kalkulus ii - ugm

72
Kalkulus II Diferensial dalam ruang berdimensi n

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kalkulus II - UGM

Kalkulus II

Diferensial dalam ruang berdimensi n

Page 2: Kalkulus II - UGM

Minggu ke-9

DIFERENSIAL DALAM RUANG BERDIMENSI-n

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

2. Diferensial Parsial

3. Limit dan Kekontinuan

Page 3: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Contoh fungsi yang telah dipelajari dalam Kalkulus I

f(x) = x2

f(x) merupakan fungsi bernilai real dari peubah real.

Kalkulus 2:

Fungsi bernilai real dari dua peubah real

Contoh

f(x,y) = x2 + 3y2

Page 4: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

f(x,y) = x2 + 3y2

Fungsi f memadankan setiap pasangan berurutan (x,y) dalam himpunan D pada

bidang dengan bilangan real tunggal f(x,y).

Contoh:

f(x,y) = x2 + 3y2 f(-1,4) = (-1)2 + 3(4)2

= 1 + 3(16)

= 49

Page 5: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Dalam fungsi ada beberapa istilah:

1. wilayah (daerah) asal fungsi, himpunan D

2. jelajah (daerah nilai)

3. peubah bebas

4. peubah tak bebas

Wilayah asal, yakni himpunan semua titik (x,y) pada bidang

tempat fungsi berlaku dan menghasilkan suatu bilangan real.

Contoh:

f(x,y) = x2+3y2 wilayah asal fungsi adalah

seluruh bidang

wilayah asal fungsi adalah

Page 6: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Dalam fungsi ada beberapa istilah:

1. wilayah (daerah) asal fungsi, himpunan D

2. jelajah (daerah nilai)

3. peubah bebas

4. peubah tak bebas

Jelajah (daerah nilai) adalah himpunan semua nilai fungsi f.

Peubah bebas dan peubah tak bebas

f(x,y) = x2+3y2 z = f(x,y) adalah peubah tak bebas

x dan y adalah peubah bebas

z = g(x,y) adalah peubah tak bebas

x dan y adalah peubah bebas

Page 7: Kalkulus II - UGM

Contoh grafik fungsi f dua

peubah dari persamaan

z = f(x,y).

Biasanya grafik merupakan

permukaan.

Karena setiap (x,y) di daerah asal

hanya berpadanan dengan satu

nilai z, maka setiap garis tegak

memotong permukaan paling

banyak di satu titik.

Page 8: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Contoh 1:

Sketsa grafik dari

Penyelesaian:

perhatikan bahwa .

kedua ruas dikuadratkan

Persamaan elipsoid.(Pasal 14.6, Buku Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2,

Edwin J.Purcell & Dale Varberg)

9𝑥2 + 4𝑦2+9 𝑧2=36

Page 9: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Contoh 1 (lanjutan penyelesaian):

Persamaan elipsoid.(Pasal 14.6, Buku Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2,

Edwin J.Purcell & Dale Varberg)

ELIPSOID

9𝑥2 + 4𝑦2+9 𝑧2=36

Page 10: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Contoh 1 (lanjutan penyelesaian):

sehingga

Grafik dari persamaan

yang diberikan

merupakan sebagian

dari permukaan

atas elipsoid.

9𝑥2 + 4𝑦2+9 𝑧2=36

Page 11: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Contoh 2:

Sketsa grafik z = f(x,y) = y2 – x2

Penyelesaian:

Grafiknya merupakan sebuah paraboloid hiperbol.(Pasal 14.6, Buku Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2, Edwin J.Purcell & Dale Varberg)

PARABOLOID HIPERBOL

Page 12: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Contoh 2 (lanjutan penyelesaian):

Sketsa grafik z = f(x,y) = y2 – x2 adalah sebagai berikut:

Page 13: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

“Kontur” merupakan cara lain dan biasanya lebih mudah untuk

menggambarkan sebuah permukaan.

Setiap bidang mendatar z = c memotong permukaan dalam bentuk

sebuah kurva.

Proyeksi kurva pada bidang xy disebut kurva ketinggian.

Apakah mudah

untuk mensketsa permukaan

yang berpadanan dengan

grafik fungsi dua peubah

z = (x,y) ?

Page 14: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Proyeksi kurva pada bidang xy disebut kurva ketinggian.

Kumpulan lengkungan-lengkungan disebut peta kontur.

