laporan ppm

28
GEAR BOX DAN HEAD SPINDLE I. TUJUAN 1)Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari gear box dan head spindle 2)Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja gear box dan head spindle 3)Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari gear box dan headspindle 4)Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada gear box dan head spindle II.DASAR TEORI Gear box adalah Kotak pengatur ini terletak di bagian depan landasan dan di bawah kepala tetap.Berisi rangkaian roda-roda gigi yang berbeda untuk mengatur gerakan poros pembaut dan porostransporter (pengulir) dipergunakan untuk mengatur gerakan eretan pembawa dan pembuatan ulir.Untuk pembuatan ulir dan pemakanan (pemotogan biasanya diletakkan di dekat kotak pengaturroda gigi). III.ALAT DAN BAHAN 1) Kunci L 2) Kunci pass 3) Obeng 4) Mesin bubut IV.KESELAMTAN KERJA a) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya b) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih

Upload: jerry-cah-banjar

Post on 01-Dec-2015

98 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PPM

GEAR BOX DAN HEAD SPINDLE

 

I. TUJUAN

1)Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari gear box dan head spindle

2)Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja gear box dan head spindle

3)Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari gear box dan

headspindle

4)Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada gear box dan head spindle

II.DASAR TEORI

Gear box adalah Kotak pengatur ini terletak di bagian depan landasan dan di bawah kepala

tetap.Berisi rangkaian roda-roda gigi yang berbeda untuk mengatur gerakan poros pembaut

dan porostransporter (pengulir) dipergunakan untuk mengatur gerakan eretan pembawa dan

pembuatan ulir.Untuk pembuatan ulir dan pemakanan (pemotogan biasanya diletakkan di

dekat kotak pengaturroda gigi).

III.ALAT DAN BAHAN

1)  Kunci L

2) Kunci pass

3) Obeng

4) Mesin bubut

IV.KESELAMTAN KERJA

a) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya

b) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih

V. DATA PENGAMATAN

1.Gambar komponen

2.Nama Komponen

1)Cover plate

2)Head stock

3)Bearing cover 87

4)Compensating washer

Page 2: Laporan PPM

5)Ball bearing

6)Parallel key

7)Counter shaft

8)Sliding gear 23

9)Shim ring 0.2

10)Gear

11)Bush

12)Tingtening nut

13)Seal

14)Gear 32

15)Sliding gear 55

16)Bearing cover 103

17)Hexagon head screw

18)Main spindle

19)Sliding gear a dan b metr

20)Primary saft

21)Spancer

22)Gear 30 B metr

23)Gear 28 A metr

24)Gear 25 A metr

25)Gear 30 A metr

26)Shimping

27)Retaining ring

28)Secondary shaft

29)Gear 19

30)Gear 40

31)Gear 14

32)Spindle shaft

33)Sliding gear A metr

34)Sliding gear B metr

35)Gear 42

36)Feed box

37)Socket head spindle

3. Alir Kerja

HIDROLIK

I. TUJUAN

1)Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari pompa hidrolik

2)Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja pompa hidrolik

3)Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari pompa hidrolik

4)Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada pompa hidrolik

2. DASAR TEORI

Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya

dengan menggunakan media penghantar dengan media cair untuk memperoleh

daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan.Dimana fluida penghantar

ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan

ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup katup. Gerakan translasi batang

Page 3: Laporan PPM

piston dari silinder. Kerja yang dilakukan oleh tekanan fluida pada ruang silinder

dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.

A. Dasar-dasar sistem hidrolik :

a. Hukum paskal

Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan

dalam fliuda statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1) Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang

2) Tekanan di setiap titik sama untuk semua arah

3) Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup,

merambat secara seragam ke bagian fluida lainya.

