laporan abo dan rhesus

19
TRANSFUSI DARAH OLEH: KELOMPOK 5 Nama: 1. Ni Kadek Lina Winati ( P07134013040 ) 2. Ni Made Yuni Trisna Dewi ( P07134013041 ) 3. Ni Made Ayu Juni Anggreni ( P07134013042 ) 4. Ni Putu Meri Kusumawati ( P07134013043 ) 5. I kadek Mardana ( P07134013044 ) 6. I Putu Bandem Arista Putra ( P07134013045 )

Upload: bandem-arista-putra

Post on 26-Sep-2015

76 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

UTD

TRANSCRIPT

TRANSFUSI DARAH

OLEH: KELOMPOK 5

Nama:

1. Ni Kadek Lina Winati( P07134013040 )

2. Ni Made Yuni Trisna Dewi( P07134013041 )

3. Ni Made Ayu Juni Anggreni( P07134013042 )

4. Ni Putu Meri Kusumawati( P07134013043 )

5. I kadek Mardana( P07134013044 )

6. I Putu Bandem Arista Putra( P07134013045 )

7. Putu Ratna Muliartini( P07134013046 )

8. I gusti Ayu Tari Diva Pradnya Dewi( P07134013047 )

9. Ni Made Ita Purnamadewi( P07134013048 )

10. Marissah Thamrin( P07134013049 )

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Politeknik Kesehatan Denpasar

Jurusan Analis Kesehatan

2014/2015

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO DAN

RHESUS

Hari, Tanggal Praktikum: Selasa, 24 Maret 2015

Praktikum: Praktikum 3 ( ketiga )

Tempat: Laboratorium Hematologi Poltekkes Denpasar.

A. TUJUAN

a). TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

- Mahasiswa dapat memahami cara pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus.

b). TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

- Mahasiswa dapat melakukan cara pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus.

- Mahasiswa mengetahui golongan darah ABO dan Rhesus dari sampel darah.

B. METODE

Metode yang digunaka pada pratikum kali ini adalah metode slide atau plate

C. PRINSIP

Faktor yang menentukan golongan darah adalah berupa antigen yang terdapat pada permukaan luar sel darah merah yang disebut dengan Aglutinogen. Zat anti terhadap antigen tersebut disebut zat anti atau antibody yang bila bereaksi akan menghancurkan antigen yang bersangkutan disebut aglutinin dan dalam plasma yaitu suatu antibody alamiah yang secara otomatis terdapat dalam tubuh manusia atau dengan kata lain antigen + antibody = aglutinasi.

D. DASAR TEORI

Darah adalah cairan pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh untuk mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Komponen darah manusia terdiri dari 2 bagian besar, yaitu:

1. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan tempat sel-sel darah berada yang kaya dengan protein, albumin, bahan pembeku darah, hormon, garam, dan immunoglobulin.

2. Sel Darah

Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)

Eritrosit tidak mempunyai inti, mengandung hemoglobin (Hb), dan berfungsi mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.

Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.

GOLONGAN DARAH

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.

Sistem penggolongan darah besar yang dikenal adalah sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O) serta sistem penggolongan darah Rhesus (Rh+ dan Rh-). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Penggolongan darah ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Lendsteiner dan Donath. Di dalam darah manusia terdapat aglutinogen (antigen) pada eritrosit dan aglutinin (antibodi ) yang terdapat di dalam plasma darah.

Penemuan Karl Landsteiner diawali dari penelitiannya, yaitu ketika eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah orang lain, maka terjadi penggumpalan (aglutinasi). Tetapi pada orang selanjutnya, campuran itu tidak menyebabkan penggumpalan darah. Aglutinogen (aglutinin) yang terdapat pada eritrosit orang tertentu dapat bereaksi dengan zat aglutinin (antibodi) yang terdapat pada serum darah. Aglutinogen dibedakan menjadi dua yaitu:

Aglutinogen A : memiliki enzim glikosil transferase yang mengandung glutiasetil glukosamin pada rangka glikoproteinnya.

