laporan seminar laju alir.docx

Upload: putra-david

Post on 02-Jun-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    1/42

    MAKALAH SEMINAR

    INSTRUMENT LAJU ALIR

    OLEH:

    Furia Andani

    Zikri Umara

    Munizar

    Nidya Sari Nurizki

    Haryati

    Dosen Pembimbing:

    REZA FAUZAN, ST.MSc

    POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

    BUKET RATA ACEH UTARA

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    2/42

    KATA PENGANTAR

    Jika engkau tak menyibukkan diri dengan kebenaran, maka dirimu akan

    disibukkan dengan yang bathil.(Imam Syafiie)

    Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kita

    masih bisa menghirup udara segar sehingga sehat walafiat seperti saat ini. Dan juga

    selawat beriring salam kita persembahkan kepada penghulu alam Baginda Nabi Besar

    Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada alam

    yang berilmu pengetahuan seperti yang tengah kita rasa saat ini. Sehingga penulis dapat

    menyelesaikan Makalah seminar yang berjudul Instrumentasi Laju Alir.

    Terima kasih tak terhingga penulis ucapkan kepada Bapak Reza Fauzan,

    ST.,MSc. Dosen yang telah membantu penulis. Dan kepada teman-teman seperjuangan

    penulis yang telah memberi motivasi dan saran dalam pembuatan Makalah ini.

    Penulis sangat menyadari dalam penyampaian Makalah ini baik tulisan maupun

    susunan kata-kata masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena keterbatasan ilmu

    pengetahuan dan pengalaman dalam penyusunan Makalah, untuk itu penulis sangat

    mengharapkan kritikan serta saran dari pembaca yang bersifat membangun demi

    kesempurnaan penulisan Makalah ini.

    Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh

    pihak terkait yang telah mendukung pembuatan Makalah ini.

    Lhokseumawe, 8 mei 2014

    Penulis

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    3/42

    DAFTAR ISI

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    1.2.Tujuan

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN

    3.1. Alat dan Bahan

    3.1.1 Alat

    3.1.2 Bahan

    3.2. Prosedur Kerja

    3.2.1 Kalibrasi rotameter

    3.2.2 Kalibrasi watermeter

    3.2.3 Pengukuran laju alir secara langsung

    BAB IV. DATA PENGAMATAN

    BAB V. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN5.1 Pembahasan

    5.2 Kesimpulan

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    4/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar belakang

    Pengukuran laju alir fluida didalam saluran tertutup merupakan aplikasi dari neraca

    energy. Pada dasarnya pengukuran aliran fluida didalam pipa tetutup dirancang

    sedemikian rupa dengan melihat phenomena penurunan tekanan yang diakibatkan oleh

    hambatan dengan jumlah massa yang mengalir. Penurunan tekanan ini di dalam aliran

    fluida disebabkan oleh akumulasi dari energy kinetic, hambatan permukaan atau

    hambatan bentuk. Beberapa jenis alat ukur didasarkan pada satu atau gabungan prinsip-

    prinsip tersebut. Kemudian persamaan umum yang diperoleh dari neraca energy dapat

    diturunkanuntuk memperoleh laju alir atau debit yang berkaitan dengan indicator

    penurunan tekanan. Untuk mengukur penurunan tekanan digunakan manometer.

    Dalam proses pengolahan tersebut peranan pengendalian laju aliran jenis heat flometer

    sangat penting, sehingga untuk menjaga keadaan laju aliran jenis head flowmeter tetap

    sesuai dengan standart operasi, maka pengendalian laju aliran jenis flowmeter haruslah

    diperhitungkan dengan benar. Maka dari itu perlu diperhatikan pengukuran laju aliranjenis head flowmeter sehingga dapat dikontrol setiap saat.

    Sekarang ini kemajuan dan perkembangan teknologi instrumentasi terhadap

    keterpasangan peralatan pada suatu pabrik sangaat dibutuhkan, dimana pengaturan kerja

    peralatan dapat dilaksanakan oleh system kendali instrument untuk mempermudah dan

    mmpercepat suatu proses sehingga diperlukan alat-alat yang mengukur dan

    mengendalikan proses tersebut.

