laporan praktikum teknik an lingkungan industri

Upload: vodoo-woodpecker

Post on 06-Apr-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    1/19

    Laporan Praktikum Teknik Penyehatan Lingkungan Industri

    Installasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Suwung

    Oleh :

    Md. Arif Sukmawan (0811205001)

    Nur Arifin (0811205013)

    Jurusan Teknologi Industri Pertanian

    Fakultas Teknologi Pertanian

    Universitas Udayana

    2011

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    2/19

    Bab I

    Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi

    kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum dan

    berperan juga sebagai faktor utama pembangunan. Untuk itu air perlu dilindungi agar dapat

    tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya.

    Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air memiliki peran yang sangat strategis dan harus

    tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung kehidupan dan pelaksanaan

    pembangunan di masa kini maupun di masa mendatang.

    Kawasan Perkotaan yang dicirikan dengan tingkat pembangunan yang pesat dan

    pertumbuhan penduduk yang tinggi, air bersih merupakan barang yang langka dan mahal.

    Karena selain disebabkan oleh semakin tingginya kebutuhan akan air, juga terjadi penurunan

    kualitas dan kuantitas air. Penggunaan air di Kawasan Perkotaan antara lain adalah untuk air

    minum (permukiman), industri, usaha perkotaan (perdagangan/pertokoan), transportasi dan

    lainnya. Melihat besarnya peran dan fungsi air bersih serta untuk mengantisipasi semakin

    tingginya kebutuhan air khususnya air bersih di Kawasan Perkotaan, maka perencanaan

    sistem air bersih harus mandapat perhatian yang serius. Karena perencanaan sistem air bersih

    merupakan salah satu faktor utama dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di Kawasan

    Perkotaan. Pada saat ini dipastikan kinerja pelayanan air bersih di Kawasan Perkotaan masih

    sangat kurang terutama di kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil. Sebagai

    contoh pelanggan air minum perkotaan di Indonesia baru mampu dilayani sebanyak 50%

    kebutuhan air bersih penduduk Indonesia. Kebutuhan air bersih di kota Denpasar sendiri

    masih dilayani oleh PDAM kota Denpasar dengan persentase 64,82 %.

    Air limbah dapat berasal dari rumah penduduk (limbah domestik) dan limbah dari

    kegiatan lain seperti pasar, pariwisata, dan lain-lain (limbah non domestik). Volume limbah

    cair sangat berhubungan dengan kepadatan dan jenis kegiatan penduduk. Selama ini limbah

    domestik tidak dianggap sebagai penyebab tercemarnya lingkungan. Ini juga diindikasikan

    oleh tercemarnya sungai-sungai dan sumur oleh minyak-lemak. Masih banyaknya penduduk

    yang menggunakan sumur gali sebagai sumber air minum, maka syarat kesehatan seperti

    jarak sumur dengan jamban minimal 10 meter, harus dipenuhi, namun hal ini semakin sulit

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    3/19

    dipenuhi karena kepadatan penduduk semakin tinggi dan apalagi bila terjadi di daerah pesisir

    yang tanahnya bersifat porous.

    DSDP (Denpasar Sewerage Development Project) adalah proyek sanitasi yang

    dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Provinsi Bali dengan

    bantuan pinjaman lunak dari Jepan melalui JICA. Menurut Menteri Pekerjaan Umum,Djoko

    Kirmanto, Sistem Perpipaan Air Limbah Denpasar (DSDP) adalah proyek pembangunan

    sistem perpipaan air limbah terpusat yang pada tahap pertama mencakup kawasan Kota

    Denpasar dan Kabupaten Badung dan dapat melayani 160.000 jiwa. Pembangunan DSDP

    dilatarbelakangi kenyataan akan tingginya pencemaran perairan Teluk Benoa, yang kemudian

    ditindaklanjuti dengan studi masterplan Japan International Corrporation Association (JICA)

    yang dilaksanakan pada 1991-1992. Pelaksanaan proyek yang diresmikan tersebut merupakan

    tahap pertama dari tiga tahap yang direncanakan. Kegiatannya meliputi pembangunan

    jaringan pipa air limbah sepanjang 129 km meliputi jaringan pipa induk, sekunder, tersier dan

    lateral, serta pembangunan IPAL di Suwung.

