lapkeu q1-02

PT CENTRIN ONLINE Tbk

Laporan Keuangan Untuk Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2002 dan 2001

DAFTAR ISI

Halaman 1. Neraca 1-2 2. Laporan Laba/Rugi 3 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4 4. Laporan Arus kas 5 5. Catatan Atas Laporan Keuangan 6-27

PT CENTRIN ONLINE TbkNERACA(Dalam Rupiah)

catatan 31 Maret 2002 31 Maret 2001Unaudited Unaudited

A K T I V A

Aktiva LancarKas dan setara kas 1 25.783.329.723 20.058.044.197 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu sebesar Rp 752.706.011 per 31 Maret 2002 danRp 303.924.441 per 31 Maret 2001) 2 3.391.496.934 2.524.242.135

Piutang lain-lain - 180.000.000 Persediaan 3 32.622.449 17.269.613 Biaya dibayar di muka 5a 414.718.792 324.118.157 Uang muka pembelian 6 92.116.641 1.123.887.790

Jumlah Aktiva Lancar 29.714.284.539 24.227.561.893

Aktiva Tidak LancarUang muka penyertaan 7 5.150.000.000 - Sewa jangka panjang 5b 758.384.288 1.300.670.418 Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 47.463.267 36.307.500 Aktiva tetap (setelah dikurangi Akumulasi penyusutan

sebesar Rp 16.607.209.743 per 31 Maret 2002 danRp 9.691.959.796 per 31 Maret 2001) 8 31.239.215.759 22.186.493.265

Uang jaminan 9 1.108.205.850 1.049.608.100 Beban ditangguhkan - 300.310.000

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 38.303.269.164 24.873.389.283

JUMLAH AKTIVA 68.017.553.703 49.100.951.176

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan

- 1 -

PT CENTRIN ONLINE TbkNERACA(Dalam Rupiah)

catatan 31 Maret 2002 31 Maret 2001Unaudited Unaudited

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Kewajiban LancarHutang usaha

Pihak ketiga 10a 573.289.093 2.081.724.456 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 10b 40.349.690 -

Hutang lain-lain pihak ketiga 11 251.030.000 270.400.000 Biaya yang masih harus dibayar 12 33.000.000 45.568.370 Hutang pajak 4c 3.942.730.797 2.866.631.803

Jumlah Kewajiban Lancar 4.840.399.580 5.264.324.629

Kewajiban Tidak LancarHutang kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 13,15 - 232.592.256 Kewajiban pajak tangguhan 4d 1.017.007.628 719.270.543

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.017.007.628 951.862.799

Jumlah kewajiban 5.857.407.208 6.216.187.428

EkuitasModal saham, nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham

pada tahun 2002 dan 2001. Modal dasar 1.500.000.000saham pada tahun 2002 dan 2001. Modal ditempatkan dandisetor penuh 550.000.000 saham pada tahun 2002 dan450.000.000 saham pada tahun 2001. 14 55.000.000.000 45.000.000.000

Tambahan modal disetor 668.052.114 - Saldo laba / (rugi) 6.492.094.381 (2.115.236.252)

Jumlah Ekuitas 62.160.146.495 42.884.763.748

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 68.017.553.703 49.100.951.176


- 2 -

PT CENTRIN ONLINE TbkLAPORAN LABA RUGIUNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2002 DAN 2001(Dalam Rupiah)

catatan 2002 2001Unaudited Unaudited

PENDAPATAN USAHADial up access 7.130.777.673 7.108.839.583 Leased line 3.067.138.371 2.952.394.188 Value added services 152.074.306 229.625.547 Jasa lainnya 15.454.460 11.464.650

Jumlah pendapatan 16 10.365.444.810 10.302.323.968

BEBAN OPERASIBeban pokok pendapatan 17 4.561.850.435 4.778.994.340 Beban pemasaran 18 478.235.908 1.016.093.416 Beban umum dan administrasi 19 1.460.765.212 1.473.196.448 Beban penyusutan 2.133.033.896 1.278.603.042 Penyisihan piutang ragu-ragu 151.200.675 77.518.924

Jumlah beban operasi 8.785.086.126 8.624.406.170

LABA USAHA 1.580.358.684 1.677.917.798

PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAINPendapatan bunga 20 719.920.891 518.692.501 Beban keuangan 21 (24.056.727) (8.481.156) Laba selisih kurs 22 (310.369.492) (184.254.975) Rupa-rupa 23 1.642.721 36.445.538

Jumlah pendapatan lain-lain 387.137.393 362.401.908

LABA SEBELUM PAJAK 1.967.496.077 2.040.319.706

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 4b (357.785.178) (440.086.895)

LABA BERSIH 1.609.710.899 1.600.232.811

LABA PER SAHAM DASARLaba usaha per saham dasar 24 3 4 Laba bersih per saham dasar 24 3 4


- 3 -

PT CENTRIN ONLINE TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2002 DAN 2001(Dalam Rupiah)

Saldo laba ditahanModal Ditempatkan Tambahan Belum Ditentukan

catatan dan Disetor Penuh Modal Disetor Penggunaannya JumlahSaldo per 31 Desember 2000 45.000.000.000 - (3.715.469.063) 41.284.530.937

Laba bersih periode 1 Januari s/d31 Maret 2001 - - 1.600.232.811 1.600.232.811

Saldo per 31 Maret 2001 45.000.000.000 - (2.115.236.252) 42.884.763.748

Saldo per 31 Desember 2001 55.000.000.000 668.052.114 4.882.383.482 60.550.435.596

Laba bersih periode 1 Januari s/d31 Maret 2002 - - 1.609.710.899 1.609.710.899

Saldo per 31 Maret 2002 55.000.000.000 668.052.114 6.492.094.381 62.160.146.495


- 4 -

PT CENTRIN ONLINE TbkLAPORAN ARUS KASUNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2002 DAN 2001

(Dalam Rupiah)

2002 2001Unaudited Unaudited

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Penerimaan kas dari penjualan 9.830.285.791 10.788.429.579 Penerimaan kas dari pendapatan bunga 765.230.232 518.692.501 Penerimaan kas dari pendapatan lain-lain 2.000.000 135.875.891

Kas yang diterima dari aktivitas operasi 10.597.516.023 11.442.997.971

Pembayaran kas untuk pemasok 7.175.376.876 7.344.462.653 Pembayaran kas untuk beban lain-lain 23.802.352 16.826.849 Pembayaran kas untuk pajak 465.158.415 364.381.829

Kas yang dibayar untuk aktivitas operasi 7.664.337.643 7.725.671.331 Arus kas dari aktivitas operasi 2.933.178.380 3.717.326.639

Arus Kas Dari Aktivitas InvestasiPembelian aktiva tetap (660.487.200) (1.124.235.988) Uang muka pembelian aktiva (408.387.696) (1.123.887.790) Uang muka penyertaan (125.000.000) -

(Penambahan)/pengembalian uang jaminan 15.876.000 (450.900.500) Arus kas untuk aktivitas investasi (1.177.998.896) (2.699.024.278)

Arus Kas Dari Aktivitas PendanaanPenambahan biaya emisi saham - (25.310.000) Penambahan/(pembayaran) hutang hubungan istimewa (422.787.783) 176.173.873

Arus kas dari aktivitas pendanaan (422.787.783) 150.863.873

Kenaikan bersih kas dan setara kas 1.332.391.701 1.169.166.233

Kas dan setara kas pada awal periode 24.450.938.022 18.888.877.964

Kas dan setara kas pada akhir periode 25.783.329.723 20.058.044.197


- 5 -

PT CENTRIN ONLINE Tbk 6 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 (Dalam Rupiah)

