konsep pil kontrasepsi print

35
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PIL KONTRASEPSI Dosen Pengampu : Ratifah, SST, M. Kes Disusun Oleh : II A Dika Kumalasari P17420208008 Febry Afik Kurniawan P17420208011 Hesti Satriyani P17420208015 Lucky Erlandi Pranianto P17420208025 M. Aulia Iqbal Firdaus P17420208026 Oki Widia Nurjayanti P17420208029 Vita Amelia P17420208037 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: nurlia-kartika-santi

Post on 27-Jun-2015

806 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Pil Kontrasepsi Print

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN PIL KONTRASEPSI

Dosen Pengampu : Ratifah, SST, M. Kes

Disusun Oleh :

II A

Dika Kumalasari P17420208008

Febry Afik Kurniawan P17420208011

Hesti Satriyani P17420208015

Lucky Erlandi Pranianto P17420208025

M. Aulia Iqbal Firdaus P17420208026

Oki Widia Nurjayanti P17420208029

Vita Amelia P17420208037

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2010

Page 2: Konsep Pil Kontrasepsi Print

LAPORAN PENDAHULUAN

PIL KONTRASEPSI

A. PENGERTIAN

Pil kontrasepsi adalah suatu alat yang memiliki cara kerja pematangan

telur agar tidak dapat dibuahi (www.yayasan harapan pertama kita.com).

Tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan

kombinasi yang beragam (Helen Farrer,2001).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pil

kontrasepsi adalah suatu alat memiliki cara kerja pematangan telur agar tidak

dapat dibuahi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron dengan

kombinasi yang beragam.

B. MACAM PIL KONTRASEPSI

Tausk (1975) membagi macam – macam pil kontrasepsi menjadi Pil

Kombinasi, Pil Sekuensial, Pil Normofasik, Mini Pil, After Morning Pills dan

Pil Tiga Fase.

1. Pil kombinasi

Adalah pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron

(progestagen, gestalten). Dosis estrogen ada yang 0,05 ; 0,08 dan 0,1 mg

pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari

masing-masing pabrik pembuatnya.

a. Cara kerja

Pil kombinasi akan (a) menghalangi produksi gonadotropin dari

hipofise secara terns menerus, sehingga tidak terjadi ovulasi (b)

mengubah konsistensi lendir serviks menjadi tebal dan kental,

sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan terhalang, sulit, atau

tidak mungkin sama sekali (c) merubah peristallik tuba dan rahim,

sehingga mengganggu transportasi sperma maupun set telur (d)

menimbulkan perubahan pada endometrium, sehingga tidak

memungkinkan terjadinya nidasi dan (e) merubah kepekaan indung

telur terhadap rangsangan – rangsangan gonadotropin.

Page 3: Konsep Pil Kontrasepsi Print

b. Efektifitas

Secara teoritis hampir 100 %, dengan angka kegagalan 0,1 %– 0,7%.

c. Kelebihan

1) Efektifitasnya tinggi, dapat dipercaya jika dimanakan sesuai aturan

pakainya.

2) Pemakai pil dapat hamil lagi, bilamana dikehendaki kesuburan dapat

dikembalikan dengan cepat.

3) Tidak mengganggu kigiatan seksual suami istri.

4) Siklus haid menjadi teratur.

5) Dapat menghilangkan keluhan nyeri haid (dismenora).

6) Untuk pengobatan kemandulan, kadang-kadang dapat dipakai untuk

memancing kesuburan.

7) Untuk mengobati wanita dengan pendarahan yang tidak teratur.

8) Untuk mengobati pendarahan haid pada wanita usia muda (juvenile

bleeding).

9) Dapat memperbaiki pendarahan tidak teratur yang disebabkan

pemberian kontrasepsi hormonal lainnya.

10) Dikatakan dapat mengurangi angka kejadian kanker ovarium.

d. Kekurangan

1) Pil harus dimakan setiap hari, kurang cocok bagi wanita yang pelupa

2) Motifasi harus diberikan secara lebih intensif

3) Bagaimanapun juga tetap ada efek sampingnya.

e. Efek Samping

1) Ringan

Berupa mual, muntah, pertambahan berat badan, pendarahan ridak

teratur, retensi cairan, edema, mastalgia, sakit kepala, tirnbulnya

jerawat, aig ringan dan keluhan ringan lainnya. Keluhan ini

berlangsung pada bulan-bulan pertama pemakaian pil.

