visi dan misinya dilaksanakan. Namun kesediaan untuk menyediakan segala dedikasi untuk belajar inilah, yang merupakan hal paling signifikan dari sebuah organisasi yang harus mengupayakan secara mandiri, sebagai social enterpreneur, keberdayaannya. Kesediaan belajar dan berproses dalam memfungsikan diri sebagai system integrator ini, jelas memerlukan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, yang keseluruhannya harus kita upayakan secara mandiri pada waktu yang sama pula. Meminjam istilah Bapak Bambang Ismawan: AKSI UI berlayar sambil membangun perahu. Tidak ada perencanaan yang secara spesifik disepakati bersama oleh seluruh organ untuk dilaksanakan oleh Tim Manajemen. Dengan seluruh kesadaran kita menyediakan diri bagi sebuah fungsi yang kita sadari penting dan krusial, tetapi kita belum sungguh-sungguh tahu apa dan bagaimananya, sehingga kita harus rela berproses belajar, sambil terus menetapkan tujuan-tujuan kerja yang mampu kita definisikan dari waktu ke waktu.

Sebagai Social Enterpreneur, AKSI UI menyediakan keahlian dari sumber daya manusia yang ada di dalamnya, untuk dapat menjadi mitra dalam memberikan konsultasi hingga implementasi bagi korporasi swasta maupun BUMN, dan kelembagaan lainnya untuk kerja yang terkait dengan peningkatan keberdayaan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, social development, Corporate Social Responsibility (CSR), dan yang semacamnya. Dari ‘sayap’ kemitraan inilah AKSI UI mendapatkan kelebihan hasil usahanya yang sepenuhnya dicurahkan untuk mengembangkan kelembagaan AKSI UI dan fungsinya sebagai perekat berbagai elemen dalam masyarakat. ‘Sayap’ kemitraan ini sekaligus menjadi sarana bagi segenap Tim Manajemen dalam membangun profesionalisme kerja dan jejaringnya.

Kemitraan dengan korporat tentu saja bukan hanya bermakna sebagai kemitraan profesional, namun merupakan wujud dari kesadaran penuh bahwa korporasi adalah juga salah satu elemen sangat penting dalam masyarakat yang harus senantiasa dikembangkan jejaringnya dengan elemen-elemen masyarakat lainnya. Oleh karena itu, ‘sayap’ AKSI UI sebagai social enterpreneur pada intinya sama sekali bukan sesuatu yang “terpisah” dari fungsi AKSI UI sebagai system integrator dan sebagai perekat elemen-elemen dalam masyarakat. Sebaliknya, merupakan satu kesatuan dari seluruh yang diupayakan oleh AKSI UI dalam: menggalang sinergi, menanggulangi kemiskinan.

AKSI UI dan Diseminasi Nilai-Nilai

Hal penting lain yang juga diupayakan oleh AKSI UI adalah menyebarluaskan nilai-nilai, yang secara prinsip kita yakini sebagai landasan dasar agar sinergi dapat menjadi cara hidup dan kebiasaan dari masyarakat. Nilai-nilai seperti: solidaritas, kerjasama, kesetaraan, penghargaan terhadap keberagaman (suku, agama, ras, desa-kota), haruslah di-diseminasi-kan ke dalam masyarakat kita, baik untuk menguatkan nilai-nilai sejenis yang sudah ada dalam suatu komunitas masyarakat maupun untuk melahirkan kembali nilai-nilai tersebut dalam suatu komunitas mayarakat lainnya. Upaya diseminasi nilai-nilai ini masih sangat terbatas dilaksanakan di tahun 2012 ini, antara lain dengan mulai menggulirkan Jurnalisme Solidaritas. Tahun 2013 diharapkan diseminasi nilai-nilai dapat semakin sistematis dilaksanakan, terutama bagi mereka yang berada di kelompok usia muda (sebelum 16 tahun) dan usia produktif (16 - 60 tahun) agar dapat mempengaruhi secara signifikan keputusan-keputusan yang diambil oleh kelompok usia ini sejak sekarang hingga puluhan tahun ke depan.

Setelah uraian ini, ada Diagram Roadmap Pengembangan Sinergi yang merupakan hasil belajar sepanjang 2012 dan masih sangat mungkin mengalami perubahan dan penyesuaian sejalan dengan proses belajar dan bekerja yang berjalan secara pararel di masa sekarang. Kemudian dalam bagian lain dari laporan ini diuraikan secara mendetail kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sepanjang tahun pertama AKSI UI, yang seluruhnya merupakan bagian dari proses belajar dan bekerja pararel tersebut.

Page 32: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 22

AKSI UI dan Pengarusutamaan Sinergi dan Solidaritas

Aksi Sinergi Untuk Indonesia, sesuai namanya, mendorong sinergi berbagai pihak dalam beragam aktivitas yang dilakukan. Sinergi dipahami sebagai kerjasama antara beberapa elemen, sedemikian rupa sehingga efek gabungan yang dihasilkan lebih besar dari pada jumlah efek yang dihasilkan masing-masing elemen jika melakukannya secara sendiri-sendiri. AKSI UI mengenali bahwa dalam masyarakat telah hadir elemen-elemen kekuatan pembangun masyarakat. Mereka bisa berasal dari kalangan pemerintah, NGO/LSM, kalangan swasta bahkan individu-individu, baik berpendidikan modern atau berbasiskan pengetahuan tradisional. Banyak yang telah secara konsisten melaksanakan usaha-usaha pemberdayaan masyarakat melalui beragam pendekatan, baik ekonomi, keuangan, kebudayaan, lingkungan, advokasi, kebijakan birokasi dan lain-lain. Beragamnya pendekatan mencerminkan bahwa kemiskinan memang persoalan multi-faset, multi-dimensi, multi-sektor. Karena kompleksitas itu pulalah AKSI UI memilih menjadi pihak yang menjalin anyaman kekuatan sinergis, atau simpul beragam pihak untuk peningkatan keberdayaan masyarakat.

Sinergi berbagai kekuatan dalam peningkatan keberdayaan masyarakat, tidak dapat diselenggarakan bila tidak terbangun solidaritas, yang dapat dimaknai sebagai rasa saling asah, asih dan asuh yang membangun keutuhan kepercayaan, kepentingan dan tanggung jawab bersama, membangun kesadaran tujuan bersama, yang membangun kepentingan solidaritas bersama dan pada prosesnya membangun pula standar-standar pencapaian bersama. Solidaritas dengan generasi mendatang menghasilkan konsep dan praktek berkelanjutan yang menjamin pemeliharaan sumber daya bagi generasi mendatang. Solidaritas dengan kalangan miskin dan tak berdaya menghasilkan konsep dan praktek ekonomi yang menjamin kalangan miskin mendapatkan manfaat pemberdayaan seirama proses-proses ekonomi baik di tingkat nasional, maupun di daerah, bahkan secara global. Solidaritas tidak hanya berkaitan dengan usaha redistribusi kekayaan bagi kalangan miskin secara karitatif, tetapi lebih dari itu adalah keterlibatan bersama dalam membangun proses dan manfaat pembangunan.

Dalam kerangka pengarusutamaan Sinergi dan Solidaritas, aktivitas AKSI UI melibatkan program dan pola komunikasi publik yang berusaha mengenali, mempelajari, serta mempertemukan berbagai simpul pemangku kepentingan. Melalui berbagai penggalian dan perluasan jejaring berbagai daerah serta dialog dengan berbagai lembaga, AKSI UI belajar mengenai beragam praktek cerdas yang telah ada dan sinergi yang mulai terbangun. Melalui praktek menyelenggarakan pertemuan multi pihak antar penggerak masyarakat serta penggalangan sinergi internal komunitas, AKSI UI secara langsung belajar dari masyarakat dan menyadari beragam strategi yang dapat dikembangkan untuk memperkuat fungsinya sebagai perekat, gluing function. Dalam kerangka memperkuat pengarusutamaan sinergi dan solidaritas, terutama dalam meluaskan kesadaran akan sinergi dan solidaritas, AKSI UI turut memelopori gerakan Jurnalisme Solidaritas bersama stakeholders yang lain. Melalui Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan, AKSI UI juga mendorong kerjasama di antara perguruan tinggi, yang merupakan kalangan yang dipercaya dapat membangun simpul multi-pihak, multi-sektor, untuk penanggulangan kemiskinan.

Pengarusutamaan Sinergi dan Solidaritas tersebut dijabarkan dalam berbagai aktivitas yang dikategorisasikan dalam 5 kategori utama:

• Penguatan Kelembagaan AKSI UI• Penggalangan Dukungan Misi Sinergi dan Solidaritas• Fasilitasi dan Kerjasama dengan Mitra Kerja• Peningkatan Kapasitas Masyarakat• Pengembangan Jaringan Kerja

Page 33: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI23

2011-2012 (15 bulan)

• Pengenalan lapangan, dip stick survey ke berbagai model kewilayahan Indonesia

• Pengembangan jejaring awal berbagai elemen masyarakat

• Pengembangan jejaring khusus: Perguruan Tinggi

• Pengenalan daninisiasi awal aktivasi Perguruan Tinggi sebagai salah satu elemen strategis untuk membangun sinergi di wilayah masing-masing.

• Pengembangan (terbatas) diseminasi nilai-nilai dalam masyarakat

• Mengembangkan jejaring kemitraan profesional.

• Mengupayakan secara maksimal kemandirian sebagai lembaga.

2013

• Aktivasi lebih jauh Perguruan Tinggi sebagai elemen pembangun sinergi, dengan usulan fokus “mendukung usaha mikro” di wilayah masing-maing. Target: terbentuk sinergi setidaknya di wilayah2 dimana Perguruan Tinggi didorong secara khusus.

• Pengembangan jejaring berbagai elemen masyarakat untuk diarahkan pada kerjasama sinergi tertentu.

• Pengembangan diseminasi nilai-nilai dalam masyarakat secara lebih sistematis, diutamakan untuk kelompok usia muda dan produktif.

• Mengembangkan lebih lanjut jejaring kemitraan profesional.

• Mengupayakan secara maksimal kemandirian sebagai lembaga,

2014

• Sinergi untuk mendukung usaha mikro telah berkembang di berbagai wilayah dalam berbagai bentuk dan skala. Ada dampak nyata bagi usaha mikro maupun bagi kerja-kerja sinergi di luar fokus tema tersebut.

• Diseminasi nilai-nilai berjalan sistematis dan mengembang dalam berbagai bentuk sinergi pula.

• AKSI UI mengembangkan berbagai sumber pendanaan untuk kemandirian lembaga dan pelaksanan program-program sinergi yang berkembang di masyarakat.

Roadmap Rencana Kerja AKSI UI

Page 34: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

24

Page 35: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

25

Penguatan KelembagaanAKSI UI

Laporan Kegiatan AKSI UI 2011-2012

Page 36: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 26

Penguatan Kelembagaan AKSI UI

Rapat Pleno Pendirian Yayasan

Rapat bersama seluruh calon Pendiri Yayasan dilaksanakan pada September 2011 dalam rangka Pendirian Yayasan Aksi Sinergi Untuk Indonesia (AKSI UI). Rapat dilaksanakan di Klub Bimasena untuk menyepakati nama yayasan berikut visi, misi serta prinsip organisasi AKSI UI.

Rapat Pleno pendirian AKSI UI (September 2011) di Klub Bimasena , Hotel Darmawangsa Jakarta.

Penandatanganan Akta Notaris AKSI UI dan Ditetapkan Logo AKSI UI

Logo melambangkan kebebasan dari jeratan kemiskinan, sesuai

dengan visi dan misi AKSI UI. Hal tersebut juga

terlihat dari gradasi warna gelap menjadi lebih terang yang bermakna kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.

“Menggalang Sinergi. Menanggulangi Kemiskinan” adalah pernyataan misi

(mission statement) yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari identitas lembaga.

Penandatanganan Akta Notaris Pendirian Yayasan Aksi Sinergi Untuk Indonesia dilaksanakan pada tanggal 10-10-2011 di hadapan Notaris P. Suandi Halim, SH. Bersamaan dengan itu, ditetapkan pula logo AKSI UI lengkap dengan motto “Menggalang Sinergi. Menanggulangi Kemiskinan” sebagai pernyataan misi dari kerja AKSI UI menjadi bagian tidak terpisahkan dari identitas lembaga, yang artinya adalah arus-utama dari seluruh kerja AKSI UI sebagai lembaga.

