1 pendahuluan mekanika newton

17
1 Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com 1. Pendahuluan Mekanika Newton 1.1 Pendahuluan Mekanika adalah studi gaya dan gerak benda. Mekanika merupakan salah satu ilmu tertua dan sangat menarik untuk dipelajari. Hukum mekanika digunakan di semua ukuran benda, mikroskopik dan makroskopik, seperti gerak elektron dalam atom dan gerak planet dalam ruang angkasa. Mekanika dapat dibagi menjadi dua bagian : kinematika dan dinamika. Kinematika mempelajari deskripsi gerak benda, mengabaikan gaya penyebab gerak . Kinematika menjelaskan posisi, kecepatan dan percepatan benda setiap waktu. Dinamika mempelajari gaya yang menghasilkan perubahan posisi, ukuran dan bentuk benda. Dalam kasus khusus statik, benda tetap diam dalam pengaruh gaya eksternal. Sebelum kita memulai studi mekanika lebih jauh, kita akan mempelajari besaran dan satuan terlebih dahulu. 1.2 Besaran Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai. Besaran selalu didasari oleh pengukuran. Setiap besaran diukur dalam satuannya. Berdasarkan satuan, besaran dibedakan menjadi dua bagian, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefenisikan terlebih dahulu. Pada tahun 1971 dalam pertemuan Bereau of weight and measure di Prancis disepakati tujuh besaran pokok seperti pada Tabel 1.1 dan dua besaran tambahan. Tabel 1.1 : Daftar besaran pokok Besaran Pokok Satuan Simbol Satuan Dimensi Panjang meter m [L] Massa kilogram kg [M] Waktu sekon (detik) s (det) [T] Kuat arus listrik ampere A [I] Suhu kelvin K [θ] Intensitas cahaya candela Cd [J] Jumlah zat mol N [N] Besaran tambahan, yaitu sudut datar (plane angle) dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang (solid angle) dengan satuan steradian (sr). Sudut radian digunakan untuk menunjukkan besar fase dan sudut. Sudut steradian digunakan untuk menyatakan intensitas cahaya dalam ruang. Dua besaran tambahan ini tidak memiliki dimensi. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya disusun oleh satuan besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah kecepatan, percepatan, luas, volume, gaya, momen gaya, momentum, impuls, tekanan, daya, kerja, dan frekuensi. Berdasarkan nilai dan arah, besaran dibagi menjadi dua bagian , yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja, seperti panjang, massa, waktu, temperatur, frekuensi, daya, dan kerja. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah, seperti perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momen gaya, momentum, luas, impuls, berat, dan medan listrik. Contoh 1.1 : Tentukan besaran di bawah ini yang termasuk dalam besaran skalar atau besaran vektor ! a. energi kinetik b. medan listrik c. entropi d. kerja e. gaya sentrifugal f. temperatur g. potensial gravitasi h. muatan i. frekuensi j. capasitas kalor Penyelesaian : a. besaran skalar b. besaran vektor c. besaran skalar d. besaran skalar e. besaran vektor f. besaran skalar

Upload: wahyu-widayat

Post on 04-Sep-2015

252 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 1

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    1. Pendahuluan Mekanika Newton

    1.1 Pendahuluan

    Mekanika adalah studi gaya dan gerak benda. Mekanika merupakan salah satu ilmu tertua dan

    sangat menarik untuk dipelajari. Hukum mekanika digunakan di semua ukuran benda, mikroskopik

    dan makroskopik, seperti gerak elektron dalam atom dan gerak planet dalam ruang angkasa. Mekanika

    dapat dibagi menjadi dua bagian : kinematika dan dinamika. Kinematika mempelajari deskripsi gerak

    benda, mengabaikan gaya penyebab gerak . Kinematika menjelaskan posisi, kecepatan dan percepatan

    benda setiap waktu. Dinamika mempelajari gaya yang menghasilkan perubahan posisi, ukuran dan

    bentuk benda. Dalam kasus khusus statik, benda tetap diam dalam pengaruh gaya eksternal. Sebelum

    kita memulai studi mekanika lebih jauh, kita akan mempelajari besaran dan satuan terlebih dahulu.

