lansia.docx

18
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Tugas ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Komunitas II Dosen: Adianto W Sandy Oleh: Nama : Wawan K. Setiawan NIM : 2012.C. 04a. 0337

Upload: wawan-kurniawan-setiawan

Post on 24-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LANSIA

TRANSCRIPT

Page 1: Lansia.docx

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

Tugas ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Komunitas II

Dosen: Adianto W Sandy

Oleh:

Nama : Wawan K. Setiawan

NIM : 2012.C. 04a. 0337

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI S-1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

Page 2: Lansia.docx

ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA

I. Pengertian

Asuhan keperawatan lanjut usia adalah suatu rangkaian kegiatan dari proses

keperawatan yang ditujukan pada lansia. Adapun tujuan dari pemberian

asuhan keperawatan :

1) Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dgn

upaya promosi, preventif, rehabilitatif.

2) Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dengan jalan perawatan

dan pencegahan.

3) Membantu mempertahankan serta membesarkan semangat hidup lansia.

4) Menolong dan merawat lansia yang menderita penyakit tertentu.

5) Membantu lansia menghadapi kematian dengan damai dan dalam

lingkungan yang nyaman.

6) Meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan proses

keperawatan.

a. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah pertama pada proses keperawatan, yang meliputi

pengumpulan data, analisis data, dan menghasilkan diagnosis keperawatan.

Tujuan pengkajian:

1. Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri

2. Melengkapi dasar rencana perawatan individu

3. Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien

4. Memberi waktu pada klien untuk menjawab.

a) Fisik/Biologis

Pengkajian fisik / biologis dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan

fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Riwayat kesehatan lansia

dikaji dengan menanyakan/ wawancara tentang:

1) Pandangan lansia tentang kesehatannya

2) Kegiatan yang mampu dilakukan lansia

3) Kekuatan fisik lansia : kekuatan otot, sendi, penglihatan, pendengaran

4) Kebiasaan lansia merawat diri sendiri

Page 3: Lansia.docx

5) Kebiasaan makan, minum, istirahat / tidur, buang air besar / kecil

6) Kebiasaan gerak badan / olahraga

7) Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan

8) Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat

9) Masalah-masalah seksual yang dirasakan

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan

auskultasi.Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah head

to toe (dari ujung kepala sampai ke ujung kaki) dan sistem tubuh.

b) Psikologis

Pemeriksaaan psikologis dilakukan saat berkomunikasi dengan lansia untuk

melihat fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses berfikir, dan juga perlu

dikaji alam perasaan, orientasi terhadap realitas dan kemampuan lansia dalam

penyelesaian masalahnya.Perubahan yang umum terjadi antara lain : daya

ingat yang menurun. Proses fikir yang lambat dan adanya perasaan sedih serta

merasa kurang diperhatikan.Hal-hal yang perlu dikaji pada lansia meliputi :

1) Apakah mengenal masalah-masalah utamanya

2) Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan

3) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan

4) Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak

5) Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang dialami

6) Apakah mudah untuk menyesuaikan diri

7) Apakah lansia sering mengalami kegagalan

8) Apa harapan sekarang dan yang akan datang.

c) Sosial – Ekonomi

Penilaian sosial dilihat dari bagaimana lansia membina keakraban dengan

teman sebaya maupun dengan lingkungannya dan bagaimana keterlibatan

lansia dalam organisasi social.

Status ekonomi juga turut mempengaruhi yaitu dari penghasilan yang mereka

peroleh. Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan social ekonomi, hal

inipun terkait dengan harga dirinya. Lansia yang mempunyai penghasilan

tentu merasa dirinya berharga karena masih mampu menghasilkan sesuatu

untuk dirinya sendiri dan orang lain. Hal-hal yang perlu dikaji antara lain :

Page 4: Lansia.docx

1) Apa saja kesibukan lansia

2) Dari mana saja sumber keuangannya

3) Dengan siapa ia tinggal

4) Kegiatan organisasi social apa yang diikuti lansia

5) Bagaimana pandangan lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumah

6) Siapa saja yang biasa mengunjunginya

7) Seberapa besar ketergantungannya

8) Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yg ada

d) Spiritual

Penilaian spiritual terkait dengan keyakinan agama yang dimiliki manusia dan

sejauhmana keyakinan tersebut dapat menjalankan ibadahnya dengan baik,

keyakinan tersebut benar-benar diresapi dalam kehidupan sehari-hari ia akan

lebih mudah menyesuaikan diri terhadap proses penuaan.

Yang perlu dikaji pada lansia :

1) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan

agamanya

2) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan

keagamaan, misalnya penyantunan anak yatim atau fakir miskin dan lain-

lain

3) Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa jika

menghadapi masalah

4) Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal

Dari hasil pengkajian atau data-data yang diperoleh dari pertanyaan diatas

dapat dianalisa/disimpulkan, dirumuskan masalah atau diagnosa

keperawatan yang mungkin timbul pada lansia.