Page 37: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI27

Rapat Pleno Organ Yayasan

Rapat Organ Yayasan AKSI UI untuk pertama kalinya dilaksanakan pada 17 Desember 2011 setelah resmi penandatangan Akta Notaris pada Oktober 2011, terutama membahas tentang arah dan rencana kerja AKSI UI pada tahun 2012. Rapat dilaksanakan di Ruang Djoko Soetono FEUI, dipimpin oleh Prof. Firmanzah, Ph.D. dari Dewan Pembina dan Bpk Bambang Ismawan dari Dewan Pengurus.

Tampak membelakangi kamera Prof.Firmanzah,Ph.D. dan Bambang Ismawan memimpin Rapat yang dihadiri oleh para Organ Yayasan

lainnya.

Peluncuran Website AKSI UI dan logo Gerakan “Indonesia Fight to End Poverty”

Tepat pada 11-11-2011 website www.aksisinergi-ui.com mulai dapat diakses publik. Dalam upaya mendorong lebih banyak lagi kesadaran untuk bersama-sama bersinergi menanggulangi kemiskinan di Indonesia, AKSI UI juga meluncurkan gerakan publik “Indonesia FIght to end Poverty” dengan logo khusus, dan website khusus www.indonesiafightpoverty.com.

Logo melambangkan seruan untuk bersinergi kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan menanggulangi

kemiskinan di Indonesia. Lingkaran melambangkan hasil yang

berkelanjutan, sementara tanda seru melambangkan pentingnya Gerakan “Indonesia Fight to End

Poverty”.

Website AKSI UI bisa dilihat di www.aksisinergi-ui.com

Page 38: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 28

FGD Organ Yayasan AKSI UI di Ruang Prof. Djoko Soetono FE UI

Forum Group Discusion (FGD) Organ Yayasan dan Tim Manajemen AKSI UI dilaksanakan pada 4 September 2012 di Ruang Djoko Soetono FEUI, untuk membahas persiapan penyelenggaraan Temu Nasional I Penanggulangan Kemiskinan dengan tema “Peran Strategis Perguruan Tinggi untuk Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan”. Tema ini berangkat dari pengenalan terhadap posisi strategis Perguruan Tinggi dalam struktur masyarakat pada umumnya, dimana Perguruan Tinggi dapat mendorong terjadinya pertemuan dan pembangunan sinergi yang lintas bidang dan lintas kelembagaan dari berbagai elemen kekuatan dalam masyarakat di lokalan dimana Perguran Tinggi berada.

Syukuran Kantor Operasional AKSI UI

Syukuran untuk AKSI UI menempati kantor operasional baru di Griya Cimanggis Blok F/ 8 RT. 06 - RW. 07, Cimanggis Depok 16962. Telp: (021) 40743433, (021) 87701588, Fax (021) 87701588, dilaksanakan pada 30 Januari 2012, dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Prof. Subroto dan Ketua Dewan Pengurus Bambang Ismawan, juga para mitra pendukung gerakan penggalangan sinergi untuk menanggulangi kemiskinan.

Bambang Ismawan selaku Ketua Dewan Pengurus AKSI UI tengah memberikan sambutan dalam syukuran Kantor Operasional AKSI UI.

Rapat Organ Yayasan AKSI UI

Rapat Organ Yayasan AKSI UI untuk kedua kalinya diselenggarakan pada 1 Juni 2012 di Klub Bimasena, Jakarta. Dihadiri di antaranya oleh Dewan Pembina Prof. Subroto, Prof. Firmanzah, Prof.JB Sumarlin, Prof.Irzan Tanjung, Dr. Oemi Djajanegara, dan dari Dewan Pengurus diantaranya Bambang Ismawan, Dr.Nining I. Soesilo, MA, Asti Setyautami, ME, Dodi Sumarno. Terutama dibahas tentang perkembangan organisasi setelah pertengahan tahun 2012 dilewati dan bagaimana untuk dapat terus mengembangkan sinergi terjadi di berbagai daerah, lintas kelembagaan dan lintas sektor, untuk peningkatan keberdayaan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

Tampak sebagian yang hadir dalam FGD Organ Yayasan: Prof.Subroto, Bambang Ismawan, Dr.Oemi Djajanegara, Prof.JB Sumar-lin, Prof.Susiyati B. Hirawan, D.E. Soesapto, Bill Subiyanto dan Tim

Manajemen AKSI UI

Page 39: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI29

Dokumen Legalitas Yayasan AKSI UI

Akta Notaris Yayasan AKSI UI Surat pengesahan Yayasan AKSI UI dari Kementrian Hukum dan HAM

Surat Tanda Pendaftaran Yayasan AKSI UI dari Dinas Sosial kota Depok

Surat Keterangan Domisili Yayasan AKSI UI

NPWP Yayasan AKSI UI

Page 40: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

30

Page 41: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

31

Penggalangan Dukungan Misi Sinergi dan Solidaritas

Laporan Kegiatan AKSI UI 2011-2012

Page 42: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 32

Penggalangan Dukungan Misi Sinergi dan Solidaritas

Peresmian Pembangunan DoNation System

Sebagai bagian dari upaya menggalang partisipasi masyarakat umum dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia, dan untuk mendukung berbagai gerakan atau lembaga dalam masyarakat yang memiliki tujuan yang sama, AKSI UI membangun sebuah fasilitas perangkat lunak untuk pengumpulan donasi publik yang mudah dan transparan sejak penerimaan hingga pemanfaatannya, dengan memanfaatkan teknologi internet dan virtual bank account bekerjasama dengan Bank Permata Syariah, yang dinamakan “DoNation System”. Dimulainya pembangunan perangkat lunak DoNation System diresmikan pada Rapat Organ pertama AKSI UI Desember 2011 bersamaan dengan peluncuran Gerakan “Indonesia Fight to end Poverty”. DoNation System terus dikembangkan selama tahun 2012, telah menjalankan beberapa tahapan uji coba, dan telah digunakan pada TemuNas Penanggulangan Kemiskinan pertama (Desember 2012). Pengkampanyean penggunaan DoNation System secara lebih luas pada berbagai kalangan di masyarakat umum ditargetkan dapat dilaksanakan pada akhir tahun 2013.

Michael Sumarijanto, MBA (Anggota Dewan Pengawas AKSI UI) pada peresmian dimulainya pembangunan “DoNation System” sebagai

perangkat lunak untuk pengumpulan donasi publik yang mudah dan transparan sejak penerimaan hingga pemanfaatannya. Perangkat

lunak ini nantinya akan dapat dimanfaatkan untuk membantu berbagai gerakan, komunitas maupun lembaga-lembaga yang memerlukan

pengumpulan donasi publik untuk mendukung gerakan atau programnya bagi peningkatan keberdayaan masyarakat.

Pertemuan Penggalangan Solidaritas dan Sinergi untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Perkenalan AKSI UI

Di antara para Organ AKSI UI dalam salah satu sesi diskusi panel: Drs Bambang Ismawan MS , Prof. Dr. Sri Edi Swasono, Prof Dr Subroto dan Prof JB Sumarlin.Juga hadir anggota Pembina AKSI UI Prof. Firmanzah, Ph.D., Dr. Sugiharto, Prof.

Yunita Triwardani, Dr. Oemi Djajanegara.

Dr. Sugiharto (Pembina AKSI UI) sebagai salah satu narasumber tengah mem-berikan paparan terkait peran BUMN dalam upaya peningkatan keberdayaan

masyarakat di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Untuk mensosialisasikan gerakan sinergi untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia, sekaligus memperkenalkan Yayasan AKSI UI kepada berbagai stakeholders dan tokoh-tokoh masyarakat, diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dimana hadir para Pembina dan Pengurus AKSI UI, serta tokoh-tokoh masyarakat seperti Siswono Yudohusodo, Joe Kamdani, Rozik B. Soetjipto, Uripto Widjaja, Moeryati Soedibyo, Harjono Kartohadiprojo, Titus K, dan tokoh-tokoh lainnya. Juga hadir perwakilan dari Bank Permata Syariah dan UPZ Permata yang siap menjalin kerjasama kemitraan dengan AKSI UI.

Page 43: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI33

Safari KaDoSauR

Program “Safari KaDoSauR” (Safari untuk Kasih Sayang, Doa dan Persaudaraan di bulan Ramadhan adalah program untuk masyarakat luas di bulan Ramadan yang dimaksudkan untuk mendorong terjadinya sinergi lintas sektor, kelembagaan, dan sekat-sekat sosial lainnya, baik dalam pengumpulan donasi maupun dalam penyalurannya yang mengikutsertakan berbagai pihak dalam masyarakat. KaDoSauR 2012 menyatukan berbagai bentuk partisipasi dari bermacam bentuk elemen masyarakat (individu, komunitas, korporat, organisasi) dalam pengumpulan maupun penyaluran paket berisi bahan pangan dan lainnya (pakaian, sarana ibadah, dll) kepada mereka yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang suku, agama dan lain-lain. Pendistribusian Paket ke sekitar 30 titik komunitas di wilayah Jabodetabek, juga dilakukan oleh berbagai pihak: simpul-simpul masyarakat, organisasi, komunitas yang telah bekerja dan memiliki komunitas-komunitas dampingan yang dapat memastikan bahwa paket diterima tepat sasaran.

Logo kampanye Safari KaDoDauR

Salah satu titik distribusi Kado Saur: 5 Agustus 2012 dinihari di Stasiun Kereta Api Juanda Jakarta Pusat, saur bersama dan pembagian paket sembako diiikuti oleh sekitar 200 anak –anak jalanan

dan difasilitasi oleh komunitas Solidaritas Anak Jalanan Untuk Demokrasi (SALUD).

Pada 4 Agustus 2012 salah 1 titik distribusi KadoSaur adalah di Panti Lansia Waluyo Sejati Abadi yang menampung sekitar 45 orang lanjut usia yang tak lagi

memiliki sanak saudara.

Safari KadoSauR juga membagikan paket sembako kepada 100an kepala keluarga komunitas warga Cina Benteng di Tangerang. Pembagian dilaksanakan di area Panti Pelita Jiwa, salah satu bentuk inisiatif mandiri masyarakat di wilayah

tersebut, yang menampung penderita gangguan kejiwaan kebanyakan akibat kemiskinan, rumah digusur, dan sebagainya.

KadoSaur juga antara lain dalam bentuk kegiatan Buka Puasa Bersama seperti yang dilaksanakan di Sanggar Anak Akar Kalimalang Jakarta. Sanggar Anak Akar adalah sebuah sekolah otonom yang menampung dan memberi pendidikan kepada anak-anak marjinal dan anak-anak

jalanan.

Page 44: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 34

Kampanye Donasi Publik

Dalam upaya memasyarakatkan semangat bersama bersinergi menanggulangi kemiskinan, AKSI UI telah melaksanakan beberapa kegiatan kampanye gerakan “Indonesia Fight to end Poverty” sambil menguji-cobakan DoNation System. Beberapa diantaranya dilakukan di Akademi Sekretaris Tarakanita Jakarta Timur dan pada saat Car Free Day di Bekasi bekerjasama dengan komunitas SEMUT. Sosialisasi terbatas juga dilaksanakan melalui media massa seperti talkshow yang dilaksanakan di studio Radio Heartline, Karawaci, yang pada khususnya membahas masalah kemiskinan di wilayah pinggiran Jakarta dan potensi penanggulangannya melalui sinergi berbagai elemen masyarakat.

Dukungan Terhadap Kelembagaan AKSI UI

AKSI UI menyampaikan penghargaan kepada lembaga-lembaga yang telah memberikan dukungan kepada kelembagaan AKSI UI sehingga dapat melaksanakan aktifitasnya di tahun pertama. Di antara lembaga-lembaga tersebut adalah sebagai berikut:

Trial Campaign dan uji coba penggunaan DoNation System antara lain pada saat Car Free Day di Bekasi, bersinergi dengan Komunitas SEMUT Bekasi.

Page 45: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

35

Fasilitasi dan Kerjasama dengan Mitra Kerja

Laporan Kegiatan AKSI UI 2011-2012

Page 46: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 36

Fasilitasi dan Kerjasama dengan Mitra Kerja

Kesepakatan Kerjasama Virtual Account dengan Bank Permata Syariah

Bambang Ismawan selaku Ketua Dewan Pengurus Yayasan AKSI UI melaksanakan simbolisasi dari kesepakatan kerjasama antara AKSI UI dengan Bank Permata Syariah yang diwakili oleh Ani Noor S. Fiani, Vice President, Head Syariah Sales Retail Banking Bank Permata Syariah, dalam penggunaan sistem virtual account yang menjadi bagian dari perangkat lunask DoNation System yang sedang dibangun oleh AKSI UI. Fasilitas Virtual Account dari Bank Permata Syariah yang dilebur dalam program DoNation System ini memungkinkan pengumpulan dana publik dapat dilaksanakan dengan mudah dan transparan, karena setiap donatur dapat melakukan transfer dari ATM manapun, tanpa perlu konfirmasi sudah langsung tercatat dalam sejarah penerimaan donasinya. Simbolisasi dilaksanakan pada Januari 2012 di Bimasena Club, di tengah kesempatan pertemuan para Dewan Pembina dan Dewan Pengurus serta stakeholders AKSI UI.

