alat kontrasepsi

32
SUNTIK KB A. Pengertian Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan. B. Jenis-Jenis KB Suntik 1. Suntikan kombinasi (Hormon Estrogen dan Progesteron) jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali(Cyclovem) 2. Suntikan yang hanya mengandung progestin a. Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong). Depo provera atau depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita. Obat ini dicoba pada tahun 1958 untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat menimbulkan kanker pada leher

Upload: ristiana-el-muammary

Post on 26-Nov-2015

78 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sss

TRANSCRIPT

Page 1: ALAT KONTRASEPSI

SUNTIK KB

A. Pengertian

Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam

jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi

sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan.

B. Jenis-Jenis KB Suntik

1. Suntikan kombinasi (Hormon Estrogen dan Progesteron)

jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat

dan 5 mg Estrogen Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali(Cyclovem)

2. Suntikan yang hanya mengandung progestin

a. Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung 150mg DMPA yang

diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong).

Depo provera atau depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa

progestin yang mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita.

Obat ini dicoba pada tahun 1958 untuk mengobati abortus habitualis dan

endometriosis ternyata pada pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi

kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera sebagai obat kontrasepsi

suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam pelayanan keluarga berencana.

Anggapan bahwa depo provera dapat menimbulkan kanker pada leher rahim

atau payudara pada wanita yang mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti

yang cukup tegas, bahkan sebaliknya.

b. Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang mengandung 200mg noratin

dion anontat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler.

Norigest adanah obat yang disuntikkan (secara Depot). 1 ampul Norigest berisi

200 mg Norethindore enenthate dalam larutan minyak. Larutannya merupakan

campuran benzyl benzoate dan castor oil dalam perbandingan 4:6. Efek

kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lender cervix.

Sesudah pengobatan dihentikan, keadaan fertilitas biasanya kembali dalam

waktu beberapa minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin akan terjadi

perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu diberitahukan terlebih dahulu

kepada setiap calon akseptor akan kemungkinan hal ini.

Page 2: ALAT KONTRASEPSI

C. Efektivitas KB Suntik

Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk

suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa

minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi

pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.Efektif bagi wanita yang tidak

mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau

gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok.

Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3

kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara teratur

sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot

progesteron, tidak terjadi haid). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon

sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif sering mengalami efek samping

yang agak berat.Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini

dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10

minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).

Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI.

Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.

Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian

lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid

sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil

dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.

D. Cara Kerja

Secara umum kerja dari KB suntik adalah:

1. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing

hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-

stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH

Surge). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen

menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH) .

2. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang

mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal pada

Page 3: ALAT KONTRASEPSI

lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh

progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.

3. Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum

yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium

sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan

nidasi dari ovum yang telah di buahi.

4. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan

transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan

transportasi ovum (telur) melalui tuba.

E. Kekurangan dan Kelebihan KB Suntik

1. Kelebihan

a. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari

b. dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian

atau faktor lupa dan sangat praktis.

c. Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap

kesehatan.

d. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

e. Penggunaan jangka panjang

f. Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak akan tetapi masih

enggan atau tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi.

g. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai menopause

h. Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium

2. Kekurangan

 Dapat mengalami perdarahan bercak di luar siklus haid atau justru haid

manjadi jarang. Setelah Anda berhenti menyuntik, mungkin butuh waktu beberapa

bulan untuk kembali pada siklus biasa.Jarang terjadi perdarahan yang banyak, tidak

dapat haid, perlu suntikan ulangan teratur, perlu control atau kunjungan berkala

untuk evaluasi.

F. Efek Samping dan Penanganannya

1. Amenorea (tidak terjadi perdarahan)

Penanganan :

Page 4: ALAT KONTRASEPSI

a. Bila tidak hamil,pengobatan apapun tidak perlu.jelaskan bahwa darah haid tidak

terkumpul dalam rahim.

b. Bila telah terjadi kehamilan,rujuk klien.hentikan penyuntikan.

c. Bila terjadi kehamilan ektopik,rujuk klien.

d. Jangan memberikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena

tidak akan berhasil.Tunggu 3-6 bulan kemudian bila tidak terjadi perdarahan

juga,rujuk ke klinik.

