laporan pengembangan kurikulum pelatihan teknis account …

35
2020 Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account Representative Dasar E-learning (Revisi III)

Upload: others

Post on 09-Nov-2021

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

2020

Laporan Pengembangan Kurikulum

Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar E-learning

(Revisi III)

Page 2: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 1

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN ............................................................................................ 2

1. Latar Belakang ......................................................................................... 2

2. Tujuan Kegiatan ....................................................................................... 3

3. Agenda Kegiatan ...................................................................................... 4

B. PELAKSANAAN KEGIATAN ......................................................................... 5

1. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat KITSDA) dan

Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis

(CTA) tanggal 5 Juni 2018 ........................................................................ 5

2. Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kurikulum dan

Bahan Ajar Pelatihan Teknis Account Representative Dasar Tahun

Anggaran 2018 tanggal 4 - 6 Juli 2018.......................................................6

3. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat Potensi,

Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis (CTA) tanggal 30

Juli 2018 ................................................................................................ 14

4. Rapat Reviu Kurikulum dan Penyamaan Materi Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar dan Account Representative Dasar E-Learning....17

5. Rapat Reviu Kurikulum PT AR Dasar E-learning Tahun Anggaran 2020.23

C. PENUTUP ..................................................................................................... 34

D. LAMPIRAN ................................................................................................... 34

1. Notula Rapat Pembahasan dan Pengembangan Kurikulum

2. Kerangka Acuan Program Diklat (KAP Diklat), Garis-Garis Besar Program

Pembelajaran-GBPP, dan Satuan Acara Pembelajaran-SAP Acuan

3. Kerangka Naskah Soal (KNS)

Page 3: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 2

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kurikulum merupakan alat bantu yang disusun untuk memperlancar proses

pembelajaran pendidikan dan pelatihan, struktur kurikulum yang jelas dan

terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan kurikulum

menggambarkan kompetensi yang harus dicapai peserta setelah selesai diklat

(mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan) yang terkait dengan tugas

yang akan dilaksanakan. Kurikulum yang baik akan menghasilkan lulusan

pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, memiliki profesionalisme, keahlian

dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi serta

situasi dan kondisi saat ini (up to date).

Sebagai institusi penerimaan Negara, tantangan Direktorat Jenderal Pajak

dalam beberapa tahun ke depan akan semakin berat. Direktorat Jenderal Pajak

dihadapkan pada tercapainya target penerimaan dan pelayanan sistem

administrasi perpajakan yang semakin baik. Dengan semakin besarnya jumlah

Wajib Pajak yang dilayani dan semakin kompleksnya kegiatan ekonomi

masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak harus memiliki sumber daya manusia

yang berkualitas dan kompeten dengan jumlah yang memadai.

Account Representative merupakan salah satu komponen dalam sumber

daya manusia di DJP yang memiliki peran signifikan dalam mendukung

pencapaian target penerimaan pajak. Tugas Account Representative sangat

kompleks, mulai dari memberikan pelayanan, bimbingan, konsultasi serta

pengawasan dan penggalian potensi wajib pajak. Untuk dapat melaksanakan

tugas tersebut maka seorang Account Representative hendaknya memiliki

kualitas dan kompetensi yang baik. Oleh sebab itu, upaya peningkatan

kompetensi bagi para Account Representative mutlak diperlukan, baik

kompetensi yang sifatnya soft competency maupun hard competency melalui

pendidikan dan pelatihan.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP 274/PJ/2013

tanggal 24 April 2013 tentang Kamus Kompetensi Teknis Rumpun Jabatan

Pelayanan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, Account Representative

merupakan salah satu pejabat bidang pelayanan di Direktorat Jenderal Pajak

yang dipersyaratkan memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis tertentu

dalam melaksanakan tugasnya.

Jumlah Account Representative DJP baik sebagai AR Pelayanan maupun

sebagai AR Pengawasan dan Penggalian Potensi di setiap KPP ditargetkan agar

Page 4: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 3

mencapai lebih dari 5.925 orang di seluruh Indonesia pada tahun 2017 dan akan

berkembang di tahun – tahun berikutnya. Untuk memperoleh bukan hanya

kuantitas tetapi juga kualitas Account Representative dimaksud, dibutuhkan

pelatihan yang akan menutup gap kompetensi calon AR yang dapat berasal dari

berbagai latar belakang bidang pekerjaan (apakah unit core atau supporting)

agar memiliki kompetensi dasar sebagai AR.

Sesuai surat Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya

Aparatur nomor S-191/PJ.11/2017 tanggal 31 Maret 2017 tentang usulan

pelaksanaan DTSS bagi AR Dasar menggunakan Metode e-learning bahwa

mengingat adanya temuan dari BPK bahwa jumlah pegawai pajak di daerah

sebanyak 1.824 orang yang telah diangkat dan menjabat Account

Representative dan belum pernah mengikuti diklat Account Representative,

sedangkan untuk didiklatkan dengan metode klasikal tidak memungkinkan.

Sesuai SE-07/PJ/2020 tentang Kebijakan Pengawasan dan Pemeriksaan

Wajib Pajak dalam rangka Perluasan Basis Pajak, dimana terjadi perubahan

proses bisnis khususnya terkait segmentasi Wajib Pajak Strategis melalui

pengawasan dengan penelitian secara komprehensif dan Wajib Pajak Lainnya

melalui pengawasan berbasis kewilayahan, maka pada pelatihan ini juga akan

mengakomodir peraturan dan proses bisnis terkini tersebut melalui pemaparan

langsung dengan narasumber melalui metode video conference (tutorial online).

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai Direktorat Jenderal Pajak

yang sudah menjabat Account Representative tetapi tidak memiliki sertifikat

kompetensi sebagai bukti pengakuan keahlian jabatan yang dimiliki tersebut, dan

membutuhkan beberapa perubahan untuk perbaikan pembelajaran e-learning

sebelumnya, maka Pusdiklat Pajak bersama Direktorat Potensi Kepatuhan dan

Penerimaan (PKP), Direktorat Data dan Informasi Perpajakan (DIP), Direktorat

Ekstensifikasi dan Penilaian (EP), dan Direktorat KITSDA Direktorat Jenderal

Pajak, menyusun Pelatihan Teknis Account Representative Dasar E-learning

(Revisi III).

2. Tujuan Kegiatan

Kegiatan pengembangan kurikulum ini dimaksudkan untuk menjawab

kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan oleh peserta yang merupakan Account

Representative yang sudah menjabat minimal 2 tahun di KPP Pratama/Madya

/Besar/Khusus, sehingga telah memiliki pengalaman langsung di lapangan tetapi

belum memiliki kompetensi yang terukur secara pendidikan dan pelatihan

(sertifikat).

Page 5: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 4

Dalam rangka memenuhi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan jabatan

AR dengan tujuan mencakup banyak peserta, tetapi tidak mengurangi kualitas

dari pelatihan, maka pelatihan ini menggunakan metode full e-learning yang

memanfaatkan berbagai media seperti bahan ajar, bahan tayang, video

pembelajaran, latihan, dan forum diskusi sehingga diharapkan penyampaian

materi yang sebelumnya menggunakan tatap muka (klasikal) dapat sepadan

digantikan dengan metode ini. Pelatihan ini juga sekaligus memberikan

penyegaran bagi para AR yang sudah menjabat dalam waktu yang cukup

sehingga mengingat kembali proses bisnis, tugas-tugas, dan teknik penggalian

potensi dalam melakukan pengawasan terhadap Wajib Pajak.

