kumpulan laporan shampoo

61
FORMULASI SEDIAAN SHAMPO Filed under: Kosmetika Alami, Laporan Praktikum Tempoe Kuliah dulu Leave a comment December 10, 2011 Sampo adalah sediaan kosmetik untuk mengeramas rambut, hingga kulit kepala dan rambut bersih, sedapat mungkin rambut menjadi bersih, berkilau, indah dan mudah diatur. Semula bahan-bahan yang sering digunakan untuk sampo adalah berbagai bahan dari alam seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang (sekam padi). Dewasa ini yang digunakan adalah detergen (zat sabun sintetik). Sampo dapat dikemas dalam berbagai bentuk sediaan, bubuk, larutan,jernih, larutan pekat, larutan berkilat, krim, gel, atau aerosol, dengan jenis: 1. Sampo dasar (basic shampoo), yaitu sampo yang dibuat sesuai dengan kondisi rambut, kering, normal, berminyak 2. Sampo bayi (baby shampoo), yaitu sampo yang tidak menggunakan bahan yang mengiritasi mata dan mempunyai daya bersih sedang karena kulit dan rambut bayi masih minim sebumnya 3. Sampo dengan pelembut (coditinioner), 2 in 1, 3 in 1 4. Sampo profesional; yang mempunyai konsentrasi bahan aktif lebih tinggi sehingga harus diencerkan sebelum pemakaian Sampo medik (medicated shampoo); yang mengandung antiketombe ( sulfur, tar, asam salisilat, sulfida, plivinil, pirolidon, ) dan tabir surya (PABA, non-PABA) Isi sampo meliputi: 1. Surfaktan Surfaktan adalah bahan aktif sampo yang berupa deterjen pembersih sintesis yang cocok untuk kondisi rambut pemakai. Deterjen bekerja dengan cara menurunkan tegangan permukaan cairan karena bersifat amfibilik, sehingga dapat melarutkan kotoran yang melekat pada permukaan rambut. Biasanya dipilih surfaktan anionik yaitu fatty alcohol sulfate, antara lain: 1. Lauril sulfat (natrium, amonium, trietanolamin), merupakan pembersih yang baik namun mengeraskan rambut. 2. Lauret sulfat (natrium, amonium, trietanolamin), pembentuk busa yang baik dan kondisioner yang baik. 3. Sarkosinat (natrium lauril, lauril), daya bersih kurang, kondisioner yang baik. 4. Sulfasuksinat (dinatrium oleamin, natrium dioktil), pelarut lemak yang kuat untuk rambut berminyak.

Upload: purnomo-siddhi

Post on 06-Nov-2015

380 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

Kumpulan Laporan Shampoo

TRANSCRIPT

FORMULASI SEDIAAN SHAMPOFiled under:Kosmetika Alami,Laporan Praktikum Tempoe Kuliah duluLeave a commentDecember 10, 2011Sampo adalah sediaan kosmetik untuk mengeramas rambut, hingga kulit kepala dan rambut bersih, sedapat mungkin rambut menjadi bersih, berkilau, indah dan mudah diatur.Semula bahan-bahan yang sering digunakan untuk sampo adalah berbagai bahan dari alam seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang (sekam padi). Dewasa ini yang digunakan adalah detergen (zat sabun sintetik).Sampo dapat dikemas dalam berbagai bentuk sediaan, bubuk, larutan,jernih, larutan pekat, larutan berkilat, krim, gel, atau aerosol, dengan jenis:1. Sampo dasar (basic shampoo), yaitu sampo yang dibuat sesuai dengan kondisi rambut, kering, normal, berminyak2. Sampo bayi (baby shampoo), yaitu sampo yang tidak menggunakan bahan yang mengiritasi mata dan mempunyai daya bersih sedang karena kulit dan rambut bayi masih minim sebumnya3. Sampo dengan pelembut (coditinioner), 2 in 1, 3 in 14. Sampo profesional; yang mempunyai konsentrasi bahan aktif lebih tinggi sehingga harus diencerkan sebelum pemakaianSampo medik (medicated shampoo); yang mengandung antiketombe ( sulfur, tar, asam salisilat, sulfida, plivinil, pirolidon, ) dan tabir surya (PABA, non-PABA)Isi sampo meliputi:1. SurfaktanSurfaktan adalah bahan aktif sampo yang berupa deterjen pembersih sintesis yang cocok untuk kondisi rambut pemakai. Deterjen bekerja dengan cara menurunkan tegangan permukaan cairan karena bersifat amfibilik, sehingga dapat melarutkan kotoran yang melekat pada permukaan rambut. Biasanya dipilih surfaktan anionik yaitufatty alcohol sulfate,antara lain:1. Lauril sulfat (natrium, amonium, trietanolamin), merupakan pembersih yang baik namun mengeraskan rambut.2. Lauret sulfat (natrium, amonium, trietanolamin), pembentuk busa yang baik dan kondisioner yang baik.3. Sarkosinat (natrium lauril, lauril), daya bersih kurang, kondisioner yang baik.4. Sulfasuksinat (dinatrium oleamin, natrium dioktil), pelarut lemak yang kuat untuk rambut berminyak.Biasanya digunakan lebih dari satu surfaktan dalam sampo, yang utama disebut surfaktan primer, selebihnya adalah surfaktan pelengkap atau sekunder. Surfaktan yang dipilih dapat dari golongan yang sama atau dari golongan surfaktan lain.2. Pelembut (conditioner)Pelembut membuat rambut lebih mudah disisir dan diatur oleh karena dapat menurunkan friksi antarrambut, mengkilapkan rambut oleh karena memperbaiki refleksi cahaya yang mengenai batang rambut, dan memperbaiki keadaan rambut yang rusak akibatovershampooed, overdried, overbrushed, overcombed,keriting, pewarna, pemutih, ataustylingyang menyebabkan kerusakan pada korteks rambut yang merupakan kekuatan dari rambut. Bahan pelembut yang sering digunakan adalah lemak, protein, polimer atau silikon, adeps, lanolin, oleialkohol, dan asetogliserida.3. Pembentuk busaPembentuk busa adalah bahan surfaktan yang masing-masing berbeda daya pembuat busanya. Busa adalah emulsi udara dalam cairan. Kemampuan membentuk busa tidak menggambarkan kemampuan membersihkan. Busa yang terbentuk akan segera terikat dengan lemak sebum sehingga rambut yang lebih bersih akan menimbulkan busa yang lebih banyak pada pengulangan pemakaian shampoo. Busa yang terbentuk lazim diberi penguat yang menstabilkan busa agar lebih lama terjadi, misalnya dengan menambahkan alkanolamid atau aminoksida.4. Pengental (thickener) dan pengeruh (opacifier)Bahan ini ditambahkan untuk menyenangkan konsumen, keduanya tidak menggambarkan daya bersih dan konsentrasi bahan aktif dalam sampo. Zat pengental biasanya gom sintetik/alam : tragakan, gom akasia, hidroksietilselulosa.Opacifyng agents:a. alkohol (rantai panjang) : stearil, setilb.cairan magnesium : stearat, silikat, gom5. Pemisah logamDibutuhkan keberadaannya untuk mengikat logam berat (K, Mg) yang terdapat dalam air pencuci rambut, misalnya etilen diamin tetra asetat (EDTA).6. pH balanceDiperlukan agar menetralisasi reaksi basa yang terjadi dalam penyampoan rambut, misalnya asam sitrat.7. Pemberi warna dan bauBahan ini ditambahkan untuk memberi kesan nyaman bagi konsumen yang memakai.8. Bahan tambahan1. Vitamin (vitamin E, antenol/B5).2. Minyak mink, rempah-rempah, minyak kelapa, llilin.3. Protein (RNA, kolagen, plasenta, susu).4. Tabir surya kimia.5. Antiketombe, misalnya : tar, sulfur, seng pirition, dan selenium sulfida (mencegah segum yang menyebabkan rambut pecah dan berketombe).6. Balsam, wortel, madu,jojoba, aloe (lidah buaya).Pengawet : formaldehid, metilhidroksibenzoat, propilhidroksibenzoat, alkil anisol, butil hidroksi benzoatDaucus carotaKandunganDaucus carotamengandung pirolidina, dausina, daukostenin dan minyak menguap yaitu limonen pinen dan sineol ( Perry, 1980). Umbi wortel juga mengadung zat warna kuning yang disebut dengan karoten (Anonim, 1977)Taksonomi dariDaucus carotaDivisi : SpermatophytaAnak Divisi : AngiospermaeKelas : DicotyledoneaeBangsa : ApialesSuku : ApiaceaeMarga : DaucusJenis :Daucus carotaFormulaEkstrak wortel 0,5 gNa. Lauril sulfat 50 gCocomide DEA 12,5 gCocoamidapropyl betain 12 gAsam sitrat q.sNaCl 2,5 gParfum green tea q.sPewarna Rosela q.sAquabides 163 mlNipagin 0,5 gCara KerjaPanaskan Aqua dan ekstrak wortel sampai panas, tambahkan Na. Lauril sulfat, aduk hingga homogenTambahkan cocoamide, aduk sampai merataTambahkan NaCl dan Asam sitrat, adukTambahkan pewarna, aduk hingga homogenSetelah dingin tambahkan parfum, aduk hingga homogenPengadukan dilanjutkan hingga diperoleh larutan yang jernihAnalisa Hasil1. Pengukuran kemampuan membusaLarutan shampo diencerkan sampai konsentrasi 1% (10 ml ad 1000ml)Siapkan bejana reservoir yang dipasang tegak di atas gelas ukur 1 literSebagian shampo dimasukkan bejana sampai batas 15 cm dari kran reservoirTuang secara hati-hati, jangan sampai berbentuk busa, 500 ml larutan yang samaTuang 50 ml larutan ke dalam gelas ukurAlirkan larutan shampo melalui kran bejana sebanyak 500 mlCatat tinggi busa yang terbentuk setelah 30 detik, 3 menit, 5 menit, dan 7 menit (ulangi sebanyak 3x pada suhu kamar)2. Pengukuran stabilitas busaBandingkan tinggi busa setelah 3,5,7 menit terhadap 30 detik dari data pada pengamatan kemampuan membusa3.Tes StabilitasAmbil sampel produk, masukkan dalam kemasanSetelah selang penyimpanan di amati : kenampakan, bau, dan busa (pencatatan sampai terjadi penyimpangan)4. Analisis HasilWarna : Hijau tua-beningBau : Green teaKonsistensi : Kental cairPengukuran stabilitas busaWaktuTinggi busa (replikasi)Rata-rata