    Menurut informasi yang saya dapat dari kunjungan ke IPAL, proyek ini adalah

    sebagai bagian dari upaya penyelamatan lingkungan Bali dari kerusakan khususnya

    penurunan kualitas air. Dalam hal ini akibat pembuangan air limbah secara sembrono oleh

    masyarakat dan pengusaha. Bukan rahasia umum lagi kalau banyak pihak pengusaha hotel

    membuang limbah langsung ke pantai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.

    Diharapkan IPAL Suwung akan membantu mengurangi berbagai akibat pencemaran oleh air

    limbah tersebut. IPAL Suwung diproyeksikan akan melayani daerah Kota Denpasar serta dua

    daerah wisata utama yakni Sanur dan Kuta. Tentu hal ini akan meringankan beban para

    pengusaha hotel yang selama ini tidak mempunyai IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ).

    1.2 Tujuan

    Tujuan diadakan kunjungan ke IPAL-Suwung :

    Mengetahui proses penanganan limbah cair di IPAL Suwung.

    Mengetahui proses instalasi saluran pipa limbah cair di Sanur Denpasar Kuta -

    Seminyak.

    1.3 Metode

    Dalam praktikum ini, untuk mengumpulkan data di gunakan metode survey yaitu

    dengan mendatangi langsung tempat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Suwung dan

    wawancara dengan pengelola IPAL Suwung yang terkait.

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    4/19

    Bab II

    Tinjauan Pustaka

    2.1 Limbah Secara Umum

    Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia yang ada di bumi, maka semakin

    banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Akibat dari semakin bertambahnya tingkat

    konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang

    dihasilkan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Kita sering

    mendengar kata limbah dalam kehidupan sehari-hari. Limbah menurut kamus besar bahasa

    Indonesia memiliki arti :

    1. Sisa proses produksi,

    2. bahan yang tidak mempu-nyai nilai/tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam

    pembuatan/pemakaian,

    3. barang cacat/rusak dalam proses produksi.

    Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri

    maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya

    pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai

    ekonomis. Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair,

    sedangkan yang berbentuk gas umumnya dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil.

    Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :

    1. Limbah cair

    2. Limbah padat

    3. Limbah gas dan partikel

    4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

    2.2. Limbah Cair

    Limbah cair menurut Kamus Besar bahasa Indonesia memiliki pengertian air yang

    membawa sampah (limbah) dari rumah, bisnis & industry. Limbah cair adalah sisa dari suatu

    hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat

    digolongkan berdasarkan pada :

    1. Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat

    diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    5/19

    2. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA

    3. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol

    4. Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD Organik)

    5. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN

    6. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik

    7. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA

    2.3. Sumber-sumber Limbah Cair

    Setiap kegiatan manusia menghasilkan limbah. Limbah cair biasanya berasal dari

    tempat-tempat yang pemakaian airnya tinggi. Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu

    air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum didalam limbah rumah tangga

    tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan

    antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak. Untuk yang

    mengandung zat-zat yang berbahaya harus dilakukan penanganan khusus tahap awal

    sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage

    plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi

    menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan

    kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti,

    misalnya logam berat. Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara

    kimiawin dengan menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi zat-zat yang

    berbahaya

    2.3.1 Limbah cair industri

    Industri umumya menghasilkan limbah cair yang mengandung zat-zat kimia

    berbahaya, logam berat, serta bahan-bahan organik lainnya. Misalnya pada industri

    penyamakan kulit, industri ini menghasian limbah krom, sulfida, ammonia, serta minyak dan

    lemak. Setiap industri memiliki limbah cair yang berbeda.Alam memiliki system alamia

    untuk menetralisir pencemaran yang terjadi pada perairan. Tetapi jika melampaui

    kemampuan yang dimiliki peraran akan tercemar karena itu pengawasan dan pengendalian

    baku mutu air harus dilksanakan agar tidak mencemari lingungan, biasanya menyangkut

    BOD, TSS, dan COD.

    2.3.2 Limbah domestik

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    6/19

    Limbah domestik adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga

    atau pemukiman termasuk didalamnya air buangan yang berasal dari WC, kamar mandi,

    tempat cuci, dan tempat memasak.

    2.4 Efek Buruk Limbah Cair

    Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang

    tentu bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi

    tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila

    limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap

    lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.