    1.2

    Tujuan

    mampu mengenali instrumen pengukuran laju alir

    mampu menggunakan instrumen pengukuran laju alir

    mampu mengkalibrasi alat ukur laju alir

    Dapat memahami prinsip-prisip kerja suatu alat ukur laju alir

    Dapat mengkonversi laju alir volume ke laju alir masa

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    5/42

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Dasar Teori

    Pengukuran aliran fluida adalah sangat penting di dalam suatu industri

    proses seperti kilang minyak (refinery), pembangkit listrik (power plant) dan

    industri kimia (petrochemical). Pada industri proses seperti ini, memerlukan

    penentuan kuantitas dari suatu fluida (liquid, gas atau steam) yang mengalir

    melalui suatu titik pengukuran, baik didalam saluran yang tertutup (pipe) maupun

    saluran terbuka (open channel). Kuantitas yang ditentukan antara lain ; laju aliran

    volume (volumeflow rate), laju aliran massa (mass flow rate), kecepatan aliran

    (flow velocity).(BPST,2007;12)

    Instrumen untuk melakukan pengukuran kuantitas aliran fluida ini disebut

    flowmeter. Pengembangan flowmeter ini melalui tahapan yang luas mencakup

    pengembanganflow sensor, interaksi sensor dan fluida melalui penggunaan teknik

    komputasi (computation techniques), transducers dan hubungannya dengan unit

    pemprosesan sinyal (signal processing units), serta penilaian dari keseluruhansistem di bawah kondisi ideal, kondisi gangguan (disturbed), kasar (harsh),

    kondisi berpotensimeledak (explosive conditions) serta pada lokasi laboratorium

    dan lapangan (field).(BPST,2007;12)

    Tabel 2.1 Metode pengukuran laju alir dan instrumen

    No Metode Pengukuran Jenis Flowmeter

    1 Pengukuran langsung Piston, Oval-gear, Nutating disk,

    Rotary-vane type.

    2 Perbedaan Tekanan Orifice plate, Ventury tube, Flow

    nozzle, Pitot tube.

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    6/42

    3 Variable Area Rotameter, Movable vane, weir,

    flume.

    4 Elektrik Magnetik, Turbin, Elemen.

    (Sumber: BPST,2007;13)

    A.Pengukuran langsung (possitive displacement flowmeter)

    1. Prinsip kerja

    Postive Displacement Flowmeters (PD meters), bekerja berdasarkan

    pengukuran volume dari fluida yang sedang mengalir dengan menghitung secara

    berulang aliran fluida yang dipisahkan kedalam suatu volume yang diketahui

    (chamber), selanjutnya dikeluarkan sebagai volume tetap yang diketahui.

    Bentuk dasar dari PD meter adalah suatu chamber yang berfungsi

    memisahkan atau menghalangi aliran fluida. Di dalam chamber tersebut terdapat

    sebuah alat mekanik yaitu rotating/reciprocating unit yang ditempatkan untuk

    menciptakan paket volume tetap dari fluida yang sedang mengalir.

    Oleh karena itu, volume dari fluida yang melewati chamber dapat

    diketahui dengan menghitung jumlah discreate parcels yang lewat atau setara

    dengan jumlah putaran dari rotating / reciprocating. Dengan demikian volume

    flow rate dapat dihitung dari laju perputaran alat rotating / reciprocating.

    (BPST,2007;33)

    2.

    Kelebihan dan Kekurangan

    Secara umum kelebihan dan kekurangan dari PD flowmeter adalah sebagai

    berikut:

    Kelebihan

    Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang

    Dapat digunakan di dalam aliran viscous

    Rangeability yang tinggi

    Output pembacaan linear

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    7/42

    Akurasi sangat bagus

    Kekurangan Biaya pemeliharaan relatif tinggi

    Pressure drop relatif tinggi

    Tidak sesuai untuk laju alir rendah

    Sangat peka pada kerusakan akibat gas, fluida dengan padatan (slugs)

    dan fluida yang kotor

    Gas (bubbles) didalam fluida signifikan menurunkan akurasi.

    3. Jenis-jenis possitive displacement flowmeter

    Beberapa jenis positive displacement flowmeter yang tersedia dan

    digunakansecara luas di dalam industri proses, antara lain ; nutating disc, rotating

    valve, oscillating piston, oval gear, roots (rotating lobe), birotor, rotating

    impeller, receiprocating piston dan rotating vane. Perbedaan penamaan hanya

    didasarkan pada bentuk alat mekanis di dalam chamber, namun prinsip operasi

    untuk pengukuran volumetric flow adalah sama.

    Gambar 2.1 Jenis-jenis Positive Displacement Flowmeters

    (Sumber: BPST,2007;34)

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    8/42

    Gambar 2.2 Jenis-jenis Positive Displacement Flowmeters

    (Sumber: BPST,2007;34)

    Gambar 2.3 Jenis-jenis Possitive Displacement Flowmeters

    (Sumber:BPST,2007;35)

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    9/42

    B.Di f ferential Pressure F lowmeter

    1. Prinsip kerja

    Prinsip operasi Differential Pressure Flowmeters (DP Flowmeters) di

    dasarkan pada persamaan Bernoulli yang menguraikan hubungan antara tekanan

    dan kecepatan pada suatu aliran fluida.

