laporan kerja praktek - nur amin 11525005-libre

53
ANALISA PERHITUNGAN DEBIT AIR DALAM PIPA WATER MAKE-UP PADA INSTALASI CHILLER DI PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA YOGYAKARTA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Disusun Oleh : Nama : Nur Amin No. Mahasiswa : 11525005 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2014

Upload: anggera

Post on 17-Jul-2016

68 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan KP pada Chiller

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

ANALISA PERHITUNGAN DEBIT AIR DALAM PIPA WATER

MAKE-UP PADA INSTALASI CHILLER

DI PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA

YOGYAKARTA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin

Disusun Oleh :

Nama : Nur Amin

No. Mahasiswa : 11525005

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

i

Page 3: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu.

Segala keagungan, kemuliaan dan pujian hanyalah milik Allah

Subhanahuwa ta’ala. Setiap yang bergerak, setiap yang beraktivitas, semua atas

kuasa Allah. Setiap makhluk dan benda apapun selalu membutuhkan – Nya setiap

detik. Sholawat dan salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad Shollallahu’alaihi

Wassalam. Yang karena-Nya atas izin Allah kesejahteraan dan kedamaian tercipta

di dunia ini.

Kerja praktek di PT. Sarihusada Generasi Mahardika Yogyakarta, yang

merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi susu bayi dan ibu hamil

maupun menyusui yang merupakan salah produsen susu terbesar di Indonesia, hal

ini dilakukan guna menambah wawasan penyusun mengenai keadaan dunia kerja

yang sesungguhnya serta untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan tempat

penyusun melaksanakan kerja praktek berupa ilmu yang bermanfaat di bidang

perencanaan produksi.

Dalam pelaksanaannya, penyusun menerima banyak sekali bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Maka sudah sepatutnya penyusun mengucapkan

apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah

memberi dukungan dan bantuan kepada penyusun, yakni kepada :

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang selalu memonitor gerak – gerik

penyusun dalam melaksanakan tugas lapangan, sehingga penyusun selalu

dalam keadaan siap melaksanakan setiap tugas berat.

2. Nabi Muhammad, yang selalu memotivasi melalui peninggalannya berupa

Al -Hadist yang selalu penyusun baca, sehingga memicu semangat.

3. Bapak Agung Nugroho Adi, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan

4. Ibu Yustiasih Purwaningrum, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan pengarahan penuh terhadap lancarnya kerja praktek

Page 4: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

iii

5. Bapak Sabar selaku pembimbing lapangan saat di PT. Sarihusada Generasi

Mahardika

6. Segenap karyawan, teknisi dan kru, petinggi, satpam, dan semua orang

yang ada di PT. Sarihusada Generasi Mahardika yang telah memberi

keleluasaan penyusun dalam melaksanakan kerja praktek.

7. Ibuku dan Bapakku, yang selalu memotivasi dan mendo’akan ku agar

selalu sukses menjalankan tugas. Kasih sayangmu tak pernah habis.

8. Semua dosen dan karyawan FTI – UII yang selalu membuat suasana

menjadi nyaman.

9. Kawan – kawan Teknik Mesin UII 2011 dan HMTM UII

10. Dan semua pihak yang telah mendukung penyusun yang tidak dapat

penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari apa yang

diharapkan, sehingga kritik dan saran akan sangat penyusun apresiasi, agar

berguna untuk perbaikan di masa depan. Semoga laporan kerja praktek ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Wabillahitaufiq walhidayah,

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu.

Yogyakarta. Mei 2014

penyusun,

NUR AMIN

NIM. 11525005

Page 5: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

iv

ABSTRAK

Ini adalah penelitian mengenai debit air dalam pipa water make-up pada instalasi chillerdi PT. Sarihusada Generasi Mahardika (SGM) Yogyakarta. Penelitian ini merupakan perhitungan awal pada instalasi tersebut. Penelitian ini dilakukan karena pipa water make-up akan selalu terisi oleh air dengan intensitas hampir setiap hari, tetapi tidak ada flowmeter pada pipa. Sehingga pihak operator tidak mampu memantau jumlah air yang masuk. Pipa water make-up merupakan pipa yang memasok air dari luar untuk menstabilkan jumlah air di dalam instalasi chiller. Instalasi chiller sebenarnya tidak membutuhkan air lagi dari luar, karena menganut sistem tertutup. Perhitungan ini dilakukan agar operator mampu memantau jumlah air yang mengalir setiap pengisian dan mengendalikan jumlah pasokan air. Sehingga kerugian perusahaan, dalam hal ini air dapat ditekan seminimal mungkin.

Kata kunci: debit, water make-up, chiller

Page 6: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii ABSTRAK ...................................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2 Pelaksanaan ..................................................................................... 2 1.3 Tujuan ............................................................................................. 2 1.4 Manfaat ........................................................................................... 2 1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................... 3

BAB II PROFIL PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA (SGM) 4 2.1 Sejarah Singkat PT.SGM Yogyakarta ............................................ 4 2.2 Nilai-Nilai, Visi dan Misi Perusahaan ............................................ 5

2.2.1 Nilai-Nilai Perusahaan .......................................................... 5 2.2.2 Visi Perusahaan .................................................................... 6 2.2.3 Misi Perusahaan ................................................................... 6

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 7 2.4 Lokasi Perusahaan ......................................................................... 7 2.5 Produk ............................................................................................ 8

2.5.1 Susu Untuk Anak .................................................................. 8 2.5.2 Susu Ibu Hamil dan Menyusui .............................................. 8 2.5.3 Susu Untuk Anak Berkebutuhan Khusus .............................. 9

BAB III KEGIATAN PRODUKSI PT. SGM ................................................ 10 3.1 Mesin dan Peralatan Proses .............................................................. 10

3.1.1 Rangkaian Evaporated Milk ................................................... 10 3.1.2 Rangkaian Alat Pembuat Susu Bubuk .................................... 12 3.1.3 Peralatan Mesin Pembantu ..................................................... 14

3.2 Proses Produksi ................................................................................ 15 3.2.1 Proses Pembuatan Susu Kental .............................................. 15 3.2.2 Proses Pembuatan Susu Bubuk .............................................. 17

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN DEBIT AIR DALAM PIPA WATER MAKE-UP PADA INSTALASI CHILLER DI PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA YOGYAKARTA

19

4.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 19 4.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 20 4.3 Batasan Masalah ............................................................................... 20 4.4 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 20

4.4.1 Pengertian Umum Chiller ....................................................... 20

Page 7: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

vi

4.4.2 Prinsip Kerja Chiller .............................................................. 24 4.4.3 Bagian-bagian Instalasi Chiller .............................................. 24

4.5 Analisis Masalah .............................................................................. 29 4.5.1 Prinsip Kerja dan Analisis Permasalahan di Sistem

