konsep harta dan kepemilikan islam

21
KONSEP HARTA DAN KEPEMILIKAN DALAM ISLAM Oleh : H. Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec

Upload: didib-ulun-nuhatama

Post on 29-Jun-2015

1.000 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

KONSEP HARTA DAN KEPEMILIKAN DALAM

ISLAM

Oleh :

H. Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec

Page 2: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

Harta di sebut di dalam al-Quran• Surah Baqarah ayat 188: Dan janganlah kamu makan (atau

mengambil ) harta (orang lain ) diantara kamu dengan jalan yang salah .

• بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا وال• Surah Nisa’ ayat 2 : Dan berikanlah kepada anak –anak

yatim (yang telah baligh ) itu harta mereka .• أموالهم اليتامى وآتوا• Surah Taubat ayat 103 Ambillah (sebahagian ) daripada

harta mereka menjadi sedekah (zakat ) supaya dengannya engkau membersihkan mereka (daripada dosa)

• بها وتزكيهم تطهرهم صدقة أموالهم من خذ• Surah Zariyat ayat 19 :Dan dan pada harta-harta mereka

(ada pula bahagian yang mereka tentukan menjadi ) hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang menahan diri (daripada meminta)

• والمحروم للسائل حق أموالهم وفي

Page 3: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

Harta dalam Al-Quran• Harta menurut al-Quran adalah perhiasan bagi kehidupan dunia

seperti dalam ayat al-Qur'an: )49 الكهف سورة (الدنيا الحياة زينة والبنون المال•

• Al-Qur'an juga menjelaskkan bahwa naluri manusia mencintai harta:) 20 الفجر (جما حبا المال وتحبون •

• Makna yang sama juga diungkapkan :) 8 العاديات (لشديد الخير لحب وإنه •

Maksud al-khair dalam ayat ini adalah al-mal. • Harta juga dianggap sebagai fitnah, hal ini dapat disimpulkan dari

ayat: من المقنطرة والقناطير والبنين النساء من الشهوات حب للناس زين •

الدنيا الحياة متاع ذلك والحرث واألنعام المسومة والخيل والفضة الذهب).14 عمران آل (المآب حسن عنده والله

• al-Mal juga dapat menjadi alat ukur kualitas iman seseorang :)186 :عمران آل...(وأنفسكم أموالكم في لتبلون • ماله من شيئ في المؤمن يبتلى أن بد ال أي : تفسيره في كثير ابن يقول•

فإن، اإليمان درحة قدر على االبتالء ومستوى، أهله أو ولده أو نفسه أو البالء في زيد صالبة دينه في كان

Page 4: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

Definisi Harta

إلى • إدخاره ويمكن اإلنسان طبع إليه مايميل المالمنقول غير أو منقوال الحاجة رقم وقت مادة العدلية، األحكام مجلة

)373.(

الناس • بين مادية قيمة ذات عين كل هو المدخل .المال

العام، ).3/114( الفقه•

حال • في لإلدخار قابل موجود عن عبارة المالالناس بين مادية قيمة له ، واالختيار Hanafiyah السعة

لغير • شرعا مباحة مقصودة منفعة فيه ماكان المالالناس بين مادية قيمة وله ، ضرورة أو معجم (حاجة

االقتصادية Syafi’iyah, Malikiyah, dan Hanabilah المصطلحات

Page 5: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

al-huquq :• adalah semua kemaslahatan yang diakui oleh syari'

untuk umat manusia, yang tekadang berkaitan dengan al-mal seperti haqqu al-syurb, haqqu al-murur, haqqu al-ta'alli, hak cipta dan terkadang tidak berkaitan dengan al-mal misalnya haqqu al-hadhanah seorang ibu bagi anaknya, hak suami atas isteri.

al-A'yan• yaitu benda konkrit atau riil

al-manafi' :• adalah jasa atau kemanfaatan (al-

faidah) yang diperoleh dari sesuatu, misalnya menempati rumah, mengendarai binatang ternak, memakai pakaian dan yang serupa.