IIIIII

30 detik2,82,92,72,8

3 menit2,82,82,62,73

3 menit2,62,62,62,6

7 menit2,42,62,42

PembahasanUmbi wortel digunakan dalam shampo karena wortel mempunyai efek pendingin yang cocok untuk rambut ynag kering juga karena adanya karetonoid yang berwarna sindur merah yang digunakan sebagai pewarna alami sehingga mempercantik penampilan sampo. Ekstrak wortel, yang kaya akan unsur karoten, vitamin A dan phospholipid yang sangat efektif merawat rambut agar tidak kering dan bercabang. Shampoo ini untuk jenis rambut kering agar rambut tidak mengalami kekeringan, kemerahan dan pecah-pecahSurfaktan yang digunakan adalah Na Lauril sulfat. Surfaktan ini termasuk surfaktan anionik. Surfaktan ini dikenal sebagai detergent yang mempunyai gugus hidrofilik dan gugus lipofilik. Gugus lipofilik (yaitu asam laurat) akan mengikat minyak dan kotoran yang ada di rambut, sedangkan Na adalah gugus hidrofilik yang membuat kotoran-kotoran tersebut mudah larut dalam air saat pembilasan setelah proses penyampoan. Jadi Fungsi utama dari Surfaktan ini adalah untuk membersihkan kotoran yang ada di rambut. Namun kelemahan dari surfaktan ini adalah dapat mengeraskan rambutDi dalam formula ini digunakan lebih dari satu jenis surfaktan. Na Lauril sulfat merupakan surfaktan primer,dan surfaktan lainnya disebut dengan surfaktan pelengkap. Surfaktan pelengkap yang dipakai adalah coca amido propil betain. Surfaktan pelengkap ini bersifat amfoterik yang tidak mengiritasi mata.CAB-30 di dalam formula sampo berfungsi sebagai bahan pembusa. Asam sitrat berfungsi sebagai pHbalance, diperlukan agar menetralisasi reaksi basa yang terjadi dalam penyampoan rambut. Karena bila sampo bersifat basa, akan merusak rambut. Penambahan asam sitrat jangan terlalu berlebihan, karena jika terlalu asam akan mengiritasi kulit kepala.Pewarna yang digunakan adalah pewarna alami yaitu dari infus rosella yang memberika warna orange-merah. Infus rosella yang digunakan sebanyak 30 tetes sehingga warna yang dulunya kuning jernih berubah menjadi hijau jernih akibat penambahan infus rosella yang terlalu banyak. Parfum yang digunakan adalah parfum alami yaitu minyak atsirigreen tea. Penambahan parfum harus dalam keadaan dingin karena komponen-komponen dalam parfum dapat rusak pada suhu yang tinggi.Dalam proses pembuatan shampo, perlu diperhatikan pengadukan dan suhu pemanasan. Pencampuran Na lauril sulfat dengan air dilakukan perlahan-lahan. Penambahan bahan-bahan lain dilakukan dalam kondisi pemanasan. Suhu pemanasan dijaga agar tidak terlalu besar atau tidak terlalu rendah. Selama proses, suhu diusahakan konstan, kira-kira 80oC. Pengadukan selama pencampuran sebisa mungkin konstan, tidak dengan pengadukan keras, agar tidak terbentuk busa yang berlebihan.Hasil yang diperoleh adalah sampo berwarna hijau tua jernih, beraroma teh hijau, dan konsistensinya kental semi cair. Dalam shampo tersebut tidak terdapat busa yang berlebihan. Sediaan shampo yang dihasilkan perlu diuji kemampuan membusa dan pengukuran stabilitas busaBusa adalah dispersi gas dalam suatu cairan. Busa terbentuk selam pengguanaan bahn pembersih dan merupakan efek samping yang tidak begitu penting tetapi sangat diinginkan konsumen. Sebab konsumen mempunyai anggapan bahwa dengan busa yang melimpah akan menambah aksi dalam membersihkan. Sebenarnya busa tidak dapat digunakan sebagai ukuran aksi atau daya membersihkan, misalnya surfaktan non ionik memberikan reaksi pembersihan yang baik dengan sedikit atau tanpa busa. Metode yang umum diguanakan untuk mengukur tinggi busa dan stabilitas adalah dari Rose Miles. Dari hasil uji pengukuran stabilitas busa, sampo mampu menghasilkan busa yang stabil karena perbedaan tinggi busa per waktu tidak jauh berbeda.Kesimpulan1. Bahan aktif yang digunakan dalam sediaan shampo adalah ekstrak wortel2. Surfaktan yang dipakai adalah Na Lauril sulfat3. Sediaan shampo yang dihasilkan berwarna hijau tua bening, beraroma teh hijau dan viskositasnya kental semi cair4. Dari hasil uji pengukuran stabilitas busa, sampo mampu menghasilkan busa yang stabil5. Perlu penggunaan suhu terukur dan pengadukan yang diperhitungkan untuk menghasilkan sediaan sampo yang diharapkan6. Tidak perlu penambahan zat warna infuse rosella karena shampo ekstrak wortel sudah memberi warna yang menarik yaitu kuning dari beta-karoten7. Perlu digunakan zat warna alami yang sesuai, karena dengan penambahan sedikit infus rosela tidak begitu mempengaruhhi warna sampo dan bila penambahan terlalu besar akan mempersuram warna shampoNama: Nipagin atau Methyl Paraben atauMethyl hydroxybenzoateatau CH3(C6H4(OH)COO)

Nipagin (Methyl parahydroxybenzoate) adalah bahan pengawet makanan yang dipakai di berbagai jenis makanan. Penggunaannya diatur dalam Codex Alimentarius Commission. Nipagin memiliki nama lain, yakni methylparaben dengan rumus kimia CH3(C6H4(OH)COO). Jenis paraben lain yang juga banyak digunakan adalah propylparaben dan butylparaben.

Menurut FDA, untuk suatu produk biasanya paraben yang digunakan berjumlah lebih dari satu jenis. Pengawet ini biasanya digabung dengan pengawet lain untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis mikroorganisme.

Sesuai Codex, jumlah asupan nipagin dalam tubuh per hari (acceptable daily intake) adalah 10 miligram per kilogram berat badan. Jika berat badan seseorang 50 kilogram, konsumsi aman nipagin 500 mg per hari.

Jika berat kecap dalam mi instan 4 gram dan kandungan nipaginnya 1 mg, maka 500 mg nipagin itu setara 2 kg kecap. Jumlah kecap sebanyak itu tidak mungkin dikonsumsi seseorang dalam satu hari.

Penggunaan nipagin pada makanan sebenarnya dapat dihilangkan dengan teknologi temperatur ultratinggi. Namun, itu akan membuat nilai ekonomi barang menjadi tinggi. Hingga kini belum ada laporan keracunan, apalagi kematian akibat penggunaan nipagin, ujar Rahmana Erman Kartasasmita, Ahli Analisis dan Keamanan Pangan dari Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung.

Fungsi nipagin hanya menahan laju pertumbuhan mikroba yang membuat makanan cepat rusak. Penggunaan nipagin berlebih tidak memperpanjang daya tahan makanan jika jumlah mikroba dalam makanan itu telah berlebih sejak awal.

IDENTIFIKASI NIPAGIN

1.TujuanMengetahui cara identifikasi sifat fisik dan kimia pada zat pengawet Nipagin dalam sediaan farmasi dan makanan.

2.Dasar TeoriParabensecara teknis dikenal sebagai ester dari asampara-hidroksibenzoat. Bahan ini dikembangkan dari asam organik dan alkohol. Walaupun paraben adalah produk alam, namun karena penggunaannya massal paraben diproduksi secara sintetis.Sebagai zat pengawet makanan, Badan pengawas makanan dan obat Amerika (FDA) menggolongkanMethylparabenatau nipagin dalam kategoriGenerally Recognized as Safe(GRAS) yang larut dalam air.Intinya Methylparaben dipakai untuk mencegah pembusukan dan kontaminasi dari jamur sehingga produk tahan terhadap jamur dan mikroba dalam beberapa jangka waktu.Methylisparabenumadalah jenis paraben yang dapat dihasilkan secara alami dan ditemukan dalam sejumlah buah-buahan, terutama blueberry dan jenis paraben lainnya.

a.Namalain:Methylis ParabenumNamaIUPAC: metil p-hidroksibenzoat, asam p-hidroksibenzoat metilester

b.Rumus struktur dan rumus molekulRumus struktur:

Rumus molekul:C8H8O3Gugus fungsi: FenolBobot molekul:152,15Titik lebur:125- 128C

c.PemerianFarmakope Indonesia IV: Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih; tidak berbau atau berbau khas lemah; mempunyai sedikit rasa terbakar.Farmakope Indonesia III: Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai rasa; kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.

d.KelarutanSukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam karbon tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan dalam eter.

e.FungsiSebagai zat pengawetdanzat tambahanpada makanan, sediaan farmasi dan kosmetik seperti mie instan, kecap, produk roti, pelembab wajah, pewarna rambut, antibiotik topikal, kortikosteroid, dan lain-lain;selain itu juga digunakan untuk memberiperlindungan terhadap berbagai jenis mikroorganisme.

f.Dasar pemisahan:Analisis fraksi IA1.Sejumlah 100 mg-300 mg bahan yang dianalisis dilarutkan dengan 5 ml air, bila perlu dinetralkan dengan larutan natrium bikarbonat 8%, dilarutkan air lagi sampai 10 ml, dan diasamkan dengan 3N H2SO4(kira-kira 2ml) sampai ph=1.2.Dikocok dengan 3x15 ml eter (sedikit demi sedikit)3.Fase eter dikocok dengan 3x5 ml 0,5N NaOH4.Fase air diasamkan dengan 3N H2SO4dan diekstraksi dengan 3x15 ml eter

g.Cara identifikasi1.Dilarutkan dengan H2SO4(e): tetes-tetes minyak2.Dilarutkan dengan HNO3(P): kuning setelah beberapa saat3.Dilarutkan dengan pereaksi Mollisch4.Larutan zat dibuat dengan cara pemanasan, lalu didinginkan. Ditambahkan FeCl3; terbentuk warna ungu.5.Nipagin dinetralkan dengan NaOH lalu diasamkan dengan:Ditambahkan Aqua brom: endapan putihDitambahkan amonia + dipanaskan + CuSO4: endapan jarum biru6.Panaskan jumlah yang sama banyak larutan zat dalam alkohol dan pereaksiMillon. Setelah 10 menit terbentuk endapan, dan larutan diatasnya berwarna merah.7.Pereaksi Iodin8.Pereaksi Marquis9.Rekristalisasi dengan aceton - air10.Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalamminyak mineral Pmenunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti padametilparaben BPFI.

h.Reagen khusus untuk identifikasi1.Pereaksi Mollisch5 mg nipagin + 2 ml aquadest + 5 tetes naftol + 2 ml H2SO4(P): kuning kehijau-hijauan2.Pereaksi Iodin3.Pereaksi Marquis5 mg nipagin + 2 tetes formaldehida + 1 ml H2SO4(P)terbentuk warna4.Rekristalisasi dengan aceton - air5.Pereaksi Millon (sejumlah 10 g air raksa dilarutkan dengan pendinginan dalam 10 g asam nitrat berasap. Larutan tersebut diencekan dengan 20 g air dingin, lalu didiamkan. Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan cara menuangkan larutan /didekantasi.)

3.Metode Penelitian

a.Alatdan bahanyang digunakanAlatBahan

Batang pengadukBekker glassBotol semprotKorek apiMikroskopisPenjept tabungPipet tetesSendok tandukSpirtusTabung reaksi

AquadestFormaldehidaH2SO4HNO3NaftolSerbuk Nipagin

b.Prosedur IdentifikasiNoProsedurPengamatan

1.Uji OrganoleptisBau:Bentuk:Rasa:Warna:

2.Larutan zat + H2SO4(e)

3.Larutan zat + HNO3(e)

Larutan zat + HNO3(P)

4.Larutan zat + FeCl3dipanaskan

5.Larutan zat + NaOH + H2SO4(e)

+ NH4OH dipanaskan

+ CuSO4

6.Larutan zat + I2+ NaOH

7.Larutan zat + pereaksi Marquis

8.Larutan zat + pereaksi Millon

9.Larutan zat + pereaksi Mollisch

10.Larutan zat + Fehling A

+ Fehling B

dipanaskan

11.Larutan zat + NaHCO3+ FeCl3

12.Zat + aceton + air (diamati di mikroskop)

1.Water atau air berfungsi sebagai pelarut.Lazimnya digunakan sebagai penentu kekentalan atau encernya suatu larutan

2.Sodium Lauryl Etner Sulfate atau sodium dodecyl sulfate (SDS or NaDS) adalah zat yang umum digunakan pada berbagai produk seperti shampo, detergen ataupun cairan pembersih. Memiliki sifat yang digunakan untuk membersihkan permukaan kulit dari minyak yang menempel

3.Cocamidopropyl Betaine (CAPB)berfungsi sebagai 'surfactant' singkatan dari "surface acting agent'. Seperti Sodium Lauryl Etner Sulfate, zat ini memiliki kegunaan yang hampir sama sebagai pembersih atau 'pembuang' kotoran yang menempel.