2. Perdarahan bercak (spotting)

Penanganan :

Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai,tetapi hal ini bukanlah

masalah serius,dan biasanya tidak memerlukan pengobatan.

3. Mual dan Muntah

Penaganan :

Pastikan tidak ada kehamilan,bila hamil segera rujuk.Bila tidak

hamil,informasikan bahwa hal ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu

dekat

4. Meningkatnya/Menurunnya Berat Badan

Penanganan :

informasikan  bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat

saja terjadi.Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan terlalu

mencolok.Bila berat badan berlebihan,hentikan suntikan dan anjurkan metode

kontrasepsi lain

G. Indikasi Dan Kontra Indikasi KB Suntik

1. Indikasi

Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki

pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak

sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang

menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan

sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang

sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu

proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.

Indikasi pemakaian suntikan kombinasi :

Page 5: ALAT KONTRASEPSI

a. Usia reproduksi (20-30 tahun)

b. Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak

c. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi

d. Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan

e. Pasca persalian dan tidak menyusui

f. Anemia

g. Nyeri haid hebat

h. Haid teratur

i. Riwayat kehamilan ektopik

j. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

2. Kontra Indikasi

a. Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin > 100.000 kelahiran)

b. Ibu menginginkan haid teratur

c. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan

d. ibu yang menderita sakit kuning (liver),

e. kelainan jantung,

f. varises (urat kaki keluar),

g. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

h. kanker payudara atau organ reproduksi,

i. Menderita kencing manis (DM). Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat,

sedang dalam persiapan operasi.

j. Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi

pantangan penggunaan KB suntik ini.

k. Perdarahan saluram genital yang tidak terdiagnosis.

l. Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini

m. Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang bukan

disebabkan oleh estrogen

n. Adanya penyakit kanker hati

o. Depresi berat. (Everent,2007)

Page 6: ALAT KONTRASEPSI

AKDR

A. Pengertian

AKDR adalah Suatu alat untuk mencegah kehamilan yang efektif, aman dan

reversibel yang terbuat dari plaslik atau logam kecil yang dimasukan dalam uterus

melalui kanalis servikalis (WHO, 2007).

AKDR merupakan suatu alat kontrasepsi yang dimasukan dalam rahim terbuat

dari bahan polyethylene dilengkapi dengan benang nylon sehingga mudah

dikeluarkan dari dalam rahim (BKKBN, 2005).

B. Jenis-jenis AKDR

Saat ini AKDR yang ada termasuk dalam tiga golongan utama: iner,

mengandung tembaga dan melapaskan hormon (Glasier, 2005:117).

C. Efektivitas AKDR

Pada praktik menunjukkan bahwa AKDRlebih efektif daripada kontrasepsi oral.

Efektifitas AKDR telah meningkat, dari angka kehamilan 1 tabun sebesar 2-3% untuk

AKDR inert dan AKDR yang mengandung tembaga menjadi kurang 0,5 %. Angka

kegagalan lebih rendah pada wanita lebih tua yang angka kesuburanya sudah

berkurang. Angka kehamilan ektopik pada pemakaian AKDRpun menurun (Glasier,

2005:120).

D. Cara kerja AKDR

Bagaimana sebenarnya mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti, tetapi

cara kerjanya bersifat lokal. Sebagai bukti dapat di jumpai kehamilan dengan AKDR

in situ, AKDRdalam keadaan kolaps membuat suasana pada fundus uteri menjadi

normal dan siap menerima hasil konsepsi. Mekanisme kerja AKDR sebagai berikut:

1. AKDRmerupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi benda

asing dengan timbunan leukosit, makrofag, dan limposit.

2. AKDR menimbulkan perubahan pengeluaran cairan, prostaglandin, yang

menghalangi kapasitas spermatozoa

Page 7: ALAT KONTRASEPSI

3. Pemadatan indometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan

blastokis mungkin dirusak oleh makrofag dan blastokis tidak mampu

melaksanakan nidasi.

4. Ion CU yang dikeluarkan AKDR dengan cupper menyebabkan gangguan gerak

spermatozoa sehingga mengurangi kemampuan untuk melaksanakan konsepsi.