    2.4.1 Gangguan terhadap kesehatan

    Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyak

    penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini ada yang hanya berfungsi

    sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta

    schitosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak

    terdapat bakteri patogen penyebab penyakit seperti:

    1. Virus, menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus

    penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan

    (effluent) pengolahan air.

    2. Vibrio Cholera, menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air

    limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.

    3. Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b., merupakan penyebab typhus

    abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi

    wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar

    oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.

    4. Salmonella Spp, dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak

    terdapat pada air hasil pengolahan.

    5. Shigella Spp, adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang

    tercemar. Adapun cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran

    manusia maupun perantaraan makanan, lalat dan tanah.

    6. Basillus Antraksis, adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan

    sporanya tahan terhadap pengolahan.

    7. 7 Brusella Spp, adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta

    menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    7/19

    8. 8 Mycobacterium Tuberculosa, adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama

    terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.

    9. Leptospira, adalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus

    selokan .

    10. Entamuba Histolitika, dapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan

    penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.

    11. Schistosoma Spp, penyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan

    pada saat melewati pengolahan air limbah.

    12. Taenia Spp, adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan

    terhadap cuaca.

    13. Ascaris Spp. Enterobius Spp, menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat

    pada air hasil pengolahan dan Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan

    manusia.

    Selain sebagai pembawa dan kandungan kuman penyakit maka air limbah juga dapat

    mengandung bahan-bahan beracun, penyebab iritasi, bau dan bahkan suhu yang tinggi serta

    bahan-bahan lainnya yang mudah terbakar. Keadaan demikian ini sangat dipengaruhi oleh

    sumber asal air limbah. Kasus yang terjadi di Teluk Minamata pada tahun 1953 adalah

    contoh yang nyata di mana para nelayan dan keluarganya mengalami gejala penyempitan

    ruang pandang, kelumpuhan, kulit terasa menebal dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

    Kejadian yang demikian adalah sebagai akibat termakannya ikan oleh nelayan, sedangkan

    ikan tersebut telah mengandung air raksa sebagai akibat termakannya kandungan air raksa

    yang ada di dalam teluk. Air raksa ini berasal dari air limbah yang tercemar oleh adanya

    pabrik yang menghasilkan air raksa pada buangan limbanya. Selain air raksa masih banyak

    lagi racun lainnya yang dapat membahayakan kesehatan manusia antara lain:

    1. Timah Hitam, apabila manusia terpapar oleh timah hitam, maka orang tersebut dapat

    terserang penyakit anemia, kerusakan fungsi otak, serta kerusakan pada ginjal.

    2. Krom, dengan senyawa bervalensi tujuh lebih berbayaha bila dibandingkan dengan

    krom yang bervalensi tiga. Apabila terpapar oleh krom ini dapat menyebabkan

    kanker pada kulit dan saluran pencernaan.

    3. Sianida, senyawa ini sangat beracun terhadap manusia karena dalam jumlah yang

    sangat kecil sudah dapat menimbulkan keracunan dan merusak organ hati.

    2.4.2 Gangguan terhadap kehidupan biotik

    Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akanmenyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    8/19

    akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu,

    dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air

    disebabkan karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena adanya zat beracun

    yang berada di dalam air limbah tersebut.

    Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan

    kerusakan pada tanaman atau tumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteri-bakteri, maka

    proses penjernihan sendiri yang seharusnya bisa terjadi pada air limbah menjadi terhambat.

    Sebagai akibat selanjutnya adalah air limbah akan sulit untuk diuraikan. Selain bahan-bahan

    kimiayang dapat mengganggu kehidupan di dalam air, maka kehidupan di dalam air juga

    dapat terganggu dengan adanya pengaruh fisik seperti adanya tempertur tinggi yang

    dikeluarkan oleh industri yang memerlukan proses pendinginan. Panasnya air limbah dapat

    mematikan semua organisme apabila tidak dilakukan pendinginan terlebih dahulu sebelum

    dibuang ke dalam saluran air limbah.

    2.4.3 Gangguan terhadap keindahan

    Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang

    memproduksi bahan organik seperti tapioka, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah

    yang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari

    pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air

    limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air

    limbah mengalami proses pembusukan dari zat organik yang ada didalamnya. Sebagai akibat

    selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organik yang sangat menusuk

    hidung.