4.Glycol distearate bukan Giycol distearate;berbentuk seperti 'wax'.Pada shampo, zat ini digunakan untuk menampilkan efek pearlescent.

5.Sodium Chloride, nama lainnya Natrium Klorida atau garam.Fungsi umum cukup jelas.Umum digunakan sebagai pengawet

6.Dimethicone, dari Polydimethylsiloxane (PDMS) memiliki sifat melembabkan. Digunakan pada shampo atau kosmetik sebagai pelembab dan mencegah iritasi pada kulit.

7.Perfume merupakan campuran minyak esensial, aroma, pelarut seperti alkohol.Digunakan sebagai campuran dengan kegunaan memberikan aroma (bau) yang enak (diindera)

8.Cetearyl Alcohol atau Cetostearyl Alcohol atau Cetylstearyl Alcohol termasuk kategori 'fatty alcohol' digunakan pada produk shampo sebagai emulsifier, dan memiliki efek 'melembutkan' permukaaan kulit

9.Cetyl Alcohol dikenal juga dengan 1-hexadecanol dan palmityl alcohol juga memiliki efek surfactant yang berarti berfungsi sebagai pembersih

10.Carbomer adalah molekul yang 'mengembang' diperoleh dengan cara .menyelipkan' C2 pada molekul yang ada.Pada industri kosmetik digunakan sebagai penyeimbang emulsi, atau agen penebal (seperti ragi yang membuat roti mengembang)

11.Guarhydroxypropyltrimonium Chloride juag memiliki sifat melembabkan.Umumnya zat ini banyak diguankan pada shampo untuk perawatan.

12.Formaldehyde atau formalin sebenarnya digunakan untuk membunuh dan mencegah bakteri atau kuman dalam waktu yang lama sehingga lazim digunakan sebagai pengawet.

Sekaligus menjawab pertanyaan untuk No 13 ,16,17 dan 18Cl adalah kode untuk colour =warna dan xxxxx adalah kode untuk jenis warna13.CI 77266 pigmen buatan penghasil warna hitam (black 2)16.CI 42090 pigmen buatan penghasil warna biru (blue 1)17.CI 19140 pigmen buatan penghasil warna kuning (Yellow 1)18.CI 51319 pigmen buatan penghasil warna ungu (violet 23)

14.Tetrasodium EDTA,seperti pada sabun;untuk shampo juga digunakan untuk pencegahan kerusakan, umumnya pada kulit kepala

.15.Mica merupakan kelompok mineral silikat yang terang dan memiliki sifat melapisi.Pada shampo fungsi mika adalah melapisi rambut sehingga terlihat lebih berkilau/bercahaya

19.Lysine Hydrochloride adalah senyawa/campuran turunan dari protein. Seperti umumnya fungsi protein (sebagai zat pertumbuhan dan perbaikan) pada shampo zat ini digunakan untuk menumbuhkan, maupun memperbaiki rambut yang rusak

20.Green Tea Extract atau ekstrak teh hijau.Teh hijau memiliki sifat melindungi. Pada shampo digunakan untuk melindungi rambut dari kerusakan sekaligus menyehatkan rambut

21.Urang Aring Extract atau ekstrak urang aring. Tanaman urang aring memiliki warna hitam yang pekat dan berkilau. Efek yang sama digunakan pada shampo untuk menghasilkan rambut yang hitam dan berkilau

Semoga bermanfaatSalam

Saiful

Saifulla

Istilah Resep Dan Contoh Resep ObatResep adalah permintaan tertulis seorang dokter , dokter gigi atau dokter hewan yang diberi ijin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita. Resep disebut juga formulae medicae, terdiri dari formulae officinalis (yaitu resep yang tercantum dalam buku farma-kope atau buku lainnya dan merupakan standar) dan formulae magistralis (yaitu resep yang ditulis oleh dokter)formulae medicae, terdiri dariformulae officinalis (yaitu resep yang tercantum dalam buku farma-kope atau buku lainnya dan merupakan standar) danformulaemagistralis(yaitu resep yang ditulis oleh dokter)Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe (ambilah). Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru tertera nama dan jumlah obat. Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin. Suatu resep yang lengkap harus memuat :Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewanTanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obatTanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resepTanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik hewanTanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal.Contoh bentuk resep dokter adalah sebagai berikut :Dr. S.H. PudjihadiDSP/50005/03.P/75B

Jl. Yusuf Adiwinata SH 62 Jakarta, Telp. 45011Jam bicara 3 - 5 soreHari Senin , Rabu, Jumat

Jakarta, 20 Mei 2000

R/Extr. Bellad120 mg

HCl Ephed.300 mg

C.T.M50 mg

Doveri Pulv.3

O.B.H300 ml

m.f. potio

s.t.d.d. C

Paraf dokter

Pro: Halimah

Umur: 7 tahun

Alamat: Jl. A. Yani 57 Surabaya.

Pembagian suatu resep yang lengkap :1). Tanggal dan tempat ditulisnya resep ( inscriptio )2). Aturan pakai dari obat yang tertulis ( signatura )3). Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep ( subcriptio )4). Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invecatio )5). Nama obat, jumlah dan cara membuatnya ( praescriptio atau ordinatio )Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi (terbatas pada pengobatan gigi dan mulut) dan dokter hewan (terbatas pada pengobatan hewan). Dokter gigi diberi ijin menulis resep dari segala macam obat untuk pemakaian melalui mulut, injeksi (parentral) atau cara pemakaian lainnya, khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut. Sedangkan pembiusan / patirasa secara umum tetap dilarang bagi dokter gigi (S.E.) Depkes No. 19/Ph/62 Mei 1962.Resep untuk pengobat segeraUntuk penderita yang memerlukan pengobatan segera dokter dapat memberi tanda :Cito : segeraUrgent : pentingStatim : pentingP.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.pada bagian atas kanan resep, apoteker harus mendahulukan pelayanan resep ini termasuk resep antidotum .Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka dalam resep ditulisIteratie.Dan ditulis berapa kali resep boleh diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat dilayani 1 + 3 kali ulangan = 4 X . Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep baru.Komponen Resep Menurut FungsiMenurut fungsi bahan obatnya resep terbagi atas :1).Remidium Cardinal, adalah obat yang berkhasiat utama2).Remidium Ajuvans, adalah obat yang menunjang bekerjanya bahan obat utama3).Corrigens, adalah zat tambahan yang digunakan untuk memperbaiki warna, rasa dan bau dari obat utama.Corrigens dapat kita bedakan sebagai berikut :a.Corrigens Actionis,digunakan untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat utama.Contohnya pulvis doveri terdiri dari kalii sulfas, ipecacuanhae radix, dan opii pulvis. Opii pulvis sebagai zat berkhasiat utama menyebabkan orang sukar buang air besar, karena itu diberi kalii sulfas sebagai pencahar sekaligus memperbaiki kerja opii pulvis tsb.

b.Corrigens Odoris,digunakan untuk memperbaiki bau dari obat. Contohnya oleum Cinnamommi dalam emulsi minyak ikan.

c.Corrigens Saporis,digunakan untuk memperbaiki rasa obat. Contohnya saccharosa atau sirupus simplex untuk obat - obatan yang pahit rasanya.

d.Corrigens Coloris,digunakan untuk memperbaiki warna obat . Contohnya obat untuk anak diberi warna merah agar menarik untuk diminum.

e.Corrigens Solubilis,digunakan untuk memperbaiki kelarutan dari obat utama. Contohnya Iodium dapat mudah larut dalam larutan pekat KI / NaI

4). Constituens / Vehiculum / Exipiens, merupakan zat tambahan. Adalah bahan obat yang bersifat netral dan dipakai sebagai bahan pengisi dan pemberi bentuk, sehingga menjadi obat yang cocok. Contohnya laktosum pada serbuk, amylum dan talcum pada bedak tabur.Contoh resep berdasarkan fungsi bahan obatnya.R/ Sulfadiazin 0,500 - Remidium CardinaleBic, Natric 0,300 - Remidium AjuvansSaccharum 0,100 - Corrigens SaporisLact. 0,200 - ConstituensMf. Pulv.dtd no XS.t.d.d.p. IPro : Tn. BudiSalinan Resep (Copy Resep)Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli juga harus memuat :1). Nama dan alamat apotik2). Nama dan nomer izin apoteker pengelola apotik.3). Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotik4). Tandadet(detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tandanedet(nedetur) untuk obat yang belum diserahkan, pada resep dengan tanda ITER X diberi tanda detur orig / detur ..X5). Nomor resep dan tanggal pembuatan.Contoh salinan resep.APOTIK BAHARIJl. Thamrin No. 3Jakarta - Telp. 378945APA : Drs. Bambang Hariyanto, AptSIK .....................................................

Salinan resep No : 259Dari dokter : Joko SusiloDitulis tanggal : 5 Nofember 2001Pro : Nn. AndrianiR/ Amoxycillin 500 No. XIIS.3.d.d.I ----- detR/ Ponstan FCT No. XIIS.p.r.n. I -----ne detJakarta, 5 Nofember 2001Cap apotik pccTanda tangan APA

Istilah lain dari copy resep adalahapograph, exemplum, afschrif. Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya, penandatanganan atau pencantuman paraf pada salinan resep yang dimaksud diatas dilakukan oleh Apoteker Pendamping atau Apoteker Pengganti dengan mencantumkan nama terang dan status yang bersangkutan.Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita, penderita sendiri dan petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut perundang-undangan yang berlaku (contohnya petugas pengadilan bila diper-lukan untuk suatu perkara).Penyimpanan ResepApoteker Pengelola Apotik mengatur resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan nomor urut penerimaan resep. Resep harus disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun. Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya.Resep yang disimpan melebihi jangka 3 tahun dapat dimusnahkan.Pemusnahan resep dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotik bersama-sama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik. Pada pemusnahan resep harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 dan ditanda-tangani oleh APA bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik.Apoteker tidak dibenarkan mengulangi penyerahan obat atas dasar resep yang sama apabila pada resep aslinya tercantum tanda n.i. ( ne iteratur = tidak boleh diulang) atau obat narkotika atau obat lain yang oleh Menkes (khususnya Dir Jen. POM) yang ditetapkan sebagai obat yang tidak boleh diulang tanpa resep baru dari dokter.Sumber sari : http://anggiaryadi.blogspot.com/