    Alat ini memandu aliran ke dalam suatu penghalang aliran (yang

    mempunyai lubang dengan diameter yang berbeda dengan diameter pipa),

    sehingga menyebabkan perubahan kecepatan aliran (flow velocity) dan tekanan

    (pressure) antara sisi upstream dan downstream dari penghalang. Dengan

    mengukur perubahan tekanan tersebut, maka kecepatan aliran dapat

    dihitung.(BPST,2007;19)

    Gambar 2.4 Differential Pressure Flowmeters (DP Flowmeters)

    (Sumber:BPST,2007;19)

    2. Kelebihan dan Kekurangan

    Kelebihan

    Biaya pengadaannya awal : rendah ~ sedang

    Dapat digunakan di dalam cakupan luas (hampir semua phase fluida

    dan kondisi aliran).

    Strukturnya kokoh dan sederhana

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    10/42

    Kekurangan

    Rugi tekanan (pressure drop) : sedang ~ tinggi

    3. Jenis-jenis differential pressure flowmeter

    Berbagai jenis primary element yang tersedia dipasaran untuk DP

    flowmeters antara lain : orifice plates, venturi tube, flow nozzle, pitot tube, anubar

    tubes, elbow taps, segmental wedge, V-Cone dan Dall Tube.

    Jenis yang paling banyak digunakan adalah orifice plate, namun element

    lain menawarkan beberapa kelebihan untuk aplikasi tertentu. Kelebihan dan

    kekurangan untuk berbagai jenis element tersebut dapat dilihat di bawah.

    a.

    Orifice Tube

    Suatu plate berlubang dimasukkan ke dalam pipa dan ditempatkan secara

    tegak lurus terhadap flow stream. Ketika fluida mengalir melewati orifice plate

    tersebut maka menyebabkan peningkatan kecepatan dan penurunan tekanan.

    Perbedaan tekanan sebelum dan setelah orifice plate digunakan untuk

    mengkalkulasi kecepatan aliran (flow velocity).

    Gambar 2.5 Prinsip Kerja Orifice Tube

    (Sumber:BPST,hal:21,2007)

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    11/42

    Gambar 2.6 Kekurangan dan kelebihan Orifice Plate

    (Sumber:BPST,2007;24)

    b. Ventury Tube

    Perubahan di (dalam) area / luas penampang menyebabkan perubahan

    kecepatan dan tekanan dari aliran (flow).

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    12/42

    Gambar 2.7 Venturi Tube

    (Sumber:BPST,2007;25)

    Secara umum kelebihan dan kekurangan dari penggunaan Venturi Tube,

    adalah sebagai berikut :

    Kelebihan

    Rugi tekanan (pressure loss) permanan relatif rendah dari pada orifice

    atau flow nozzle

    Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan

    padatan (solids).

    Kekurangan

    Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.

    Harga relatif mahal.

    c. Flow Nozzle

    Alat ini terdiri dari bagian yang berbentuk lonceng dengan profile ellips

    diikuti dengan leher silindris dan diletakkan di dalam pipa untuk merubah bidang

    aliran sehingga menghasilkan penurunan tekanan (pressure drop) untuk digunakan

    menghitung flow velocity.(BPST,2007;26)

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    13/42

    Gambar 2.8 Flow Nozzle

    (Sumber:BPST,2007;26)

    Kelebihan

    Pressure loss lebih rendah dibandingkan orifice plate.

    Dapat digunakan untuk fluida yang mengandung padatan (solids).

    Kekurangan

    Terbatas pada ukuran pipa di bawah 6 .

    Harga lebih tinggi dibanding dengan orifice.

    d. Pitot Tubes

    Sebuah probe dengan open tip (pitot tube) dimasukkan ke dalam suatu

    bidang aliran (flow), dimana tip tersebut sebagai titik stationary (zero velocity)

    dari flow. Tekanan nya, dibandingkan dengan tekanan statis dan digunakan untuk

    mengkalkulasi kecepatan aliran (flow velocity) Pitot tabung dapat mengukur flow

    velocity pada titik pengukuran.(BPST,2007;26)

    Gambar 2.9 a) Pitoto Tube b) Averaging Pitot Tube

    (Sumber:BPST,2007;27)

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    14/42

    Pitot tube jarang digunakan pada process stream tetapi umumnya

    digunakan pada utilities streams dimana ketelitian (accuracy) yang tinggi tidaklah

    diperlukan.

