laporan daur karbon
TRANSCRIPT
LAPORAN TETAPPRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN
DAUR KARBON
HAYRUNIZAR
05101007126
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA2011
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbon merupakan unsur yang sangat langka dalam sektor bumi yang tidak
hidup, tetapi di dalam benda hidup terdapat kandungan karbon sebanyak 18%.
Kemampuan saling mengikat pada atom-atom karbon merupakan dasar untuk
keragaman molekular dan ukuran molekular dan tanpa ini tidak akan ada. Selain
pada bahan organik, karbon sebagai gas karbon dioksida dan sebagai batuan karbonat
(koral) yang sangat membutuhkan senyawa hijau yang dapat menetralkannya.
Umumnya karbon ditemui berupa hasil pembakaran dari dalam tubuh mahluk hidup,
dan hal ini biasanya diseimbangkan dengan adanya tumbuhan hijau sebagai
perombak karbon menjadi oksigen sebagai pembentuk siklus karbon itu sendiri.
Karbon adalah satu elemen penting di biosfer. Karbon adalah tulang belulang dari
komponen organik dan tersusun mendekati dari 40% sampai 50% dari berat keadaan
alam sekitar. Ada lebih komponen yang terbuat dari karbon dari pada kombinasi
elemennya. Banyak dari karbon di bumi ditransfer dalam bentuk bahan bakar fosil,
batu bara, tanah yang dipakai sebagai bahan bakar, minyak, dan gas alam (Lim,
1998).
Daur karbon atau disebut juga sebagai siklus karbon adalah siklus
biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan
atmosfer Bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang
dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer,
biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati
organik seperti karbon tanah atau soil carbon), lautan (termasuk karbon anorganik
terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar
fosil). Pergerakan tahunan karbon dan pertukaran karbon antar reservoir terjadi
karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam.
Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan bumi, namun
demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat
dengan atmosfer.
Daur karbon disebut sebagai siklus biogeokimia karena pada daur karbon
melibatkan seluruh lingkungan yang ada di alam semesta, meliputi atmosfer, biosfer,
hidrosfer dan geosfer. Karbon adalah elemen penting karena dapat membentuk bahan
organik yang diperlukan bagi kehidupan di bumi. Karbon melalui rute perjalanannya
di bumi mengalami suatu siklus yang disebut “daur karbon”. Melalui daur karbon
kita dapat mempelajari aliran energi di bumi karena hampir seluruh energi kimia
yang dibutuhkan untuk hidup disimpan pada bahan organik. Daur karbon memiliki
dua bagian penting yaitu, siklus di daratan dan siklus di perairan. Daur karbon di
perairan meninjau pergerakan karbon melalui ekosistem laut dan daur karbon di darat
meninjau pergerakan karbon melalui ekosistem daratan. Kandungan CO2 bebas di
udara adalah sekitar 0,033%, dan cenderung mengalami peningkatan dari hasil
penggundulan hutan dan pembakaran bahan bakar fosil.
Dalam kehidupan ini hewan dan tumbuhan, kedua jenis makhluk hidup ini
dalam kehidupannya saling melengkapi dan membutuhkan satu sama lain dengan
sesama jenisnya. Makhluk hidup tidak akan dapat melangsungkan hidupnya tanpa
saling melengkapi satu sama lain. Seperti hubungan antara produsen dan konsumen.
Pada siklus karbon terdapat juga hubungan antara produsen dan konsumen, hal ini
mutlak adanya dan hal ini berguna untuk menjaga kestabilannya tersebut. Pada siklus
karbon ini baik produsen maupun konsumen memiliki peran masing-masing yang
tentu saja sangat penting dalam proses terjadinya hubungan antara produsen dan
konsumen. Setiap tahap dari proses daur karbon secara keseluruhan berjalan dengan
peranan tertentu yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup mahluk di alam.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum daur karbon ini adalah untuk mempelajari dan
mengamati hubungan antara produsen dan kosumen dalam suatu ekosistem dengan
mengamati melalui media percobaan berupa Hydrilla dan Gondang.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Karbon dapat dijumpai di lingkungan sekitar kita. Karbon dapat dijumpai
didalam atmosfer sebagai CO2 dalam jaringan semua mahluk hidup dan terbesar
dijumpai dalam batuan endapan serta bahan bakar fosil yang terdapat dalam perut
bumi. Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif dalam
kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk
berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan
salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan
energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau akan diubah menjadi
senyawa organik berupa glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2).
CO2 yang dihasilkan oleh proses respirasi akan dilepas kembali ke
lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu
seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi
saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbon
untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut
akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian
diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan
hewan dan tumbuhan tertimbun dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka
karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan
tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahan bakar fosil
misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan bakar fosil tersebut
digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang
dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil
proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali oleh
tumbuhan hijau untuk fotosintesis begitu seterusnya (Sasmita.D.W.1994).
