laporan hukum newton 1
DESCRIPTION
Laporan Hukum NewtonTRANSCRIPT
Laporan Praktikum Fisika Dasar Hari : Senin
Jam : 08.00-10.00 Asisten : 1. Ikram
2.Maysita Hamzah
HUKUM NEWTON
Oleh :
FAKHRURRAZI1105105010026
LABORATORIUM FISIKA DASARFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM-BANDA ACEH
2011
I. PENDAHULAUAN
A. Latar Belakang
Hukum Newton adalah sebuah rumusan yang menggambarkan gaya
dengan gerak sebuah benda. Dinamakan demikian karena yang merumuskan dan
mempublikasikan ke khalayak luas secara sistematis adalah Sir Isaac Newton
(1643-1727), seorang fisikawan Inggris.
Tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan
gaya. Sebagai contoh ketika kita mendorong sebuah mobil yang mogok, maka kita
sedang melakukan sebuah gaya padanya. Ketika anak-anak menarik mobil-
mobilan, mereka melakukan sebuah gaya pada mobil mainan mereka. Ketika
sebuah palu memukul paku, atau ketika kita menendang bola, sebuah gaya sedang
bekerja. Jika sebuah benda jatuh, maka kita katakana bahwa hal itu di sebabkan
oleh gaya garfitasi. Jadi, sacara intuitif gaya didentifikasi sebagai suatu dorongan
atau tarikan. Gaya itu tidak selalu menimbulkan gerak. Misalnya, kita mendorong
tembok yang kokoh tapi tembok itu tidak bergerak, atau kita mendorong lemari
yang berat tapi lemari tersebut tidak bergerak.
B. Tujuan praktikum
1. Mempelajari keadaan static dan dinamik suatu benda.
2. Mempelajari penggunaan Hukum Newton.
3. Menghitung koefisien gesekan statis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hukum Newton satu disebut juga hokum inersia (= hokum kelembaman). Ini
berarti bahwa benda itu mempunyai sifat mempertahankan keadaan; apabila benda
itu sedang begerak maka benda itu akan bergerak terus. Demikian pula benda itu
sedang tidak bergerak maka benda itu bersifat malas untuk mulai bergerak. Dapat
pula dikatakan gerak semua objek/benda akan bergarak apabila ada yang
mengakibatkan pergerakan itu (Gabriel, 2006).
Kecenderungan sifat benda yang ingin tetap dalam atau tetap ingin bergerak,
dirumuskan oleh Sir Isaac Newton sebagai hokum 1 Newton. Menurut Hukum 1
Newton “ Jika resultan dari gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol,
benda tersebut akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan”. Secara
singkat, Hukum 1 Newton dinyatakan sebagai berikut ∑ F=0,V=0 atau V=kostan
(Kamajaya, 2006).
Analisis dinamik mencakup aplikasi Hukum Newton yaitu: suatu benda akan
tetap diam atau bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya yang bekerja
pada benda tersebut, kecepatan perubahan momentum suatu benda adalah sama
dengan besar gaya yang di kenakan dan aksi yang searah dengan gaya tersebut,
setiap gaya yang bekerja adalah sama besar dan berlawanan arah dengan reaksi
(Hutahaean, 2006).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Pengukuran Dasar dilakukan pada hari senin, tanggal 12
November 2011, berlangsung dari pukul 08.20 sampai 10.00 WIB di
Laboratorium Fisika Dasar Fakultas Pertanian Jurusan Teknik Pertanian
Universitas Syiah Kuala.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Papan percobaan
2. Balok dudukan
3. Timbangan
4. Tali Pengikat
5. Stopwatch
6. Mistar
C. Cara Kerja
Gaya gesek statis
1. Susun peralatan dan letakkan benda diatas meja kemudian hubungkan
benda dengan tempat beban dengan menggunakan tali.
2. Berikan beban pada tempatnya, mulai dari beban yang kecil kemudian
tambahkan sedikit-sedikit hingga benda bergerak.
3. Catat massa benda yang diberikan ditempat beban dan massa benda.
4. Letakkan kembali benda di atas meja kemudian ulangi sampai 5 kali.
Gaya gesek dinamis
1. Susun peralatan dan letakkan benda diatas meja sehingga benda berada
pada ketinggian h dari lantai.
2. Beri beban pada tempat beban sehingga sitem bergerak dengan
percepatan.