    Gambar 2.10 a) Pitoto Tube b) Averaging Pitot Tube

    (Sumber:BPST,2007;27)

    Kelebihan Tidak ada pressure loss.

    Kekurangan

    Akurasi kurang

    Tidak direkomendasikan untuk fluida yang kotor dan lengket

    Sensitif pada gangguan pada hulu (upstream).

    e. Annubar tubes

    Karakteristik annubar tubes element hampir sama dengan pitot tube,

    namun akurasi yang dihasilkan lebih baik dari pitot tube.

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    15/42

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    16/42

    akan melayang dalam suatu tabung yang mempunyai luas penampang tidak

    konstan. Luas penampang tabung berubah tergantung ketinggiannya (semakin

    tinggi semakin besar).(BPST,2007;30)

    Posisi pelampung akan menyatakan harga aliran fluida yang mengenainya.

    Pada posisi tersebut pada pelampung akan terjadi keseimbangan gaya, yaitu

    keseimbangan antara berat pelampung dengan gaya tarik aliran yang mengenainya

    dan gaya apung pelampung.(BPST,2007;30)

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    17/42

    Gambar 2.13 Rotameter

    (Sumber:BPST,2007;30-37)

    Jenis-jenis variable area f lowmeter

    a. Rotameter

    Gambar 2.14 Rotameter

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    18/42

    b. Movable Area Vane

    Gambar 2.15 Movable Area Vane

    c.

    Weir, flume

    Gambar 2.16 Weir, flume

    (Sumber:BPST,2007;32)

    D.

    Magnetic Meters

    Prinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan pada hukum induksi

    elektromagnetik (Faradays Low), yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik

    melewati pipa tranducer, maka fluida akan bekerja sebagai konduktor yang

    bergerak memotong medan magnet yang dibangkitkan oleh kumparan magnetic

    dari transducer, sehingga timbul tengangan listrik induksi. Hubungan ini dapat

    dinyatakan sebagai : e = B . l . v

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    19/42

    Dimana :

    e = tegangan listrik induksi

    B = rapat fluksi medan magnet

    l = panjang konduktor (diameter dalam pipa)

    V = kecepatan konduktor (laju aliran)

    Gambar 2.17 Magnetik meter

    (Sumber:BPST,2007;37)

    Kelebihan

    Pressure drop minimum, oleh karena penghalang yang minimum pada

    lintasan flow.

    Biaya maintenance rendah sebab tidak ada moving parts.

    Linearitas yang tinggi.

    Dapat digunakan untuk mengukur fluida yang korosif dan slurry.

    Pengukuran tidak dipengaruhi oleh viscosity, density, temperature dan

    pressure.

    Dapat mengukur aliran fluida jenis turbulent atau laminar.

    Kekurangan

    Dalam banyak kasus, persyaratan electrical conductivity dari fluida yang

    ditetapkan pabrik (0.120 micromhos).

    Zero drifting pada kondisi tidak ada flow atau low flow _ problem ini

    pada disain baru ditingkatkan dengan memotong (cut-off) low flow.

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    20/42

    E.Turbine Meters

    Teori dasar pada turbine meters adalah relative sederhana, yaitu aliran fluida

    melalui meter berbenturan dengan turbine blade yang bebas berputar pada suatu

    poros sepanjang garis pusat dari turbin housing. Kecepatan sudut (angular

    velocity) dari turbine rotor adalah berbanding lurus dengan laju aliran (fluid

    velocity) yang melalui turbine. Keluaran dari meter diukur oleh electrical pickup

    yang dipasang pada meter body. Frekwensi keluaran dari electric pickup adalah

    sebanding dengan laju aliran (flow rate). Accuracy dan rangeability dari alat ukur

    turbine meter tersebut sangat baik. Rangeability bervariasi dari 100 : 1 s/d 200 : 1.

    Accuracy sekitar : s/d %.

    Gambar 2.18 Turbine meter

    (Sumber:BPST,2007;39)

    Kelebihan

    Biaya pengadaannya awal : sedang

    Akurasi baik, handal dan proventechnology

    Repeatability yang sempurna

    Rangeability yang sempurna

    Pressure drop rendah

    Kekurangan

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    21/42

    Hanya untuk aplikasi fluida yang bersih

    Pada nonlubrication fluids kadang-kadang menimbulkan masalah.

    Dibutuhkan pipa straight runs (15 x D) pada upstream turbine meter.