B. Komponen dan fungsinya :

Sistem hidrolik didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu :

1. Unit tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik

Pada sistem ini, unit tenaga terdiri atas :

■penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar

■pomba hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik

sehingga pompa hidrolik bekerja

■tangki hidrolik berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik

■ kelengkapan (accesories) seperti : preasure gauge, gelas penduga, relief

valve

2. Unit penggerak (actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi

tenaga mekanik

Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni :

■penggerak lurus (linier actuator) : silinder hidrolik

■penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator.

3. Unit pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik

Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-

macamnya akan dibahas berikut ini.

Page 4: Laporan PPM

3.1katup pengarah (Directional Control Valve = DCV)

katup (valve) adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk

melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup

tersebut.

Contoh jenis katup pengarah : katup 4/3 penggerak lever, katup pengarah

dengan piring putar, katup dengan pegas bias.

3.2macam-macam katup pengarah khusus

1) Check valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah

aliran dan juga sebagai preassure control (pengontrol tekanan)

2) Pilot Operated Check Valve, katup ini dirancang untuk aliran cairan

hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup

pada arah lawanya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat

membukanya.

3) Katup pengatur tekanan, tekanan cairan hidrolik diatur untuk

berbagai tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional

dalam sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak

hidrolik dapt bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan

yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil.

Macam-macam katup pengatur tekanan adalah :

a. Relief valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja

pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau

tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.

b. Sequence valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk

mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakan silinder hidrolik

yang satu kemudian baru yang lain.

c. Preassure reducting valve, berfungsi untuk menurunkan

tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja karena

penggerak yang akan menerimanya didesain dengan tekanan

yang lebih rendah

4) Flow control valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume

aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston)

C. Perawatan pada sistem hidrolik

Page 5: Laporan PPM

Periksa kebocoran katup kontrol pada sendi penyegelan atau permukaan.

Banyak hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada katup kontrol. Yang pertama

biasanya oli kotor dan kebersihan peralatan. Minyak kotor juga merupakan

penyebab paling umum dari kerusakan katup. Pembongkaran katup perlu dilakukan

untuk memeriksa dan mengganti bagian-bagian yang aus jika perlu. Ketika

pemasangan area harus bersih, hal tersebut bertujuan supaya komponen-komponen

selalu terjaga kebersihanya. Periksa kondisi aktuator, akumulator dan komonen

hidrolik lainya yang digunakan dalam sistem. Carilah kebocoran dan bagian-bagian

yang rusak. Keocoran biasanya terjadi pada permukaan poros, seal poros dan

segel. Segel rusak biasanya karena segel itu sendiri kering atau rusak karena

lingkungan yang kotor. Setelah semua sistem telah dibersihkan dan diperbaiki,

pertimbangkan penyaringan minyak. Gunakan sistem filtrasi yang sesuai dengan

kapasitas sistem.

CHUCK

I. TUJUAN

1) Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari chuck

2) Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja chuck

3) Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari

chuck

4) Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada chuck

Page 6: Laporan PPM

II. DASAR TEORI

Chuck merupakan salah satu komponen mesin bubut yang berfungsi

untuk mencekambenda kerja yang akan dibubut. Chuck terdiri bagian yang

bisa bergerak, yaitu rahang yangbergerak bergeser jika  kunci chucknya

diputar, ada 2 macam chuck, yaitu;

a.Chuck rahang 3( tiga)

b.Chuck rahang 4(empat)

Rahang chuck akan bergerak mencekam, jika ulir melingkar yang ada

di rumah chuckdigerakkan oleh kunci chuck yang ada di bagian luar rumah

chuck, yang berbentuk kunci segiempat. Jika kunci tersebut diputar kekanan

maka ulir melingkar bergerak, ulir tersebutterhubung dengan rahang

yang akan membawanya bergerak masuk (menjepit  ). Jika kuncichuck

diputar kekiri maka rahang akan bergerak keluar (melepas ).

