laporan sismik perhitungan bola

25
DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................. ABSTRAK.................................................................... BAB I PENDAHULUAN.......................................................... 1.1 Latar Belakang...................................................... 1.2 Rumusan asala!..................................................... 1.3 Tu"uan.............................................................. BAB II DASAR TE$RI ........................................................ BAB III PERAN&AN'AN SISTE................................................. 3.1 'am)aran Umum S*stem +an Peneta,an De-*n*s* Ke)utu!an...........1( 3.2 Alg r*tma S*stem.................................................... 3.3 Fl /0!art Keseluru!an S*stem........................................ BAB I ANALISA SISTE...................................................... #.1 Pengu"*an S*stem.................................................... #.2 Anal*sa S*stem...................................................... BAB PENUTUPAN............................................................ %.1 Kes*m,ulan.......................................................... %.2 Saran............................................................... DAFTAR PUSTAKA............................................................. LAPIRAN................................................................... A)strak 1

Upload: ira-melati-silalahi

Post on 06-Oct-2015

287 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

bisa

TRANSCRIPT

DAFTAR ISIDAFTAR ISI1ABSTRAK2BAB I PENDAHULUAN31.1 Latar Belakang31.2 Rumusan Masalah31.3 Tujuan4BAB II DASAR TEORI 5BAB III PERANCANGAN SISTEM.................................................................103.1 Gambaran Umum Sistem dan Penetapan Definisi Kebutuhan...........103.2 Algoritma Sistem......................................................................................103.3 Flowchart Keseluruhan Sistem...............................................................12BAB IV ANALISA SISTEM...............................................................................134.1 Pengujian Sistem.....................................................................................134.2 Analisa Sistem.........................................................................................14BAB V PENUTUPAN..........................................................................................165.1 Kesimpulan..............................................................................................165.2 Saran........................................................................................................16DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17LAMPIRAN......................................................................................................18Abstrak

Teknologi informasi adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern.Bagian penting yang harus dipahami sebelum berbicara jauh mengenai teknologi informasi adalah mikroprosesor. Untuk memahaminya, terdapat berbagai emulator yang dapat dpelajari. Salah satu contohnya adalah aplikasi berbasis dos, emu86, 8086 Microprocessor Emulator.Banyak program yang dapat diciptakan dengan memahami aplikasi ini, percobaan ini mencoba mempelajari cara menghitung volume bola.

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Di dalam dunia pendidikan, kesehatan, perbankan, industri dan bidang lain telah menerapkan teknologi rangkaian digital untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Teknologi informasi yang merupakan ilmu dasar dari rangkaian digital yang kemudian dikembangkan menjadi alat-alat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam aspek-aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah teknologi mikroprosesor, dengan mempelajari teknologi ini kita semakin siap bertahan dalam arus teknologi yang sedang mengalir deras di era modern ini.Mikroprosesor dapat dipelajari dengan menggunakan emulator-emulatornya. Salah satu emulator yang cukup awam adalah emu86, 8086 Microprocessor Emulator. Emulator ini bekerja berdasarkan mikroprosesor 8086. 1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana kita dapat membuat program pergitungan matematika yaitu menghitung volume bola? 1.3 Tujuan Untuk membuat program dari aplikasi emu8086 yaitu melakukan perhitungan volume bola.

BAB IIDASAR TEORI

Kebanyakan instruksi dalam program bahasa Assembly membutuhkan operan, yaitu data yang akan diolah. Cara menentukan/memperoleh harga/tempat operan ini disebut sebagai modus pengalamatan (addressing mode). Modus pengalamatan ini, mutlak diketahui dalam membuat program bahasa Assembly sebab dengan pengetahuan inilah program dapat dibuat lebih mudah dan dengan hasil yang lebih baik dan efisien. Untuk instruksi yang operannya telah tertentu atau tidak dibutuhkan, artinya operannya telah inklusif dalam kode operasi (operation code, opcode)nya, pengalamatannya disebut pengalamatan implied (tersirat) atau pengalamatan inherent.Untuk instruksi yang membutuhkan operan, 8088/8086 menyediakan beberapa macam cara pengalamatan yaitu:- Register (Register Addressing)- Segera (Immediate Addressing)- Langsung (Direct Addressing)- Taklangsung/terindeks (Indirect/Indexed Addressing)Dalam uraian bentuk format pengalamatan berikut ini digunakan notasi:kode = opcode r = register m= memori d = data konstanContoh: MOV AX,3Fh ; muati AX dengan data 3Fh LEA DX,pesan ; muati DX dengan alamat pesanDalam kedua contoh instruksi diatas, kode adalah MOV dan LEA, r adalah AX dan DX, d adalah 3Fh dan m adalah pesan, yaitu lokasi memori yang telah didefinisikan sebelumnya dengan nama pesan dalam segmen yang ditunjuk oleh DS. Dalam contoh-contoh yang disajikan dalam subbab ini dianggap bahwa data berada dalam segmen yang ditunjuk oleh register segmen DS.