    Direkomendasikan menggunakan strainer.

    F.Corioli s F lowmeters

    Prinsip Coriolis menyatakan bahwa jika sebuah partikel di dalam suatu gerak

    berputar mendekati atau menjauhi pusat perputaran, maka partikel menghasilkan

    gaya internal yang bekerja pada partikel itu. Gaya internal yang dihasilkan adalah

    sebanding dengan mass flowrate. Andaikan fluida sedang mengalir ke dalam U-

    Shaped tube pada kecepatan V dan tabung sedang bergetar pada kecepatan sudut

    W , maka dengan mempertimbangkan suatu bagian yang kecil dari fluida pada

    bagian inlet masuk dengan jarak r, maka suatu Gaya (dikenal sebagai coriolies

    force) dihasilkan ;

    Gambar 2.19 Coriolis Flowmeter

    (Sumber:BPST,2007;42)

    Kelebihan

    Akurasi : tinggi.

    Dapat digunakan secara luas padaberbagai kondisi aliran fluida.

    Pressure drop : rendah.

    Sesuai untuk bi-directional flow

    Kekurangan

    Biaya pengadaan awal : tinggi

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    22/42

    Kemungkinan penyumbatan (clogging) terjadi dan sukar dibersihkan.

    G.Thermal F lowmeters

    Thermal mass flowmeter didasarkan pada pengukuran panas yang diserap dari

    sensor akibat dialiri fluida. Jumlah panas yang diserap menentukan laju aliran

    massa (mass flow rate). Flowmeter ini mempunyai dua buah sensor (sensing

    element), yaitu :

    1. Sensor flow terbuat dari heated wire atau film (self heated) _ Platinum/tungsten

    RTD (Resistance Temperature Detector).

    2. RTD yang digunakan untuk mengukur temperature aliran gas (temperature

    reference). Dari permukaan sensor tersebut, sehingga sensor menjadi dingin

    akibat kehilangan energi. Selanjutnya sensor mengaktifkan rangkaian elektronik

    untuk mengisi energi yang hilang dengan cara memanaskan flow sensor hingga

    perbedaan temperature yang tetap diatas reference sensor. Daya listrik yang

    diperlukan untuk mempertahankan perbedaan temperatur yang tetap adalah

    berbanding lurus dengan mass flowrate dan selanjutnya dikeluarkan sebagaioutput signal yang linear dari flowmeter.

    Gambar 2.20 Thermal Mass Flowmeter

    (Sumber:BPST,2007;46)

    Kelebihan

    Biaya pengadaannya awal : sedang

    Pressure drop : rendah

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    23/42

    Kekurangan

    Biaya maintenance tinggi

    Hanya untuk gas bersih.

    H.Ul trasonic F lowmeters

    Pengukuran laju aliran (flow rate) dengan metoda ini melibatkan element :

    - Transmitter : transducer berfungsi mengubah tegangan listrik frekuensi tinggi

    menjadi getaran Kristal (akustik).

    - Receiver : mengubah getaran kristal (akustik) menjadi sinyal listrik

    Gambar 2.21 Ultrasonic Flowmeter

    (Sumber:BPST,2007;51)

    Kelebihan

    Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure

    drop.

    Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan slurry.

    Model portable tersedia untuk analisa dan diagnosa di lapangan.

    Kekurangan

    Biaya pengadaan awal : tinggi

    I .

    Vortex F lowmeters

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    24/42

    Prinsip kerjanya didasarkan pada pengukuran getaran (vibration) pada

    downstream pusaran (vortex) yang disebabkan oleh penghalang yang ditempatkan

    pada aliran fluida. Frekwensi getaran dari vortex dapat dihubungkan dengan laju

    aliran fluida.

    Dimana :

    Q = Volum flowrate

    fv = frequency of vortex shedding

    D = diameter of the pipe

    S = strouhal number

    K = K factor

    Gambar 2.22 Vortex Flowmeter

    (Sumber,BPST,2007;51-52)

    Kelebihan

    Biaya pengadaan awal : rendah ~ sedang.

    Tidak dibutuhkan maintenancebila digunakan pada aliran fluida yang

    bersih.

    Kekurangan

    Pressure drop : rendah ~ sedang.

