laporan akhir gaya belajar mahasiswa fmipa universitas lambung mangkurat

5
Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Indah Ayu Septriyaningrum/J1F111024 # Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani Km. 3,8 , Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia 1 [email protected] AbstrakGaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengikat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang sama. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan seseorang dalam belajar dan berpengaruh terhadap prestasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien menurut mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam menelaah suatu informasi yang diberikan dosen serta mengetahui ada tidaknya pengaruh yang dirasakan mahasiswa tersebut jika gaya belajar mereka diubah. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey yang termasuk penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7 Program Studi yang berbeda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sampel probabilitas cluster sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner yang akan dibagikan kepada responden untuk mendukung hasil penelitian. Kata KunciGaya Belajar, Efektif, Efisien, Dampak, Prestasi, Mahasiswa. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mempunyai gaya belajar yang alami dan nyaman, ketika dipaksa untuk belajar dengan cara yang lain kemungkinan akan timbul rasa frustasi. Pembelajaran akan menjadi sulit, terutama jika disebabkan oleh gaya atau cara belajar yang tidak sesuai. Setiap individu tidak hanya belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses informasi dengan cara yang berbeda. Cara memproses informasi yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang memerlukan konsentrasi, dimana kondisi dan situasi untuk berkonsesntrasi sangat berhubungan dengan gaya belajar, jika setiap individu mampu mengelola kondisi dan situasi bagaimana gaya belajarnya maka proses belajar tersebut akan efektif dan akan mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam pendekatan terhadap situasi belajar, menerima, mengorganisasikan dan menghubungkan pengalaman-pengalaman mereka, serta dalam cara merespon metode pengajaran tertentu. Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengikat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang sama. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa dalam mempelajari ilmu atau pengetahuan serta interaksi terhadap lingkungannya sehingga memperoleh nilai yang berupa angka dari tes belajar serta tingkah laku yang relative permanen. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar, karena dengan prestasi belajar dapat diketahui berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan dan sejauh mana keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Tak jarang kita temui beberapa kasus banyaknya mahasiswa yang belum menemukan gaya belajar yang tepat atau cocok untuk dirinya. Sehingga berpengaruh terhadap keinginan belajar dan juga prestasinya. Padahal gaya belajar Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan seseorang dalam belajar. Sehubungan dengan pemaparan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut gaya belajar yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam menelaah suatu informasi atau materi yang diberikan dosen.. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien menurut mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat ? 2. Bagaimana dampak yang dirasakan mahasiswa yang bersangkutan jika gaya belajar mereka diubah dari gaya belajar biasanya? C. Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya belajar yang paling efektik dan efisien menurut sebagian besar mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat sekaligus mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap mahasiswa yang menjadi objek penelitian jika gaya belajar mereka dirubah dari gaya belajar yang biasa mereka lakukan. Sehingga dari hasil penelitian ini pada akhirnya diharapkan dapat menjadi suatu acuan atau referensi

Upload: indah-ayu-septriyaningrum

Post on 05-Jul-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas

Lambung Mangkurat Indah Ayu Septriyaningrum/J1F111024

# Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat

Jl. A. Yani Km. 3,8 , Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia [email protected]

Abstrak— Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan

mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan

menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar adalah cara

yang konsisten yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam

menangkap stimulus atau informasi, cara mengikat, berpikir dan

memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang

sama. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan

seseorang dalam belajar dan berpengaruh terhadap prestasi.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut

bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien menurut

mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam

menelaah suatu informasi yang diberikan dosen serta

mengetahui ada tidaknya pengaruh yang dirasakan mahasiswa

tersebut jika gaya belajar mereka diubah. Jenis penelitian yang

digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey yang

termasuk penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat yang

berasal dari 7 Program Studi yang berbeda. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah metode sampel

probabilitas cluster sampling. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah melalui kuesioner yang akan dibagikan

kepada responden untuk mendukung hasil penelitian.

Kata Kunci— Gaya Belajar, Efektif, Efisien, Dampak, Prestasi,

Mahasiswa.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu mempunyai gaya belajar yang alami dan

nyaman, ketika dipaksa untuk belajar dengan cara yang lain

kemungkinan akan timbul rasa frustasi. Pembelajaran akan

menjadi sulit, terutama jika disebabkan oleh gaya atau cara

belajar yang tidak sesuai. Setiap individu tidak hanya belajar

dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses

informasi dengan cara yang berbeda. Cara memproses

informasi yang diperoleh dikenal dengan istilah gaya belajar.