A. INFORMASI UMUM PT Centrin Online Tbk (Perseroan) dahulu bernama PT Centrindo Utama didirikan berdasarkan akta No. 33 tanggal 11 Februari 1987 yang dibuat di hadapan Nanny Sukarja, SH., diubah dengan akta SH No. 88 tanggal 28 Oktober 1987 yang dibuat di hadapan Winarti Sukarjadi, SMH., pengganti Nanny Sukarja SH., dan diubah kembali dengan akta No. 109 tanggal 16 Juli 1988 yang dibuat di hadapan Nanny Sukarja, SH. Ketiga akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-10781.HT.01.01.TH’88 tertanggal 26 Nopember 1988. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 32 tanggal 1 Nopember 2000 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH. Perubahan anggaran dasar tersebut berupa perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham dan peningkatan modal dasar dari sebesar Rp 1.000.000.000 menjadi sebesar Rp 150.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh ditingkatkan dari sebesar Rp 326.000.000 menjadi Rp 45.000.000.000. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-23915.HT.01.04-Th 2000 tertanggal 9 Nopember 2000. Pada tanggal 15 Februari 2001 Perseroan telah mendapat persetujuan dan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri melalui Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri No. 16/I/PMDN/2001 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 31 Desember 2001 sesuai dengan akta No. 32 tanggal 1 Nopember 2000 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Ir. Eddy Wikundono Santoso Komisaris : Megawati Setiadi : Andi Oey Direktur Utama : Ismail Hirawan Direktur : Sony Sunjaya : Ir. Jusup : Sun Jen Tjin : Ir. Binsar Napitupulu

Sebelum tahun 1996, Perseroan bergerak dalam bidang penjualan peralatan komputer. Sejak tahun 1996 Perseroan memperluas bidang usahanya ke dalam bidang usaha jasa-jasa telekomunikasi, multimedia, internet service provider dan portal. Dalam menjalankan kegiatan pelayanan internet, Perseroan bekerja sama dengan Loral Cyberstar (USA), Interpacket (USA), PT Telkom dan PT Indosat. Bandwidth Perseroan pada saat ini adalah sebesar 32 Mbps, dengan perbandingan jumlah modem terhadap jumlah pelanggan adalah sebesar 1 berbanding 10. Disamping itu Perseroan juga menggunakan peralatan paling mutakhir seperti Server Alpha 64 bit dari DigitalTM dan koneksi dengan teknologi V.90 yang mempunyai kecepatan akses mencapai 56 kbps dengan menggunakan saluran telepon lokal. Produk dan jasa internet yang ditawarkan oleh Perseroan antara lain meliputi : Dial Up Services, Business Access, LAN Dial Up Services, Dial Up ISDN Services, LAN Dial Up ISDN Services, Dedicated/Leased Line Services, Web Hosting Services, Co-location Services, dan Mailing List Services. Untuk mendukung kegiatan pelayanan jasa internet pada saat ini Perseroan memiliki 4 (empat) portal yaitu Lelang88.com, Apakabar.com, Iklanmini.co.id dan Centrin.net.id Untuk pengembangan di masa yang akan datang Perseroan akan meningkatkan jasa pelayanan broadband, via jaringan cabel TV, satelit, wireless, dan layanan data center serta memperluas cabang operasional. Koordinasi kegiatan usaha, pemasaran dan administrasi dilakukan melalui kantor pusat yaitu di Jl. Braga No 76 Bandung, Jawa Barat. Kegiatan operasional melalui kantor-kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Medan dan Denpasar. Perseroan memulai kegiatan sebagai penyedia jasa internet pada tahun 1996 yang dimulai setelah mendapat Surat Ijin Prinsip penyelenggaraan jasa internet dari Menteri Pariwisata, Pos dan


(lanjutan)

Telekomunikasi No. PT. 102/1/6/MPPT-96 tertanggal 16 Januari 1996 dan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.24/PT.102/MPPT-97 tanggal 3 Februari 1997 tentang ijin peyelenggaraan jasa telekomunikasi. Perseroan telah mendapat persetujuan dan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri melalui Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri No. 16/I/PMDN/2001 tertanggal 15 Februari 2001 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Perseroan telah melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada masyarakat sebanyak 100.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 125 (Rupiah penuh) per saham dan mulai efektif berdasarkan surat keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2585/PM/2001 tanggal 12 Oktober 2001. Pencatatan saham dilakukan pada tanggal 1 Nopember 2001 pada papan pengembangan di Bursa Efek Jakarta sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham biasa atas nama dengan nominal Rp 100,00 (seratus rupiah) per saham yang berasal dari penawaran umum dan 450.000.000 (empat ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama pemegang saham lama dengan nilai nominal Rp 100,00 (seratus rupiah) per saham. Bersamaan dengan pencatatan saham tersebut dicatatkan pula sebanyak 40.000.000 (empat puluh juta) Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I dari penawaran umum diperdagangkan dengan kode perdagangan CENT dan CENT-W.

B. UANG MUKA PENYERTAAN

Berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 20 Juni 2001 yang kemudian diaktakan dengan akta no. 28 tanggal 14 Desember 2001 yang dibuat di hadapan Liana Nugraha SH., notaris di Bandung, Perseroan melakukan penyertaan saham pada PT Centrin Multi Media dengan membeli seluruh saham yang dimiliki oleh Ny. Hennyati Hirawan secara tunai dengan harga perolehan sebesar Rp 25.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari 250.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham atau dengan kepemilikan sebesar 5% dari modal ditempatkan dan disetor PT Centrin Multi Media. Pada tanggal 5 Desember 2001 Perseroan menambah penyertaan saham secara tunai sebesar Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) dan kemudian pada tanggal 22 Januari 2002 Perseroan menambah lagi penyertaan saham secara tunai sebesar Rp 125.000.000 (Rupiah penuh) sehingga jumlah penyertaan saham Perseroan menjadi sebesar Rp. 5.150.000.000 (terdiri dari 51.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham) atau sama dengan kepemilikan sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor PT Centrin Multi Media. Perubahan anggaran dasar PT Centrin Multi Media telah diaktakan dengan akta no. 27 tanggal 21 Januari 2002 yang dibuat di hadapan Septina Dwi Lestari SH., notaris di Bandung.

C. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Ikhtisar kebijakan akuntansi Perseroan disajikan untuk membantu pembaca dalam mengevaluasi laporan keuangan terlampir. 1. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi) tentang Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung dengan mengklasifikasikan dana dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

2. Setara kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai setara kas.


(lanjutan)

3. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa digambarkan sebagai berikut:

a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

b. Perusahaan asosiasi (associated company);

c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di

perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

e. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung

maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak luar hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

4. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Pembukuan Perseroan diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing yang

terjadi sepanjang tahun dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yaitu dengan kurs Rp 10.400 pada tanggal 31 Maret 2001 dan Rp 9.655 pada tanggal 31 Maret 2002 untuk US$ 1. Laba atau rugi nilai tukar akibat penjabaran dilaporkan dalam laporan laba rugi periode berjalan.

5. Piutang Usaha

Perseroan menetapkan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas saldo piutang masing-masing pelanggan pada setiap akhir periode.

6. Persediaan

Perseroan melakukan pembelian modem sebagai perangkat pendukung dalam penyelenggaraan jasa internet tersebut. Pencatatan persediaan modem dinilai berdasarkan harga perolehan dengan metode first in first out (FIFO).