Bpk Bambang Ismawan dan Ibu Ani Noor S.Fiani

Kesepakatan Kerjasama Program dan Pengelolaan Zakat dengan UPZ Bank Permata Syariah

Simbolisasi kerjasama antara UPZ Permata Syariah dengan AKSI UI diwakili oleh Bambang Ismawan selaku Ketua Dewan Pengurus Yayasan AKSI UI dan Aidil Mucharam, Ketua Bidang Program UPZ Bank Permata Syariah. Kerjasama ini menjadi salah satu kontributor dalam melaksanakan pilot project di wilayah Tapos Tenjo dan Parung Panjang. Simbolisasi dilaksanakan pada Januari 2012 di Bimasena Club, di tengah kesempatan pertemuan para Dewan Pembina dan Dewan Pengurus serta stakeholders AKSI UI.

Bpk. Bambang Ismawan dan Bpk Aidil Mucharam

Pembentukan Kelompok Peternak Lele di Tapos dan Parung Panjang

Sebagai salah satu bagian penting dari pilot project penggalangan sinergi untuk penanggulangan kemiskinan yang berbasis kerjasama masyarakat sendiri, AKSI UI mendorong terjadinya inisiatif masyarakat Tapos dan Parung Panjang untuk membentuk kelompok-kelompok peternak lele. Salah satunya yang dilakukan di Kampung Babakan, Desa Tapos, Tenjo, Bogor yang sepakat untuk melaksanakan program pengadaan atau pembangunan kolam ikan dan pengembangan usaha perikanan darat sebagai sarana ekonomi warga. Ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengadakan solusi berkelanjutan bagi banyaknya kasus gizi kurang dan gizi buruk di wilayah tersebut. Hingga saat ini pilot project dalam mendorong inisatif masyarakat dan peningkatan kapasitas masyarakat di wilayah tersebut masih terus dilaksanakan.

Suasana Penandatanganan Kesepakatan Kelompok Lele di Tapos dan Parung panjang. Hingga saat ini kelompok-kelom-

pok masih terus berjalan dan mengembangkan diri.

Page 47: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI37

Workshop APTIK

Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik termasuk jaringan perguruan tinggi yang LPPM nya mengawali inisiatif melihat potensi LPPM sebagai pendorong sinergi di wilayah dimana Perguruan Tinggi berada. Dr. A. Prasetyantoko, pejabat Ketua LPPM Universitas Atmajaya Jakarta pada 2012 bersama AKSI UI memformulasikan workshop yang sangat strategis dengan tema Workshop Pengabdian Masyarakat “Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan”. Workshop dilaksanakan pada 24-26 September 2012 dimana AKSI UI juga menjadi fasilitator, diselenggarakan sebagai upaya dalam menyinergikan berbagai inisiatif pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh LPPM seluruh universitas yang termasuk dalam jaringan APTIK dari seluruh Indonesia. Pada akhir acara disepakati bersama mengenai langkah-langkah konkrit ke depannya.

Temunas Keuangan Mikro Yogyakarta

Gerakan Bersama Pengembangan Keuangan Mikro (GEMA PKM) Indonesia menyelenggarakan Temu Nasional ke-4 Keuangan Mikro di Yogyakarta pada 23-25 Oktober 2012 dengan tema “Membangun Indonesia dari Desa melalui Keuangan Mikro”, dimana AKSI UI turut menjadi pelaksana penyelenggara. Hadir dalam TemuNas tersebut Deputi Menteri Koperasi dan UKM, Dr. Choirul Djamhari yang mewakili Menteri Koperasi dan UKM. Hadir lebih dari 200 lembaga dan penggiat Keuangan Mikro dari seluruh Indonesia, Temunas menghasilkan rekomendasi dari Temu Nasional yang disebut “Rekomendasi Yogyakarta”. Suasana Temu Nasional ke 4 Keuangan Mikro di Yogyakarta dengan tema “Mem-

bangun Indonesia dari Desa melalui keuangan Mikro”, 23-25 Oktober 2012.

Foto bersama para peserta Workshop APTIK, tampak di antaranya: Prof. Subroto (Ekonom Senior, Ketua Pembina AKSI UI), Dr. A. Prasetyantoko (Ketua LPPM Unika Atmajaya Jakarta), Bambang Ismawan (Ketua Pengurus AKSI UI), Dewi Hutabarat (Direktur Eksekutif AKSI UI) Benito Lopulalan (Program Advisor AKSI

UI yang juga menjadi fasilitator workshop).

Kerjasama Kemitraan untuk Implementasi CSR DBS Indonesia dalam Mendukung Kewirausahaan Sosial di Indonesia

DBS Indonesia menggandeng AKSI UI sebagai partner dalam pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) DBS Indonesia yang bertema “Championing Social Entrepreneurship for better Indonesia”. AKSI UI menjadi partner DBSI sejak pembangunan konsep hingga pelaksanaan program, yang meliputi: program pendampingan 10 Social Entrepreneur di Jabodetabek dan Jawa Tengah, Seminar, Pameran dan Staff Involvement, seluruhnya untuk mendukung kewirausahaan sosial di Indonesia. Nampak dalam foto, Melvin Theo (Presiden Direktur DBS Indonesia) bersama Bambang Ismawan (Ketua Dewan Pengurus AKSI UI) menandatangani kesepakatan bersama, disaksikan Regina Indira Datta (Communication & CSR Manager DBS Indonesia) dan Dewi Hutabarat (Direktur Eksekutif AKSI UI), dilaksanakan di kantor DBS Indonesia di Jakarta pada November 2012.

Penandatanganan kerjasama kemitraan DBS Indonesia dan AKSI UI dalam implementasi Corporate Social Responsibility dari DBS Indonesia yang mem-fokuskan diri pada dukungan terhadap kewirausahaan sosial (Social Entrepre-

neurship) di Indonesia.

Page 48: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

38

Page 49: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

39

Peningkatan Kapasitas Masyarakat

Laporan Kegiatan AKSI UI 2011-2012

Page 50: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 40

Peningkatan Kapasitas Masyarakat

“Pelatihan Penguatan Bagi Penggerak Masyarakat NTT” di Kampung Mukun, Desa Golo Meni, Manggarai Timur, NTT

Salah satu bentuk inisiatif yang dilaksanakan oleh AKSI UI dalam upaya mendukung berbagai inisiatif yang telah tumbuh dalam masyarakat, adalah justru di wilayah dimana banyak orang mengatakan sebagai wilayah termiskin namun ternyata dalam masyarakatnya banyak penggerak-penggerak mandiri yang sangat memerlukan penguatan terutama dalam bentuk perluasan jaringan untuk dapat saling bertukar-belajar. Bersama Persab Flobamora, AKSI UI mengadakan “Pelatihan Penguatan bagi Penggerak Masyarakat NTT” yang dilaksanakan di Kampung Mukun, Desa Golo Meni, Manggarai Timur. Peserta berasal dari berbagai sudut NTT yang kebanyakan tidak saling kenal satu dengan yang lain antara lain dari Mukun sendiri, Manggarai Timur, Ruteng, Lembor, Labuan Bajo, Ende dan Larantuka. Pelatihan berlangsung 2,5 hari pada 10-12 April 2012, bertujuan membangun jalinan kerjasama di antara berbagai kelompok dan individu penggerak yang ada di NTT, khususnya di Flores. Pelatihan yang lebih banyak berformat fasilitasi ini dimaksudkan bukan hanya mendorong proses aktif dari tiap-tiap penggerak masyarakat, tetapi sekaligus memberi referensi bagi penggerak masyarakat untuk mendorong proses serupa di kelompoknya masing-masing. Proses fasilitasi dilaksanakan AKSI UI bersama Fernandes aktivis penggerak masyarakat dari Bajawa yang juga bergiat pada salah satu LSM yang banyak mendampingi ribuan petani kopi di Bajawa, sehingga dapat makin menguatkan jaringan yang tumbuh pada kesempatan tersebut. Hingga saat ini masing-masing dari peserta pelatihan tersebut terus saling mengembangkan kerjasama secara mandiri di antara mereka sesuai dengan inisiatif dan kebutuhan yang tumbuh setelah pelatihan berlangsung.

Bambang Ismawan tampak sedang memberikan materi terkait Kelompok Swadaya Masyarakat dan bagaimana mengembangkannya secara lebih maksimal, dalam “Pelatihan Penguatan bagi Penggerak

Masyarakat NTT” di Mukun tersebut. Pelatihan dilaksanakan di rumah Marten Rato Helmon, salah satu penggerak masyarakat di

Mukun yang telah membentuk secara mandiri Kelompok2 Swadaya Masyarakat di kampungnya.

Upacara adat yang sangat mengharukan dan penuh antusiasme dari warga setempat, menyambut kehadiran rombongan AKSI

UI ke Kampung Mukun Desa Golo Meni, Manggarai Timur, NTT dalam rangka mengadakan “Pelatihan Penguatan bagi Penggerak

Masyarakat NTT” pada 10-12 April 2012.

Rembug Warga bersama seluruh warga Kampung Mukun, dilaksanakan setelah Upacara Adat. Para tokoh-tokoh masyarakat

satu per satu memberikan pandangan, kesan dan harapan. Tampak dalam foto Bambang Ismawan tengah memberikan sambutan dan

penghargaan atas antusiasme warga yang demikian tinggi.

“Pelatihan Penguatan bagi Penggerak Masyarakat NTT” di Mukun berjalan sangat efektif, setiap peserta memberikan seluruh perhatian dan antusiasme untuk dapat mengembangkan gerakan yang telah

mereka inisiasi di wilayahnya masing-masing. Tampak peserta sedang mempresentasikan rencana pengembangan gerakannya di hadapan

peserta lainnya.

Page 51: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI41

“Jurnalisme Solidaritas” untuk Penguatan Solidaritas dan Sinergi Masyarakat

“Jurnalisme Solidaritas” adalah bentuk inisiatif AKSI UI bersama sejumlah lembaga: Gema PKM, Newseum, Bina Swadaya, LSPP (Lembaga Studi Pers dan Pembangunan) untuk berjejaring dan bersinergi menggaungkan dan mendorong agar “Solidaritas” dan “Sinergi” menjadi kata kunci dalam segala upaya peningkatan keberdayaan masyarakat di media. Salah satu hal yang dilaksanakan forum-forum diskusi “Jurnalisme Solidaritas” dengan tema-tema yang memungkinkan para jurnalis dan media diperkaya dengan isu-isu ekonomi solidaritas, sinergi multi pihak, usaha mikro, gerakan penggalangan sinergi, dan sejenisnya. Acara pertama diadakan bulan Mei 2012 di salah satu ruang Bina Swadaya di Gunung Sahari Jakarta Pusat, menghadirkan budayawan Taufik Rahzen, dan penulis Ignatius Haryanto. Selanjutnya menyambut International Micro Finance Conference dan Temu Nasional Keuangan Mikro, Gerakan Jurnalisme Solidaritas kembali mengundang jurnalis, blogger, penggiat social media, penulis, pemerhati media, pemerhati Keuangan Mikro, dan berbagai elemen masyarakat terkait isu Keuangan Mikro, untuk berdiskusi dan saling menguatkan dukungan. Mengambil lokasi di Kampus Unika Atma Jaya Jakarta. Hadir sebagai narasumber : Drs. Bambang Ismawan, MS (Sekjen Gema PKM), dan A. Prasetyantoko (Ekonom, Ketua LPPM Unika Atma Jaya).