Belajar merupakan suatu kegiatan yang memerlukan

konsentrasi, dimana kondisi dan situasi untuk berkonsesntrasi

sangat berhubungan dengan gaya belajar, jika setiap individu

mampu mengelola kondisi dan situasi bagaimana gaya

belajarnya maka proses belajar tersebut akan efektif dan akan

mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Setiap individu

memiliki cara yang berbeda dalam pendekatan terhadap situasi

belajar, menerima, mengorganisasikan dan menghubungkan

pengalaman-pengalaman mereka, serta dalam cara merespon

metode pengajaran tertentu.

Gaya belajar mahasiswa sedikit banyaknya akan

mempengaruhi ketanggapan mahasiswa dalam menerima dan

menelaah materi/ilmu yang diberikan. Gaya belajar

adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang

mahasiswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara

mengikat, berpikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang

mengikuti cara yang sama.

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh

mahasiswa dalam mempelajari ilmu atau pengetahuan serta

interaksi terhadap lingkungannya sehingga memperoleh nilai

yang berupa angka dari tes belajar serta tingkah laku yang

relative permanen. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat

penting dalam proses belajar, karena dengan prestasi belajar

dapat diketahui berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan

dan sejauh mana keberhasilan mahasiswa dalam belajar.

Tak jarang kita temui beberapa kasus banyaknya

mahasiswa yang belum menemukan gaya belajar yang tepat

atau cocok untuk dirinya. Sehingga berpengaruh terhadap

keinginan belajar dan juga prestasinya. Padahal gaya

belajar Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan

seseorang dalam belajar. Sehubungan dengan pemaparan

tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih

lanjut gaya belajar yang paling banyak digunakan oleh

mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat dalam

menelaah suatu informasi atau materi yang diberikan dosen..

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana gaya belajar yang paling efektif dan efisien

menurut mahasiswa FMIPA Universitas Lambung

Mangkurat ?

2. Bagaimana dampak yang dirasakan mahasiswa yang

bersangkutan jika gaya belajar mereka diubah dari gaya

belajar biasanya?

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian

Manfaat dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui gaya belajar yang paling efektik dan efisien

menurut sebagian besar mahasiswa FMIPA Universitas

Lambung Mangkurat sekaligus mengetahui dampak yang

ditimbulkan terhadap mahasiswa yang menjadi objek penelitian

jika gaya belajar mereka dirubah dari gaya belajar yang biasa

mereka lakukan. Sehingga dari hasil penelitian ini pada

akhirnya diharapkan dapat menjadi suatu acuan atau referensi

Page 2: Laporan Akhir Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

gaya belajar yang dapat diaplikasikan oleh mahasiswa pada

umumnya, selain itu dapat memberikan gambaran sekaligus

menjadi bahan pertimbangan jika kita ingin merubah gaya

belajar yang sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari.

D. Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya mengacu kepada gaya belajar yang

menjadi kebiasaan mahasiswa FMIPA Universitas Lambung

Mangkurat, dengan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7

Program Studi yang berbeda

II. TINJAUAN PUSTAKA

Belajar merupakan proses kegiatan yang dapat membawa

perubahan individu. Dalam kenyataan belajar adalah

perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap.

Hamalik (1983 : 28) mengatakan bahwa: ―Belajar adalah suatu

bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang

yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku baru berkat

pengalaman dan latihan‖ (Gerung, 2012).

Muhammad (1999 : 37) mengatakan bahwa belajar adalah

pekerjaan yang harus dikerjakan sendiri, diusahakan sendiri

dan tidak dapat menugaskan orang lain untuk

mengerjakannya. Belajar merupakan jenis pekerjaan yang

harus melibatkan diri secara langsung kedalam pekerjaan itu.

Hal ini berarti bahwa apabila seseorang mau belajar atau ingin

mempelajari sesuatu, maka dia sendirilah yang harus

mempelajarinya. Dia tidak dapat memerintah atau menyewa

orang lain untuk kepentingannya, melainkan harus terlibat

langsung dalam proses belajar ini (Gerung, 2012).