(lanjutan)

7. Aktiva tetap dan penyusutan Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode

garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap. Taksiran masa manfaat setiap jenis aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Jenis Aktiva Masa Manfaat

- Bangunan 20 tahun - Perlengkapan Internet 5 tahun - Kendaraan 5 tahun - Inventaris Kantor dan Perangkat

Lunak Internal

5 tahun

8. Biaya emisi saham ditangguhkan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum kepada masyarakat sesuai dengan Surat Keputusan BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, akan dicatat sebagai pengurang tambahan modal disetor – agio saham pada saat pernyataan pendaftaran penawaran umum saham Perseroan telah dinyatakan efektif oleh Bapepam. Sebelum dinyatakan efektif maka biaya emisi saham tersebut ditangguhkan dan disajikan di dalam kelompok aktiva lain-lain dan tidak diamortisasi.

9. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan yang diakui oleh Perseroan terdiri dari jasa internet. Pendapatan jasa internet dapat berupa

pendapatan registrasi (pendaftaran), abonemen dan jasa pemakaian internet (tarif dikali jam pemakaian)yang dihitung setiap bulan untuk setiap pelanggan dari billing statement yang dikirimkan. Pendapatan dan beban diakui sesuai dengan dasar akrual.

10. Penyertaan saham

Perseroan memiliki penyertaan kurang dari 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau pada penyertaan yang bersifat tetap dengan menggunakan metode harga perolehan. Harga perolehan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perolehan saham dan biaya yang berhubungan, misalnya konsultan hukum dan jasa profesional lainnya. Apabila, menurut pendapat manajemen, terdapat penurunan yang permanen atas nilai penyertaan maka penyisihan atas penurunan nilai saham akan dibentuk. Pendapatan dividen dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada saat dividen diumumkan.

11. Pembayaran pesangon karyawan

Pesangon yang akan diberikan ke karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja umumnya diakui pada saat dibayar. Perseroan tidak melakukan pencatatan atas jumlah pesangon yang terhutang seiring dengan peningkatan masa kerja karyawan. Perseroan belum menerapkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. Kep-150/Men/2000 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan yang harus diakui sebagai beban pada periode berjalan.

12. Pajak penghasilan

Perseroan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban.


(lanjutan)

13. Laba usaha dan laba bersih per saham

Laba usaha dan laba bersih bersih per saham dasar dihitung dengan membagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan setelah disesuaikan dengan dampak pemecahan nilai nominal (lihat catatan no.24).

D. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN

1. KAS DAN SETARA KAS

2002 2001Kas 22.571.443 12.266.357 Bank:

PT Bank Central Asia Tbk 1.720.675.209 1.714.115.229 PT Bank International Indonesia Tbk

Rupiah 64.789.934 23.999.044 Dollar Amerika (US$)

US$ 187.119,20 pada tahun 2002 danUS$ 37.732,24 pada tahun 2001 1.800.900.806 392.415.296

PT Bank Lippo 232.516.138 139.616.999 PT Bank Fama 127.659.110 139.789.330 PT Bank Bali 137.238.654 2.361.493 PT Bank Mega (US$ 4.859,56 pada tahun 2002) 46.919.052 -

4.130.698.903 2.412.297.391 Deposito:

PT Bank Bali Tbk 8.000.000.000 7.034.687.912 PT Bank Mega 10.282.103.932 8.500.000.000 PT Bank Artha Graha 3.347.955.445 2.098.792.537

21.630.059.377 17.633.480.449 25.783.329.723 20.058.044.197

Deposito tersebut adalah dalam mata uang Rupiah dan berjangka waktu antara satu bulan sampai dengan tiga bulan, dengan perpanjangan otomatis dengan tingkat bunga berkisar antara 17,88% - 17,98% dan 13,25 % - 15,5 % untuk tanggal -tanggal 31 Maret 2002 dan 2001.

2. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA

Jumlah piutang usaha berdasarkan cabang adalah sebagai berikut : 2002 2001

Bandung 1.622.880.062 1.072.390.497 Jakarta (termasuk US$ 47.500 pada tahun 2002) 1.745.977.216 1.568.706.977 Surabaya 177.089.271 55.654.093 Denpasar 224.068.788 64.698.619 Medan 110.241.540 31.590.041 Pontianak 89.322.614 16.214.643 Bogor 31.520.071 13.691.924 Batam 102.821.131 5.219.782 Yogyakarta 40.282.252 - Jumlah 4.144.202.945 2.828.166.576 Penyisihan piutang ragu-ragu (752.706.011) (303.924.441) Jumlah piutang bersih 3.391.496.934 2.524.242.135


(lanjutan)

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

2001 2000Kurang dari 30 hari 1.986.377.399 1.638.820.228 31 - 60 hari 1.405.119.535 885.421.906 Lebih dari 61 hari 752.706.011 303.924.441 Jumlah 4.144.202.945 2.828.166.576 Penyisihan piutang ragu-ragu (752.706.011) (303.924.441) Jumlah piutang bersih 3.391.496.934 2.524.242.135

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :

2002 2001

Saldo awal periode 601.505.336 226.405.517 Penyisihan (tiga bulan) 151.200.675 77.518.924 Saldo akhir periode 752.706.011 303.924.441

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang usaha yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang yang diberikan. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

3. PERSEDIAAN

Akun ini merupakan persediaan modem dan CD Sign Up yang dimiliki Perseroan berdasarkan operasional cabang dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001

Bandung 17.818.709 5.475.198 Jakarta 8.563.085 4.657.229 Surabaya 1.109.628 764.434 Denpasar 750.000 - Medan 778.836 127.429 Bogor 382.221 382.284 Batam 1.526.910 3.115.560 Yogyakarta 1.693.060 2.747.479 Jumlah 32.622.449 17.269.613

4. PERPAJAKAN

a. Perpajakan Indonesia

1) Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Sebelum tanggal 1 Januari 1995, Kantor Pelayanan Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun dari tanggal terhutangnya pajak. Mulai tanggal 1 Januari 1995, Kantor Pelayanan Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun dari tanggal terhutangnya pajak. Koreksi atas hutang pajak akan dicatat, pada saat keputusan diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keberatan tersebut telah ditetapkan.

2) Undang-undang No. 10/1994 tentang Pajak Penghasilan pasal 18 ayat 3 dan 4 menetapkan hal-

hal sebagai berikut:


(lanjutan)

• Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa.

• Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud pada pasal 18 ayat 3, pasal 8 ayat 4, pasal 9 ayat

1 huruf f, dan pasal 10 ayat 1 dianggap ada apabila :

- Wajib Pajak mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar 25% atau lebih pada Wajib Pajak lain, atau hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan 25% atau lebih pada dua Wajib Pajak atau lebih, demikian pula hubungan antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir; atau

- Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya, atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu derajat.

3) Berdasarkan pasal tersebut di atas, Direktur Jenderal Pajak mempunyai hak untuk menentukan

kembali besarnya Penghasilan Kena Pajak atau biaya atas transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Penyesuaian yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak tersebut akan berakibat juga pada pemotongan Pajak Penghasilan (PPh pasal 4 ayat 2, 15, 21, 23, 26), Pajak Pertambahan Nilai dan jenis pajak lainnya.