Rembug Warga Tapos, Tenjo dan Parung Panjang

Bagian penting dari pelaksanaan pilot project di Tapos, Tenjo dan Parung Panjang adalah rangkaian diskusi dan rembug warga yang pada intinya adalah untuk menumbuhkan kepercayaan diri warga untuk mengambil inisiatif melaksanakan upaya-upaya peningkatan keberdayaan mereka secara mandiri bersama-sama. Tampak dalam foto adalah salah satu bentuk kegiatan berupa Semi Lokakarya AKSI UI dengan masyarakat muda, tokoh masyarakat dari desa Parung Panjang dan Tenjo serta aparat (sekretaris desa), dan tokoh ulama setempat. Hal utama yang menjadi pembahasan adalah perencanaan pengembangan masyarakat berbasis sinergi antar berbagai kelompok (relawan, ustadz, aparat dan radio komunitas, serta kelompok perajin boboko di wilayah tersebut). Rangkaian rembug warga kemudian menghasilkan keputusan-keputusan strategis seperti kesepakatan membangun kelompok-kelompok kolam lele dengan aturan main dan berbagai aspeknya diatur sendiri oleh warga. AKSI UI lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator dan pendorong terjadinya dialog yang setara dan saling membuka diri untuk kerjasama yang produktif.

Jurnalisme Solidaritas yang pertama di Kantor Binaswadaya di Gunung Sa-hari, Jakarta. Tampak dalam foto Bambang Ismawan sebagai narasumber untuk isu Usaha Mikro dan Ignatius Haryanto Direktur Eksekutif LSPP.

Rembug Warga Tenjo dan Parung Panjang diikuti oleh wakil-wakil kelompok yang beragam yang ada dalam masyarakat di sana, termasuk juga para ibu. Tampak dalam foto Isnu Handono Program Manager AKSI UI) sedang mem-

impin jalannya Semi Lokakarya untuk menghimpun dan saling bertukar usulan di antara berbagai wakil masyarakat, agar didapat kesepakatan-kesepakatan di antara semua kelompok yang fokusnya adalah meningkatkan kemandirian

ekonomi warga.

Jurnalisme Solidaritas ke-2, di Kampus Unika Atmajaya menghadirkan Bambang Ismawan dan A. Prasetyantoko sebagai pembicara, dan sebagai moderator adalah Ibe Karyanto (Pimpinan

Sekolah Otonom Sanggar Akar)

Page 52: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 42

Peningkatan Kapasitas dan Sinergi Elemen Masyarakat di Tapos, Tenjo dan Parung Panjang

Di wilayah Tapos, Tenjo dan Parung Panjang yang jelas merupakan salah satu kantong kemiskinan di pinggiran Jakarta, ternyata memiliki berbagai elemen kekuatan masyarakat yang tumbuh secara mandiri di wilayah tersebut. Radio Komunitas Bayu Nada (RKBN) di Parung Panjang misalnya, adalah radio yang secara mandiri dibangun dan dipelihara oleh pengurus-pengurusnya dengan dukungan warga setempat dan sudah berjalan selama 13 tahun terakhir, adalah bukti nyata dari kemandirian masnyarakat dalam mengupayakan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Radio ini terbukti menjadi sarana yang efektif dan murah untuk menyiarkan informasi yang bermanfaat bagi warga sekitar. Melihat peran dan fungsi strategis Radio Komunitas ini bagi keberdayaan warga sekitarnya, AKSI UI mengupayakan agar RKBN dapat memperluas jaringannya dan meningkat kapasitasnya. Untuk itu diantara yang diinisiasi oleh AKSI UI adalah menghubungkan Radio Komunitas Bayu Nada dengan beberapa pihak dalam jejaringnya untuk peningkatan daya pemancar dan menyerahkan bantuan komputer dari Komunitas SEMUT.

Pada Juni 2012 AKSI UI juga mengadakan sarasehan jurnalistik radio komunitas dengan menggandeng First Response Indonesia (FRI) lembaga swadaya masyarakat internasional yang bergerak di bidang penyiaran radio darurat untuk membantu para korban bencana melalui informasi, hiburan dan pengharapan. Juga hadir Cheluz Pahun aktivis LSM yang juga mantan pengurus radio komunitas di Labuan Bajo, NTT, yang memberi referensi mengenai radio streaming melalui internet. Hadir dari FRI Maryono yang dengan antusias datang ke Parung Panjang untuk diskusi sarasehan bersama para pengurus RKBN dan kelompok Komunitas Relawan Bogor Barat (KRBB).

KRBB yang dimotori oleh Dessy Suprihatiningsih atau lebih dikenal sebagai Ibu Uun, telah mendedikasikan diri dan mendorong partisipasi aktif dari warga untuk mengatasi berbagai masalah warga yang berakar pada kemiskinan di wilayah tersebut. Dari mulai warga yang sakit diperjuangkan untuk bisa mendapatkan fasilitas jamkes, mencarikan solusi untuk mengentaskan anak-anak yang gizi buruk, mencari sponsor untuk pembangunan sekolah-sekolah yang rusak dan tidak layak, perbaikan sanitasi, dan sebagainya. KRBB dan sepak terjang Ibu Uun sendiri menjadi contoh nyata adanya gerakan mandiri di masyarakat yang berupaya berjejaring untuk mendapatkan solusi dari berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat di wilayah tersebut.

Suasana siaran di Radio Komunitas Bayu Nada dengan peralatan dan studio yang serba sangat sederhana, namun

telah bertahan mengudara hingga lebih dari 12 tahun. Relawan penyiarnya dari mulai anak muda, ibu-ibu dan bapak-bapak,

termasuk para pengurusnya sendiri.

AKSI UI menyertai Komunitas SEMUT mengunjungi Radio Komunitas Bayu Nada untuk menyampaikan bantuan berupa

set komputer dari Komunitas SEMUT. Tampak di foto pengurus Radio Komunitas dan wakil dari Komunitas SEMUT dan Isnu

Handono (Program Manager AKSI UI).

Sarasehan sederhana yang dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas Radio Komunitas Bayu Nada di Parung Panjang

yang juga dihadiri oleh Komunitas Relawan Bogor Barat, den-gan narasumber di antaranya dari First Response Indonesia dan dari pengurus radio komunitas Labuan Bajo, NTT, yang memberi berbagai referensi tambahan bagi para pengurus RKBN dan peserta lainnya dari Komunitas Relawan Bogor

Barat pimpinan Ibu Uun seorang tokoh penggerak masyarakat di Parung Panjang dan sekitarnya.

Mereka yang berpartisipasi dalam Sarasehan Jurnalistik Radio untuk Komunitas. Tampak dalam foto diantaranya adalah Maryono dari FRI (paling kiri), Dessy “ibu Uun” Ketua Komu-nitas Relawan Bogor Barat (ke 5 dari kiri), dan Cheluz Pahun dari Radio Komunitas Labuan Bajo (ke 5 dari kanan).

Page 53: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI43

Media Discussion Keuangan Mikro, di Jogjakarta

Untuk mendukung TemuNas Keuangan Mikro 23-25 Oktober 2012, maka AKSI UI menginisiasi dilaksanakannya Media Discussion terkait Keuangan Mikro. Dihadiri belasan media lokal dan nasional diskusi ditekankan pada hal-hal terkait kondisi terkini dari Keuangan Mikro di Indonesia, tantangan dan potensi yang dimiliki dan bagaimana kerjasama antar berbagai elemen masyarakat dapat mengupayakan dukungan yang lebih kongkrit bagi perkembangan keuangan mikro terutama untuk mendukung berkembangnya usaha mikro di Indonesia.

Media Discussion tentang Keuangan Mikro dilaksanakan pada saat Temu Nasional Keuangan Mikro di UNY

Jogjakarta, 23-25 Oktober 2012.

Kuliah Umum Drs. Bambang Ismawan,MS di Universitas Flores

Drs. Bambang Ismawan,MS (Ketua Dewan Pengurus AKSI UI) menjadi Dosen Tamu di Universitas Flores, Ende, pada Juni 2012. Dalam kesempatan tersebut menyampaikan materi tentang peran Perguruan Tinggi yang strategis dalam peningkatan keberdayaan masyarakat berkelanjutan. Kuliah umum dihadiri oleh para mahasiswa dan sebagian Dosen Universitas Flores. Hadir pula Herman Gadijou Pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Universitas Flores, Rektor Universitas Flores Prof. Dr. Stephanus Djawanai, MA.

Bpk. Bambang Ismawan memberikan kuliah tamu di Universitas Flores tentang peran Universitas dalam peningkatan keberdayaan masyarakat berkelanjutan

pada Juni 2012.

Tampak dalam foto paling kanan Rektor Universitas FLores Prof.Dr.Stephanus Djawanai, MA bersebelahan dengan Drs.Bambang Ismawan, MS

mendengarkan pidato pembukaan dari Herman Gadijo selaku Ketua Yayasan Universitas Flores.

Seminar AIESEC tentang Social Entrepreneurship

AIESEC (Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales) sebagai organisasi mahasiswa berskala internasional mengadakan Seminar yang bertema Social Entrepreneurship pada 21 Februari 2012. Isu Social Entrepreneurship memang menjadi isu utama bagi AISEC pada tahun ini, dan tema ini menjadi tema global bagi organisasi AISEC di berbagai negara. Dalam kesempatan tersebut, AKSI UI hadir dan berpartisipasi sebagai narasumber. Social Entrepreneurship merupakan salah satu isu yang dipromosikan oleh AKSI UI, karena konsep ini, yang dipahami AKSI UI sebagai “social development with entrepreneurship solution” memiliki peran dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat, terutama dalam menjamin keberdayaan masyarakat dan keberlanjutannya.

Page 54: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

44

Page 55: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

45

Pengembangan Jejaring Kerja

Laporan Kegiatan AKSI UI 2011-2012

Page 56: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 46

Pengembangan Jejaring Kerja

Assesment Trip Pertama Ke Tenjo, Parung Panjang, Bogor Barat

Sejak akhir 2011 dan setelahnya Tim AKSI UI beberapa kali melaksanakan assesment trip ke wilayah Tapos, Tenjo dan Parung Panjang di Bogor Barat yang memang diketahui merupakan salah satu wilayah pinggiran Jakarta yang banyak penduduknya berada di bawah garis kemiskinan, banyak anak gizi kurang bahkan gizi buruk, kondisi sanitasi yang buruk, dan banyaknya ragam penyakit yang diderita warga. Berdasarkan hasil dari assesment trip ke Tapos, Tenjo dan Parung Panjang kemudian diputuskan wilayah ini menjadi pilot wilayah upaya pengembangan sinergi untuk penanggulangan

kemiskinan di wilayah tersebut.

Gambaran salah satu keluarga di desa Tenjo, Parung Panjang, Bogor Barat. Sebagian besar warga di sana dalam keadaan memprihatinkan. Bahkan masih ada kampung yang belum memiliki listrik dan sumber air bersih rumah tangga

yang layak.

Assesment Trip di Tarakan (Univ. Borneo)

Salah satu wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus adalah wilayah perbatasan Indonesia. AKSI UI melaksanakan Asesment Trip di wilayah perbatasan di Kalimantan Timur (sekarang Kalimantan Utara) yaitu Tarakan, Sebatik dan Nunukan, pada Februari 2012, untuk melihat kondisi wilayah dan kegiatan-kegiatan yang dibangun oleh masyarakat di sana. Juga dilaksanakan pertemuan dengan Universitas Borneo, satu-satunya Perguruan Tinggi negeri yang ada di Tarakan. Dalam kesempatan diskusi dengan Amat Saleh, pengajar Universitas Borneo dan penggerak masyarakat yang dikenal luas di Tarakan, dibahas antara lain potensi Universitas Borneo untuk semakin menguatkan sinergi berbagai elemen masyarakat guna membantu mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayah-wilayah perbatasan yang masih sangat terbatas.

Pertemuan di Universitas Borneo, Tarakan, diskusi dengan Amat, Dosen Luar Biasa di universitaqs Borneo, terutama membahas perihal peran Universitas

Borneo dalam mendorong sinergi elemen masyarakat untuk membantu wilayah-wilayah perbatasan yang masih sangat memerlukan bantuan untuk dapat

meningkatkan keberdayaannya secara berkelanjutan.

Salah satu potensi masyarakat di wilayah Tenjo adalah ketrampilan mengolah bambu menjadi macam-macam

kerajinan, termasuk dinding bambu, perlengkapan masak, topi, dll

Page 57: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI47

Assesment Trip di Perbatasan Sebatik, Nunukan

Perjalanan untuk melihat kondisi wilayah perbatasan di Kalimantan Timur tepatnya di perbatasan Sebatik dan Nunukan, memberikan gambaran walaupun masyarakat bekerja keras namun kurangnya akses terhadap referensi, pengetahuan dan jejaring menjadi halangan utama bagi mereka untuk secara mandiri meningkatkan keberdayaan masyarakat. Oleh karenanya, di Indonesia yang berwilayah kepulauan ini, solidaritas dan sinergi antar elemen masyarakat di masing-masing wilayah dan memaksimalkan potensi setiap lokal wilayah menjadi sangat strategis.