Aglutinogen B : memiliki enzim galaktose pada rangka glikoproteinnya. Aglutinin dibedakan menjadi aglutinin dan .

Darah seseorang memungkinkan dapat mengandung aglutinogen A saja atau aglutinogen B saja. Tetapi kemungkinan juga dapat mengandung aglutinogen A dan B. Ada juga yang tidak mengandung aglutinogen sama sekali. Adanya aglutinogen dan aglutinin inilah yang menjadi dasar penggolongan darah manusia berdasarkan sistem ABO.

Golongan Darah rhesus adalah sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah, nama lainnya adalah faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh- (Rhesus Negatif). Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+ (Rhesus Positif). Jenis penggolongan ini sering kali digabungkan dengan penggolongan ABO dengan menambahkan + bagi pemilik faktor Rhesus atau - bagi yang tidak memiliki faktor Rhesus dalam darahnya sehingga kita mengenal golongan darah A+ atau A-, B+ atau B-, AB+ atau AB-, dan O+ atau O-. 85 persen penduduk dunia memiliki faktor Rhesus (Rh+) dalam darahnya, sementara 15% tidak memiliki faktor Rhesus (Rh-) dalam darahnya.

E. ALAT DAN BAHAN

Alat

1. Bloodgrouping Plate

2. Pipet Pasteur

Bahan

1. Whole blode

2. Botol Semprot

3. Suspensi Sel OS/DN 10%

4. Suspensi Sel OS/DN 40%

5. Serum/Plasma

6. Anti-A

7. Anti-B

8. Anti-D

9. Test sel A 10%

10. Test sel B 10%

11. Test sel O 10%

12. Bovin Albumin

F. CARA KERJA

1. Dibuat suspense cell 10% dan 40%.

2. Diteteskan pada:

Sumur 1 dua tetes Anti-A

Sumur 2 dua tetes Anti-B

Sumur 3 satu tetes test sel A 10%

Sumur 4 satu tetes test sel B 10%

Sumur 5 satu tetes test sel O 10%

Sumur 7 dua tetes Anti-D

Sumur 8 dua tetes Bovin Albumin 22%

3. Diteteskan 1 tetes suspensi sel OS/DN 10% pada sumur 1,2 dan 6

4. Diteteskan 1 tetes suspensi sel OS/DN 40% pada sumur 7 dan 8

5. Diteteskan masing-masing 2 tetes serum/plasma pada sumur 3,4,5,6

6. Digoyangkan bloodgrouping plate kedepan dan kebelakang hingga tercampur dan diamati apakah terjadi reaksi aglutinasi.

G. HASIL PENGAMATAN

(Bloodgrouping Plate yang digunaan pada pratikum) (Bovin Albumin, Anti-A, Anti-B, dan Anti-D yang digunakan pada pratikum)

(Test sel A 10%, test sel B 10%, dan Test sel O 10%) (Ditetesi Antisera A dan B (1 tetes), Sel eri ABO (2 tetes) anti D dan Bovin Albumin masing-masing 1 tetes pada plate yang sudah ditentukan)

(Digoyang Bloodgrouping plate hingga tercampur dan diamati terjadinya aglutinasi) (Ditetesi eri 10% 1 tetes pada antisera A dan B dan Auto control. Ditetesi eri 40% 1 tetes pada anti D dan Bovin albumin)

1

Pada kelompok 1, terbentuk aglutinasi pada antisera B dan sel eri A Golongan darah B.

Terbentuk aglutinasi pada Anti D B+

2

Pada kelompok 2, terbentuk aglutinasi pada sel eri A dan sel eri B Golongan darah O.

Terbentuk aglutinasi pada Anti D O+

3

Pada kelompok 3, Terbentuk aglutinasi pada antisera A dan antisera B Golongan darah AB.

Terbentuk aglutinasi pada Anti D AB+

4

Pada kelompok 4, terbentuk aglutinasi pada antisera B dan sel eri A Golongan darah B.

Terbentuk aglutinasi pada Anti D B+

5

Pada kelompok 5, terbentuk aglutinasi pada antisera A dan sel eri B Golongan darah A.