3. Agenda Kegiatan

Kegiatan pengembangan kurikulum untuk Pelatihan Teknis Pajak Dasar

diselenggarakan di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan,

Pusdiklat Pajak dengan agenda pembahasan program diklat tersebut yang

mencakup Kerangka Acuan Program, Rencana media, metode dan jadwal

pembelajaran, serta materi bahan ajar/tayang. Kegiatan pengembangan

kurikulum Pelatihan Teknis Pajak Dasar ini berdasarkan kegiatan:

1. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat KITSDA) dan

Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis

(CTA) diselenggarakan pada:

hari/tanggal : Selasa/ 5 Juni 2018

tempat : Ruang Rapat Gedung F Lantai 2 Pusdiklat Pajak

Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat

2. Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kurikulum dan

Bahan Ajar Pelatihan Teknis Account Representative Dasar Tahun

Anggaran 2018 diselenggarakan pada:

hari/tanggal : Rabu s.d. Jumat/ 4 s.d. 6 Juli 2018

tempat : Ruang Rapat Gedung B Lantai 1 (B101 dan B102)

Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat

3. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat Potensi,

Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis (CTA)

diselenggarakan pada:

Page 6: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 5

hari/tanggal : Senin/ 30 Juli 2018

tempat : Ruang Rapat Gedung F Lantai 2 Pusdiklat Pajak

Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat

4. Rapat Reviu Kurikulum dan Penyamaan Materi Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar dan Account Representative Dasar E-Learning

diselenggarakan pada:

hari/tanggal : Rabu, 16 Januari 2019

tempat : Ruang Rapat Gedung F Lantai 2 Pusdiklat Pajak

Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat

5. Rapat Reviu Kurikulum PT AR Dasar E-learning Tahun Anggaran 2020

diselenggarakan pada:

hari/tanggal : Selasa, 7 April 2020

tempat : Virtual melalui aplikasi Zoom

B. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat KITSDA) dan

Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis

(CTA) tanggal 5 Juni 2018

Rapat dimulai pada pukul pukul 13.00 WIB dan dibuka oleh Bapak Suyuti

Kepala Subbidang Kurikulum Pusdiklat Pajak.

Simpulan

1. Sasaran peserta yang mengikuti Pelatihan Teknis AR Dasar e-learning ini

akan segera dipastikan atau dikonfirmasi kembali, yaitu:

a. Jika semua atau sebagian peserta nya adalah para AR yang

masih baru menjabat di bawah 2 tahun dan belum mengikuti

Pelatihan Teknis AR Dasar (klasikal), maka diwajibkan mengikuti

Pelatihan Teknis AR Dasar (klasikal).

b. Jika semua peserta nya adalah para AR yang telah menjabat di

atas 2 tahun dan belum mengikuti Pelatihan Teknis AR Dasar

(klasikal), maka dapat mengikuti Pelatihan Teknis AR Dasar e-

learning ini.

Page 7: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 6

2. Jadwal penyelenggaraan Pelatihan Teknis AR Dasar e-learning akan

diundur yang sebelumnya dimulai awal Juli, menjadi awal Agustus 2018,

dengan beberapa alasan yaitu:

a. Perlu dillakukan perbaikan dan pemutakhiran bahan ajar/bahan

tayang dan soal, termasuk untuk yang klasikal.

b. Pelaksanaan kegiatan perbaikan dan pemutakhiran dimaksud

akan dilakukan dengan FGD yang akan dilaksanakan di bulan Juli

2018. Usulan sementara dilaksanakan pada tanggan 4-6 Juli 2018

(3 hari) di Pusdiklat AP.

c. Proses konfirmasi dan penyortiran peserta yang disebutkan pada

angka 1 simpulan sebelumnya.

3. Metode pembelajaran e-learning pada Pelatihan AR Dasar sebagian

besar sama dengan kurikulum pada tahun sebelumnya, yaitu

menggunakan media KLC, hanya pelaksanaan forum diskusi (chatting)

nya yang sebelumnya dilakukan 2 frekuensi, berubah menjadi 1

frekuensi saja, dengan narasumber WI dibantu CTA.

4. Penambahan materi pembelajaran e-learning selain bahan dalam bentuk

slide/pdf, yaitu video knowledge capture tentang success story dari AR-

AR terbaik/teladan sehingga bisa menginspirasi peserta.

2. Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kurikulum dan

Bahan Ajar Pelatihan Teknis Account Representative Dasar Tahun

Anggaran 2018 tanggal 4 s.d. 6 Juli 2018

Hari I

I. PEMBUKAAN

Focus Group Discussion (FGD) dibuka oleh Widyaiswara Muda Pusdiklat

Pajak, Bapak Faisal Ahmad Chotib pada pukul 09.00 WIB. Dalam

sambutannya beliau menyampaikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh

Account Representative (AR) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sangat

dinamis karena setiap tahun dapat terjadi perubahan kebijakan yang diambil

oleh DJP. Untuk itu, perlu updating bahan ajar dalam Pelatihan Teknis AR di

Pusdiklat Pajak, minimal bahan ajar sesuai dengan kebijakan DJP dalam

tahun berjalan sehingga peserta mendapatkan kondisi terkini di DJP. FGD ini

Page 8: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 7

akan dilaksanakan dalam tiga hari untuk meng-update bahan ajar tersebut,

minimal bahan tayang. Untuk hasil evaluasi Pelatihan AR sebelumnya sudah

baik.

II. PEMBAHASAN

Isi pokok bahasan yang disepakati untuk disampaikan dalam bahan

ajar/bahan tayang:

A. Mata Pelajaran: Pengantar Perpajakan AR Dasar

I. KUP

1. Pendaftaran (termasuk NPWP wanita kawin) dan Pengukuhan - Pasal

2

2. Pembayaran dan Pelaporan (tabel jatuh tempo)

3. Sanksi Perpajakan (administrasi dan pidana) dan STP

4. Ketentuan SKF, SKB (persyaratan) dan Pemindahbukuan

5. Restitusi (Ketentuan SPMKP dan SPMIB)

6. Sengketa Perpajakan

a. Keberatan

- Keberatan (Pasal 25)

b. Non Keberatan

- Pembetulan, Pengurangan dan Pembatalan (Pasal 16 dan Pasal

36)

c. Banding (Pasal 27)

d. Gugatan (Pasal 23)

II. PPh

1. Objek dan Non Objek Pajak

2. Biaya yang dapat dikurangkan dan tidak dapat dikurangkan

3. Penghitungan Penghasilan satu Keluarga (PTKP)

4. NPPN

5. PP 23 Tahun 2018 (Pengganti PP 46 tahun 2013)

6. Pajak Penghasilan dangan tarif tertentu

7. Angsuran Pajak Penghasilan (Pasal 25)

III. PPN

1. Obyek PPN (Pasal 4 ayat 1, Pasal 1A)

2. Ketentuan Khusus Objek PPN (Pasal 16C dan 16D)

3. Fasilitas PPN (Pasal 16B)

Page 9: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 8

4. Dasar Pengenaan Pajak Nilai Lain

5. Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan

6. Ketentuan Faktur Pajak dan e-faktur (Ketentuan Pajak NPWP 000)

7. Pemungutan PPN

8. Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan

9. PPn BM

IV. Bea Materai

1. Objek Bea Materai

2. Tarif dan Tata Cara Pelunasan Bea Materai

3. Ketentuan Khusus dan Sanksi

*Catatan: Materi PBB dihapuskan karena bukan ranah dari AR

Pengawasan/Penggalian Potensi

B. Mata Pelajaran : Pengenalan SOP AR (paling sering/umum

dilakukan)

I. SOP Pengungkapan Aset Sukarela (PAS) dengan Tarif Final

II. SOP Manajemen Data dan Informasi

III. SOP Surat Keterangan Fiskal (SKF)

IV. SOP Pemindahbukuan (PBk)

V. SOP Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)

VI. SOP Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)

C. Mata Pelajaran : Perencanaan Kerja AR Pengawasan dan Penggalian

Potensi

I. Konsep Kepatuhan WP – termasuk Pengawasan WP

1. Strategi – memperhatikan daluwarsa penetapan

II. Inventarisasi Pekerjaan Rutin

1. Penerbitan STP

2. Penerbitan Denda Penagihan

III. Mapping Wajib Pajak/Pemetaan Potensi

1. Panduan Pembuatan Mapping

2. Mapping Berdasarkan Setoran

3 Mapping Berdasarkan Bentuk Badan Usaha

Page 10: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 9

4. Mapping Berdasarkan Proses Bisnis

5. Mapping Berdasarkan Jenis Wajib Pajak

6. Data SPT – Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), Omset,

Net Profit Margin (NPM) dan Gross Profit Margin (GPM)

7. Pengenalan Compliance Risk Management (CRM)

IV. Analisis Bisnis Dan Analisis Risiko

1. Analisis Bisnis

2. Analisis Risiko

*Catatan:

1. Dibutuhkan empat soal komprehensif dimana satu soal untuk latihan dan

tiga soal untuk ujian.