2) Berat

Dapat terjadi tromboembolisme, mungkin karena terjadi

peningkatan faktor-faktor pembekuan, atau karena pengaruh

fasikuler secara langsung. Angka kejadian tromboembolisme ini

Page 4: Konsep Pil Kontrasepsi Print

dilaporkan 4-9 kali lebih tinggi dari wanita bukan pemakai pil dari

golongan umur yang yang sama. Namun angka kematian yang

terjadi amat rendah, yaitu 3 per 100 000 wanita pemakai pil, hal ini

diamati pada wanita-wanita di dunia barat. Mengenai kemungkinan

timbulnya karsinoma serviks uteri menurut penelitian-penelitian

yang bisa di percaya di luar negeri, dikatakan bahwa tidak di

peroleh hubungan yang bermakna antara pemakai pil dengan

kanker servikis ataupun dengan displasia serviks.

f. Kontra Indikasi

1) Absolute

Adanya gangguan fungsi hati, trombolflebitis atau riwayat

trombofeblitis, kelainan serebro vaskuler, keganasa pada kelenjar

mamma, dan alart reproduksi, serta adanya varises yang berat.

2) Relatif.

Hipertensi, diabtes melitus, penykalt tiroid, perdarahan abnormal

pervaginaan, yang tidak jelas penyebabnya, penyakit jantung dan

penyakit ginjal_serangan asma bronkial, eksema luas, migraine

yang hebat, sering serangan epilepsi, serta mioma uteri.

2. Pil Sikuensial

Cara ini banyak dipakai pada tahun enam puluhan, sedangkan dewasa ini

nampaknya menjadi kurang populer.

a. Cara pemakaian

Mula-mula makanlah pil yang berisi estrogen selama 2 minggu,

diteruskan dengan memakan pil kombinasi selama 1 minggu, lalu

selama satu minggu tidak makan pil apapun. Pada akhir minggu ke

empat akan terjadi perdarahan haid (Withdrawal bleeding).

b. Cara kerja

Khasiat utama pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Doses

estrogen yang ada lebih tinggi daripada dosis estrogen dalam pil

kombinasi. Berhubung tidakadanya progesteron pada 2 minggu

pertama, maka kelupaan makan pil 1 hari daja akan menyebabkan

ovulasi, sehingga masih mungkin terjadinya kehamilan.

Page 5: Konsep Pil Kontrasepsi Print

c. Indikasi

Pada wanita hipoestrogenik, haid yang tidak teratur, hipofertil, haid

yang sering terlambat, dan wanita dengan jerawat.

d. Efek samping

Sama dengan pil kombinasi

e. Efektifitas

Pil sikuensial saat ini kurang popouler dibandingkan pil kombinasi.

Angka kegagalan lebih tinggi daripada pil kombinasi, yaitu 0,5 -1,41.

Ini disebabkan bila makan pil sikuensial ini tidak boleh lupa, dapat

terjadi kehamilan.

3. Pil Normofasik

Pil ini kerjanya beda diantara cara kerja pil kombinasi dan cara, kerja pil

sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial. Selama 7 hari pernah

hanya diberi pil yang mengandung estrogen saja, kemudian disusun

dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.

Cara kerjanya adalah dengan menyebabkan serviks jadi tidak dapat

ditembus oleh sperma dalam waktu yang lama, ditambah khasiat

menghambat ovulasi.

4. Pil Trifasik

Adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah dan diminum dalam 3 fase

siklus haid dengan dosis yang berbeda-beda. Untuk setiap fase beda

warnanya.

6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 µg dan etinil estradiol

50 µg

5 tablet warna putih berisi levonorgestrel 75 µg, dan etinil estradiol

40 µg

10 tablet warna kuning berisi, levonorgestrel 125 µg dan etinil

estradiol 30 µg,

Pil kontrasepsi ini mulai diminum pada hari ke 5 haid setiap hari,

sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam, yang sudah

beredar di Indonesia adalah Trinordiol (Wyeth) dan Triduilar (Scuring).

Page 6: Konsep Pil Kontrasepsi Print

5. Pil mini (Low Dose continuoous progesteron)

Adalah pil kontrasepsi yang hanya tersiri dari progesteron saja, dalam

dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan terus menerus setiap hari

tanpa berhenti.

a. Cara kerja

Mekanisme kerja pil miji belum diketahui benar, namun menurut

penyelidik, akan menyebabkan perubahan pada lendir serviks

menjadi kental dan mengurangi jumlahnya, sehingga sukar ditembus

oleh sperma. Dilaporkan pula bahwa 75% pemakai cara ini ovulasi

masih terjadi, sedangkan 50% diantaranya mukosa rahim tetap dalam

keadaan normal.

b. Efektifitas

Angka kegagalan agak tinggi, yaitu 0,2 - 1,2.

c. Efek Samping

Sering terjadi pendarahan yang tidak teratur, efek samping lainnya

lebih kurang dibanding pil kombinasi.

