SESEORANG AKAN TETAP PINTAR SELAMA MASIH MAU TERUS BELAJAR. SEKALI ORANG BERHENTI BELAJAR KARENA MERASA SUDAH PINTAR, MULAI-LAH DIA BODOH. TIDAK AKAN CELAKA ORANG YANG TAHU UKURAN DIRINYA (MAMPU MELALUKAN PERSONAL APPRAISAL). DAN TERNYATA, ORANG YANG TIDAK TAHU MENG-UKUR DIRI (APALAGI YANG TIDAK TAHU DIRI ATAU LUPA DIRI) TIDAK HANYA MERUGIKAN DIRINYA SENDIRI, TETAPI LEBIH DARI ITU DAPAT MEREPOT-KAN ORANG LAIN. SESUATU JADI SULIT KALAU KITA ANGGAP SULIT. SESUATU AKAN MUDAH KALAU KITA PERCAYA ITU MUDAH. INI ADALAH PERSOALAN KEPERCAYAAN DAN KE-MAMPUAN KITA DI DALAM MENGUKUR DIRI SENDIRI. KITALAH YANG SERING MENCIPTAKAN KESULITAN DI DALAM PIKIRAN DAN BAYANG-BAYANG KITA. INGATLAH BAHWA : APA YANG KITA KATAKAN, AKAN MENJADI KE-NYATAAN KITA TIDAK PERNAH MERASA KALAH, KECUALI MENYERAH TUJUAN HIDUP MENGARAHKAN LANGKAH KITA PERCAYA DIRI MENGUATKAN DERAP KITA KEMAUAN ADALAH SUMBER ENERGI KITA KEULETAN MENERJANG HABIS RINTANGAN DISIPLIN ADALAH NAFAS KITA TANGGUNG JAWAB ADALAH URAT NADI KITA KERJA KERAS ADALAH JIWA KITA BERDOA DAN BERSYUKUR ADALAH KEWAJIBAN KITA WASPADA ADALAH KEBIASAAN KITA

PERSONAL APPRAISAL

SESEORANG AKAN TETAP PINTAR SELAMA MASIH MAU TERUS BELAJAR. SEKALI ORANG BERHENTI BELAJAR KARENA MERASA SUDAH PINTAR, MULAILAH DIA BODOHTIDAK AKAN CELAKA ORANG YANG TAHU BATAS UKURAN DIRINYA ATAU BATAS KEMAMPUANNYA (MAMPU MELAKUKAN PERSONAL APPRAISAL)DAN TERNYATA, ORANG YANG TIDAK TAHU MENGUKUR DIRI (APALAGI YANG TIDAK TAHU DIRI ATAU LUPA DIRI) TIDAK HANYA MERUGIKAN DIRINYA SENDIRI, TETAPI LEBIH DARI ITU DAPAT MEREPOTKAN ORANG LAINSESUATU JADI SULIT KALAU KITA ANGGAP SULITSESUATU AKAN MUDAH KALAU KITA PERCAYA ITU MUDAHINI ADALAH PERSOALAN KEPERCAYAAN DAN KEMAMPUAN KITA DI DALAM MENGUKUR DIRI SENDIRI KITALAH YANG SERING MENCIPTAKAN KESULITAN DI DALAM PIKIRAN DAN BAYANG-BAYANG KITA

2

INGATLAH BAHWA :

APA YANG KITA KATAKAN, AKAN MENJADI KENYATAAN

KITA TIDAK PERNAH MERASA KALAH, KECUALI MENYERAH

TUJUAN HIDUP MENGARAHKAN LANGKAH KITA

PERCAYA DIRI MENGUATKAN DERAP KITA

KEMAUAN ADALAH SUMBER ENERGI KITA

KEULETAN MENERJANG HABIS RINTANGAN

DISIPLIN ADALAH NAFAS KITA

TANGGUNG JAWAB ADALAH URAT NADI KITA

KERJA KERAS ADALAH JIWA KITA

BERDOA DAN BERSYUKUR ADALAH KEWAJIBAN KITA

WASPADA ADALAH KEBIASAAN KITA

KALAU MEMANG BISA DIPERMUDAH, MENGAPA DIPERSULIT

Seorang sopir lagi nyetirin boss Bule Amrik, kebetulan lagi sial. Mobilnya nyodok kendaraan di depannya, karena mendadak berhenti. Dengan terbata-bata ia minta maaf kepada si Boos :"Sorry Sir, I brake-brake, do not eat. After I check, the wheel no flower again"(Maaf Pak, saya rem-rem nggak makan. Setelah saya cek, rodanya nggak ada kembangannya lagi).Begitu si Boss mau ikutan ribut sama yang ditabrak, dia bilang :"Don't follow mix Sir! The bring that car if not wrong is the children fruit from manager moneys. He stupit doesn't play! Let know taste!"(Nggak usah ikut campur Pak. Yang bawa mobil itu kalau nggak salah anak buah dari manajer keuangan. Dia goblok bukan main! Biar tahu rasa!).Besoknya si sopir nggak masuk, terus pas lusanya dia masuk si boss Bule nanya :"Why didn't you come yesterday?"Jawab si sopir : "I am sorry Boss. My body is not delicious. My body taste like enter the wind". (Maaf boss, badan saya nggak enak. Badan saya rasanya seperti masuk angin)."I really don't understand what your point is! kata boss-nya.Si sopir menjawab serius :"Yes how yes? I am alone migraine Sir will how the speak. But yes already, no what-what, how many - how many, people Java can speak England".( Ya bagaimana ya? Saya sendiri puyeng Pak mau bagaimana ngomong-nya. Tapi yo wis lah, nggak apa-apa, piro-piro wong Jowo iso ngomong inggris).

CONTOH PERCAYA DIRI :

Beberapa alasan mengapa manusia mempunyai sifat tidak menyukai adanya perubahan, yaitu :

manusia tidak melihat adanya alasan untuk berubah

manusia takut kehilangan status, kekuasaan, otoritas, kebebasan, tanggung jawab, uang, jati diri atau pekerjaan

manusia khawatir kerugian yang akan mereka derita akan lebih besar dari apa yang bisa mereka dapatkan

manusia pernah mempunyai sejarah atau pengalaman negatif dengan perubahan

manusia takut bahwa mereka akan kurang atau tidak mampu melaksanakan tugas atau fungsinya yang baru

manusia takut akan apa yang tidak mereka ketahui

manusia memiliki dugaan bahwa perubahan akan menghasilkan struktur sosial yang baru, yang akan mengubah dengan siapa dan bagaimana mereka bekerja

manusia merasa bahwa mereka tidak siap terhadap perubahan.