2.4.1 Pengalamatan RegisterDalam modus pengalamatan ini, operan yang digunakan untuk melaksanakan instruksi telah ditempatkan (berada) di register. Instruksinya mempunyai format : kode r,r atau kode rContoh:MOV AX,BX ; untuk menggantikan harga yang disimpanMOV AL,CL ; di AX/AL dengan yang ada di BX/CLDEC DI ; menurunkan 1 harga di register DI

Instruksi Pemindahan DataPerpindahan data dapat terjadi antar register, antara register dan memori atau peralatan masukan/keluaran (I/O device). Untuk memudahkan uraian, peralatan masukan/keluaran seterusnya akan disingkat saja dengan I/O. Perpindahan data dapat dilakukan per byte atau per word. Instruksi pemindahan data meliputi instruksi-instruksi: MOV, LEA, LDS, LES, XCHG, XLAT, IN, OUT, PUSH, POP, POPF, PUSHF, SAHF, LAHFMOV: Instruksi MOV (singkatan MOVE) merupakan instruksi yang paling banyak digunakan dan hampir semua pengalamatan untuk dua operan dapat dilakukan dengan instruksi ini. Instruksi ini dapat digunakan untuk mengkopi isi suatu register ke register lain dalam ukuran word atau byte seperti MOV AX,BX atau MOV AL,AH atau MOV AH,BL dan seterusnya, atau mengkopi isi register ke memori atau sebaliknya seperti MOV DX,[data] atau MOV [data],AX. Operan instruksi ini tidak boleh kedua-duanya memori.INT (Interrupt):Instruksi INT (interrupt) hampir sama dengan instruksi CALL. Perbedaannya terletak pada rutin yang dipanggil. Kalau dalam instruksi CALL, prosedur yang dipanggil pada umumnya merupakan bagian dari dan berada dalam program pemanggil, maka dalam instruksi INT prosedur yang dipanggil merupakan rutin layanan interupsi (Interrupt Service Routine) yang berada di luar program pemanggil dan dalam kebanyakan hal telah disediakan oleh sistem operasi.Setiap menjumpai instruksi INT, prosesor akan mengambil alamat rutin layanan interupsi yang diinginkan dari lokasi memori terendah, yang disebut vektor interupsi. Instruksi INT 5, misalnya, akan mencari alamat rutin layanan dari alamat 20 = 14h yang merupakan hasil kali nomor interupsi (= 5) dengan panjang setiap vektor (= 4). Pasangan instruksi INT ini adalah IRET (Interrupt Return) sebagai tanda akhir pelaksanaan di rutin layanan interupsi. INTO (Interupt on Overflow) akan memanggil interupsi bila flag Overflow (OF) berkeadaan 1. Interupsi yang dipanggil adalah INT 4 yang alamat absolut rutin layanannya adalah 4 x 4=16.Lompatan bersyarat, Lompatan bersyarat dibedakan atas lompatan untuk pembandingan data yang bertanda dan lompatan untuk pembandingan data yang tak bertanda. Dalam hal ini perlu diingatkan bahwa untuk data bertanda (positif atau negatif) bit paling kiri dalam data tersebut digunakan sebagai tanda yang berharga 1 untuk bilangan negatif yang disajikan dalam komplemen 2. Kalau dalam pembandingan data karakter ASCII, sebagai contoh, digunakan instruksi untuk pembandingan bertanda maka hanya 7 bit yang dibandingkan (bit tanda diperlakukan secara terpisah) sehingga hasil pembandingan tersebut (ditunjukkan oleh status) belum tentu menggambarkan yang sebenarnya. Instruksi untuk pembandingan bersyarat ini adalah:Bertanda :JG/JNLE, JGE/JNL, JLE/JNG, JL/JNGE, JS, JNS, JO, JNO Tak bertanda:JA/JBNE, JAE/JNB, JE/JZ, JBE/JC, JNE/JNZ, JB/ JNAE, JCXZ,JP/JPE, JNP/JPO, LOOPLOOP:Instruksi LOOP merupakan suatu instruksi yang sedikit lebih kompleks, tetapi sangat membantu dalam pembuatan program pengulangan (loop). Instruksi akan kembali mengulangi blok instruksi yang berada diantara instruksi itu dan label yang disebutkan sebagai operan sebanyak isi CX kali. Dalam pemakaian instruksi ini kita selalu harus meyakinkan bahwa register CX telah berisi data yang menunjukkan jumlah (lebih tepat dikatakan cacah) perulangan yang kita inginkan. Setiap selesai melaksanakan instruksi ini, prosesor mengurangi isi CX sebanyak 1 (decrement) dan menceknya apakah sudah berharga 0. Selama isi CX belum 0 pelaksanaan diulangi dari awal loop dan setelah CX= 0 pelaksanaan dilanjutkan ke instruksi sesudah (di bawah) instruksi LOOP tersebut. Dalam blok instruksi: MOV AX, 0MOV CX, 012Ch ; muati CX dengan 300ulang: INC AXLOOPulangisi register AX, yang dimulai dengan harga 0, akan ditambahkan satu-satu sebanyak 300 kali (012Ch = 300) sehingga sewaktu proses keluar dari perulangan AX akan berisi perjumlahan semua bilangan dari 1 s/d 300. Perhatikan bahwa awal dari blok loop ini ditandai oleh label yang ditunjuk oleh instruksi LOOP itu sendiri, yaitu: ulang.