Menurut arti secara psikologis, belajar sebagai suatu proses

perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku seseorang

sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut dapat

diwujudkan dalam seluruh aspek tingkah laku. Sehubungan

dengan hal tersebut, Soeyanto (1981 : 12) mengatakan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan yang terus menerus

pada diri manusia karena usaha untuk mencapai kehidupan

atas bimbingan dan sesuai dengan cita-cita dan falsafah

hidupnya (Gerung, 2012).

Pada uraian terdahulu telah diketahui pengertian dan

definisi belajar yang diberikan oleh para ahli. Kegiatan

tersebut dilakukan dengan bantuan berbagai fasilitas dan

sarana pendukung. Agar kegiatan belajar mengajar

berlangsung dengan baik, maka harus dilaksanakan secara

efisien. Menurut Hamalik (1983 : 23) mengatakan bahwa

efisiensi kegiatan belajar terlihat pada waktu penggunaan

waktu belajar dengan baik oleh peserta didik dalam pengajar

juga memaksimalkan pemakaian berbagai sarana pendukung

belajar yang tersedia (Gerung, 2012).

Terdapat beberapa teori dan model tentang gaya

pembelajaran atau learning style dan faktor-faktor yang

mempengaruhi gaya belajar seseorang. Secara umum model

gaya pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam tiga ruang

lingkup, yaitu information processing, environment,

dan personality(Hickocx, 1995).

Berdasarkan penelitian Kolb terdapat empat jenis gaya

belajar, yakni accomodator, diverger,

assimilator dan converger :

Gaya belajar accomodator/activist.

Gaya belajar accomodator adalah gaya belajar

seseorang yang lebih menyukai pengalaman

(concentrate experience) dan aktif bereksperimen

(active experimentation). Seseorang lebih menyukai

mendapatkan informasi dari feeling dan

memrosesnya dengan cara mempraktikkan atau

melakukannya.

Gaya belajar diverger/refflector.

Gaya belajar diverger adalah gaya belajar

seseorang yang lebih menyukai pengalaman

(concentrate experiencing) dan mengamati

(reflectiveobservation). Peserta didik divergerlebih

menyukai memperoleh informasi dengan feeling dan

memrosesnya dengan cara melihat dan mendengar.

Gaya belajar converger/pragmatis.

Gaya belajar converger adalah gaya belajar

seseorang yang lebih menyukai sesuatu yang abstrak

(abstract conceptualization) dan aktif bereksperimen

(active experimentation). Peserta didik memperoleh

informasi dengan cara memikirkan (thinking) dan

kemudian melakukannya (doing)

Gaya belajar Assimilator/Theorist

Gaya belajar assimilator adalah gaya belajar

seseorang yang lebih menyukai pada sesuatu yang

abstrak (abstract conceptualization) dan mengamati

(reflective observation), yaitu gaya belajar seseorang

yang menyukai belajar dengan berfikir, melihat atau

mendengar (Prastiti, 2009).

Pada MBTI, preferensi gaya belajar seseorang dibedakan

menjadi lima dimensi, yaitu:

Introvert menemukan kekuatan dalam inner

world dari ide konsep dan abstraksi., peserta didik ini

cenderung lebih banyak berfikir dibandingkan

berbicara. Introvert leaner dalam mengembangkan

kerangka kerja dengan cara menyatukan dan

menghubungkan informasi yang mereka pelajari.

Pengetahuan yang diperolehnya kemudian saling

dihubungkan untuk melihat sesuatu tersebut secara

menyeluruh.

Extrovert learner menemukan kekuatan pada benda

dan orang. Mereka lebih suka berinteraksi dengan

orang lain. Mereka lebih suka berbicara dibandingkan

mendengarkan. Secara umum mereka tidak dapat

memahami pelajaran sampai mereka dapat

menjelaskan pada diri mereka sendiri atau pada orang

lain (bekerja kelompok). Problem based

learningdan collaborative learning cocok untuk

model pembelajaran dengan karakteristik gaya

belajar ini.

Sensing learner adalah peserta didik yang lebih

menyukai belajar dengan menggunakan kelima

Page 3: Laporan Akhir Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

pancaindra mereka. Mereka menyukai sesuatu

dengan rinci dan menginginkan fakta. Mereka lebih

menyukai segala sesuatu ditata dengan teratur,

pengajaran dilakukan secara terstruktur setahap demi

setahap. Berbeda dengan intuitive learner, mereka

adalah peserta didik yang lebih suka berimajinasi dan

berinovasi.