    1.2 Besaran Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai. Besaran selalu didasari oleh

    pengukuran. Setiap besaran diukur dalam satuannya. Berdasarkan satuan, besaran dibedakan menjadi

    dua bagian, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya

    telah didefenisikan terlebih dahulu. Pada tahun 1971 dalam pertemuan Bereau of weight and measure

    di Prancis disepakati tujuh besaran pokok seperti pada Tabel 1.1 dan dua besaran tambahan.

    Tabel 1.1 : Daftar besaran pokok

    Besaran Pokok Satuan Simbol Satuan Dimensi

    Panjang meter m [L]

    Massa kilogram kg [M]

    Waktu sekon (detik) s (det) [T]

    Kuat arus listrik ampere A [I]

    Suhu kelvin K []

    Intensitas cahaya candela Cd [J]

    Jumlah zat mol N [N]

    Besaran tambahan, yaitu sudut datar (plane angle) dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang (solid

    angle) dengan satuan steradian (sr). Sudut radian digunakan untuk menunjukkan besar fase dan sudut.

    Sudut steradian digunakan untuk menyatakan intensitas cahaya dalam ruang. Dua besaran tambahan

    ini tidak memiliki dimensi. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya disusun oleh satuan

    besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah kecepatan, percepatan, luas, volume, gaya, momen

    gaya, momentum, impuls, tekanan, daya, kerja, dan frekuensi.

    Berdasarkan nilai dan arah, besaran dibagi menjadi dua bagian , yaitu besaran skalar dan besaran

    vektor. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja, seperti panjang, massa, waktu,

    temperatur, frekuensi, daya, dan kerja. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah,

    seperti perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momen gaya, momentum, luas, impuls, berat, dan

    medan listrik.

    Contoh 1.1 :

    Tentukan besaran di bawah ini yang termasuk dalam besaran skalar atau besaran vektor !

    a. energi kinetik b. medan listrik c. entropi d. kerja e. gaya sentrifugal

    f. temperatur g. potensial gravitasi h. muatan i. frekuensi j. capasitas kalor

    Penyelesaian :

    a. besaran skalar b. besaran vektor c. besaran skalar d. besaran skalar e. besaran vektor f. besaran skalar

  • 2

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    g. besaran skalar h. besaran skalar i. besaran skalar j. besaran skalar

    1.3 Satuan dan sistem satuan

    Satuan adalah ukuran yang menjadi acuan nilai besaran. Besaran tanpa satuan tidak memiliki arti.

    Misalnya, sebuah benda panjangnya 10. Agar angka 10 memiliki arti, maka kita harus menambahkan

    satuan pada angka 10, misalnya menambahkan satuan panjang, 10 meter. Karena itu, kita harus

    menuliskan satuan pada besaran fisika. Jangan lupa menuliskan satuan di akhir perhitungan jika anda

    sedang mengerjakan soal. Ada beberapa besaran fisika yang tidak memiliki satuan seperti koefisien

    gesek.

    Sistem satuan

    Berikut ini sistem satuan yang umum digunakan dalam mekanika :

    1. Sistem MKS atau sistem metrik Sistem ini menggunakan satuan panjang adalah meter, satuan massa adalah kilogram , dan satuan

    waktu adalah sekon.

    2. Sistem CGS atau sistem Gaussian Sistem ini menggunakan satuan panjang adalah centimeter, satuan massa adalah gram , dan satuan

    waktu adalah sekon.

    3. Sistem British Sistem satuan ini masih tetap digunakan di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Dalam

    sistem British, satuan panjang adalah kaki (feet), inci (in) dan mil, satuan massa adalah slug, satuan

    waktu adalah sekon, dan satuan kecepatan adalah knot. Konversi satuan metrik adalah

    1 slug = 14,59 kg

    1 foot (1 kaki) = 0,3048 m

    1 in = 2,54 cm

    1 mil = 1,61 km

    1 lb = 4,45 N

    4. Sistem Satuan Internasional Sistem Satuan Internasional (SI) digunakan setelah pertemuan Bereau of weight and measure di

    Prancis. Sistem ini adalah bentuk pengembangan dari sistem metrik. Sistem SI menggunakan satuan

    besaran pokok dalam Tabel 1.1. SI menggunakan dua satuan besaran tambahan, yaitu radian dan

    steradian. Sistem SI dikenal sistem satuan standar. Anda perlu memperhatikan satuan sebelum

    melakukan perhitungan suatu soal fisika, sebaiknya memilih salah satu sistem satuan dalam

    menyelesaikan soal fisika, untuk contoh, jika anda menggunakan sistem CGS, maka satuan besaran

    gaya adalah dyne dan satuan energi adalah kalori.