Dari Sebatik wilayah Indonesia menjual bahan-bahan mentah seperti sawit, pisang tandan, ikan segar, kakao, dll, tanpa ada pengolahan hasil untuk memperoleh nilai tambah. Sementara dari Malaysia penduduk membeli keperluan rumah tangga sehari-hari yang terjamin ketersediaannya, lebih berkualitas dan terjangkau harganya

dibanding bila membeli barang-barang dari Indonesia sendiri.

Banyak di antara penduduk Sebatik yang menjadi nelayan, dan menjual hasil tangkapannya ke negeri tetangga Malaysia. Kemampuan menyimpan ikan sangat

terbatas karena tidak ada cukup pendingin tersedia yang disebabkan karena kurangnya pasokan listrik.

Berbincang dengan pengusaha yang juga aktifis sosial Ramsel Bakkara dan Suster Maria F. Tamba yang juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan

masyarakat di kediaman Suster di area RS. St. Elizabeth, Batu Selicin, Batam.

Assesment Trip ke Batam

Batam sebagai sebuah wilayah otorita adalah sebuah wilayah yang agak unik, karena sebagai sebuah wilayah yang sengaja direkayasa menjadi wilayah modern, menciptakan kondisi kemiskinan yang khas sebagai akibatnya. Di Batam AKSI UI bertemu dengan beberapa penggerak masyarakat dan aktifis sosial, di antaranya yang menjadi narasumber utama adalah Ramsel Bakkara dan Suster Maria F. Tamba. Dari mereka diperoleh gambaran yang cukup lengkap tentang kondisi masyarakat di Batam dan sekitarnya, termasuk potensi dan jejaring yang dapat dimaksimalkan untuk bersinergi meningkatkan keberdayaan masyarakat.

Page 58: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 48

Dewi Hughes dari Hughes Foundation dan Dewi Hutabarat (AKSI UI) membic-arakan konsep pengembangan perpustakaan sebagai salah satu pusat aktifitas

dimana anak-anak marjinal di perkotaan dapat memperoleh wawasan dan menumbuhkan kesenangan membaca mereka.

Rapat persiapan FGD dilaksanakan di kantor YBBAI, tampak di foto Rizal Sikumbang pimpinan Yayasan berbincang dengan

Bambang Ismawan dan Dewi Hutabarat

FGD Lengkong Wetan dan PerpusPlus

Yayasan Bangun Bina Anak Indonesia (YBBAI) dimana Prof. Subroto juga menjadi Ketua Pembinanya yang berlokasi di Desa Lengkong Wetan, Tangerang, telah cukup sukses mengembangkan perpustakaan masyarakat hingga menjadi pusat pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat di wilayah tersebut sehingga mampu meningkatkan taraf pendidikan terutama anak-anak muda setempat. Kesuksesan ini menginspirasi AKSI UI untuk mengembangkan konsep PerpusPlus sebagai Perpustakaan yang mendorong partisipasi penuh dari komunitas masyarakat untuk membentuk, mengorganisir dan mengembangkan, sebagai “pusat belajar” komunitas. Untuk mematangkan konsep dilaksanakan pula diskusi dan kunjungan-kunjungan dengan mereka yang telah lebih dahulu berkecimpung, selain dari YBBAI sendiri. Di antaranya adalah Hughes Foundation yang mengembangkan Taman Bacaan di Mall di berbagai kota di Indonesia, lalu ada pula perpustakaan Pelangi yang didirikan di desa-desa terpencil di NTT, juga ada Lentera Alam, yaitu anak-anak muda yang keluar masuk kampung di Kupang, NTT, dengan membawa buku-buku untuk dibaca secara bebas oleh warga kampung.

Pada 1 Maret 2012 YBBAI dan AKSI UI bersama-sama menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang bagaimana agar pendidikan semakin mudah diakses oleh masyarakat sebagai kunci dari penanggulangan kemiskinan berkelanjutan dalam jangka panjang. Hadir stakeholder YBBAI dan AKSI UI, Dewi Hughes dari Hughes Foundation yang juga memberikan paparan bahan diskusi dan mengajak Komunitas Ibu Hebat dampingan Hughes Foundation untuk ikut memberi testimoni tentang peran pendidikan mengubah kehidupan di kampung mereka. Selain itu hadir pula dari Institut Teknologi Indonesia Serpong, perwakilan dari Perpustakaan Pelangi yang datang khusus dari Labuan Bajo, juga para stakeholder YBBAI dan AKSI UI lainnya. Dalam FGD Lengkong Wetan tersebut kemudian melahirkan Deklarasi yang disebut sebagai “Deklarasi Lengkong Wetan untuk Indonesia Tanpa Kemiskinan”, yang ditandatangani oleh: Prof. Dr Subroto (YBBAI dan AKSI UI), Drs. Bambang Ismawan MS (AKSI UI), DR. Rizal Sikumbang (YBBAI), Ir. Koesparmadi (ITI Serpong) serta Dewi Hutabarat (AKSI UI).

Sebagai follow up dari FGD ini, AKSI UI telah menguji-cobakan penyerahan koleksi buku ke komunitas penggerak masyarakat di Mukun, NTT, dan lebih jauh lagi sedang direncanakan pada tahun 2013 ini untuk mendorong PerpusPlus juga dapat diaktifkan di Tapos, Tenjo dan beberapa titik lainnya di NTT.

Tampak diantara yang hadir: Prof. Subroto, Rizal Sikumbang, Bambang Ismawan, Jeffry Mulyono dari BEP Coal yang juga pendukung pemberdayaan

masyarakat, Dewi Hutabarat, serta guru dan murid di lembaga pendidikan YBBAI

Prof. Subroto memberikan paparan terkait peran strategis pendidikan dalam penanggulangan kemiskinan

Page 59: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI49

Assesment Trip ke Tanjung Pinang

Tanjung Pinang dan Bintan adalah kepulauan yang juga termasuk wilayah perbatasan. AKSI UI melihat bagaimana inisiatif masyarakat di sana dalam memaksimalkan potensi yang ada, baik alam maupun sumberdaya, dan bagaimana kerjasama dibangun di antara masyarakat. D i Tanjung Pinang misalnya, dibangun rangkaian penginapan di atas laut, menyatu dengan wisata pemancingan di laut yang dikelola menjadi daya tarik bagi para turis dari negara-negara tetangga maupun domestik. AKSI UI mengamati praktek-praktek cerdas penanganan pariwisata berbasis masyarakat yang berkembang menjadi sumber peningkatan keberdayaan masyarakat. Sejumlah praktek cerdas direkam dan digunakan untuk memotivasi masyarakat di daerah lain

Penginapan di atas laut di Tanjung Pinang dilengkapi fasilitas pemancingan di laut merupakan, dilaksanakan sebagai usaha pariwisata berbasis masyarakat

setempat yang cukup berhasil.

Bersama Yona dari Yethas, salah satu bentuk inisiatif masyarakat dalam men-gelola lingkungan hidupnya menjadi salah satu tujuan wisata yang mendarik dan mendidik, sekaligus menjamin lingkungan sekitar Bintan yang terjaga.

Pertemuan dengan warga lokal di LemoPertemuan dengan warga lokal di Ragngapo, desa pegunungan di Flores

Assesment Trip ke Ranggapo dan Lemo

Assesment trip di Manggarai Timur, NTT membawa AKSI UI nun jauh ke Kampung Ranggapo dan Kampung Lemo yang tidak dapat ditempuh dengan mobil, bahkan Lemo harus dicapai dengan 1 jam jalan kaki. Baik di Ranggapo maupun di Lemo AKSI UI disambut dengan upacara adat oleh Tetua Adat. Pertemuan warga berlangsung antusias. Pada umumnya masyarakat sudah tahu kebutuhan mereka dan telah membangun inisiatif terutama di bidang perkebunan, pertanian dan perikanan. Mereka membangun sendiri infrastruktur jalan dan sekolah. Mereka memiliki para pemimpin komunitas yang terus mencari solusi, seperti ‘arisan toilet’ untuk memperbaiki sanitasi. Solusi yang mereka sedang usahakan adalah akses jejaring untuk pengetahuan, teknologi dan pasar produk-produk.

Assesment Trip ke Bintan

Di Bintan, AKSI UI bertemu dengan satu usaha pariwisata ekowisata yang dikelola sebagai usaha berbasis masyarakat, yaitu Yayasan Ekowisata Tunas Harapan Sebong Lagoi (Yethas) yang mengelola secara kreatif wilayah mangrove di pantai Bintan menjadi tujuan wisata yang menarik bagi turis-turis dari negara tetangga maupun domestik. Yona, wanita muda yang memotori ekowisata ini, mengungkapkan bahwa kreatifitas ekowisata yang mereka jalankan terbukti sudah dapat mengangkat taraf hidup warga asli Bintan. Ekowisata ini sekaligus menjadi cara untuk melestarikan lingkungan hidup di wilayah tersebut.

Page 60: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 50

Pertemuan dengan AMAN juga ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya, bersama Ketua dan pengurus AMAN wilayah Flores Lembata, antara lain mendiskusikan bagaimana sinergi dapat dibangun antara AMAN, LSM lokal dan Universitas Flores. Hasilnya antara lain adalah persetujuan mengadakan Pelatihan Pengolahan Hasil Bersama di Bajawa. Pelatihan dimaksudkan agar para petani kopi di Bajawa yang berpengalaman mengorganisir 1000an petani untuk bersama-sama menghasilkaan Kopi merk “Bajawa” dapat menularkan ilmu mengorganisir standar pengolahan hasil untuk ke kelompok-kelompok tani lainnya di berbagai wilayah NTT. Rencana pelatihan akan dilaksanakan pada 2013.

Potensi Jejaring di Wilayah Ende

Dalam rangkaian perjalanan ke NTT, AKSI UI mulai membangun jejaring di beberapa titik wilayah. Salah satu titik yang dielaborasi cukup intens adalah Ende. Pada perjalanan di Ende (April 2012) yang berlangsung hanya beberapa jam, AKSI UI bertemu dan berdiskusi dengan beberapa pihak, di antaranya adalah Herman Gadijou Ketua Yayasan Universitas Flores, lalu dengan AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) wilayah Flores Lembata dan Forum Advokasi Masyarakat. Pertemuan-pertemuan awal ini kemudian berlanjut di waktu-waktu selanjutnya. Pada Juni 2012, dilaksanakan pertemuan di kediaman Bupati Ende Don Bosco M. Wangge, dimana Bupati beserta jajarannya berdiskusi dengan AKSI UI dan Persab FLobamora untuk membahas potensi pengembangan pertanian modern di wilayah Ende pada khususnya, dan NTT pada umumnya.

Pertemuan informal dengan Herman Gadijou, Pendiri Universitas Flores, di kediaman beliau di Ende, mengawali rangkaian pertemuan formal berikutnya

untuk menggali potensi sinergi di wilayah NTT.

Benito Lopulalan (AKSI UI) sedang diskusi dengan Arman dari AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) membahas bagaimana dapat berjejaring dan

membangun sinergi di wilayah NTT.

Diskusi dengan Aliansi Masyarakat Adat nusantara (AMAN) Flores, tampak paling kiri Filipus Kami (Ketua AMAN Flores Lembata), para pengurus AMAN

Flores Lembata dan AKSI UI.

Tampak dalam foto: paling kiri Bupati Ende Don Bosco M.Wangge, Bambang Ismawan, dan para pengurus PersabFlobamora.

Di antara jajaran Pemda Kabupaten Ende yang hadir pada pertemuan di kediaman Bupati Ende.

Page 61: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI51

Potensi Jejaring di Bajawa

Dari rangkaian perjalanan di NTT, Bajawa memiliki arti penting karena di Bajawa terdapat Kopi merek “Bajawa” yang dijual dimana-mana bahkan diekspor, dan kopi ini adalah hasil dari Unit Pengolah Hasil (UPH) Bajawa yang menghimpun 1000an petani kopi di Bajawa untuk bersama-sama menghasilkan kopi “Bajawa” yang berstandard internasional tersebut. Jelas ini merupakan kabar sangat menggembirakan, sebab itu artinya UPH Kopi Bajawa ini dapat menularkan pengetahuan dan pengalamannya dalam mengorganisasikan UPH kepada kelompok-kelompok petani di berbagai wilayah di NTT, yang masih banyak menjual hasil pertanian atau perkebunan mereka begitu saja dalam keadaan baru petik, dengan harga murah.