Laporan Shampoo rambut

LAPORAN RESMI KIMIA TEKNOLOGI PEMBUATAN SHAMPOO RAMBUT

Disusun Oleh :Antonius Yunian Wicaksono112002

AKADEMI KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUSSEMARANGNama:Antonius Yunian WicaksonoNIM: 112002Judul Praktik: Shampoo rambut jernih dan Shampoo rambut keruhTanggal Praktik: 11Maret 2013dan 16 Maret 2013Tujuan Praktik: Mengetahui cara pembuatan shampo rambut jernih dan keruhDasar Teori:Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Shampo adalah sabun cair untuk mencuci rambut dan kulit kepala, terbuat dari tumbuhan atau zat kimia. Fungsi shampo pada intinya adalah untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran yang melekat sehingga factor daya bersih (Clearsing ability) merupakan suatu hal yang penting dari produk shampoo.(Pramono;2002)Secara garis besar , produk shampoo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu shampoo tradisonal dan shampoo modern. Shampoo tradisonal atau lebih tepatnya sampo nabati mempunyai cirri-ciri:1. bahan baku utamanya berasal dari sayuran atau buah-buahan, seperti wortel, seledri, jeruk nipis, merang dan lidah buaya2. proses pembuatannya sangat sederhana, ayitu mengambil sarinya (dengan cara pemarutan,pemerasan dan penyaringan) kemudian ditambah air.Keistimewaan sampo jenis ini, anatara lain bahan baku mudah didapat,tanpa efek samping, relative murah, serta ramah lingkungan. Kelemahannya adalah produk tersebut tidak tahan lama. Pada sampo modern sebagian besar bahan baku tidak merupakan bahan kimia olahan, beberapa diantaranya ditambahkan bahan nabati.(Listiady;1998)Fungsisampo pada intinyaadalah untuk membersihkan rambut dan kulit dari kotoran yang melekat sehingga factor daya bersih (cleansing ability) merupakan hal yang penting dari suatu produk sampo. Berikut ini diuraikan beberapa criteria sampo baik.1. mempunyai daya bersih yang baik dalam berbagai kondisi air. Kandungan mineral atau senyawa dalam air antara satu daerah dengan daerah lain tidak sama. Beberapa daerah memiliki kondisi air yang dapat menurunkan kemampuan sampo, seperti daya bersihnya berkurang atau busa yang dihasilkan sedikit. Sampo yang baik adalah dapat menetralisir kelemahan tersebut.2. tidak menimbulkan luka pada kulit kepala dan rasanya pedih dimata saat digunakan3. busa yang dihasilkan cukup banyak, mudah dibilas serta tidak meninggalkan sisa pada rambut dan kulit kepala4. membersihkan efek mengilapdan lembut pada rambut sehingga mudah disisir dan ditata5. mempunyai warna dan aroma yang menarik.Berdasarkan bentuk fisiknya, sampo modern selanjutnya disebut sampo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sampo bubuk (powder shampoo) dan sampo cair (liquid shampoo). Sampo bubuk pernah populer dua atau tiga dasawarsa alau, yaitu sampo bubuk dalam kemasan (sachet). Namun dalam perkembangannya sampo bubuk mulai tersaingi oleh sampo cair. Oleh karena itu, sampo cair inilah yang menjadi pokok bahasan.(.Garianto W;2007)Sampo cair dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis yaitu sampo clear, sampo opak (buram /tidak tembus cahaya), serta sampo mkrim. Berdasarkan jenisnya tersebut kemudian dihasilkan beragam jenis produk sampo, sep-erti sampo telur, sampo pearl, sampo conditioning,sampo krim,sampo anti ketombe,sampo protein, sampo lunak (sof sampo untuk rambut sensitive), sampo two in one, shampoo three in one, shampoo tonic, sampo serba guna, bahkan sampo hewan.(Pramono;2002)A.Bahan-Bahan yang DiperlukanBahan baku yang dipergunakan untuk membuat shampoo sangat bervariasi. Hal ini dapat dimengerti karena perkembangan produk shampoo memang sangat intensif. Berikut ini pengelompokkan bahan baku shampoo secara umum :1)Bahan Aktif ( Active Ingredient )Bahan ini merupakan bahan utama membuat shampoo, yang biasanya disebut surfaktan. Berdasarkan proses kimianya, bahan ini mempunyai kemampuan mengikat dan mengangkat kotoran. Dari bahan surfaktan inilah shampoo dapat menghasilkan busa. Berdasar muatan ionnya, dalam produk shampoo dikenal tiga jenis surfaktan.Surfakatan An-ionikSurfakatan An-ionik adalah surfaktan yang mengandung muatan ion negative. Jenis surfaktan ini antara lain alkyl sulphate dan polyoxythylene alkyl ether sulphate, yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa tingkatan (grade) dengan nama dagang (trade name), seperti Emal E70C, Alksurf ES 30, Emal TD, Mackadet BS, Emal 20 C, Tigerfax AOS, Mackadet SBC-8. Jenis surfaktan anionic ini merupakan surfaktan yang paling banyak dipakai.Surfaktan Non-ionikSurfaktan Non-ionik adalah surfaktan yang tidak mengandung muatan ion, baik ion negative atau positif (netral). Umumnya, dikombinasikan dengan surfaktan an-ionik. Surfaktan Non-ionik ini mempunyai struktur yang disebut fatty alkanoolanide, dikenal dengan nama dagang, antara lain Standpol, Aminon S-01, dan Aminon L-02.Surfaktan KationikSurfaktan Kationik bermuatan ion positif dan jarang dipakai karena beberapa di antaranya dapat menimbulkan efek negative pada mata, kecuali jika jumlahnya sedikit. Perkembangan surfaktan kationik agak lambat.Perkembangan antara surfaktan kationik dan an-ionik ini juga tidak lazim dilakukan karena tidak cocok (incompatible). Meskipun demikian, kemungkinan menggabungkan keduanya semakin terbuka. Bahan-bahan surfaktan di atas, umumnya berbentuk cairan kental (sebagian mendekati bentuk pasta), jernih agak kekuningan.

2)Bahan Tambahan (Additive)Bahan ini berfungsi sebagai pemberi nilai tambah yang merupakan keunggulan dari suatu produk shampoo. Contohnya, untuk menimbulkan efek lembut pada rambut dipakai stearyl alcohol, cetyl alcohol, iso propyl myristate, dan parafin cair. Meskipun dapat menimbulkan efek positif pada rambut, tetapi penggunaan bahanini sangat terbatas mengingat harganya cukup mahal. Disamping itu, jika terlalu banyak dipakai dapat menurunkan busa pada produk. Selain bahan kimia di atas, sesuai dengan kecenderungan zaman untuk lebih kembali ke alam (back to nature), beberapa produk dikombinasikan dengan zat aditif jenis nabati, seperti ekstrak seledri, lidah buaya, atau merang unutk memberi nuansa alami dan kesan lebih ramah lingkungan.

3)Bahan Pengawet (Preservative)Bahan Pengawet lazim dipakai pada produk shampoo. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terbentuknya mikroba pada produk. Seperti diketahui bahwa shampoo sebagai produk kosmetik yang penggunannya bersentuhan langsung dengan badan manusia, keberadaan suatu mikroba (seperti jamur) tentu akan mengontaminasi kulit tubuh. Beberapa jenis pengawet yang sering dipakai adalah EDTA (Ethylen Diamine Tetra Acetic), sodium benzoate, sodium salicylate, dan sebagainya.

4)GaramGaram atau Natrium Klorida (NaHC) daalm campuran shampoo berperan unutk mengatur kekentalan. Semakin kental produk shampoo, disperse penggunaannya semakin hemat dan cenderung disukai konsumen. Namun, penambahan garam yang terlalu banyak dapat menimbulkan efek keruh pada produk.

5)Parfum dan PewarnaBerdasarkan fungsi teknisnya, keberadaan parfum dan pewarna memang tidak signifikan. Artinya, suatu produk shampoo secara fungsional ada;ah sama meskipun diberi atau tidak ditambahi parfum atau pewarna. Namun, dari segi marketing, pemilihan parfum dan pewarna yang tepat akan sangat berarti bagi produk yang akan dipasarkan.Jika mungkin dapat dilakukan survey kecil-kecilan untuk menentukan parfum dan pewarna yang aka dipakai. Cara sederhana unutk memilih parfum, yaitu dengan membagikan angket sederhana.Perhatikan juga kualitas dari bahan parfum yang akan digunakan karena ada beberapa parfum yang cenderung mengeluarkan minyak. Parfum jenis ini sebaiknya jangan dipakai karena akan mengontaminasi kenampakan produk shampoo.parfum dengan kualitas yang bagus biasanya mahal ( bisa mencapai 2-4 kali lipat harga parfum biasa ).

6)AirProduk yang berbasis cair (liquid based) seperti shampoo- idealnya menggunakan air yang telah diprosesterlebih dahulu yang disebut deionized water. Hal ini untuk mencegah terjadinya reaksi ionic yang akan menurunkan kualitas produk jika air yang dipakai mengandung unsur yang jumlahnya di ambang batas. Namun, jika dananya terbatas maka bisa dipakai air biasa tanpa proses deionisasi. Sebaliknya, lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

Alat dan Bahan:Alat:1.Beaker glass2.Erlenmeyer3.Pengaduk4.Gelas Ukur5.Picnometer6.Viscometer

Bahan:a)Shampoo rambut jernihb) Shampoo rambut keruh1.Emal 30 gr1. Texapone 30 gr2.SLS 5 gr2. SLS3.NaHCO3 3 gr3. NaHCO34.Nipagin 5 gr4. Nipagin5.Aquades 100 ml5. Aquades6.Pewarna dan parfum secukupnya6. Pewarna dan parfum secukupnya

Cara Kerja:*) Shampoo rambut jernih1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Timbang bahan bahan yang dibutuhkan3. Masukan SLS, NaHCO3, dan nipagin kemudian larutkan dalam aquades4. Masukan larutan tersebut dalam cawan berisi Emal sedikit demi sedikit sambilDiaduk hingga homogen5. Tambahkan parfum dan pewarna secukupnya6. Ukur viskositas

*) Shampoo rambut keruh1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Timbang bahan bahan yang dibutuhkan3. Masukan SLS, NaHCO3, dan nipagin kemudian dalam aquades4. Pada campuran tersebut tambahkan sedikit demi sedikit texapone sambil diaduk5. Tambahkan pewarna dan parfum6. Ukur viskositas

Data Pengamatan:*)Shampoo rambut jernih1.Pencampuran SLS, NaHCO3 dan Nipagin berwarna sedikit keruh dan muncul sedikit buih di permukaan. Pelarutan yang kurang maksimal akan memunculkan endapan.2.Pencampuran Emal : Emal dalam jumlah yang cukup banyak akan sulit dilarutkan dalam jumlah air yang sedikit, perlu dilakukan pengadukan yang lama dan hati-hati karena emal akan mudah membentuk buih.3.pH shampoo rambut jernih84.Warna :biru5.Bentuk :cair bening

*) Shampoo rambut keruh1.Pencampuran Texapone : Texapone dalam jumlah yang cukup banyak akan sulit dilarutkan dalam jumlah air yang sedikit, perlu dilakukan pengadukan yang lama dan hati-hati karena emal akan mudah membentuk buih.2.pH shampoo rambut keruh83.Warna :merah4.Bentuk :cair keruh

PembahasanShampoo yang dihasilkan mengandung buih yang banyak kemungkinan terjadi terlalu kebanyakan menggunakan emal atau pada saat pengadukan terlalu maksimalSurfaktan yangdigunakan adalah emal yang merupakan surfaktan golongan anionic yang sering sekali digunakan dalam pembuatan produk sampo. Emal sendiri berwujud gel padat berwarna bening dan agak sukar larut dalam air. Perlu diperhatikan dalam pelarutanya agar tidak terlalu mengaduk terlalu keras, karena akan menyebabkan larutan berbusa dan mengurangi daya bersih dan daya tarik juga.Sampo rambut keruh adalah salah satu jenis sampo yang memiliki warna keruh atau lebih tepatnya tidak tembus cahaya. Sampo rambut keruh (opaque shampoo) memiliki bahan utama yang hampir sama dengan sampo rambut pada umumnya, yang membedakan adalah penggunaan air yang sedikit sehingga sampo yang dihasilkan menjadi sangat kental dan tidak tembus cahaya (keruh).Sampo rambut keruh ini merupakan sampo yang banyak diperjual-belikan di pasaran. Persepsi yang dimunculkan dari sampo rambut keruh adalah memiliki bahan aktif yang banyak sehingga daya bersih terkesan besar. Persepsi ini dimunculkan dari wujud yang sangat kental dan juga warnanya yang keruh. Untuk menambahkan daya tarik, sampo rambut keruh bisa ditambahkan pewarna.Kesimpulan:1.Shampoo yang dihasilkan cukup baik , untuk shampoo rambut jernih maupun keruh2.pH shampoo rambut jernih8(basa).Paling aman adalah 7 karena kontak dengan kulit manusia3.pH shampoo rambut keruh 8, (basa) . Paling aman adalah 7 karena kontak dengan kulit manusia4.Viskositas shampoo rambutjernihlebih besar dari shampoo rambutkeruhDaftar Pustaka:Permono, Ajar. 2002. Membuat Sampo. Jakarta : Puspa Swara.Tranggono, Retno I.S. 2011. Ilmu pengetahuan kosmetik. Gramedia

makalah kosmetologi " SHAMPOO"

SHAMPOO

I.PENGERTIAN SHAMPOOShampoo adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas rambut, sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat mungkin menjadi lembut, mudah diatur dan berkilau. Dan merupakan produk perawatan rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut..Kata shampoo berasal dari bahasa Hindichampo, bentuk imperatif darichampna, "memijat". Di Indonesia dulu shampoo dibuat dari merang yang dibakar menjadi abu dan dicampur dengan air.Shampoo adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa, pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat pada rambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan mudah ditata.