Penambahan Air (water make-up) Pada Instalasi Chiller 29

4.5.2 Analisa Perhitungan Debit Air pada Pipa Water Make-Up .... 31

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 34 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 34 5.2 Saran ................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35 LAMPIRAN .................................................................................................. 36

Page 8: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Sarihusada Generasi Mahardika 7 Gambar 2.2 Contoh Produk PT. Sarihusada Generasi Mahardika 9 Gambar 3.1 Balance Tank 10 Gambar 3.2 Silo I 11 Gambar 3.3 Pasteurizer 11 Gambar 3.4 Boiler 14 Gambar 4.1 Skema Chiller 21 Gambar 4.2 Penampang Heat Exchanger pada Chiller 21 Gambar 4.3 Skema Cooling Water dengan Cooling Tower 22 Gambar 4.4 Skema Chiller, Chilled Water dan Cooling Water 23 Gambar 4.5 Diagram Proses Pendinginan Air oleh Refrigerant di dalam

Instalasi Chiller 24

Gambar 4.6 Layout instalasi chiller di PT. SGM 25 Gambar 4.7 Bagian-bagian Mesin EVAP. Condenser 26` Gambar 4.8 EVAP. Condenser tampak samping dan tampak atas 27 Gambar 4.9 Plan View EVAP. Condenser 27 Gambar 4.10 Sabroe Screw Compressor 1 dan 2 28 Gambar 4.11 Konfigurasi pemipaan air dingin pada chiller 29 Gambar 4.12 Konfigurasi pemipaan air dingin dan water make-up pada

chiller 30

Gambar 4.12 Katup elektronis pada pipa water make-up 31 Gambar 4.13 Skema Aliran dalam Pipa 32

Page 9: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Kerja Praktek Lampiran 2. Agenda Kegiatan Kerja Praktek Lampiran 3. Chiller Equipment Layout Lampiran 4. Chiller Piping Layout Lampiran 5. Amonia Flow Sheet Lampiran 6. Gambar 2 Dimensi EVAP. Condenser Lampiran 7. Scan Equipment Detail dari Buku Paduan Chiller Lampiran 8. Gambar gambar Bagian Instalasi Chiller

Page 10: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan gizi anak semakin meningkat seiring pertumbuhannya yang

pesat, memastikan kecukupan asupan gizi yang lengkap dan seimbang. Hal ini

bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan memberikan

asupan susu pertumbuhan sebagai bagian dari perkembangan anak sehari-hari.

Menurut Dr. Budi Purnomo, SpA (K) dari RSAB Harapan Kita, nutrisi yang

penting bagi anak terbagi menjadi dua, yaitu makro nutrien dan mikro nutrien.

Contoh dari makro nutrien adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan

mikro nutrien adalah vitamin dan mineral, vitamin yang dibutuhkan anak adalah

vitamin A, B1, B6, B12, C,D,E, dan K. Mineral juga tak kalah pentingnya bagi

tumbuh kembang anak, yang termasuk mineral adalah zat besi, kolin, iodium,

asam folat, seng, kalsium, kalium dan magnesium.

Hasil riset produsen susu PT. Sarihusada Generasi Mahardika

mengungkap, sebanyak sepertiga jumlah anak atau sebesar 37% balita di

Indonesia kekurangan gizi. Hal ini disebabkan minimnya kesadaran orang tua

untuk memperhatikan gizi ideal bagi anak khususnya pada orang tua yang berada

pada tingkat ekonomi menengah kebawah. Berdasarkan keadaan tersebut, PT

Sarihusada menciptakan susu yang mampu dijangkau semua golongan

masyarakat yang mempunyai formulasi karbohidrat, protein, lemak, 11 vitamin

dan 8 mineral yang dapat memberikan manfaat bagi kecerdasan, tulang,

penglihatan, energi dan daya tahan tubuh anak di masa emas tumbuh kembang

anak.

PT. Sarihusada Generasi Mahardika mempunyai 2 plan produksi susu di

Jogja dan Klaten. Plan 1 terdepan di Yogyakarta dan merupakan plan inti dari

produksi keseluruhan dari PT SGM ini. Plan ini memiliki sistem yang sangat

canggih dan higenis dalam proses produksinya. Selain pada mesin-mesin produksi

utama, tentunya banyak mesin-mesin pendukung yang terpisah. Salah satunya

adalah sistem mesin chiller. Sistem ini memiliki beberapa mesin utama seperti

Page 11: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

2

kompressor dan evaporator. Tugas utama dari mesin ini adalah untuk

mendinginkan air yang nantinya akan dikirim untuk proses produksi dan

menjadikan sistem mesin chiller ini menjadikan komponen utama dari produksi

PT. Sarihusada Generasi Mahardika.

1.2 Pelaksanaan

Kerja praktek dilaksanakan dalam waktu 1 bulan, dimulai dari tanggal 21

Oktober 2013 sampai dengan 20 November 2013 di PT. Sarihusada Generasi

Mahardika unit I yang berlokasi di Jl. Kusumanegara No.173, Desa Muja muju,

Kecamatan Umbulharjo, Kotamadya Yogyakarta. Metode pengambilan data pada

saat kerja praktek:

a. Metode pengamatan secara langsung.

b. Metode bimbingan.

c. Metode wawancara.

d. Studi pustaka.

1.3 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui beberapa hal yang harus dilakukan dalam maintenance suatu

mesin di industri.

b. Mengetahui penerapan teori dan praktik yang dipelajari di bangku

perkuliahan pada industri

c. Mengetahui jumlah dan perhitungan water inlet pada sistem chiller untuk

menghindari terbuangnya air.

d. Mengetahui peranan bidang studi teknik mesin di industry terutama industri

susu.

1.4 Manfaat

Pelaksanaan dan penulisan laporan kerja praktek ini diharapkan dapat

memberikan manfaat, diantaranya:

a. Untuk perusahaan, yakni:

Page 12: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

3

1. Peningkatan wawasan pekerja/karyawan mengenai hal yang berkaitan

dengan produksi perusahaan.

2. Membuka akses pencarian tenaga kerja bagi perusahaan.

3. Membangun hubungan baik antara mahasiswa dengan perusahaan.

b. Untuk universitas, yakni:

1. Menjalin kerjasama yang baik antara perusahaan dengan universitas.

2. Menambah akses informasi ketenagakerjaan bagi perusahaan dan

universitas.

c. Untuk mahasiswa, yakni:

1. Mengetahui dan memahami kondisi di dunia kerja yang sesungguhnya.

2. Mengetahui dan memahami mengenai penerapan bidang studi teknik

mesin di dunia kerja.

3. Menambah pengalaman kerja.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada bagian ini dituliskan urut-urutan dan sistematika penulisan yang

dilakukan. Berikan ringkasan mengenai isi masing-masing bab.