    Defenisi satuan besaran pokok untuk besaran panjang, massa dan waktu.

    a. Panjang satuannya meter Satu meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya di ruang hampa dalam waktu 1/299.792.458

    sekon.

    b. Waktu satuannya sekon Satu sekon adalah interval waktu dari 9.192.631.770 kali waktu getar atom Cesium-133.

    c. Massa satuannya kilogram Satu kilogram adalah massa sebuah silinder platinum-iridium yang disimpan di Serves Prancis.

  • 3

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    Tabel 1.2 menunjukkan awalan dari satuan SI. Untuk menyatakan hasil pengukuran yang sangat besar

    dan sangat kecil , kita akan menggunakan awalan satuan dalam Tabel 1.2.

    Tabel 1.2 : Awalan Satuan SI

    Faktor Awalan Simbol

    1024

    yotta- Y

    1021

    zetta- Z

    1018

    exa E

    1015

    peta- P

    1012

    tera- T

    109 giga- G

    106

    mega- M

    103 kilo- k

    102

    hekto- h

    101

    deka- da

    10-1

    desi- d

    10-2

    centi- c

    10-3

    milli- m

    10-6

    mikro-

    10-9

    nano- n

    10-12

    piko- p

    10-15

    femto- f

    10-18

    atto- a

    10-21

    zepto- z

    10-24

    okto- y

    Contoh 1.2 : Jari-jari Bumi adalah 6,4 10

    6 m = 6.400 km = 6,4 Mm

    Massa Bulan adalah 7,36 1022

    kg = 73,6 Zkg.

    Konversi satuan

    Kita sering melakukan konversi satuan besaran fisika dalam penjumlahan, pengurangan,

    perkalian, dan pembagian besaran dalam perhitungan fisika. Contohnya, 1 jam =60 menit = 3600

    detik, kita dapat menuliskan

    1jam1

    3600detik dan

    3600detik1

    1jam

    Faktor 1 jam/3600 detik dan 3600 detik/ 1 jam disebut faktor konversi. Untuk mengubah suatu satuan

    ke bentuk satuan yang lain, kita harus mengalikannya dengan faktor konversinya.

    Sekarang kita akan merubah 36 km/jam ke dalam satuan meter per sekon.

    Penting untuk menyamakan satuan saat melakukan operasi aljabar dalam persamaan fisika.

    Satuan yang tidak diperlukan dapat saling menghilangkan satu sama lain. Sebagai contoh, sebuah

    benda bergerak dengan kecepatan konstan 54 km/jam selama 20 menit. Untuk menemukan jarak yang

    ditempuh oleh benda, mari kita ubah satuan waktu dalam jam.

    1jam 120menit =(20 menit ) jam

    60 menit 3

    Jarak yang ditempuh oleh benda adalah

    km 154 jam=18km

    jam 3s vt

    km km 1000m 1jam m36 =(36 ) 10

    jam jam km 3600s s

    3600detik0,5 jam=(0,5 jam) 1800detik

    jam

  • 4

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    Kita juga dapat melakukan konversi sistem satuan SI ke dalam sistem satuan British menggunakan

    faktor konversinya.

    Contoh 1.3 :

    Ubahlah sistem satuan di bawah ini ke dalam sistem satuan standar (SI)!

    a. 1 dyne = 1 gr. cm/s2 b. 1 slug / kaki3

    Penyelesaian :

    a. 5 52 2 2

    gr cm gr cm 1kg 1m kg m1 1 10 10 N

    1000gr 100cms s s

    b. 1 slug = 14,59 kg, 1 kaki = 0, 3048 m atau 1 kaki3 = 0,02832 m3 3

    53 3 3 2 3

    slug slug 14,59kg 1kaki kg m kg1 1 10 515,2

    1slugkaki kaki 0,02832m s m

    Contoh 1.4 :

    Sebuah bak mandi berbentuk persegi dengan panjang sisinya 10 kaki. Air mengalir ke dalam bak

    mandi melalui kran dengan kelajuan 0,1 liter/detik. Jika mula-mula bak mandi belum berisi air,

    hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi sampai penuh!

    Penyelesaian:

    Panjang sisi bak mandi adalah 0,3048m

    10kaki 10kaki 3,048m1kaki

    s

    .