BAB IIIPERANCANGAN SISTEM

3.1 Gambaran Umum Sistem dan Penetapan Defenisi KebutuhanSistem ini dikonsep untuk menghitung berapa jumlah huruf vokal dan konsonan pada suatu kalimat. Ketika program dijalankan, maka kita (user) akan diminta untuk memasukkan sebuah kalimat yang kemudian akan diproses didalam program untuk menghitung jumlah huruf vokal dan konsonannya.3.2 Algoritma Sistem Run Program Memasukkan nilai radius Proses perhitungan dengan menggunakan rumus volume bola, V = 4/3*3.14*r*r*r Menampilkan nilai akhir Selesai [End Program]

3.3 Flowchart Keseluruhan Sistem

BAB IVANALISA SISTEM

4.1 Pengujian Sistem

Gambar 4-1. Tampilan program setelah di-emulate

Gambar 4-2. Tampilan program setelah di-run

4.2 Analisa Sistem

MOV AX,DATA MOV DS,AX-Setelah asumsi DATA dan CODE Segmen, Masih wajib untuk menginisialisasi Segmen Data ke DS mendaftar. MOV adalah kata kunci untuk memindahkan elemen kedua ke elemen pertama. Tapi kita tidak bisa bergerak DATA Langsung ke DS karena MOV perintah pembatasan, karena itu kami pindah DATA ke AX dan kemudian dari AX ke DS. AX adalah yang pertama dan yang paling penting mendaftar di unit ALU. Bagian ini juga disebut inisialisasi DATA SEGMEN dan Penting agar elemen data atau variabel dalam segmen DATA dibuat diakses. Segmen lain tidak perlu diinisialisasi, Hanya asumsi adalah enhalf. LEA DX,MSG1-LEA DX, MSG1 di LEA ini singkatan LOAD ALAMAT EFEKTIF dan beban alamat efektif elemen kedua ke elemen pertama. Kode yang sama ini dapat bergantian ditulis sebagai MOV DX, OFFSET MSG1 mana Offset berarti alamat efektif dan MOV artinya pindah elemen kedua ke elemen pertama.

MOV AH,9 INT 21HDua di atas baris kode yang digunakan untuk PRINT String atau Pesan alamat hadir di DX mendaftar.

Standar Input dan output standar terkait interupts ditemukan di INT 21H yang juga disebut sebagai DOS interupsi. Ia bekerja dengan nilai AH mendaftar, Jika Nilai adalah 9 atau 9h, Itu berarti PRINT String atau Pesan alamat hadir di DX mendaftar. MOV AH,1 INT 21H-Kode di atas tiga baris digunakan untuk Membaca Karakter dari Konsol dan menyimpan nilai yang dimasukkan dalam variabel R dalam bentuk ASCII.

Standar Input dan output standar terkait interupts ditemukan di INT 21H yang juga disebut sebagai DOS interupsi. Ia bekerja dengan nilai AH mendaftar, Jika Nilai adalah 1 atau 1h, itu berarti READ Karakter dari Console, Echo pada layar dan menyimpan nilai yang dimasukkan di AL mendaftar SUB AL,30H MOV R,AL MOV AH,0-Di atas Dua baris kode yang digunakan untuk mengkonversi nilai yang dimasukkan dalam variabel R dari bentuk ASCII ke bentuk BCD-nya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi 30H yaitu SUB AL, 30H. Nilai yang berasal dari Konsol Pada dasarnya dalam bentuk ASCII. misalnya. Bila Anda memasukkan 5 kita melihat 35H, Jadi dengan mengurangi 30H kita kembali ke nilai sebagai 5. SUB AL, 30H berarti mengurangi 30H dari AL. MOV R, AL berarti nilai bergerak di AL mendaftar ke variabel R. MOV AH, 0 digunakan untuk membersihkan nilai yang tidak diinginkan (nilai sampah) di AH register dihapus dengan menetapkan ZERO untuk itu. MUL R MUL R-Kode baris di atas digunakan untuk Multiply R yaitu Radius dengan hadir Radius di register AX

MUL R dalam variabel R line akan Dikalikan dengan AL register (BY DEFAULT). Hal ini akan memberikan R * R (R PERSEGI). Sekarang, lagi MUL R dalam variabel R line akan Dikalikan dengan AL register (BY DEFAULT). Hal ini akan memberikan R * R * R (R CUDE).

Sekarang, Mari saya ceritakan Formula Volume Sphere: - 4/3 pi r * r * r (pi = 22/7) ini dapat ditulis (4 * 22 * r * r * r) / (3/7) masa depan disederhanakan akan memberikan (r * r * r * 88) / 21.