2. Materi Penggalian Potensi:

✓ Perdagangan

✓ Kelapa Sawit

✓ Properti

✓ Pertambangan

✓ Pariwisata

✓ E-Commerce

Hari II

PEMBAHASAN

Isi pokok bahasan yang disepakati untuk disampaikan dalam bahan

ajar/bahan tayang:

A. Mata Pelajaran: Deteksi Objek Pajak

I. Wajib Pajak Bendahara

II. Wajib Pajak Orang Pribadi

III. Wajib Pajak Badan – sektor perdagangan, sisanya tergantung

kelas

IV. Proses Bisnis – perilaku usaha

V. Latihan Surat Kabar dan Laporan Keuangan

B. Mata Pelajaran: Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya

I. Teori

1. Analisis Rasio

2. Cost Driver

Page 11: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 10

3. Keynes

4. Ekualisasi Potput, sales, pembelian vs penjualan

5. Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), Omset, Net Profit Margin

(NPM) dan Gross Profit Margin (GPM), dll

6. Konfirmasi data ke pihak terkait - validasi data

II. Aplikasi SIDJP

III. Approweb

IV. Apportal

V. ILAP

VI. Praktik

1. Situs-situs yang dapat dimanfaatkan

2. Jasa kesehatan

3. Bendahara

C. Mata Pelajaran: Pengenalan Kertas Kerja AR

I. STP

II. Dinamisasi

1. Sisa kerugian yang belum dikompensasikan

2. Perkembangan

**Catatan:

1. Deteksi Objek Pajak: masih teori tentang sumber data

pengawasan/penggalian potensi AR

2. Deteksi memang dari SPT dan Laporan Keuangan, tetapi lebih banyak

langsung menggunakan teknik dan metode penghasilan

3. Di mata pelatihan teknik dan metode agar dimasukkan materi joint cost

4. CRM masuk ke mapping/persiapan

5. Di pengantar perpajakan sudah diberikan dasar – dasar aturan

perpajakan (KUP, PPh, PPN)

6. Materi tentang surat kuasa dimasukkan ke materi konseling (SP2DK dan

Konseling)

7. Usul di Deteksi Objek Pajak merupakan kasus atau pendalaman materi

dari Pengantar Perpajakan AR Dasar

8. Apabila ada peserta yang ingin meminta pendalaman materi lebih banyak

lagi dari materi di pengantar perpajakan, maka bisa dijelaskan kembali

bahwa materi yang belum masuk tersebut ada di PTPD, kecuali peserta

meminta jawaban atas suatu kasus terkait.

Page 12: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 11

9. Bea Meterai juga menjadi salah satu fokus pendalaman ketentuan oleh

Lembaga Otoritas Jasa Keuangan dan Bank. DI lapangan sendiri banyak

kasus terkait bea meterai sehingga perlu tahu bagaimana. Sumber

datanya dapat diperoleh dari LPS dan Bank Indonesia (Bank-Bank BUMN

saja). Sanksi nya ke pidana bukan administrasi.

10. Jumlah peserta pelatihan AR tahun depan sekitar 1500 orang

11. Usul talent untuk pegawai CTA yang mengajar di AR agar disertifikasi

sehingga memang diplot untuk membantu mengajar

12. Rencana di Approweb akan dimuat fitur kertas kerja AR

13. Di bahan tayang deteksi objek pajak, agar dibuat soal tentang analisis

arus kas penghasilan, dll sehingga lebih banyak terapan latihan

14. Kondisi WP yang dihadapi AR:

a. Menghadapi WP yang ideal (SPT dan laporan keuangan sudah benar

dan lengkap)

b. WP yang tidak ideal (lapor SPT dan laporan tetapi tidak benar)

c. WP yang tidak patuh (tidak lapor)

15. Bahan praktek untuk teknik dan metode:

a. Di KPP Pratama jenis usaha/pekerjaan bebas yang sering: Klinik,

Dokter, Apotek (datanya relatif terbuka dan ada di semua. Kalau

Notaris, kendalanya, datanya lebih sedikit, dan sumber datanya agak

sulit karena belum masuk dalam ILAP kita. Dokter: perolehan

datanya lebih mudah dan dapat dari berbagai sisi sumber

penghasilannya

b. Mencari link/situs yang dapat dimanfaatkan untuk teknik dan metode

16. Pengenalan Kertas Kerja AR:

a. STP

b. Dinamisasi

Hari III

PEMBAHASAN

Isi pokok bahasan yang disepakati untuk disampaikan dalam bahan

ajar/bahan tayang:

A. Mata Pelajaran: Visit dan Kegiatan Pasca Visit

I. Persiapan

1. Ketentuan Formal

Page 13: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 12

2. Penentuan Target Visit - menentukan WP mana yang harus divisit: WP

yang kembali pos, WP yang di SP2DK tetapi tidak memberikan

balasan/respon

3. Rencana Kerja - menyiapkan daftar pertanyaan, menentukan Key

Person, pelajari profil WP

4. Pengenalan Manajemen Diri – teknik berhadapan dengan berbagai

tingkatan/status WP

II. Pelaksanaan

1. Strategi Pelaksanaan Visit

- Tidak sendirian

- Memastikan lokasi visit, keberadaan key person

2. Tahap Pelaksanaan

- Memastikan bertemu dengan key person

- Gunakan teknik wawancara

- Berikan daftar pertanyaan

- Menggali informasi untuk galpot dan update profil, terutama

kegiatan usaha dan proses bisnis, misalnya teknik untuk

menemukan objek yang disembunyikan di lokasi visit

- Dokumentasi Fakta di Lapangan

III. Pasca Visit

1. Laporan Dan Tindak Lanjut Fakta

2. Update Profil

B. Mata Pelajaran: SP2DK dan Konseling/ Pengawasan Wajib Pajak

I. Menentukan Target WP

1. Sumber internal: SPT, SSP, Bukti Potong, Faktur Pajak, Alket

2. Sumber eksternal: Media, visit, ILAP

II. Analisis Target

1. Rekapitulasi Data

2. Validasi

3. Hitung Potensi

III. Tindak Lanjut Analisis

1. Data Konkret - Pemeriksaan P3

Page 14: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 13

2. Membutuhkan klarifikasi/penjelasan

- SP2DK dan Pembahasan, LHP2DK, Visit

- Tindak Lanjut SP2DK

3. Kepatuhan Formal - STP

4. Terkait Denda Penagihan - STP

***Catatan:

1. Mata Pelatihan Visit dan Kegiatan Pasca Visit:

a. Untuk materi softskill sebenarnya perlu untuk AR, tetapi alangkah lebih

baik kalau materi tersebut pada pelatihan tersendiri. Akan tetapi

pelatihan khusus softskill adalah ranah Pusdiklat PSDM.

b. Softskill yang dibutuhkan oleh AR agar lebih spesifik dan menjurus

kepada praktik di lapangan, dan juga lebih kepada teknik komunikasi

dan negosiasi

c. Tahun Lalu, target IKU AR untuk visit 6 laporan pelaksanaan kunjungan

setahun

2. Mata Pelatihan SP2DK dan Konseling

a. Istilah konseling sudah tidak ada lagi melainkan disebutkan tindak

lanjut SP2DK

b. Pengawasan WP oleh AR diatur melalui:

i. SE-39/PJ/2015 tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk

Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan, dan

Kunjungan (Visit) kepada Wajib Pajak

ii. SE-49/PJ/2016 tentang Pengawasan Wajib Pajak Melalui Sistem

Informasi

Penelitian WP oleh AR diatur melalui:

i. Data konkret: P3

ii. Membutuhkan penjelasan: SP2DK-Usul Risk Analysis

iii. Visit

iv. STP

Jadi SP2DK adalah salah satu cara dari bentuk pengawasan

c. Diusulkan agar peserta Pelatihan Teknis AR Dasar diberikan tugas

untuk meresume materi peraturan yang akan diinfokan lebih lanjut oleh

CTA

Page 15: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 14

d. Untuk file yang dikopi ke flash disk, modul yang lama tetap diberikan

hanya diberi keterangan untuk keperluan pembelajaran yang update

menggunakan bahan tayang.

e. Untuk ujian AR diusulkan menggunakan laptop sehingga dapat

mengerjakan soal-soal komprehensif yang memerlukan banyak kertas

untuk laporan keuangan sehingga lebih efektif

Diusulkan revisi kurikulum Pelatihan Teknis AR Dasar sesuai kondisi terkini pada

tahun 2019

3. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat Potensi,

Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis (CTA) tanggal 30

Juli 2018

Simpulan

a. Masalah syarat peserta untuk AR e-learning dipastikan dulu. Jadi

jangan sampai yang mengikuti pelatihan AR e-learning, masih ada

peserta AR yang baru, karena persyaratan peserta e-learning harus

sudah bekerja minimal 2 tahun (AR senior belum tersertifikasi) sesuai

hasil temuan.