    2.5 Pengolahan Limbah Cair

    2.5.1 Tujuan pengolahan limbah cair

    Secara umum pengolahan limbah cair memiliki tujuan-tujuan berikut:

    1. Menyisihkan material yang tersuspensi & mengapung di dalam air

    2. Menyisihkan material organik yang dapat terdegradasi secara biologis

    3. Menghilangkan organisme patogen

    4. Menyisihkan nitrogen & phosfor

    5. Menghilangkan senyawa toxic

    2.5.2 Sistem pengolahan limbah cair

    1. Sistem terpusat

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    9/19

    Sistem terpusat adalah system pengolahan limbah cair dimana limbah cair

    dikumpulkan dahulu dari sumber limbah di suatu tempat dimana terdapat fasilitas

    pengolahan limbah tersebut. Misalnya IPAL, limbah rumah tangga dikumpulkan

    melalui system sewer kemudian dialirkan ke fasilitas pengolahan air bersih di

    Suwung.

    2. Sistem setempat

    Dimana pengolahan limbah dilakukan ditempat limbah cair itu diproduksi. misalnya

    suatu pabrik memiliki fasilitas untuk mengurangi tingkat pencemarannya

    2.5.3. Teknologi pengolahan limbah cair

    Pada pengolahan limbah konvensional yang lebih banyak menggunakan bakteri aerob

    yang memang terdapat di dalam limbah itu sendiri aerasi mutlak diperlakukan agar proses

    penjernihan lebih efektif dan efisien. Secara umum, aerasi merupakan proses yang bertujuan

    untuk meningkatkan kontak antara udara dengan air. Pada prakteknya, proses aerasi terutama

    bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam air limbah. Peningkatan

    konsentras oksigen di dalam air ini akan memberikan berbagai manfaat dalam pengolahan

    limbah. Metode pengolahan air limbah dilakukan sesuai dengan karakteristik pencemar yang

    terkandung di dalamnya. Terdapat tiga proses dasar yang digunakan dalam pengolahan air

    limbah, yaitu proses fisika, kimia, dan biologi.

    Proses Fisika

    Proses fisika digunakan untuk menyisihkan polutan yang berupa solid (padatan).

    Proses ini melibatkan fenomena fisik seperti pengendapan maupun pengapungan.

    Penyisihan padatan memanfaatkan berat jenis padatan. Jika berat jenisnya lebih besar

    dari air, maka proses penyisihannya dilakukan melalui pengendapan. Sebaliknya, jika

    berat jenisnya lebih rendah dari air, proses penyisihan dilakukan melalui proses

    pengapungan.

    Proses Kimia

    Dalam proses kimia, pengolahan limbah dilakukan dengan cara menambahkan bahan-

    bahan kimia tertentu ke dalam air limbah untuk menggabungkan atau mengikat

    partikel-partikel sehingga akhirnya memiliki massa yang lebih besar . Partikel

    gabungan ini biasa disebut flok. Flok yang terbentuk kemudian disisihkan dari dalam

    air limbah melalui proses pengendapan.

    Proses Biologi

    Pengolahan air limbah dengan proses biologi memanfaatkan mikroorganisme untuk

    mengkonsumsi polutan-polutan yang berupa zat organik. Zat-zat organik ini

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    10/19

    merupakan makanan bagi mikroorganisme yang diperlukan untuk pertumbuhan. Jenis

    pengolahan secara biologi dapat dibedakan berdasarkan cara mikroorganisme tumbuh

    di dalam unit pengolahan limbah. Cara tumbuh mikroorganisme dapat secara melekat

    (attached growth) maupun tersuspensi ( suspended growth). Mikroorganisme yang

    tumbuh secara melekat akan membutuhkan media sebagai tempat menempel. Media-

    media yang ditumbuhi mikroba tersebut nantinya akan berfungsi sebagai filter untuk

    menyaring polutan dari dalam air limbah. Proses aerasi sangat penting terutama pada

    pengolahan limbah yang proses pengolahan biologinya memanfaatkan bakteri aerob.