Thinking learner adalah peserta didik yang dalam

memutuskan sesuatu berdasarkan pada analisis,

logika dan prinsip. Dengan kata lain mereka dalam

melihat sesautu lebih kritis dan objektif. Berbeda

dengan feeling learner mereka lebih menggunakan

pertimbangan nilai-lilai kemanusiaan (human values)

dalam pengambilan keputusan. Mereka cenderung

menjaga keharmonisan hubungan sosial dalam suatu

kelompok. Mereka lebih menyukai bekerja dalam

kelompok kecil

Judging learner adalah peserta didik yang cenderung

melakukan semua tugas lebih cepat dari batas waktu

yang ditentukan. Mereka menyukai tips atau panduan

bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan cepat.

Berbeda dengan perceptive learner, mereka

cenderung menunda tugas sampai menjelang batas

akhir waktu yang ditentukan.

Adapun hasil dalam kegiatan belajar diartikan sebagai

kinerja akademik atau prestasi belajar. Hasil belajar berfungsi

untuk mengetahui tingkat kemajuan atau penguasaan yang

telah dicapai siswa dalam segala aspek meliputi ranah cipta

(prestasi kognitif), ranah rasa (prestasi afektif), dan ranah

karsa (prestasi psikomotorik) (Prastiti, 2009).

De Porte dkk menyebutkan bahwa macam-macam gaya

belajar dibagi ke dalam tiga tipe gaya belajar, diantaranya :

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan

ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret

harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mahasiswa

paham. Ciri-ciri mahasiswa yang memiliki gaya

belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk

melihat dan menangkap informasi secara visual

sebelum ia memahaminya.

2. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk

bisa memahami sekaligus mengingatnya.

Karakteristik model belajar ini benar-benar

menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk

menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk

bisa mengingat dan memahami informasi tertentu,

yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih

dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini

umumnya susah menyerap secara langsung informasi

dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan

menulis ataupun membaca

3. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang

bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan

informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu

saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti

ini yang tak semua orang bisa melakukannya.

Karakter pertama adalah menempatkan tangan

sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus

mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja,

seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa

menyerap informasi tanpa harus membaca

penjelasannya (Mulyono, 2007).

III. METODE PENELITIAN

Desain penelitian menggunakan penelitian survei yang

termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk

meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui

kuesioner yang akan dibagikan kepada responden untuk

mendukung hasil penelitian. Dalam hal ini yang menjadi

responden sekaligus sampel dari penelitian ini melibatkan

mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari 7 Program

Studi yang berbeda yaitu Program Studi Matematika, Kimia,

Biologi, Fisika, Farmasi, Ilmu Komputer dan D3 Analis

Farmasi dan Makanan.

Kuesioner yang akan dibagikan itu sendiri berisikan

beberapa bagian pertanyaan yang mengacu kepada tujuan

dilakukannya penelitian ini dan sekaligus dirancang agar dapat

memenuhi jawaban dari rumusan masalah yang mendasari

penelitian ini. Identifikasi dan pengenalan gaya belajar masing-

masing responden dengan menggunakan instrument modalitas

De Porte dkk yang akan mendapatkan tipe modalitas Visual,

Auditorial dan Kinestetik, selain itu juga dapat diidentifikasi

dengan menggunakan teori gaya belajar Kolb.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini adalah hasil dan pembahasan yang didapatkan

dari penelitian ―Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas

Lambung Mangkurat‖

A. Hasil

Jumlah responden yang bersedia berpartisipasi sejumlah

49 orang. Responden tersebut seluruhnya berasal dari 7

Program Studi yang ada di Fakultas MIPA Universitas

Lambung Mangkurat Banjarbaru yaitu dari Program Studi

Matematika, Kimia, Biologi, Fisika, Farmasi, Ilmu Komputer

dan D3 Analis Farmasi dan Makanan. Setiap Program Studi

memiliki 7 responden. Jenis kelamin perempuan mendominasi

sejumlah 77,55 % (38 orang) sedangkan laki-laki 22,45% (11

orang)

TABLE I. HASILPENELITIAN GAYA BELAJAR MENURUT DE PORTE DKK

TERHADAP MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Program

Studi Jumlah

Responden

Gaya Belajar Menurut De Porte dkk

Tipe

Auditori

Tipe

Visual

Tipe

Kinestetik

Matematika 7 85,71 % 14,29 % 0,00 %

Kimia 7 42,86 % 28,57 % 28,57 %

Biologi 7 71,43 % 14,29 % 14,29 %

Fisika 7 42,86 % 28,57 % 28,57 %

Farmasi 7 85,71 % 14,29 % 0,00 %

Ilmu

Komputer 7 85,71 % 0,00 % 14,29

%

D3 Analis

Farmasi dan

Makanan

7 71,43 % 14,29 % 14,29

%

Page 4: Laporan Akhir Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Total Responden : 49 Orang