• Sudah dikonfirmasi oleh mas Bayu: bahwa peserta AR e-learning

tahun 2017 sebenarnya sudah tercampur antara AR yang sudah

senior (minimal 2 tahun hasil temuan BPK yang belum

tersertifikasi) dengan AR pengangkatan tahun 2017 sehingga

menjadi tidak adil jika sebagian AR pengangkatan tahun 2017

yang belum mengikuti e-learning untuk diikutkan klasikal sehingga

DJP c.q. Dit. KITSDA meminta izin agar AR pengangkatan 2017

tetap diikutkan e-learning.

• Solusi berikutnya juga dengan melakukan cut off di tahun 2018,

jadi AR pengangkatan tahun 2018 diharapkan tidak mengikuti e-

learning melainkan wajib mengikuti yang klasikal.

b. Jadwal di kalender yang sudah disesuaikan untuk diundur (hasil

koordinasi dengan subbid Program) menjadi:

Page 16: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 15

c. Model pembelajaran e-learning berubah sedikit menjadi seperti berikut:

1) Registrasi

Para peserta setelah melakukan registrasi di semantik,

melakukan registrasi di Kemenkeu Learning Center (KLC)

dengan cara memilih nama course Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar E-learning, lalu di-apply untuk kemudian

dilakukan approval sehingga dapat memilih start course pada

pelatihan tersebut. Peserta akan dihubungkan melalui tautan grup

media sosial untuk memudahkan komunikasi. Peserta juga

diharapkan membaca panduan/manual penggunaan KLC.

2) Pre-test

Setelah registrasi, peserta mengerjakan pre-test dalam waktu 45

menit dengan cara submit quiz yang hasilnya akan langsung

diketahui masing-masing peserta (kesempatan mengerjakan satu

kali kecuali ada masalah jaringan, maka diberikan kesempatan

mengulang).

3) Unduh dan belajar materi

Setelah mengikuti pre-test, peserta akan mengikuti pembelajaran

mandiri dimulai dengan mengunduh materi yang terdiri dari bahan

tayang dan bahan ajar/modul per Kegiatan Belajar. Selain diunduh,

peserta dapat langsung mempelajari materi tersebut di website

Kemenkeu Learning Center.

4) Latihan per Kegiatan Belajar per Mata Pelajaran

Setelah selesai mempelajari tiap mata pelajaran, pada setiap

Kegiatan Belajar di Mata Pelajaran, peserta juga akan

mengerjakan soal latihan (Pilihan Ganda) dengan cara submit

quiz yang hasilnya akan langsung diketahui masing-masing peserta

(dapat diulang jika masih kurang baik tanpa ada batas maksimal

pengulangan/retake quiz).

Page 17: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 16

5) Tayangan Video pembelajaran

Setelah selesai mengerjakan latihan, maka setiap mata pelajaran,

peserta dapat mengakses satu atau lebih tayangan video

pembelajaran baik yang sesuai dengan judul mata pelajaran

maupun terkait dengan mata pelajaran tersebut. Peserta dapat

memberi komentar juga pada video tersebut.

6) Pengumpulan pertanyaan (offline)

Peserta dapat mengajukan pertanyaan terkait materi maupun yang

kaitannya dengan pekerjaan peserta sehari-hari pada menu forum,

yang dapat diajukan kapan saja dibagi 2 sesi pengumpulan (sesi

I/minggu kesatu dan sesi II/minggu kedua) dengan membuat

topik dan isian pertanyaan, kemudian kemudian di-submit.

Pertanyaan akan dijawab pada saat forum diskusi online.

7) Forum Diskusi (online) dan pemberian jawaban

Peserta mengikuti forum diskusi online dalam 2 sesi (kesempatan):

a) sesi I pada hari Senin minggu kedua (atas pertanyaan yang

dikumpulkan minggu pertama/sesi I); dan

b) sesi II pada hari Senin minggu ketiga (atas pertanyaan yang

dikumpulkan minggu kedua/sesi II)

dengan pembagian kelompok forum diskusi sesuai kategori mata

pelajaran. Forum diskusi kelas diampu oleh Widyaiswara dibantu

oleh asisten dari pegawai DJP menjabat Account Representative

senior atau CTA (Center for Tax Analysis) yang sifatnya stand by

sesuai jadwal forum untuk menjawab setiap pertanyaan peserta.

8) Evaluasi dan Post-test

Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran, peserta

mengisi kuesioner evaluasi penyelenggaraan sesuai tautan yang

diberikan kemudian sesuai jadwal yang ditentukan, maka peserta

mengerjakan post-test dalam waktu 45 menit dengan cara submit

quiz yang hasilnya akan langsung diketahui masing-masing peserta

(kesempatan mengerjakan satu kali kecuali ada masalah jaringan,

maka diberikan kesempatan mengulang).

Page 18: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 17

9) Quiz komprehensif

Setelah menyelesaikan post test, peserta akan mengikuti quiz

komprehensif dalam waktu 45 menit yang soalnya lebih bersifat

perhitungan/kasus dan berbeda dengan soal pre-post test. Setelah

quiz komprehensif, peserta menyelesaikan pelatihan dengan

mengklik finish course dan dapat memberikan review/komentar.

d. Jumlah CTA yang dibutuhkan untuk diminta bantuan dalam forum

diskusi adalah 3 orang setiap pelaksanaan forum.

4. Rapat Reviu Kurikulum dan Penyamaan Materi Pelatihan Teknis Account

Representative Dasar dan Account Representative Dasar E-Learning

I. Pembukaan

Focus Group Discussion (FGD) dibuka oleh Kabid Renbangdik, Ibu

Maisaroh pada pukul 13.30 WIB. Dalam sambutannya beliau menyampaikan

bahwa ada kebijakan untuk melakukan e-learning untuk sebagian pelatihan

yang sebelumnya tatap muka. Kemudian, pengaturan jumlah kelas adalah 1

kelas setiap angkatan sudah diakomodir untuk tahun 2019 ini. Selain itu ada

penelitian juga dari Tenaga Pengkaji DJP yang menyebutkan bahwa belum

ada dampak signifikan antara pelatihan AR Dasar dengan kinerja AR dan

penerimaan walaupun belum dipastikan validitas nya.

II. Pembahasan (Diskusi)

1. Agar dilakukan penelitian lanjutan atas penelitian terdahulu dari tenaga

pengkaji DJP tentang dampak pelatihan AR Dasar yang sepertinya

kurang berdampak. Disarankan penelitian bukan dilakukan oleh pengajar

widyaiswara.

2. Jumlah tim CTA DJP akan mengalami pengurangan, walaupun sudah

ada analis CTA baru. Akan tetapi untuk pelatihan di Januari - Februari

tetap menggunakan tim analis CTA yang lama.

3. Masalah materi bagi AR Dasar adalah kendalanya karena leveling tingkat

kesulitan nya apakah terlalu rendah atau terlalu tinggi.

4. Untuk tim dari pengajar CTA, kemungkinan besar bisa membantu karena

dibuat 1 kelas per angkatan.

Page 19: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 18

5. Izin akses untuk aplikasi terkait AR (approweb, CRM, aportal, dan

sebagainya) diusulkan agar dapat digunakan untuk pelatihan.

6. Sepertinya faktor penentu dampak pelatihan penelitian sebelumnya, lebih

kepada faktor AR bersangkutan dan responden nya apakah AR yang

belum mengikuti pelatihan.

7. Testimoni sebagian peserta adalah ketika mereka terjun, mereka harus

menggunakan aplikasi; ketika pelatihan mereka tidak praktik langsung,

jadi perlu waktu lebih untuk praktik.

8. Aplikasi internal DJP jarang ada dummy, kecuali seperti faktur pajak.

9. GBPP nya agar disesuaikan dengan materi bahan tayang terbaru.

10. Perubahan materi bahan tayang AR Dasar antara lain:

a. Penambahan materi overview PPh Potput, minimal tabel PPh

Potput

b. Penambahan materi SOP Surat Keterangan PP 23 (Prosedur

untuk WP yang memilih tidak menggunakan PP 23) pada mata

pelajaran Pengenalan SOP AR

c. Perubahan nama pada subpokok mata pelajaran Perencanaan

Kerja, yaitu Prioritas Pengawasan. Untuk mapping/pemetaan

potensi difokuskan melalui pengelompokan sub KLU sejenis dan

pembandingan SPT Tahun per sub KLU.