Page 15: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Peta kontur.

Page 16: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Contoh 3:

Gambar peta-peta kontur untuk permukaan

Penyelesaian:

Kurva-kurva ketinggian dari berpadanan

dengan z = 0; 1; 1,5; 1,75; 2.

Peta konturnya adalah:

Page 17: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Beberapa contoh grafik permukaan di ruang dimensi-tiga

Page 18: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Beberapa contoh grafik permukaan di ruang dimensi-tiga

Page 19: Kalkulus II - UGM

1. Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Untuk tugas studio:

Sketsalah peta kontur untuk

a. z = f(x,y) = xy

b. z = y2 – x2

Page 20: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

• Fungsi f adalah suatu fungsi dua peubah x dan y.

• Jika y ditahan agar konstan, misal y = y0 ,

Maka f(x, y0) menjadi fungsi satu peubah x.

• Diferensial f di x = x0 disebut diferensial parsial f terhadap x di

(x0 , y0) dan dinyatakan sebagai fx(x0 , y0).

Page 21: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

Diferensial• parsial f terhadap x di (x0 , y0) dinyatakan sebagai

fx(x0 , y0) dan ditulis sebagai:

Diferensial• parsial f terhadap y di (x0 , y0) dinyatakan sebagai

fy(x0 , y0) dan ditulis sebagai:

Page 22: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

Cara menyelesaikan:

1. Mencari fx(x,y) dan fy(x,y) dengan menggunakan aturan baku

diferensial.

2. Substitusikan x = x0 dan y = y0

Page 23: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

Contoh 1:

Carilah fx(1,2) dan fy(1,2) jika f(x,y) = x2y + 3y3

Penyelesaian:

Untuk mencari fx(x,y), kita anggap y sebagai konstanta dan

mendiferensialkan fungsi ini terhadap x.

f(x,y) = x2y + 3y3

fx(x,y) = 2xy + 0 fx(1,2) = 2 . 1. 2

= 4

f(x,y) = x2y + 3y3

fy(x,y) = x2 + 9y2 fy(1,2) = 12 + 9 . 22

= 37

Page 24: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

Jika z = f(x,y), kita gunakan cara penulisan lain, maka

Lambang khas dalam matematika dan disebut

tanda diferensial parsial

Page 25: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

Contoh 2:

Jika z = x2 sin(xy2), cari z/x dan z/y.

Penyelesaian:

= ?

Page 26: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

Contoh 2 (lanjutan penyelesaian):

z = x2 sin(xy2)

Page 27: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

TAFSIRAN GEOMETRIK DAN FISIS: Kemiringan (gradien) garis

singgung

▪ Permukaan yang mempunyai

persamaan z = f(x,y).

▪ Bidang y = y0 memotong

permukaan kurva pada bidang

PQR.

▪ Nilai fx(x0,y0) adalah

kemiringan (gradien) garis

pada kurva tersebut di

P(x0,y0).

Page 28: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

TAFSIRAN GEOMETRIK DAN FISIS: Kemiringan (gradien) garis

singgung

Page 29: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

▪ Bidang x = x0 memotong

permukaan pada kurva bidang

LPM.

▪ fy(x0,y0) adalah kemiringan

garis singgung pada

kelengkungan di titik P.

TAFSIRAN GEOMETRIK DAN FISIS: Kemiringan (gradien) garis

singgung

Page 30: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

TAFSIRAN GEOMETRIK DAN FISIS: Laju perubahan (sesaat)

▪ Diferensial parsial dapat juga ditafsirkan sebagai laju perubahan

(sesaat).

▪ Misal dawai biola diikat di titik A dan B dan bergetar pada

bidang xz.

▪ Gambar di atas menunjukkan posisi dawai pada suatu waktu

tertentu t.

Page 31: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

TAFSIRAN GEOMETRIK DAN FISIS: Laju perubahan (sesaat)

▪ z = f(x,t) menyatakan tinggi senar di titik P dengan absis x pada

saat t.

▪ z/x adalah kemiringan dawai di P.

▪ z/t adalah kecepatan tegak dari P.

Page 32: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

TAFSIRAN GEOMETRIK DAN FISIS: Laju perubahan (sesaat)

Contoh 3:

Volume suatu gas tertentu dikaitkan terhadap suhunya T

tekanannya P menurut hukum gas PV = 10T. V diukur

dalam inci kubik, P dalam pon per inci kuadrat, dan T

dalam derajat Celsius. Jika T diusahakan konstan 200,

berapa laju perubahan sesaat

pada

V = 50 ?