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    25/42

    BAB III

    METODELOGI PERCOBAAN

    3.1

    Alat dan bahan

    3.1.1 Alat :

    Seperangkat alat pengendalian

    Stopwatch

    Gelas ukur

    Barometer

    3.1.2

    Bahan yang digunakan

    Air

    3.2 Prosedur Kerja

    a. Kalibrasi Rotameter

    Alirkan cairan melalui rotameter

    Atur skala rotameter 1, 2, 3, 4, 5, 6

    Ukur laju alir keluar dengan gelas ukur dan stopwatch dan hitung laju

    alir volumenya

    Lakukan pengulangan sebanyak 5 kali dan hitung laju alir rotameter

    b. Kalibrasi Watermeter

    Pasang peralatan seperti dimaksud skala tertera

    Untuk menentukan nilai suatu skala yang terdapat pada jarum skala

    utama dalam m3

    ada 10 skala= m3 = 0.1 m3 ada 10 skala= m3 = 0.01 m3 ada 10 skala= m3 = 0.001 m3

    ada 10 skala= m3

    = 0.0001 m

    3

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    26/42

    c.

    Pengukuran Laju Alir Secara Langsung

    Buka keran, tunggu hingga laju alir stabil

    Setelah stabil, tampung air pada gelas ukur

    Hitung waktunya dengan menggunakan stopwatch

    Ulangi hingga 10 kali

    Hitung laju alir rata-ratanya

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    27/42

    BAB IV

    DATA PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

    3.1 Data Pengamatan

    3.3.1 Tabel data pengamatan orifice plate

    Bukaan

    Valve

    Waktu

    (s)

    Tinggi

    air (m)

    Laju alir (Q)

    () Kecepatanlaju alir(m/s)

    Co 9,90 0,21 1,328

    58,39 5,365 24.517,5

    8,12 0,28 1,355 52,63 4,741 25.498,2 7,90 0,32 1,431 54,91 4,684 28.440,31 7,42 0,41 1,549 56,86 4,479 33.343,8

    3.3.2 Tabel data pengamatan ventury tube

    Bukaan

    Valve

    Waktu

    (s)

    Tinggi

    air (m)

    Laju alir (Q)

    () Kecepatanlaju alir(m/s)

    Co 11,2 0,23 1,415

    61,80 5,463 26.478,9

    9,82 0,26 1,431 60,92 5,196 28.440,3 8,12 0,29 1,479 61,64 5,086 30.401,71 7,02 0,34 1,503 58,77 4,772 31.382,4

    3.3.3 Tabel data pengamatan pitot tube

    Bukaan

    Valve

    Waktu

    (s)

    Tinggi

    air (m)

    Laju alir (Q)

    () Kecepatanlaju alir(m/s)

    Co

    10,8 0,24 2,750 7,671 1 29.421 9,3 0,28 2,970 7,797 1 30.401,7 8,1 0,33 3,225 7,922 1 31.381,41 6,92 0,42 3,638 8,166 1 33.343,8

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    28/42

    3.3.4 Tabel data pengamatan Vnotch

    BukaanValve

    Waktu(s)

    Tinggiair (m)

    Luaspemampang

    (Laju alir (Q)

    () Kecepatanlaju alir (m/s) 3,92 0,030 2,1 5,321 2,534 3,12 0,035 2,4 7,823 3,259 2,82 0,039 2,7 1,015 3,796 1 1,42 0,044 3,1 1,386 4,471

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    29/42

    3.2 Pengolahan Data

    3.2.1 Pengolahan data untuk orifice plate

    Bukaan katup 1/4

    Diketahui : h= 21 cm, 0,21 m

    t= 9,90 s

    Din = SU + (SN+SK)

    = 39 mm + = 39,45 mm / 0,03945 m

    Dout = SU + (SN+SK)

    = 45 mm + = 45,05 mm / 0,04505 m

    Ain =

    Ain = m

    Ain = 1,22

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    30/42

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    31/42

    Kecepatan laju alir

    U = U =

    U =

    U = 58,39 m/s

    3.2.2 Pengolahan data untuk ventury tube

    Bukaan katup 1/4

    Diketahui : h= 23 cm, 0,23 m

    t= 11,2 s

    Din = SU + (SN+SK)

    = 39 mm + = 39,45 mm / 0,03945 m

    Dout = SU + (SN+SK)

    = 45 mm + = 45,05 mm / 0,04505 m

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    32/42

    Ain =

    Ain = mAin = 1,22

    Aout =

    Aout = m

    Aout = 1,593 Laju Alir (Q)

    Q = Q = Q = Q = 7.278 Q = 0,01415Q = 1,415

    Koefisien Gesekan

    Co= Co=

    Co=

    Co = 5,463

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    33/42

    Kecepatan laju alir

    U = U =

    U =

    U = 61,80 m/s

    3.2.3 Pengolahan data untuk Pitot Tube

    Bukaan katup 1/4

    Diketahui : h= 24 cm, 0,24 m

    t= 10,8 s

    Din = SU + (SN+SK)