Untuk analisis bisnis dan analisis risiko, diberikan perubahan dan

penambahan materi:

1. Pengenalan proses bisnis

a. Dagang

b. OP

c. Bendahara

d. Konstruksi

2. Analisis Cost structure (cost per unit)

3. Analisis Revenue

d. Pada mata pelajaran Teknik dan Metode Analisis diberikan

penekanan pada:

1. Rasio CCTOR, GPM, NPM – yang perlu ditelusuri lebih

lanjut.

Page 20: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 19

2. Soal – soal latihan terkait.

3. Situs-situs yang dapat dimanfaatkan (termasuk media

sosial: instagram, youtube, FB, dll).

e. Untuk mata pelajaran Visit dan Pascavisit, khususnya subpokok

bahasan pelaksanaan visit, ditambahkan materi penggalian

informasi melalui walkthrough dan pengembangan terhadap WP

terkait.

11. Catatan dari PT AR Dasar 2018:

a. Perubahan SOP SPMKP S-221/2018 tanggal 27 Agustus 2018

b. Perubahan SOP Penerbitan STP

c. Bunga Penagihan diterbitkan oleh AR, bukan Seksi Penagihan lagi

d. Revisi Modul ALK pada rumus rasio keuangan

12. Berikut rincian keseluruhan materi yang dilakukan pemutakhiran untuk

setiap mata pelajaran pada Pelatihan Teknis Account Representative

Dasar yaitu:

1. PENGANTAR PERPAJAKAN

KUP

1. Pendaftaran (termasuk NPWP wanita kawin) dan Pengukuhan– Pasal

2

2. Pembayaran dan Pelaporan (tabel jatuh tempo)

3. Sanksi Perpajakan (administrasi dan pidana) , STP

4. Ketentuan SKF, SKB (persyaratan), Pemindahbukuan

5. Restitusi (Ketentuan SPMKP dan SPMIB)

6. Sengketa Perpajakan

a. Keberatan

- Keberatan (Pasal 25)

b. Non Keberatan

- Pembetulan, Pengurangan dan Pembatalan (Pasal 16 dan Pasal

36)

c. Banding (Pasal 27)

d. Gugatan (Pasal 23)

PPh

i. Objek dan Non Objek Pajak

ii. Biaya yang dapat dikurangkan dan tidak dapat dikurangkan

Page 21: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 20

iii. Penghitungan Penghasilan satu keluarga (PTKP)

iv. PP 23 Tahun 2018 (Pengganti PP46 Tahun 2013)

v. NPPN

vi. Pajak Penghasilan dengan tarif tertentu

vii. Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25

Overview PPh Potput (Tabel PPh Potput)

PPN

1. Objek PPN (Pasal 4 ayat 1, Pasal 1 A)

2. Ketentuan Khusus Objek PPN (Pasal 16 C dan Pasal 16 D)

3. Fasilitas Pajak Pertambahan Nilai (Pasal 16 B)

4. Dasar Pengenaan Pajak Nilai Lain

5. Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan

6. Ketentuan Faktur Pajak atau e-faktur (ketentuan pajak NPWP 000)

7. Pemungut PPN

8. Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan

9. PPn BM

Bea Meterai

1. Objek Bea Meterai

2. Tarif dan Tata Cara Pelunasan Bea Meterai

3. Ketentuan Khusus dan Sanksi

2. PENGENALAN SOP AR

1. Pasca TA

2. Manajemen Data dan Informasi

3. SKF

4. PBk

5. SPMKP

6. SPMIB

7. S-Ket PP 23

Catatan:

Prosedur untuk WP yang memilih tidak menggunakan PP 23

3. PERENCANAAN KERJA AR WASGALPOT

Page 22: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 21

1. Konsep Kepatuhan WP – termasuk Pengawasan WP

Prioritas pengawasan – memperhatikan daluwarsa penetapan

2. Inventarisasi Pekerjaan Rutin

1. Penerbitan STP

2. Penerbitan Denda Penagihan

3. Mapping Wajib Pajak/Pemetaan Potensi

1. Jenis - jenis Mapping

2. Pivot (Latihan) - Sub KLU sejenis

3. Pengenalan CRM

a. Pengelompokan Sub KLU

b. Pembandingan SPT Tahunan sub KLU

Analisis Bisnis dan Analisis Risiko

1. Pengenalan proses bisnis

a. Dagang

b. OP

c. Bendahara

d. Konstruksi

2. Analisis Cost structure (cost per unit)

3. Analisis Revenue

5. DETEKSI OBJEK PAJAK

1. Wajib Pajak Bendahara

2. Wajib Pajak Orang Pribadi

3. Wajib Pajak Badan – perdagangan, sisanya tergantung kelas

4. Latihan: Sumber Surat Kabar dan Laporan Keuangan

6. TEKNIK DAN METODE ANALISIS PENGHASILAN DAN BIAYA

1. Teori

- Analisis Rasio

- Cost Driver

- Keynes

- Ekualisasi PotPut, Sales, pembelian vs penjualan

- CCTOR, GPM, NPM – yang perlu ditelusuri lebih lanjut

Page 23: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 22

- Soal – soal latihan terkait CCTOR, GPM, NPM

- Konfirmasi data ke pihak terkait – validasi data

2. Aplikasi SI DJP

3. Approweb

4. Apportal

5. ILAP

6. Praktik

- Situs-situs yang dapat dimanfaatkan (termasuk media sosial:

instagram, youtube, FB, dll)

- Jasa Kesehatan

- Bendahara

7. PENGENALAN KERTAS KERJA AR

1. STP

2. Dinamisasi

- Sisa kerugian yang belum dikompensasikan

- perkembangan

8. VISIT DAN KEGIATAN PASCA VISIT

Persiapan Visit

1. Ketentuan Formal

2. Penentuan Target Visit

3. Rencana Kerja – menyiapkan daftar pertanyaan, menentukan Key

Person, Pelajari profil WP

4. Pengenalan Manajemen Diri – Teknik berhadapan dengan tingkatan

Wajib Pajak

Pelaksanaan Visit

1. Strategi Pelaksanaan Visit

- Tidak sendirian

- memastikan lokasi visit, keberadaan key person

2. Tahap Pelaksanaan

- Memastikan bertemu dengan KP

- Gunakan teknik wawancara

- berikan daftar pertanyaan

- menggali informasi (walkthrough) untuk galpot dan Update profile,

terutama kegiatan usaha dan proses bisnis

Page 24: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 23

- pengembangan terhadap WP terkait

- Dokumentasi Fakta di Lapangan

Pasca Visit

1. Laporan Dan Tindak Lanjut Fakta

2. Update Profile

9. SP2DK DAN KONSELING / PENGAWASAN WAJIB PAJAK

I. Menentukan Target WP

- sumber internal, SPT, SSP, Bukti Potong, Faktur Pajak, Alket

- sumber eksternal – Media, visit, ILAP

II. Analisis Target

- Rekapitulasi Data

- Validasi

- Hitung Potensi

III. Tindak Lanjut Analisis

- Data Konkret – Pemeriksaan P3

- Membutuhkan klarifikasi/penjelasan

- SP2DK dan Pembahasan serta LHP2DK, Visit

- Tindak Lanjut SP2DK

- Kepatuhan Formil – STP

- Terkait Denda Penagihan – STP

III. Penutupan

FGD ini ditutup oleh Bapak Suyuti, Kepala Subbidang Kurikulum Pusdiklat

Pajak dengan segera menindaklanjuti hasil diskusi/pembahasan kurikulum

dan penyamaan materi PT AR Dasar dan AR Dasar e-learning.

5. Rapat Reviu Kurikulum PT AR Dasar E-learning Tahun Anggaran 2020

Pembukaan

Rapat dimulai pukul 13.30 WIB melalui video conference menggunakan media

aplikasi zoom dan dibuka oleh Bapak Unggul Kusalawan Respatiadi, Kepala

Bidang Renbang Pusdiklat Pajak dengan menyampaikan sekilas gambaran latar

Page 25: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 24

belakang pelatihan AR E-learning sebagai bentuk sertifikasi atas para AR yang

sudah menjabat tetapi belum memiliki sertifikat sehingga menjadi temuan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). Adapun hasil rapat internal sebelumnya telah

dipaparkan kurikulum pelatihan yang lama dan draf kurikulum yang baru yang

telah disusun, akan tetapi karena ada perubahan/restrukturisasi organisasi di

DJP khususnya terkait Waskon dan fungsi AR, maka perlu waktu untuk

penyesuaian kurikulum, sehingga pada kesempatan kali ini kita akan coba

mendengar saran dan masukan terkait isu terkini dari Direktorat PKP dan DIP

DJP.