Penyelesaian:

tekanan terhadap volumenya

Page 33: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

TAFSIRAN GEOMETRIK DAN FISIS: Laju perubahan (sesaat)

Contoh 3 (lanjutan penyelesaian):

Laju perubahan sesaat tekanan terhadap volume

Jadi

Page 34: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

DIRENSIAL PARSIAL TINGKAT TINGGI

Secara umum, karena diferensial parsial suatu fungsi x dan y adalah

fungsi lain dari dua peubah yang sama ini,

diferensial tersebut dapat didiferensialkan secara parsial terhadap x

dan y untuk memperoleh empat buah diferensial parsial kedua

fungsi f.

Page 35: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

DIFERENSIAL PARSIAL TINGKAT TINGGI

Contoh 4:

Cari keempat diferensial parsial kedua dari

Penyelesaian:

Page 36: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

DIFERENSIAL PARSIAL TINGKAT TINGGI

Contoh 4 (lanjutan penyelesaian):

Page 37: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

DIFERENSIAL PARSIAL TINGKAT TINGGI

Contoh 4 (lanjutan penyelesaian):

Page 38: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

DIFERENSIAL PARSIAL TINGKAT TINGGI

Diferensial parsial tingkat tiga dan lebih didefinisikan dengan cara

yang sama dan cara penulisannya pun serupa.

Jadi, jika f suatu fungsi dua peubah x dan y, diferensial parsial ketiga

f yang diperoleh dengan mendiferensialkan f secara parsial, pertama

kali terhadap x dan kemudian dua kali terhadap y, akan ditunjukkan

oleh

Page 39: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

DIFERENSIAL PARSIAL TINGKAT TINGGI

Andaikan f suatu fungsi tiga peubah x, y, dan z. Diferensial parsial f

terhadap x di (x, y, z) dinyatakan oleh

fx(x, y, z) atau

dan didefinisikan oleh

Jadi, fx(x, y, z) diperoleh dengan memperlakukan y dan z sebagai

konstanta dan mendiferensialkan terhadap x.

Diferensial parsial terhadap y dan z didefiniskan dengan cara yang

sama.

Page 40: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

DIFERENSIAL PARSIAL TINGKAT TINGGI

Contoh 5:

Jika f(x, y, z) = xy + 2yz + 3zx,

cari fx , fy dan fz.

Penyelesaian:

fx(x, y, z) = y + 3z

fy(x, y, z) = x + 2z

fz (x, y, z) = 2y + 3x

Page 41: Kalkulus II - UGM

2. Diferensial Parsial

DIFERENSIAL PARSIAL TINGKAT TINGGI

Contoh 6:

Jika f(x, y, z) = x cos(y - z),

Cari f/ x, f/ y, dan f/ z.

Penyelesaian:

Page 42: Kalkulus II - UGM

LIMIT

Arti lambang limit di atas:

Nilai f(x,y) semakin dekat ke bilangan L pada waktu (x,y) dapat

mendekati (a,b) dengan cara tak berhingga.

Page 43: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Kita memerlukan suatu definisi yang memberikan L yang sama,

tidak bergantung pada jalur (x,y) yang diambil dalam mendekati

(a,b).

Page 44: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Definisi

Untuk mengatakan bahwa berarti bahwa

untuk setiap > 0 (betapa pun kecilnya) terdapat d > 0 yang

berpadanan sedemikian sehingga

dengan syarat bahwa

Page 45: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Titik-titik yang memenuhi adalah

titik-titik di dalam suatu lingkaran dengan radius d terkecuali pusat

(a,b).

Page 46: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Perhatikan beberapa segi dari definisi ini:

Secara1. lengkap definisi ini mengabaikan jalur pendekatan ke

(a,b). Ini berarti bahwa jika jalur pendekatan yang berlainan

menuju nilai-nilai L yang berlainan, maka limit tidak ada.