I.SYARAT SHAMPOOSebuah formulasi shampoo yang baik mempunyai kemampuan khusus yang dapat meminimalisasi iritasi mata, mengontrol ketombe (dandruff) serta dapat memperbaiki struktur rambut secara keseluruhan.Preparat shampooharus meninggalkan kesan harum pada rambut, lembut dan mudah diatur, memiliki performance yang baik (warna dan viskositas yang baik) harga yang murah dan terjangkau.Secara spesifik suatu shampoo harus:1.Mudah larut dalam air, walapun air sadah tanpa mengalami pengendapan2.Memiliki daya bersih yang baik tanpa terlalu banyak menghilangkan minyak dari kulitkepala3.Menjadikan rambut halus, lembut serta mudah disisir4.Cepat bebusa dan mudah dibilas serta tidak menimbulkan iritasi jika kontakdengan mata5.Memiliki pH yang baik netral maupun sedikit basa6.Tidak iritasi pada tangan dan kulit kepala7.Memiliki performa yang baikAntidandruff shampoo merupakan shampooyang ditujukan untuk mengontrol sel kulit mati dikulit kepala, formulasinya hamper sama seperti shampoo lain tetapi ditambahkan bahan aktif seperti senium sulfide, zinc pirythion, sulfur.Shampoo, bila dicampur dengan air, dapat melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi rambut. Setelah mencuci rambut dengan shampoo, biasanya digunakan produk conditioner agar rambut mudah ditata kembali.Shampoo untuk bayi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perih di mata. Shampoo untuk binatang juga dapat mengandung insektisida untuk membunuh kutu. Beberapa shampoo manusia tidak dapat digunakan untuk binatang karena mengandung seng (misalnya shampoo anti ketombe). Logam ini tidak beracun bagi manusia, namun berbahaya bagi binatang.Pada awalnya shampoodibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang ( sekam padi). Shampooyang menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan, dan diganti dengan shampo yang dibuat dari detergen.Agar shampo berfungsi sebagaimana disebutkan diatas, shampooharus memiliki sifat sebagai berikut :1.Shampooharus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.2.Shampooharus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering.3.Shampooharus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada didalam komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetik.4.Tidak mengiritasi kulit kepala dan juga mata.5.Shampooharus tetap stabil. Shampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskositasdan pHnya juga harus tetap konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan kedalamnya.Detergen yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan shampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk shampo. Umumnya, detergen dapat melarutkan lemak dan daya pembersihnya kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut, menyebabkan sukar diatur.Sifat detergen yang terutama dikehendaki untuk shampo adalah kemampuan membangkitkan busa. Jenis detergen yang paling lazim diedarkan tergolong alkil sulfat, terutama laurilsulfat, juga alkohol monohidrat dengan rantai C10 18. Sifat detergen ini tergantung pada panjang rantai alkohol lemak yang digunakan. Homolog rendah seperti C12 ( lauril ) dan C14 ( miristil ) memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan dengan homolog yang lebih tinggi seperti C16 ( palmitil ) dan C18 ( stearil ) dalam hal memberikan busa dan basah dengan sifat pembersih yang baik, meskipun suhu rendah. Detergen alkilsulfat yang dibuat dari alkohol lemak, kelarutannya menurun dengan meningkatnya homolog rantai karbonnya, sehingga shampo yang dibuat dari detergen alkilsulfat dengan atom C16-18 tidak dapat disimpan pada suhu rendah. Kelarutan detergen alkilsulfat dalam air berkurang, sehingga tidak begitu berbusa, lagipula detergen ini dipengaruhi oleh efek air sadah.Detergen alkilsulfat dengan alkohol lemak dengan rantai karbon kurang dari 10 seperti C8 ( kaprilil ) dan C10 ( kapril ) lebih condong menunjukkan sifat iritasi.Detergen alkilsulfat dengan rantai karbon 12 14 adalah noniritan, memberikan cukup busa pada suhu kamar, dan tidak mudah rusak dalam penyimpanan.Trietanolamina ( TEA ) laurilsulfat dianggap paling luas dapat diterima untuk digunakan dalam pembuatan shampo, disamping itu dalam penyimpanan tetap stabil. Amonium alkilsulfat, meskipun memiliki keaktifan pembersih yang sedang, tetapi jarang digunakan untuk pembuatan shampo, karena suhu padatnya tinggi. Biasanya senyawa ini digunakan sebagai campuran detergen seperti nampak pada amonium monoetanolamina atau amonium trietanolamina alkilsulfat. Shampo dengan formulasi tersebut memiliki pembersih dan pembusa yang baik, rambut yang dikeramas dengan shampo ini masih mudah diatur.Di samping itu detergen yang digunakan untuk pembuatan shampo, harus memiliki sifat berikut :1.Harus bebas reaksi iritasi dan toksik, terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu.2.Tidak boleh memberikan bau tidak enak, atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan baik.3.Warnanya tidak boleh menyolok.

III.JENIS-JENIS SHAMPO1.Shampo bubuk(Dry Shampoo)Sebagai dasar shampo digunakan sabun bubuk, sedangkan zat pengencer biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat, atau boraks.2.Shampo emulsiShampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental. Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan, shampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti shampo lanolin, shampo telur, shampo protein, shampo brendi, shampo lemon, shampo susu atau bahkan shampo strawberry.3.Shampo krim atau pasta(Creme paste Shampoo)Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kuat. Untuk membuat shampo pasta dapat digunakan malam seperti setilalkohol sebagai pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.4.Shampo larutan(Liquid Shampoo)Merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi shampo ini meliputi viskosita, warna keharuman, pembentukan dan stabilitas busa, dan pemgawetan.Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi 0,2 % larutan formaldehid 40 %, garam fenilraksa; kedua zat ini sangat racun, sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah. Parfum yang digunakan berkisar antara 0,3 1,0 %, tetapi umumnya berkadar 0,5 %.

IV.CARA PEMBUATANa.Shampoo krim atau pastaDetergen dipanaskan dengan air pada suhu pada lebih kurang 800 dalam panci dinding rangkap, sambil terus diaduk. Tambahkan zat malam, terus diaduk lebih kurang 15 menit. Biarkan campuran ini pada suhu lebih kurang 40-500C. Tambahkan parfum, aduk terus hingga homogen; lanjutkan pengadukan untuk menghilangkan udara. Wadahkan selagi panas.b.Shampoo larutanJika digunakan alkilolamida, mula-mula zat ini dilarutkan dalam setengah bagian detergen yang digunakan dengan pemanasan hati-hati. Kemudian tambahkan sisa detergen sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk; tambahkan zat warna yang telah dilarutkan dalam air secukupnya; jika masih terdapat sisa air tambahkan sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk untuk mencegah terjadinya busa.

V.BAHAN UTAMABahan utama pada shampoo adalah surfaktan (sabun dan detergent). Sabun adalah garam dan asam lemak. Hasil reaksi antara lemak dan minyak hewan dan tumbuhan dengan alkali (cth. NaOH, KOH)Kekurangan : tidak membentuk busa oleh air sadah, diatasi dengan penambahan chelating agent.a.Anionik Gol. Alkyl benzene sulfonat Mis. Sodium dodecyl benzene sulfonate Gol. Primary alkyl sulfat Mis. Triethanolamine lauryl sulfate Gol. Secondary alkyl sulfat Mis. Lauryc monoglyceride ammonium sulfate Gol. Sarcosine Mis. Laurosyl sarcoine, Cocoyl sarcosineb.KationikGaram amonium kuarternerMis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium chloride, cetyl trimethyl ammonium bromida.c.AmfoterikMis. Miranold.Non IonikMis. Tween, Pluronic F-68

VI.ZAT TAMBAHAN SHAMPOOUntuk memperbaiki sifat detergen yang menunjukkan pengaruh jelek terhadap rambut, perlu ditambahkan zat tambahan shampo dalam formulasi shampo.1.Alkolobromida asam lemakDigunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskositas. Zat ini merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina (MEA), dietanolamina ( DEA ), atau isopropanolamina yang sesuai.2.Lemak bulu domba, lanolin atau salah satu derivatnya,kolesterol, oleilalkohol, dan asetogliserida.Digunakan untuk maksud memperbaiki efekkondisioner detergen dasar shampo yang digunakan, sehingga rambut yang dikeramasshampokan akan mudah diatur dan memberikan penampilan rambut yang serasi.3.Asam aminoTerutama asam amino essensial, digunakan sebagai zat tambahan shampo dengan harapan, setelah rambut dikeramas-shampokan, zat ini akan tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut, dan berfungsi sebagai pelembab, karena asam amino memiliki sifat higroskopik yang akan memperbaiki kelembaban rambut.4.Zat tambahan shampoolainTerdiri dari berbagai jenis zat, umunya diharapkan untuk menimbulkan efek terhadap pembentukan dan stabilisasi busa ; meliputi zat golongan glikol, provinilpirolidon, karboksimetilselulosa, dan silikon cair, terutama yang kadarnya lebih kurang 4%.a.Foam BuilderBahan yang meningkatkan kualitas, volume, dan stabilitas busa. Membantu meningkatkan stabilitas dan efek kondisioner. Contoh : dodecyl benzene sulfonate, lauroyl monoethanolomide.b.Conditioning agentMerupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir. conditioning agent melapisi helai rambul halus dan mengkilap. Harus mudah dibilas, tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut. Contoh lanolin, minyak mineral, telur, polipeptidac.Opacifying agentBahan yang memberikan warna buram pada shampoo. Penting pada pembuatan shampoo jenis krim & losio. Contoh : Cetyl alcohol, stearyl alcohol, spermaceti, glycol monodistearate, Mg stearated.Clarifying agentBahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada shampoo terutama untuk shampoo dengan bahan utama sabun. Penting pada pembuatan shampoo cair (likuid shampoo). Contoh : butil alkohol, isopropil alkohol etil alkohol, metilen glikol, EDTAe.Cleating agen Sequestering agentBahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah. Contoh : asam sitrat, EDTA. Dapat digantikan oleh surfaktan non-ionikf.Thickening agentBahan yang meningkatkan viskositas shampoo. Contoh : gom akasia, tragakan, CMC, Methocel. Kekurangan : dapat membentuk lapisan film pada helai rambutg.PreservatifBahan yang berguna melindungi sampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo, Harus dipilih. Contoh : formadehid, etil alkohol, ester parahidroksibenzoath.Antidandruff agentAntidandruff agent umumnya bersifat antimikroba, ditambahkan ke dalam shampoo dalam jumlah kecil. Contoh : Sulfur, Asam Salisilat, Resorsinol, Selenium Sulfida, Zink Piritoni.Penunjang StabilitasBahan-bahan tertentu dapat ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampoo (stability additive)Antioxidant Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidosi, SunsreenMelindungi sediaan dari sinar matahari, Contoh : Benzophenon Suspending agentContoh : veegum, bentonit pH control agen (larutan dapar)Mencegah perubahan worna dan bau sediaan akibat perubahan pHj.Cosmetics additiveBahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan memperbaiki tampilan shampoo (cosmetics additive) Perfume campuran minyak atsiri atau sintetik Pewarna (dye)Pewarna yang digunakan harus terdaftar pada Federal Food, Drug, and Cosmetics Act Pearlescent pigements