RUPA-RUPANYA

HARTA

Page 6: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

Pembagian Harta

• Harta Bernilai dan Tidak Bernilai

• Harta Bergerak dan Tidak Bergerak

• Harta Mithli dan Qimi (dilihat dari segi unit dan tidak kesamaan)

• Harta Istihlak dan Isti’mal (dilihat dari sudut rusak dan tidak awet)

Page 7: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

PENGERTIAN MILIK• "Kepemilikan" sebenarnya berasal dari bahasa Arab dari akar

kata "malaka" yang artinya memiliki. Dalam bahasa Arab "milk" berarti kepenguasaan orang terhadap sesuatu (barang atau harta) dan barang tersebut dalam genggamannya baik secara riil maupun secara hukum. Dimensi kepenguasaan ini direfleksikan dalam bentuk mempunyai kekuasaan terhadap barang tersebut sehingga ia dapat mempergunakannya bahwa orang yang memiliki sesuatu barang berarti menurut kehendaknya dan tidak ada orang lain, baik itu secara individual maupun kelembagaan, yang dapat menghalang-halanginya dari memanfaatkan barang yang dimilikinya itu.

• Contohnya Ahmad memiliki sepeda motor. Ini berarti bahwa sepeda motor itu dalam kekuasaan dan genggaman Ahmad. Dia bebas untuk memanfaatkannya dan orang lain tidak boleh menghalanginya dan merintanginya dalam menikmati sepeda motornya.

Page 8: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

• Para fukoha memberikan batasan-batasan syar'i "kepemilikan" dengan berbagai ungkapan yang memiliki inti pengertian yang sama. Di antara yang paling terkenal adalah definisi kepemilikan yang mengatakan bahwa "milik" adalah hubungan khusus seseorang dengan sesuatu (barang) di mana orang lain terhalang untuk memasuki hubungan ini dan si empunya berkuasa untuk memanfaatkannya selama tidak ada hambatan legal yang menghalanginya.

• Batasan teknis ini dapat digambarkan sebagai berikut. Ketika ada orang yang mendapatkan suatu barang atau harta melalui cara-cara yang dibenarkan oleh syara', maka terjadilah suatu hubungan khusus antara barang tersebut dengan orang yang memperolehnya. Hubungan khusus yang dimiliki oleh orang yang memperoleh barang (harta) ini memungkinkannya untuk menikmati manfaatnya dan mempergunakannya sesuai dengan keinginannya selama ia tidak terhalang hambatan-hambatan syar'i seperti gila, sakit ingatan, hilang akal, atau masih terlalu kecil sehingga belum paham memanfaatkan barang.

Page 9: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

• Dimensi lain dari hubungan khusus ini adalah bahwa orang lain, selain si empunya, tidak berhak untuk memanfaatkan atau mempergunakannya untuk tujuan apapun kecuali si empunya telah memberikan ijin, surat kuasa atau apa saja yang serupa dengan itu kepadanya.

• Dalam hukum Islam, si empunya atau si pemilik boleh saja seorang yang masih kecil, belum balig atau orang yang kurang waras atau gila tetapi dalam hal memanfaatkan dan menggunakan barang-barang "miliknya" mereka terhalang oleh hambatan syara' yang timbul karena sifat-sifat kedewasaan tidak dimiliki. Meskipun demikian hal ini dapat diwakilkan kepada orang lain seperti wali, washi (yang diberi wasiat) dan wakil (yang diberi kuasa untuk mewakili).

Page 10: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

JENIS KEPEMILIKAN• al-milkiyah al-fardiah (kepemilikan

individu) ) 188 البقر (بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا وال• أحسن هي بالتي إال اليتيم مال تقربوا وال••

• al-milkiyah al-jama’iyah/ al-milkiah al-ammah/al-milkiah al-ijtima’iah yaitu milik masyarakat secara keseluruhan yang diwakili oleh negara atau Bait al-mal seperti jalan raya atau sungai atau tempat-tempat ibadah seperti masjid dan barang waqaf.

والنار والكأل الماء ثالثة في شركاء الناس •

Page 11: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

Konsep Kepemilikan

• Konsep Islam tentang kepemilikan memiliki karakteristik unik yang tidak ada pada sistem ekonomi yang lain. Kepemilikan dalam Islam bersifat nisbi atau terikat dan bukan mutlak atau absolut. Pengertian nisbi di sini mengacu kepada kenyataan bahwa apa yang dimiliki manusia pada hakekatnya bukanlah kepemilikan yang sebenarnya (genuine, real) sebab, dalam konsep Islam, yang memiliki segala sesuatu di dunia ini hanyalah Allah SWT, Dialah Pemilik Tunggal jagat raya dengan segala isinya yang sebenarnya. Apa yang kini dimiliki oleh manusia pada hakekatnya adalah milik Allah yang untuk sementara waktu "diberikan" atau "dititipkan" kepada mereka, sedangkan pemilik riil tetap Allah SWT. Karena itu dalam konsep Islam, harta dan kekayaan yang dimiliki oleh setiap Muslim mengandung konotasi amanah.