Penulisan laporan kerja praktek ini dibagi lima bab, yaitu:

a. Bab I Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang, pelaksanaan, tujuan,

manfaat dari kerja praktek serta sistematika penulisan laporannya.

b. Bab II Profil Perusahaan, yang berisi tentang sejarah singkat, lokasi, struktur

organisasi, visi dan misi dari perusahaan.

c. Bab III Kegiatan Produksi, yang berisi tentang produksi di PT Sari Husada

unit I.

e. Bab IV Topik Khusus, yang berisikan tentang perhitungan jumlah water inlet

pada sistem chiller.

d. Bab V Penutup, yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 13: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

4

BAB II

PROFIL PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA (SGM)

2.1. SEJARAH SINGKAT PT. SGM YOGYAKARTA

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1954 dengan nama NV Saridele,

sebagai perwujudan program kecukupan protein nasional yang diselenggarakan

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

PBB dalam hal ini United Children’s Emergency Funds (UNICEF) memberikan

pinjaman mesin-mesin pengolah susu oleh NV Saridele melalui Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. Tenaga ahli dididik oleh dan atas biaya Food and

Organization (FAO).

Pada tahun 1962 hubungan Indonesia dengan UNICEF dan FAO terputus,

sehingga pengelolaan NV Saridele diserahkan kepada Badan Pimpinan Umum

(BPU) Farmasi Negara dan berubah menjadi Perusahaan Negara (PN Saridele).

Pada tahun 1968, perusahaan ini diakuisisi PT. Kimia Farma, sebuah

Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 1972, seiring dengan dibelinya

sebagian sahamnya oleh PT Tiga Raksa, nama NV Saridele diubah menjadi PT

Sari Husada.

Pada Tahun 1983, perusahaan ini pun masuk bursa dan saham-sahamnya

diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1992, sebagian besar saham

Sari Husada dimiliki PT Tiga Raksa. Pada tahun 1996 PT Sari Husada Tbk telah

mempersiapkan diri dalam menghadapi Era Globalisasi dengan mengadakan

restrukturisasi pada semua bidang meliputi:

Memperbaharui atau memodifikasi mesin-mesin produksi

Penerapan sistem manajemen mutu (TQM, ISO 9002)

Sumber daya manusia (pembobotan dan sistem penggajian baru)

Investasi strategis (pengembangan lahan) di desa Kemudo, Prambanan

Page 14: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

5

Untuk memperkuat kedudukannya dalam peta persaingan global, pada

tahun 1998 Sari Husada beraliansi dengan Nutricia International, BV (Royal

Numico), yang memiliki kelebihan pada aspek Internasional yaitu: research and

development, teknologi, International marketing, pengalaman, dan modal yang

besar.

Pada tahun 2006, agar Lebih fokus dalam pengembangan usahanya,

perusahaan mengajukan perubahan status dari perusahaan publik menjadi

perusahaan privat. Kemudian pada tahun 2007, Danone Group mengakuisisi

Royal Numico.

2.2. NILAI-NILAI, VISI DAN MISI PERUSAHAAN

2.2.1. NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Sari Husada menerapkan Nilai-Nilai Grup Danone yang merupakan

prinsip-prinsip dasar yang memberi jalan tentang bagaimana kami bertindak

setiap hari, cara kami bekerja dan berkembang bersama bisnis kami, bagaimana

kami berhubungan, bagaimana kami membeli dan menjual produk, serta

bagaimana kami merekrut karyawan.

Ada empat nilai inti yang terwujud dalam dasar tingkah laku yang memungkinkan

kami mewujudkannya dalam pekerjaan kami, yang dikenal dengan 'HOPE' atau:

HUMANISM (Kemanusiaan): "Perhatian terhadap para individu, baik pelanggan,

rekan-rekan kerja maupun masyarakat sekitar adalah inti dari berbagai keputusan

kami." Yang berarti: Berbagi, Bertanggung jawab, Hormat terhadap orang lain.

OPENNESS (Keterbukaan): "Keanekaragaman adalah sumber kekayaan dan

perubahan, suatu kesempatan yang terus ada." Yang berarti: Keingintahuan,

Ketangkasan, Dialog.

Page 15: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

6

PROXIMITY (Kedekatan): "Menjadi lebih dekat berarti adanya pengertian yang

lebih besar. Dan pengertian itu sendiri adalah suatu bentuk penyesuaian." Yang

berarti: Aksesibilitas, Kredibilitas, Empati.

ENTHUSIASM (Antusiasme): "Tidak ada batas. Yang ada hanyalah rintangan

yang harus diatasi." Yang berarti: Keberanian, Penuh semangat, Haus tantangan.

2.2.2. VISI PERUSAHAAN

Menjadi perusahaan nutrisi terdepan dan terpecaya dalam melengkapi kebutuhan

gizi ibu dan anak di Indonesia

2.2.3. MISI PERUSAHAAN

Turut serta meningkatkan status gizi ibu dan anak melalui komitmen Nutrisi untuk

Bangsa yaitu :

- Menyediakan produk nutrisi berkualitas, enak dan terjangkau yang

merupakan hasil riset dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan

asupan nutrisi ibu dan anak di 360 minggu awal kehidupan sebagai penentu

kualitas kesehatan di masa depan

- Berkontribusi aktif melalui kerjasama dengan berbagai pihak dalam

melaksanakan program sosial berkelanjutan yang berfokus untuk

meningkatkan status gizi ibu dan anak

Page 16: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

7

2.3. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Sarihusada Generasi Mahardika

2.4. LOKASI PERUSAHAAN

PT. Sarihusada Generasi Mahardika (SGM) adalah sebuah perusahaan Multi

Nasional yang dimiliki oleh Danone Group. PT SGM terdiri dari tiga plan, yaitu:

1. Kantor Pusat dan Marketing

Kantor pusat PT SGM terletak di Jakarta yang beralamat di Jalan H.R.

Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Cyber 2 Building 15th floor, Jakarta 12950,

Indonesia. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam memilih kantor pusat dan

marketing di Jakarta dikarenakan beberapa hal yaitu:

a. Kota Jakarta merupakan pusat perekonomian nasional dan internasional

b. Kota Jakarta adalah sebagai pusat kebijakan pemerintah sehingga program

perbaikan dan pengembangan gizi baik bayi, anak, ibu, dan generasi penerus

untuk menuju Indonesia sehat dan dapat tercapai.

PRESIDENT DIRECTOR

FINANCE DIRECTOR

FINANSIAL

IT MANAGER

SALES DIRECTOR

T & D MANAGER

QA-R & D DIRECTOR

QA MANAGER

R & D MANAGER

MARKETING DIRECTOR

GEN.FIELD OPR.