(Manuaba, 1998:455).

E. Kekurangan dan kelebihan AKDR

1. Kekurangan AKDR

Kekurangan AKDR menurut Glasier (2005:122) dan Manuaba (1998:455) adalah:

a. Pola perdarahan menstruasi, biasanya menstrusi yang lebih banyak dan lebih

lama.

b. Infeksi

c. Tali AKDR dapat menimbulkan perlukaan portio uteri dan mengganggu

hubungan seksual.

d. Ekspulsi

e. Masih terjadi kehamilan dengan AKDR insitu

f. Leokorea, sehingga menguras protein tubuh dan liang senggama terasa lebih

basah.

2. Kelebihan AKDR

a. Umumnya hanya memerlukan satu kalipemasangan dan demikian satu kali

motivasi

b. Tidak menimbulkan efek sistemik

c. Lebih ekonomis an cocok untuk penggunaan massal

d. Efektifitas cukup tinggi

e. Reversibel

(Winkjosastro, 2008:558).

F. Efek samping dan penangananya

1. Perdarahan

Penanganan:umumnya setelah pemasangan AKDR, terjadi perdarahan sedikit-

sedikit yang cepat berhenti. Kalau pemasangan dilakukan sewaktu Haid,

perdarahan yang sedikit-sedikit ini tidak akan dikketahui oleh akseptor. Keluhan

yang sering terdapat pada pemakai AKDR ini adalah menoragia, spotting

menoragia. Jika terjadi perdarahan banyak dan tidak dapat diatasi, sebaiknya

Page 8: ALAT KONTRASEPSI

AKDR dikeluarkan dan di ganti dengan AKDR yang mempunyai ukuran kecil.

Jika perdarahan sedikit sedikit, dapat diusahakan mengatasinya dengan

pengobatan konservatif. Pada perdarahan yang tidak berhenti dengan tindakan-

tindakan tersebut diatas, sebaiknya AKDR diangkat (Winkjosastro, 2008:558).

2. Infeksi

AKDR itu sendiri, atau benangnya yang berada didalam vagina, umumnya tidak

menyebabkan terjadinya infeksi jika alat-alat yang dihgunakan disucihamakan,

yakni tabung penyalur, pendorong dan AKDR. Jika terjadi infeksi, hal ini

mungkin disebabkan oleh sudah adanya infeksi yang subkut atau menahun pada

traktus genitalis sebelum pemasangan AKDR.

3. Tali AKDR dapat menimbulkan perlukaan portio uteri dan mengganggu

hubungan seksual.

Kadang-kadang suami merasakan adanya benang AKDR sewaktu bersenggama.

Ini disebabkan oleh benang AKDR yang keluar dari porsio uteri terlalu pendek

atau panjanguntuk mengurangi atau menghilangkan keluhan ini, benang AKDR

yang terlalu panjang dipotong sampai kira-kira 2-3 cm dari portio, jika benang

AKDR terlalu pendek, sebaiknya AKDRnya diganti. Bbiasanya dengan cara

seperi ini keluhan suami hilang.

4. Benang hilang

Periksa apakah klien hamil. Bila tidak hamil dan AKDR masih ditempat,

tidak ada tindakan yang perlu dilakukan. Bila tidak yakin AKDR masih berada di

dalam rahim dan klien tidak hamil, maka klien dirujuk untuk dilakukan

rontgen/USG. Bila tidak ditemukan, pasang kembali AKDR sewaktu dating haid.

Jika ditemukan kehamilan dan benang AKDR tidak kelihatan, lihat penanganan

amenorea.

5. Masih terjadi kehamilan dengan AKDR insitu

Jika terjadi kehamilan dengan AKDRinsitu, sedang benangnya masih

kelihatan , sebaiknya AKDR dikeluarkan oleh karena kemungkinan terjadinya

abortus setelah AKDR itu dikeluarkan lebih kecildaripada jika AKDR masih

berda di dalam rongga uterus. Jika benang AKDR tidak kelihatan, sebaiknya

AKDR dibiarkan saja dalam uterus.