3. Catatlah waktu yang di butuhkan beban tiba di lantai
4. Ulangi sebanyak 3 kali.
5. Ulangi untuk massa beban dan h yang berbeda.
6. Timbanglah massa benda dan tempat bebannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Pengamatan
1.Gaya Gesek Statis
a. Pengamatan gaya gesek statis dengan variasi beban
Massa benda (m) = 244 gr
Jarak beban dari lantai(s) = 50 cm
Tabel 4.1 Pengamatan gaya gesek statis dengan variasi beban
No Variasi beban (gr) Kondisi benda Keterangan
1 50 diam
2 100 bergerak
3 150 bergerak lebih cepat
b. Pengamatan gaya gesek statis dengan variasi ulangan
Massa benda (m) = 244 gr
Jarak beban dari lantai(s) = 50 cm
Tabel 4.2 Pengamatan gaya gesek statis dengan variasi ulanganNo Beban (gr) ulangan Waktu
1 50 X1 0,90 s
2 100 X2 0,80 s
3 150 X3 0,80 s
Rata-rata 0,83 s
2. Gaya Gesek DinamisMassa benda (m) = 244 gr
Jarak beban dari lantai(s) = 50 cm
Tabel 4.3 Pengamatan gaya gesek statis dengan variasi beban
No Variasi beban (gr) Waktu (detik) Keterangan
1 150 0,80 s
2 200 0,49 s
3 250 0,36 s
Rata-rata 0,55 s
B. Analisis data1. Gaya gesek statis
b. Pengamatan gaya gesek statis dengan variasi ulanganKecepatan (v) =S/trata-rata
=0,5 m/ 0,83 s
=0,6 m/s
Berat benda (W) =mbenda.g
=0,244 kg.10m/s2
=2,44 Newton
Percepatan (a) =v/trata-rata
=0,6m.s-1/0,83 s
=0,72 m/s2
Koefisien gesek statis (μs)
=F/W
=0,17568 N/2,44 N
=0,072
Gaya gerak (F =mbalok.a
=0,244 kg . 0,72m/s2
=0,17568 Newton
Gaya gesek statis (fs) =μs.w
=0,072.2,44 N
=0,17568 N
2. Gaya gesek dinamisKecepatan (v) =S/trata-rata
=0,5 m/ 0,55 s
=0,9 m/s
Percepatan (a) =v/trata-rata
=0,9m.s-1/0,55 s
=0,495 m/s2
μk150 =Fkn
= massa balok x amassa benda x g
=0,244 x 0,495
0,150 x10
=0,12078
1,5
=0,08052
μk200 =Fkn
= massa balok x amassa benda x g
=0,244 x 0,495
0,200 x10
=0,12078
2
=0,06039
μk250 =Fkn
= massa balok x amassa benda x g
=0,244 x 0,495
0,250 x10
=0,12078
2,5=0,048312
C. Pembahasan
1. Gaya gesek statis
Tampak bahwa balok tidak bergerak jika diberikan gaya yang kecil seperti
pada percobaan pertama yaitu kita memberikan beban 50 gr. Balok belum
bergerak karena berat beban yang kita berikan pada balok diimbangi oleh gaya
gesekan antara alas balok dengan permukaan meja. Ketika balok belum bergerak,
besarnya gaya gesekan sama dengan berat beban yang kita berikan. Jika beban
yang kita berikat semakin besar seperti pada ulangan kedua yaitu 100 gr, terlihat
bahwa pada suatu harga tertentu balok mulai bergerak. Pada saat balok mulai
bergerak, gaya yang sama menghasilkan gaya dipercepat. Dan pada ulangan ke
tiga kita memberikan beban yang lebih besar lagi yaitu 150 gr dan balok pun
bergerak dengan lebih cepat. Dengan memperkecil kembali gaya tarik tersebut,
kita dapat menjaga agar balok bergerak dengan laju tetap, tanpa percepatan. Kita
juga bisa mempercepat gerak balok tersebut dengan menambah beban yang lebih
berat lagi.
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan,
ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya fs).
Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan
agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua
permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar
benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan
masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Atau dengan
kata lain gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat sentuhan pergeseran antara
dua permukaan yang bersentuhan. Gaya ini mempunyai arah berlawanan dengan
gaya penyebabnya, sehingga bersifat menghambat gerakan.
2. Gaya gesek dinamis
Pada praktikum gaya gesek dinamis kita membutuhkan benda dan beban yang
berfariasi untuk membuktikan hukum newton. Pada ulangan pertama kita
menggunakan benda dengan beban seberat 150 gr, dengan menggunakan beban
seberat ini benda mulai bergerak meskipun tidak begitu cepat. Dan pada ulang
kedua dan ketiga masing-masing kita menggunakan beban dengan berat 200 gr
dan 250 gr dan terlihat benda bergerak dengan lebih cepat. Jadi dapat di
simpulkan semakin berat beban yang kita berikan maka benda akan bergerak lebih
cepat.
Semakin berat bebaban yang diberikan maka waktu yang dibutuhkan pun
semakin sedikit, contohnya pada ulangan pertama digunakan beban dengan berat
150 gr dan dibutuhkan waktu 0,8 sekon untuk menunggu beban tersebut
menyentuh lantai. Sedangkan pada ulangan kedua digunakan beban dengan berat
200 gr dan dalam waktu 0,49 sekon beban tersebut sudah menyentuh lantai.
Berbeda lagi dengan ulangan ketiga dengan beban seberat 250 gr hanya
dibutuhkan waktu 0,36 sekon supaya beban tersebut menyentuh lantai. Jadi, dapat
di simpulkan semakin berat beban yang digunakan semakin sedikit waktu yang
dibutuhkan.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat di ambil beberapa kesimpulan
di antaranya;
1. Gaya gesek statis adalah gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan
benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak.
2. Semakin berat beban yang kita berikan maka benda akan bergerak lebih
cepat.
3. Gaya gesek statis mempunyai arah berlawanan dengan gaya
penyebabnya, sehingga bersifat menghambat gerakan.
4. Semakin berat beban yang digunakan maka semakin sedikit waktu yang
dibutuhkan untuk beban tersebut menyentuh lantai.
B. Saran
1. Praktikan lebih disiplin dalam menggunakan waktu, seharusnya tidak
ada lagi praktikan yang terlambat dan asisten lab hidarapkan dapat
mencari solusi untuk masal ini.
DAFTAR PUSTAKA
Gabriel, J. F. 2006. Fisika Kedokteran.EOC; Jakarta.
Kamajaya. 2006. Fisika Untuk Kelas X Semester 1 SMA. PT. Grafindo Media Pratama; Bandung.
Hutahaean, R. Y. 2006. Mekanisme dan Dinamika Mesin. CV. Adi Offset; Yogyakarta.
.