MANAGER

MKT MANAGER MEDICAL

MKT MANAGER CONSUMER

MKT PURCH

MANAGER

MKT SUPORT MANAGER

HRD DIRECTOR

MOD MANAGER

C & S MANAGER

PRL MANAGER

JOGJA

PRL MANAGER KOMUDO

PRL MANAGER MKT & JO

EMPLOYEESEV & POLY SPT

INTERNAL CONTROL MANAGER

OPERATION DIRECTOR

MANUFACT

MANAGER

PRODUCTION

MANAGER SH 1

PRODUCTION

MANAGER SH 2

ENGINEERING

MANAGER

PROCUREMENT

MANAGER

SUPPLY CHAIN

MANAGER

PPIC MANAGER

SH 1

CORPORATE SECRETARY

Page 17: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

8

2. Pabrik Unit I (Plant Sari Husada I)

Plant ini merupakan pusat pabrik untuk pengolahan dan administrasi.

Lokasi Plant Sari Husada I terletak di timur kota Yogyakarta tepatnya di Jalan

Kusumanegara No. 173, Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta, DI Yogyakarta,

Indonesia.

Untuk meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, PT SGM membangun

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai sarana pembuangan air sisa

pencucian alat-alat produksi dan merupakan pencontohan IPAL di DIY dan

Jateng. Ini terletak di bantaran sungai Gajah Wong yang jaraknya sekitar 300

meter sebelah timur Plant Sari Husada I.

3. Pabrik Unit II (Plant Sari Husada II)

Plant Sari Husada II terletak di desa Kemudo, Prambanan, lebih tepatnya

di Jalan Raya Yogya-Solo KM 19 Desa Kemudo, Prambanan, Klaten, Jawa

Tengah. Di lokasi ini dilakukan kegiatan produksi secara lengkap dari proses

produksi, finishing, packaging, IPAL, sarana bahan baku serta gudang barang atau

produk jadi. Luas Plant Sari Husada II sekitar 20 Hektar.

2.5 PRODUK

PT. SGM memproduksi susu yang berkualitas tinggi untuk ibu dan anak. Menurut

PT. SGM kesehatan ibu juga bagian penting dari kesehatan anak. Berikut adalah

produk-produk yang diproduksi di PT. SGM dan dibagi menurut peruntukannya.

2.5.1. SUSU UNTUK ANAK

- SGM Eksplor 3 Presinutri

- SGM Aktif 4 Presinutri

2.5.2. SUSU IBU HAMIL DAN MENYUSUI

- Lactamil Awal Kehamilan

- Lactamil Kehamilan

- Lactamil Menyusui

- SGM Bunda Presinutri (kehamilan)

Page 18: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

9

- SGM Bunda Presinutri (menyusui)

2.5.3. SUSU UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

- SGM Soya 3 Presinutri

- SGM Soya 4 Presinutri

- Suplemen tabur untuk anak

- Gizikita

Gambar 2.2. Contoh produk PT Sarihusada Generasi Mahardika

Page 19: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

10

BAB III

KEGIATAN PRODUKSI PT. SARIHUSADA GENERASI

MAHARDIKA (SGM)

3.1 MESIN DAN PERALATAN PROSES

Alat dan mesin yang digunakan mengolah susu menjadi Cream Milk powder

dapat diklasifikasikan sbb :

3.1.1 Rangkaian Evaporated Milk

1. Balance Tank

Fungsi : Menjaga stabilitas aliran susu segar saat proses berlangsung

Jumlah : 5000 L

Jumlah : 1 Buah

Pelengkap : Penyaring berfungdi untuk menyaring susu dan kotoran

Gambar 3.1 Balance Tank

2. Flow Meter

Fungsi : Mengatur jumlah susu yang mengalir dari Balance

Jumlah : 1 Buah

Bahan : Stainless Steel

3. Plat Cooler

Fungsi : Mendinginkan susu segar antara 2 - 4ºC

Page 20: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

11

Kapasitas : 1000 L/jam

Jumlah : 1 Buah

Bahan : Stainless Steel

4. Silo I

Fungsi : Menampung susu segar yang telah didinginkan

Kapasitas : 50.000 L/ jam

Jumlah : 1 Buah

Pelengkap : isolasi glass woll, tebal 8 cm

Gambar 3.2 Silo I

5. Pasteurizer

Fungsi : membunuh bakteri pathogen pada suhu 115 - 120ºC selama 4

detik

Kapasitas : 6000L/jam

Jumlah : 1 Buah

Gambar 3.3 Pasteurizer

Page 21: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

12

6. Silo II

Fungsi : menampung susu hasil pasteurisasi

Jumlah : 1 Buah

7. Evaporator

Fungsi : memekatkan susu dengan cara menguapkan ait yang terkandung

didalam susu sehingga mengubah total solid susu 10-40%

kapasitas : 6000L/jam

jumlah : 1 Buah

8. Tangki Susu Kental

Fungsi : menampung susu kental dari hasil evaporasi

Kapasitas : 500 L

Jumlah : 1 Buah

Pelengkap : Pengaduk untuk mencegah pemisahan bagian susu dan untuk

menyeragamkan komposisi susu

9. Plate Heat Exchanger

Fungsi : mendinginkan dan memanaskan susu kental

Kapasitas : 5000 L

Jumlah : 1 Buah

3.1.2 Rangkaian Alat Pembuat Susu Bubuk

1. Compounding Tank

Fungsi : mencampur susu kental dalam rework sehingga terbentuk

adonan

Kapasitas : 5000 L

Jumlah : 2 Buah

2. Homogenizer

Fungsi : Mengubah globula lemak hingga berukuran ± 2µ

Kapasitas : 5000 L/jam

Jumlah : 1 Buah

3. Mix Stronge Tank

Fungsi : Menampung susu kental sebelum masuk pengering

Kapasitas : 6000 L/jam

Jumlah : 2 Buah

Page 22: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

13

4. Pre Hearer

Fungsi : memanaskan susu kental sebelum masuk ke pengering dengan

suhu 8ºC

Kapasitas : 5000 L

Jumlah : 1 Buah

5. Dumplex Filter

Fungsi : Menyaring susu kental

Jumlah : 1 Buah

6. High Pressure Pump

Fungsi : Memberi tekanan sampai dengan 1000-2000 Psi

Kapasitas : 4000 L/jam

Jumlah : 1 Buah

7. Total From Drayer (TFD) 315

Fungsi : Berfungsi mengeringkan susu kental yang telah dikabutkan

Kapasitas : 1200 kg / jam

Pelengkap :

Nozzel, melewatkan susu cair yang akan dikeringkan menjadi butiran

halus

Pengeruk, untuk menfumpulkan bubuk susu yang berada di lantai

Filter, untuk menyaring bubuk susu yang berada di lantai

Filter, untuk menyaring bubuk susu yang terbawa udara

Konveyor, untuk membawa susu bubuk keluar dari pengering ke tempat

penampungan

Bkower, untuk menghembuskan udara segar ke air heater (pemanas

udara)