Page 9: ALAT KONTRASEPSI

6. Leokorea, sehingga menguras protein tubuh dan liang senggama terasa lebih

basah.

Pastikan pemeriksaan untuk IMS. Bila penyebabnya kuman gonokukus

atau klamidia, cabut AKDR dan berikan pengobatan yang sesuai. Bila klien

dengan penyakit radang panggul, berikan antibiotika selama 2 hari dan baru

kemudian AKDR dicabut dan bantu klien untuk memilih kontrasepsi lain.

G. Indikasi dan kontraindikasi

1. Kontra indikasi

Indikasi kontra mutlak pemakaian AKDR ialah kehamilan dan penyakit

radang panggul aktif atau rekuren. Adapula yang memasukkan sangkaan

karsinoma servisitis uteri, karsinoma korporis uteri.

Indikasi kontra relatif antara lain tumorovarium, kelainan uterus,

gonorea, servisitis, kelainan haid, dismenorea, stenosis kanalis servikalis, dan

panjang kavum uteri yang kurang dari 6,5 cm (Winkjosastro, 2007:95).

2. Indikasi

a. Usia reproduksi.

b. Keadaan nulipara.

c. Mengiginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.

d. Perempuan menyusui yang menginnginkan kontrasepsi.

e. Setelah menyusui dan tidak ingin menyusui bayinya.

f. Setelah abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.

g. Perempuan dengan risiko rendah IMS.

h. Tidak menghendaki metode hormonal.

i. Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.

j. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama (Handayani, 2010).

Page 10: ALAT KONTRASEPSI

PIL KB

A. Pengertian

Adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet

di dalam strip yang berisi gabungan hormon  estrogen dan hormon

progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja.

Kebijaksanaan penggunaan Pil diarahkan terhadap pemakaian Pil dosis

rendah, tetapi meskipun demikian pil dosis tinggi masih disediakan tereutama

untuk membina peserta KB lama yang menggunakan pil dosis tinggi.

B. Jenis-jenis pil KB

1. Pil kombinasi: sejak semmula telah terdapat kombinsai komponen

progesteron/estrogen

2. Pil sekuensial:

a. Pil ini mengsndung komponen yang disesuuaikan dengan sistem

hormonal tubuh

b. Duabelas pil pertama hanya mengandung estrogen

c. Pil ke tiga belas dan seterusnya merupakan kombinasi

3. Progesteron: hanya mengandung progesteron dipergunakan ibu post

partum

4. KB darurat hormonal: digunakan segera setelah hubungan seks.

(Manuaba, 1998:443).

C. Efektifitas pil KB

Efektifitas pemakaian pil sangat tinggi tetapi ini tergantung  pada disiplin si

pemakai. Kegagalan teoritis lebih 0,35 % , tetapi dalam praktek berkisar 1 – 8 %

untuk pil kombinasi, 3 – 10 % untuk minipil.

D. Cara kerja pil KB

1. Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari

indung telur.

2. Mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani/sperma tidak dapat

amasuk ke dalam rahim.

Page 11: ALAT KONTRASEPSI

3. Menipiskan lapisan endometriun.

4. Perubahan peristaltik tuba fallopi, sehingga konsepsi dihambat

E. Kekurangan dan kelebihan

1. Kekurangan

a. Pil harus diminum setiap hari

b. Motivasi harus kuat

c. Adanya efeksamping yang bersifat sementara.seperti mual, sakit

kepala, muntah dan lain lain.

d. Kadang-kadang setelah berhenti minum pil terjadi aminorea yang

persisten.

2. Kelebihan

a. Efektifitasnya dapat dipercatya

b. Frekuensi koitus tidak perlu diatur

c. Siklus haid jadi teratur

d. Keluhan- keluhan dismenore primer menjadii berkurang atau hilang

sama sekali

F. Efek samping dan penangananya

a. Mual

Penanganan : Pil diminum bersama dengan makanan atau pada saat akan

tidur dapat mengurangi mual. Pemakaian obat anti muntah sebelumnya

juga akan menurunkan mual. Pemakaian anti mual setelah rasa mual

mulai muncul tidak akan efektif.

b. Muntah

Penanganan : Jika klien muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil ini,

maka klien harus minum pil lagi. Tetapi klien tidak boleh minum pil lebih

dari dosis yang dianjurkan, kerena kelebihan dosis ini tidak akan membuat

metode ini lebih efektif malah bisa meningkatkan rasa mual.

c. Spotting (perdarahan pervaginam yang tidak teratur)

Penanganan : Jika menstruasi terlambat sampai satu minggu, perlu

dilakukan tes kehamilan.

d. Payudara teraba keras,sakit kepala,pusing, dan lemah.

