laporan lotion

4
1. Latar Belakang Minyak atsiri merupakan salah satu potensi yang ada di Kabupaten Batang. Reban merupakan salah satu kecamatan yang memiliki pabrik penyulingan minyak atsiri. Selama ini minyak atsiri masih dipasarkan oleh masyarakat, khususnya di wilayah Reban sebagai produk primer dalam bentuk minyak atsiri. Lotion termasuk golongan kosmetika pelembab kulit yang terdiri dari berbagai minyak nabati, hewani maupun sintetis yang dapat membentuk lemak permukaan kulit buatan. Minyak atsiri dapat dijadikan sebagai campuran pada pembuatan lotion sebagai lemak permukaan kulit buatan dan juga aroma. 2. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini yaitu: a. Memberikan pengetahuan tentang potensi pemanfaatan minyak atsiri sebagai produk sekunder. b. Memberikan pengetahuan tentang pembuatan lotion. c. Memberikan alternatif produk yang dapat dijadikan sebagai salah satu potensi untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Kecamatan Reban. 3. Bentuk Kegiatan Kegiatan ini berbentuk: a. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan dengan cara presentasi cara pembuatan lotion. Selain itu, peserta juga diberi modul cara pembuatan lotion agar peserta dapat membaca sendiri dan lebih paham. b. Demo Penyuluh memberikan peragaan cara pembuatan lotion, sehingga peserta menjadi tahu cara pembuatannya secara langsung. Selain itu, peserta juga diajak untuk ikut mempraktekkannya, sehingga menjadi semakin paham. 4. Sasaran

Upload: ainun-el-mufidzi

Post on 21-Jul-2016

98 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lotion

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Lotion

1. Latar BelakangMinyak atsiri merupakan salah satu potensi yang ada di Kabupaten Batang.

Reban merupakan salah satu kecamatan yang memiliki pabrik penyulingan minyak atsiri. Selama ini minyak atsiri masih dipasarkan oleh masyarakat, khususnya di wilayah Reban sebagai produk primer dalam bentuk minyak atsiri.

Lotion termasuk golongan kosmetika pelembab kulit yang terdiri dari berbagai minyak nabati, hewani maupun sintetis yang dapat membentuk lemak permukaan kulit buatan. Minyak atsiri dapat dijadikan sebagai campuran pada pembuatan lotion sebagai lemak permukaan kulit buatan dan juga aroma.

2. TujuanTujuan dari kegiatan ini yaitu:a. Memberikan pengetahuan tentang potensi pemanfaatan minyak atsiri sebagai

produk sekunder.b. Memberikan pengetahuan tentang pembuatan lotion.c. Memberikan alternatif produk yang dapat dijadikan sebagai salah satu potensi

untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Kecamatan Reban.

3. Bentuk KegiatanKegiatan ini berbentuk:a. Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan dengan cara presentasi cara pembuatan lotion. Selain itu, peserta juga diberi modul cara pembuatan lotion agar peserta dapat membaca sendiri dan lebih paham.

b. DemoPenyuluh memberikan peragaan cara pembuatan lotion, sehingga peserta menjadi tahu cara pembuatannya secara langsung. Selain itu, peserta juga diajak untuk ikut mempraktekkannya, sehingga menjadi semakin paham.

4. SasaranSasaran kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat di Kecamatan Reban Kabupaten Batang.

5. Pelaksanaan KegiatanKegiatan ini telah dilaksanakan pada:Hari/tanggal : Sabtu, 5 Oktober 2013Pukul : 13.00-15.00Tempat : Rumah Bpk. Saiful Mubarok/Ibu Hamidah Desa Reban Kec. Reban

6. Tinjauan Pustakaa. Minyak Atsiri

Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan uap dari bagian-bagian tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung puluhan atau ratusan bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan bahan campuran yang

Page 2: Laporan Lotion

tidak mudah menguap (non-volatile), yang merupakan penyebab karakteristik aroma dan rasanya. Minyak atsiri biasanya digunakan sebagai salah satu campuran bahan baku pada industri kosmetik, sabun dan deterjen, farmasi, produk makanan dan minuman, serta masih banyak produk lainnya (Nugraha, 2008). Minyak atsiri adala satu zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena pada suhu kamar mudah menguap. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya (Kardinan, 2004).

b. LotionLotion termasuk golongan kosmetika pelembab kulit yang terdiri dari

berbagai minyak nabati, hewani maupun sintetis yang dapat membentuk lemak permukaan kulit buatan berfungsi untuk melenturkan lapisan kulit yang kering dan kasar, dan mengurangi penguapan air dari sel kulit, namun tidak dapat mengganti seluruh fungsi dan kegunaan kulit semula. Kosmetika pelembab kulit umumnya berbentuk sediaan cairan minyak atau campuran minyak dalam air yang dapat ditambahi atau dikurangi zat tertentu untuk tujuan khusus (Wasitaatmadja, 1997).

Lotion merupakan pelembab yang berfungsi menyokong kelembaban dan daya tahan air pada lapisan kulit sehingga dapat melembutkan dan menjaga kehalusaan kulit tersebut (Mitsui, 1997). Lotion juga dapat didefinisikan sebagai campuran dua fase yang tidak bercampur, distabilkan dengan sistem emulsi, dan berbentuk cairan yang dapat dituang jika ditempatka pada suhu ruang (Schmitt, 1996).

7. Cara Pembuatana. Alat dan Bahan

Alat- Kompor 1 buah- Panci 2 buah- Pengaduk 2 buah- Wadah 3 buah

Bahan- Asam asetat 11 g- Minyak zaitu 15 ml- Minyak atsiri 1 ml- Nipagin 0,2 g- Cera alba 2 g- Trietanolamin 6 ml- Air suling 75 ml

b. Cara Kerja- Masukkan asam asetat, minyak zaitun, minyak atsiri, nipagin dan cera alba ke

dalam panci I. Panaskan diatas kompor dengan suhu +/- 70 oC sambil diaduk.- Masukkan trietanolamin dan air suling ke dalam panci II. Panaskan diatas

kompor dengan suhu +/- 70 oC. Aduk sampai merata.- Campurkan panci II ke dalam panci I, tambahkan sedikit minyak atsiri,

kemudian aduk sampai mengental.- Masukkan lotion ke dalam wadah yang telah disediakan.- Lotion siap dipakai

Page 3: Laporan Lotion

8. Daftar PustakaAndriana, Mida. 2004. Pengaruh Variasi Volume Minyak Kelapa (VCO) Pada

Kestabilan Emulsi Moisturizer Krim. Universitas Gadjah Mada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta

Kardinan, Agus. 2004. Nilam, Tanaman Beraroma Wangi untuk Industri Parfum dan Kosmetik, Agromedia, Jakarta

Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. New York: ElsevierNugraha, Nurwan. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga

Komoditas Minyak Nilam di Jawa BaratSchmitt, WH. 1996. Skin Care Products. Didalam: DF Williams and WH Schmitt

(Ed). 1996. Chemistry and Technology of Cosmetics and Toiletries Industry. Ed ke-2. London: Blackie Academy and Profesional

Tranggono, Retno Iswari dan Latifah Fatma. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wasitaatmadja, SM.1997. Penuntun Ilmu Kosmetika Medik. Jakarta: UI Press