II. Diagnosa Keperawatan

Beberapa masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara

lain:

1) Fisik / biologi

a. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan pemasukan makanan yang tidak adekuat

Page 5: Lansia.docx

b. Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran /

penglihatan

c. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan penurunan minat

dalam merawat diri

d. Resiko cedera fisik : jatuh berhubungan dengan penyesuaian

terhadap penurunan fungsi tubuh tidak adekuat

e. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pola makan yang

tidak efektif

f. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri

g. Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan jalan napas

atau adanya sekret pada jalan napas

h. Gangguan mobilisasi berhubungan dengan kekakuan sendi dan lain-

lain

2) Psikologis - sosial

a. Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak

mampu

b. Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga

c. Depresi berhubungan dengan isolasi sosial

d. Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak

e. Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan

mengungkapkan perasaan secara tepat

f. Cemas berhubungan dengan sumber keuangan terbatas.

3) Spiritual

a. Reaksi berkabung atau berduka berhubungan dengan ditinggal

pasangan

b. Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan

ketidaksiapan menghadapi kematian

c. Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami

d. Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan

melakukan ibadah secara tepat.

Page 6: Lansia.docx

III. Intervensi

Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan

tujuan agar lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik

yang melakukan perawatan di rumah maupun dipanti dapat membantu lansia,

sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan

kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak tergantung pada orang lain.

Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan

kebutuhan dasar antara lain :

1) Pemenuhan kebutuhan nutrisi

2) Meningkatnya keamanan dan keselamatan

3) Memelihara kebersihan diri

Memelihara keseimbangan istirahat/tidur

4) Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif

5) Menjaga mobilitas aman

a. Tindakan Keperawatan

1) Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Peran pemenuhan gizi pada lansia adalah untuk mempertahankan

kesehatan dan kebugaran dan memperlambat timbulnya penyakit

degeneratif seperti kerapuhan tulang (osteoporosis) dan penyakit yang

terjadi pada lansia sehingga dapat menjamin hari tua yang sehat dan tetap

aktif. Gangguan nutrisi pada lansia dapat disebabkan oleh factor fisik,

psikologi dan sosial.

Penurunan alat penciuman dan pengecapan, pengunyahan kurang

sempurna dan rasa kurang nyaman saat makan karena gigi geligi kurang

lengkap, rasa penuh diperut dan sukar buang air besar karena

melemahnya otot lambung dan usus akan menyebabkan nafsu makan

lansia kurang.

Perubahan peran karena tugas-tugas perkembangan pada lansia

menyebabkan timbulnya kecemasan dan putus asa, dapat menyebabkan

lansia menolak makan atau makan berlebihan.

Page 7: Lansia.docx

Seringkali keluarga/lingkungan sangat melindungi lansia, tidak

memberi kesempatan untuk menentukan keinginan lansia, hal inipun

menyebabkan ia menolak makan atau makan berlebihan.

Rencana makanan untuk lansia:

a. Berikan makanan porsi kecil tapi sering

b. Banyak minum dan kurangi makan

- Dapat meringankan pekerjaan ginjal & dapat memperlancar

pengeluaran sisa makanan

- Hindari makanan yang terlalu asin

c. Beri makanan yg mengandung serat,agar buang air besar menjadi

mudah dan teratur

d. Batasi pemberian mkanan yang mengandung tinggi kalori agar

badan dalam keadaan seimbang seperti: gula,makanan

manis,minyak,makanan berlemak.

e. Membatasi minum kopi dan teh, bila perlu diencerkan untuk

merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.

2) Meningkatkan Keamanan dan Keselamatan Lansia

Kecelakaaan sering terjadi pada lansia antara lain: jatuh, kecelakaan

lalu lintas dan kebakaran. Hal ini berkaitan dengan proses penuaan

dimana fleksibilitas dari kaki mulai berkurang, ditandai dengan

timbulnya masalah mobilisasi akibat nyeri, pada sendi-sendi. Situasi

tersebut menyebabkan Usila tidak mampu menyanggah tubuhnya

dengan baik.

Selain itu penurunan fungsi pengindaraan dan pendengaran

menyebabkan lansia tidak dapat mengamati situasi sekitarnya,sehingga

sering terjadi bahaya kecelakaan lalu lintas dan luka bakar.

Selanjutnya, kecelakaan / jatuh dapat pula akibat lingkungan yang

tidak tepat untuk lansia, misalnya pencahayaan yang kurang, lantai

yang licin atau tidak rata, tangga yang tidak diberi tanda pengaman,

kursi atau tempat tidur yang mudah bergerak.

Untuk mencegah resiko kecelakaan diatas, beberapa tindakan yang

harus dilakukan antara lain:

Page 8: Lansia.docx

a. Klien/lansia

- Biarkan lansia menggunakan alat bantu untuk meningkatkan

keselamatan.

