laporan praktikum sat

31
LAPORAN PRAKTIUM AGROKLIMATOLOGI TPT 3208 ACARA 1-A PENGENALAN PERALATAN METEOROLOGI PERTANIAN DI STASIUN AGROKLIMAT BMKG YOGYAKARTA Disusun Oleh : Nama : Anggun Agustya P NIM : 14/369301/TP/11097 Gol : Rabu PJ Acara : Nurul Anifah LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Upload: anggunagustya

Post on 14-Jul-2016

275 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Judul : pengenalan alat-alat

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

LAPORAN PRAKTIUM

AGROKLIMATOLOGI

TPT 3208

ACARA 1-A

PENGENALAN PERALATAN METEOROLOGI PERTANIAN DI STASIUN AGROKLIMAT BMKG YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Nama : Anggun Agustya P

NIM : 14/369301/TP/11097

Gol : Rabu

PJ Acara : Nurul Anifah

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meteorologi merupakan cabang ilmu yang berfungsi untuk menganalisis

keadaan lingkungan iklim dan kondisi cuaca suatu daerah dalam wilayah tertentu. Di

dalam stasiun agroklimat terdapat berbagai macam peralatan yang berfungsi sebagai

pengukur dari anasir iklim yang penting. Anasir iklim tersebut seperti; temperatur,

kelembaban udara, angin sinar matahari, curah hujan, dan evaporasi. Stasiun

agroklimat didirikan untuk mengukur atau menafsirkan hubungan alamiah antara

iklim-tanah-air dan tanaman. Stasiun meteorologi dalam pertanian sangat penting

pengaruhnya terhadap perkembangan hasil pertanian karena anasir iklim merupakan

faktor penting dalam pertanian.

Dalam menafsirkan hubungan antara iklim-tanah-air dan tanaman tersebut

diperlukan suatu pengetahuan atau keahlian dalam membaca atau cara mengukur alat-

alat agroklimat pada stasiun agroklimat tersebut. Jika dalam pengukuran atau

pembacaan alat tidak tepat akan mempengaruhi keakuratan data yang didapat.

Oleh karena itu, praktikan perlu mengetahui peralatan meteorologi yang ada di

stasiun agroklimat agar para praktikan dapat memiliki keahlian dalam membaca atau

pun mengukur peralatan tersebut.

B. Tujuan

Tujuan dari diadakannya praktikum kali ini, antara lain :

1. Mengenal cara kerja alat-alat meteorologi pertanian

2. Mengenal cara-cara pengamatan alat-alat meteorologi pertanian

3. Mengenal tata letak dan pemasangan alat-alat meteorologi pertanian

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

C. Manfaat

Manfaat yang diperoleh praktikan dalam praktikum kali ini, antara lain :

1. Praktikan mampu memahami cara kerja alat-alat meteorologi pertanian

2. Praktikan mampu mengetahui cara-cara pengamatan alat-alat meteorologi

pertanian

3. Praktikan mengetahui tata letak dan pemasangan alat-alat meteorologi

pertanian

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

BAB II

DASAR TEORI

Meteorologi adalah nama keseluruhan dari ilmu-ilmu yang mempelajari

tentang atmosfir. Subyek kajian ilmunya tidak hanya mencakup tentang hal-hal fisik,

kimiawi, dan dinamika atmosfir, tetapi juga berbagai bentuk pengaruh atmosfir

terhadap permukaan bumi, lautan, dan kehidupan secara umum. Secara singkat ilmu

cuaca atau meteorologi adalah ilmu yang mempelajari semua kejadian alam yang ada

di atmosfir, yang dinamis, berubah-ubah dalam waktu yang singkat (dalam jam, hari).

Iklim adalah keseluruhan dari fenomena-fenomena meteorologi yang mencirikan

keadaan umum atmosfir pada sebuah daerah (titik) tertentu pada suatu periode yang

lama (Sudira, 2004).

Cuaca adalah seluruh kejadian di atmosfer bumi. Jenis-jenis cuaca menurut

Oliver (2004) meliputi hujan, panas, salju, angin, dan badai. Jenis-jenis cuaca tersebut

tergantung pada temperatur, pergerakan udara, dan tekanan udara di daerah tersebut.

Iklim merupakan kondisi cuaca dalam suatu periode yang panjang. Iklim adalah nama

yang diberikan untuk menyebut pola-pola cuaca selama satu periode waktu. Menurut

Oliver (2004) iklim meliputi tropis, sedang, dan kutub (Kodoatie, 2010).

Prakiraan cuaca harian maupun prakiraan musim mempunyai arti penting

dalam bidang pertanian. Bidang pertanian memanfaatkan informasi tentang cuaca dan

iklim mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya. Prakiraan cuaca 24 jam

yang dilakukan oleh BMG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk

pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan

penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau ditunda jika menurut

prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim hujan mempunyai

arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah (Setiawan, 2003).