Rata-rata Tipe Auditori : 69,39 %

Rata-rata Tipe Visual : 16,33 %

Rata-rata Tipe Kinestetik : 14,29 %

TABLE II. HASIL PENELITIAN GAYA BELAJAR MENURUT KOLB

TERHADAP MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Program

Studi

Jumlah

Respon-

den

Gaya Belajar Menurut Kolb

Accomoda

-tor/

Activist

Diverger/

Refflector

Converg

er/Prag

matis

Assimila

tor/Theo

rist

Matematika 7 71,43 % 14,29 % 14,29 % 0,00 %

Kimia 7 42,86 % 28,57 % 14,29 % 14,29 %

Biologi 7 42,86 % 57,14 % 0,00 % 0,00 %

Fisika 7 85,71 % 14,29 % 0,00 % 0,00 %

Farmasi 7 71,43 % 14,29 % 14,29 % 0,00 %

Ilmu

Komputer 7 71,43 % 14,29 % 0,00 % 14,29 %

D3 Analis Farmasi dan

Makanan

7 28,57 % 57,14 % 14,29 % 0,00 %

Total Responden : 49 Orang

Rata-rata Tipe Accomodator/Activist : 59,18 %

Rata-rata Tipe Diverger/Refflector : 28,57 %

Rata-rata Tipe Converger/Pragmatis : 8,16 %

Rata-rata Tipe Assimilator/Theorist : 4,08 %

TABLE III. HASIL PENELITIAN DAMPAK YANG DIRASAKAN JIKA GAYA

BELAJAR DIUBAH

Program

Studi

Jumlah

Responden

Dampak Yang Dirasakan Jika

Gaya Belajar Diubah

Dampak

Positif

Dampak

Negatif

Matematika 7 14,29 % 85,71%

Kimia 7 28,57 % 71,43 %

Biologi 7 42,86 % 57,14 %

Fisika 7 28,57 % 71,43 %

Farmasi 7 14,29 % 85,71 %

Ilmu

Komputer 7 14,29 % 85,71 %

D3 Analis

Farmasi dan

Makanan

7 28,57 % 71,43 %

Total Responden : 49 Orang

Rata-rata Dampak Positif : 24,49 %

Rata-rata Dampak Negatif : 75,51 %

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, kita dapat

melihat ada tiga tabel hasil yang didapatkan dari penelitian ini.

Dengan rumus perolehan persentase :

% = J umlah responden yang memilih x 100%

Jumlah total keseluruhan responden

Pada table pertama didapatkan data hasil penelitian gaya

belajar berdasarkan teori dari De Porte dkk yang membagi

jenis gaya belajar ke dalam tiga tipe gaya belajar, yaitu tipe

auditori, visual dan kinestetik. Berdasarkan tabel hasil

penelitian tersebut, mayoritas responden memiliki karakteristik

gaya belajar cenderung bertipe Auditori yaitu sebesar 69,39 %

dari keseluruhan responden yang mengisi kuesioner gaya

belajar mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru. Karakteristik gaya belajar ini menjelaskan bahwa

pada umumnya responden memiliki kesulitan menyerap secara

langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki

kesulitan menulis ataupun membaca.

Ciri – ciri gaya belajar auditori adalah :

1. Mampu mengingat dengan baik materi yang

didiskusikan dalam kelompok atau kelas.

2. Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV, bahkan

dapat menirukannya secara tepat dan komplit.

3. Cenderung banyak omong.

4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan

pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat

dengan baik apa yang baru saja dibacanya.

5. Kurang cakap dalam mengerjakan tugas

mengarang/menulis.

6. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di

lingkungan sekitarnya, seperti hadirnya siswa baru,

adanya papan pengumuman di pojok kelas dan

sebagainya.

Sementara itu dengan menggunakan teori dari Kolb dapat

diketahui bahwa mayoritas responden memiliki gaya belajar

Accomodator/Activist sebagaimana yang dapat dilihat pada

Table II dengan persentase sebesar 59,18% dari total

keseluruhan responden yang mengisi kuesioner. Dimana

seseorang lebih menyukai pengalaman (concentrate

experience) dan aktif bereksperimen (active experimentation).