Page 12: ALAT KONTRASEPSI

Penanganan : Umumnya efek samping ini tidak berlangsung sampai 24

jam. Aspirin atau obat penghilang rasa sakit yang dapat diperbolehkan

tanpa resep dapat dipakai untuk menghilangkan rasa tidak enak tersebut.

e. Amenorea dan berat badan bertambah

Penanganan : Efek samping ini akan hilang dengan sendirinya dan

berkurang dengan sendirinya.

KONDOM

A. Pengertian

Kondom merupakan bahan karet atau lateks polyuretan(plastik), atau bahan

yang sejenis dan kuat, tipis dan elastis. Benda tersebut ditarik menutupipenis

yang sedang ereksi untuk menangkap semen selama ejakulasi da mencegah

masuknya sperma masuk kedalam vagina (varney, 2006:435).

B. Efektifitas kondom

Efektifitas dari kondom tergantung dari mutu dan dari ketelitian dalam

penggunaanya.

Mengenai penggunaan perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Jangan melakukan koitus sebelum kondom dipasang dengan baik

2. Pasanglah kondom sepanjang pennis yang sedang dalam ereksi

3. Tinggalkan sebagiann kecil dari ujung kondom untuk menampung sperma

4. Pergunakan bahan pelicin secukupnya padapermukaan kondom untuk

mencegah terjadinya robekan

5. Keluarkanlah penis dari vagina sewaaktu dalam keadaan ereksi dan

tahanlah kondom pada tempatnya ketika penis dikeluarkan dari vagina,

supaya sperma tidak tumpah.

(Winkjosastro, 2008:539).

C. Cara kerja kondom

Kondom menghalangi masuknya sperma kedalam vagin, sehingga pembuahan

dapat dicegah (Winkjosastro, 2007:909).

Page 13: ALAT KONTRASEPSI

D. Kekurangan dan kelebihan

1. Kekurangan kondom

2. Keuntungan kondom

a. Murah

b. Mudah didapat

c. Tidak memerlukan pengawaasan

d. Mengurangi kemungkinan penyakit kelamin

E. Efek samping dan penangananya

a. Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)

Penanganan : Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermisida

digabung kondom.

b. Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan.

Penanganan : Jika dicurigai ada kebocoran, pertimbangkan pemberian

Morning After Pill.

c. Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)

Penanganan : Reaksi alergi, meskipun jarang, dapat sangat mengganggu

dan bisa berbahaya. Jika keluhan menetap sesudah berhubungan dan tidak

ada gejala IMS, berikan kondom alami (produk hewani:lamb skin atau

gut) atau bantu klien memilih metode kontrasepsi yang lain.

d. Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

Penanganan : Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolelir biarpun dengan

kondom yang lebih tipis, anjurkan pemakaian metode lain.

Page 14: ALAT KONTRASEPSI

NORPLAN

A. Pengertian

Norplantaslah alat kontrasepsi yang mengandung levonolgargestrel

yangdibungkus dalam kapsul silastic-silicone dan disusukkan dibawah kulit

(Winkjosastro, 2008:552).

B. Cara kerja norplan

1. Mengentalkan lendir serviks uteri sehingga menyulikan penetrasi sperma

2. Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak

cocok untuk implantasi zigot.

3. Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.

(Winkjosastro, 2007:922).

C. Kekurangan dan kelebihan

1. Kekurangan

a. Menimbulkan gagguann menstruasi yitu tidak mendapatmenstruasi

dan terjadiperdarahan tidak teratur

b. Berat badan bertambah

c. Menimbulkan akne, ketegangan payudara

d. Liang senggama terasa kering.