Diskusi

Pak Agus (Dit. PKP DJP):

i. Untuk WP Strategis langsung masuk di bawah AR Waskon Galpot, karena

kompetensinya harus mumpuni dan menguasai ALK serta kompetensi teknis

lainnya. Untuk AR pendatang baru (new comer), bisa ditempatkan di

kewilayahan karena menggabungkan tusi intensifikasi dan ekstensifikasi.

ii. SE nya sudah keluar terkait perubahan struktur ini dan bulan Maret sudah

dilakukan sosialisasi ke Kanwil – Kanwil. Nanti SE, bahan dan materi

ringkasan SE saya sampaikan. Jadi AR kewilayahan ini harus menguasai WP

yang menjadi wilayahnya, baru dilakukan ekstensifikasi/penjajakan. Resume

SE nya nanti saya kirimkan lewat grup wa.

iii. Saya setuju kalau bisa ditunda dulu saja diklatnya mengingat kondisi

sekarang. Terkait kurikulum dan materi bisa kita diskusikan lebih lanjut via wa

atau vicon.

iv. Kalau konsep yang dulu, AR ekstensifikasi untuk WP baru, sedangkan yang

sekarang (perubahan), AR harus juga melakukan intensifikasi yang sudah

diampu oleh secara kewilayahan.

v. Untuk materi nanti bisa disesuaikan saja, misalnya terkait proses bisnis bahwa

AR Waskon untuk WP strategis dan AR Waskon untuk kewilayahan.

vi. Saya melihat dari proporsi peserta ini, lebih banyak AR eksten dan

penyuluhan dari AR Waskon lain, maka jika materi e-learning yang diberikan

ini hanya bersifat dasar terkait tusi mereka, dan sudah diberikan juga

pemahaman proses bisnis baru, maka e-learning tetap dilanjutkan saja karena

akan menjadi perbekalan kompetensi bagi mereka apabila nanti ditempatkan

di strategis ataupun kewilayahan, maupun jika mereka atau atasan langsung

bisa memilih. Seiring juga kita sambil melakukan update kurikulum dan materi

yang lebih baik lagi.

Page 26: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 25

Pak Unggul (Pusdiklat Pajak):

i. Untuk AR e-learning yang akan disertifikasi ini, yaitu yang sudah dilantik dan

sudah menjabat AR namun belum dapat sertifikasi diklat. Untuk AR

Wasgalpot mungkin kita bisa kemas menjadi kurikulum yang sama sekali

baru. Untuk AR e-learning ini apakah memungkinkan dengan kurikulum yang

ada saja atau perlu penyesuaian untuk diselenggarakan di tanggan 20 April

bisa terkejarkah atau harus diundur juga tidak apa-apa. Nanti akan

didiskusikan kembali, khususnya ke KITSDA serta rincian 550 an AR yang

akan jadi peserta masuk ke klaster yang mana.

ii. Kemarin kita sudah diskusi juga dengan WI Pengampu bahwa walaupun diklat

AR e-learning hanya sebatas “pemutihan” , tetapi diharapkan dapat

berdampak dan berkualitas. Jadi, kalau memang perubahan ini cukup

signifikan akan kita tunda tidak masalah sambil menyuarakan ke Dit. KITSDA

dan Bagian P4 terlebih dahulu.

iii. Jadi kita masih menunggu keputusan untuk kepastian AR e-learning tanggal

20 April ini, dengan alternatif ditunda dengan penyesuaian kurikulum baru

sama sekali, atau alternatif diselenggarakan dengan penambahan materi

suplemen atau tutorial online.

iv. Terkait administrasi penyelenggaraan, dari bidang penyelengaraan bisa

menyampaikan kesiapan dari segi waktu surat pemanggilan dan lainnya.

v. Untuk gelombang/angkatan e-learning ini dari pak ruri bisa menyampaikan

berapa angkatan penyelenggaraannya.

vi. Untuk rincian peserta yang berasal dari Seksi Eksten dan Waskon 1,2,3,4

kalau bisa didapat data rencana penempatannya terbaru dari Bagian P4 DJP.

Pak Faisal (Pusdiklat Pajak):

i. Waskon I, khusus WP strategis seperti Madya nya di KPP. Jadi untuk AR baru

sepertinya tidak mungkin masuk ke Waskon I (Madya), sehingga sebaiknya

fokus untuk Waskon kewilayahan. Untuk waskon kewilayahan itu ternyata

gabungan dari 2 diklat yang udh pernah kita lakukan, yaitu diklat ekstensifikasi

dan diklat AR. Jadi pelatihan AR ini sudah harus sama sekali baru, tidak bisa

digunakan yang lama.

ii. Saya juga baru tahu sudah disahkan restrukturisasi tusi ini dan nanti saya

melihat dulu rinciannya seperti apa. Kebetulan juga WI pengampunya di sini

ada pak Taufik dan pak Djufri yang pengampu AR ekstensifikasi, sehingga

nanti harus digabungkan semua menjadi satu dengan AR Wasgalpot. Nanti

Page 27: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 26

pak Agus mungkin bisa menjabarkan kompetensi AR kewilayahan yang

dibutuhkan, baru nanti akan disusun.

iii. Jadi kalau AR galpot, pembagiannya bukan hanya berdasarkan kewilayahan,

karena ada mapping/pemetaan berdasarkan jenis pemetaannya misalnya

berdasarkan industri, sehingga AR Galpot tidak bertanggung jawab atas

kewilayahan, yang bertanggung jawab kewilayahan adalah AR ekstensifikasi.

iv. Setahu saya yang ikut diklat AR ekstensifikasi, sudah pernah ikut diklat AR

galpot, dan sepanjang sudah memiliki sertifikat, BPK tidak

mempermasalahkan, jadi kita perhatikan yang sama sekali belum pernah

diklat.

v. Dilakukan pemaparan kurikulum rencana (draf) hasil FGD AR terakhir oleh

pak Faisal. Draf kurikulum ini juga masih belum disahkan karena kemarin

permintaan bu Yongki Dit. KITSDA agar ditunda dulu pelaksanaannya.

vi. Saran saya, sebelum melihat perubahannya signifikan atau tidak, kita baca

dulu SE nya, untuk kemudian saya diskusi dulu dengan teman-teman WI

pengampu. Begitu juga kita harus memikirkan terkait tugas praktik galpot

dalam e-learning sebagai pengganti tatap muka mengingat jumlah WI yang

hanya 4 dan peserta hampir 600 orang.

Pak Endriko (Pusdiklat Pajak):

i. Saya belum dapat gambaran sampai kapan ditundanya. Perubahan –

perubahan terkait sepertinya cukup banyak, karena ada fungsi ekstensifikasi

yang baru di AR. Jadi, kalau memang jika akan diubah AR e-learning ini,

maka kita bisa fokus ke AR kewilayahan dan kurikulumnya cukup banyak

dirombak.

ii. Mengingat jika akan dilakukan di semester 2, kalau bisa karena terkait proses

pembuatan kurikulum nya, DJP memberikan kepastian bahwa AR ini adalah

AR kewilayahan dan 500-an peserta AR e-learning tersebut, apakah memang

akan ditempatkan di Waskon 2,3,4,5 bukan di Waskon I yang WP Strategis,

sehingga bisa bergerak ke modul, bahan ajar dan bahan tayang.