6. Pil Pagi (after morning pills)

Disebut juga kontrasepsi pasca coitus (past-coital contraception). Adalah

pil berisi estrogen dosis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah

melakukan koitus pada malam harinya. Biasanya diberikan untuk

mencegah kehamilan pada koitus yang tidak terlindungi, misalnya pada

perkosaan kondom, kondom yang bocor atau koyak, dan sebagainya. Pil

yang dipakai adalah Lynoral dengan dosis 1 mg pertablet dan stilbesterol

dengan 25 mg dan 50 mg. Menurut Haspel, dalam 24-48 jam setelah atau

koitus yang tidak terlindungi takut terjadi kehamilan, dapat di berikan 3-5

mg Lynoral tiap hari selama 5 hari.

a. Efek Samping

Karena, diberikan estrogen dosis tinggi, maka efek samping yang

sering terjadi adalah mual-mual (50%) dan muntah (20%).

Page 7: Konsep Pil Kontrasepsi Print

C. CARA KERJA

1 Cara Kerja Estrogen dalam Pil Kontrasepsi

Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan

menghambat ovulasi, perjalanan sel telur atau implantasi. Dengan estrogen

ini bertujuan untuk menjamin berlangsungnya siklus haid dan mengurangi

insiden break through bleeding. Ovulasi di hambat melalui pengaruh

estrogen dosis tinggi seperti pada after morning pills, yang diberikan pada

pertengahan siklud haid. Karena akan menimbulkan efek anti progesteron,

sehingga terjadi pertumbuhan endometrium yang menghambat implantasi.

Perjalanan sel telur dipercepat dengan pemberian estrogen. Estrogen

(estradiol) yang terkandung dalam pil yaitu etinil estradiol atau mestranol

(etinil estradiol –3- metil eter).

2 Cara Kerja Progesteron dalam Pil Kontrasepsi

Dalam dosis tertentu yang diatur baik, progesteron mempunyai

khasiat kontrasepsi dengan menghalangi penetrasi dan transportasi sperma

karena lendir serviks menjadi lebih pekat (cervical prop) dan menghambat

kapasitas sperma untuk membuahi dan menembus sel telur. Jika diberikan

sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam saluran telur akan

terhambat, bila sebelum ovulasi, maka implantasi akan terhalangi. Selain

itu penghambatan ovulasi dapat terjadi melalui jalur hipotalamus hipofisis.

Adapaun progeteron yang dipakai pil kontrasepsi seperti di bawah ini

a. Deriva+ dari nor testosteron yaitu noretinordel; norestisteron

noretindron), inorestisteron - asetat; etindiol diasetat;

dimetisteron; linestrenol; dan norgestrel.

b. Derivat duri hidroksi – progesteron, yaitu 17 alfa hidroksi

progsteron kapronat; medrokipogesteron - asetat; dihidroksi-

prigesteron; asetofenida; magesterol asetat; dan klornadinan

asetat.

Page 8: Konsep Pil Kontrasepsi Print

D. INDIKASI PENGGUNAAN PIL KONTRASEPSI

Secara umum kebanyakan wanita dapat memakai pil KB dengan aman dan

efektif pada :

1 Wanita belum mempunyai anak

2 Remaja

3 Wanita gemuk atau kurus

4 Wanita usia lebih 35 tahun dan tidak merokok

5 Wanita merokok dengan umur kurang dari 35 tahun

6 Wanita setelah keguguran

7 Haidnya banyak dan nyeri

8 Anemi kekurangan zat besi

9 Siklus haid tidak teratur

10 Tumor jinak payudara

11 Diabetes tanpa kelainan pembuluh darah

12 Endometritis

13 Penyakit radang panggul

14 Penyakit tiroid (kelenjar gondok)

15 Mioma uteri

16 TBC (kecuali pengobatan dengan rifampicin)

E. KONTRA INDIKASI PENGGUNAAN PIL KONTRASEPSI

Dalam penggunaan pil kontrasepsi ini juga ada kontra indikasi sebagai

berikut:

1. Kehamilan

2. Kecurigaan atau adanya carcinoma mame

3. Adanya neoplasma yang dipengaruhi oleh esterogen

4. Menderita penyakit tromboemboli, atau varises yang luas

5. Faal hepar yang terganggu

6. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya

7. Wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi

8. Menderita diabetes disertai penyumbatan arteri

9. Menderita penyakit jantung dan hipertensi yang tidak diobati

Page 9: Konsep Pil Kontrasepsi Print

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PIL KONTRASEPSI

Setiap alat kontrasepsi mempunyai baik kelebihan atau kekurangannya

antara lain sebagai berikut

1 Kelebihan

- Pil relatif mudah di pakai.

- Tidak mengganggu siklus / jadwal menstruasi.

- Mengurangi resiko kanker jenis tertentu

- Mengurangi angka kekambuhan kram saat menstruasi

- Mengurangi ketegangan premenstruasi

- Mengurangi perdarahan tidak teratur

- Mengurangi anemia

- Mengurangi terjadinya kista payudara dan ovarium

- Mengurangi kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)

- Mengurangi terjadinya infeksi tuba falopi

2 Kekurangan

Beberapa hari pertama pemakaian pil, dikeluhkan beberapa penggunanya

karena dirasakan mual, pusing-pusing, kelebihan dan sedikit pendarahan.