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Contohnya yaitu melalui
proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon, karbon diubah
menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan
energi matahari dan pigmen klorofil. Reaksi fotosintesis terjadi dihutan-hutan,
dipadang rumput dan juga di rumput laut di lautan. Dalam daur karbon
karbondioksida dibutuhkan tumbuhan, yang kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan
atau manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida
dikembalikan ke alam, bila hewan atau tumbuhan tersebut mati akibat kerja
mikroorganisme karbon akan dikembalikan ke bumi. Sumber utama karbon untuk
makhluk hidup berada dalam udara, dalam bentuk karbon dioksida jumlahnya kira-
kira 0,03% dari volume. Karbon dioksida diudara akan difiksasi ke dalam jaringan
hidup melalui fotoototrof tanaman dan ganggang, kemudian ototrof tersebut akan
dikonsumsi oleh heterotrof, yang akan menggunakan karbon tersebut untuk energi
dan pertumbuhannya. Karbondioksida juga akan terlarut dalam air dan tanah dan
dapat membentuk ion bikarbonat. Karbon dapat diperoleh juga dari pembakaran kayu
dan fosil yang akan menghasilkan karbon dioksida ke atmosfer, pada keadaan
kekurangan oksigen karbon dioksida dapat diubah menjadi karbon monoksida.
Siklus karbon sendiri memiliki arti yang luas. Dalam siklus karbon cadangan
di atmosfer adalah sangat kecil jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah karbon
yang ada di dalam laut, minyak bumi dan cadangan-cadangan lain di dalam kerak
bumi. Kehilangan karbon dalam aktifitas pertanian, misalnya karena penambahan
karbon ke atmosfer lebih banyak dari pada yang disebabkan karena yang diikat oleh
tanaman-tanaman tidak dapat menggantikan karbon yang dilepaskan dari tanah,
terutama yang diakibatkan karena seringnya pengolahan tanah. Penebangan hutan
dapat melepaskan karbon yang tersimpan dalam kayu, terutama apabila kayu tersebut
segera terbakar, dan kemudian diikuti oleh oksidasi humus jika lahan tersebut
digunakan untuk pengembangan daerah pertanian dan perkotaan (Hadioetomo,
1993).
Agar dapat lebih memahami tentang siklus karbon di dalam ekosistem, akan
dimulai dari karbon dioksida (CO2) yang ada di udara atau larut di dalam air. CO2
dibentuk menjadi senyawa tertentu melalui proses fotosintesis. Senyawa ini
bergabung dengan berbagai cara membentuk materi organisme. Selama proses
fotosintesis berjalan, energi dijalankan ke dalam senyawa organik. Senyawa organik
yang dihasilkan oleh produsen dapat diteruskan kepada konsumen. Waktu produsen
atau konsumen menggunakan energi dari senyawa-senyawa organik, CO2 dapat
dilepas kembali baik ke udara maupun ke dalam air, bergantung pada lingkungan
hidup organisme. Tetapi selama masih ada energi yang dapat dipergunakan,
senyawa-senyawa organik akan tetap ada. Baik produsen maupun konsumen dapat
membuang sisa materi yang mengandung karbon. Kalau organisme mati tubuh
mereka akan tinggal sebagai tumpukan suatu senyawa-senyawa karbon. Organisme
saprovor (pembusuk) menyempurnakan proses pelepasan karbon (dalam bentuk CO2)
dari sisa kotoran dan jasad-jasad yang mati. Sebagian besar dari saprovor yang
menjadi konsumen terakhir, adalah mikroorganisme, kecuali jamur yang jelas dapat
dilihat dengan mata telanjang. Kadang-kadang proses pembusukkan yang dilakukan
oleh sapravor berjalan sangat lambat, sehingga selama masa berjuta-juta tahun
sejumlah besar senyawa karbon dapat menumpuk dalam bentuk gambut, batubara
dan minyak bumi. Beberapa organisme mengalihkan arus karbon melalui batu karang
yang selanjutnya tertimbun sebagai batuan. Dengan demikian, lintasan arus utama
siklus karbon adalah dari atmosfer atau hidrosfer ke dalam jasad hidup, kemudian
kembali lagi ke atmosfer atau hidrosfer (Amir, 1981).
BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu
Pelaksanaan praktikum daur karbon ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 6
April 2011, bertempat di Laboratorium Ekologi, Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum daur karbon yaitu:
1. Tabung biakan tertutup
2. Rak tabung reaksi
3. Siput kecil atau gondang
4. Hydrilla
5. Larutan bromtimol biru
6. Air
7. Sumber cahaya
8. Kamar gelap
C. Cara Kerja
Prosedur pelaksanaan praktikum daur karbon yaitu sebagai berikut:
1. Siapkan tabung biakan sebanyak 8 tabung biakan yang diberi label masing-
masing yaitu: A1, A2, A3, A4, dan B1, B2, B3, B4.