    = 40 mm + = 40,2 mm / 0,0402 m

    Dout = SU + (SN+SK)

    = 50 mm + = 50,125 mm / 0,050125m

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    34/42

    Ain =

    Ain = Ain = 1,268

    Aout =

    Aout = m

    Aout = 1,972 Kecepatan laju alir

    U = U = U = U = 7,671 m/s

    Koefisien Gesekan

    Cv=

    Cv=

    Cv = 1

    Laju Alir (Q)

    Q = Cv Q = 1 Q = . Q = . (2,169 m/s)Q =

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    35/42

    3.2.3 Pengolahan data untuk Vnotch

    Bukaan katup 1/4

    Diketahui : h= 30 mm = 0,03 m

    Tg 45= 1

    Luas pemampang 21 mm = 0,021 m = 2,1 Laju Alir (O)

    Q = Q = Q = . (4,427).1.Q =

    Kecepatan laju alir (U)

    U =

    U = U = 2,534 m/s

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    36/42

    BAB V

    PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

    5.1Pembahasan

    Pada praktikum instrumentasi dan pengukuran laju alir ini, kami

    menggunakan 3 jenis alat ukur laju alir yang berbeda-beda, yaitu orifice plate,

    venturi tube dan pitot tube,serta kami juga mengukur laju alir pada pintu air

    mengalir (Vnotch). Masing-masing pada alat tersebut mempunyai spesifikasi dan

    karakteristik yang berbeda-beda. Jika pada venturi tube, terjadinya perubahan

    tekanan dan kecepatan, karena disebabkan penyempitan yang terdapat pada alat

    flowmeter tersebut. Pada orifice platepada pintu air mengalir, akan tetapi jika

    semakin banyak air mengalir, luas penampang dan ketinggian air lebih semakin

    tinggi.

    5.1.1 Pengukuran laju alir menggunakan Orifice Plate

    Pada pengukuran ini, divariasikan bukaan katup yaitu bukaan 1/4,1/2,3/4,

    dan bukaan penuh. Hal ini dikarenakan akan menghasilkan laju alir yang berbeda-

    beda dengan kata lain, semakin besar valve dibuka, maka semakin besar laju alir

    yang mengalir, sehingga dapat diketetahui laju air dari bukaan masing- masing

    katup, seperti pada bukaan , laju alirnya sekitar 1,328 x 102 m3/s, sedangkan

    pada bukaan penuh, laju alirnya yaitu sekitar maka secaraotomatis dapat kita ketahui juga laju alir pada bukaan dan yaitu laju alirnya

    lebih besar dari bukaan dan lebih kecil dari bukaan penuh. Dari data dapat di

    peroleh grafik sebagai berikut.

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    37/42

    Gambar 5.1.1 Grafik laju alir m3/s (Q) Vs bukaan katup pada Orifice Plat

    5.1.2 Pengukuran laju alir menggunakan Ventury Tube

    Pada percobaan ini kami juga memvariasikan buakaan valve sama seperti

    pada orifice plate, namun tekanan yang dihasilkam berbeda dengan orifice plate.

    Pada percobaan ini, juga memperoleh laju alir yang semakin besar pada setiap

    bukaan valvenya.Sehingga dari data kami peroleh grafik sebagai berikut.

    Gambar 5.1.2 Grafik laju alir m3/s (Q) Vs bukaan katup pada Ventury Tube

    0.013

    0.0135

    0.014

    0.0145

    0.015

    0.0155

    0.016

    0 1 2 3 4 5

    LajuAlir(m3/s)

    Bukaan Katup

    Grafik Orifice Plate

    Grafik Orifice Plate

    0.014

    0.0142

    0.0144

    0.0146

    0.0148

    0.015

    0.0152

    0 1 2 3 4 5

    LajuAlir(m3/s)

    Bukaan Katup

    Grafik Venturi Tube

    Grafik Venturi Tube

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    38/42

    5.1.3 Pengukuran laju alir menggunakan Pitot Tube

    Pada pengukuran ini, laju alirnya lebih kecil dari pada orifice plate dan

    ventury tube. Pada pengukuran ini, kami memvariasikan bukaan valvenya dengan

    bukaan , , , dan 1 (bukaan penuh). Sehingga didapatkan tekanan dan laju alir

    yang berbeda beda.Yang membedakan laju alir dan tekanannya yaitu pada setiap

    bukaan katupnya, karena semakin besar katup dibuka secara logika kita juga dapat

    mengetahui bahwa laju alirnya juga akan semakin besar. Pada saat menghitung

    laju alir rumusnya sangat berbeda dengan ventury tube dan orifice plate. Sehingga

    laju alir yang diperolehnya juga kecil. Dari data diperoleh grafik sebagai berikut.