G. EFEK SAMPING DAN PENATALAKSANAAN PADA PENGGUNAAN

PIL KB

Efek samping dari penggunaan pil KB yang sering terjadi dan

penatalaksanaan adalah sebagai berikut:

EFEK SAMPING PENANGANAN

1 Amenore (tidak ada

perdarahan atau spotting)

Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan

klien minum pil dengan benar, tenangkan pasien. Tidak

datang haid kemungkinan besar karena kurang

adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium. Tidak

perlu pengobatan khusus. Coba berikan pil dengan dosis

estrogen 50 µg, atau dosis progestin dikurangi. Bila

klien hamil intrauterin, hentikan pil dan yakinkan pasien

bahwa pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada

Page 10: Konsep Pil Kontrasepsi Print

janin.

2 Mual, pusing, atau muntah

(akibat reaksi anafilatik)

Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Bila

tidak hamil minum pil saat makan malam, atau sebelum

tidur.

3 Perdarahan

pervaginam/spotting

Tes kehamilan atau pemeriksaan ginekologik. Sarankan

minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan bahwa

perdarahan/spotting hal yang biasa terjadi pada 3 bulan

pertama dan lambat laun akan berhenti. Bila perdarahan

tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis estrogen lebih

tingggi (50 µg) sampai perdarahann teratasi, lalu

kembali ke dosis awal. Bila perdarahan timbul lagi,

lanjutkan lagi dengan dosis 50 µg atau ganti dengan

metode kontrasepsi yang lain.

4 Penurunan Libido Penyebabnya adalah hormon estrogen atau progesteron

yang terkandung dalam pil dapat mengikat testosteron,

hormon yang bertanggung jawab atas sebagian besar

libido. Jika mengalami ini, alat kontrasepsi diganti

dengan yang tidak mengandung hormon, misalnya

kondom, IUD, dll.

5 1-2% wanita mengalami

depresi dan kesulitan tidur

Hormon progresteron dalam pil KB dapat menurunkan

kadar seratonin di otak. Tingkat seratonin yang rendah

dapat memicu munculnya depresi. Untuk mengurangi

efek tersebut, dapat menggunakan pil KB dengan dosis

rendah.

6 Jika pemakaian pil KB

dengan dosis tinggi, terjadi

bekuan darah

Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri

tungkai, pemakaian pil KB harus segera dihentikan dan

segera memeriksakan diri karena gejala tersebut

mungkin menunjukan adanya bekuan darah di dalam

vena tungkai dan kemungkinan menuju paru-paru. Pil

KB dan pembedahan menyebabakan meningkatnya

Page 11: Konsep Pil Kontrasepsi Print

resiko pembentukan bekuan darah, sehingga 1 bulan

sebelum menjalanipembedahan, pemakaian pil harus

dihentikan dan baru mulai dipakai lagi 1 bulan setelah

pembedahan.

7 Melasma (bercak-bercak

berwarna gelap di wajah).

Jika terkena sinar matahari,

bercak semakin gelap

Melasma akan menghilang secara perlahan setelah

pemakaian pil KB dihentikan.

8 Jika pemakaian lebih dari 5

tahun, resiko terjadinya

kakner leher rahim

meningkat.

wanita yang menggnakan pil KB harus rutin menjalani

pemeriksaan Pap smear (minimal 1 kali/tahun).

9 Penambahan Berat badan

pada pemakaian dengan dosis

progesteron tinggi (terjadi

karena meningkatnya nafsu

makan dan penahanan cairan)

, jerawat dan kecemasan.

Memilih pil dengan dosis progesteron rendah.

H. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Catatan-Catatan Untuk Pemakai Pemakai Pil KB

a.Makanlah pil pada waktu yang sama (setiap sore hari atau malam hari)

b. Setiap pagi dilakukan kontrol apakah pil kemarin sudah di makan. Jika

anda lupa, makanlah 2 pil pada sore hari.

c.Jika ada lupa, maka makanlah 2 pil hari ini, dan 2 pil lagi keesokan

harinya.

d. Jika lupa memakan 3 pil, tunggulah selama 7 hari memakan pil

terakhir, kemudian mulailah makan pil KB dari bungkus baru. Dalam

jangka waktu 1 minggu tidak makan pil tadi, carilah data kontrasepsi

Page 12: Konsep Pil Kontrasepsi Print

lain untuk melindungi diri anda dari kehamilan.

e.Jika anda lupa lebih dari 3 pil, maka kemungkinan kegagalan (hamil)

menjadi lebih besar.

f. Anggaplah selalu bahwa bungkus pertama kurang aman.

g. Jika terdapat bercak pendarahan (spotting) makanlah dua pil dosis

(digandakan) setiap hari selama 5 hari. Pil untuk penggandaan ini

hendaknya diambil dari bungkus lain, supaya tidak mengganggu

keteraturan jadwal memakan pil.