2. Isi setiap tabung dengan air sampai permukaan air20 mm bibawah mulut tabung.
3. Tambahkan 3 sampai 5 tetes larutan bromtimol biru kedalam tabung. Masukkan
ke dalam tabung biakan A1 dan B1 siput, A2 dan B2 siput dan hydrilla, A3 dan B3
hydrilla saja, serta A4 dan B4 hanya air.
4. Tutup semua tabung biakan hingga rapat dan tidak bocor.
5. Tempatkan rangkaian percobaan A di tempat terang dan rangkaian percobaan B
di kamar gelap.
6. Setelah 24 jam amati semua tabung biakan, catat perubahan warna indikator dan
juga pada siput dan hydrilla. Setelah itu pindahkan tabung A ke kamar gelap, dan
tabung B ke tempat terang. Setelah 24 jam lakukan kembali pengamatan dan
pemindahan tabung. Hal ini dilakukan terus-menerus selama 7 hari.
7. Catat data hasil pengamatan selama 7 hari tersebut.
8. Tuliskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Rabu6 April 2011
TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati
Tempat Terang Tempat Gelap Hydrilla Gondang
A1 Biru - - Hidup
A2 Biru - Hidup Hidup
A3 Biru - Hidup -
A4 Biru - - -
B1 - Biru - Hidup
B2 - Biru Hidup Hidup
B3 - Biru Hidup -
B4 - Biru - -
Kamis7 April 2011
TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati
Tempat Terang Tempat Gelap Hydrilla Gondang
A1 Biru - - Hidup
A2 Bening - Hidup Hidup
A3 Bening - Hidup -
A4 Biru - - -
B1 - Biru - Hidup
B2 - Bening Hidup Hidup
B3 - Bening Hidup -
B4 - Biru - -
Jum’at8 April 2011
TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati
Tempat Terang Tempat Gelap Hydrilla Gondang
A1 - Keruh - Mati
A2 - Bening Hidup Mati
A3 - Bening Hidup -
A4 - Biru - -
B1 Biru - - Hidup
B2 Bening - Hidup Hidup
B3 Bening - Hidup -
B4 Biru - - -
Sabtu9 April 2011
TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati
Tempat Terang Tempat Gelap Hydrilla Gondang
A1 Keruh - - Mati
A2 Bening - Hidup Mati
A3 Bening - Hidup -
A4 Biru - - -
B1 - Keruh - Hidup
B2 - Bening Hidup Hidup
B3 - Bening Hidup -
B4 - Biru - -
Minggu10 April
2011
TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati
Tempat Terang Tempat Gelap Hydrilla Gondang
A1 - Keruh - Mati
A2 - Keruh Hidup Mati
A3 - Bening Hidup -
A4 - Biru - -
B1 Keruh - - Hidup
B2 Keruh - Mati Hidup
B3 Bening - Hidup -
B4 Biru - - -
Senin11 April
2011
TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati
Tempat Terang Tempat Gelap Hydrilla Gondang
A1 Keruh - - Mati
A2 Keruh - Hidup Mati
A3 Bening - Hidup -
A4 Biru - - -
B1 - Keruh - Hidup
B2 - Keruh Mati Hidup
B3 - Bening Hidup -
B4 - Biru - -
Selasa12 April
2011
TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati
Tempat Terang Tempat Gelap Hydrilla Gondang
A1 - Keruh - Mati
A2 - Keruh Mati Mati
A3 - Bening Hidup -
A4 - Agak Biru - -
B1 Keruh - - Hidup
B2 Keruh - Mati Mati
B3 Keruh - Mati -
B4 Keruh - - -
B. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini kita dapatkan hasil yang bermacam-macam dengan
perlakuan yang berbeda. Misalnya pada larutan brotimol biru yang diberi perlakuan
dengan memasukkan siput dan hydrilla yang dalam satu minggu warnanya akan
berubah menjadi agak keruh hal ini dapat dikarenakan oleh adanya karbon yang
dihasilkan oleh siput yang mengakibatkan timbulnya warna keruh pada air media
biakan namun dapat dinetralisasikan sedikit oleh adanya hydrilla yang mampu
merombak karbon menjadi oksigen. Sedangkan pada botol yang berisikan siput saja,
warna akan berubah menjadi keruh sekali hal ini dikarenakan karbon yang
dikeluarkan oleh siput dan tidak adanya perombak karbon dalam hal ini adalah
hydrilla. Botol yang berisikan hydrilla saja, warnanya tetap jernih atau bening hal ini
dikarenakan tidak adanya siput atau mahluk hidup yang menghasilkan karbon yang
dapat merubah warna air menjadi keruh, dan pada indikator warna tetap biru seperti
awal karna tidak ada reaksi karbon yang terjadi sebab tidak diberi perlakuan apa-apa.
Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif dalam
kelangsungan siklus karbon.
CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya
fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan salah satu
komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya
maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau akan diubah menjadi senyawa organik
berupa glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan
sebagai berikut: 6CO2 + 6H2O C6H12O6 = 6O2. Oksigen dihasilkan dalam
fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan organisme lain untuk
respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan CO2H2O dan energi melelui
persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 6CO2 +
6H2O + Energi CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke
lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu
seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi
saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbon
untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut
akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian
diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan
hewan dan tumbuhan tertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka
karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan
tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahan bakar fosil
misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan bakar fosil tersebut
digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang
dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil
proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali oleh
tumbuhan hijau untuk fotosintesis begitu seterusnya.
Dari proses fotosintesa diatas selain dihasilkan bahan organik berupa
karbohidrat juaga dihasilkan oksigen. Bahan organik hasil fotosintesa berpindah ke
herbivora dan pemangsa dan kembali ke cadangan melalui respirasi dan kegiatan
bakteri. Sisa bahan organik yang tidak dilapuk melalui proses-proses geologi lainnya
akan membentuk gambut, batu bara dan minyak bumi. Gambut dan batu bara
mengandung karbon terikat, besarnya kandungan tergantung pada tingkat
pelapukannya. Bahan tambang ini akan menghasilkan karbon ke udara bebas setelah
dibakar. Pada percobaan yang telah dilakukan untuk dapat memahami peran
produsen dan konsumen pada siklus karbon digunakan dua perlakuan yang berbeda-
beda, ada yang ditempat terang, dan ada yang ditempat gelap. Masing-masing
perlakuan tersebut menggunakan 4 tabung yang isinya berbeda-beda. Botol pertama
diisi dengan air ditambah siput ditambah larutan bromtimol biru, pada botol kedua
diisi dengan air ditambah siput ditambah hydrilla ditambah bromtimol biru, pada
botol ketiga diisi dengan air ditambah hydrilla ditambah dengan bromtimol biru, dan
pada botol ke empat diisi dengan air kran ditambah dengan bromtimol biru. Pada
percobaan ini bromtimol biru berfungsi sebagai indikator untuk dapat mengetahui
apakah terdapat CO2 didalam tabung reaksi karena larutan bromtimol biru sangat
sensitif dengan CO2, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya reaksi perubahan
warna. Setelah menempatkan masing-masing golongan botol ketempat yang telah
dilakukan dengan perlakuan yang berbeda, tabung-tabung tersebut didiamkan selama
24 jam agar dapat melihat reaksi yang terjadi.
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Produsen berperan sebagai penyedia oksigen dan karbohidrat bagi konsumen,
sedangkan konsumen berperan sebagai penyedia CO2 untuk produsen untuk
digunakan produsen dalam melakukan proses fotosintetis.
2. Hubungan produsen dan konsumen saling bergantung satu sama lain, jika salah
satu tidak dapat melakukan proses dengan baik maka proses lainnya tidak akan
bisa berjalan.
3. Dalam melakukan proses fotosintesis mutlak diperlukan bantuan cahaya
matahari, Sinar matahari, CO2, O2, dan karbohidrat sangat diperlukan untuk
menjaga kestabilan antara hubungan produsen dan konsumen.
4. Dalam percobaan ini dapat dilihat adanya siklus karbon, yang dapat dilihat pada
tabung reaksi kedua. Karena pada tabung ini terjadi interaksi timbal balik antara
hydrilla dan siput.
5. Kondisi ruangan dapat mempengaruhi keasamaan suatu lingkungan, ini dapat
dilihat pada perbedaan warna, dan bentuk produsen, pada kamar terang dan
kamar gelap. Pada kamar gelap, kondisi asamnya lebih pekat, daripada di kamar
terang.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini adalah dalam proses
praktikum usahakan tabung biakan yang digunakan tutupnya mengunci dengan erat,
agar tidak ada pengaruh oksigen dari luar. Serta pada saat pengamatan usahakan
pemindahan antara kamar gelap dan tempat terang dilakukan secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Jumin.H.B.1989. Ekologi Tanaman. Rajawali Press: Jakarta
Muslimin.L.W. 1996. Mikrobiologi Lingkungan.UI Press : Jakarta
Sasmita.W.D. 1994. Materi Pokok Biologi Umum. Deptdikbud: Jakarta