2. Kelebihan

a. Dipasang selama lima tahun

b. Kontrol medis ringan

c. Dapat dilayani didaerah pedesaan

d. Penyulit medis tidakterlalu tinggi

e. Biaya ringan

(manuaba, 1998:446).

D. Efek samping dan penangananya

Efeksamping utama dari kontrasepsi progestin adalah gangguann siklus haid

berupa perdarahan tidak teratu, perdarahan bercak, dan amenorea. Perdarahan

banyak dan lama jarang sekali terjadi. Dalam menghadapi keluhan

perdarahan pada pemakai KB progestin pertama-tama harus disingkirkan

perdarahan yang berhubungan dengan infeksi, kelainan faktor pembekuan,

Page 15: ALAT KONTRASEPSI

dan keganasan. Sampai saat ini patofisiologi terjadinya perdarahan pada

akseptor kontrasepsi progestin masih belum banyak diketahui. Oleh karena itu

pengobatanya masih bermacam-macam. Terdapat beberapa carapengobatan

yang dipakai untuk menghentikan perdarahan pada akseptor konttrasepsi

progestin antara lain:

1. Konseling

2. Pemeriksaan fisik, ginekologi, dan laboratorium

3. Pemberian progestin

4. Pemberian estrogen

5. Pemebrian vitamin, ferum, atau plasebo

6. Kuretase

(Winkjosastro, 2007:924).

TUBEKTOMI

A. Pengertian

Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas

(kesuburan) seorang perempuan (Saiffudin, 2006:MK-81).

Tubektomi adalah tindakan oklusi/pengambilan sebagian saluran telur wanita

untuk mencegah proses fertilisasi (Saifuddin, 2007: 486).

Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang

menyebabkan wanita bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi

(Mansjoer, 2001: 369).

B. Jenis-jenis tubektomi

Menurut Hartanto (2004;h. 243) jenis-jenis tubektomi antara lain:

1. Laparotomi

2. Minilaparotomi  = Mini-lap

3. Sub-umbilikal/infra-umbilikal: post-partum

4. Supra pubis/Mini-Pfannenstiel: post-abortus, interval

5. Laparoskopi

Page 16: ALAT KONTRASEPSI

C. Efektifitas tubektomi

Menurut Everett (2008:252) sterilisasi wanita adalah bentuk kontrasepsi yang sangat

efektif dengan angka kegagalan 1-5 per 1000 kasus, yang berarti efektivitasnya 99,4-

99,8% per 100 wanita per tahun. Keefektivan bervariasi, bergantung pada metode

mana yang dipakai.

D. Cara kerja tubektomi

Menurut Saifuddin (2006;h. MK-85) efek samping yang ditimbulkan setelah

prosedur bedah biasanya adalah:

1. Nyeri bahu selama 12 – 24 jam setelah laparoskopi relatif lazim dialami

karena gas (CO2 atau udara) di bawah diafragma.

2. Periode menstruasi akan berlanjut seperti biasa. (Apabila mempergunakan

metode hormonal sebelum prosedur, jumlah dan durasi haid dapat

meningkat setelah pembedahan).

E. Kekurangan dan kelebihan

1. kekurangan

a. Metode ini merupakan metode kontrasepsi permanen yang tidak dapat

dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi

b. Anda mungkin akan menyesal di kemudian hari karena memilih

metode ini. Ini bisa terjadi jika anda belum memiliki keyakinan yang

benar-benar mantap memilih metode ini.

c. Akan mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan jangka pendek

setelah dilakukan pembedahan

d. Risiko komplikasi dapat meningkat jika dilakukan anestesi umum

e. Dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis bedah

jika yang dilakukan adalah proses laparoskopi

f. Tidak dapat melindungi anda dari infeksi menular seksual, termasuk

HIV/AIDS.

2. Kelebihan

a. Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun

pertama penggunaan)

b. Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)

Page 17: ALAT KONTRASEPSI

c. Tidak bergantung pada faktor senggama

d. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan

yang serius

e. Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal

f. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

g. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada

produksi hormon ovarium)

F. Efek samping dan penangananya

1. Reaksi alergi anestesi

Penanggulangan KIE:

a. Menjelaskan sebab terjadinya bahwa adanya reaksi hipersensitif

atau alergi karena masuknya larutan anestesi lokal ke dalam

sirkulasi darah atau pemberian anestesi lokal yang melebihi dosis

b. Reaksi ini dapat terjadi pada saat dilakukan tindakan operasi baik

operasi besar atau kecil.