    Volume bak mandi adalah 33 3 33,048m 28,31683m 28316,83dmV s .

    Oleh karena, 1 dm3 = 1 L, maka 28316,83LV

    Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi sampai penuh adalah

    s28316,83 L 0,1 2832s

    Lt

    1.4 Analisa dimensi

    Dimensi suatu besaran menunjukkan cara suatu besaran tersusun dari besaran pokok. Lihat

    kembali Tabel 1.1, lambang [ ] adalah simbol dimensi besaran. Besaran panjang memiliki dimensi L,

    massa memiliki dimensi M, dan waktu memiliki dimensi T. Kita dapat menentukan dimensi besaran

    turunan dari satuan besaran pokok penyusunnya. Satuan kecepatan adalah m/s, maka dimensi

    kecepatan adalah L/T =LT-1

    . Dimensi suatu besaran diperoleh dengan menguraikan satuannya ke

    dalam satuan SI. Satuan gaya adalah Newton atau setara dengan kg.m/s2, maka dimensi gaya adalah

    2MLT .

    Contoh 1.5 :

    Tentukanlah dimensi besaran fisika di bawah ini!

    a. percepatan b. momentum c. tekanan d. konstanta gravitasi

    Penyelesaian :

    a. Satuan percepatan (a) adalah m/s2. Sehingga, 2[ ]a LT

    b. Momentum adalah perkalian massa dan kecepatan, p mv , maka satuan momentum adalah

    kg m s . Sehingga,1[ ]p MLT .

  • 5

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    c. Tekanan adalah gaya persatuan luas, P=F/A. Satuan tekanan adalah 2 -1 -2N m =kg m s . Sehingga,

    1 2[ ]p ML T .

    d. Untuk menentukan dimensi konstanta gravitasi, kita menggunakan rumus gaya gravitasi.2

    1 2F Gm m r , maka satuan konstanta gravitasi G adalah 2 2 3 2Nm kg =m s kg . Dimensi

    konstanta gravitasi adalah 1 3 2[ ]G M L T .

    Dalam Tabel 1.2 terdapat daftar dimensi besaran mekanika yang dinyatakan dalam besaran

    massa, panjang, dan waktu.

    Tabel 1.2 : Daftar dimensi besaran mekanika

    Besaran Rumus Satuan MKS Dimensi

    Luas A p l m2 2L

    Volume V p l t m3 3L

    Massa jenis m V -3kg m 3ML

    Kecepatan v dx dt m/s 1LT

    Percepatan 2a d x dt m/s2 2LT

    Gaya F ma -2kg m s N 2MLT

    Momentum linear p mv -1kg m s 1MLT

    Impuls I F t p -1kg m s =N s 1MLT

    Energi kinetik 212

    Ek mv 2 -2kg m s J 2 2ML T

    Energi potensial gravitasi Ep mgh 2 -2kg m s J 2 2ML T

    Energi potensial pegas 212

    Ep kx 2 -2kg m s J

    2 2ML T

    Usaha W F x EK 2 -2kg m s J 2 2ML T

    Daya P W t 2 -3kg m s J s 2 3ML T

    Tekanan p F A

    2 -1 -2N m = kg m s

    2 3ML T

    Frekuensi 1f T s-1

    = hertz= Hz 1T

    Kecepatan angular 2 f -1rad s 1T

    Percepatan angular 0 t -2rad s 2T

    Momen inersia partikel 2I mr

    2kg m 2ML

    Momen gaya (Torsi) sinI rF

    2 2kg m N ms 2 2ML T

    Momentum sudut L I mvr 2 1kg m s 2 1ML T

    Studi dimensi besaran fisika sangat penting dalam ilmu fisika. Kegunaan analisa dimensi adalah

    1. Memeriksa kebenaran persamaan fisika. Kita dapat mengetahui kebenaran menggunakan analisa dimensi. Setiap bentuk persamaan fisika

    harus memenuhi syarat bahwa dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri. Jika dimensi ruas

    kanan berbeda dengan dimensi ruas kiri maka persamaan fisika tersebut salah. Besaran dapat

    dijumlahkan jika memiliki dimensi yang sama. Relasi matematis pada setiap persamaan harus

    memiliki dimensi sama. Sebuah persamaan posisi benda dinyatakan dengan 210 2

    x v t at , x memiliki

    dimensi yang sama dengan 0v t dan 21

    2at ,yaitu [ ]L . Kita dapat menyimpulkan bahwa persamaan

    posisi benda 210 2

    x v t at benar secara dimensi. Banyak siswa kadang-kadang lupa rumus periode

  • 6

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    bandul matematis 2T l g atau 2T g l . Dengan menggunakan analisa dimensi, kita dapat

    menentukan bahwa rumus periode yang benar adalah 2T g l .