UPH di Bajawa ini proses pembentukan dan pengembangannya didampingi oleh LSM lokal Progres Mitra yang telah mendampingi mereka bertahun lamanya sejak pembentukan awal hingga berkembang seperti sekarang. Oleh karena itu, AKSI UI juga mengadakan pertemuan khusus dengan LSM Progress Mitra untuk menjajagi diadakannya Pelatihan bagi petani berbagai hasil bumi maupun khusus petani kopi di NTT.

Sinergi untuk pelaksanaan pelatihan ini pun direncanakan juga mengajak beberapa stakeholders lokal lainnya seperti dari kalangan Perguruan Tinggi lokal NTT, AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara), dan stakeholders lainnya yang dapat semakin meningkatkan dampak dan manfaat dari pelatihan tersebut. Kelompok-kelompok petani yang diundang untuk mengikuti pelatihan diharapkan akan dapat mengembangkan pola UPH di wilayah masing-masing, sehingga petani rakyat dapat makin berdaya dan mampu mengolah hasil buminya secara mandiri bersama-sama. Bagi Perguruan Tinggi pengalaman bersinergi dan membangun sinergi berbasis elemen masyarakat lokal akan menjadi sangat berharga untuk dikembangkan terus menerus sehingga sungguh-sungguh akan membentuk gelombang sinergi yang berdampak pada peningkatan keberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Perguruan Tinggi dapat terus mengembangkan fungsinya sebagai perekat bagi berbagai elemen masyarakat yang perlu bersinergi untuk dampak yang lebih besar bagi peningkatan keberdayaan masyarakat dimana perguruan tinggi berada.

Pertemuan lanjutan dengan pengurus Progres Mitra menjajagi sinergi be-berapa stakeholders di NTT untuk dapat menyelenggarakan Pelatihan UPH

bagi kelompok-kelompok petani di berbagai wilayah di seluruh NTT.

Standard Operation Procedure (SOP) yang dibangun untuk mengatur standard bersama 14 UPH yang seluruhnya meliputi 1000an anggota, dimulai dari pemilihan bibit pohon kopi untuk bahan dasar pembuatan Kopi Bajawa, proses penanaman, pemetikan, pengeringan dan seterusnya hingga pengepakan. Permintaan kopi

Bajawa di dunia mencapai 1000 ton sementara Bajawa baru mampu menghasilkan 300an ton, sehingga sebetulnya potensi untuk meningkatkan produksi petani di Bajawa sendiri juga masih sangat besar dan merupakan salah satu tantangan yang mereka sedang upayakan juga saat ini.

Benito Lopulalan (AKSI UI), Fernandes (Progres Mitra) tengah berbincang dengan Vincent salah satu Ketua UPH Kopi Bajawa yang menjelaskan

bagaimana proses Standard Operational Procedure di 14 UPH diatur agar memenuhi SOP yang sama, dan hasil yang sesuai dengan standard yang

sudah ditetapkan bersama.

Page 62: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 52

Assesment Trip ke Labuan Bajo: Pariwisata dan Masyarakat

Labuan Bajo adalah pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo. Perkembangan pariwisata di wilayah tersebut berlangsung sangat cepat, sementara sumberdaya manusia yang tersedia sangat terbatas. Untuk memahami kondisi pariwisata dan pengaruhnya pada keberdayaan masyarakat di wilayah tersebut AKSI UI berdialog dengan para stakeholder pariwisata, seperti pemandu wisata, pemilik restoran dan pemilik home stay. Dialog dilakukan di kantor Himpunan Pramuwisata Indonesia Labuan Bajo, yang menjadi pengundang untuk acara dialog bersama AKSI UI. Dapat disimpulkan dari diskusi tersebut bahwa dibutuhkan usaha-usaha lebih keras untuk membangun sinergi para pelaku pariwisata dan masyarakat dengan pemerintah, agar manfaat pariwisata benar-benar dirasakan masyarakat. Sebelum dialog tersebut, tim AKSI UI didampingi Dus Baradaya dari DPRD Manggarai Barat, selama sehari berkunjung dan berdialog dengan masyarakat desa Mbeliling, di wilayah pegunungan Manggarai Barat, di tepian hutan lindung, yang sebagian merupakan hutan adat berhias tiga air terjun. Di wilayah ini terdapat tradisi pengobatan herbal lokal yang bahannya sebagian besar diambil dari hutan. Untuk membangun pariwisata, masyarakat sudah membangun jalan, membangun homestay dan menyelenggarakan pertunjukan tarian secara rutin, seluruhnya secara mandiri tanpa bantuan pemerintah. AKSI UI

berdialog dengan wakil-wakil dari penggerak pariwisata dan pertanian, dari desa Mbeliling dan tetangga, serta mengadakan workshop kecil berupa pengenalan konsep pariwisata berbasis masyarakat di beberapa daerah dan pemanfaatan internet untuk meningkatkan akses pengetahuan dan jejaring.

Jejaring dengan Perkumpulan Sahabat Bangun Flobamora

Dalam berbagai kegiatan, AKSI UI bersinergi dengan Persab Flobamora yang memiliki perhatian khusus pada pembangunan di NTT. Ini merupakan perkumpulan multi pihak yang bukan hanya melibatkan masyarakat di dalam dan di luar wilayah, tapi juga stakeholder berlatar belakang beragam: LSM, Universitas hingga kalangan swasta, rohaniwan, dan media. Perkumpulan ini menggabungkan keberagaman perspektif dalam menilai, membicarakan dan membangun. Mereka berkeinginan bersinergi dan mensinergikan berbagai pihak. Dewi Hutabarat dari AKSI UI sempat diminta memperkenalkan AKSI UI serta

Suasana pertemuan dengan masyarakat penuh semangat, hingga larut malam peserta terus bertambah.

Semangat browsing internet, melihat peta desa di GMap Satelite dan belajar dari komunitas lain.

AKSI UI bersama para peserta FGD Forum Sahabat Bangun Flobamora Perta-nian dan Desa Modern untuk NTT.

pendekatan sinergi multi-pihak dan multi-sektoral dalam satu kesempatan presentasi. Jejaring dengan Persab Flobamora memungkinkan AKSI UI membantu sambil meningkatkan kapasitas dalam merumuskan perspektif perencanaan pemberdayaan masyarakat wilayah NTT, serta menyusun penjabaran dokumen proyek-proyek yang terkait perencanaan tersebut, yang menjadi sumbangan Persab Flobamora untuk kantor Kepresidenan.

Pertemuan dengan sejumlah stakeholder pariwisata di Labuan Bajo, untuk mengetahui kondisi sinergi berbagai stakeholder untuk kemajuan pariwisata

terutama yang berbasis masyarakat

Page 63: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI53

Pertemuan Asian Solidarity Economy Forum (ASEF) di Manado

Sebagai bagian dari keterlibatan menggaungkan semangat ekonomi solidaritas yang lebih mengedepankan aspek inklusivitas, kesetaraan dan keadilan, AKSI UI berpartisipasi aktif dalam Asean Solidarity Economic Forum di Manado pada Oktober 2012. Bambang Ismawan sendiri adalah anggota ASEF Council bersama 8 negara lainnya.

Dalam ASEF 2012 ini Bambang Ismawan menjadi salah satu Keynote Speaker, sementara Dewi Hutabarat dan Benito Lopulalan menjadi pembicara dalam salah satu sesi. Hadir dalam ASEF 2012 di Manado ini 500 peserta di antaranya adalah perwakilan dari 17 negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste, India, Nepal, Jepang, Korea, Australia, Kanada, Jerman, Spanyol, Belanda, Brunei Darussalam, Perancis dan Swiss.

Momen ASEF membuka jejaring internasional, tindak lanjut AKSI UI paska ASEF dengan sejumlah lembaga memungkinkan kerjasama berskala internasional dimulai; terutama untuk semakin menjadikan perspektif ekonomi solidaritas menjadi arus-utama dalam keputusan-keputusan ekosospol diambil dalam masyarakat di masing-masing negara maupun skala wilayah yang lebih kecil.

ASEF 2012 yang diselenggarakan di Universitas Sam Ratulangi Manado, dengan kepemimpinan kepanitiaan oleh Peggy Mekel yang juga Direktur International Business Administration FE UNSRAT. AKSI UI mendapat pembelajaran bagaimana acara bertaraf internasional diorganisasikan di universitas, menjadi momen pendidikan yang melibatkan dan meningkatkan kapasitas civitas akademika untuk bersinergi dengan berbagai pihak.

Bambang Ismawan MS sebagai salah satu Keynote Speaker berfoto bersama para Keynote Speakers ASEF 2012 Menado

Dewi Hutabarat berdiskusi dengan Datuk Dr. Dennison Jajasoria (Malaysia). Yvon Poirier (Kanada) dan Miguel Hirota (Jepang)

Bambang Ismawan MS. berdiskusi bersama Peggy A. Mekel (Chief ASEF 2012) dan salah satu peserta dari Jerman

Dewi Hutabarat dan Benito Lopulalan menjadi narasumber dalam salah satu sesi panel bersama narasumber dari Philipina dan Swedia

Benito Lopulalan (tengah) bersama wakil dari beberapa negara. Paling kanan adalah Magnus Young dari Impact Investment Asia IIX/Shujog yang sedang

menjajagi kerjasama lebih lanjut dengan AKSI UI.

Page 64: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 54

International Microfinance Conference 2012 di Yogyakarta

Kementrian Koperasi RI mengadakan Konperensi Internasional Keuangan Mikro bertema : Towards Sustainability and Financial Inclusion, di Yogyakarta Sheraton Mustika Hotel, Yogyakarta. Dibuka oleh Presiden RI DR. Susilo Bambang Yudhoyono dan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan dihadiri pula oleh pemenang hadiah Nobel dari Bangladesh, Dr Muhammad Yunus. AKSI UI berpartisipasi pada kegiatan ini dengan turut membantu panitia dalam menyebarluaskan informasi dan undangan kepada berbagai pihak dalam jejaring AKSI UI di dalam negeri. Para pembicara dari berbagai negara menjadikan momen ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan, informasi dan insight berbagai aspek dan realitas keuangan mikro di berbagai negara. Momen ini juga bermanfaat untuk memperluas jejaring. Sebanyak 420 delegasi dari 23 negara mengikuti konferensi internasional tersebut, belum termasuk berbagai kalangan dalam negeri sendiri. Delegasi AKSI UI secara proaktif memanfaatkan kesempatan untuk berdialog langsung dengan para partisipan senior dari berbagai negara, yang memiliki keberagaman latar belakang: kalangan perbankan, lembaga keuangan mikro, sektor swasta, pemerintah dan lain-lain.

Diskusi dengan Professor Muhammad Yunus di International Micro Finance Yogyakarta

Menyambut kehadiran Prof. Muhammad Yunus sehari sebelum International Micro Finance di Jogjakarta. Tampak dalam gambar: dari AKSI UI Bambang

Ismawan, Dewi Hutabarat dan Benito Lopulalan, dari Gema PKM Titus K., Alissa Wahid (Jaringan Gusdurian) dan Regina Indira dari DBS Indonesia.

Dewi Hutabarat dalam diskusi dengan Prof. Muhammad Yunus menjajagi ker-jasama dengan Yunus Center untuk meempromosikan Social Entrepreneurship (Social Business) terutama di kalangan anak muda dan mahasiswa Indonesia.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membuka Konferensi Internasional Micro Finance di Yogyakarta, 21 Oktober. Hadir juga Muhammad Yunus, tokoh

keuangan mikro dan pemenang Nobel dari Bangladesh.

Secara khusus, AKSI UI turut menyambut kehadiran Prof. Muhammad Yunus sehari sebelum pembukaan Konferensi Keuangan Mikro dan setelah pembukaan sempat merekam satu pidato eksklusif dari Prof. Muhammad Yunus untuk kalangan keuangan mikro di Indonesia. Dewi Hutabarat dari AKSI UI membangun dialog khusus dengan Prof. Yunus, membahas mengenai konsep bisnis sosial (Social Business) yang dikembangkannya dan pengaruhnya pada pengentasan kemiskinan, serta mengeksplorasi perhatian Prof. Yunus pada dunia pendidikan dan kalangan muda. Diskusi juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan AKSI UI serta menggali kemungkinan kerjasama antara AKSI UI dan Yunus Center. Dalam kesempatan ini kedua belah pihak sempat membahas mengenai sejumlah kemungkinan agenda yang dapat dikembangkan antara dua lembaga, terutama untuk membangun kesadaran solidaritas kalangan muda di Indonesia serta membangun kesadaran kalangan bisnis untuk turut mendorong tumbuhnya bisnis sosial. Baik Prof. Yunus maupun Dewi Hutabarat sepaham bahwa pertemuan di Yogyakarta ini membutuhkan tindak lanjut dalam bentuk aktivitas yang lebih konkrit di masa depan. Hingga kini, hubungan antara AKSI UI dengan Prof. Yunus maupun Yunus Centre masih terus berlangsung.