Radiator, untuk memanaskan udara pengering hingga antara 149-177ºC

Penyaring udara, untuk udara sefar dalam proses penyaringan

8. Shifter

Fungsi : Memisahkan susu kasar dari susu bubuk dengan saringan

Kapasitas : 300 kg susu bubuk / jam

Jumlah : 1 Buah

Page 23: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

14

9. Silo Powder

Fungsi : Menyimpan sementara susu bubuk hasil saringan

Kapasitas : 20.000 kg

Jumlah : 3 Buah

10. Filling hopper

Fungsi : Mengisi bubuk susu dari silo kedalam kemasan

Pelengkap : saringan 18-20 Mesh

3.1.3 Peralatan dan Mesin Pembantu

1. Kompresor udara

Fungsi : Memberikan tekanan udara 6 atm

2. Chilled water plant

Fungsi : Menyediakan air es sebagai media pendingin, suhu 20ºC

3. Boiler

Fungsi : Menyediakan uap dan air panas

Kapasitas : 25 ton / jam

Gambar 3.4 Boiler

4. Generator

Fungsi : Pembangkit Tegangan

Kapasitas : 975 KVA

Page 24: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

15

3.2 PROSES PRODUKSI

3.2.1 Proses Pembuatan Susu Kental

A. Proses Pembuatan Susu Kental

Susu segar didatangkan ke pabrik dari koperasi unit desa (KUD) yang

merupakan anggota dari Gabungan Koperasi Susu Desa (GKSI). Susu segar

tersebut langsung diuji kualitasnya oleh bagian Quality Assurance (QA) agar

terhindar dari bahay pemalsuan susu, bahan kontaminan baik itu racun ataupun

dari mikroorganisme pathogen yang dapat menurunkan kualitas dari susu yang

tidak memenuhi syarat akan dikembalikan ke KUD pengirim susu tersebut,

sedangkan jika memenuhi syarat dan lulus uji maka susu tersebut dapat diterima

sebagai bahan baku.

Susu segar sudah dapat status released dari QA kemudian segera dipompa

untuk bisa dialirkan ke tangki penampungan sementara (balance tank) dilengkapi

dengan penyatingan dan kutup yang berfungsi untuk mengatur kontinuitas aliran

susu yang akan masuk ke proses pendinginan.

B. Proses Penyaringan Susu Segar

Sebelum susu masuk ke balance tank, susu segar terlebih dahulu

mengalami penyaringan dengan menggunakan filter, klarifikasi menggunakan

clarifier. Klarifikasi bertujuan untuk dapat memisahkan kotor-kotoran sel darau

putih dan sel-sel lain yang tidak diperlukan berada dalam susu. Setelah susu

melewati balance tank kemudian susu dialirkan menuju proses selanjutnya

melalui flowmeter sehingga dapat diketahui volumenya.

C. Pendinginan (Plat Cooler)

Pendingin dilakukan dsengan menggunakan plat cooler yang bertipe

couter current flow (aliran pendingin yang berlawanan arah dengan aliran bahan

uang diinginkan). Susu dan pendingin diarlirkan berselang – seling diantara plat-

plat yang tersusun sehingga pertukaran panas uang terjadi melalui plat. Media

pendingin yang digunakan plat cooler adalah air dingin dengan suhu 1-2ºC yang

Page 25: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

16

berasal dari chilled water plant (unit penghasil air dingin) dengan sistem

refrigerasi menggunakan amoniak dan gas Freon.

Pendingin susu segar dilakukan dari suhu 7-12ºC hingga mencapai 2-4ºC

dengan kecepatan aliran 1000 liter / jam. Proses pendinginan dilakukan bertujuan

agar dapat menghambat mikroba dari susu segar, mencegah auto oksidasi serta

meningkatkan efisiensi pasteurisasi sehingga aman untuk disimpan dalam tangki

susu segar (TSS).

Setelah susu didinginkan, susu segar disimpan dalam TTS berkapasitas

50.000 liter berjumlah 2 buah dilengkapi dengan pengaduk (agilator) untuk

mencegah creaming pada susu segar.

D. Pateurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan setiap partikel dalam susu pada suhu

620C selama 20 detik dan pemanasan susu pada suhu 720C selama 15 detik.

Proses ini dilakukan dengan regenerated spiroterm, yaiut suatu unit yang terdiri

dari 3 baian yaitu regerasi, pasteurisasi dan bagian pendingin. Alat ini dapat

menghasilkan suhu pasteurisasi 1210C selama 4 detik.

E. Evaporasi

Susu yang berasal dari proses sebelumnya akan di evaporasi. Evaporasi

adalah proses pemekatan suatu laruytan dengan cara menguapkan sebagian cairan

yang ada sehingga akan didapatkan kadar padatan sesuai dengan yang

dikehendaki. Jenis evaporasi yang digunakan PT. SGM pada jalur Anhydro Spray

Dryer adalah Double Effect Evaporator dan jenisnya Falling Film dimana susu

dialirkan dari pipa pemanasan dari atas ke bawah berupa lapisan tipis pada

dinding tabung. Gabungan beberapa tabung dibungkus dengan jaket yang disebut

dengan kalandria. Pemanasan dilakukan dengan uap pemanas diluar tabung.

F. Pendinginan (Colller)

Pada jalur Anhydro Spray Dryer, susu kental akan dipompa ke plate cooler

untuk dapat didinginkan hingga mencapai 5 - 100C. Setelah itu susu disimpan.

Page 26: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

17

3.2.2 Proses Pembuatan Susu Bubuk

Setelah melewati proses pengentalan, susu harus di rubah bentuknya

menjadi bubuk agar bisa dimasukkan kemasan. Berikut tahap pengolahan susu

kental menjadi susu bubuk:

A. Pemanasan

Pemanasan dilakukan dengan alat Plate Heat Excanger (PHE) hingga

mencapai suhu 70 - 750C. Proses ini adalah awal sebelum susu kental dicampur

pada tangki pencampur (Coumponging Tank).

B. Pencampuran

Dalam tangki ini susu kental dicampur dengan bahan – bahan tambahan

sekitar 15 menit hingga menghasilkan spesifikasi tertentu sesuai dengan yang

dikehendaki pabrik. Apabila susu telah tercampur dengan baik, maka proses

selanjutnya ada ah homogenisasion.

C. Homogenisasi

Proses homogenisasi bertujuan untuk menyeragamkan ukuran dan globula

lemak yang semula bervariasi antara 4 - 8µ menjadi ±2µ. Homogenisasi dilakukan

dengan menggunakan Two Stage Homogenizer. Homogenizer terdiri dari High

Pressure Pump yang dihubungkan dengan Orifice dan ditekan. Selanjutnya

disimpan pada Mixed Storage Tank (MST).

D. Pemanasan

Selanjutnya dari MST susu kental dipanaskan dengan PHE hingga

mencapai suhu 70 - 750C sehingga dapat mempercepat terjadinya pengeringan.