    Bakteri aerob adalah kelompok bakteri yang mutlak memerlukan oksigen bebas untuk

    proses metabolismenya. Dengan tersedianya oksigen yang mencukupi selama proses

    biologi, maka bakteri-bakteri tersebut dapat bekerja dengan optimal. Hal ini akan

    bermanfaat dalam penurunan konsentrasi zat organik di dalam air limbah. Selain

    diperlukan untuk proses metabolisme bakteri aerob, kehadiran oksigen juga

    bermanfaat untuk proses oksidasi senyawa-senyawa kimia di dalam air limbah serta

    untuk menghilangkan bau. Aerasi dapat dilakukan secara alami, difusi, maupun

    mekanik. Aerasi alami merupakan kontak antara air dan udara yang terjadi karena

    pergerakan air secara alami. Beberapa metode yang cukup populer digunakan untuk

    meningkatkan aerasi alami antara lain menggunakan cascade aerator, waterfalls,

    maupun cone tray aerator. Pada aerasi secara difusi, sejumlah udara dialirkan ke

    dalam air limbah melalui diffuser. Udara yang masuk ke dalam air limbah nantinya

    akan berbentuk gelembung-gelembung (bubbles). Gelembung yang terbentuk dapat

    berupa gelembung halus (fine bubbles) atau kasar (coarse bubbles). Hal ini tergantung

    dari jenis diffuser yang digunakan. Aerasi secara mekanik atau dikenal juga dengan

    istilah mechanical agitation menggunakan proses pengadukan dengan suatu alat

    sehingga memungkinkan terjadinya kontak antara air dengan udara.

    2.6 Instalasi Pengolahan Air Iimbah-Suwung

    Instalasi Pengolahan air limbah (IPAL) merupakan salah satu bagian dari proyek

    DSDP (Denpasar Sewerage Development Project) untuk mengatasi sanitasi air yang terdapat

    di kabupaten denpasar dan Badung. Mengingat bahwa pengelolaan air limbah yang terdapat

    di daerah perkotaan tersebut belum memadai serta semakin meningkatnya pencemaran air

    dan menurunnya kualitas air yang terdapat didaerah perkotaan. Diharapkan kedepannya

    pengolahan air limbah ini dapat mengurangi pencemaran air limbah yang dihasilkan terutama

    dari sektor pariwisata di wilayah sanur-denpasar-kuta.

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    11/19

    Proyek ini diharapkan dapat melayani cakupan area seluas 1.199 ha (yang meliputi

    Denpasar 502 ha, Sanur 331 ha, dan Kuta 348 ha). Adapun masyrakat yang dapat terlayani

    diperkirakan berjumlah 103.200 jiwa, melalui pekerjaan yang akan dilaksanakan berupa :

    Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas pengolahan 51.000

    m3/hari.

    Jaringan pipa air limbah (diameter 200-1200 mm) dengan panjang total 131.120 km.

    Rumah pompa di Sanur & Kuta

    Sambungan Rumah (SR) sebanyak 10.000 unit.

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    12/19

    Bab III

    Hasil & Pembahasan

    3.1 Sistem Penyaluran Air Limbah

    Sistim Sanitasi Denpasar-Kuta-Sanur direncanakan mulai tahun 1992 dengan

    menyusun Masterplan. Kemudian Deteil design disiapkan pada tahun 1996 sampai 1997.

    Pelaksanaan konstruksi mengalami beberapa kelambatan karena berbagai hal termasuk

    kendala pembebasan tanah. Akhirnya pada tahun 2002, konstruksi pembangunan sistem

    dimulai setelah proses tender yang cukup makan waktu karena harus tender internasional.

    Pelaksanaan konstruksi dilakukan kontraktor Jepang yang bermitra dengan kontraktor

    Indonesia. Sistim sanitasi Denpasar-Sanur Kuta (DSK) akan melayani wilayah di kota

    Denpasar, Sanur dan Kuta, karena itu sistimya terdiri dari sistim jaringan perpipaan

    pengumpul, (collection), pipa pembawa (transmision) dan instalasi pengolahan air limbah

    (waste treatment) .

    Sistim transmisi dilengkapi dengan pompa untuk menaikkan ketinggian air ke IPAL.

    Pipa pengumpul tersambung dengan bangunan rumah atau bangunan lain seperi restoran dan

    hotel. Hingga saat ini sudah tersambung sebanyak kurang lebih 6.000 unit sambungan.