Page 65: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI55

Assesment Trip ke Jogya dan Klaten: Kewirausahaan Sosial

AKSI UI melakukan sejumlah perjalanan ke Yogyakarta dan Klaten sebagai bagian dari proses assesment program Social Entrepreneurship DBS Indonesia. Pemilihan daerah ini berdasarkan rekomendasi beberapa pihak, termasuk Bambang Ismawan, yang mengenali karakter kewirausahaan sosial sejumlah komunitas di Jawa. Melalui jejaring dengan para narasumber lokal, tim dapat mengenal-amati karakter budaya kerjasama antar komunitas. Monopoli hampir tak dijumpai, bahkan rantai produksi sejumlah komoditi seperti garmen, kuliner, gerabah dilakukan oleh beberapa komunitas yang saling bekerja sama. Ada komunitas yang membuat barang setengah jadi untuk ‘disetorkan’ kepada komunitas lain yang membuat dan atau melanjutkan proses produksi berikutnya. Hasil dari asesmen pertama, wilayah Klaten menjadi prioritas. Hal ini kemudian dijadikan dasar mengajukan sejumlah kelompok di Klaten sebagai bagian dari program Social Entrepreneurship. DBSI kemudian secara langsung melakukan assessment lapangan bersama AKSI UI ke sejumlah komunitas usaha, antara lain Kelompok Wanita Tani yang memproduksi, mengemas dan memasarkan minuman herbal instan yang diolah dari tanaman pekarangan; Komunitas produsen sohun, Komunitas pendidikan kebudayaan dan usaha pertanian untuk kaum muda, dan kelompok muda Karya Lokal Klaten yang memasarkan dan meningkatkan mutu produk pangan olahan dari perajin gurem. Hasil dari asesmen ini menjadi bagian dari implementasi selanjutnya.

Kunjungan ke Kaloka (Karya Loka Klaten), sebuah kelompok usaha yang mendistribusikan produk pangan olahan dari komunitas perajin skala mikro,

bersama tim DBSI Jakarta dan DBSI Jogjakarta

Jejaring dalam Temu Nasional Keuangan Mikro

Temu Nasional Keuangan Mikro menghasilkan potensi pertumbuhan jejaring yang signifikan bagi AKSI UI. Di samping jejaring media di Jogjakarta, turut hadir pula sejumlah lembaga yang tidak langsung terkait dengan keuangan mikro, namun memiliki ketertarikan pada keuangan mikro. AKSI UI berdialog antara lain dengan Komunitas Bambu Nusantara dan Jejaring Borobudur, yang hadir sebagai peserta. Juga dengan jejaring Advokasi Konsumen yang para aktivisnya turut membantu sebagai notulis. AKSI UI berdialog secara khusus dengan Indosat yang merupakan salah satu narasumber dalam Temunas Keuangan Mikro. Lebih dari itu, kalangan yang terlibat langsung dalam issue Keuangan Mikro sangat menantang karena memiliki keberagaman perspektif. Salah satu yang berdialog intensif dengan AKSI UI adalah Masril Koto, pendiri Bank Petani dan Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat Adat di Sumatra Barat. Komunikasi untuk tindak lanjut lebih jauh terus dibangun, terutama untuk membangun kesadaran lebih luas akan pentingnya Keuangan Mikro dan Usaha Mikro dalam penanggulangan kemiskinan.

Kunjungan ke Komunitas yang menyelenggarakan pendidikan otonom terutama untuk anak-anak dan remaja yang kurang mampu mengakses pendidikan

formal, di desa Gantiwarno, Klaten

Fadjar Oetomo, Com-mercial Director Kope-rasi Indosat memberi

paparan pada Temunas Keuangan Mikro, 2012 juga sempat berdiskusi dengan AKSI UI untuk

menjajagi kemungkinan kerja sama di masa

depan

Masril Koto, Pendiri LKMA (Lembaga Keuangan Mikro

Agribisnis) secara intens berdiskusi dengan AKSI UI

untuk saling men-dukung gerakan

Page 66: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

56

Page 67: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

57

Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan

2012

Page 68: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 58

Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan 2012

Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan 2012 diselenggarakan dengan tema: Perguruan Tinggi dan Peran Strategisnya dalam Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan. Ajang ini merupakan puncak dari pergerakan aktivitas AKSI UI sepanjang 2011-2012. Tema ini disepakati melalui rapat pembina, pengurus dan manajemen Aksi UI, berbasiskan anggapan bahwa penanggulangan kemiskinan dapat terjadi dengan meningkatkan keberdayaan masyarakat, dan untuk itu dibutuhkan sinergi berbagai kekuatan yang telah ada dan hidup dalam masyarakat bangsa. AKSI UI memandang bahwa elemen bangsa yang terpercaya, memiliki sumberdaya yang berkapasitas untuk berperan sebagai pihak yang merekatkan (gluing function) berbagai kekuatan dalam masyarakat, guna meningkatkan keberdayaan masyarakat secara berkelanjutan adalah kalangan Perguruan Tinggi. Proses persiapan awal dilakukan dengan mengumpulkan database perguruan tinggi serta stakeholder lain yang memiliki jejak rekam dalam penanggulangan kemiskinan dan penguatan sinergi multi pihak. Database dikumpulkan berdasarkan sumber-sumber sekunder dan narasumber jejaring AKSI UI. Dalam proses ini juga dilakukan pematangan konsep dan proses-proses menuju Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan.

Proses Pra Temunas : Leaders’ High Tea dan Audiensi

Pra Temunas AKSI UI melaksanakan rangkaian diskusi baik itu dalam bentuk forum yang diberi sebutan Leaders’ High Tea maupun berupa rangkaian kunjungan ke pihak-pihak tertentu, yang seluruhnya adalah dalam rangka memperkuat dan mematangkan pelaksanaan Temunas Penanggulangan Kemiskinan. Leaders’ High Tea merupakan Forum Pra Temu Nasional yang diadakan berdasarkan asumsi bahwa pertemuan antara para pemimpin akan membangun rasa percaya dari berbagai pihak terhadap pentingnya dukungan bagi penyelenggaraan Temu Nasional. High tea merupakan forum bincang yang diadakan sambil minum teh atau kopi menjelang sore hari. Ini adalah ajang saling-pemahaman antara para figur yang dipandang memiliki kapasitas di kalangan Perguruan Tinggi dan stakeholders lain yang terkait dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Proses ini juga menghasilkan sumbangan pemikiran mengenai pokok-pokok bahasan penting dalam Temu Nasional 2012. Selama proses Pra-Temu Nasional, diadakan tiga kali Leaders’ High Tea. Hasil signifikan rangkaian diskusi ini adalah rekomendasi Dirjen Dikti Djoko Santoso kepada seluruh Universitas di Indonesia untuk mengikuti Temu Nasional 2012. Surat rekomendasi yang sama juga dikeluarkan oleh Ketua Dikti Muhammadiah dan Ketua LPTNU: masing-masing untuk perguruan tinggi di lingkungan masing-masing. Pemutakhiran database Perguruan Tinggi juga merupakan hasil dari pertemuan-pertemuan tersebut.

Leaders’ High Tea kedua hadir antara lain: Dirjen DIKTI Prof. Djoko Santoso, Prof. Suyatno (Rektor UHAMKA, Sekjen APTISI), Prof. Chairil Anwar (Dirjen

DIKTI Muhammadiyah), Dr. Sugiharto (Pembina AKSI UI, Komut Pertamina).dan wakil Ibu Tri Mumpuni (IBEKA)

Leaders’ High Tea ketiga hadir antara lain: Prof. Dorodjatun Kuntjorojakti, Prof. Badia Parizade, wakil dari Rozik B. Soetjipto (Presdir Freeport) dan wakil dari

Setyo Budiantoro (Direktur Eksekutif Prakarsa)

Di antara yang hadir pada Leaders’ High Tea pertama: Prof. Moertiningsih (Pembina AKSI UI, Lembaga Demografi UI), Prof. Suahasil (Koordinator Kebija-kan TNP2K), Prof. Maruli Gultom (rektor UKI), Dr. Noor Achmad (Ketua LPTNU),

Uni Lubis (Chief Editor ANTV), Dr. Peggy Mekel (Direktur IBA UnSrat).

Page 69: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI59

AKSI UI juga melakukan kunjungan untuk memperkuat ikatan dengan berbagai pihak. Secara khusus, AKSI UI beraudiensi dengan Djoko Santoso, Dirjen Dikti sekaligus plt Rektor Universitas Indonesia. Dirjen menekankan pentingnya peranan Temu Nasional untuk membangun bersama paradigma yang tepat tentang penanggulangan kemiskinan oleh Perguruan Tinggi, atau secara lebih luas, melalui peran pendidikan. Terkait pelaksanaan, Djoko Santoso mengeluarkan surat rekomendasi bagi para pimpinan universitas dan ketua LPPM untuk berpartisipasi dalam Temunas Penanggulangan Kemiskinan. Setiap jaringan Perguruan Tinggi, seperti Lajnaj Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, Majelis DIKTI Muhammadiyah, APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katholik), dan APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) dikunjungi secara khusus untuk membangun pemahaman bersama terhadap peran strategis Perguruan Tinggi dalam upaya penggalangan sinergi untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat berkelanjutan.Jejaring Muhammadiyah misalnya, menyambut dengan sangat baik ajakan AKSI UI untuk semakin mempertajam peran Perguruan Tinggi, khususnya LPPMnya, sebagai system integrator bagi berbagai elemen masyarakat untuk bersinergi dalam peningkatan keberdayaan masyarakat. Diskusi dilaksanakan di waktu-waktu berbeda dengan Syafii Ma’arif, Malik Fajar, Chairil Anwar selaku Ketua Majelis DIKTI Muhammadiyah, Suyatno (Rektor UHAMKA yang juga adalah Sekjen APTISI). AKSI UI juga berkunjung ke Yogyakarta untuk mengadakan dialog terkait Temu Nasional 2012 Penanggulangan Kemiskinan, dengan Ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta indonesia) yang juga merupakan rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Eddy Suandy Hamid. Dukungan APTISI diwujudkan dalam bentuk surat rekomendasi bagi segenap anggota APTISI untuk turut berpartisipasi dalam Temunas Penanggulangan Kemiskinan.Dari jejaring NU diskusi AKSI UI dilaksanakan cukup intens dengan Noor Achmad, Ketua Lajnaj Perguruan Tinggi NU, dan juga sempat bertukar pikiran dengan Said Aqil Siradj (Ketua PBNU yang juga Ketua MWA UI). LPTNU juga mengeluarkan surat rekomendasi bagi anggotanya untuk aktif berperan serta dalam Temunas Penanggulangan Kemiskinan. Pada 15 November 2012, tim AKSI UI ke Palembang untuk mengadakan pertemuan dengan sejumlah Perguruan Tinggi yang dikoordinasikan oleh Universitas Sriwijaya (UnSri). Hadir dalam kesempatan itu antara lain adalah Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), IAIN Raden Fatah (IAIN RF),Universitas Taman Siswa

(Unitas), dan Politeknik Sriwijaya (Polsri), serta beberapa Fakultas di lingkungan Unsri. Diskusi diselenggarakan di salah satu ruang pertemuan LPM Unsri. Pembicaraan diawali dengan penjelasan Unsri dan presentasi AKSI UI dilanjutkan dengan gambaran tentang apa saja yang sudah dilakukan masing-masing LPPM Perguruan Tinggi selama ini dalam program penanggulangan kemiskinan, terutama di lingkungan perkebunan. Sejauh ini sinergi sudah mulai tampak dalam implementasi program. Dalam Temunas Universitas Sriwijaya secara khusus menyajikan presentasi tentang Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan di wilayah perkebunan dalam Temu Nasional 2012.

Diskusi bersama LPPM dari Perguruan Tinggi di Palembang dan sekitarnya. yang dimotori oleh LPPM Universitas Sriwijaya.