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Adapun alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian

diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer tipe Observatorium dan

Ombrograf), Alat pengukur kelembaban relatif udara (Psikometer Assman,

Psikometer Sangkar, Higrograf, Higrometer, Sling Psikometer), alat pengukur suhu

udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan

Termometer Maximum-Minimum Six Bellani), alat pengukur suhu air (Termometer

Maksimum-Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari

(Solarimeter tipe Jordan, Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah

(Termometer Permukaan Tanah, Termometer Selubung Kayu, Termometer Bengkok,

Termometer Maksimum-Minimum tanah, Termometer Simons, Stick Termometer),

alat pengukur intensitas penyinaran matahari (Aktinograf), alat pengukur evaporasi

(Panci Evaporasi Kelas A, Piche Evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin

(Cup Anemometer, Hand Anemometer, Biram Anemometer) (Prawirowardoyo,

1996).

Hasil yang didapat setelah dilakukan suatu pengamatan di stasiun cuaca atau

stasiun meteorologi yakni data-data mengenai iklim. Di Indonesia hanya ada 166 data

iklim yang tersedia pada sistem database Balitklimat. Umumnya data yang ada hanya

curah hujan dan suhu udara. Hal ini mengakibatkan metode Blaney Criddle akan

lebih banyak dipilih daripada metode Penman karena hanya memerlukan data suhu

udara yang relatif mudah didapatkan (Runtunuwu et.al., 2008). 

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

BAB III

METODOLOGI

1. Alat dan Bahan

1.1. Alat

- Buku Panduan Praktikum

- Kertas

- Alat Tulis

- Roll Meteran

- Kamera

1.2. Bahan

- Campbell Stokes

- Pan Evaporator (Panci Penguapan Terbuka)

- Anemometer

- Ombrograph Tipe Hillman

- Ombrometer

- Sangkar Meteorologi

- Termohigrograf

- HV Sampler

- Anemometer 10 meter

- ARG (Automatic Rain Gauge)

- AWS (Automatic Weather Station)

- Proton Magnetometer

- Seismograph

- Panel Surya

- Physcrometer

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

2. Cara Kerja

1. Praktikan memasuki taman alat yang berada di BMKG Yogyakarta kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok dan dipandu oleh asisten untuk mengelilingi taman alat tersebut.

2. Alat-alat yang ada di taman alat tersebut diamati dan didokumentasikan

3. Penjelasan mengenai cara kerja alat dicatat

4. Tata letak alat di taman alat diukur kemudian digambar dengan skala 1:100

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan dan Analisa

- Foto dan Keterangan Alat

1. Campbell StokesBola Kaca

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Kertas Pias

Dudukan Bola Kaca

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Keterangan dan Fungsi :

Bola Kaca : memfokuskan cahaya matahari

Kertas Pias : mencatat lama penyinaran matahari

Dudukan Bola Kaca : tempat dudukan bola kaca dan kertas pias

Prinsip Kerja

Kertas pias dipasang ditempat yang telah tersedia, kertas tersebut

akan terbakar apabila ada sinar matahari yang jatuh ke bola kaca.

Fungsi dari bola kaca adalah untuk memfokuskan sinar yang jatuh

diatasnya sehingga kertas dapat terbakar. Kertas terbakar dan

meninggalkan bekas terbakar sesuai dengan pergerakkan matahari

dilangit. Dari lebar dan dalamnya bekas pembakaran dapat diketahui

secara kualitatif intensitas dari radiasi matahari.

2. Pan Evaporator

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Termometer

Hook Gauge

Panci Penguapan

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Keterangan dan Fungsi :

Termometer : mengukur temperatur maksimum dan minimum

Hook Gauge : mengukur perubahan permukaan air dalam panci

Panci Penguapan : menampung air

Prinsip Kerja

Pengukuran dilakukan di dalam still well yang terdapat lubang pada

dasarnya untuk jalan masuk air. Air yang menguap dalam jangka waktu

tertentu diukur menggunakan hook gauge dengan mengubah letak ujung

jarum hingga menyentuh permukaan air. Pengamatan dilakukan dengan

mencatat hasil pengukuran perubahan tinggi air pada panci penguapan,

pencatatan kecepatan angin rata-rata dari cup counter anemometter serta

pencatatan jumlah curah hujan dari penakar hujan OBS yang terpasang.

3. Anemometer

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Cup

Data Logger

Penyangga

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Keterangan dan Fungsi :

Cup : menentukan kecepatan rata-rata angin

Data Logger : mencatat kecepatan angin

Penyangga : menyangga cup anemometer

Prinsip Kerja

Tinggi pemasangan alat disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian

dan diusahakan di tempatkan pada tempat yang terbuka dan tidak

terhalang gedung – gedung atau penghalang lainnya. Pengamatan

dilakukan tiap jam 07.00 dengan membaca alat pencatat. Untuk

menghitung kecepatan angin dilakukan dari hasil pembacaan periode

pengamatan kedua dikurangi dengan pembacaan pengamatan

sebelumnya.

4. Ombrometer

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Corong masukan

Kran

Tabung penampung

Penyangga

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Keterangan dan Fungsi :

Corong masukan : tempat masuknya air hujan ke dalam tabung

Kran : tempat keluarnya air dari dalam tabung

Tabung penampung : tempat menampung air hujan

Penyangga : menyangga badan alat

Prinsip Kerja

Alat dipasang di tanah lapang dengan posisi tegak lurus dengan

tanah. Curah hujan diamati setiap jam 07.00 mengggunakan gelas ukur.