    Contoh 1.6 :

    Seorang siswa ingin memeriksa kebenaran dari tiga persamaan berikut ini :

    i. 2 2x vt at

    ii. 212

    ma x mv Fx

    iii. 2 212

    2E p m kx

    Tiga persamaan ini terdiri dari besaran perubahan posisi x, kecepatan v, percepatan a , waktu t, massa

    m, momentum p, konstanta pegas k dan energi mekanik E. Tentukan persamaan di atas yang benar

    secara dimensi!

    Penyelesaian :

    Tinjau persamaan (i) : 2 2x vt at

    Dimensi ruas kiri adalah L

    Dimensi ruas kanan adalah 1 2 2 1LT T LT T LT LT .

    Dimensi ruas kiri dan ruas kanan tidak sama, maka persamaan (i) salah.

    Tinjau persamaan (ii) : 21

    2ma x mv Fx

    Dimensi ruas kiri adalah 22 1 2 2 2 2M LT L M LT ML T ML T

    Dimensi ruas kanan adalah 22 2MLT L ML T .

    Dimensi ruas kiri dan ruas kanan sama, maka persamaan (ii) benar.

    Tinjau persamaan (iii) : 2 21

    22E p m kx

    Dimensi ruas kiri adalah 2 2ML T

    Dimensi ruas kanan adalah 2 2 22

    1 1 2 22MLT M MT L ML T ML T .

    Dimensi ruas kiri dan ruas kanan sama, maka persamaan (iii) benar.

    2. Memeriksa hasil perhitungan akhir. Hasil perhitungan akhir harus memiliki dimensi yang sama dengan besaran yang ditanyakan

    dalam soal. Sangat penting untuk memeriksa dimensi hasil perhitungan akhir setelah mengerjakan

    soal. Jika dimensi jawaban anda tidak sama dengan dimensi besaran yang ditanyakan, maka jawaban

    keliru dan sebaiknya memeriksa kembali hasil pekerjaan anda.

    Contoh 1.7 :

    Seorang siswa menyelesaikan soal olimpiade fisika dengan menemukan nilai waktu (t) dan gaya (F)

    dengan hasil perhitungan akhir :

    i. 1

    1 2

    sin 2m yt

    m m g

    ii. 2

    m g pF

    t y t

    dimana besaran massa (m), jarak (y), percepatan gravitasi (g), momentum (p). Tentukan jawaban di

    atas yang benar secara dimensi!

    Penyelesaian :

    Jawaban bagian (i) benar karena dimensi waktu (t) sama dengan dimensi jawaban akhir. Jawaban

    bagian (ii) salah karena dimensi gaya (F) sama dengan dimensi jawaban akhir. Karena hasil akhir

  • 7

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    jawaban bagian (ii) salah, maka penting untuk siswa mengulang kembali mengerjakan soal tersebut

    dengan lebih teliti.

    3. Membentuk rumus fisika Kita dapat mengetahui ketergantungan suatu besaran terhadap besaran lainnya menggunakan

    analisa dimensi. Selanjutnya, kita dapat mengetahui perbandingan besaran-besaran tersebut. Rumus

    fisika benar hanya jika dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri.

    Contoh 1.8 :

    Sebuah benda benda bermassa m bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan linear v dan jari-jari

    lintasan r. Tentukan gaya sentripetal Fs yang dialami oleh benda bergantung pada besaran m,v dan r !

    Penyelesaian :

    Kita dapat menuliskan bahwa x y z

    sF k m v r

    dimana k ,x,y, dan z adalah konstanta tidak berdimensi. Nilai konstanta k dapat diperoleh secara

    eksperimen atau teoritik. Nilai x, y dan z akan diperoleh menggunakan analisa dimensi. Satuan gaya

    adalah kg.m/s2 sehingga 2sF MLT

    . Satuan massa adalah kg, sehingga m M . Satuan kecepatan

    adalah m/s, sehingga 1v LT . Satuan jari-jari lintasan adalah m, sehingga r L . Gunakan syarat

    bahwa sebuah persamaan harus memiliki kesamaan dimensi ruas kiri dan ruas kanan. Kita peroleh

    hubungan

    2 1yx z

    MLT M LT L

    2 x y z yMLT M L T Kita peroleh tiga buah persamaan : 1, 1x y z dan 2y . Jadi, 1, 2x y

    dan 1z . Gaya

    sentripetal yang dialami oleh benda adalah 2

    svF k mr

    Secara teori dapat dibuktikan bahwa nilai k = 1. Besar gaya sentripetal yang dialami oleh benda

    bergerak melingkar adalah 2

    svF mr

    .