Terbentuk aglutinasi pada Anti D A+

H. PEMBAHASAN

Kegiatan pengujian golongan darah ini dilakukan untuk mengetahui cara menentukan golongan darah melalui perbedaan reaksi antara berbagai golongan darah kemudian menetukan golongan darah system ABO dan rhesus. Membran sel darah manusia mengandung bermacam-macam protein oligosakarida dan senyawa lainnya seperti antigen. Golongan darah sistem ABO yang diuji didasari dari keberadaan antigen, yaitu antigen A dan antigen B di membran sel darah merah. Selain itu dilihat juga dari antibody yang dimiliki oleh sel darah.

Sampel darah yang digunakan pada pratikum sudah disiapkan oleh dosen. Adapun pada proses pratikum, dilakukan penyiapan alat dan bahan terlebih dahulu. Pada Bloodgrouping plate diberikan label sesuai dengan pemeriksaan. Selanjutnya dilakukan penetesan pada masing-masing kolom/sumur plate dengan reagen yang ditentukan. Untuk Anti-A, Anti-B, Anti-D, Bovin Albumin, dan serum/plasma diberikan 2 tetes pada kolom/sumur sesuai label. Sedangkan untuk test sel A 10%, test sel B 10%, test sel O 10%, suspense sel OS/DN 10%, dan suspense sel OS/DN 40% diberikan 1 tetes pada sumur/kolom yang ditentukan. Bloodgrouping plate kemudian digoyangkan hingga tercampur dan diamati terjadinya pembentukan aglutinasi.

Penggolongan darah pada pratikum kali ini dilakukan dengan melihat apakah terjadi penggumpalan setelah mencampurkan darah dengan antiserum A dan B. Rekasi penggumpalan dapat terjadi akibat antigen darah sampel terhadap serum Anti-A dan Anti-B yang berasal dari masing-masing darah B dan A. Serum Anti-A yang diteteskan menandakan bahwa darah yag diuji tersebut diberikan Antigen A dari golongan darah B. Sedangkan serum Anti-B yang diteteskan merupakan antigen B dari golongan darah A. Jika penggumpalan darah ketika ditetesi serum Anti-A, maka darah tersebut memiliki Anti-B pada darahnya. Sedangkan jika penggumpalan tejadi akibat ditetesi serum Anti-B, maka darah tersebut memiliki Anti-A pada darahnya.

Dari hasil pratikum, pada kelompok pertama dan keempat , dari sampel yang digunakan diperoleh bergolongan darah B. Hal ini disebabkan karena terbentuk aglutinasi pada sumur/kolom antisera B sedangkan pada sumur/kolom antisera A tidak terjadi penggumpalan atau darah homogen dengan antisera. Selain itu pada sel eri A juga terjadi penggumpalan/aglutinasi. Hal ini menunjukkan bahwa darah sampel memiliki anti-A (plasma antibody/aglutinin A) dan antigen B (Aglutinogen B) pada permukaan sel darah merahnya.

Pada kelompok kedua sampel darah yang digunakan bergolongan darah O, dikarenakan pada sumur/kolom Anti-A dan Anti-B tidak terjadi penggumpalan. Sedangkan pada sel eri A dan sel eri B terjadi penggumpalan. Hal ini disebabkan karena golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen tetapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Golongan darah O dapat disebut sebagai donor universal karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen untuk diaglutinasi sehingga dapat diberikan pada resipien manapun, asalkan volume transfusinya sedikit.

Pada kelompok ketiga, sampel darah yang digunakan bergolongan darah AB, disebabkan karena pada Anti-A dan Anti-B terjadi penggumpalan, sedangkan pada eri A dan eri B tidak terjadi penggumpalan. Hal ini karena golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A dan antigen B.

Pada kelompok kelima, sampel darah yang digunakan pratikum bergolongan darah A. Terbentuk aglutinasi pada antisera A dan sel eri B. Hal ini karena golongan darah A memiliki sel darah merah dengan Antigen A di permukaan selnya dan mengasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.