Prinsip kerja

System kerja dari cekam rahang 3 ini berbeda dengan cekam rahang

4 dimana cekamrahang 3 bekerja dengan prinsip otomatis apabila salah

satu pinion digerakan denganmenggunakan kunci chuck maka ketiga rahang

akan bergerak bersamaan, hal inimenunjukan saling terkaitanya ketiga

rahang chuck tersebut, gerakan chuck jaws initergantung putaran kunci

chuk, apabila kunci chuck diputar searah jarum jam maka gerkan  jawsnya

akan menuju titik pusat dari bentuk lingkaran rumah chuck dan  apabila kunci

chuckdiputar kekiri maka ketiga jawsnya akan meregang dan keluar dari titik

pusat secarabersamaan. Pada saat pinon digerakan maka akan

bersinggungan dengan scroll yangmenggerkan jaws kearah masuk dan

keluar.

III. ALAT DAN BAHAN

1) Kunci L

2) Kunci chuck

3) Baskom

4) Obeng

Page 7: Laporan PPM

5) Chuck rahang tiga

IV. KESELAMATAN KERJA

1) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya

2) Letakkan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih

V. DATA PENGAMATAN

1.Gambar komponen

2.Nama komponen

1) Scroll

2) Baut M5

3) Pinion

4) Baut pengikat pinion

5) M 10 X 30 DIN 939.8.8

6) Kunci chuck

7) Baut transportir

8) Body depan

9) Body belakang

10) Set of 3 inside jaws

Page 8: Laporan PPM

3.Alir kerja

4. Komponen yang mudah rusak

1) Baut pengikat pinion

2) M10 X DIN 939. 8.8

3) Baut transportir

4) Baut M5

5) Kunci chuck

VI. ANALISIS DATA

Ukuran nyata kurang sesuai dengan ukuran standar.

Cacat yang terdapat pada scroll menyababkan Jaws tidak bisa bergerak secara

singkron

VII. KESIMPULAN

Chuck yang kami bongkar sudah tidak bisa bekerja dengan baik, dikhawatirkan saat

digunakan pada mesin akan menyebabkan produk tidak sentris saat proses pembuatan.

KEPALA LEPAS

Operator Kunci Chuck

Pinion Scrool

Jaws 1

Jaws 2

Jaws 3

Page 9: Laporan PPM

I. TUJUAN

1) Mahasiswa dapat mengetahui komponen komponen kepala lepas

2) Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja kepala lepas

3) Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari kepala lepas

4) Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada kepala lepas

II. DASAR TEORI

Kepala lepas ditempatkan di atas alas mesin dan dapat dikunci (diklem)

sepanjang alas. Fungsinya adalah sebagai penyangga salah satu ujung benda

kerja terutama pada saat pembubutan antara dua senter.

Kepala lepas terdiri dari 3 bagian utama, yaitu;

1) Alas.

Alas Mempunyai luncuran sudut siku-siku dan dapat meluncur pada garis

sumbu alas mesin

2) Badan.

Bagian badan terpasang di atas alas yang kedudukannya dapat diatur dengan

menggunakan baut penyetel.

3) Spindel.

Spindel kepala lepas dapat bergerak memanjang (longitudinally) dengan

memutar rodatangan yang ada pada kepala lepas

 

III. ALAT DAN BAHAN

1) Kunci pass

2) Obeng

3) baskom

4) Kepala lepas mesin bubut

IV. Keselamatan kerja

a) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya

b) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih

Page 10: Laporan PPM

V. DATA PENGAMATAN

1. Nama komponen

1) Handle

2) Hand wheel

3) Ring

4) Securing nut

5) Graduated ring meter

6) Set crew

7) Shield metr

8) Hexagon head screw

9) Clamping plate

10) Tail stock barret metr

11) Lead screw metr

12) Clamp piece

13) Clamap lever

14) Tail stock housing

2.Alir kerja

Operator Handle Tail stock barret metr

Lead screw

Page 11: Laporan PPM

 

3. Komponen yang mudah rusak

1) Bearing

2) Hexagon head spindle

3) Seccuring nut

VI. ANALISIS DATA

Kepala lepas yang kami bongkar masih dalam keadaan baik dan masih bisa

bekerja,komponen tidak ada yang rusak atau hilang

VIII. KESIMPULAN

Kepala lepas yang kami bongkar masih bisa bekerja dengan baik

MEMBONGKAR ERETAN MESIN BUBUT

1.Tujuan

a. Mahasiswa mampu mengetahui komponen-komponen dari eretan mesin

bubut.

b. Mahasiswa mampu mengetahui sistem kerja dari eretan.

c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kerusak dari eretan yang dibongkar.