Tugas Analisis Kosmetika dan Alat Kesehatan Perawatan Rambut (Shampo dan Tonic Rambut)

Tugas Analisis Kosmetika dan Alat KesehatanPerawatan Rambut (Shampo dan Tonic Rambut)

Disusun Oleh : Ismail Jamal Hasibuan Dewi Oktaviani Putri Ucci Chintya Pramudya Putri

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.WbPuji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya kepada kita semua. Karena atas nikmatnya itu kita dapat menyelesaikanmakalah Analisis Kosmetika dan Alat Kesehatantepat pada waktunya. Disini juga kami pun ingin mengucapkanterima kasihkepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam tahap-tahap penyelesaian makalah ini dan kepada rekan-rekan yang telah membantukami dalam menyelesaikanmakalahyang berjudulPerawatan Rambut (Shampo dan Tonic Rambut) Sekian yang dapatkamisampaikan semoga makalah ini dapat berguna nantinya untuk kita semua. Mohon maaf jika masih terdapat kekurangan dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini.Terima kasihWassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, desember 2013

DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................4Pendahuluan..........................................................................................................................4BAB II...................................................................................................................................6Pembahasan............................................................................................................................6A. Shampoo.................................................6B. Hair Tonic.........................14C. MetodePenelitian.............................................................................................21BAB III................................................................................................................................24A. Kesimpulan ..............................................................................................................24B. Kritik dan saran.........................................................................................................24Lampiran...............................................................................................................................25DAFTARPUSTAKA.........................................................................................................27

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangRambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala, rambut tidak mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipangkas. Dengan adanya rambut, selain berfungsi sebagai mahkota, juga berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas terik matahari, cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah, dan berkilau. Dalam menggunakan Kosmetika rambut dibutuhkan suatu ketelitian agar rambut tetap sehat indah dan indah. Setiap ahli kecantikan, harus teliti dan tepat dalam menentukan analisa dan diagnosa tentang keadaan kulit kepala dan rambut serta kelainan yang ada pada kulit dan rambut tersebut. Oleh sebab itu seorang ahli kecantikan sangat perlu mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut, ( Trycology ) Dengan mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut, kita akan dapat memberikan analisa yang tepat dan dapat memberikan nasehat- nasehat bagi langganan kita bila diperlukan untuk perbaikan dan perhatian dalam pemeliharan serta perawatan agar rambut tetap sehat dan indah. Rambut yang kurang perawatan, akan mudah mengalami kerusakan seperti rambut kusam, patah rontok bahkan dapat menimbulkan kebotakan. Beberapa factor penyebab rambut bermasalah diantaranya adalah kurang asupan nutrisi, Infeksi kulit kepala, Flu berat, Masa pertumbuhan, Perawatan rambut yang salah serta karena pengaruh obat-obatan tertentu.Penyebab rambut rontok secara umum: Folikel rambut sangat sensitive terhadap lingkungan. Kondisi rambut kita sangat terpengaruh oleh lingkungan yang terpolusi seperti sekarang. Rambut yang rontok juga dapat disebabkan oleh stres, tegang, diet, sedang menjalani pengobatan, sirkulasi darah yang buruk dan sakit fisik. Lebih jauh, pemakaian bahan kimia yang berlebih pada rambut akan berdampak buruk bagi rambut. Dengan situasi seperti ini, cara paling efektif adalah memberi nutrisi yang terus menerus pada rambut dan kulit kepala.

Perawatan rambut secara teratur, seperti:a. Massage Rambut (Creambath)b. Keramas Rambut (Shampoo)c. Membilas Rambut (Conditioner)d. Pemberian Tonik Rambut (Hair Tonic).Dalam hal ini kelompok kami mengetengahkan tentang Shampo dan hair tonic.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana definisi dari Shampoo dan Hair Tonic itu sendiri?2. Bagaimana bahan dan kegunaan dari Shampoo dan Hair Tonic?3. Apa saja contoh-contoh dari Shampoo dan Hair Tonic?

C.Tujuan1. Mengetahui definisi dari Shampoo dan Hair Tonic.2. Mengetahui bahan dan kegunaan dari Shampoo dan Hair Tonic.3. Mengetahui contoh-contoh dari Shampo dan Hair Tonic yang ada di pasaran.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Shampooa.Pengertian ShampooShampoo adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas rambut, sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat mungkin menjadi lembut, mudah diatur dan berkilau. Dan merupakan produk perawatan rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain dari rambut.Kata shampoo berasal dari bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari champna, "memijat". Di Indonesia dulu shampoo dibuat dari merang yang dibakar menjadi abu dan dicampur dengan air. Shampoo adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa, pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkankotoran yang melekat padarambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan mudah ditata.

b.Syarat shampooSebuah formulasi shampoo yang baik mempunyai kemampuan khusus yang dapat meminimalisasi iritasi mata, mengontrol ketombe (dandruff) serta dapat memperbaiki struktur rambut secara keseluruhan.Preparat shampoo harus meninggalkan kesan harum pada rambut, lembut dan mudah diatur, memiliki performance yang baik (warna dan viskositas yang baik) harga yang murah dan terjangkau. Secara spesifik suatu shampoo harus: Mudah larut dalam air, walapun air sadah tanpa mengalami pengendapan Memiliki daya bersih yang baik tanpa terlalu banyak menghilangkan minyak dari kulit kepala Menjadikan rambut halus, lembut serta mudah disisir Cepat bebusa dan mudah dibilas serta tidak menimbulkan iritasi jika kontak dengan mata Memiliki pH yang baik netral maupun sedikit basa Tidak iritasi pada tangan dan kulit kepala Memiliki performa yang baikAntidandruff shampoo merupakan shampooyang ditujukan untuk mengontrol sel kulit mati dikulit kepala, formulasinya hampir sama seperti shampoo lain tetapi ditambahkan bahan aktif seperti senium sulfide, zinc pirythion, sulfur. Shampoo, bila dicampur dengan air, dapat melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi rambut. Setelah mencuci rambut dengan shampoo, biasanya digunakan produk conditioner agar rambut mudah ditata kembali. Shampoo untuk bayi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perih di mata. Shampoo untuk binatang juga dapat mengandung insektisida untuk membunuh kutu. Beberapa shampoo manusia tidak dapat digunakan untuk binatang karena mengandung seng (misalnya shampoo anti ketombe). Logam ini tidak beracun bagi manusia, namun berbahaya bagi binatang. Pada awalnya shampoo dibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam, seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang ( sekam padi). Shampoo yang menggunakan bahan alam sudah banyak ditinggalkan, dan diganti dengan shampo yang dibuat dari detergen. Agar shampo berfungsi sebagaimana disebutkan diatas, shampoo harus memiliki sifat sebagai berikut : Shampoo harus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air. Shampoo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering. Shampoo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada didalam komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetik. Tidak mengiritasi kulit kepala dan juga mata. Shampoo harus tetap stabil.Shampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskositas dan pHnya juga harus tetap konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasadrenik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan kedalamnya. Detergen yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan shampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk shampo. Umumnya, detergen dapat melarutkan lemak dan daya pembersihnya kuat, sehingga jika digunakan untuk keramas rambut, lemak rambut dapat hilang, rambut menjadi kering, kusam dan mudah menjadi kusut, menyebabkan sukar diatur. Sifat detergen yang terutama dikehendaki untuk shampo adalah kemampuan membangkitkan busa.Jenis detergen yang paling lazim diedarkan tergolong alkil sulfat, terutama laurilsulfat, juga alkohol monohidrat dengan rantai C10 18. Sifat detergen ini tergantung pada panjang rantai alkohol lemak yang digunakan. Homolog rendah seperti C12 ( lauril ) dan C14 ( miristil ) memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan dengan homolog yang lebih tinggi seperti C16 ( palmitil ) dan C18 ( stearil ) dalam hal memberikan busa dan basah dengan sifat pembersih yang baik, meskipun suhu rendah. Detergen alkilsulfat yang dibuat dari alkohol lemak, kelarutannya menurun dengan meningkatnya homolog rantai karbonnya, sehingga shampo yang dibuat dari detergen alkilsulfat dengan atom C16-18 tidak dapat disimpan pada suhu rendah. Kelarutan detergen alkilsulfat dalam air berkurang, sehingga tidak begitu berbusa, lagipula detergen ini dipengaruhi oleh efek air sadah. Detergen alkilsulfat dengan alkohol lemak dengan rantai karbon kurang dari 10 seperti C8 ( kaprilil ) dan C10 ( kapril ) lebih condong menunjukkan sifat iritasi. Detergen alkilsulfat dengan rantai karbon 12 14 adalah noniritan, memberikan cukup busa pada suhu kamar, dan tidak mudah rusak dalam penyimpanan. Trietanolamina ( TEA ) laurilsulfat dianggap paling luas dapat diterima untuk digunakan dalam pembuatan shampo, disamping itu dalam penyimpanan tetap stabil. Amonium alkilsulfat, meskipun memiliki keaktifan pembersih yang sedang, tetapi jarang digunakan untuk pembuatan shampo, karena suhu padatnya tinggi. Biasanya senyawa ini digunakan sebagai campuran detergen seperti nampak pada amonium monoetanolamina atau amonium trietanolamina alkilsulfat. Shampo dengan formulasi tersebut memiliki pembersih dan pembusa yang baik, rambut yang dikeramas dengan shampo ini masih mudah diatur. Di samping itu detergen yang digunakan untuk pembuatan shampo, harus memiliki sifat berikut : Harus bebas reaksi iritasi dan toksik, terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu. Tidak boleh memberikan bau tidak enak, atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan baik. Warnanya tidak boleh menyolok.

c.Jenis-jenis shampo Shampo bubuk (Dry Shampoo) Sebagai dasar shampo digunakan sabun bubuk, sedangkan zat pengencer biasanya digunakan natrium karbonat, natrium bikarbonat, natrium seskuikarbonat, dinatrium fosfat, atau boraks. Shampo emulsi Shampo ini mudah dituang, karena konsistensinya tidak begitu kental. Tergantung dari jenis zat tambahan yang digunakan, shampo ini diedarkan dengan berbagai nama seperti shampo lanolin, shampo telur, shampo protein, shampo brendi, shampo lemon, shampo susu atau bahkan shampo strawberry. Shampo krim atau pasta (Creme paste Shampoo) Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kuat. Untuk membuat shampo pasta dapat digunakan malam seperti setilalkohol sebagai pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat. Shampo larutan (Liquid Shampoo) Merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi shampo ini meliputi viskosita, warna keharuman, pembentukan dan stabilitas busa, dan pemgawetan. Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi 0,2 % larutan formaldehid 40 %, garam fenilraksa; kedua zat ini sangat racun, sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan pemerintah. Parfum yang digunakan berkisar antara 0,3 1,0 %, tetapi umumnya berkadar 0,5 %.