4) Jenis jasa lain dan perkiraan penghasilan neto atas jasa teknik, jasa manajemen dan jasa lain yang

imbalannya dipotong pajak penghasilan dengan tarif perhitungan 6% dari jumlah bruto tidak termasuk PPN sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-176/PJ/2000 tertanggal 26 Juni 2000. PPh pasal 23 yang dipotong dari pihak ketiga atas jasa pemanfaatan informasi dibidang teknologi, termasuk jasa internet tidak bersifat final. Oleh karena itu diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam perhitungan pajak penghasilan pada akhir tahun.

b. Taksiran pajak penghasilan

2002 2001Pajak kini 578.543.000 559.632.200 Pajak tangguhan (220.757.822) (119.545.305)

357.785.178 440.086.895

c. Hutang pajak

2001 2000

PPh pasal 21 - 106.298.550 PPh pasal 23 147.421.262 143.702.880 PPh pasal 29:

Tahun 2002 224.543.886 - Tahun 2001 2.058.505.318 550.752.970 Tahun 2000 - 597.949.219

Pajak Pertambahan Nilai 1.512.260.331 1.467.928.184 3.942.730.797 2.866.631.803

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak Perseroan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut :


(lanjutan)

2002 2001Laba sebelum taksiran pajak penghasilan 1.967.496.077 2.040.319.657 Beda tetap:

Beban operasional yang tidak bolehdikurangkan 3.376.283 3.663.102

Jasa giro dan bunga deposito (719.920.891) (518.692.501) Jumlah beda tetap (716.544.608) (515.029.399)

Beda waktu:Penyisihan piutang ragu-ragu 151.200.675 77.518.915 Penyusutan aktiva tetap 584.658.733 320.965.435

Jumlah beda waktu 735.859.408 398.484.350

Taksiran laba kena pajak - bersih 1.986.810.877 1.923.774.609

Perhitungan beban dan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2001 2000Taksiran laba kena pajak - bersih (pembulatan) 1.986.810.000 1.923.774.000

Taksiran beban pajak - periode berjalan(pada tarif yang telah ditetapkan) (578.543.000) (559.632.200)

Taksiran beban (manfaat) pajak tangguhanPengaruh beda waktu (dikenakan tarif

pajak maksimum 30%):Penyusutan aktiva tetap 175.397.620 96.289.631 Penyisihan piutang ragu-ragu 45.360.202 23.255.674

Taksiran beban pajak tangguhan 220.757.822 119.545.305

Jumlah taksiran beban pajak (357.785.178) (440.086.895)

Perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2001 2000Taksiran beban pajak - periode berjalan 578.543.000 559.632.200 Pajak dibayar di muka:

PPh pasal 23 (3.000.000) (1.837.730) PPh pasal 25 (348.999.114) (3.041.500) Fiskal luar negeri (2.000.000) (4.000.000)

Jumlah (353.999.114) (8.879.230) Taksiran hutang pajak penghasilan 224.543.886 550.752.970

d. Pajak tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perseroan adalah sebagai berikut:


(lanjutan)

2002 2001Aktiva pajak tangguhan:

Penyisihan piutang ragu-ragu 225.811.802 91.177.332 Laba penjualan aktiva tetap 472.500 -

226.284.302 91.177.332

Kewajiban pajak tangguhan - Akumulasipenyusutan aktiva tetap (1.243.291.930) (810.447.875)

Kewajiban pajak tangguhan - bersih (1.017.007.628) (719.270.543)

Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum taksiran beban pajak penghasilan, dengan taksiran beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut :

2002 2001Laba sebelum taksiran beban pajak

menurut laporan laba rugi 1.967.496.077 2.040.319.657 Taksiran beban pajak dengan tarif pajak

yang berlaku (572.748.560) (594.595.714) Beda tetap (dikenakan tarif pajak maksimun

30%):Beban operasional yang tidak boleh

dikurangkan (1.012.885) (1.098.931) Jasa giro dan bunga deposito 215.976.267 155.607.750

Jumlah 214.963.382 154.508.820 Jumlah taksiran beban pajak (357.785.178) (440.086.895)

5. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

a. Biaya dibayar dimuka terdiri dari biaya asuransi dan biaya sewa. Biaya asuransi merupakan pembayaran premi tahunan atas peralatan operasi dan gedung. Biaya sewa merupakan biaya sewa atas gedung yang digunakan untuk kantor dan penyimpanan alat internet. Biaya sewa ini terdiri dari biaya sewa jangka pendek dan jangka panjang. Bagian sewa jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun disajikan sebagai biaya sewa dibayar dimuka dan bagian sewa jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun disajikan sebagai aktiva tidak lancar. Rincian biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut :

2002 2001Premi asuransi 18.516.455 23.175.587 Sewa jangka pendek 34.102.337 13.842.570 Bagian lancar sewa jangka panjang 362.100.000 287.100.000

414.718.792 324.118.157

Sewa jangka panjang berasal dari perjanjian sewa untuk gedung di Bandung, Denpasar, Bogor, Medan dan Yogyakarta yang akan berakhir antara tahun 2003 sampai dengan 2010. Perjanjian sewa mengatur mengenai pembayaran uang muka atas nilai kontrak selama periode tertentu yang lebih pendek daripada periode sewa. Rincian nilai kontrak sewa jangka panjang adalah sebagai berikut :

2002 2001Sewa jangka panjang 1.120.484.288 1.587.770.418 Dikurangi bagian lancar (362.100.000) (287.100.000) Bagian jangka panjang 758.384.288 1.300.670.418


(lanjutan)

6. UANG MUKA PEMBELIAN

Akun ini merupakan uang muka pembelian alat-alat internet dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001Pembelian perlengkapan internet 92.116.641 1.123.887.790 Lain-lain - -

92.116.641 1.123.887.790

7. UANG MUKA PENYERTAAN

Bidang Usaha 2002 2001

5.150.000.000 - Jasa multimedia,

penyiaran audio dan video PT Centrin Multimedia

Penyertaan pada PT Centrin Multi Media dilakukan berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 20 Juni 2001 yang kemudian diaktakan dengan akta no. 28 tanggal 14 Desember 2001 yang dibuat di hadapan Liana Nugraha SH., notaris di Bandung. Transaksi penyertaan ini dilakukan secara tunai dengan membeli seluruh saham yang dimiliki oleh Ny. Hennyati Hirawan dengan nilai perolehan sebesar Rp 25.000.000 (terdiri dari 250.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham). Pada tanggal 5 Desember 2001 Perseroan menambah penyertaan saham secara tunai sebesar Rp 5.000.000.000 dan kemudian pada tanggal 21 Januari 2002 Perseroan menambah kembali penyertaan saham secara tunai sebesar Rp 125.000.000, sehingga penyertaan Perseroan menjadi sebesar Rp 5.150.000.000 (terdiri dari 51.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham) atau sama dengan kepemilikan sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor PT Centrin Multi Media. Perubahan anggaran dasar PT Centrin Multi Media telah diaktakan dengan akta no. 27 tanggal 21 Januari 2002 yang dibuat di hadapan Septina Dwi Lestari SH., notaris di Bandung. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2002 perubahan anggaran dasar PT Centrin Multi Media tersebut belum mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. PT Centrin Multi Media merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang bergerak di bidang jasa multi media, penyiaran audio dan video dan berkedudukan di Bandung.

8. AKTIVA TETAP

Rinciannya adalah sebagai berikut :

Awa l Penambahan Pengurangan AkhirBiaya perolehanPemilikan langsung:

Tanah 1.578.600.000 - - 1.578.600.000 Bangunan 881.750.000 - - 881.750.000 Perlengkapan internet 36.615.087.784 1.287.837.647 - 37.902.925.431 Kendaraan 1.788.126.968 520.000.000 - 2.308.126.968 Inventaris kantor dan

perangkat lunak internal 5.025.897.778 149.125.325 - 5.175.023.103 45.889.462.530 1.956.962.972 - 47.846.425.502

Akumulasi penyusutan:Bangunan 62.457.291 11.021.875 - 73.479.166 Perlengkapan internet 12.515.480.153 1.777.764.415 - 14.293.244.568 Kendaraan 707.490.293 98.073.015 - 805.563.308 Inventaris kantor dan

perangkat lunak internal 1.188.748.110 246.174.591 - 1.434.922.701 14.474.175.847 2.133.033.896 - 16.607.209.743

Nilai buku 31.415.286.683 31.239.215.759

31 Maret 2002


(lanjutan)

Awa l Penambahan Pengurangan AkhirBiaya perolehanPemilikan langsung:

Bangunan 881.750.000 - - 881.750.000 Perlengkapan internet 21.000.056.440 1.787.214.649 - 22.787.271.089 Kendaraan 1.490.793.486 297.333.482 - 1.788.126.968 Inventaris kantor dan

perangkat lunak internal 2.223.939.358 163.615.646 - 2.387.555.004 Aktiva dalam penyelesaian - 4.033.750.000 - 4.033.750.000

25.596.539.284 6.281.913.777 - 31.878.453.061 Akumulasi penyusutan:

Bangunan 18.369.791 11.021.875 - 29.391.666 Perlengkapan internet 7.385.620.045 1.074.139.960 - 8.459.760.005 Kendaraan 359.776.015 79.495.232 - 439.271.247 Inventaris kantor dan

perangkat lunak internal 649.590.903 113.945.975 - 763.536.878 8.413.356.754 1.278.603.042 - 9.691.959.796

Nilai buku 17.183.182.530 22.186.493.265

31 Maret 2001

Beban penyusutan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 adalah sebesar Rp 2.133.033.896 dan Rp 1.278.603.042. Seluruh aktiva tetap telah diasuransikan atas resiko kebakaran, huru-hara dan resiko lain dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 23.698.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva tetap yang dipertanggungkan.

10. UANG JAMINAN

Rincian uang jaminan adalah sebagai berikut :

2002 2001Uang jaminan atas pembelian akses internet:

PanAmSat International System Incorporation (US$31.671 pada tahun 2001) - 329.378.400

Loral Cyberstar Incorporation (US$ 64.956 dan US$ 39.797 masing-masing pada tahun 2002 dan 2001) 627.150.180 413.888.800

Interpacket Network (US$ 2.751 dan US$ 1.651 masing-masing pada tahun 2002 dan 2001) 26.560.905 17.170.400

Cable & Wireless HKT International Limited (US$ 15.900 pada tahun 2002 dan 2001) 153.514.500 165.360.000

Binariang Satellite System SDN BHD(US$ 15.114 pada tahun 2002) 145.925.670 -

953.151.255 925.797.600 Uang jaminan sewa gedung 155.054.595 123.810.500

1.108.205.850 1.049.608.100

Uang jaminan atas pembelian akses internet dan uang jaminan sewa gedung tersebut akan dikembalikan tanpa bunga kepada Perseroan jika jangka waktu perjanjian pembelian akses internet dan perjanjian sewa menyewa gedung telah berakhir dan tidak diperpanjang atau diperbaharui lagi.


(lanjutan)

10. HUTANG USAHA

a. Pihak Ketiga Rincian hutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut :

2002 2001Pembelian akses internet:

Loral Cyberstar Incorporation (US$ 59.443 pada tahun 2001) - 618.207.200

Konsorsium Penyelenggara Jasa Internet (Knet) (US$ 27.628 pada tahun 2001) - 287.331.200

Binariang Satellite System SDN BHD (US$ 10.160 pada tahun 2002) 98.094.800 -

PT Telkom 85.466.178 - PT Indosat 189.750.000 - Reach (US$10.600 pada tahun 2002) 153.514.500 - Verestar Interpacket (US$ 2.750 pada tahun 2002) 26.551.250 -

553.376.728 905.538.400 Pembelian perlengkapan internet :

termasuk US$ 258 pada tahun 2002 danUS$ 94.760 pada tahun 2001 15.749.865 1.039.429.035

Lain-lain 4.162.500 136.757.021 Jumlah 573.289.093 2.081.724.456

b. Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pembelian aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001

PT Central Rama Informatik 39.466.431 - PT Centrindata Saranaprima 883.259 -

40.349.690 -

11. HUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA

Hutang lain-lain kepada pihak ketiga merupakan uang jaminan yang diterima dari pelanggan atas penggunaan akses internet (leased line) adalah sebagai berikut :

2002 2001Uang jaminan akses internet (US$ 26.000 pada

tahun 2002 dan 2001) 251.030.000 270.400.000 251.030.000 270.400.000

12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar yang berupa biaya gaji, biaya telepon dan biaya profesional dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001

Biaya profesional 33.000.000 45.568.370


(lanjutan)

13. HUTANG LAIN-LAIN – Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Akun ini merupakan hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi peminjaman dana yang digunakan untuk pembelian aktiva tetap kepada pihak ketiga, beban penyedia akses internet dan kegiatan operasional lainnya. Atas pinjaman tersebut Perseroan tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pelunasannya, dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001PT Centrindata Saranaprima - 232.592.256

14. MODAL SAHAM

Jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham pada tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 sebagai berikut :

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Kepemilikan

Pemegang Saham:PT Centrindata Saranaprima 446.740.000 44.674.000.000 81,23%Ismail Hirawan 2.980.000 298.000.000 0,54%Koperasi Karyawan Industri PT Ramatex 150.000 15.000.000 0,03%Hennyati Hirawan 130.000 13.000.000 0,02%Masyarakat 100.000.000 10.000.000.000 18,18%

550.000.000 55.000.000.000 100,00%

31 Maret 2002

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Kepemilikan

Pemegang Saham:PT Centrindata Saranaprima 446.740.000 44.674.000.000 99,27%Ismail Hirawan 2.980.000 298.000.000 0,66%Koperasi Karyawan Industri PT Ramatex 150.000 15.000.000 0,04%Hennyati Hirawan 130.000 13.000.000 0,03%

450.000.000 45.000.000.000 100,00%

31 Maret 2001

Perubahan modal pada tahun 2001 adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Centrin Online Tbk No.

86 tanggal 27 Juni 2001 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH, ditetapkan dan diputuskan sebagai berikut :

1. Perubahan status Perseroan Terbatas non fasilitas menjadi Perseroan dengan fasilitas Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN).

2. Menyetujui pengeluaran sebanyak-banyaknya 25.000.000 (dua puluh lima juta) Waran kepada karyawan Perseroan dan memberikan kuasa kepada direksi dan/atau komisaris Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pengeluaran Waran tersebut.

b. Perseroan telah melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada masyarakat sebanyak

100.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 125 (Rupiah penuh) per saham selama masa penawaran dari tanggal 19 sampai dengan 23 Oktober 2001 dan mulai efektif berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2585/PM/2001 tanggal 12 Oktober 2001, sehingga jumlah saham beredar Perseroan berubah dari 450.000.000 lembar saham menjadi 550.000.000 lembar saham. Pencatatan penawaran umum saham tersebut dilakukan pada PT Bursa Efek Jakarta pada tanggal 1 Nopember 2001.


(lanjutan)

c. Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, dicatatkan pula sebanyak 40.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru. Waran tersebut dapat ditukar menjadi Saham Biasa setelah enam bulan dari tanggal pencatatan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 (Rupiah penuh). Periode pelaksanaan Waran tersebut mulai tanggal 1 Mei 2002 sampai dengan 29 Oktober 2004.

d. Berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Karyawan PT Centrin Online Tbk No. 13 tanggal 18 Juli

2001 yang dibuat dihadapan notaris Fathiah Helmi SH, Perseroan menyatakan akan menerbitkan Waran kepada karyawan secara cuma -cuma sebanyak-banyaknya 25.000.000 (dua puluh lima juta) Waran, yang pada waktu pertama kali diterbitkan tertulis atas nama PT Centrindata Saranaprima untuk kemudian PT Centrindata Saranaprima memberikan kepada karyawan Perseroan selambat-lambatnya pada akhir bulan September 2001, untuk kedua kalinya pada akhir bulan September 2002 dan untuk ketiga kalinya pada akhir bulan September 2003.

15. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

a. Hutang Usaha Di bawah ini adalah saldo kewajiban kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 sehubungan dengan transaksi pembelian aktiva tetap dan jasa dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001PT Central Rama Informatik 39.466.431 - PT Centrindata Saranaprima 883.259 -

40.349.690 -

Persentase dari jumlah kewajiban 0,69% -

Di bawah ini adalah jumlah pembelian aktiva dan jasa kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001

Pembelian aktiva tetap dan jasaPT Central Rama Informatik 50.549.885 -

PT Centrindata Saranaprima 9.486.186 - 60.036.071 -

Persentase antara jumlah transaksi denganpihak yang mempunyai hubungan istimewadengan jumlah seluruh pembelian aktivatetap dan jasa 0,96% -

b. Hutang Lain-lain

Di bawah ini adalah saldo kewajiban kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 sehubungan transaksi peminjaman dana yang digunakan untuk pembelian aktiva tetap kepada pihak ketiga, beban penyedia akses internet dan kegiatan operasional lainnya. Atas pinjaman tersebut Perseroan tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pelunasannya, dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001PT Centrindata Saranaprima - 232.592.256

Persentase dari jumlah kewajiban - 3,74%


(lanjutan)

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Sifat hubunganPT Centrindata Saranaprima Pemegang saham PerseroanPT Central Rama InformatikPT Centrin Multi Media

Di bawah pengendalian Komisaris dan Direktur Perseroan

a. Transaksi pembelian barang Transaksi ini dilakukan dengan PT Central Rama Informatik atas pembelian peralatan internet. Pembelian tersebut dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan yang normal. Atas pinjaman yang timbul dari transaksi pembelian tersebut, Perseroan tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pelunasannya.

b. Penyertaan saham

Perseroan melakukan penyertaan saham kepada PT Centrin Multi Media berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 20 Juni 2001 yang kemudian diaktakan dengan akta no 28 tanggal 14 Desember 2001 yang dibuat di hadapan Liana Nugraha SH., notaris di Bandung, secara tunai sebesar Rp 25.000.000 (Rupiah penuh) atau sebanyak 250.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham dengan persentase kepemilikan 5% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor PT Centrin Multi Media.

Pada tanggal 5 Desember 2001 Perseroan menambah penyertaan saham secara tunai sebesar Rp 5.000.000.000 dan kemudian pada tanggal 22 Januari 2002 Perseroan menambah kembali penyertaan saham secara tunai sebesar Rp 125.000.000 sehingga jumlah penyertaan saham menjadi sebesar Rp 5.150.000.000 (terdiri dari 515.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham) atau sama dengan kepemilikan sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor PT Centrin Multi Media. Perubahan anggaran dasar PT Centrin Multi Media telah diaktakan dengan akta no. 27 tanggal 21 Januari 2002 yang dibuat dihadapan Septina Dwi Lestari SH., notaris di Bandung. PT Centrin Multi Media merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang bergerak di bidang jasa multi media, penyiaran audio dan video dan berkedudukan di Bandung.


(lanjutan)

16. PENDAPATAN USAHA Jumlah pendapatan usaha bersih berdasarkan jenis jasa yang diberikan adalah sebagai berikut :

2002 2001Dial Up Access:

Personal access 6.130.513.556 6.380.284.455 Premium access 303.996.502 416.027.996 Business acces 218.788.676 121.553.871 LAN dial up 268.865.300 164.555.600 ISDN dial up 7.226.480 14.709.160 LAN-ISDN dial up 11.571.160 - Broadband access 189.816.000 11.708.500

7.130.777.673 7.108.839.583 Leased Line:

Dalam Rupiah 374.747.200 327.123.000 Dalam Dollar Amerika

US$ 262.277,42 pada tahun 2002 danUS$ 273.213,55 pada tahun 2001 2.692.391.171 2.625.271.188

3.067.138.371 2.952.394.188 Value Added Service:

E-mail 17.390.000 79.000.000 Webhosting 50.901.000 116.330.600 Server Co-location 66.000.000 30.000.000 Roaming 17.783.306 4.294.947

152.074.306 229.625.547 Jasa lainnya:

Domain 12.604.460 9.514.650 Banner 2.700.000 1.800.000 Mailing list 150.000 150.000

15.454.460 11.464.650 Jumlah pendapatan bersih 10.365.444.810 10.302.323.968

Jumlah pendapatan usaha bersih berdasarkan registrasi, monthly fee/abonemen dan pemakaian akses internet adalah sebagai berikut :

2002 2001Pemakaian akses internet 4.557.244.595 4.529.578.374 Monthly fee/abonemen 5.662.923.915 5.535.705.774 Registrasi 145.276.300 237.039.820 Jumlah pendapatan usaha bersih 10.365.444.810 10.302.323.968

Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan jasa internet yang dioperasikan di Bandung, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Bogor, Batam dan Yogyakarta. Untuk di Pontianak (Kalimantan Barat) Perseroan melakukan kerjasama operasi dengan pihak lain dimana persentase pembagiannya adalah masing-masing 50%. Penjualan leased line untuk tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2002 dan 2001 masing-masing sebesar Rp 3.067.138.371 dan Rp 2.952.394.188 merupakan penjualan kepada perusahaan di luar negeri dan dalam negeri.

17. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Beban pokok pendapatan merupakan beban langsung yang dikeluarkan Perseroan untuk penyedia akses internet, penyewaan jaringan multi service milik PT Telkom dan pemakaian telepon, dengan rincian sebagai berikut :


(lanjutan)

2002 2001Pembelian akses internet:

Dalam Rupiah 556.270.748 536.953.896 Dalam Dollar Amerika:

US$ 311.384,51 pada tahun 2002 danUS$ 363.336,18 pada tahun 2001 3.208.399.317 3.538.635.322

Jaringan multi service (Jamus) 77.696.525 64.376.864 Telepon 719.483.845 639.028.258 Jumlah 4.561.850.435 4.778.994.340

Rincian transaksi Perseroan kepada penyedia akses internet adalah sebagai berikut :

2002 2001Konsorsium Penyedia Akses Internet (Knet) 3.661.170.065 3.972.089.218

dan penyedia akses internet lainnyaIndosat 103.500.000 103.500.000

3.764.670.065 4.075.589.218

18. BEBAN PEMASARAN


2002 2001Iklan dan promosi 391.619.066 919.456.006 Transportasi 86.616.842 96.637.410

478.235.908 1.016.093.416

19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI


2002 2001Beban karyawan 525.812.684 348.882.800 Perbaikan dan pemeliharaan 156.231.682 281.124.955 Perjalanan dinas 147.576.500 371.811.220 Jasa profesional - 57.160.000 Sewa 296.910.875 181.515.311 Penagihan 137.513.864 81.326.199 Utilitas 90.966.470 84.181.024 Perlengkapan kantor 18.065.537 21.415.743 Perizinan 17.101.779 32.026.719 Entertainment 6.639.983 3.663.102 Asuransi 8.235.918 2.284.799 Lain-lain 55.709.920 7.804.575

1.460.765.212 1.473.196.448

20. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga merupakan pendapatan Perseroan dari pendapatan jasa giro dan bunga deposito milik Perseroan yang ditempatkan di bank-bank dalam negeri yang terdiri dari Bank Bali, Bank Mega dan Bank Artha Graha. Deposito tersebut berjangka waktu satu bulan dan tiga bulan dengan perpanjangan otomatis dengan tingkat bunga berkisar antara 17,88% - 17,98% dan 13,25 % - 15,5 % untuk tanggal-tanggal 31 Maret 2002 dan 2001.


(lanjutan)

21. BEBAN KEUANGAN

Beban keuangan merupakan biaya bank yang terdiri dari biaya administrasi bank, biaya materai, biaya transfer antar bank dan bilyet giro.