5. Pak Djufri (Pusdiklat Pajak):

i. Secara umum tidak ada perbedaan besar antara AR eksten dan AR Galpot,

hanya di kewilayahan dan ada materi teknik elisitasi dan teknik pencarian data

secara online (web scraping). Saya sangat setuju dengan yang disampaikan

pak Faisal karena kita tidak bisa menggunakan kurikulum lama, hanya saya

belum paham betul konsep kewilayahan di sini, misalnya di AR KPP Pratama

Page 28: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 27

sudah dibagi per kelurahan. Di daerah pembagian AR biasanya per wilayah,

di Jakarta memang sebagian besar sudah per sektor/industri. Karena AR

ekstensifikasi mungkin fungsinya mencari WP baru, dianggap lebih

berpengalaman.

ii. Setelah mendengar penjelasan dari pak faisal, materi AR galpot sudah sangat

lengkap, berbeda dengan AR ekstensifikasi. Perbedannya hanya di teknik

pencarian data lewat internet. Untuk materi pencarian data lewat internet,

sudah saya share di KLC, sehingga kalau memang AR e-learning ini akan

dilanjutkan, tidak apa-apa dilanjutkan dengan ditambahkan video – video

pembelajaran di KLC. Tambahannya juga bisa ditambahkan proses bisnis

baru tadi seperti yang dibilang pak Agus.

Pak Taufik Kurachman (Pusdiklat Pajak):

i. Permasalahannya, apakah karena ada perubahan struktur organisasi Waskon

ini, maka peserta yang 580 an ini dianggap pendatang baru (new comer) atau

disamakan dengan yang belum pernah diklat. Kalau seperti itu berarti yang

butuh tatap muka, tidak perlu e-learning, mengingat ada materi baru

ekstensifikasi yang lebih kompleks. Apakah seperti itu menurut pemahaman

saya. Jadi, apakah 580 an peserta ini dianggap peserta yang baru sama

sekali yang perlu klasikal atau yang cukup e-learning karena sudah menjabat.

ii. Untuk program yang berbeda secara metode yaitu e-learning dan klasikal,

mungkin bisa dibedakan secara KAP menjadi dua.

iii. Untuk perlakuan AR ekstensifikasi ini nanti ke depan, yang akan menjadi AR

Waskon kewilayahan (eksten dan galpot), apakah akan cukup mengikuti AR

galpot atau dianggap calon AR karena materi AR galpot yang lebih banyak,

karena selama ini mereka belum pernah ikut diklat AR, hanya mengikuti AR

eksten. Kelompok AR Ekstensifikasi ini apakah akan termasuk dalam peserta

e-learning ini atau dianggal calon AR, agar lebih jelas dan tidak menjadi

temuan BPK lagi.

iv. Saran saya, KAP nya dibuat dulu yang klasikal sehingga memudahkan untuk

membuat KAP yang e-learning.

Pak Sahminan Zega (Pusdiklat Pajak):

i. Awalnya bidang penyelenggaraan sudah siap untuk mengeksekusi

penyelenggaran AR e-learning ini karena sesuai latar belakang nya untuk

menyelesaikan temuan BPK tentang sertifikasi AR yang sudah menjabat

tetapi belum ikut pelatihan. Saran dari kami, 1. Diberikan kepastian kelanjutan

Page 29: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 28

penyelenggaraan diklat ini kapan agar ada waktu untuk penyiapan

kelengkapan kurikulum tersebut . 2. Harapan kami, tidak terlalu lama

diselenggarakan, paling lama bulan Juli.

Pak Nurfadlilah Kurniawan (Dit. DIP DJP):

i. Yang dimaksud dipisah dalam struktur baru ini yaitu satunya mengawasi WP

strategis (penentu penerimaan) yang diampu Seksi Waskon I, sisanya akan

dikerjakan Waskon 2,3,4,5 untuk WP lainnya yang sifatnya kewilayahan.

ii. Sebenarnya, menurut saya materi yang ada sekarang tidak semuanya benar

– benar berubah, karena masih ada materi yang tetap dibutuhkan dan

diberikan saat sosialisasi misalnya kompetensi analisis laporan keuangan

dasar dan literasi data dan aplikasi. Jadi mungkin kalau akan diubah, tidak

semuanya harus diubah.

iii. Terkait penyelenggaraan, ada baiknya dilibatkan juga Dit. KITSDA dan Bagian

P4 untuk rapat lanjutan, untuk materi nanti saya koordinasi langsung dengan

pak faisal.

Pak Supriyasruri (Pusdiklat Pajak):

i. Latar belakang AR e-learning ini adalah awalnya banyak AR yang

dididik/dilatih diklat AR itu malah tidak diangkat sementara kebalikannya

banyak AR yang belum dididik/dilatih menjadi diangkat/menjabat, sehingga

muncullah temuan BPK bahwa jumlah AR yang belum tersertifikasi itu

mencapai ribuan, dan sifatnya “pemutihan” maka usulannya dan disepakatilah

dilakukan secara e-learning. Diklat sudah diselenggarakan 2 tahun berturut-

turut dan tahun 2020 ini masih ada sekitar 580 untuk kasus yang sama. Jadi

jika mau diselenggarakan secara tatap muka, saya agak ragu untuk

kemampuan/kapasitas kita untuk menampung baik segi pengajar dan kelas,

sehingga usulan saya tetap diselenggarakan secara e-learning.

ii. Untuk program pelatihan AR klasikal untuk calon AR tetap ada.

iii. Jika tidak memerlukan zoom (tutorial synchronous), maka 580 an peserta ini

bisa diselenggarakan 1 angkatan. Jika menggunakan zoom (kapasitas 300),

maka harus dibuat minimal 2 angkatan.

Pak Suyuti (Pusdiklat Pajak):

i. Sebenarnya kita masih ada tunggakan kurikulum pelatihan untuk AR klasikal

yang perlu disesuaikan dengan kondisi Waskon Strategis dan Waskon

Kewilayahan. Jadi nanti akan dirombak dari AR Wasgalpot, AR Pelayanan

Page 30: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 29

dan AR Ekstensifikasi menjadi fokus terbagi 2 saja yaitu Waskon Strategis

dan Waskon kewilayahan.

ii. Berikut jumlah peserta beserta rincian seksi AR yang akan mengikuti e-

learning ini:

iii. Terkait kepesertaan ini, mungkin bisa disepakati apakah materi yang akan

disampaikan apakah tetap dibagi dua, strategis dan kewilayahan, dan kira-kira

kompetensi apa yang bisa ditambahkan.

Pak Eko Prasetyo (Pusdiklat Pajak):

i. Terkait kesiapan penyelenggaraan, nanti kita berusaha agar peserta yang

mengikuti AR e-learning ini bisa sadar/aware bahwa yang bersangkutan

wajib mengikutinya, karena walaupun sudah ada pemanggilan atau

pengumuman dari DJP, biasanya kita tetap menginformasikan ke kontak

yang ada di data peserta masing – masing untuk meng-apply e-learning

tersebut.

ii. Asalkan kepastian 580 ini sudah jelas dari DJP, maka administrasi

pemanggilan nya nanti masih bisa menyesuaikan secara waktu. Untuk

mekanisme synchronous nya, bisa menggunakan media slido atau grup wa

saja, agar tidak memberatkan KLC khususnya ada materi yang memiiki

format video yang ukurannya besar.

Simpulan

1. Hari Jumat, tanggal 10 April 2020 akan diadakan rapat lanjutan untuk

diputuskan apakah akan diselenggarakan atau tidak dengan

mempertimbangkan saran pak Faisal beserta tim WI pengelola program

terkait perubahan yang signifikan dari segi tusi untuk disesuaikan ke

kurikulum, dengan melihat rincian SE serta melihat kesiapan materi yang

mungkin materi dari draf kurikulum FGD terakhir juga belum tentu siap.

2. Disepakati PT AR Dasar E-learning tetap dilaksanakan dengan pemunduran

jadwal menjadi tanggal 27 April – 15 Mei 2020 dengan menggunakan

kurikulum yang lama dengan penambahan desain kurikulum yaitu tutorial

online/video conference dengan aplikasi zoom untuk materi proses bisnis

terbaru AR dengan narasumber dari Dit. PKP dan Dit. Eksten, sedangkan

forum diskusi tetap berlangsung sesuai jadwal dengan narasumber Dit. DIP

(CTA), dimana baik tutorial online maupun forum diskusi didampingi/divalidasi

oleh Widyaiswara Pusdiklat Pajak.