Perilaku2. f(x,y) di (a,b) tidak relevan, bahkan fungsi tidak harus

terdefinisi di (a,b). Ini sebagai akibat pembatasan

Page 47: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Perhatikan beberapa segi dari definisi ini:

3. Definisi diungkapkan sedemikian sehingga langsung dapat

diperluas ke fungsi tiga peubah (atau lebih). Cukup

menggantikan (x,y) dan (a,b) oleh (x, y, z) dan (a, b, c) pada

kemunculan mereka

Page 48: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Contoh:

Contoh pada slide selanjutnya menggambarkan bahwa kita harus

hati-hati

Page 49: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Contoh 1:

Perhatikan bahwa fungsi f yang didefinisikan oleh

tidak mempunyai limit di titik asal.

Penyelesaian:

Fungsi f didefinisikan dimana saja di bidang xy terkecuali di titik

asal.

Di semua titik pada sumbu x, yang berlainan dari titik asal, nilai f

adalah

Page 50: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Contoh 1 (lanjutan penyelesaian):

Jadi, limit f(x,y) untuk (x,y) mendekati (0,0) sepanjang sumbu x

adalah

Page 51: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Contoh 1 (lanjutan penyelesaian):

Serupa dengan langkah sebelumnya, di semua titik pada sumbu y,

yang berlainan dari titik asal, nilai f adalah:

Page 52: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

LIMIT

Contoh 1 (lanjutan penyelesaian):

Limit f(x,y) untuk (x,y) mendekati (0,0) sepanjang sumbu y adalah

Page 53: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan KekontinuanLIMIT

Contoh 1 (lanjutan penyelesaian):

Jadi, kita mendapatkan jawaban berbeda yang tergantung bagaimana

(x,y) (0,0).

Sebenarnya terdapat titik-titik yang dekat terhadap (0,0) tempat

nilai f adalah 1 dan titik-titik lain yang sama dekatnya tempat nilai f

adalah -1.

Limit tidak terwujud.

Page 54: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan KekontinuanLIMIT

Tugas:

Andaikan

Perlihatkana. bahwa f(x,y) 0 untuk (x,y) (0,0) sepanjang

garis lurus sebarang y = mx.

Perlihatkanb. bahwa

untuk (x,y) (0,0) sepanjang parabola y = x2

Kesimpulanc. apa yang anda tarik ?

(No 17 halaman 242, Buku Kalkulus dan Geometri Analitis, Jilid II, Edwin J.Purcell dan Dale Varberg)

Page 55: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

REVIEW KALKULUS 1: KEKONTINUAN FUNGSI

• Dalam bahasa sehari-hari, kata kontinu digunakan untuk

menggambarkan suatu proses yang berkelanjutan tanpa

perubahan yang mendadak.

• Bagaimana pengertian fungsi yang kontinu ?

Dari ketiga gambar di atas, gambar yang mana yang

mengilustrasikan suatu fungsi kontinu ?

Page 56: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

REVIEW KALKULUS 1: KEKONTINUAN FUNGSI

tidak ada ada

tetapi

Page 57: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

REVIEW KALKULUS1: KEKONTINUAN FUNGSI

Definisi:

(Kekontinuan di suatu titik).

Kita katakan bahwa f kontinu di c jika beberapa selang

terbuka di sekitar c terkandung dalam daerah asal f dan

Dengan definisi di atas, syarat suatu fungsi kontinu adalah:

1. ada

2. f(c) ada

3.

Jika salah satu dari ketiga syarat ini tak

dipenuhi, maka f tak kontinu di c.

Page 58: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA SUATU TITIK

Seperti pafa fungsi peubah tunggal, pada fungsi peubah banyak,

untuk mengatakan bahwa f(x,y) kontinu di titik (a,b), kita syaratkan

bahwa:

1. f mempunyai nilai di (a,b)

2. f mempunyai limit di (a,b)

3. Nilai f di (a,b) sama dengan limitnya di sana.

Page 59: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA SUATU TITIK

▪ Seperti halnya dengan fungsi satu peubah:

jumlah, hasil kali, dan hasil bagi fungsi-fungsi kontinu adalah

kontinu (asalkan pada kasus pembagian, kita menghindari

pembagian oleh nol).

▪ Dapat dikatakan bahwa fungsi polinom dua peubah kontinu

dimana-mana, karena merupakan jumlah dan hasil kali kontinu

ax, by, dan c dengan a, b, dan c adalah konstanta. Umpamanya,

fungsi f(x, y) = 5x4y2 – 2xy3 + 4 adalah kontinu dimana-mana di

bidang xy.

Page 60: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA SUATU TITIK

▪ Fungsi rasional dua peubah adalah hasil bagi dua fungsi

polinom sehingga kontinu asalkan penyebutnya bukan nol.