• Dalam konteks ini hubungan khusus yang terjalin antara barang dan pemiliknya tetap melahirkan dimensi kepenguasaan, kontrol dan kebebasan untuk memanfaatkan dan mempergunakannya sesuai dengan kehendaknya namun pemanfaatan dan penggunaan itu tunduk kepada aturan main yang ditentukan oleh Pemilik riil. Kesan ini dapat kita tangkap umpamanya dalam kewajiban mengeluarkan zakat (yang bersifat wajib) dan imbauan untuk berinfak, sedekah dan menyantuni orang-orang yang membutuhkan.

Page 12: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

KARAKTERISTIK KEPEMILIKAN DALAM ISLAM

• Para mufassir mengatakan bahwa kepemilikan adalah suatu hak yang memiliki fungsi sosial (haq zu wazifah ijtima’iah) atau dengan istilah sebagian orang zu wazifah syar’iyah. Mereka yang mengatakan bahwa al-milkiah zu wazifah ijtima’iah mengacu kepada sejumlah ayat di dalam Al-Qur'an yang mengindikasikan bahwa al-milku adalah hanya untuk Allah sendiri. Sedangkan manusia adalah wakil Allah atau pemegang amanah dari Allah. Masing-masing orang adalah (khozin) yaitu menjaga dan melindungi semua harta yang ada dalam penguasaannya. Dan istikhlaf terhadap manusia atas harta ini dalam rangka menunaikan fungsinya yaitu mendistribusikan manfaat secara merata dan dalam rangka melaksanakan hukum Allah yang berkaitan dengan harta.

Page 13: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

kepemilikan sempurna (tamm):kepemilikan seseorang terhadap barang dan juga manfaatnya sekaligus

jenis kepemilikan ini akan memiliki konsekuensi syara‘ketika memasuki kontrak muamalah seperti jual beli, sewa, pinjam-meminjam dan lain-lain

kepemilikan kurang (naaqis):

• kepemilikan seseorang yang hanya memiliki substansinya saja atau manfaatnya saja.

• jenis kepemilikan ini akan memiliki konsekuensi syara‘ketika memasuki kontrak muamalah seperti sewa dan pinjam-meminjam

JENIS

KEPEMILIKAN

Page 14: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

Sebab-sebab Timbulnya Kepemilikan Sempurna

• (1) kepenguasaan terhadap barang-barang yang diperbolehkan,

• (2) akad,

• (3) penggantian dan

• (4) turunan dari sesuatu yang dimiliki.

Page 15: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

Penjelasan• (1) Kepenguasaan terhadap barang-barang yang diperbolehkan. Yang dimaksud

dengan barang-barang yang diperbolehkan di sini adalah barang (dapat juga berupa harta atau kekayaan) yang belum dimiliki oleh seseorang dan tidak ada larangan syara' untuk dimiliki seperti air di sumbernya, rumput di padangnya, kayu dan pohon-pohon di belantara atau ikan di sungai dan di laut.  

• Kepemilikan jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut : • a) Kepenguasaan ini merupakan sebab yang menimbulkan kepemilikan terhadap

suatu barang yang sebelumnya tidak ada yang memilikinya. • b) Proses kepemilikan ini adalah karena aksi praktis dan bukan karena ucapan seperti

dalam akad.

• Karena kepemilikan ini terjadi oleh sebab aksi praktis, maka dua persyaratan di bawah ini mesti dipenuhi terlebih dahulu agar kepemilikan tersebut sah secara syar'i yaitu

• (i) belum ada orang lain yang mendahului ke tempat barang tersebut untuk memperolehnya. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, " Siapa yang lebih dahulu mendapatkan (suatu barang mubah) sebelum saudara Muslim lainnya, maka barang itu miliknya."

• (ii) Orang yang lebih dahulu mendapatkan barang tersebut harus berniat untuk memilikinya, kalau tidak, maka barang itu tidak menjadi miliknya. Hal ini mengacu kepada sabda Rasulullah SAW bahwa segala perkara itu tergantung pada niat yang dikandungnya.

Page 16: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

• Bentuk-bentuk kepenguasaan terhadap barang yang diperbolehkan ini ada empat macam yaitu :

• a) kepemilikan karena menghidupkan tanah mati.• b) kepemilikan karena berburu atau memancing • c) rumput atau kayu yang diambil dari padang

penggembalaan atau hutan belantara yang tidak ada pemiliknya.