2. Dasar Teori

Eretanterdiridariatasalas,eretanlintang,daneretanatas.eretan alas adalaheretan

yang kedudukannyapada alas mesin.Gerakaneretanitumelaluiroda yang

dihubungkanrodabatanggigipanjang yang dipasangdibawah alas

melaluipenghantar.

bearing

Center lepasGraduated ring metr

handwheel

Page 12: Laporan PPM

EretanLintang

LetaknyaDiataseretan alas dankedudukannyamelintangterhadap

alas .fungsieretanlintangadalahuntukmemberikantempatpemakananpahatsaat

membubutbagianujungpahatdenganputarantiappembagianukurannyamengatu

rpemakananpadabubut.

EretanAtas

Letakeretanatasberadadiataseretanlintangdan di

ikatolehbautdenganmurikat.fungsieretanatasmesinbubutadalahmemegangeret

anperkakasbubutdanmemberigerakan yang diperlukan.

3. Alat dan Bahan

a. Kunci L

b. Kunci pass

c. Obeng

d. Eretan mesin bubut EMCO Maximat Super 11

e. Wadah menaruh baut

4. Keselamatan Kerja

a. Menggunakan alat praktek sesuai dengan fungsinya.

b. Meletakan alat praktek pada tempat yang aman.

c. Bekerja dengan hati-hati.

5. Data Pengamatan

a. Gambar Komponen

Page 13: Laporan PPM

b. Nama Komponen

1. Top Slide

2. Bottom Slide

3. Centre Bolt

4. Swive Base

5. Graduated

6. Socket Head Screw

7. Set Screw

8. Hexagonal Nut

9. Lead Screw Nut Metr

10. Gib

11. Lead Screw Metr

12. Cross Slide Screw Metr

13. Cross Slide Nut Metr

14. Cover Mouth

15. Cross Slide Table

16. Grauated Ring Metr

17. Hand wheel

Page 14: Laporan PPM

18. Handle

19. Cross Slide Wheel

6. Diagram Alir

Eretan Melintang Secara Manual

Handle eretan melintang menggerakan ulir (Cross Slide Screw Metr) yang

menyebabkaneretan melintang menjadi bergerak.

Eretan Memanjang Secara manual

Handle pemutar RG I dan memngerakan RG II, RG II ini berpasangan

dengan RG rack pada bed mesin sehingga eretan memanjang bergerak

Eretan Memanjang Secara Otomatis

Handle otomatis eretan memanjang mengatur pergerakan memnyebabkan

ulir cacing tercekam, sehingga eretan memanjangpun bergerak secara

otomatis.

Eretan Melintang Secara Otomatis

Hadle Otomatis eretan melintang menggerakan slede gear sehingga RG I

dan RG II bergerak secara otomatis.

7. Analisis Data

Dari pengamatan praktikum yang kelompok kami lalukan kami mendapatkan

data bahwa eretan pada mesin bubut maksimat V10-P masih layak untuk

digunakan dengan catatan bagian-bagian atau komponen-komponen dari

eretan yang rusak ataupun yang telah hilang harus digantikan. Komponen yang

hilang pada eretan yang kami amati kebanyakan pada baut pengikatnya.

8. Kesimpulan

Eretan mesin bubut maksimat V10-P yang kami amati masih layak untuk

digunakan.

MEMBONGKAR MESIN BOR

1. Tujuan

a. Mahasiswa mengetahui komponen dari mesin bor.