    Sistem pengumpul terdapat di lokasi pelayanan yaitu Denpasar, Sanur dan Kuta. Untuk

    membawa limbah dari tiga daerah pelayanan ke unit pengolahan, dirancang pipa pembawa

    yang diameter terbesarnya sampai 1,2 meter. Pipa-pipa itu sebagian besar ditanam dibawah

    jalan. Pemasangan pipa dengan diameter yang cukup besar itu memerlukan pelaksanaan yang

    tidak sederhana karena berada di jalan raya yang cukup sibuk. Pemasangan pipa yang semula

    direncanakan dengan sistim galian open trench, akhirnya dirubah oleh kontraktor pelaksana

    menjadi menggunakan sistim pipe jacking. Dengan sistim open trench, tanah digali, lalukemudian pipa dipasang di galian yang sudah disiapkan. Sistim open trench inilah yang

    berpotensi mengganggu lalu lintas, karena galian pipa pembawa berdiameter cukup besar

    dengan kedalaman sekitar 1,5 meter sampai 4 meter. Membuat galian yang demikian di

    tengah jalan dengan lalu lintas padat, membutuhkan ruang cukup luas, yang pada akhirnya

    akan memacetkan lalu lintas. Dengan pertimbangan itulah, akhirnya, kontraktor merubah

    dengan sistim pipe jacking.

    Dengan pipe jacking, pipa didorong di dalam tanah dari satu lubang (shaft) ke shaft

    lainnya yang berjarak kurang lebih 150 meter. Pekerjaan ini hanya membutuhkan area yang

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    13/19

    relatif kecil di dua shaft. Dengan demikian, resiko kemacetan lalu lintas bisa dikurangi. Akan

    tetapi biaya konstruski sistim ini lebih mahal dari biaya konstruksi sistim open trench.

    pengolahan limbah di yang digunakan adalah aerated lagoon. Waste treatment dengan

    metode areated lagoon sebenanrnya adalah teknologi yang sudah cukup lama. Sistem ini

    dipilih karena biaya operasionalnya termasuk yang termurah dibanding sistem lain. Aerated

    lagoon, membutuhkan lahan yang cukup luas, karena ia merupakan kolam oksidasi dan

    kolam pengendapan. Itulah sebabnya IPAL DSK membutuhkan lahan seluar kurang lebih 10

    hektar di kawasan hutan mangrove Suwung.

    Keseluruhan sistem sanitasi DSK yang diresmikan oleh Presiden SBY bulan Juni

    2008, menghabiskan biaya kurang lebih 500 milyar rupiah. Biaya ini ditanggung bersama

    antara Pemerintah Kota Denpasar, Kabupaten badung, Propinsi Bali, Pemerintah Pusat dan

    masyarakat pelanggan. Jumlah pelanggan yang sudah mencapai 6000 unit, masih belum

    membayar biaya bulanan. Tahun 2009, pelanggan akan ditagih secara rutin. Sistem air limbah

    DSK direncanakan akan melayani 150.000 sampai 200.000 penduduk di ketiga wilayah.

    Instalasi ini diresmikan oleh Presiden SBY sekitar bulan Juni 2008 yang lalu. Dari segi

    sistem, Sanitasi Denpasar diharapkan menjadi sistim sanitasi perpipaan yang terdepan di

    Indonesia. Hal ini disebabkan sistem pendukung yang termasuk bagus.

    Gambar 1. Sistem penyaluran air limbah

    3.2 Jaringan Pipa Air Limbah

    Air limbah dari WC, kamar mandi, dan dapur disalurkan melalui pipa yang

    dihubungkan dengan jaringan pipa air limbah menuju IPAL. Penggalian dan pemasangan

    pipa air limbah mempergunakan metode yang sudah memperhitungkan segala aspek yang

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    14/19

    berhubungan dengan keamanan dan ketidaknyamanan, sehingga gangguan yang mungkin

    ditimbulkan selama pelaksanaan pemasangan pipa dapat ditekan seminimal mungkin. Berikut

    adalah beberapa metode yang diterapkan dalam konstruksi pemasangan air limbah yaitu :

    Sistem galian terbuka tanpa turap penahan.

    Sistem galian terbuka dengan turap kayu/baja/sheeting plate.

    Sistem Jacking yang digunakan untuk perlintasan sungai, jalan yang padat lalu

    lintasnya dan galian yang dalam.