22. SELISIH KURS

Laba/(rugi) selisih kurs berasal dari penjabaran saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang dollar Amerika ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Pos-pos aktiva moneter yang menggunakan mata uang dollar Amerika yaitu kas yang ada di bank, piutang usaha, uang muka pembelian dan uang jaminan. Pos-pos kewajiban moneter yang menggunakan mata uang dollar Amerika yaitu hutang usaha dan hutang lain-lain pihak ketiga. Selisih kurs terjadi karena perkiraan-perkiraan tersebut dicatat dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi sedangkan pada tanggal neraca, pencatatannya menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Perseroan tidak melakukan hedging/ lindung nilai atas kewajiban yang timbul dari pembelian akses internet. Untuk mengatasi resiko atas transaksi dalam mata uang asing, Perseroan mengoptimalkan perbandingan kapasitas akses internet dengan jumlah pemakaian akses internet dari pelanggan

23. RUPA-RUPA BERSIH

Rupa-rupa merupakan pendapatan atas penjualan modem, biaya langsung yang dikeluarkan oleh Perseroan atas pembelian modem dan rupa-rupa lainnya, dengan rincian sebagai berikut :

2002 2001Laba penjualan modem 6.054.620 4.688.716 Lain-lain (4.411.899) 31.756.822

1.642.721 36.445.538

24. LABA PER SAHAM

2002 2001Laba usaha 1.580.358.684 1.677.917.798 Laba bersih 1.609.710.899 1.600.232.811 Jumlah rata-rata tertimbang saham ditempatkan

dan distetor penuh 550.000.000 450.000.000 Laba usaha per saham 3 4

Laba bersih per saham 3 4

25. IKATAN YANG PENTING, PERJANJIAN DAN KOMITMEN

a. Berdasarkan perjanjian kerjasama LC Fiber Optic Cable antara PT Cyberindo Aditama dengan

Perseroan No. CBN/LGL/002/VIII/01 tertanggal 6 April 2001, kedua belah pihak sepakat bekerjasama saling menguntungkan dalam mengadakan dan mengoperasikan LC Fiber Optic Cable untuk menghubungkan kedua network yaitu network Centrin dan network CBN sehingga semua subcriber dari masing-masing network tersebut dapat saling terhubung dengan menggunakan jalur LC Fiber Optic cable tersebut sebagai jalur terpendeknya. Jangka waktu perjanjian ini berlaku selama 1 tahun sejak tanggal aktivasi yakni tanggal 6 April 2001 sampai dengan 6 April 2002 dan dapat diperpanjang secara otomatis dalam hal kedua belah pihak tidak mengajukan pemutusan perjanjian.

b. Berdasarkan Kesepakatan Bersama ”Memorandum of Understanding (MOU)” No. PKS.02/117/CI-

098/04/01 tanggal 25 Mei 2001 antara Perseroan dengan PT Rahajasa Media Internet (Radnet), kedua belah pihak sepakat bekerjasama dalam mengadakan dan menyelenggarakan jaringan koneksi langsung (private peering).


(lanjutan)

c. Perseroan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Broadband Multimedia Tbk tentang pengoperasian dan pelayanan internet kabel dengan surat perjanjian no. Centrin PKS.02/HK.001/CO-01/2001 dan BM 004/PKS/BM/1/2001 pada tanggal 11 Januari 2001.

d. Perseroan menandatangani amandemen ketiga terhadap kontrak berlangganan sirkit langganan antara

UPNW Jakarta PT Telekomunikasi Indonesia dengan Perseroan no. K.TEL 054-03/HK.810/UN04.02/2001 tanggal 16 Mei 2001 tentang penambahan SL link Jakarta – Batam dengan kecepatan 64 Kbps, penambahan SL link Jakarta – Yogyakarta dengan kecepatan 64 Kbps, pemutusan SL link Jakarta – Surabaya dengan kecepatan 512 Kbps, Upgrade SL link Jakarta – Denpasar dari kecepatan 192 Kbps menjadi 256 Kbps. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 5 September 2010.

e. Perseroan mengadakan perjanjian dengan Binariang Satellite System SDN, BHD berdasarkan

Transponder Lease Agreement untuk meningkatkan pelayanan Perseroan dengan menggunakan Transponder Capacity yang didukung dengan Satelit Measat-2 dengan menggunakan sistem Solid State Power Amplifier (SSPA). Untuk mendukung operasi Transponder digunakan Equivalent Isotropically Radiated Power (EIRP), Saturated Flux Density (SFD) dan Radio Frequency, sedangkan untuk mengoperasikan satelit dengan menggunakan 72 Mhz C-band transponder dan 48 Mhz K-band transponder. Fasilitas ini dapat digunakan 24 jam sehari, 7 hari seminggu selama berlakunya perjanjian ini. Perseroan telah melakukan penandatanganan pada tanggal 1 November 2000 dan mulai efektif jika Perseroan telah membayarkan depositnya. Perseroan telah mendepositkan uang jaminan sebesar US$ 15.114 pada bulan Januari 2001.

f . Pada tanggal 20 Februari 2001 Perseroan menandatangani “Amendment No. 4 to Communication

Service Agreement” dengan Loral Cyberstar Inc. yang merupakan pembaharuan atas perjanjian sebelumnya. Isi dari perjanjian tersebut meliputi peningkatan kecepatan akses sebesar 3072/1536 Kbps WorldCast circuit antara Cyberstar Internet Gateway di Amerika dan fasilitas Perseroan. Pada tanggal 13 Maret 2001 Perseroan menandatangani “Amendment No. 5 to Communication Service Agreement” , isi perjanjian tersebut meliputi peningkatan kecepatan akses sebesar 6144/1536 Kbps dan 7168/1792 Kbps WorldCast circuit. Pada tanggal 13 Maret 2001 diadakan pembaharuan atas perjanjian sebelumnya untuk memberikan pelayanan dengan menambah 6144/1536 Kbps site No. 1 pada 3072/768 Kbps site No.2 pada OVSAT World Cast service antara Cyberstar’s Internet Gateway dengan pelanggan-pelanggan di Indonesia.

g. Pada tanggal 14 April 2001 Perseroan menandatangani perjanjian dengan Interpacket Networks, perjanjian tersebut merupakan pembaharuan atas perjanjian sebelumnya yaitu dengan menambah pelayanan dengan menggunakan fasilitas CIR 384 Kbps simplex untuk dapat digunakan cabang Bali. Atas penambahan tersebut Perseroan dikenakan tambahan deposit US$ 850.

Pada tanggal 4 September 2001 dilakukan pembaruan atas perjanjian sebelumnya, isi dari perjanjian tersebut yaitu penambahan kecepatan akses sebesar 192 Kbps. Atas penambahan tersebut Perseroan telah membayar tambahan deposit US$ 250.

h. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom) dengan

Perseroan No. Tel 521/HK810/D02-A10610/2001 tanggal 23 Juli 2001, dijelaskan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dalam penyediaan Fasilitas Telekomunikasi milik PT Telkom, dan Perseroan sepakat untuk menggunakan Fasilitas Telekomunikasi tersebut hanya untuk Penyelenggaraan Jasa Internet. Penyediaan Fasilitas Telekomunikasi yang dimaksud meliputi sarana dan prasarana PT Telkom dengan konfigurasi yang telah ditetapkan.

i. Pada tanggal 14 Juni 2001 Perseroan menandatangani perjanjian dengan Citibank N.A. Dari perjanjian

tersebut, dijelaskan bahwa seluruh pemegang kartu kredit Citibank Blue yang ingin menjadi pelanggan Perseroan akan dibebaskan dari tagihan akses internet sebesar monthly fee untuk setiap bulannya selama dua belas bulan pertama. Penawaran tersebut hanya berlaku di outlet Perseroan yang berlokasi di Ruko Atap Merah dan Ratu Plaza Jakarta dan masa berlaku penawaran dimulai pada tanggal 1 Juli 2001 dan berakhir tanggal 30 Juni 2002.