    Contoh 1.8 :

    Sebuah planet bergerak mengintari matahari dalam suatu orbit melingkar. Periode revolusi planet T,

    bergantung pada jari-jari orbit R, massa matahari M dan tetapan gravitasi G.

    a. Tentukanlah ketergantungan T dalam besaran R, M dan G ! b. Jika jari-jari orbit planet membesar menjadi dua kali semula dan massa Matahari berkurang

    menjadi setengah kali semula. Hitung periode planet sekarang dinyatakan dalam periode awal T!

    Penyelesaian :

    a. Kita dapat menuliskan bahwa x y zT k M G R

    Massa M memiliki dimensi M. Satuan G adalah N.m2/kg

    2 = kg

    -1.m

    3.s

    2 , sehingga G memiliki

    dimensi 1 3 2M L T . Jari-jari orbit R memiliki dimensi L. 1 3 2( )x y zT M M L T L

    0 0 1 3 2x y y z yM L T M L T Dengan menyamakan dimensi ruas kanan dan ruas kiri, maka kita peroleh tiga buah persamaan

    yaitu: 0, 3 0 dan -2 1x y y z y . Jadi, 1 2, 1 2, dan 3 2x y x .

    Rumus periode revolusi planet adalah 1 2 1 2 3 2T kM G R

    dapat disederhanakan dalam bentuk

    RT kR

    MG

  • 8

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    b. Diketahui bahwa 4R R dan 2M M . Jadi,

    12

    (2 )(2 ) 4 4

    ( )

    R R RT kR k R kR T

    M G M G MG

    1.5 Pendekatan kasus khusus Pendekatan kasus khusus akan membantu anda untuk penyelesaian kasus fisika yang lebih rumit.

    Metode ini sangat penting untuk dilakukan di akhir perhitungan untuk memeriksa apakah jawaban

    akhir benar untuk kondisi limit khusus. Langkah ini anda lakukan setelah memeriksa dimensi.

    Jawaban akhir yang anda peroleh benar jika pada limit kasus khusus juga benar. Pendekatan kasus

    khusus dilakukan dengan cara memilih kondisi massa benda sangat besar atau sangat kecil, tali sangat

    panjang, permukaan bidang licin atau sangat kasar, dan simpangan benda kecil. Metode ini akan

    membantu kita untuk melihat sifat sistem untuk kasus ekstrim. Pendekatan kasus khusus juga akan

    memudahkan kita dalam menginterpretasikan makna fisis jawaban akhir. Pendekatan kasus khusus

    sering dilakukan dengan pendekatan deret, misalnya deret binomial Newton, deret Taylor, dan deret

    Maclaurin.

    Contoh 1.9 :

    Sebuah peluru ditembakkan ke atas bidang miring (sudut kemiringan ) dengan kecepatan awal 0v

    pada sudut terhadap bidang horizontal, seperti ditunjukan pada gambar. Peluru menumbuk bidang

    miring pada jarak d dari titik asal penembakan.

    Tentukan jarak d yang paling tepat menurut analisa dimensi dan pendekatan kasus khusus!

    A.

    20

    2

    2 cos sin

    cos

    vd

    g

    B.