    Pada pelaksanaan konstruksi diterapkan metode Clean Construction yaitu tanah bekas

    galian langsung dimuat ke dalam truck diangkut menuju stock yard (tempat penampung).

    Gambar 2.Penggalian dengan excavator dan

    langsung dimuat ke dalam truck

    Gambar 3.Pemasangan pipa tanpa

    turap

    Gambar 4.Pemasangan pipa dengan turap

    (Sheeting Plate)

    Gambar 5.Pemasangan pipa dengan

    sistem jacking

    Setelah pipa terpasang, jalan yang telah digali dikembalikan dan diaspal lagi seperti

    semula (seperti kondisi sebelum digali). Pengaturan lalu lintas sangat penting dalam proyek

    ini mengingat pemasangan pipa dilakukan di jalan yang umumnya padat lalu lintas.

    Pengaturan arus lalu lintas dilakukan melalui kerjasama dengan Dinas Perhubungan/DLLAJ,

    Kepolisian dan bahkan dengan anggota masyarakat. Pada pengaturan ini disiapkan beberapa

    fasilitas kelengkapan seperti papan peringatan lalu lintas (sign board), pembatas area kerja

    yang terbuat dari seng (fence), plastic cone, lampu putar dll.

    3.3 SAMBUNGAN RUMAH

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    15/19

    Sambungan Rumah meliputi jaringan perpipaan yang akan menyalurkan air limbah

    dari Kamar Mandi, WC, Tempat Cuci, Dapur dll menuju House Inlet (bak kontrol) yang

    dibangun di halaman depan rumah pelanggan. Dari House Inlet ini, air limbah kemudian

    dihubungkan / disalurkan dengan pipa PVC ke pipa sewer yang ada di jalan.

    Berikut adalah skema instalasi pengolahan air limbah

    Gambar 6. Skema Instalasi Pipa Air Limbah Rumah

    Berikut adalah penjelasannya :

    1. Air Limbah Rumah Tangga

    Air limbah rumah tangga yang dihasilkan dari WC, dapur, dll akan disambungkan ke

    IPAL-Suwung untuk diolah menjadi air yang lebih bersih dari sebelumnya.

    Gambar 7. Sumber limbah rumah tangga

    2. Bak Kontrol Limbah (House Inlet)Air limbah dari rumah ditampung pada bak kontrol limbah ini yang dibuat pada area

    sekitar rumah yaitu halaman rumah tersebut. House inlet juga berfungsi sebagai bak

    kontrol bagi pemeliharaan air limbah dari pelanggan, sehingga memudahkan IPAL

    apabila terjadi sumbatan atau masalah lainnya untuk memperbaikinya.

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    16/19

    Gambar 8. Bak kontrol limbah (House Inlet)

    3. Lateral Sewer

    Air limbah yang ditampung pada bak kontrol limbah kemudian disalurkan pada pipa

    sewer yang berada di jalan untuk kemudian disalurkan ke IPAL-Suwung untuk

    selanjutnya diolah.

    Gambar 9.Lateral Sewer

    4. Main Hole

    Main hole adalah lubang yang berada di area jalan pada pipa yang tersambung ke

    IPAL. Dimana berfungsi sebagai bak kontrol untuk sambungan air limbah dari rumah

    ke IPAL-Suwung.

    Gambar 10. Main Hole

    3.4 Sistem Pengolahan Air Limbah

    Air limbah yang dihasilkan rumah tangga, perhotelan, rumah makan, dan tempat-

    tempat lainnya di Denpasar, Badung, Legian, dan Tabanan, disalurkan melalui pipa

    kepumpingstation (rumah pompa) yang berada beberapa lokasi seperti di Kuta (Kuta

    Pumping Station) dan Sanur (Sanur pumping Station) dan berakhir ke IPAL DSDP Suwung.

    Sistem pengolahan air limbah DSDP ini menggunakan sistem kolam aerasi dan kolam

    sedimentasi. Di IPAL DSDP terdapat 2 buah kolam aerasi dan 2 buah kolam sedimentasi.

    Masing masing kolam memilkikai kedalaman 4 meter.

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    17/19

    Sistem aerasi digunakan dengan maksud untuk mengurangi kebutuhan luas lahan dan

    meningkatkan proses pengolahan menjadi lebih cepat sekaligus meniadakan bau yang

    mungkin timbul akibat proses oksidasi yang tidak sempurna. Kolam juga dilapisi

    geomembrane dan geotextile untuk menghindari rembesan air limbah keluar dari kolam.