Lebih menyukai mendapatkan informasi dari feeling dan

memrosesnya dengan cara mempraktikkan atau melakukannya.

Hasil penelitian juga mendapatkan data sebesar 75,51 %

responden yang sepakat bahwa dampak negatif akan terjadi

jika gaya belajar seseorang diubah dari gaya belajar yang biasa

ia lakukan. Mayoritas responden menerangkan bahwa

perubahan gaya belajar yang dilakukan akan mempengaruhi

prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan. Faktor

kenyamanan dalam gaya belajar juga menjadi point penting

sebagai penunjang semangat belajar mahasiswa. Gaya belajar

yang nyaman bagi setiap individu merupakan kunci sukses

dalam belajar.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini merupakan kesimpulan dan saran yang dapat

diambil dari penelitian ini.

A. Kesimpulan

Mayoritas mahasiswa FMIPA Universitas Lambung

Mangkurat Banjarbaru memilih gaya belajar bertipe Auditori

dan Accomodator sebagai gaya belajar yang paling efektif dan

efisien, yaitu gaya belajar yang cenderung mengandalkan

pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya

serta lebih menyukai pengalaman, bereksperimen dan lebih

menyukai mendapatkan informasi dari feeling kemudian

memroses dengan cara mempraktikkannya.

Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa

mayoritas mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru sepakat bahwa dengan mengubah gaya belajar yang

biasa dilakukan dengan gaya belajar baru dapat memberikan

dampak negatif. Hal ini menyangkut kenyamanan dalam

belajar. Mereka sepakat bahwa jika mengubah gaya belajar

yang sudah menjadi kebiasaan dengan gaya belajar yang baru

Page 5: Laporan Akhir Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

akan mempengaruhi proses belajar dan berkurangnya semangat

serta yang paling utama adalah kenyamanan dalam belajar

yang pada akhirnya akan menimbulkan dampak negatif bagi

prestasi mahasiswa yang bersangkutan, misalnya terjadinya

penurunan indeks prestasi mahasiswa yang bersangkutan

tersebut.

B. Saran

Pada akhirnya diharapkan mahasiswa dapat lebih jeli

terhadap pemilihan gaya belajar yang diterapkan sehari-hari.

Kepekaan dalam mengidentifikasi diri sendiri juga dibutuhkan

untuk menemukan gaya belajar yang dirasa paling nyaman dan

mendukung dalam proses mencapai tujuan dalam belajar yaitu

prestasi. Karena pada dasarnya setiap individu memiliki selera,

kecermatan dan tingkat kenyamanan yang berbeda-beda, baik

dari segi gaya belajar maupun dalam menyerap informasi yang

diberikan. Yang bisa mengetahui gaya belajar yang paling

efektif dan efisien adalah diri kita sendiri. Hal ini harus

diperhatikan, karena sesungguhnya gaya belajar adalah salah

satu faktor utama dalam kesuksesan belajar mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gerung, Nixon J.2012. ―CONCEPTUAL LEARNING AND

LEARNING STYLE (Kajian Konseptual tentang Belajar dan

Gaya Belajar).‖ Jurnal UNIERA. Vol. 1 No. 1 Februari 2012

[2] Hamalik. 1983, Strategi Belajar dan Pembelajaran, Jakarta ;

Sinar Utama

[3] Hickocx, L.K. 1995. Learning styles: A survey of adult learning

style inventory models. In R. R. Sims & S. J. Sims (Eds). The

importance of learning styles: Understanding the implications

for learning, course design, and education. Wesport, CT:

Grenworod Press.

[4] Muhamad. 1999, Bimbingan Belajar di Perguruan Tinggi,

Jakarta; Depdikbud.

[5] Mulyono, Wastu Adi. 2007. ―PENGARUH PELATIHAN

GAYA BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN INDEKS

PRESTASI MAHASISWA.‖ Jurnal Keperawatan Soedirman

(The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.3,

November 2007

[6] Prastiti, Sawitri Dwi. Pujiningsih, Sri. 2009. ―Pengaruh Faktor

Preferensi Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Akuntansi.‖ Jurnal Ekonomi Bisnis ISSN: 0853-7283. No.

3:224-226

[7] Soeyanto. 1981. Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta :s Tera Indonesia