Sebagai contoh:

kontinu dimana-mana di bidang xy kecuali di titik-titik pada

parabol y2 = 4x.

▪ Seperti untuk fungsi satu peubah, suatu fungsi kontinu dari

fungsi yang kontinu adalah kontinu.

Page 61: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA SUATU TITIK

Teorema 15.3A

(Fungsi tersusun).

Jika g suatu fungsi dua peubah kontinu di (a,b) dan f suatu fungsi

satu peubah kontinu di g(a,b), maka fungsi tersusun yang

didefinisikan oleh

adalah kontinu di (a,b)

Tugas

Baca Teorema 2.7D Buku Kalkulus dan

Geometri Analitis Jilid 1

Page 62: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA SUATU TITIK

Contoh 2:

Perlihatkan bahwa F(x,y) = cos(x3 – 4xy +y2) adalah kontinu di

setiap titik dari bidang.

Penyelesaian:

Fungsi g(x,y) = x3 – 4xy +y2

yang merupakan sebuah polinom, adalah kontinu

dimana-mana.

Juga f(t) = cos t adalah kontinu di setiap bilangan t di R.

Berdasarkan teorema 15.3A, kita simpulkan bahwa

F(x,y) = f(g(x,y))

kontinu di semua (x,y) di bidang.

Page 63: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

Arti▪ fungsi f(x,y) kontinu pada suatu himpunan S adalah

jika f(x,y) kontinu di setiap titik dari himpunan.

Beberapa▪ istilah terkait himpunan-himpunan di bidang (dan

ruang dimensi lebih tinggi), adalah:

1. Lingkungan beradius d dari suatu titik P, yaitu:

Himpunan semua titik Q yang memenuhi Q – P< d.

Q – P< d

P - d < Q < P + d

Page 64: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

Himpunan semua titik Q yang memenuhi Q – P< d.

Q – P< d

P - d < Q < P + d

Di ruang berdimensi 2, suatu lingkungan adalah “bagian dalam”

suatu lingkaran.

Page 65: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

Himpunan semua titik Q yang memenuhi Q – P< d.

Q – P< d

P - d < Q < P + d

Di ruang berdimensi 3, suatu lingkungan adalah “bagian dalam”

suatu bola.

Page 66: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

Titik P adalah titik dalam himpunan S jika terdapat suatu

lingkungan dari P yang mengandung S.

Himpunan semua titik dalam dari S adalah bagian dalam dari S.

Page 67: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

Sebaliknya, P adalah titik batas dari S jika semua lingkungan dari

P mengandung titik-titik yang berada di S dan titik-titik yang bukan

S.

Himpunan semua titik batas dari S disebut batas dari S.

Page 68: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

Pada gambar di atas,

A: suatu titik dalam dari S

B: suatu titik batas dari S

Suatu himpunan adalah terbuka jika semua titik-titiknya adalah titik

dalam.

Suatu himpunan adalah tertutup jika mengandung semua titik batasnya.

Page 69: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

▪ Jika S suatu himpunan terbuka, untuk mengatakan bahwa f kontinu

pada S secara tepat berarti bahwa f kontinu di setiap titik S.

▪ Sebaliknya, jika S mengandung beberapa atau semua titik

batasnya, kita harus hati-hati untuk memberikan tafsiran yang

benar dari kekontinuan pada titik-titik yang demikian. Untuk

mengatakan bahwa f kontinu pada suatu titik batas P dari S berarti

bahwa f(Q) harus mendekati f(P) untuk Q mendekati P melalui

titik-titik dari S.

▪ Contoh untuk membantu memperjelas, dapat dilihat pada slide

selanjutnya.

Page 70: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

▪ Andaikan

▪ Jika S adalah himpunan

adalah benar untuk mengatakan

bahwa f(x,y) kontinu pada S.

▪ Sebaliknya, akan tidak benar untuk mengatakan bahwa f(x,y)

kontinu pada seluruh bidang.

Page 71: Kalkulus II - UGM

3. Limit dan Kekontinuan

KEKONTINUAN PADA HIMPUNAN

Teorema 15.3B

(Kesamaan parsial campuran).

Andaikan f, fx, fy, fxy, dan fyx kontinu pada suatu himpunan terbuka S.

Maka fxy = fyx pada tiap titik dari S.

Page 72: Kalkulus II - UGM

TERIMAKASIH