h. Jika dengan cara ini perdarahan tidak terhenti, segeralah berkonsultasi

dengan dokter anda.

i. Withdrawal bleeding (haid), terjadi hari ke 3-4 sesudah pil kombinasi

habis. Jika tidak terjadi haid, pil pertama dari bungkus baru dapat di

mulai memakannya seminggu setelah pil habis.

j. Jika selama memakan pil kontrasepsi timbul keluhan seperti kejang-

kejang pada tungkai bawah, sakit kepala berat, gangguan penglihatan

(visus), atau rasa nyeri atau sakit di dada, maka segeralah konsultasi

dengan dokter anda.

k. Para pemakai pil KB dangat dianjurkan untuk m elakukan pemeriksaan

sitologi vagina (Papanicolau Smear) dan pemeriksaan payudara setahun

sekali.

2. Pengawasan harus dilakukan jika pil KB digunakan oleh:

a. Wanita yang mengalami depresi

b. Wanita yang sering mengalami sakit kepala migren

c. Wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun

d. Wanita yang pernah menderita hepatitis atau penyakit hari lainnya

tetapi telah sembuh total.

I. CARA PEMAKAIAN PIL KB

1 Bilamana mulai makan pil KB?

a. Pasca persalinan (post partum)

1) Mulai makan pil KB 30-40 hari pasca persalinan

2) Pakai era lain dulu, (kondom) baru setelah haid datang mulai

Page 13: Konsep Pil Kontrasepsi Print

makan pil KB.

3) Diberikan induksi haid, setelah terjadi withdrawal bleeding

barulah mulai makan pil KB.

b. Pasca keguguran (post abortum)

1) Langsung makan pil KB

2) 1-2 minggu postabortum.

3) Setelah haid pertama postabortum.

c. Pada tukar (ganti) jenis pil KB

d. Pada waktu interval

2 Bagaimana cara memulai makan pil KB ?

a. Untuk pil KB yang berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makna pil pada

hari ke 5 siklus haid, lalu setiap hari makan 1 tablet, dikuti dengan

tidak makan pil selama 6-7 hari.

b. Untuk yang berisi 28 tablet, mulai pada hari 1 siklus haid, kalau 1

tablet setiap hari terus menerus.

3 Bagaimana memilih Pil KB yang sesuai ?

a. Cara memilih pil KB yang cocok untuk wanita yang sesuai adalah

dengan mengenali 3 tipe utama wanita dan mengetahui isi pil. yang

diberikan.

Mumford (1974) menggolongkan 3 tipa utama wanita:

1) Estrogenik

Adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya

terhadap pemberian estrogen, mereka peka terhadap

estrogen.

2) Balance (seimbang)

Adalah wanita-wanita bersifat seimbang antara estrogenik

dan progestrogenik.

3) Progestrogenik

Adalah wanita-wanita yang bereaksi terhadap progesteron,

mereka peka terhadap progesteron.

Page 14: Konsep Pil Kontrasepsi Print

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Biran. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi 2.

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anonim. 2007. Pil KB (Oral Pil, Pil Kombinasi). Terdapat pada

http://doktersehat.com/2007/02/08/pil-kb-oral-pil-pil-kombinasi/. Diakses

pada tanggal 4 Juni 2010.

Farrer, Hellen. 1999. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Hartanto, Hanafi. 2004. KB dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Hellen, Varney, dkk. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Moditar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, Edisi

2. Jakarta: EGC

Page 15: Konsep Pil Kontrasepsi Print

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Pedoman mengenalinya secara sederhana dapat dilakukan di klinik KB hanya

dengan melihat, menanyakan dan memeriksa.

a. Tanyakan pola haidnya

Wanita tipe estrogenik mempunyai siklus haid yang pendek, biasanya

kurang dari 26 hari, lamanya haid lebih dari 6 hari, dan perdrahannya lebih

banyak. Sebaliknya wanita progestrogenik mempunyai siklus haid 30 hari

atau lebih, lamanya haid 4 hari atau kurang dengan jumlah darah sedikit.

Diantara terletak, tipe wanita balanced (seimbang), dengan siklus haid

sekitar 28 hari danlamanya haid 506 hari, dan jumlah lah darah sedang.

b. Perhatikan bentuk fisik dan statistik tubuhnya.