d.Cara pembuatan Shampoo krim atau pasta : Detergen dipanaskan dengan air pada suhu pada lebih kurang 800 dalam panci dinding rangkap, sambil terus diaduk. Tambahkan zat malam, terus diaduk lebih kurang 15 menit. Biarkan campuran ini pada suhu lebih kurang 40-500C. Tambahkan parfum, aduk terus hingga homogen; lanjutkan pengadukan untuk menghilangkan udara. Wadahkan selagi panas. Shampoo larutan : Jika digunakan alkilolamida, mula-mula zat ini dilarutkan dalam setengah bagian detergen yang digunakan dengan pemanasan hati-hati. Kemudian tambahkan sisa detergen sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk; tambahkan zat warna yang telah dilarutkan dalam air secukupnya; jika masih terdapat sisa air tambahkan sedikit demi sedikit, sambil terus diaduk untuk mencegah terjadinya busa.e.Bahan utamaBahan utama pada shampoo adalah surfaktan (sabun dan detergent). Sabun adalah garam dan asam lemak. Hasil reaksi antara lemak dan minyak hewan dan tumbuhan dengan alkali (cth. NaOH, KOH). Kekurangannya tidak membentuk busa oleh air sadah, diatasi dengan penambahan chelating agent. Anionik Gol. Alkyl benzene sulfonat Mis. Sodium dodecyl benzene sulfonate Gol. Primary alkyl sulfat Mis. Triethanolamine lauryl sulfate Gol. Secondary alkyl sulfat Mis. Lauryc monoglyceride ammonium sulfate Gol. Sarcosine Mis. Laurosyl sarcoine, Cocoyl sarcosine. Kationik Garam amonium kuarterner Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride, dilauryl dimethyl ammonium chloride, cetyl trimethyl ammonium bromida. Amfoterik Mis. Miranol d. Non Ionik Mis. Tween, Pluronic F-68 ZATf.Tambahan shampooUntuk memperbaiki sifat detergen yang menunjukkan pengaruh jelek terhadap rambut, perlu ditambahkan zat tambahan shampo dalam formulasi shampo. Alkolobromida asam lemak Digunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskositas. Zat ini merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina (MEA), dietanolamina ( DEA ) , atau isopropanolamina yang sesuai. Lemak bulu domba, lanolin atau salah satu derivatnya, kolesterol, oleilalkohol, dan asetogliserida. Digunakan untuk maksud memperbaiki efek kondisioner detergen dasar shampo yang digunakan, sehingga rambut yang dikeramasshampokan akan mudah diatur dan memberikan penampilan rambut yang serasi. Asam amino Terutama asam amino essensial, digunakan sebagai zat tambahan shampo dengan harapan, setelah rambut dikeramas- shampokan, zat ini akan tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut, dan berfungsi sebagai pelembab, karena asam amino memiliki sifat higroskopik yang akan memperbaiki kelembaban rambut. Zat tambahan shampoo lain, terdiri dari berbagai jenis zat, umumnya diharapkan untuk menimbulkan efek terhadap pembentukan dan stabilisasi busa ; meliputi zat golongan glikol, provinilpirolidon, karboksimetilselulosa, dan silikon cair, terutama yang kadarnya lebih kurang 4%.-Foam Builder, bahan yang meningkatkan kualitas, volume, dan stabilitas busa. Membantu meningkatkan stabilitas dan efek kondisioner. Contoh : dodecyl benzene sulfonate, lauroyl monoethanolomide.-Conditioning agent, merupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir. conditioning agent melapisi helai rambut halus dan mengkilap. Harus mudah dibilas, tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut. Contoh lanolin, minyak mineral, telur, polipeptida.-Opacifying agent, bahan yang memberikan warna buram pada shampoo. Penting pada pembuatan shampoo jenis krim & losio. Contoh : Cetyl alcohol, stearyl alcohol, spermaceti, glycol monodistearate, Mg stearate.-Clarifying agent Bahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada shampoo terutama untuk shampoo dengan bahan utama sabun. Penting pada pembuatan shampoo cair (likuid shampoo). Contoh : butil alkohol, isopropil alkohol etil alkohol, metilen glikol, EDTA.-Cleating agen Sequestering agent Bahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah. Contoh : asam sitrat, EDTA. Dapat digantikan oleh surfaktan non-ionik f. Thickening agent Bahan yang meningkatkan viskositas shampoo. Contoh : gom akasia, tragakan, CMC, Methocel. Kekurangannya dapat membentuk lapisan film pada helai rambut.-Preservatif, bahan yang berguna melindungi sampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo, harus dipilih. Contoh : formadehid, etil alkohol, ester parahidroksibenzoat h. Antidandruff agent Antidandruff agent umumnya bersifat antimikroba, ditambahkan ke dalam shampoo dalam jumlah kecil. Contoh : Sulfur, Asam Salisilat, Resorsinol, Selenium Sulfida, Zink Piriton.-Penunjang Stabilitas Bahan-bahan tertentu dapat ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampoo (stability additive). Yakni : Antioxidant Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidosi. Sunsreen Melindungi sediaan dari sinar matahari, Contoh : Benzophenon. Suspending agent Contoh : veegum, bentonit. pH control agen (larutan dapar), mencegah perubahan worna dan bau sediaan akibat perubahan pH.-Cosmetics additive Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sampo dengan tujuan memperbaiki tampilan shampoo (cosmetics additive). Yakni : Perfume campuran minyak atsiri atau sintetik. Pewarna (dye) pewarna yang digunakan harus terdaftar pada Federal Food, Drug, and Cosmetics Act. Pearlescent pigements.

B. Hair Tonica. DefinisiHair tonic adalah ramuan "ajaib" rahasia rambut sehat. Gunakan tonik saat rambut dalam kondisi lembap usai keramas dengan sampo dan memakai kondisioner sesuai dengan kondisi kepala. Hair tonic adalah cairan perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar tumbuh-tumbuhan, seperti ekstrak ginseng atau biji- bijian (biji bunga Matahari) dan daun (mint). Hair tonic digunakan untuk memperkuat akar rambut, merangsang tumbuhnya rambut baru, menghilangkan kotoran rambut, memperlancar peredaran darah serta membantu melumasi rambut. Cukup teteskan 3-5 tetes, pada titik-titik Kulit kepala atau pada daerah kulit kepala yang riskan mengalami kebotakan (misalnya belahan rambut). Pijat perlahan kulit kepala, agar hair tonic dapat meresap dan langsung bekerja. Pijatan-pijatan lembut ini akan merangsang stimulasi pertumbuhan rambut. Mekanisme kerja hair tonic adalah merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut yang mengandung sel-sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin (Zat warna rambut / pigmen) dan sel- sel yang mengsintesakan keratin keras (hard keratin) sebagai dasar pembentukan rambut sehingga rambut tampak hitam berkilau, mudah diatur dan mempunyai akar rambut yang kuat.

b. Formula Standard Dan KegunaanHair tonic adalah kosmetika yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut, baik pada rambut rontok atau rambut normal. Formula Standard : Resorsin 5, Tingtu kapsikum 1, Etanol 89, Minyak jarak 5, Parfum, zat pewarna secukupnya.Kegunaan Tonic Rambut (Hair Tonic):Untuk menguatkan akar rambut.Untuk merangsang pertumbuhan dan kesuburan rambut.Membantu menguatkan akar rambut.Merawat pertumbuhan rambut.Menjaga / merawat kesehatan kulit kepala dan rambut.Menghilangkan / mengurangi ketombe (mengandung anti ketombe) dan gatal-gatal karena ketombe.

c. Alasan Pemilihan BahanDalam pemilihan bahan utama hair tonic, diperlukan alasan-alasan berdasarkan pada sifat-sifat serta khasiat dari bahan yang dipilih tersebut. Berikut ini macam-macam bahan hair tonic:Resorsin.Pemerian : hablur berbentuk jarum atau serbuk hablur, putih atau hampir putih, bau khas, rasa manis diikuti rasa pahit. Kelarutan : larut dalam 1 bagian air dan dalam 1 bagian etanol (95%) pekat, larut dalam eter pekat, dalam gliserol pekat dan dalam minyak lemak. Khasiat dan kegunaan : keratolitikum (mengelupaskan kotoran rambut), dapat juga digunakan sebagai pewarna (pengkilat).Tingtur kapsikum.Pemerian : bau merangsang, rasa sangat pedas. Zat khasiat : kapsisin, dammar, zat warna kapsantin dan karoten. Khasiat dan Penggunaan : stimulan (perangsang pertumbuhan rambut).Etanol.Pemerian: cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform pekat dan dalam eter pekat. Khasiat dan penggunaan : zat tambahan (pelarut).Minyak jarak.Pemeriaan : cairan kental, jernih, warna kuning pucat manis, agak pedas, umumnya memualkan. Cara memperoleh : minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin biji yang telah dikupas. Zat berkhasiat : gliserida dari asam risinoleat, gliserida asam oleat, asam linoleat.Parfum dan zat pewarna secukupnya.Seperti : jasmine, rose, kemiri, aloe vera, green tea, olive.Untuk pewarna dapat juga digunakan resorsin.