    Gambar 5.1.3 Grafik laju alir m3/s (Q) Vs bukaan katup pada Pitot Tube

    5.1.4

    Pengukuran laju alir melalui pintu air mengalir (Vnotch)

    Pada pengukuran ini, kami juga memvariasikan bukaan valvenya, karena

    bukaan valvenya sangat mempengaruhi luas pemampang dan ketinggiannya.

    Semakin besar bukaan valvenya maka luas pemampang dan ketinggian airnya

    semakin besar.Pada Vnotch hanya dihitung luas pemampang dan ketinggian pada

    permukaan pintu air, Pada pengukuran Vnotch tidak terdapat perbedaan tekanan

    dan koefisien gesekan. Namun walau demikian laju alirnya jauh lebih kecil bila

    0

    0.0005

    0.001

    0.0015

    0.002

    0.0025

    0.003

    0.0035

    0.004

    0 1 2 3 4 5

    Laj

    uAlir(m3/s)

    Bukaan Katup

    Grafik Pitot Tube

    Grafik Pitot Tube

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    39/42

    dibandingkan dengan orifice plate, ventury tube dan pitot tube, hal ini juga

    dikarenakan laju alir yang terukur tidak terukur secara sempurna karena air

    mengalir juga dari pinggiran pintu air keluar. Dari data dapat di peroleh grafik

    sebagai berikut.

    Gambar 5.1.4 Grafik laju alir m3

    /s (Q) Vs bukaan katup pada pintu mengalir

    (Vnotch)

    5.1.5 PerbaNdingan laju alit antara Orifice Plate, Ventury Tube, Pitot

    Tube dan Vnotch

    Pada percobaan yang telah dilakukan, banyak didapatkan perbedaan yang

    signifikan.yang mana laju alirnya berbeda beda setiap bukaan valvenya. Laju alir

    pada ventury tube dan orifice plate tidak terlalu berbeda, Namun jika

    dibandingkan dengan pitot tube dan vnotch sangatlah jauh berbeda. Laju alir

    vnotch sangatlah kecil jika dibandingkan dengan pitot tube, orifice plate dan

    ventury tube. Pada pengukuran vnotch tidak terdapat perubahan tekanan, karena

    hanya diukur tinggi air dan luas pemampangnya untuk diketahui laju alirnya.

    Berikut adalah grafik perbandingannya.

    0

    0.0002

    0.0004

    0.0006

    0.0008

    0.001

    0.0012

    0.0014

    0.0016

    0 1 2 3 4 5

    LajuAlir(m3/s)

    Bukaan Katup

    Grafik Vnotch

    Grafik Vnotch

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    40/42

    Gambar 5.1.5 Grafik perbandingan laju alir m3/s (Q) antara Orifice Plate,

    Ventury Tube, Pitot Tube dan Vnotch

    Pada grafik diatas, terlihat bahwa laju alir ventury tube dengan orfice plate

    tidak jauh berbeda, akan tetapi laju alir pada pitot jika dibandingkan dengan

    orifice dan ventury sangat jauh berbeda, sedangkan Vnotch laju alirnya tidak

    terukur secara sempurna. Masing-masing laju alir mencapai laju alir

    maksimumnya pada saat valve dibuka secara penuh.

    5.2 Kesimpulan

    Pengukuran laju alir ini menggunakan alat ukur yang berbeda-beda

    yaitu Orifice plate, Ventury Tube,Pitot Tube dan Vnotch.

    Bukaan valve sangat mempengaruhi laju alir, karena semakin besar

    valve dibuka, laju alirnya semakin besar.

    Pada saat pengukuran Vnotch yang diukur hanyalah luas pemampang

    dan ketinggian air.

    0

    0.002

    0.004

    0.006

    0.008

    0.01

    0.012

    0.014

    0.016

    0.018

    0 1 2 3 4 5

    LajuAlir(m3/s)

    Bukaan Katup

    Grafik Perbandingan Laju Alir

    Orifice Plate

    Venturi Tube

    Pitot Tube

    Vnotch

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    41/42

    DAFTAR PUSTAKA

    Bimbingan Profesi Sarjana Teknik(BPST),Direktorat

    Pengolahan,Pertamina,2007,Dasar Instrumentasi dan Proses

    Kontrol,Balongan

  • 8/10/2019 Laporan seminar laju alir.docx

    42/42