E. Penyaringan

Setelah susu kental dipanaskan, susu disaring untuk dapat memisahkan

partikel – partikel kasar yang terdapat dalam susu dengan alat yang disebut

Duplex Filter. Penyaringan ini bekerja dengan pemompaan sehingga susu kental

dapat melewati saringan yang berukuran sekitar 200 Mesh.

Page 27: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

18

F. Pengeringan

Susu kental yang telah disaring kemudian dilewatkan melalui High

Pressure Pump (HPP) yang akan memompa susu kental dengan tekanan 1000 –

2000 psi. Sehingga susu kental akan mengalami proses pengkabutan dan partikel

susu akan mengering dengan cepat sampai kadar airnya mencapai 3%.

Pengeringan ini dilakukan dengan alat yang disebut Anhydro Spray Dryer dengan

cara susu kental dipanaskan hingga suhunya mencapai 160 – 1700C.

G. Pengisian dan Pengemasan

Setelah dari ruang Spray DryerI, susu disaring dalam filter dilengkapi

dengan screen yang digerakkan dengan bantuan vibrator, sehingga susu yang

didinginkan dilewatkan pada Rotary Valve dengan sistem pneumatik melalui silo

dan bubuk yang tidak disaring akan dibuang. Dari silo kemudian akan diangkut ke

Filling hopper dan dimasukkan ke dalam kertas atau sak lalu dikemas.

Page 28: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

19

BAB IV

ANALISA PERHITUNGAN DEBIT AIR DALAM PIPA WATER

MAKE-UP PADA INSTALASI CHILLER

DI PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDIKA

YOGYAKARTA

4.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pembuatan susu terdapat alat –alat yang sangat berkaitan langsung

dan alat pendukung. Alat utama adalah alat – alat yang digunakan untuk membuat

susu cari menjadi susu bubuk sebagai produk akhirnya. Alat pendukung adalah

alat yang membatu alat atau mesin – mesin utama agar bekerja sesuai dengan

kebutuhan dan kemauan dari target PT. SGM. Mesin pendukung seperti Boiler

dan Chiller.

Instalasi Chiller pada PT. SGM digunakan untuk mendinginkan air

menncapai suhu tertentu agar dapat dikirimkan ke mesin utama. Mesin utama

membutuhkan air dingin untuk proses produksi dan mendinginkan mesin itu

sendiri. Dalam proses aliran air dingin ini, air dingin akan terus dikirimkan oleh

chiller dan air dingin sisa produksi atau air panas yang berasal dari mesin

produksi akan dikembaliakan lagi ke chiller untuk diproses pendinginan ulang.

Proses distribusi air dingin ini adalah sistem tertutup yang seharusnya volume air

yang keluar dari chiller sama dengan volume air ‘panas’ yang masuk.

Permasalahan akan timbul saat volume air yang masuk lebih sedikit

daripada volume air yang keluar dari instalasi chiller. Chiller akan membutuhkan

pasokan air tambahan karena mesin produksi utama membutuhkan volume air

yang tetap. Kerugian akan timbul jika selalu ada tambahan air atau water makeup.

Berdasarkan dari masalah tersebut, dan juga melihat betapa pentingnya

konsistensi volume air pada sistem instalasi chiller maka penulis mengambil judul

”Perhitungan volume Water Makeup pada instalasi Chiller di PT. Sarihusada

Page 29: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

20

Generasi Mahardika plan SH – 1” dengan harapan memberikan kejelasan angka

volume water makeup dikarenakan tidak adanya flow meter pada sistem pemipaan

water makeup.

4.2 Rumusan Masalah

Identifikasi pada masalah yang terjadi dilakukan agar memudahkan

penyelesaian masalah secara keseluruhan. Berikut adalah identifikasi pertanyaan

dari masalah yang terjadi

1. Apa itu chiller (pengertian umum dan prinsip kerja istalasi chiller)

2. Apa saja bagian – bagian instalasi chiller yang digunakan di PT. Sarihusada

Generasi Mahardika

3. Bagaimana prinsip kerja dan perhitnugan penambahan air (water makeup)

pada instalasi chiller agar tercapai volume di dalam sistem tertutup yang

konstan

4.3 Batasan Masalah

Perhitungan tambahan air (water makeup) dilakukan berdasarkan data

yang diperoleh dari operator tanpa mengukur langsung menggonakan flow meter

pada instalasi

4.4 Tinjauan Pustaka

4.4.1 Pengertian Umum Chiller

Untuk mendinginkan udara dalam gedung dan mesin pada proses

produksi, chiller tidak langsung mendinginkan udara melainkan mendinginkan

fluida lain (biasanya air) terlebih dahulu. Setelah air tersebut dingin kemudian air

dialirkan melaui AHU (Air Handling Unit). Di sinilah terjadi pendinginan udara.

Page 30: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

21

Gambar 4.1 Skema Chiller

Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap atau

sistem absorbsi. Dalam tulisan ini yang dibahas adalah chiller yang menggunakan

sistem refrigerasi kompresi uap. Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller

tidak jauh berbeda dengan AC biasa, namun perbedaannya adalah pertukaran

kalor pada sistem chiller tidak langsung mendinginkan udara.

Pada evaporator terjadi penarikan kalor. Heat Exchanger disini mungkin

berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih besar mengalir air

sedangkan pipa yang lebih kecil mengalir refrigeran (bagian evaporator siklus

refrigerasi).

Gambar 4.2 Penampang Heat Exchanger pada Chiller

Page 31: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

22

Di Heat Exchanger tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran yang

dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati Heat

exchanger air menjadi lebih dingin. Air dingin ini kemudian dialirkan ke AHU

(Air Handling Unit) untuk mendinginkan udara. AHU terdiri dari Heat exchanger

yang berupa pipa dengan kisi-kisi di mana terjadi pertukaran kalor antara air

dingin dengan udara.

Air dingin yang telah melewati AHU suhunya menjadi naik karena

mendapatkan kalor dari udara. Setelah melewati AHU air akan mengalir kembali

ke Chiller (Bagian Evaporator) untuk didinginkan kembali.

Cooling Water

Seperti dijelaskan sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat

refrigerasi yang sistemnya terdapat bagian yang menarik kalor dan membuang

kalor. Dalam hal pembuangan kalor sering kali chiller menggunakan perantara air

untuk media pembuangan kalornya.

Gambar 4.3 Skema Cooling Water dengan Cooling Tower

Hampir sama dengan Chilled Water, pertukaran kalor chiller pada

kondensernya juga melalui perantara air. Air dialirkan melalui kondenser.