Kunjungan ke UII Yogyakarta, Tim UII diterima oleh Dr. Eddy Suandy Hamid, rektor UII dan ketua APTISI. Membahas dukungan terhadap revitalisisi peran perguruan tinggi dalam proses penanggulangan kemiskinan, terutama dalam perannya menjadi system integrator bagi berbagai elemen dalam masyarakat untuk bersinergi dalam peningkatan keberdayaan masyarakat berkelanjutan. http://aksisinergi-ui.com/temunasional2012/

Page 70: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 60

Fasilitas Teknologi Penunjang Temunas: Webpage dan Online Registration

Untuk menunjang proses Temunas Penanggulangan Kemiskinan pertama, telah khusus dibuat online registration system yang diambil dari DoNation System. Dengan fasilitas ini seluruh peserta dapat mendaftarkan diri secara online via internet, sehingga masuk dalam database. Peserta juga dapat melaksanakan pembayaran langsung menggunakan fasilitas DoNation System yang diadaptasikan untuk keperluan kepesertaan Temunas. Melengkapi fasilitas online registration sekaligus untuk menjadi sumber informasi sebelum hingga sesudah pelas-kanaan Temunas, dibuat pula webpage khusus untuk Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan, yang dapat diakses melalui link: http://aksisinergi-ui.com/temunasional2012/. Melalui webpage ini seluruh informasi terkait Te-munas Penanggulangan Kemiskinan disediakan. Webpage akan terus disempurnakan sehingga dapat semakin maksimal menjadi salah satu fasilitas berjejaring.

Pelaksanaan Temu Nasional Penanggulangan Kemiskinan 2012

Pada 3-5 Desember 2012 diadakan Temunas Penanggulangan Kemiskinan 2012 di Wisma Makara UI. Tema: Perguruan Tinggi dan Peran Strategisnya dalam Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan. Tujuan Temunas adalah : Mengajak Perguruan Tinggi, khususnya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) atau Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) yang ada di tiap Perguruan Tinggi, untuk menjadi system integrator di wilayahnya masing-masing, dalam penanggulangan kemiskinan dan peningkatan keberdayaan masyarakat berkelanjutan. Menyediakan forum berbagi untuk merumuskan butir-butir kesepahaman antara seluruh Perguruan Tinggi terhadap panggilan sejarah sebagai perekat dan pendorong sinergi berbagai kekuatan dalam masyarakat sebagai bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan keberdayaan masyarakat berkelanjutan.

Sebagian peserta Temunas Penanggulangan Kemiskinan pertama di Wisma Makara UI Depok, 3-5 Desember 2012. Hadir sedikitnya 95 Perguruan Tinggi dari Aceh hingga Papua, dan juga LSM dan stakeholders lainnya.

Perumusan Deklarasi Kesepakatan Temunas, tampak dalam foto para perumus: Dr. Ing. Widodo Brontowiyono, M.Sc, Rini Riyantini, M.Si, Prof. Dr. H. Hasan Zaini, MA, Dr. Peggy Adeline Mekel, MA, Benito Lopulalan,

SP, Ahmad Zainul Hamdi, MA

Media Discussion yang dilaksanakan khusus untuk membahas tema Te-munas bersama kalangan jurnais dan media. Narasumber: Prof. Sbroto,

Bambang Ismawan, Prof. Musdah Mulia, Dr. Peggy Mekel.

Page 71: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI61

Nurmahmudi Ismail Walikota Depok hadir untuk ikut memberikan sambutan selaku pimpinan wilayah dimana Temunas diselenggarakan. Tampak menyambut Bambang Ismawan, Prof. Suyatno dan Dewi Hutabarat.

Prof. Subroto selaku Ketua Pembina AKSI UI menyampaikan Keynote Speech pada malam pembukaan Temunas Penanggulangan Kemiskinan 2012.

Hadir dalam Temunas Penanggulangan Kemiskinan pertama ini 150 peserta yang berasal dari sedikitnya 95 Perguruan Tinggi dari Aceh hingga Papua, ditambah dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan berbagai stakeholders lainnya. Keseluruhan proses Temunas Penanggulangan Kemiskinan kemudian disaripatikan dalam Deklarasi Kesepahaman pada Temu nasional Penanggulangan Kemiskinan 2012 yang isi selengkapnya dapat diunduh di webpage Temunas Penanggulangan Kemiskinan. Pasca Temunas AKSI UI akan terus menindaklanjuti apa yang telah terbangun dalam Temunas dengan sejauh mungkin mengajak perguruan tinggi untuk dapat memerankan diri sebagai system integrator dan berfungsi sebagai perekat (gluing function) di wilayahnya masing-masing, untuk mendorong terjadinya sinergi dari berbagai elemen di masyarakat, terutama di tingkat lokal, dalam berbagai upaya kongkrit peningkatan keberdayaan masyarakat berkelanjutan. Bila di tiap-tiap lokal wilayah dimana Perguruan Tinggi berada dilaksanakan secara simultan upaya penggalangan sinergi berbagai kekuatan masyarakat, maka kita sungguh dapat berharap gerakan masyarakat untuk peningkatan keberdayaan berkelanjutan akan merebak dan menjadi gelombang sinergi di seluruh Indonesia, membawa perubahan nyata dalam kondisi masyarakat.

Keynote Speaker: Prof. Dorodjatun Kuntjorojakti, Nurmahmudi Ismail, Prof. Subroto, Prof. FIrmanzah, Bambang Ismawan, HS. Dillon.

Salah 1 sesi dengan narasumber Prof. Musdah Mulia (Ketua ICRP), Prof Festus Simbiak (Pjs. Rektor Uncen, Jayapura), Dr. Noor Achmad (Ketua LPTNU), Prof Laode Kamaluddin (Ketua Forum Rektor 2013, Rektor Unissula), moderator Ezki

Suyanto (anggota KPI)

Jerry Ng, Direktur Utama Bank BTPN memaparkan tentang sepak terjang BTPN yang fokus menyasar pada pemberian akses permodalan untuk pengembangan

usaha mikro yang sangat strategis bagi upaya peningkatan keberdayaan masyarakat berkelanjutan dan menanggulangi kemiskinan.

Dewi Hutabarat (Direktur Eksekutif AKSI UI) sebagai narasumber bersama Nina Pramono (Direktur Eksekutif Pertamina Foundation), Sonny B. Harmadi (Kepala Lembaga Demografi FEUI) dengan moderator Ibe Karyanto (Pimpinan Sekolah

Otonom Sanggar Akar)

Page 72: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

62

Page 73: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

63

Laporan Keuangan AKSI UI2011 - 2012

Page 74: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 64

Laporan Aktivitas Keuangan AKSI UI Tahun 2011

LAPORAN AKTIVITAS YAYASAN AKSI SINERGI UNTUK INDONESIA

PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2011

SALDO AWAL -

PENERIMAAN

Hutang Pinjaman Jangka Panjang Rp. 200.000.000,-

Hutang Pinjaman Jangka Pendek Rp. 5.000.000,-

Pendapatan Bunga Bank / Bagi Hasil -

Kontribusi Dewan -

Donasi Publik Tidak Terikat Program -

Donasi Publik Terikat Program -

Kontribusi Umum -

Layanan Jasa Korporasi -

Layanan Jasa Event -

Sponsorship -

Donasi Korporasi Terikat Program -

Penjualan Barang -

TOTAL PENERIMAAN Rp. 205.000.000,-

PENGGUNAAN

Penyesuaian aktiva bersih tidak terikat -

Administrasi dan umum Rp. 24.134.324,-

Operasional Rp. 126.414.040,-

Inventaris kantor Rp. 8.675.100,-

Program Rp. 5.421.500,-

TOTAL PENGGUNAAN Rp. 164.644.964,-

SALDO AKHIR (Aset Lancar) Rp. 40.355.036,-

Posisi Saldo Akhir (Aset Lancar)

Bank Rp. 39.359.360,-

Kas Rp. 955.676,-

Piutang -

Total Aset Lancar Rp. 40.355.036,-

Aset tidak lancar

Inventaris kantor Rp. 8.520.100,-

Akumulasi penyusutan inventaris kantor (Rp. 583.654),-

Aset tidak berwujud -

Total Aset Tidak Lancar Rp. 7.936.446,-

Total Aset per 31 Desemeber 2011 Rp. 48.291.482,-

Page 75: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI65

Laporan Aktivitas Keuangan AKSI UI Tahun 2012

LAPORAN AKTIVITAS YAYASAN AKSI SINERGI UNTUK INDONESIA

PEROIODE JANUARI – DESEMBER 2012

SALDO AWAL 2011 Rp. 40. 355.036,-

PENERIMAAN

Hutang Pinjaman Jangka Panjang Rp. 52.000.000,-

Hutang Pinjaman Jangka Pendek (Rp. 5.000.000,-)

Pendapatan Bunga Bank / Bagi Hasil Rp. 1.604.660,95,-

Kontribusi Dewan Rp. 17.500.000,-

Donasi Publik Tidak Terikat Program Rp. 8.116.612,-

Donasi Publik Terikat Program Rp. 38.070.687,-

Kontribusi Umum Rp. 480.000.000,-

Layanan Jasa Korporasi Rp.1.185.000.000,-

Layanan Jasa Event Rp. 85.000.000,-

Pendaftaran Peserta Temunas Rp. 97.000.000,-

Sponsorship Rp. 90.000.000,-

Donasi Korporasi Terikat Program Rp. 30.000.000,-

Penjualan Barang Rp. 4.075.000,-

TOTAL PENERIMAAN Rp. 2.083.366.959,95,-

PENGGUNAAN

Penyesuaian aktiva bersih tidak terikat (Rp. 10.000.000,-)

Administrasi dan umum Rp. 124.825.671,4,-

Operasional Rp. 539.884.043,7,-

Inventaris kantor Rp. 50.412.735,-

Program Rp. 371.866.023,3,-

TOTAL PENGGUNAAN Rp. 1.076.988.473,-

SALDO AKHIR (Aset Lancar) Rp. 1.046.733.523,-

Posisi Saldo Akhir (Aset Lancar) - Bank Rp. 174.860.365,45,-

- Kas Rp. 544.403.157,16,-

- Piutang Rp. 327.470.000,-

Total Aset Lancar Rp. 1.046.733.522,61,-

Aset tidak lancar - Inventaris kantor Rp. 53.916.835,-

- Akumulasi penyusutan inventaris kantor (Rp. 5.474.958,-)

- Aset tidak berwujud (Rp. 58.333,-)

Total Aset Tidak Lancar Rp. 48.383.544,00,-

Total Aset per 31 Desember 2012 Rp. 1.095.117.066,61,-

Page 76: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI 66

Perencanaan Penggunaan Dari Sisa Saldo 2012

Saldo Akhir per 31 Desember 2012 Rp. 1.046.733.523 Operasional Lembaga 2013 Penggunaan per Bulan:

Administrasi dan Umum Rp. 12.000.000 Inventaris kantor Rp. 3.800.000 Website maintenance Rp. 700.000 Pemeliharaan Inventaris kantor Rp. 1.000.000 Percetakan Rp. 2.500.000

-------------------+ Rp. 20.000.000 Total Rencana Operasional Lembaga hingga Juni 2013 Rp. 120.000.000 Operasional Program 2013 (Program DBS, Tenjo dan Penggalangan Sinergi)

Penggunaan per Bulan:

Aktivitas program Rp. 50.000.000 SDM

Gaji karyawan dan honorarium Rp. 80.000.000 Perjalanan dinas Rp. 30.000.000

--------------------+ Rp. 160.000.000

Total Rencana Operasional Program hingga Juni 2013 Rp. 960.000.000 Total Rencana Penggunaan hingga Juni 2013 Rp. 1.080.000.000

Page 77: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

67

Diagram Rencana Kerja 2013

Page 78: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

68

Page 79: Laporan tahunan aksi ui fix 310513

Laporan Tahunan AKSI UI69

Diagram Rencana Kerja 2013

PENGGALANGAN SINERGI

Follow Up TEMUNAS:

• Pertemuan-pertemuan • Pilot Project Sinergi: o Depok o Malang o Surabaya o NTT o Jogjakarta

• Temunas 2013

• Pertemuan Donatur

DISEMINASI NILAI-NILAI

Jurnalisme Solidaritas

Buku ”Pemikiran Ekonomi dan Kebangsaan Subroto”

Newsletter

Public Campaign

I Concern Concert

KEMITRAAN

Protelindo

DBS

Pertamina

Lain-lain

PENGUATAN KELEMBAGAAN

Rapat Organ

Dewan Penyantun?

KadoSauR