laporan geologi dasar final
DESCRIPTION
laporan geologi dasarTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi merupakan planet urutan ke-tiga dari sembilan planet yang mengelilingi
matahari dan merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Namun manusia dan makhluk hidup lainnya hanya menghuni planet ini pada bagian
permukaannya saja. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas
beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai
dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya.
Sebagai makhluk hidup yang menempati bumi, kita tidak hanya sekadar
menempati bumi, tetapi kita harus mengetahui bagaimana susunan dan penyusun
bumi itu, yang menjadikan bumi seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, pada laporan ini, saya akan membahas, menegenai struktur bumi
dan unsure pembentuk setiap lapisan bumi.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui susunan dan
penyusun bumi sebagai materi dasar geologi fisik dengan beberapa referensi sebagai
titik acuan.
Sedangkan tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mendeskripsikan
susunan dan penyusun bumi serta dapat menggambarkan bumi secara dua dimensi
dan tiga dimensi dalam mata kuliah geologi fisik.
1.3 Alat Dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan antara lain :
Pensil
Penggaris
Penghapus
Pensil warna
Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain :
Kertas A3
Tissue
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bumi
Bumi adalah planet ke tiga dari matahari yang merupakan planet terdapat dan
terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi juga merupakan planet
terbesar dari empat planet kebumian tatasurya. Bumi terkadang disebut dengan dunia
atau planet biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di
permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan
mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya
perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan
magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup
mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan.
2.2 Strukrur Bumi
Berdasarkan gelombang seismic struktur internal bumi dapat dibedakan menjadi
tiga komponen utama, yaitu inti (core), mantel (mantle) dan kerak (crust).
2.2.1 Kerak Bumi
Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori,
yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar
5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun
kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak
benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.
Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan
ketebalan total kurang lebih 80 km.
Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya
temperatur kerak menyentuh angka 200-400 0C. Kerak dan bagian mantel yang
relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas
dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur
meningkat 30 0C setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada
lapisan kerak yang lebih dalam.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%),
Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca)
(3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan
bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh
stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak bumi purba sangat tipis, dan mungkin mengalami proses daur ulang oleh
lempengan tektonik yang jauh lebih aktif dari saat ini dan dihancurkan beberapa kali
oleh tabrakan asteroid, yang dulu sangat umum terjadi pada masa awal terbentuknya
tata surya. Usia tertua dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, namun kerak benua
memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang diketahui saat
ini adalah berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di Narryer Gneiss
Terrane di Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.
Pembentukan kerak benua dihubungkan dengan periode orogeny intensif.
Periode ini berhubungan dengan pembentukan super benua seperti Rodinia, Pangaea,
dan Gondwana.
Kerak benua, contohnya kerak benua Eropa dan Asia (disebut Eurasia), kerak
benua Afrika, kerak benua Amerika Utara, kerak benua Amerika Selatan. Kerak
samudera, contohnya kerak samudera Hindia, kerak samudera Pasifik, kerak
samudera Atlantik.
Kerak benua disebut juga sebagai lempeng benua, sedangkan kerak samudera
disebut pula lempeng samudera. Lempeng samudera tertekan oleh magma yang ada
di bawahnya, sehingga ada bagian membubung (naik). Bagian tersebut dinamakan
pematang tengah samudera. Tekanan terus menerus berakibat lempeng samudera
tertekan dan bergerak menuju ke lempeng benua. Rata-rata pergerakannya sekitar 10
cm/tahun. Akibatnya lempeng samudera bertumbukan dengan lempeng benua. Akibat
tumbukan tersebut ada bagian-bagian yang terangkat menjadi pegunungan.
Wilayah-wilayah dunia yang merupakan pertemuan lempeng ditandai dengan
banyaknya deretan pegunungan. Perbukitan kapur adalah contoh permukan bumi
yang terangkat. Pada mulanya perbukitan kapur berasal dari dasar laut. Oleh karena
ada tekanan dari dalam bumi, maka dasar laut terangkat hingga di atas permukaan
laut. Adanya proses erosi dasar laut yang terangkat tersebut kemudian menjadi
perbukitan.
2.2.2 Mentel Bumi
Mentel bumi atau selubung bumi merupakan bagian yang terdapat di
sekeliling inti bumi, disusun oleh material yang kental dan padat, ketebalan mencapai
sekitar 2885 km.
2.2.3 Inti Bumi
Inti bumi terbagi menjadi dua yaitu inti dalam dan inti luar. Inti dalam merupakan
bagian yang kaya akan Fe dengan jari-jari sekitar 1216 km. Inti luar merupakan
bagian yang terdapat di sekeliling inti bum, disusun oleh material yang kental dan
padat, ketebalan mencapai sekitar 2885 km. Inti luar merupakan bagian yang disusun
oleh campuran logam dengan ketebalan mencapai sekitar 2770 km. Inti dalam
merupakan bagian yang kaya akan Fe dengan jari-jari sekitar 1216 km.
2.3 Lapisan bumi
Lapisan bumi terbagi menjadi :
2.3.1 Lithosfer
Litosfer atau kulit bumi terdiri atas kulit bumi granitis atau lapisan sial (silikum/silica
dan alumunium) dalamnya 20 km, sedangkat beras jenisnya 2,8 gram/cm3, sifatnya
padat.
P.O. = Lautan Teduh
A.U. = Amerika Utara
E = Eropa
L.A. = Lautan Atlantik
A. Z. = Asia
Kulit bumi basal atau lapisan sima (silicium/silika dan magnesium) dalamnya antara
20 km– 60 km, sedangkan berat jenisnya 3,2 gram/cm3, sifatnya padat sampai amorf
plastic
Mantel peridotit atau fesima (ferrum, silicium, dan magnesium). Terdiri atas
persenyawaan magnesium dan sifatnya amorf plastik.
2.3.2 Pirosfer
Lapisan pengantara atau pirosfer yang dianggap sebagai mantel yang menyelubungi
bumi. Dalamnya 1.200 km sampai 2.900 km, berat jenisnya 5 sampai 8 gram/cm3,
bersifat amorf plastik.
2.3.3 Barisfer
Barisfer atau inti bumi atau lapisan nife (nicolum/nikel dan ferrum/besi). Sifatnya
padat,
dalamnya 2.900 km sampai 6.300 km, berat jenisnya 8,2 sampai 10 gram/cm3.
2.4 Batuan penyusun Bumi
2.4.1 Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari proses pembekuan
magma dalam perjalananya menuju pemukaan bumi, termasuk hasil aktivitas gunung
api
2.4.2 Batuan Sedimen
Batuan Sedimen merupakan batuan yang terbentukmen karena proses
sedimentasi, yang meliputi pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi
(pengendapan).
2.4.2 Batuan Metamorf
Batuan Metamorf merupakan batuan yang tersusun oleh proses
metamamorfosa pada batuan yang telah ada sebelumnya sehingga mengalami
perubahan komposisi mineral, struktur dan tekstur tanpa mengubah komposisi kimia
dan tanpa melalui fase cair . batuan metamorf ini terjadi karena adanya perubahan
suhu dan tekanan.