Page 15: Laporan PPM

b. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dari mesin bor.

c. Mahasiswa menganalisis kerusakan yang terjadi pada mesin bor.

2. Dasar Teori

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong

yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan

pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang

berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar

yang disebut BOR.

Dengan fungsi tunggal yang bisa dilakukan dengan mesin bor, bagian-bagian

penting mesin ini tidak terlalu banyak dan cukup mudah dimengerti. Presisi dan

kestabilan merupakan kunci penting untuk mendapatkan hasil yang baik dari

sebuah mesin bor baik bor horisontal maupun mesin bor vertikal.

Prinsip kerja dari mesin bor adalah memutar mata bor yang memiliki alur

puntir yang digenggem oleh chuck yang terpasang pada poros spindel yang dapat

digerakan naik atau turun untuk mengupankan mata bor ke bahan yang akan

dibuat lubang. Dengan menggunakan daya motor listrik dan ditransmisikan

dengan menggunakan hubungan puli dan sabuk, maka daya dapat diteruskan ke

chuck yang menggenggam mata bor.

3. Alat dan Bahan

a. Kunci L

b. Kunci pass

c. Palu

d. Tracker

e. Obeng

f. Baskom

4. Keselamatan Kerja

a. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.

b. Meletakan Alat dan bahan pada tempat yang aman.

5. Data Pengamatan

a. Gambar Komponen

Page 16: Laporan PPM

b. Nama Komponen

1. Bolt lidsuport

2. Catch

3. Spindle speed legend plate

4. Belt cover

5. BSK

6. Vee belt

7. Gear shaft pulley

8. Motor

9. Gearbox cover

10.Upper seal

6. Analisis Data

Pada mesin bor yang kami amati ada beberapa bagian yang hilang dan retak

sehingga mesin bor tidak dapat dipakai. Selain itu faktor umur dari alat akan

memengaruhi keoptimuman kerja dari mesin itu sendiri. Ada beberapa baut

pengikat yang hilang dan ada pula yang mengalami keausan.

7. Kesimpulan

Komponen yang hilang dan rusak harus diganti agar mesin bor dapat berfungsi

kembali.

Dongkrak Hidroulik

I.TUJUAN

Page 17: Laporan PPM

 

1) Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari Dongrak Hidroulik

2) Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja Dongrak Hidroulik

3) Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari Dongrak Hidroulik

Dasar teori.

Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal.

Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap kecil diberi gaya tekan,

gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam pompa.

Akibatnya, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada pengisap

besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.

III.ALAT DAN BAHAN

5)  Kunci L

6) Kunci pass

7) Obeng

IV.KESELAMTAN KERJA

c) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya

d) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih

Komponen yang diamati:

a) Katup Buang

b) Pengungkit

c) Kataup tekan

d) Katup isap

e) Pluter pengangkar beban

f) Katup pengaman

g) batang pengisi silinder utama

h) lubang pengisian oli

i) seal hidrolik tekan

j) pluyer pengisi utama

Page 18: Laporan PPM

k) silinder utama

l) silinder pengisi

m) reservoir

n) tutup reservoir

o) mur penahan

p) beban

q) mur penahan pluyer pengisi

r) mur batang penekan katup

Analisis

Cara kerja dongkar hidrolik sebagai berikut :

Apabila g dikencangkan, katup a tertutup, tuas pengungkit b dinaikan pluyyer j

ikut terangkat. Oli masik silinder l melewati katup d, pengungkit b ditekan turun,

maka pluyer jikut turun sambil menekan oli di bawahnya,lalu masik silinder utama

lewat katup tekan c. masuknya oli ke dalam silinder utama k menyebabkan pluyer e

terangkat. Bila tuas b berulang kali digerakan naik turun , maka oli dalam reservoir

akan dipindahkan ke dalam silinder utama melalui silinder pengisi. Pluyer e akan

naik semakin tinggi.