Page 31: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 30

Kesimpulan Isi/Konten Kerangka Acuan Program

Rapat pembahasan pengembangan kurikulum menghasilkan kesimpulan

sebagai berikut :

a. NAMA DIKLAT

Pelatihan Teknis Account Representative Dasar E-learning (Revisi III)

b. JENJANG DIKLAT

Pelatihan Teknis Lanjutan

c. LAMA DIKLAT EFEKTIF

Lama diklat efektif adalah 19 (sembilan belas) hari kalender pembelajaran

mandiri (full e-learning).

d. DAFTAR MATA DIKLAT

LAMA PELATIHAN EFEKTIF DAN DAFTAR MATA PELAJARAN

No Kegiatan Nama Mata Pelajaran

Jam Pelajaran Sekuen/ Urutan TM NTM

TOTAL

1 Mata Pelajaran Pokok

Pengantar Perpajakan Account Representative Dasar

- 10 10 1

Pengenalan Standard Operating Procedure Account Representative

- 6 6 2

Perencanaan Kerja Account Representative Pengawasan dan Penggalian Potensi

- 9 9 3

Deteksi Objek Pajak - 8 8 4

Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya

- 10 10 5

Visit dan Kegiatan Pascavisit - 6 6 6

Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) dan Konseling

- 8 8 7

2 Mata Pelajaran Penunjang

- - - -

3 Ceramah - - - -

4 PKL - - - -

5 Outbound - - - -

6 MFD - - - -

7 Pengarahan Program - - - -

8 Action Learning - - - -

Page 32: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 31

TOTAL JP 57

LAMA WAKTU UJIAN -

DILAKSANAKAN DALAM 19 hari

e. EVALUASI PELATIHAN

EVALUASI LEVEL 1

- Evaluasi pengajar : ada

Untuk mengetahui reaksi peserta terhadap Widyaiswara atau Tenaga

Pengajar, maka kepada para peserta akan diberikan lembaran evaluasi untuk

diisi. Dalam lembar tersebut, peserta dimintai pendapatnya mengenai sikap

Widyaiswara atau Tenaga Pengajar, teknis persentasi dan komunikasi serta

kompetensi Widyaiswara atau Tenaga Pengajar.

- Evaluasi penyelenggaraan : ada

Untuk mengetahui reaksi peserta terhadap penyelenggaraan diklat, maka

kepada para peserta akan diberikan lembaran evaluasi untuk diisi. Dalam

lembar tersebut, peserta dimintai pendapatnya mengenai penilaian terhadap

tingkat kemanfaatan diklat bagi peserta, mutu kurikulum dan silabus, mutu

metode dan alat bantu diklat, tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, serta

mutu fasilitas fisik dan layanan pihak penyelenggaraan.

EVALUASI LEVEL 2

Bentuk evaluasi peserta adalah kehadiran dan Pre-test dan Post-test.

a) Peserta yang memenuhi syarat kelulusan adalah peserta pembelajaran yang telah memenuhi tingkat

kehadiran minimal 80% yang diukur melalui pengerjaan dan pengiriman (submit) 10 unit sebagai

indikator dengan rincian sebagai berikut:

No. Unit Nama Unit Proporsi

1. Unit 1 Pre-test 10% (Wajib)

2. Unit 2 Latihan Pengantar Perpajakan Account Representative Dasar 10%

3. Unit 3 Latihan Pengenalan Standard Operating Procedure Account

Representative

5%

4. Unit 4 Latihan Perencanaan Kerja Account Representative

Pengawasan dan Penggalian Potensi

5%

5. Unit 5 Latihan Deteksi Objek Pajak 10%

6. Unit 6 Latihan Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya 20%

7. Unit 7 Latihan Visit dan Kegiatan Pascavisit 10%

8. Unit 8 Latihan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau 10%

Page 33: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 32

Keterangan (SP2DK) dan Konseling

9. Unit 9 Post-test 10% (Wajib)

10. Unit 10 Quiz komprehensif 10%

Total 100%

b) Batas nilai minimum untuk Latihan (Unit 2 s.d. Unit 8) adalah 60, untuk dapat melanjutkan ke unit

berikutnya.

c) Quiz komprehensif diberikan untuk mengukur kemampuan peserta secara menyeluruh berdasarkan

permintaan dari DJP c.q. Direktorat KITSDA sehingga hasil penilaiannya tetap akan dilaporkan walau tidak

menentukan kelulusan.

f. PERSYARATAN PESERTA

Administrasi

1. Pegawai Direktorat Jenderal Pajak,

2. Menjabat sebagai Account Representative di Seksi Pengawasan dan

Konsultasi (Waskon) 1, 2, 3, 4, dan di Seksi Ekstensifikasi dan

Penyuluhan

3. Masa Jabatan minimal 2 tahun

Kompetensi

1. Telah mengikuti Pelatihan Teknis Pajak Dasar (PTPD)/Diklat Teknis

Substantif Dasar (DTSD) Pajak, atau

2. Telah mengikuti bentuk pengembangan kompetensi lain terkait tugas dan

fungsi sebagai Account Representative

Lain-Lain

1. Komputer/PC/Laptop/Handphone/Smartphone

2. Jaringan intranet atau internet (termasuk kuota data);

3. Headset/Headphone untuk materi berupa video dan modul interaktif

(audio visual) serta video conference

4. Menggunakan situs Kemenkeu Learning Center beserta seluruh fitur

terkait course pelatihan tersebut

Aplikasi zoom meeting yang ter-install (sesi video conference)

g. PERSYARATAN PENGAJAR

Pengajar/Fasilitator pelatihan ini adalah pengajar pada sesi video

conference dan forum diskusi, karena pada sesi belajar mandiri tidak ada

pengajar.

Page 34: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 33

Narasumber Video Conference untuk mata pelajaran Pengenalan

Standard Operating Procedure Account Representative terdiri dari:

1. Widyaiswara Pusdiklat Pajak

2. Pejabat/Pegawai Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan (PKP)

3. Pejabat/Pegawai CTA Direktorat Data dan Informasi Perpajakan (DIP)

4. Pejabat/Pegawai Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian (EP)

Narasumber Forum Diskusi untuk seluruh mata pelajaran terdiri dari:

1. Widyaiswara Pusdiklat Pajak

2. Pejabat/Pegawai Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan (PKP)

3. Pejabat/Pegawai CTA Direktorat Data dan Informasi Perpajakan (DIP)

Adapun jumlah pejabat/pegawai yang ditugaskan dari DJP akan

menyesuaikan dengan jumlah peserta pelatihan.

Umum

1) mempunyai kemampuan dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan,

dan sikap perilaku yang baik kepada peserta;

2) mempunyai pengalaman mengajar;

3) menguasai materi yang akan diajarkan;

4) memiliki keahlian teknis tertentu khususnya dalam mata pelajaran yang

akan diberikan;

Khusus

1) Menguasai materi/keahlian tertentu khususnya terkait tugas, fungsi, dan

proses bisnis pekerjaan Account Representative;

2) Diutamakan berasal dari Widyaiswara Pusdiklat Pajak, Direktorat Potensi,

Kepatuhan dan Penerimaan (PKP), CTA Direktorat Data dan Informasi

Perpajakan (DIP), dan Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian DJP;

3) Telah mengikuti Training of Trainer (ToT) atau Lokakarya Penyamaan

Materi atau Rapat koordinasi pembahasan kurikulum/persiapan

penyelenggaraan Pusdiklat Pajak.

Page 35: Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …

L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 34

C. PENUTUP

Kegiatan rapat pengembangan kurikulum ini menghasilkan KAP dan

GBPP/SAP Acuan Pelatihan Teknis Account Representative Dasar E-learning.

Laporan Hasil Pengembangan Kurikulum ini disusun untuk mendokumentasikan

kegiatan rapat pengembangan kurikulum internal dan eksternal serta acuan bagi

Pusdiklat Pajak dalam melaksanakan Program Pelatihan Account Representative

Dasar E-learning di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

D. LAMPIRAN

1. Notula Rapat Pembahasan dan Pengembangan Kurikulum

2. Kerangka Acuan Program Diklat (KAP Diklat), Garis-Garis Besar Program

Pembelajaran-GBPP, dan Satuan Acara Pembelajaran-SAP Acuan

3. Kerangka Naskah Soal (KNS)

Mengetahui, 27 Maret 2020

Kepala Pusat,

Hario Damar

NIP 19620629 198302 1 002

Tim Pengelola Program Pelatihan Teknis

Account Representative Dasar E-learning :

Ketua : Faisal Ahmad Chotib

NIP 19750107 199511 1 002

Anggota :

1. Endriko Pudjisaputro

NIP 19710911 199903 1 001

2.Taufik Kurachman

NIP 19701021 199503 1 001

3. Mohammad Djufri

NIP 19690411 199503 1 001