Air hujan akan masuk ke dalam corong penakar kemudian dialirkan

dan terkumpul di dalam tabung penampung. Apabila jumlah curah hujan

yang tertampung jumlahnya melebihi kapasitas ukur gelas ukur,

maka pengukuran bisa dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang

tertampung dapat terukur semua.

5. AWSPsychrometer

Solarimeter

Ombrometer

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Keterangan dan Fungsi :

Psychrometer : mengukur kelembapan udara

Solarimeter : mengukur radiasi matahari

Anemometer

Panel Surya

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Ombrometer : mengukur curah hujan

Anemometer : mengukur kecepatan angin

Panel Surya : menerima cahaya matahari

Prinsip Kerja

AWS merupakan sebuah alat yang dapat mengukur kecepatan

angin, arah angin, lama penyinaran matahari, kelembapan udara, curah

hujan, dan evaporasi. Jadi, dengan alat ini kita mampu menganalis

beberapa anasir iklim. Data yang diperoleh masing-masing alat

kemudian ditransfer ke data logger melalui kabel penghubung yang

terhubung otomatis dengan komputer.

6. Sangkar Meteorologi

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Termohygrograf

Physcrometer

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Keterangan dan Fungsi :

Termohygrograf : mengukur kelempaban dan suhu udara

Physcrometer : alat pengukur kelembaban dan suhu maksimum

dan minimum

Prinsip Kerja

Di dalam sangkar meteorologi terdapat dua alat yaitu termohygograf

dan physcrometer yang masing-masing memiliki fungsi dan prinsip

kerja yang berbeda. Termohygrograf merupakan alat pengukur suhu dan

kelembaban yang sudah otomatis. Untuk mengukur suhu digunakan

logam dan rambut untuk sensor kelembaban yang keduanya

dihubungkan dengan pena atau jarum yang akan menggambarkan di

kertas pias.

Sedangkan phsycrometer terdapat termometer bola basah dan bola

kering. Phsycrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban udara

yaitu dengan cara mengurangkan suhu yang ditunjukkan bola kering

dengan bola basah.

7. HV Sampler

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Indikator

Motor Speed

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Penyaring Udara

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Fungsi dan Keterangan :

Indikator : penunjuk lama penggunaan

Motor Speed : mengatur kecepatan penyedotan debu

Penyaring Udara : menyaring debu untuk mengetahui kadar polusi

Prinsip Kerja

Alat ini bekerja seperti alat penyedot debu yang digunakan dalam rumah tangga. Udara disedot menggunakan penyedot yang diberi penyaring. Banyaknya debu dan kotoran udara yang tertangkap menunjukkan tingkat kebersihan udara.

8. Ombrograph tipe HillmanCorong Penakar

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Silinder Jam Pias

Pipa Shipon

Tabung berpelampung

Ember Penampung

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

Keterangan dan Fungsi :

Corong Penakar : tempat masuknya air hujan

Silinder Jam Pias : mencatat data curah air hujan

Pipa Shipon : saluran keluarnya air hujan

Tabung Berpelampung : menampung air secara sementara

Ember Penampung : menampung air dalam beberapa hari

Prinsip Kerja

Air hujan masuk melalui corong yang berada di bagian paling atas

dari alat ini. Kemudian air ditampung di penampungan sementara,

banyaknya air akan mengangkat pelampung yang terhubung dengan

pena yang akan menggambar pada kertas pias. Jika air di penampung

sementara penuh, maka air akan tercurah habis melalui pipa shipon ke

dalam ember penampung sehingga pelampung turun ke dasar dan pena

kembali ke titik nol pada pias

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Di stasiun agroklimat BMKG Yogyakarta terdapat berbagai alat anasir iklim.

Alat-alat tersebut ada yang bekerja secara manual dan juga ada yang bekerja

secara otomatis.

2. Cara pengamatan alat-alat yang berada di stasiun agroklimat dilakukan secara

rutin dan memerlukan keahlian khusus supaya tidak terjadi kesalahan

pengambilan data.

3. Tata letak alat-alat yang berada di stasiun agroklimat sangat diperhatikan

supaya masing-masing alat mampu bekerja secara maksimal.

B. Saran

1. Pada saat penjelasan alat-alat oleh narasumber sebaiknya ada salah satu asisten

yang mendampingi.

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

DAFTAR PUSTAKA

Kodoatie, Robert J dan Roestam Sjarief. 2010. Tata Ruang Air. Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Prawirowardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi Model Pendugaan

Evapotranspirasi : Upaya Melengkapi Sistem Database Iklim Nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.

Setiawan, A. C. 2003. “Otomatisasi Stasiun Cuaca untuk Menunjang Kegiatan Pertanian”. Dalam http://www.bmg.ac.id. Diakses tanggal 25 September 2015 pukul 21.30 WIB

Sudira, Putu. 2004. Bahan Ajar Mata Kuliah Klimatologi. Jurusan teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM: Yogyakarta.

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM SAT

LAMPIRAN