Pada wanita tipe estrogenik, penyebaran rambut dan penyebaran lemak

tubuh yang feminin (bersilfat wanita sejati), payudara besar, secret vagina

banyak, dan pinggul yang besar. Sebaliknya pada wanita tipe

progestrogenik, pertumbuhan rambut, dan penyebaran lemak yang

maskulin, kurus, payudara keeil dan mempunyai riwayat sering tumbuh

jerawat, pinggul keeil. Wanita tipe seimbang mempunyai bentuk fisik

diantaranya.

c. Reaksi terhadap terapi hormonal yang lalu

Perhatikan dan tanyakan reaksi tubuh wanita ini terhadap hormon yang

diberikan. Hal ini dapat menjadi pedoman untuk merubah jenis pil KB,

misalnya dari yang lebih estrogenik untuk tipe wanita yang

progestrogenik, atau sebaliknya yang lebih progestrogenik bagi wanita tipe

estrogenik. Hal ini dapat dibaca pada isi pil KB mengenai beberapa dosis

derifat estrogen dan progestagennya.

d. Gejala-Gejala Sampingan

Gejala-gejala sampingan yang mungkin timbul selama penggunaan pil

berupa gejala-gejala subjektif dan objektif.

Page 16: Konsep Pil Kontrasepsi Print

1) Gejala-gejala subjektif

- Mual, muntah

- Pusing, sakit kepala/ migraine

- Rasa sakit/ tegang pada buah dada.

- Nafsu makan bertambah

- Cepat lelah

- Mudah tersinggung, depresi

- Libido bertambah/ berkurang

2) Gejala-gejala objektif

- Tekanan darah meninggi

- Berat badan bertambah

- Gangguan pota perdarahan : monorhagia, metrorrhagia

spotting.

- Perubahan pada kulit : acne, kulit berminyak, pigmentasi /

kloasma.

- Keputihan (Fluor albus)

e. Pemeriksaan Badan

1) Warna kulit dan biji mata, kuning

2) Benjolan pada buah dada

3) Getah abnormal dari pu ting susu

4) Pelebaran urat darah pada, betis

5) TD diatas 140/100

6) Denyut nadi di atas 120 kali/menit

7) Urin reduksi positif

8) Urin protein positif

f. Ada Beberapa Hal Utama yang Perlu Diperhatikan

1) Tetapkan nilai pengetahuan ibu tentang kontrasepsi dan komitmen

pasangan seksualnya terhadap metode tertentu.

2) Kumpulkan data tentang frekuensi koitus.

3) Apakah ibu memiliki satu atau lebih pasangan seksual.

Page 17: Konsep Pil Kontrasepsi Print

4) Sejauh mana ibu berkeinginan melakukan hubungan seksual.

5) Apakah ia memiliki. metode tertentu yang tidak diinginkan.

6) Tentukan mitos, keyakinan dan faktor budaya yang ada.

7) Respon verbal dan non verbal ibu ketika mendengar penjelasan

tentang berbagai metode yang tersedia juga diperhatikan dengan teliti.

8) Rencana kehidupan reproduksi setiap individu perlu dipertimbangkan.

B. DIAGNOSA

Diagnosa yang mungkin muncul pada pengguna pil kontrasepsi adalah

sebagai berikut

1. Pertambahan berat badan pada pemakai pil oral berhubungan dengan efek

dari pregestin dan esterogen dalam pil oral.

2. Nausea (mual) berhubungan dengan komponen esterogen dalam pil oral.

3. Perdarahan yang menyerupai haid/perdarah bercak berhubungan dengan

perangsangari esterogenic yang tidak adekuat dari aktivitas endometrium.

4. Potensial terjadinya acne atau kulit berminyak selama minum pil oral

berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi oral dengan potensial

androgenic tinggi.

5. Amenore berhubungan dengan perkembangan endometrium yang tidak

adekuat.

6. Hipertensi berhubungan dengan komponen esterogen dan progesteron

dalam pil oral

7. Nyeri kepala berhubungan dengan retensi cairan yang siklis yang

disebabkan oleh komponen esterogen dan progesteron dalam pil oral.

8. Payudara yang terasa penuh sehingga nyeri berhubungan dengan oedeme

yang siklis, yang disebabkan oleh esterogen dan progesteron.

Page 18: Konsep Pil Kontrasepsi Print

C. INTERVENSI

Dx I

Bila akseptor mengalami pertambahan BB yang siklis oleh karena retensi

cairan, kurangi estrogen dan progestin atau kedua-duanya atau hentikan pil

oral

Pindah ke pil oral dengan .potensi androgen yang lebih rendah bila

diketahui akseptor mengalami efek anabolic dan berat badan yang terus

bertambah

Pindah ke pil oral dengan potensi estrogen lebih rendah bila diketahui

akseptor mengalanu pertambahan BB yang disebabkan bertambahnya

jaringan payudara dan lemak subkutan terutama dipanggul atau paha.

Pertambahan BB umumnya bereaksi terhadap intake kalori yang dikurangi

dan menanibah latihan jasmani misal dengan berolahraga.

Memberitahukan akseptor yang mengalami pertambahan BB bahwa pil

oral dapat nierupakan penyebabnya.

Orang gemak juga dapat tetap menggunakan pil oral.