    2

    2 20

    2 sin

    cos

    gd

    v

    C. 2 20

    2

    2 sin

    cos

    vd

    g

    D. 2 20

    2

    2 sin

    sin

    vd

    g

    Penyelesaian :

    Pilihan B salah secara dimensi, karena dimensi ruas kanan tidak sama dengan dimensi ruas kiri. Jarak

    maksimum peluru yang ditembakkan di atas permukaan horizontal dengan kecepatan v0 dan sudut

    elevasi adalah 2 20 0sin 2 2 sin cosv vR

    g g

    Untuk kasus peluru ditembakkan di atas permukaan horizontal, mari kita lakukan pendekatan kasus

    khusus saat 0 , nilai d harus sama dengan R. Jadi jawaban yang benar secara dimensi dan pada

    limit khusus adalah pilihan A. Sangat penting untuk melakukan pendekatan kusus di akhir perhitungan

    untuk memastikan kebenaran hasil perhitungan akhir.

    d

    0v

  • 9

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    Deret Binomial Newton

    Untuk setiap bilangan riil n dan |x|

  • 10

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    Deret Maclaurin

    Apabila a = 0, kita peroleh deret Maclaurin :

    2 3(0) (0)( ) (0) (0)2! 3!

    f ff x f f x x x

    (1.3)

    Contoh 1.12 :

    Tentukan deret Maclaurin untuk f(x) = sin x !

    Penyelesaian:

    (4) (4)

    ( ) cos (0) 1

    ( ) sin (0) 0

    ( ) cos (0) 1

    ( ) sin (0) 0

    f x x f

    f x x f

    f x x f

    f x x f

    Sehingga, 3 5 7

    sin3! 5! 7!

    x x xx x

    Beberapa Deret Maclaurin yang penting :

    1. 3 5 7

    sin3! 5! 7!

    x x xx x

    2. 2 4 6

    cos 12! 4! 6!

    x x xx

    3. 3 52

    tan | |3 15 2

    x xx x x

    4. 2 3 41

    11

    x x x xx

    5. 2 3 4

    ln(1 )2! 3! 4!

    x x xx x

    6. 2 3 4

    12! 3! 4!

    x x x xe x

    Jika x

  • 11

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    Penyelesaian :

    a. Pada titik tertinggi ( ) 0mv t .

    0 0mk tkv gg

    ek k

    0

    mk tg

    ekv g

    0

    lnmg

    ktkv g

    01 ln 1mkv

    tk g

    b. Kita gunakan ekspansi untuk z kecil (z

  • 12

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    Tentukanlah dimensi dasar (M,L,T ) untuk konstanta dan dan nyatakan juga dalam satuan

    SI!

    Penyelesaian :

    Percepatan partikel : ln 1m v

    a

    Dimensi dari konstanta sama dengan dimensi kecepatan adalah 1LT dan memiliki satuan SI

    adalah m/s.

    m

    a

    atau

    12 MLTLT

    Konstanta memiliki dimensi MT dan satuan SI-nya adalah kg.s .

    4. Tentukan kebenaran persamaan fisika di bawah ini! Simbol yang digunakan dalam setiap persamaan mengikuti aturan berikut : F (gaya), x (perpindahan), v (kecepatan), a (percepatan), t

    (waktu), tekanan (P), massa (m), percepatan gravitasi (g), massa (m)!

    a. 212

    konstanP v gh

    b. 21

    2

    p Fx t

    m m

    c. 2v Fx m

    d. 2 20 2v v ax

    Penyelesaian :

    Persamaan (a), (b), dan (c) benar, sedangkan persamaan (d) salah.

    5. Frekuensi osilasi senar tegantung pada panjang senar L, gaya yang diberikan pada senar T dan kerapatan massa linear . Tentukan rumus frekuensi sebagai fungsi L, T dan !

    Penyelesaian :

    Kita asumsikan bahwa rumus frekuensi : x y zf kL T

    Untuk menemukan nilai x, y dan z kita gunakan analisa dimensi.

    Kita gunakan kesamaan dimensi : x y z

    f L T

    1 2 1y zx

    T L MLT ML

    1 2x y z y z yT L M T Kita akan mendapatkan tiga persamaan berserta solusinya seperti berikut ini:

    2 1 1 2

    0 1 2

    0 1

    y y

    y z z

    x y z x

    Jadi,

    1 1 2 1 2 1 Tf kL T kL

    6. Sebuah bola jatuh bebas dari suatu ketinggian tertentu. Gaya gesek udara ( DF ) yang dialami bola

    bergantung pada kecepatan bola (v), massa jenis udara ( u ) , luas penampang bola jika dilihat dari

    atas tanah ( 2A R , R adalah jari-jari bola) dan koefisien gesek DC yang bergantung pada

  • 13

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    bentuk dan tekstur bola. Konstanta DC tidak berdimensi yang nilainya antara 0 dan 1. Rumus

    gaya gesek yang bekerja pada bola memenuhi hubungan x x z

    D D uF kC v A

    a. Tentukan nilai x,y, dan z !

    b. Massa jenis bola adalah b . Percepatan gravitasi bumi g. Tentukanlah kecepatan terminal

    bola (Tv )!

    c. Tentukan kecepatan terminal bola jika jari-jari bola dijadikan dua kali semula!

