laporan 1-2 pemboran tangan
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTEK MEKANIKA TANAH
(Judul Job Sheet: Pemboran Tangan dan Uji Kadar Air Tanah)
Dosen:
Dra. Daryati, MT
Disusun Oleh Kelompok :
Ali Akbar 5415117396
Cynthia Riescanita Putri 5415117397
Junelfan Daud 5415117399
Yogi Prasetya 5415117401
Inayah Rohmaniyah 5415117403
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. TEORI DASAR
Tanah merupakan material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat yang
tersementasi (terikat secara kimi) satu sama lainnya serta terletak di atas batuan dasar.
Butiran minera-mineral padat tanah berasal dari bahan-bahan organik yang telah
mengalami pelapukan. Ikatan antar butiran relatif lemah disebabkan karena adanya ruang
(rongga) diantara partikel-partikel butiran tanah. Ruang tersebut dapat berisi air, udara
ataupun keduanya. Tanah berguna sebagai bahan bangunan dan pendukung pondasi
bangunan.
Pemboran tangan merupakan pemboran yang biasa digunakan untuk pengambilan
contoh tanah lapisan dangkal (< 10,00 m). Kegunaannya untuk mendapatkan keterangan
mengenai tanah, jenisnya, sifat-sifat fisis dan keadaan tanah itu sendiri.
Pemeriksaan kadar air tanah ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air tanah.
Yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah perbandingan berat air yang terkandung
dalam tanah dengan berat kering tanah dinyatakan dalam persen.
B. MATERI PEMBAHASAN
Pemboran Tangan
Uji Kadar Air Tanah
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengetahui Kadar Air Tanah
Mengetahui berbagai macam uji atau test tanah guna mendapatkan keterangan
mengenai tanah, jenis tanah, jenisnya, karakteristik dan keadaan tanah itu sendiri.
Menyusun laporan tentang hal-hal yang dilakukan selama mengikuti Praktikum
Mekanika Tanah.
BAB II
PERALATAN
A. PERALATAN
1. Perlatan yang digunakan pada Pemboran Tangan:
a. Bor jenis Jarret diameter 10 cm dengan mata bor spiral
b. Bor jenia Iwan diameter 10 cm dengan mata bor helical
c. Kepala pengambil contoh 6,8 cm dengan kuncinya
d. Satu set stang bor
e. Tabung contoh ukuran diameter 6,8 cm dan panjang 40 cm
f. Pemutar stang bor
g. Satu set pipa pelindung (casing) dengan sepatu dan dongkrak pemcabut pipa
h. Kantong plastik
i. Lilin atau parafin
j. Pisau pemotong contoh
k. Kunci pipa dan obeng
l. Pita ukur
m. Pensil, kertas dan lembaran data
n. Alas terpal untuk tempat contoh
2. Peralatan yang digunakan untuk Uji Kadar Air Tanah
a. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5)oC.
b. Cawan kedap udara dan tidak berkarat, dengan ukuran yang cukup. Cawan dapat
terbuat dari gelas atau logam misalnya aluminium.
c. 1. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
2. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
3. Neraca dengan ketelitian 1 gram
4. Desikator.
BAB III
SAMPLE
A. BENDA UJI
Jumlah benda uji yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar air tergantung pada ukuran
butir maksimum.
Sample 1, 2 dan 3
Asal tanah: Kampus UNJ (samping gedung Pasca Sarjana UNJ)
Kedalaman tanah 0-25 cm
BAB IV
LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN
A. LANGKAH KERJA
1. Langkah pelaksanaan untuk pemboran tangan
Bor tangan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai macam bor (auger) pada
ujung bagian bawah dari serangkaian stang bor. Bagian atasnya terdiri dari tang
berbentuk T untuk memutar stang bor.
Sebelum pemboran dilaksanakan perlu diketahui beberapa hal antara lain:
a. Letak lilin pemboran
b. Kedalaman pemboran yang di
c. harapkan
d. Jenid contoh yang dikehendaki
e. Macam bor yang akan digunakan
Setelah lubang untuk pemeriksaan dibuat dan bersih, kemudian bor dimasukkan ke dalam tanah dengan memutar stang bor hingga bor penuh terisi tanah dan kemudian stang ditarik ke atas. Tanah dalam mata bor dibersihkan dan dimasukkan kedalam kantong plastik.
2. Langkah-langkah pelaksanaan Uji Kadar Air Tanah
a. Benda uji mewakili tanah yang diperiksa ditempatkan dalam cawan yang bersih,
kering dan diketahui beratnya.
b. Cawan dan isinya kemudian ditimbnag dan dicatat beratnya.
c. Tutup cawan kemudian dibuka dan cawan ditempatkan di oven atau pengering
lainnya paling sedikit empat jam (untuk oven) atau sampai berat konstan.
d. Cawan ditutup kemudian didinginkan dalam desikator.
e. Setelah dingin ditimbang dan beratnya dicatat.
BAB V
PERHITUNGAN
A. Perhitungan
Kadar air dapat dihitung sebagai berikut:
Perhitungan kadar air Cawan 1
Berat cawan + tanah basah = 59,7 gram
Berat cawan + tanah kering = 48, 2 gram
Berat cawan kosong = 13,7 gram
Berat air = (W1 –W2) gram
= (59,7 – 48,2) gram
= 11,5 gram
Berat tanah kering = (W2 – W3) gram
= (48,2 – 13,7) gram
= 34,5 gram
Kadar air = x 100%
= x 100%
= x 100%
= 33,33 %
Perhitungan kadar air cawan 2
Berat cawan + tanah basah = 66,6 gram
Berat cawan + tanah kering = 54,2 gram
Berat cawan kosong = 17,3 gram
Berat air = (W1 – W2) gram
= (66,6 – 54,2) gram
= 12,4 gram
Berat tanah kering = (W2 – W3) gram
= (54,2 – 17,3) gram
= 36,9 gram
Kadar air = x 100%
= x 100%
= x 100%
= 33,60%
Perhitungan kadar air 3
Berat cawan + tanah basah = 67,0 gram
Berat cawan + tanah kering = 53,7 gram
Berat cawan kosong = 18,8 gram
Berat air = (W1 – W2) gram
= (67,0 – 53,7) gram
= 13,3 gram
Berat tanah kering = (W2 – W3) gram
= (53,7 – 18,8) gram
= 34,9 gram
Kadar air = x 100%
= x 100%
= x 100%
= 38,10%
Kadar air rata-rata dari ketiga cawan =
= 35%
BAB VI
KESIMPULAN & IMPLIKASI
A. KESIMPULAN
Kadar air tanah merupakan perbandingan antara berat air yang terkandung dalam
tanah dengan berat kering. Dalam percobaan ini didapat rata-rata sebesar 35%.
B. IMPLIKASI
Kadar air tanah diperoleh dengan cara membandingkan berat kandungan air dalam
tanah dengan berat kering dari volume tanah yang menjadi sample dan yang akan diuji.
Kadar air dapat digunakan untuk pengujian-pengujian dalam praktek tanah serta dapat
digunakan untuk mengetahui sifat-sifat tanah, daya dukung tanah, tekanan tanah, tingkat
kejenuhan tanah dan hal-hal lain yang menyangkut tentang data dari suatu yanah
tersebut.
LAMPIRAN