Page 32: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

23

Kondenser ini juga merupakan Heat exchanger berupa pipa yang didalamnya

terdapat pipa. Pipa yang lebih besar untuk aliran air dan pipa yang lebih kecil

untuk aliran refrigeran. Di Heat exchanger ini terjadi pertukaran kalor dimana

kalor yang dibuang kondenser diambil oleh air. Akibatnya air yang telah melewati

kondenser akan menjadi lebih hangat. Kemudian air ini dialirkan ke cooling tower

untuk didinginkan dengan udara luar. Setelah air ini menjadi lebih dingin,

kemudian alirkan kembali ke kondenser untuk mengambil kalor yang dibuang

kondenser.

Jadi di dalam sistem Chiller yang dijelaskan diatas dapat dijadikan satu

kesatuan sistem yang terdiri dari tiga buah siklus, yaitu: siklus refrigerasi

(Chiller), Siklus Chilled Water, dan siklus Cooling Water.

Gambar 4.4 Skema Chiller, Chilled Water dan Cooling Water

Page 33: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

24

4.4.2 Prinsip Kerja Chiller

Prinsip kerja dari mesin Water Chiller ini adalah mendinginkan suatu

media yang menghasilkan panas dengan cara di aliri air yang dingin, sehingga

melalui air ini panas bisa di redam sesuaidengan kemampuan mesin &

temperature yang diharapkan.Air dingin dari mesin Water Chiller ini di pompa

menuju media yang di dinginkan, seperti Matras Mesin moulding, Transformator,

SCR Tig Welding Dll. setelah melewati Media yang dikehendaki, air kembali

menuju ke bak pendinginan untuk di dinginkan oleh evaporator. setelah di

dinginkan dalam bak oleh evaporator, air kembali di pompa menuju media yang

dikehendaki. begitulah singkat proses dari kerja water Chiller ini.

Gambar 4.5 diagram proses pendinginan air oleh refigerant di dalam

instalasi chiller.

4.4.3 Bagian- bagian instalasi chiller di PT. Sarihusada Generasi Mahardika

Chiller adalah suatu instalasi yang memuat banyak mesin. Mesin – mesin

tersebut saling berkesinambungan untuk melakukan proses yang hasil akhirnya

adalah air dingin dengan suhu ±5oC. Chiller digunakan untuk mendinginkan air,

Page 34: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

25

maka sebagian besar instalasi berisi tabung dan pipa. Berikut adalah layout dan 2

mesin utama yang membentuk instalasi chiller.

A. Layout Instalasi Chiller

Instalasi chiller di PT. SGM seluas 372.100.000 mm2 atau seluas 372,1

m2. Hal ini dibuktikan dengan salinan layout asli yang penulis dapatkan di

dokumen bagian maintenance. Instalasi ini memiliki mesin – mesin yang

berukuran tidak kecil dan harus memenuhi standar dari keamanan mesin dan

noise. Berikut adalah bagian dari layout instalasi chiller.

Gambar 4.6 Layout instalasi chiller di PT. SGM

B. EVAP. Condenser

Condenser atau kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk

mengubah uap menjadi air. Prinsip kerja Kondensor proses perubahannya

dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-

pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air sebagai

pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube side). Kondensor seperti ini disebut

kondensor tipe surface (permukaan). Kebutuhan air untuk pendingin di kondensor

sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air

pendingin diambil dari sumber yang cukup persediannya, yaitu dari danau, sungai

atau laut. Posisi kondensor umumnya terletak dibawah turbin sehingga

memudahkan aliran uap keluar turbin untuk masuk kondensor karena gravitasi.

Page 35: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

26

Kondensor di PT. Sarihusada Generasi Mahardika berjumlah 2 buah yang

masing- masing berada dalam instalasi sama dan hidup bergantian sesuai

kebutuhan. Tujuan dari penghidupan yang bergantian adalah untuk menjaga umur

dan durability dari kondensor dan meminimalisir perawatan atau maintenance

yang terlalu sering. Faktor kebutuhan jumlah pasokan air dingin ke lini produksi

juga sangat berpengaruh terhadap jumlah jam atau waktu kinerja kondenser dan

instalasi chiller itu sendiri.

Gambar 4.7 Bagian- bagian mesin EVAP. Condenser

Page 36: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

27

Gambar 4.8 EVAP. Condenser tampak samping (kiri) dan tampak atas (kanan)

Gambar 4.9 Plan View EVAP. Condenser

C. Sabroe Screw Compressor

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan

tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau cairan. tujuan meningkatkan

tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system

Page 37: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

28

proses yang lebih besar. Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu

kompresor dinamik dan kompresor perpindahan positif (possitive displacement).

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi

sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk

dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem

menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem

menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang

dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.Ketika

sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam

keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan termodinamika tertentu,

banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan

jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari

sistem.

PT. SGM memiliki 4 compressor fluida amonia yang digunakan untuk

mendinginkan air pada sistem. Ke- empat compressor ini tidak semua digunakan

dalam waktu bersamaan. Hanya ada 2 compressor yang digunakan. Sabroe 1 dan

Sabroe 2. Compressor ini memiliki kemampuan dan spesifikasi yang sama dan

bekerja bergantian atau bersamaan sesuai kebutuhan air dingin yang dibutuhkan

lini produksi. Mesin sabroe CMO single-stage reciprocating compressor are ideal

for smaller-scale, heavy-duty applications, with capacities between 97 and 273

m³/h swept volume (max. 1800 rpm). Berikut adalah gambar – gambar mesin

kompresor sabroe yang ada di PT. SGM.

Gambar 4.10 Sabroe Screw Compressor 1 (kiri) dan 2 (kanan)

Page 38: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

29

4.5 Analisis Masalah

4.5.1 Prinsip Kerja dan Analisis Permasalahan di Sistem Penambahan Air

(water make-up) Pada Instalasi Chiller

A. Prinsip Kerja

Instalasi chiller merupakan sistem tertutup yang mengolah air ber-suhu

biasa menjadi suhu lebih dingin. Sistem tertutup ini prinsipnya tidak

membutuhkan pasokan air tambahan dari luar karena tidak ada air yang terbuang.

Berikut adalah skema konfigurasi pipa air dingin dari instalasi chiller yang

diambil dari buku panduan yang ada di dokumen bagian maintenance.

Gambar 4.11 Konfigurasi pemipaan air dingin pada chiller

Sistem tertutup ini prinsipnya memang tidak membutuhkan air tambahan,

tetapi pada prakteknya tetap membutuhkan pipa untuk memasok air agar

kebutuhan volume dan tekanan yang dibutuhkan lini produksi tidak terganggu.

Pipa pemasok air (water make-up) ini ditempatkan sebelum masuk ke evaporator

sesuai dengan skema diatas. Evaporator memiliki volume khusus dan jumlahnya

Page 39: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

30

tetap agar dapat tetap bekerja sesuai dengan kapasitas yang sejak awal telah

ditentukan. Water make-up sumbernya adalah penampung air pada pabrik atau

mengambil air baru dengan jumlah tertentu yang berasal dari luar sistem. Berikut

adalah skema pada saat pipa water make-up di sertakan.