Untuk menurunkan beban p harus menurunkan pluyer e , caranya:

Batang g dikendorkan diputar berlawana arah jarum jam, lalu katup tekan a terbuka,

oli dari dalam silinder akan keluar lewat katup a. oli dalam silinder utama akan

mengisi reserve

Katup f berfungsi untuk melepaskan( mengeluarkan) oli dari dalam silinder utama ,

jika tekanan dalam silinder berlebilan . hal tersebut agar seal tidak mudak rusak.

Katup yang bocor menyebabkan katup tidak dapat menutup dengan rapat, akibatnya

tekadi rembesan atau bocor.

Oli yang sudah telalu lama perlu diperbarui

Volume oli dalam reservoir peril di cer 1 tahun sekali, tambah juka perlu

Page 19: Laporan PPM

Jika dongrak didrolik ini dapat rembesan oli yang keluar, makaseferalah di perbaiki.

MESIN FRAIS

I.TUJUAN

 

4) Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari mesin frais

5) Mahasiswa dapat menjelaskan alir kerja mesin frais

6) Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang mudah rusak dari mesin frais

7) Mahasiswa dapat menganalisis kerusakan pada mesi frais

II.DASAR TEORI

Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila

dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu

memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa,

juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang

dikehendaki. Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus,

tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling

agar tidak cepat aus. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling

menghasilkan permukaanyang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan

kehalusan atau kualitaspermukaan yang ditentukan.Prinsip kerja mesin millingTenaga

untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh

sebuahmotor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu

transmisi untukmenghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.Spindel mesin milling

adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegangdan memutar

cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada

cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi

gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal

inidapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan

benda kerja. 

III.Alat dan bahan

Page 20: Laporan PPM

1. Kunci L

2. R

IV.keselamatan kerja

1) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya

2) Letakan alat dan bahan pada tempat yang rata dan bersih

V.DATA PENGAMATAN

1. Gambar komponen

2. Nama komponen

1) Pulley bertingkat

2) Roda gigi

3) Tuas / handle

4) Baut

5) Motor

6) Belt

7) Spindle

8) Poros

9) Arbor

10) Bed mesin

VI. Alir Kerja

VI.Komponen yang mudah rusak

Page 21: Laporan PPM

- Poros dapat aus retak, bengkok, patah.

- Roda gigi dapat retak, patah, atau, aus

- Pulley + Belt dapat patah, putus, retak , longgar.

- Sendi putar macet.

- Belt dari motorke pulley tengah tidak ada

- Baut tutup poros penghantar hilang

- Baut tutup mesin tidak ada 1

VII. ANALISIS DATA

Roda gigi yang kekurangan pelumas atau sering pemberian pelumas terlambat maka

keausan akan sering terjadi. Kerusakan bisa berupa korosi atau keausan. Kerusakan akibat

keausan ditandai dengan kekuranganya volume pada rida gigi. Sengankan keausan akubat

korosi, ditandai dengan gigi menjadi bopeng dan tidak rata karena termakan korosi. Patah

pada rida gigi sering terjadi dikarenakan kelebihan beban. Kelebihan beban ini dapat berupa

baban kejut sehingga gigi patah. Untuk mengindari kerusakan seperti ini dapa mesin

dilengkapi kopling gesek, agar beban secarapelahan.

Roda gigi ukuran kecil yang mengalami keusan sebaiknya diganti bersama dengan roda gigi

psangannya. Dan jika salah satu gigi patah dapat diperbaiki dengan cara pengelasan listrik

atau dengan pelapisan logam. Langkah selajutnya adalah proses finishing yang berupa

pembubutan.

Pada mesin frais ini terdapat susunan pulley yang dapat mengatur keceparan Arbor tehantng

pada letak belt dan atayu sabuk di susunan pulley.

Keceparan arbor dikendalikan oleh transmisi gear box atas. Dengan susunan sebai berikut:

Page 22: Laporan PPM

VIII.KESIMPULAN

Mesin frais masih bisa digunaka