    Sistem ini cukup sederhana sehingga tidak diperlukan tenaga yang ahli dan memiliki

    kualifikasi khusus untuk mengoperasikannya. Selain itu investasi dan biaya pemeliharaannya

    relatif rendah. Air hasil olahan memiliki BOD kurang dari 30mg/liter, lebih baik dari standar

    baku mutu air yaitu 50 mg/liter. Untuk sementara air olahan digunakan untuk penyiraman

    taman dan sisnya dibuang kelaut. Kedepannya akan dibangun instalasi untuk mengolahnya

    menjadi air minum

    3.4.1 Kolam aerasi

    Kolam aerasi adalah kolam dimana limbah cair diperkaya dengan oksigen dengan bantuan

    aerator. Prinsip kerja aerasi adalah penambahan oksigen ke dalam air, sehingga oksigen

    terlarut di dalam air akan semakin tinggi. Aerasi termasuk pengolahan secara fisika, karena

    lebih mengutamakan unsur mekanisasi dari pada unsur biologi. Prinsip kerjanya adalah

    membuat kontak antara air dan oksigen. Tujuannya mengaktifkan proses aerob pemecahan

    senyawa dan penjernihan air oleh bakteri yang memang sudah terdapat dalam limbah cair

    tersebut, misalnya bakteri Coli. Terdapat 2 kolam aerasi dengan total 11 aerator.

    3.4.2 Kolam sedimentasi

    Kolam sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan partikel partikel yang telah diproses di

    kolam aerasi, Untuk selanjutnya dibuang ke laut

    Gambar 12. Kolam Sedimentasi Gambar 11. Kolam Aerasi

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    18/19

    Bab IV

    Kesimpulan & Saran

    4.1 Kesimpulan

    IPAL Suwung merupakan proyek yang berwawasan kedepan, walaupun masihbanyak kendala yang dihadapi seperti masalah pemasangan pipa induk diwilayah Kuta yang dikhawatirkan akan membuat macet lalu-lintas, meluapnyasaluran ketika hujan deras dan lain-lain adalah masalah yang wajar mengingatIPAL adalah proyek yang dilaksanakan setelah kota daerah tersebut

    berkembang. Maka sudah selayaknya proyek ini dikerjakan sebelumkondisinya tidak lagi memungkinkan untuk dibangun.

    IPAL dapat mengurangi anggaran biaya kesehatan pemerintah. Karenaperbaikan sistem sanitasi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyakitseperti muntaber, keracunan makanan dan lain-lain.

    IPAL masih dapat dikembangkan menjadi instalasi yang lebih kompleks.Dengan menambahkan fasilitas pengolahan air bersih serta pembangkit tenagalistrik di IPLTnya. Sehingga potensi-potensi yang selama ini belumtermanfaatkan dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih besar.

    1.1 Saran

    Sosialisasi akan adanya IPAL perlu ditingkatkan lagi mengingat sanitasi yang

    baik akan berpengaruh baik langsung maupun secara tidak langsung kepadakehidupan manusia.

    Air bersih yang semakin menipis mendorong masyrakat mengeksplorasi

    sumber daya secara besar-besaran. Seiring dengan Teknologi diharapkan

    IPAL dapat menghasilkan air yang cukup bersih untuk digunakan sehari-hari

    seperti mandi, mencuci baju, masak.

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum Teknik an Lingkungan Industri

    19/19

    Daftar Pustaka

    Anonimus. 2011. pengolahan air limbah. http://www.disdikgunungkidul.org/index.php?

    pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=20. Diakses tabnggal 24 Desember 2011

    Anonimus. 2011. Instalasi Pengolahan Air Limbah.

    http://mydipblog.blogspot.com/2009/06/instalasi-pengolahan-air-limbah-suwung.html.

    diakses tanggal 24 Desember 2011

    http://www.disdikgunungkidul.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=20http://www.disdikgunungkidul.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=20http://mydipblog.blogspot.com/2009/06/instalasi-pengolahan-air-limbah-suwung.htmlhttp://www.disdikgunungkidul.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=20http://www.disdikgunungkidul.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=20http://mydipblog.blogspot.com/2009/06/instalasi-pengolahan-air-limbah-suwung.html