2. Infeksi atau abses pada luka

Penanggulangan KIE:

a. Menjelaskan sebab terjadinya karena tidak terpenuhinya standar

sterilitasi alat operasi dan pencegahan infeksi, atau kurang

sempurnanya teknik perawatan luka pasca operasi

b. · Gejala ini umumnya terjadi karena kurang diperhatikannya strerilitas

alat dan ruangan, kurang sempurnanya persiapan operasi teknik dan

perawatan luka pasca operasi

3. Perforasi rahim

Penanggulangan KIE :

a. Menjelaskan sebab terjadinya dikarenakan elevator rahim didorong

terlalu kuat kearah yang salah, teknik operasi yang cukup sulit dan

peralatan yang kurang memadai, serta keadaan anatomi tubuh yang

rumit (biasanya posisi rahim hiperretrofleksi, adanya perlengketan

pada rahim, pasca keguguran)

b. Terangkan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta

anatomi tubuh manusia

4. Perlukaan kandung kencing

Page 18: ALAT KONTRASEPSI

Penanggulangan KIE :

a. Menjelaskan sebab terjadinya dikarenakan tidak sempurnanya

pengosongan kandung kencing

b. Terangkan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta

anatomi tubuh manusia

5. Perlukaan usus

Penanggulangan KIE :

a. Menjelaskan sebab terjadinya karena tindakan yang tidak sesuai

prosedur, teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan yang kurang

memadai, serta keadaan anatomi tubuh yang rumit

b. Terangkan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta

anatomi tubuh manusia

6. Perdarahan mesosalping

Penanggulangan KIE :

a. Menjelaskan sebab terjadinya karena terpotongnya pembuluh darah di

daerah mesosalping

b. Indikasi dan kontra indikasi

VASEKTOMI

A. Pengertian

Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode

kontrasepsi operatif minor pria yang sangat aman, sederhana dan sangat

efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anestesi

umum  ( Hartanto, 2004:307).

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas

reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur

transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum)

tidak terjadi (Saifuddin, 2006: MK-85).

Vasektomi adalah pemotongan vas deferens, yang merupakan saluran

yang mengangkut sperma dari epididimis di dalam testis vesikula seminalis

(Everett, 2008:70).

Page 19: ALAT KONTRASEPSI

B. Jenis-jenis vasektomi

Menurut Saifuddin (2006;h. PK-85) macam- macam vasektomi ada 2 yaitu :

1. Vasektomi dengan pisau

2. (Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)

C. Efektifitas vasektomi

Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif. Angka

kegagalan langsungnya adalah 1 dalam 1000; angka kegagalan lanjutnya

adalah antara 1 dalam 3000 dan 1 dalam 7000 (Everett, 200:70).

Menurut  Hartanto (2004:313) angka kegagalan 0-2,2%, umumnya

kurang dari 1%. Kegagalan vasektomi umumnya disebabkan oleh : senggama

yang tidak terlindung sebelum semen/ejakulat bebas sama sekali dari

spermatozoa, rekanalisasi spontan dari vas deferens, umumnya terjadi setelah

pembentukan granuloma spermatozoa; pemotongan dan oklusi struktur

jaringan lain selama operasi.

D. Kekurangan dan kelebihan

1. Kekurangan

Menurut Hartanto (2004:308) kerugian yang ditimbulkan dari

kontrasepsi vasektomi adalah :

a. Diperlukan suatu tindakan operatif.

b. Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau

infeksi.

c. Kontap pria belum memberikan perlindungan total sampai semua

spermatozoa, yang sudah ada di dalam sistem reproduksi distal dari

tempat oklusi vas deferens, dikeluarkan.

d. Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual

mungkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut

sistem reproduksi pria.