    Penyelesaian :

    a. Gaya gesek udara DF memenuhi persamaan

    x y z

    D DF k C v A

    Konstantan CD tidak berdimensi. Persamaan di atas harus memenuhi kesamaan dimensi ruas

    kanan dan kiri,

    2 1 3 2x y z

    MLT LT ML L

    2 3y x y z xMLT M L T

    Kita akan memperoleh nilai 1, 2y x dan 1z . Gaya gesek udara adalah 2

    D DF C v A

    b. Bola mencapai kecepatan terminal saat benda dalam keadaan setimbang, terjadi saat gaya

    gesek sama dengan berat bola. Kecepatan bola maksimum saat mencapai kecepatan terminal.

    0Dmg F

    Bola memiliki massa 34

    3 bm R .

    Dmg F

    3 2 24

    3b D T uR g C v R

    4

    3

    bT

    D u

    gv R R

    kC

    .

    dimana 4

    3

    b

    D u

    g

    kC

    .

    c. Jari-jari bola dijadikan dua kali semula, 2R R .

    2T

    T

    v R

    v R

    2T Tv v

    Bola yang berukuran lebih besar memiliki kecepatan terminal lebih besar.

    7. Ketika cairan mengalir dalam pipa, gesekan antara cairan dan permukaan pipa dinyatakan oleh koefisien viskositas , didefenisikan oleh persamaan F/A = dv/ds, dimana F adalah gaya gesek

    yang bekerja melewati luas A dan dv/ds adalah gradien kecepatan antara lapisan cairan. Jika P

    adalah perbedaan tekanan berbanding lurus terhadap l, menggunakan metode analisa dimensi,

    tunjukkan bahwa

    4

    Pk

    l a

    dimana k adalah konstanta tanpa dimensi, adalah volume cairan tiap detik yang melalui pipa

    dan a adalah jari-jari pipa.

  • 14

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    Penyelesaian :

    Rumus gradien tekanan P/l dalam suku , a dan dinyatakan dalam persamaan

    berikut ,

    x y zP k al

    k, x, y, dan z adalah konstanta tidak berdimensi. Satuan P/l adalah N/m3 atau sama

    dengan 2 2detkg m sehingga 2 2P l ML T . Satuan adalah m3/det sehingga

    3 1V L T . Satuan dari persamaan F/A = dv/ds adalah kg/(det.m) sehingga

    1 1ML T Dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri,

    2 2 1 1 3 1x zy

    ML T ML T L L T

    2 2 3x x y z x zML T M L T

    Kita peroleh, : 1M x

    : 3 2L x y z

    : 2T x z

    Kita peroleh 1, 4 dan 1x y z . Jadi,

    4

    Pk

    l a

    8. Dua benda titik masing-masing bermassa m dihubungkan oleh tali ringan panjangnya l. Benda digantungkan vertikal dekat permukaan bumi, supaya salah satu benda tergantung di bawah yang

    lainnya. Kemudian kedua benda dilepaskan. Massa bumi M, radius bumi R, dan konstanta

    gravitasi G.

    Besar tegangan tali adalah

    2 2

    1 1

    2

    GmMT

    R R l

    Buktikan bahwa tegangan tali akan mendekati sama dengan

    2

    GmMT

    R

    untuk l

  • 15

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    2

    21 1

    GmM lT

    RR

    Gunakan eskpansi binomial Newton, (1 + x)n = 1 + nx , dimana x

  • 16

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    ( ) 1 rGMm

    V r aer

    Untuk jarak dekat r

  • 17

    Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.blogspot.com

    Kita akan memperoleh :

    21

    g

    L dan 22

    B

    A

    kL m g

    m L

    Solusi 21 memiliki arti bahwa mA diam dan mB bergerak hormonis sederhana yang sama

    dengan gerak pendulum. Konstanta pegas sangat besar menybabkan mA akan diam.

    b. Jika batang bandul tidak ada ( 0L ):

    2 22

    2 22 2

    21 12

    A BA B A B

    A A B A B

    m m gkLk LkL m m g m m gm L m m g m m g

    Gunakan ekspansi 1 1n

    x nx untuk x