Dx 2

Anjurkan untuk minum pil oral secara efektif dengan meminum secara

tetap pada saat makan malam

Bila akseptor muntah dalam 1 jam setelah minum pil oral, ia harus minum

lagi pil oral ekstra dari bungkus lain.

Pertimbangkan penggantian ke pil oral dengan dosis estrogen lebih rendah

atau dengan progestin saja.

Beritahu akseptor bahwa mual sering berkurang setelah pemakaian pil oral

selama beberapa siklus.

Dx 3

Bila perdarahan terjadi tepat sebelum waktu seharusnya, akseptor

disarankan untuk meneruskan pilihannya..

Perdarahan bercak pada setengah masa kedua dari siklus dapat dikontrol

denagn potensi progestin yang lebih tinggi.

Tambah potensi androgenic pil oral sedangkan progestinnya tetap lama,

yaitu dengan memberikan estrogen eksogenous untuk 1-3 siklus (misalnya

Page 19: Konsep Pil Kontrasepsi Print

20 mcg perhari atau tablet premarin 0,625 mg perhari)

Beritahu akseptor bahwa perdarahan menyerupai haid akan-berkurang

setelah 4 bulan pertama setelah pemakaian pil oral.

Dx 4

Memberikan pil oral dengan dosis androgen rendah

Menambah jumlah estrogen dalam pil oral

Menghentikan pil oral

Mempertimbangkan pendekatan alternatif untuk mengobati acne termasuk

pemberian antibiotic broadspektrum seperti tetrasiklin, lakuk.an perubahan

diet, higiene yang yan baik, pemakaian sabun khusus

Merujuk keahli penyakit kulit atau ahli endokrin untuk penilaian

selanjutnya.

Dx 5

Aksptor harus melakukan tes suhu badan selama 3 hari berturut-turut pada

hari bebas pil oral aktif. Suhu di bawah 98° F (36° C) pada 3 pagi hari

berturut-turut pada hari bebas pil oral aktif.

Menyingkirkan kemungkinan kehamilan dengan tes B-HCG yang sensitif

Menyingkirkan kamungkinan bila ada suatu siklus tanpa haid dan akseptor

lupa minum pil oral.

Memberikan pil, oral dengan potensi progestin lebih tinggi atau pemberian

estrogen eksogen tambahan.untuk waktu tertentu.

Memberitahukan terlabih dahulu kemungkinan perdarahan yang sedikit

sekali atau sama sekali tidak ada perdarahan pada pemakaian pil oral dosis

rendah.

Bila amenore menetap untuk 3-6 bulan dan tidak menunjukan respon pada

penggantian pil oral, pertimbangkan untuk melakukan evaluasi terhadap

hiperprolaktinemia, depresi, amenore pada akseptor dengan latihan berat.

Dx 6

Bila diastolik lebih dari 90 mmHg pada beberapa kunjungan.hentikan

pemakaian pil oral

Beritahu bahwa hipertensi. yang disebabkan pil oral umumnya reversible

dalam 13 bulan setelah pil oral dihentikan.

Page 20: Konsep Pil Kontrasepsi Print

Bila pil oral dilienlikan, beri metode kontrasepsi lain.

Bila akseptor tetap ingin menggunakan pil oral, pertimbangkan pemakaian

mini pil atau pil oral dengan dosis estrogen dar. progestin yang rendah.

Beritahu akseptor yang mendapat hipertensi bahwa hipertensi dapat terjadi

bila akseptor hamil dan perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah

dengan teratur. Anjurkan untuk mengurangi atau menghentikan merokok,

berolahraga secara teratur, kurangi BB bila gemuk, kurangi garam dan

kafein, rekreasi secara teratur

Dx 7

Bila sakit kepala disebabkan oleh pil hentikan pemakaian atau ganti

dengan preparat lain yang aktifitas estrogen atau progestin lebih rendah.

Sakit kepala pada akseptor harus ditanggapi serius karena dapat

merupakan tanda utama yang mendahului CVA.

Dx 8

Pergunakan BH yang baik atau yang menunjang payudara

Ganti pil oral dengan estrogen, atau progestin dosis rendah atau kedua-

duanya atau hentikan pil oral dan pakai metode lain. Ini dapat merupakan

indikasi untuk pil oral dosis 20 mcg.

Berikan vitamin E 400 IU 2 kali sebari, untuk mengurangi nyeri pada

payudara vibrokistik.

Bromocripine dan dnocrine kadang-kadang bermanfaat pada wanita yang

merasakan nyeri.

Gejala-gejala dapat membaik bila akseptor menghindari gerakan badan

yang berlebihan (yang mengguncang-guncang payudara) pada saat dimana

terasa paling tidak menyenangkan.

Meskipun secara fisik tidak ditemukan massa, lakukan pemeriksaan

mammografi bila berumur 35-40 tahun dan mempunyai riwayat keluarga

dengan karsinoma payudara.