(lanjutan)

j. Pada tanggal 1 September 2001 Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Intimakmur Suburutama yang merupakan badan usaha yang bergerak dalam lingkup usaha pengelolaan Garuda First & Executive Lounge terminal E & F di bandara udara Soekarno Hatta. Dari perjanjian tersebut, dijelaskan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dalam penyediaan dan penyelenggaraan fasilitas koneksi internet nirkabel (wireless internet) di Garuda First & Executive Lounge terminal E & F Soekarno-Hatta Airport Cengkareng Jakarta.

k. Pada tanggal 28 Januari 2002 Perseroan telah mengadakan perjanjian dengan Apple Communication

Ltd., perusahaan jasa telekomunikasi dari Australia, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bernama PT Apple Communications Indonesia. Perusahaan joint venture ini akan bergerak sebagai operator calling card dengan lisensi dari Apple Communication Ltd. dari Australia.

l. Pada tanggal 18 Februari 2002 Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Inter Bumi

Nugraha selaku pengelola gedung Plaza Sentral yang terletak di jalan Jenderal Sudirman Jakarta. Dari perjanjian tersebut dijelaskan bahwa Perseroan akan menyediakan koneksi broadband building bagi penyewa di Plaza Sentral. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu tiga tahun terhitung mulai tanggal ditandatanganinya perjanjian dan berakhir pada tanggal 28 Februari 2005.

m. Pada tanggal 1 Maret 2002 Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Perhimpunan

Penghuni Apartemen Atap Merah. Dari perjanjian tersebut, dijelaskan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerjasama yang berkaitan dengan penyediaan jasa layanan akses internet oleh Perseroan kepada para penghuni Apartemen Atap Merah. Perjanjian ini mulai berlaku untuk jangka waktu tiga tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini dan berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2005.

n. Pada tanggal 5 Maret 2002 Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Citibank N.A. Dari

perjanjian tersebut, dijelaskan bahwa seluruh pemegang kartu kredit Citibank Youth Card (Citibank Y Card) yang ingin menjadi pelanggan Perseroan akan memperoleh pemotongan 10% dari jumlah tagihan akses internet setiap bulannya. Penawaran ini berlaku selama 12 bulan mulai tanggal 1 April 2002.

26. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :

US$ RupiahAktiva

Kas dan Bank 191.978,76 1.853.554.928 Piutang dagang 47.500,00 458.612.500 Uang jaminan 98.721,00 953.151.255

338.199,76 3.265.318.683 Kewajiban

Hutang usaha 23.768,00 229.480.040 Hutang lain-lain 26.000,00 251.030.000

49.768,00 480.510.040 Aktiva (Kewajiban) bersih 288.431,76 2.784.808.643

31 Maret 2002


(lanjutan)

US$ RupiahAktiva

Kas dan bank 37.732,24 392.415.296 Uang jaminan 89.019,00 925.797.600

126.751,24 1.318.212.896 Kewajiban

Hutang usaha 181.831,00 1.891.042.400 Hutang lain-lain 26.000,00 270.400.000

207.831,00 2.161.442.400 Aktiva (Kewajiban) bersih (81.079,76) (843.229.504)

31 Maret 2001

27. GAMBARAN UMUM MENGENAI MEMBURUKNYA KONDISI EKONOMI INDONESIA DAN WILAYAH

REGIONAL ASIA PASIFIK PADA UM UMNYA

Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik termasuk Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langka likuiditas, tingginya tingkat suku bunga dan labilnya kurs mata uang asing. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, pengetatan penyediaan kredit, kenaikan umum harga barang dan jasa, serta penurunan aktivitas ekonomi. Operasi Perseroan telah dipengaruhi oleh fluktuasi kurs mata uang asing yang signifikan karena pendapatan jasa internet hampir sebagian besar Rupiah. Dalam memberikan respon terhadap memburuknya ekonomi tersebut, Perseroan telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kapasitas akses internet, bekerjasama dengan penyedia jasa akses internet untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan diseluruh wilayah operasi. 2. Menambah jaringan operasi di wilayah Batam dan Yogyakarta. 3. Melakukan pengembangan lainnya yang berhubungan dengan informasi teknologi. 4. Melakukan penyertaan pada perusahaan yang bergerak di bidang Informasi Teknologi dan

Telekomunikasi.

Penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada diluar kendali Perseroan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perseroan, termasuk dampak dari pelanggan, pemasok, kreditur, investor yang potensial dan pemegang saham Perseroan.

28. INFORMASI SEGMEN USAHA

Berikut ini adalah informasi segmen usaha Perseroan dengan rincian sebagai berikut :

31 Maret 2002 Pendapatan usaha Beban operasi Laba (rugi) usahaCabang Rp Rp Rp

Bandung 2.552.368.298 2.163.223.647 389.144.651 Jakarta 6.222.832.132 5.274.073.349 948.758.783 Surabaya 417.168.689 353.565.421 63.603.268 Denpasar 703.345.966 596.110.924 107.235.042 Medan 162.112.045 137.395.770 24.716.274 Pontianak 62.342.691 52.837.666 9.505.025 Bogor 30.699.343 26.018.794 4.680.549 Batam 114.077.830 96.685.051 17.392.779 Yogyakarta 100.497.817 85.175.504 15.322.314

10.365.444.810 8.785.086.126 1.580.358.684


(lanjutan)

31 Maret 2001 Pendapatan usaha Beban operasi Laba (rugi) usahaCabang Rp Rp Rp

Bandung 2.956.995.181 2.475.395.606 481.599.575 Jakarta 6.467.943.550 5.414.523.212 1.053.420.338 Surabaya 322.738.753 270.174.972 52.563.781 Denpasar 409.820.056 343.073.527 66.746.529 Medan 76.143.205 63.741.922 12.401.283 Bogor 41.064.293 34.376.238 6.688.055 Batam 24.156.930 20.222.542 3.934.388 Yogyakarta 3.462.000 2.898.151 563.849

10.302.323.968 8.624.406.170 1.677.917.798

29. KEWAJIBAN KONTIJENSI

Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan Surat Keputusan No. Kep-150/Men/2000 tentang kewajiban perusahaan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja karyawan. Peraturan ini mensyaratkan perusahaan untuk membayar pesangon kepada karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau pensiun jika pada saat pemutuan hubungan kerja karyawan, hal ini tidak termasuk dalam kebijakan pesangon karyawan yang ada. Dalam PSAK, kebijakan untuk mencadangkan pesangon karyawan berdasarkan pada saat dibayar. Perusahaan dalam hal ini tidak perlu membuat suatu cadangan atas peraturan ini. Pada tanggal laporan keuangan ini, kewajiban potensial atas pesangon tersebut belum dihitung oleh Perseroan. Laporan keuangan 31 Maret 2002 tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul. Selain dari yang disebutkan di atas, Perseroan tidak mempunyai kewajiban bersyarat pada tanggal 31 Maret 2002.

30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 12 April 2002 Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Bank Lippo Tbk. Dari perjanjian tersebut dijelaskan bahwa Perseroan menunjuk PT Bank Lippo Tbk untuk melakukan penerimaan pembayaran dari pelanggan Perseroan melalui fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimiliki bank tersebut. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu yang tidak ditentukan kecuali dikehendaki untuk diakhiri oleh salah satu pihak.

32. REKLASIFIKASI AKUN

Tidak terdapat reklasifikasi akun dalam laporan keuangan Perseroan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2001 dengan penyajian laporan keuangan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2002.

lapkeu q1-02

Documents