• d) kepenguasaan atas barang tambang. •  • Khusus bentuk yang keempat ini banyak perbedaan di

kalangan para fukoha terutama antara madzhab Hanafi dan madzhab Maliki. Bagi Hanafiyah, hak kepemilikan barang tambang ada pada pemilik tanah sedangkan bagi Malikiyah kepemilikan barang tambang ada pada negara karena semua tambang, menurut madzhab ini, tidak dapat dimiliki oleh seseorang dengan cara kepenguasaannya atas tanah atau tidak dapat dimiliki secara derivatif dari kepemilikan atas tanah

Page 17: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

TUJUAN PENGATURAN KEPEMILIKAN

• Untuk menunjuk kepemilikan seseorang terhadap sesuatu, Al-Qur’an menggunakan kata al-milku dan al-kasbu. Dalam surat al-Masad ayat 2 disebutkan :

. كسب وما له ما عنه أغنى ما•• Terdapat dua tujuan di balik pengaturan al-milkiah ini

dalam Islam. Pertama untuk menghindari dua hal yang berbahaya yaitu penguasaan suatu harta bagi pemiliknya sehingga ia akan menjadi orang semena-mena dan diktator.

• ^ surat al-'Alaq )استغنى ̂رءاه أن ليطغى اإلنسان إن كالayat 6 .)

• Kedua, untuk menghindari kemiskinan yang dapat merusak atau menghancurkan sendi-sendi kehidupan umat manusia baik individu maupun masyarakat.

Page 18: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

Konsep pengelolaan Kepemilikan

• Kejelasan konsep kepemilikan sangat berpengaruh terhadap konsep pemanfaatan harta milik (tasharuf al-mâl). Pemanfaatan pemilikan adalah cara-sesuai dengan hukum syariah-seorang Muslim memperlakukan harta miliknya. Pemanfaatan harta dibagi menjadi dua topik yang sangat penting, yakni:

• (1) pengembangan harta (tanmiyah al-mâl); • (2) pembelanjaan harta (Infâq al-mâl).

Page 19: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

(1) pengembangan harta (tanmiyah al-mâl):• adalah upaya-upaya yang berhubungan

dengan cara dan sarana yang dapat menumbuhkan pertambahan harta. Islam hanya mendorong pengembangan harta sebatas pada sektor real saja; yakni sektor pertanian, industri dan perdagangan.

(2) pembelanjaan harta (Infâq al-mâl):

• adalah pemanfaatan harta dengan atau tanpa ada kompensasi. Islam mendorong umatnya untuk menginfakkan hartanya untuk kepentingan umat, terutama pihak yang sangat membutuhkan.

Konsep pengelolaan Kepemilikan

Page 20: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

• Islam melarang beberapa aktivitas pengembangan harta, misalnya, riba-nashi'ah pada perbankan dan riba fadhal pada pasar modal-menimbun, monopoli, judi, penipuan dalam jual-beli, jual-beli barang haram dan sebagainya.

• Islam telah melarang penggunaan harta pada hal-hal yang dilarang oleh hukum syariah seperti riswah (sogok), isrâf, tadzbîr, dan taraf (membeli barang atau jasa haram), serta mencela keras sikap bakhil. Pelarangan pemanfaatan harta pada jalan-jalan tersebut ditujukan agar harta benar-benar bermanfaat sekaligus untuk melenyapkan pembengkakan biaya, akibat adanya suap, pungli, dan lain sebagainya.

Page 21: Konsep Harta Dan Kepemilikan Islam

KONSEP DISTRIBUSI KEKAYAAN

• Islam telah menetapkan sistem distribusi kekayaan di antara manusia dengan cara sebagai berikut:

• Pertama: Mekanisme pasar. Mekanisme pasar adalah bagian terpenting dari konsep distribusi. Akan tetapi, mekanisme ini akan berjalan dengan alami dan otomatis jika konsep kepemilikan dan konsep pemanfaatan harta berjalan sesuai dengan hukum Islam. Agar mekanisme pasar bisa berjalan normal, Islam melarang praktik-praktik haram yang bisa mengganggu stabilitas mekanisme pasar seperti: penimbunan, riba, spekulasi, serta sektor-sektor ekonomi non riil (semacam valas, dan lain sebagainya).

• Dua: Transfer dan subsidi. Untuk menjamin keseimbangan ekonomi bagi pihak yang tidak mampu bergabung dalam mekanisme pasar-karena alasan-alasan tertentu seperti cacat, idiot, dan sebagainya-Islam menjamin kebutuhan mereka dengan berbagai cara, di antaranya dengan zakat, pemanfaatan harta kepemilikan umum oleh rakyat, subsidi pemerintah, pembagian tanah, dan lain sebagainya.