Page 21: Konsep Pil Kontrasepsi Print

D. EVALUASI

Dx 1

Subyektif : Anamnesa mengenai perubahan nafsu atau selera makan,

hubungan antara pertambahan BB dengan pil oral,

pekerjaan, tidur, olahraga, dan tanda-tanda depresi.

Obyektif : Perhatikan adanya, oedema, jumlah dan lokasi lemak,

pembesaran uterus dan tanda-tanda lain dari kahamilan,

pemeriksaan tes urine untuk kehamilan, glukosa darah.

Dx 2

Subyektif : Anamnesa mengenai : lamanya rasa mual, waktu minum pil

oral (pagi, siang, sore, malam), hubungannya dengan

pemakaian pil oral, jumlah hari rasa mual dalam satu siklus,

stress, sakit lambung / perut, pemakaian alkohol, muntah

atau tidak, pemakaian obat-obatan lain.

Obyektif : Adakah infeksi, cari tanda-tanda kehamilan, test kehamilan

(urine / sperma), tes diagnostik lainnya untuk hepatitis,

penyakit kandung empedu.

Dx 3

Subyeklif : Anamnesa mengenai : lama pemakaian pil oral, dosis,

teratur tidaknya minute pil oral, riwayat masa lalu problem

ginekologis, sakit pelvis,, dispareunia, flour albus, demam,

menggigil, diare, gangguan intestinal atau hepar lainnya,

pemakaian obat-obat lain yang dapat mernpengaruhi

kontrasepsi pil oral

Obyektif : Periksa hematokrit, cari tanda-tanda kehamilan intra-uterine

atau ektopik, myoma uteri, infeksi serviks/polip atau

endometriosis, infeksi pelvis.

Dx 4

Subyektif : Anamnesa mengenai : tanyakan tentang siklus kambuh

sebelum dan sesudah minum pil oral, tanyakan riwayat

keluarga, mulai umur berapa, lamanya gejala, hubungan

Page 22: Konsep Pil Kontrasepsi Print

dengan pemakaian pil oral, oligomenore dan acne sebelum

pemakaian pil oral.

Obyektif : Perhatikan lokasi, ukuran, jumlah dan warna dari lesi

Dx 5

Subyektif : Anamnesa mengenai apakah pernah lupa minum pil oral,

tanyakan tentang pengotoran pakaian dalam, tentukan

adakah perdarahan, perdarahan bercak, atau sama sekali

tidak ada perdarahan, tanyakan tentang gejala-gejala

kehamilan, pola senggama dan hari terakhir melakukan

senggama, adakah kerja atau latihan otot yang berat, stres

yang bertambah, pemakaian obat yang dapat dengan cepat

membersihkan estrogen dari darah seperti rifamicin atau

phenobarbital.

Obyeklif : Tentukan apakah akseptor hamil atau tidak (pemeriksaan

ginekologis dan tes kehamilan urine)

Dx 6

Subyektif : Anamnesa mengenai : tekanan darah sebelum dan sesudah

pemakaian pil oral, tekanan darah selarna kehamilan,

riwayat keluarga dengan hipertensi, sakit kepala, stress,

latihan fisik, gangguan mata, pemakaian kafein, nicotin,

diuretika, obat-obatan influenza, amphetamine.

Obyeklif : Pemeriksaan tekanan darah, duduk dan tidur harus

dilakukan pada lebih dari 1 kunjungan, hipertensi akan

terjadi -bila ; sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 95

mmHg.

Dx 7

Subyektif : Anamnesa mengenai berat ringannya sakit kepala, lamanya,

stress, lokasi sakitnya, siklus, sakit rahang, umur pada saat

timbulnya sakit kepala, apakah sakitnya unilateral,

Page 23: Konsep Pil Kontrasepsi Print

berdenyut-denyut, atau disertai dengan mual, muntah,

pengelihatan kabur, mata berair., adakah riwayat keluarga

dengan migraine, adakah hilangnya kemampuan bicara,

lemah, kesemutan, atau hal lain yang berhubungan dengan

sakit kepala, tanyakan mengenai pemakaian obat-obatan,

alkohol, kafein.

Obyektif : Periksa tekanan darah, bila perlu lakukan pemeriksaan

neurologic yang lengkap..

Dx 8

Subyektif : Anamnesa mengenai ketahui mengenai lamanya, parahnya,

kapan waktunya selama siklus, perubahan. ukuran BH,

riwayat pernah menderita penyakit payudara jinak dan

karsinoma payudara

Obyektif : Bandingkan ukuran kedua payudara, tentukan nyeri local

atau umum, perbedaan dalam. "perasaan penuh", nodule

atau massa dan cairan dari putting susu, tes-tes selanjutnya

yang dapat ditakukan meliputi maihmografi, pemeriksaan

mikroskopis dari cairan puting susu, biopsy, tes kehamilan

urine atau serum darah dan penentuan kadar prolaktin.