Sedangkan untuk uji Rhesus, kelima sampel golongan darah tersebut memiliki Rhesus positif. Hal ini dapat dilihat pada sumur/kolom dengan label Anti-D semuanya menunjukkan adanya aglutinasi. Rhesus adalah penggolongan atas ada atau tidaknya antigen-D. Orang yang dalam darahnya mempunyai antigen-D disebut rhesus positif sedangkan orang yang dalam darahnya tidak mempunyai antigen-D disebut rhesus negatif. Hasil rhesus ini sesuai dengan beberapa sumber dan literatur yang mengatakan bahwa sebagian besar orang Asia termasuk Indonesia memiliki rhesus positif. Hanya kurang dari 1% orang indonesia yang memiliki Rhesus negatif.

I. KESIMPULAN

1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan pada pratikum. Ditetesi Antisera A dan B (1 tetes), Sel eri ABO (2 tetes), anti -D dan Bovin Albumin masing-masing 1 tetes pada plate yang sudah ditentukan. Ditetesi eri 10% 1 tetes pada antisera A dan B dan Auto control. Ditetesi eri 40% 1 tetes pada anti D dan Bovin albumin kemudian digoyang Bloodgrouping plate hingga tercampur dan diamati terjadinya aglutinasi.

Pada kelompok 1, terbentuk aglutinasi pada antisera B dan sel eri A Golongan darah B. Terbentuk aglutinasi pada Anti D B+

Pada kelompok 2, terbentuk aglutinasi pada sel eri A dan sel eri B Golongan darah O. Terbentuk aglutinasi pada Anti D O+

Pada kelompok 3, Terbentuk aglutinasi pada antisera A dan antisera B Golongan darah AB. Terbentuk aglutinasi pada Anti D AB+

Pada kelompok 4, terbentuk aglutinasi pada antisera B dan sel eri A Golongan darah B. Terbentuk aglutinasi pada Anti D B+

Pada kelompok 5, terbentuk aglutinasi pada antisera A dan sel eri B Golongan darah A. Terbentuk aglutinasi pada Anti D A+

2.

DAFTAR PUSTAKA

Sari. 2012. Rhesus Negatif. Online. http://www.rhesusnegatif.com/article_detail.php?id=157

Budi. 2013. Macam-Macam Penggolongan Darah Manusia. Online. http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xi-biologi/macam-macam-penggolangan-golongan-darah-manusia/

Indah. 2011. Golongan Darah. Online. http://belajarbiologiyok.blogspot.com/2011/08/golongan-darah-mn.html

Purna. 2012. Golongan Darah. Online. http://www.scribd.com/doc/31986947/22/Golongan-darah-sistem-MN

Paja. 2012. Sistem Penggolongan Darah. Online. http://paj89.blogspot.com/2012/08/sistem-penggolongan-darah-abo-mn-rhesus.html

Zeno. 2013. Golongan Darah. Online. http://m.thecrowdvoice.com/post/golongan-darah-a-b-o-dan-rhesus-26558301.html

Ata. 2012. Rhesus Darah. Online. http://atjehpost.co/articles/read/29/Rhesus-Darah-Masalahnya

Retno. 2013. Laporan Pratikum Golongan Darah. Online. http://retnorisma.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-biologi-penggolongan.html

Rahman. 2013. Laporan Uji Golongan Darah ABO dan Rhesus. Online. http://rkhamhan.blogspot.com/2013/11/laporan-pratikum-biologi-uji-golongan.html

Ilifah. 2012. Penggolongan Darah ABO. Online. https://generasiipa2.wordpress.com/2012/12/06/laporan-praktikum-biologi-penggolongan-darah-abo/

Alimin. 2012. Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus. Online. http://www.scribd.com

Denpasar, 29 Maret 2015

Praktikan

(a.n. Kelompok 5)

Lembar Pengesahan

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Ni Kadek Mulyantari, Sp.PK (K)) (Kadek Aryadi Hartawiguna, A.Md. AK)

Pembimbing III Pembimbing IV

(I Gede Putu Sudana) (Ni Made Darmaasih)

Pembimbing V

(Gusti Ayu Ngurah Wardani)