Gambar 4.12 Konfigurasi pemipaan air dingin dan water make-up pada chiller

B. Analisis Permasalahan

Pipa water make-up dikendalikan dengan katup elektronis yang bisa diatur

dengan mode otomatis atau manual oleh operator. Indikator katup elektronis

adalah saat pressure atau tekanan dari instalasi chiller (TFD 500) kurang dari 3

bar dengan tekanan standar 3,7 bar. Katup terbuka selama 1 – 3 detik (sesuai

keterangan operator) sampai tekanan standar terpenuhi. Ukuran pipa 3/4 inch

dengan panjang keseluruhan 10,1 meter.

Buka tutup katup jarang diketahui karena menggunakan sistem otomatis

dan tidak terdapatnya indikator khusus dan catatan khusus tentang jumlah air yang

masuk dan tingkat keseringannya katup terbuka. Masalah utama yang terjadi

adalah tidak adanya flow meter di pipa sehingga tidak ada data yang masuk sama

Page 40: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

31

sekali. Oleh karena itu penulis ingin menghitung debit air dan lalu menghitung

volume air jika katup terbuka selama 3 detik. Berikut adalah gambar penampakan

pipa water make-up.

Gambar 4.12 Katup elektronis pada pipa water make-up

4.5.2 Analisa Perhitungan Debit Air pada Pipa Water Make-up

Data yang diketahui dari pengamatan langsung di lapangan dan

pengamatan pada komputer pengawas di ruang operator. Berikut adalah panjang

pipa yang diukur dari valve sampai masuk sistem dan ukuran jari-jari pipa.

L1 (panjang 1) : 2.8 m

L2 (panjang 2) : 7.3 m

Ltot (panjang total) : 7.3 m + 2.8 m

: 10.1 m

R (jari-jari pipa) : ¾ inch

: 0.75 x 2.54 cm

: 0.01905 m

Tekanan air yang mengalir antara outlet pada valve sangat berbeda dari tekanan

awal pada inlet valve elektronis.

P1 (tekanan inlet) : 3.7 bar

P2 (tekanan outlet) : 3 bar

T (waktu) : 3 detik

µ (vikositas air) : 1.0 x 10-3

Page 41: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

32

Maka setelah diketahui data dari lapangan diatas, penulis bertujuan untuk

menghitung debit air pada water make-up yaitu menggunakan rumus pada Hukum

Poiseuille. Sebelum masuk pada rumus hukum poiseuille maka sebelumnya

dihitung ∆P dengan satuan bar menjadi � 兼2

1 bar : 1.01971621 倦訣血 �兼2

1 Newton : 0.102 kgf

Maka ∆P dapat dihitung

∆P (selisih tekanan): 3.7 bar – 3 bar

: 0.7 bar

∆P : 0.7 bar x 1.01971621 倦訣血 �兼2

: 0.7138 倦訣血 �兼2

: 7138 倦訣血 兼2

∆鶏 =

7138 倦訣血 兼2

0.102 倦訣血

= 69980.52 � �匝

Aliran dalam pipa dengan Hukum Poiseuille dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.13 Skema Aliran dalam Pipa

Page 42: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

33

Makin ke tengah kecepatan mengalir semakin besar, dengan adanya gaya

(F) yang bekerja pada penampang (A) maka kecepatan aliran berbentuk parabola.

Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampang tiap detiknya disebut

debit (Q) maka menurut Poiseuille

芸 =�堅4(∆鶏)

8µ�建�建

Dengan Q : kecepatan zat cair per detik (debit)

� : 3.14

r : jari-jari pipa

∆P : selisih tekanan inlet dan outlet

µ : konstanta vikositas

Ltot : Panjang total pipa

Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui suatu pipa

akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat

empat jari-jari pipa. Maka perhitungan debit air di isntalasi chiller pada pipa

water make-up adalah sebagai berikut:

芸 =� ∙ 0.01905 4 ∙ (69980.52)

8 ∙ 0.001 ∙ 10.1

Q = 0.358 �� ���

Maka untuk volume air yang terambil jika t = 3 sec adalah

��健憲兼結 = 0.358 兼3 嫌結� ∙ 3 嫌結�

Volume = 1.074 m3

Page 43: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

34

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari serangkaian kerja praktek yang dilakukan di PT. Sarihusada Generasi

Mahardika Yogyakarta, didapat kesimpulan :

1. Chiller memiliki beberapa mesin utama seperti compressor dan evaporator

dan menggunakan bahan kimia amoniak sebagai pendingin air.

2. Debit air pada pipa water make-up adalah 0.358 �� ���

3. Volume air yang mengalir pada pipa selama 3 detik berjumlah 1.704 m3

5.2 Saran

1. Bagi PT. Sarihusada Generasi Mahardika Yogyakarta

a. Setiap sistem pipa yang krusial diharapkan dilengkapi flow meter agar lebih

mudah diawasi dan di kendalikan.

b. Pembimbingan terhadap mahasiswa yang melakukan kerja praktek industri

agar lebih ditingkatkan, untuk meningkatkan kemampuan kerja dari

mahasiswa yang melakukan kerja praktek di industri.

2. Bagi Universitas Islam Indonesia

a. Agar selalu memantau dan melakukan kontroling kepada mahasiswa yang

sedang melakukan kerja praktek di industri, agar tidak terjadi kebingungan

ketika menghadapi persoalan – persoalan dalam lingkungan kerja.

b. Selalu memberikan semangat dan motivasi, agar mahasiswa dalam

melakukan kerja praktek meningkat kemauan serta semangatnya dalam

menjalankan kerja praktek industri.

Page 44: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Mughni, Muhammad. 2011. Laporan Praktek Industri : APLIKASI PLC

MODICON QUANTUM 534 PADA PROSES HOMOGENIZER MILK

POWDER DI PT. SARI HUSADA. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

2. Gabriel. J.F., 1988. FISIKA KEDOKTERAN. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jakarta

3. http://teknisichiller.wordpress.com/2013/05/11/apakah-chiller/

4. http://www.sabroe.com/en/products/reciprocating-compressors/

5. http://3.bp.blogspot.com/-

eQV2pPAI1RY/UkNzBf0qvRI/AAAAAAAAADA/WfFFhCopiGI/s1600/CHI

LLER1.JPG

6. http://fawwazservice.blogspot.com/

7. http://transkerja.blogspot.com/2008_12_01_archive.html

8. http://karangpundung.blogspot.com/2011/05/macam-dan-jenis-evaporator.html

9. http://karangpundung.blogspot.com/2011/05/definisi-kondensor-adalah.html

Page 45: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

36

LAMPIRAN

Page 46: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

37

Page 47: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

38

Page 48: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

39

Page 49: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

40

Page 50: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

41

Page 51: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

42

Page 52: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

43

Page 53: Laporan Kerja Praktek - Nur Amin 11525005-Libre

44