- Latih lansia untuk pindah dari tempat tidur ke kursi

- Biasakan menggunakan pengaman tempat tidur jika tidur

- Jika klien mengalami masalah fisik, misalnya rematik,

gangguan persyarafan, latih klien untuk berjalan dan latih klien

menggunakan alat Bantu berjalan

- Bantu klien berjalan ke kamar mandi, terutama untuk lansia

yang menggunakan obat penenang atau diuretika

- Menggunakian kacamata jika berjalan atau melakukan sesuatu

- Usahakan ada yang menemani jika bepergian.

b. Lingkungan

- Tempatkan klien diruangan khusus dekat ke kantor sehingga

mudah di observasi apabila lansia dirawat diruang perawatan

lansia

- Letakkan bel di bawah bantal dan ajarkan cara

menggunakannya

- Gunakan tempat tidur yang tidak terlalu tinggi

- Letakkan meja kecil dekat tempat tidur agar lansia mudah

menempatkan alat-alat yang selalu digunakan

- Upayakan lantai bersih, rata, tidak licin dan basah

- Kunci semua peralatan yang menggunakan roda untuk lansia

yang menggunakan

- Pasang pegangan dikamar mandi

- Hindari lampu yang redup dan menyilaukan

- Sebaiknya gunakan lampu 70 atau 100 watt

- Jika pindah dari ruangan terang ke gelap ajarkan klie lansia

untuk memejamkan mata sesaat

- Gunakan sandal atau sepatu yang beralas karet

Page 9: Lansia.docx

3) Memelihara Kebersihan Diri

Akibat proses penuaan, sebagian lansia mengalami kemunduran /

motivasi untuk melakukan perawatan diri secara teratur. Kadang kala

kurangnya perawatan diri pada lansia akibat penurunan daya ingat,

sehingga tidak dapat melakukan upaya kebersihan diri secara tepat dan

teratur. Hal ini juga berkaitan dengan kebiasaan lansia pada usia muda.

Jika usila tersebut pada saat mudanya orangnya rapi, tentu ia akan

tetap melakukan aktivitas perawatan diri dengan baik, perawatan diri

yang kurang dapat pula akibat dari kelemahan atau ketidakmampuan

fisik lansia. Akibat dari proses penuaan kelenjar keringat berkurang

seringkali kulit lansia bersisik dan kering.

Upaya yang dilakukan untuk kebersihan diri antara lain:

a. Mengingatkan atau membantu lansia untuk melakukan upaya

kebersihan diri misalnya, cuci rambut, sikat gigi, ganti pakaian.

b. Menganjurkan lansia untuk menggunakan sabun lunak yang

mengandung miyak atau berikan skin lotion

c. Mengingatkan / membantu lansia untuk membersihkan lubang

telinga, mata, dan gunting kuku

4) Memelihara Keseimbangan Istrahat dan Tidur

pada umunya lansia mengalami gangguan tidur, upaya yang dapat

dilakukan antara lain:

a. Menyediakan tempat atau waktu tidur yang nyaman

b. Mengatur lingkungan yang cukup, pentilasi bebas dari bau-bauan

c. Melatih lansia melakukan latihan fisik ringan untuk melancarkan

sirkulasi darah dan melenturkan otot-otot. Latihan fisik ini dapat

dilakukan sesuai hobby, misalnya berkebun, berjalan santai.

d. Memberikan minuman hangat sebelum tidur misalnya, susu

hangat.

5) Meningkatkan Hubungan Interpersonal

Page 10: Lansia.docx

Masalah yang umum ditemukan pada lansia yaitu daya ingat yang

menurun, pikun, depresi, lekas marah dan mudah tersinggung, curiga.

Hal ini disebabkan karena hubungan inter personal yang tidak adekuat.

Upaya yang dilakukan antara lain:

a. Berkomunikasi sebaiknya lakukan kontak mata

b. Memberikan stimulus / mengingatkan lansia terhadap kegiatan

yang akan dilakukan

c. Menyediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan lansia

d. Memberikan lansia kesempatan untuk mengekspresikan /

terhadap respon verbal dan non verbal lansia

e. Melibatkan lansia untuk keperluan tertentu sesuai dengan

kemampuan lansia

f. Menghargai pendapat lansia

6) Menjaga Mobilitas aman

Upaya yang dilakukan antara lain:

a. Anjurkan klien lansia agar tidak bergerak mendadak, berdiri, dan

hiperekstensi leher lama.

b. Anjurkan klien lansia berdiri perlahan.

c. Sediakan alat bantu yang mudah dijangkau oleh klien.

IV. Pelaksanaan

Semua tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan sesuai dengan

kebutuhan lansia.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1) Berbicara dengan lembut dan sopan

2) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan

dilakukan berulan kali, jika perlu dengan gambar

3) Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya

V. Evaluasi

Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan

keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan

Page 11: Lansia.docx

jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut.

Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan

antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat

kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan

sebelumnya.Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:

Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah

disusun.

Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah

di rumuskan dalam rencana evaluasi.

Hasil Evaluasi

Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :

1. Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/

kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara

maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.

3. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan

perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah

baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih

mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan

faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak

tercapainya tujuan.

Setelah seorang perawat melakukan seluruh proses

keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada

pasien, seluruh tindakannya harus didokumentasikan dengan benar

dalam dokumentasi keperawatan.

Page 12: Lansia.docx

Referensi

Nugroho, Wahjudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta : EGC.