d. Macam -macam Hair TonicBerikut ini macam-macam hair tonic yang ada di pasaran:Hair Tonic Anti Ketombe. Fungsi : mengontrol ketombe dan merawat kulit kepala dengan menghampat dan mematikan populasi jamur Malassezia yang merupakan cikal bakal ketombe, memperlambat prolifera sel kulit kepala, dan mengurangi aktivitas kelenjar sebasea kulit kepala.Hair Tonic Ginseng.Fungsi : memperkuat rambut rapuh dan mengembalikan kelembaban rambut kering. Saripati ginseng bahkan mampu menyuburkan rambut yang tidak tumbuh dalam jumlah yang normal. Agar kesehatan rambut tetap terjaga, ginseng mengandung Pro Vitamin B5, UV Filter, dan memperkuat akar rambut.Hair Tonic Green Tea.Fungsi : Melembutkan rambut, mengangkat sel- sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut & menyuburkan rambut. Hair Tonic Green Tea yang berbahan dasar Teh Hijau sangat cocok untuk mengurangi lemak dan mencegah selulit pada wanita / pria. Green Tea, mengangkat sel-sel kulit mati, mengurangi bekas luka, flek-flek, mencegah selulit, mencegah kanker kulit, memberi nutrisi pada kulit, memperbaiki sirkulasi O2 dan peredaran darah tepi, memutihkan kulit, menjaga kelembaban kulit, mencegah kulit keriput & mengandung antioksidan.Hair Tonic Henna.Fungsi : membuat rambut lembut, sehat, hitam & mengkilat. Henna, pewarna rambut dari bahan alami tumbuhan ini biasanya digunakan untuk pewarnaan rambut permanen. Henna terbukti tidak akan merusak rambut. Henna sangat bagus untuk rambut kusam, kurang sehat, kurang hitam alami, memberikan warna permanen yang cantik pada rambut.Hair Tonic Herbal -Fungsi : Menjaga rambut dan kulit kepala tetap bersih dengan menormalkan fungsi kelenjar minyak pada kepala tetap bersih, melembabkan dan memberi nutrisi pada rambut.Membantu mengaktifkan sistem sel-sel kulit kepala.Membantu mekanisme ketahanan kulit & memperbaiki keseimbangan biologi.Meningkatkan pembentukan kembali fibroblast yang rusak karena sinar UV kondisi lingkungan yang buruk, pola kehidupan yg tidak teratur dan stress.Mengandung Vit. A, E, F, H (biotin), B, sehingga dapat memperbaiki kondisi kulit kepala yang rusak dan memberikan nutrisi bagi kulit kepala yang berefek menyuburkan pertumbuhan rambut.-Komposisi.2,4-Diamino Pyrimidine 3 Oxide.Sangat efektif menstimulasi pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan yang bekerja pada struktur dalam akar rambut dengan cara, mencegah pengerasan kolagen akar rambut (fibrosis) sebagai penyebab pembuluh darah mengerut dan memperpendek hidup rambut , meningkatkan sistesis mRNA yang akan mempertebal rambut, dan memperkuat akar supaya bertahan lebih lama.-Aloe Vera Extract.Mengandung enzim proteolitik yang akan mengelupaskan sel kulit mati dan membuka pori-pori. Kandungan Acemmanan meningkatkan fluiditas dan permeabilitas membran, Nutrient intake, Detoksifikasi dan anti inflamasi.-Gingko Biloba Ekstrak.Meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan kulit, sehingga nutrisi tersuplai ke folikel rambut yang akan meningkatkan pertumbuhan rambut. Kandungan bioflavanoid berefek sebagai anti inflamasi.-Ginseng Meningkatkan sirkulasi pembuluh darah dan mengatur metabolisme seluler, sehingga membantu asupan nutrisi dan menjaga kekuatan rambut.Hair Tonic Kemiri.Fungsi : mengobati kerusakan rambut, seperti rambut kering dan mudah patah. Kemiri (Aleurites javanica), dikenal sebagai salah satu tanaman rempah yang biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Selain berfungsi sebagai salah satu bumbu yang kerap dipakai di berbagai jenis masakan Indonesia, kemiri juga memiliki beberapa khasiat tanaman obat.Hair Tonic Olive.Fungsi : melembabkan rambut, mencegah rambut kering, memberi nutrisi, regenerasi sel rambut baru, mencegah hyper pigmentasi dan bahaya radikal bebas lainnya. Olive Extract Fruit , mengandung :-Gallic Acid Tanin : anti iritasi, antioksidan, astringent / penyegar.-Cathecin : memproteksi sel rambut.-Iridoids : antioksidan & anti jamur .-Triterpenes : anti inflamasiHair Tonic Spa JasmineFungsi : Melembutkan rambut, mengangkat sel- sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut, menyehatkan kulit kepala & menyuburkan rambut. Jasmine (Bunga Melati), sari minyaknya diambil dari bagian bunga melati yang mempunyai efek menyejukkan, meningkatkan keseimbangan, pikiran positif, gairah seksual, kepekaan, kejernihan pikiran, harapan, keterbukaan, kebijaksanaan, ketenangan jiwa, rasa bahagia, romans, dan cinta. Juga dapat mengurangi depresi, rasa cemas, batuk, rasa sakit saat menstruasi, stress, sedih, kecewa, dan rasa iri.Hair Tonic Spa Rose.Fungsi : Melembutkan rambut, mengangkat sel- sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut & menyuburkan rambut. Rose Oil, yang diperoleh dari bunga mawar mengembalikan keseimbangan air kulit (moisture balance) dan membantu menyamarkan kerutan pada kulit. Rose oil juga memiliki efek astringent, toning, calming, antiseptic dan rejuvenating. Efek emosional dari rose oil adalah menenangkan, mengurangi depresi, stress, ketegangan, mengendorkan saraf dan membantu mengatasi masalah imsomnia.e. Cara Penggunaan dan Hasil dari Hair Tonic Cara Penggunaan :Pijat dengan ujung jari secara lembut.Untuk hasil terbaik gunakan 2 kali sehari pagi dan malam.Gunakan setiap malam sebelum tidur pada kulit kepala.Hasil yang akan diperoleh setelah menggunakan hair tonic yaitu :Mengurangi rambut yang rontok dan merangsang pertumbuhan rambut (menyuburkan rambut).Melindungi rambut dengan microfilm kondisioner.Menunjang kulit kepala yang lebih sehat dengan cara menyeimbangkan proses sekresi.Memperbaiki elastisitas sehingga menyisir akan lebih mudah.Tips-tips dalam pemakaian hair tonic yaitu, pada saat melakukan pemijatan pada kulit kepala, sebaiknya potong pendek kuku jari tangan. Kuku yang panjang bisa menggores kulit kepala. Lakukan saat Anda punya waktu luang, dengan teratur. Sehingga, Anda bisa bekerja dengan maksimal karena tidak terburu-buru. Makanan yang bergizi juga membuat rambut menjadi kuat dan indah. Perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Jangan sering memakai ikat rambut atau jepitan, karena akan ada helaian rambut yang tertarik saat dilepaskan. Perlakukan rambut selembut mungkin. Pakai sisir bergigi jarang. Setelah keramas, sebaiknya keringkan rambut dengan cara diangin-anginkan. Hindari terlalu banyak memakai mesin pengering rambut.

C. Metode Penelitian1. Penetapan Kadar Zink Pirition dalam Shampo Rambut Pantenea. Prinsip : Titrasi Reduksi-Oksidasi (Iodimetri)b. Peralatan : - Neraca Analitik - Seperangkat alat gelas untuk analisa volumetric - Seperangkat alat sentrifuse beserta tabung sentrifuga (100 ml)c. Pereaksi : - Larutan Asam klorida pekat,awas oksidator dan korosif - Larutan Iodium 0,1 N LV - Larutan Indikator kanju / amilumd. Prosedur :1. Timbang sejumlah sampel lebih kurang 20 g yang ditimbang saksama dan masukkan ke dalam tabung sentrifuga, tambahkan 40-50 mL air suling, campur hati-hati untuk mencegah terjadinya busa.2. Lakukan sentrifuse dengan kecepatan tinggi (10.000-15.000 rotation perminutes= rpm) selama 10 menit3. Enap dan tuangkan (buang beningan); lakukan kembali prosedur sentrifuse dua kali, tiap kali menggunakan 40-50 mL air suling.4. Setelah selesai pada enapan dalam tabung sentrifuse, kemuian tambahkan 7,5 mL asam klorida pekat. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL bersumbat kaca dengan bantuan 50 mL air suling.5. Titrasi dengan larutan Iodium 0,1 N LV dengan menggunakan 3 mL larutan indicator kanji / amilum.6. Tiap 1,0 mL Larutan Iodium 0,1 N setara dengan 15,88 mg Zink pirition.

e. Hasil Percobaan : Lampiran 1f. Persyaratan : Sediaan rambut kadar maksimum tidak lebih dari1,0 %; sediaan lainnya kadar maksimum tidak lebih dari 0,5 %. Hanya untuk sediaan bilas.KesimpulanKadar Zink pirition dalam sampel shampoo Pantene sebesar 0,35 %, memenuhi persyaratan.

2. Penetapan Kadar Asam Oksalat dalam Tonik Rambut Puteria. Prinsip : Titrasi Reduksi-Oksidasi (Permanganometri)b. Peralatan : - Neraca Analitik - Seperangkat alat gelas untuk analisa volumetric - Lempeng pemanas (Hot plate) - Termometer suhu hingga 100C atau lebihc. Pereaksi : - Asam sulfat pekat,awas oksidator dan korosif - Larutan Kalium permanganat 0,1 N LVd. Prosedur :1.Sejumlah sampel lebih kurang 3000 mg yang ditimbang saksama dan masukkan ke dalam labu tentukur 200 mL, dan encerkan dengan air suling sampai tanda.2.Pipet 25,0 mL larutan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL, tambahkan 5 mL asam sulfat pekat yang telah diencerkan dengan sedikit air.3.Titrasi pada suhu lebih kurang 70C dengan Larutan kalium permanganat 0,1 N LV hingga terjadi warna merah muda.4.Tiap 1,0 mL Larutan kalium permanganat 0,1 N setara dengan 6,303 mg C2H2O4.2H2O.

e. Hasil Percobaan : Lampiran 2f. Persyaratan : Sediaan tonik rambut 1 %.KesimpulanKadar Asam oksalat dalam tonik rambut Puteri sebesar 0,18 %, memenuhi persyaratan.

BAB IIIPENUTUPA.KESIMPULAN1. Sampo adalah sediaan cair semi padat yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala agar tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai.2. Formula sampo setidaknya mengadung bahan yang berfungsi sebagai detergent (surfaktan), thickeners dan foaming agent, dan conditioning agent. Selain itu kadang juga ditambahkan bahan yang berfungsi sebagai pengawet, parfum, pengatur pH, pengatur viskositas dan antimikroba.3. Sampo dibuat dengan cara pengadukan yang sederhana, kadang perlu disertai peningkatan suhu agar mudah tercampur dan menurunkan viskositas sampo pada saat pencampuran.4. Evaluasi sampo meliputi evaluasi penampilan fisik, pH, viskositas, dan kemampuan dan stabilitas busa.

B.KRITIK DAN SARANDemikianlah makalah ini penulis buat dengan masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk tercapainya suatu kesempurnaan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan makalah.

Lampiran1

1. Penetapan Kadar Zink Pirition dalam Shampo Rambut PanteneData Penimbangan dan TitrasiNoBahan / ZatBerat WadahB. Wadah + ZatB. / Vol ZatVol. Titrasi

1Sampel 163.002,2 mg83.002,6 mg20.000,4 mg5,0 ml

2Sampel 246.284,5 mg66.288,4 mg20.003,9 mg5,0 ml

3Iodium--10 ml-

4Iodium--10 ml-

5Na2S2O3---9,3 ml

6Na2S2O3---9,3 ml

Perhitungan-Pembakuan Iodium 0,1 N, N Na2S2O3= 0,1025 Na. V1 x N1 = V2 x N2 10 x N1 = 9,3 x 0,1025 N1 = 0,0953 Nb. V1 x N1 = V2 x N2 10 x N1 = 9,3 x 0,1025 N1 = 0,0953 NN Iodium = 0,0953 N

-Penetapan Kadar Zink PiritionK = VtxNiodiumxkesetaraanx 100% W x 0,1K 1 =5,0x0,0953x15,88 x 100% = 0,39 % 20.000,4 x 0,1K 2 = 5,0x0,0953x15,88 x 100% = 0,39 % 20.003,9 x 0,1K rata-rata = 0,39 %

Lampiran2

2. Penetapan Kadar Asam Oksalat dalam Tonik Rambut PuteriData Penimbangan dan TitrasiNoBahan / ZatBerat WadahB. Wadah + ZatBerat ZatVolume Titrasi

1Sampel 1107.913,1 mg110.914,6 mg3.001,5 mg0,8 ml

2Sampel 261.750,7 mg64.752,0 mg3.001,3 mg0,9 ml

1Natrium Oksalat---30,5 ml

2Natrium Oksalat---30,4 ml

Perhitungan-Pembakuan KMnO40,1 Na. N 1 = W x N = 200,2 x 0,1 = 0,0979 N V x kesetaraan 30,5 x 6,7b. N 2= W x N = 200,3 x 0,1 = 0,0981 N V x kesetaraan 30,4 x 6,7N Iodium = 0,0981 N

-Penetapan Kadar Asam OksalatK = VtxNKMnO4xkesetaraanx 100% W x 0,1K 1 = 0,8x0,0981x6,303 x 100% = 0,17 % 3.001,5 x 0,1K 2 = 0,9x0,0981x6,303 x 100% = 0,19 % 3.001,3 x 0,1K rata-rata = 0,18 %

DAFTAR PUSTAKA

Kumar, Ashok., Mali, Rakesh Roshan., 2010, Evaluation Of Prepared Shampoo Formulations And To Compare Formulated Shampoo With Marketed Shampoos, International Journal of Pharmaceutical SciencesReview and Research.

http://laelynglanglinglung.blogspot.com

Dalimartha, Setiawan dkk. (1998). Perawatan Rambut Dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Gramedia. Jakarta.

Tahir, Syahrial, 2010. Penuntun Praktikum Analisis Kosmetik.