2. Keuntungan

Keuntungan memakai vasektomi menurut Hartanto (2004;h. 308) antara

lain :

Page 20: ALAT KONTRASEPSI

a. Efektif

b. Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas.

c. Sederhana.

d. Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit.

e. Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja.

f. Biaya rendah.

g. Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita

merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia

dokter wanita dan paramedis wanita.

h. Metode permanen

i. Efektivitas tinggi

j. Menghilangkan kecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak

direncanakan.

E. Efek samping dan penangananya

1. Reaksi Alergi Anastesi

Reaksi ini terjadi karena adanya reaksi hipersensitif/alergi karena

masuknya larutan anastesi lokal ke dalam sirkulasi darah atau pemberian

anastesi lokal yang melebihi dosis.

Penanggulangan dan pengobatannya adalah dengan Komunikasi

Informasi Edukasi (KIE) untuk menjelaskan sebab terjadinya. Reaksi ini

dapat terjadi pada saat dilakukan anastesi dan pada setiap tindakan operasi

baik operasi besar atau kecil. Oleh karena itu perlu diterangkan sebelum

dilakukanoperasi dan klien harus mengerti semua resiko operasi tersebut.

Setelah itu klien diwajibkan untuk menandatangani informed consent.

2. Perdarahan

Biasanya terjadi perdarahan pada luka insisi di tempat operasi, dan

perdarahan dalam skrotum. Penyebab terjadinya perdarahan tersebut

karena terpotongnya pembuluh darah di daerah saluran mani dan atau

daerah insisi.

Penanggulangannya perdarahan dihentikan dengan penekanan

pada pembuluh darah yang luka apabila terjadi pada saat operasi.

3. Hematoma

Page 21: ALAT KONTRASEPSI

Hematoma ditandai dengan adanya bengkak kebiruan pada luka

insisi kulit skrotum. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah

kapiler. Penanggulangannya dilakukan dengan tindakan medis yaitu

memberikan kompres hangat, beri penyangga skrotum. Bila perlu dapat

diberikan salep anti hematoma.

4. Infeksi

Gejala/keluhan apabila terjadi infeksi yaitu adanya tanda-tanda

infeksi seperti panas, nyeri, bengkak, merah dan bernanah pada luka insisi

pada kulit skrotum. Penyebab infeksi ini karena tidak dipenuhinya standar

sterilisasi peralatan, standar pencegahan infeksi dan kurang sempurnanya

teknik perawatan pasca operasi.

5. Granuloma Sperma

Granuloma sperma yaitu adanya benjolan kenyal yang kadang

disertai rasa nyeri di dalam skrotum. Penyebabnya adalah keluarnya

spermatozoa dari saluran dan masuk ke dalam jaringan sebagai akibat

tidak sempurnanya ikatan vas deferens.

Apabila granuloma sperma kecil akan di absorpsi spontan secara

sempurna. Bila granuloma besar rujuk ke RS untuk dilakukan eksisi

sperma granuloma dan mengikat kembali vas deferens, namun biasanya

akan sembuh sendiri. Rasa nyeri dapat diatasi dengan pemberian

analgetik.

6. Gangguan Psikis

Meningkatnya gairah seksual (libido) dan menurunnya

kemampuan ereksi (impotensi) merupakan keluhan yang sering dialami

oleh pria setelah operasi. Kemungkinan besar disebabkan oleh gangguan

psikologis (baik yangmeningkat libidonya ataupun yang impotensi),

karena secara biologis pada vasektomi produksi testoteron tidak terganggu

sehingga libido (nafsu seksual) tetap ada.

Penanggulangan dari efek samping ini tidak perlu dilakukan

tindakan medis, namun perlu dilakukan psikoterapi. Pada penelitian di

Jakarta terhadap 400 pria yang telah dilakukan vasektomi, dilaporkan 50%

gairah seksualnya bertambah, 40% tidak merasakan perubahan, 7% tidak

memperhatikan dan hanya 3% yang menurun gairah seksualnya (DEPKES

RI, 2000).

Page 22: ALAT KONTRASEPSI

Daftar Pustaka

Glasier, Anna.2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC

Manuaba,Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Varney, Helen.2006. Buku AjarAsuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Winkjosastro, Hanifa.2008. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

-----------------, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo